Pathway Thalasemia

11
PATHWAY THALASEMIA Penyebab primer: - Sintetis Hb A << - Eritropoisis tidak efektif - Destruksi Penyebab sekunder: - Defisiensi asam folat - Hemodelusi - Destruksi Produksi rantai alfa dan beta Mutasi DNA Kelainan pada Rantai β produksi Kompensator pada Pengikatan O 2 Ketidakseimbangan Hb Suplay O 2 Hemolis Eritrosit Transfusi darah Anemi a Hemosidero MK: Resiko

description

askep

Transcript of Pathway Thalasemia

Page 1: Pathway Thalasemia

PATHWAY THALASEMIA

Penyebab primer:

- Sintetis Hb A <<- Eritropoisis tidak efektif- Destruksi eritrosit

intramedular

Penyebab sekunder:

- Defisiensi asam folat- Hemodelusi- Destruksi eritrosit oleh s.

retikuloendotelial

Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang

Mutasi DNA

Kelainan pada eritrosit

MK: Ketidakefektifan perfusi jaringan

perifer

Rantai β produksi terus menerus

Kompensator pada rantai α

Pengikatan O2 berkurang

Ketidakseimbangan polipeptida

Hb defectif

Suplay O2 <<

Hemolisis

Eritrosit tidak stabil

Ketidakseimbangan suplay O2 dan

kebutuhan

Hipoksia

Suplay O2 ke jaringan

perifer <<

Transfusi darah berulang

Anemia berat

Hemosiderosis

Penumpukan Besi

MK: Resiko Infeksi

Page 2: Pathway Thalasemia

Penggunaan otot bantu napas

MK: Intoleransi aktivitas

Kelelahan

Dyspneu

Malas makan

Intake nutrisi <<

MK: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Jantung Kulit menjadi kelabu

LimpaHeparEndokrin

Gagal Jantung

SplenomegaliHepatomegaliTumbang terganggu

MK: Nyeri akut

MK: Keterlambatan

pertumbuhan dan perkembangan

MK: kerusakan integritas kulitMK:

Resiko cidera

Page 3: Pathway Thalasemia

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN THALASEMIA:

1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (hepatomegali, splenomegali).

2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan

mengabsorbsi makanan.

3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan

untuk transport oksigen ke sel.

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.

5. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit.

6. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b.d gangguan system endokrin.

7. Resiko infeksi b.d tindakan transfuse darah berulang.

8. Resiko cidera

Page 4: Pathway Thalasemia
Page 5: Pathway Thalasemia

INTERVENSI

Diagnosa keperawatan NOC NIC Rasional

Nyeri akut berhubungan dengan

agens cedera biologis

(hepatomegali, splenomegali)

Control nyeri.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam pasien

dapat mengontrol nyeri, dengan

indicator :

1. Menunjukkan waktu mulai

terjadinya nyeri (4)

2. Menggambarkan factor

penyebab nyeri (4)

3. Menggunakan catatan

untuk memonitor gejala

nyeri setiap waktu (4)

4. Menggunakan analgesic

sebgai rekomendasi (4)

5. Melaporkan perubahan

tanda nyeri kepada perawat

(4)

6. Melaporkan cara

mengontrol nyeri

Manajemen nyeri

Definisi: Meringankan atau mengurangi

nyeri sampai pada tingkat kenyamanan

yang dapat diterima pasien.

Tindakan keperawaratan :

1. Mengkaji secara komprehensif lokasi,

karakteristik, durasi, frekwensi,

kualitas, intensitas nyeri

2. Mengobservasi isyarat non verbal

terhadap ketidaknyamanan, terutama

jika tidak dapat berkomunikasi secara

efektif

3. Menggunakan strategi komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri dan menyampaikan

penerimaan pasien terhadap respon

nyeri

4. Menentukan efek nyeri terhadap

kualitas hidup misalnya tidur, nafsu

Dengan melakukan menejemen

nyeri pada pasien, diharapkan

pasien dapat menjadi nyaman

dan tidak mengalami gangguan

yang lainnya.

1. Untuk menentukan

implementasi kepada pasien

2. Mengevaluasi tingkat nyeri

yang dirasakan oleh pasien

3. Untuk mengetahui keluhan

pasien atau respon pasien

terhadap nyeri tersebut

4. Agar dapat melakukan

tindakan sedini mungkin

untuk mengatasi efek nyeri

yang mempengaruhi kualitas

hidup

Page 6: Pathway Thalasemia

makan, aktivitas, kognisi, mood,

hubungan, pekerjaan dan tanggung

jawab

5. Mengontrol lingkungan terhadap

ketidak nyaman pasien (misal suhu

ruangan, cahaya dan keramaian

ruangan)

6. Mengajarkan tentang

nonfarmakologis metode manajemen

nyeri (relaksasi)

5. Dengan lingkungan yang

nyaman dapat

meminimalisir nyeri yang

dirasakan pasien

6. Memandirikan pasien untuk

meminimalisirkan dengan

tekhnik relaksasi

Ketidakseimbangan Nutrisi

kurang dari kebutuhan b/d

ketidakmampuan mengabsorbsi

makanan

Status Nutrisi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam status

nutrisi pasien dapat teratasi

dengan indicator:

1. Masukkan nutrient(4)

2. Intake makanan(4)

3. Intake cairan (4)

4. Energy (4)

5. Berat badan(4)

6. Hematokrit(4)

Manajemen nutrisi

Definisi: bantuan atau pemberian asupan

diet makanan dan cairan yang seimbang.

Tindakan Keperawatan:

1. Menanyakan jika pasien mempunyai

alergi makanan

2. Memastikan pilihan makanan yang

Dengan memberikan nutrisi

yang sesuai kebutuhan pasien,

diharapkan status nutrisi pasien

dapat terpenuhi.

1. Menghindari pemberian

makanan yang dapat

menyebabkan alergi pasien

sehingga tidak menambah

masalah pada pasien

2. Menyesuaikan diet yang

Page 7: Pathway Thalasemia

7. Hidrasi(4) tepat untuk pasien

3. Menganjurkan intake kalori

berdasarkan kebutuhan tubuh

4. Memberikan makanan ringan (misal

buah-buahan segar, juice, dan

minuman secara bertahap)

5. Mengajarkan pasien bagaimana

memilih makanan

6. Menjaga kebutuhan makanan klien

7. Berat badan pasien pada interval yang

tepat

8. Menyediakan informasi yang sesuai

berdasarkan kebutuhan nutrisi pasien

dan bagaimana cara mendapatkannya

tepat bagi pasien

3. Menambah energy dan

meminimalkan kelemahan

4. Energy tetap adekuat karena

pemenuhan energy dari

snack yang sedikit tapi

sering

5. Memandirikan pasien dalam

memilih makanan untuk

memulihkan keadaan nutrisi

6. Kebutuhan nutrisi tetap

adekuat

7. Dengan pemenuhan nutrisi

yang adekuat diharapakan

berat badan klien mencapai

interval yang tepat

8. Memandirikan pasien dalam

menentukan makanannya

dan memberkan

pengetahuan kepada pasien

tentang kebutuhan nutrisinya

yang sesuai dengan

Page 8: Pathway Thalasemia

penyakitnya

Ketidakefektifan perfusi jaringan

perifer berhubungan dengan

penurunan komponen seluler

yang diperlukan untuk transport

oksigen ke sel

Perfusi jaringan : perifer

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24 jam

perfusi jaringan perifer pasien

sudah dalam keadaan normal

dengan indicator :

1. Capillary refill fingers

(CRF) (4)

2. Capilaary refill toes (4)

3. Suhu kulit ekstremitas (4)

4. TD dalam batas normal (4)

Sirkulasi care.

Definisi: peningkatan sirkulasi arteri dan

vena.

Tindakan Keperawatan:

1. Melakukan pemantauan sirkulasi

perifer secara komprehensif (nadi

perifer, edema, pengisian kapiler,

warna, dan suhu ekstremitas)

2. Kaji tingkat rasa tidak nyaman atau

nyeri.

3. Pantau parestesia

4. Pantau kulit setiap hari dari adanya

perubahan integritas kulit.

5. Menghindarkan suhu yang ekstrem

pada ekstremitas.

Untuk meningkatkan sirkulasi

O2 ke perifer.

1. Memberikan informasi

tentang derajat/ keadekuatan

perfusi jaringan dan

membantu menentukan

kebutuhan intervensi.

2. Untuk menentukan

intervensi yang tepat.

3. Adanya parestesia

menunjukkan

ketidakefektifan sirkulasi

perifer.

4. Untuk mencegah terjadinya

kerusakan integritas kulit.

5. Suhu yang ekstrem dapat

menurunkan perfusi perifer.