Paper bab 8 pkn

2

Click here to load reader

Transcript of Paper bab 8 pkn

Page 1: Paper bab 8 pkn

Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Musthafa Kemal Pasha (2002) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Pendapat lain yang senada menyatakan bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai makhluk dan wakil Tuhan ( Gazali, 2002). Sedangkan menurut UU No.39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-nya yang wajib di hormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Kesadaran akan HAM didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama. Denagn pengakuan akan prinsip dasar tersebut, setiap manusia memiliki hak dasar yaitu Hak Asasi Manusia. Jadi, kesadaran akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.

Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan yaitu :

Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. Kodrat manusia adalah sama sederajat dan martabatnya. Semua manusia adalah sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, anatomi tubuh, dan sebagainya..

Landasan yang kedua dan yang lebih dalam adalah Tuhan menciptakan manusia. Semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan manusia di dunia adalah sama, yang membedakan adalah dari segi keimanannya.

Dengan demikian, kesadaran manusia akan Hak Asasi Manusia itu ada, karena pengakuan atas harkat dan martabat yang sama sebagai manusia. Selama manusia belum mengakui adanya persamaan harkat dan martabat manusia maka HAM belum bisa ditegakkan. Hak dasar seseorang atau kelompok tidak diakui atau dihargai selama mereka dianggap tidak memiliki harkat dan derajat yang sama dengan manusia. Bila HAM belum dapat ditegakkan maka akan terus terjadi pelanggaran dan penindasan atas Hak Asasi Manusia, baik oleh masyarakat, bangsa, dan emerintah suatu negara. Berdasarkan pengertian HAM, ciri pokok dari hakikat HAM adalah :

Hak Asasi Manusia tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. Hak Asasi Manusia adalah milik manusia secara otomatis.

Hak Asasi Manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, anatomi, pandangan politik, dan sebagainya.

Hak Asasi Manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap memiliki HAM meskipun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi bahkan melanggar Hak Asasi Manusia.

Paper Diskusi Kelompok VIII

Nama : Fuad NasirNIM : E31112007