Pandangan Katolik Tentang Sakit, End of Life Dan Pengobatan Paliatif

3
Katolik Sakit Manusia yang sakit merupakan konsekuensi logis manusia sebagai mahkluk yang memiliki tubuh. Tubuh manusia sebagai mahkluk hidup bersifat sangat rapuh. Oleh karena itu manusia tidak tidak bisa tidak menderita sakit. Seperti kematian demikianpun rasa sakit bersifat merelativir. Dan yang menyebabkan sakit adalah manusia itu sendiri, karena kelalaian manusia menjaga tubuh Pandangan tersebut dilandasi oleh pemahaman orang katolik tentang eksistensi Allah atau Tuhan sebagai Mahabaik. Mahabaik berarti tidak bisa dibandingkan kebaikan-Nya dengan kebaikan manusia. Allah Mahabaik artinya Allah tidak baik seperti manusia yang baik. Pandangan yang demikian merupakan analogi entis, yaitu argument tentang derajat kesempurnaan berdasarkan tingkat yang berbeda. Allah adalah cinta kasih (1 Yoh 4: 8-16). Bukan Tuhan yang menyebabkan manusia sakit tetapi karena kelalaian manusia. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak baik tidak berasal dari allah Penyakit merupakan percobaan yang paling berat, dan setiap penyakit akan mengingatkan kita pada suatu kematian [KGK 1500 (Katekismus Gereja Katolik)]. Penyakit dapat menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri malahan kadang-kadang rasa putus asa

Transcript of Pandangan Katolik Tentang Sakit, End of Life Dan Pengobatan Paliatif

Page 1: Pandangan Katolik Tentang Sakit, End of Life Dan Pengobatan Paliatif

Katolik

Sakit

Manusia yang sakit merupakan konsekuensi logis manusia sebagai mahkluk yang

memiliki tubuh. Tubuh manusia sebagai mahkluk hidup bersifat sangat rapuh. Oleh karena itu

manusia tidak tidak bisa tidak menderita sakit. Seperti kematian demikianpun rasa sakit bersifat

merelativir. Dan yang menyebabkan sakit adalah manusia itu sendiri, karena kelalaian manusia

menjaga tubuh

Pandangan tersebut dilandasi oleh pemahaman orang katolik tentang eksistensi Allah atau

Tuhan sebagai Mahabaik. Mahabaik berarti tidak bisa dibandingkan kebaikan-Nya dengan

kebaikan manusia. Allah Mahabaik artinya Allah tidak baik seperti manusia yang baik.

Pandangan yang demikian merupakan analogi entis, yaitu argument tentang derajat

kesempurnaan berdasarkan tingkat yang berbeda.

Allah adalah cinta kasih (1 Yoh 4: 8-16). Bukan Tuhan yang menyebabkan manusia sakit

tetapi karena kelalaian manusia. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak baik tidak berasal dari

allah

Penyakit merupakan percobaan yang paling berat, dan setiap penyakit akan

mengingatkan kita pada suatu kematian [KGK 1500 (Katekismus Gereja Katolik)]. Penyakit

dapat menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri malahan kadang-kadang rasa putus asa dan

pemberontakan terhadap Allah. Tetapi ia juga dapat membuat manusia menjadi lebih matang,

dapat membuka matanya untuk apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia

berpaling kepada hal-hal yang penting. Sering kali penyakit membuat orang mencari Allah dan

kembali lagi kepada-Nya (KGK 1501).

Pengobatan Paliatif

Dalam Agama Katolik, tidak ada larangan bagi orang sakit untuk menjalani dan

pengobatan paliatif, selama pengobatan – pengobatan ini dapat menyembuhkan atau membuat

keadaan menjadi lebih baik. Hal ini berdasarkan pada landasan ajaran agama Katolik, yaitu

Hukum Cinta Kasih dan KGK 1506 – 1510, dimana Kristus mengajak para murid – muridnya

dan juga gereja untuk menyembuhkan dan merawat para orang – orang sakit.

Page 2: Pandangan Katolik Tentang Sakit, End of Life Dan Pengobatan Paliatif

End of life

Sakramen Pengurapan Orang Sakit perlu diterima tiap saat penyakit memuncak menjadi gawat,

yang menimbulkan keadaan jasmani manusia sangat mencemaskan.

Dengan pengurapan orang sakit, Gereja dalam keseluruhannya menyerahkan si sakit kepada

kemurahan Tuhan, agar Ia menguatkan dan meluputkannya. Jika si sakit telah melakukan dosa,

maka dosanya itu diampuni. “Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu

dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan

diampuni”(bdk Yak 5:15).

Dalam bahaya maut, pengurapan orang sakit menguatkan manusia dalam menghadapi

perjuangan terakhir dan menghantarnya kepada persatuan dengan Tuhan, yang melalui kematian

telah masuk ke dalam kehidupan.

Buah-buah rahmat apa saja yang diperoleh dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit?

Persatuan orang sakit dengan sengsara Kristus demi keselamatannya sendiri dan keselamatan

Gereja;

Penghiburan, perdamaian dan keberanian untuk menderita secara Kristen sengsara yang

ditimbulkan oleh penyakit atau oleh usia lanjut;

Pengampunan dosa, apabila orang sakit tidak dapat menrimanya melalui Sakramen

Pengakuan;

Penyembuhan, kalau ini berguna bagi keselamatan jiwa;

Persiapan untuk peralihan ke hidup abadi