Paper Road to Gm Sapadia Group Bali2013

22
PAPER : “MODEL BISNIS PERHOTELAN PANCAPUTRA GANDA GROUP” Penulis : manikrusbaner “WORKSHOP ROAD TO GENERAL MANAGER SAPADIA GROUP” SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BALI INTERNATIONAL (STPBI) DENPASAR, 08-17 MARET 2013

Transcript of Paper Road to Gm Sapadia Group Bali2013

PAPER : “MODEL BISNIS PERHOTELAN PANCAPUTRA GANDA GROUP”

Penulis :

manikrusbaner

“WORKSHOP ROAD TO GENERAL MANAGER SAPADIA GROUP” SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BALI INTERNATIONAL (STPBI)

DENPASAR, 08-17 MARET 2013

2 | P a g e

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… 3

ABSTRAK (RINGKASAN) ………………………………………………………….. 5

BAB I PENDAHULUAN 6

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 6

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………….. 7

C. Pembatasan Masalah …………………………………………………. 7

D. Perumusan Masalah ……………………………………………………. 7

E. Tujuan Penulisan ……………………………………………………… 8

F. Metode Penulisan …………………………………………………….. 8

G. Hipotesis ……………………………………………………………… 8

H. Sistematika Penulisan …………………………………………………. 8

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Definisi Hotel …………………………………………………………. 9

B. Karakteristik Hotel ……………………………………………………. 9

C. Jenis Hotel …………………………………………………………….. 10

D. Kapasitas Kamar Hotel ………………………………………………… 11

E. Klasifikasi Hotel ………………………………………………………. 11

BAB III PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pendirian Hotel ……………………………………….. 12

1. Lokasi Keberadaan Tempat Kedudukan Bangunan Hotel ………… 12

2. Bentuk Arsitektur Bangunan Hotel ……………………………… 13

3. Regulasi Perijinan, Infrastruktur dan Amdal ……………………. 13

B. KOMPETENSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Struktur Organisasi ……………………………………………….. 14

2. Standar Operasional dan Prosedur ……………………………….. 14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………………… 15

B. Saran-saran …………………………………………………………… 15

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………. 16

3 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas nikmat berkat dan

rahmat serta karuniaNyalah karya tulis sederhana ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik

sesuai dan selaras dengan waktu yang ditentukan. Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah

untuk memenuhi kewajiban dalam mengikuti pendidikan dan melatih peserta didik dalam kursus

singkat “Workshop Road to GM. Sapadia Group” yang diselenggarakan di STPBI Denpasar Bali

pada tanggal 08-17 April 2013. Karya tulis ini berjudul “GAYA DAN MODELBISNIS

PERHOTELAN PANCAPUTRA GANDA GROUP”.

Dengan membuat tugas ini diharapkan penulis mampu untuk lebih mengetahui dan memahami

seluk beluk untuk mengelola usaha di bidang jasa perhotelan (hosiptality) dan bidang-bidang lain

khususnya dalam hal pelayanan jasa (service) yang merupakan bagian pendukung untuk usaha

perhotelan itu sendiri diantaranya usaha restaurant, travel agent, laundry dan lain sebagainya.

Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis banyak sekali mengalami kesulitan, hal ini

disebabkan karena latar belakang pendidikan yang tidak relevan dengan bidang jasa perhotelan,

tidak adanya pengalaman bekerja dibidang perhotelan serta minimnya pengetahuan yang

mendukung dan pengalaman penulis di dunia perhotelan (hospitality). Namun karena niat,

semangat dan arahan dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik

dan sederhana. Karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak DR.SUTAN RAJA DL. SITORUS selaku Pemilik, Pesaham dan Presiden

Komisaris “Pancaputra Ganda Group” yang telah memberikan ijin dan kesempatan

kepada peserta didik untuk menambah wawasan dan pengetahuan dibidang jasa

Perhotelan.

2. Bapak DR.BARYADI,Msc. Yang telah memprakarsai dan mendorong

diselenggarakannya pendidikan dan pelatihan bagi para Pimpinan dan pengelola unit-unit

usaha dibawah naungan “Pancaputra Ganda Group” yang terbentuk dalam “Workshop

Road To General Manager Sapadia Group” yang diselenggarakan di STPBI Denpasar

Bali, pada tanggal 08-17 April 2013.

4 | P a g e

3. Bapak Drs. Gomgom Limarth Siahaan, selaku Ketua Badan Pengawas BPR-PGG yang

telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menambah dan mengasah ketrampilan

dalam hal kompetensi dibidang perhotelan.

4. Rekan-rekan sejawat yang telah mendukung dan memberi semangat atas keikutsertaan

penyelenggaraan pendidikan ini dan kepada pihak-pihak lain yang telah banyak

membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam hal menambah wawasan dan

membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses pembelajaran penulisan karya tulis ini masih banyak lagi

hal-hal yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari

pembaca sangat diharapakan guna terwujudnya suatu karya tulis yang lebih baik dimasa yang

akan datang.

Semoga kiranya karya tulis yang sederhana ini, dapat memberikan suatu inspirasi dan kesadaran

tersendiri bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan bagi semua rekan-rekan sejawat,

generasi muda karyawan/ti dibawah naungan “Pancaputra Ganda Group”; Pemilik dan Keluarga

Pemilik, serta jajaran pengurus inti unit-unit usaha yang berada diseluruh wilayah Republik

Indonesia yang tercinta ini.

5 | P a g e

ABSTRAK

(RINGKASAN)

Karya tulis yang berjudul “GAYA DAN MODEL BISNIS PERHOTELAN PANCAPUTRA

GANDA GROUP” ini membahas tentang bagaimana latarbelakang sejarah pendirian hotel dan

bagaimana kesiapan infra struktur dan tenaga kerja dalam menyikapi perkembangan group usaha

dan selera atau keinginan pemilik dalam pengelolaan usaha dibidang jasa perhotelan dan resort.

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukan kepada orang banyak bahwa

pengalaman pemilik yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi sebagai pebisnis yang handal

yang mempunyai rasa kepedulian sosial yang tinggi serta memiliki kemampuan mental dan

kemampuan material guna terwujudnya harapan dan keinginan bagi masyarakat banyak.

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan melakukan Studi Pustaka

dan melakukan pengamatan secara langsung mengenai sikap dan karakter pemilik serta budaya

yang berlaku dilingkungan unit-unit usaha Pancaputra Ganda Group. Sebagai salah seorang

karyawan yang berada didalam lingkungan unit usaha Pancaputra Ganda Group ini, penulis juga

mencari tahu lebih banyak hal terkait pengelolaan hotel maupun letak geografis atau lingkungan

keberadaan hotel-hotel tersebut berada, baik melalui interaksi langsung kepada pengurus hotel

maupun melalui media elektronika (internet).

Berdasarkan pengamatan penulis, diketahui bahwa model pengelolaan bisnis perhotelan

dilingkungan Pancaputra Ganda Group ini didasari oleh hubungan emosional yang tinggi artinya

Pemilik mengenal lebih jauh para pengurus dan pengelola terlebih dahulu baru selanjutnya

memberikan rasa kepercayaan yang sangat tinggi kepada orang-orang yang diberikan

kepercayaan tersebut. Para pengurus dan pengelola pada umumnya hanya memiliki bekal

pengetahuan dan pengalaman yang tidak relevan dengan bidang perhotelan serta kemampuan

bahasa asing yang sangat minim.

6 | P a g e

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pancaputra Ganda Group adalah merupakan salah satu kelompok usaha yang ada di Indonesia

yang memiliki banyak unit-unit usaha yang keberadaannya hampir ada diseluruh wilayah

Republik Indonesia. Kelompok usaha ini memiliki beragam kegiatan bisnis diantaranya

Perkoperasian, Perkebunan, Industri Perbankan, Leasing, Rumah Sakit, Pendidikan, Gedung

Pertemuan, Perhotelan dan lain sebagainya. Hal ini sesungguhnya sangat menakjubkan karena

biarpun kelompok usaha Pancaputra Ganda Group ini memiliki banyak sekali bisnis-bisnis yang

dikelola namun tidak satupun unit usaha yang ada itu yang memiliki kewajiban kepada pihak

bank yang biasanya merupakan kreditur dan tulangpunggung dalam suatu pengelolaan usaha

seperti pada umumnya usaha-usaha lain yang sejenis.

Untuk diketahui bahwasannya sosok orang yang namanya DR.SUTAN RAJA DL.SITORUS

adalah seorang anak bangsa, pribumi asli yang memiliki talenta dan kemampuan diatas rata-rata

manusia pada umumnya. Beliau memiliki nyali dan naluri bisnis yang sangat luarbiasa dan

memiliki kharisma sebagai seorang “PEMIMPIN SEJATI” serta memiliki rasa kepedulian yang

sangat tinggi kepada bangsa dan negara, masyarakat banyak termasuk juga akan kelestarian dan

keseimbangan alam.

Keberadaan kelompok usaha PANCAPUTRA GANDA GROUP dibawah kepemimpinan beliau

telah memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan bangsa dan negara, dan telah

membuka kesempatan kerja yang luas bagi masyarakat banyak serta merupakan soko guru bagi

masyarakat yang mau belajar dan bersama-sama mengembangkan usaha demi tercapainya

kemakmuran bersama. Kelompok usaha ini diawali dari bisnis perkoperasian yang mana

kemudian mendukung dibukanya usaha perkebunan kelapa sawit, karet dan coklat, serta

pengembangan usaha lain seperti sektor perbankan, leasing, hingga bisnis persewaan properti

dan perhotelan.

7 | P a g e

Salah satu unit usaha kelompok ini adalah SAPADIA GROUP, yaitu suatu kegiatan usaha yang

core bisnisnya ada dibidang jasa pelayanan (service), yakni PERHOTELAN. Kelompok usaha

Sapadia Group ini, sampai saat ini telah memiliki 7 unit usaha diantaranya 2 unit Hotel

Berbintang Lima, Hotel Berbintang 3, Properti dan Persewaan Gedung Pertemuan .

Namun sungguhpun demikian, SAPADIA GROUP masih belum menemukan dan memiliki

jatidiri yang khas serta keseragaman model dan budaya yang mencerminkan karakteristik atau

ciri-ciri khusus yang lebih spesifik yang biasanya dimiliki oleh Hotel-hotel berbintang yang

dikelola secara profesional pada umumnya.

B. Identifikasi Masalah

Melihat berbagai hal yang melatarbelakangi Model Bisnis Perhotelan dilingkungan Pancaputra

Ganda Group ini, maka penulis menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada :

1. Latar belakang Pembangunan Hotel yang tidak didahului oleh suatu studi kelayakan usaha,

sehingga berdampak dari pada pencapaian BEP(break even point) yang lambat.

2. Minimnya Pengetahuan tentang Bisnis Perhotelan dan lemahnya kemampuan berbahasa

asing (Inggris) bagi para pengurus dan pengelola Hotel yang menjadi hambatan dalam hal

menjalin koneksi atau bermitra untuk melayani tamu-tamu baik dari dalam maupun dari luar

negeri.

C. Pembatasan Masalah

Permasalah yang disampaikan dalam Karya Tulis ini terbatas pada Latar Belakang Pembangunan

dan Kemampuan dan Kompetensi para pengurus dan Pengelola Hotel saja.

D. Perumusan Masalah

Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka penulis mengambil

suatu perumusan masalah sebagai berikut:

”Bagaimana Model Bisnis Perhotelan Pancaputra Ganda Group bisa mengakomodir

kebutuhan masyarakat.”

8 | P a g e

E. Tujuan Penulisan

Penulisan ini dilakukan untuk dapat menambah wawasan dan khazanah bersama bagi semua

pihak untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penelaahan dalam hal pengelolaan

bisnis perhotelan ditanah air, terutama dilingkungan unit usaha Pancaputra Ganda Group.

F. Metode Penulisan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode

observasi atau pengamatan langsung sesuai pengalaman, teknik wawancara, dan teknik studi

kepustakaan atau studi pustaka serta sumber dari media masa elektronik Internet.

G. Hipotesis

Pengamatan atau penelitian ini dilakukan berangkat dari keyakinan penulis setelah cukup

melakukan pengenalan secara umum terhadap masalah yang diangkat. Adapun keyakinan atau

hipotesis tersebut adalah “Letak Geografis dan Minimnya Pengetahuan tentang Bisnis Perhotelan

(Kompetensi) berdampak pada tingkat pencapaian occupency yang rendah.

H. Sistematika Penulisan

Dalam karya tulis ini, akan dipaparkan mulai dari bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penulisan, metode penulisan, hipotesis, sampai terakhir kepada sistematika penelitian.

Dilanjutkan dengan bab ke dua yang berisi tentang kerangka teoritis yang terdiri dari beberapa

definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh ahli.

Bab berikutnya penulis membahas secara umum tentang masalah yang diangkat, yaitu

”Bagaimana Gaya dan Model Bisnis Perhotelan Pancaputra Ganda Group bisa mengakomodir

kebutuhan masyarakat.”

Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya tulis ini. Pada bagian ini, penulis

menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa

yang baiknya untuk dilakukan.

9 | P a g e

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Definisi Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang

menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa

lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka

yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu

yang dimiliki hotel itu.

Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah

ini :

1. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian

untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya

bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no

Km 94/HK103/MPPT 1987).

2. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk

masyarakat umum dengan melayani fasilitas sebagai berikut :

a) Jasa penginapan.

b) Pelayanan makanan dan minuman.

c) Pelayanan barang bawaan.

d) Pencucian pakaian.

e) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

(Endar Sri,1996:8).

3. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa

kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran

(Lawson, 1976:27).

B. Karakteristik Hotel.

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :

10 | P a g e

1. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam

pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak

pula.

2. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik,

sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

3. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa

pelayanannya dihasilkan.

4. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap

pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya

5. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai

patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya

pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

C. Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang

dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000). Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi

dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

1. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang

bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut

juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang

memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

2. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi

mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah

tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka

waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal

yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

3. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach

hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan

11 | P a g e

bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin

berekreasi.

4. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu

kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang

atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi

mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil

sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

D. Kapasitas Kamar Hotel.

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat

dibedakan menjadi :

1. Small Hotel

Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

2. Medium Hotel

Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

3. Large Hotel

Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

E. Klasifikasi Hotel.

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978

tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan

simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin

berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta

penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

12 | P a g e

BAB III

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG PENDIRIAN USAHA PERHOTELAN

1. Lokasi Keberadaan Tempat Kedudukan Bangunan Hotel.

Sebagian besar keberadaan dan kedudukan bangunan hotel yang dibangun baik itu hotel

dengan klasifikasi bintang maupun melati pada umumnya jauh dari kawasan objek

wisata. Hal ini diawali karena keberadaan tanah dan atau bangunan yang sebelumnya

belum terpelihara dengan baik, sementara dukungan materi dan keuangan dari pesaham

cukup memadai untuk dilaksanakannya suatu proyek kerja yang sifatnya padat karya.

Yaitu menghimpun dan memberdayakan masyarakat terutama didaerah lokasi sekitarnya

untuk berkarya bersama membangun daerah demi teruwujudnya program pemerintah dan

tercapainya keinginan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

Dengan katalain bahwa rencana pembangunan hotel itu sendiri bukan didasari oleh suatu

program yang disusun secara matang untuk masuk ke dunia bisnis jasa perhotelan

(hospitaliti) tetapi semata-mata didasari oleh adanya kesempatan untuk pemanfaatan

lahan, keuangan yang mendukung, dan cita-cita atau keinginan luhur pemilik untuk

membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi masyarakat banyak. Berikut beberapa

bangunan hotel yang telah siap dibangun dan dioperasikan, diantaranya :

Hotel Sapadia Rokan Hulu, di Kabupaten Rokan Hulu, Propinsi Riau (***)

Hotel Sapadia Parapat, di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (* )

Hotel Sapadia P. Siantar, di Pematang Siantar, Sumatera Utara (** )

Hotel Sapadia Medan, di Jl. Syailendra, Medan Baru Sumatera Utara (Melati)

Hotel Sapadia Medan, di Jl. HM. Joni Medan, Sumatera Utara (Melati)

Hotel Sutan Raja Manado, Sulawesi Utara (*****)

Hotel Sutan Raja Kolaka, Sulawesi Tenggara (*****)

Hotel Sutan Raja Palu, Sulawesi Tengah (*****)

Hotel Sutan Raja Cirebon, Jawa Barat (***)

Hotel Sapadia Guest House, Bandung, Jawa Barat (** )

Hotel Sapadia Soreang, Jawa Barat (****)

Hotel Bintang Jadayat, Cipayung Bogor, Jawa Barat (***)

13 | P a g e

2. Bentuk Arsitektur Bangunan Hotel

Bentuk arsitektur bangunan hotel dilingkungan Pancaputra Ganda Group ini secara

umum bisa dikatakan mengikuti trend atau model yang berlaku saat ini yakni tipe

minimalis. Pada beberapa tempat bangunan hotel, sudah ada model bangunan yang

memberikan kesan budaya masyarakat setempat, seperti Hotel Sapadia Rohul yang

menunjukkan adanya kesan budaya melayu pada ujung plafon bangunannya. Demikian

juga kesan pada hotel lain dilingkupan Pancaputra Ganda Group yang dibangun

diwilayah sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Namun bila dibandingkan satu

dengan yang lainnya, seni arsitektur bangunan tersebut belum memberikan adanya

keseragaman ataupun satu ciri khas ataupun “icon” yang mengartikan bahwasannya ada

satu kesamaan apakah itu dilihat dari sisi kepemilikan, model manajemen ataupun dalam

suatu komunitas yang memiliki kesamaan tradisi dan budaya kerja.

3. Regulasi Perijinan, Infrastruktur dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

(Amdal).

Dalam konteks pendirian hotel ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian guna

mendukung jalannya kegiatan atau operasional perhotelan itu dengan baik, disamping

dari pada hal kesiapan dibidang permodalan. Perihal dimaksud diantaranya aturan dan

peraturan perhotelan baik itu yang diatur dalam suatu Undang-undang, Keputusan

Pemerintah atau Departemen terkait, Peraturan Daerah (Perda) maupun ijin atau kesiapan

masyarakat untuk menerima kehadiran operasional hotel itu sendiri. Adapun beberapa

regulasi yang biasanya diperlukan sebelum hotel beroperasi diantarnya SITU (Surat ijin

Tempat Usaha), Surat Ijin Gangguan atau ijin HO(Hinder Ordonantie), Surat Ijin Usaha

Jasa Perhotelan, dan ijin-ijin lainnya.

Disamping daripada itu kesiapan infrastruktur dari pemerintah juga menjadi sesuatu hal

yang memberi dukungan terhadap kelancaran operasional bisnis perhotelan, seperti

misalnya keberadaan bandar udara, pelabuhan laut, jalur transportasi, energi listrik,

jaringan telekomunikasi yang memadai dan lain sebagainya.

Dari semua itu analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) juga merupakan sesuatu hal

yang perlu diperhatikan, karena limbah daripada kegiatan operasional perhotelan tidak

14 | P a g e

boleh mengganggu sistem sanitasi ataupun membuat pencemaran lingkungan terutama

bagi masyarakat yang berada disekitarnya.

B. KOMPETENSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Struktur Organisasi dan Tatacara Pengelolaan Usaha dan Standar Operasional

Prosedur (SOP) Perhotelan.

a. Struktur Organisasi Hotel

15 | P a g e

b. Standar Operasional dan Prosedur

1. Parameter Kunci Kesuksesan

2. Program Rencana Kerja dan Evaluasi

3. Pengawasan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Standar sarana dan prasarana hotel secara umum masih ada kekurangan dan perlu

pembenahan yang lebih serius lagi.

Jumlah Sumber Daya Manusia yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman

dibidang perhotelan belum memenuhi standar kompetensi yang memadai dan belum

memiliki sertifikasi khusus terkait pengetahuan pelayanan dibidang perhotelan.

Fungsi dan sistem manajemen yang ada belum berjalan optimal.

Kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan belum memiliki dasar pemahaman dan

pengetahuan yang kuat terkait operasional perhotelan.

B. SARAN

Rencana Pendirian hotel harus memilik studi kelayakan terlebih dahulu.

Dalam hal Perekrutan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

sebaiknya memiliki latarbelakang ilmu yang sesuai, dan atau pengalaman yang memadai

dibidangnya pada masing-masing departemen.

Managemen wajib memiliki dan menggunakan ukuran standar dalam “Manajemen

Customer Service” guna meningkatkan ration occupancy hotel.

Pembentukan Brand Mark pada perusahaan perhotelan yang memiliki klasifikasi Hotel

Berbintang, sangat diperlukan.

16 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

o Buku Pegangan (Handout Book) mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Intenational

(STPBI), Denpansar, Bali.

o Surat Keputusan Menteri Parpostel No Km 94/HK103/MPPT 1987, Jakarta.

o Browsing internet,2013.

Jakarta, 02 MEI 2013

Penulis,

Rusbanermanik

17 | P a g e

18 | P a g e

19 | P a g e

20 | P a g e

21 | P a g e

HOTEL SUTANRAJA SOREANG**** (Sedang Proses Pembangunan) Jl. Raya Soreang No.10 Soreang, Kab.Bandung Jawa Barat

22 | P a g e