Pangea Gondwana 2

6
Sejarah Pembentukan Bumi (Pangaea-Gondwana) Dalam sejarah perkembangan planet bumi, sekitar 65 juta tahun lalu, laurasia merupakan moyang benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan bumi utara), meliputi eurasia, amerika utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan moyang kepada benua- benua di belahan bumi selatan, meliputi amerika selatan, afrika, sub benua india, australia, dan antartika, hingga terbentuklah benua-benua yang kita saksikan saat ini

description

y

Transcript of Pangea Gondwana 2

Page 1: Pangea Gondwana 2

Sejarah Pembentukan Bumi (Pangaea-Gondwana)

Dalam sejarah perkembangan planet bumi, sekitar 65 juta tahun lalu, laurasia

merupakan moyang  benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan

bumi utara), meliputi eurasia, amerika utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Adapun

Gondwana merupakan moyang kepada benua-benua di belahan bumi selatan, meliputi

amerika selatan, afrika, sub benua india, australia, dan antartika, hingga terbentuklah benua-

benua yang kita saksikan saat ini

Page 2: Pangea Gondwana 2

kerak bumi atau lapisan bumi bagian atas, pada dasarnya terdiri atas kerak samudera dan

kerak benua. Kedua kerak ini bukanlah sesuatu yang kaku dan diam, tetapi terus bergerak

aktif mengalami pergeseran hingga saat ini.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teori pangea dan gondwana? Teori pangea dan

gondwana adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang llampau, semua

benua bergabung  dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (info: benua sekarang ,terdiri

dari 5 buah benua). Kemudian ,karena suatu alasan yang masih belum diketahui pasti, benua-

benua tersebut pecah  dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Ternyata sejak zaman

dulu, permukaan bumi yang diam ini telah mengalami perjalanan atau pergeseran yang jauh

dari bentuk  asalnya. Di antara para ilmuwan yang memberikan gagasan tentang adanya

pergeseran di bumi aitu Antonio Snidar – Pellegrini yang mengamati benua-benua afrika dan

amerika selatan merupakan benua yang pernah bersatu.Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman

yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam teorinya yang terkenal iaitu teori pengapungan

benua (Continental drift theory) mengemukakan bahwa sekitar 225 juta tahun lalu,

dahulu,bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan

pangea, sedangkan kawasan samudera yang mengapitnya dinamakan panthalassa.

Page 3: Pangea Gondwana 2

Sedikit demi sedikit pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar beratus

juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, iaitu pecahan benua di

sebelah utara dinamakan laurasia dan di bagian selatan dinamakan gondwana. Baik laurasia

maupun gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan

bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak  antara 1 – 10 cm pertahun.

Kontribusi Wegener bagi kelahiran teori Tektonik Lempeng di tahun 1960-an tentu

tidak bisa diabaikan. Di buku “The origin of continents and oceans” edisi tahun 1920 (ada

juga yang menyebutkan nama Pangaea sudah diperkenalkan sejak edisi 1915), Wegener

berpendapat bahwa semua benua yang ada sekarang sebenarnya pernah bersatu sekitar 225

juta tahun yang lalu (Ma), yaitu pada Periode Trias Akhir (sudah masuk Era Mesozoik).

Daratan maha luas ini ia beri nama Pangaea, sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti

“semua daratan”.

Rekonstruksi lempeng tektonik modern dengan menggunakan data palaeo-magnetik

memperlihatkan Pangaea sudah menjadi daratan berbentuk seperti huruf “C” pada sekitar 255

Ma (Permian Akhir). Pusat superkontinen Permian ini adalah Afrika, sedangkan di sebelah

barat ada adalah Amerika Selatan, di baratlaut ada Amerika Utara, di utara

dan timur laut ada Eropa, Asia dan Cina Utara, sedangkan di tenggara dan selatan ada India,

Antartika dan Australia. Di sebelah timur? Ada lautan bernama Tethys, dan terakhir di

sebelah timurnya Tethys, ada Cina Selatan. Sedangkan laut mahaluas yang mengelilingi

Pangaea dinamakan Panthalassa. Pusat superkontinen Pangaea ditengarai berada di sekitar

garis ekuator, kira-kira seperti posisi Indonesia sekarang (tentu saja secara garis lintang).

Page 4: Pangea Gondwana 2

Apa bukti keberadaan Pangaea selain rangkaian-rangkaian pegunungan yang identik

seperti Appalachian-Scottish Highlands dan Karroo-Santa Catarina Systems seperti yang

dikemukakan pertama kali oleh Wegener (1915)? Jawabannya adalah fosil-fosil genus

Lystrosaurus dan genus Mesosaurus dan flora genus Glossopteris. Lystrosaurus adalah

sejenis reptil pemakan tetumbuhan yang konon sebesar babi, dengan ekor lancip

pendek, kaki pendek, daun telinga kecil dan kepala seperti harimau yang hidup pada Periode

Permian-Trias. Entah palaeontologist mana yang berhasil merealisasikan imajinasi rupa

Lystrosaurus ini, konon ia pernah hidup di Antartika, India, Afrika Selatan dan Cina.

Mesosaurus adalah sejenis reptil amfibi yang hidup di air tawar. Bentuknya kira-kira

seperti cecak, tapi kepalanya seperti buaya, badannya fleksibel dan konon ekornya dapat

digunakan sebagai semacam sirip untuk berenang. Tidak jelas berapa ukurannya dan hidup

pada berapa juta tahun yang lalu. Fosil ini ditemukan di Brasil dan Afrika bagian barat.

Superkontinen Pangaea lalu mulai terpecah pada Periode Trias Akhir-Juras (Vaughan

& Storey 2007), menghasilkan dua superkontinen yang lebih kecil yaitu Laurasia dan

Gondwana. Laurasia yang bergerak ke arah utara. Intra-continental rifting kemudian diikuti

sedimentasi endapan darat lalu diisi oleh air laut, menjadi Laut Atlantik bagian utara. Rift

basins yang terbentuk saat Pangaea pecah masih bisa dilihat di bagian Central Atlantic

Margin, baik sebelah Amerika Utara maupun Moroko (Olsen, 1997).

Muka bumi slalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus

berlangsung hingga kini, ditunjukan dgn adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut

pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu,

menjadi sbuah benua besar (supercontinent) brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di

selatan. Kedua benua ini secara perlahan2 bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat

sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya,

benua ini pecah dan memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5

benua).(Eduard Suess)