Patofisiologi hidro pneumotoraks

10
Patofisiologi Hidro pneumothoraks dapat disebabkan oleh adanya trauma, peradangan, udara dan cairan, dari penyebab tersebut dapat menyebabkan akumulasi cairan dan udara pada rongga pleura yang menyebabkan tekanan pada rongga dada menjadi positif. Akumulasi udara dan cairan menyebabkan paru-paru kolaps, sehingga terjadi perlengketan antara pleura parietalis dan pleura viseralis karena pergesekan yang terus menerus menyebabkan robekan pada pleura, jadi cairan pleura bisa merembes masuk ke dalam pleura parietalis karena bunyi pleura viseralis menurun disebabkan karena perlengketan tidak dapat menjalankan fungsinya mengabsorbsi cairan pleura dan terjadi akumulasi cairan pada rongga thoraks (hidrothoraks) yang akan menyebabkan hipoksemia dan terjadi gagal napas. Tindakan untuk mengatasi hidro thoraks adalah dengan WSD. Untuk membantu mengalirkan udara dan cairan dalam upaya mengembangkan kembali paru-paru dan membuat tekanan udara negatif pada rongga pleura. Akumulasi udara dan cairan dapat juga menyebabkan pergeseran mediastinum dan kompresi isi mediastinum (jantung pembuluh darah besar) yang akan menurunkan curah jantung dan terjadi gagal jantung. Click to download Pathway Tanda dan Gejala Sesak napas Nyeri dada saat inspirasi Batuk Tachicardia Hipotensi Agitasi Sianosis Diaphoresis Napas cepat.

Transcript of Patofisiologi hidro pneumotoraks

Page 1: Patofisiologi hidro pneumotoraks

Patofisiologi

Hidro pneumothoraks dapat disebabkan oleh adanya trauma, peradangan, udara dan cairan, dari penyebab tersebut dapat menyebabkan akumulasi cairan dan udara pada rongga pleura yang menyebabkan tekanan pada rongga dada menjadi positif. Akumulasi udara dan cairan menyebabkan paru-paru kolaps, sehingga terjadi perlengketan antara pleura parietalis dan pleura viseralis karena pergesekan yang terus menerus menyebabkan robekan pada pleura, jadi cairan pleura bisa merembes masuk ke dalam pleura parietalis karena bunyi pleura viseralis menurun disebabkan karena perlengketan tidak dapat menjalankan fungsinya mengabsorbsi cairan pleura dan terjadi akumulasi cairan pada rongga thoraks (hidrothoraks) yang akan menyebabkan hipoksemia dan terjadi gagal napas. Tindakan untuk mengatasi hidro thoraks adalah dengan WSD. Untuk membantu mengalirkan udara dan cairan dalam upaya mengembangkan kembali paru-paru dan membuat tekanan udara negatif pada rongga pleura. Akumulasi udara dan cairan dapat juga menyebabkan pergeseran mediastinum dan kompresi isi mediastinum (jantung pembuluh darah besar) yang akan menurunkan curah jantung dan terjadi gagal jantung.

Click to download Pathway

Tanda dan Gejala

Sesak napas

Nyeri dada saat inspirasi

Batuk

Tachicardia

Hipotensi

Agitasi

Sianosis

Diaphoresis

Napas cepat.

Pemeriksaan Diagnostik

Thorax dada :

- Menyatakan adanya akumulasi udara/cairan pada area pleura.

- Dapat menunjukkan adanya penyimpangan struktur mediastinum.

Page 2: Patofisiologi hidro pneumotoraks

Laboratorium darah :

AGD : PCO2 kadang-kadang meningkat

PO2 : kadang-kadang normal atau menurun

Saturasi O2 : menurun

Pengelolaan Medik

Pemberian therapi oksigen, diberikan bila nilai gas darah menunjukkan hipoksia.

Torakosentesis : untuk mengurangi tekanan di dalam rongga pleura.

Pemasangan WSD : untuk mengeluarkan cairan dan udara dari rongga pleura.

Pemberian terapi cairan : jika ada kehilangan cairan/darah yang berarti.

Therapi analgetik : mengurangi nyeri akibat pneumothoraks.

Komplikasi

Gagal napas

Gagal jantung.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan

- Ada riwayat pernah trauma dada, penyakit infeksi paru (TBC).

- Distres pernapasan

- Penyakit infeksi paru

- Kebiasaan merokok

- Lingkungan (polusi udara).

Pola nutrisi metabolik

- Ada diaphoresis

Page 3: Patofisiologi hidro pneumotoraks

- Sianosis.

Pola aktivitas dan latihan

- Sesak napas pada waktu aktifitas

- Nafas cepat

- Batuk

- Agitasi

- Hipotensi

- Tachicardia

- Nyeri saat inspirasi.

Pola tidur dan istirahat

- Kesulitan tidur bila timbul sesak napas atau nyeri dada.

Pola persepsi dan konsep diri

- Malu terhadap penyakitnya.

Pola persepsi kognitif

- Nyeri dada saat inspirasi.

Pola koping mekanisme

- Ansietas.

Diagnosa Keperawatan

Gangguan pertukaran gas O2 b.d penurunan ekspansi paru.

Ketidakefektifan pola nafas b.d adanya akumulasi cairan/udara.

Penurunan cardiac output b.d perubahan tekanan intra thoraks.

Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang proses penyakit.

Perencanaan Keperawatan

DP 1. Gangguan pertukaran gas O2 b.d penurunan ekspansi paru.

HYD: Klien menunjukkan pola napas normal : R : 16-20 x/menit.

AGD dalam batas normal : PCO2 : 35-45

Page 4: Patofisiologi hidro pneumotoraks

Tidak ada sianosis.

Intervensi:

Kaji tanda-tanda vital : TD, N, R, keadaan umum.

Rasional: Distres pernapasan dan perubahan tanda vital dapat terjadi akibat nyeri atau tanda-tanda syok.

Mengidentifikasi faktor pencetus.

Rasional: Untuk menentukan intervensi yang tepat.

Auskultasi bunyi napas.

Rasional: Penurunan bunyi napas dapat dihubungkan dengan tanda-tanda respiratori di atas termasuk kecemasan.

Kaji adanya area nyeri, tekan bila batuk, napas dalam.

Rasional: Sokongan pada dada dan otot abdominal membuat batuk lebih efektif.

Pertahankan posisi nyaman (semi fowler).

Rasional: Meningkatkan ekspansi paru.

Monitor O2.

Rasional: Mengkaji status pertukaran gas.

Beri O2 sesuai indikasi.

Rasional: Mengurangi distres pernapasan dan sianosis.

DP 2. Ketidakefektifan pola napas b.d adanya akumulasi cairan/udara.

HYD: Klien dapat bernapas dengan efektif.

RR : 16-20 x/menit

Tidak menggunakan otot pernapasan

Bunyi napas vesikuler

Intervensi:

Kaji tanda-tanda vital T, N, R.

Rasional: Distres pernapasan dan perubahan tanda vital dapat terjadi akibat nyeri atau tanda-tanda syok.

Page 5: Patofisiologi hidro pneumotoraks

Awasi pola pernapasan.

Rasional: Kesulitan bernapas atau peningkatan tekanan jalan napas diduga memperburuk kondisi.

Kaji vokal fremitus

Rasional: Suara atau taktil fremitus (vibrasi) menurun pada jaringan yang terisi cairan.

Beri posisi semi fowler.

Rasional: Membantu ekspansi paru.

Beri O2 sesuai indikasi.

Rasional: Menurunkan dispnea dan meningkatkan suplai O2.

Kolaborasi dengan tim-tim untuk pemasangan WSD.

Rasional: WSD mengurangi tekanan rongga pleura.

DP 3. Penurunan cardiac output b.d perubahan tekanan intra torakal.

HYD: Frekuensi nadi : 60-100 x/menit.

Tensi darah dalam batas normal : 110/70 – 120/80 mmHg.

Denyut nadi teratur, jelas.

Intervensi:

Monitor tanda-tanda vital tiap 4 jam dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan.

Rasional: Penanganan yang cepat diperlukan pada adanya gangguan curah jantung.

Beri lingkungan yang tenang.

Rasional: Penurunan rangsangan dan menghilangkan stress.

Auskultasi bunyi jantung.

Rasional: Mendeteksi adanya aritmia cordis.

Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

Rasional: Meningkatkan jumlah sediaan oksigen.

DP 4. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang proses penyakit.

HYD: Klien menyatakan pemahaman tentang proses penyakit/penyebab penyakit.

Page 6: Patofisiologi hidro pneumotoraks

Intervensi:

Kaji kebiasaan hidup sehat : nutrisi baik, istirahat, latihan.

Rasional: Mempertahankan kesehatan umum meningkatkan penyembuhan.

Kaji tingkat pemahaman pasien/keluarga tentang diagnosa.

Rasional: Pemahaman persepsi melibatkan susunan tekanan perawatan individu dan memberikan informasi yang perlu.

Berikan kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan jujur.

Rasional: Membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi atau salah interpretasi terhadap informasi.

Diskusikan tentang diagnosa, rencana/therapi saat ini.

Rasional: Memberikan informasi khusus individu, membuat pengetahuan untuk belajar lanjut tentang manajemen di rumah.

Diskusikan perlunya perencanaan untuk mengevaluasi perawatan saat pulang.

Rasional: Pengkajian evaluasi status pernapasan dan kesehatan umum penting untuk penyembuhan yang optimal.

Perencanaan Pulang

Menghindari latihan yang berat atau aktivitas yang meningkatkan kecepatan dan kedalaman pernapasan.

Melaporkan adanya sesak napas pada dokter.

Ikuti instruksi dokter.

Kontrol ke dokter bila teratur.

Minum obat secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth (2001). Text book of Medical Surgical Nursing. Alih bahasa : dr. H. Y. Kuncoro (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol. 1. Jakarta : EGC.

Barbara C. Long (1996). Perawatan Medical Bedah. Alih bahasa : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan. Pajajaran Bandung.

Page 7: Patofisiologi hidro pneumotoraks

Doengoes, Marilynn E. (1999). Nursing Care Plans, Guidelines for Planning and Documenting Patient Care. Alih bahasa I. Made Kariasa, SKp. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3 Jakarta : EGC.

Hardjasaputra Purwanto (2002). Data Obat di Ina. Edisi 10. Jakarta : Grafidian Medi Press.

Lewis, Sharon Mantik (2000). Medical Surgical Nursing : Assessment and Management of Clinical Problem. Fifth Edition. Missouri By Mosby Inc.

Soeparman. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II (1990). Jakarta : Balai Pustaka FKUI.

Tempo Interaktif. Cocu. Indonesia Peringkat Tiga TBC Dunia. Jumat, 08 Juli 2005.

Incoming search terms:

hidropneumotoraks

askep hidropneumotoraks

hidro pneumotoraks

pathway pneumotoraks

asuhan keperawatan hidropneumotoraks

laporan pendahuluan hidropneumotoraks

askep hidropneumothoraks

patofisiologi hidropneumotoraks

hidropneumotoraks adalah

lp dan askep hidropneumothoralis

hydro pneumothoraks adalah

askep hidro pneumotoraks

hidro pneumotorak

Hidro pneumothoraks

woc pneumotoraks

journal hidro pneumotoraks

askep pneumotoraks

laporan pendahuluan hidro pneumothoraks

laporan pendahuluan hidropneumotorax

pengertian hidropneumotoraks

Page 8: Patofisiologi hidro pneumotoraks

lp hidro pneumotorak

patofisiologi hidropneumotoraks karena pneumonia

LP pneumothoraks

patofisiologi hidrothoraks

pathway hidrotoraks

Posted by HealthyEnthusiast0 Responses

Share This Article

Share on Facebook

Stumble This Article

Digg this Article

Bookmark on Delicious

Free Email Newsletter

Stay Updates with this Blog. Get Free email newsletter updates..

And then confirm your email subcription

Related Article to “TBC HIDRO PNEUMOTORAKS”

Thalasemia

FRAKTUR Os NASAL

ISPA pada Anak

ASKEP PADA ANAK KURANG ENERGI PROTEIN

Hipertensi

Gangguan Sirkulasi (Syok)

Nutrisi pada Anak

Page 9: Patofisiologi hidro pneumotoraks

No Comment to “TBC HIDRO PNEUMOTORAKS”

Comments are closed.

May

5

2012