Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

24

Click here to load reader

Transcript of Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

Page 1: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI

ACARA II

KOMPETISI INTERSPESIFIK DAN INTRASPESIFIK

SEBAGAI PEMBATAS BIOTIK

Disusun oleh :

Nama : Achmad Chaza Ainal Chaq

NIM : 13903

Kelompok : IV

Golongan : A3

Asisten : - Muhamad Rom Ali Fikri

- Dhika Cahyasita

- Izza Hasna Syarifa

LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

ACARA II

KOMPETISI INTERSPESIFIK DAN INTRASPESIFIK

SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS BIOTIK

I.   TUJUAN

1. Mengetahui pengaruh faktor biotik terhadap pertumbuhan tanaman.

2.  Mengetahui tanggapan tanaman terhadap tekanan kompetisi inter dan intra spesifik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal

sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi

biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe

lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian

keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain

(Odum, 1983).

Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.

Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat  pada penampilan

tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa

tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya

vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena

hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan.

Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya,

yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat

tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).

Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk

keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu

memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-

tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis

tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada

disekitarnya (Irwan,2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

hubungan  sesama tanaman  yaitu:

Page 3: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

        Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya

lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini

disebut juga alelospoli.

        Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa

kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut

allelopati.

    Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang

bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007).

Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan

yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan

waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah

satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara,

cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Indriyanto,2006).

Pengaruh gulma terhadap tanaman dapat terjadi secara langsung yaitu dalam hal

bersaing untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Secara tidak

langsung sejumlah gulma merupakan inang dari hama dan penyakit. Gulma yang

dibiarkan tumbuh pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil sampai dengan

47% (Moenandir et al., 1996 cit. Murrinie, 2011).

Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.

Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan

interspesies. Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal

dari satu spesies, sedangkan interaksi interspesies adalah hubungan yang terjadi antara

organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar interaksi

intraspesies dan interspesies dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar

hubungan, yaitu (i) netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling

menguntungkan dan tidak saling merugikan satu sama lain, (ii) mutualisme yaitu

hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan, bila keduanya

berada pada satu tempat akan hidup layak tapi bila keduanya berpisah masing-masing

jenis tidak dapat hidup layak, (iii) parasitisme yaitu hubungan yang hanya

menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan jenis lainnya dirugikan, (iv)

predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap

makhluk hidup yang lain, (v) kooperasi adalah hubungan antara dua makluk hidup

yang bersifat saling membantu antara keduanya, (vi) kompetisi adalah bentuk

Page 4: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya alam pada suatu

tempat, (vii) komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup, makhluk

hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lainnya tidak dirugikan, (viii)

antagonis adalah hubungan dua makhlukhidup yang bersifat permusuhan

(Dwidjoseputro, 1991 cit. Elfidasari, 2007).

III. METODE PELAKSANAAN

Pada acara ini alat-alat yang dibutuhkan antara lain, Timbangan, Penggaris

untuk mengukur panjang tanaman, alat tanam, polibag, biji tanaman yang terdiri dari

tiga jenis yaitu jagung, kacang tanah, dan kacang hijau, juga kantong kertas, dan oven.

Hal yang perlu diperhatikan pada praktikum ini adalah pertumbuhan yang

terjadi pada kacang tanah yang dijadikan 3 perlakuan yaitu monokultur, polikultur

dengan kacang hijau, dan polikultur dengan jagung. Sedangkan untuk cara kerja

dengan polibag yang disiapkan lalu diisi tanah kurang lebih sebanyak 3 kg. Kerikil,

sisa-sisa akar tanaman lain dan kotoran dibersihkan agar tidak mengganggu tanaman.

Dipilih biji yang sehat dari tanaman yang diperlakukan. Perlakuan tersebut yaitu

monokultur kedelai sejumlah 2, 4, dan 6 (biji) tanaman; polikultur kedelai-jagung

(1+1, 2+2, 3+3); polikultur kedelai-kacang tanah (1+1, 2+2, dan 3+3). Masing-masing

diperlakukan 3 kali ulangan. Tiap polybag diberi label sesuai dengan perlakuan.

Penyiraman dilakukan setiap hari hingga umur 21 hari. Setelah 7 hari penanaman, tiap

2 hari sekali diamati dan diukur tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah umur 21

hari, dilakukan pemanenan, kemudian tanaman ditimbang dan diamati berat segarnya.

Kemudian dikeringanginkan dan dimasukkan ke dalam kantong kertas dan dioven

dalam suhu 80 °C selama 2 hari hingga berat konstan. Setelah itu ditimbang dan

diamati berat kering tanaman. Pada akhir pengamatan, dari data yang telah

dikumpulkan, dihitung rerata tiga ulangan pada tiap perlakuan dan selanjutnya

digambar grafik garis tinggi tanaman masing-masing perlakuan dengan hari

pengamatan serta histogram berat segar dan berat kering tanaman masing-masing

perlakuan dengan hari pengamatan.

Page 5: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

IV.   HASIL PENGAMATAN

Hari 1

MONO POLI KT+J POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

2 7.55 4.2 1+1 8.22 4.8 1+1 10.56 4.6

4 6.885 3.85 2+2 9.19 4.7 2+2 7.46 4.9

6 7.443 3.567 3+3 8.119 3.533 3+3 6.533 4.467Hari 2

MONO POLI KT+J POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

2 10.12 5.9 1+1 9.86 5.6 1+1 11.36 5.4

4 9.49 5.3 2+2 10.37 5.8 2+2 9.79 5.9

6 9.72 4.566 3+3 9.42 4.533 3+3 8.754 5.067

Hari 3

MONO POLI KT+J POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

2 11.97 7.1 1+1 12.74 7.2 1+1 13.42 7.2

4 10.83 6.5 2+2 13.38 7.2 2+2 11.51 6.9

610.983 5.967

3+312.18

7 5.467 3+3 10.6 6.066

Hari 4

MONO POLI KT+J POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

2 13.31 8.3 1+1 12.66 8.2 1+1 14.78 8.4

Page 6: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

4 12.43 7.55 2+2 14.33 8.7 2+2 12.3 8.5

612.473 6.933

3+312.96

7 6.867 3+3 11.4 7.333

Hari 5

MONO POLI KT+J

POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

2 16.11 9.5 1+1 15.88 8 1+1 17.38 9.4

4 14.39 8.55 2+2 16.96 10.3 2+2 14.79 10

614.827 7.899

3+314.12

7 8.133 3+3 13.487 8.333

Hari 6

MONO POLI KT+J

POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

2 14.892 8.833 1+1 14.6 7.833 1+1 19.42 11

414.088 8.375

2+215.51

7 9.75 2+2 16.89 10.5

613.684 7.834

3+313.41

7 7.778 3+3 15.433 9.667

Hari 7

Page 7: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

MONO POLI KT+J

POLI KT+KH

Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun

218.95 11.5

1+1 20.48 12 1+1 17.23310.33

3

417.965 11

2+2 19.72 14 2+2 15.43310.13

3

617.640 10.6

3+318.14

712.33

3 3+3 14.089 9.667

Page 8: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

PANEN

Panjang Akar

MONOPOLI KT+J POLI KT+KH

Tinggi (cm)Tinggi (cm) Tinggi (cm)

2 19 1+1 20.267 1+1 17.644 20.65 2+2 17.875 2+2 24.916 20.137 3+3 17.072 3+3 22.493

Berat Segar

MONOPOLI KT+J POLI KT+KH

Berat (g) Berat (g) Berat (g)2 8.826 1+1 6.972 1+1 5.5664 11.976 2+2 5.299 2+2 5.9136 13.764 3+3 3.739 3+3 8.276

Luas Daun

MONO POLI KT+J POLI KT+KH

Luas (cm2) Luas (cm2) Luas (cm2)2 224.616667 1+1 147.414 1+1 131.8664 288.136667 2+2 214.91 2+2 234.0346 372.331667 3+3 222.702 3+3 266.57

Berat Kering

MONO POLI KT+J POLI KT+KH

Berat (g) Berat (g) Berat (g)2 2.056 1+1 1.354 1+1 1.3744 3.12 2+2 1.866 2+2 1.7026 3.884 3+3 2.162 3+3 1.732

Page 9: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

V.  PEMBAHASAN

Pada praktikum acara 2 ini membahas tentang kompetisi baik kompetisi

intraspesifik ataupun interspesifik. Pada kompetisi intraspesifik pengamatan yang

dilakukan terhadap penanaman monokultur dari awal pembibitan hingga pemanenan

dari tanaman kacang tanah. Begitupula pada kompetisi interspesifik pengamtan yang

dilakukan terhadap penanaman polikultur, yaitu polikultur kacang tanah dan kacang

hijau dan polikultur kacang tanah dan jagung. Berikut adalah grafik dan histogram

dari pertumbuhan kacang tanah yang dipengaruhi oleh persaingan baik sama spesies

atau dengan spesies yang berbeda dalam mencukupi ketersediaan air dan nutrisinya.

Pra panen

Page 10: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

a. monokultur kacang tanah

Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa semakin banyak jumlah tanaman dalam satu media atau satu polibag yang sama menyebabkan berkurangnya daya tumbuh dari tanaman kacang tanah tersebut. Terlihat bahwa pada monokultur yang diisi dua tanaman kacang tanah memiliki tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih banyak dari 4 dan 6 tanaman.

1 2 3 4 5 6 70

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Monokultur

246

Pengamatan ke-

Ting

gi ta

nam

an

Column1 1 2 3 4 5 6 70

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Monokultur

246

Pengamatan ke-

jum

lah

daun

Page 11: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

b. Polikultur Kacang tanah dan jagung .

1 2 3 4 5 6 70

2

4

6

8

10

12

14

16

Polikultur Kacang Tanah dan Jagung

1+12+23+3

Pengamatan Ke-

Luas

Dau

n

Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah dengan jagung yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa pertumbuhan tinggi tanaman yang paling besar ada pada polikultur 1 tanaman kacang tanah dan 1 tanaman jagung, sedangkan untuk jumlah daun terbanayak pada polikultur 2 kacang tanah dan 2 jagung.

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Polikultur Kacang tanah dan Jagung

1+12+23+3

Pengamatan Ke-

Ting

gi ta

nam

an

Page 12: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

c. Polikultur kacang tanah dan kacang hijau

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Polikultur Kacang tanah dan Kacang hijau

1+12+23+3

Pengamatan Ke-

Ting

gi ta

nam

an

1 2 3 4 5 6 70

2

4

6

8

10

12

Polikultur Kacang tanah dan Kacang hijau

1+12+23+3

Pengamatan Ke-

Luas

Dau

n

Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah dengan kacang hijau yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa pertumbuhan polikultur kacang tanah dengan pesaing kacang hijau memiliki kondisi pertumbuhan yang terbaik pada polikultur 1 kacang tanah dan 1 kacang hijau. Hal ini dikarenakan jumlah individu yang lebih sedikit daripada pada perlakuan yang lain membuat kacang tanah dapat tumbuh lebih baik.

Page 13: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

Pasca panen

2 4 60

5

10

15

20

25

Monokultur

Panjang AkarBerat SegarLuas DaunBerat Kering

Jumlah Biji

Jum

lah

Pada grafik di atas menerangkan panjang akar, berat segar, luas daun dan berat kering dari kacang tanah dengan perlakuan monokultur dengan jumlah tanaman per polibag 2, 4, dan 6 tanaman. Terlihat bahwa pada monokultur 2 tanaman kacang tanah memiliki akar yang lebih pendek daripada 4 dan 6 tanaman, hal ini disebabkan oleh persaingan yang lebih longgar pada 2 tanaman membuat tanaman tidak membutuhkan akar yang sangat panjang untuk bersaing mendapat air yang banyak. Untuk berat segar, luas daun dan berat kering terlihat bahwa untuk satu tanaman dari perlakuan dengan pesaing yang lebih sedikit mempunyai berat segar, luas daun, dan berat kering yang lebih besar daripada yang pesaingnya banyak.

Page 14: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

1+1 2+2 3+30

5

10

15

20

25

Polikultur Kacang tanah dan Jagung

Panjang AkarBerat SegarLuas DaunBerat Kering

Banyak Biji

Jum

lah

1+1 2+2 3+30

5

10

15

20

25

30

Polikultur Kacang tanah dan Kacang Hijau

Panjang AkarBerat SegarLuas DaunBerat Kering

Banyak Biji

Jum

lah

Sedangkan pada dua grafik di atas yang mempresentasikan pertumbuhan kacang hijau dengan perlakuan kompetisi interspesifik antara kacang tanah-jagung dan kacang tanah-kacang hijau. Terlihat bahwa kacang tanah pada kacang tanah-jagung memilkiakar yang lebih panjang untuk jumlah pesaing yang lebih sedikit. Namun, memiliki berat segar, luas daun, dan berat kering yang lebih besar setiap tanamannya per polibag yang disediakan. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang lebih ketat menyebabkan pemenuhan nutrisi yang lebih sulit.

Page 15: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Page 16: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

VI.  KESIMPULAN

1. Adanya interaksi antarbiotik dalam pemenuhan kebutuhan yang sama

(kompetisi) menyebabkan adanya faktor pembatas pada pertumbuhan biotik

tersebut.

2. Respon yang diberikan tanaman kacang tanah oleh karena adanya persaingan

ditunjukkan dengan adanya perbedaan daya tumbuh antara lingkungan yang

terdapat kompetisi yang sengit dan lingkungan dengan kompetisi yang

longgar.

Page 17: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

DAFTAR PUSTAKA

Elfidasari, D. 2007. Jenis Interaksi Intraspesifik Dan Interspesifik Pada Tiga Jenis

Kuntul Saat Mencari Makan Di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang,

Propinsi Banten. Biodiversitas 8:266-269

Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta

Marliah, A., Jumini., dan Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan Pada

Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis Dengan Kacang Merah

Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil. Agrista 14: 30-38

Murrinie, E. D. 2011. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah Dan Pergeseran

Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan Dan Jarak Tanam Yang

Berbeda. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus.

Page 18: Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

LAMPIRAN