Paper Bahasa Indonesia1

52
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh. Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras lembutnya suara, disela jeda, dan diakhiri dengan nada selesai. Dalam bentuk tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Dari sudut kelengkapan pikiran, kalimat biasanya minimal terdiri atas predikat dalam suatu pernyataan, selain ditentukan pula oleh situasi pembicaraan. Batasan/pengertian kalimat tersebut kiranya cukup sebagai pegangan untuk memahami sebuah kalimat dalam bahasa Indonesia. Persoalannya adalah penulis sering tidak memperhatikan kalimat yang 1

description

bahasa indonesia

Transcript of Paper Bahasa Indonesia1

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh. Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras lembutnya suara, disela jeda, dan diakhiri dengan nada selesai. Dalam bentuk tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Dari sudut kelengkapan pikiran, kalimat biasanya minimal terdiri atas predikat dalam suatu pernyataan, selain ditentukan pula oleh situasi pembicaraan. Batasan/pengertian kalimat tersebut kiranya cukup sebagai pegangan untuk memahami sebuah kalimat dalam bahasa Indonesia. Persoalannya adalah penulis sering tidak memperhatikan kalimat yang dibuatnya sehingga kalimatnya itu tidak memenuhi kaidah pembuatan kaliamat yang benar. Dalam hal ini penulis hendaknya memiliki wawasan bahasa Indonesia yang memadai agar ia dapat menghasilkan kalimat yang gramatikal, baik dalam komunikasi lisan maupun tulis, disamping dapat pula mengenali kalimat kalimat yang dihasilkan orang lain sehingga ia mampu memperbaikinya jika ternyata salah. 1.2 RUMUSAN MASALAH1.2.1 Apa pengertian kalimat ?1.2.2 Bagaimana unsur unsur kalimat ?1.2.3 Apa saja syarat kalimat ?1.2.4 Apa yang dimaksud kalimat baku ?1.2.5 Apa yang dimaksud kalimat efektif ?1.2.6 Apa jenis-jenis kalimat ?1.3 TUJUAN1.3.1 Memahami pengertian kalimat1.3.2 Memahami unsur kalimat1.3.3 Memahami syarat kalimat1.3.4 Memahami jenis kalimat1.3.5 Memahami kalimat baku1.3.6 Memahami kalimat efektif

BAB IIKAJIAN TEORI Tata kalimat atau sintaksis adalah pengetahuan yang mempelajari tentang dasar-dasar dan proses pembentukan kalimat. Menurut Keraf (1984:141) kalimat adalah suatu bagian ujaran yang didahului diakhiri oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Di samping itu pula Efendi berpendapat bahwa unsur unsur kalimat yang digunakan saling berhubungan secara terpadu dan akan mengungkapkan pikiran dan gagasan yang baik pula ( 1995:198 ) dengan demikian untuk mengungkapkan pikiran gagasan dengan baik, maka pengajaran tata kalimat atau sintaksis bahasa indonesia dapat membantu untuk lebih memahami sebuah proses komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan, terutama dalam menggunakan kalimat majemuk bahasa indonesia.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1Pengertian KalimatArti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah : a. Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud atau pikiran yang jelas.b. Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar yang lain yang di akhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu atau lebih klausa.c. Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan perkataan.d. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalan wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.dalam wujud lisan kalimat di ucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan di akhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat di mulai dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik, tanya atau seru.Berikut ini ada beberapa pengertian yang kemukakan oleh para ahli mengenai arti dari kalimat :a. Menurut Cook, 1971;Elson dan Picket 1969Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir yang terdiri atas klausab. Menurut Blomfield 1955Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu kontruksi gramatikal.c. Menurut Hockett, 1985Kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen, suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam kontruksi gramatikal lain. d. Menurut Lado, 1968Kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado di pertegas lagi oleh Sultan Takdir Alisyahbana 1978 yang mengatakan bahwa kaliamat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap. e. Menurut Ramlan, 1996Mengkatan bahwa kalimat adalah satuam gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang di sertai nada akhir turun atau naik.3.2Unsur Unsur Kalimat3.2.1Subyek Disebut juga pokok kalimat Merupakan unsur inti dari kalimat Biasanya berupa kata benda atau kata lain yang di bendakan Untuk mencari subjek dalam kalimat dapat di ajukan pertanyaan dengan kata tanya siapa dan apaContoh :Aku sebetulnya seorang artis.Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik.3.2.2Predikat Merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menerangkan subjek. Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat. Untuk mencari predikat dalam kalimat dapat di ajukan pertanyaan dengan kata tanya mengapa dan bagaimanaContoh :Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku.Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.3.2.3PelengkapSeringkali sebuah kalimat harus dilengkapi dengan unsur lain, sehingga terjadilah suatu pernyataan yang lebih lengkap.Contoh:Adik menulis surat.Pemerintah membangun pusat kegiatan remaja.3.2.4Kata PerangkaiUnsur ini berfungsi merangkaikan dua unsur subyek, dua unsur predikat, atau dua unsur pelengkap di dalam sebuah kalimat.Contoh:Tujuan dan ambisi mereka berbeda jauh dengan getaran jiwaku.Kegemaranku ialah menulis dan melukis.

3.2.5Kata PenghubungAda kalanya unsur ini terdiri atas suatu kata dan ada pula yang terdiri atas suatu kelompok kata; berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi di dalam satu kalimat.Contoh:Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.Aku tidak puas dan keadaanku jauh dari bahagia.

3.2.6Kata ModalitasUnsur ini sering juga disebut kata warna, berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat.Contoh:Aku sebetulnya seorang artis.Pekerjaan itu memang tidak kusukai.

3.2.7FraseBentuknya merupakan sebuah kelompok kata dan sering kali berfungsi sebagai keterangan predikat untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya untuk menyatakan keterangan waktu, keterangan sebab, keterangan tempat, dan lain sebagainya.Contoh:Karena tak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain.Rapat akan dilanjutkan lagi sehabis makan siang.

3.2.8KlausaSama dengan sebuah frase, klausa juga berbentuk sebuah kelompok kata. Bedanya, klausa mempunyai unsur-unsur subyek dan predikat, frase tidak.Contoh:Buku itu tak jadi saya beli karena harganya mahal.Sementara hujan masih turun, pekerjaan terpaksa dihentikan.

3.2.9Bentuk AbsolutUntur ini dinamakan bentuk absolut, sebab secara gramatikal tidak punya hubungan apa-apa dengan unsur-unsur yang lain di dalam sebuah kalimat.Contoh:Tidak, orang tuanya bukan seorang penjahat.Omong kosong, tanpa uang mana bisa membangun.3.3Syarat Kalimat Persyaratan pokok yang perlu diperhatikan dalam penentuan sebuah pernyataan berupa kalimat atau bukan adalah:a. Adanya unsur predikatb. Permutasi unsur kalimatKeduanya dapat dijadikan alat untuk mengetes sebuah pernyataan. Setiap kalimat dalam realisasinya sekurang-kurangnya memiliki predikat, sedangkan pernyataan (kelompok kata) yang tidak memiliki predikat disebut frasa. Untuk menentukan predikat sebuah kalimat dapat dilakukan pemeriksaan terhadap verba dalam untaian kata bersangkutan. Umumnya kalimat bahasa Indonesia berpredikat verba. Perhatikan contoh berikut ini:(1) Anak itu belajar.(2) Orang itu menulis surat.Pada contoh (1) terdapat verba belajar dan pada kalimat (2) terdapat verba menulis. Untuk mengetahui kedua verba tersebut sebagai predikat perlu dilakukan tes permutasian (perubahan urutan) unsur-unsur kalimatnya.(1a)Belajar // anak itu.(2a)Menulis surat // orang ituPerubahan urutan unsur-unsur kalimat yang disertai dengan perubahan intonasi dalam contoh (1a dan 2a) ternyata tidak mengubah informasi dasar kalimat (1 dan 2) diatas. Untuk itu, pernyataan (1 dan 2) diatas merupakan kalimat. Namun, urutan kata berikut ini bukanlah kalimat.(3) Anak yang belajar itu (3a) Yang belajar itu // anakPermutasi unsur pernyataan (3) menjadi (3a) diatas memperlihatkan perubahan makna dasar pernyataan tersebut. Perubahan makna seperti itu menandakan bahwa pernyataan tersebut bukanlah kalimat. Selain itu intonasi pernyataan (3) juga belum lengkap juga dan harus dilengkapi untuk menjadi sebuah kalimat seperti pernyataan (4) berikut ini.(4) Anak yang belajar itu menangis.3.4Jenis Kalimat A.Berdasarkan PengucapanKalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :1. Kalimat LangsungKalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (...) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.Contoh : Ibu berkata: Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat! Saya bergembira sekali, kata ayah, karena kamu lulus ujian.2. Kalimat Tak LangsungKalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah di rubah menjadi kalimat berita.Contoh : Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.B.Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :1. Kalimat TunggalKalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah : KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)Contoh : Victoria bernyanyi SP-KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)Contoh : Ika sangat rajin S P-KB + Kbil (Kata Benda + Kata Bilangan)Contoh : Masalahnya seribu satuS PKalimat tunggal dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1) Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.Contoh : Saya siswa kelas VI.2) Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.Contoh : Adik bernyanyi.2. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik koordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :1) Kalimat Majemuk Sastra (KMS)Kalimat majemuk sastra terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat kalimat majemuk sastra dapat di kelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :a. KMS Penggabungan yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta. Contoh :Kami mencari bahan dan mereka meramunya. b. KMS Pertentangan yang dibentuk dari dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan. Contoh :Bukan saya yang memecahkan gelas itu, melainkan kakak.c. KMS Pemilihan yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.Contoh : Makalah ini harus dikumpulkan besok atau minggu depan.d. KMS Penguatan yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan dengan kata bahkan.Contoh :Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.e. KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.Contoh :Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP 2) Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kalimat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).Contoh : Walaupun komputer ini dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih mengacaukan data-data komputer itu.Induk kalimat : Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer.Anak kalimat : Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.3) Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau sebaliknya.Contoh : Karena hari ini sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang. C.Berdasarkan Isi atau Fungsinya Kalimat ini dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :1. Kalimat Perintah Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.Macam-macam kalimat perintah :1) Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.Contoh : Gantilah bajumu!2) Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.Contoh : Jangan membuang sampah sembarangan!3) Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah!2. Kalimat Berita Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.Macam-macam kalimat berita : 1) Kalimat berita kepastianContoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.

2) Kalimat berita pengingkaranContoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.3) Kalimat berita kesangsianContoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi4) Kalmat berita bentuk lainnyaContoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.3. Kalimat Tanya Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.Contoh : - Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?- Kapan Becks kembali ke Inggris?4.Kalimat Seruan Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa yang kuat atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.Contoh:- Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.- Bukan main, eloknya.D.Berdasarkan Unsur KalimatKalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:1. Kalimat Lengkap Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.Contoh :- Mahasiswa berdiskusi di dalam kelas. S P K

- Ibu mengenakan kaos hijau dan celana hitam.SPO2.Kalimat Tidak LengkapKalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.Contoh:- Selamat sore- Silakan Masuk!- Kapan menikah?- Hei, KawanE. Berdasarkan Susunan S-PKalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1. Kalimat VersiKalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.Contoh:- Ambilkan koran di atas kursi itu! P S- Sepakat kami untuk berkumpul di taman kota. S P K2. Kalimat InversiKalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).Contoh:- Penelitian ini dilakukan mereka sejak 2 bulan yang lalu. S P O K- Aku dan dia bertemu di cafe ini. S P KF.Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:1. Kalimat Yang MelepasKalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.Contoh;- Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.- Semua warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku agar kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.2.Kalimat yang KlimaksKalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.Contoh:- Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.- Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.3.Kalimat Yang BerimbangKalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.Contoh:- Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.- Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat beribadat dengan leluasa.G.Berdasarkan SubjeknyaKalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1. Kaliamat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan mesaja), misalnya pergi, tidur, mandi, dll (kecuali makan dan minum).Contoh:- Mereka akan berangkat besok pagi.- Kakak membantu ibu di dapur.Kalimat aktif dibedakan menjadi 2, yaitu:1.1 Kalimat Aktif TransitifKalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapat dirubah menjadi kalimat pasif.Contoh: Eni mencuci piring.. S P O11.2 Kalimat Aktif IntransitifKalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalan ber-. Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif.Contoh:- Mereka berangkat minggu depan. S P K- Amel menangis tersedu-sedu di kamar. S P K1.3 Kalimat Semi TransitifKalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek.Contoh:- Dian kehilangan pensil.. S P Pel.- Soni selalu mengenderai sepeda motor ke kampus.. S P Pel K2. Kalimat PasifKalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:2.1 Kalimat Pasif BiasaKalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-,ter-,ke-an.Contoh:- Piring dicuci Eni.. S P O22.2 Kalimat Pasif ZeroKalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan kalimat baku.Contoh:- Ku pukul adik. O2 P S- Akan saya sampaikan pesanmu. O2 P SCara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.2. Awalan me- diganti dengan di-.3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.Contoh: Bapak memancing ikan. (aktif). Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)4. Jika subjek kalimat aktif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.Contoh: Aku harus memngerjakan PR. (aktif). PR harus kukerjakan. (pasif)3.5 Kalimat BakuKebakuan kalimat bahasa Indonesia ditandai oleh hal-hal berikut ini (Kridalaksana, 1978:150-152).a. Pemakaian awalan me- dan ber- jika ada, secara jelas (eksplisit) dan ajek (konsisten).Ragam baku: Dosen sedang berceramah di kelas. Mahasiswa melaporkan hasil penelitiannya.Ragam tidak baku: Dosen sedang ceramah di kelas. Mahasiswa lapor hasil penelitiannya.b. Pemakaian fungsi gramatikal, (S)-(P)-(O)-(Pel)-(K), secara jelas dan ajek.Ragam baku: Mahasiswa itu tidak pernah datang kemari Hal itu belum dibicarakan.Ragam tidak baku: Mahasiswa itu tidak pernah (P?) kemari (S?) itu belum dibicarakan.c. Pemakaian pola frasa verbal yang berpola aspek + agen + verbal, jika ada secara ajek.Ragam baku: Data itu belum saya analisis. Laporan anda sudah saya terima.Ragam tidak baku: Data itu saya belum analisis. Laporan anda saya sudah terima.d. Pemakaian partikel kah dan pun, jika ada secara ajek.Ragam baku: Kendatipun masyarakatnya tertutup, penelitian harus dilanjutkan. Apakah laporan itu sudah disusun?Ragam tidak baku: Kendati masyarakatnya tertutup, penelitian harus dilanjutkan. Apa laporan itu sudah disusun?e. Tidak digunakan struktur kalimat yang bersifat kedaerahan.Ragam baku: Skripsi Tirta masih dipinjam. Pukul 15.00 kurang 10 menit. Sekolah dan kantor guru sedang diperbaiki.Ragam tidak baku: Skripsinya Tirta masih dipinjam. Pukul 15.00 kurang lagi 10 menit. Sekolah dan kantoran guru sedang diperbaiki.3.6Kalimat EfektifMenurut Gorys Keraf, kalimat yang memenuhi syarat-syarat adalah sebagai berikut:a. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.b. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.Ciri-ciri kalimat efektif sebagai berikut:1. Kesatua Gagasan Setiap kalimat harus menunjukkan adanya kesatuan gagasan yang ditandai oleh adanya suatu ide tunggal. Kesatuan gagasan itu diwakili oleh subjek dan predikat di dalam kalimat. Untuk itu, kalimat harus mengandung subjek dan predikat yang menunjukkan kelengkapan informasi kalimat tersebut. Jika unsur subjek atau predikat tidak ada, hal ini berarti pula tidak lengkapnya informasi yang penting dalam kalimat tersebut. Kalimat berikut ini kurang efektif karena ketidakjelasan unsur subjek.Efektif Tahun ini merupakan tahun terakhir kulaihnya Desa tempat saya ber-KKN sangat terisolasiKurang Efektif Pada tahun ini merupakan tahun terakhir kuliahnya Desa di mana saya ber-KKN sangat terisolasi

2. KepaduanSetiap kalimat harus disusun dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak antar unsurnya. Kepaduan dibatasi sebagai hubungan timbal balik yang jelas diantara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Meskipun kalimat tersebut memiliki gagasan utama, jika terdapat pemakaian kata atau kelompok kata yang tidak tepat didalamnnya, kalimat tersebut menjadi tidak kompak. Dengan demikian, daya rekat (lem) yang menempelkan setiap unsur pembentuk kalimat tersebut menjadi berkurang. Berikut ini adalah contohnya:Efektif Pemerintah sedang memperhatikan kebersihan kotanya Setelah selesai melakukan kegiatannya, pembaca dapat menangkap dan merasakan ide-ide yang dikemukakan oleh pengarang buku itu. Kurang Efektif Pemerintah sedang memperhatikan daripada kotanya Pembaca setelah selesai melakukan kegiatannya, dapat menangkap dan merasakan ide-ide yang dikemukakan oleh pengarang buku itu.3. Kesejajaran atau paralelismeParalelisme berarti menempatkan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur atau kontruksi gramatikal yang sama. Jika salah satu gagasan itu ditempatkan dalam struktur kata benda, kata atau kelompok kata yang lain yang memiliki gagasan sejajar juga ditempatkan dalam fungsi dan struktur yang sama, yaitu kata benda. Demikian juga kata kerja disejajarkan dengan kata kerja yang lain, afiks verba aktif dengan afiks verba aktif, dan seterusnya. Berikut ini adalah contohnya:Efektif Penghapusan pangkalan asing dan penarikan pasukan asing di kawasan ASEAN mendapat perhatian PBB. Tahun ini Unud sebagai penyelenggara mahasiswa sedangkan tahun depan PTS sebagai penyelenggaranya.Kurang Efektif Penghapusan pangkalan asing dan ditariknya pasukan asing dikawasan ASEAN mendapat perhatian PBB. Tahun ini Unud sebagai pelatihan mahasiswa, sedangkan penyelenggara depan diselenggrakan oleh PTS.

4. PenekananInti pikiran yang terkandung di dalam setiap kalimat harus dibedakan dengan sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan daripada unsur-unsur yang lain. Caranya adalah dengan pengubahan posisi kata di dalam kalima, pengulangan (repitisi) kata yang berfungsi sebagai tumpuan inti pikiran kalimat, urutan pikiran yang logis, atau pemakian partikel penegasan (seperti lah, -kah). Berikut ini adalah contohnya : Pesta Kesenian Bali X diresmikan oleh Wakil Presiden. Wakil Presiden meresmikan Pesta Kesenian Bali X. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya. 5. Kehematan Setiap kalimat yang digunakan dalam penulisan laporan hendaknya memperhatikan kehematan (ekonomi kata). Dalam hal ini diusahakan tidak menggunakan kata yang berlebihan. Kehematan dapat dilakukan dalam pemakain kata, frasa (kelompok kata), atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Contohnya sebagai berikut :Efektif Anak tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu. Mahasiswa itu segera mengubah rancangan penelitian setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya.Kurang Efektif Anak dari tetangga saya sudah diwisuda tahun lalu. Mahasiswa itu segera mengubah rancangan penelitiannya setelah mereka berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya. 6. Variasi Variasi merupakan upaya untuk penganekaragaman bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian pembaca/kawan tutur, misalnya dengan mengadakan variasi sinonim kata (pilihan kata), panjang-pendek kalimat, dan struktur kalimat (aktif-pasif). Dengan variasi diharapkan dapat terwujudnya kesegaran pemakain bahasa. Contohnya adalah sebagai berikut :Bervariasi Seorang pakar walet menyetujui bahwa alasan penggunaan sarang walet imitasi lebih ditekankan pada aspek keamanan. Tidak Bervariasi Seorang pakar walet menyetujui bahwa alasan penggunaan sarang walet imitasi lebih menekankan pada aspek keamanan.

BAB IVPENUTUP

4.1KESIMPULANKalimat adalah satu bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru.4.2SARANKalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang ingin berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai mahasiswa dan pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja maupun tidak sengaja mahasiswa setiap hari bergelut dengan kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis dan karya sastra lainnya harus mempunyai pengetahuan yang matang tentang penggunaan kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bisa dimengerti oleh penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKADwipayana, Gatot.dkk.2002. Intisari Bahasa Indonesia.Graha Cipta Pustaka:BandungKeraf,Gorys.1994.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.Nusa Indah,Flores,NTT.Razak,Abdul.1985.Kalimat Efektif,Struktur Gaya dan Variasi.PT Gramedia:JakartaPutrayasa,IGNK.dkk.2012.Bahasa Indonesi Akademik untuk Perguruan Tinggi.Udayana University Press:Denpasar

27