Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

22
Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL Prof. Muslim Salam, Ir., M.Ec., Ph.D. Kata Pengantar Prof. Dr. Ir. M. Saleh S. Ali, M.Sc. Editor Ir. Ahmad Syamsuddin Suryana Prof. Dr. Ir. M. Saleh S. Ali, M.Sc., adalah guru besar Sosiologi Pedesaan, Fakultas Pertanian, Uni- versitas Hasanuddin, menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin (1979), S2 di UPLB, the Phillipines (1985), dan S3 di Cornell University, USA (1990). Antara tahun 1999-2001, Prof. Saleh Ali menjabat Direktur Pusat Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan SESPANAS, Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta, yang se- belumnya sebagai Direktur Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan (PSKMP) (1992- 2002) dan Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (1990-1998), Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. ** Ir. Ahmad Syamsuddin Suryana (alm.) adalah dosen senior di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin (1962-2010). Beliau menyelesaikan pendidikan S1-nya di Institut Pertanian Bogor (1971) dan pernah mengikuti pendidikan pascasarjana di Wisconsin Univesity, USA selama dua tahun (1976-1978). Dalam karir akademiknya, Beliau sangat intensif mengkaji berbagai paradigma metodologi penelitian sosial, utamanya yang berhaluan natural- isme dan partisipatoris. Selain itu, Beliau juga banyak mencurahkan waktunya dalam melakukan academic exercise dalam upayanya menerapkan metodologi penelitian temuannya pada kegiatan penelitian mahasiswa. Berbagai istilah-metode dan pendekatan penelitian yang dirilisnya semasa hidupnya, mulai dari APAS (Analisis Persoalan Agrosistem) hingga IPAL (Interparticipatory Action Learning).

Transcript of Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

Page 1: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

DialogPARADIGMA METODOLOGI

PENELITIAN SOSIAL

Prof. Muslim Salam, Ir., M.Ec., Ph.D.

Kata Pengantar Prof. Dr. Ir. M. Saleh S. Ali, M.Sc.�

Editor Ir. Ahmad Syamsuddin Suryana��

� Prof.Dr.Ir.M.SalehS.Ali,M.Sc.,adalahgurubesarSosiologiPedesaan,FakultasPertanian,Uni-versitasHasanuddin,menyelesaikanpendidikanS1diJurusanSosialEkonomiPertanian,FakultasPertanian, Universitas Hasanuddin (1979), S2 di UPLB, the Phillipines (1985), dan S3 di Cornell University, USA(1990).Antaratahun1999-2001,Prof.SalehAlimenjabatDirekturPusatPelatihanPendidikandanPelatihanSESPANAS,LembagaAdministrasiNegara(LAN)diJakarta,yangse-belumnyasebagaiDirekturPusatStudiKebijakandanManajemenPembangunan(PSKMP)(1992-2002) dan Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (1990-1998), Fakultas Pertanian, UniversitasHasanuddin.

**Ir.AhmadSyamsuddinSuryana(alm.)adalahdosenseniordiJurusanSosialEkonomiPertanian,FakultasPertanian,UniversitasHasanuddin(1962-2010).BeliaumenyelesaikanpendidikanS1-nyadi Institut Pertanian Bogor (1971) dan pernah mengikuti pendidikan pascasarjana di Wisconsin Univesity, USA selamadua tahun (1976-1978).Dalamkarirakademiknya,Beliausangat intensifmengkaji berbagai paradigma metodologi penelitian sosial, utamanya yang berhaluan natural-ismedanpartisipatoris.Selainitu,Beliaujugabanyakmencurahkanwaktunyadalammelakukanacademic exercisedalamupayanyamenerapkanmetodologipenelitian temuannyapadakegiatanpenelitianmahasiswa.Berbagaiistilah-metodedanpendekatanpenelitianyangdirilisnyasemasahidupnya,mulaidariAPAS(AnalisisPersoalanAgrosistem)hinggaIPAL(Interparticipatory Action Learning).

Page 2: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

Sanksi Pelanggaran Hak Cipta

Undang-UndangRepublikIndonesiaNo.19Tahun2002tentangHakCipta

Lingkup Hak CiptaPasal2:1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta

dan pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan ataumemperbanyakciptaannya,yangtimbulsecaraotomatissetelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangipembatasan menurut peraturan perundang-undanganyangberlaku.

Ketentuan PidanaPasal72:1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)ataupasal49ayat(1)dan(2)dipidanadenganpidanapenjaramasing-masingpalingsingkat1(satu)bulandan/ataudendapalingsedikitRp1.000.000,00(satujutarupiah),ataupidanapenjarapalinglama7(tujuh)tahundan/ataudendapalingbanyakRp5.000.000.000,00(limamilyarrupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkanmengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaanataubaranghasilpelanggaranHakCiptaatauHakTerkaitsebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana denganpidanapenjarapalinglama5(lima)tahundan/ataudendapalingbanyakRp500.000.000,00(limaratusjutarupiah).

Page 3: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

DialogPARADIGMA METODOLOGI

PENELITIAN SOSIAL

Prof. Muslim Salam, Ir., M.Ec., Ph.D.

Penerbit:MasagenaPress

Page 4: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

iv

DialogPARADIGMA METODOLOGI

PENELITIAN SOSIAL

Copyright©2011MasagenaPressMakassarHakCiptaDilindungiUndang-Undang

PenulisMuslimSalam

EditorAhmadSyamsuddinSuryana

DesainSampulNartoAnjala

TataLetakM.Yunus

Penerbit:MASAGENAPRESS

MasagenaPress,KompleksPerumahanDosenUnhasBlokAB/20,TamalanreaMakassar,90245

Tlp.0411-4773129,e-mail:[email protected]

Cetakan:Pertama,Januari2011

KatalogDalamTerbitan[KDT]xxii+244hlm;15x23cmISBN:978-602-9023-03-9

Page 5: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

v

KATA PENGANTARProf. Dr. Ir. M. Saleh S. Ali, M.Sc.

Buku yang berjudul “Dialog Paradigma Metodologi PenelitianSosial (DPMPS)” yang ditulis Sdr. Muslim Salam ini muncul sebagairespons terhadap ‘kegelisahan akademiknya’. Paling tidak ada tigakegelisahanyangdapatkitatangkapdaribukuini.Pertama,kegelisahanterhadap kurangnya literatur berbahasa Indonesia yang mengupasmetodologi penelitian sosial kuantitatif, kualitatif, dan penelitianpartisipatoris dari sisi filosofisnya. Buku-buku metodologi yang banyak ditemukanditoko-tokobukulebihbanyakmenguraikandimensiteknis-metodologis dalam melakukan penelitian ilmiah dan sangat keringpenjelasanyangditemukantentangargumentasimengapakitamemilihsuatu metodologi tertentu. Kedua, pemahaman tentang keragamanmetodologipenelitiansertaperbedaan-perbedaannyaolehkebanyakanmahasiswa terutama mahasiswa pasca sarjana masih kurang sekali.Masih banyak mahasiswa membedakan penelitian kuantitatif danpenelitiankualitatif denganmengatakanbahwapenelitiankuantitatifmenggunakan “angka-angka”, sedangkan penelitian kualitatifmenggunakan“kata-kata”.Pemahamansepertiitusangatdisayangkan,dankalauhalituterjadi,merupakansuatuhalyangseriusyangolehpenulis buku ini dianggap sebagai “kecelakaan akademik”. Ketiga,kegelisahanatas“keterpenjaraanmetodologisatauparadigma”,dimanabanyak ilmuwan yang mati-matian mempertahankan metodologi danparadigmayangdiyakininya,sertatidakpernahmaumemahamiyanglain. Iahanyadapat”hidup”denganparadigmanya,danmanakala iakeluar dari paradigma itu, ia tidak dapat berbuat apa-apa layaknyasepertiikandanairdimanaikanhanyadapathidupdalamairdankalauikankeluardariairiaakanmati.

Atas kegelisahaan akademik itu, penulis buku ini membawakita dengan lincahnya berselancar untuk memahami relung-relungterutamaduakegelisahanterakhir.Diamengantarkitadenganpertama-tamamenjelaskanperbedaanistilahmetodapenelitiandanmetodologipenelitian yang juga banyak di antara kita sering menyamakannya.Kemudian kita dibawa ke dunia filsafat paradigma metodologis penelitiansosialyangmenjadifokuspembahasannya.Iapuntidaklupamemperkenalkansiapa-siapatokohdibalikmasing-masingparadigmaitu lengkapdenganlatarbelakangdankarierakademiknya.Akhirnyaia mengantar kita untuk memahami kelima paradigma metodologipenelitian sosial utama tersebut yaitu paradigma positivisme,postpositivisme, naturalisme, pragmatisme dan partisipatoris. Kelimaparadigmatersebut,dibedahdenganmenggunakanpisauanalisisyangsamayaituasumsiontologis,epistemologis,aksiologisdanmetodologisyang digunakan. Melalui kesamaan pisau bedah tersebut, penulisberharap akan ditemukan sel-sel yang dapat didialogkan sekaligusyangtidakdapatdidialogkan.

Page 6: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

vi

Selanjutnya, dalam mengantar kita memahami kelimaparadigma metoda penelitian tersebut, kita dihadapkan juga padapemahamanmengenaiteori,realita/fenomenadanpenelitisosialyangmerupakansetalitigauangyangtidakdapatdipisahkan.Bagiilmuansosial,teoribukansajaberfungsisebagaimikroskopdalammengamatiperkembangan hubungan-hubungan di antara sel-sosial yang ada,tetapi jugaberfungsi sebagaipisaubedahsosial (social-scalpel)dalammengurairealitassosialyangabstrak.Dalamperspektifini,mungkinperlu kita rujuk apa yang dikatakan Alvin Y.So (1990:11) dalambukunyaSocial Change and Developmentketikaiamengatakan:

“Without theories, social scientists would find it difficult to carry out empirical research. Scientists use theories to help them define what needs to be studied, and to guide them in sharpening research questions and in deciding what evidence is necessary to support their arguments. In this respect, theories are very powerful research tools. Theories shape researchers’ thinking processes, lay the foundation for their analytical framework, guide their research theses, and set their research agenda. In addition, theories lead researchers to adopt certain methodologies, attract them to examine certain data sets, and influence them to draw certain conclusion and policy implication.For these reasons, theories demand social scientists’ loyalty. When researchers have immersed themselves in a particular theoretical perspective, they tend to develop an ‘ethnocentric’ outlook, thinking that their own theoretical perspective is the very best in the field. Consequently, they often look at other theoretical perspectives with contempt, and sometimes engage in attacks on those perspectives. This leads heated academic debates as well as to ‘theory wars’ in the literature.”

DariuraianSodiatas,palingtidakadaduapesanyangdisampaikan.Pertama, Ia menjelaskan hubungan antara teori dan peneliti yangdilihatnyasebagaisuatukesatuanyangtidakterpisahkan;“tanpateoriparailmuwansosialakanmengalamikesulitanmelaksanakanpenelitianempiriknya”. Bagi So, teori menjadi filter bagi peneliti untuk menjaring faktasosialyangpentingdanrelevandalammembangunperspektifteori(theoretical perspetives)yangtelahdisusundalamrangkaianhipotesis.Selainitu, teori jugaakanmenuntunpenelitidalammenentukanmetodologiyang relevan yang akan digunakan untuk menguji kesesuaian antaraperspektifteoriyangmerekamilikidenganbukti-buktiempirik(empirical evidence).Kedua,esensilaindaripernyataanSotersebutadalahbahwaketika ilmuwan sosial mencurahkan seluruh kegiatan intelektualnyadalam membangun suatu teori tertentu, akan menggiring ilmuwantersebut menjadikan teorinya sebagai “agama baru”. Sikap seperti iniakan menciptakan “ethnocentric outlook” sebagai bentuk loyalitasnyaterhadap teoridanmetodologianutannya.Konsekwensinya, ilmuwanyangdemikianituakanmengembangkansikapresistensi-defensifdansikapyangmemandangsuperioritasteorinyaterhadapteori lainyangpadaakhirnyamenimbulkanapayangdisebutSosebagaiperangteori(theory wars).

Page 7: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

vii

Lalu, apa hubungan antara pernyataan So di atas denganuraian dalam buku ini? Kalau dicermati dengan baik apa yangdikemukakanpenulisbukuini,bahwadalamtataranparadigmadanmetodologitelah,sedangdanakanterusmenerusterjadiperdebatanakademikatauperangdiantaralimaparadigmayangdiuraikanyakniparadigma positivisme, postpositivisme, naturalisme, pragmatismedanpartisipatoris.Perdebatanatauperang ituadalahhalyangtidakterhindarkandanmerupakanhalyangsah-sahsaja,bahkanmenuruthematsayaperdebatanituharusdihidupkanterusmenerusagardayakritis dari masing-masing paradigma dapat lebih dipertajam dalammenemukanpenjelasan-penjelasanbaruterhadapsuatufenomena.

Menghindari penggunaan istilah perdebatan akademik atauperang teori seperti dikemukakan oleh So yang terkesan bernuansa“kekerasan”, penulis buku ini dengan cerdas mengemas perdebatanatau perang paradigma dengan memberi judul buku ini dengan“DialogParadigmaMetodologiPenelitianSosial(DPMPS)”.Darijudultersebutadaduakatayaitudialogdanparadigma,sertasatufraseyaitumetodologi penelitian sosial merupakan kata kunci dalam penyajianbuku ini. Kata “dialog” adalah sebuah kata yang bermakna adanyapercakapantimbalbalikdiantarabeberapapihakatausebuahdiskusiantar orang atau kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.Esensi dari dialog adalah kesetaraan, dan adanya kesediaan untukmenerima dan memberi. Tidak ada yang menang dan kalah dalamdialog, yang ada semuanya pemenang. Dalam buku ini kata dialogdiartikan sebagai perang paradigma yang pada akhirnya tidak akankita temukanparadigmayangmenangyangkalah,yangadaadalahyangrelevandantidakrelevan.

Istilah paradigma dipopulerkan oleh Thomas Kuhn, seorangilmuwan dan filosof, melalui karya monumentalnya “The Structure of Scientific Revolution”.Dalambukunyaitu,Kuhnmenggunakan22kalidenganmaksudyangberbeda.Olehkarenaitu,tidakmengherankankalau penafsiran atau pendefinisian kata paradigma menjadi beragam, kadangtepat,kadangmelenceng,bahkankadangkeliru.Dalambukuini,sepertijugapandangansaya,bahwakataparadigmalebihbermakna“carapandangatauframe of tought“yaitucaraseorangilmuwan(sosial)memandang,mengkajidanmenginterpretasisertamenyulamatribut-atribut sosial menjadi sebuah narasi ilmiah. Pada awalnya Kuhnmemahami paradigma sebagai kerangka dari asumsi-asumsi dasar(a framework of basic assumptions)yangdidalamnyaterdapatstandar-standar untuk menentukan keabsahan suatu pengetahuan, tetapikemudianiamengatakanbahwadidalamparadigmaituterdapatpulaseperangkat nilai-nilai (shared values), metode, dan generalisasi yangdiyakiniolehmerekayangmenggunakanparadigmatersebut(Kuhn,1970:111-35).

Page 8: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

viii

Kemudian kata kunci ketiga adalah untaian kata “metodologipenelitiansosial“yanglebihbermakna“the science of method”daripada“metode penelitian”. Kata metodologi dan metode masih banyakdi antara kita yang sering menyamakannya penggunaannya dalampenelitian.Olehpenulisbukuini,keduakataitudibedakandenganjelaspenggunaannya.Katametodologilebihberdimensi’ilmu’yangsejajardengankatabiologi,sosiologi,antropologidansebagainya.Sementarakata metode lebih bermakna sebagai alat yang dapat dipertukarkandengankatacara,teknik,proseduratautatacara.

Melaluipemahamanketigakatakuncitersebutsertapenggunaanpisau analisis yaitu axiologi, ontologi, epistemologi dan metodologiuntuk membedah kelima paradigma metoda penelitian itu kita bisasampaipadakesimpulanbahwamasing-masingparadigmametodologimempunyaikeunikan logikaberpikirnyamasing-masingdankarenaitu tidak relevan jika ada ilmuwan yang mengklaim bahwa hanyaparadigmametodologinyayangterbaik.Implikasidarikesimpulanini,semakinmelapangkanjalanbagiterciptanyalangkahrekonsiliasibagiparapenggunadanloyalisparadigmayangberagam,sehinggasikapfanatismepadasalahsatuparadigmayang telahmengkristal selamainibisamencair.Implikasilanjutannyaadalahakanhilangnyaperangparadigmayangtelahmenjadiwarisanakademikselamainiditanahair,sekaligusmembangunapayangdisebutpenulisbukuini’research community’yangberhaluanpragmatis.

Menarikjugauntukdikemukakandisini,bahwapenulisbukuinimenggunakanbahasayangmudahdicerna,mengalir,runtutdarihalyangsederhanakehalyanglebihrumit.Dalammembahassuatutopik, ia sering menggunakan istilah aslinya dalam bahasa Inggerisyangsayapahamisebagaiupayapenulisuntukmenghindarikesesatandalampenggunaannya.Gantinya,iamemberikanpenjelasan-penjelasanyanglebihdetailmelaluicatatankaki,sehinggapembacalebihmudahmemahaminyawalaupunbukandarilatarbelakangilmusosial.

Akhirnya, sebagai orang yang pernah memberikan secuilpengetahuan dan juga sebagai kolega di Jurusan Sosial EkonomiPertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin sayamenyampaikanapresiasiyangtinggiataskerjakerastanpalelahSdr.MuslimSalamdalammenulisbuku ini, sehinggadapatkitanikmatibersamasekarangini.Sayaberharapkeberadaanbukuiniakanmemberikontribusi dalam meningkatkan kualitas penelitian-penelitian sosialsekaligusmenciptakanpeneliti-peneliti sosialyang tangguhdi tanahair,sehinggamampumenghasilkankarya-karyaterbaikdalambidangilmupengetahuansosial.

Makassar,2010

Page 9: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

ix

DEDIKASI DAN PERSEMBAHAN:Untuk Mereka yang Peduli pada Hidup

dan Kehidupan Saya

karyaperdanainisayadedikasikankepadayangsayacintaidansayangi: Dra. Irma Magfirah Haris (my wife who always performs her warm love and

encourages me to do my best in this life); Imam, Afif, Muthiah dan Hanif (my kids who always say,“Mum,where is my daddy and

when will he come back”, when I was in Japan).

karya ini juga dipersembahkan, sebagai refleksi bakti saya, kepada orangtuakamiyangsayahargaidanhormati:

Hj.AndiNyalla(ibuyangselalumencurahkancintadankasihsayangnyasepanjanghidupsayadansetiapsaatmengirimkandoasemoga

sayasuksesdalamhidupinidanharinanti);AbdusSalam(ayahyangtelahmeninggalkankamisejaksayamasih

berumurbelasantahun;bukuini,sayayakin,sebagaiwujuddaridoanyaketikabeliaumasihhidupagarsayatumbuhmenjadiorangyangberguna

danbermanfaatbagikehidupan);Hj.Nurjam’andanH.HarisDjumadi(ibudanbapakmertuasaya,

yangselalupedulidanberdoaagarhidupdankehidupanyanglebihbaikmenyertaikamisekeluarga).

Page 10: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

x

CATATAN PINGGIR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

“Ilmu pengetahuan harus ‘diikat’ dengan menulisnya”, katatemansaya,AzizSalam,padasuatuwaktudalamsebuahe-mailnya.E-mail ini diterima ketika saya sedang menulis draf pertama bukuini, yang seakan menyuntikkan semangat dan energi tambahanuntukterusmerajut“DialogParadigmaMetodologiPenelitianSosial(DPMPS)”menjadisebuahbukuteks.Selainitu,sayajugaterobsesiuntuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuandanpenulisanbukuberbahasa Indonesiadalambidangmetodologipenelitiansosial.

Secara substansial, DPMPS tidak lebih dari sebuah hasilrerakitanhasilpemikiranintelektualBarat.EsensinyatelahmenjadibahantelaahandanperdebatanterbukadiantaraparailmuwansosialEropa dan Amerika selama abad XX. DPMPS adalah manifestasi“ramuan-akademik”berbahasaIndonesiadaribahanbakuyangtelahtersebar di berbagai existing literatures. Dalam konteks Indonesia,DPMPSmungkinbisadiklaimsebagai“bukupioner”yangmengulasfilsafat metodologi penelitian sosial secara lengkap dan sistematis. Sajiannya diperkaya dengan catatan pinggir dalam bentuk catatankakipadasetiap“sudut”yangrumitdipahami.

DiIndonesia,selamaini,perbedaandanperdebatanparaahliyangmenjadikajianutama—limaparadigmautamadalampenelitiansosial—buku ini dilakukan “di bawah tanah” (tidak secara terang-terangan) dengan nuansa adat dan atmosfir-akademik ketimuran. Getarannyatidakbegitukuatmengguncangstabilitasdankemapananquantitative methodology,yangjugatelahmendominasiduniapenelitiansosial se-nusantara. Ketika komunitas qualitative methodologistsinternasionalberhasilmenunjukkan“kekeliruan”paradigmatikyanginheren dalam quantitative methodology, barulah terasa gemuruhnyaditanahair.Sebagianilmuwansosialnasionaljugasudahturutsertadalam menggugat aplikasi metode-metode kuantitatif sekaligusmempromosikan qualitative methodology di Indonesia. Tidak perludikatakandi sini,dalam ilmusosial,kitamemangmasih tertinggaljauhdaripercaturanakademikinternasional.KitabelumberanjakdarikolonisasipemikiranBaratdantampaknyatidakpunyarasapercayadiri dan keberanian menggugat kemapanan tradisi akademik yangberkembangdiBarat.Padahalilmusosialyangmerekarakitberasaldaribudayadansistemnilaimerekasendiri,yangbelumtentucocokdengankulturtimur-Asianian.

DPMPS bermula dari sebuah pertanyaan-eksistensial akanfenomena metodologi penelitian sosial: mengapa ada akademisidan peneliti yang begitu yakin akan keperkasaan metode-metode

Page 11: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xi

kuantitatif dan yang lainnya begitu bersemangat mengembangkanstudi-studikualitatif.Keduanyamengklaimbahwametodeanutannyaharus diketahui oleh para mahasiswa. Adakah garis demarkasikeduanyaatauinisekadarpilihanakademiksemata?Pertanyaandankegelisahan ini terus“beresonansi”selamabeberapahari,beberapabulan,hinggasampaisatutahunpertamahidupdiNegeriSakura.

Pertanyaan dan kegelisahan inipun berakhir, ketika “The Paradigm Dialog”karyaEgonGuba(ed.)dan“Social Research: Theory, Methods and Techniques” karya Piergiorgio Corbetta menjadi menu-bacaansaya. JudulbukuGubapulalahyangsaya“gubah”menjadijudulbuku ini.Didalamduabuku tersebutGubabersamadenganpenulis lainnya dan Corbetta menjawab semua kegelisahan-akademik saya selama ini. Mereka menjelaskan dengan tuntasmengapaadametodologikuantitatifdankualitatif;apayangmelatariperbedaannya; yang mana benar dan yang mana salah; dan lain-lain. Alhasil, simpulannyapun datang bahwa tidak ada yang perludisembahhidup-matidantidakadayangperludicercahabis-habisan.Keduanya berasal logika yang sehat dan filsafat ilmu yang benar dalam mengungkapkan realitas sosial. Realitas sosial bermuka banyak,makanyadiperlukanvariasimetodologidanmetodepenelitianuntukmemahaminya.Inilahjawabansingkatdarikegelisahanselamaini.

Setelahmendalamiisiduabukudiatasgayungpunbersambut.Kegelisahan-akademik berubah menjadi sebuah “reaksi” dan“rekreasi” intelektual di sekitar awal musim semi 2003. Di tengahkesibukanmengikutipendidikantingkatdoktoraldiGraduate School of Economics, Ryukoku University, Kyoto, kata demi kata tersulammenjadi sebuah makalah yang tebal, awalnya. DPMPS kemudianmewujudmenjadisebuahdrafbukusetelahkuranglebihduatahunmengalami revisi dan tambal sulam. Akhirnya, penulisan DPMPS-puntuntasdimusimpanas2005,sebagaidrafbukuyangsiapdikirimkepenerbit.Namunkarenaberbagaikesibukandalammenyelesaikanstudi S-3 di akhir 2005 dan pasca pendidikan doktoral, publikasiDPMPS akhirnya tertunda hingga akhir 2010. Setelah di Indonesia,sayamendapatkesempatanmenjadiTimPengajarpadaMataKuliahKonstruksi Teori pada Program Doktor Ilmu-Ilmu Pertanian danIlmu Linguistik, Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin,mendampingiBapakProf.Dr.Ir.M.SalehS.Ali,M.Sc.Beliaumemintasaya untuk mengkaji isi DPMPS bersama mahasiswa. Ini tentunyaadalahkesempatanemasuntukmelakukanacademic exercisesterhadapisiDPMPS,sebelumditerbitkan.

KetikaDPMPSmenjadibahankajianpadamahasiswaProgramDoktorIlmu-IlmuPertanianselamatigatahunberturut-turut(2007-2009), reaksi awal mereka beragam. Bagi mereka yang berlatarbelakangilmueksakta,DPMPSadalahsebuahdrafbukuyangsulit

Page 12: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xii

dipahami dan kurang menarik untuk dibaca. Mereka kesulitanmemahami bahasa filsafat dan bahasa sosial yang ada di dalamnya. Sayapun kebingungan menanggapi reaksi awal ini. Akhinya, sayamenugaskanmerekameresensiDPMPSdengan“tulisantangan”sertamencatat semua penjelasan yang saya berikan dalam perkuliahan.DengancarainimerekamembacaDPMPSdua-tigakalidanakhirnyabisa memahaminya dengan baik. Namun, di ujung perkuliahan,merekayangtadinyasulitmemahamidankurangtertarikmembacaDPMPS,justrumenuliskalimatpujiandanapreasiasiyangmembuatsayatersanjung,yangringkasannya,sebagaiberikut:(i)“saya sungguh beruntung mendapat materi kuliah dari Prof. Muslim dan mengkaji DPMPS. Tadinya yang saya anggap penelitian ilmiah itu adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan peralatan statistik. Setelah mengkaji DPMPS saya malu sendiri dengan pengetahuan saya sebelumnya”, (ii)“kuliah Prof. Muslim betul-betul membuka mata dan pikiran saya tentang dunia penelitian. DPMPS memberikan pemahaman yang utuh dalam hal metodologi penelitian”, (iii) “saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada Prof. Muslim. Ucapan terima kasih rasanya tidak cukup untuk menggambarkan kesenangan saya memperoleh kuliahnya dan mengkaji tulisannya, DPMPS”,(iv)“saya tidak tahu berapa banyak waktu yang digunakan untuk menulis DPMPS. Kajiannya sangat padat, mendalam dan filosofis”. Itulah beberapa ungkapan apresiatif dari mahasiswaProgramDoktorIlmu-IlmuPertanian,tetapisayatidaktahuapakahituungkapanyangtulusdanbenaratausekadarmenyenangkanhatidosennya.Sekarang,setelahmembacadanmenilaiisiDPMPS,giliranpembacasendirilahmenjadi“hakim”apakahungkapanitutulusdanbenaratautidak.

AgaksedikitberbedaketikaDPMPSmenjadibahankajianpadamahasiswaProgramDoktorIlmuLinguistik,ProgramPascasarjana,UniversitasHasanuddin.SetelahsayamenjelaskanruanglingkupdansubstansiDPMPS,reaksinyacukupmenggembirakan.Merekaseakanmenemukanreferensibarudalambidangmetodologipenelitiansosial.DPMPStidaksepertibuku-bukulainnyayangsejenis.Fokusnyabukanpada research procedure, tetapi pada filsafat ontologi, epistemologi dan aksiologi metodologi penelitian sosial. Setelah sesi perkenalan,pertanyaan dan permasalahan metodologi penelitian sosial yangmerekahadapisegera“mengalir”.Ketika itu,sayamendapatkesanbahwa mereka menyimpan banyak pertanyaan dan permasalahanseputarmetodologipenelitiansosialselamaini.Sebagai contoh: istilah metode dan metodologi bagi sebagian dari mereka belum begitu jelas, yang mana tepat digunakan dalam penulisan disertasi kata “metode” atau “metodologi”, yang mana lebih baik research-then-theory atau theory-then-research, mengapa penelitian kualitatif dianggap sebelah mata oleh sebagian

Page 13: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xiii

ilmuwan, apakah betul hasil penelitian yang menggunakan metode kualitatif bukan karya ilmiah,dan lain-lain. Bahasa filsafat dan bahasa sosial yang ada dalam DPMPS tidak menjadi hambatan bagi mereka, sehinggadapatmemahaminyadenganbaik.

Setelah empat kali pertemuan, saya menugaskan mahasiswaIlmuLinguistikmeresensiDPMPSdansebagai“editorbahasa”:cara-penulisan, tata-bahasadanpenggunaanistilah.Merekaberasaldariberbagailatarbelakangilmudalamlingkup“IlmuBahasa”,misalnyaBahasaIndonesia,BahasaJerman,BahasaPerancis,IlmuLinguistik,BahasaInggeris,bahkanadasatuorangdariKoreaSelatan.Denganlatarbelakangilmuyangberagamini,hasilnyacukupmengejutkan.Darimereka,berbagaikritikandansaranyangdialamatkanpadaDPMPS:mulaidaripenulisankata“sistim”,yangseharusnya“sistem”,kata“epistimologi”, yang seharusnya “epistemologi”, penempatan katasambung“tetapi”diawalkalimatjugadikoreksi,kalimatyangterlalupanjangdipendekkan,interpretasi/terjemahankata“Lycee”,“École”(BahasaPerancis)dibetulkan,pemakaiankatasambung“sedangkan”padaawalkalimatdigantinyadengankata“sementara”,danmasihbanyak lagi kesalahan bahasa yang dikoreksinya. Dari mereka,saya belajar “Ilmu Bahasa” dan tentunya turut memberi kontribusiyangcukupberhargapadaaspekkebahasaanDPMPS.Olehkarenaitu, saya mengucapkan terima kasih kepada Muhammad Hasyim,atas bantuannya mengedit kekeliruan bahasa yang ada di dalamDPMPS,sarandankritikanhinggabantuannyauntukmengusahakanpenerbitannya.UcapanterimakasihyangsamajugatertujukepadaAyub Khan, Ade Yolanda Latjuba, Rosmini Madeamin, NurcayaKadir,SuhartinaR.,Abd.Halim,RosmawatyNatzirSaid,Munirah,Kaharuddin,danChoTaeYoung,yangtelahmengerjakantugasnyadengan baik sekaligus membantu dalam proses editing kesalahantata-bahasa dan istilah yang ada dalam DPMPS. Mereka ini adalahmahasiswa Program Doktor Ilmu Linguistik Angkatan 2009, yangmengikutikuliah“KonstruksiTeori”darisaya.BegitupulamahasiswaProgramDoktor IlmuPertanian,ProgramPascasarjana,UniversitasHasanuddin,Angkatan2007,2008,2009(yangtidakbisasayasebutkansatu-per-satu)yangmengikutikuliah“KonstruksiTeori”dari saya,melalui kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih yangsama atas pertanyaannya yang mendebat, perhatian dan usahanyamemahami isi DPMPS, dan saran-tanggapannya. Dari mereka sayamemahami apa yang diinginkan dan diharapkan pembaca yangtidak berlatar-belakang ilmu sosial. Ucapan terima kasih saya jugatertuju kepada rekan Dr. I Ketut Budastra (UNRAM), Dr. MarthenPelokila(UNDANA), Ir.Tamzil Ibrahim,M.Si. (UNHAS), Ir.EymalB.Demmallino,M.Si. (UNHAS), Ir.Rahmadani,M.Si. (UNHAS), Ir.

Page 14: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xiv

Muh. Nathan, M.Sc. (UNHAS), Drs. Muliadi Mau, M.Si. (UNHAS),Ir.SuardiBakri,M.Si.(UIM)danMuhammadArsyad,SP.(UMPAR),atas komentar, apresiasi dan sarannya (baik lisan maupun tertulis)padadrafawalbukuini,2004.

Ucapan terima kasih berikutnya saya sampaikan kepadadosensaya,yangsekarangmenjaditemansejawat,diJurusanSosialEkonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,yang telah meletakkan pengetahuan dasar tentang “MetodologiPenelitian Sosial”, baik dalam perkuliahan dan bimbingan skripsiketikasayamenjadimahasiswadiProgramSarjana,maupunsebagaiteman diskusi dalam bidang ini. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. M.Syawal, M.Sc., Prof. Dr. Ir. Didi Rukmana, MS., Ir. Nazaruddin, LŐ, MS., Ir.Ny.RachmatiahB. Idrus,MS., Ir.DahlanPatong,MS.,danProf.Dr.Ir.SofyanJamal,M.Sc.Duadosensaya,yangsayasebutkanterakhirtelahberpulangkerahmatullahdisaatbukuiniditerbitkan.Semoga ilmu metodologi penelitian sosial yang telah diberikannyadinilai sebagai amal jariah di sisi-Nya. Kemudian ucapan terimakasih yang mendalam saya haturkan kepada supervisor/promotorsaya yang brillian dalam studi-studi kuantitatif, Prof. YoshioKawamura, Ph.D. (Ryukoku University), yang telah membimbingdan mematangkan pengetahuan saya dalam bidang Quantitative Social Research Methodology dan Social Statistics selama mengikutipendidikan magister dan doktoral di Ryukoku University, Kyoto.Ucapan terima kasih juga saya alamatkan kepada Prof. W. D.Lakhsman(ColomboUniversity),yangberkesempatanmemberikankomentar dan bimbingannya, sebelum kembali ke Sri Lanka, padaproposal penelitian tesis magister saya, yang kemudian menjadisalahsatupemenangyangmendapatkanbiayapenelitiandariITTO(International Tropical Timber Organization). Juga yang tidak kalahpentingnya, saya menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnyakepadaMs.SatokoWakabayashi,yangtidakpernahlelahmembantusaya sejak menjadi mahasiswa, 2000-2006, hingga menjadi Visiting ProfessordiRyukoku,September-Desember2010.Tanpabantuannya,saya dan keluarga pastilah mengalami kesulitan hidup di NegeriSakura.

Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih banyak danpenghargaanyangtinggikepada:(1)Prof.Dr.Ir.M.SalehS.Ali,M.Sc.,yangtelahmemberikankesempatandanmengirimsayakeRyukokuuntukmengikutipendidikanmagisterdalambidangSocial StatisticsdenganbantuanBeasiswaJICA.Tanpakesempataninisulitrasanyamembayangkan DPMPS akan terwujud. Juga ucapan terima kasihsaya kepada Beliau atas kesediaannya memberikan Kata Pengantarpada DPMPS dan kesempatan yang diberikannya untuk menjadi

Page 15: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xv

anggotaTimPengajarMataKuliah“KonstruksiTeori”padaProgramPascasarjana, Universitas Hasanuddin, (2) Prof. Dr. H.M. Arifin Sallatang, yang terus memuji dan memberikan komentar apresiasiyang tinggi atas karya DPMPS serta menulis surat terbuka, sepertitertera pada lembar terakhir buku ini, (3) Ir. Ahmad SyamsuddinSuryana (alm.), yang telah mengajarkan metodologi penelitiankualitatifdiJurusanSosialEkonomiPertanian,memberikanpenilaianapresiatifterhadapdankesediaannyamenjadieditorDPMPS.BeliaubelumsempatmelihatDPMPSterbit,AllahSWTtelahmemanggilnyauntukmenghadapkeharibaan-Nya.SemogasumbangsihnyaterhadapDPMPSdinilaisebagaiibadahdanamaljariaholeh-Nya,dan(4)Prof.Dr.H.MuhammadSiriDangnga,MS.,danIr.H.RosiadyH.Sayuti,Ph.D.,ataskomentar,sarandankesediaannyamemberikankomentarsingkat terhadap isi DPMPS, seperti yang tertulis pada sampulbelakang.

Ucapanterimakasihyangistimewasayaperuntukkankepadaistri saya yang tercinta, Dra. Irma Magfirah, yang tekun membaca dan mengoreksi kesalahan ketik, tanda baca, dan kalimat drafpertama DPMPS hingga akhir. Terima kasih pula saya haturkanuntuknya atas motivasi, toleransi dan pengertiannnya yang tinggiselamapenulisanDPMPS.KepadaAnandatersayang:AhmadImamMuslim, Afif Fauzan Muslim, Muthiah Dzakiah Muslim, dan Hanif MusyariMuslim, terimakasih jugaayahsampaikanataskesabarandanpengertiannyaselamaayahberadadiJepang,yangjauhdarimu.Semogakarya inidapatmenjadi contohdanmemberimusemangatuntukberkaryayanglebihbaiknantinya.

Terakhir,DPMPStidakakanpernahterwujudtanpaperjuangandandoaIbundaHj.AndiNyalla.DiaadalahseorangIbuyangpenuhtanggungjawab, walaupun telah ditinggalkan suami dan sedangdalam kesulitan finansial, tetapi tetap bersemangat mengirim saya untuk menuntut ilmu di Universitas Hasanuddin, tahun 1987-1991.Iniadalahtitikawalyangtersulitdalamkarirakademiksaya.Oleh karena itu, jika sekiranya hanya ada satu orang tempat sayaharus berterima kasih, Ibu sayalah yang pantas untuk itu. KepadaAyahanda Abdus Salam, yang telah pergi selamanya, di saat sayamasihberumur15tahun,terimakasihtelahmangajarisayatentangtanggungjawab, disiplin, kejujuran, keberanian berkata benar danmembelakebenaran.Semuaitusayaamalkandalamkehidupandankarir akademik saya. Semoga Ayahanda mendapatkan rahmat-Nyadi alam sana. Kepada Ibu dan Bapak mertua saya, Hj. Nurjam’andan H. Haris Djumadi, saya juga menghaturkan terima kasih yangtulusatasdoadanrestunyaselamasayamenuntutilmudanmenulisDPMPSdiJepang.Ucapanterimakasihjugasayasampaikankepada

Page 16: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xvi

Pamanda Abd. Hafid, Kakanda Tabbusassa, Kakanda H. Ambo DalleLanting/Hj.AndiBesseSyamsidar,yangtelahmembimbing,memberi dorongan moril dan membantu secara finansial ketika mengikutipendidikansarjanadiUniversitasHasanuddin.BegitujugakepadaKakandaProf.Dr.MuhammadAshri,SH.,M.Hum.(FakultasHukumUNHAS),terimakasihatasbimbingan,nasehat,bantuandandorongan morilnya selama saya meniti karir akademik. Selain itu,jugasayamengucapkanterimakasihkepadasaudarasaya,KakandaSitti Nursyam, H. Adinda Buhari Salam, A.Md., dan Ilyas Salam,A.Md.,dansaudara iparsaya,KakandaDra.AfdaliahHaris,M.M.,Kakanda Drs. H. Ikhfan Haris, M.Sc., dan Adinda Khaerul Haris,SS., Ichsan Haris, S.Pt., M.Si., Anna Mardiana, SS., dr. Iqbal Harisdan Putri Nur Rahmah, SKM., atas segala bantuan dan doronganmorilnyaselamasayamenempuhpendidikandanmenulisDPMPSdiJepangsertaselamamenapakikarirakademiksaya.

Akhirkata,sayajugamengucapkanterimakasihkepadarekanAndiM.Akhmar,SS.,M.Hum.(FakultasIlmuBudayaUNHAS),danPimpinandanStaf“MasagenaPress”ataskesediaannyamenerbitkanDPMPS. Semoga terbitnya buku “DPMPS (Dialog PARADIGMAMETODOLOGIPENELITIANSOSIAL)”dapatmemberisumbanganpadaperkembanganilmupengetahuandalambidanginidandapatmembantuparaakademisi,penelitidanmahasiswadalammemahamifilsafat metodologi penelitian sosial. Amin.

Kyoto,MusimDingin2010

MuslimSalam

Page 17: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xvii

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...................................................................... vDEDIKASIDANPERSEMBAHAN............................................... ixCATATANPINGGIRDANUCAPANTERIMAKASIH.......... xDAFTARISI ...................................................................................... xviiDAFTARTABEL.............................................................................. xxDAFTAR KOTAK ............................................................................ xxiDAFTARDIAGRAM....................................................................... xxiiBagian Pertama PENGANTAR: RUANG LINGKUP DANKONSEPDASAR.......................................... 31.Prolog:MuatanBukuIni............................................................. 3

1.1RuangLingkupKajian........................................................ 41.2BukuIni:KomentarMereka?............................................. 131.3PenelitidanSikapAkomodatif:Diperlukan?................... 15

2.PenelitiandalamHidupKeseharian......................................... 193.Metascientific DomaindanMetodologiPenelitian:Suatu

Pengantar...................................................................................... 213.1Metascientific Domain ........................................................... 21

(a)Naturalistic Science..................................................... 23(b)Critical Science ............................................................ 26(c) Interpretive Science ..................................................... 28

3.2 Pengertian dan Perbedaan Metodologi dan MetodePenelitian................................................................................. 293.3SumberPerbedaanMetodePenelitian........................... 333.4 Metode Berpikir Ilmiah: Penalaran Induktif danDeduktif............................................................................... 34

4.AtributFenomena-fenomenaSosial.......................................... 364.1Autopoiesis TheorydanRealitasSosial............................... 37

(a)Autopoiesis Theory: Definisi dan Pengertian ......... 37(b) Autopoeis is Theory dan Realitas Sosial :InterpretasiNiklasLuhmann................................ 39(c)InterpretasiLuhmann,KebijakanPemerintahdanPenelitianSosial.......................................................... 41

4.2FilsafatRasionalismedanEmpirisisme........................... 425.PenelitianSosialdalamPerspektifSejarah............................... 45

5.1EraPra-Comtean................................................................. 47(a)EraIlmuwan-FilosofYunani.................................. 47(b)EraIlmuwan-FilosofMuslim................................. 49(c)EraKebangkitanNeo-Scientific Approach .............. 50

5.2EraComtean........................................................................ 525.3 Era Pasca-Comtean ............................................................ 53

6. Epilog ............................................................................................ 55

Page 18: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xviii

BagianKeduaFILOSOF-LELUHURMETODOLOGIPENELITIANSOSIAL........................................... 65

7.Prolog:Who’s Who?..................................................................... 658.ThomasKuhn:ParadigmaIlmuPengetahuan........................ 70

8.1 Biografi Kuhn .................................................................... 708.2PengertianIstilahParadigmadanParadigmaKuhn.... 728.3ParadigmaIlmuPengetahuanKuhn.............................. 78

9.KarlR.Popper:FilosofRasionalismeKritis............................ 809.1 Biografi Popper .................................................................. 809.2PenolakanPopperterhadapMetodeInduksi................ 839.3RasionalismeKritisdanFalsificationismPopper............ 89

(a)RasionalismeKritisdanFalsificationism ............... 89(b)RasionalismeKritisdalamAplikasinya............... 91

10.AugusteComte:PeletakIdeDasarPenelitianSosial........... 9410.1 Comte: Biografi dan Filsafat Positivismenya ............... 9410.2IdeAwalPenelitianSosial&PerkembanganIlmuPengetahuan...................................................................... 96

11.EmileDurkheim:MetodologPraktis..................................... 10111.1 Biografi Durkheim ........................................................... 10211.2ApaituSocial Fact?........................................................... 10711.3MetodePenelitianSosiologisDurkheim...................... 108

12.DinamikaFrankfurtSchooldanCritical Theory .................... 11512.1Pengantar.......................................................................... 11512.2FrankfurtSchooldanthe Institute of Social Research(ISR) 119

(a)PengertianFrankfurtSchool.................................. 119(b)SekilastentangAnggota ISR................................. 122

12.3DinamikaHistoristhe Institute of Social Research........ 124(a)ISR:PeriodeCarlGrünberg................................... 125(b)ISR:PeriodeMaxHorkheimer.............................. 128(c)KarakteristikProyekISR........................................ 132(d)MasaPengasingan.................................................. 133(e)MasaPascaPerang................................................. 136

12.4Critical Theory .................................................................... 138(a)IdeDasarCritical Theory ........................................ 138(b)PositivismeversusCritical Theorydan Keistimewaannya ........................................................... 140(c)Critical TheorydanEmansipasi............................ 143

12.5Critical Review:SosialismevsKapitalisme................... 14413.Epilog.......................................................................................... 146

Page 19: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xix

BagianKetigaDIALOGPARADIGMAMETODOLOGIPENELITIANSOSIAL................................................ 159

14.Prolog:SekilasUlasantentangDialogParadigma.............. 15915.TradisiAkademikJepangdanAmerika................................ 16216.MemutusWarisanSejarah:DinamikaPerspektif

MetodologiPenelitian............................................................. 16916.1MembangunResearch CommunityyangBerhaluan

Pragmatisme.................................................................................. 16916.2 RealitasSosialEmpirik: Warning bagi Quantitative

Researchers ............................................................................... 17116.3MasaResukresiModelPositivisme:Perlu

Kewaspadaan?................................................................ 17316.4SilangPendapat:Diperlukan?...................................... 176

17.EmpatAsumsiDasar:MenujuDialogParadigma.............. 17818.ParadigmaPositivisme............................................................. 181

18.1AsumsiOntologis............................................................ 18218.2AsumsiEpistemologisdanAsumsiAksiologis.......... 18318.3AsumsiMetodologis....................................................... 184

19.ParadigmaPospositivisme ..................................................... 18719.1AsumsiOntologis............................................................ 18819.2AsumsiEpistemologisdanAsumsiAksiologis.......... 18919.3 Asumsi Metodologis ...................................................... 189

20. Paradigma Naturalisme ......................................................... 19220.1AsumsiOntologis............................................................ 19320.2AsumsiEpistemologisdanAksiologis......................... 19620.3AsumsiMetodologis....................................................... 197

21.ParadigmaPragmatisme ......................................................... 20021.1 Asumsi Ontologis ........................................................... 20221.2AsumsiEpistemologisdanAsumsiAksiologis......... 20221.3 Asumsi Metodologis ...................................................... 204

22.ParadigmaPartisipatoris......................................................... 20722.1AsumsiOntologis............................................................ 20922.2AsumsiEpistemologisdanAsumsiAksiologis.......... 21122.3AsumsiMetodologis....................................................... 213

23. Epilog ......................................................................................... 215

REFERENSI...................................................................................... 223INDEX.............................................................................................. 231RIWAYATPENDIDIKANDANKARIRAKADEMIKPENULIS.................................................................................. 241SURATDARIGURUSAYA......................................................... 243

Page 20: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xx

DAFTAR TABEL

Tabel Deskripsi Hal.

1 Dasar Perbedaan antara Metodologi PenelitianKuantitatifdanKualitatifmenurutSampsondalamPsikologiSosial ..............................................................

35

2 PerbedaanArtiKata“Paradigma”dan“ParadigmaKuhn”oleh Reynolds ..................................................

78

3 PerbandinganantaraFilsafatInduktivisme,PopperdanKuhn.........................................................................

91

4 Ringkasan Penjelasan the Law of Three Stages dariAuguste Comte ............................................................. 101

5 Klasifikasi Keanggotaan, Tokoh Kunci dan Keahlian Anggota ISR ................................................................ 124

6 BeberapaPerbedaanMendasarTradisiAkademikdiJepang,Amerikadan Indonesia ................................. 169

7 PerbedaanyanglainantaraParadigmaPositivismedan Pospositivisme ....................................................... 191

8 Evolusi Metodologi Penelitian dalam “Social and Behavioral Sciences” ................................................... 210

9 Perbandingan Lima Paradigma Penting dalamIlmu-ilmu Sosial dan Ilmu Perilaku (Social andBehavioral Sciences) .................................................... 221

Page 21: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xxi

DAFTAR KOTAK

Kotak Deskripsi Hal.

1 Istilah-IstilahPentingBagianSatu.............................. 562 PengertianParadigma................................................... 793 PengertianSocial Fact,Social PhenomenondanSocial Force ... 1084 Istilah-IstilahPentingBagianDua.................................. 1475 Ringkasan Pengertian Empat Asumsi Dasar ......... 1816 PrinsipUtamaParadigmaPositivisme...................... 1867 Prinsip Utama Paradigma Pospositivisme ............. 1918 Prinsip Utama Paradigma Naturalisme .................. 1989 Prinsip Utama Paradigma Pragmatisme ................ 20610 PrinsipUtamaParadigmaPartisipatoris/Advokasi..... 214

11 Istilah-IstilahPentingBagianTiga ............................. 217

Page 22: Dialog PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

xxii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Deskripsi Hal.

1 ProsesAktivitasIlmiah......................................... 24

2 PosisiLogicalPositivismedanNeopositivisme.... 1883 Siklus Scientific Methodology .............................. 208