Pasar Uang Pasar Modal

7
Chapter 6 Struktur Suku Bunga 1. Struktur Waktu Suku Bunga (The Term Structure of Interest Rates) Jangka waktu hingga jatuh tempo dari suatu pinjaman (term-of- maturity) adalah lamanya waktu sampai pokok pinjaman dibayarkan. Hubungan antara tingkat pengembalian (yield-to-maturity) dan jangka waktu hingga jatuh tempo (term-of-maturity) dikenal sebagai struktur waktu suku bunga (the term structure of interest rates). Kurva pengembalian (yield curves) merupakan hubungan antara tinglat pengembalian dan jangka waktu hingga jatuh tempo dari suatu instrumen keuangan. Kurva yield dapat berbentuk miring ke atas, miring ke bawah, datar, atau berpunuk. Bentuk kurva yield dijelaskan oleh beberapa teori : a. Teori harapan (expectations theory) menunjukkan bahwa jika suku bunga diperkirakan akan meningkat di masa depan, maka suku bunga jangka panjang akan lebih tinggi dari suku bunga jangka pendek, sehingga kurva pengembalian akan miring ke atas. Kurva miring ke bawah akan terjadi jika pelaku pasar memperkirakan suku bunga menurun. b. Teori premium likuiditas (liquidity premium theory) menunjukkan bahwa risiko investor memerlukan pengembalian premium untuk memiliki efek jangka panjang karena harga yang lebih besar atau risiko likuiditas. Pengembalian pemium ini menyebabkan bias ke atas dalam kemiringan kurva pengembalian.

description

Pasar Uang Pasar Modal

Transcript of Pasar Uang Pasar Modal

Chapter 6Struktur Suku Bunga1. Struktur Waktu Suku Bunga (The Term Structure of Interest Rates) Jangka waktu hingga jatuh tempo dari suatu pinjaman (term-of-maturity) adalah lamanya waktu sampai pokok pinjaman dibayarkan.

Hubungan antara tingkat pengembalian (yield-to-maturity) dan jangka waktu hingga jatuh tempo (term-of-maturity) dikenal sebagai struktur waktu suku bunga (the term structure of interest rates). Kurva pengembalian (yield curves) merupakan hubungan antara tinglat pengembalian dan jangka waktu hingga jatuh tempo dari suatu instrumen keuangan.

Kurva yield dapat berbentuk miring ke atas, miring ke bawah, datar, atau berpunuk.

Bentuk kurva yield dijelaskan oleh beberapa teori :a. Teori harapan (expectations theory) menunjukkan bahwa jika suku bunga diperkirakan akan meningkat di masa depan, maka suku bunga jangka panjang akan lebih tinggi dari suku bunga jangka pendek, sehingga kurva pengembalian akan miring ke atas. Kurva miring ke bawah akan terjadi jika pelaku pasar memperkirakan suku bunga menurun.b. Teori premium likuiditas (liquidity premium theory) menunjukkan bahwa risiko investor memerlukan pengembalian premium untuk memiliki efek jangka panjang karena harga yang lebih besar atau risiko likuiditas. Pengembalian pemium ini menyebabkan bias ke atas dalam kemiringan kurva pengembalian.

c. Teori segmentasi pasar (market segmentation theory) menunjukkan bahwa bentuk kurva pengembalian ditentukan oleh penawaran dan permintaan untuk sekuritas dalam rentang jatuh tempo singkat.d. Teori pilihan tempat asal (preferred-habitat theory) menunjukkan bahwa investor akan meninggalkan jangkauan jatuh tempo pilihan mereka jika mereka diberikan cukup kompensasi untuk risiko tambahan.2. Resiko Gagal Bayar (Default Risk) Sekuritas hutang berisikan janji resmi oleh peminjam untuk membayar pembayaran bunga pinjaman dan pembayaran pokok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kegagalan dari peminjam untuk memenuhi kondisi dari kontrak obligasi merupakan gagal bayar (default). Resiko gagal bayar (default risk) mengacu pada kemungkinan tidak tertagihnya jumlah yang dijanjikan bunga atau pokok pada waktu yang telah disepakati.

Resiko gagal bayar dapat dirumuskan :DRP=i - iif

dimana :

DRP=Default Risk Premium

i=jatuh tempo sekuritas

iif=pengembalian dari perbandingan sekuritas bebas

3. Perlakuan Pajak (Tax Treatment)

Sebagian besar investor khawatir dengan tingkat pengembalian setelah pajak pada sekuritas. Dengan demikian, investor menghendaki tingkat pengembalian sebelum pajak yang lebih tinggi dari sekuritas yang pendapatannya dikenakan pajak pada tingkat yang tinggi. Tingkat pengembalian setelah pajak dari 2 sekuritas dapat dibandingkan dengan menggunakan rumus :

iat=ibt (i t)

dimana :

Iat=tingkat pengembalian setelah pajakibt=tingkat pengembalian sebelum pajakt=tariff pajak

4. Marketability

Marketability adalah kemudahan dan kecepatan bagi investor untuk dapat menjual sekuritas. Semakin besar daya jual sekuritas, semakin rendah tingkat suku bunganya.5. Pilihan Pada Sekuritas Hutang (Options On Debt Securities)

Banyak obligasi berisi opsi yang memungkinkan peminjam atau pemberi pinjaman untuk mengubah sifat dari kontrak obligasi sebelum jatuh tempo.

Option adalah kontrak yang memberikan pemegang hak, tapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu yang ditentukan dan tanggal di masa depan.

Jika pemegang opsi memiliki hak untuk membeli efek yang mendasari, opsi yang disebut call option (call provision).

Jika pemegang memiliki hak untuk menjual efek yang mendasari, opsi yang disebut put option.

Jika pemegang opsi memiliki hak untuk mengkonversi sekuritas menjadi jenis lain dari sekuritas, opsi itu disebut conversion option Call Option

Call option (call provision) memberikan penerbit obligasi untuk memilih membeli kembali obligasi pada harga tertentu sebelum tanggal jatuh tempo. Harga ini dikenal sebagai harga opsi, dan biasanya ditetapkan pada nilai nominal obligasi atau sedikit di atas par (biasanya pembayaran bunga 1 tahun di atas par). Put OptionSebuah put option memungkinkan investor untuk menjual obligasi kembali (menempatkan bond) kepada penerbit sebelum jatuh tempo pada harga yang telah ditentukan. Investor biasanya memperhatikan put option selama periode ketika suku bunga meningkat dan harga obligasi menurun. Sebuah dasar put option, atau harga minimum obligasi pada harga pelaksanaan, yang umumnya sama atau di bawah nilai nominal. Conversion Option

Opsi konversi memungkinkan investor untuk mengkonversi surat berharga menjadi jenis lain dari surat berharga dengan harga yang telah ditentukan. Jenis yang paling umum dari fitur konversi adalah pilihan untuk mengkonversi obligasi menjadi saham emiten. Pilihan lain dalam periode suku bunga stabil adalah konversi dari ikatan variabel-kupon ke dalam obligasi tetap kupon. Waktu pelaksanaan konversi sesuai dengan pilihan investor.Chapter 4Tingkat Suku Bunga1. Apa Itu Suku Bunga? (What Are Interest Rates?)

Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang atau uang yang di investasikan. Jumlah pinjaman disebut "pokok utang". Persentase dari pokok utang inilah yang dibayarkan sebagai imbal jasa dalam suatu periode tertentu yang disebut suku bunga (interest Rate) biasanya dinyatakan sebagai persentase tahunan dari jumlah nominal uang yang dipinjam. Sederhananya adalah Ukuran harga yang di bayar borrower kepada lender atas penggunaan sumber dana untuk jangka waktu tertentu.

2. Tingkat Suku Bunga Riil (The Real Rate of Interest)

Real interest rateadalah tingkat harga bunga pada suatu perekonomian. Koreksi atas tingkat inflasi dan didefinisikan sebagainominal interest ratedikurangi dengan tingkat inflasi. Nominal interest rate adalah ukuran jumlah uang yang di bayar kembali pada periode berikut untuk setiap unit yang di pinjam saat ini. Return on investmentUkuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi dibandingkan dengan biaya dan modal awal yang dikeluarkan. Sederhananya adalah ROI merupakan pengembalian keuntungan atas investasi. Rumus mencari ROI adalah :ROI=(Laba Investasi / Total Investasi) x 100% Equilibrium condition

Titik di mana tingkat yang diinginkan dari Peminjam (B) oleh Defisit Spending unit (DSUs) sama dengan tingkat yang memberi pinjaman (L) oleh Surplus Spending Units (SSUs). Fluctuation in the real rate

Demand factorSebuah terobosan besar dalam teknologi telah menggeser bagan pinjaman yang diinginkan ke kanan, sehingga meningkatkan tingkat suku bunga riil. Hal ini karena teknologi baru memunculkan peningkatan peluang investasi, dan meningkatkan tingkat untuk meminjam, sehingga bagan pinjaman yang diinginkan dan tingkat suku bunga riil meningkat. Supply factorFaktor penawaran akan membuat bagan pemberi pinjaman bergeser ke kanan dan karenanya menyebabkan penurunan dalam tingkat suku bunga riil.3. Teori Bunga Dana Pinjaman (Loanable Funds Theory of Interest)

Sumber Penawaran dan Permintaan Dana Pinjaman : Penawaran Dana Pinjaman Tabungan Konsumen Tabungan Bisnis ( Laba ditahan ) Surplus anggaran Pemerintah Permintaan Dana Pinjaman Konsumen yang membutuhkan dana (credit) Investasi Bisnis Anggaran pemerintah yang defisit4. Ekspektasi Harga dan Suku Bunga (Price Expectations and Interest Rates) The Fisher Equations

Tingkat nominal bunga menjadi dua bagian : 1. Tingkat bunga riil, yang merupakan tingkat bunga yang ada dengan tidak adanya perubahan tingkat harga Tingkat Bunga Riil = tingkat bunga nominal inflasi2. Persentase perubahan dalam tingkat harga selama masa kontrak pinjaman. Kontrak Tingkat Nominal Bunga = tingkat bunga riil + inflasi yang diharapkan The Realized Real Rate of ReturnJika tingkat inflasi aktual pada akhir kontrak pinjaman ternyata lebih tinggi dari tingkat inflasi yang diharapkan (Pa> Pe) pemberi pinjaman akan mendapatkan pengembalian tingkat riil lebih rendah . Sebaliknya, jika tingkat inflasi aktual ternyata kurang dari tingkat inflasi yang diharapkan (Pa