DIALOG KEBANGSAAN
Transcript of DIALOG KEBANGSAAN
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
Term Of Referance
"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai
Ideologi NKRI"
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONSIACABANG NGANJUK
DAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL 'ULA (STAIM)
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
Term of Referance
Dialog Kebangsaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Cabang NganjukBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul 'Ula (STAIM)
A.PENDAHULUANTahun ini merupakan tahun yang berat dimana Bangsa Indonesia dilanda banyak
musibah, mulai dari banjir, bom, gunung meletus dan yang semacamnya, sungguh tragis
nasib bangsa kita ini. Disaat krisis moneter justru banyak sekali musibah datang bertubu-tubi,
petaka silih berganti, akankah bangsa Indonesia bertahan seperti ini hingga nanti? Mungkin
saja bisa begitu, tapi semua itu adalah tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa ini agar
dapat keluar dari kemelut yang melanda negeri.
Banyaknya persoalan yang muncul dan berkembang dari kehidupan bangsa ini dapat
dilihat dari beberapa aspek yang mendukung serta mempengaruhinya, baik yang berasal dari
dalam diri bangsa Indonesia maupun faktor ekstern melalui sistem ekonomi, budaya maupun
ideologi. Rekaman jejak sejarah yang dapat kita tangkap selama Indonesia berdiri adalah
adanya berbagai peristiwa yang mencoba mengubah tatanan serta rongrongan kedaulatan
bangsa ini. Mulai dari pemberontakan oleh kelompok separatis maupun hasrat imperialisme
yang ingi menduduki kembali dari kemerdekaaan yang telah kita capai.
Landasan serta tatanan yang telah digariskan founding fathers kita dalam mewujudkan
Indonesia yang adil dan sejahtera, seakan hanya menjadi slogan yang dijunjung tinggi tanpa
makna dan hidup dalam kehidupan berbangsa. Sehingga sering kali bangsa ini hanya menjadi
pengekor dari kemajuan bangsa lain kerena telah lupa dengan keberadaanya sebagai bangsa
yang berkarakter Pancasilai. Dan lebih parahnya ketika hal iu telah hilang dari setiap
pandangan manusia Indonesia. Akhirnya akan terjadi, munculnya sikap dan karakter dari
bangsa ini yang hanya mementingkan egois serta materialis dengan mengatasnamakan
kepentingan bangsa. Inilah persoalan mendasar dari banga ini, dengan mulai tercerabutnya
akar-akar kebangsaan kita.
Dasar negara pancasila adalah sebuah rumusan yang sangat ideal bagi bangsa Indonesia
berpijak atas plurarisme dan historisitas sebagai landasan berkebangsaan. Bagaimana tidak?
karena dalam setiap pasal terkandung makna mendalam yang diambil dan digali dari nilai-
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
nilai serta pengalaman sejarah bangsa Indonesia. Rumusan itu tidak hanya menjadi sekedar
dokumen mati yang tidak bermakna, tetapi akan menjadi hidup ketika generasi bangsa ini
mampu membaca kembali dengan pemikiran yang segar dalam konteks kekinian. Sayangnya
hal tersebut sudah menjadi langka, bahkan telah terjadi goyangan yang cukup massif oleh
kelompok- kelompok yang mengatasnamakan agama maupun golongan. Inilah yang menjadi
kerisauan bangsa dalam mewujudkan cita- cita kemerdekaan.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masa depan Bangsa Indonesia ini ada di tangan
pemuda. Sejarah bangsa ini selalu diwarnai oleh pemuda sebagai komponen utama. Pemuda
memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika
mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi
terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan
perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik.
Jika kita menyusuri sejarah bangsa ini, kita akan bertemu generasi 1900-an yang
mempelopori kebangkitan nasional dengan terbentuknya Boedi Oetomo sebagai organisasi
yang boleh dikatakan sebagai titik awal terbentuknya organisasi yang bersifat nasional.
Dilanjutkan dengan perjuangan generasi 1928 yang berhasil mempelopori persatuan nasional
melalui Sumpah Pemuda. Lalu, kita akan bertemu dengan generasi 1945 yang mempelopori
perjuangan kemerdekaan dan generasi 1966 yang berhasil mengakhiri rezim Orde Lama.
Semua angkatan itu silih berganti sampai datang angkatan 1998 yang mampu menumbangkan
rezim Orde Baru yang kemudian menjadi era Reformasi. Rangkaian sejarah ini
membuktikan bahwa peran pemuda sangat dinantikan untuk percepatan perbaikan bangsa.
Mereka bersatu dengan meluruskan akhlak dan niat untuk menuju perbaikan Indonesia.
Mereka bergerak di bawah kepemimpinan yang jelas dan terarah. Mereka bersatu padu seperti
seikat sapu lidi yang mampu membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
Indonesia membutuhkan peran kita saat ini. Kita sebagai mahasiswa misalnya, menjadi
profesional di bidang kita adalah salah satu cara yang paling efektif. Berkumpul bersama
dengan pemuda lain yang memiliki visi searah lalu kita membentuk sebuah gerakan non
anarkis yang tersusun secara rapi. Lalu kita berusaha menuju ke sektor-sektor penting yang
menjadi pusat pengambil keputusan atau sektor yang menguasai hajat hidup bangsa ini.
Kita bergerak bersama dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa ini. Kita bergerak
dibawah arahan yang jelas. Karena itu kita butuh pemimpin yang mampu menjalankan fungsi
pembangkit kekompakan agar pergerakan kita tidak mengalami perpecahan intern. Selain itu,
kita butuh integritas akhlak dan kepribadian. Sikap-sikap ini dapat dilatih dengan cara aktif di
organisasi seputar kampus atau lingkungan masyarakat. Banyak ilmu yang dapat ditimba di
sana. Pendewasaan pikiran, peningkatan daya analisis, dan kemampuan untuk bekerja dalam
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
tim dapat kita peroleh. Semakin strategis jabatan dalam organisasi maka semakin banyak hal
yang dapat diperoleh untuk pengembangan diri dan wawasan.
Keterpaduan gerak pemuda dalam bingkai kesadaran kebangsaan dan kenegaraan
menjadi prasyarat utama untuk menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua
elemen pemuda dengan varian yang menyokongnya adalah modal kekuatan besar serta dapat
membentuk jaringan yang kuat. Tentunya konsolidasi massif sangat diperlukan dalam
mempertemukan gagasan dan ide dari masing-masing kelompok yang ada, sehingga naluri
perjuangan tersebut akan selalu tumbuh dengan dinamis.
PMII setelah melalui perjalanan panjang secara sadar dan insyaf menyatakan diri
sebagai organisasi independen yang tidak terikat dari sikap dan tindakan kepada siapa pun
dan hanya berkomitmen dengan perjuangan organisasi dan cita-cita perjuangan yang
berlandaskan Pancasila. Demikian salah satu butir rumusan yang tertuang dalam Deklarasi
Munarjati. Artinya dalam rumusan itu terdapat adanya kesadaran dan kesepahaman bersaman
atas landasan yang menjadi pijakan PMII dengan bangsa ini sebagai rumah besarnya.
Persinggungan inilah menjadikan PMII konsen untuk selalu hadir dalam setiap panggung
kehidupan bangsa ini yang berdiri atas paham Islam Ahlus Sunnah Wal jamaah dan
intelektual.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Miftahul 'Ula yang juga membawa semangat
ahlussunnah wal jama'ah merasa bahwa perjuangan bangsa ini memang harus segera di
lanjutkan, gerakan radikalisme yang mengatasnamakan islam memang harus segera
diluruskan. Islam yang seharusnya rahmatan lil 'alamin tidak boleh dijadikan alas an untuk
melakukan gerakan – gerakan kekerasan. Islam yang akar katanya berarti kedamaian, sudah
seharusnya dipahami sebagai pembawa kedamaian.
Tidak menutup mata atas persoalan-persoalan bangsa Indonesia yang sedang melanda,
tentu PMII dan BEM STAIM sebagai komponen muda bangsa dengan keyakinan dan nilai
dasar pergerakan yang menajadi landasan setiap ide, gagasan serta geraknya akan senantiasa
mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Menjadi agenda yang sangat
mendesak untuk segera dilaksanakan, mengukuhkan kembali Pancasila sebagai ideology
bangsa Indonesia dan mengembalikan kembali Bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat.
Bentuk upaya mewujudkan harapan tersebut, dengan memohon segala rahmat dan ridho
Allah SWT, kami PC. PMII Nganjuk beserta BEM STAIM menyelenggarakan kegiatan yang
dikemas dalam Dialog Kebangsaan dengan tema "Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr
Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
B.LANDASAN 1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
2. AD/ART Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
3. AD/ART BEM STAIM
4. Nilai Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
5. Hasil Rapat Kerja PC. PMII Cabang Nganjuk tertanggal, 25
September 2010
C.TUJUANMemberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang Wawasan Kebangsaan,
Peneguhan Akan Dasar Bangsa Indonesia Pancasila. Serta membentuk pemahaman kembali
terhadap ideologi Islam yang toleran dan Rahmatn Lil'alamin.
D.BENTUK DAN TEMA Kegitan ini bertajuk Dialog Kebangsaan dengan tema "Aswaja Sebagai Manhaj Al-
Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI" dengan
nara sumber :
E.WAKTU Dan TEMPAT1. Dialaog Kebangsaan
Hari : Kamis,
Tanggal : 14 November 2010
Tempat : Gedung Aula STAIM Nglawak Kertosono-Nganjuk
F.PESERTA1. Dialaog Kebangsaan
2. Dalam dialog ini, peserta kegiatan berasal dari :
- Pengurus PC. PMII Nganjuk
- Pengurus Komisariat PMII Se- Kabupaten Nganjuk
- BEM/SENAT se- Nganjuk
- Organisasi Kepemudaan se-Nganjuk
- OSIS SMA/SMK se Nganjuk
- Karang Taruna se- Nganjuk
- Ormas/ Orsospol se- Nganjuk
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
G.PANITIAAdapun susunan kepanitiaan kegiatan ini adalah sebagaimana terlampir.
H.ANGGARAN DANA DAN SUMBER BIAYASumber Biaya Kas PC PMII Cabang Nganjuk
Kas BEM STAIM Nglawak
Alumni dan Donatur baik Instansi Pemerintah maupun Swasta
Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat
I. ANGGARAN DANA
Adapun perincian dana sebagaiman terlampir.
J.PENUTUPDemikian Term Of Referance ini kami sampaikan, semoga mendapat perhatian yang
besar dari pihak – pihak terkait, sehingga kegiatan yang kami laksanakan dapat berjalan
lancar dan sukses. Terakhir kali kami mohon maaf apabila ada kekurangan dan atas
partisipasinya kami sampaikan banyak terima kasih.
Nganjuk, 27 Oktober 2010
Panitia PelaksanaDialog Kebangsaan
M. Afifudin Rozy Ketua
Mochammad Zaini Sekretaris
Mengetahui
Ketua Umum PC.PMII Nganjuk
Edy Wiyono
Presiden BEM
Nur Aisyatul 'Uyun
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
PANITIA PELAKSANADIALOG KEBANGSAAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA CABANG NGANJUKDAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STAIM NGLAWAKKesekretariat: KANTOR BEM STAIM NGLAWAK, CP. 085334039150
MANUAL ACARA
NO
HARI/TGL WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1Kamis,
28 Oktober 2010
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-13.00
Cek In Peserta
Opening Ceremony
Dialog Kepemudaan
Kesekretariatan
Aimmatul M.
Nara Sumber :
Kepala
Kesbanglinmas
Nganjuk
Sudarmono, MM
Arief Masduki, S. Pd
KH. Hamam Ghozali
Moderator
Juwariyah,M.PdI
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Ketua Umum PC PMII NGANJUK Presiden BEM STAIM
SC : M. Masyhuri Abdul Aziz
Riki Sugiarto Fatkhul Zen M. Afifudin Rozy (eks officio)
Ketua Pelaksana : M. Afifudin Rozy Sekretaris : Mochammad Zaini Bendahara : Arinaa Rosyida
Seksi Seksi :
a. Sekretariatan Ahmad Masna Arfan (coordinator)M. bahrul Huda M. Kholil Fatimatuz ZulaikahThree Wahyu Lutfiah
b. Konsumsi Badruddin (coordinator)Zubaidi Umi Khoirun Nisa'
c. DPAM. Fadloli (coordinator) Syamsul ArifM. Zunaidi AbidinZainal AbidinKhoirun NasikhinSlamet Edi MulyaniBudi SetiawanM. Dhowi Muji Arianto
d. Protokoler Aminatus Rifa (coordinator)Elfi Riana Ali Musyafa'Samrotu Fuadil Ula
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010
Dialog Kebangsaan"Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Gerakan Pemuda Dalam Pengukuhan Pancasila Sebagai Ideologi NKRI"
PANITIA PELAKSANADIALOG KEBANGSAAN
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA CABANG NGANJUKDAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STAIM NGLAWAKKesekretariat: KANTOR BEM STAIM NGLAWAK, CP. 085334039150
ESTIMASI DANA DIALOG KEBANGSAAN
No. Jenis Kebutuhan Volum @ unit Jumlah (Rp)
A KESEKRETARIATANPenggandaan proposal 15 10.000 150.000
Penggandaan Materi 70 5.000 350.000Sertifikat 100 2.000 140.000Amplop 2 pak 5.000 10.000
Tinta print 1 60.000 60.000Co Card peserta + panitia 100 2000 200.000
Stempel + tinta 2 50.000 100.000Kertas HVS 2 rem 35.000 70.000
Sticker 200 2000 400.000
Sub Total 1.480.000B PUB DEK DOK KAP - -
Cetak poto - 100.000 100.000Sound system 1 1.000.000 1.000.000
Back drop 1 300.000 300.000Sub Total 1.400.000
D KONSUMSI -Snack peserta 150 4.000 600.000
Snack Pemateri 5 6.000 30.000Sub Total 630.000
E Transportasi 1 paket 1.000.000 1.000.000Total 4.510.000
Bendahara PanitiaDialog Kepemudaan
Arinaa Rosyida
PC. PMII Nganjuk Dan BEM STAIM NglawakNganjuk, 14 November 2010