PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya,...

31
PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun Oleh: TIM ASISTEN EKOLOGI PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 NAMA : DIKETIK NIM : DIKETIK KELOMPOK : DIKETIK ASISTEN : DIKETIK

Transcript of PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya,...

Page 1: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

PANDUAN PRAKTIKUM

EKOLOGI PERAIRAN

Disusun Oleh:

TIM ASISTEN EKOLOGI PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

NAMA : DIKETIK

NIM : DIKETIK

KELOMPOK : DIKETIK

ASISTEN : DIKETIK

Page 2: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi

Perairan ini dapat disusun.

Memahami akan kekurangan dan keterbatasan referensi dalam

pelaksanaan praktikum Ekologi Perairan, maka kami menyajikan suatu pedoman

pelaksanaan praktikum yang pada dasarnya dirangkum dari berbagai referensi

untuk menuntun praktikan. Metode-metode praktis diutamakan untuk

memudahkan dalam pengukuran (pengambilan data di lapang). Buku Panduan

Praktikum ini terbatas pada pengukuran parameter-parameter utama yang

penting dan dilakukan di lapang.

Buku ini merupakan revisi dan pembakuan dari penuntun-penuntun

praktikum Ekologi Perairan terdahulu (non-publicated). Besar harapan bahwa

Buku Penuntun Praktikum ini dapat bermanfaat bagi praktikan dan berbagai

pihak.

Kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

dalam penyelesaian buku ini. Menyadari akan keterbatasan yang kami miliki,

maka kami sangat mengharapkan saran atau kritik konstruktif bagi

penyempurnaan buku ini di lain waktu.

Malang, 1 April 2017

Tim Penyusun

Page 3: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisme memerlukan lingkungan hidup yang sesuai dengan

kehidupannya. Air mempunyai beberapa sifat penting sebagai lingkungan bagi

organisme air yang dikaitkan dengan bahan-bahan dan energi yang

dikandungnya dengan sifat fisiknya. Air merupakan media hidup untuk organisme

perairan baik tumbuhan maupun hewan, sedangkan sifat kimia air mempunyai

fungsi sebagai pembawa zat-zat hara yang diperlukan bagi pembentukan bahan-

bahan organik oleh produsen primer perairan tersebut.

Sinar matahari merupakan penunjang kehidupan makhluk hidup, kecuali

organisme kimia sintetis yang relatif tidak banyak. Semua bentuk kehidupan

mendapatkan hara organik berenergi tinggi baik langsung maupun tidak

langsung dari fotosintesis. Melalui alur rantai makanan pada akhirnya siklus

energi juga akan dimanfaatkan oleh produsen, begitu pula yang terjadi pada

lingkungan perairan. Salah satu cara untuk memahami interaksi organisme-

organisme dengan lingkungan perairan adalah dengan mempelajari proses yang

terjadi pada rantai makanan. Tingkatan berlapis ekologi meliputi ekosistem

individu/organisme dengan ciri biasanya memiliki struktur khusus yang disebut

dengan adaptasi, ekosistem populasi yaitu kumpulan individu sejenis pada suatu

daerah dan pada waktu tertentu, ekosistem komunitas yang terdiri dari beberapa

populasi yang berbeda dan berinteraksi antar spesies, ekologi ekosistem yaitu

suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen biotik dan abiotik terdapat

siklus kehidupan.

Ekologi umumnya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara

organisme-organisme dan lingkungannya. Lingkungan di sini mempunyai arti

luas, mencakup semua hal di luar organisme yang bersangkutan. Tidak saja

termasuk cahaya, suhu, curah hujan, kelembaban dan topografi, tetapi juga

parasit, predator dan kompetitor.

Ekologi perairan adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal

balik/interaksi antara organisme perairan dengan lingkungannya. Dengan

demikian ada beberapa cabang ilmu yang menunjang ekologi yang harus

dipahami mahasiswa misalnya: Klimatologi, Limnologi, Geologi, Fisika, Kimia,

Biologi, Planktonologi dan sebagainya.

Page 4: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

1.2 Tujuan Praktikum Ekologi Perairan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih dan meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam:

1. Mengetahui hasil pengukuran parameter fisika yang mempengaruhi perairan

Sumberrawan

2. Mengetahui hasil pengukuran parameter kimia yang mempengaruhi perairan

Sumberrawan

3. Mengetahui hasil pengukuran parameter biologi yang mempengaruhi perairan

Sumberrawan

4. Menentukan kualitas perairan Sumberrawan berdasarkan hasil pengukuran

parameter fisika, kimia dan biologi.

1.3 Kegunaan Praktikum Ekologi Perairan

Kegunaan dari kegiatan praktikum ini adalah:

1. Mengenalkan sekaligus menumbuhkan rasa empati mahasiswa terhadap

ekosistem sungai dan ekosistem kolam.

2. Meningkatkan kemampuan teknis dalam mengukur parameter fisika, kimia

dan biologi.

3. Bagi peneliti atau lembaga ilmiah, sebagai sumber informasi keilmuan dan

dasar untuk penulisan ataupun penelitian lebih lanjut berkaitan dengan

ekosistem sungai dan ekosistem kolam.

Page 5: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sungai

Sungai merupakan daerah dimana terdapat air yang mengalir dari hulu

(pegunungan) menuju hilir (laut). Selain mengalirkan air dari hulu, sungai juga

membawa material-material organik maupun anorganik dan mengantarkannya

keseluruh bagian sungai sampai hilir. Oleh karena itu, sungai dapat digolongkan

sebagai perairan yang mengalir. Odum (1998) menyatakan bahwa ada 2 zona

utama pada aliran sungai yaitu:

Zona Air Deras yaitu daerah yang dangkal dimana kecepatan arus cukup

tinggi untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi lain

yang lepas, sehingga dasarnya padat. Zona ini dihuni benthos yang

beradaptasi khusus atau organisme perifitik yang dapat melekat atau

berpegang dengan kuat pada dasar yang padat dan oleh ikan yang kuat

berenang. Zona ini umumnya terdapat pada hulu sungai didaerah

pegunungan.

Zona Air Tenang yaitu bagian sungai yang dalam dimana kecepatan arus

sudah berkurang, maka lumpur dan materi lepas cenderung mengendap di

dasar sehingga dasarnya lunak. Zona ini umumnya terdapat pada bagian hilir.

Arus merupakan faktor pembatas utama pada aliran deras, tetapi dasar

yang keras terdiri dari batu, dapat menyediakan permukaan yang cocok untuk

organisme (flora dan fauna) untuk menempel dan melekat. Dasar air yang tenang

bersifat lunak dan terus-menerus berubah umumnya membatasi organisme

bentik, tetapi bila kedalaman lebih besar lagi, dimana gerakan air lebih lambat,

lebih sesuai untuk plankton dan neuston.

2.2 Kolam

Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah

tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air

lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu

perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah

dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya.

Kolam selain sebagai media hidup ikan juga harus dapat berfungsi sebagai

Page 6: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus berpotensi untuk dapat

menumbuhkan makanan alami.

Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem

budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya yang biasa dilakukan

yaitu:

Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam

yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah

Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya

(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat

dari tanah

Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam

terdiri dari tembok

2.3 Parameter Kualitas Air

2.3.1 Fisika

a. Suhu

Suhu adalah derajat panas dinginnya suatu perairan. Kisaran suhu pada

perairan Indonesia antara 23-32oC. Mahida (1986) menyatakan bahwa tingkat

oksidasi senyawa organik jauh lebih besar pada suhu tinggi dibanding pada suhu

rendah. Clark (1974) menjelaskan bahwa keadaan suhu alami memberikan

kesempatan bagi ekosistem untuk berfungsi secara optimum. Banyak kegiatan

hewan air dikontrol oleh suhu, misalnya: migrasi, pemangsaan, kecepatan

berenang, perkembangan embrio dan kecepatan proses metabolisme. Oleh

sebab itu, perubahan suhu yang besar pada ekosistem perairan dianggap

merugikan (Clark, 1974). Sedangkan menurut Handjojo dan Setianto (2005)

dalam Irawan (2009), suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan

makhluk hidup dapat melakukan metabolisme dan berkembang biak.

b. Kecerahan

Kecerahan adalah batas penetrasi cahaya yang dapat menembus

perairan. Menurut Effendi (2003), kecerahan merupakan ukuran transparansi

perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kordi

dan Tancung (2007) menjelaskan bahwa kecerahan adalah sebagian cahaya

yang diteruskan dalam air dan dinyatakan dengan persen (%) dari beberapa

panjang gelombang di daerah spektrum yang terlihat cahaya yang melalui

Page 7: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

lapisan sekitar satu meter, jatuh agak lurus pada permukaan air. Nilai kecerahan

sangat dipengaruhi oleh kekeruhan pada perairan itu sendiri. Kekeruhan di

perairan lentik banyak disebabkan oleh bahan tersuspensi yang berupa koloid

dan partikel-partikel halus, sedangkan kekeruhan pada sungai yang sedang

banjir lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang berukuran

lebih besar yang berupa lapisan permukaan tanah yang terletak oleh aliran air

pada saat hujan

c. Kecepatan Arus

Arus adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal. Menurut

Barus (2001), pada ekosistem lentik arus dipengaruhi oleh kekuatan angin,

semakin kuat tiupan angin akan menyebabkan arus semakin kuat dan semakin

dalam mempengaruhi lapisan air. Pada perairan lotik umumnya kecepatan arus

berkisar antara 3 m/detik. Meskipun demikian sangat sulit untuk membuat suatu

batasan mengenai kecepatan arus. Karena arus di suatu ekosistem air dapat

berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung dari fluktuasi debit dan aliran air dan

kondisi substrat yang ada. Arus air pada perairan lotik umumnya bersifat turbulen

yaitu arus air yang bergerak ke segala arah sehingga air akan terdistribusi ke

seluruh bagian dari perairan. Peranan arus adalah membantu difusi oksigen

serta membantu distribusi bahan organik dan nutrien.

2.3.2 Kimia

a. potential of Hydrogen (pH)

pH (potential of Hydrogen) adalah negatif logaritma dari ion H+. Menurut

Kordi dan Tancung (2007), derajat keasaman (pH) yaitu logaritma dari kepekatan

ion-ion H (hidrogen) yang terlepas dalam satu cairan. Derajat keasaman atau pH

air menunjukkan aktifitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan

sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam nol per liter) pada suhu tertentu atau

dapat ditulis pH = - log (H+). Manik (2003), menyatakan bahwa peningkatan

keasaman air (pH rendah) umumnya disebabkan limbah yang mengandung

asam-asam mineral bebas dan asam karbonat. Keasaman tinggi (pH rendah)

juga dapat disebabkan adanya FeS2 dalam air akan membentuk H2SO4 dan ion

Fe2+ (larut dalam air).

Page 8: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

b. Dissolved Oxygen (DO)

DO (Dissolved Oxygen) adalah jumlah oksigen terlarut dalam perairan

yang dimanfaatkan oleh organnisme perairan untuk respirasi dan penguraian

zat-zat anorganik oleh mikroorganisme. Menurut Simanjuntak (2012), sumber

utama oksigen di perairan adalah difusi udara dan dari proses fotosintesis

fitoplankton. Sedangkan pemanfaatannya digunakan untuk respirasi,

dekomposisi dan oksidasi unsur kimia. Oksigen terlarut merupakan salah satu

penunjang utama dalam kehidupan diperairan dan indikator kesuburan perairan.

c. Biological Oxygen Demand (BOD)

Menurut Utami (2001) dalam Andriani (2007), Biological Oxygen

Demands (BOD) atau kebutuhan oksigen biologis, adalah jumlah oksigen yang

dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan untuk memecah

(mendegradasi) bahan buang organik yang ada di dalam air lingkungan tersebut.

Reaksi oksidasi selama pemeriksaan BOD merupakan hasil dari aktifitas biologis

dan reaksi yang berlangsung dipengaruhi oleh jumlah populasi dan suhu. Bahan

organik yang terdiri dari karbohidrat (selulosa, pati, gula), protein, minyak

hidrokarbon dan bahan organik yang lain masuk ke dalam badan air berasal dari

sumber alam maupun dari sumber pencemar. Sumber bahan organik alami di

dalam air permukaan berasal dari pembusukan tanaman dan kotoran hewan,

sedangkan sumber BOD dari kegiatan manusia berasal dari feses, urin,

detergen, minyak dan lemak. Parameter BOD, secara umum banyak digunakan

untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan (Hach et al.,1997 dalam

Agustiningsih, 2012).

d. Carbon Dioxide (CO2)

Menurut Susana (1988), karbondioksida adalah senyawa yang terbentuk

dari 1 atom Karbon dan 2 atom Oksigen (CO2), mudah larut dalam air, tidak

berbau dan tidak berwarna. Karbondioksida termasuk gas yang reaktif dan

banyak terdapat dalam air. Karbondioksida yang terdapat dalam air umumnya

berasal dari udara melalui proses difusi dan terbawa oleh air hujan. Selain itu

karbondioksida juga berasal dari hasil proses respirasi mikroorganisme dan dari

hasil penguraian zat-zat organik oleh mikroorganisme.

Page 9: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

e. Total Organic Matter (TOM)

TOM (Total Organic Matter) adalah kumpulan bahan organik kompleks

yang sedang dan belum mengalami proses dekomposisi yang terdiri dari bahan

organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan koloid di dalam suatu perairan.

Menurut Kohangia (2002), bahwa kandungan bahan organik yang terdapat di

sedimen perairan terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil pecahan

batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka dari organisme

perairan atau dari detritus organik yang telah tertransportasi oleh berbagai media

alam dan terendapkan didasar perairan dalam waktu yang cukup lama. TOM

berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi autochnus (dari perairan itu sendiri)

dan allotochnus (dari perairan luar).

f. Amonia

Menurut Umroh (2007), amonia merupakan hasil katabolisme protein

yang diekskresikan oleh organisme dan merupakan salah satu hasil dari

penguraian zat organik oleh bakteri. Amonia di dalam air terdapat dalam

bentuk tak terionisasi (NH3) atau bebas, dan dalam bentuk terionisasi (NH4)

atau ion ammonium. Sumber amonia di perairan adalah dari sisa metabolisme

dan pemecahan nitrogen organik.

g. Nitrat

Menurut Hendrawati et. al. (2007), nitrat (NO3-) adalah bentuk utama

Nitrogen di perairan dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman

dan alga. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Nitrat

merupakan unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting termasuk

DNA dan RNA. Tatangidatu (2013), menyatakan bahwa tingginya kadar nitrat

dipengaruhi oleh tingkat pencemaran dan pemupukan, kotoran hewan dan

manusia. Sumber utamanya adalah dari limbah dan dekomposisi bahan organik.

Peran nitrat dalam perairan adalah sebagai nutrien utama bagi alga dan

mengklarifikasi kesuburan perairan.

h. Orthofosfat

Orthofosfat merupakan salah satu bentuk fosfat yang dapat dimanfaatkan

secara langsung oleh tanaman air. Sedangkan polifosfat harus mengalami

hidrolisis membentuk orthofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan

sebagai sumber fosfor. Manurut Sembering (2008), orthofosfat merupakan nutrisi

Page 10: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

yang paling penting dalam menentukan produktivitas perairan. Selain sebagai

nutrisi untuk fitoplankton, orthofosfat juga berfungsi sebagai indikator kesuburan

perairan.

2.3.3 Biologi

a. Benthos

Benthos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik

yang sesil maupun vagil. Benthos hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan karang

atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman mempengaruhi

pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentik. Hal

tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan benthos.

Organisme yang termasuk makrozoobenthos diantaranya adalah:

Crustacea, Isopoda, Decapoda, Oligochaeta, Mollusca, Nematoda dan Annelida.

Klasifikasi benthos menurut ukurannya : Makrobenthos merupakan benthos yang

memiliki ukuran lebih besar dari 1 mm (0.04 inch), contohnya cacing, pelecypod,

anthozoa, echinodermata, sponge, ascidian, and crustacea. Meiobenthos

merupakan benthos yang memiliki ukuran antara 0.1-1 mm, contohnya

polychaete, pelecypoda, copepoda, ostracoda, cumaceans, nematoda,

turbellaria, dan foraminifera. Mikrobenthos merupakan benthos yang memiliki

ukuran lebih kecil dari 0.1 mm, contohnya bakteri, diatom, ciliata, amoeba, dan

flagellata.

Barus (2004) menyatakan bahwa berdasarkan tempat hidupnya, benthos

dapat dibedakan menjadi epifauna yaitu benthos yang hidupnya di atas substrat

dasar perairan, dan infauna yaitu benthos yang hidupnya tertanam di dalam

substrat dasar perairan. Sedangkan berdasarkan siklus hidupnya, benthos dapat

dibagi menjadi holobenthos, yaitu kelompok benthos yang seluruh hidupnya

bersifat benthos dan merobenthos, yaitu kelompok benthos yang hanya bersifat

benthos pada fase-fase tertentu dari siklus hidupnya. Sedangkan Odum (1971),

mengklasifikasikan benthos berdasarkan kebiasaan makannya yaitu filter-feeder

(menyaring partikel-partikel detritus yang melayang di perairan) dan deposit-

feeder (memakan partikel-partikel detritus yang mengendap di dasar perairan).

Hewan makrobenthos mempunyai peranan yang sangat penting dalam

siklus nutrien di dasar perairan. Montagna et al. (1989) menyatakan bahwa

dalam ekositem perairan makrobenthos berperan sebagai salah satu mata rantai

Page 11: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai

konsumen tingkat tinggi.

b. Perifiton

Perifiton adalah nama yang diberikan pada kelompok berbagai organisme

yang tumbuh atau hidup menempel pada substrat dalam air seperti tanaman,

kayu, batu dan sebagainya. Meskipun perifiton umumnya diperlakukan sebagai

bentos, ini bukanlah ciri khas komunitas tersebut dalam hal tertentu. Ia hadir

sangat banyak pada substrat apapun, misalnya ujung kayu yang berada dalam

air beberapa centimeter dari dasar.

Perifiton adalah hewan maupun tumbuhan yang hidup di bawah

permukaan air, sedikit bergerak atau melekat pada batu-batu, ranting, tanah atau

substrat lainnya. Menurut Wetzel (1982), perifiton berdasarkan substrat

menempelnya dibedakan atas epifitik (menempel pada permukaan tumbuhan),

epipelik (menempel pada permukaan sedimen), epilitik (menempel pada

permukaan batuan), epizooik (menempel pada permukaan hewan), dan

epipsammik (hidup dan bergerak di antara butir-butir pasir).

Dalam suatu perairan mengalir (lotik), alga perifiton lebih berperan

sebagai produsen daripada fitoplankton. Hal ini disebabkan karena fitoplankton

akan selalu terbawa arus, sedangkan alga perifiton relatif tetap pada tempat

hidupnya. Alga perifiton juga penting sebagai makanan beberapa jenis

invertebrata dan ikan (Graham dan Wilcox, 2000). Karena perifiton relatif tidak

bergerak, maka kelimpahan dan komposisi perifiton di sungai dipengaruhi oleh

kualitas air sungai tempat hidupnya.

c. Plankton

Istilah plankton pertama kali digunakan oleh Victor Hensen pada tahun

1887, dan disempurnakan oleh Haeckel tahun 1890. Definisi tentang plankton

telah banyak dikemukakan oleh para ahli dengan pendapat yang hampir sama

yakni, seluruh organisme, baik hewan maupun tumbuhan yang hidup terapung

atau melayang di dalam air, tidak dapat bergerak atau dapat bergerak sedikit dan

tidak dapat melawan arus.

Plankton dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan

cara makan, habitat, asal, ukuran dll. Pengelompokkan plankton yang paling

umum didasarkan pada cara makannya. Berdasarkan cara makan plankton

dapat dibedakan menjadi saproplankton, fitoplankton, dan zooplankton.

Berdasarkan daur hidupnya dibedakan menjadi plankton yang bersifat planktonik

Page 12: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

pada sebagian hidupnya disebut meroplankton dan bersifat plankton pada

seluruh daur hidupnya disebut holoplankton. Basmi (1995), mengelompokkan

plankton berdasarkan lingkungan hidupnya terbagi atas limnoplankton (plankton

yang hidup di air tawar), haliplankton (plankton yang hidup di laut),

hipalmyroplankton (plankton yang hidup di air payau), heleoplankton (plankton

yang hidup di air kolam). Sedangkan berdasarkan asal usulnya, dibedakan

menjadi autogenetik (plankton yang berasal dari perairan itu sendiri) dan

allogenetik (plankton yang datang dari perairan lainnya).

Di perairan, peran plankton tersebut sangat penting. Terutama dalam

usaha budidaya ikan/udang, plankton dapat berfungsi sebagai pakan alami yang

ramah lingkungan dan produsen primer. Plankton juga dapat digunakan sebagai

indikator kesuburan perairan.

Page 13: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Pengamatan Ekosistem Sungai

Pengamatan ekosistem sungai yang dimaksut adalah pengamatan

terhadap segala unsur biotik dan abiotik yang terdapat di sekitar stasiun

pengamatan. Lingkup pengamatan ini meliputi identifikasi organisme dengan

lingkungannya pada lingkungan perairan sungai. Hasil pengamatan dicatat pada

lembar hasil pengamatan.

3.2 Pengamatan Ekositem Kolam

Pengamatan ekosistem sungai yang dimaksut adalah pengamatan

terhadap segala unsur biotik dan abiotik yang terdapat di sekitar stasiun

pengamatan. Lingkup pengamatan ini meliputi identifikasi organisme dengan

lingkungannya pada lingkungan perairan sungai.

3.3 Pengamatan Komponen Abiotik

Komponen abiotik yang diukur diantaranya parameter fisika (suhu,

kecerahan, kecepatan arus), parameter kimia (pH, DO, CO₂, nitrat nitrogen,

orthofosfat, dan bahan organik total (TOM)).

a. Suhu

Pengukuran suhu air dengan mencelupkan thermometer langsung ke

dalam air dengan membelakangi sinar matahari sampai batas skala baca dan

membiarkan 2-5 menit sampai skala suhu pada thermometer menunjukan angka

yang stabil, pembacaan skala thermometer dilakukan dengan cepat setelah

mengangkat thermometer dari air.

b. Kecerahan

Pengukuran kecerahan perairan kolam dapat dengan menggunakan alat

bantu berupa secchi disk. Secchi disk dimasukkan dalam perairan perlahan-

lahan sampai tidak tampak untuk pertama kali dan di tandai sebagai d1.

Kemudian masukkan secchi disk lebih dalam lagi. Angkat perlahan-lahan sampai

tampak untuk pertama kali dan ditandai sebagai d2. Kecerahan dapat dihitung

dengan cara menjumlahkan d1 dan d2 dan dirata-rata. Dihitung dengan rumus:

Page 14: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

Keterangan:

D : Kecerahan (cm)

D1 : Kedalaman secchi disk saat tidak terlihat

D2 : Kedalaman sechi disk saat tampak kembali

c. Kecepatan Arus

Pengukuran kecepatan arus permukaan sungai dapat diukur

menggunakan alat bantu berupa botol bekas air mineral yang diikatkan pada tali

raffia. Cara menggunakannya sangat sederhana. Botol bekas diisi dengan air

secukupnya sebagai pemberat dan dihanyutkan di bagian sungai tempat

pengambilan sampel benthos dalam jarak tertentu dan diukur waktu tempuhnya.

Dari data jarak dan waktu dapat diukur kecepatan arus sungai. Dihitung dengan

rumus v=s/t

Keterangan:

v : Kecepatan Arus (m/s)

S : Jarak (m)

t : Waktu (s)

d. potensial of Hydrogen (pH)

Pengukuran pH menggunakan pH paper dilakukan dengan cara :

- Memasukkan pH paper ke dalam air sekitar 1 menit

- Mengkibas-kibaskan pH paper sampai setengah kering

- Mencocokkan perubahan warna pH paper dengan kotak standar pH

e. Dissolved Oxygen (DO)

Pengukuran DO dapat dilakukan dengan cara:

- Mengukur dan dicatat volume botol DO yang akan digunakan

- Memasukan botol DO ke dalam perairan dengan posisi 450

Page 15: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

- Menutup botol DO saat masih berada di dalam perairan agar tidak terjadi

gelembung udara. Apabila masih ada gelembung udara maka mengulanginya.

- Menambahkan 2 ml MnSO4 dan 2 ml NaOH+KI

- Membolak-balik sampai larutan homogen kemudian mengendapkan

- Membuang air bening diatas endapan

- Menambahkan 2 ml H2SO4 (1:1) kemudian menghomogenkan sampai

endapan larut

- Menambahkan 4 tetes amylum kemudian mentitrasi dengan Na2S2O3 0,025 N

sampai sampel berubah menjadi tidak berwarna (bening) pertama kali

- Mencatat ml titran kemudian menghitung dengan menggunakan rumus :

Oksigen Terlarut = 4

10008

DObotol

titrantitran

V

xxNxV

Keterangan:

Vtitran : Volume larutan titrasi awal – volume larutan titrasi akhir

N titran : 0,025 N

8 : Ar O

1000 : Konversi L ke mL

V botol DO : Volume botol DO

f. Biological Oxygen Demand (BOD)

Pengukuran BOD dapat dilakukan dengan cara:

- Mengukur dan dicatat volume botol winkler yang akan digunakan

- Memasukan botol winkler ke dalam perairan dengan posisi 450

- Menutup botol winkler saat masih berada di dalam perairan agar tidak terjadi

gelembung udara. Apabila masih ada gelembung udara maka mengulanginya.

- Melakukan aerasi pada air sampel dengan cara memindahkan air sampel dari

botol winkler ke dalam beaker glass 1000 mL lalu diaerasi selama 15 menit

- Masukkan air sampel yang telah diaerasi kedalam botol winkler dan ditutup

rapat

- Membungkus botol winkler dengan alumunium foil kemudian disimpan selama

5 hari

- Mengukur BOD5 dengan metode titrasi seperti penentuan kadar DO

- Menghitung nilai BOD menggunakan rumus:

BOD = DO0 – DO5

Page 16: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

Keterangan:

BOD : Biological Oxygen Demand (ppm)

DO0 : Nilai DO sebelum diinkubasi (ppm)

DO5 : Nilai DO setelah diinkubasi selama 5 hari (ppm)

g. Carbon Dioxide (CO₂)

Pengukuran CO2 dapat dilakukan dengan cara:

- Memasukkan 25 ml air sampel kedalam erlenmeyer

- Menambahkan 3 tetes indikator PP

- Bila air berwarna merah jambu berarti air tersebut tidak mengandung CO2

bebas

- Bila air sampel tetap tidak berwarna, maka melakukan titrasi dengan Na2CO3

0,0454 N sampai warna menjadi merah jambu (pink) pertama kali

- Menghitung kadar CO2 dengan rumus :

CO2 bebas (mg/L) = )(

100022)(

airsampelml

xxNxtitranml titran

Keterangan:

CO2 : Carbon Dioxide (ppm)

ml titran : Volume larutan titrasi awal – volume larutan titrasi akhir

N titran : 0,0454 N

22 : Mr CO2

1000 : Konversi L ke ml

ml air sampel : Air sampel yang digunakan

h. Total Organic Matter (TOM)

Pengukuran TOM dapat dilakukan dengan cara:

- Mengambil 12,5 ml air sampel

- Memasukkan ke dalam erlenmeyer

- Menambahkan 42,4 ml KMnO4 0,01 N dari pipet volume

- Menambahkan 2,5 ml H2SO4 (1 : 4)

- Memanaskan dalam pemanas air (water bath) sampai suhu mencapai 75˚C

kemudian mengangkatnya

- Bila suhu telah turun menjadi 65˚C langsung menambahkan Na-oxalate 0,01

N perlahan sampai tidak berwarna

Page 17: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

- Mentitrasi dengan KMnO4 0,01 N sampai terbentuk warna merah jambu

- Mencatat sebagai ml titran (x ml)

- Mengambil 12,5 ml aquades

- Melakukan prosedur (1-6) dengan bahan aquades dan dicatat titran yang

digunakan sebagai (y ml)

- Menghitung kadar TOM dengan rumus:

TOM (mg/L) =

Keterangan:

TOM : Total Organic Matter (ppm)

x : Volume larutan titrasi awal – volume larutan titrasi akhir

(sampel)

y : Volume larutan titrasi awal – volume larutan titrasi akhir

(aquades)

31,6 : Mr KmnO4

0,01 : N dari Na-Oxalate

1000 : Konversi L ke mL

Ml air sampel : Jumlah air sampel yang digunakan

i. Amonia

Pengukuran amonia dapat dilakukan dengan cara:

- Mengambil 25 ml air sampel

- Memasukkan ke dalam beaker glass

- Menambahkan 0,5 ml larutan nessler ke dalam beaker glass yang telah berisi

air sampel

- Mendiamkan ± 10 menit

- Memasukkan ke dalam tabung reaksi kecil (air yang bening)

- Menghitung kadar amonia menggunakan spektrofotometer dengan panjang

gelombang 425 nm dan nomor program 380

g. Nitrat

Pengukuran nitrat dapat dilakukan dengan cara:

- Menyaring 12,5 ml air sampel

- Menuangkan kedalam cawan porselen

- Menguapkan di atas pemanas sampai kering, hati-hati jangan sampai pecah

Page 18: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

kemudian mendinginkannya

- Menambahkan 0,25 ml asam fenol disulfonik, mengaduk dengan pengaduk

gelas dan mengencerkan dengan 3 ml aquades

- Menambahkan tetes demi tetes NH4OH (1:1) sampai terbentuk warna

(maksimal 7 ml) dan mengencerkan dengan aquades sampai 12,5 ml.

- Memasukan ke dalam tabung reaksi kecil

- Menghitung kadar nitrat menggunakan spektrofotometer dengan panjang

gelombang 410 nm dan nomor program 353

h. Orthofosfat

Pengukuran orthofosfat dapat dilakukan dengan cara :

- Mengambil 12,5 ml air sampel

- Memasukkan kedalam erlenmeyer

- Menambahkan 0,5 ml amonium molybdat dan menghomogenkannya

- Menambahkan 3 tetes SnCl2 dan menghomogenkannya

- Memasukkan ke dalam tabung reaksi kecil

- Menghitung kadar orthofosfat menggunakan spektrofotometer dengan

panjang gelombang 690 nm dan nomor program 490

i. Spektrofotometer

Penggunaan spektofotometer dapat dilakukan dengan cara :

- Memasang kabel alat ke sumber listrik

- Tekan “Power”, ditunggu hingga selftest menjadi 0 (nol)

- Diatur panjang gelombang sesuai dengan parameter yang diukur

- Tekan “Method”, atur nomor program sesuai dengan parameter yang diukur

- Tekan “Enter” sebanyak dua kali

- Muncul tulisan “Zero sample”, dimasukkan larutan blanko

- Tekan “Zero” hingga muncul angka 0,00 mg/l

- Masukkan larutan sampel, tunggu hingga muncul hasil pada layar

- Tekan “Power” untuk mematikan spektofotemeter

3.4 Pengamatan Komponen Biotik

a. Benthos

Pengambilan Sampel Benthos

Page 19: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

Prosedur pengambilan sampel benthos sebagai berikut :

1. Memegang tiang jala dengan arah melawan arus

2. Mengaduk dasar perairan dengan dua kaki secara bersama-sama untuk

melepas organisme dari dasar perairan sehingga organisme akan masuk ke

dalam jala

3. Memeriksa di dalam jala, kalau ada batu dan ranting maka mencuci batu dan

ranting di dalam jala

4. Mencuci organisme dengan air dan mengumpulkannya pada salah satu sudut

jala dengan terus menyiram air untuk memudahkan pengambilan sampel dari

dalam jala

5. Membalik jala ke arah luar untuk memindahkan sampel ke dalam wadah

sampel

6. Melakukan pengawetan dengan alkohol 96%

Pengamatan Benthos di Laboratorium

Pengamatan benthos di laboratorium, untuk benthos yang berukuran kecil

dapat diamati secara langsung dengan bantuan Mikroskop okuler, dan bentuk

serta jenis benthos yang diamati dapat dicocokkan dengan buku Identifikasi

benthos untuk mencari klasifikasi spesies benthos yang diamati.

Perhitungan Kelimpahan Benthos

Kelimpahan atau kepadatan bentos dihitung dengan rumus:

Keterangan:

N : Kepadatan bentos (ind/m2)

n : Jumlah individu bentos

A : Luas area tertentu (m2)

b. Perifiton

Pengambilan sempel Perifiton

Perifiton didapatkan dengan cara mengambil beberapa substrat dalam

lingkungan transek semudian substrat tersebut disikat/dikerik bagian

permukaannya seluas 3×3 cm sebanyak 3 buah substrat. Kemudian masukkan

hasil kerikan ke dalam botol film dan beri aquades dan diawetkan dengan lugol.

Pengamatan Perifiton di Laboratorium

Untuk pengamatan perifiton, sampel awetan diambil menggunakan pipet

Page 20: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

tetes untuk kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali

perbesaran, kemudian diamati gambar dan ciri-ciri dari spesies yang didapat

untuk kemudian dicocokkan dengan buku Presscot untuk mengetahui klasifikasi

dari spesies tersebut.

Perhitungan Kelimpahan Perifiton

Kelimpahan perifiton berdasarkan Inverted Microscope Method Counts

(APHA, 1985) dengan rumus:

Keterangan:

N : Kelimpahan perifiton (ind/cm2)

n : Jumlah perifiton yang diamati (ind)

At : Luasan cover glass (mm2)

Vt : Volume konsentrat pada botol contoh (ml)

Ac : Luas amatan (mm2)

Vs : Volume konsentrat dalam objek glass (ml)

As : Luas substrat yang dikerik (cm2)

c. Plankton

Pengambilan Pempel Plankton

Prosedur pengambilan plankton dengan menggunakan plankton net

adalah sebagai berikut :

1. Mengkalibrasi plankton net dengan air lokal dengan cara mencelupkannya ke

dalam perairan sampai seluruh permukaan terkena air kolam

2. Memasangkan botol film pada ujung plankton net dan mengikatnya

3. Mengambil air dengan menggunankan timba dan menyaringnya

menggunakan plankton net secara komposit (mengambil sampel secara

acak). Dalam praktikum ini jumlah air yang disaring sebanyak 25 liter.

4. Menambahkan bahan preservasi (pengawet) sebanyak 1-2 tetes pada

konsentrat plankton yang tertampung dalam botol film

5. Memberi label pada sempel plankton diberi label dan memasukkannya ke

dalam cool box

Pengamatan Plankton di Laboratorium

Untuk pengamatan plankton, sampel awetan diambil menggunakan pipet

Page 21: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

tetes untuk kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali

perbesaran, kemudian diamati gambar dan ciri-ciri dari spesies yang didapat

untuk kemudian dicocokkan dengan buku Presscot untuk mengetahui klasifikasi

dari spesies tersebut

Perhitungan Kelimpahan Plankton

Kelimpahan plankton dihitung dengan persamaan modifikasi Lackey Drop

sebagai berikut:

N = T x V x n

L x v x P x W

Keterangan:

N : Kelimpahan plankton (ind/l)

n : Jumlah plankton yang diamati (ind)

T : Luasan cover glass (mm2)

V : Volume konsentrat pada botol contoh (ml)

L : Luas amatan (mm2)

v : Volume konsentrat dalam objek glass (ml)

P : Jumlah lapang pandang

W : Volume air sampel yang disaring (l)

Page 22: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

4. LEMBAR HASIL PENGAMATAN

a. Benthos

Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Stasiun :

Deskripsi Lingkungan

Deskripsi Lingkungan Sekitar :

Deskripsi Lingkungan Stasiun :

Page 23: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

Data Parameter Fisika dan Kimia Air

No. Parameter Hasil Pengukuran

1. Suhu

2. Kecepatan arus

3. pH

4. DO

5. BOD

6. CO₂

7. TOM

8. Amonia

9. Nitrat

10. Orthofosfat

11. Kecerahan

b. Perifiton

Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Stasiun :

Deskripsi Lingkungan

Deskripsi Lingkungan Sekitar :

Page 24: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

Deskripsi Lingkungan Stasiun :

Data Parameter Fisika dan Kimia Air

No. Parameter Hasil Pengukuran

1. Suhu

2. Kecepatan arus

3. pH

4. DO

5. BOD

6. CO₂

7. TOM

8. Amonia

9. Nitrat

10. Orthofosfat

11. Kecerahan

Page 25: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

c. Plankton

Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Stasiun :

Deskripsi Lingkungan

Deskripsi Lingkungan Sekitar :

Deskripsi Lingkungan Stasiun :

Page 26: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

Data Parameter Fisika dan Kimia Air

No. Parameter Hasil Pengukuran

1. Suhu

2. Kecepatan arus

3. pH

4. DO

5. BOD

6. CO₂

7. TOM

8. Amonia

9. Nitrat

10. Orthofosfat

11. Kecerahan

Page 27: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

FORMAT PENULISAN LAPORAN TULIS DAN KETIK PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN

Cover Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Kegunaan Praktikum 1.4. Waktudan Tempat

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Ekologi Perairan 2.2. Ciri-Ciri Ekologi Sungai 2.3. Ciri-Ciri Ekologi Kolam 2.4. Siklus Hidrologi + Gambar 2.5. Rantai Makanan + Gambar 2.6. Hubungan Interaksi Antar Organisme dalam Ekologi Perairan 2.7. Faktor-Faktor Ekosistem Sungai 2.7.1. Fisika 2.7.2. Kimia 2.7.3. Biologi 2.8. Faktor-Faktor Ekosistem Kolam 2.8.1. Fisika 2.8.2. Kimia 2.8.3. Biologi 2.9. Benthos 2.9.1. Definisi Benthos 2.9.2. Ciri-Ciri Benthos 2.9.3. Peran Benthos di Perairan 2.9.4. Jenis Benthos di Perairan + Gambar 2.9.5. Kelimpahan Benthos + Rumus 2.10. Perifiton 2.10.1. Definisi Perifiton 2.10.2. Ciri-Ciri Perifiton 2.10.3. Peran Perifiton di Perairan 2.10.4. Jenis Perifiton di Perairan + Gambar 2.10.5. Kelimpahan Perifiton + Rumus 2.11. Plankton 2.11.1. Definisi Plankton 2.11.2. Ciri-Ciri Plankton 2.11.3. Peran Plankton di Perairan 2.11.4. Jenis Plankton di Perairan + Gambar 2.11.5. Kelimpahan Plankton + Rumus

Page 28: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

3. METODE 3.1. Fungsi Alat dan Bahan 3.1.1. Parameter Fisika a. Suhu b. Kecerahan c. Kecepatan Arus 3.1.2. Parameter Kimia a. potential of Hydrogen (pH) b. Dissolved Oxygen (DO) c. Biological Oxygen Demand (BOD) d. Carbon Dioxide (CO2) e. Total Organic Matter (TOM) f. Amonia g. Nitrat h. Orthofosfat 3.1.3. Parameter Biologi a. Benthos b. Perifiton c. Plankton 3.2. Analisis Prosedur 3.2.1. Parameter Fisika a. Suhu b. Kecerahan c. Kecepatan Arus 3.2.2. Parameter Kimia a. potential of Hydrogen (pH) b. Dissolved Oxygen (DO) c. Biological Oxygen Demand (BOD) d. Carbon Dioxide (CO2) e. Total Organic Matter (TOM) f. Amonia g. Nitrat h. Orthofosfat 3.2.3. Parameter Biologi a. Benthos b. Perifiton c. Plankton

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lingkungan Pengamatan (Foto Dokumentasi + Deskripsi Lingkungan Tanpa Literatur)

4.1.1. Stasiun Benthos 4.1.2. Stasiun Perifiton 4.1.3. Stasiun Plankton 4.2. Analisis Hasil Pengamatan Tiap Parameter 4.2.1. Parameter Fisika a. Suhu b. Kecerahan

Page 29: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

c. Kecepatan Arus 4.2.2. Parameter Kimia a. potensial of Hydrogen (pH) b. Dissolved Oxygen (DO) c. Biological Oxygen Demand (BOD) d. Carbon Dioxide (CO2) e. Total Organic Matter (TOM) f. Amonia g. Nitrat h. Orthofosfat 4.2.3. Paramer Biologi a. Benthos b. Perifiton c. Plankton 4.3 Rantai Makanan yang Terjadi di Perairan 4.4 Hubungan Parameter Kualitas Air Fisika, Kimia, dan Biologi

(Benthos) 4.5 Hubungan Parameter Kualitas Air Fisika, Kimia, dan Biologi

(Perifiton) 4.6 Hubungan Parameter Kualitas Air Fisika, Kimia, dan Biologi

(Plankton) 4.7 Kualitas Perairan di Sumberrawan 4.8 Faktor Koreksi 4.9 Manfaat di Bidang Perikanan

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Skema Kerja - Parameter Fisika

a. Suhu b. Kecerahan c. Kecepatan Arus

- Parameter Kimia a. potensial of Hydrogen(pH) b. Dissolved Oxygen (DO) c. Biological Oxygen Demand (BOD) d. Carbon Dioxide (CO2) e. Total Organic Matter (TOM) f. Amonia g. Nitrat h. Orthofosfat i. Spektrofotometer

- Parameter Biologi a. Benthos

Page 30: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

b. Perifiton c. Plankton

Lampiran 2. Data Hasil Pengamatan Organisme Perairan - Stasiun Benthos dan Perhitungan - Stasiun Perifiton dan Perhitungan - Stasiun Plankton dan Perhitungan Lampiran 3. Data Hasil Kualitas Air - Stasiun Benthos dan Perhitungan - Stasiun Perifiton dan Perhitungan - Stasiun Plankton dan Perhitungan Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan (Tiap Perlakuan) Ketentuan:

Latar belakang 3 literatur + 1 paragraf parafrase minimal 5 kalimat

Tinjauan pustaka 2 literatur + 1 paragraf parafrase minimal 5 kalimat

Literatur dilarang menggunakan BLOG, Buku SMA/SMK, SMP dan SD

Jurnal mulai tahun 2012 ke atas

Skripsi, Tesis, Disertasi mulai tahun 2012 ke atas

Gambar berasal dari buku atau jurnal (non google image)

Warna Cover (Satu program studi harus sama)

BP : Hijau Tosca MSP : Merah Muda IK : Biru Laut AP : Abu-abu THP : Merah PSP : Kuning

Pengumpulan tiket masuk pada Senin, 1 Mei 2017 jam 08.00-10.00 WIB di Laboratorium Hidrobiologi Divisi Bioteknologi dan Lingkungan Perairan

Batas FIX Tiket Masuk tanggal 24 April 2017

Lampiran memuat dokumentasi pengambilan data praktikum tiap perlakuan

Format laporan Arial 11, Margin 4,3,3,3 Spasi 2

CP : Bunga (087865963056/idline: bungasadiyah) BP : Siwi (085730157056) dan Ismail (085862963876)

MSP : Rifqi (085232507117) dan Rahmalia (085785397881)

IK : Rona (082165484625) dan Azzam (085346670800)

AP : Inas (08116201211) dan Silvia (087776761876)

THP : Nifta (082257085266) dan Ihsaan (082257687365)

PSP : Cilia (081252002066) dan Dhehan (08819530545)

Page 31: PANDUAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN Disusun · PDF filelimpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum Ekologi ... parameter fisika, kimia dan biologi. 1.3 Kegunaan

Tim Asisten Ekologi Perairan 2016-2017 FPIK UB

DAFTAR NAMA ASISTEN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017

No Nama NIM No Telpon

1 Handian Febyadi Eka Putra 145080501111057 089689970680

2 Dea Shofura Wijayanti 145080500111045 082311721955

3 Rangga Idris Affandi 145080500111018 089680306968

4 Nur Laily Mila Atus Sholikhah 145080500111006 085258724349

5 Cilia Hengtya Ghowina 145080500111025 081252002066

6 Mohammad Rizal Ilhami 145080500111015 085223261993

7 Muhammad Rifqi Adilah 145080500111014 085232507117

8 Nifta Idza Nur Alfi 145080100111033 082257085266

9 Bunga Sa’diyah Al’azizah 145080500111033 087865963056

10 Inas Vebrina 145080101111040 08116201211

11 Hilcham Nurrohman Septiawan 145080500111041 085748022332

12 Dwi Putri Febianti 145080501111053 081360597637

13 Hajar Alviyyah Rohmaningsih 145080100111010 082330056120

14 Nety Pitriani 145080100111001 085655510675

15 Novita Prima Eka Cahyani 145080500111047 082257940197

16 Ronauli Sinaga 145080101111079 082165484625

17 Siwi Oktafia Sabtaningsih 145080100111009 085730157056

18 Dima Yusrotul Hidayah 155080501111003 085816619822

19 Silvia Anggaita 155080501111008 087776761876

20 Ismail Noer Muhamad 165080200111047 085862963876

21 Kiki Nur Azzam K. 155080507111028 085346670800

22 Aprilia Ekawati 155080501111055 085775245782

23 Rahmalia Eka Kenitasari 155080501111051 085785397881

24 Dhehan Febrianto 155080500111002 08819530545

25 Bagus Ihsaan I. 155080500111065 082257687365