Paper Sinarmas

20
BAB I A. PENDAHULUAN I. Background Perusahaan Pada 2005, PT. Sinar Mas Multiartha Tbk yang merupakan kelompok Financial Services di bawah Kelompok Usaha Sinar Mas mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia. PT. Bank Shinta Indonesia yang didirikan pada 1989 mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006. Bank Sinarmas melakukan pengembangan bisnis dengan membuka kantor cabang pertama di Bandung. Pada 2007, Perseroan telah memiliki 40 kantor cabang baru serta 88 unit ATM di seluruh Indonesia. Pada 13 Desember 2010, Bank Sinarmas memeroleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK, fungsinya sekarang dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan - OJK, sejak Januari 2013) untuk melakukan Penawaran Saham Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO). Bank Sinarmas memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki saham-saham yang sebelumnya dimiliki dan dikelola oleh perusahaan. Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan meningkatkanst ruktur permodalan sebesar Rp160 miliar dari sebelumnya Rp568 miliar menjadi Rp728 miliar. Minat masyarakat untuk menanamkan sahamnya di Bank Sinarmas semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini didorong oleh pertumbuhan usaha yang semakin maju. Pencapaian total aset pada akhir Desember 2010 sebesar Rp11,2 triliun dan bertambahnya kantor cabang Perusahaan menjadi 110 lokasi di seluruh Indonesia menjadi daya tarik

description

Paper Sinarmas

Transcript of Paper Sinarmas

Page 1: Paper Sinarmas

BAB I

A. PENDAHULUAN

I. Background Perusahaan

Pada 2005, PT. Sinar Mas Multiartha Tbk yang merupakan kelompok Financial Services di

bawah Kelompok Usaha Sinar Mas mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia. PT. Bank

Shinta Indonesia yang didirikan pada 1989 mengalami perubahan nama menjadi Bank

Sinarmas pada Desember 2006. Bank Sinarmas melakukan pengembangan bisnis dengan

membuka kantor cabang pertama di Bandung.

Pada 2007, Perseroan telah memiliki 40 kantor cabang baru serta 88 unit ATM di seluruh

Indonesia. Pada 13 Desember 2010, Bank Sinarmas memeroleh pernyataan efektif dari

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK, fungsinya sekarang

dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan - OJK, sejak Januari 2013) untuk melakukan Penawaran

Saham Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO). Bank Sinarmas memberikan kesempatan

kepada masyarakat untuk memiliki saham-saham yang sebelumnya dimiliki dan dikelola

oleh perusahaan.

Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan meningkatkanst

ruktur permodalan sebesar Rp160 miliar dari sebelumnya Rp568 miliar menjadi Rp728

miliar. Minat masyarakat untuk menanamkan sahamnya di Bank Sinarmas semakin

meningkat setiap tahunnya. Hal ini didorong oleh pertumbuhan usaha yang semakin maju.

Pencapaian total aset pada akhir Desember 2010 sebesar Rp11,2 triliun dan

bertambahnya kantor cabang Perusahaan menjadi 110 lokasi di seluruh Indonesia menjadi

daya tarik tarik masyarakat untuk menanamkan saham di Bank Sinarmas. Dalam rangka

memenuhi ketentuan OJK dalam keterbukaan informasi, Bank Sinarmas menggunakan

sistem real time online dalam teknologi informasi perbankannya. Bank Sinarmas

berkomitmen untuk senantiasa memperluas pangsa pasar di tengah tantangan global yang

penuh dengan ketidakpastian. Usaha dan inisiatif untuk memperluas pangsa pasar sangat

diperlukan guna memenuhi segala kebutuhan nasabah dan masyarakat Indonesia. Kegiatan

usaha yang semula hanya pada pasar pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro, kini

tumbuh dan berkembang menjadi usaha pembiayaan konsumen dan komersial.

Penggunaaan teknologi informasi di industri perbankan dipastikan akan semakin maju

seiring perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Oleh karena itu, Bank Sinarmas

memberikan fasilitas teknologi perbankan terintegrasi yang tidak terbatas ruang dan waktu

Page 2: Paper Sinarmas

yakni Telephone Banking, Internet Banking, dan Automatic Teller Machine (ATM). Dengan

berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu, Bank Sinarmas senantiasa mengembangkan

dan meningkatkan kualitas di bidang teknologi informasi. Memberikan layanan yang terbaik

dan selalu menjaga kepercayaan yang diberikan para nasabah menjadi komitmen yang

selalu Sinarmas jaga dengan baik.

Semua staf dan manajemen Bank Sinarmas memiliki kesamaan visi, misi dan komitmen

untuk menjadi mitra terbaik untuk perusahaan. Tepat pada 18 Agustus 2014, Bank Sinarmas

memasuki tahun perak: 25 tahun melayani Indonesia. Dengan komitmen yang tinggi dari

jajaran manajemen dan seluruh karyawan, Perseroan mampu bertahan di tengah

persaingan bisnis yang sangat ketat. Melalui slogan “Solusi Perbankan Anda”, Serve and

Respect, dan We Always Care”, Sinarmas senantiasa melayani dan memenuhi kebutuhan

nasabah dengan senang hati. Sinarmas akan terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Adapun profil Bank Sinarmas adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Profil Bank Sinarmas

Tanggal pendirian 18 Agustus 1989

Bidang usaha Perbankan

Alamat Sinar Mas Land Plaza Tower I 1st & 2nd Floor

Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350

Telepon (021) 31990101

Kode saham BSIM

Status bank Bank Devisa

Modal dasar Rp 2.000.000.000.000 (per Desember 2014)

Modal ditempatkan dan disetor

penuh

Rp1.404.016.834.900 (per Desember 2014)

II. Pencapaian Bank Sinarmas

Di tengah kondisi ekonomi global yang belum membaik sertaperekonomian

nasional yang menantang, ditengarai dengan likuiditas yang ketat dan suku bunga yang

tinggi, Bank Sinarmas tetap bertahan dengan serangkaian pencapaian yang

membanggakan. Pada tahun 2014, Bank Sinarmas telah mengungguli ekspektasi pasar

dalam pertumbuhan kredit sebesar 18% dan dalam pertumbuhan dana pihak ketiga

Page 3: Paper Sinarmas

sebesar 10%. Di akhir tahun 2014, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sinarmas

masing-masing tumbuh sebesar 30% dan 23% dari akhir tahun sebelumnya.

Tahun 2014 pertumbuhan kredit Bank Sinarmas sebesar 30%, berada jauh di atas

rata-rata industri yang bertumbuh sekitar 12%, yang dikontribusi oleh kredit korporasi.

Selain itu, dengan dibentuknya divisi kredit Retail dan Micro Small Medium Enterprise

(MSME), maka kredit yang disalurkan Bank Sinarmas kepada Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) juga bertumbuh dengan signifikan yaitu sebesar 69%. Hal ini

tentunya tidak terlepas dari jaringan kantor Bank Sinarmas yang tersebar di 34 provinsi

dan 157 kota, sehingga akan lebih mudah dalam menjangkau nasabahnya. Dana pihak

ketiga yang dihimpun bertumbuh 23% pada tahun 2014. Kenaikan ini dikarenakan

meningkatnya volume deposito secara signifikan.

Selama tahun 2014, Bank Sinarmas terus meningkatkan kualitas dan kuantitas

sumber daya manusia dengan merekrut lebih dari 1.000 orang karyawan baru dan

secara berkesinambungan mengadakan program - program pelatihan dan pendidikan.

Selain itu manajemen mengapresiasi seluruh kerja keras dan kerja sama seluruh

karyawan sehingga Bank Sinarmas berhasil memperoleh berbagai prestasi sepanjang

2014, antara lain:

1. Memperoleh Golden Trophy Infobank Awards 2014 sebagai Bank yang berpredikat

“Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2013 selama 5 (lima) tahun berturut –

turut.

2. Sebagai Bank dengan Holding Terbaik dan mendapatkan Peringkat 4 (empat) dalam

Kelompok Bank Go Public dalam Anugerah Perusahaan Tbk. Indonesia 2014

Economic Review.

3. Bank BUKU 2 (dua) Peringkat ke 4 (empat) kategori Bank Go Public dengan modal inti

Rp1 Triliun - Rp5 Triliun dalam Anugerah Perbankan Indonesia 2014; dan

4. Pemenang ke 3 (III) Kategori Akses Keuangan dalam Kompetisi Inkuliusi Keuangan

(Koinku) Otoritas Jasa Keuangan.

III. Tujuan evaluasi

Page 4: Paper Sinarmas

Tujuan dari evaluasi Laporan Keuangan Bank Sinarmas Tbk. adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kondisi capital structur Bank Sinarmas tbk.

2. Mengetahui kondisi laba rugi Bank Sinarmas tbk. komprehensif tahun 2016, jika

perusahaan tahun 2016 mentargetkan adanya kenaikan penjualan 25%.

3. Menentukan AFN (additional funds needed) dan cara mendapatkan AFN, jika ada

target kenaikan penjualan di tahun 2016

4. Mengetahui harga saham Bank Sinarmas (harga yang ada di bursa serta harapannya

ada kenaikan)

BAB II

Page 5: Paper Sinarmas

A. PEMBAHASAN

I. STRUKTUR MODAL BANK SINARMAS Tbk.

Struktur modal Bank Sinarmas tbk. tahun 2014 adalah sebagai berikut

Tabel 2. Struktur Modal Bank Sinarmas tbk.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, modal bank terdiri atas:

1. Modal Inti

Modal bank yang terdiri dari modal saham yang disetor, cadangan yang

diungkapkan sebagai modal sumbangan, tambahan modal disetor, laba ditahan

(termasuk saldo laba yang dicadangkan untuk tujuan tertentu), penurunan nilai

atas instrumen keuangan yang tersedia untuk dijual, dan selisih yang terjadi antara

laporan keuangan kantor cabang internasional. Modal Inti Bank Sinarmas di tahun

2014 mencapai Rp2.850 miliar, naik 12,74% dari posisi Rp2.528 miliar di tahun

2013, karena adanya tambahan modal dari komponen laba ditahan.

2. Modal Pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)

Total modal pelengkap Bank Sinarmas di tahun 2014 naik 15,92% menjadi sebesar

Rp127 miliar dari tahun 2013 sebesar Rp109 miliar, yang dikontribusi oleh

kenaikan cadangan umum aset produktif.

II. Kebijakan Struktur Modal

Bank wajib menghitung Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum/Capital

Adequacy Ratio (CAR) berdasarkan Peraturan Tujuan utama dari pengelolaan modal

Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio

Page 6: Paper Sinarmas

modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang

saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau

kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk

pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan

modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% pada tahun 2014 dan 2013 dari aset

tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Sepanjang tahun 2014, Bank

Sinarmas telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan Bank Indonesia

No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012. Untuk memenuhi persyaratan

tersebut, Bank Sinarmas memiliki kebijakan untuk menjaga struktur modal yang

mampu mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank,

yaitu risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Kebijakan manajemen modal

Bank Sinarmas juga ditujukan untuk mempertahankan struktur modal yang kuat untuk

mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.

III. TINJAUAN TEORI PERENCANAAN KEUANGAN

A. Arti Penting Perencanaan Keuangan

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi

mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam

mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-

tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4).

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber

penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan,

mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua

aspek penting dalam proses perencanaan keuangan : (1) Perencanaan uang tunai,

meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan. (2) Perencanaan laba,

perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma.

Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga

dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang.(Sundjaja

dan Barlian, 2003:162)

Page 7: Paper Sinarmas

Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan

proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan

rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan

proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a) laporan

keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.

Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan

ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu mengadakan forecasting

(peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat,

meliputi perencanaan finansial jangka panjang (long range financial planning) dan

perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range financial planning). Salah satu

keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya

pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat

kompleks. (Gitosudarmo dan Basri, 1999:265)

B. Prosedur Perencanaan Keuangan

Langkah-langkah dalam penyusunan rencana meliputi: (Gitosudarmo dan Basri,

1999:268-269).

a. Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan

(formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat

tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional.

b. Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan perusahan.

Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam

hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini

sangat diperlukan adanya forecasting guna memperkirakan perubahan-

perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana

keuangan dari bisnis itu.

c. Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur

Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas yang

saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling lempar tanggung

jawab.

d. Langkah yanmg terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas.

Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat.

Oleh karena itu manajemne harus selalu mempersiapkan adanya flesibilitas

Page 8: Paper Sinarmas

(keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka pendeknya.

Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.

Menurut Brigham dan Huston, (1999:117) proses perencanaan

keuangan dimulai dengan:

1. Ramalan Penjualan

Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai demgam

tinjauan atas penjualan lima atau sepuluh tahun yang lalu, yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan untuk 5 tahun

terakhir (Brigham dan Houston, 1999:117). Ramalan penjualan dibuat dengan

mencoba mengukur volume penjualan di masa yang akan dating. Pengukuran

tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran secara

kualitatif biasanya menggunakan metode statistic dan matematik, sedangkan

pengukuran secara kualitatif biasanya menggunkan judgement/pendapatan.

2. Peramalan laporan Keuangan, langkah-langkahnya:

a) Meramalkan laporan rugi laba

Laporan rugi laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk

mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah laba

yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun trsebut. Hal

ini memerlukan asumsi-asumsi tentang risiko biaya operasi, tarip pajak,

beban bunga dan rasio pembayaran dividen. Dalam kasus yang paling

sederhana, dibuat asumsi bahwa biaya akan naik dengan laju yang sma

sejalan dengan kenaikan penjualan dalam situasi yang lebih rumut, biaya-

biaya tertentu akan diramalkan secara terpisah. Namun, tujuan utana

dari peramalan ini adalah untuk menentukan beberapa banyak laba yang

akan diperoleh perusahaan dan tahun untuk diinvestasikan kembali dlam

tahun yang diramalkan.

b) Meramalkan neraca

Jika penjualan dinaikkan, maka aktivitasnya harus tumbuh. Karena

perusahan beroperasi pada kapasitas yang penuh, maka setiap pos

aktivitas harus ditambah jika ingin penjualan yang lebih tinggi untuk

dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan untuk transaksi, penjualan

yang lebih tinggi akan menyebabkan piutang yang lebih besar, persediaan

Page 9: Paper Sinarmas

tambahan harus disimpan, dan pabrik serta peralatan baru harus

bitambah.

c) Mendapatkan dan tambahan yang diperlukan

Dana tambahan nyang diperlukan (AFN= Additional Fund Needed) adalah

dana yang harus diperoleh perusahaan secara ekternal melalui pinjaman

atau dengan menjual saham biasa atau preferen baru.

Ada beberapa Model yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan,

diantaranya adalah Metode rasio konstan (constant ratio method) dan

Regresi Linier.

1. Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu

metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan

keuangan di masa mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio

keuangan tertentu akan tetap konstan (Brigham dan Houston,

1999:120).

2. Metode regresi linier

Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua

pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel

independen (tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut

dalam persamaan regresi (Husnan, 1992).

Regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk

mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan

utama analisis regresi adalah untuk membuat ramalan nilai suatu

variabel (variabel dependen) jika nilai variabel lainna (variabel

independen) sudah ditentukan (Algifari, 1997 :112).

Untuk meramalkan nilai suatu variabel dependen bila variabel

independen diketahui digunakan persamaan garis regresi dengan

persamaan sebagai berikut :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = adalah variabel dependen

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

Page 10: Paper Sinarmas

X = adalah variabel independen

Berdasarkan persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai

Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang

dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila

X = 0). Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang

menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan

setiap unit nilai X. Besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva

linear.

Persamaan regresi digunakan untuk meramal nilai pos-pos tersebut

untuk masa yang akan datang. Dari sini dapat disusun neraca

proforma untuk tahun yang akan datang. Dengan mengurangkan total

kewajiban dari total aktiva pada neraca proforma ini, kebutuhan

tambahan dana untuk tahun yang akan datang dapat ditentukan.

C. Teknik Analisa Data

Dalam Teknik Analisa Data, yang digunakan adalah langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Peramalan Penjualan

Untuk menyusun peramalan keuangan dalam kasus ini digunakan metode

regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan

metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan

keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dam metode

prosentase penjualan.

Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data

adalah :

Y = a + bX (Brigham dan Houston, 1999:120).

Keterangan :

Y = adalah variabel dependen

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

X = adalah variabel independen

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b,

dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada

Page 11: Paper Sinarmas

sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0). Nilai b adalah kemiringan (slope)

kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat

perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva

linier.

2) Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan

penjualan yaitu:

Gt =

SR t−SR t−1SR t−1

Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan

SRt= Penjualan pada tahun t

SRt-1= Penjualan pada tahun t-1

3) Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)

4) Peramalan Neraca tahun 2016

5) Peramalan Laporan Laba Rugi Tahun 2016

IV. HASIL ANALISIS DATA

1. Hasil Peramalan Penjualan

Sebelum peramalan atas rekening-rekening laporan laba rugi dan neraca, maka

terlebih dahulu harus dilakukan peramalan terhadap penjualan. Dalam penyusunan

atas peramalan penjualan maka digunakan metode regresi linier, adapun data yang

digunakan dalam penyusunan peramalan penjualan tersebut yaitu penjualan tahun

2012 sampai 2014. Berdasarkan hasil laporan keuangan pada Bank Sinarmas, maka

dapat diketahui besarnya penjualan yang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan penjualan bersih tersebut maka dapat diramalkan besarnya

jumlah penjualan bersih pada tahun 2016. Untuk mengetahui hasil penjualan bersih

tahun 2016 maka sebelumnya disajikan data penjualan bersih tahun 2012 sampai

2014 yang dapat diketahui pada Tabel 3 berikut:

Page 12: Paper Sinarmas

Tabel 3. Penjualan Bersih Bank Sinarmas

No. Tahun Penjualan bersih

1 2012 780.192.000.000

2 2013 826.360.000.000

3 2014 987.625.000.000

Sumber: Bank Sinarmas,

Http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaantercatat.aspx

Berdasarkan data penjualan tahun 2012 sampai 2014 tersebut maka dapat

diketahui besarnya atau jumlah penjualan bersih tahun 2016, dalam penelitian ini

metode peramalan penjualan yang digunakan yaitu menggunakan bahwa metode

trend linier. Pada analisis trend linier ini, persamaan yang digunakan untuk

menganalisa data adalah :

Y = a + bX

Keterangan:

Y = adalah variabel dependen

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

X = adalah variabel independent

Adapun hasil perhitungan peramalan penjualan dengan menggunakan metode

trend linier dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4 Perhitungan Peramalan Penjualan Pada Bank Sinarmas tbk.

Tahun X Y X2 X.Y

2012 - 1 780192000000 1 -7801920000002013 0 826360000000 0 02014 1 987625000000 1 987625000000

2015 ?

0 2594177000000 2 207433000000

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui hasil ramalan penjualan

untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Nilai koefisien a dan b diperoleh dari persamaan:

Page 13: Paper Sinarmas

a=Σyn dan

b=∑ x . yΣx2

a=25941770000003 dan

b=2074330000002

a = 864725666667 b = 103716500000

Dari hasil koefisien a dan b maka kalau dimasukkan ke dalam persamaan yaitu sebagai

berikut:

Y = 864725666667 + 103716500000 (x)

= 968442166667 (3)

= Rp 2.905.326.500.000

Berdasarkan persamaaan di atas maka dapat diperoleh peramalan tingkat

penjualan dengan menggunakan metode trend linier pada Bank Sinarmas tbk tahun

2015 adalah Rp Rp 2.905.326.500.000

Diproyeksikan untuk tahun 2016 dengan peningkatan penjualan 25% ………………

V. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN 2016 (PRO FORMA)

Laporan Laba Rugi tahun 2012 – 2014 adalah sebagai berikut :

TABEL 5.

Dari data di atas maka dapat dibuat laporan laba rugi komprehensif proforma tahun

2016 dengan menggunakan beberapa rasio.

VI. MENENTUKAN AFN (ADDITIONAL FUND NEEDED) DAN CARA MENDAPATKAN

Page 14: Paper Sinarmas

VII. HARGA SAHAM DI BEI

BAB III

1. Kesimpulan

2. Lampiran

Page 15: Paper Sinarmas