pancasila sebagai ideologi

81
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLOH SWT karena atas karunia-Nya lah,kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Secara historis, pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk itu, di sini diuraikan pengertian awal ideologi dan perubahan-perubahan makna yang terjadi berikutnya dan bahasan-bahasan tentang ideologi lainnya. Di kesempatan kali ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Harapan penulis, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang membangun. Surabaya, Januari 2013

description

pancasila sebagai ideologi

Transcript of pancasila sebagai ideologi

Page 1: pancasila sebagai ideologi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLOH SWT karena atas karunia-Nya lah,kami

dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Secara historis, pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk

itu, di sini diuraikan pengertian awal ideologi dan perubahan-perubahan makna yang

terjadi berikutnya dan bahasan-bahasan tentang ideologi lainnya.

Di kesempatan kali ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Harapan penulis, kiranya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai bahan referensi

dalam mempelajari bahasan ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima

kritik dan saran yang membangun.

                                                                                   

Surabaya,  Januari 2013

                                                                               Penyusun

Page 2: pancasila sebagai ideologi

Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………       1

Daftar Isi …………………………………………………………………….          2

BAB. I Pendahuluan ………………………………………………………          3

A.   Latar Belakang  ………………………………………………..

B.   Rumusan Masalah ……………………………………………

C.   Tujuan ………………………………………………………….

BAB.II Pembahasan………………………………………………………

A.   Pengertian Ideologi ……………………………………………

B.   Makna ideologi bagi suatu negara………………………......

C.   Pengertian macam macam ideology…………………………

D.   Peranan ideologi bagi bangsa dan Negara…………………

E.   Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara  indonesia yang terbuka , reformatif dan

dinamis…………………………………………

F.    Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan ideologi

komunisme……………………………………………………..

1.    Ideologi Pancasila…………………………………………

2.    Ideologi Liberalisme……………………………………….

3.    Ideologi Komunisme………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………

A.   KESIMPULAN………………………………………………….

B.   SARAN…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: pancasila sebagai ideologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila adalah dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang secara resmi

disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan

UUD 1945, di Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11 No. 7 bersama-

sama dengan batang tubuh UUD 1945

Dalam perjalanannya, sejarah eksisitensi pancasila sebagai dasar filsafat Negara

Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan menipulasi politik

sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang

berlindung di balik legitimasi ideology Negara pancasila dengan kata lain pancasila

hanya sebagai symbol formalitasnya saja namun tidak difungsikan sebagaimana fungsi

yang harus dijalankan dan tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan

hidup. Pada hal secara historisnya pancasila sudah melalui proses yang panjang dan

rumit terkait keberadaanya sebagai ideology nasional dasar dalam kehidupan berpolitik

bangsa kita..

Untuk lebih jelas mengenai hal yang dimaksud marilah sama-sama kita simak

pada bab selanjutnya mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.

B. RUMUSAN MASALAH

            Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sbb :

1. Pengertian ideologi

2. Makna ideologi bagi suatu negara

3. Pengertian macam macam ideologi ( terbuka, tertutup, Komperenhensif,

Partikular)

Page 4: pancasila sebagai ideologi

4. Peranan ideologi bagi suatu Negara.

5. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia yang memiliki ciri

terbuka, Komperenhensif, Reformatif dan Dinamis.

6. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan Ideologi

Komunisme.

C.TUJUAN

            Tujuan Penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertian ideologi

2. Untuk mengetahui makna ideology bagi suatu negara

3. Untuk mengetahui Pengertian macam macam ideologi ( terbuka, tertutup,

Komperenhensif, Partikular)

4. Untuk mengetahui Peranan ideologi bagi suatu Negara.

5. Untuk mengetahui bahwa Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Indonesia yang memiliki ciri terbuka, Komperenhensif, Reformatif dan Dinamis.

6. Untuk mengetahui Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme

dan Ideologi Komunisme.

Page 5: pancasila sebagai ideologi

BAB II

PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN IDEOLOGI

Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,

konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea berasal

dari bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang

artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian

dasar.

Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita

yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-

cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.

Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan

satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau dasar yang

telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-

idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.

Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali dipakai dan dikemukakan

oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1976. Seperti halnya Leibniz, de

Tracy mempunyai cita-cita untuk membanggun suatu sistem pengetahuan. Apabila

Page 6: pancasila sebagai ideologi

Leibniz menyebutkan impiannya sebagai one great system of trunth dimana tergabung

segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak De Tracy menyebutkan

ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa

perobahan Internasional dalam masyarakat perancis. Namun Napoleon

mencemoohkannya sebagai khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal

semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan menemukan kenyataan.

Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto Poespowardjojo, ideologi adalah

suatu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk mewujudkannya. Sejalan

dengan itu, Sastrapratedja mengemukakan bahwa ideologi memuat orientasi pada

tindakan. Ia merupakan pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya.

Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan penting sekali

dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan tindakan, kegiatan atau

perbuaan dalam rangka mewujudkan atau merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di

dalam ideologi tersebut. Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang

meyakini kebenarannya untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang sesuai,

wajar dan sehat tentang dirinya, tidak lebih dan tidak kurang. Karena, melalui itulah

dapat diharapkan akan lahir dan berkembang sikap dan tingkah laku yang pas dan

tepat dalam proses perwujudannya dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sastrapratedja di atas, maka

ideologi memiliki kecenderungan untuk doktriner, terutama karena ia berorientasi pada

tindakan atau perbuatan untuk merealiasikan nilai-nilainya.

Meskipun kecenderungan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif,

kemungkinan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif, kemungkinan ke arah itu

selalu terbuka. Obsesi atau komitmen yang berlebihan terhadap ideologi, biasanya

merangsang orang untuk berpersepsi, bersikap dan bertingkah laku sangat doktriner,

dan ini jelas sangat keliru.

Page 7: pancasila sebagai ideologi

Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

 1. Destut De Traacy :

istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang

berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional

dalam masyarakat Perancis.

2. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :

a. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau  

    tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.

b.  Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan

formula    

    politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

3. AL-Marsudi;

ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des

ideas

4. Puspowardoyo:

bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara

keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya

dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan

pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan

tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

5. Harol H. Titus:

Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning various

political and aconomic issues and social philosophies often applied to a systematic

scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk

sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial

yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita

yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

7.     Descartes:

Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia

7.      Machiavelli:

Page 8: pancasila sebagai ideologi

Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

8.      Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat

bertahan dan mengatur rakyatnya.

9.        Francis Bacon

Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

10.      Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam

masyarakat.

11.        Napoleon:

Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.

B.   MAKNA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA

Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat

kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat

suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak

membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat

mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa

maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan negara

untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal ini

disebabkan dalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis.

                                                                                            

C.   PENGERTIAN MACAM MACAM IDEOLOGY

1.     Ideologi Terbuka

Page 9: pancasila sebagai ideologi

            Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

1. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat (falsafah).

Jadi, bukan keyakinan ideologissekelompok orang, melainkan kesepakatan

masyarakat.

2. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia

adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemuksn dalam kehidupan

mereka.

3. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru dapat dan

perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi

ke-kini-an mereka.

4. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan

menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai

dengan falsadah itu.

5. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal

dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

2.    Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup adalah suatu sistem emikiran tertutup dan sifatnya mutlak yang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-

cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah

masyarakat.

2. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan

dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi

kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.

3. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan.

Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang

Page 10: pancasila sebagai ideologi

informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana

efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.

4. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.

5. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk

berkorban bagi ideologi tersebut.

6.    Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret dan

operasional yang keras, mutlak, dan total.

3.    Ideologi Komperenhensif

Ideologi Komprehensif Didefinisikan sebagai suatu system pemikiran menyeluruh

mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita

yang bertujuan untuk melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju

bentuk tertentu.

4.    Ideologi Partikular

IdeologiPartikular

Didefinisikan sebagai suatu keyakinan-keyakinan yang tersususn secara sistematis dan

terkait erat dengan kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat

D.   PERANAN IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA

Jika menengok sejarah kemerdekaan negaranegara dunia ketiga, baik yang ada di

Asia, Afrika maupun Amerika Latin yang pada umumnya cukup lama berada di bawah

cengkeraman penjajahan negara lain, ideologi dimaknai sebagai keseluruhan

pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam

kenyataan hidup yang nyata.

Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu

membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia

beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk

Page 11: pancasila sebagai ideologi

bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan

penyelenggaraan negara.

Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri.

Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.

Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita dari mereka. Ideologi

berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama

berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari

berbagai ideologi.

Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu

ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau

ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa

kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih

tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun

keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan kesatuan dalam perbedaan

dan perbedaan dalam kesatuan.

E.   PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA  INDONESIA YANG

TERBUKA , REFORMATIF DAN DINAMIS

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan

hidup dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari

bangsa lain.

Berbicara mengenai pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan

tentang ideologi yang diperlukan Pancasila tidak dapat dihindarkan. Oleh sebab itu

untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka, hidup dan dinamis sangat

diperlukan. Hal ini dapat dijadikan sarana dan wacana untuk memelihara dan

memperkuat relevansi Pancasila dari masa ke masa. Singkatnya, perlu ada semacam

interaksi antara ideologi dengan realita masyarakat.

Page 12: pancasila sebagai ideologi

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan

terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagai

mana yang terjadi pada ideologi-ideologilain di dunia, namun terbentuknya pancasila

melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara kualitas pancasila sebelum di syahkan menjadi dasar filsafat negara lain-

lainnya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-

istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia

menggangkat nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan

moral yang luhur, antara lain sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang panitai sembilan

yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat panccasila yang pertama

sekali, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI kedua. Setelah kemerdekaan

Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara

dibahas serta disempurnakan kembali ahirnya pada tanggal 18 agustus 1945 disyahkan

oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia.

Pancasila sebagi suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat

reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pansila bersifat

aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu menyelesaikan dengan

perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan

aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai

dasar yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih

kongkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-

masalah aktual yang senentiasa berkambang seiring dengan aspirasi rakyat,

perkembangan iptek dan zaman.

Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang

terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut:

Nilai dasar. Yaitu hakikat kelima Pancasila yaitu, ketuhannan, kemanusian,

persatuan, kerakyatan, keadilan. Nilai dasar tersebut adalah merupakan esensi dari

nilai-nilai Pancasila tang bersifat universal, sehingga dalam nilai tersebut terkandung

cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.

Nilai ideologi tersebut tertuang di dalam pembukaan UUD 1945, sehimgga oleh

karena pembukaan memuat nilai-nilai dasr ideologi Pancasila maka UUD 1945

Page 13: pancasila sebagai ideologi

merupakan suatu norma dasar yang merupakan tertiphukum tertinggi, sehingga sumber

hukum positif sehingga didalam negara memiliki kedudukan sebagai

staatsfundamentalnorm atau pokok kaefdah negara yang fundamental.

Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, srategi, saran, serta

lembaga pelaksanaannya. Nilai intsrumental ini merupakan eksplistasi, penjabaran

lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya GBHN yang lima tahun

senentiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat,

undang-undang, depertemen-depertemen, sebagai lembaga pelaksanaan dan lain

sebagainya. Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan (reformatif).

Nilai praktis, yaitu merupakan nilai-nilai realisasi intrumental dalam suatu realisasi

pengalaman yang bersifa nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat,

bangsa dan negara. Dalam realisasi praktis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila

senentiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan

(reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi serat

aspirasi masyarakat.

Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka secara stuktual memiliki tiga

dimensi yaitu:

1.    Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam Pancasila yang

bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung

dalam sila-sila Pancasila yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan

keadilan. Hikikat nilai-nilai pancasial tersebut bersumber pada filsafat pancasial (nilai-

nilai filosofis yamng terkandung dalam Pancasila).

2.    Dimensi normatif, yaitu niali-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan

dalam suatu sistem norma-norma kenegaraan. Dalam pengertian ini Pancasila

terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan norma tertip hukum tertinggi

dalam negara Indonesia serta merupakan staatsfundamentalnorm (pokok kaidah

negara yang fundamental).

3.    Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan raelitas yang hidup

dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki nilai-nilai

Page 14: pancasila sebagai ideologi

ideal serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan

masyarakat secara nyata (kontrik) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

penyalenggaraan negara. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak

bersifat utopisyang hanya berisi ide-ide yang bersifat mengawang melainkan suatu

ideologi yang bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam segala aspek kehidupan

nyata.

F.    PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LIBERALISME DAN

IDEOLOGI KOMUNISME

1.     Ideologi Pancasila

a. Pengertian Pancasila

Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima

dan Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah

dasar bagi negara Indonesia yang merdeka.

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang dikumandangkan pertama

kali oleh Soekarno pada tanggal I Juni 1945, yakni pada saat berlangsungnya sidang

Page 15: pancasila sebagai ideologi

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris terdapat

dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal dalam arti formal

menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan juga

mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Hal ini

didasarkan pada interpretasi histories dimana rumusan dalam alinea IV pembukaan

UUD 1945 diberi nama dengan bentuk istilah “Pancasila” sejak tanggal 1 Juni 1945.

Pancasila diartikan sebagai ideologi yang mencerminkan identitas, kepribadian bangsa

sekaligus merupakan alat pemersatu seluruh bangsa untuk mencapai tujuan

perjuangan kemerdekaan.

Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, Pancasila dapat diterima sebagai

ideologi nasional karena sifatnya yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat,

memberi arah dan pedoman tingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

serta menjadi prosedur penyelesaian konflik.

Pancasila memiliki dua pengertian yang pokok, yaitu Pancasila sebagai Dasar Negara

Republik Indonesia dan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa.

b. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut Dasar Falsafat Negara. Dengan

kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur penyelenggaraan

Negara. Fungsi pokok daripada Pancasila adalah sebagai dasar negara sesuai dengan

pembukaan UUD 1945, dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segal

sumber hukum atau sumber dari tertib hukum. Pengertian tersebut adalah pengertian

Pancasila yang bersifat yudiris kenegaraan. 

      c.Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

       Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk kehidupan sehari-hari

(Pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari). Dengan kata lain, Pancasila

digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan

didalam segala bidang. Pancasila sebagai norma fundamental, berfungsi sebagai suatu

cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Adapun wujud

Page 16: pancasila sebagai ideologi

Pancasila secara konkret merupakan perwujudan Pancasila itu dalam setiap perbuatan.

Dilihat dari kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni sebagai

cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara republik Indonesia.

d. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara

atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh

rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara

Indonesia.

Pancasila dijadikan ideologi terbuka dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai

falsafah mendasar dan  rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar

dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari

konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara

modern yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai

kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.

Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan sebuah ideologi

untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara tersebut, dan masing-

masing negara berhak menentukan ideologi apa yang paling tepat untuk digunakan,

dan di Indonesia yang paling tepat adalah digunakan adalah ideologi terbuka karena di

Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan

setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan

keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka

adalah yang paling tepat untuk digunakan oleh Indonesia.

e. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila

adalah sebagai berikut :

Page 17: pancasila sebagai ideologi

a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika

masyarakat yang berkembang secara cepat.

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan

beku 

c. dikarenakan  cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

d. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.

e. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila

yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan

dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.

f. Batas-batas Keterbukaan Ideologi pancasila

Walaupun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang

tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :

a.         Stabilitas nasional yang dinamis.

b.         Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.

c.         Mencegah berkembangnya paham liberal.

d.         Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.

e.         Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.

  

 g. Hambatan dan Tantangan dalam Berideologi Pancasila

        Dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia, terdapat potensi konflik yang

besar mengingat adanya berbagai nilai-nilai yang dianut oleh berbagai kelompok

masyarakat, dan hal ini dapat pula bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila. Untuk itu perlu diketengahkan di sini hambatan dan tantangan, baik

itu dari negara sendiri maupun dari luar negeri.

Page 18: pancasila sebagai ideologi

1.    Hambatan

          Hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran, misalnya :

a. Paham individualistis. Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas

kontrak semua individu dalam masyarakat. Disini kepentingan harkat dan

martabat manusia dijunjung tinggi. Hak kebebasan individu hanya dibatasi oleh

hak yang sama yang dimiliki individu   lain, bukan oleh kepentingan masyarakat.

b. Paham golongan. Negara adalah suatu susunan golongan (kelas) untuk

menindas kelas  lain. Paham ini berhubungan dengan paham materialisme

sejarah (suatu ajaran yang bertitik tolak pada hubungan-hubungan produksi dan

kepemilikan sarana produksi serta berakibat pada munculnya dua kelas yang

bertentangan, kelas buruh dan kelas majikan dan semua itu terjadi dan berada

dalam sejarah kehidupan manusia.

c. Isu, penyebaran berita bohong dan fitnah atau desas desus dengan tujuan

tertentu.

d. Gejala-gejala negative, antara lain pola hidup konsumtif, sikap mental

individualistis, pemaksaan kehendak, kemalasan, penurunan disiplin dan lain

lain. 

2.Tantangan

  - Tantangan dari dalam negeri

a. Tantangan disintegrasi, adanya perpecahan-perpecahan yang disebabkan  

tidak  puasnya sikap daerah menimbulkanpermasalahan-permasalahan yang dapat

menghancurkan  persatuan dan kesatuan NKRI, seperti lepasnya Timor Timur pada

tahun 1999.

Page 19: pancasila sebagai ideologi

b.    Pemberontakan-pemberontakan sejak jaman Revolusi

c.    Tantangan dari masalah agama : adanya usaha-usaha yang timbul karena keinginan

untuk  mengganti Pancasila dengan symbol keagamaan, antara lain: Gerakan Republik

Maluku Selatan (RMS)

d.    Tantangan dari masalah SARA : adanya perpecahan yang mengatas namakan SARA

menyebabkan beberapa peristiwa yang dapat menghancurkan Pancasila antara lain:

Peristiwa Poso, Peristiwa Tanjung Periok, Peristiwa Mei 1998, dan masih banyak lagi.

- Tantangan dari Luar Negeri

a.   Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi Pancasila

      dengan ideologi lain.

b. Adanya intervensi dari negara lain untuk menghancurkan NKRI contohnya

privatisasi BUMN atau campur tangan Amerika dalam penanganan hukum dan

keamanan di Indonesia.

oleh karena itu, Pancasila bagaimana pun juga akan berusaha untuk tetap

mempertahankan diri dari segala macam tantangan tersebut demi kelangsungan

negara Indonesia.

2.    Ideologi Liberal

    Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang

meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan

materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta

empiris (yang ditangkap dengan indera manusia) serta individualisme yang meletakkan

nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan

negara. Menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai manusia

pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya. Manusia sebagai

individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang untuk dirinya sendiri. Menurut

Hobbes istilah ”homo homini lupus” bararti bahwa dalam hidup masyarakat bersama

akan menyimpan potensi konflik, manusia akan menjadi ancaman bagi manusia

Page 20: pancasila sebagai ideologi

lainnya. Liberalisme yaitu bahwa rakyat merupakan ikatan dari individu-individu yang

bebas, dan ikatan hukumlah yang mendasari kehidupan bersama dalam negara.

Kebebasan manusia dalam realisasi demokrasi senantiasa mendasarkan atas

kebebasan individu di atas segala-galanya. Rasio merupakan hakikat tingkatan tertinggi

dalam negara, sehingga dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi daripada nilai

religius. Hal ini harus dipahami karena demokrasi akan mencakup seluruh sendi-sendi

kehidupan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, antara lain bidan politik,

ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmu pengetahuan bahkan kehidupan agama ataupun

religius. Atas dasar inilah perbedaan sifat serta karakter bangsa sering menimbulkan

gejolak dalam menerapkan demokrasi yang hanya mendasarkan pada paham

liberalisme

Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan

berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan

yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat

keputusan diri sendiri.

4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian

terbesar   individu berbahagia.

6. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh

kekuasaan   manapun.

Negara yang menganut Ideologi Liberalisme :

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika

Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada,

Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini,

kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,

Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname dan masih banyak lagi

negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.

Page 21: pancasila sebagai ideologi

3.    Ideologi Komunis

    Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham

komunismelah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah

sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari

ideologi liberal. Menurut paham ini, munculnya masyarakat kapitalis menyebabkan

penderitaan rakyat, sehinggakomunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat

kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah. Ideologi komunisme

mendasarkan pada suatu keyakinanbahwa manusia pada hakekatnya adalah makhluk

sosial saja dan sekumpulan relasi sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukan

individualisme. Karena tidak adanya hak individu, maka dapat dipastikan bahwa

menurut paham komunisme bahwa demokrasi individualisme itu tidak ada, yang ada

adalah hak komunal.

    Dalam masyarakat terdapat kelas-kelas yang saling berinteraksi secara dialektis

yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar (buruh). Kelas Kapitalis senantiasa melakukan

penindasan atas kelas buruh proletar. Semua ini harus dilenyapkan. Untuk merubah hal

tersebut, maka harus dilakukan dengan mengubah secara revolusioner infrastruktur

masyarakat. Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya

pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas.

    Kaitannya dengan negara, bahwa negara adalah sebagai manifestasi dari manusia

sebagai makhluk komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir

dengan kemenangan pada pihak kelas protelar. Pemerintah negara harus dipegang

oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Hak individual

dianggap tidak ada dan hak asasi dalam negara hanya berpusat pada hak kolektif.

Sehingga komunisme adalah anti demokrasi dan hak asasi manusia.

Ciri-ciri Ideologi Komunisme :

1.      Atheis. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir

Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

2.      Kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah

tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin, terbukti dari

ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.

Page 22: pancasila sebagai ideologi

3.      Salah satu doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu menjalar ke

seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international. Komunisme memang

memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa

kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat

yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah

membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.

4.      Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai

komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai

Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi,

di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak

menghormati HAM.

Negara yang menganut Ideologi Komunisme :

Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik

Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Tiongkok, Kuba dan Laos

Secara garis besar Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberalisme, dan Komunisme

Termuat dalam tabel di bawah ini:

        

Ideologi

      Hal

Pancasila Liberal Komunis

Hubungannya dengan

Agama

Wajib dengan

kebebasan

memilih agama

sesuai dengan

keyakinannya.

Boleh

memeluk

agama dan

juga tidak

dilarang untuk

tidak

Tidak percaya

dengan

keberadaan

Tuhan.

Page 23: pancasila sebagai ideologi

memeluk

agama.

Hubungannya dengan Tatanan

Ekonomi

Mengutamakan

ekonomi koperasi

yang sesuai

dengan nilai-nilai

Pancasila

Melaksanaka

n sistem

ekonomi

liberal yang

bebas. Hak-

hak pribadi

diakui dan

diberi ruang

sebebas-

bebasnya

Melaksanaka

n ekonomi

etatisme yang

berpijak pada

kepentingan

kolektif rakyat

secara

menyeluruh.

Hak-hak

pribadi

dibatasi

sampai pada

batas tidak

diakui

Hubungannya dengan sistem

politik dan pemerintahan

Sistem politik

yang berasaskan

Pancasila.

Memperkenanka

n terdapat

banyak

organisasi partai

untuk

kepentingan

demokrasi.

Dipimpin oleh

seorang Presiden

sebagai kepala

negara dan

kepala

Sistem politik

yang liberal

dan

demokratis.

Terdapat

sedikit partai,

tapi sangat

aspiratif

dengan

keinginan

rakyat.

Kepala

negara dan

kepala

pemerintahan

Sistem politik

yang sosialis.

Terdapat

beberapa

partai yang

berhaluan

berbeda,

tetapi hanya

satu yang

muncul. Hal

itu karena

adanya

keberpihakan

politik pada

salah satu

Page 24: pancasila sebagai ideologi

pemerintahan dipimpin oleh

presiden.

partai saja.

Hal ini biasa

disebut

demokrasi

tertutup.

Dipimpin oleh

presiden

seorang

presiden.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setiap negara berhak dalam memilih sistem pemerintahannya sendiri, Indonesia

juga pernah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Namun, yang paling cocok

dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah ideologi terbuka karena sinkron dengan

sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin kebebasan warga negaranya

dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 28.

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional. Ia

adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-

citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi

kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara

bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya

persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin

antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila juga merupakan wujud dari

konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara

moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia dengan

berdasarkan Pancasila.

Page 25: pancasila sebagai ideologi

Dengan ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya, dan politik

dapat diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan kesejahteraan

bangsa. Sebenarnya, proses reformasi selama enam tahun belakangan ini adalah

kesempatan emas yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk merevitalisasi

semangat dan cita-cita para pendiri negara kita untuk membangun negara Pancasila ini.

Setiap ideologi memerlukan hadirnya proses dialektika agar ia dapat mengembangkan

dirinya dan tetap adaptif dengan perkembangan yang terjadi. Dalam hal ini, setiap

warga negara Indonesia yang mencintai negara dan bangsa ini berhak ikut dalam

proses merevitalisasi ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Oleh karenanya, prestasi bangsa kita akan menentukan posisi Pancasila di

tengah percaturan ideologi dunia saat ini dan di masa mendatang.

  

B. SARAN

              Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat mengerti arti Pancasila sebagai

sebuah Ideologi Nasional. 

          Demikianlah makalah ini kami  buat dengan segala kerendahan hati. Saya mohon

maaf yang sebesar-besarnya jika penyampaian materi di dalamnya kurang berkenan di

hati pembaca sekalian.

          Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

                                                                        Wassalamu’alaikum WR. WB

           

                                                                                    Penyusun

Page 26: pancasila sebagai ideologi

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Prof. Dr. M. Habib Mustopo dkk. 2007. Sejarah SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira

UUD ’45 dan Amandemen. Jakarta: Srikandi, 2006

Sumber Internet:

http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/pancasila-uud-1945.html

Page 27: pancasila sebagai ideologi

http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/09/23/0038.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

http://ideologipancasila.wordpress.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Islamisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi_Islam

http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalis

Page 28: pancasila sebagai ideologi

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI BANGSA DAN NEGARA

MAKALAH INI DIAJUKAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSRUKTUR MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

dibina oleh

Bapak Drs.M.Rozikin,M.Si

NAMA                 : DODY PUTRA

NIM                     : 125030100

JURUSAN           : ADMINISTRASI PUBLIK

KELAS                : 

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki 

sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak

mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak

terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki

ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.

Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia

Page 29: pancasila sebagai ideologi

sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi

yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang

dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-

masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila

merupakan  pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam

menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan

dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat

dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi

negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila

sebagai ideologi negara.

 Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara fungsional

merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat

dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang

membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang

Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia

dengan segala isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan

bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia

menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam

kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat

dijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi

negara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1  Apa arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia?

1.2.2  Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?

1.2.3  Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

 Indonesia?

1.2.4  Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

Page 30: pancasila sebagai ideologi

II.KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pegertian Ideologi

Pengertian Ideologi menurut beberapa ahli adalah debagai berikut,

Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea

yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran.

Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science

des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek

pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk

memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar

dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any

group of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often

applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang

digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi

filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita

yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Pengertian Ideologi menurut Ibnu Sina adalah Mabda’ secara etimologis adalah mashdar

mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara terminologis

berarti pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang )[dalam Al-

Mausu’ah al-Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al-Mabda’(ideologi) : pemikiran mendasar (fikrah

raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda’

adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan. Secara garis besar dapat disimpulkan

bahwa Ideologi(mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang

kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta,

metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang

lain dan metode untuk menyebarkannya.

Page 31: pancasila sebagai ideologi

Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi

Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan

padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab.

Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi (mabda’).

Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda

pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga

yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-

individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.

Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia,

sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).

Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia berkata:"Nabi

dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi kesinambungan ras

manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang

tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter

bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak perlu sekali." Al - Marsudi

      Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau

science des ideas

Puspowardoyo

      Menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek

pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau

masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta

menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman

yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan

tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Harol H. Titus

      Ideologi adalah  suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita

mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering

dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita

yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Ali Syariati

Page 32: pancasila sebagai ideologi

      Mendefenisikan ideologi sebagai “keyakinan-keyakinan dan gagasan-

gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu klas sosial, suatu bangsa

atau satu ras tertentu

Destutt de Tracy

      Mengartikan ideology sebagai “Science of ideas”, dimana didalamnya

ideologi dijabarkan sebagai jumlah program yang diharapkan membawa

perubahan institusional dalam suatu masyarakat.

Kirdi Dipoyudo

      Ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis

dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupanya baik individual maupun

sosial, termasuk kehidupan Negara.

Sastra Pratedja

      Ideologi sebagai suatu kompleks gagasan atau pemikiran yang

beerorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang

teratur.

C.C. Rodee

      Ideologi adalah kumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan

mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi politik

dan pelakunya. Ideologi dapat di gunakan untuk membenarkan status quo

atau membenarkan usaha untuk mengubahnya (dengan atau tanpa dengan

kekerasan).

Gunawan Setiardjo

      Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah

(akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan

dalam kehidupan.

Thomas H

      Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar

dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

Muhammad Ismail

Page 33: pancasila sebagai ideologi

      Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun

Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan)

di atas pemikiran pemikiran yang lain.

Dr. Hafidh Shaleh

      Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi

rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh

problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode,

yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut,

metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh

dunia.

Taqiyuddin An - Nabhani

      Ideology  adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan, yang

dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta,

manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah

kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan

sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar

yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup

dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.

Karl Marx

      Mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan

berdasarkan kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang

politik atau sosial ekonomi.

Notonegoro

Mengemukakan bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau

cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh

rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas

kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:

1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan

kenegaraan;

2) Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup,

pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan

Page 34: pancasila sebagai ideologi

kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan

kesediaan berkorban.

Kamus Bahasa Indonesia ,319

Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang

memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Atau cara berfikir seseorang atau suatu

gagasan.

            Destutt de Tray ( 1801-orang yang pertama mengemukakan ideologi )

Ideologi adalah ilmu yang tentang gagasan yang menunjukan jalan yang benar menuju masa

depan.

            Moerdiono

Ideology adalah kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan

bagi seorang ( masyarakat ) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan

sikap dasar untuk mengelolanya.

            Alfian

Ideology , Alfian mendefinisikan ideologi sebagai akumulasi nilai-nilai yang dianggap baik dan

benar tentang tujuan yang ingin dicapai masyarakat, sekaligus menjadi pedoman dan cita-cita

pengatur perilaku masyarakat dalam berbagai kehidupan. Karenanya, ideologi berfungsi menjadi

tujuan dan cita-cita bersama masyarakat, serta menjadi pedoman dan alat ukur perilaku dalam

hubungannya dengan kebijakan negara serta sebagai pemersatu masyarakat karena menjadi

prosedur penyelesaian konflik yang muncul dalam masyarakat tersebut. (Alfian, Idiologi,

Idealisme dan Integrasi Nasional, Prisma,1976)..

            Destutt de Tray

Ideology adalah untuk menujuk suatu ilmu, yaitu analsisis ilmiah dari pikiran manusia.

            Napoleon

Ideology adalah kumpulan ide ( pendapat ) yang abstrak ( tidak realities).

            Karl Mark

Ideology adalah dalam arti khusus, yaitu ideology digolongkan bersama dengan agama, filsafat,

dan moral.

            Laboratorium IKIP Malang

Ideology adalah seperangkat ide, nilai, dan cita-cita beserta pedoman dan metode melaksanakan

atau mewujudkan.

Page 35: pancasila sebagai ideologi

Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, idea, keyakinan,

kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut:

a.  Bidang Politik (termasuk Pertahanan dan Keamanan)

b. Bidang Sosial

c.  Bidang Kebudayaan

d.Bidang Keagamaan

2.2 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan NegaraPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang tak lain adalah ideologi

terbuka.  Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat tetap,

namun dapat dijabarkan menjadi nilai instrumental yang berubah dan berkembang secara

dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat Indonesia .

Tatanan nilai mempunyai tiga tingkatan fleksibelitas ideology pancasila mengandung nilai-nilai

sebagai berikut :

a. Nilai Dasar

b. Nilai Instrumental

c. Nilai Praktis

Menurut Alfian, kekutan suatu ideology tergantung pada 3 dimensi yang terkandung di dalamnya

yaitu sebagai berikut :

a. Dimensi Realitas

b. Dimensi idealis

c. Dimensi fleksibel  

III. PEMBAHASAN

3.1 Arti pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia

 Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Page 36: pancasila sebagai ideologi

Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea

yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran.

Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science

des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek

pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk

memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar

dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of

ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often applied to a

systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk

sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang

sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan

oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat dapat kita

simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari

kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang

digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.

Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu kemuduian

dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu pemikiran yang

bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma hidup dan kehidupan

bersama dalam rangka perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila.

Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi status atau

kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi persyaratan sebagai suatu sistem

filsafat. Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat maka filsafat

Pancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima dan didukung

oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.

Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat dan

utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan bernegara

dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah-daerah.

Page 37: pancasila sebagai ideologi

Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup

masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai sosial

dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh masyarakatnya. Sebagai

ideologi bangsa, maka keberadaannya  selalu diimplementasikan ke dalam perilaku kehidupan

dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-butir kelima sila

dalam ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran pembentukan karakter

manusia Indonesia yang ideal, sebagai mana yang diharapkan para penggali dari pancasila itu

sendiri. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat diilustrasikan  Pada sila

pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan dengan Tuhannya atau

kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia harus bersikap hidup

dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa

bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang.

Sila ketiga menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa

pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada pepatah

bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh.  Sila keempat telah menegaskan bagaimana manusia

Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat serta memutuskan sesuatu

menyangkut kepentingan umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan berdemokrasi yang

terlindungi antara menyuarakan hak dan kewajibannya berimbang dalam

mengimplementasikannya.  

Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu keadilan

dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Dari penjabaran kelima sila

tersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa Pancasila beserta kelima silanya itu layak

dijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup serta dijadikan sebagai pembimbing dalam

menciptakan kerangka berpikir untuk menjalankan roda demokratisasi dan diimplementasikan

dalam segala macam praktik kehidupan menyangkut berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di

dalam Negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. maka mengamalkan dan mengamankan

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap warga

Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila

sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia.

Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum.

Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam

Page 38: pancasila sebagai ideologi

hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya

setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk

mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-

undangan yang barlaku di Indonesia.

Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar

Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau

pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-

sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar Negara, yang

merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dapatlah disebut pula

sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.

3.2 Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa

            Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei 1945

hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato pembukaannya selaku

ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota sidang mengenai dasar negara

apa yang akan dibentuk untuk Indonesia. Pertanyaan ini menjadi persoalan paling dominan

sepanjang 29 Mei-1 Juni 1945 dan memunculkan sejumlah pembicara yang mengajukan gagasan

mereka mengenai dasar filosofis Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya mengenai

dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”. Menurut Drs.

Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat kompromis dan dapat meneduhkan pertentangan

tajam antara pendapat yang mempertahankan Negara Islam dan mereka yang menghendaki dasar

negara sekuler. Perdebatan tersebut pada akhirnya dimenangkan kelompok yang menginginkan

Islam sebagai dasar negara, terbukti dengan dikeluarkannya Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni

1945.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, ternyata beberapa rumusan Piagam Jakarta diganti

dan menimbulkan kekecewaan umat Islam terhadap pemerintahan Soekarno dan Mohammad

Hatta dan terus berkembang hingga masa pemerintahan Soeharto, sampai-sampai Carol Gluck

mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu banyak meributkan masalah ideologi

dibandingkan negara-negara lain. Melihat pada perkembangan perumusan Pancasia sejak 1 Juni

Page 39: pancasila sebagai ideologi

sampai 18 Agustus 1945, dapat diketahui bahwa Pancasila mengalami perkembangan fungsi.

Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang dirumuskan Panitia Sembilan dan disepakati oleh

Sidang Pleno BPUPKI merupakan modus kompromi antara kelompok yang memperjuangkan

dasar negara nasionalisme dan kelompok yang memperjuangkan dasar negara Islam. Akan tetapi,

pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila yang dirumuskan kembali oleh PPKI berkembang

menjadi kompromi antara kaum nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik dalam hidup bernegara.

Pada era Orde Lama, dinamika perdebatan ideologi paling sering dibicarakan oleh kebanyakan

orang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an, Pancasila sudah bukan lagi merupakan kompromi

atau titik temu bagi semua ideologi. Dikarenakan Pancasila telah dimanfaatkan sebagai senjata

ideologis untuk melegitimasi tuntutan Islam bagi pengakuan negara atas Islam yang kemudian

pada rentang tahun 1948-1962 terjadi pemberontakan Darul Islam terhadap pemerintah pusat.

Setelah pemberontakan berhasil ditumpas, atas desakan AH Nasution, selaku Pangkostrad dan

kepala staf AD, pada 5 Juli 1959 Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali pada

UUD 1945 sebagai satu-satunya konstitusi legal Republik Indonesia dan pemerintahannya

dinamai dengan Demokrasi Terpimpin.

Pada masa Demokrasi Terpimpin pun ternyata tidak semulus yang diharapkan. Periode labil ini

justru telah membubarkan partai Islam terbesar, Masyumi, karena dianggap ikut andil dalam

pemberontakan regional berideologi Islam. Bahkan, Soekarno membatasi kekuasaan partai

politik yang ada serta mengusulkan agar rakyat menolak partai-partai politik karena mereka

menentang konsep musyawarah dan mufakat yang terkandung dalam Pancasila. Soekarno juga

menganjurkan sebuah konsep yang dikenal dengan NASAKOM yang berarti persatuan antara

nasionalisme, agama dan komunisme. Kepentingan politis dan ideologis yang saling

bertentangan menimbulkan struktur politik yang sangat labil sampai pada akhirnya melahirkan

peristiwa G 30S/PKI yang berakhir pada runtuhnya kekuasaan Orde Lama.

Selanjutnya pada masa Orde Baru, Soeharto berusaha meyakinkan bahwa rezim baru adalah

pewaris sah dan konstitusional dari presiden pertama. Soeharto mengambil Pancasila sebagai

dasar negara dan ini merupakan cara yang paling tepat untuk melegitimasi kekuasaannya.

Berbagai bentuk perdebatan ternyata tidak semakin membuat stabilitas negara berjalan dengan

baik, tetapi justru struktur politik labil yang semakin mengedepan dikarenakan Soeharto

seringkali mengulang pernyataan tegas bahwa perjuangan Orde Baru hanyalah untuk

melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen, yang berarti bahwa tidak boleh ada yang

Page 40: pancasila sebagai ideologi

menafsirkan resmi tentang Pancasila kecuali dari pemerintah yang berkuasa.

Pada masa reformasi (setelah rezim Soeharto runtuh), seolah menandai adanya jaman baru bagi

perkembangan perpolitikan nasional sebagai anti-tesis dari Orde Baru yang dianggap menindas

dengan konfrimitas ideologinya. Pada era ini timbul keingingan untuk membentuk masyarakat

sipil yang demokratis dan berkeadilan sosial tanpa kooptasi penuh dari negara. Lepas kendalinya

masyarakat seolah menjadi fenomena awal dari tragedi besar dan konflik berkepanjangan.

Tampaknya era ini mengulang problem perdebatan ideologi yang terjadi pada masa Orde Lama,

Orde Baru, yang berakhir dengan instabilitas politik dan perekonomian secara mendasar.

Berbagai bentuk interpretasi monolitik selama ini cenderung mengaburkan dan menguburkan

makna substansial Pancasila dan berakibat pada Pancasila yang menjadi sebuah mitos, selalu

dipahami secara politis-ideologis untuk kepentingan kekuasaan serta nilai-nilai dasar Pancasila

menjadi nilai yang distopia, bukan sekedar utopia

3.3 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

 Indonesia

Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan

kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong nilai

kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik

nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai-nilai

Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai pancasila bersifat universal

atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.

Nilai –nilai pancasila bersifat objektif, maksutnya :

1. Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya

sifat umum universal dan abstrak

2. Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia

3. Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber  dari segala sumber hukum di

Indonesia

Sedangkan nilai-nilai pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai pancasila itu

terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena, 

1. Nilai- nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia

Page 41: pancasila sebagai ideologi

2. Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia

Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani bangsa

Indonesia.

3.4  Fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik

Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan

secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond) yang

berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau

Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupanehari-hari bangsa

Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat

tergantung daya tahan dari ideologi itu.

Alfianmengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki

oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah

ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan realita

atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau

muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan

realita masyarakat pada awal kelahira nnya.

2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu

mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang masa

depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.

3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam

mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri

ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung

ideologi itu berhasil menemukan tafsiran –tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang

sesuai dengan realita -realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan

sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.

Page 42: pancasila sebagai ideologi

2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing

bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam

pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos yang

mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiap

elemen bangsa. Hal tersebut bisas saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip

dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi.

Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah

masyarakat, bangsa dan personal-personal di dalamnya.

Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai alat lalu lintas

kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus tersebut, masyarakat akan

memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika

Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan sebagai

payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.

Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga mengalami

tantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu

bertahan sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P. Apter dalam

pemikirannya “The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah

bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara,

yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan dalam

keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang berkeadilan sosial. Dengan

demikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat

penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi

tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila

selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai

dasarnya tetap dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi

Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.

            Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta Pancasila sebagai

ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai globalisasi dan

Page 43: pancasila sebagai ideologi

modernisme. Sebagai generasi penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila agar saling

berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai penerus kelangsungan

negara ini.

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan

masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa

harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya

berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya–upaya tersebut antara

lain :

1.   Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap

satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.

2.   Lebih memasyarakatkan pancasila.

3.   Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

4.   Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.

5.   Menolak dengan tegas faham – faham yang bertentangan dengan pancasila.

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.Karena Ideologi

merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang kokoh,

bermartabat dan berbudaya tinggi.

 Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai

menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan

yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila bangsa Indonesia menolak

segala bentuk penindasan, penjajahan darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi

bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.

 Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan  mampu untuk membawa bangsa

Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang.  Ideologi juga diharapkan mampu

untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan

ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan keputusan

tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.

Page 44: pancasila sebagai ideologi

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia,

masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi

Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan

benar

4.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan

dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara.     

Daftar Pustaka

http://wittalistiya.blogspot.com/2011/04/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan.html

http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/fungsi-pokok-pancasila-sebagai-dasar.html

http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343

http://smpn1ciemas.sch.id/materi/40-pendidikan-kewarganegaraan/107-nilai-nilai-pancasila-

sebagai-ideologi.html

http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-dasar-dan-ideologi.html

http://www.slideshare.net/suradi46/pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-ideologi-nasional

http://www.anneahira.com/ideologi-pancasila.htm

http://nonadhian.blogspot.com/2011/03/upaya-menjaga-nilai-nilai-luhur.html

Makalah Pancasila sebagai ideologi

BAB IIPEMBAHASANA.Pengertian Ideologi    Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti “gagasan”,konsep pengertian dasar,cita-cita dan “logos” yang berarti “ilmu”.kata ‘idea’ berasal dari bahasa yunani ‘eidos’yang artinya ‘bentuk’.Disamping itu ada kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’.Maka secara harfiah ideology berarti ilmu pengertian-pengertian dasar.Dalam pengertian sehari-hari ‘idea’ disamakan artinya dengan ‘cita-cita’.Cia-cita yang dimaksud adalah cita –cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar ,pandangan atau faham.Memang pada hakikatnya,antara dasar dan cita-cta itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan.Dasar ditetapkan pula,Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea,penertian dasar,gagasan dn cita-cita.

Page 45: pancasila sebagai ideologi

    Apabila ditelusuri secara historis istilah idelogi pertama kali dipakai dan dikemukakan oleh seorang perancis,Destutt de Tracy,pada ahun 1976 seperti halnya Leibniz,de tracy mempunyai cita-cita untuk membangun suatu system pengetahuan.Apabila Leibniz menyebutkan impiannya sebagai “one great system of truth”,dimana tergabung segala cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah,maka de Tracy menyebutkan ‘ideologie’,yaitu ‘science of ideas’,suatu program yang di harapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai suatu khayalan belaka,yang tidak mempunyai arti prakts.Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan menemukan kenyataan (Pranarka,1987).    Ideologi menurut Karl Marx adalah Sebagai Pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentngan golongan atau kelas social tertentu dalam bidang politik atau social ekonomi.Dalam artian ini ideologi menjadi bagian dari apa yang disebutnya Uberbau atau suprastruktur (bangunan atas) yang didirikan atas kekuatan-kekuatan yang memiliki faktor-faktor produksi yang menetukan coraknya dan karena itu kebenarannya relative,dan semata-mata hanya benar untuk golongan tertentu.Dengan demikian maka ideology lalu merupakan keseluruhan ide yang relative,karena justru mencerminkan kekuatan lapisan.    Pengertian Ideoogi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan – gagasan,ide-ide,keyakinan-keyakinan,kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis,yang menyangkut:a)    Bidang politik (termasuk di dalamnya bidang pertahanan dan keamanan)b)    Bidang Sosialc)    Bidang Kebudayaand)    Bidang keagamaan (Soejono Soemargono,Ideologi Pancasila sebagai penjelmaan filsafat pancasila dan pelaksanaannya dalam masyarakat kita Dewasa ini,suatu masalah diskusi Dosen Fakultas Filsafat,hal 8).Maka Ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau system kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut :a.    Mempunyai derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraanb.    Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian,pandangan dunia,pandangan hidup,pedoman hidup,pegangan hidup yang dipelihara,dikembangkan,diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban (Notonegoro,Pancasila Yuridis Kenegaraan,tanpa tahun,hal 2,3).B.Macam –Macam Ideologia.    Ideologi TerbukaIdeologi sebagai suatu system pemikiran (system of thought),maka Ideologi terbuka itu merupakan suatu system pemikiran terbuka,ciri khas ideology terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani,moral dan budaya masyarakat itu sendiri.Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang,melainkan hasil musyawarah dan consensus dari masyarakat tersebut.Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh Negara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri.Oleh karena itu,ideology terbuka adalah milik seluruh rakyat,dan masyarakat dalam menemukan ‘dirinya’,’kepribadiannya’ di dalam ideology tersebut.Ideologi terbuka isinya tidak operasional,Ia baru menjadi operasional apabila sudah dijabarkan kedalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya.Oleh karena itu setiap generasi baru dapat menggali kembali dasar filsafat Negara itu untuk menentukan apa implikasinya bagi situasi atau zaman itu masing-masing.(Magnis suseno,1987).

Page 46: pancasila sebagai ideologi

b.    Ideologi TerturupMerupakan suatu system pemikiran tertutup.Suatu Ideolog tertutup dapat dkenali dari beberapa cirri khas,Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,melainkan merupakan cita-cita suatu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui masyarakat.Dengan demikian adalah menjadi cirri ideology tertutup bahwa atas nama ideology dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat.Isinya bukan hanya berupa ilai-nilai dan cia-cita tertentu,melainkan intinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras,yang dianjurkan dengan mutlak.Jadi cirri khas Ideologi tertutup adalah bahwa betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideology yang memungkinkan hidup dalam masyarakat itu,akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat kepada ideology tersebut.c.    Ideologi PartikularMerupakan suatu keyakinan – keyakinan yang tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan suatu kelas social tertentu dalam masyarakat (Mahendra,1999).Bedasarkan tipologi ideology menurut Manheim inilah maka ideology komunis yang membelavkelas proletar dan ideology liberalis yang memperjuangkan hanya kebebasan individu saja termasuk tipe ideology particular.d.    Ideologi KomprehensifSebagai sutu system pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan social.Ideologi dalam kategori ini bercita-cita melakukan transformasi social secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.Menurut Manheim ideology ini tetap berada dalam batasan-batasan yang realistis dan berbeda dengan ideology “utopia” yang hanya berisi gagasan-gagasan besar namun hamper tidak mungkin dapat ditransformasikan dalam kehidupan praksis.C.Hubungan Antara Filsafat Dan Ideologi    Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan system nilai yang secara epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta,manusia,masyarakat,bangsa dan Negara.tentang makna hidup serta sebagai dasar dan pedoman bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.Filsafat dalam pengertian ini telah menjadi suatu system cita-cita atau keyakinan –keyakinan (belief-system) yang telah menyangkut praksis.karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupannya.Hal itu berarti bahwa fisafat telah beralih dan menjelma menjadi Ideologi (Roeslan Abdulgani,1986).    Tiap ideology sebagai suatu rangkaian kesatuan cita-cita yang mendasar dan menyeluruh yang jalin-menjalin menjadi satu system pemikiran (system of thought) yang logis,adalah bersumber kepada filsafat.Dengan kata lain,ideology sebagai suatu system of thoughtmencari nilai,norma dan cita-cita yang bersumber kepada filsafat,yang bersifat mendasar dan nyata untuk diaktualisasikan,artinya secara potensi mempunyai kemungkinan pelaksanaan yang tinggi,sehingga dapat memberi pengaruh positif,karena mampu membangkitkan dinamika masyarakat tersebut secara nyata kea rah kemajuan.Ideologi dapat dikatakan pula sebagai konsep operasionalisasi dari suatu pandangan atau filsafat hidup dan merupakan norma ideal yang melandasi ideology karena norma itu akan dituangkan dalam perilaku juga dalam kelembagaan social,politik,ekonom,i pertahanan keamanan dan sebagainya Jadi filsafat sebagai dasar dan sumber bagi perumusan ideology yang juga menyangkut strategi dan doktrin, dalam menghadapi permasalahan yang timbul didalam kehidupan bangsa dan Negara,termasuk didalamnya menentukan sudut pandang dan sikap dalam menghadapi berbagai aliran atau system filsafat

Page 47: pancasila sebagai ideologi

yang lain.    Permasalahan ideology merupakan permasalahan yang disamping berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan normative dan sekaligus praksis karena menyangkut operasionalisasi straegi dan doktrin.Sebab ideology juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan satu ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup,ditentukan secara konkrit bagaimana manusia harus bersikap dan bertindak.Ideologi itu tidak hanya menuntut misalnya agar setiap warga Negara bertindak adil,saling tolong-menolong,saling menghormati antar sesama manusia,lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan lain sebagainya,melainkan juga ideology akan menuntut ketaatan konkrit harus melaksanakan ini dan itu,dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersikap dan bertindak tertentu.D.Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara    Kompleks pengetahuan yang berupa ide-ide,pemikiran-pemikiran,gagasan-gagasan,harapan serta cita-cita tersebut merupakan suatu nilai yang dianggap benar dan memiliki derajad yang tertinggi dalam Negara.Hal ini merupakan suatu landasan bagi seluruh warga Negara untuk memahami alam serta menentukan sikap dasar untuk bertindak dalam hidupnya.Pada hakikatnya ideology adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya.Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideology dengan masyarakat Negara.Disuatu pihak membuat ideology semakin relistis dan dipihak lain mendorong masyarakat makin mendkati bentuk yang ideal.Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat,bangsa maupun Negara,namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya (Poespowardojo,1991).    Dengan demikian ideology sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan Negara.Ideologi membimbing bangsa dan Negara untuk mencapai tujuannya melalu berbagai realisasi pembangunan.Hal ini disebabkan dalam ideology terkandung suatu orientasi praksis.    Selain sebagai  sumber motivasi ideology juga merupakan sumber semangat dalam berbagai kehidupan Negara.Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideology,karena dengan demikian ideology akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya.Namun jikalau  perlakuan terhadap ideology diletakkan sebagai nilai yang sacral bahkan diletakkan sebagai alat legitimasi kekuasaan maka dapat dipastikan bahwa ideology akan menjadi tertutup,kaku,beku,dogmastis dan menguasai kehidupan bangsanya.Oleh karena itu agar benar-benar ideology mampu menampung aspirasi para pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara maka ideology tersebut haruslah bersifat dinamis,terbuka,antisipatif yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman.Inilah peranan penting ideology bagi bangsa dan Negara agar bangsa dapat mempertahankan eksistensinya.E.Pancasila Sebagai Ideologi yang Reformatif,Dinamis dan Terbuka    Pancasila sebagi suatu ideology tidak bersifat kaku dan tertutup,namun bersifat reformatif,dinamis,dan terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa Ideologi Pancasila adalah bersifat actual,dinamis,antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman,ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika pekembangan aspirasi masyarakat.Keterbukaan ideology pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah actual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi masyarakat,perkembagan iptek serta zaman.

Page 48: pancasila sebagai ideologi

    Dalam ideology terbuka terdapat cita-ita dan nilai-nilai yang mendasr yang bersifat tetap dan tidak berubah sehingga tidak langsung bersifat operasional,oleh karena itu setiap kali harus di eksplisitkan.Eksplisitasi dilakukan dengan menghadapkannya pada berbagai masalah yang selalu brganti melalui refleksi yang rasional sehingga terungkap makna operasinal-operasionalnya.    Berdasarkan pengertian tentag ideology terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam ideology pancasila sebagai ideology terbuka adalaah sebagai berikut:    Nilai Dasar,Yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan,kemanusiaan Persauan,Kerakyatan dan Keadilan.Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cia,tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.Nilai dasar ideology tersebut tertuang dalam Pemukaan UUD 1945,sehingga oleh karena pembukaan memuat niai-nilai dasar ideology pancasila maka pembukaan UUD 1945m merupakan suatu norma dasar yang merupakan tertib hokum tertinggi,sebagai sumber hokum positif sehingga dalam Negara memiliki kedudukan sebagai ‘staatsfundamentalnorm’ atau pokok kaidah Negara yang fundamental.Sebagai ideology terbuka nilaidasr inilah yang bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara,sehingga mengubah Pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar Ideologi Pancasila tersebut sama halnya dengan pembubaran Negara.Adapun nilai dasar tersebut kemudian dijabarkan dalam pasl-pasal UUD 1945 yang didalamnya terkandung lembaga-lembaga penyelengaraan Negara,hubungan antara lembaga penyelenggaraan Negara beserta ugas dan wewenangnya.    Nilai InstrumentalMerupakan arahan, kebijakan, srategi, sasaran serta lembaga pelaksanaanya.Nilai Insrumental ini merupaka eksplisitasi,penjabaran lebih lanjt dari nilai-nilai dasar ideology Pancasila.Misalnya Garis-Garis Besar Haluan Negara yang lima tahun senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat,undang-undang,departemen-departemen sebagai lembaga plaksanaan dsb.Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan (reformatif).    Nilai PraksisYaitu realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengalaman yang bersifat nyata,dalam kehidupan sehari-hari dalam bemasyarakat ,berbangsa, dan bernegara (lihat BP-7 Pusat.1994;8).Dalam realisasi praksis inilah maka penjabarn nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat.    Suatu ideoogi selain memiliki aspek-aspek yang bersifat ideal yang berupa cita-cita,pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai yang di anggap baik juga harus memiliki norma yang jelas Karena ideology harus mampu di realisasikan dalam kehidupan praksis yang merupakan suatu aktualisasi secara kngkret.oleh karena itu Panasla sebagai ideoogi terbuka secara structural memiliki 3 dimensi yaitu:a)    Dimensi IdealistisYaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis,rasional, dan menyeluruh yaitu hakikat nilai-niai  yang terkandung dalam sila pancasila yaitu Ketuhanan ,Kemanusiaan ,Persatuan ,Kerakyatan dan keadilan.Haikikat nilai-nilai Pancasila tersebut bersumber pada filsafat Pancasila (nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pancasila ).karena setiap ideology bersumber pada suatu nilai-nilai filosofi atau system filsafat (soeryanto,1991:59).Kadar serta idealisme yang terkandung dalam pancasila mampu memberikan harapan optimisme serta mampu menggugah motivasi para pendukung untuk berupaya mewujudkan apa yang dicita-citakan (Koento Wibisono,1989).b)    Dimensi Normatif

Page 49: pancasila sebagai ideologi

Merupakan nilai-nilai ayang terkandung dalam pancasila pelu dijabarkan dalam suatu system norma,sebagaimana terkandung dalam norma-norma kenegaraan.Dalam pengertian ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakn norma tertib hokum tertinggi dalam Negara Indonesia serta merupakan staatsfundamentalnorm (Pokok Kaidah Norma yang Fundamental).Dalam pengertian ini ideology pancasila mampu dijabarkan ke dalam langkah operasional,maka perlu memiliki norma yang jelas (Lihat Soeryanto.1991).c)    Dimensi RealistisYaitu suatu Ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai serta normative maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata (konkrit) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan Negara.Dengan demikian Pancasila sebagai ideology terbuka tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya berisi ide-ide yang bersifat mengawang,melainkan suatu ideology yang bersifat ‘realistis’ artinya mampu dijabarkan dalam segala aspek kehidupan nyata.

Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh Pancasila  sebagai ideology terbuka,maka sifat ideology Pancasila tidak bersifat ‘utopis’ yaitu hanya merupakan system ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata.Demikian pula ideology pancasila bukanlah merupakan suatu ‘doktrin’ belaka yang bersifat tertutup yang merupakan norma-norma yang beku,melainkan disamping memiliki idealism,pancasila juga bersifat nyata dan reformatif yang mampu melakukan perubahan.Akhirnya Pancasila juga bukan merupakan suatu ideology yang ‘pragmatis’ yang hanya menekankan segi praktis-praktis belaka tanpa adanya aspek idealisme.Hal inilah yang merupakan aspek penting dalam Negara sebab suatu Negara harus memiliki landasan niai,dasar nilai serta asas kerokhanian yang jelas yang memberikan arahan,motivasi,srta visi bagi bangsa dan Negara dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin tidak menentu ini.proses reformasi dewasa ini agar idak terjebak pada suau ajang perebutan kekuasaan oleh kelompok-kelompok yang merupakan kekuatan social politik Negara maka,sudah seharusnya melakukan revitalisasi ideology Negara yang merupakan dasar hidup bersama.

F.Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar Lainnya di Dunia    Ideologi Pancasila    Ideology Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhlukidividu dan makhluk social.Oleh karena itu dalam ideology Pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu,namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat.Selain itu bahwa manusia menurut pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk Pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yana Maha Esa.Oleh karena itu nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup Negara dan masyarakat.kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai ketuhanan,bahkan nilai ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.    Negara Pancasila     Bangsa Indonesia dalam sejarah berdirinya Negara didunia memiliki suatu cirri khas yaitu dengan mengangkat nilai-nilai yangtelah dimiliknya sebelum membentuk suatu Negara modern.Nilai-nilai tersebut adalah berupa nilai-nilai adat-istiadat kebudayaan,serta nilai religious yang kemudian di kristalisasikan menjadi suatu system nilai yang disebut Pancasila.Dalam

Page 50: pancasila sebagai ideologi

upayanya untuk membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut Negara maka bangsa Indonesia mendasarkan pada suatu pandangan hidup yang telah dimilikinya yaitu pancasila.    Berdasarkan cirri khas  proses dalam rangka membentuk suatu Negara,maka bangsa Indonesia mendirikan suatu Negara memiliki suatu karakteristik,cirri khas tertentu yang karena ditentukan oleh keanekaragaman ,sifat dan karakternya,maka bangsa ini mendirikan suatu Negara berdasarkan Filsafat Pancasila,yaitu suatu Negara Persatuan ,suatu Negara kebangsaan serta suatu Negara yang bersifat Integralistik.Hakikat serta pengertian sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :1.    Paham Negara KesatuanHakikat Negara persatuan dalam pengertian ini adalah Negara yang merupakan suatu kesatuan dari unsure-unsur yang membentuknya,yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis suku bangsa,golongan,kebudayaan,serta agama.Wilayah,yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula.Oleh karena itu Negara persatuan adalah satu Negara,satu rakyat,satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti Negara serikat,satu pemerintahan,satu tertib hokum nasional,satu bahasa serta satu bangsa Indonesia.Pengertian ‘Persatuan Indonesia’ di jelaskan seara resmi dalam Pembukaan UUD 1945 yang termuat dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7,bahwa bangsa Indonesia mendirikan Negara Indonesia dipergunakan aliran pengertian ‘Negara Persatuan’ yaitu  Negara yang mengatasi setiap paham golongan dan paham perorangan.Jadi ‘Negara Persatuan’ bukanlah Negara yang berdasarkan individualism sebagaimana diterapkan di Negara liberal dimana Negara hanya merupakan suatu ikatan individu saja.Demikian juga Negara persatuan bukanlah Negara yang berdasarkan klass,atau ‘klass staat’(Negara kelas) yang hanya mendasarkan pada satu golongan saja.2.    Paham Negara KebangsaanBangsa Indonesia sebagai bagian umat manusia didunia adalah sebagai makhluk Tuhan yang Masa Esa yang memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu yang memilki kebebasan dan juga sebagai makhluk social yang senantiasa membutuhkan orang lain. Manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut sebagai bangsa, dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai Negara .Menurut Muhammad Yamin, bangsa Indonesia dalam merintis terbentuk nya suatu bangsa dalam panggung politik internasional, yaitu suatu bangsa yang modern yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan, berlangsung melalui tiga fase. -          Pertama : yaitu zaman sriwijaya -          Kedua : yait zaman majapahit -          Ketiga : pada giliran masyarakata Indonesia membentuk suatu Nationale staat, atau suatu etat nationale, yaitu suatu Negara kebangsaan Indonesian modern menurut susunan kekeluargaan berdasar atas kebangsaan atas ketuhanana yang maha Esa serta kemanusiaan.3.    Paham Negara Integralistik Melalui sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Supomo mengusulkan paham Integralistik yang menurutnya paham ini berakar pada keanekaragaman budaya bangsa namun hal itu justru mempersatukan dalam suatu kesatuan integral yang disebut Negara Indonesia. Paham integralistik yang terkandung dalam Pancasila meletakkan asas kebersamaan hidup, mendambakan keselarasan dalam hubungan antar individu maupun masyarakat. Dalam pengertian ini paham negara integralistik tidak memihak kepada yang kuat, tidak mengenal dominasi mayoritas dan juga tidak mengenal tirani minoritas. Maka di dalamnya terkandung

Page 51: pancasila sebagai ideologi

nilai kebersamaan, kekeluargaan, ke “binneka tunggal ika” an, nilai religiusitas serta selaras. Bila dirinci maka paham Negara Integralistik memiliki pandangan sebagai berikut :1.    Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral.2.    Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya.3.    Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis.4.    Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya.5.    Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan atau perseorangan.6.    Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat.7.    Negara tidak hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan saja.8.    Negara menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral.9.    Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha EsaSesuai dengan makna negara kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah kesatuan integral dalam kehidupan bangsa dan negara, maka memiliki sifat kebersamaan, kekeluargaan serta religiusitas. Dalam pengertian inilah maka Negara Pancasila pada hakikatnya adalah negara kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa.Rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, telah memberikan sifat yang khas kepada Negara Kebangsaan Indonesia, yaitu bukan merupakan negara sekuler yang memisahkan antara agama dengan negara demikian juga bukan merupakan negara agama yaitu negara yang mendasarkan atas agama tertentu. Negara tidak memaksa dan tidak memaksakan agama karena agama adalah merupakan suatu keyakinan bathin yang tercermin dalam hati sanubari dan tidak dapat dipaksakan. Kebebasan beragama dan kebebasan agama adalah merupakan hak asasi manusia yang paling mutlak, karena langsung bersumber pada martabat manusia yang berkedudukan sebagai makhluk pribadi dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu agama bukan pemberian negara atau golongan tetapi hak beragama dan kebebasan beragama merupakan pilihan pribadi manusia dan tanggung jawab pribadinya. Hubungan negara dengan agama menurut Negara Pancasila adalah sebagai berikut :1.    Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.2.    Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang Berketuhanan Yang Maha Esa.3.    Tidak ada tempat bagi Atheisme dan Sekulerisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.4.    Tidak ada tempat pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.5.    Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketaqwaan itu bukan hasil paksaan bagi siapapun juga.6.    Oleh karena itu harus memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dan negara.7.    Segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa terutama norma-norma hukum positip maupun norma moral baik moral negara maupun moral para penyelenggara negara.8.    Negara pada hakikatnya adalah merupakan “ . . . . .berkat Rahmat Allah Yang Maha Esa.

Ideologi LiberalPemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang

Page 52: pancasila sebagai ideologi

menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: “Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.Ciri-ciri ideologi liberalisme1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuhtermasuk kebebasanberbicarakebebasan beragama dan kebebasan pers.3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusanyang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuatkeputusan diri sendiri.4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..Negara yang menganut Ideologi LiberalismeBeberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat,Argentina,Bolivia,Brazil,Cili,Cuba,Kolombia,Ekuador,Honduras,Kanada,Meksiko,Nikaragua,Panama,Paraguay,Peru,Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba Bahamas Republik Dominika Greenland, Grenada Kosta,Rika,Puerto,Ricodan,Suriname.Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.Ideologi Sosial KomunisIstilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia.

Page 53: pancasila sebagai ideologi

sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family [1]), namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa “agama dianggap candu” yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).Komunis InternasionalKomunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Komunis internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marx.Indonesia dan komunismeIndonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis nasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di Cina, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.

Page 54: pancasila sebagai ideologi

PENUTUP

A.Kesimpulan    Dari penjabaran didepan Penulis dapat mengambil kesimpulan,bahwa :1)    Pancasila memiliki 3 unsur penting yaitu; Kebudayaan,religious,dan Kenegaraan.2)    Pancasila merupakan dasar Negara,yaitu sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.3)    Ideology terdiri dari Ideologi terbuka,Ideologi tertutup,Ideologi particular dan Ideologi Komprehensif.4)    Agar mampu menampung aspirasi dari masyarakat untuk mencapai sebuah tujuan maka Ideologi bersifat dinamis,terbuka dan antisipatif.5)    Ideology dibagi kedalam beberapa macam paham ; Ideology Liberal yaitu menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk individu yang bebas. dan Ideologi komunis yaitu paham yang muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung Pemerintah.

B.Saran dan Kritik    Setelah memberikan pengertian,uraian dan menyebutkan macam-macam Ideologi yang ada di Indonesia serta hubungan antara Ideologi dan filsafat,Penulis dapat memberikan saran dan kritik :         Terhadap pemerintah 1)    Hendaknya lebih memahami makna ideology yang ada di Indonesia,sehingga mampu memberikan tanggung jawab terhadap tugas dan wewenang yang di berikan padanya.2)    Lebih mementingkan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadinya.3)    Tidak melakukan hal-hal yang dilarang dalam peraturan yang ada,seperti korupsi,berfoya-foya dengan uang rakyat,karena sama saja tidak menati landasan Pancasila.    Terhadap Masyarakat1)    Mengamalkan dan melakukan apa yang belum terwujud dalam cita-cita bangsa dan Negara demi kesejahteraan rakyat sendiri.2)    Menaati hukum yang ada didalam Negara.3)    Menghargai Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia.4)    Sebagai generasi yang Mengerti sejarah berdirinya dan latar belakang bangsa dan Negara,pemuda harus mampu mengembangkan potensi untuk mencapai reformasi yang lebih baik.

Page 55: pancasila sebagai ideologi

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan,2008,”Pendidikan Pancasila”,Paradigma,Yogyakarta.http://fhy13candra.blogspot.com/2011/04/paham-negara-kebangsaan.htmlhttp://id.shvoong.com/social-sciences/political-science/2242214-paham-negara-integralistik/#ixzz2FCU46g7Xhttp://www.gudangmateri.com/2011/01/ideologi-ideologi-dunia.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme)