Paradigma & Jenis Penelitian

28
Makalah Penelitian Pendidikan Fisika tentang Jenis-Jenis Penelitian disusun oleh : Fanesa Prousvaliza R. (06101011012) Dosen Pengasuh : Dr. Sardianto MS, M.Pd., M.Si. Syuhendri, M.Pd. Taufiq, M.Pd.

description

Jenis Penelitian

Transcript of Paradigma & Jenis Penelitian

Page 1: Paradigma & Jenis Penelitian

Makalah Penelitian Pendidikan Fisika

tentang

Jenis-Jenis Penelitian

disusun oleh :

Fanesa Prousvaliza R.

(06101011012)

Dosen Pengasuh : Dr. Sardianto MS, M.Pd., M.Si.

Syuhendri, M.Pd.

Taufiq, M.Pd.

Page 2: Paradigma & Jenis Penelitian

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Pendiddikan Fisika 2010

Universitas Sriwijaya

Inderalaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya saya

dapat menyelesaikan makalah yang berkenaan dengan materi “Jenis-jenis Penelitian”

yang merupakan salah satu dari materi pembelajaran Penelitian Pendidikan Fisika yang

harus kami pelajari pada semester VI ini.

Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak, kepada teman-teman yang

telah membantu menysun makalah ini dan kepada Bapak Dr. Sardianto MS, M.Pd.,

M.Si. , Syuhendri, M.Pd. dan Taufiq, M.Pd. selaku dosen Penelitian Pendidikan Fisika.

Dalam pembuatan makalah ini sudah pasti banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan. Untuk itu saya minta maaf. Saran dan kritik yang besifat membangun

sangat saya harapkan guna mencapai kesempurnaan makalah ini untuk yang akan

datang.

Indralaya, Februari 2013

Penyusun

ii

Page 3: Paradigma & Jenis Penelitian

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................i

Kata Pengantar ............................................................................................................ii

Daftar Isi ....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Tujuan ......................................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................1

BAB II ISI .....................................................................................................................2

2.1 Hakikat Penelitian.....................................................................................................2

2.2 Jenis-jenis Penelitian................................................................................................4

2.2.1 Penelitian berdasarkan Pendekatan..................................................................4

2.2.2 Penelitian berdasarkan Fungsi...........................................................................9

2.2.3 Penelitian berdasarkan Tujuan........................................................................12

BAB III PENUTUP........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

iii

Page 4: Paradigma & Jenis Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era sekarang, modernisasi terjadi di semua aspek kehidupan sehari-

hari; dunia ekonomi, politik, budaya sampi dunia keilmuan. Dalam

perkembangannya, dunia keilmuan terus berkembang pesat. Keilmuan yang

terus berkembang membuat manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin

tahuannya terus menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun

mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan.

Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari

kebenaran. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah

satunya dengan penelitian.

Kegiatan penelitian sangatlah penting dilakukan. Banyaknya dilakukan

penelitian oleh insan akademis mengindikasikan bahwa pendidikan di negara

itu sukses. Bahkan, penelitian dapat menjadi salah satu tolak ukur maju

tidaknya peradaban sebuah bangsa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita

sebagai insan akademis mengetahui apa itu penelitian, metodologi dan

kaidah-kaidah penelitian sehingga hasil penelitian kita pun benar adanya.

1.2. Tujuan

Membekali mahasiswa/i Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya tentang

hakikat dan jenis-jenis penelitian.

iv

Page 5: Paradigma & Jenis Penelitian

1.3. Rumusan Masalah

Apa itu penelitian?

Apa saja jenis-jenis penelitian?

BAB II

ISI

2.1. HAKIKAT PENELITIAN

Kata penelitian atau riset diserap dari kata dalam bahasa Inggris research,

yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan search (mencari), yang

berarti “mencari kembali”. Sumber lain menyebutkan bahwa research diturunkan

dari bahasa Perancis recherche yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara

tuntas".

Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama,

yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu

berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan

mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang

umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Menurut John Creswell (2008), penelitian adalah suatu proses bertahap

bersiklus dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah

v

Page 6: Paradigma & Jenis Penelitian

masalah teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau

kepustakaan. Sesudah itu mementukan dan memperjelas tujuan penelitian.

Dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisa data. Kemudian menafsirkan

(interpretation) data yang diperoleh. Penelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil

penelitian.

Gbr 1. Penelitian menurut John Creswell

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-

kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam

melaksanakan suatu penelitian?

2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur

ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan

digunakan dalam menganalisis data?

3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Ketiga pertanyaan diatas dibahas dalam kategori metodologi penelitian.

Metodologi penelitiaan adalah ilmu membahas tentang suatu kegiatan yang

dilakukan untuk memecahkan masalah ataupun sebagai pengembangkan ilmu

pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian :

1. Identifikasi masalah

2. Merumuskan dan membatasi masalah

3. Studi kepustakaan

4. Merumuskan hipotesis

5. Menetapkan desain dan metode penelitian

6. Menyusun instrumen

7. Mengumpulkan data

8. Analisis data

9. Interpretasi

10. Kesimpulan

11. Rekomendasi

vi

Page 7: Paradigma & Jenis Penelitian

Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah

(unscientific method). Akan tetapi, penelitian banyak bersinggungan dengan

pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya

penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang disepakati umum

dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan

dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah

disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).

Lebih lanjut, Kerlinger menyatakan bahwa penelitian ilmiah (scientific

research) merupakan investigasi sistemmatik, terkendali, bersifat empirik serta

kkritis mengenai fenomena alami (natural fenomena) yang dibimbing teori dan

hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga sebelumnya mengenai

fenomena tersebut. Penelitian dikatakan ilmiah jika memenuhi beberapa kriteria

berikut, yakni :

1. Memiliki rumusan masalah yang jelas dan spesifik

2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris

3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data

4. Proses pengumpulan dan analisis data serta pengambilan keputusan

didasarkan pada logika yang benar

5. Kesimpulan terbuka untuk diuji orang lain

2.2. JENIS-JENIS PENELITIAN

2.2.1. Penelitian berdasarkan Pendekatan

Berdasarkan pendekatannya penelitian dikelompokkan menjadi :

a. Penelitian Kuantitatif

Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto, 1992). Sedangkan menurut

Sugiyono (2009:14), penelitian kuantitatif merupakan metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

vii

Page 8: Paradigma & Jenis Penelitian

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang data-datanya berupa angka dan data-data yang

diangkakan kemudian data dikumpulkan dalam bentuk angka dan

ditafsirkan kedalam bentuk angka juga. Penelitian kuantitatif

dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif.

Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini

bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian

bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada

dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk angka atau

numerik, sehingga penelitian kuantitatif diidentikkan dengan penelitian

numerik. Penarikan kesimpulan pada penelitian kuantitatif bersifat

deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat umum ke

sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang

membangunnya.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori,

untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk

menunjukkan hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau

mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun

ilmu-ilmu sosial. Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan ketika:

Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas

data-datanya

Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi,

tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap

yang lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen

viii

Page 9: Paradigma & Jenis Penelitian

yang merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin

meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan

Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis

penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan

asosiatif

Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan

fenomena yang empiris dan dapat diukur

Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas

pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :

Dipengaruhi metode penelitian alam

Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik

Memberikan perhatian pada hasil ( produk )

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan

prinsip yang bersifat umum

Konversi kualitas menjadi kuantitas

Konfirmasi teori

Menjunjung tinggi objektivitas

Penelitian kuantitatif memiliki beberapa keunggulan, seperti yang

dikemukanakan oleh Suryabrata, yaitu :

Ö Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara

eksak.

Ö Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.

Ö Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna

dan lebih mudah dianalisis.

Ö Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis

yang dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah.

Ö Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang

tinggi.

ix

Page 10: Paradigma & Jenis Penelitian

Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa kelemahan,

diantaranya :

Ö Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat

Ö Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan

Ö Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi,

terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia

Ö Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik

dan menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi

Ö Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu

sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi

tidak dapat dilakukan.

b. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang

dan perilaku yang dapat diamati (Sudarto :1997).

Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:

Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau

mungkin malah masih gelap. Sebab dengan metode kualitatif,

peneliti langsung masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan

eksplorasi secara mendalam

Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala

sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan

dan dilakukan orang

Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang

kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian

dengan metode kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara

mendalam terhadap interaksi sosial

x

Page 11: Paradigma & Jenis Penelitian

Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit

dimengerti kalau tidak ikut serta merasakan apa yang dirasakan

orang tersebut

Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud

dibangun berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di

lapangan

Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit

dipastikan kebenarannya jika belum menemukan apa yang

dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi provokator,

maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian

belum dinyatakan selesai

Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak

kehidupan seseorang tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan

lain-lain.

Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

Penelitian kualitatif memiliki setting yang alamiah sebagaimana

sumber datanya yang langsung dan peneliti adalah sebagai

instrumen kuncinya.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

Para peneliti kualitaif lebih berkenaan dengan proses daripada

dengan hasil.

Para peneliti kualitatif cenderung menganalisis datanya secara

induktif.

“Makna” sebagai sesuatu yang esensial dalam pendekatan

kualitatif.

Keunggulan penelitian kualitatif :

Ö Lebih dimungkinkan lahirnya teori sosial baru. Dengan cara kerja

yang lebih mementingkan konseptualisasi yang muncul dari data

(induktif) yang diperoleh, dan melalui abstraksi konseptual dengan

bantuan teori yang sudah ada, akan lebih besar kemungkinannya

teori baru yang dilahirkan.

xi

Page 12: Paradigma & Jenis Penelitian

Ö Dengan penelitian kualitatif masalah realitas subyektif seperti

masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem nilai, agama atau

masalah kebudayaan pada umumnya akan dapat diungkapkan.

Dalam kenyataannya tidak semua fakta sosial dapat dikuantifikasir

secara begitu saja. Dalam realitas sosial tertentu, penyeragaman

analisa melalui statistik misalnya, justru hanya akan membawa

pada pendangkalan.

Kelemahan penelitian kualitatif :

Ö Dengan tiadanya prinsip keterwakilan (representativeness) dalam

pengambilan sampel, jelas secara metodologis tidak memiliki hak

untuk menggeneralisasikan hasil temuannya. Di samping itu

dengan tanpa menggunakan teori sebagai landasan verifikasi, maka

secara metodologis juga sulit dilakukan prediksi. Meskipun secara

substantif kemungkinan generalisasi temuan dan ramalan-ramalan

itu masih dimungkinkan dengan syarat yang sangat ketat. Di

samping dibutuhkan tingkat kedalaman dalam mengkaji keajegan

yang terjadi, juga dibutuhkan ketajaman analisa dalam menafsirkan

data yang ditemukan.Bahkan penelitian kualitatif cenderung

menolak adanya generalisasi, karena memiliki prinsip bahwa dalam

setiap konteks pasti memiliki perbedaan khusus.

Ö Unsur subyektifitas dari peneliti bagaimanapun sangat sulit untuk

dihindari. Meskipun sudah disediakan teknis untuk mengeliminasi

subyektifitas peneliti dengan melalui pembedaan yang ketat antara

emik (pendapat yang diteliti) dan etik (pendapat peneliti)

bagaimanapun unsur subyektifitas tetap sangat sulit dihindari.

2.2.2. Penelitian berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya, penelitian dibagi menjadi :

1. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni

(pure research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan

xii

Page 13: Paradigma & Jenis Penelitian

suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori

yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian

dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa

memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut.

Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap

pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian

terapan.

Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan,

dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian

dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi

sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar

adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar,

hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan

metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).

Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan

umum serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan

untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori

yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan

kata lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis.

Contoh penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah

penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian

tersebut sering digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap

untuk merubah perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.

2. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) dapat diartikan sebagai studi

sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat

dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Penelitian terapan

dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan

pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar

xiii

Page 14: Paradigma & Jenis Penelitian

dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi

tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah

pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk

keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata

(Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu jenis

penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menguji manfaat

dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis

dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan

dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan

langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam

periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara

berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan

pada pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan

pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran,

pendidikan, atau teknologi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih

lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan

metodologi untuk kepentingan praktis. Hasil penelitian terapan tidak perlu

sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru dari penelitian

yang sudah ada (Nazir, 1985).

3. Penelitian Evaluatif

Makna evaluatif menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat

suatu kegiatan, dan kata bendanya adalah evaluasi. Penelitian evaluatif

menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi

terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan

rencana. Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah penelitian

yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi,

yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang

memerlukan evaluasi. Melakukan evaluasi berarti menunjukkan kehati-

hatian karena ingin mengetahui apakah implementasi program yang telah

xiv

Page 15: Paradigma & Jenis Penelitian

direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus memberikan hasil

sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum sesuai serta

apa yang menjadi penyebabnya. Penelitian evaluatif pada dasarnya

merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat

dibedakan dari penelitian terapan.

Penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto,

2006):

Ö Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang

berlaku bagi penelitian ilmiah pada umumnya.

Ö Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir sistemik yaitu

memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang

terdiri dan beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan

antara satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dan objek

yang dievaluasi.

Ö Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dan objek yang dievaluasi,

perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai factor

penentu bagi keberhasilan program.

Ö Menggunakan standar, kriteria, dan tolok ukur yang jelas untuk setiap

indikator yang dievaluasi agar dapat diketahui dengan cermat

keunggulan dan kelemahan program.

Ö Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata

secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum

terlaksana, perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan

identifikasi sub komponen, dan sampai pada indikator dan program

yang dievaluasi.

Ö Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara

rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

Ö Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan/

rekomendasi bagi kebijakan atau rencana program yang telah

ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi

xv

Page 16: Paradigma & Jenis Penelitian

program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan

sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.

Secara umum, dapat diringkas perbedaan penelitian dasar, terapan dan

evaluatif yaitu :

Aspek Perbedaan

Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif

Bidang penelitian

Penelitian bidang fisik, perilaku, dan sosial

Bidang aplikasi : kedokteran, rekayasa, pendidikan

Pelaksanaan berbagai program pada berbagai institusi

Tujuan Menguji teori; menentukan hubungan empiris antar fenomena; menegakkan generalisasi

Menguji kegunaan teori; menentukan hubungan empiris dan generalisasi

Mengukur manfaat & kelayakan program

Generalisasi Abstrak & umum Umum, terbatas dalam satu bidang

Spesifik dalam aspek tertentu

Penggunaan hasil

Memperluas pengetahuan ilmiah & prinsip-prinsip dasar; meningkatkan metodologi

Menambah pengetahuan dalam bidang tertentu; meningkatkan metodologi dalam bidang tertentu

Menambah pengetahuan, menigkatkan metodologi, membantu penentuan keputusan

2.2.3. Penelitian berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi :

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang

tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting social

atau hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti

telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan

menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhka.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat

xvi

Page 17: Paradigma & Jenis Penelitian

tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau

hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau

numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan

seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian,

menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan

informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.

b. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif adalah suatu penelitian guna meramalkan

gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan

prediksi dari hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui

evaluasi atau penyelidikan saat ini.

Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk

memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung

pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan dengan melihat

perkembangan melalui jangka waktu tertentu, pada saat ini atau pada saat

yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif

Penelitian inproftif ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan

atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu

program.

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif ditujukan untuk memberikan penjelasan

tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian

eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut.

Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling

hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel

lainnya.

xvii

Page 18: Paradigma & Jenis Penelitian

BAB III

PENUTUP

Penelitian atau riset diturunkan dari bahasa Perancis recherche yang

memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". Motivasi dan tujuan penelitian

secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan

refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.

Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan

kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan

penelitian.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan penelitian dibagi menjadi

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan fungsinya, penelitian

dikelompokkan menjadi penelitian dasar, terapan dan evaluatif. Sedangkan

berdasarkan tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi penelitian deskriptif,

prediktif, improftif dan eksplanatif.

xviii

Page 19: Paradigma & Jenis Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, C. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif , diakses pada 26 Februari 2013

definisi.org/search/penelitian-kualitatif-menurut-ahli , diakses pada 26 Februari

2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-

kuantitatif/#ixzz2M5TjEtCu , diakses pada 26 Februari 2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2240540-kelebihan-dan-

kekurangan-metode-kualitatif/#ixzz2M91tFElY , diakses pada 26 Februari 2013

http://phairha.blogspot.com/2012/01/metodologi-penelitian-kuantitatif.html ,

diakses pada 26 Februari 2013

xix