Paper Konoskop

6
PAPER ACARA KONOSKOP 1. Bagaimana fenomena gambar interferensi dapat terbentuk? Gambar interferensi terbentuk dari sifat- sifat cahaya ketika cahaya yang melewati suatu mineral, lalu dipusatkan. Hal ini disebabkan kerena sifat cahaya yaitu sebuah gelombang yang memancar dan ditangkap oleh mata manusia. Cahaya dipancarkan dari bawah mikroskop, cahaya yang dipancarkan merupakan polikromatik. Selanjutnya cahaya melalui lensa kondensor, dimana cahaya akan terpolarisasi sampi pada batas preparasi dengan sudut datang yang berbeda- beda. Setelah cahaya melalui kondensor, maka berkas cahaya akan mengerucut (konvergen) sehingga berkas cahaya terfokus tepat di bidang preparasi. Setelah melewati preparasi, cahaya melewati lensa Amici-Betrand, lensa ini berguna untuk memperbesar gambar interfensi yang terbentuk pada bidang focus balik dari lensa objektif sehingga gambar interferensi dapat diamati di lensa okuler. Nesse, 2004

description

mineral optik

Transcript of Paper Konoskop

Page 1: Paper Konoskop

PAPER ACARA KONOSKOP

1. Bagaimana fenomena gambar interferensi dapat terbentuk?

Gambar interferensi terbentuk dari

sifat-sifat cahaya ketika cahaya yang

melewati suatu mineral, lalu

dipusatkan. Hal ini disebabkan kerena

sifat cahaya yaitu sebuah gelombang

yang memancar dan ditangkap oleh

mata manusia.

Cahaya dipancarkan dari bawah

mikroskop, cahaya yang dipancarkan

merupakan polikromatik. Selanjutnya

cahaya melalui lensa kondensor,

dimana cahaya akan terpolarisasi

sampi pada batas preparasi dengan

sudut datang yang berbeda-beda.

Setelah cahaya melalui kondensor,

maka berkas cahaya akan mengerucut

(konvergen) sehingga berkas cahaya

terfokus tepat di bidang preparasi.

Setelah melewati preparasi, cahaya

melewati lensa Amici-Betrand, lensa ini berguna untuk memperbesar gambar interfensi

yang terbentuk pada bidang focus balik dari lensa objektif sehingga gambar interferensi

dapat diamati di lensa okuler.

Pada gambar interferensi akan terbentuk beberapa kenampakan, yaitu :

a) Gelang warna / isochrome

Kenampakan isokrom terjadi karena harga beda retardasi yang berbeda-beda pada

medan pandang. Jumlah gelang warna menunjukkan birefringence dari preparasi

mineral.

b) Isogire

Menunjukkan daerah-daerah dimana arah getaran cahaya terletak tepat tegak lurus

dengan arah getaran analisator, sehingga menghasilkan salib hitam.

Nesse, 2004

Page 2: Paper Konoskop

c) Melatope

Pertemuan antara kedua isogire, menunjukkan sumbu optic dari mineral yang

diamati

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan optical indicatrix! Bagaimana optical indicatrix dari

mineral uniaxial dan biaxial?

Optical indicatrix adalah gambaran geometri yang menunjukkan indeks dari

pembiasan dan arah getaran cahaya ketika melewati sebuah mineral.

Optical indicatrix pada mineral:

a) Uniaxial

Terdiri dari sumbu a1, a2, c. dimana

nε (extraordinary ray) // c , nѠ (ordinary ray) // a

Sehingga pada kondisi:

Kondisi (a) :

Dimana sumbu X = Y < Z

Sumbu Z berimpitan dengan sumbu optic c, sumbu c menjadi sinar lambat

Sehingga nε > nѠ adalah +Ve

Kondisi (b) :

Dimana sumbu X < Y = Z

Sumbu X berimpitan dengan sumbu optic c, sumbu c menjadi sinar cepat

Sehingga nε < nѠ adalah -Ve

b) Biaxial

Terdiri dari sumbu a < b < c (semua sumbu memiliki panjang yang beda)

Sehingga na // X, nb // Y, ng // Z

Nesse, 2004

Page 3: Paper Konoskop

Kondisi (c) :

Sumbu Z sejajar dengan Bxa = 2V

Sehingga +Ve

Kondisi (d) :

Sumbu X sejajar dengan Bxa = 2V

Sehingga -Ve

3. Apa yang dimaksud dengan addisi dan substraksi dalam pengamatan konoskop? Apa

sebabnya terjadi hal demikian?

a) Addisi

Terjadinya penambahan gelang warna dan naiknya orde warna dikarenakan nilai

birefringencenya bertambah. Hal ini disebabkan karena extraordinary ray nya menjadi

lebih cepat ketika disisipkan keping gips, sehingga extraordinary ray menjadi lebih

cepat daripada ordinary ray. (-Ve)

b) Substraksi

Terjadinya pengurangan gelang warna dan turunnya orde warna dikarenakan nilai

birefringencenya bekurang. Hal ini disebabkan karena extraordinary ray nya menjadi

lebih lambat ketika disisipkan keping gips, sehingga extraordinary ray menjadi lebih

lambat daripada ordinary ray. (+Ve)

UP

UP

Page 4: Paper Konoskop

4. Apa yang dimaksud dengan sudut optik (2V)? Jelaskan metode dalam menentukan 2V!

a) Gambar OA

Membandingkan bentuk isogire dengan ilustrasi di bawah ini (Philips, 1971)

b) Gambar Bxa

Jika kedua isogire kelihatan dalam medan pandang, cara penentuannya

adalahbandingkan kenampakan isogire pada mikroskop dengan ilustrasi dibawah ini:

Nesse, 2004

UP

UP

Page 5: Paper Konoskop

DAFTAR PUSTAKA

Judith, Bean, Soetomo, H., Soekardi, 1981, Diktat Kuliah Mineral Optik, Pusat

Penerbitan Fakultas Teknic, UGM, Yogyakarta.

http://wwwf.imperial.ac.uk/earthscienceandaengineering/rocklibrary/viewglossrecord.php?

gID=00000000024, diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 pukul 20.19 WIB