PARADIGMA DAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

50
PARADIGMA DAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

description

PARADIGMA DAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Paradigma - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PARADIGMA DAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 1: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PARADIGMA DAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 2: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Paradigma

Definisi Paradigm (Paradigma) menurut Thomas Khun dlm karyanya “The structure of Scientific Revolution” adalah sebagai satu kerangka referensi atau pandangan dunia yg menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori.

Secara sederhana : kaca mata atau alat pandang.

Patton (1975), paradigma adalah konstelasi teori, pertanyaan, pendekatan serta prosedur yg dipergunakan oleh suatu nilai dan tema pemikiran.

Page 3: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Konstelasi dikembangkan dlm rangka memahami kondisi sejarah dan keadaan sosial, utk memberikan kerangka konsepsi dlm memberikan makna realitas sosial.

Page 4: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Hebermas memetakan 3 model paradigma sosial

1. Paradigma Instrumental Knowledge / paradigma positivisme Pengetahuan dimaksudkan utk mendominasi obyeknya. Positivisme adalah aliran filsafat yg berakar pd tradisi

ilmu sosial yg dikembangkan dgn mengambil cara ilmu alam

menguasai benda, yaitu kepercayaan adanya universalisme dan

generalisasi. Positivisme berasumsi bahwa penjelasan tunggal

bersifat universal.

Page 5: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2. Paradigma Interpretatif/ Hermeneutic KnowledgeDasar filsafat paradigma ini adalah

phenomenology, yakni : tradisi filsafat yg lebih

menekankan minat yg besar untuk memahami.

Semboyannya “ biarkan fakta bicara atas nama dirinya sendiri”

Page 6: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

3. Paradigma Kritik / Emansipatory Knowledge

Paradigma ini dipahami sebagai proses katalisasi utk membebaskan manusia dari segenap ketidakadilan.

Memperjuangkan pendekaan yg bersifat holistik.

Melihat realitas sosial dlm perspektif kesejarahan.

Menempatkan rakyat sebagai subyek utama perubahan sosial.

Page 7: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pembagian Paradigma menurut Pauolo Freire

Freire (1970) dlm bukunya “ Pedagogy of the Oppresed” menegaskan bahwa tgas teori sosial adalah Conscientizaso atau proses penyadaran terhadap sistem dan struktur yg menindas.

Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi 3 : kesadaran magis, naif dan kritis.Tema pokok gagasan Freire pd dasarnya mengacu pd suatu landasan bahwa pendidikan adalah “proses memanusiakan manusia”. Gagasan ini berangkat dari satu analisis bahwa sistem kehidupan sosial, politik dan budaya masyarakat menjadikan masyarakat mengalami proses “dehumanisasi”.

Page 8: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kesadaran Magis

Suatu keadaan ke-sadaran, suatu teori pe-rubahan sosial yg tdk

mampu mengetahui hub antara satu faktor dgn

faktor lainnya.

Kesadaran Naif

Aspek manusia dipahami sebagai akar penyebab

masalah masyarakat

Dikategorikan sbgParadigma reformatif

Kesadaran kritik

Merlihat aspek sistem dan struktur sebagai

sumber masalah

Dikategorikan sbg paradigma

transformatif

Tugas teori sosial :

bagaimana membuat dan mengarahkan agar masyarakat bisa beradaptasi dgn sistem yg sdh benar

Tugas teori sosial :

Menciptakan ruang dan kesempatan agar may terlibat dlm proses dialog “penciptaan struktur secara fundamental atau lebih adil”

Page 9: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Uraian pembagian peta paradigma yg dipinjam dari analisis Freire tgersebut, selain dpt digunakan sebagai pisau analisis utk memahami dan memetakan teori-teori perubahan sosial dan teori-teori pembangunan, Peta paradigma tsb juga sangat berpengaruh terhadap praktisi pengembangan masyarakat.

Page 10: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Paradigma Sosiologi

1. Humanis Radikal Para penganut ini pd dasarnya berminat

mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari pandangan subjektivis yakni berpijak pd kesadaran manusia.

Menekankan perlunya m3ngatasi berbagai pembatasan tatanan sosial yg ada.

Memahami kesulitan manusia dlm membebaskan dirinya dari semua bentuk tatanan sosial yg menghambat perkembangan dirinya sebagai manusia.

Page 11: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2. Strukturalis Radikal

Memperjuangkan perubahan sosial secara radikal dari sudut pandang obyektivisme.

Analisisnya lebih menekankan pd konflik struktural, bentuk-bentuk penguasaan dan pemerosotan harkat kemanusiaan.

Page 12: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

3. Interpretatif

Memahami kenyataan sosial menurut apa adanya, yakni mencari sifat yg paling dasar dari kenyataan sosial menurut pandangan subyektif dan kesadaran seseorang yg langsung terlibat dlm peristiwa sosial bukan orang lain yg mengamati.

Page 13: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4. Fugsionalis

Aliran pemikiran yg paling banyak dianut di dunia. Pandangan fungsionalime berakar kuat pd tradisi

sosiologi keteraturan. Pendekatannya terhadap permasalahan berakar pd

pemikiran kaum obyektivis. Pemikiran fungsionalisme sebenarnya merupakan

sosiologi kemapanan, ketertiban sosial, kestabilan sosial, kesepakatan, keterpaduan sosial, kesetiakawanan dan hal-hal yg nyata (empirik).

Kaum fungsionalis cenderung realis dlm pendekatannya, positivis.

Rasionalitas lebih diutamakan dlm menjelaskan realitas sosial.

Berorientasi pragmatis, artinya berusaha melahirkan pengetahuan yg dpt diterapkan.

Page 14: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TEORI – TEORI PEMBANGUNANSecara umum dikelompokkan dua kelompok teori :

Teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama disebabkan oleh faktor-faktor internal

Dikenal dengan Teori Modernisasi Teori-teori yang lebih mempersoalkan faktor-

faktor eksternal sebagai faktor penyebab kemiskinan

dikenal dengan sebutan Teori Struktural

Page 15: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Beberapa teori yang mewakili beberapa pemikiran dari teori modernisasi1. Teori harrod-Domar : Tabungan dan

Investasi2. Max Weber : Etika Protestan3. McClelland : Dorongan Berprestasi4. Rostow : Teori Pertumbuhan Ekonomi5. Hoselitz : Faktor-faktor non ekonomi6. Inkeles dan David Smith : Manusia

modern

Page 16: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Teori Harrod-Domar : Tabungan dan Investasi

Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tabungan dan investasi.

Rumus ini didasarkan atas asumsi : Bahwa masalah pembangunan pada

dasarnya merupakan masalah menambah investasi.

Masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal.

Page 17: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Max Weber : Etika ProtestanPeran agama sebagai faktor yang menyebabkan kapitalisme di Eropa barat dan Amerika Serikat.

Bahwa seseorang itu sudah ditakdirkan sebelumnya utk masuk surga atau neraka.

Salah satu cara utk mengetahui apakah ia masuk surga atau neraka adalah keberhasilan kerjanya di dunia.

Adanya kepercayaan itu membua para penganut Protestan Calvin bekerja keras utk meraih sukses, mereka bekerja tanpa pamrih artinya mereka bekerja bukan utk mencari kekayaan material, melainkan utk mengatasi kecemasannya (berpikir surga/neraka)

Page 18: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

David McClelland : Dorongan Berprestasi (n-Ach)

Untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil, yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut.

Konsep : “The Need for Achievement”

Kalau dalam sebuah masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, dapat diharapkan masyarakat tsb akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi

Page 19: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Ciri Umum Teori-teori modernisasi :

1. Teori didasarkan pada dikotomi antara modern dan tradisional

Modern : simbol kemajuan, rasional, cara kerja efisien, masy modern dianggap sbg ciri2 negara2 industri maju

Tradisional :masy belum maju, irasional,cara kerja tdk efisien,ciri masy pedesaan/terbelakang

Page 20: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor non material sebagai penyebab kemiskinan (ide atau alam pikiran).

Pendidikan merupakan cara utk merubah psikologi seseorang atau nilai-nilai budaya masyarakat

Page 21: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

3. Teori modernisasi bersifat a-historis.

Hukum2nya berlaku secara universal

Dapat diberlakukan tanpa memperhitungkan waktu dan tempat.

Bahwa masy bergerak secara garis lurus, dari irasional menuju rasional, dari tradisional menuju modern.

Beranggapan apabila sudah sampai waktunya masy akhirnya akan menjadi modern, seperti negara-negara di Eropa.

Page 22: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4. Faktor-faktor yang menghambat atau mendorong pembangunan harus dicari di dalam negara ybs, bukan dari luar negara tsb.

Misalnya : rendahnya pendidikan, nilai-nilai budaya lokal yang tidak menghargai kekayaan material

Page 23: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Teori Modernisasi

Fondasi teori modernisasi : 1. teori ekonomi klasik,2. teori evolusionisme 3. teori fungsionalisme.

Page 24: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Teori ekonomi klasik / kapitalisme

Bersumber dari ajaran Adam Smith dlm karyanya “Wealth of nation” (1776).

Pengikutnya : David Ricardo, James Mill, Malthus dll. Dibangun atas landasan liberalisme Asumsi – asumsi : Percaya pd laissez-faire yakni kepercayaan akan

kebebasan dlm bidang ekonomi. Percaya pd ekonomi pasar Percaya pd kondisi full employement>> ekonom berjalan

lancar tanpa intervensi pemerintah. Percaya pd harmony of interest >>memenuhi

kepentingan individu berarti memenuhi kepentingan masy.

Menitik beratkan pd kegiatan ekonomi khususnya industri.

Page 25: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Adam Smith >>mengemukakan teori division of labour, menjelaskan bahwa betapa pentingnya buruh sebagai sumber kekayaan bangsa.

Maksudnya adalah spesialisasi buruh.

Adam Smith>>mengemukakan teori “labour teory of value” , pentingnya akumulasi kapital utk pengembangan ekonomi.

teori inilah kemudian dikritik keras oleh Marx yg menyebutnya sebagai proses ekploitasi. Maka lahirlah teori nilai lebih (theory of surplus value) yg mendasari teori kelas oleh Marx

Page 26: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Teori Evolusi / Teori Organik

Menurut teori ini masyarakat akan berkembang dari masyarakat sederhama ke masyarakat modern.

Penganut ini berasumsi : Masyarakat akan berubah secara linear atau seperti garis lurus dari masyarakat primitif ke masyarakat maju.

Teori ini menganut paham bahwa perubahan masyarakat terjadi dalam waktu lama sedangkan menurut teori modernisasi perubahan tsb dpt dipercepat dgn berbagai intervensi.

Page 27: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Teori Fungsionalisme Muncul sebagai kritik terhadap teori evolusi.

Menurut teori ini masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yg terdiri atas bagian yg saling berkaitan (agama, pendidikan, struktur politik dsb).

Perubahan dalam satu bagian masyarakat akan diikuti oleh perubahan bagian lainnya.

Perubahan berjalan dg teratur dan selalu menuju pd keseimbangan baru.

Pandangan ini menafikan realitas sosial lain bahwa di dalam masyarakat ada yg diuntungkan dan dirugikan oleh mekanisme dan proses dalam sistem masyarakat.

Status quo dipertahankan.

Page 28: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lahirnya Teori Modernisasi

Dilahirkan tahun 1950-an di Amerika Serikat. Lahir dlm suasana ketika dunia memasuki “perang dingin”.

Bangkitnya negara-negara baru merdeka di Asia dan Afrika menjadi ancaman baru Amerika karena banyak di antara mereka tertarik dgn sosialisme sbg cara utk melakukan perubahan sosial.>>>Amerika Serikat kemudian mendorong para ilmuwan mengkaji ilmu-ilmu sosial utk memahami dunia ketiga.

Page 29: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Rostow : Teori Pertumbuhan Ekonomi

“The Stage of Economic Growth : A Non-Communist Manifesto” Rostow membentangkan pandangannya tentang modernisasi yg dianggap sebagai cara utk membendung semangat sosialisme.

Dalam buku tsb Rostow menjelaskan lima tahapan pembangunan ekonomi terjadi, yakni :

1. Masyarakat tradisonal2. Prakondisi tinggal landas.3. Masyarakat tinggal landas.4. Masyarakat pematangan pertumbuhan5. Masyarakat konsumsi masa tinggi.

Page 30: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Rostow mengajukan persyaratan utamanya adalah MODAL

1. Modal hrs diusahakan melalui penggalian investasi dengan cara pemindahan dana atau kebijakan pajak.

2. Modal juga didapat melalui lembaga-lembaga keuangan atau obligasi pemerintah utk tujuan produktif.

3. Modal juga diperoleh dari devisa perdagangan internasional

4. Investasi modal asing (terpenting)

Page 31: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KONSEP DEVELOPMENTALISM / PEMBANGUNAN

Di Indonesia, konsep “pembangunan” menjadi salah satu pendekatan perubahan sosial terencana yang paling luas dan terpenting digunakan oleh banyak pihak.

Pembangunan tidak saja berkonotasi damai tp juga terkandung gagasan “perubahan nasib”

Pembangunan” dipahami sebagai proses (dinamik) transformasi sosioekonomi-kultural yang secara sengaja dan terencana dijalankan untuk mengubah “status-kemajuan” pada sebuah entitas sosial (pedesaan).

Page 32: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KONSEP DEVELOPMENTALISM….lanjutkan!

Oleh karena derajat kemajuan suatu masyarakat mengambil standar atau ukuran-ukuran kualitatif dan kuantitatif sebagaimana yang dikenal di negara-negara maju.

Maka sebagai sebuah “socio- cultural change” proses pembangunan seringkali dipersamakan maknanya dengan proses modernisasi ala Westernisasi.

Modernisasi ala westernisasi (western developmentalism) artinya, proses pembangunan yang mengambil bentuk atau pola serta standar normatif dan orientasi nilai budaya Barat sebagai parameter “kemajuan” tunggal.

Page 33: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KONSEP DEVELOPMENTALISM….lanjutkan!Dalam bidang sosial-ekonomi, konsep modernisasi ala Barat mendapatkan kecaman kritis, Ketidakpuasan tersebut berakar pada beberapa fakta: Pertama, pembangunan berpolakan modernisasi ala Barat

ternyata telah meminggirkan posisi ekonomi masyarakat lokal

Kedua, modernisasi ala Barat menafikan eksistensi sistem sosio-budaya masyarakat lokal, sehingga bukan kemajuan yang dihasilkan dari proses modernisasi tersebut melainkan kemadegan.

Ketiga, modernisasi ala Barat sangat menguntungkan pertumbuhan dan ekspansi modal serta proses akumulasi kapital bagi perekonomian Barat serta Global.

Keempat, modernisasi ala Barat justru mendorong proses-proses disintegrasi sosial-masyarakat di kawasan sedang berkembang, dimana semangat kolektivitas (misal: gotong-royong) sebagai ciri sosiologis penting hilang secara dramatis.

Page 34: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kritik Terhadap Teori ModernisasiSelain keberhasilan menaikkan GNP, semua strategi pembangunan ekonomi setelah Perang Dunia ternyata semua pendekatan pembangunan dalam kenyataannya telah gagal memenuhi janji mereka mensejahterakan rakyat di dunia ketiga.

Namun yg terjadi adalah pembangunan membawa dampak negatif, diantaranya :Pembangunan telah melanggengkan

pengangguran.Pembangunan menumbuhkan ketidakmerataan.Menaikkan kemiskinan absolut dll.

Page 35: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Ada tiga kubu yang mempertanyakan efektivitas konsep pembangunan ala modernisasi : Kubu pengkritik yang pertama (teori

ketergantungan)Kubu pengkritik kedua (teori sistem-

dunia), kubu ketiga dalam teori pembangunan

kontemporer (teori pemberdayaan/ pengembangan masyarakat)

Page 36: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kubu pengkritik yang pertama (teori ketergantungan) Utamanya didukung oleh kawasan Amerika Latin. Mereka menganggap bahwasanya modernisasi adalah

“strategi-licik” Barat atau negara maju untuk membuat negara-negara sedang berkembang tergantung secara ekonomi kepada mereka.

Modernisasi melalui investasi asing ternyata mensubstitusi dan meminggirkan semua moda produksi asli-lokal..

Investasi asing juga telah mengakibatkan terbentuknya struktur sosial pekerja (buruh)

Pada taraf lanjut, negara-negara tujuan investasi asing menjadi pasar bagi produk-produk dari investasi asing tersebut.

Pada titik inilah berlangsung proses “economic leakage” (pembocoran sumberdaya ekonomi) dari negara-negara periferal ke negara maju

Page 37: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kubu pengkritik kedua (teori sistem-dunia) Menggunakan teori ketergantungan sebagai basis

teoretik utamanya. Teori sistem-dunia dianggap sebagai kelanjutan dari

teori ketergantungan, Wallerstein (1976) sebagai penggagasnya

menggunakan analogi imperialisme untuk menerangkan proses dan akibat dari ekspansi-kapital TNCs ke segala penjuru dunia.

Sistem produksi-distribusi serta konsumsi lokal digantikan oleh sistem global.

Proses-proses integrasi sistem ekonomi lokal tsb telah membentuk struktur world-economy dan hegemoni kapital.

Struktur hegemonik terhadap perekonomian lokal tersebut dianggap sebagai struktur yang tidak adil dan tidak demokratis, karena men-displace perekonomian lokal.

Page 38: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

kubu ketiga dalam teori pembangunan kontemporer (teori pemberdayaan/ pengembangan masyarakat) Secara teoretik, basis ideologi pemberdayaan adalah Neo-Marxisme, karena menggunakan asumsi pembebasan dari ketertindasan. Beberapa asumsi yang mendasari teori pemberdayaan : Fakta pertama adalah keterbelakangan atau diukur oleh derajat pendidikan, kesehatan, status

pangan, status pendapatan, pemenuhan papan dan akses terhadap informasi, hingga kepada akses pada aktivitas politik sebagai akibat kapitalisme global.

 Fakta kedua adalah ketertinggalan diukur dari angka pencapaian sasaran indikator-

kemajuan yang dibandingkan secara relatif antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya).

Page 39: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

kubu ketiga dalam teori pembangunan kontemporer (teori pemberdayaan/ pengembangan masyarakat)

Fakta ketiga adalah kemiskinandiukur melalui angka pendapatan atau pengeluaran

per kapita ataupun oleh pemenuhan kebutuhan fisik minimum seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, serta “martabat” individu sebagai manusia).

Fakta keempat adalah ketergantungan diukur oleh derajat kebebasannya dalam menentukan

nasib sendiri).

Semua fakta itu bermuara ke satu persoalan, yaitu sindroma ketidakberdayaan dan ketidakmandirian.

Page 40: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

FASE PEMBANGUNAN PEDESAAN DI INDONESIAFase Pertama: Ideologi

Modernisme Tumbuh dan Menguat

Fase Kedua: Ideologi Modernisme dan Industrialisme

Fase Ketiga: Penguatan Ideologi Demokratisme dan Populisme

Page 41: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Fase Pertama: Ideologi Modernisme Tumbuh dan MenguatPada 25 tahun pertama sejak kemerdekaan

17.08.1945,pembangunan pedesaan lebih banyak

menempuh pendekatan pemenuhan basic-needs approach. Di tengah-tengah hiruk-pikuknya perubahan politik di masa itu, pendekatan

pembangunan ini tampil melalui berbagai program yang sangat memikat seperti : pemberantasan buta-aksara, peningkatan pelayanan air-bersih, penekanan angka kematian ibu melahirkan, memperpanjang usia harapan hidup, pemenuhan kebutuhan “sandangpangan-papan” dan yang sejenisnya.

Page 42: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pada kurun waktu itu, pembangunan pangan dan pertanian pedesaan ditandai juga oleh introduksi teknologi produksi pertanian yang kemudian dikenal sebagai bagian dari revolusi hijau (pengenalan varietas unggul, pupuk buatan, mekanisasi pertanian,irigasi teknis, dan intensifikasi pertanian massal).

Page 43: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Fase Kedua: Ideologi Modernisme dan Industrialismefase 25 tahun kedua (1970-1995),

diperkenalkan pendekatan baru dalam ranah yang secara sederhana disebut sebagai transformasi pedesaan yang agak radikal.

Dalam hal ini, ditempuh strategi pembangunan manusia seutuhnya bersama-sama dengan upaya industrialisasi berbasiskan pertanian. Strategi industrialisasi yang diambil menunjukkan bahwa perubahan sosial-ekonomi tetap berjalan dalam ranah developmentalism-modernism.

Page 44: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pada masa ini, kekecewaan terhadap sistem pembangunan pedesaan sudah banyak berlangsung, karena desa mengalami persoalan ketergantungan serta eksploitasi sumberdaya alam yang sangat menyakitkan.

Page 45: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Fase Ketiga: Penguatan Ideologi Demokratisme dan PopulismePada fase ketiga,

pembangunan pedesaan menemukan format yang samasekali berbeda dari dua fase sebelumnya. Pada fase terakhir ini, pembangunan pertanian-pedesaan lebih banyak menitik-beratkan pada pemenuhan kebutuhan politik warganya.

Page 46: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Terdapat dua kekuatan yang dapat dipandang bertanggung jawab atas perubahan tersebut, yaitu:

(1) secara eksternal, terjadi penguatan ideologi populisme-demokratisme yang menuntut ruang kekuasaan makin leluasa bagi civil-society secara signifikan telah mendorong masyarakat desa untuk “tampil berani” memperjuangkan hak-haknya. Penguatan kekuatan masyarakat sipil tersebut sebenarnya secara kesejarahan dipicu oleh menguatnya kekuatan perlawanan sipil Eropa yang mampu meruntuhkan Tembok-Berlin, sebagai lambang kekuasaan otoriter di awal dekade 1990an di Eropa Barat dan terus merayap ke kawasan lain dunia,

(2) secara internal kekuasaan otoritarian-sentralisme yang bekerjsama dengan kekuatan ekonomi kapitalisme-korporatisme TNCs makin membuat “sesak-napas” masyarakat, sehingga memicu gerakan resistensi dari akarrumput yang makin menguat.

Page 47: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

fase ketiga ini, pembangunan pedesaan lebih banyak dicirikan oleh pemenuhan kebutuhan akan penyaluran aspirasi politik daripada pemenuhan kebutuhan fisik sebagaimana dilakukan pada masa sebelumnya.

Page 48: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERBEDAAN DUA PENDEKATAN PEMBANGUNAN

PENDEKATAN LAMA PENDEKATAN BARU

Pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan akhirtidak peduli pada hadirnya sindroma ketergantungan.

Keadilan sosial, kedamaian, kualitaspertumbuhan, peningkatan kualitaslingkungan sebagai tujuan terpenting

Redistribusi kesejahteraan hanya dilakukan (melalui dan oleh) negara dan pasar seringkali tidak fair

Merangkul semua pihakdilakukan secara partisipatif mengikutsertakan semua pihak

Tumbuhnya kekuasaan otoriter dipahami sebagai konsekuensi tak terelakkan (harga) dari prestasi pencapaian pembangunan (targetangka pertumbuhan)

Pencapaian kebebasan, otonomi, dankedaulatan sebagai prinsip pentingpembangunan untuk direalisasikan target pertumbuhan ekonomi agak terabaikan.

Page 49: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERBEDAAN DUA PENDEKATAN PEMBANGUNAN

PENDEKATAN LAMA PENDEKATAN BARU

Subsisdi ekonomi disediakan oleh negararakyat menjadi sangat tergantung pada kekuatan negara tuntutan berbagai hal terhadap negara menjadi sangat tinggi

Memberdayakan lokalitas untukpertumbuhan secara mandiri (self-reliance) masyarakat lokal berprakarsa dan ikut memecahkan segala persoalan

Transfer teknologi dan pembangunan berlangsung dari kawasan yang maju kekawasan miskin sindroma ketergantungan sangat tinggi

Pengembangan teknologi yang partisipatif dan pengakuan terhadap pengetahuan lokalbottom-up, apresiasi terhadap indigenous knowledge and local wisdom

Pemerintah (negara) sangat menentukan nilai ekonomi suatu sumberdaya

Masyarakat lokal menentukan penilaian dan cara penilaian atas sumberdaya alamnya

Page 50: PARADIGMA DAN  TEORI-TEORI PEMBANGUNAN MENUJU PENGEMBANGAN/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERBEDAAN DUA PENDEKATAN PEMBANGUNAN

PENDEKATAN LAMA PENDEKATAN BARU

Prinsip pembangunan yangkompartementalistik terkotak-kotak berdasarkan bidang yang tersekat-sekatsecara ketat egoisme sektoral

Prinsip pembangunan yang holistik dan mempedulikan semua aspek kehidupan,termasuk eksistensi komponen alam bukan manusia (non human society)

Peran negara sangat dominan dan kuat:sebagai regulator, producer, dan provider

Negara tidak dominan dan lebih banyak berperan memfasilitasi prakarsa mendorong komunitas lokal untuk lebihbanyak berinisiatif