Pandangan Medis Mengenai Operasi Bedah Plastik

16
A. PANDANGAN MEDIS MENGENAI OPERASI BEDAH PLASTIK Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Bedah plastik, berasal dari bahasa Yunani, yaitu “plastiko” yang berarti “membentuk” atau “memberi bentuk”. Ilmu ini sendiri merupakan cabang dari ilmu bedah yang bertujuan untuk mengembalikan bentuk, fungsi normal dan menyempurnakan bentuk denagn proporsi yang lebih baik. Jenis bedah plastik secara umun dibagi dua jenis yaitu pembedahan untuk rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik (estetik). Yang membedakan operasi rekonstruksi dan estetik adalah dari tujuan prosedur pembedahan itu sendiri. Pada operasi rekonstruksi, operasi yang dilakukan diusahakan dapat mengembalikan bentuk/ penampilan serta fungsi menjadi lebih baik atau setidaknya mendekati kondisi normal. Pada operasi estetik, adanya bentuk tubuh kurang sempurna misalnya hidung pesek, diharapkan melalui 1

description

tugaaasss manfaat

Transcript of Pandangan Medis Mengenai Operasi Bedah Plastik

A. PANDANGAN MEDIS MENGENAI OPERASI BEDAH PLASTIKBedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Bedah plastik, berasal dari bahasa Yunani, yaitu plastiko yang berarti membentuk atau memberi bentuk. Ilmu ini sendiri merupakan cabang dari ilmu bedah yang bertujuan untuk mengembalikan bentuk, fungsi normal dan menyempurnakan bentuk denagn proporsi yang lebih baik. Jenis bedah plastik secara umun dibagi dua jenis yaitu pembedahan untuk rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik (estetik). Yang membedakan operasi rekonstruksi dan estetik adalah dari tujuan prosedur pembedahan itu sendiri. Pada operasi rekonstruksi, operasi yang dilakukan diusahakan dapat mengembalikan bentuk/ penampilan serta fungsi menjadi lebih baik atau setidaknya mendekati kondisi normal. Pada operasi estetik, adanya bentuk tubuh kurang sempurna misalnya hidung pesek, diharapkan melalui operasi bedah plastik estetik didapatkan bentuk tubuh yang mendekati sempurna. Tindakan pembedahan sendiri didasarkan ilmu pengetahuan kedokteran khususnya mengenai luka dan proses penyembuhan yang berjalan alami. Penyembuhan luka dapat berlangsung sampai 12 bulan, dengan akan meninggalkan bekas luka, disinilah peran bedah plastik dalam upaya menyembunyikan bekas luka sayatan atau meninggalkan bekas luka yang samar.Bedah plastik biasanya memang bertujuan untuk mempercantik atau memperbaiki satu bagian didalam anggota badan, baik yang nampak atau tidak, degan cara ditambah, dikurangi atau dibuang, sehingga anggota tubuh tampak lebih indah dan disebut operasi yang disengaja. Namun, selain untuk kecantikan, bedah plastik juga dilakukan untuk tujuan kesehatan. Misalnya pada kasus tertentu, ada orang yang mengalami luka bakar atau terkena air keras., sehingga ada bagian tubuhnya yang rusak. Maka untuk memperbaiki kerusakan ini, dianjurkan melalukan bedah plastik yang dikenal dengan operasi tanpa ada unsur kesegajaan.B. JENIS BEDAH PLASTIK SECARA UMUM1. Bedah Plastik RekonstruktifBertujuan untuk memperbaiki suatu kecacatan atau abnormalitas tubuh akibat cacat kongenital, trauma, penyakit, dll.2. Bedah Plastik Estetika (kosmetik)Bertujuan untuk memperindah bagian tubuh tanpa adanya suatu trauma atau deformitas.C. BEDAH PLASTIK BERDASARKAN KEGAWAT DARURATANNYA1. Operasi yang bersifat darurat, sehingga mendesak untuk harus dilakukan Bibir Sumbing Menyambung jari tangan atau kaki Membuka penyumbatan anus Menghilangkan tattoo, tanda lahir, atau bekas luka Membentuk kembali daun telinga Implant payudara bagi mereka yang terkena kanker payudara Memperbaiki patah tulang wajah (kecelakaan) Membentuk kembali wajah (terkena luka bakar, air keras)2. Operasi yang bersifat opsionalYang mana dilakukan untuk menambah rasa percaya diri, agar terlihat semakin cantik, memperkokoh penampilan agar terlihat lebih muda. Sedot lemak Implantasi silicon payudara Mengembalikan kerutan kulit dan menghaluskan Memancungkan hidungD. PANDANGAN ISLAM MENGENAI HUKUM BEDAH PLASTIKDalam sebuah kaidah fiqih disebutkan bahwa:

Artinya: Asal segala sesuatu itu dibolehkan sampai adanya dalil yang mengharamkannya.

Sehingga, jika kita lihat makna dari kaidah tersebut, maka apapun yang kita lakukan hukumnya boleh, hingga ada dalil yang menyatakan haram untuk melakukannya.Oleh karena itu, operasi plastik yang akan dilakukan harus dilihat dulu dari tujuan yang ingin dicapai. Ada yang ingin tampil lebih cantik, ingin terlihat menarik, atau justru untuk pengobatan, misal terkena luka bakar, air keras, dll.Tapi jika kita lihat pada masa sekarang, permasalahan yang sering adalah operasi plastik yang bertujuan agar tampil lebih cantik.Hukum melakukan Operasi Plastik1. Operasi Plastik dengan Tujuan Untuk Kecantikan Allah menyukai yang indah-indah dan Islam juga membolehkan seseorang untuk berhias atau mempercantik diri selama tidak berlebih-lebihan, apalagi sampai mengubah ciptaan Allah.. Kalau kita pikir secara logika, apa ruginya Allah apabila ada yang melakukan operasi kecantikan, sebab sesuatu yang telah baik diberikan Allah kemudian dilakukan lagi upaya lain agar pemberian tersebut menjadi super lebih baik, tentunya kalau dipikir-pikir Allah pasti senang, terlebih Allah juga menyukai hal-hal yang indah-indah. Persoalan inilah yang perlu kita sadari bahwa tidak semua yang dilakukan manusia yang menurut manusia baik adalah baik pula dalam pandangan Allah. Merubah bentuk salah satu anggota tubuh yang berbeda dari apa yang diberikan Allah, dalam logika manusia dipandang baik, karena akan lebih cantik, tampan dan menarik. Asalnya kulit yang diberikan Allah hitam kemudian dirubah menjadi putih atau warna lainnya. Asalnya hidung yang diberikan Allah pesek kemudian dirubah menjadi mancung dan sebagainya. Namun demikian, apa yang dilakukan sebenarnya merupakan tindakan yang tidak percaya dengan pemberian Allah dan dapat dikatakan sebagai bentuk penghinaan terhadap Allah.Oleh karena itu merubah ciptaan atau pemberian Allah sebagaimana dideskripsikan di atas sebenarnya bertentangan dengan kodrat dan iradat Allah. Seharusnya manusia menyadari bahwa apapun yang diciptakan Allah di dunia ini bukan merupakan hal yang sia-sia (lihat Q.S. al-Baqarah ayat 26) atau tidak pula berpikir bahwa Allah gegabah dalam menciptakan sesuatu. Semua yang diciptakan Allah memiliki fungsi dan manfaat serta hikmah yang barangkali di antaranya tidak dapat dicerna dan dipahami oleh akal. Menurut pandangan manusia atau seseorang yang melakukan operasi bahwa salah satu anggota tubuhnya kurang menarik, sehingga ia pun berkeinginan untuk merubahnya melalui operasi. Padahal dalam pandangan Allah pemberian-Nya itu yang dipandang manusia kurang menarik, sebenarnya memiliki manfaat yang luar biasa, hanya saja ia tidak mengetahui dan menyadarinya. Mestinya manusia dapat bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah dan memberdayakan pemberian tersebut dengan baik. Selain itu, apabila persoalan di atas dikembalikan kepada sumber hukum Islam yaitu Alquran, maka Alquran telah secara jelas menyatakan orang yang merubah ciptaan-Nya adalah orang yang mengikuti jalan dan ajakan syaithan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. an-Nisa ayat 119 yang artinya : Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Dari ayat tersebut dapat dipahami, bahwa melakukan operasi plastik, yang hanya bertujuan mempercantik diri termasuk perbuatan syetan yang dilaknat Allah. Contohnya, operasi untuk memperindah bentuk hidung, dagu, buah dada, atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan tanda tua di wajah, dan sebagainya. Persoalan ini apabila dilihat dari kaidah yang disebutkan sebelumnya bahwa operasi plastik dengan tujuan untuk mempercantik [jirahah at-tajmil], maka hukumnya adalah haram.2. Operasi Plastik untuk Memperbaiki Cacat atau Akibat KecelakaanHukum melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk memperbaiki cacat yang dibawa sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat yang datang kemudian (al-uyub at-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran, atau semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan, maka dapat dikategorikan sebagai mubah atau dibolehkan melakukan operasi tersebut.Dalam ushul fikih, cacat atau akibat kecelakaan dapat dikategorikan sebagai mudharat atau disebut kemudaratan. Kemudaratan mengakibatkan ketidakbaikan yang akhirnya membuat orang yang mengalami kemudaratan ini tidak merasa nyaman beragama. Oleh karena itu, Islam memang bukan agama yang memudah-mudahkan sesuatu, tetapi bukan pula agama yang mempersulit. Kemudaratan mesti dihilangkan atau setidaknya menguranginya melalui operasi plastik.Bolehnya menghilangkan kemudaratan berupa cacat sejak lahir atau cacat akibat kecelakaan adalah berdasarkan kaidah fikih yang berbunyi kemudaratan itu mesti dihilangkan, sehingga operasi plastik pun legal dilakukan dengan ketentuan sesuai dengan tujuan yang disebutkan.Jika pun operasi plastik terpaksa harus dilakukan, maka ulama membuat sejumlah kaidah agar tidak melanggar syariat Islam. Beberapa kaidah yang wajib dilaksanakan dalam menjalankan operasi plastik, antara lain, adalah:a. Bahwa operasi plastik tidak melanggar sesuatu yang secara terang benderang sudah dilarang oleh Allah swt. Pelarangan tersebut bisa yang bersifat langsung diharamkan perbuatannya atau dihukum dengan dosa atas pelakunya. Misalnya, melakukan penyambungan rambut. Diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar, ia berkata, Rasulullah saw melaknat orang yang menyambung (rambut) dan yang membantu menyambungkannya. Maksud dari menyambung rambut kata Imam Hathabi adalah wanita-wanita yang menggunakan rambut palsu agar terlihat lebih panjang hingga menipu orang lain. Hal tersebut termasuk penipuan dan dusta. Dalam riwayat lain diceritakan dari Ibn Umar (radiallahu anhu), dia berkata, Allah melaknat orang-orang yang melakukan penyambungan (rambut) dan membuat tattoo, baik pelaku atau orang yang disuruh membuat tato tersebut.b. Bahwa operasi plastik tidak bertentangan dengan sesuatu yang dilarang oleh agama secara umum. Contohnya adalah operasi kelamin untuk mengubah seorang laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya. Diriwayatkan dari Ibn Abbas, bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah melaknat orang-orang yang (berusaha) menyerupai laki-laki menjadi perempuan, atau dari perempuan menjadi laki-laki.c. Bahwa operasi plastik tidak membuat seseorang mendewakan kecantikan dan ketampanannya. Hal ini penting untuk menegaskan kepada pasien bahwa semua ciptaan Allah adalah sempurna. Menyemir uban jika diniatkan untuk menipu agar terlihat lebih muda, kata Imam Ibn Jauzi, adalah haram karena melakukan penipuan.d. Bahwa operasi plastik memenuhi standar medis. Seperti, kemungkinan besar akan sukses ketika diputuskan untuk dilakukan operasi. Juga, wajib dilakukan oleh dokter (tenaga) yang professional. Sehingga tidak menyebabkan mal praktek dan kerugian yang lebih besar.Selain itu, bolehnya melakukan operasi plastik adalah berdasarkan keumuman (amm) dalil yang menganjurkan untuk berobat (at-tadawiy). Nabi SAW bersabda, Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan pula obatnya. (HR Bukhari, No.5246 dalam Program kutubuttisah). Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda pula, Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya. (HR Tirmidzi, no.1961 dalam Program kutubuttisah).Dalam ushul fikih disebutkan bahwa selama tidak ada dalil yang mengkhususkan dalil umum, maka selama itu pula dalil umum dapat diamalkan. Hadis di atas dipandang sebagai hadis yang umum, dan dapat diamalkan atau dapat dijadikan hujjah, karena tidak ditemukan adanya dalil yang mengkhususkannya.

E. KESIMPULANBedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Jenis bedah plastik secara umum dibagi dua jenis: pembedahan untuk rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik ( Estetik ).Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan, bahwa ada kalanya operasi plastik menjadi halal maupun haram, itu semua kembali kepada niatan awal kita seperti apa. Telah dijelaskan bahwa oprasi plastik dengan niatan untuk mempercantik diri dengan cara merubah tatanan yang sudah ada dapat dikategorikan haram/tidak diperbolehkan. Selain itu juga seakan kita kurang mensyukuri apa yang telah Allah tetapkan, bahwa semua yang diciptakan sudah diatur sesuai porsinya masing-masing.Allah swt berfirman dalam surat Al-Anam ayat 119 : Padahal Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. dan Sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.

F. SARAN1. Masyarakat Indonesia sebaiknya tidak melakukan operasi plastik untuk hal-hal yang negatif. Operasi plastik dilakukan apabila memang untukhal-hal yang sangat mendesak, seperti saat kecelakaan dan lain-lain.2. Tenaga kedokteran di Indonesia supaya tidak hanya bekerja untuk mendapatkan materi, karena untuk melakukan operasi plastic, seorang dokter juga harus memperhatikan norma estetika dan norma agama.

8