Panduan Diagnostik Komunitas

26
1 PANDUAN TUGAS DIAGNOSTIK KOMUNITAS ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS-KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 2015 Dr.dr. Rina K Kusumaratna, MKes Dr.Oktavianus Ch S, Mkes Prof.Dr.dr.Adi Hidayat, MS Dr.Novia I Sudharma, MEpid Dr.Gita Tarigan, MPH Dr.dr. Maskito AS, MS Dr.dr.Dharma Sutanto,MS Dr.Sumedi S, MPH Ambar Rustam, SKM, MOH

description

Panduan Diagnostik Komunitas

Transcript of Panduan Diagnostik Komunitas

Page 1: Panduan Diagnostik Komunitas

1

PANDUAN TUGAS

DIAGNOSTIK KOMUNITAS

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS-KESEHATAN

MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

2015

Dr.dr. Rina K Kusumaratna, MKes

Dr.Oktavianus Ch S, Mkes

Prof.Dr.dr.Adi Hidayat, MS

Dr.Novia I Sudharma, MEpid

Dr.Gita Tarigan, MPH

Dr.dr. Maskito AS, MS

Dr.dr.Dharma Sutanto,MS

Dr.Sumedi S, MPH

Ambar Rustam, SKM, MOH

Page 2: Panduan Diagnostik Komunitas

2

FORMAT LAPORAN :

JUDUL :

UPAYA PENINGKATAN ……………………….

……………………………………………………..

Disusun Oleh :

……………………………..

………………………………

Pembimbing:

…………………………………

…………………………………….

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT

PERIODE ………………………………………

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

Page 3: Panduan Diagnostik Komunitas

3

KATA PENGANTAR

Page 4: Panduan Diagnostik Komunitas

4

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL ………………………………………………

Diajukan untuk memenuhi tugas

kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Komunitas -Kesehatan Masyarakat

periode …………………………….

di Puskesmas …………………………….

Disusun oleh:

……………………………….

……………………………………

………………………………….

Jakarta, …………………….

Pembimbing Fakultas Pembimbing Puskesmas

……………………………………. ……………………….....

Page 5: Panduan Diagnostik Komunitas

5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 3

1.3 Tujuan Diagnostik Komunitas...........................................................................

1.4 Manfaat Evaluasi Program ................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DATA UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS KECAMATAN /

KELURAHAN …………………..

3.1 Data Umum Puskesmas ....................................................................... ....

3.1.1 Data Wilayah Kerja Puskesmas ................................................ .....

3.1.2 Gambaran Umum Puskesmas Pasar Minggu II ......................... .....

3.1.3 Data 10 Besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas ..................... .....

3.2 Data Khusus Puskesmas ...................................................................... .....

3.2.1 Visi, Misi dan Strategi Puskesmas Kecamatan / Kelurahan………..

3.2.2 Program Pokok Puskesmas ......................................................... .....

3.2.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja Puskesmas………………

3.3 Program Pokok Puskesmas Kecamatan / Kelurahan…………………….

3.3.1 Upaya KesehatanWajib Puskesmas ............................................ .....

3.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan …………………………………

BAB IV METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS

4.1 Rancangan Diagnostik Komunitas ....................................................................

4.2 Metode Diagnostik (jenis data, sumber data, indikator kesehatan) ...................

4.3 Lokasi dan Waktu .............................................................................................

4.4 Sampel Diagnostik Komunitas ..........................................................................

Page 6: Panduan Diagnostik Komunitas

6

4.5 Analisis Komunitas ...........................................................................................

BAB V ANALISIS MASALAH

5.1 Alur Pemecahan Masalah ..................................................................................

5.2 Kerangka Pikir Masalah ....................................................................................

5.3 Identifikasi Cakupan Program ...........................................................................

5.4 Penentuan Prioritas Masalah (berdasarkan Hanlon kuantitatif) ........................

5.5 Urutan Prioritas Masalah ...................................................................................

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis Penyebab Masalah ...............................................................................

6.2 Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah ..................................................

6.3 Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................

6.4 Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks ...................

6.5 Rencana Kegiatan (Plan of Action) ..................................................................

BAB VII HASIL INTERVENSI KEGIATAN

7.1 Evaluasi Data Kualitatif

7.2 Evaluasi Intervensi Komunitas

BAB VIII KESIMPULAN dan SARAN ...................................................................

8.1 Kesimpulan ........................................................................................................

8.2 Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

LAMPIRAN .............................................................................................................................

Daftar Tabel………………………………………………………………….

Daftar Gambar……………………………………………………………….

Panduan Pertanyaan (studi Kualitatif)…………………………....................

Kuesener (studi Kuantitatif)…………………………………………………

Page 7: Panduan Diagnostik Komunitas

7

ALUR PIKIR DIAGNOSTIK KOMUNITAS

Prioritas

Pengumpulan

Data

Analisis

Data

Masalah2

Kesehatan

Masalah

Kesehatan

Alternative

Solutions

Solution

terpilih

Pengambilan

Keputusan

Penetapan

Tujuan

Penulisan

Laporan

Scoring

USG

CARL

CARL

MCUA

Gambar 1. Alur pikir

Diagnosis komunitas :

merupakan langkah identifikasi dan pengukuran masalah kesehatan di suatu

masyarakat tertentu secara menyeluruh dalam upaya mengidentifikasi kelompok yang

rentan dan membutuhkan pelayanan kesehatan.

Metoda ini juga dipergunakan untuk mempelajari karakteristik lingkungan, sosial dan

budaya masyarakat. Secara umum diagnosis komunitas bertujuan untuk menetapkan

masalah kesehatan utama yang ada di masyarakat didasarkan atas informasi dari

survei dan pengamatan yang dilakukan (Prihartono, 2012; Hadisaputra, 2011).

Page 8: Panduan Diagnostik Komunitas

8

Gambar 2. Meetodologi Diagnostik Komunitas

PANDUAN ANALISIS MASALAH

A. ALUR PEMECAHAN MASALAH

Alur / siklus pemecahan masalah merupakan rangkaian pemecahan masalah

yang diawali dengan :

a) Identifikasi / inventarisasi Masalah

Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan, yang ingin dicapai,

menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Kemudian

mempelajari keadaan yang terjadi dengan menghitung atau mengukur hasil

pencapaian. Yang terakhir membandingkan antara keadaan nyata yang

terjadi, dengan keadaan tertentu yang diinginkan atau indikator tertentu yang

sudah ditetapkan.

b) Penentuan Prioritas Masalah

Untuk mengetahui permasalahan dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya dengan melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan

berdiskusi dengan para ahli. Dalam penentuan prioritas masalah dapat

menggunakan beberapa macam pendekatan, salah satunya adalah dengan

menggunakan metode Hanlon Kuantitatif

Page 9: Panduan Diagnostik Komunitas

9

c) Penentuan Penyebab Masalah

Penentuan penyebab masalah merupakan kegiatan untuk menghubungkan

masalah dengan faktor-faktor penyebabnya, berdasarkan data atau

kepustakaan dan curah pendapat. Beberapa pendekatan dalam melakukan

penyebab masalah antara lain dengan fish bone analysis system, pendekatan

Bloem atau analisis epidemiologi. Penentuan penyebab masalah yang

digunakan dalam diagnostik komunitas ini adalah dengan menggunakan fish

bone analysis.

d) Memilih penyebab masalah yang paling dominan

Bertujuan untuk menyelesaikan penyebab masalah yang paling utama dan

dapat diselesaikan serta didukung oleh data yang ada dengan :

a. Menetapkan tujuan penyelesaian masalah dan sasaran

b. Mencari alternative pemecahan masalah

e) Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah

Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab

yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung

pada alternatif pemecahan masalah.

f) Penetapan Pemecahan Masalah Terpilih

Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan

pemecahan terpilih. Apabila ditemukan beberapa alternatif maka digunakan

Kriteria Matriks untuk menentukan/memilih pemecahan terbaik.

g) Penyusunan Rencana Penerapan

Penerapan pemecahan masalah dibuat rencana untuk penatalaksanaannya

secara rinci dalam bentuk POA (Plan of Action atau Rencana Kegiatan).

h) Monitoring dan evaluasi

Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan

masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan

Page 10: Panduan Diagnostik Komunitas

10

menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat

dipecahkan.

Skema pemecahan masalah dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Siklus Pemecahan Masalah

B. KERANGKA PIKIR / TEORI

Dalam melakukan analisis masalah, kerangka pikir atau kerangka pemikiran

menggunakan metode pendekatan sistem, untuk mencari kemungkinan

penyebab dan menyusun pendekatan masalah. Dari pendekatan sistem ini

7. Penentuan rencana penerapan

3. Penentuan penyebab masalah

8.Monitoring dan evaluasi

2. Penentuan proritas masalah

1. Identifikasi Masalah

4. Memilih penyebab yang paling mungkin

6. Penetapan pemecahan

masalah terpilih

5. Menentukan alternatif pemecahan

masalah

Page 11: Panduan Diagnostik Komunitas

11

dapat ditelusuri kemungkinan penyebab masalah rendahnya suatu cakupan

program dilapangan. Adapun sistem yang diutarakan disini adalah sistem

terbuka pelayanan kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut :

Gambar 4. Analisis Pemecahan Masalah Dengan Pendekatan Sistem

Masalah yang timbul terdapat pada output, sebagai penilaian hasil

kegiatan tidak sesuai standar minimal (nilai cakupan tidak sesuai target). Hal

penting dalam upaya pemecahan masalah adalah rangkai proses kegiatan untuk

pemecahan masalah sesuai dengan penyebab masalahnya, berdasarkan

pendekatan system, dimana permasalahan dapat terjadi pada input, pelaksanaan

proses (manajemen puskesmas) maupun faktor lingkungan.

C. Analisis Penyebab Masalah

Penentuan penyebab masalah dapat digali berdasarkan pengumpulan data

primer maupun sekunder dengan melakukan diskusi curah pendapat pada masing-

Page 12: Panduan Diagnostik Komunitas

12

masing sasaran. Untuk kerangka pikir membantu menentukan kemungkinan penyebab

masalah dapat dipergunakan diagram fish bone.

Metode ini berdasarkan pada kerangka pikir secara pendekatan sistem, seperti

tampak pada gambar di bawah ini, dimana pada masing-masing sirip tulang ikan

tersebut dapat diuraikan permasalahan yang diperoleh,

Gambar 5. Diagram fish bone

D. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan analisis penyebab maka langkah selanjutnya yaitu

menyusun alternatif pemecahan masalah.

E. Penentuan Pemecahan Masalah Dengan Kriteria Matriks

Mengunakan Rumus M x I x V/C

Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya

dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan

prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan

metode kriteria matriks M x I xV/C.

Proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan

menggunakan metode kriteria matriks :

MASALAH

PROSES

LINGKUNGAN

P1

P2 P3

INPUT

MONEY MAN

MACHINE

METHODE

MATERIAL

Page 13: Panduan Diagnostik Komunitas

13

Magnitude (M) adalah besarnya penyebab masalah dari pemecahan

masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab

masalah yang dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah, maka

semakin efektif.

Importancy (I) adalah pentingnya cara pemecahan masalah. Makin

penting cara penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah, maka

semakin efektif.

Vulnerability (V) adalah sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin

sensitif bentuk penyelesaian masalah, maka semakin efektif.

Cost (C) adalah perkiraan besarnya biaya yang diperlukan untuk

melakukan pemecahan masalah. Masing-masing cara pemecahan masalah

diberi nilai 1-5.

Tabel 1. Kriteria matriks

Magnitude Importancy Vulnerability Cost

1=Tidak

magnitude

1=Tidak penting 1 = Tidak sensitif 1=Sangat murah

2=Kurang

magnitude

2=Kurang penting 2 = Kurang sensitif 2=Murah

3=Cukup

magnitude

3=Cukup penting 3 = Cukup sensitif 3=Cukup murah

4= Magnitude 4=Penting 4 = Sensitif 4=kurang Murah

5=Sangat

magnitude

5=Sangat penting 5 = Sangat sensitif 5=Tidak murah

F. Pembuatan Plan of Action dalam Gann Chart

Setelah melakukan penentuan pemecahan masalah maka selanjutnya

dilakukan pembuatan plan of action dengan membuat Gann Chart, bertujuan

untuk menentukan perencanaan kegiatan

Page 14: Panduan Diagnostik Komunitas

14

Contoh :

IDENTIFIKASI CAKUPAN PROGRAM YANG MASIH BERMASALAH

Dari hasil identifikasi dan penilaian atau analisis data Standar Pelayanan Minimal

upaya kegiatan pelayanan baik upaya wajib dan pengembangan yanng dilaksanakan

di Puskesmas pada periode tertentu, dimana pencapaiannya kurang dari 100 %,

contoh :

Tabel 2. Cakupan Program Bermasalah

Indikator Target

(%)

Sasaran 1

tahun

Sasaran

bulan

berjalan

Cakupan Pencapaian

(%) Kegiatan Persentase

(%)

Kunjungan bumil K1 100 509 127 122 95,87 95,87

Kunjungan bumil K4 95 509 127 119 93,70 98,63

Pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan

Kunjungan nifas

Ibu hamil dengan imunisasi

TT2+

Kunjungan neonatus

Penanganan komplikasi

neonatus

90

90

80

90

100

460

460

479

438

66

115

115

120

110

17

97

81

42

78

0

84,35

70,43

35

70,91

0

93,72

78,26

43,75

78,79

0

Jumlah peserta KB aktif 80 3.853 3.853 2.036 52,84 66,05

Cara perhitungan :

Page 15: Panduan Diagnostik Komunitas

15

TEKNIK PRIORITAS MASALAH

Dari tabel diatas didapatkan beberapa masalah pada Standar Pelayanan Minimal

(SPM) pada beberapa kegiatan upaya program di Puskesmas. Dengan banyaknya

permasalahan yang ditemukan, maka perlu dilakukan pemilihan prioritas masalah

dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.

Metode Hanlon Kuantitatif

Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas

masalah, dengan rumus :

(A + B) x C x D

Keterangan :

Kriteria A : Besar Masalah (nilai 1-6)

Kriteria B : Kegawatan Masalah (nilai 1-5)

Kriteria C : Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5)

Kriteria D : PEARL Factor (nilai 0 atau 1)

Adapun tujuan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dalam

menentukan prioritas masalah :

a. Identifikasi faktor-faktor luar yang dapat diikutsertakan dalam proses

penentuan masalah.

b. Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan skor terhadap

kelompok faktor tersebut.

c. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai

kebutuhannya.

Kriteria A: Besarnya masalah

Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:

Langkah 1:

Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih persentase pencapaian

hasil kegiatan dengan pencapaian 100%, contoh :

Page 16: Panduan Diagnostik Komunitas

16

Tabel 3. Program KIA yang belum mencapai target

No Program Pencapaian

(%)

Besarnya masalah

(%)

1.

Cakupan kunjungan bumil K1

95,87

4,13

2. Cakupan kunjungan bumil K4 93,70 6,30

3. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 93,72 6,18

4. Cakupan kunjungan nifas 70,43 29,57

5. Cakupan kunjungan neonatus 70,91 29,09

6. Penanganan komplikasi neonatus 0 100

7. Cakupan ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 35 65

8. Cakupan jumlah peserta KB aktif 66,05 43,95

Langkah 2:

Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :

k = 1 + 3,3 Log n

Keterangan:

k = jumlah kolom/kelas

n = jumlah masalah

Masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3,3 log 8

= 1+ 3,3 (0,9)

= 3,98 dibulatkan menjadi 4

Langkah 3 :

Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar

dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolom.

Nilai besar masalah : terbesar 100%

terkecil 4,13%

Interval : nilai terbesar – nilai terkecil

k

: 95,87 23,97 dibulatkan menjadi 24

Page 17: Panduan Diagnostik Komunitas

17

4

Langkah 4.

Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas:

Tabel 4. Pembagian Interval Kelas

Kolom/Kelas

Skala Interval Nilai

Skala 1 4,13 – 28,13 1

Skala 2 28,14 – 52,14 2

Skala 3 52,15 – 76,15 3

Skala 4 76,16 - 100

4

Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya

Tabel 5. Penentuan nilai tiap masalah berdasarkan kelas

No Masalah

Besarnya masalah terhadap presentasi pencapaian

Nilai

4,13-28,13

(1)

28,14-52,14

(2)

52,15-76,15

(3)

76,15-100

(4)

1. Cakupan kunjungan bumil K1 X 1

2. Cakupan kunjungan bumil K4 X 1

3. Pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan

X 1

4. Cakupan kunjungan nifas X 2

5. Cakupan kunjungan neonatus X 2

6. Penanganan komplikasi

neonatus

X 4

7. Cakupan ibu hamil dengan

imunisasi TT2+

X 3

8. Cakupan jumlah peserta KB

aktif

X 3

Kriteria B: Kegawatan masalah

Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi, dan

tingkat penyebaran/ meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan skor 1 – 5.

Mendesaknya (Urgency), lebih menekankan soal waktu. Bila tidak segera

ditanggulangi akan menimbulkan akibat yang lebih serius.

Sangat mendesak : 5

Mendesak : 4

Cukup mendesak : 3

Kurang mendesak : 2

Page 18: Panduan Diagnostik Komunitas

18

Tidak mendesak : 1

Menunjukkan besar/kecilnya akibat masalah ini bagi masyarakat

(Seriousness / Fatalitas) :

Sangat gawat : 5

Gawat : 4

Cukup gawat : 3

Kurang gawat : 2

Tidak gawat : 1

Penyebarannya (Growth): Semakin meluasnya masalah, menjadi semakin

penting (jumlah yang terkena) :

Sangat mudah menyebar/meluas : 5

Mudah menyebar/meluas : 4

Cukup menyebar/meluas : 3

Sulit menyebar/meluas : 2

Tidak menyebar/meluas : 1

Sumber daya yang dimiliki (Potency) : Kaitannya dengan kemampuan yang

mereka miliki utk mengatasi permasalahan tsb, baik dana, sarana, tenaga,

teknologinya.

Sangat banyak : 5

Banyak : 4

Cukup banyak : 3

Kurang banyak : 2

Tidak banyak : 1

Tabel 6. Penilaian masalah berdasarkan kegawatan

No MASALAH U S G P JUMLAH

1 Cakupan kunjungan bumil K1 4 2 2 5 13

2 Cakupan kunjungan bumil K4 4 2 2 5 13

3 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 5 2 2 4 13

4 Cakupan kunjungan nifas 4 2 2 5 13

5 Cakupan kunjungan neonatus 4 2 2 5 13

6 Penanganan komplikasi neonatus 5 2 2 3 12

7 Cakupan ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 3 2 3 5 13

8 Cakupan jumlah peserta KB aktif 5 4 3 5 17

Page 19: Panduan Diagnostik Komunitas

19

Kriteria C: Kemudahan dalam penanggulangan

Kemudahan penganggulangan masalah diukur dengan scoring dengan nilai 1 – 5

dimana:

Sangat mudah : 5

Mudah : 4

Cukup mudah : 3

Sulit : 2

Sangat sulit : 1

Tabel 7. Penilaian masalah berdasarkan kemudahan dalam penganggulangan

No Masalah Nilai

1.

Cakupan kunjungan bumil K1 4

2. Cakupan kunjungan bumil K4 3

3. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2

4. Cakupan kunjungan nifas 4

5. Cakupan kunjungan neonatus 4

6. Penanganan komplikasi neonatus 2

7. Cakupan ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 4

8. Cakupan jumlah peserta KB aktif 4

Kriteria D. PEARL faktor

Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau

tidak nya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut adalah:

Kesesuaian dengan program daerah, Nasional maupun International

(Propriety)

Secara Ekonomis murah, biaya kegiatan yang dilaksanakan (Economic)

Dapat diterima oleh masyarakat, Pemda, dll (Acceptability)

Tersedianya sumber daya yang mendukung kegiatan (Resources availability)

Legalitas terjamin (Legality)

Page 20: Panduan Diagnostik Komunitas

20

Tabel 8. Kriteria D (PEARL FAKTOR)

Masalah P E A R L

Hasil

Kali

Cakupan kunjungan bumil K1

1

1

1

1

1

1

Cakupan kunjungan bumil K4 1 1 1 1 1 1

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1

Cakupan kunjungan nifas 1 1 1 1 1 1

Cakupan kunjungan neonatus 1 1 1 1 1 1

Penanganan komplikasi neonatus 1 1 1 1 1 1

Cakupan ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 1 1 1 1 1 1

Cakupan jumlah peserta KB aktif

1 1 1 1 1 1

Penilaian prioritas masalah

Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan

dalam formula nilai prioritas dasar (NPD), serta nilai prioritas total (NPT) untuk

menentukan prioritas masalah yang dihadapi:

NPD = (A+B) x C NPT = (A+B) x C x D

Tabel 9. Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif

No Masalah A B C D NPD NPT Urutan

Prioritas

1

Cakupan kunjungan bumil K1

1

13

4

1

56

56

IV

2 Cakupan kunjungan bumil K4 1 13 3 1 42 42 VI

3 Pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan

1 13 2 1 28 28 VIII

4 Cakupan kunjungan nifas 2 13 4 1 60 60 II

5 Cakupan kunjungan neonatus 2 13 4 1 60 60 III

6 Penanganan komplikasi neonatus 4 12 2 1 32 32 VII

7 Cakupan ibu hamil dengan

imunisasi TT2+

3 13 3 1 48 48 V

8 Cakupan jumlah peserta KB aktif 3 17 4 1 80 80 I

Page 21: Panduan Diagnostik Komunitas

21

URUTAN PRIORITAS MASALAH

Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah dengan teknik Hanlon Kuantitiatif,

didapatkan urutan prioritas masalah upaya program yang dinilai, di Puskesmas

Kecamatan / Kelurahan X adalah :

1. Cakupan jumlah peserta KB aktif

2. Cakupan kunjungan nifas

3. Cakupan kunjungan neonatus

4. Cakupan kunjungan bumil K1

5. Cakupan ibu hamil yang diimunasi TT2+

6. Cakupan kunjungan bumil K4

7. Penanganan komplikasi neonatus

8. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

ANALISIS PEYEBAB MASALAH

Tabel 10. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Faktor Input

INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN

MAN

(Tenaga Kerja)

MONEY

(Pembiayaan)

MATERIAL

(Perlengkapan)

METHOD

(Metoda)

Page 22: Panduan Diagnostik Komunitas

22

Tabel 11 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan

Faktor Proses dan Lingkungan

PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN PLANNING

(Perencanaan)

ORGANIZING

(Pengorganisasian)

ACTUATING

(Pelaksanaan)

CONTROLLING

(Pengawasan)

LINGKUNGAN

Fish bone – analysis penyebab masalah

Gambar 6. Diagram Fishbone

Page 23: Panduan Diagnostik Komunitas

23

PENENTUAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah diperoleh daftar masalah, maka dapat dilakukan langkah selanjutnya yaitu

dibuat alternatif pemecahan penyebab masalah. Berikut ini adalah alternative

pemecahan penyebab masalah yang ada, contoh :

Tabel 12. Alternatif Pemecahan Masalah

No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1. Kinerja kader KB kurang maksimal

2. …………………………..

Melaksanakan pembinaan kader KB oleh dokter,

bidan, PLKB, atau bekerjasama BKKBN.

Pemberian reward untuk kader yang memiliki

kinerja optimal.

Penggantian kader KB yang tidak kompeten.

PPKB RW tidak boleh memegang lebih dari satu

program.

Bekerjasama dengan PKK dan Karang Taruna dalam

pelaksanaan program KB.

Memberdayakan ibu muda yang tidak memiliki

kesibukan untuk diretkruit sebagai kader KB baru.

………………………..

………………………….

………………………….

Page 24: Panduan Diagnostik Komunitas

24

Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

Gambar 7. Kerangka alternatif pemecahan masalah

Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan

penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan priorotas alternatif

pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria matriks dengan

rumus M x I x V/ C .

Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:

1. Magnitude: Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan

Dengan nilai 1-5 dimana semakin mudah masalah yang dapat diselesaikan

maka nilainya mendekati angka 5.

2. Importancy: Pentingnya cara penyelesaian masalah

Kurangnya tenaga kerja terlatih untuk meningkatkan

mutu pelayanan MTBS.

Kurangnya pengadaan pelatihan untuk petugas

MTBS.

Bidan yang memegang MTBS juga memegang program lainnya ( double job )

Kurangnya variasi materi penyuluhan terhadap masyarakat mengenai

pengendalian penyakit pada balita.

Tidak tersedianya ruangan untuk pemeriksaan khusus

MTBS.

Belum optimalnya sarana

untuk media promosi dalam penyuluhan.

Mengadakan p embinaan dari dokter

anak Puskesmas Kecamatan Pasar Mingg

kepada tenaga kerja tambahan yang membantu pelaksanaan MTBS .

Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk

membantu dalam pelayanan MT BS.

Membuat jadwal rollin ruangan dalam memberikan pelayanan.

Pelaksanaan pencegahan (preventif) penyakit pad a

balita masih kurang diterapkan di masyarakat.

Kurangnya kepatuhan pad anasehat dan pengobatan

yang diberikan

petugas kesehatan.

Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan

disebarkan ke masyarakat yang memiliki balita serta memberikan

materi yang berbeda setiap penyuluhan dan mengevaluasi penerapannya.

Page 25: Panduan Diagnostik Komunitas

25

Dengan nilai 1-5 dimana semakin pentingnya masalah untuk diselesaikan

maka nilainya mendekati angka 5.

3. Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah

Dengan nilai 1-5 dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian masalah

maka nilainya mendekati angka 5.

4. Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan

Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan nilainya

mendekati angka 1.

Contoh : Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah

Tabel 13. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah

Penyelesaian

Masalah

NilaiKriteria Hasil akhir Urutan

M I V C (M x I x V) / C

a

2

3

2

2

6

III

b 4 3 2 4 6 II

c 2 2 2 2 4 IV

d 4 4 3 2 24

I

Page 26: Panduan Diagnostik Komunitas

26

PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN INTERVENSI DALAM

Dibuat dalam tabel Plan of action, contoh :

KESIMPULAN DAN SARAN

SELAMAT BEKERJA