Paper individu pkn
Click here to load reader
-
Upload
andi-annisa-eka-aprilda -
Category
Documents
-
view
32 -
download
2
Transcript of Paper individu pkn
Paper Individu
Nama : Andi Annisa Eka Aprilda
NIM : J111 13025
Judul : Geopolitik Indonesia
A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas)
suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kapada sistem politik suatu Negara.
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu negara dalam hubungannya
dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba
Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (Khalifatullah). Kedudukan manusia tersebut
mencakup tiga segi hubungan, yaitu : hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar
manusia, dan hubunganantara manusia dengan makhluk lainnya.Manusia dalam melaksanakan
tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang,universal filosofis dan sosial politis.
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik.
“Geo” artinya Bumi atau planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata
ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian
geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap
negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa,
atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-
negara raksasa.
Peranan-peranan geopolitik adalah :
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam.
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori
negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara
B. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya menghasilkan
wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam
menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah
satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi” Britain rules the waves”.
Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa
Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara)
merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa
Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik
dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang terdiri
dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu
atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas
pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan
nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Dalam hubungan dengan kehidupan manusi dalam suatu Negara dalam hubungannya
dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba
Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (khaifatullah) di bumi yang menerima
amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagaa hamba Tuhan mempunyai kewajiban
untuk beribadah dan menyembaha Tuhan Sang pencipta dengan penuh ketulusan.
Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia di dalam hidupnya berkewajiban
memlihara dan memenafaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk
kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu,:
hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, hubungang antara manusia
dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious dengan sendirinya
harus dapat berperan sesuai dengan kedukuan tersebut.
Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang,
universal filosofis dan sosila politis. Bidang universal filososfis bersifat transenden dan
idealistik, misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa.
Aspirasi bangsa ini menjadi dasar wawasan nasional bangsa Indonesia dalam kaintannya dengan
wilayah Nusantara.
Sedangkan dalam bidang social politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat lebih
nyata dan dapat dirasakan, misalnya aturan hukum atau perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai produk politik. Di Indonesia yang termasuk dalam
bidang social politik adalah produk politik yang berupa UUd 1945 dan aturan perundangan lain-
nya yang mengatur proses pembangunan nasional.
Sebagai negara kepualauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, Negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan dan seklaigus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak
apada wujud kepulauan dan keaneragaman masyarakat yang harus disatukan alam suatu bangsa
dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara ini.
Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tercermin pada
momentum Sumpah pemuda pada Tahun 1928. Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan
kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat proklamasi Kemerdekaan Indinesia 17 Agustus
1945.
Penyelenggaraan Negara Republik Indonesia sebagai sistem kehidupan nasional
bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi UUD 1945.
Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan
lingkungan sekitarnya, baik lingkungan, regional maupun internasional. Dalam hal ini bangsa
Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang ambing
dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara, sehingga disebut Wawasan nusantara. Kepentingan nasional yang
mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa
dan segenap aspek kehiduoan nasionlanya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan
Negara Indonesia dapat tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyakrakat yang
dicita-citakan.
Oleh karena itu wawasan nusantara dalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan penegrtian bahwa dalam wawsan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia yaitu unsure ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis, melainkan
dalam pengertian secara keseluruhannya (Suradinata; Sumiarn: 2005).