PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

56
PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Transcript of PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Page 1: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM

INDONESIAFOODINNOVATION(IFI)

Page 2: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

REGISTRASI &

KELENGKAPAN

DATAKURASI PENILAIAN

PENGUMUMAN

PESERTA FOOD

CAMP & ACARA

FOOD CAMP

Page 3: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Program akselerasi

bisnis bagi IKM Pangan

terpilih yang mempunyai

inovasi produk dan/atau

proses dan berbahan

baku utama sumber daya

lokal agar siap menjadi

industri pangan yang

marketable, profitable,

dan sustainable.

COACHING &

MENTORING

2021AWARDING

Page 4: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

2

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan perkenan-Nya maka Panduan Indonesia Food

Innovation (IFI) ini dapat disusun dan diterbitkan.

Penyusunan panduan ini dimaksudkan agar pelaksanaan

Program Indonesia Food Innovation (IFI) dapat berjalan

dengan baik dan menjadi pedoman bagi semua pihak agar

tujuan program dapat tercapai.

Indonesia Food Innovation (IFI), merupakan program yang

digagas oleh Direktorat Industri Kecil, Menengah dan

Aneka, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia

sebagai upaya untuk mengakselerasi wirausaha muda

(startup) atau IKM pangan terpilih yang mempunyai

inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama

sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang

marketable, profitable, dan sustainable.

Peserta yang terpilih akan mengikuti beberapa kegiatan

yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dan skala

bisnis pelaku usaha yang diharapkan dapat berkontribusi

terhadap perekonomian Indonesia dan meningkatkan daya

saing industri kecil dan menengah pangan.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dan

penerbitan panduan ini. Kami berharap panduan ini dapat

bermanfaat dalam pelaksanaan program.

Direktorat IKM Pangan,

Barang dari Kayu dan Furnitur

KATA PENGANTAR

Page 5: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan salam

sejahtera bagi kita semua.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan merupakan sektor

yang memiliki peranan penting pada perekonomian Nasional dan

merupakan agen pemberdayaan masyarakat karena mampu

menyerap tenaga kerja dalam jumlah tinggi. Dengan perannya

tersebut, IKM Pangan memiliki tantangan untuk menjawab

perkembangan pasar yang dinamis, untuk itu IKM Pangan dituntut untuk selalu

berinovasi. Melalui Inovasi, suatu usaha industri akan dapat beradaptasi atas

perubahan yang terjadi dan mampu bertahan pada lingkungan usahanya.

Dalam rangka menorong IKM Pangan yang inovatif, Direktorat Jenderal Industri

Kecil, Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian melakukan berbagai

program pemberdayaan salah satunya dengan menginisiasi Program Indonesia

Food Innovation (IFI). Program IFI merupakan program akselerasi bisnis bagi

IKM Pangan inovatif, dengan memberikan pembinaan dalam bidang bisnis

maupun teknis secara intensif dalam rangka peningkatan skala bisnis menuju

IKM moderen yang marketable, profitable dan sustainable.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan limpahan

karunia-Nya program IFI dapat terlaksana. Tidak lupa kami sampaikan

penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, yang telah

banyak menyumbangkan tenaga, waktu dan pikiran cemerlangnya untuk

pengembangan IKM Pangan melalui Program Indonesia Food Innovation (IFI).

Kami senantiasa berusaha dan memastikan agar Program IFI dapat

memberikan kebaikan serta manfaat untuk perkembangan IKM Pangan di

Indonesia. Akhir kata semoga IKM Pangan semakin maju dan meraih

kesuksesan.

Sekian, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Direktur Jenderal IKMA

Gati WIbawaningsih

3

Page 6: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

4

Kata Pengantar

Sambutan Direktur Jenderal IKMA

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Tujuan dan Sasaran Program

D. Luaran

E. Pengertian Program

BAB II PELAKSANAAN

A. Kategori Peserta

B. Persyaratan Peserta

C. Persyaratan Dokumen

D. Jadwal Pelaksanaan Program

E. Launching dan Sosialisasi

F. Tahapan Seleksi

G. Foodcamp

H. Penilaian

I. Awarding/ Penghargaan

BAB III PARA PEMENANG IFI 2020

BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN

BAB V DOKUMENTASI

DAFTAR ISI

2

3

4

6

8

9

9

9

12

14

15

17

19

19

21

25

26

27

31

35

Page 7: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

BAB I

PENDAHULUAN

Up

Page 8: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

6

Industri pengolahan nonmigas memiliki peranan yang

penting bagi perekonomian nasional, hal ini tercermin

dari nilai kontribusi industri pengolahan nomigas

terhadap PDB Nasional pada triwulan II tahun 2020

sebesar 17,83%. Dari segi neraca perdagangan,

kontribusi ekspor industri pengolahan nonmigas

mencapai 79,52% terhadap total eskpor nasional atau

sebesar USD 76,41 Miliar.

Sektor industri pangan (makanan dan minuman)

merupakan satu dari sekian sektor industri pengolahan

nonmigas yang menjadi tulang punggung

perekonomian Indonesia. Industri pangan

menyumbang 39,51% dari nilai PD B industri nonmigas

atau 7,04% dari total PDB Nasional dengan kontribusi

nilai ekspor sebesar 13,74%. Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan

kontribusi IKM pangan yang berjumlah sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41%

dari total unit usaha IKM secara keseluruhan. Di samping itu, IKM pangan

mampu menyerap sekitar 4,11 juta tenaga kerja sehingga penumbuhan dan

pengembangan IKM pangan merupakan salah satu solusi untuk penciptaan

lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

Mengacu kepada data tersebut, dapat dilihat IKM pangan memainkan peran

penting dalam perekonomian nasional. Akan tetapi di sisi lain, masih banyak

permasalahan yang menjadi hambatan bagi kemajuan IKM, diantaranya

keterbatasan modal, manajemen yang belum profesional, belum terpenuhinya

standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya inovasi. Dari sisi eksternal, IKM

juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya

seperti ketidakpastian pasokanbahan baku, pesaing baru, kehadiran produk

baru, serta permintaan pasar yang sangat dinamis. Selain pasar dalam negeri

yang menjadi pasar utama, pasar global membuka peluang ekspor

produk-produk IKM makanan dan minuman Indonesia. Untuk itu, para IKM

perlu mempersiapkan diridengan meningkatkan kualitas produk, berinovasi

untuk mengikuti trend dan memenuhi kebutuhan pasar baik dalam negeri

maupun ekspor.

Untuk mendorong tumbuhnya IKM yang inovatif, Kementerian Perindustrian

melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, menginisiasi

program Indonesia Food Inovation yang pelaksanaannya dimulai pada tahun

2020 ini. Program IFI 2020 merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM

A. LATAR BELAKANG pangan inovatif, memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan

tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable,

profitable dan sustainable. Selain nilai inovasi, tantangan akan penggunaan

bahan baku lokal juga menjadi perhatian pada program IFI, hal ini untuk

memacu para IKM pangan memanfaatkan sumber daya lokal Indonesia yang

melimpah.

Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM pangan pemula ini, maka IKM

akan dibina dan didampingi oleh para ahli di bidang bisnis maupun teknis

sehingga diharapkan IKM dapat meningkatkan kualitas baik teknis maupun

manajerial, yang pada akhirnya akan meningkatkan skala bisnis mereka.

Page 9: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

7

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB I PENDAHULUAN

Industri pengolahan nonmigas memiliki peranan yang

penting bagi perekonomian nasional, hal ini tercermin

dari nilai kontribusi industri pengolahan nomigas

terhadap PDB Nasional pada triwulan II tahun 2020

sebesar 17,83%. Dari segi neraca perdagangan,

kontribusi ekspor industri pengolahan nonmigas

mencapai 79,52% terhadap total eskpor nasional atau

sebesar USD 76,41 Miliar.

Sektor industri pangan (makanan dan minuman)

merupakan satu dari sekian sektor industri pengolahan

nonmigas yang menjadi tulang punggung

perekonomian Indonesia. Industri pangan

menyumbang 39,51% dari nilai PD B industri nonmigas

atau 7,04% dari total PDB Nasional dengan kontribusi

nilai ekspor sebesar 13,74%. Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan

kontribusi IKM pangan yang berjumlah sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41%

dari total unit usaha IKM secara keseluruhan. Di samping itu, IKM pangan

mampu menyerap sekitar 4,11 juta tenaga kerja sehingga penumbuhan dan

pengembangan IKM pangan merupakan salah satu solusi untuk penciptaan

lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

Mengacu kepada data tersebut, dapat dilihat IKM pangan memainkan peran

penting dalam perekonomian nasional. Akan tetapi di sisi lain, masih banyak

permasalahan yang menjadi hambatan bagi kemajuan IKM, diantaranya

keterbatasan modal, manajemen yang belum profesional, belum terpenuhinya

standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya inovasi. Dari sisi eksternal, IKM

juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya

seperti ketidakpastian pasokanbahan baku, pesaing baru, kehadiran produk

baru, serta permintaan pasar yang sangat dinamis. Selain pasar dalam negeri

yang menjadi pasar utama, pasar global membuka peluang ekspor

produk-produk IKM makanan dan minuman Indonesia. Untuk itu, para IKM

perlu mempersiapkan diridengan meningkatkan kualitas produk, berinovasi

untuk mengikuti trend dan memenuhi kebutuhan pasar baik dalam negeri

maupun ekspor.

Untuk mendorong tumbuhnya IKM yang inovatif, Kementerian Perindustrian

melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, menginisiasi

program Indonesia Food Inovation yang pelaksanaannya dimulai pada tahun

2020 ini. Program IFI 2020 merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM

pangan inovatif, memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan

tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable,

profitable dan sustainable. Selain nilai inovasi, tantangan akan penggunaan

bahan baku lokal juga menjadi perhatian pada program IFI, hal ini untuk

memacu para IKM pangan memanfaatkan sumber daya lokal Indonesia yang

melimpah.

Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM pangan pemula ini, maka IKM

akan dibina dan didampingi oleh para ahli di bidang bisnis maupun teknis

sehingga diharapkan IKM dapat meningkatkan kualitas baik teknis maupun

manajerial, yang pada akhirnya akan meningkatkan skala bisnis mereka.

6,13

4,80

4,23

2,90

4,22

2,96

INDUSTRI MAKANAN & MINUMAN

INDUSTRI KIMIA, FARMASI DAN OBAT TRADISIONAL

INDUSTRI LOGAM; BARANG, KOMPUTER, BARANG ELEKTRONIK, OPTIK; DAN

PERALATAN LISTRIK

INDUSTRI TEKSTIL DAN PAKAIAN JADI

INDUSTRI ALAT ANGKUTAN

INDUSTRI PENGOLAHAN

TEMBAKAU

INDUSTRI LOGAM DASAR

INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS; PERCETAKAN DAN

REPRODUKSI MEDIA REKAMAN

INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN

LOGAM

INDUSTRI KARET,

BARANG DARI

KARET DAN

PLASTIK

INDUSTRI MESIN

DAN PERLENG

KAPAN

INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI

INDUSTRI FURNITUR

INDUSTRI PENGOLAHAN LAINNYA; JASA REPARASI & PEMASANGAN MESIN DAN PERALATAN

INDUSTRI KAYU, BARANG DARI KAYU &

GABUS & BARANG ANYAMAN DARI

BAMBU, ROTAN & SEJENISNYA

39,51

9,0210,97

6,93

3,00

DA

LAM PERSEN

%

1,54

1,48

0,8

51,4

5

KONTRIBUSI SUBSEKTOR INDUSTRI TERHADAP PDB INDUSTRI

PENGOLAHAN NON-MIGAS TRIWULAN II 2020

Page 10: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

8

Landasan hukum dari program Indonesia Food Innovation (IFI) adalah:

a. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2035;

b. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

c. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;

d. Peraturan Pemerintah Tahun 14 Tahun 2015 Rencana Induk Pembangunan

Industri Nasional Tahun 2015-2035;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan

Sumber Daya Industri;

f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 Tentang

Inkubator Kewirausahaan Nasional;

g. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024;

h. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2016 tentang

Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Niai Investasi untuk Klasifikasi Usaha

Industri;

i. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 30/M-IND/PER/7/2017 tentang

Jenis – jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di

Lingkungan Kementerian Perindustrian;

j. Peraturan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Nomor

40/IKM/PER/7/2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program

Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Industri Kecil dan Menengah.

B. LANDASAN HUKUM

Page 11: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB I PENDAHULUAN

Program Indonesia Food Innovation (IFI) merupakan program akselerasi bisnis

bagi IKM Pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/ atau proses

dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri

pangan yang marketable, profitable, dan sustainable.

E. PENGERTIAN PROGRAM

Tujuan dari program ini adalah:

1. Menjaring wirausaha muda (startup) IKM Pangan yang inovatif;

2. Menciptakan IKM Pangan yang berdaya saing.

Sasaran dari upaya di atas:

1. Terwujudnya wirausaha muda (startup) IKM Pangan yang inovatif;

2. Terwujudnya IKM Pangan yang berdaya saing

Luaran dari program ini adalah Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan modern

yang marketable, profitable, dan sustainable.

C. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

D. LUARAN

ANEKA OLAHAN JERUK

Page 12: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB I PENDAHULUAN

Lingkup inovasi dalam Program Indonesia Food Innovation (IFI) yaitu segala

aktivitas yang menghasilkan peningkatan dan/ atau kebaruan manfaat dari

produk yang dihasilkan dan/ atau proses produksi yang dilakukan.

Secara garis besar alur kerja Program Indonesia Food Innovation (IFI) dan

komponen-komponen penting yang diperlukan untuk mewujudkannya

diilustrasikan dalam Gambar 1.

10

WORKFLOWINDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Gambar 1. Alur kerja (workflow) Program Indonesia Food Innovation (IFI)

Selection: Character, Product, innovation and technology

Early stage of Food CompanyBased on innovation and technology

SMI modern food that Marketable, Profitable and

Sustainable

INNOVATION VALUE

LOCAL RESOURCES

PRODUCT ALIGNMENT WITH THE MARKET

ACCELERATION& SCALING UP

COACHING& MENTORING

KNOWLEDGE& SKILL SUPPORT

NETWORKINGBRANDING

FACILITIES

The existing SMI’s food

Start up – Food Company:Product development, initial market

University - based Incubator/Others Incubator

b. End Producta. Intermediate Product

Page 13: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

BAB II

PELAKSANAAN

Page 14: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

12

A. KATEGORI PESERTA

KATEGORI PANGAN

ANTARA

Kategori produk

pangan antara

(intermediate

product) sebagai

bagian rantai

suplai industri

pangan;

Kategori produk

pangan olahan akhir

(end product)

sebagai produk

pangan olahan untuk

dikonsumsi oleh

konsumen akhir.

KATEGORI PANGAN

OLAHAN AKHIR

Peserta dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu:

1. Kategori produk pangan antara (intermediate product) sebagai bagian

rantai suplai industri pangan.

Adapun kriteria produk pangan antara (intermediate product) antara lain:

- Produk pangan yang telah mengalami pengolahan parsial dan digunakan

sebagai bahan baku atau bahan penolong pada proses produksi lanjutan

untuk menghasilkan produk akhir

- Umumnya diperdagangkan antar industri (B to B) digunakan untuk

memproduksi produk antara lainnya atau pun untuk memproduksi

produk pangan akhir, atau

Page 15: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Hal-hal penting yang harus dipenuhi oleh peserta,

adalah:

1. Mempunyai nilai Inovasi

Memiliki peningkatan dan/ atau

kebaruan manfaat baik di produk

dan/atau diproses untuk

menghadapi persaingan industri

global.

2. Pemanfaatan bahan baku lokal

Menggunakan bahan baku hasil

kekayaan alam Indonesia.

3. Kesesuaian produk dengan

kebutuhan pasar

Produk pangan yang dihasilkan

harus memiliki potensi secara

komersial.

13

- Dapat diperdagangkan langsung ke konsumen akhir (B to C) karena

akan langsung digunakan oleh konsmen, namun tidak dapat langsung

dikonsumsi melainkan harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

2. Kategori produk pangan olahan akhir (end product) sebagai produk

pangan olahan untuk dikonsumsi oleh konsumen akhir.

Adapun kriteria produk pangan olahan akhir (end product) antara lain:

- Produk pangan yang siap digunakan atau di konsumsi oleh konsmen

akhir tanpa proses produksi lanjutan.

- Umumnya tidak digunakan sebagai bahan baku ataupun bahan

penolong dalam proses produksi.

- Umumnya diperdagangkan antar produsen ke konsumen.

Page 16: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

14

B. PERSYARATAN PESERTA

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta

adalah sebagai berikut:

Merupakan warga negara Indonesia;1.

Berusia maksimum 35 tahun pada saat

pendaftaran;2.

Mempunyai Izin Usaha (NIB/ IUI/ TDI/

IUMK);3.

Mempunyai Izin Edar (PIRT/ MD/ dalam

proses pengajuan);4.

Diutamakan IKM pangan pemula yang

telah menjalankan usaha minimal 6 bulan

dan maksimal 5 tahun; dan

5.

Produk yang dihasilkan dan/ atau proses

produksi yang dilakukan memiliki inovasi,

yaitu menghasilkan peningkatan dan/

atau kebaruan manfaat.

6.

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Registrasi & kelengkapan data

Kurasi

Pengumuman peserta food camp

Food Camp

Penilaian

Awarding

Coaching & Mentoring

TAHAPAN INDONESIA FOOD INNOVATION

Page 17: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

15

Peserta diwajibkan untuk menyiapkan dan

menyerahkan kelengkapan dokumen pada

saat pendaftaran, yaitu :

C. PERSYARATAN DOKUMEN

1. Nama

2. Jabatan

3. Tanggal lahir

4. Jenis kelamin

5. Nomor handphone

6. Email

7. File KTP dan foto (upload)

PROFIL PENGUSAHA

1. Nama perusahaan

2. Kategori produk

3. Alamat perusahaan

4. Kabupaten dan provinsi

5. Email perusahaan

6. Bentuk ijin usaha (NIB/

IUMK/ IUI) (upload)

7. Tahun mulai usaha

8. Bentuk ijin edar usaha

(PIRT/MD/pengurusan

MD) (upload)

9. Kanal website/ media

sosial (website, instagram,

facebook, youtube)

10. Foto rumah produksi

PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama produk

2. Deskripsi produk

(penjelasan harus informatif

dan menggambarkan

produk secara keseluruhan

yang meliputi jenis produk,

bahan baku utama, cara

pengolahan, bentuk/

tekstur dan informasi

penting lainnya)

3. Penjelasan Inovasi produk

dan/ atau proses (penjelasan

menggambarkan peningkatan

manfaat atau manfaat baru

pada produk dan/ atau proses

serta nilai lebih yang

ditawarkan)

4. Komposisi utama

5. Kapasitas produksi

6. Sertifikasi yang sudah

dimiliki

PROFIL PRODUK

Page 18: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

16

1. Bentuk komersialisasi (jual

putus/ lisensi, royalti,

konsinyasi)

2. Total omset (6 bulan

terakhir pada tahun

pelaksanaan dan periode

yang sama tahun lalu)

3. Proyeksi jumlah produk

terjual (dalam 1 tahun ke

depan)

4. Jangkauan pemasaran

(dalam kota/ luar kota/

PROFIL BISNIS

Unggah (upload) video singkat

(max 7 menit) berisi narasi yang

meliputi visualisasi produk dan

kemasan dengan jelas, kondisi

ruang produksi, tata letak

peralatan, alur produksi, fasilitas

rumah produksi, penjelasan

inovasi yang dimiliki produk

dan/ atau proses yang dilakukan

serta peningkatan manfaat atau

manfaat baru yang dimiliki dari

produk yang diajukan,

bagaimana bahan baku utama

diperoleh, bagaimana mesin/

alat utama diperoleh, siapa saja

konsumen.

VIDEO

luar provinsi/ luar negeri)

5. Sistem pemasaran offline

(toko sendiri, pusat

oleh-oleh, pasar retail)

6. Sistem pemasaran online

(marketplace, media sosial)

7. Modal perusahaan (modal

sendiri, keluarga, koperasi,

bank, modal mitra, investasi

lainnya)

8. Harga jual produk

9. Kompetitor perusahaan7. Sertifikat HKI yang sudah

dimiliki

8. Dokumentasi/ Foto produk

(produk tanpa kemasan,

produk dengan kemasan

primer dan produk dengan

kemasan sekunder jika ada)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Page 19: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

D. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM

Waktu pelaksanaan : 25 Agustus – 21 September 2020

LAUNCHING, E-SOSIALISASI DAN OPEN CALL01

Waktu pelaksanaan : 25 Agustus – 21 September 2020

REGISTRASI DAN KELENGKAPAN DATA02

Waktu pelaksanaan : 28 September– 8 Oktober 2020

KURASI03

Waktu pelaksanaan : 9 Oktober 2020

PENGUMUMAN PESERTA INCUBATION CAMP04

Waktu pelaksanaan : 1 - 2 Desember 2020

PENILAIAN06

Waktu pelaksanaan : 19 Oktober – 26 Nopember 2020

Food Business Creation | 19 Oktober – 4 Nopember 2020

Food Business Process Improvement | 5 – 24 Nopember 2020

Pemantapan | 25 – 26 Nopember 2020

FOOD CAMP05

Waktu pelaksanaan : 14 Desember 2020

AWARDING/ PENGHARGAAN07

17

Page 20: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Waktu pelaksanaan : 2021

Added Value (Post event - Akselerasi) - Management

Coaching and Mentoring, Legal Aspects Coaching and Mentoring,

dan Networking Facilitating

FOOD BUSINESS SCALE - UP08

TIMELINE

INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI) 2020

Registrasi & Kelengkapan data

Pengumuman Peserta Food Camp

Penilaian

Coaching & Mentoring 2021

Kurasi

Launching IFI25 Agustus 2020

28 Sep - 8 Okt 2020

19 Okt - 25 Nov 2020

14 Desember2020

25 Agust - 21 Sep 2020

9 Oktober 2020

1 - 2 Des 2020

2021

Food Camp

Awarding

3

1

2

4

6

8

5

7

18

Page 21: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

19

Launching program IFI dilaksanakan pada

tanggal 25 Agustus 2020, dan selanjutnya

akan dilakukan sosialisasi program IFI

sebanyak 4 (empat) kali secara virtual

(online) dengan target peserta:

1. IKM pangan existing;

2. Tenant-tenant terbaik dari inkubator

bisnis pangan di perguruan tinggi;

3. Tenant-tenant terbaik dari inkubator

bisnis pangan milik pemerintah pusat

dan pemerintah daerah;

4. Pemenang kompetisi bisnis;

5. Asosiasi dan kimunitas yang bergerak di bidang pangan; dan

6. Umum.

E. LAUNCHING DAN SOSIALISASI

1. Seleksi Administrasi

Penyaringan/ seleksi dokumen dan kelengkapan data peserta yang masuk

melalui pendaftaran online.

2. Kurasi Inovasi

Penilaian terhadap produk peserta bahwa produk tersebut memiliki

peningkatan dan/ atau kebaruan manfaat dari produk yang dihasilkan dan/

atau proses produksi yang dilakukan.

3. Kurasi Bisnis

Terhadap peserta yang sudah ditetapkan bahwa produknya memiliki

inovasi, selanjutnya akan dilakukan penilaian terhadap potensi

pengembangan bisnisnya.

Kriteria penilaian meliputi:

a. Feasibility (dapat dilakukan) dengan bobot 40%

Aspek yang dilihat dalam penilaian feasibility adalah:

F. TAHAPAN SELEKSI

Page 22: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

• Teknologi produksi

Kemudahan memperoleh teknologi; dan keberlanjutan dari teknologi

tersebut dari aspek efisiensi dan ramah lingkungan.

• Bahan baku utama

Sumber bahan baku utama dan kontinuitas bahan baku

b. Desirability (dibutuhkan) dengan bobot 30%

Aspek yang dilihat dalam penilaian desirability adalah:

Intermediate Product

• Keberterimaan produsen pemakai

End Product

• Memberikan value bagi konsumen

• Keluasan segmen pasar

c. Viability (bisnis dapat berjalan) dengan bobot 30%

Aspek yang dilihat dalam penilaian viability adalah:

• Keuntungan dan keberlangsungan bisnis

Sebagai kelengkapan untuk tahapan kurasi bisnis ini maka peserta diminta

untuk menyampaikan video dengan durasi maksimal 7 (tujuh) menit yang

menggambarkan:

a. Visualisasi produk dan kemasan dengan jelas;

b. Kondisi ruang produksi, tata letak perusahaan, alur produksi, dan

fasilitas rumah produksi;

c. Penjelasan inovasi yang dimiliki produk dan/ atau proses yang dilakukan

serta peningkatan manfaat atau manfaat baru yang dimiliki dari produk

yang diajukan;

d. Bagaimana bahan baku utama diperoleh;

e. Bagaimana mesin/ alat utama diperoleh; dan

f. Siapa saja konsumen produk.

4. Kurasi karakter

Yang dilakukan dengan wawancara peserta untuk melihat persistensi,

motivasi dan visi bisnis.

Page 23: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

21

Peserta yang lolos dari seluruh rangkaian seleksi dan kurasi akan dipilih

masing-masing 20 (dua puluh) orang dari setiap kategori untuk mengikuti

food camp. Dalam hal peserta yang lolos di masing-masing kategori lebih dari

20 orang maka pemilihan akan didasarkan pada nilai tertinggi yang diperoleh

para peserta. Food camp terdiri dari 2 tahapan yaitu akselerasi bisnis dan

scalling-up bisnis.

AKSELERASI BISNIS

Pada tahapan Akselerasi Bisnis peserta terpilih akan mendapatkan dua tema

materi, yaitu: Food Business Creation dan Food Business Process

Improvement. Setiap tema terdiri dari empat topik materi, dan setiap topik

terdiri dari beberapa (3 – 4) bahasan, dengan struktur kurikulum seperti

diilustrasikan dalam Gambar 3.

G. FOOD CAMP

Gambar 3. Struktur Kurikulum Akselerasi Bisnis Indonesia Food Innovation (IFI)

FOOD

BUSINESS

CREATION

FOOD

BUSINESS

PROCESS

IMPROVEMENT

Food BusinessIndustry and

Ecosystem

Food Technologyand Innovation Financial

ManagementBranding Management

Food Safety Regulation

Operationand Quality Management

Marketing Management

New Food Product

Development

Food Business Strategy

Materi-materi yang disampaikan dalam tema Food Business Creation

bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang konsep ekosistem bisnis

dalam konteks industri pangan, pemahaman tentang dasar-dasar konsep

teknologi dan inovasi pangan, serta cara pengembangan produk pangan. Di

dalam tema materi Food Business Creation terdapat empat topik materi, yaitu:

Industri dan Ekosistem Bisnis Pangan (Food Business Industry and Ecosystem),

Teknologi dan Inovasi Pangan (Food Technology and Innovation), Strategi

Bisnis Pangan (Food Business Strategy), dan Pengembangan Produk Pangan

Baru (New Food Product Development). Tujuan dari setiap topik materi

tersebut dijelaskan lebih detail dalam silabusnya.

Materi-materi yang disampaikan dalam tema Food Business Process

Improvement bertujuan untuk memberikan keterampilan manajerial keuangan,

pemasaran, branding dan operasi dalam konteks bisnis pangan, serta

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Page 24: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Kemudian tahapan selanjutnya adalah coaching, mentoring, dan facilitating

pada tiga aspek/tema, yaitu: Management, Legal Aspects, dan Networking.

Aktivitas coaching bertujuan untuk menstimulasi peserta sehingga

membangkitkan kreatifitas serta potensi dirinya. Coaching diperlukan untuk

membantu pesertamenetapkan tujuan dan sasaran bisnis, menyadari situasi

bisnis serta potensi dirinya, sehingga memampukan peserta menemukan

sendiri solusi-solusi akan masalah yang dihadapi serta jalan untuk mencapai

tujuan bisnisnya. Peningkatan skala bisnis dalam waktu yang relatif singkat

(akselerasi) dimulai dari menetapkan target-target yang jauh diatas

pencapaian sebelumnya. Untuk itu diperlukan komitmen dan persistensi yang

22

Gambar 4. Struktur Kurikulum Akselerasi Food Business Scale-Up

FOOD

BUSINESS

SCALE-UP

Food BusinessProcess

Improvement

Export, Import dan International Regulation

Information System and 4.0 Technology

for Food Business

Advanced Food Processing

pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dan

diterapkan untuk menjamin keamanan pangan. Di dalam tema materi Food

Business Process Improvement terdapat empat topik materi, yaitu: Manajemen

Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Branding, Manajemen Operasi, dan

Peraturan Keamanan Pangan (Food Safety Regulation).

SCALLING-UP BISNIS

Scalling-up bisnis bertujuan untuk menghasilkan bisnis yang tumbuh (atau

mati) secara cepat dengan cara menyediakan layanan yang berfokus pada

proses edukasi dan mentoring para peserta secara intensif dalam waktu relatif

singkat. Aktivitas diawali dengan pemberian materi Food Business Creation

Scale-Up. Materi-materi yang disampaikan dalam tema Food Business

Scale-Up bertujuan untuk memberikan keterampilan tentang cara

memperbaiki proses bisnis pangan, pengetahuan tentang regulasi

internasional terkait export – import produk pangan, implementasi sistem

informasi dan teknologi 4.0 dalam bisnis pangan, serta teknologi pemrosesan

pangan terkini. Di dalam tema materi Food Business Scale-Up terdapat empat

topik materi, yaitu: Pengembangan Proses Bisnis Pangan (Food Business

Process Improvement), Regulasi Internasional dan Export-Import, Sistem

Informasi dan Teknologi 4.0 untuk Bisnis Pangan (Information System and 4.0

Technology for Food Business), serta Advance Food Processing. Struktur

kurikulum Food Business Scale-Up dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 25: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Materi-materi yang disampaikan dalam tema Food Business Creation

bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang konsep ekosistem bisnis

dalam konteks industri pangan, pemahaman tentang dasar-dasar konsep

teknologi dan inovasi pangan, serta cara pengembangan produk pangan. Di

dalam tema materi Food Business Creation terdapat empat topik materi, yaitu:

Industri dan Ekosistem Bisnis Pangan (Food Business Industry and

Ecosystem), Teknologi dan Inovasi Pangan (Food Technology and Innovation),

Strategi Bisnis Pangan (Food Business Strategy), dan Pengembangan Produk

Pangan Baru (New Food Product Development). Tujuan dari setiap topik

materi tersebut dijelaskan lebih detail dalam silabusnya.

Materi-materi yang disampaikan dalam tema Food Business Process

Improvement bertujuan untuk memberikan keterampilan manajerial keuangan,

pemasaran, branding dan operasi dalam konteks bisnis pangan, serta

pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dan

diterapkan untuk menjamin keamanan pangan. Di dalam tema materi Food

Business Process Improvement terdapat empat topik materi, yaitu: Manajemen

Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Branding, Manajemen Operasi, dan

Peraturan Keamanan Pangan (Food Safety Regulation).

SCALLING-UP BISNIS

Scalling-up bisnis bertujuan untuk menghasilkan bisnis yang tumbuh (atau

mati) secara cepat dengan cara menyediakan layanan yang berfokus pada

proses edukasi dan mentoring para peserta secara intensif dalam waktu relatif

singkat. Aktivitas diawali dengan pemberian materi Food Business Creation

Scale-Up. Materi-materi yang disampaikan dalam tema Food Business

Scale-Up bertujuan untuk memberikan keterampilan tentang cara

memperbaiki proses bisnis pangan, pengetahuan tentang regulasi

internasional terkait export – import produk pangan, implementasi sistem

informasi dan teknologi 4.0 dalam bisnis pangan, serta teknologi pemrosesan

pangan terkini. Di dalam tema materi Food Business Scale-Up terdapat empat

topik materi, yaitu: Pengembangan Proses Bisnis Pangan (Food Business

Process Improvement), Regulasi Internasional dan Export-Import, Sistem

Informasi dan Teknologi 4.0 untuk Bisnis Pangan (Information System and 4.0

Technology for Food Business), serta Advance Food Processing. Struktur

kurikulum Food Business Scale-Up dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Struktur Kurikulum Akselerasi Food Business Scale-Up

FOOD BUSINESSSCALE-UP

Food BusinessProcess

Improvement

Export, Import dan International Regulation

Information System and 4.0 Technology

for Food Business

Advanced Food Processing

MANAGEMENTCOACHING

AND MENTORING

Strategy: Vision, Mission, Goals,

Organizational Culture

Managerial Funcition: Operation, Marketing, Financial, HR

Process Improvement: Six

SIgma, Kaixen, Lean

To The Broader Market: Packaging Technology

LEGAL ASPECTS

COACHING AND

MENTORING

Distribution Permit

Food Safety System

International Business law

Indionesian Law

NETWORKINGFACILITATING

Promotion and Exhibition

Investors Match-making

Government and Foreign

Embassy

Facilities Linkage (with Producing Factory, Quality Assurance Lab, Branding Consultant

Gambar 5. Struktur Kurikulum Scale-Up Bisnis Indonesia Food Innovation (IFI)

23

sangat tinggi. Komitmen tinggi hanya bisa dimiliki bila penetapan target-target

tersebut dilakukan sendiri oleh peserta. Dalam hal ini seorang business coach

berperan membantu peserta menyadari potensi entrepreneurial capital yang

dimilikinya dan men-challenge peserta untuk memaksimalkan potensi

tersebut. Setelah itu, coach membimbing peserta untuk menetapkan

langkah-langkah realistis yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan

bisnisnya. Jadi business coach sebenarnya tidak memberikan solusi atau resep

bisnis, melainkan menstimulasi peserta untuk menemukan solusinya sendiri.

Pengetahuan dan pengalaman bisnis sangat membantu efektifitas proses

coaching, meskipun sebenarnya tidak mutlak harus dimiliki oleh seorang

coach.

Selanjutnya untuk meningkatkan keberhasilan para peserta menjalankan

bisnisnya, diperlukan mentor yang ‘menyertainya’ dan menunjukkan

langkah-langkah yang perlu diambil. Mentor bisnis adalah pelaku bisnis yang

sudah berpengalaman menjalankan bisnis, dengan skala yang lebih besar, di

industri yang sama dan mengetahui seluk beluk industrinya (serial

entrepreneurs). Para mentor diharapkan bersedia mengajarkan pengetahuan,

menceritakan pengalaman, menularkan karakter, dan membagikan jaringan

bisnis (networks) nya untuk membantu peserta meningkatkan skala bisnis. Hal

ini bisa terjadi karena mentor sudah pernah menjalankan bisnis di skala yang

lebih besar.

Meskipun proses coaching, mentoring, dan facilitating fleksibel, mengikuti

kondisi bisnis tiap peserta, akan lebih baik bila ada panduan untuk setiap

aspek/ tema coaching & mentoring. Pada scaling-up bisnis pangan ini, tiap

aspek terdiri dari sekitar empat topik, dan setiap topik terdiri dari beberapa

bahasan. Struktur kurikulum scale-up bisnis pangan diilustrasikan dalam

Gambar 5.

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Page 26: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

FOOD CAMP

24

Aktivitas coaching & mentoring pada aspek manajemen bertujuan untuk

membantu peserta menetapkan dan mengklarifikasi visi, misi, dan

target-target bisnisnya serta budaya organisasi yang ingin dibangun. Untuk

mencapainya, peserta perlu membuat strategi dan merencanakan aktivitas

manajerial (operasi, pemasaran, branding, sumber daya manusia, dan

keuangan) dan process improvement. Business coach membantu peserta

membuat perencanaan yang challenging namun tetap terukur dan achievable.

Mentor mendampingi dan memberi petunjuk kepada peserta cara untuk

menjalankan rencana-rencana tersebut serta informasi lain yang diperlukan.

Selain topik-topik yang terkait dengan strategi, fungsi manajerial, dan process

improvement, tidak tertutup kemungkinan untuk aspek teknis lain yang terkait

dengan teknologi, bahan baku, dan produksi.

Aktivitas mentoring pada aspek legal bertujuan untuk membantu peserta

mengetahui hal-hal terkait peraturan dan hukum yang perlu diketahui dan

dipenuhi untukmemasarkan produk-produknya di dalam maupun di luar

negeri. Hal-hal yang dibahas diantaranya, namun tidak terbatas pada,

aturan-aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ISO, Hazard

Analysis and Critical Control Points (HACCP), Good Manufacturing Practices

(GMP), British Retail Consortium (BRC), Food and Drug Administration (FDA)

dan perijinan usaha lainnya. Mentor diharapkan memberi petunjuk teknis pada

peserta tentang cara memenuhi aturan-aturan tersebut dan mendapatkan ijin

serta sertifikat yang diperlukan.

Pada prinsipnya, akselerator bisnis berperan memperkuat entrepreneurial

capital yang diperlukan para peserta untuk membesarkan bisnisnya dalam

waktu relatif singkat (accelerated). Sebagian dari entrepreneurial capital ini

bisa dibangun dari dalam diri peserta (terutama human capital), namun

sebagian besar (social capital, financial capital, industrial capital), bila ingin

diperoleh secara cepat,harus dihimpun dari jejaring melalui kerjasama mutual.

Untuk itu diperlukan aktivitas-aktivitas yang mempertemukan kepentingan

peserta dengan kepentingan jejaring. Aktivitas networking dirancang untuk

memamerkan dan mempromosikan produk dan bisnis para peserta serta

membuka peluang investasi bagi para investor. Selain itu ada aktivitas untuk

memfasilitasi kerjasama antara para peserta dengan lembaga atau organisasi

yang memiliki fasilitas produksi dan uji produk serta teknologi yang diperlukan

para peserta. Untuk membuka peluang para peserta melakukan ekspor,

aktifitas networking juga mempertemukan para peserta dengan para pejabat

atase perdagangan.

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Page 27: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

2325

Setelah mengikuti food camp, terhadap para peserta akan dilakukan penilaian

oleh Tim Penilai bahwa pendampingan yang diberikan oleh para ahli di bidang

bisnis dan teknik memberikan hasil nyata pada bisnis mereka. Pada tahap

penilaian ini, kriterianya ditekankan pada:

1. Kesungguhan dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan food camp; dan

2. Rencana pengembangan bisnis yang disusun.

Pada tahap presentasi bussiness acceleration plan aspek penilaian yang dilihat

meliputi:

a. Aspek ekspansi bisnis dengan bobot 50 %

b. Aspek kesiapan sumber daya untuk ekspansi operasional dengan bobot

25 %

c. Aspek kesiapan sumber daya untuk ekspansi pasar dengan bobot 25 %

Rubrik penilaian:

H. PENILAIAN

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB II PELAKSANAAN

Topik Keluaran

Indikator Keluaran

Level 1 (Nilai = s/d 60)

Level 2 (Nilai = 61 - 80)

Level 3 (Nilai = 81 - 100)

Ekspansi Bisnis

(50%)

Mampu menetapkan strategi dan membuat rencana aksi untuk memperbesar produksi dan market share dalam jangka pendek, menengah dan panjang

Merencanakan ekspansi operasional maupun pemasaran, namun tidak sejalan dengan analisis matrix TOWS

Mampu merencanakan ekspansi operasional maupun pemasaran berdasarkan analisis matrix TOWS yang rasional namun parsial

Mampu merencanakan ekspansi operasional maupun pemasaran berdasarkan analisis matrix TOWS yang komprehensif dan rasional

Kesiapan Sumber Daya

untuk Ekspansi

Operasional

(25%)

Mampu menghitung nilai (valuasi) bisnis

Tidak memiliki sumber daya, namun mengetahui cara mengaksesnya

Memiliki sebagian sumber daya (entrepreneur capital) yang diperlukan untuk ekspansi operasional

Memiliki semua sumber daya (entrepreneur capital) yang diperlukan untuk ekspansi operasional

Kesiapan Sumber Daya

untuk Ekspansi

Pasar

(25%)

Mampu menghitung nilai (valuasi) bisnis

Tidak memiliki sumber daya, namun mengetahui cara mengaksesnya

Memiliki sebagian sumber daya (entrepreneur capital) yang diperlukan untuk ekspansi pasar

Memiliki semua sumber daya (entrepreneur capital) yang diperlukan untuk ekspansi pasar

Page 28: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Awarding/ penghargaan akan diberikan kepada 3 (tiga) peserta terbaik dari

hasil penjurian pada masing-masing kategori. Bentuk penghargaan berupa

piagam dan uang pembinaan, dengan besarannya sebagai berikut:

I. AWARDING/ PENGHARGAAN

Untuk penilaian akhir terhadap 40 IKM peserta IFI 2020 mempertimbangkan

aspek penilaian yang meliputi:

1. Kurasi Inovasi dan Bisnis dengan bobot 15%

2. Penilaian Food Camp dengan bobot 85%

a. Kehadiran selama Food Camp dengan bobot 5%

b. Presentasi Food Business Creation dengan bobot 20%

c. Presentasi Food Business Process Improvement dengan bobot 15%

d. Presentasi Business Accelaration Plan dengan bobot 50%

e. Test dengan bobot 10%

3. Pertimbangan kepakaran Tim Penilai IFI 2020

Hadiah Uang Tunai

Rp. 40.000.000,-

Hadiah Uang Tunai

Rp. 25.000.000,-

Hadiah Uang Tunai

Rp. 15.000.000,-

KATEGORI PRODUK PANGAN ANTARA

KATEGORI PRODUK PANGAN OLAHAN

Hadiah Uang Tunai

Rp. 40.000.000,-

Hadiah Uang Tunai

Rp. 25.000.000,-

Hadiah Uang Tunai

Rp. 15.000.000,-

26

Page 29: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

BAB III

PARA PEMENANG

IFI 2020

Page 30: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

28

PEMENANG KATEGORI PANGAN ANTARA

(INTERMEDIATE PRODUCT WINNER)

1. PT BERKAH INOVASI KREATIF INDONESIA (BIKI)

PRODUK : CHITOSAN PELAPIS BUAH (COATING) “CHITASIL”

PEMENANG IFI 2020

2. PT RUMAH MOCAF INDONESIA

PRODUK : TEPUNG MOCAF “MOCAFINE”

Page 31: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

29

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB III PARA PEMENANG IFI 2020

3. CV RAMU PADU NUSANTARA

PRODUK : SIRUP DARI REMPAH, BUAH DAN BUNGA “MOONSHINE”

1. CV ROSALIE KALYANA BALI

PRODUK : KEJU “ROSALIE”

PEMENANG KATEGORI PANGAN AKHIR

(END PRODUCT WINNER)

Page 32: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

30

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB III PARA PEMENANG IFI 2020

2. BEEMA BOGA ARTA

PRODUK : MADU “BEEMA”

2. KREASI KRISPY INDONESIA

PRODUK : SNACK KENTANG “UNICORN DROPS”

Page 33: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

BAB IV

EVALUASI

DAN PELAPORAN

Page 34: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Peserta diwajibkan untuk memberikan laporan tentang perkembangan

bisnisnya. Laporan disampaikan 6 bulan dan 1 tahun setelah selesai mengikuti

food camp kepada Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur -

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka – Kementerian

Perindustrian. Laporan ini akan dipergunakan sebagai:

1. Bahan acuan dan pertimbangan dalam fasilitasi yang perlu diberikan

kepada peserta; dan

2. Bahan evaluasi program IFI.

EVALUASI DAN PELAPORAN

32

Page 35: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB IV EVALUASI & LAPORAN

33

1. SCALE  UP  BATCH  2020

3. IFI TEMA 2021

2. IFI  ACCELERATION  ACTIVITY  FLOW  (2021)

BATCH  2

Februari:

Menemukan

coaches/mentors

yang sesuai dengan

kebutuhan tiap

tenant.

Maret:

Materi Business Scale

Up (untuk 20 peserta

terpilih PLUS)

April – Desember:

Coaching and

Facilitating

monthly monitoring

January: Identifikasi

Kebutuhan Spesifik

tiap tenant (20

peserta terpilih)

Aspek teknologi,

Legal, Bisnis

(Marketing,

Financing)

- Technology aspects Process improvement, Packaging, etc.

- Legal aspect

- Marketing aspect?? Exhibitions, Networking Financing aspect?? Investor match-making

- Operation, Human Resource Aspects.

Kriteria:

1. Umur industri 1 – 5 tahun sesuai dengan IUI/ IUMK/ NIB (ijin usaha)

atau badan hukum yang masih kelompok industri kecil sehingga ada

tolak ukur keberhasilan

2. Minimum omset penjualan Rp. 25 juta per bulan

3. Jumlah pegawai minimum 5 orang dan maksimum 30 orang pegawai

tetap

PROGRAM IFI 2021

Indonesia Food Innovation

“Promoting Sustainable Supply Chain and Added Value through

Innovation to Serve the Dynamic Markets”

Makna Tema:

Pengembangan kapasitas bisnis untuk pelaku industri pangan yang

memberikan solusi supply chain dan added value kepada komoditas bahan

pangan Indonesia melalui inovasi yang berkelanjutan untuk memenuhi

perubahan pasar yang dinamis.

Page 36: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)
Page 37: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

BAB V

DOKUMENTASI

Page 38: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

36

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI KECIL,

MENENGAH DAN ANEKA PADA ACARA LAUNCHING

“INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)”

JAKARTA, 25 AGUSTUS 2020

Yth.

1. Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur;

2. Para Eselon II di Lingkungan Kementerian Perindustrian atau yang

mewakili;

3. Para Kepala Dinas Yang Membidangi Perindustrian di Provinsi/ Kab

paten/ Kota di seluruh Indonesia;

4. Direktur Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya dan juga selaku

Ketua Asosiasi Pendidik Kewirausahaan Indonesia;

5. Ketua Inkubator Bisnis Technopark, Universitas Pembangunan Nasional

(UPN) Veteran Surabaya;

6. Para Ketua Asosiasi Industri/ Lembaga Yang Terkait Makanan dan

Minuman;

7. Para Kepala Inkubator Bisnis dari Universitas – Universitas di Indonesia;

8. Tim Business Venture Development Institute – Universitas Prasetiya

Mulya;

9. Para tamu undangan dan seluruh peserta; dan

10. Rekan-rekan media yang saya banggakan.

Peluang tersebut sangat mungkin kita capai, melihat semakin banyaknya sumber

daya manusia produktif berusia muda yang berwirausaha serta bermunculannya

inkubator-inkubator bisnis yang mencetak startup, khususnya di bidang makanan

dan minuman. Fenomena ini tentu sangat menggembirakan dan diharapkan dapat

ikut andil dalam melakukan lompatan kemajuan bagi ekonomi negara kita.

Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM makanan dan minuman pemula ini,

maka pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis

maupun teknis, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas teknis

dan manajerial yang pada akhirnya dapat meningkatkan skala bisnis mereka.

Program IFI 2020 merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM pangan inovatif,

memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan tinggi

mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable, profitable

dan sustainable. Selain nilai inovasi, tantangan akan penggunaan bahan baku lokal

juga menjadi perhatian pada program IFI, hal ini untuk memacu para IKM pangan

memanfaatkan sumber daya lokal Indonesia yang melimpah.

Hadirin sekalian,

Acara launching ini dilaksanakan sebagai ajang pengenalan rangkaian program IFI

dan informasi ini diharapkan dapat dijangkau oleh IKM pangan serta masyarakat di

seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini juga, Direktorat Jenderal Industri Kecil

Menengah dan Aneka mengajak industi-industri pangan di seluruh Indonesia untuk

berpartisipasi dan ikut serta dalam program IFI.

Kami juga mendorong seluruh pihak diantaranya para Kepala Dinas yang

membidangi perindustrian, para Ketua Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi

untuk bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha baru di

bidang pangan.

Akhir kata saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas terlaksananya

kegiatan pada hari ini dan dengan ini saya menyatakan bahwa rangkaian program

“Indonesia Food Innovation (IFI)” saya buka secara resmi. Semoga kegiatan ini

bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa serta bagi industri

pangan di Indonesia.

Terima kasih.

wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 25 Agustus 2020

DIREKTUR JENDERAL IKMA

GATI WIBAWANINGSIH

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat

berkumpul bersama secara virtual dalam suasana penuh kebahagiaan pada acara

launching “Indonesia Food Innovation (IFI)” sebagai kick-off dari rangkaian

program Indonesia Food Innovation (IFI) tahun 2020.

Hadirin yang saya hormati,

Industri pengolahan nonmigas memiliki peranan yang penting bagi perekonomian

nasional, hal ini tercermin dari nilai kontribusi industri pengolahan nomigas

terhadap PDB Nasional pada triwulan II tahun 2020 sebesar 17,83%. Dari segi

neraca perdagangan, kontribusi ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai

79,52% terhadap total eskpor nasional atau sebesar USD 76,41 Miliar.

Sektor industri makanan dan minuman merupakan satu dari sekian sektor industri

pengolahan nonmigas yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Industri makanan dan minuman menyumbang 39,51% dari nilai PDB industri

nonmigas atau 7,04% dari total PDB Nasional dengan kontribusi nilai ekspor

sebesar 13,74%. Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan kontribusi IKM

makanan dan minuman yang berjumlah sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari

total unit usaha IKM secara keseluruhan. Di samping itu, IKM makanan dan

minuman mampu menyerap sekitar 4,11 juta tenaga kerja sehingga menjadikannya

sebagai industri padat karya.

Mengacu kepada data tersebut, dapat dilihat IKM makanan dan minuman

memainkan peran penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di

Indonesia. Akan tetapi di sisi lain, masih banyak permasalahan yang menjadi

hambatan bagi kemajuan IKM, diantaranya keterbatasan modal, manajemen yang

belum profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta

terbatasnya inovasi. Dari sisi eksternal, IKM juga dihadapkan dengan berbagai

tantangan dalam menjalankan usahanya seperti ketidakpastian pasokan, pesaing

baru, kehadiran produk baru, serta permintaan pasar yang sangat dinamis.

Selain pasar dalam negeri yang menjadi pasar utama, pasar global membuka

peluang ekspor produk-produk IKM makanan dan minuman Indonesia. Untuk itu,

para IKM perlu mempersiapkan diri, melakukan adaptasi dan berinovasi dengan

membaca trend dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor.

Pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan ekonomi

apalagi di tengah masa pandemi pada saat ini, yaitu melalui berbagai insentif dan

program kegiatan untuk mendorong agar IKM Indonesia dapat rebound dan

semakin unggul serta mampu menghadapi persaingan tinggi. Untuk mendorong

tumbuhnya IKM yang inovatif, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat

Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, melakukan berbagai kegiatan

pemberdayaan, salah satunya dengan menginisiasi program Indonesia Food

Inovation yang pelaksanaannya baru dimulai pada tahun 2020 ini.

Hadirin yang saya hormati,

Pandemi Covid-19 saat ini telah menghantam perekonomian di banyak negara,

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020 berada di angka minus

5,32 persen, sedangkan ekonomi negara-negara maju bahkan ada yang mencapai

minus belasan persen. Ancaman krisis ekonomi yang terjadi di hampir seluruh

belahan dunia ini justru harus kita memanfaatkan sebagai momentum dan peluang

mengejar ketertinggalan.

Page 39: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

37

Peluang tersebut sangat mungkin kita capai, melihat semakin banyaknya sumber

daya manusia produktif berusia muda yang berwirausaha serta bermunculannya

inkubator-inkubator bisnis yang mencetak startup, khususnya di bidang makanan

dan minuman. Fenomena ini tentu sangat menggembirakan dan diharapkan dapat

ikut andil dalam melakukan lompatan kemajuan bagi ekonomi negara kita.

Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM makanan dan minuman pemula ini,

maka pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis

maupun teknis, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas teknis

dan manajerial yang pada akhirnya dapat meningkatkan skala bisnis mereka.

Program IFI 2020 merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM pangan inovatif,

memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan tinggi

mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable, profitable

dan sustainable. Selain nilai inovasi, tantangan akan penggunaan bahan baku lokal

juga menjadi perhatian pada program IFI, hal ini untuk memacu para IKM pangan

memanfaatkan sumber daya lokal Indonesia yang melimpah.

Hadirin sekalian,

Acara launching ini dilaksanakan sebagai ajang pengenalan rangkaian program IFI

dan informasi ini diharapkan dapat dijangkau oleh IKM pangan serta masyarakat di

seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini juga, Direktorat Jenderal Industri Kecil

Menengah dan Aneka mengajak industi-industri pangan di seluruh Indonesia untuk

berpartisipasi dan ikut serta dalam program IFI.

Kami juga mendorong seluruh pihak diantaranya para Kepala Dinas yang

membidangi perindustrian, para Ketua Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi

untuk bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha baru di

bidang pangan.

Akhir kata saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas terlaksananya

kegiatan pada hari ini dan dengan ini saya menyatakan bahwa rangkaian program

“Indonesia Food Innovation (IFI)” saya buka secara resmi. Semoga kegiatan ini

bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa serta bagi industri

pangan di Indonesia.

Terima kasih.

wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 25 Agustus 2020

DIREKTUR JENDERAL IKMA

GATI WIBAWANINGSIH

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat

berkumpul bersama secara virtual dalam suasana penuh kebahagiaan pada acara

launching “Indonesia Food Innovation (IFI)” sebagai kick-off dari rangkaian

program Indonesia Food Innovation (IFI) tahun 2020.

Hadirin yang saya hormati,

Industri pengolahan nonmigas memiliki peranan yang penting bagi perekonomian

nasional, hal ini tercermin dari nilai kontribusi industri pengolahan nomigas

terhadap PDB Nasional pada triwulan II tahun 2020 sebesar 17,83%. Dari segi

neraca perdagangan, kontribusi ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai

79,52% terhadap total eskpor nasional atau sebesar USD 76,41 Miliar.

Sektor industri makanan dan minuman merupakan satu dari sekian sektor industri

pengolahan nonmigas yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Industri makanan dan minuman menyumbang 39,51% dari nilai PDB industri

nonmigas atau 7,04% dari total PDB Nasional dengan kontribusi nilai ekspor

sebesar 13,74%. Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan kontribusi IKM

makanan dan minuman yang berjumlah sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari

total unit usaha IKM secara keseluruhan. Di samping itu, IKM makanan dan

minuman mampu menyerap sekitar 4,11 juta tenaga kerja sehingga menjadikannya

sebagai industri padat karya.

Mengacu kepada data tersebut, dapat dilihat IKM makanan dan minuman

memainkan peran penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di

Indonesia. Akan tetapi di sisi lain, masih banyak permasalahan yang menjadi

hambatan bagi kemajuan IKM, diantaranya keterbatasan modal, manajemen yang

belum profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta

terbatasnya inovasi. Dari sisi eksternal, IKM juga dihadapkan dengan berbagai

tantangan dalam menjalankan usahanya seperti ketidakpastian pasokan, pesaing

baru, kehadiran produk baru, serta permintaan pasar yang sangat dinamis.

Selain pasar dalam negeri yang menjadi pasar utama, pasar global membuka

peluang ekspor produk-produk IKM makanan dan minuman Indonesia. Untuk itu,

para IKM perlu mempersiapkan diri, melakukan adaptasi dan berinovasi dengan

membaca trend dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor.

Pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan ekonomi

apalagi di tengah masa pandemi pada saat ini, yaitu melalui berbagai insentif dan

program kegiatan untuk mendorong agar IKM Indonesia dapat rebound dan

semakin unggul serta mampu menghadapi persaingan tinggi. Untuk mendorong

tumbuhnya IKM yang inovatif, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat

Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, melakukan berbagai kegiatan

pemberdayaan, salah satunya dengan menginisiasi program Indonesia Food

Inovation yang pelaksanaannya baru dimulai pada tahun 2020 ini.

Hadirin yang saya hormati,

Pandemi Covid-19 saat ini telah menghantam perekonomian di banyak negara,

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020 berada di angka minus

5,32 persen, sedangkan ekonomi negara-negara maju bahkan ada yang mencapai

minus belasan persen. Ancaman krisis ekonomi yang terjadi di hampir seluruh

belahan dunia ini justru harus kita memanfaatkan sebagai momentum dan peluang

mengejar ketertinggalan.

Page 40: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

38

Peluang tersebut sangat mungkin kita capai, melihat semakin banyaknya sumber

daya manusia produktif berusia muda yang berwirausaha serta bermunculannya

inkubator-inkubator bisnis yang mencetak startup, khususnya di bidang makanan

dan minuman. Fenomena ini tentu sangat menggembirakan dan diharapkan dapat

ikut andil dalam melakukan lompatan kemajuan bagi ekonomi negara kita.

Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM makanan dan minuman pemula ini,

maka pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis

maupun teknis, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas teknis

dan manajerial yang pada akhirnya dapat meningkatkan skala bisnis mereka.

Program IFI 2020 merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM pangan inovatif,

memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan tinggi

mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable, profitable

dan sustainable. Selain nilai inovasi, tantangan akan penggunaan bahan baku lokal

juga menjadi perhatian pada program IFI, hal ini untuk memacu para IKM pangan

memanfaatkan sumber daya lokal Indonesia yang melimpah.

Hadirin sekalian,

Acara launching ini dilaksanakan sebagai ajang pengenalan rangkaian program IFI

dan informasi ini diharapkan dapat dijangkau oleh IKM pangan serta masyarakat di

seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini juga, Direktorat Jenderal Industri Kecil

Menengah dan Aneka mengajak industi-industri pangan di seluruh Indonesia untuk

berpartisipasi dan ikut serta dalam program IFI.

Kami juga mendorong seluruh pihak diantaranya para Kepala Dinas yang

membidangi perindustrian, para Ketua Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi

untuk bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha baru di

bidang pangan.

Akhir kata saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas terlaksananya

kegiatan pada hari ini dan dengan ini saya menyatakan bahwa rangkaian program

“Indonesia Food Innovation (IFI)” saya buka secara resmi. Semoga kegiatan ini

bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa serta bagi industri

pangan di Indonesia.

Terima kasih.

wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 25 Agustus 2020

DIREKTUR JENDERAL IKMA

GATI WIBAWANINGSIH

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat

berkumpul bersama secara virtual dalam suasana penuh kebahagiaan pada acara

launching “Indonesia Food Innovation (IFI)” sebagai kick-off dari rangkaian

program Indonesia Food Innovation (IFI) tahun 2020.

Hadirin yang saya hormati,

Industri pengolahan nonmigas memiliki peranan yang penting bagi perekonomian

nasional, hal ini tercermin dari nilai kontribusi industri pengolahan nomigas

terhadap PDB Nasional pada triwulan II tahun 2020 sebesar 17,83%. Dari segi

neraca perdagangan, kontribusi ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai

79,52% terhadap total eskpor nasional atau sebesar USD 76,41 Miliar.

Sektor industri makanan dan minuman merupakan satu dari sekian sektor industri

pengolahan nonmigas yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Industri makanan dan minuman menyumbang 39,51% dari nilai PDB industri

nonmigas atau 7,04% dari total PDB Nasional dengan kontribusi nilai ekspor

sebesar 13,74%. Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan kontribusi IKM

makanan dan minuman yang berjumlah sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari

total unit usaha IKM secara keseluruhan. Di samping itu, IKM makanan dan

minuman mampu menyerap sekitar 4,11 juta tenaga kerja sehingga menjadikannya

sebagai industri padat karya.

Mengacu kepada data tersebut, dapat dilihat IKM makanan dan minuman

memainkan peran penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di

Indonesia. Akan tetapi di sisi lain, masih banyak permasalahan yang menjadi

hambatan bagi kemajuan IKM, diantaranya keterbatasan modal, manajemen yang

belum profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta

terbatasnya inovasi. Dari sisi eksternal, IKM juga dihadapkan dengan berbagai

tantangan dalam menjalankan usahanya seperti ketidakpastian pasokan, pesaing

baru, kehadiran produk baru, serta permintaan pasar yang sangat dinamis.

Selain pasar dalam negeri yang menjadi pasar utama, pasar global membuka

peluang ekspor produk-produk IKM makanan dan minuman Indonesia. Untuk itu,

para IKM perlu mempersiapkan diri, melakukan adaptasi dan berinovasi dengan

membaca trend dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor.

Pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan ekonomi

apalagi di tengah masa pandemi pada saat ini, yaitu melalui berbagai insentif dan

program kegiatan untuk mendorong agar IKM Indonesia dapat rebound dan

semakin unggul serta mampu menghadapi persaingan tinggi. Untuk mendorong

tumbuhnya IKM yang inovatif, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat

Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, melakukan berbagai kegiatan

pemberdayaan, salah satunya dengan menginisiasi program Indonesia Food

Inovation yang pelaksanaannya baru dimulai pada tahun 2020 ini.

Hadirin yang saya hormati,

Pandemi Covid-19 saat ini telah menghantam perekonomian di banyak negara,

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020 berada di angka minus

5,32 persen, sedangkan ekonomi negara-negara maju bahkan ada yang mencapai

minus belasan persen. Ancaman krisis ekonomi yang terjadi di hampir seluruh

belahan dunia ini justru harus kita memanfaatkan sebagai momentum dan peluang

mengejar ketertinggalan.

Page 41: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah

dan Aneka terus mendorong pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Pangan di Indonesia yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan

berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang

marketable, profitable, dan sustainable. Upaya tersebut di implementasikan

dengan melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan, salah satunya dengan

menginisiasi program Indonesia Food Inovation yang pelaksanaannya dimulai

pada tahun 2020 ini.

“Indonesia Food Innovation yang kami luncurkan ini juga dalam rangka

mendorong tumbuhnya inovasi dan pengembangan (scalling up) bisnis pada IKM

khususnya komoditi pangan” kata Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih pada acara

launching Program Indonesia Food Inovation melalui media virtual, Selasa (25/8)

Dirjen IKMA menjelaskan, Indonesia Food Innovation (IFI) yang merupakan

program akselerasi bisnis bagi IKM pangan inovatif, memberikan kesempatan bagi

IKM pemula yang berkeinginan tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM

moderen yang marketable, profitable dan sustainable. “Selain nilai inovasi,

tantangan akan penggunaan bahan baku lokal juga menjadi perhatian pada

program IFI, hal ini untuk memacu para IKM pangan memanfaatkan sumber daya

lokal Indonesia yang melimpah.” terang Gati.

Menurut Gati, banyaknya sumber daya manusia produktif berusia muda yang

berwirausaha serta bermunculannya inkubator-inkubator bisnis yang mencetak

startup, khususnya di bidang makanan dan minuman saat ini juga diharapkan

dapat ikut andil dalam melakukan lompatan kemajuan bagi ekonomi negara kita.

Diketahui IKM makanan dan minuman memainkan peran penting sebagai

komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia, berdasarkan data terdapat

sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM secara

keseluruhan serta mampu menyerap 4,11 juta tenaga kerja di Indonesia.

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

39

Siaran Pers (Launching)

Dorong Inovasi Produk Pangan, Kemenperin Luncurkan Program Indonesia Food Innovation

Akan tetapi di sisi lain, masih banyak permasalahan yang menjadi hambatan

bagi kemajuan IKM, diantaranya keterbatasan modal, manajemen yang belum

profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya

inovasi. Dari sisi eksternal dihadapkan dengan ketidakpastian pasokan,

munculnya pesaing, produk baru, dan permintaan pasar yang sangat dinamis.

“Oleh karena itu, IKM perlu mempersiapkan diri, harus mampu beradaptasi dan

berinovasi dengan membaca trend dan kebutuhan pasar dalam negeri maupun

ekspor.” jelas Gati.

Pada acara launching Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 ini Direktorat

Jenderal IKMA menghadirkan narasumber yang memberikan insight tentang

perkembangan industri pangan, trend inkubator bisnis, serta pentingnya

akselerasi dalam bentuk coaching dan mentoring, baik di bidang teknis

maupun bisnis.

Narasumber yang hadir yaitu Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan

Furniture, Sri Yunianti; Direktur Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya dan

juga selaku Ketua Asosiasi Pendidik Kewirausahaan Indonesia, Eko Suhartanto;

dan Ketua Inkubator Bisnis Technopark, Universitas Pembangunan Nasional

(UPN) Veteran Surabaya, Edi Mulyadi.

“Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM makanan dan minuman pemula

ini, maka pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang

bisnis maupun teknis, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan

kualitas teknis dan manajerial yang pada akhirnya dapat meningkatkan skala

bisnis mereka.” ungkap Gati.

Gati menegaskan, diperlukan adanya kerjasama antara pihak terkait untuk

menciptakan IKM inovatif pangan, “Kami juga mendorong seluruh pihak

diantaranya para Kepala Dinas yang membidangi perindustrian, para Ketua

Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi untuk bersama-sama menumbuhkan

dan mengembangkan wirausaha baru di bidang pangan.” tambahnya.

Ditjen IKMA telah menyiapkan banyak benefit bagi yang lolos kurasi dari

program IFI, peserta terpilih akan mengikuti program Food Camp yang akan

mendapatkan Coaching dan Mentoring dari para pakar profesional untuk

meningkatkan kepabilitas baik dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju

IKM pangan modern.

Ada 2 kategori peserta yang akan mengikuti coaching yaitu peserta dengan

kategori produk antara (Intermediate Product) dan Kategori produk pangan

akhir (End Product) dengan hadiah uang tunai masing-masing sebesar 40 juta

untuk juara 1, 25 juta untuk juara 2 dan 15 juta untuk juara 3.

Pemenang dari program ini juga akan mendapatkan berbagai prioritas untuk

mengikuti akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui Coaching dan

Mentoring eksklusif Scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi

HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing dan

mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan

fasilitasi membership e-commerce global.

Melalui acara Launching ini, rangkaian pelaksanaan IFI 2020 secara resmi

dibuka dan Direktorat Jenderal IKMA mengajak industi-industri pangan di

seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam program ini. Untuk

mengikuti program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 dapat mendaftar

melalui tautan kemenperin.IFI.go.id. Informasi lebih lanjut terkait program

tersebut dapat diperoleh melalui akun instagram Indonesia Food Innovation

@ifi.kemenperin ataupun akun instagram Direktorat Jenderal Industri Kecil,

Menengah dan Aneka @ditjenikma.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Jakarta, 25 Agustus 2020

Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian

Page 42: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah

dan Aneka terus mendorong pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Pangan di Indonesia yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan

berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang

marketable, profitable, dan sustainable. Upaya tersebut di implementasikan

dengan melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan, salah satunya dengan

menginisiasi program Indonesia Food Inovation yang pelaksanaannya dimulai

pada tahun 2020 ini.

“Indonesia Food Innovation yang kami luncurkan ini juga dalam rangka

mendorong tumbuhnya inovasi dan pengembangan (scalling up) bisnis pada IKM

khususnya komoditi pangan” kata Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih pada acara

launching Program Indonesia Food Inovation melalui media virtual, Selasa (25/8)

Dirjen IKMA menjelaskan, Indonesia Food Innovation (IFI) yang merupakan

program akselerasi bisnis bagi IKM pangan inovatif, memberikan kesempatan bagi

IKM pemula yang berkeinginan tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM

moderen yang marketable, profitable dan sustainable. “Selain nilai inovasi,

tantangan akan penggunaan bahan baku lokal juga menjadi perhatian pada

program IFI, hal ini untuk memacu para IKM pangan memanfaatkan sumber daya

lokal Indonesia yang melimpah.” terang Gati.

Menurut Gati, banyaknya sumber daya manusia produktif berusia muda yang

berwirausaha serta bermunculannya inkubator-inkubator bisnis yang mencetak

startup, khususnya di bidang makanan dan minuman saat ini juga diharapkan

dapat ikut andil dalam melakukan lompatan kemajuan bagi ekonomi negara kita.

Diketahui IKM makanan dan minuman memainkan peran penting sebagai

komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia, berdasarkan data terdapat

sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM secara

keseluruhan serta mampu menyerap 4,11 juta tenaga kerja di Indonesia.

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

40

Akan tetapi di sisi lain, masih banyak permasalahan yang menjadi hambatan

bagi kemajuan IKM, diantaranya keterbatasan modal, manajemen yang belum

profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya

inovasi. Dari sisi eksternal dihadapkan dengan ketidakpastian pasokan,

munculnya pesaing, produk baru, dan permintaan pasar yang sangat dinamis.

“Oleh karena itu, IKM perlu mempersiapkan diri, harus mampu beradaptasi dan

berinovasi dengan membaca trend dan kebutuhan pasar dalam negeri maupun

ekspor.” jelas Gati.

Pada acara launching Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 ini Direktorat

Jenderal IKMA menghadirkan narasumber yang memberikan insight tentang

perkembangan industri pangan, trend inkubator bisnis, serta pentingnya

akselerasi dalam bentuk coaching dan mentoring, baik di bidang teknis

maupun bisnis.

Narasumber yang hadir yaitu Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan

Furniture, Sri Yunianti; Direktur Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya dan

juga selaku Ketua Asosiasi Pendidik Kewirausahaan Indonesia, Eko Suhartanto;

dan Ketua Inkubator Bisnis Technopark, Universitas Pembangunan Nasional

(UPN) Veteran Surabaya, Edi Mulyadi.

“Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM makanan dan minuman pemula

ini, maka pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang

bisnis maupun teknis, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan

kualitas teknis dan manajerial yang pada akhirnya dapat meningkatkan skala

bisnis mereka.” ungkap Gati.

Gati menegaskan, diperlukan adanya kerjasama antara pihak terkait untuk

menciptakan IKM inovatif pangan, “Kami juga mendorong seluruh pihak

diantaranya para Kepala Dinas yang membidangi perindustrian, para Ketua

Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi untuk bersama-sama menumbuhkan

dan mengembangkan wirausaha baru di bidang pangan.” tambahnya.

Ditjen IKMA telah menyiapkan banyak benefit bagi yang lolos kurasi dari

program IFI, peserta terpilih akan mengikuti program Food Camp yang akan

mendapatkan Coaching dan Mentoring dari para pakar profesional untuk

meningkatkan kepabilitas baik dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju

IKM pangan modern.

Ada 2 kategori peserta yang akan mengikuti coaching yaitu peserta dengan

kategori produk antara (Intermediate Product) dan Kategori produk pangan

akhir (End Product) dengan hadiah uang tunai masing-masing sebesar 40 juta

untuk juara 1, 25 juta untuk juara 2 dan 15 juta untuk juara 3.

Pemenang dari program ini juga akan mendapatkan berbagai prioritas untuk

mengikuti akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui Coaching dan

Mentoring eksklusif Scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi

HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing dan

mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan

fasilitasi membership e-commerce global.

Melalui acara Launching ini, rangkaian pelaksanaan IFI 2020 secara resmi

dibuka dan Direktorat Jenderal IKMA mengajak industi-industri pangan di

seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam program ini. Untuk

mengikuti program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 dapat mendaftar

melalui tautan kemenperin.IFI.go.id. Informasi lebih lanjut terkait program

tersebut dapat diperoleh melalui akun instagram Indonesia Food Innovation

@ifi.kemenperin ataupun akun instagram Direktorat Jenderal Industri Kecil,

Menengah dan Aneka @ditjenikma.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Jakarta, 25 Agustus 2020

Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian

Page 43: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

41

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah

dan Aneka terus mendorong pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Pangan di Indonesia yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan

berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang

marketable, profitable, dan sustainable. Upaya tersebut di implementasikan

dengan melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan, salah satunya dengan

menginisiasi program Indonesia Food Inovation yang pelaksanaannya dimulai

pada tahun 2020 ini.

“Indonesia Food Innovation yang kami luncurkan ini juga dalam rangka

mendorong tumbuhnya inovasi dan pengembangan (scalling up) bisnis pada IKM

khususnya komoditi pangan” kata Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih pada acara

launching Program Indonesia Food Inovation melalui media virtual, Selasa (25/8)

Dirjen IKMA menjelaskan, Indonesia Food Innovation (IFI) yang merupakan

program akselerasi bisnis bagi IKM pangan inovatif, memberikan kesempatan bagi

IKM pemula yang berkeinginan tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM

moderen yang marketable, profitable dan sustainable. “Selain nilai inovasi,

tantangan akan penggunaan bahan baku lokal juga menjadi perhatian pada

program IFI, hal ini untuk memacu para IKM pangan memanfaatkan sumber daya

lokal Indonesia yang melimpah.” terang Gati.

Menurut Gati, banyaknya sumber daya manusia produktif berusia muda yang

berwirausaha serta bermunculannya inkubator-inkubator bisnis yang mencetak

startup, khususnya di bidang makanan dan minuman saat ini juga diharapkan

dapat ikut andil dalam melakukan lompatan kemajuan bagi ekonomi negara kita.

Diketahui IKM makanan dan minuman memainkan peran penting sebagai

komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia, berdasarkan data terdapat

sekitar 1,86 juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM secara

keseluruhan serta mampu menyerap 4,11 juta tenaga kerja di Indonesia.

Akan tetapi di sisi lain, masih banyak permasalahan yang menjadi hambatan

bagi kemajuan IKM, diantaranya keterbatasan modal, manajemen yang belum

profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya

inovasi. Dari sisi eksternal dihadapkan dengan ketidakpastian pasokan,

munculnya pesaing, produk baru, dan permintaan pasar yang sangat dinamis.

“Oleh karena itu, IKM perlu mempersiapkan diri, harus mampu beradaptasi dan

berinovasi dengan membaca trend dan kebutuhan pasar dalam negeri maupun

ekspor.” jelas Gati.

Pada acara launching Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 ini Direktorat

Jenderal IKMA menghadirkan narasumber yang memberikan insight tentang

perkembangan industri pangan, trend inkubator bisnis, serta pentingnya

akselerasi dalam bentuk coaching dan mentoring, baik di bidang teknis

maupun bisnis.

Narasumber yang hadir yaitu Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan

Furniture, Sri Yunianti; Direktur Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya dan

juga selaku Ketua Asosiasi Pendidik Kewirausahaan Indonesia, Eko Suhartanto;

dan Ketua Inkubator Bisnis Technopark, Universitas Pembangunan Nasional

(UPN) Veteran Surabaya, Edi Mulyadi.

“Untuk dapat mengakselerasi para pelaku IKM makanan dan minuman pemula

ini, maka pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang

bisnis maupun teknis, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan

kualitas teknis dan manajerial yang pada akhirnya dapat meningkatkan skala

bisnis mereka.” ungkap Gati.

Gati menegaskan, diperlukan adanya kerjasama antara pihak terkait untuk

menciptakan IKM inovatif pangan, “Kami juga mendorong seluruh pihak

diantaranya para Kepala Dinas yang membidangi perindustrian, para Ketua

Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi untuk bersama-sama menumbuhkan

dan mengembangkan wirausaha baru di bidang pangan.” tambahnya.

Ditjen IKMA telah menyiapkan banyak benefit bagi yang lolos kurasi dari

program IFI, peserta terpilih akan mengikuti program Food Camp yang akan

mendapatkan Coaching dan Mentoring dari para pakar profesional untuk

meningkatkan kepabilitas baik dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju

IKM pangan modern.

Ada 2 kategori peserta yang akan mengikuti coaching yaitu peserta dengan

kategori produk antara (Intermediate Product) dan Kategori produk pangan

akhir (End Product) dengan hadiah uang tunai masing-masing sebesar 40 juta

untuk juara 1, 25 juta untuk juara 2 dan 15 juta untuk juara 3.

Pemenang dari program ini juga akan mendapatkan berbagai prioritas untuk

mengikuti akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui Coaching dan

Mentoring eksklusif Scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi

HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing dan

mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan

fasilitasi membership e-commerce global.

Melalui acara Launching ini, rangkaian pelaksanaan IFI 2020 secara resmi

dibuka dan Direktorat Jenderal IKMA mengajak industi-industri pangan di

seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam program ini. Untuk

mengikuti program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 dapat mendaftar

melalui tautan kemenperin.IFI.go.id. Informasi lebih lanjut terkait program

tersebut dapat diperoleh melalui akun instagram Indonesia Food Innovation

@ifi.kemenperin ataupun akun instagram Direktorat Jenderal Industri Kecil,

Menengah dan Aneka @ditjenikma.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Jakarta, 25 Agustus 2020

Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian

Page 44: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu, Nama Budhaya, Salam Kebajikan

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, kita dapat hadir dan bertemu dalam acara “Awarding

Indonesia Food Innovation (IFI) 2020” dalam keadaan sehat walafiat.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam RAPBN 2021.

Pembangunan food estate dilakukan untuk memperkuat cadangan pangan

nasional secara menyeluruh, dari hulu (produksi) hingga hilir (produk pangan

industri). Bila kita cermati, sektor industri makanan dan minuman merupakan

kontributor penting dalam perekonomian Indonesia. Pada triwulan III tahun

2020, industri ini menyumbang 39,19% dari nilai PDB industri nonmigas atau

7,02% dari total PDB Nasional, dengan kontribusi nilai ekspor sebesar 21,38%.

Bahkan, di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19 saat ini, sektor

industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 0,66%

pada kuartal III 2020.

42

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL IKMA

PADA ACARA AWARDING

INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI) 2020

JAKARTA, 14 DESEMBER 2020

Yang Tehormat:

1. Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, Ibu Ir. Sri Yunianti,

M.Si;

2. Sekretaris Ditjen IKMA dan Para Direktur di lingkungan Ditjen IKMA,

atau yang mewakili;

3. Tim Penilai Pada Program IFI 2020:

Bapak Eddy Siswanto, Bapak Eko Suhartanto, Bapak Edi Kemenady,

Bapak Adhi S. Lukman, Bapak Yan Rezky Fahra, Ibu Dina Rinakuki dan

Bapak Bonnie Susilo;

4. Para Narasumber dan Perwakilan Lembaga terkait yang dapat hadir

secara langsung;

5. Para IKM pangan peserta IFI 2020 yang saya banggakan;

6. Serta para undangan baik yg hadir secara langsung maupun online.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang kini tercatat mencapai 1,86

juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM tentu telah memberikan

sumbangsihnya dalam kemajuan industri pangan nasional, dan memainkan

peran penting dalam perekonomian Indonesia. Produk IKM pangan Indonesia

terbuka luas untuk dapat memenuhi pasar dalam negeri dan juga untuk masuk

ke pasar ekspor. Maka dari itu, IKM pangan diharapkan telah memiliki kesiapan

dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding,

melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca trend

dan kebutuhan pasar.

Bapak dan Ibu yang berbahagia,

Dalam mendorong penguatan IKM pangan yang inovatif, Direktorat Jenderal

Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA), Kementerian Perindustrian

menginisiasi Program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 yang dalam

pelaksanaannya melibatkan akademisi, praktisi, dan industri pangan. IFI 2020

merupakan program akselerasi bisnis yang ditujukan bagi IKM pangan terpilih

yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses, dan menggunakan sumber

daya lokal sebagai bahan baku utama, sehingga IKM siap untuk peningkatan

skala bisnis menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable.

Melalui pembinaan dan pendampingan intensif di sisi teknis dan bisnis oleh

para pakar profesional, peserta program IFI 2020 diharapkan bisa menaikkan

kapabilitasnya.

Kami memahami bahwa nilai tambah suatu produk mempunyai andil besar

dalam mendorong kemajuan IKM pangan di Indonesia. Dan eksistensi inovasi

dapat menjadi alat yang tepat dalam penciptaan nilai tambah. Untuk itu, Ditjen

IKMA mengambil langkah nyata dalam penguatan inovasi IKM pangan melalui

program IFI 2020, yang juga ditujukan untuk mendorong pemahaman IKM

pangan mengenai pentingnya branding yang dapat memberikan value di mata

konsumen.

Pengembangan pangan berbahan baku lokal diharapkan dapat menjadi

subtitusi produk pangan impor seperti tepung mocaf yang diharapkan dapat

mensubtitusi tepung terigu, demikian juga dengan produk keju. Impor gandum

Indonesia cukup tinggi, data menunjukan pada tahun 2019 sebanyak 10,7 juta

ton, demikian juga dengan impor keju pada tahun 2020 tercatat sebesar 89

juta USD. Kami harapkan melalui inovasi produk yang dilakukan para pelaku

Industri Kecil dan Menengah, secara berkelanjutan dapat mengurangi Impor

produk pangan nasional.

Hadirin sekalian yang saya banggakan,

Saya mengucapkan selamat kepada 10 IKM pangan kategori intermediate

product, dan 30 IKM pangan kategori end product yang telah terpilih sebagai

peserta program IFI 2020 dari total 2.048 pendaftar. Utamanya kepada 3 (tiga)

besar peserta terbaik dari masing–masing kategori, saya menyampaikan

Selamat atas pencapaiannya di IFI 2020 ini.

Selanjutnya, bagi 20 peserta terpilih akan mendapatkan fasilitasi pembinaan

dalam tahapan food business scale–up melalui coaching, mentoring, dan

facilitating pada tiga aspek/tema, yaitu: management, legal aspects, dan

networking.

Saya yakin, peserta IFI 2020 dapat menjalin kolaborasi dengan para

stakeholder terkait, dan bisa tumbuh menjadi pelaku industri pangan yang

mandiri, modern dan inovatif.

Hadirin yang saya hormati,

Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia penyelenggara

serta seluruh pihak yang telah terlibat dan berperan dalam pelaksanaan program

IFI 2020. Program Indonesia Food Innovation 2020 diharapkan dapat menjadi

wadah dan membawa manfaat bagi pengembangan IKM pangan melalui fasilitasi

pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.

Dengan penuh rasa syukur, Program Indonesia Food Innovation 2020 telah

terlaksana dengan baik.

INOVASI UNTUK IKM PANGAN MAJU!!!

Demikian kami sampaikan.

Wassalaamu‘alaikum Wr. Wb

Om Swastiastu, Nama Budhaya, Salam Kebajikan

DIREKTUR JENDERAL

INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA

GATI WIBAWANINGSIH

Page 45: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

43

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu, Nama Budhaya, Salam Kebajikan

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, kita dapat hadir dan bertemu dalam acara “Awarding

Indonesia Food Innovation (IFI) 2020” dalam keadaan sehat walafiat.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam RAPBN 2021.

Pembangunan food estate dilakukan untuk memperkuat cadangan pangan

nasional secara menyeluruh, dari hulu (produksi) hingga hilir (produk pangan

industri). Bila kita cermati, sektor industri makanan dan minuman merupakan

kontributor penting dalam perekonomian Indonesia. Pada triwulan III tahun

2020, industri ini menyumbang 39,19% dari nilai PDB industri nonmigas atau

7,02% dari total PDB Nasional, dengan kontribusi nilai ekspor sebesar 21,38%.

Bahkan, di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19 saat ini, sektor

industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 0,66%

pada kuartal III 2020.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang kini tercatat mencapai 1,86

juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM tentu telah memberikan

sumbangsihnya dalam kemajuan industri pangan nasional, dan memainkan

peran penting dalam perekonomian Indonesia. Produk IKM pangan Indonesia

terbuka luas untuk dapat memenuhi pasar dalam negeri dan juga untuk masuk

ke pasar ekspor. Maka dari itu, IKM pangan diharapkan telah memiliki kesiapan

dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding,

melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca trend

dan kebutuhan pasar.

Bapak dan Ibu yang berbahagia,

Dalam mendorong penguatan IKM pangan yang inovatif, Direktorat Jenderal

Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA), Kementerian Perindustrian

menginisiasi Program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 yang dalam

pelaksanaannya melibatkan akademisi, praktisi, dan industri pangan. IFI 2020

merupakan program akselerasi bisnis yang ditujukan bagi IKM pangan terpilih

yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses, dan menggunakan sumber

daya lokal sebagai bahan baku utama, sehingga IKM siap untuk peningkatan

skala bisnis menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable.

Melalui pembinaan dan pendampingan intensif di sisi teknis dan bisnis oleh

para pakar profesional, peserta program IFI 2020 diharapkan bisa menaikkan

kapabilitasnya.

Kami memahami bahwa nilai tambah suatu produk mempunyai andil besar

dalam mendorong kemajuan IKM pangan di Indonesia. Dan eksistensi inovasi

dapat menjadi alat yang tepat dalam penciptaan nilai tambah. Untuk itu, Ditjen

IKMA mengambil langkah nyata dalam penguatan inovasi IKM pangan melalui

program IFI 2020, yang juga ditujukan untuk mendorong pemahaman IKM

pangan mengenai pentingnya branding yang dapat memberikan value di mata

konsumen.

Pengembangan pangan berbahan baku lokal diharapkan dapat menjadi

subtitusi produk pangan impor seperti tepung mocaf yang diharapkan dapat

mensubtitusi tepung terigu, demikian juga dengan produk keju. Impor gandum

Indonesia cukup tinggi, data menunjukan pada tahun 2019 sebanyak 10,7 juta

ton, demikian juga dengan impor keju pada tahun 2020 tercatat sebesar 89

juta USD. Kami harapkan melalui inovasi produk yang dilakukan para pelaku

Industri Kecil dan Menengah, secara berkelanjutan dapat mengurangi Impor

produk pangan nasional.

Hadirin sekalian yang saya banggakan,

Saya mengucapkan selamat kepada 10 IKM pangan kategori intermediate

product, dan 30 IKM pangan kategori end product yang telah terpilih sebagai

peserta program IFI 2020 dari total 2.048 pendaftar. Utamanya kepada 3 (tiga)

besar peserta terbaik dari masing–masing kategori, saya menyampaikan

Selamat atas pencapaiannya di IFI 2020 ini.

Selanjutnya, bagi 20 peserta terpilih akan mendapatkan fasilitasi pembinaan

dalam tahapan food business scale–up melalui coaching, mentoring, dan

facilitating pada tiga aspek/tema, yaitu: management, legal aspects, dan

networking.

Saya yakin, peserta IFI 2020 dapat menjalin kolaborasi dengan para

stakeholder terkait, dan bisa tumbuh menjadi pelaku industri pangan yang

mandiri, modern dan inovatif.

Hadirin yang saya hormati,

Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia penyelenggara

serta seluruh pihak yang telah terlibat dan berperan dalam pelaksanaan program

IFI 2020. Program Indonesia Food Innovation 2020 diharapkan dapat menjadi

wadah dan membawa manfaat bagi pengembangan IKM pangan melalui fasilitasi

pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.

Dengan penuh rasa syukur, Program Indonesia Food Innovation 2020 telah

terlaksana dengan baik.

INOVASI UNTUK IKM PANGAN MAJU!!!

Demikian kami sampaikan.

Wassalaamu‘alaikum Wr. Wb

Om Swastiastu, Nama Budhaya, Salam Kebajikan

DIREKTUR JENDERAL

INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA

GATI WIBAWANINGSIH

Page 46: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu, Nama Budhaya, Salam Kebajikan

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, kita dapat hadir dan bertemu dalam acara “Awarding

Indonesia Food Innovation (IFI) 2020” dalam keadaan sehat walafiat.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam RAPBN 2021.

Pembangunan food estate dilakukan untuk memperkuat cadangan pangan

nasional secara menyeluruh, dari hulu (produksi) hingga hilir (produk pangan

industri). Bila kita cermati, sektor industri makanan dan minuman merupakan

kontributor penting dalam perekonomian Indonesia. Pada triwulan III tahun

2020, industri ini menyumbang 39,19% dari nilai PDB industri nonmigas atau

7,02% dari total PDB Nasional, dengan kontribusi nilai ekspor sebesar 21,38%.

Bahkan, di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19 saat ini, sektor

industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 0,66%

pada kuartal III 2020.

44

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang kini tercatat mencapai 1,86

juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM tentu telah memberikan

sumbangsihnya dalam kemajuan industri pangan nasional, dan memainkan

peran penting dalam perekonomian Indonesia. Produk IKM pangan Indonesia

terbuka luas untuk dapat memenuhi pasar dalam negeri dan juga untuk masuk

ke pasar ekspor. Maka dari itu, IKM pangan diharapkan telah memiliki kesiapan

dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding,

melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca trend

dan kebutuhan pasar.

Bapak dan Ibu yang berbahagia,

Dalam mendorong penguatan IKM pangan yang inovatif, Direktorat Jenderal

Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA), Kementerian Perindustrian

menginisiasi Program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 yang dalam

pelaksanaannya melibatkan akademisi, praktisi, dan industri pangan. IFI 2020

merupakan program akselerasi bisnis yang ditujukan bagi IKM pangan terpilih

yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses, dan menggunakan sumber

daya lokal sebagai bahan baku utama, sehingga IKM siap untuk peningkatan

skala bisnis menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable.

Melalui pembinaan dan pendampingan intensif di sisi teknis dan bisnis oleh

para pakar profesional, peserta program IFI 2020 diharapkan bisa menaikkan

kapabilitasnya.

Kami memahami bahwa nilai tambah suatu produk mempunyai andil besar

dalam mendorong kemajuan IKM pangan di Indonesia. Dan eksistensi inovasi

dapat menjadi alat yang tepat dalam penciptaan nilai tambah. Untuk itu, Ditjen

IKMA mengambil langkah nyata dalam penguatan inovasi IKM pangan melalui

program IFI 2020, yang juga ditujukan untuk mendorong pemahaman IKM

pangan mengenai pentingnya branding yang dapat memberikan value di mata

konsumen.

Pengembangan pangan berbahan baku lokal diharapkan dapat menjadi

subtitusi produk pangan impor seperti tepung mocaf yang diharapkan dapat

mensubtitusi tepung terigu, demikian juga dengan produk keju. Impor gandum

Indonesia cukup tinggi, data menunjukan pada tahun 2019 sebanyak 10,7 juta

ton, demikian juga dengan impor keju pada tahun 2020 tercatat sebesar 89

juta USD. Kami harapkan melalui inovasi produk yang dilakukan para pelaku

Industri Kecil dan Menengah, secara berkelanjutan dapat mengurangi Impor

produk pangan nasional.

Hadirin sekalian yang saya banggakan,

Saya mengucapkan selamat kepada 10 IKM pangan kategori intermediate

product, dan 30 IKM pangan kategori end product yang telah terpilih sebagai

peserta program IFI 2020 dari total 2.048 pendaftar. Utamanya kepada 3 (tiga)

besar peserta terbaik dari masing–masing kategori, saya menyampaikan

Selamat atas pencapaiannya di IFI 2020 ini.

Selanjutnya, bagi 20 peserta terpilih akan mendapatkan fasilitasi pembinaan

dalam tahapan food business scale–up melalui coaching, mentoring, dan

facilitating pada tiga aspek/tema, yaitu: management, legal aspects, dan

networking.

Saya yakin, peserta IFI 2020 dapat menjalin kolaborasi dengan para

stakeholder terkait, dan bisa tumbuh menjadi pelaku industri pangan yang

mandiri, modern dan inovatif.

Hadirin yang saya hormati,

Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia penyelenggara

serta seluruh pihak yang telah terlibat dan berperan dalam pelaksanaan program

IFI 2020. Program Indonesia Food Innovation 2020 diharapkan dapat menjadi

wadah dan membawa manfaat bagi pengembangan IKM pangan melalui fasilitasi

pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.

Dengan penuh rasa syukur, Program Indonesia Food Innovation 2020 telah

terlaksana dengan baik.

INOVASI UNTUK IKM PANGAN MAJU!!!

Demikian kami sampaikan.

Wassalaamu‘alaikum Wr. Wb

Om Swastiastu, Nama Budhaya, Salam Kebajikan

DIREKTUR JENDERAL

INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA

GATI WIBAWANINGSIH

Page 47: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

45

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Indonesia Food Innovation (IFI) merupakan program akselerasi bisnis yang

ditujukan bagi IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau

proses, dan menggunakan sumber daya lokal sebagai bahan baku utama,

sehingga IKM siap untuk peningkatan skala bisnis menuju IKM modern yang

marketable, profitable dan sustainable.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah

dan Aneka menginisiasi program ini dengan melibatkan akademisi, praktisi,

dan industri pangan. Melalui pembinaan dan pendampingan intensif di sisi

teknis dan bisnis oleh para pakar profesional, peserta program IFI 2020

diharapkan bisa meningkatkan kapabilitasnya, ungkap Gati Wibawaningsih,

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian

Perindustrian, di Jakarta (14/12/20).

Dari total 2.048 pendaftar, terpilih 40 IKM yang terdiri dari 10 IKM kategori

intermediate product dan 30 IKM kategori end product. 40 IKM ini mengikuti

food camp pada bulan November, dan mengikuti beberapa tahapan penilaian

lainnya selama food camp ini, sehingga terpilih 20 IKM yang dikerucutkan lagi

menjadi 3 (tiga) IKM terbaik dari masing-masing kategori. Tiga besar di setiap

kategori ini dipilih berdasarkan nilai hasil penilaian selama mengikuti food

camp dengan mempresentasikan pemahaman peserta tentang implementasi

food business creation dan food business process improvement pada usaha

mereka. Serta ditambah presentasi tentang rencana business acceleration

peserta yang dinilai oleh para pakar dari berbagai bidang yang melibatkan

akademisi, pemerintah, asosiasi dan praktisi di bidang pangan. 3 IKM tersebut

mendapat hadiah berupa uang pembinaan dan food business scale up yang

meliputi coaching, mentoring, dan fasilitasi pada tiga aspek yaitu manajemen,

legal dan networking, tambah Gati.

Coaching lanjutan tidak hanya diberikan kepada 3 IKM terbaik, tetapi juga

diberikan kepada 20 IKM terbaik yang mendapatkan berbagai prioritas untuk

mengikuti akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui coaching dan

Siaran Pers (Awarding)

3 terbaik ajang Kompetisi Indonesia Food Innovation (IFI)

mentoring eksklusif scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi

HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing

serta mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan

fasilitasi membership e-commerce global.

Pada acara pemberian penghargaan IFI ini juga diisi dengan talkshow yang

membahas tentang ivestasi dan juga sesi motivasi yang memberikan insight

kepada para peserta tentang scaling-up industri mereka. Narasumber talkshow

yang hadir yaitu Yan Rezky Fahza- Director PT Lima Ventura dan Heinrich

Vincent - CEO Bizhare selaku investor serta Direktur PT Sedenget Jadi Berkah

(Lakoe) selaku pengusaha pangan olahan yang berkembang melalui investasi

dari crowdfunding platform Bizhare. Selain itu, hadir Bapak Adhi S Lukman -

Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI)

yang berbagi pengalaman dan motivasi membesarkan bisnis di bidang industri

pangan.

Nilai tambah suatu produk mempunyai andil besar dalam mendorong

kemajuan IKM pangan di Indonesia. Dan eksistensi inovasi dapat menjadi alat

yang tepat dalam penciptaan nilai tambah. Untuk itu, Ditjen IKMA mengambil

langkah nyata dalam penguatan inovasi IKM pangan melalui program IFI 2020,

yang ditujukan untuk mendorong pemahaman IKM pangan mengenai

pentingnya branding yang dapat memberikan value di mata konsumen.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang kini tercatat mencapai 1,86

juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM tentu telah memberikan

sumbangsihnya dalam kemajuan industri pangan nasional, dan memainkan

peran penting dalam perekonomian Indonesia. Produk IKM pangan Indonesia

terbuka luas untuk dapat memenuhi pasar dalam negeri dan juga untuk masuk

ke pasar ekspor. Maka dari itu, IKM pangan diharapkan telah memiliki kesiapan

dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding,

melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca trend

dan kebutuhan pasar, tutup Gati.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Jakarta, 14 Desember 2020

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

Website : www.kemenperin.go.id

Email : [email protected]

Twitter : @Kemenperin_RI

Facebook : Kementerian Perindustrian RI

Instagram : kemenperin_ri

Page 48: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

Indonesia Food Innovation (IFI) merupakan program akselerasi bisnis yang

ditujukan bagi IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau

proses, dan menggunakan sumber daya lokal sebagai bahan baku utama,

sehingga IKM siap untuk peningkatan skala bisnis menuju IKM modern yang

marketable, profitable dan sustainable.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah

dan Aneka menginisiasi program ini dengan melibatkan akademisi, praktisi,

dan industri pangan. Melalui pembinaan dan pendampingan intensif di sisi

teknis dan bisnis oleh para pakar profesional, peserta program IFI 2020

diharapkan bisa meningkatkan kapabilitasnya, ungkap Gati Wibawaningsih,

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian

Perindustrian, di Jakarta (14/12/20).

Dari total 2.048 pendaftar, terpilih 40 IKM yang terdiri dari 10 IKM kategori

intermediate product dan 30 IKM kategori end product. 40 IKM ini mengikuti

food camp pada bulan November, dan mengikuti beberapa tahapan penilaian

lainnya selama food camp ini, sehingga terpilih 20 IKM yang dikerucutkan lagi

menjadi 3 (tiga) IKM terbaik dari masing-masing kategori. Tiga besar di setiap

kategori ini dipilih berdasarkan nilai hasil penilaian selama mengikuti food

camp dengan mempresentasikan pemahaman peserta tentang implementasi

food business creation dan food business process improvement pada usaha

mereka. Serta ditambah presentasi tentang rencana business acceleration

peserta yang dinilai oleh para pakar dari berbagai bidang yang melibatkan

akademisi, pemerintah, asosiasi dan praktisi di bidang pangan. 3 IKM tersebut

mendapat hadiah berupa uang pembinaan dan food business scale up yang

meliputi coaching, mentoring, dan fasilitasi pada tiga aspek yaitu manajemen,

legal dan networking, tambah Gati.

Coaching lanjutan tidak hanya diberikan kepada 3 IKM terbaik, tetapi juga

diberikan kepada 20 IKM terbaik yang mendapatkan berbagai prioritas untuk

mengikuti akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui coaching dan

46

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

mentoring eksklusif scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi

HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing

serta mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan

fasilitasi membership e-commerce global.

Pada acara pemberian penghargaan IFI ini juga diisi dengan talkshow yang

membahas tentang ivestasi dan juga sesi motivasi yang memberikan insight

kepada para peserta tentang scaling-up industri mereka. Narasumber talkshow

yang hadir yaitu Yan Rezky Fahza- Director PT Lima Ventura dan Heinrich

Vincent - CEO Bizhare selaku investor serta Direktur PT Sedenget Jadi Berkah

(Lakoe) selaku pengusaha pangan olahan yang berkembang melalui investasi

dari crowdfunding platform Bizhare. Selain itu, hadir Bapak Adhi S Lukman -

Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI)

yang berbagi pengalaman dan motivasi membesarkan bisnis di bidang industri

pangan.

Nilai tambah suatu produk mempunyai andil besar dalam mendorong

kemajuan IKM pangan di Indonesia. Dan eksistensi inovasi dapat menjadi alat

yang tepat dalam penciptaan nilai tambah. Untuk itu, Ditjen IKMA mengambil

langkah nyata dalam penguatan inovasi IKM pangan melalui program IFI 2020,

yang ditujukan untuk mendorong pemahaman IKM pangan mengenai

pentingnya branding yang dapat memberikan value di mata konsumen.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang kini tercatat mencapai 1,86

juta unit usaha atau 43,41% dari total unit usaha IKM tentu telah memberikan

sumbangsihnya dalam kemajuan industri pangan nasional, dan memainkan

peran penting dalam perekonomian Indonesia. Produk IKM pangan Indonesia

terbuka luas untuk dapat memenuhi pasar dalam negeri dan juga untuk masuk

ke pasar ekspor. Maka dari itu, IKM pangan diharapkan telah memiliki kesiapan

dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding,

melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca trend

dan kebutuhan pasar, tutup Gati.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Jakarta, 14 Desember 2020

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT

Website : www.kemenperin.go.id

Email : [email protected]

Twitter : @Kemenperin_RI

Facebook : Kementerian Perindustrian RI

Instagram : kemenperin_ri

Page 49: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

47

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Page 50: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

48

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Page 51: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

49

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Page 52: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

50

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Page 53: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

51

PANDUAN PROGRAM IFI : BAB V DOKUMENTASI

Page 54: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

KONTAK

Indra Akbar Dilana

+62 856 9133 4644

[email protected]

@indra_dilana

Rini Rarasati

+62 813 2563 7750

[email protected]

@rinirarasati

Ratih Pratiwi

+62 821 2174 5698

[email protected]

@ratihpratiwi_08

Mufti Tri Matra

+62 813 1594 2750

[email protected]

@eeng_muftitri

Sukma Paramita Dewi

+62 812 1210 0195

[email protected]

@sukmapdewi

Nur Maimunita F

+62 812 8882 4705

[email protected]

Directorate General of Small, Medium, and Multifarious Industry

Kementerian Perindustrian

Ministry of Industry

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka

52

Page 55: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

DISUSUN OLEH

DIREKTORAT IKM PANGAN,

BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR

Page 56: PANDUAN PROGRAM INDONESIA FOOD INNOVATION (IFI)

@ditjenikma@[email protected]