Rangkuman Pkn Bab 5-8

48
BAB 5 DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI Sejak digulirkannya reformasi tahun 1998, wacana dan gerakan demokrasi di Indonesia semakin marak. Hasil penelitian dari UNESCO tahun 1949 menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh para pendukungnya yang berpengaruh .” Hampir semua negara di dunia meyakini bahwa demokrasi merupakan tolak ukur dari keabsahan politik, dengan adanya keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis tegak kokohnya sistem politik demokrasi. Pada saat ini, hampir semua negara mengaku bahwa sistem pemerintahannya adalah demokrasi. Maka dari itu, rakyat ditempatkan pada posisi penting walaupun secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama. Pada bab ini, akan diuraikan hal-hal sebagai berikut. 1. Hakikat Demokrasi 2. Demokratisasi 3. Demokrasi di Indonesia 4. Sistem Politik Demokrasi 5. Pendidikan Demokrasi A. HAKIKAT DEMOKRASI 1. Pengertian Etimologis Demokrasi Dari segi bahasa, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi, secara bahasa, arti dari demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Pemerintahan dengan rakyat yang ikut langsung dalam mengurusi pemerintahan seperti pada abad ke-4 SM – abad ke-6 M di Yunani, yaitu demokrasi secara langsung yang diterapkan mulai sulit untuk dilaksanakan, dengan alasan sebagai berikut. a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup banyak. b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit dilakukan. c. Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya memungut suara dari peserta yang hadir. d. Masalah yang dihadapi negara semakin kompleks dan rumit sehingga membutuhkan orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam penyelesaian masalah tersebut. Maka untuk menghindari kesulitan di atas maka disusunlah badan perwakilan rakyat yang mewakili rakyat yang sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sehingga mulia dikenal “demokrasi tidak langsung” atau ”demokrasi perwakilan”. Selanjutnya, demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu a. Demokrasi langsung Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum dan undang-undang. b. Demokrasi tidak langsung Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakn melalui sistem perwakilan, biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.

description

pkn

Transcript of Rangkuman Pkn Bab 5-8

Page 1: Rangkuman Pkn Bab 5-8

BAB 5DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

Sejak digulirkannya reformasi tahun 1998, wacana dan gerakan demokrasi di Indonesia semakin marak. Hasil penelitian dari UNESCO tahun 1949 menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh para pendukungnya yang berpengaruh .”

Hampir semua negara di dunia meyakini bahwa demokrasi merupakan tolak ukur dari keabsahan politik, dengan adanya keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis tegak kokohnya sistem politik demokrasi.

Pada saat ini, hampir semua negara mengaku bahwa sistem pemerintahannya adalah demokrasi. Maka dari itu, rakyat ditempatkan pada posisi penting walaupun secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama.

Pada bab ini, akan diuraikan hal-hal sebagai berikut.1. Hakikat Demokrasi2. Demokratisasi3. Demokrasi di Indonesia4. Sistem Politik Demokrasi5. Pendidikan Demokrasi

A. HAKIKAT DEMOKRASI1. Pengertian Etimologis Demokrasi

Dari segi bahasa, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi, secara bahasa, arti dari demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.

Pemerintahan dengan rakyat yang ikut langsung dalam mengurusi pemerintahan seperti pada abad ke-4 SM – abad ke-6 M di Yunani, yaitu demokrasi secara langsung yang diterapkan mulai sulit untuk dilaksanakan, dengan alasan sebagai berikut.

a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup banyak.b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit

dilakukan.c. Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya memungut suara

dari peserta yang hadir.d. Masalah yang dihadapi negara semakin kompleks dan rumit sehingga membutuhkan

orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam penyelesaian masalah tersebut.Maka untuk menghindari kesulitan di atas maka disusunlah badan perwakilan rakyat

yang mewakili rakyat yang sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sehingga mulia dikenal “demokrasi tidak langsung” atau ”demokrasi perwakilan”. Selanjutnya, demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu

a. Demokrasi langsungDemokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum dan undang-undang.

b. Demokrasi tidak langsungDemokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakn melalui sistem perwakilan, biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.

Negara-negara modern menerapkan sistem pemerintahan demokrasi tidak lagsung karena berbagai alasan, antara lain:

a. penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan musyawarah pada suatu tempat tidak dimungkinkan;

b. masalah yang dihadapi semakin kompleks karena kebutuhan dan tantangan hidup semakin banyak;

c. setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri di dalam mengurus kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup diserahkan pada orang yang berminat dan memiliki keahlian di bidang pemerintahan negara.

2. Pengertian Terminologis DemokrasiBerikut ini beberapa definisi tentang demokrasi menurut ahli.a. Menurut Harris Soche

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat, diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atao badan yang diserahi untuk memerintah.

b. Menurut Henry B. Mayo

Page 2: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

c. Menurut International Comission for JurristDemokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.

d. Menurut C. F. StrongSuatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya memepertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.

e. Menurut Samuel HuntingtonSistem politik sebgai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memeberikan suara.

Selain itu, Abrahm Lincoln juga mengemukakan pendapatnya mengenai demokrasi,yaitu demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).

Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf, 1997) yaitu :

a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality), danb. Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)

3. Demokrasi sebagai Bentuk PemerintahanSecara klasik, pembagian bentuk pemerintahan menurut Plato, dibedakan menjadi:a. Monarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai seorang

pemimipin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.b. Tirani, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin

tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan pribadi.c. Aristokrasi, yaitu bentuk suatu pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang yang

memimpin dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak.d. Oligarki, yaitu bentuk suatu pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok dan dijalankan

untuk kelompok itu sendiri.e. Demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk

kepentingan rakyat banyak.f. Mobokrasi/Okhlokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat tetapi

rakyat tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak berpendidikan, dan rakyat yang tidak paham tentang pemerintahan, yang akhirnya pemerintahan yang dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyak.

Bentuk pemerintahan monarki, aristokrasi, dan demokrasi dikatakan sebagai bentuk pemerintahan yang baik, sedangkan bentuk tirani, oligarki, dan mobokrasi adalah bentuk yang buruk dari pemerintahan. Adapun bentuk pemerintahan yang dianut dewasa ini adalah bentuk pemerintahan modern menurut Nicollo Machiavelli, yaitu:

a. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimipin Negara umumnya bergelar raja, ratu, kaisar, atau sultan. Contohnya: Inggris, Malaysia, Jepang, Arab Saudi, dan Thailand. Penunjukan pemimpin negara berdasarkan keturunan atau warisan.

b. Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden atau perdana menteri. Contohnya: Amerika Serikat, India, Prancis, dan Korea Selatan. Penunjukan pemimpin negara berdasarkan pemilihan.

4. Demokrasi sebagai Sistem PolitikBeberapa ahli telah mendefinisikan demokrasi sebagai sistem politik. Misalnya;

a. Henry B. Mayo, menyatakan demokrasi sebagi system politik merupakan suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan berkala yang didasrkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

b. Samuel Huntington, menyatakan bahwa system poltik sebagai demokrastis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hamper semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Page 3: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Sukarna dalam buku Demokrasi Vs Kediktatoran (1981) mengemukakan adanya beberapa prinsip dari demokrasi dan prinsip-prinsip dari otorarian atau kediktatoran. Adapun prinsip-prinsip dari sistem politik demokrasi, sebagai berikut:

a. Pembagian kekuasaan; kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada pada badan yang berbeda;

b. Pemerintahan konstitusional;c. Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule of Law);d. Pemerintahan mayoritas;e. Pemerintahan dengan diskusi;f. Pemilihan umum yang bebas;g. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya;h. Manajemen yang terbuka;i. Pers yang bebas;j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas;k. Perlindungan terhadap hak asasi manusia;l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak;m. Pengawasan terhadap administrasi negara;n. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dengan kehidupan

poltik pemerintah;o. Kebijakan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan poltik tanpa paksaan dari lembaga

mana pun;p. Penempatan pejabat pemerintahan dengan merit system bukan poll system;q. Penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi;r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu;s. Konstitusi/UUD yang demokratis;t. Prinsip persetujuan.Kebalikan dari prinsip demokrasi adalah prinsip kediktatoran, yaitu sebagi berikut.a. Pemusatan kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan

menjadi satu. Ketiga kekuasaan itu dipegang dan dijalankan oleh satiu lembaga saja.b. Pemerintahn tidak berdasarkan konstitusi yang sifatnya konstutisional, tetapi

pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.

c. Rule of Power atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hukum.

d. Pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan musyawarah, tetapi melalui dekrit.e. Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat

keabsahan penguasa atau pemerintah negara.f. Terdapat satu partai politik, yaitu partai pemerintahan atau ada beberapa partai, tetapi ada

sebuah partai yang memonopoli kekuasaan.g. Manajemen dan kepemimpinana yang tertutup dan tidak bertanggungjawab.h. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga Negara.i. Tidak adanya kebebasan berpendapat, berbicara dan kebebasan pers. Kalaupun ada pers,

pers tersebut sangat dibatasi.j. Tidak perlindungan terhadap hak asasi manusia, bahkan sering terjadi pelanggaran atas

hak asasi manusia.k. Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa.l. Tidak ad control atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi. Birokrasi

pemerintah sangat besar dan menjangkau ke seluruh wilayah kehidupan bermasyarakat.m. Mekanisme dalam kehidupan politik dan social tidak dapat berubah dan bersifat sama.n. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cra kekerasan dan penggunaan

paksaaan.o. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebasan individu dalam batas tertentu,

misalnya kebebasan berbicara, kebebasan beragama, bebas dari rasa takut.p. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin.

5. Demokrasi sebagai Sikap HidupDemokrasi dipahami sebagai sikap hidup atau pandangan umum demokrasi. Demokrasi

bukanlah sesuatu yang taken for granted. Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari setiap warga maupun penyelenggara negara untuk berperilaku sedemikian rupa sehingga mendukung pemerintahan atau sistem politik demokrasi, yang disebut sebagai perilaku demokrasi.

Perilaku demokrasi terkait dengan nilai-nilai demokrasi. Dengan perilaku yang bersandar pada nilai-nilai demokrasi maka akam membentuk budaya atau kultur demokrasi yang berfungsi untuk membuatnya perfomed (eksis dan tegak). Perilaku tersebut ada di dalam manusia itu sendiri, baik selaku warga negara maupun pejabat negara.

Page 4: Rangkuman Pkn Bab 5-8

B. DEMOKRATISASIDemokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi pada setiap

kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan poltik yang bercirikan demokrasi, serta demokrasi menuju pada sistem demokrasi yang lebih demokratis.

Tahapan demokrasi:a. Tahapan pertama adalah pergantian dari penguasa nondemokratis ke penguasa

demokrasi;b. Tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan tertib poltik demokrasi;c. Tahapan ketiga adalah konsolidasi;d. Tahapan keempata adalah praktik demokrasi sebagai budaya poltik bernegara;Samuel Huntington (2001), menyatakan bahwa proses demokratisasi melalui 3 tahapan, yaitu

pengakhiran rezim nondemokratis, pengukuhan rezim demokratis, dan pengonsolidasi sistem yang demokratis.1. Nilai (Kultur) Demokrasi

Henry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (1990) menyebutkan adanya 8 nilai demokrasi, yaitu:a. Menyelesaikan pertikaian –pertikaian secara damai dan sukarela;b. Menjamin terjadinya perubahan secara damaidalam suatu masyarakat yang selalu

berubah;c. Pergantian penguasa dengan teratur;d. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin;e. Pengkuan dan penhormatan terhadap nilai keanekaragaman;f. Menegakkan keadilan;g. Memajukan ilmu pengetahuan;h. Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur atau nilai demokrasi antara lain:a. Toleransi,b. Kebebasan mengemukakan pendapat,c. Menghormati perbedaan pendapat,d. Memahami keanekaragaman dalam masyarakat,e. Terbuka dan komunikasi,f. Menjunjung tinggi nilai dan martabat kemanusiaan,g. Percaya diri,h. Tidak menggantungkan diri pada orang lain,i. Saling menghargai,j. Mampu mengekang diri,k. Kebersamaan, danl. Keseimbangan.

Nurcholis Madjid dalam Tim ICCE UIN Jakarta (2003) menyatakan adanya 7 norma atau pandangan hidup demokratis, sebagai berikut.

a. Kesadaran akan pluralismeb. Prinsip musyawarahc. Adanya pertimbangan morald. Pemufakatan yang jujur dan adile. Pemenuhan segi-segi ekonomif. Kerja sama antarwargag. Pandangan hidup demokrasi sebagai unsur yang menyatu dengan sistem pendidikan.

Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperuntukan untuk mengembangkanpemerintahan yang demokratis. Nilai-nilai tersebut antara lain: kebebasan (berpendapat, berkelompok, berpartisipasi), menghormati orang, kelompok lain, kesetaraan, kerja sama, persaingan, dan kepercayaan (Asykurin Ibn Chamin, dkk, 2003).

Rusli Karim (1991) menyebutkan perlunya kepribadian yang demokratis meliputi: inisiatif, disposisi resiprositas, toleransi, kecintaan terhadap keterbukaan komitmen dan tanggung jawab dan kerja sama keterhubungan.

Nilai-nilai demokrasi merupakan nila yang diperlukan untuk menegmbangkan pemerintahan yang demokratis. Nilai-nilai yang dikembangkan dan dibiasakan dalam kehidupan warga akan menjadi budaya demokrasi.

Pendapat bahwa demokrasi sudah menjadi pola kehidupan, antara lain sebagai berikut.a. John Dewey dalam Zamroni (2001), demokrasi adalah pandangan hidup yang

dicerminkan dari perlunya partisipasi dari warga negara dalam memebentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan bersama.

Page 5: Rangkuman Pkn Bab 5-8

b. Padmo Wahyono dalamAlfian dan Oetojo Usman (1990), demokrasi adalah pola kehidupan berkelompok yang sesuai dengan keinginan dan pandangan hidup orang-orang yang berkelompok tersebut.

c. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), demokrasi sebagai way of life (pandangan hidup) dalam seluk beluk sendi kehidupan bernegara, baik oleh rakyat (masyarakat) maupun pemerintah.

2. Lembaga (Struktur) DemokrasiMenurut Mirriam Budiardjo (1997), untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu

diselenggarakan lembaga-lembaga, antara lain sebagai berikut:a. Pemerintahan yang bertanggung jawabb. Suatu dewan perwakilan yang rakyat yang mewakili golongan dan kepentingan dalam

masyarakat yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia. Dewan ini melakukan pengawasan terhadap pemerintah.

c. Suatu organisasi politik yang mencakup lebih dari satu partai (sistem dwipartai, mulitipartai). Partai menyelenggarakan hubungan yang kontinyu dengan masyarakat.

d. Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.e. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi manusia dan mempertahankan

keadilan.Dengan demikian, untuk berhasinya demokrasi dalam suatu negara, terdapat dua hal

penting sebagai berikut.a. Tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai demokrasi yang menjadi sikap dan pola

hidup masyarakat dan penyelenggara dalam kehidupan berbagsa dan bernegara.b. Terbentuk dan berjalannya lembaga-lembaga demokrasi dalam sisitem politik dan

pemerintahan.Suatu negara dikatakan negara demokrasi apabila memenuhi dua kriteria, yaitu

a. Pemerintahan demokrasi yangberwujud pada adanya institusi (struktur) demokrasi;

b. Masyarakat demokratis yang berwujud pada adanya budaya (kultur) demokrasi.Jadi, demokrasi sejati memerlukan siakp dan perilaku hidup demokratis

masyarakatnya dan dapat hidup dengan warga negara yang memiliki dan menegakkan nilainilai demokrasi.

3. Ciri DemokratisasiDemokratisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (Maswadi Rauf, 1997)a. Berlangsung secara evolusionerb. Proses perubahan secara persuasif bukan koersifc. Proses yang tidak pernah selesai

C. DEMOKRASI DI INDONESIA1. Demokrasi Desa

Demokrasi Desa memilki 5 unsur atau anasir, yaitua. Rapat,b. Mufakat,c. Gotong-royong,d. Hak mengadakan protes bersama, dane. Hak menyingkirkan dari kekuasaan raja absolut.

Demokrasi Indonesia modern menrut Moh. Hatta harus meliputi 3 hal, yaitua. Demokrasi di bidang politikb. Demokrasi di bidang ekonomi, danc. Demokrasi di bidang sosial.

2. Demokrasi PancasilaSebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi sebagai:1. Cita-cita nasyarakat yang selanjutnya menjadi pedoman dalam membuat dan menilai

keputusan politik;2. Alat pemersatu masyarakat yang mampu menjdai sumber nilai bagi prosedur

penyelesaian konflik yang terjadi.Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai Pancasila tersebut adlah sebagai berikut.

a. Kedaulatan rakyatb. Republikc. Negara berdasar atas hukum

Page 6: Rangkuman Pkn Bab 5-8

d. Pemerintahan yang konstitusionale. Sistem perwakilanf. Prinsip musyawarahg. Prinsip ketuhananDemokrasi Pancasila dapat diartiakn secara luas maupun sempit, sebagai berikut.

1. Secara luas Panacasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dalam bidang poltik, ekonomi, dan sosial.

2. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalm permusyawaratan perwakilan.

3. Perkembangan Demokrasi IndonesiaPandangan Hatta tentang demokrasi dapat kita telusuri dalam tulisannya di tahun1923

dengan judul Demokrasi Kita. Hatta setuju dengn demokrasi yang dikatakannya dengan istilah kerakyatan. Hatta menganggap dan percaya bahwa demokrasi/kerakyatan dan kebangsaan sangat cocok untuk keperluan pergerakan Indonesia di masa dating (Hatta, 1963). Kerakyatan itu sama dengan kedaulatan rakyat, namun berbeda dengan kedaulatan individu di negara-negara Barat.

D. SISTEM POLITIK DEMOKRASI1. Landasan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia2. Sendi-sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Indonesia

Sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia sebagai berikut.a. Ide kedaulatan rakyatb. Negara berdasar atas hukumc. Bentuk republikd. Pemerintahan berdasarkan konstitusie. Pemerintahan yang bertanggung jawabf. Sistem perwakialng. Sistem pemerintahan presidensiil

3. Mekanisme dalam Sistem Politik Demokrasi IndonesiaPokok-pokok dalam sistem politik Indonesia sebagai berikut.a. Merupakan bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Di samping

adanya pemerintah pusat terdapat pemerintah daerah yang memilki hak otonom.b. Bentuk pemerintahan repubilk, sedangkan sistem pemerintahan presidensiil.c. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.d. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presidene. Parlemen terdiri dari dua (bikameral), yaituf. pemilu diselenggarakan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR,

anggota DPD, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/Kota dan kepala daerah.

g. Sistem multipartaih. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di

bawahnya yaitu peradilan tinggi dan peradilan negeri serta sebuah Mahkanah Konstitusi.i. Lembaga negara lainnya adalah Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Yudisial.

Secara skematis kelembagaan negara Republik Indonesia menurut UUD 1945 sekarang ini adalah sebagai berikut.

Kelembagaan Negara Indonesia menurut Undang-undang Dasar 1945 Hasil Amandemen

4. Masa Depan DemokrasiUcapan Mohammad Hatta (1966) atas keyakinannya bahwa demokrasi pasti akan hidup

dan punya masa depan yaitu “Demokrasi bisa ditindas untuk sementara karena kesalahannya

KABINET DewanPertimbangan

BPK MPRDPR/DPD

PRESIDEN/WAKIL

KYMA/MK

UUD 1945

Page 7: Rangkuman Pkn Bab 5-8

sendiri, tetapi setelah ia mengalami cobaan yang pahit, ia akan muncul menjadi semua bangsa di dunia dengan penuh keinsafan”. Dewasa ini demokrasi telah menjadi tolak ukur tak terbantah keabsahan politik semua bangsa di dunia. Demokratisasi telah menjadi isu global bebarengan dengan isu hak asasi manusia dan persoalan lingkungan hidup.

Setidaknya ada 5 kondisi yang diperlukan bagi kelancaran demokratisasi di negara-negara berkembang (David Beetham dan Kevin Boyle, 2000), yaitu sebgai berikut.a. Penguatan struktur ekonomi yang berbasis keadilan sehingga memungkinkan

terwujudnya kesederajatan warga Negara.b. Tersedianya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi kepentingan survive warga Negara seperti

pangan, kesehatan, dan pendidikan.c. Kemapanaa kesatuan dan indentitas nasional sehingga tahan terhadap pembelahan dan

perbedaan sosial poltik warga negara.d. Pengetahuan yang luas, pendidikan, kedewasaan, sikap toleransi, dan rasa tanggung

jawab kolektif warga Negara khususnya masyarakat pemilih.e. Rezim yang terbuka dan bertanggung jawab dalam menggunakan sumber-sumber secara

efisisen.f. Pengakuan yang berkelanjutan dari negara-negara demokratis terhadap praktik demokrasi

yang berjalan dan secara khusus bersedia menawarkan pelatihan dan penyebarluasan praktik demokrasi yang baik dan kredibel.Pelacakan historis di Indonesia konon menunjukkan bahwa feodalisme merupakan salah satu penghambat berkembangnya demokrasi dalam realitas hidup sehari-hari.

E. PENDIDIKAN DEMOKRASI

Berdasar pada uraian-uraian sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa sistem politik demokrasi suatu negara berkaitan dengan dua hal yaitu institusi (struktur) demokrasi dan perilaku (kultur) demokrasi. Masyarakat demokratis akan terwujud bila di negara tersebut terdapat institusi demokrasi dan sekaligus berjalannya perilaku demokratis. Perilaku atau kultur demokrasi menunjuk pada berlakunya nilai-nilai demokrasi di masyarakat. Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang perilaku hidup baik keseharian dan kenegaraannya dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi.

BAB 6NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep Rechtsstaat atau Rule of Law yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa abad ke-19 dan ke-20. Negara demokrasi pada dasaranya adalah Negara hukum. Ciri Negara hukum antara lain : adanya supremasi hukum, jaminan hak asasi manusia, dan legalitas hukum.

Negara Indonesia adalah Negara hukum terah tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Amandemen ke-3 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara hukum”., artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berlandas atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan (machtsstaat), dan pemerintahan berlandas atas system konstitusi (hukum dasar), bukan absolutism (kekuasaan yang tidak terbatas) dan sebagai konsekuensi dari Pasal 1 ayat (3) tersebut, maka tiga prinsip dasar yang wajib dijunjung oleh setiapwarga negara adalah supremasi hukum, kesetaraan di hadapan hukum, dan penegakan hukum dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum (RPJM 2004-2009).

Negara hukum berkaitan dengan hak asasi manusia. Sebab, salah satu cirri dari Negara hukum adalah adanya jaminan hak asasi manusia.

A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM1. Pengertian Negara Hukum

Negara hukum merupakan terjemahan dari Rechtsstaat atau Rule of Law yang juga dapat dikatakan sebagai perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Konstitusi dan Negara hukum merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

Negara hukum adalah Negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya berdasar atas hukum. Dalam Negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum (Mustafa Kemal Pasha, 2003).

Page 8: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Di dalam Negara hukum, hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar Negara yang juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusionalisme. Dengan demikian, di dalam Negara hukum, kekuasaan Negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalsime.

Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum, yaitu keadilan, kemanfaatan, dan kepastian (Achmad Ali, 2002). Di Negara hukum, tidak hanya sekedar sebagai “formalitas” atau “prosedur” belaka dari kekuasaan. Bila sekedar formalitas, maka hukum dapat menjadi sarana pembenaran bagi hal-hal yang salah atau menyimpang.

Apabila berdasarkan atas hukum, pemerintahan Negara juga harus berdasar atas undang-undang dasar sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi dalam Negara hukum adalah konstitusi yang bercirikan gagasan konstitusionalisme yaitu adanya pembatasan kekuasaan dan jaminan hak dasar warga Negara.

Negara hukum adalah unik, sebab negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum. Dikatakan sebagai suatu negara yang unik sebab tidak ada konsep misalnya negara politik, negara ekonomi dan sebagainya. Dalam Negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan system hukum yang berpucak pada konstitusi atau undang-undang dasar. Dengan demikian, dalam Negara yang berdasar atas hukum, konstitusi Negara merupakan sarana pemersaatu bangsa.

2. Negara Hukum Formil dan Negara Hukum MateriilSalah satu cirri penting dalam kehidupan Negara yang menganut

konstitusionalisme adalah sifat pemerintahannya yang pasif (pemerintah hanya sebagai wasit atau pelaksana keinginan rakyat yang dirumuskan para wakilnya di parlemen). Dalam hal ini peranan Negara lebih kecil daripada peranan rakyat karena pemerintah hanya sebagai pelaksanan dari keinginan-keinginan rakyat.

Jika dikaitkan dengan konsep Trias Politika, tugas pemerintah hanya terbatas pada tugas eksekutif yaitu melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh parlemen, melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh parlemen. Sementara aliran liberalism beranggapan bahwa npemerintah hendaknya tidak mencampuri urusan Negara kecuali hal yang menyangkut kepentingan umum, seperti bencana alam, hubungan luar negeri dan pertahanan Negara

Negara dalam pandangan liberalisme seperti yang dirumuskan dalam The keast government is the best government adalah Negara yang memiliki ruang lingkup yang sempit. Negara mengurusi hal-hal sedikit, sedangkan pada kepentingan ekonomi (terutama) diserahkan secara liberal kepada warga.Konsepsi seperti ini adalah dalam arti sempit atau disebut Negara hukum formil, Negara hukum klasik.

Jadi, Negara hukum formil adalah Negara hukum dalam arti sempit, yaitu Negara yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat Negara. Urusan ekonomi diserahkan pada warga dengan dalil laissez faire, laissez aller yang artinya bila warga dibiarkan mengurus kepentingan ekonominya maka perekonomian Negara akan sehat dengan sendirinya.

Negara hukum formil dikecam banyak pihak karena mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang sangat mencolok setelah PD ke 2. Lambat laun, gagasannya pun berubah menjadi pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan harus aktif dalam mengatur kehidupan ekonomi dan sosial.

Gagasan baru ini disebut sebagai Welfare State atau Negara Kesejahteraan. Sebagai konsep hukum, Negara yang muncul adalah Negara Hukum Materiil atau Negara hukum dalam arti luas. Dapat juga disebut sebagai Negara hukum modern. Jadi, Negara hukum materiil (Negara hukum modern adalah) adalah Negara yang pemerintahannya memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan dalam urusan warga Negara dengan

Page 9: Rangkuman Pkn Bab 5-8

dasar bahwa pemerinah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.

3. Ciri-Ciri Negara HukumNegara hukum yang muncul pada abad ke 19 adalah Negara hukum dalam arti

sempit atau disebut sebagai Negara hukum formil. Istilah Negara hukum Rechtsstaats atau diberikan oleh para ahli hukum Eropa Kontinental sedangkan istilah Rule of Law diberikan oleh para ahli hukum Anglo Saxon.

Frederich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan cirri-ciri Rechtssaats adalah sebagai berikut :a. Hak asasi manusiab. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjami hak asasi manusia yang biasa

dikenal dengan Trias Politika.c. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.d. Peradilan administrasi dalam perselisihan.

Adapun AV Dickey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon member ciri-ciri Rule of Law sebagai berikut :a. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga

seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum. b. Kedudukan yang sama di depan hukum, aik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat. c. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.

Dari perincian di atas terlihat bahwa peranan pemerintah hanya sedikit, karena ada dalil bahwa “pemerintah yang sedikit adalah pemerintah yang baik”.

Pada abad ke 20 muncul konsep Negara hukum materiil. Sebuah komisi para juridis yang tergabung dalam International Commision of Jurits pada konferensinya di Bangkok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut adalah :a. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak

individu harus menentukan pula cara procedural untuk memperoleh perlindungan hak-hak yang dijamin ;

b. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak ;c. Kebebasan utnuk menyatakan pendapat ;d. Pemilihan umum yang bebas ;e. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi ;f. Pendidikan civics (kewarganegaraan).

Dari percirian seperti itu terlihat bahwa adanya pengakuan terhadap perluasan tugas pemerintah (eksekutif) agar menajdi lebih aktif tidak hanya selaku penjaga malam. Pemerintahan diberi tugas dan tagging jawab membangun kesejahr=teraan dan pemerataan yang adil bagi rakyatnya.

Menurut Montesquieu, Negara yang paling baik adalah Negara hukum, sebab di dalam konstitusi di banyak Negara terkandung tiga inti pokok, yaitu : a. Perlindungan HAM.b. Ditetapkannya ketatanegaraan suatu Negara.c. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ Negara.

Prof. Sudargo Gautama mengemukakan ada tiga cirri atau unsure dari Negara hukum, yakni :a. Terdapat pembatasan kekuasaan terhadap perorangan

Tindakan Negara dibatasi oleh hukum, individual mempunyai hak terhadap Negara atau rakyat mempunyai hak terhadap penguasa.

b. Asas LegalitasSetiap tindakan Negara harus berdasar atas hukum yang telah diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah dan aparaturnya.

c. Pemisahan kekuasaan

Page 10: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Diadakan pemisahan kekuasaan yaoitu badan yang membuat peraturan perundang-undangan, melaksanakan, dana badan yang mengadili harus terpisah satu sama lain tidak berada dalam satu tangan.

Frans Magnis Suseno (1997) mengemukakan adanya lima cirri Negara hukum sebagai salah satu cirri hakiki Negara demokrasi. Kelima ciri Negara hukum tersebut adalah sebgai berikut.a. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan

ketetapan sebuah undang-undang dasar.b. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting.c. Badan-badan Negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya taat

pada dasar hukum yang berlaku.d. Terhadap tindakan badan Negara, masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan

putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan Negara. e. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.

Mustafa Kemal Pasha (2003) menyatakan adanya tigaa cirri khas Negara hukum, yaitu :a. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.b. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak.c. Legalitas dam arti hukum dalam segala bentuknya.

B. NEGARA HUKUM INDONESIA1. Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia

Dasar pijakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum sekarang ini tertuang dengan jelas pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen ke tiga yang meunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat Negara, bahwa Negara Indonesia adalah dan harus merupakan engara hukum.

Landasan Negara hukum Indonesia dapat ditemukan juga dalam bagian Pnejelasan Umum UUD 1945 tentang system Pemerintahan Negara, yaitu :

a. Indonesia ialaha Negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).

b. Sistem Konstitusional (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme. Berdasarkan keputusan tersebut, Negara Indonesia memakai istilah Rechtsstaat yang

kemungkinan dipengaruhi oleh konsep hukum Belanda yang termasuk dalam wilayah Eropa Kontinental. Perumusan Negara hukum Indonesia adalah :a. Negara berdasarkana atas hukum, bukan berdasar atas kekuasaan belaka.b. Pemerintah Negara berdasar atas suatu konstitusi dengan kekuasaan pemeritahan

terbatas, tidak absolute.Konsepsi Negara hukum Indonesia adalah konse Negara hukum materiil atau konsep

Negara hukum dalam arti luas. Hal ini dapat kita ketahui adri perumusan mengenai tujuan bernegara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV. Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum materiil terdapat dalam bagian pasal-pasal UUD 1945, sebagai berikut :a. Pada Bab XIV tentang Perekonomian Negara dan Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan

34 UUD 1945 yang menegaskan bahwa Negara turut aktif dan bertanggung jawab atas perekonomian Negara dan kesejahteraan rakyat.

b. Pada bagian Penjelasan Umum tentang Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan juga dinyatakan perunya turut serta dalam kesejahteraan rakyat.

Dengan demikian, secara konstitusional, Negara Indonesia adalah Negara hukum yang dinamis (Negara hukum materiil) atau Negara kesejahteraan (Welfare State) yang mana para penyelnggara Negara dituntut untuk berperan luas demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

2. Perwujudan Negara Hukum di Indonesia

Page 11: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Operasionalisasi dari konsep negara hukum Indonesia dituangkan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 45 yang merupakan hukum dasar negara sebagai hukum negara tertinggi dalam tertib hukum (legal order) Indonesia.

Legal order merupakan satu kesatuan system hukum yang tersusun secara tertib Indonesia dituangkan dalam Ketetapan MPR no. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan tata urutan peraturan perundang-undangan yang menyatakan bahwa yang dimaksud sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan.

Sumber hukum dasar Nasional adalah Pancasila, sebagaimana yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945.Adapun tata urutan peraturan perundangan adalah sebagai berikut1. Undang-undang dasar 1945

Merupakan hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaran negara.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik IndonesiaMerupakan putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat.

3. Undang-undangDibuat oleh DPR bersama Presidan untuk melaksanakan UUD 1945 serta Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang.Dibuat oleh Presidan dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa.

5. Peraturan pemerintahDibuat oleh pemerintah untuk melaksanakan perintah Undang-Undang.a. Keputusan Presiden

Bersifat mengatur dibuat oleh Presiden untuk menjalankan fungsi dan tugasnya berupa pengaturan pelaksanaan administrasi negara dan administrasi pemerintahan.

b. Peraturan daerahMerupakan peraturan untuk melaksanakan aturan hukum di atsanya dan menampung kondisi khusu dari daerah yang bersangkutan. Peraturan daerah provinsi dibuat oleh DPRD bersama dengan Gubernur.Peraturan daerah kabupaten/kota dibuat oleh DPRD kabupaten/kota bersama dengan bupati/walikota.Peraturan desa aatau yang setingkat dibuat oleh badan perwakilan desa atau yang setingkat, sedangkan tata pembuatan peraturan desa atau yang setingkat diatur oleh peraturan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan adalah sebagai berikut :1. Undang-Undang dasar 1945

Merupakan hukum dasar aau sumber hukum bagi pembentukan peraturanperundang-undangan di bawahnya.

2. Undang-Undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)Dibentuk oleh DPR dengan persetujuan Presiden. Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memakasa.

3. Peraturan Pemerintah (PP)Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan olwh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.

4. Peraturan Presiden (Perpres)Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden.

5. Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Perundang-Undangan yang dibuat oleh DPRD besama dengan keputusan kepala daerah.

Page 12: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Dengan keluarnya Undang-Undang No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-nudangan maka status hukum dari Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 dapat dikatakan tidak berlaku lagi. Karena sudah terbentuk UU No. 10 Tahun 2004 yang isinya juga mengatur perihal perarturan perundang-undangan di Indonesia maka Ketetapan MPR tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :a. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar nasional dan

adanya hierarki jenjang norma hukum.b. Sistemnya, yaitu system konstitusi.

UUD 1945 sebagai naskah keseluruhan terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan sebagai hukum dasr negara.

c. Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi.Dapat dilihat pada Pembukaan UUD 1945 dan juga pada pasal 2 ayat (2) yaitu “Kedaulatan berada di tangan rakyat dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.

d. Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat (1) UUD 1945).

e. Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR).f. Sistem pemerintahannya adalah presidensiil.g. Kekkuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif).h. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumaph

darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaiana abadi dan keadilan sosial.

i. Adanya jaminan akan hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia (Pasal 28 A-J UUD 1945).

3. Hubungan Negara Hukum dengan DemokrasiHubungannya dapat dikatakn bahwa negara demokrasi pada dasranya adalah negara hukum. Namun, negara hukum belum tentu negara demokrasi. Negara hukum hanyalah satu cirri dari negara demokrasi. Franz Magnis Suseno (1997) mrnyatakana da lima gugus cirri hakiki dari negara demokrasi. a. Negara hukumb. Pemerintah di bawah kntrol nyata masyarakatc. Pemilihan Umum yang bebasd. Prinspi mayoritase. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.Berdasarkan sejarah perkembangannya, tumbuhnya negara hukum, baik formal

maupun mateiil bermula dari gagasan demokrasi konstitusional, yaitu negara demokrasi yang berdasra tas konstitusi.

Demokrasi baik sebagai bentuk pemerintahan maupun suatu system politik berjalan di atas dan utnduk pada koridor hukum yang disepakati bersama sebagai aturan main demokrasi. Adapaun demokrasi sebagai sikap hidup ditunjukkan dengana danya perilaku yang taat pada aturan main yang telah disepakati bersama pula.

Menjadi negara hukum belum tentu menjadi negara demokrasi. Negara hukum adalah syarat utama dan peran utama bagi negara demokrasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mirriam Budiarjo dalam Franz Magnis Suseno (1997) yang menyatakan bahwa “demokrasi konstitusional” pertama-tama merupakan Rechtsstaat atau Rule of Law (negara hukum).

C. HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak dasr yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Mustafa Kemal Pasha (2002) menyatakan

Page 13: Rangkuman Pkn Bab 5-8

bahwa yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah SWT. Rumusan “sejak lahir” sekarang dipertanyakan, sebab bayi yang ada dalam kandungan sudah memiliki hak untuk hidup. Oleh karena itu, rumusan yang lebih sesuai adalah hak dasaar ygn melekat pada manusia sejak ia hidup.

Kesadaran akan hak asasi manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.

Pengakuan HAM memiliki dua landasan, sebagai berikut :a. Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. Kodrat manusia

adalah sama derajat dan martabatnya.b. Landasan yang kedua dan lebih dalam, yatu Tuhan mencipakan manusia. Semua

manusia sama kedudukannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, kecuali nanti pada amalnya.Dengan demikian, kesadaran manusia akan hak asasi manusia itu ada, karena

pengkauan atas harkta dan martabat yang sama sebagai manusia. Selama manusia belum mengakui adanya persamaan harkat dan martabat manusia, maka hak asasi manusia belum bisa ditegakkan.

Hak asasi manusia wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Secara definitive, hak artinya kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu di luar dirinya (Suria Kusuma, 1986). Kebalikan dari hak adalah kewajiban yang berarti tugas yang harus dijalankan manusia untuk mengakui kekuasaan itu.

Istilah hak asasi manusia bermula dari Barat yang dikenal dengan right of man untuk menggantikan natural right. Karena istilah right of man tidak mencakup right of woman maka oleh Eleanor Roosevelt diganti dengan istilah human right yang lebih universal dan netral (Gazalli, 2004).

Istilah natural right berasal dari konsep John Locke mengenai hak-hak alamiah manusia yang menggambarkan bahwa kehidupan manusia yang asli sebelu bernegara (state of nature) memiliki hak-hak dasar perorangan yang alami. Hak-hak alamiah manusia itu antara lain hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik. Sete;ah bernegara, hak-hak itu tidak lenyap tetapi justru dijamin dalam kehidupan bernegara.

2. Macam Hak Asasi Manusia

Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Berdasarkan pengertian di atas, cirri hak asasi manusia adalah (TIM ICCE UIN, 2003) :

a. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.

b. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orag tanpa memandang jenis kelamin, asal-usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik.

c. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar.

Hak asasi manusia merupakan hak dasra manusia, antara lain :a. Hak asasi manusia menurut Piagam PBB tentang Deklarasi Univesal of Human Right

1948, meliputi :1. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat.2. Hak memiliki sesuatu.

Page 14: Rangkuman Pkn Bab 5-8

3. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.4. Hak menganut aliran kepercayaan suatu agama.5. Hak untuk hidup.6. Hak untuk memperoleh nama baik.7. Hak untuk memperoleh pekerjaan.8. Hak untuk mendapatkan perlindugan hukum.

b. Hak asasi manusia menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, meliputi :1. Hak untk hidup.2. Hak berkeluarga.3. Hak mengembangkan diri.4. Hak keadilan.5. Hak kemerdekaan.6. Hak berkomunikasi.7. Hak keamanan.8. Hak kesejahteraan.9. Hak perlindungan.

Hak asasi manusia meliputi berbgaia bidang, antara lain :a. Hak asasi pribadi (Personal Rights), misal hak kemerdekaan, hak menyatakan

pendapat, hak memeluk agama.b. Hak asasi politik (Polotical Rights), yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara,

missal hak berserikat dan berkumpul, memilih dan dipilih, hak berkumpul.c. Hak asasi ekonomi (property Rights), missal hak memiliki sesuatu, hak mengadakan

perjanjian, hak bekerja, hak mendapatkan hidup layak.d. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (Social and Cultural Rights), missal hak

mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pension, hak mengembangkan kebudayaan, hak bereksresi.

e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (Rights of Legal Equality).

f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan (Procedural Rights).

D. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIASejarah Pengakuan HAMPada hakikatnya, muncul karena inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya, sebagai akibat tindakan sewenang-wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan, ketidakadilan, dan kezaliman (tirani). a. Perkembangan Hak Asasi Manusia pada Masa Sejarah

1. Perjuangan Nabi Musa dalam membebaskan umat Yahudi dari perbudakan (6000 SM)

2. Hukum Hammurabi di Babylonia yang menjamin keadilan bagi warga negara (tahun 2000 SM)

3. Socrates (469-399 SM), Plato (429-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM) sebagai filsuf yunani peletak dasra Hak Asasi Manusia.

4. Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk membebaskan para bayi wanita dan wanita dari penindasan bangsa Quraisy (tahun 600 Masehi).

b. Perkembangan hak Asasi Manusia di InggrisInggris merupakan negara pertama di duia yang memperjuangkan hak asasi manusia. 1. Tahun 1215, munculnya piagam “Magna Charta” atau Piagam Agung. Magna

Charta membatasi kekuasaan Raja John di Inggris.2. Tahun 1628, keluarnya piagam “Petition of Rights”

Dokumen ini berisi pernyataan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya.

Page 15: Rangkuman Pkn Bab 5-8

a) Pajak dan pungutan istimewa harus disertai dengan persetujuan.b) Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.c) Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.

3. Tahun 1679, munculnya “Habeas Corpus Act”Merupakan undang-undang yang mengatur penahanan seseorang. Isinya adalah :a) Seseorang yang ditaha segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.b) Alasana penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.

4. Tahun 1689, keluarnya “Bill of Rights”Merupakan undang-undang yang diterima oleh parlemen Inggris sebagai bentuk perlawanan terhadap Raja James II.

c. Perkembangan Hak Asasi Manusai di Amerika SerikatPerjuangan penegakan hak asasi manusia di Amerika Serikat didasari oleh pemikiran John Locke, yaitu tentang hak-hak alam seperti. Hak hidup (life), hak kebebasan (liberty), dan hak milik (property). Dasar inilah yang kemudian dijadikan landasan bagi pengakuan hak-hak asasi manusia yang terlihat dalam Declaration of Independence of The United States. Dalam sejarah perjuangan hak asasi manusia, negara Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai negara pertama yang menetapkan dan melindungi hak asasi manusia dalam konstitusinya.

d. Perkembangan Hak Asasi Manusia di PerancisPerjuangan hak asasi manusia di Perancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal revolusi Perancis pada tahun 1789 yang dikenal dengan Declaration des Droits de L’homme et Du Citoyen (pernyataan mengenai hak-hak asasi manusia dan warga negara). Deklarasi ini menyatakan bahwa “hak-hak asasi manusia ialaha hak-hak alamiah yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan daripada hakikatnya dank arena itu bersifat suci”. Revolusi Perancis ini dikenal sebagai perjuangan penegakan HAM di Eropa. Dalam revolusi ini, muncul semboyan Liberty, Egality, dan Fraternity (Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaran).

e. Atlantic Charter Tahun 1941Muncul pada saat ternjadinya PD II yang dipelopori oleh F.D. Roosevelt yang menyebutkan The Four Freedom (empat macam kebebasan) :a) Freedom of Religionb) Freedom of Speech and Thoughtc) Freedom of Feard) Freedom of Want

f. Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh PBBPada tanggal 10 Desember 1948, PBB telah berhasil merumuskan naskah yang dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights, yaitu pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia, sehigga tanggal 10 desember sering diperingati sebgaai hari hak asasi manusia. Berawal dari deklarasi tersebut, negara-negara yang tergabung dalam bebagai organisasi dan kelompok regional mulai merumuskan bersama hak asasi manusia sebgaia kimitmen mereka dalam menegakkan hak asasi manusia.

g. Hasil Sidang Mejelis Umum PBB Tahun 1966Tahun 1966, dalam Sidang Majelis Umum PBB, telah diakui Covenants on Human Rights dalam hukum Internasional dan diratifikasi oleh negara-negara anggota PBB.1) The International on Civil and Political Righs2) The International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights3) Optional Protocol

Page 16: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Selanjutnya berkembang beberapa deklarasi mengenai hak asasi manusia di dunia, antara lain :1) Declaration on the rights of Peoples to Peace tahun 1984.2) Declaration on the rights to Development tahun 1986.3) Afican Charter on Human and Peoples’ Rights tahun 1981.4) Cairo Declaration on Human rights Islam tahun 1990.5) Bangkok declaration tahun 1993.6) Deklarasi Wina tahun 1993.Ada tiga generasi hak asasi manusia, antara lain :1) Generasi pertama adalaha Hak Sipil dan Politik yang bermula di dunia Barat

(Eropa).2) Generasi kedua adalah Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diperjuangkan oleh

negara Sosialis di Eropa Timur.3) Generasi ketiga adalah Hak Perdamaian dan Pembangunan yang diperjuangkan

oleh negara-negara berkembang (Asia-Afrika).Perkembangan berikutnya yaitu munculnya generasi keempat hak asasi manusia (TIM ICCE, 2003). Pemikiran hak asasi manusia generasi keempat dipelopori oleh negara-negara Asia pada tahun 1983 yang melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of The Basic Duties of Asian People and Government.

E. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA1. Pengakuan Bangsa Indonesia akan Hak Asasi Manusia

Telah tervantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dulu ada disbanding dengan Deklarasi Universal PBB yang lahir pada 10 desember 1948.a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea Pertama

Hal ini dapat dilihat pada alinea pertama yang berbunyi “…. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa …. ”. Berdasarkan hal itu, bangsa Indonesia mengakui adanya hak untuk merdeka dan bebas.

b. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea KeempatDi dalamnya terdapat sila ke dua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan landasan idiil akan oengakuan dan jaminan hak asasi manusia di Indonesia.

c. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945Rumusan hak tersebut mencakup hak dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang tersebar dari Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Rumusan baru tentang hak asasi manusia tertuang dalam Pasal 28A-J UUD 1945 hasil amandemen pertama 1999.

d. Ketetapan MPRKetetapan MPR mengenai hak asasi manusia Indonesia tertuang dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Kemudian keluralah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia di Indonesia. Selain itu juga Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Macam-macam hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan tersebut adalah :1) Hak untuk hidup2) Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan3) Hak keadilan 4) Hak kemerdekaan5) Hak atas kebebasan informasi6) Hak kemanana7) Hak kesejahteraan8) Kewajiban9) Perlindungan dan pemajuan.

Page 17: Rangkuman Pkn Bab 5-8

e. Peraturan Perundang-undanganUndang-Undang tentang HAM di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999.1) Hak untuk hidup (Pasal 4)2) Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)3) Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11,12,13,14,15,16)4) Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17,118.19)5) Hak atas kebebasan pribadi (20-27)6) Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)7) Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)8) Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)9) Hak wanita (Pasal 45-51)10) Hak anak (Pasal 52-61)Dalam Undang-Undang Dasar 1945 BAB 20A Pasal 28A sampai J, tercantum rumusan hak asasi manusia. Pada dasrnya sama dengan rumusan yang ada dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998, namun sekarang telah dicabut berdasarkan keketapan MPR No. I/MPR/2003 karena isi dalam ketetapan tersebut sudah termuat dalam UUD 1945.

2. Penegakan Hak Asasi Manusia Kelembagaan yang menangani masalah yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia, antara lain :a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dibentuk berdasarkan

Keppres Nomor 5 Tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 yang kemudian dikukuhkan lagi melalui Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

b. Pengadilan Hak Asasi Manusia dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

c. Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc dibentuk atas usul dari DPR berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan Presiden untuk memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

d. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.Masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam rangka penegakan dan perlindungan hak asasi manusia. Masyarakat dapat membentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yaitu lembaga atau organisasi yang secara khusus dibentuk oleh masyarakat dengan tugas perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia. LSM mengonsentrasikan kegiatannya pada upaya penegakan dan perlindungan HAM. Beberapa contoh LSM antara lain :a. KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)b. YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)c. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)d. Human Rights Watch (HRW)

3. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi ManusiaAdalah wujud nyata kepedulian masyarakat internasional akan pengakuan, perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia. Beberapa konvensi yang berhasil diciptakan adalah sebagai berikut :a. Universal Declaration of Human Rights ; 10 Desember 1945b. International Covenant of Civil and Political Rights ; tahun 1996c. Declaration on the Rights of People to Peace ; 1986d. African Charter on Human and Peoples’ Rights ; tahun 1981e. Cairo Declaration on Human Rights in Islam ; tahun 1990

Page 18: Rangkuman Pkn Bab 5-8

f. Bangkok Declaration ; April 1993g. Vienna Decalration (Deklarasi Wina) ; 1993

4. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi InternasionalDiwujudkan dengan keikutsertaan Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrument internasional. Meratifikasi suatu prjanjian berarti bahwa suatu negara mengikatkan diri untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian dan bahwa ketentuan-ketentuan itu menjadi bagian dari hukum nasionalnya.Meratifikasi berbagai instrument internasional mengenai hak asasi manusia berarti Indonesia secara langsung sudah mengikatkan diri pada isi dokumen tersebut dan menjadikannya sebagai bagian dari hukum nasional Indonesia.Beberapa macam konvensi internasional tentang hak asasi manusia yang sudah diratifikasi Indonesia ;a. Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949 (diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor

59 Tahun 1958).b. Konvnesi tentang Hak Politik Kaum Perempuan – Convention on the Political

Rights of Women diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 68 tahun 1958.c. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan

– Convention on the Eliminaion of Dicrimination Against Women (diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984).

d. Konvensi Hak Anak – Convention on the Rights of Child (diratifikasi dengan Keppres No.36 tahun 1990).

e. Konvensi Pelarangan, Pengembangan, Produksi, dan Penyimpanan Senjata biologis dan Beracun serta Pemusnahannya – Convention on the Prohibition of the Development, Production and Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their Destruction (Diratifikasi dengan Keppres No. 58 tahun 1991)

f. Konvensi Internasional terhadap Antiapartheid dalam Olahraga – International Convention Against Apartheid in sports (Diratifikasi dengan Undang-Undang Nommor 48 Tahun 1993).

g. Konevensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau merendahkan Martabat Manusia – Torture Convention (diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998).

h. Konvensi Organisasi Buruh Internasional Nomor 87 Tahun 1998 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi – ILO convention No. 87 Concerning freedom of Assosiation and Protection on the Rights to Organise (diratifikasi dengan Undang-Undang nomor 83 Tahun 1998).

i. Konvensi Internasional tentan gpenghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial – Convention on the elimination of Racial C+Discrimination (diratifikasi dengan Undang-Undang no. 29 tahun 1999).

j. Konvenan Internasioal tentang Hak-Hak ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights). Diratifikasi dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2005.

k. Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights) diratifikasi dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2005.

BAB 7

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Page 19: Rangkuman Pkn Bab 5-8

A. PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARAWawasan Nusantara merupakan wawasan nasional bangsa Indonesia yang dijadikan

sebagai wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

1. Pengertian Wawasan NusantaraPengertian Wawasan Nusantara dapat diartikan secara etimologis dan terminologis.a. Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.

Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.

b. Secara terminologis, Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat sebagai berikut. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Prof. Wan Usman :

“ Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”

Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pengertian Wawasan Nusantara menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhanas tahun 1999, sebagai berikut :“ Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.

2. Hakikat Wawasan NusantaraHakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kestuan wilayah nasional

(rumusan dalam GBHN-persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah). Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “ Perssatuan bangsa dan kesatuan wilayah”.

3. Kedudukan Wawasan NusantaraWawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan.

Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan nusantara adalah menjadi bansa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

Paradigma Ketatanegaraan Republik Indonesia :1. Pancasila/Pembukaan UUD1945 : Landasan Idiil2. UUD 1945 : Landasan Konstitusional3. Wawasan Nusantara : Landasan Visional4. Ketahanan Nasional : Landasan Konsepsional5. Dokumen Rencana Pembangunan : Landasan Operasional6. Pembangunan Nasional

B. LATAR BELAKANG KONSEPSI WAWASAN NUSANTARALatar belakang atau faktor-faktor yang memengaruhi tumbuhnya konsepsi Wawasan

Nusantara adalah sebagai berikut :1. Aspek Historis

Page 20: Rangkuman Pkn Bab 5-8

2. Aspek Geografis dan sosial budaya3. Aspek Geopolitis dan kepentingan nasional.

1. Segi Historis atau SejarahDari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu

dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal, yaitu :a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecahb. Kita pernah mengalami memiliki wilayah yang terpisah-pisah.Secara historis, wilayah Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda atau wilayah eks

Hindia Belanda. Wilayah Hindia Belanda yang terbentuk kepulauan merupakan wilayah yang terpisahkan oleh laut bebas. Bukti bahwa wilayah Hindia Belanda adalah terpisah-pisah dan bukan merupakan satu kesatuan adalah digunakannya ketentuan bahwa laut teritorial Hindia Belanda adalah selebar 3 mil, berdasarkan Territoriale, Zee en Maritime Kringen Ordonantie tahun 1939 disingkat Ordonansi 1939. Dengan adanya Ordonansi 1939 tersebut, laut atau perairan yang berada di dalam wilayah yang lebih dari 3 mil adalah di luar wilayah teritorial. Perairan itu menjadi lautan bebas dan berlaku sebagai perairan internasional.

Sebagai bangsa yang berjajah dan terpecah-pecah serta memiliki wilayah yang terpisah-pisah, jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa Indonesia. Keadaan tersebut tidak mendukung upaya kita mewujudkan bangsa yang bersatu, berdaulat, dan untuk menuju bangsa yang adil dan makmur sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

Untuk bisa keluar dari keadaan bangsa terjajah dan terpecah, kita membutuhkan semangat kebangsaan. Munculnya semangat kebangsaan Indonesia ditandai dengan era kebangkitan nasional yaitu kemunculan berbagai organisasi perjuangan. Penegasan akan semangat kebangsaan itu ditandai dengan adanya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Perkembangan semangat kebangsaan Indonesia dapat dikategorikan dalm kurun waktu sebagi berikut :

a. Zaman perintis 1908, yaitu dengan kemunculan Pergerakan Nasional Budi Utomo.b. Zaman penegas 1928, yaitu dengan ikrar sumpah pemuda.c. Zaman pendobrak 1945, yaitu dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan “ revolusi integratif ” dari bangsa

Indonesia. Upaya untuk menjadikan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh tudak lagi terpisah adalah dengan mengganti Territoriale, Zee en Maritime Kringen Ordonantie tahun 1939. Setelah 12 tahun kemudian, yaitu tahun 1957 terjadi perubahan pada wilayah teritorial Indonesia. Perdana menteri Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan peryataan yang dikenal dengan Deklarasi Juanda 1957.

Isi pokok Deklarasi Juanda adalah menyatakan laut teritorial Indonesia adalah selebar 12 mil tidak lagi 3 mil berdasarkan point to point theory. Deklarasi Juanda dinyatakan sebagai pengganti Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939 dengan tujuan :

a. Perwujudan bentuk wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat;b. Penentuan batas-batas wilayah negara Indonesia disesuaikan dengan asas negara

kepulauan;c. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan

keamanan negara kesatuan Republik Indonesia.Deklarasi Juanda dikukuhkan dalam Undang-Undang Nomor 4/ Prp Tahun 1960 tentang

Perairan Indonesia yang berisi :a. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman

Indonesia;b. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil;c. Perairan pedalaman Indonesia adlah semua perairan yang terletak pada sisi dalam dari

garis dasar.Deklarasi Juanda diperjuangkan terus dalam forum Internasional agar pengakuan

Indonesia atas wilayah teritorial tersebut mendapat pengukuhan sekaligus kekuatan hukum di mata internasional. Melalui perjuangan panjang akhirnya konferensi PBB tanggal 30 April 1982

Page 21: Rangkuman Pkn Bab 5-8

menerima UNCLOS. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut diakui atas Negara Kepulauan.

Pada tahun 1969 negara Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang landas kontinen Indonesia. Deklarasi itu berintikan :

1. Kekayaan alam di landas kontinen adlah milik negara bersangkutan;2. Batas landas kontinen yang terletak di antara dua negara adalah garis tengahnya.Pada tahun1980 pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Zone

Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) Indonesia. ZEE berintikan : 1. Lebar ZEE Indonesia 200 ml diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.2. Hak berdaulat untuk menguasai kekayaan sumber alam di zeei3. Lautan di ZEEI tetap merupakan lautan bebas untuk pelayaran Internasional. ZEEI

diterima oleh hampir seluruh peserta konferensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dan dikukuhkan oleh pemerintah R. Dengan UU No. 5/ 1983.

2. Segi Geografis dan Sosial BudayaDari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara bangsa dengan

wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen.Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa tersebut, antara lain sebagai berikut :a. Indonesia bercirikan negara kepulauan dengan jumlah 17.508 pulau.

b. Luas wilayh 5,192 juta km dengan perincian daratan seluas 2,027 juta km dan laut seluas 3,166 km. Negara kita terdiri dari 2/3 lautan / perairan.

c. Jarak utara selatan 1.888 km dan jarak timur barat 5.110 km.

d. Indonesia terletak di antar dua benua dan dua samudra ( posisi silang )

e. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa.

f. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim.

g. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan, yaitu Mediterania dan Sirkum Pasifik.

h. Berada pada 6’ LU- 11’ LS dan 95’ BT – 141’ BT

i. Wilayah yang subur dan habitable ( dapat dihuni )

j. Kaya akan flora, fauna, dan sumber daya alam.

k. Memiliki etnik yang sangat banyak (heterogenitas suku bangsa ) sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.

l. Memiliki jumlah penduduk yang besar dengan jumlah sekitar 218,868 juta ( tahun 2005).

Posisi Indonesia yang demikian inin sering dinyatakan memiliki posisi yang strategis. Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa membuka peluang kearah sentrifugal ( memecah ) perlu ditanggulangi, serta peluang gerak sentripetal (menyatu ) perlu diupayakan secara terus-menerus. Salah atu upaya yang dilakukan adalah dengan memgembangkan konsepsi Wawasan Nusantara.

3. Segi Geopolitis dan Kepentingan Nasional Geopolitik adalah istilah yang pertama kali dikemukakan oleh Frederich Ratzzel sebagai Ilmu

Bumi Politik. Sebagi Ilmu, Geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Untuk bangsa Indonesia, orang pertama yang mengaitkan geopolitik dengan bangsa Indonesia adalah Ir. Soekarno. Pada pidatonya di hadapan sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Berdasarkan pidato tersebut, berdasarkan geopolitik, wilayah Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Merauke yang terletak antara dua samudra dan dua benua. Kesatuan antara bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air itulah yang membentuk semangat dan wawasan kebangsaan, yaitu sebagai bangsa yang bersatu.

Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional. Sejalan dengan hal tersebut, bangsa Indonesia berkepentingan untuk mewujudkan hal-hal diatas. Upaya untuk terus membina persatuan dan keutuhan wilayah adalah dengan mengembangkan wawasan nasional bangsa. Wawasan nasional bangsa Indonesia itu adalah Wawasan Nusantara.

C. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

1. Geopolitik sebagai Ilmu Politik

Page 22: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo ( bahasa Yunani ) yang berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Istilah Geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik (political geography) , yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic, di singkat Geopolitik.

Teori-Teori Geopolitik1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Frederich Ratzel (1844-1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang hidup. Negara Identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok bangsa. Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.

2. Teori Geopolitik Rudolf KjellenRudolf Kjellen (1864-1922) melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Negara adalah

satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik dan krati politik. Negar sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.

3. Teori Geopolitik Karl HaushoferKarl Haushofer (1896-1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan

tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme. Untuk mencapai maksud tersebut, negara harus mengusahakan :

a. Autarki yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara lain

b. Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan regional), yaitu : Pan Amerika Pan Asia Timur Pan Rusia India Pan Eropa Afrika

Teori geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler sehingga menimbulkan Perang Dunia II.

4. Teori Geopolitik Halford MackinderHalford Mackinder ( 1861-1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu

dengan penguasaan daerah-daerah ‘ jantung’ dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. Berdasarkan hal ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.

5. Teori Geopolitik Alfred Thayer MahanAlfred Thayer Mahan(1840-1914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan

memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termasuk akses laut.6. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller

Guilio Douhet(1869-1930) dan William Mitchel (1878-1939) mempunyai pendapat lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Berdasrkan hal ini munculah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di darat.

7. Teori Geopolitik Nicholas J.SpijkmanNicholas J.Spijkman(1879-1936) terkenal dengan teori Daerah Batas. Dalam teorinya, ia

membagi dunia dalam empat wilayah atau area :

Pivot Area, mencakup wilayah daerah jantung. Offshore continent land, mencakup wilayah pulau di luar Eropa-Asia. Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau diluar Eropa-Asia, Afrika Selatan. New World, mencakup wilayah Amerika.

2. Paham Geopolitik Bangsa IndonesiaPaham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi Wawasan Nusantara. Bagi

bangsa Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut. Berdasarkan wilayah Indonesia berserta apa yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan. Pandangan atau wawasasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.

D. PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA

Page 23: Rangkuman Pkn Bab 5-8

1. Perumusan Wawasan NusantaraKonsepsi Wawasan Nusantara dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu dalam

ketetapan MPR mengenai GBHN. Secara berturut-turut ketentuan tersebut adalah :1. Tap MPR No.IV/MPR/19732. Tap MPR No.IV/MPR/19783. Tap MPR No.II/MPR/19834. Tap MPR No.II/MPR/19885. Tap MPR No.II/MPR/19936. Tap MPR No.II/MPR/1998Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan

nasional dalam mencapai Tujuan Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara. Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup :

1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politika. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu

kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.

b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan serta mempunyai tekad di dalam mencapai cita-cita bangsa.

d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

e. Bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan kesatuan hukum dan berarti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

2. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomia. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan

milik bersama bangsa.b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah dalam

rangka mengembangkan ekonomi bangsa.3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan yang sama, merata dan seimbang.

b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.

4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanana. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi

seluruh bangsa dan negara.b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam

pembelaan negara.Masing-masing cakupan arti dari perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan

(POLEKSOSBUDHANKAM) tersebut tercantum dalam GBHN.a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan Politik meliputi masalah-masalah :

1. Kewilayahan nasional;2. Persatuan dan kesatuan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional;3. Kesatuan falsafah dan ideologi negara;4. Kesatuan hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi meliputi masalah-masalah :1. Kepemilikan bersama kekayaan efektif maupun potensial wilayah nusantara;2. Pemerataan hasil pemanfaatan kekayaan wilayah nusantara;3. Keserasian dan keseimbangan tingkat pengembangan ekonomi

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan sosial budaya, meliputi masalah-masalah :1. Pemerataan, keseimbangan, dan persamaan dalam kemajuan masyarakat.

Page 24: Rangkuman Pkn Bab 5-8

2. Mempersatukan corak ragam budaya yang ada sebagai kekayaan nasional Budaya Bangsa.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Kesatuan Pertahanan dan Keamanan, meliputi masalah-masalah :1. Persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga negar dalam rangka memberla

Negara dan Bangsa;2. Ancaman terhadap satu pulau atau daerah dianggap sebagai ancaman terhadap

seluruh bangsa dan negara.Wawasan Nusantara mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi, sistem

sosial, sistem budaya dan sistem pertahanan-keamanan dalam lingkup negara nasional Indonesia.2.Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

a. Wilayah DaratanWilayah daratan adalah daerah di permukaan bumi dalam batas-batas tertentu dan di dalam

tanah permukaan bumi. Untuk menentukan batas wilayah daratan biasanya dilakukan dengan negara-negara yang berbatasan darat. Batas-batas dapat dibuat dengan sengaja atau dapat pula ditandai dengan benda-bennda alam, seperti gunung, hutan dan sungai. Indonesia memiliki wilayah daratan yang berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste.

b.Wilayah PerairanWilayah Perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan, dan perairan

pedalaman. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk ke dalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup. Penentuan batas perairan khususnya yang berbatasan dengan negara tetangga dilakukan dengan perjanjian bilateral.

c. Wilayah UdaraWilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan lautan negara itu.

Seberapa jauh kedaulatan negara terhadap wilayah udara di atasnya, terdapat beberapa aliran, yaitu:1. Teori Udara Bebas

a. Kebebasan ruang tanpa batas, ruang udara dapat dipergunakan oleh siapa pun. Negara tidak berhak dan berdaulat di ruang udara;

b. Kebebasan ruang terbatas, terbagi dua :1. Negara kolong berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihara keamanan

dan keselamatan;2. Negara kolong hanya berhak terhadap suatu wilayah tertentu.

Teori yang menyatakan adanya kebebasan ruang terbatas adalah :a. Teori Keamananb. Teori Penguasaan Cooperc. Teori udara Schachter

2.Teori Negara Berdaulat di UdaraMengenai teori ini belum ada kesepakatan di forum internasional. Mengenai ruang angkasa

masih timbul salah pengertian tentang batas jarak ketinggian yaitu dari mana mengukurnya.

3. Unsur Dasar Wawasan NusantaraKonsepsi Wawasan Nusantara mengandung/terdiri dari 3 unsur dasar, yaitu wadah

(countour), isi (content), dan tata laku (conduct).a. Wadah (Countour)Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadh berbagai kegiatan

kenegaraan dalm wujud suprastruktur politik, sedangkan sebagai wadah kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

b. Isi (Content)“ Isi ” adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan

nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, “ isi ” menyangkut dua hal yang esensial, yakni sebagai berikut.

1. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujan nasional.

2. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

c. Tata laku (Conduct)

Page 25: Rangkuman Pkn Bab 5-8

“ Tata laku “ merupakan hasil interaksi antara “wadah” dan “isi” yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Secara sederhana dapat dinyatakan, tata laku batiniah adalah sikap, jiwa, dan semangat setiap warga negara untuk mendukung konsepsi Wawasan Nusantara, Tata laku lahiriah adalah perilaku atau tindakan setiap warga negara untuk mengimplementasikan terwujudnya konsepsi Wawasan Nusantara.

4.Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantaraa. Tujuan Wawasan NusantaraTujuan Wawasan Nusantara terdiri atas 2 yaitu :1. Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek

kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, sosila budaya dan pertahanan keamanan.2. Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba

berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.

b.Manfaat Wawasan Nusantara Manfaat yang kita dapatkan dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut.1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional.2. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya yang

besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.4. Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan wilayah

nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.5. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional. Misalnya tercermin

dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika“.Wawasan Nusantara dalam fungsinya sebagai wawasan dalam mencapai tujuan

pembangunan nasional, harus mampu menumbuhkan dan meningkatkan momentum kekuatan-kekuatan sentripetal untuk dapat terus mempertahankan dan memelihara kemantapan kesetiakawanan sosial yang melandasi persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara. Wawasan Nusantara harus dapat meningkatkan Ketahanan Nasional sehingga terjaminlah kelanjutan dan peningkatan pembangunan nasional.

E. OTONOMI DAERAH DI INDONESIA1. Kaitan Wawasan Nusantara dengan Otonomi Daerah

Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah nasional. Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah ini merupakan modal berharga dalam melaksanakan pembangunan. Wawasan Nusantara juga mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem budaya, dan sistem pertahanan-keamanan dalam lingkup negara nasional Indonesia.

Dalam menyelenggarakan pemerintahannya Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas desentralisasi, bukan sentralisasi. Desentralisasi artinya, penyerahan urusan pemerintah dari atas kepada pemerintah di bawahnya untuk menjadi urusan rumah tangganya. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan kekuasaan. Kekuasaan terbagi antara pemerintah pusat dan daerah. Daerah memiliki hak otonomi untuk menyelenggarakan kekuasaan. Desentralisai inilah yang menghasilkan otonomi daerah. Negara kita melaksanakan otonomi daerah karena melaksanakan amanat UUD 1945 Pasal 18.

Untuk menyelenggarakan pemerintahan di daerah dibentuk undang-undang organik sebagai pelaksanaan dari pasal 18UUD 1945. Undang-Undang tersebut adalah Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang- undang ini menggantikan Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No.22 Tahun 1999 merupakan pengganti dari Undang-Undang No.5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah.

2. Otonomi Daerah di IndonesiaMenurut Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang

berbentuk Republik. Negara Kesatuan Republik Indonesia memilih cara desentralisasi dalm penyelenggaraan pemerintahnya bukan sentralisasi ini disebabkan :

1. Wilayah indonesia yang sangat luas.2. Daerah-daerah di Indonesia memiliki kondisi geografi dan budaya yang berlainan.Otonomi Daerah diartikan diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan otonomi daerah dapat juga diartikan sebagai hak dan kewenangan

Page 26: Rangkuman Pkn Bab 5-8

daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Menurut Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, daerah yang bersifat otonom atau daerah otonom, meliputi 3 daerah yaitu :

1. Daerah provinsi,2. Daerah kebupaten dan3. Daerah kota.Selain asas desentralisasi, daerah otonom dalam hal ini daerah provinsi menganut pula asas

dekonsentrasi. Asas dekonsentrasi adalah asa yang menyatakan adanya pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

Menurut undang-undang, otonomi daerah di Indonesia didasrkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Otonomi yang nyata adalah keleluasaan Daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang tertentu yang secara nyata ada diperlukan serta tumbuh, hidup, dan berkembang di daerah.

Dengan demikian kewenangan daerah otonom sangat luas. Pemerintah daerah berwenang mengurus sendiri kepentingan masyarakatnya. Urusan itu meliputi berbagai bidang, yaitu :

a. Pendidikanb. Kesejahteraanc. Kesehatand. Perumahane. Pertanianf. Perdagangan, dllSedangkan pemerintah pusat hanya menangani 6 urusan saja yaitu :a. Politik luar negerib. Pertahananc. Keamanand. Yustisie. Moneter dan fiskal nasionalf. AgamaOtonomi dan desentralisasi adalah cara atau strategi yang dipilih agar penyelenggaraan

NKRI ini bisa menciptakan pembangunan yang berkeadilan dan merata di seluruh wilayah tanah air. Keadilan adalah prasyarat bagi terwujudnya persatuan bangsa sebagaimana hakikat dari Wawasan Nusantara.

BAB 8

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa indonesia memiliki pengerian bahwa konsep ketahanan nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa indonesia dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.

A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONALTerdapat tiga sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:1. Ketahanan nasional sebagai kondisi.

Perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.

2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara.

3. Ketahanan nasional sebagai doktrin.Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan negara.

Ketahanan nasional adalah konsepsi politik kenegaraan Republik Indonesia. Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional di Indonesia. Sebagai

Page 27: Rangkuman Pkn Bab 5-8

konsepsi politik ,ketahanan nasional terdapat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara(GBHN).

B. PERKEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI INDONESIA1. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional

Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan Indo Cina sehingga satu persatu kawasan Indo Cina menjadi negara komunis.

Concern atas fenomena tersebut memengaruhi para pemikir militer di SSKAD. Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yaitu tidak adanya perlawanan yang gigih dan ulet di Indocina dalam menghadapi ekspansi komunis.

Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di Filipina, Malaya, Singapura dan Thailand. Bahkan gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30 September 1965, namun akhirnya dapat diatasi. Menyadari atas berbagai kejadian tersebut, semakin kuat gagasan pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada dalam masyarakat dan bangsa Indonesia terjamin di masa-masa mendatang. Jawaban atas pertanyaan eksploratif tersebut adalah adamya kekuatan nasional yang antara lain berupa unsur kesatuan dan persatuan serta kekuatan nasional.

Pada tahun 1968, pemikiran di lingkungan SSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas(Lembaga Pertahanan Nasional). Dalam pemikiran Lemhanas tahum 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial,dan militer. Pada tahun 1969, lahirlah istilah ketahanan nasioanal yang menjadi pertanda dari ditinggalkannya konsep kekuatan.

Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional , didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.

Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsepsi ketahanan nasional berawal dari konsepsi kekuatan nasional yang dikembangkan oleh kalangan militer. Pemiliran konseptual ketahanan nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah dimasukkan ke dalam GBHN.

1. Ketahanan Nasional dalam GBHN

Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukkan dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Konsepsi ketahanan nasional berikut perumusan yang demikian berlanjut pada GBHN 1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988.Perumusan ketahanan nasional dalam GBHN 1993 berlanjut pada GBHN 1998. Konsepsi ketahanan nasional pada GBHN 1998 adalah rumusan yang terakhir. Rumusan mengenai ketahanan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai berikut:1. Pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang

mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.

2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan.

Menyimak rumusan mengenai Konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN tersebut, kita kembali mengetahui akan adanya tiga wujud ketahanan nasional yaitu:

Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan Ketahanan nasional sebagai kondisi Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional

Page 28: Rangkuman Pkn Bab 5-8

2. UNSUR-UNSUR KETAHANAN NASIONAL1. Gatra dalam Ketahanan Nasional

Para ahli memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu negara. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou

Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor yaitu:

a. Faktor tetap terdiri atas geografi dan sumber daya alamb. Faktor berubah terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi, karakter

nasional, moral nasional, dan kualitas diplomasi Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray

Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor yaitu:a. Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industri, dan militerb. Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitas

kepemimpinan Unsur kekuatan nasional menurut Palmer& Perkins

Unsur kekuatan nasional terdiri atas tanah, sumber daya, penduduk, teknologi, ideologi, moral, dan kepemimpinan.

Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas ChandraUnsur kekuatan nasional terdiri atas tiga yaitu:a. Alamiah terdiri atas geografi, sumber daya, dan penduduk;b. Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya, dan moral

nasionalc. Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, dan kebijaksanaaan kepemimpinan.

Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. MahanUnsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat pemerintahan.

Unsur kekuatan nasional menurut ClineUnsur kekuatan nasional terdiri atas sinergi antara potensi demografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi nasional, dan kemauan nasional

Unsur kekuatan nasional model indonesia Unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.a. Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam,dan

wilayah.b. Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan keamanan

Ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kondisi yang dinamis dari integrasi tiap gatra yang ada. Model ketahanan nasional dengan delapan gatra ( Astra gatra) ini secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut:K(t) = f( Tri Gatra, Panca Gatra)t atau = f(G,D,A), (I,P,E,S,H)tKeterangan:

K(t)= kondisi ketahanan nasional yang dinamisG = kondisi geografiD = kondisi demografiA = kondisi kekayaan alamI = kondisi sistem ideologiP = kondisi sistem politikE = kondisi sistem ekonomiS = kondisi sistem sosial budayaH = kondisi sistem sosial budayaf = fungsi, dalam pengertian matematist = dimensi waktu

Page 29: Rangkuman Pkn Bab 5-8

2. Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasionala. Unsur atau Gatra Penduduk

Faktor yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut: Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan

kepribadian Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk,pertumbuhan, persebaran,

perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara.

b. Unsur atau Gatra Wilayah Bentuk wilayah negara Luas wilayah negara Posisi geografis Daya dukung wilayah negara

c. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam Potensi SDA wilayah yang bersangkutan Kemampuan mengeksplorasi SDA Pemanfaatan SDA dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup Kontrol atas SDA

d. Unsur atau Gatra di bidang IdeologiIdeologi mendukung ketahanan suatu bangsa dan memiliki dua fungsi pokok yaitu:

Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan

e. Unsur atau Gatra di bidang PolitikPenyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:

Sistem politik yang dipakai Sistem pemerintahan yang dijalankan Bentuk pemerintahan yang dipilih Susunan negara yang dibentuk

f. Unsur atau Gatra di bidang EkonomiEkonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara.

g. Unsur atau Gatra di bidang Sosial BudayaPengembangan integrasi nasional menjadi hal yang amat penting sehingga dapat memperkuat ketahanan nasionalnya. Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan 2 strategi kebijakan, yaitu “assimilationist policy” dan “Bhineka tunggal ika policy”.

h. Unsur atau Gatra di bidang HANKAMPertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur utama HANKAM berada ditangan tentara(militer). Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.

C. PEMBELAAN NEGARA

1. Makna Bela NegaraKonsep bela negara dapat diuraikan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara “memanggul bedil” menghadapi serangan atau agresi musuh dan dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Adapun bela negara secara nonfisik didefinisikan sebagai “ segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

2. Peraturan Perundang-undangan tentang bela negara

Page 30: Rangkuman Pkn Bab 5-8

Ketentuan atau landasan hukum mengenai bela negara terdapat dalam batang tubuh UUD 1945, yaitu:

Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 Pasal 30 UUD 1945

Mengenai peran warga negara dalam bela negara disebutkan dalam pasal 9 UU No. 3 Tahun 2002.

3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara

Bela negara secara fisikMenurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota TNI dan Pelatihan Dasar Kemiliteran. Maksudnya sebagai upaya sosialisasi “konsep bela negara” dimana tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tetapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara RI.

Bela negara secara non fisikMenurut UU No. 3 Tahun 2002 keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat diselengggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai profesi.

4. Identifikasi Ancaman terhadap Bangsa dan Negara

Bentuk ancamanAncaman dibedakan menjadi dua yaitu ancaman militer dan ancaman nonmiliter. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.Bentuk- bentuk dari ancaman militer mencakup:

a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang menggunakan kapal maupun pesawat nonkomersial.

c. Spionase yang dilakukan negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militerd. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasionale. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasionalf. Pemberontakan bersenjatag. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata.

Macam ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan lebih kompleks lagi, yaitu:a. Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam

negeri.b. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRIc. Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras ,dan agama serta ideologi

di luar Pancasilad. Konflik komunale. Kejahatan lintas negaraf.Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun batu

loncatan ke negara lain.g. Gangguan keamanan laut seperti pembajakan, penangkapan ikan secara ilegalh. Gangguan keamanan udarai. Perusakan lingkunganj. Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa

D. INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA

Page 31: Rangkuman Pkn Bab 5-8

1. Posisi Negara dalam Era GlobalDalam membahas ketahanan nasional, sekarang ini kita tidak dapat melepaskan diri dari

pengaruh global serta perkembangan kehidupan internasional. Hal ini karena globalisasi dan perkembangan diluar negara turut memengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Globalisasi adalah proses sosial yang muncul akibat sebagai dari kemajuan dan inovasi teknologi serta perkembangan komunikasi dan informasi.

Namun sebagai sebuah proses, globalisasi memiliki karakteristik sebagai berikut:a. Terkait erat dengan kemajuan teknologi, arus informasi, dan komunikasib. Tidak dapat dilepaskan dari adanya akuntansi kapital, tingginya arus investasic. Berkaitan dengan semakin tingginya intensitas barang, jasa, dan pertukaran budaya d. Ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan ketergantungan tidak

hanya antarbangsa/negara tetapi juga antar masyarakat.Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon yang dapat dikategorikan sebagai berikut:a. Sebagian bangsa menyambut positif karena diangggap sebagai jalan keluar baru

untuk perbaikan nasib umat manusiab. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk

baru penjajahanc. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat

perkembangan teknologi informasi dan transportasi

Dalam naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) 2004-2009 telah dimunculkan Program Pengembangan Nilai Budaya. Program ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa dan memantapkan budaya nasional. Tujuan tersebut dicapai antara lain melalui upaya memperkokoh ketahanan budaya nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang bernilai positif dan produktif.

2. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian DuniaPeran serta indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian merupakan amanat

pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Keikutsertaan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian sejak tahun 1957. Pasukan pemeliharaan perdamaian dari Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda atau Konga.

Selain itu Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan merupakan wujud dari upaya di bidang diplomasi untuk melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yang memandatkan Indonesia untuk “turut serta secara aktif dalam upaya menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Page 32: Rangkuman Pkn Bab 5-8

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RANGKUMAN MATERI BAB 5 – BAB 8

DISUSUN OLEH :

DEASY MIRAYASHI I11110003DWI ERLINDA PUTRI I11110012RISTRA RETRIANDA DIFARISSA I11110039NENENG WULANDARI I11110049

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK2010