Pancasila sebagai ideologi

14
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL Nama : Antonius NPM : 120405010034 Fak/Jurusan : Ilmu Hukum Universitas Kanjuruhan Malang

Transcript of Pancasila sebagai ideologi

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Nama : AntoniusNPM : 120405010034

Fak/Jurusan : Ilmu Hukum

UniversitasKanjuruhan Malang

Asal Mula Pancasila

Secara kualitas asal mula Pancasila

dibedakan menjadi

Asal Mula Langsung, berkaitan dengan asal mula sejak dirumuskan oleh BPUPKI dan sesudah Proklamasi Pancasila disahkan sebagai dasar

filsafat negara.

Asal Mula Tak Langsung, berkaitan dengan sebelum Proklamasi kemerdekaan.

Pancasila sebagai dasar Filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh

seseorang sebagaimana pada ideologi lain, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Agar memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila, maka secara ilmiah harus ditinjau berdasarkan proses kualitasnya.

Asal Mula Langsung PancasilaMenurut Notonegoro, pengertian asal mula Pancasila secara ilmiah filsafati dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

Asal mula bahan (Kausa Materialis)Hakikat nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri yang terdiri dari nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

Asal mula bentuk (Kausa Formalis) Hal ini dimaksudkan tentang asal mula bentuk atau bagaimana bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian asal mula bentuk Pancasila berasal dari BPUPKI yang merumuskan dan membahas Pancasila dalam hal bentuk, rumusan serta nama pancasila

Asal Mula Karya (Kausa Efisien)Hal ini berkaitan dengan asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara menjadi Dasar Negara yang sah. Adapun asal mula karya Pancasila adalah PPKI sebagai pembentuk Negara yang mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara.

Asal mula tujuan (Kausa Finalis)Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang BPUPKI dan PPKI tujuannya untuk dijadikan dasar negara.

Asal Mula Tidak Langsung PancasilaJauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan, masyarakat Indonesia hidup dalam tatanan kehidupan yang penuh nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.

Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, yang berupa nilai adat-istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius.

Oleh karena itu secara tidak langsung, pancasila merupakan penjelmaan bangsa Indonesia sendiri, karena apa yang terkandung dalam pancasila adalah kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia

“Pancasila adalah lima mutiara galian dari ribuan tahun sap-sapnya sejarah bangsa sendiri” Ir. Sukarno

Hubungan Pandangan Hidup dan Ideologi dan Dasar Negara

Pandangan Hidup

Ideologi

Dasar Negara

Nilai dasar atau norma dalam ideologi untuk mengatur penyelenggaraan negara

Pandangan hidup terdiri dari kesatuan-kesatuan nilai-nilai luhur sebagai suatu wawasan yang menyeluruh untuk menata kehidupan sendiri dan interaksi antar manusia serta alam-alam sekitarnya

Pandangan hidup yang ada di dalam masyarakat menjadi ideologi bangsa dan ideologi bangsa yang diterima menjadi pandangan hidup negara disebut ideologi negara

KedudukanPancasila Sebagai Idelogi Bangsa dan Negara

A. Pengertian Ideologi• Secara etimologis ideologi berasal dari kata

idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-citalogos = ilmu.

• Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ideatau cita-cita.

• Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harusdapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar,pandangan, paham.

• Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadibasis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat danbangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanianyang memiliki ciri sebagai berikut :

a. Mempunyai derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dankenegaraan

b. Oleh karena itu mewujudkan asas kerokhanian, pandangan dunia,pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya,diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

IDEOLOGI

ASPEK TERBUKA TERTUTUP

Ciri Khas

Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan religius masyarakat

Nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu atau kelompok yang berkuasa

Menerima reformasi Menolak reformasi

Hubungan rakyat dan penguasa

Penguasa bertanggung jawab pada rakyat sebagai pengemban amanah

Masyarakat harus taat pada ideologi elit penguasa

Totaliter

Ideologi Partikular dan Ideologi Komprehensif

• Menurut Karl Manheim yang beraliran Marx, secara sosiologis ideologi dibedakan menjadi :

Ideologi

Aspek Partikular Komprehensif

Ciri khas Nilai-nilai dan cita-cita merupakan suatu keyakinan –keyakinan yang tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan kelas sosial tertentu

Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh tanpa berpihak pada golongan tertentu atau melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu

Hubungan penguasa dengan rakyat

Negara komunis membela kaum proletarNegara liberal membela kebebasan individu

Negara mengakomodasiberbagai bentuk idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat majemuk, seperti Indonesia

Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaPancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Dalam ideologi terbuka, cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar bersifat tetap dan tidak berubah, sehingga tidak langsung bersifat operasional, sehingga harus dinyatakan. Penyataan dilakukan dengan menghadapkan pada berbagai masalah yang silih berganti melalui refleksi yang rasional, sehingga terungkap

makna operasionalnya.

Faktor Pendorong Keterbukaan IdeologiPancasila

Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dandinamika masyarakat yang berkembang secaracepat.

Kenyataan menujukkan bahwa bangkrutnya ideologiyang tertutup dan beku cenderung meredupkanperkembangan dirinya.

Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasratmengembangkan secara kreatif dan dinamis dalamrangka mencapai tujuan nasional.

Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki 3 dimensi yaitu :

Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tersebut bersumber pada filsafat Pancasila.

Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung pada pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma sebagaimana norma-norma kenegaraan.

Dimensi realistis, suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat secara nyata (konkrit) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan negara.

Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Sekalipun Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka, namun ada batas-batas yang tidak boleh dilanggar :

Stabilitas nasional yang dinamis

Larangan terhadap ideologi marxisme, leninnismedan komunisme

Mencegah berkembangnya paham liberalisme

Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan bermasyarakat

Penciptaan norma-norma baru harus melalui konsensus.

Perbandingan Ideologi

ASPEK LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA

Politik Hukum Demokrasi LiberalHukum untuk melindungi individuDalam politk mementingkan individu

Demokrasi untuk rakyatSatu parpol berkuasa mutlak Hukum untuk melanggengkankomunis

Demokrasi untuk kolektivitasDiutamakan kebersamaan Masyarakat sama dengan negara

Demokrasi PancasilaHukum untuk menjujung tinggi keadilan dan keberadaan individu

Ekonomi Peran negara kecilSwasta mendominasiKapitalismeMonopolismePersaingan bebas

Peran negara dominan Demi kolektivitas berarti demi negaraMonopoli negara

Peran negara ada untuk pemerataan Keadilan distributif diutamakan

Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli yang merugikan

Perbandingan IdeologiASPEK LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA

AGAMA Agama urusan pribadiBebas beragama, memilih atau tidak beragama

Agama candu masyarakatAgama harus dijauhkan dari masyarakat/Ateis

Agama mendorong berkembangnya kebersamaan.Diutamakan kebersamaan

Bebas memilih salah satu agamaAgama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PANDANGANTHD INDIVIDU DAN MASYARAKAT

Individu lebih penting daripada masyarakatMasyarakat diabdikan bagi individu

Individu tidak penting –masyarakat tidak pentingKolektivitas yang dibentuk negara lebih penting

Masyarakat lebih pentingdaripada individu

Individu diakui keberadaannyaHubunganindividu dan masyarakat selaras, serasi dan seimbang