PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar...

26
PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF TINGKAT SEKOLAH DASAR PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

Transcript of PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar...

Page 1: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF TINGKAT SEKOLAH DASAR

PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

Page 2: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pada Pasal 1 Butir 1 dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sementara dalam

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah disebutkan bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar

Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju

pembelajaran terpadu.”. Hal ini dipertegas kembali dalam Permendikbud Nomor 67

Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI. Dalam

Permendikbud tersebut dinyatakan bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI

dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-integratif dari Kelas I

sampai Kelas VI.”

Kurikulum 2013 yang disusun dengan tujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan belajar peserta didik melalui praktik penilaian proses di

dalam kelas yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran (Pusat Kurikulum

Balitbang-Depdiknas, 2001). Selain itu Kurikulum 2013, juga menjadi petunjuk umum

(guideline) bagi pendidik mengenai apa yang seharusnya dilakukan dalam kaitannya

dengan proses pembelajaran, yaitu melalui penyusunan silabus.

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) disusun oleh pemerintah pusat

yang cara pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-

masing daerah atau sekolah. KI dan KD dapat dijadikan acuan penyusunan kurikulum

berdiversifikasi berdasarkan pada satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik,

serta bertaraf internasional.

Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah mempunyai implikasi terhadap peran

aktif, tanggung jawab dan interaksi sosial antara pemangku kebijakan di semua jajaran

birokrasi tingkat pusat dan daerah serta antara praktisi pendidikan (pendidik), peserta

didik, orangtua pada aktivitas pembelajaran di kelas (Murphy, 1991).

Page 3: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 2

Interaksi sosial antara pendidik-peserta didik dan peserta didik-peserta didik

(sharing of power) terjadi di dalam kelas (Broadfoot, 1996; Gipps, 1996) melalui

refleksi proses pembelajaran dan umpan-balik yang konstruktif yang dilakukan secara

langsung („direct, constructivefeedback’), baik yang bersifat deskriptif maupun

evaluatif, yang berfungsi untuk memperbaiki pengajaran pendidik (assessment for

learning) dan belajarnya peserta didik (assessment as learning) serta menentukan

tahapan pembelajaran berikutnya (Black & Wiliam, 1998). Penilaian ini adalah bentuk

penilaian pembelajaran sehari-hari (day to day assessment), yang berlangsung di dalam

dan/atau di luar kelas dan dikenal dengan nama formative assessment.

Penerapan kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran di SD sesuai dengan

harapan pemerintah dan masyarakat, sangat ditentukan oleh pemahaman, kesadaran,

kemampuan, kreativitas, kesabaran, dan keuletan para pendidik SD itu sendiri. Hal ini

terkait dengan penerapan strategi pembelajaran yang sudah mereka rancang dalam RPP

meliputi: pendekatan pembelajaran, metoda pembelajaran, model-model pembelajaran,

termasuk pendekatan dan model-model penilaian yang dilakukan.

Strategi pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik SD yang dikehendaki sesuai

kurikulum 2013 yaitu dengan menerapkan pendekatan tematik integratif (Integratif

Thematic) dan pendekatan saintifik/ilmiah (scientific approach), membawa implikasi

perlunya panduan penilaian pada pembelajaran tematik integratif.

B. Masalah

Implementasi Kurikulum 2013 merupakan kebijakan baru untuk menghidupkan

kembali aktivitas dan kreativitas peserta didik dan pendidik yang telah lama

melaksanakan kebijakan pembelajaran klasik yaitu teacher centre. Dengan adanya

kebijakan tersebut, pendidik dan peserta didik berada pada masa transisi (dari sistem

pembelajaran paradigma lama ke paradigma baru). Hal ini berarti pula mereka dalam

posisi “kebingungan” (doubtfulness) mengenai apa yang harus diajarkan dan bagaimana

mengajarkan, serta apa yang harus diujikan/dinilai dan bagaimana cara menilainya.

Agar pendidik memiliki pemahaman dan persepsi yang sama dalam melakukan

penilaian di kelas, Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Page 4: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 3

menyusun panduan penilaian pada pembelajaran tematik integratif untuk jenjang

Sekolah Dasar.

C. Tujuan Panduan

Panduan ini disusun untuk membantu pendidik dalam mengembangkan instrumen

penilaian tematik integratif pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

meliputi:

1. Memberi pemahaman kepada pendidik tentang penilaian dalam pendidikan, penilaian

dalam pembelajaran, dan penilaian tematik integratif dalam pembelajaran;

2. Membantu pendidik dalam merancang dan mengembangkan berbagai bentuk

instrumen penilaian berbasis kelas untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta

didik dalam pembelajaran tematik integratif; dan

3. Memberi contoh kepada pendidik dalam mengembangkan berbagai bentuk penilaian

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Page 5: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 4

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

KELAS II DAN V SEKOLAH DASAR

A. Karakteristik Peserta didik Kelas II

Menurut Piaget (dalam Santrock, 1995) perkembangan kognitif anak dapat

dibedakan sesuai dengan usianya, yaitu: 0-2 tahun adalah tahap sensorimotor, 2-7 tahun

adalah tahap praoperasional, 7-11 tahun adalah tahap operasional kongkrit, dan di atas

11 tahun adalah tahap operasional formal. Pada umumnya, usia anak di kelas II berkisar

antara 7-8 tahun. Berarti pada tahap ini anak umumnya memiliki sifat: (1) tidak bisa

diam, selalu bergerak gerak, (2) senang membuat sesuatu, (3) selalu ingin belajar, (4)

menanyakan berbagai pertanyaan, (5) sangat ingin tahu, (6) mudah mengingat, (7)

sangat kreatif, (8) senang menemukan hal-hal baru, (9) pemahaman konsep berkembang

berdasarkan lingkungan sekitarnya, dan (10) keterampilan menulis dan berbahasa terus

berkembang.

Peserta didik yang berada di SD kelas awal adalah peserta didik yang berada pada

rentang usia dini. Masa ini jelas sangat penting pada pembentukkan karakter pada diri

peserta didik. Peran orang tua jelas sangat penting dalam pembentukan karakter peserta

didik di rumah, tidak terkecuali pada pendidik yang memiliki tanggung jawab untuk

membentuk pribadi peserta didik yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangannya.

Terkait dengan keterampilan membaca pada peserta didik kelas II, minat terhadap

membaca mulai tumbuh, tugas-tugas membaca juga sudah lebih kompleks dalam hal

perbendaharaan kata dan keterampilan pemahaman. Dalam hal keterampilan membaca,

pada dasarnya sejak peserta didik yang ada di bangku prasekolah, mereka telah belajar

mengenal angka, konsep bentuk, dan konsep ukuran. Pada saat duduk di bangku SD

anak telah belajar komputasi dekontekstual yaitu anak belajar mengenai penambahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian sederhana (Byrnes, 2001).

Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalaminya secara langsung apa

yang dipelajarinya, karena dengan mengalami secara langsung dapat mengaktifkan lebih

banyak indera daripada hanya mendengarkan penjelasan dari pendidik. Masa

operasional konkret menunjukkan bahwa peserta didik telah memahami suatu benda

secara utuh dapat menjadi tolok ukur dalam proses pembelajaran untuk peserta didik

kelas II SD. Pada masa ini, semua hal yang harus dilalui dan dialami oleh anak

Page 6: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 5

sebaiknya secara langsung dan konkret dirasakan oleh anak agar semua hal tersebut

dapat tersimpan dalam pikirannya. Peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

Rasa ingin tahu ini merupakan bekal dan dasar yang sangat penting bagi pengembangan

kecerdasan dan perolehan pengetahuan peserta didik. Oleh karena itu, pada masa ini

seluruh potensi yang dimiliki peserta didik perlu dimunculkan serta didorong sehingga

akan berkembang optimal.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang

berada di kelas II SD yang berusia 7-8 tahun dapat digolongkan ke dalam tahap

operasional konkret awal dan masih membutuhkan hal yang nyata atau konkret.

Berbeda dengan pola berpikir anak di kelas tinggi yang sudah bisa menerima pelajaran

secara abstrak. Penyajiannya dapat dengan menampilkan benda-benda nyata, belajar

dengan lingkungan sekitar mereka, serta mengamati secara langsung berbagai hal yang

mereka temui. Selain itu, dengan proses pembelajaran yang menggunakan benda

konkret, daya ingat peserta didik pun akan jauh meningkat.

B. Karakteristik Peserta didik Kelas V

Anak-anak usia SD merupakan masa-masa yang sangat penting karena pada usia

inilah mereka memulai sejarah baru dalam hidupnya yang kelak akan mengubah sikap

dan tingkah lakunya karena mereka sedang berada dalam perubahan fisik dan mental ke

arah yang lebih baik. Peserta didik kelas V SD yang berusia sekitar 9-11 tahun termasuk

ke dalam tahap perkembangan operasional konkret.

Menurut Piaget (dalam Santrock, 1995) saat anak-anak memasuki tahap

operasional konkret (concrete operations stage) pada usia 7-11 tahun, proses-proses

berpikir mereka menjadi terorganisasi ke sistem proses-proses mental yang lebih besar

yang memudahkan mereka berpikir lebih logis daripada sebelumnya. Pada tahap ini,

peserta didik sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang logis dan jelas. Kecakapan

berpikir logisnya terbatas pada benda-benda konkret, melakukan klasifikasi dan

pengelompokkan serta pengaturan masalah.

Peserta didik SD kelas V umumnya berusia antara 9-11 tahun yang telah memiliki

kematangan untuk belajar. Pada usia ini anak telah mampu mengembangkan

kemampuan kognitifnya. Hasrat untuk mengetahui realitas benda-benda dan peristiwa-

peristiwa mendorong anak untuk meneliti dan melakukan eksperimen. Dalam

Page 7: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 6

memahami suatu konsep, anak sangat terikat kepada proses yang dialaminya sendiri,

artinya anak mudah memahami konsep jika pengertian konsep itu dapat diamati anak,

atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep itu.

Page 8: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 7

PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

DI SEKOLAH DASAR

A. Tujuan dan Fungsi Penilaian

Tujuan penilaian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu:

penilaian sumatif (misalnya untuk tujuan sertifikasi, seleksi, promosi/kenaikkan

kelas, dan prediksi), penilaian formatif (misalnya untuk diagnosis), dan penilaian

evaluatif (misalnya untuk tujuan akuntabilitas) (Black and Wiliam, 1998). Penilaian

formatif di kelas yang bertujuan untuk membuat professional judgment (berdasarkan

suatu kriteria) mengenai kualitas kerja peserta didik serta mendesain/merencanakan

langkah/aktivitas selanjutnya untuk perbaikan aktivitas pembelajaran.

Penilaian berfungsi untuk: (a) mengoptimalkan aktivitas pendidik dan peserta

didik di dalam kelas yang berlangsung terus-menerus (on-going activities) (Atkin, et

al., 2001); (b) mendiagnosis kelemahan dan kekuatan peserta didik dalam aktivitas

pembelajaran di kelas: serta (c) meningkatkan motivasi belajar peserta didik yaitu

dengan cara membuat hal yang 7riteria menjadi eksplisit (melalui ‘descriptive,

evaluative & constructive feedbacks’ yang terintegrasi dengan aktivitas

pembelajaran) (Black et al., 2002). Dengan kata lain, tujuan khusus dari penilaian

kelas adalah membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik

dalam usahanya untuk mencapai kualitas belajar yang lebih baik dengan berperilaku

santun, yaitu dengan cara: How to think, learn and do creatively, innovativly,

critically and how to behave politely. (Atkin, et al., 2001).

B. Prinsip-Prinsip Penilaian

Agar penilaian kelas memenuhi tujuan dan fungsi sebagaimana dijelaskan di

atas, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Penilaian kelas perlu disusun dan dirancang untuk mengukur apakah peserta didik

telah menguasai kemampuan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam

kurikulum. Materi yang dicakup dalam penilaian kelas harus terkait secara

langsung dengan 7riteria7 pencapaian kemampuan tersebut;

Page 9: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 8

2. Penilaian yang dilakukan di kelas oleh pendidik harus merupakan proses yang

berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar pendidik selama satu semester

dan tahun ajaran;

3. Alat yang akan digunakan untuk penilaian kelas berupa tes dan nontes harus

dirancang dari segi isi, format, tata letak (layout), dan tampilannya agar peserta

didik menyenangi dan menikmati kegiatan penilaian;

4. Penilaian kelas yang baik harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi

pendidik untuk mengambil keputusan dan umpan balik. Pemilihan metoda, teknik,

dan alat penilaian yang tepat sangat menetukan jenis informasi yang ingin digali

dari proses penilaian kelas;

5. Dalam melaksanakan penilaian, pendidik hendaknya melakukan analisis terhadap

hasil penilaian dan kerja peserta didik secara seksama untuk melihat adanya

kesalahan yang secara umum terjadi pada peserta didik dan sekaligus melihat hal-

hal positif yang diberikan peserta didik.

C. Pembelajaran Tematik Integratif

Menurut Jacobs dan Schomaker (1989) beberapa pola pembelajaran integratif

dapat diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Pola pembelajaran tematik integratif

Pola pembelajaran teematik integratif

Pada gambar di atas tampak pola pembelajaran integratif Webbed, integrated,

immersed, dan networked. Pada pola webbed atau jaring, tema dijadikan sebagai dasar

dari beberapa topik ajar. Keunggulan pola ini adalah dapat membantu motivasi peserta

didik dalam proses pembelajaran dan juga peserta didik dapat melihat hubungan antara

Networked

Webbed Immersed

Integrated

Page 10: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 9

ide-ide dalam sebuah tema. Pola integrated menggambarkan tumpang tindih beberapa

objek menjadi satu aktivitas kajian dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan

pola ini, pada beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan keterampilan yang

tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan pendidik pertama menyeleksi konsep,

nilai-nilai, dan keterampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain dari berbagai

mata pelajaran. Keuntungan model pembelajaran ini bagi peserta didik adalah lebih

mudah mengaitkan materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran. Pola Immersed

menggambarkan pendidik mengintegrasikan beberapa topik melalui perspektif satu

bidang yang menarik. Sedangkan pola networked menggambarkan pendidik secara

langsung melakukan proses integrasi berdasarkan pendapat ahli atau sumber yang

tersedia.

Dalam Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI),

organisasi kompetensi dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi. Berdasarkan

pendekatan ini, terjadi reorganisasi kompetensi dasar (KD) mata pelajaran yang

mengintegrasikan konten suatu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya. Sehingga

struktur kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran

berkurang. Pada proses pembelajarannya, KD SD/MI diintegrasikan ke dalam berbagai

tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran di SD/MI adalah Pembelajaran Tematik

Integratif. Sejalan dengan proses pembelajaran tematik integratif tersebut, penilaian

juga merupakan hal yang perlu disesuaikan dalam proses pembelajaran tematik

integratif tersebut. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pendidik untuk

mengembangkan model penilaian yang sesuai untuk proses pembelajaran tematik

integratif.

D. Penilaian dalam Pembelajaran

Penilaian merupakan salah satu proses yang penting pada kegiatan belajar

mengajar disetiap satuan pendidikan. Berdasarkan hasil penilaian dapat dilakukan

evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang telah berlangsung. Oleh karena itu,

proses penilaian harus dilakukan secara tepat agar mampu menentukan hasil evaluasi

yang merepresentasikan capaian kompetensi dalam proses dan hasil belajar mengajar

yang telah berlangsung.

Dalam penilaian proses dan hasil belajar, terdapat tiga jenis utama penilaian yaitu:

Page 11: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 10

Belajar Tuntas

Autentik

Berkesinambungan

Berdasarkan Acuan Kriteria

Menggunakan Teknik Penilaian Bervariasi

1. Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning), terjadi ketika pendidik

menggunakan dugaan-dugaan mengenai perkembangan peserta didik sebagai bahan

untuk mengembangkan pengajaran mereka (formatif)

2. Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as larning) terjadi ketika para peserta

didik melakukan refleksi dan mengamati perkembangan pembelajaran mereka

sebagai bahan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran mereka di masa depan

(formatif)

3. Penilaian hasil pembelajaran (assessment of learning) terjadi ketika para pendidik

menggunakan bukti-bukti dari pembelajaran para peserta didik untuk menilai

pencapaian peserta didik atas tujuan-tujuan dan standar-standar pembelajaran

(sumatif)

Dengan diterapkannya standar kompetensi sebagai acuan dalam proses

pembelajaran, pendidik memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harus dikuasai

peserta didik pada setiap tingkatan dan jenjang, serta pada saat yang sama memiliki

kebebasan yang luas untuk mendesain dan melakukan proses pembelajaran yang ia

pandang paling efektif dan efisien untuk mencapai standar tersebut. Implikasi dari

diterapkannya standar kompetensi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh

pendidik, baik yang bersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan acuan

kriteria. Adapun karakteristik penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013 dapat dilihat

pada bagan berikut.

Karakteristik Kurikulum

Sumber: Kemdikbud, 2013

Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi khususnya

pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4). Peserta didik yang

belum tuntas perlu diberi kesempatan untuk remidial.

Page 12: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 11

Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan informasi oleh pendidik

tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui

berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara

tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Adapun

prinsip-prinsip penilaian otentik adalah (1) proses penilaian harus merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, (2) penilaian harus mencerminkan

masalah dunia nyata; (3) penilaian harus menggunakan berbagai model yang sesuai

dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; (4) penilaian harus bersifat holistik

yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, kognitif, dan

keterampilan) (Bahrul, 2011).

Penilaian harus dilakukan secara berkesinambungan selama pembelajaran

berlangsung agar pendidik mendapatkan gambaran yang utuh tentang

perkembangan/kemajuan dan kelemahan peserta didik, mulai dari proses belajar sampai

dengan hasil belajar peserta didik, menggunakan berbagai model penilaian dengan

menggunakan acuan kriteria.

Berbagai model atau bentuk penilaian dapat digunakan untuk mengukur

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik untuk pembelajaran yang

bersifat tematik-integratif maupun bukan. Berbagai bentuk penilaian kelas dapat

digunakan untuk menilai komptensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

E. Penilaian di Sekolah Dasar

Penilaian kelas yang baik mempersyaratkan adanya keterkaitan langsung dengan

aktivitas proses pembelajaran. Suatu pembelajaran akan berjalan efektif apabila

didukung oleh penilaian kelas yang efektif oleh pendidik. Penilaian merupakan bagian

integral dari proses belajar mengajar. Kegiatan penilaian harus dipahami sebagai

kegiatan untuk mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai dengan harapan.

Keterkaitan dan keterpaduan antara pembelajaran dan penilaian dapat digambarkan

pada siklus berikut.

Page 13: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 12

Gambar 3.3 Kaitan Pembelajaran dan Penilaian

Pada gambar tersebut tampak bahwa langkah yang pendidik lakukan dalam

rangkaian aktivitas pengajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran,

proses pembelajaran, penilaian kelas, analisis dan umpan balik. Dalam siklus

pembelajaran, hal pertama yang harus dilakukan pendidik adalah menyusun rencana

mengajar (RPP). Dalam menyusun rencana mengajar ini hal-hal yang harus

dipertimbangkan meliputi rincian kompetensi yang harus dicapai peserta didik, cakupan

dan kedalaman materi, indikator pencapaian kompetensi, pengalaman belajar yang

harus dialami peserta didik, persyaratan sarana belajar yang diperlukan, dan metoda

serta prosedur untuk menilai ketercapaian kompetensi.

F. Penilaian Kelas

Dalam penilaian berbasis kelas berbagai metode penilaian dapat digunakan seperti

(1) penilaian sikap dengan menggunakan lembar observasi, catatan anekdotal

(anecdotal record), penilaian diri, dan penilaian antarteman; (2) penilaian pengetahuan

dan keterampilan dapat menggunakan berbagai model penilaian seperti penilaian

tertulis (paper-pencil) baik soal pilihan maupun uraian, tes praktik (performance test),

penilaian produk, penilaian projek; (3) penilaian portofolio untuk mengetahui peta

perkembangan kompetensi peserta didik.

Penilaian kelas merupakan suatu bentuk kegiatan pendidik yang terkait dengan

pengambilan keputusan terhadap pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik

yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Oleh sebab itu, penilaian kelas

merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh pendidik untuk menilai

proses dan hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses

Page 14: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 13

tersebut dapat diperoleh profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah

standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai tuntutan dalam kurikulum yang

berlaku. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator

pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Melalui indikator-indikator

tersebut dapat ditentukan bentuk penilaian yang sesuai untuk dilakukan.

1. Penilaian Aspek Sikap

Penilaian sikap sebagai salah satu bentuk penilaian kelas merupakan penilaian

yang ditujukan untuk pendidik dalam melakukan pembinaan perilaku peserta didik

(baik sikap spiritual maupun sikap sosial). Penilaian sikap dalam berbagai mata

pelajaran, termasuk pembelajaran tematik integratif dapat dilakukan berkaitan

dengan berbagai objek sikap berikut: a. Sikap terhadap mata pelajaran; b. Sikap

terhadap pendidik mata pelajaran atau pendidik kelas; c sikap terhadap proses

pembelajaran; d sikap terhadap materi pembelajaran, dan e. Sikap-sikap yang

berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang ingin ditanamkan dalam diri peserta

didik (misalnya kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, santun, peduli sosial,

percaya diri dan lain-lain).

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan

lembar observasi perilaku, catatan pendidik berupa anecdotal record (catatan

anekdotal), penilaian diri, dan penilaian antarteman.

2. Penilaian Aspek Pengetahuan

Bentuk penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta

didik yaitu dengan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis dapat

berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan

uraian.

Sebelum menyusun soal, harus disusun kisi-kisi yang berfungsi sebagai

pedoman dalam menulis soal-soal yang akan disusun. Kisi-kisi tes prestasi belajar

harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: (1) mewakili isi

kurikulum/kemampuan yang akan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas,

dan mudah dipahami; (3) dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk

soal yang ditetapkan.

Page 15: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 14

Pada contoh kisi-kisi berikut ini dapat disusun soal yang terintegrasi dari

beberapa mata pelajaran dalam bentuk jawaban singkat dan penugasan sebagai

berikut:

Page 16: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 15

No. Muatan

Pelajaran Kompetensi Dasar Kelas Indikator Soal

Bentuk

Soal

No

Soal

1. Matematika 3.2 Memahami berbagai

bentuk pecahan

(pecahan biasa,

campuran, decimal,

dan persen) dan dapat

mengubah bilangan

pecahan menjadi

bilangan 15riteri,

serta melakukan

perkalian dan

pembagian

V Peserta didik dapat

mengidentifikasi

pecahan yang ada

dalam teks.

Jawaban

singkat

1

Peserta didik dapat

mengubah pecahan

biasa menjadi

pecahan decimal

Jawaban

singkat

2

Peserta didik dapat

menyelesaikan soal

pecahan.

Uraian 3

2. Bahasa

Indonesia

3.1 Menggali informasi

dari teks laporan buku

tentang makanan dan

rantai makanan,

kesehatan manusia,

keseimbangan

ekosistem, serta alam

dan pengaruh

kegiatan manusia

dengan bantuan

pendidik dan teman

dalam bahasa

Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih

dan memilah kosakata

baku

Peserta didik dapat

menemukan contoh

perilaku manusia

yang dapat

menyebabkan

perubahan alam.

Jawaban

Singkat

4

Peserta didik dapat

menjawab

pertanyaan tentang

teks wacana yang

disajikan.

Uraian 5

Peserta didik dapat

menentukan ide

pokok pada paragraf

pertama dalam

wacana.

Jawaban

Singkat

6

3. IPS 3.1 Memahami aktivitas

dan perubahan

kehidupan manusia

dalam ruang,

konektivitas antar-

ruang dan waktu serta

keberlanjutannya

dalam kehidupan

sosial, ekonomi,

pendidikan dan

budaya dalam lingkup

nasional

Peserta didik dapat

menyebutkan jenis-

jenis kegiatan

manusia dalam

lingkungan sekitar.

Jawaban

Singkat

7

Peserta didik dapat

menjelaskan dampak

negatif dari

perubahan

lingkungan sosial,

ekonomi dan

budaya.

Uraian 8

Peserta didik dapat

menjelaskan

perubahan sikap

manusia tentang

ekonomi, sosial dan

budaya.

Uraian 9

Page 17: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 16

No. Muatan

Pelajaran Kompetensi Dasar Kelas Indikator Soal

Bentuk

Soal

No

Soal

Peserta didik dapat

menjelaskan

pengaruh faktor

ekonomi terhadap

pendidikan dalam

lingkungan akibat

kerusakan

lingkungan.

Uraian 10

Sumber: Puspendik, 2014

Contoh Soal

Perhatikan gambar alam dan aktivitas manusia berikut!

Wacana tentang Peduli Lingkungan Hidup

Lingkungan yang nyaman, indah, dan hijau tentunya dapat membawa manfaat

dan keuntungan bagi kita, sebagai makhluk hidup. Selain dapat hidup sehat kita juga

dapat menikmati keindahannya. Tetapi apa yang terjadi sekarang, mulai dari

penggundulan hutan, pencemaran air akibat limbah pabrik, banjir, polusi udara, dan

pencemaran lingkungan lainnya. Semua itu karena ulah tangan manusia yang tidak

bertanggung jawab. Akibat ulah manusia itu sekitar 20% Gajah Sumatra mulai

berkurang, 14% harimau mati dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Selain itu banjir

yang melanda Jakarta tahun 2013 kemarin membuat 16% balita sakit diare, 52%

anak-anak tidak bisa sekolah karena sekolahnya tergenang air 75% bangunan rusak

karena kerendam air.

Dengan kegiatan peduli terhadap lingkungan kita dapat membuat perubahan

besar baik cepat ataupun lambat bagi lingkungan kita.

Page 18: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 17

Lingkungan merupakan suatu hal yang memang tidak bisa lepas dari kehidupan

makhluk hidup. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan karena didalamnya

banyak terdapat sumber daya alam yang sangat berguna untuk kelangsungan

hidupnya. Begitu juga dengan lingkungan yang membutuhkan peran dari manusia

untuk dapat menjaga kelestarian lingkungan. Hubungan timbal balik dan bermanfaat

bagi makhluk hidup. Tiada yang lebih berharga daripada hidup yang harmonis antara

manusia dan lingkungan hidup dimana yang termasuk didalamnya adalah ekosistem

tempat hidup flora dan fauna.

Jawablah pertanyaaan di bawah ini dengan benar!

1. Tuliskan bentuk persen yang ada dalam teks wacana di atas menjadi pecahan!

2. Ubahlah pecahan biasa di bawah ini menjadi bentuk desimal!

a.

b.

3. Berapa persen anak-anak dan balita yang menderita akibat banjir Jakarta 2013?

4. Sebutkan contoh-contoh perilaku manusia yang dapat menyebabkan perubahan

alam dari teks di atas!

5. Mengapa makhluk hidup membutuhkan lingkungan?

6. Tentukan ide pokok dalam paragraf pertama wacana di atas!

7. Tuliskan empat jenis aktivitas kegiatan manusia untuk memperbaiki lingkungan

hidup akibat adanya bencana!

8. Jelaskan dampak negatif sikap sosial masyarakat terhadap adanya pengaruh

kerusakan lingkungan!

9. Jelaskan dampak positif dan negatif terhadap ekonomi dengan adanya kerusakan

lingkungan!

10. Apa yang harus dilakukan agar lingkungan hidup bisa nyaman, indah, dan hijau?

Page 19: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 18

Pedoman Penilaian

No. Contoh kunci jawaban Skor

1. 20%=

; 14%=

16%=

; 52%=

1

2. 0,14 dan 0,52 1

3. 16% dan 52% 1

4. - Penebangan hutan

- Buang sampah sembarangan

- Berburu liar

- Membuang limbah pabrik ke sungai

- Pembakaran hutan.

1

5. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan karena didalamnya

banyak terdapat sumber daya alam yang sangat berguna untuk

kelangsungan hidupnya

1

6. Manfaat dan keuntungan lingkungan alam bagi manusia 1

7. Penghijauan, reboisasi, membuang sampah pada tempatnya,

melarang gubuk liar disekitar sungai.

1

8. Dampak negatifnya masyarakat banyak mengalami kerugian

terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya (kekurangan

bahan makanan, kehilangan tempat tinggal, kerusakan lingkungan

itu sendiri)

1

9. - Sarana dan prasarana umum banyak yang rusak

- Pemasok makana/bahan mentah menjadi terhambat

- Masyarakat mengalami kerugian berupa rumah dan harta benda

1

10. - Jangan buang sampah sembarangan

- Banyak menanam pohon dan reboisasi hutan

- Mencegah penebangan hutan

1

Skor Maksimum 10

3. Penilaian Aspek Keterampilan

Penilaian keterampilan/praktik (performance assessment) adalah penilaian

yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan

pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang

diinginkan.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat soal praktik yaitu

sebagai berikut: 1). Identifikasi semua langkah penting yang diperlukan; 2). Tuliskan

perilaku kemampuan spesifik yang penting; 3). Usahakan 18riteria kemampuan yang

diukur tidak terlalu banyak; 4). Definisikan kriteria kemampuan yang akan diukur;

Page 20: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 19

5). Urutkan kriteria kemampuan yang diukur; dan 6). Periksa kembali dan

bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya.

Page 21: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 20

PELAPORAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN

A. Pelaporan Hasil Penilaian

Prosedur pelaporan hasil penilaian harus memenuhi dua kriteria yaitu (1)

penerima atau pengguna laporan memahami maksud laporan (dapat

menginterpretasikan secara benar), dan (2) laporan harus bersifat objektif (menyatakan

yang sebenarnya). Bentuk laporan hasil penilaian harus disajikan dalam bentuk yang

komunikatif sehingga profil atau tingkat kemajuan peserta didik mudah terbaca dan

dapat dipahami oleh orang tua maupun peserta didik itu sendiri. Dengan demikian

melalui laporan tersebut orang tua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja yang

belum dikuasai/dimiliki anaknya. Sedangkan bagi peserta didik sendiri, yang

bersangkutan dapat mengetahui kekuatan atau kelemahan dirinya serta aspek mana yang

perlu ditingkatkan.

Penilaian oleh pendidik digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi

peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar (rapor) peserta didik. Hasil penilaian harian

(proses) dianalisis untuk mengetahui perkembangan capaian kompetensi peserta didik

dan digunakan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada peserta didik

(program remedial atau program pengayaan).

Hasil penilaian oleh pendidik meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada

kompetnsi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan

dilaporkan secara terpisah karena karakternya berbeda. Hasil pencapaian kompetensi

sikap dalam bentuk deskripsi sedangkan pencapaian kompetensi pengetahuan dan

kompetensi keterampilan dalam bentuk angka dan deskripsi.

1. Pelaporan Nilai Sikap

Penilaian kompetensi sikap diperoleh dengan menggunakan instrumen: (1)

observasi; (2) Catatan pendidik/ jurnal; (3) Penilaian diri; dan (4) Penilaian

antarteman. Tetapi dalam pengolahan nilai yang akan diisikan pada buku rapor,

adalah catatan pendidik/jurnal, sedangkan penilaian diri dan penilaian antarteman,

hanya digunakan sebagai bahan konfirmasi dan penguatan atas perilaku peserta

didik.

Page 22: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 21

Langkah-langkah untuk membuat rekapitulasi penilaian kompetensi sikap

selama satu semester:

a. Kumpulkan catatan hasil pengamatan sikap yang dilakukan oleh pendidik kelas

dan pendidik lainnya (Agama, PJOK, dan Muatan Lokal) serta hasil catatan

penilaian diri dan antar teman. Catatan tersebut dikelompokkan ke dalam

kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial.

b. Buat deskripsi pada kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial yang

sesuai dengan pencapaian peserta didik berdasarkan catatan observasi.

c. Kolom deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif berdasarkan

kumpulan hasil observasi (catatan) aspek yang menonjol baik atau aspek yang

belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai aspek yang perlu

pembimbingan.

2. Pelaporan Nilai Pengetahuan dan Keterampilan

Nilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan diolah secara kuantitatif

dengan menggunakan skala 0 –100, tetapi kemudian nilai kuantitatif tersebut

dituliskan juga di rapor dalam bentuk predikat huruf A, B, C, atau D serta dibuatkan

deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif

terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan pelajaran yang

mengacu pada setiap KD pada muatan mata pelajaran.

Langkah-langkah pengolahan nilai capaian kompetensi peserta didik selama

satu semester secara kuantitatif untuk mendapatkan capaian kompetensi:

a. Nilai Harian (NH) merupakan catatan atau kumpulan nilai dari ulangan harian

pada setiap KD per muatan pelajaran, dipakai sebagai bahan untuk pertimbangan

kegiatan remedial atau pengayaan .

b. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) merupakan nilai setiap KD pengetahuan

dan keterampilan per mata pelajaran yang dilakukan pada tengah semester melalui

tes tertulis maupun praktik baik praktik kolaborasi maupun praktik muatan

pelajaran tersendiri.

c. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) merupakan nilai setiap KD pengetahuan

dan keterampilan per mata pelajaran yang dilaksanakan di akhir semester melalui

Page 23: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 22

tes tertulis dan tes praktik baik praktik kolaborasi maupun praktik muatan

pelajaran tersendiri

d. Nilai Akhir Semester (NAS) merupakan rata-rata NUH, NUTS, dan NUAS pada

KD per muatan mata pelajaran. Selanjutnya dibuat deskripsi berdasarkan capaian

tertinggi dan terendah dari peserta didik pada setiap kompetensi dasar.

B. Pemanfaatan Hasil Penilaian

Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan

perkembangan peserta didik, selain itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran

tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Berdasarkan hasil

penilaian, pendidik dapat menentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar oleh pendidik. Hasil penilaian yang

dilakukan harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan selama

proses pembelajaran berlangsung dan setelah beberapa kali program pembelajaran, atau

setelah selesai program pembelajaran selama satu semester.

Dalam upaya memperbaiki hasil belajar peserta didik yang belum tuntas atau

yang sudah tuntas belajar, pendidik dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk

kepentingan program pembelajaran remedial dan pengayaan.

Program remedial atau perbaikan adalah program pembelajaran yang

diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar atau tingkat

minimal pencapaian kompetensi yang dipersyaratkan dalam penguasaan substansi.

Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:

a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.

Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi

cara penyajian, penyederhanaan tes atau pertanyaan. Pendidik perlu memberikan

penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.

b. Pemberian bimbingan secara perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal yang

peserta didiknya mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa

pemberian bimbingan secara individual.

Page 24: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 23

c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Pemberian tugas-tugas pengulangan

dan tugas-tugas latihan perlu diperbanyak. Peserta didik perlu diberi pelatihan

intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.

d. Pemanfaatan tutor sebaya. Peserta didik dapat dibantu oleh teman sekelas yang

memiliki kecepatan belajar lebih. Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dapat

dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada teman yang mengalami kesulitan

belajar.

Sedangkan program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada

peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar yang fokus pada pendalaman dan

perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan

dapat dilakukan melalui:

a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu

diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah;

b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang

diminati;

c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu

sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu;

d. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk

kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia

waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja

dalam projek secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing

Page 25: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 24

DAFTAR PUSTAKA

Assessment Reform Group – ARG (2002) Assessment for learning: 10 principles.

Research-based principles to guide classroom practice. Cambridge: University of

Cambridge, School of Education.

Assessment Reform Group – ARG. (1999) Assessment for learning: Beyond the black

box. Cambridge: University of Cambridge, School of Education.

Atkin, J. M., Black, P., & Coffey, J. (Eds.) (2001) Classroom assessment and the national

science education standards. Washington, D.C: National Academy Press.

Barnet, S., & Bedau, H. (Eds.) (1993) Critical thinking, reading and writing: A brief guide

to argument. Boston: Bedford Books of St. Martin‟s Press.

Black, P., Harrison, C., Lee., C., Marshall, B., & Wiliam, D. (2002) Working inside the

black box: Assessment for learning in the classroom. London: King‟s College,

Department of Education & Professional Studies.

Black, P., & Wiliam, D. (1998) Inside the black box: raising standards through classroom

assessment. Phi Delta Kappan, 80(2), 139 – 148.

Broadfoot, P. (1996). Assessment and learning: Power or partnership? In H.Goldstei and T.

Lewis (Eds.), Assessment: Problems, developments and statistical issues.John Wiley

& Sons, Ltd.

Cobb, P. (1994). Where is the mind? Constructivist and socio-cultural perspectives on

mathematical development. Educational Researcher, 23(7), pp.13–20.

Departemen Pendidikan Nasional – DEPDIKNAS.(14 Juli, 2004). Kurikulum 2004:

Kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar isi kurikulum dan pengelolaan

Gipps, C. (1999). Socio cultural aspects of assessment. Review of Research in Educatio –

AERA, 24, pp. 355 – 392.

Humpreys, Post, dan Ellys ,(1981). An integrated study is one in which children broadly

explore knowledge in various subjects related to certain aspects of their

environment”.

Pusat Kurikulum Balitbang, Depdiknas. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi:

Kebijaksanaan umum pendidikan dasar dan menengah (materi diskusi). Jakarta.

Santrock, John W, (1995). Life-Span Development (Perkembangan Masa hidup),

Penerjemah: Achmad Chusairi, dkk., Jakarta: Erlangga.

Stobart, G. (2004). Taking stock of the assessment era. (Editorial) Assessment in

Education, 11(1).

Page 26: PANDUAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK …puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Seminar Puspendik 2015... · ... Penilaian Tematik Integratif 1 ... Permendikbud tersebut dinyatakan

Pusat Penilaian Pendidikan | Penilaian Tematik Integratif 25

Tassoni, P. (2002) Planning for the foundation stage: Ideas for themes and activities

Oxford: Heinemann Educational Publishers.

Vygotsky, L. V. (1962) Thought and language. New York: Wiley.

Wintle, M & Harrison, M. (1999). The subject leader’s handbook: Coordinating

assessment practice across the primary school. London: Falmer Press.