Pancasila...

27
Bab II Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pidato Ir. Soekarno pada tanggal 24 September 1955 di Surabaya antara lain menyatakan : “…Aku bukan pencipta Pancasila; Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila dari buminya bangsa Indonesia sendiri. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya; aku gali kembali dan aku sembahkan Pancasila ini persada bangsa Indonesia kembali, untuk dipakai sebagai dasar wadah yang harus berisi masyarakat yang beraneka agama, beraneka suku, beraneka adat istiadat”. (Dardji Darmodihardjo dkk, 1991) Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Pancasila berasal dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri sejak sebelum bangsa Indonesia mengalami penjajahan. Nama Indonesia berasal dari tulisan-tulisan (Iqbal Hasan, 2002) sebagei berikut : 1. James Richardson Logan (Inggris), yang memberi nama “Indonesia” untuk kepulauan di Lautan Hindia. 2. W.E Maxwell tahun 1862 Masehi, memberi nama “Indonesia” untuk memberi nama bangsa yang tinggal kepulauan yang disebut Logan.

description

gfefgerfgtyigfyegfygrefyuregyufgyrfgurygfyuergfgrefrehgfhregfjhregfjhregfegrfgrejfregfgrehgrhegfrrgghgrehjgfhjrgfhjgrehjfghjregfhjrgfhjegfhjregfhjegrjegjhfre

Transcript of Pancasila...

Page 1: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Bab II

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Pidato Ir. Soekarno pada tanggal 24 September 1955 di Surabaya antara lain menyatakan :

“…Aku bukan pencipta Pancasila; Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Aku hanya menggali Pancasila dari buminya bangsa Indonesia sendiri. Pancasila

terbenam di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya; aku gali kembali dan aku

sembahkan Pancasila ini persada bangsa Indonesia kembali, untuk dipakai sebagai dasar

wadah yang harus berisi masyarakat yang beraneka agama, beraneka suku, beraneka adat

istiadat”. (Dardji Darmodihardjo dkk, 1991)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Pancasila berasal dari kehidupan bangsa Indonesia

sendiri sejak sebelum bangsa Indonesia mengalami penjajahan.

Nama Indonesia berasal dari tulisan-tulisan (Iqbal Hasan, 2002) sebagei berikut :

1. James Richardson Logan (Inggris), yang memberi nama “Indonesia” untuk kepulauan di

Lautan Hindia.

2. W.E Maxwell tahun 1862 Masehi, memberi nama “Indonesia” untuk memberi nama bangsa

yang tinggal kepulauan yang disebut Logan.

3. Adolf Bastian (Jerman), tahun 1889 Masehi, menggunakan istilah “Indonesia” untuk nama

kepulauan dan nama bangsa yang terletak di Lautan Hindia tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nama Indonesia mengandung dua makna, yaitu

makna geografis dan makna bangsa dalam arti politis.

Zaman Praseejarah Indonesia.

Prasejarah adalah kehidupan suatu bangsa sebelum ada peninggalan tertulis. Bangsa Indonesia,

berasal dari Asia Selatan kira-kira 2000 tahun sebelum masehi. Nenek moyang indonesia

tepatnya berasal dari daerah Yunani dan wilayah timur laut Indo China.

Page 2: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Kehidupan bangsa Indonesia pada zaman prasejarah dibedakan atas tiga tingkat kehidupan

sebagi berikut :

1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan → Manusia Indonesia hidup berkelompok.

2. Masa Bercocok Tanam → Mengolah alam, agar menghasilkan bahan makanan.

3. Masa Perundagian → Pembuatan benda-benda dari logam.

Berdasar peninggalan-peningalan pada masa prasejarah, menunjukkan bahwa mereka telah

menganut kepercayaan animisme, dinamisme dll. Dengan demikian nampak bahwa nilai-nilai

Pancasila telah mulai tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak Zaman Prasejarah.

Zaman Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia dimulai abad kelima, berdasar prasasti yang diketemukan di Kutai,

Kalimantan Timur. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, yang

berasal dari India.

A. Zaman Kuno

Dalam sejarah Indonesia, zaman kedatangan pengaruh India sampai datangnya pengaruh

Islam disebut Zaman Kuno. Awal sejarah Indonesia dimulai dengan diketemukannya prasasti

Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti tersebut menyebutkan bahwa, Mulawarman anak

Aswawarman cucu Kundungga.

Pada zaman kuno ini kerajaan-kerajaan di Indonesia yang tumbuh setelah Kutei, adalah

sebagai berikut : Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat dengan rajanya yang terkenal

Purnawarman sekitar abad ke lima. Sumber kerajaan ini beberapa prasasti antara lain prasasti

Citarum, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Muncul.

Dari China diperoleh berita mengenai kerajaan Kalingga di Jawa Tengah dengan Ratu

bernama Sima, yang terkenal keadilannya. Berikutnya di Sumatra berdiri kerajaan Melayu

dan Sriwijaya. Sriwijaya merupakan kerajaan besar di Indonesia yang berkembang antara

abad ke 7 sampai sekitar abad 11, dengan raja yang terkenal Balaputra.

Page 3: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Pada masa Sriwijaya nilai-nilai Pancasila telah nampak, misalnya telah berkembang agama

Budha. Sesuai ajaran agama Budha, nilai kemanusiaan juga berkembang, nilai persatuan

sudah dirintis melalui kekuasaan laut, kemakmuran rakyat sudah diupayakan dengan

perdagangan. Cita-cita kesejahteraan bersama tertulis “marvuat vanua criwijaya siddhayana

subhika” (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur). (Kaelan, 2003)

Berikutnya di Jawa Tengah tumbuh kerajaan Mataram Hindu sekitar abad ke 8, dengan

rajanya antara lain Sanjaya. Kerajaan ini mempunyai peninggalan yang terkenal yaitu Candi

Borobudur dan Prambanan. Abad 10 di Jawa Timur berkembang kerajaan Medang sebagai

kelanjutan kerajaan Mataram dari Jawa Tengah, dengan rajanya yang terkenal

Dharmawangsa dan Airlangga. Sepeninggal Airlangga abad 11, kerajaan pecah menjadi dua

Kediri dan Jenggala.

Akhir abad ke 13, Raden Wijaya berhasil mendirikan kerajaan Majapahit, setelah berhasil

mengusir pasukan Kubilai Khan yang telah diperalat untuk menjatuhkan Jayakatwang.

Majapahit mengalami zaman keemasan dibawah pemerintahan Hayam Wuruk dan patih

Gajah Mada. Gajah Mada telah berhasil mewujudkan “Sumpah Pelapa” nya untuk menguasai

seluruh Indonesia.

Pada masa Majapahit, nilai-nilai Pancasila semakin berkembang terbukti dengan

berkembangnya agama Hindu dan Budha, dan adanya semboyan “ Bhinneka Tunggal Ika tan

hana Dharma Mangrwa”.

Sepeninggal Gajah Mada, Majapahit makin lemah dan dipicu dengan perebutan kekuasaan

akhirnya runtuh sekitar tahun 1478 masehi.

B. Zaman Islam dan Kedatangan Bangsa Eropa

Agama Islam masuk ke Indonesia diperkirakan antara abad 7 – 13. Setelah agama Islam

berkembang di Indonesia berdirilah kerajaan-kerajaan Islam sbb; Kerajaan Samodra Pasai,

Demak, Ternate, Tidore, Banten, Aceh, Mataram, Goa (Makassar).

Page 4: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Bersamaan dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam datanglah bangsa Barat, yang

mengancam kemerdekaan perdagangan tersebut Islam, diawali oleh kedatangan Portugis di

Malaka pada tahun 1511, kemudian diikuti oleh Spanyol yang masuk ke Maluku dari

Filiphina pada tahun 1522.

Akhir abad ke 16, datang bangsa belanda ke Indonesia dan terjadilah persaingan antara

Portugis dan Belanda. Portugis terpaksa meninggalkan Indonesia, namun masih ada yang

tinggal di Timor-Timur yang berkuasa sampai Indonesia merdeka.

Belanda mendirikan Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), yang mempunyai hak-hak

istimewa untuk menguasai perdagangan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda,

Indonesia pernah dikuasai Perancis yaitu pada masa kekuasaan Gubernur Jendral Daendels

1808-1811. Inggris juga menguasai Indonesia antara tahun 1811-1816, dengan Gubernur

Jendralnya yang terkenal Raffles.

C. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah.

1. Perjuangan melawan Portugis dan Spanyol

Portugis datang ke Malaka tahun 1511, bangsa Indonesia langsung melakukan

perlawanan tahun 1512 dibawah pimpinan Katir dan Pati Unus dari Jawa.

2. Perjuangan melawan belanda

Perlawanan terhadap VOC tahun 1602-1799, perlawanan terhadap pemerintah Hindia

Belanda tahun 1800-1904, pergerakan nasional tahun 1908-1939.

3. Perjuangan melawan VOC

Perjuangan melawan VOC diawali dengan perlawanan Sultan Agung yang mengirim

pasukan Mataram ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629, namun me-ngalami kegagalan,

karena kekurangan makan, perbedaan senjata dan peng-khianatan. Hasanuddin yang

melakukan perlawanan di Makasar juga harus menandatangani perjanjian Bongaya yang

sangat merugikan Makasar pada tahun 1667.

Sultan Agung Tirtayasa dari banten tahun 1683 terpaksa harus mengakhiri

perlawanannya dengan VOC setelah puteranya Sultan Haji bekerja sama dengan Belanda.

Page 5: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Perlawanan terhadap VOC pada abad 18, dilakukan oleh Ibnu Iskandar dari Minangkabau

dan Mas Said dari Jawa Tengah. Perlawanan Mangkubumi diakhiri pecahnya kerajaan

Mataram atas Surakarta dan Yogyakarta dalam perjanjian Gianti 1755, Mangkubumi

sebagai Sultan Yogyakarta bergelar Hamengkubuwono I.

4. Perjuangan melawan Pemerintah Hindia Belanda

VOC jatuh pada tahun 1799, tidak berarti Indonesia lepas dari kekuasaan Belanda, karena

Indonesia dimasukkan ke dalam wilayah kerajaan Belanda dengan status jajahan.

Gubernur Jendral Daendels yang terkenal kekejamannya, terutama masalah “kerja rodi”.

Gubernur Jendral Van den Bosch terkenal dengan “tanam paksa” nya.

Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda pada abad 19 ini, dimulai oleh

Pattimura di Maluku pada tahun 1817, disambung Badarudhin di Palembang tahun 1919,

kemudian Imam Bonjol di Minangkabau tahun 1821-1837, Diponegoro di Jawa Tengah

1825-1830, Jelantik di Bali 1859, Pangeran Antasari di Banjarmasin 1860, tokoh-tokoh

perang Aceh seperti Teuku Cik di Tiro, Teuku Umar, Cut Nya Din, Panglima Polem

tahun 1873-1904, Anak Agung Made di Lombok 1894-1895 dan Si Singamangaraja

1899.

Tanam paksa 1830-1870 merupakan cara penghisapan Belanda yang sangat

menyengsarakan rakyat Indonesia, bahkan menimbulkan bahaya kelaparan. Namun

kemudian muncullah kaum liberal Belanda antara lain Baron van Hoevell dan Douwes

Dekker yang mengusulkan agar tanam paksa dihentikkan. Tahun 1870 Tanam Paksa

dihentikkan. Berkaitan dengan hal tersebut Van De Venter mengusulkan “Trias van De

Venter”, yaitu Edukasi, Irigasi dan Emigrasi / trans-migrasi, sebagai politik etish.

Dalam pelaksanaannya poltik etish lebih memberi keuntungan kepada Belanda.

Sehubungan dengan hal tersebut di Indonesia pada awal abad 20, lahirlah “Pergerakan

Nasional”.

5. Perjuangan Nasional

Faktor-faktor yang mendorong timbulnya pergerakan nasional ialah faktor luar negeri dan

faktor dalam negeri.

1. Faktor luar negeri :

Page 6: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia 1905

b. Revolusi di Filiphina oleh dr Jose Rizal 1898

c. Gerakan nasionalisme India oleh Tilak dan Gandhi

d. Revolusi di Cina oleh dr Sun Yat Sen 1911

2. Faktor dalam negeri, Rasa tidak puas bangsa Indonesia terhadap penindasan kolonial

Belanda.

Pergerakan nasional tersebut adalah, Budi Utomo yang berdiri 20 Mei 1908 dengan

tokohnya dr Wahidin Sudirohusodo, dr Soetomo, Sarekat Dagang Islam 1909 yang

kemudian berubah menjadi Sarekat Islam 1911 dengan tokohnya HOS Cokroaminoto.

Indische Partij 1912 dengan tokohnya Tiga Serangkai, Douwes Dekker,

Ciptomangunkusumo, Suwardi Suryaningrat (kemudian terkenla dengan nama Ki

Hajar Dewantoro setelah mendirikan Taman Siswa 1922.

Tahun 1922 muncul Perhimpunan Indonesia yang didirikan Pelajar Indonesia di

negeri Belanda, dengan tokohnya antara lain Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo.

Selain pertai-partai politik pada masa pergerakan nasional juga berdiri gerakan

Wanita dan gerakan Pemuda. Gerakan Pemuda seperti Trikoro Darmo, Yong Java,

Yong Ambon, Yong Celebes, Yong Sumatra dsb, yang pada bulan Oktober tahun

1928 mengadakan Kongres Pemuda II dan berhasil mengeluarkan “Sumpah Pemuda”

yang mengakui Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Indonesia. Selanjutnya gerakan

Pemuda bergabung menjadi satu dengan nama Indonesia Muda.

Gerakan wanita, seperti Wanito Mulya, Wanito Hadi, Wanito Merdiko, Puteri Sedar

dsb, pada tanggal 22 Desember 1928 mengadakan Kongres Wanita, yang intinya

mendukung pergerakan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Perlawanan Terhadap Jepang 1942-1945

Penjajahan Jepang di Indonesia mulai secara resmi tanggal 9 Maret 1942. Tanggal 20

Maret 1942, Jepang mengeluarkan Undang-Undang No. 3 yang melarang segala macam

pebincangan, pergerakan, dan anjuran atau pro-paganda perihal peraturan dan susunan

negara. Selain itu Jepang mendirikan organisasi-organisasi Tiga A (Nippon Cahaya

Asia), Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin empat serangkai Ir. Soekarno, Drs.

Page 7: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H. Mas Mansyur. Jepang juga mendirikan

Pembela Tanah Air (Peta), Sienendan, Kei Bodan, Heiho dan organisasi wanita Fujinkai.

Romusha adalah kerja paksa yang sangat menyiksa bangsa Indonesia, sehingga banyak

yang meninggal.

6.Perlawanan terhadap Jepang dilakukan melalui gerakan yang legal maupun ilegal.

Secara legal melalui gerakan yang didirikan oleh Jepang seperti Tiga A, Putera dan Peta.

Sedangkan yang ilegal melalui gerakan di bawah tanah yang dipimpin antara lain St.

Syahrir, Soekarni, Mr. Amir Syarifuddin dan lain-lain.

D. Proses Perumusan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945

Tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang melawan Sekutu semain terdesak. Oleh karena

itu pada tanggal 7 September 1944 P.M Koiso mengeluarkan pengumuman secara resmi

tentang janji kemerdekaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan, dan bendera

Merah Putih boleh dikibarkan disamping bendera Jepang.

BPUPKI baru dibentuk tanggal 29 April 1945, dan dilantik tanggal 28 Mei 1945, dengan

susunan sebagai berikut :

Ketua : Dr K.R.T Rajiman Wediodiningrat.

Ketua Muda : Ichibangase (anggota luar biasa bangsa Jepang)

Ketua Muda : R.P. Soeroso (merangkap Kepala TU)

Anggota : 60 orang tidak termasuk Ketua dan Ketua Muda.

BPUPKI bersidang dua kali : sidang pertama, 29 Mei – 1 Juni 1945, dan yang kedua tanggal

10 Juli – 17 Juli 1945.

Sidang BPUPKI yang pertama 29 Mei – 1 Juni 1945

Dalam sidang pertama diusulkan dan dibahas mengenai Dasar Negara. Dalam sidang tersebut

yang berbicara mengenai Dasar Negara, 3 orang Yaitu : Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo dan

Ir. Soekarno.

Page 8: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muh Yamin berpidato menyampaikan Dasar Negara,

Kebangsaan Negara Indonesia sebagai berikut (Dadrji Darmodihardjo, dkk, 1991)

I. Peri Kebangsaan

II. Peri Kemanusiaan

III. Peri Ketuhanan

IV. Peri Kerakyatan (A. Permusyawaratan, B. Perwakilan, C. Kebijaksanaan)

V. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)

Setelah selesai pidato, menyampaikan usul tertulis naskah rancangan UUD, yang memuat

rumusan lima dasar negara sbb :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada 31 Mei, 1945 Prof. Soepomo menyampaikan pidatonya.

Pada 1 Juni 1945, giliran Ir Soekarno menyampaikan pidatonya, dengan rumusan dasar Negara.

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Keutuhan yang berkebudayaan

Kemudian diusulkan supaya 5 dasar itu dinamakan Pancasila.

Kemudian sidang BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang jumlahnya 8 orang sebagai berikut :

Ketua : Ir Soekarno

Anggota : 1. K.H.A. Wachid Hasyim

2. Mr Muh. Yamin

3. Mr. A.A. Maramis

4. M. Soetardjo Kartodikoesoemo

5. R. Oto Iskandar Dinata

Page 9: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

6. Drs. Moh. Hatta

7. Ki Bagus H. Hadikoesoemo

Tugas Panitia Kecil adalah menggolong-golongkan dan memeriksa catatan-catatan tertulis

selama sidang. Mereka membentuk Panitia Kecil 9 orang (kemudian terkenal dengan Panitia

Sembilan) sebagai berikut :

1. Ir Soekarno

2. Drs. Moh. Hatta

3. Mr. Muh. Yamin

4. Wachid Hasyim

5. Mr. A.A. Maramis

6. Mr. Soebardjo

7. Kyai Abdul Kahar Moezakkir

8. Abikoesno Tjokrosoejoso

9. Haji Agus Salim

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil menyusun Rancangan Pembukaan Hukum

Dasar, yang memuat dasar Negara

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Bahan anggota baru sebanyak 6 orang. Ir. Soekarno melaporkan hasil Panitia Kecil yang

bersama dengan 38 orang anggota BPUPKI membentuk Panitia Kecil 9 Orang (Panitia

Sembilan). Panitia Kecil 9 orang pada 22 Juni 1945 menyusun Rancangan Pembukaan Hukum

Dasar ( Piagam Jakarta) (Usman Surya Patri, 1985). Keputusan mengenai bentuk Negara dengan

hasil 55 orang setuju bentuk Republik.

Rapat Pleno tanggal 11 Juni 1945, keputusan penting mengenai daerah Negara baru, 39 orang

memilih Hindia Belanda dahulu, Malaka, Borneo Utara, Papua, Timor dan kepulauan

sekelilingnya, 19 orang memilih Hindia Belanda dahulu, 6 orang memilih Hindia Belanda dahulu

ditambah Malaka dikurangi Papua, 1 orang memilih lain-lain dan 1 orang blanko.

Page 10: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Keputusan lain membentuk 3 Panitia, yaitu :

1. Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar.

Ketua : Ir Soekarno

Anggota: 1. Mr. A.A. Maramis

2. R. Oto Iskandar Dinata

3. B.P.H. Poeroebojo

4. Haji Agus Salim

5. Mr. Soebardjo

6. Prof. Dr. Soepomo

7. Mr. Ny. Maria Ulfa Santosa

8. K.H.A. Wachid Hasyim

9. Parada Harahap

10. Mr.J. Latuharhary

11. Mr. R. Soesanto Tirto Prodjo

12. Mr.K.R.T. Wongsonagoro

13. KF. M TH Woerjaningrat

14. Mr. R.M. Sartono

15. Mr. R. Pandji Singgih

16. Mr. Tan Eng Hoa

17. Prof. Dr. P.A. H. Djajadiningrat

18. Dr. Soekiman

Ditambah seorang anggota istimewa bangsa Jepang Myaro.

2. Penitia Pembela Tanah Air :

Ketua : Abikoesno Tjokrosoejoso

Anggota: 1. Abdul Kadir

2. Prof. Dr. R. Djaenal Asikin Widjaja Koesoemo

3. BPH. Bintoro

4. Mr. R. Hendromartono

5. A.K Muzakkir

6. Haji. Ah. Sanoesi

Page 11: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

7. Ir. R. Ashar Soetedjoe Moenandar

8. Mr.R. Samsoedin

9. R. Soekardjo Wirjopranoto

10. R.M.T.A Soerjo

11. Abdul Kaffar

12. K.H Masjkoer

13. K. Abdul Halim

14. R.A.A Soemitro Kolopaking Poerbonegoro

15. R. Soedirman

16. R. Azis

17. Mohammad Noer

18 R. Abdoelrahim Pratalykrama

19. Lim Koen Hian

20. Dr. R. Boentaran Martoatmodjo

21. R. Roeslan Wongsokoesoemo

22. Nj. RSS. Soenarjo Mangoenpoespito

Ditanbah anggota istimewa bangsa Jepang Tanaka Kakka dan Matuura.

3. Panitia Keuangan dan Perekonomian

Ketua : Drs. Moh. Hatta

Anggota: 1. Ir. RMP. Soerachman Tjokroadisoerdjo

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo

3. M. Soetardjo Kartohadikoesoemo

4. Dr. Samsi

5. Prof. Ir. R. Roesono

6. Surio Hamidjojo

7. K.H. Dewantoro

8. Dr. R. Koesoemah Atmadja

9. A.M. Dasaad

10. Oiej Tjonng Hauw

11. Prof. Dr. R. Djaenal Asikin Widjajakoesoemo

Page 12: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

12. F.P. Dahler

13. Besar

14. Mr. Muh. Yamin

15. A. Baswedan

16. K. Bagoes H. Hadiloesoemo

17. Mr. R.Sastromoeljono

18 Abdul Fatah Hasan

19. K.H. M. Mansoer

20. Oeij Tiang Tjoei

21. R.A.A. Wiranatakoesoemo

22. Mr. R. Soewandi

Panitia Perancang Undang-Undang Dasar membentuk panita Perancang “Decaration of Rights”

yang terdiri dari Mr. A. Soebardjo sebagi ketua, Dr. Soekiman dan Parada Harabap sebagai

anggota

Sidang tanggal 14 Juli 1845m Panitia Perancang Perundang-undanga Dasar melaporkan hasil

kerjanya berupa rancangan Undang-undang Dasar yang terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :

a. Pernyataan Indonesia merdeka atau Declaration of Independence, yang berisi dakwaan

terhadap penjajahan Belanda.

b. Pembukan Undang-Undang Dasar yang dihasilkan Panitia Sembilan, yang memuat dasar

Negara Pancasila.

c. Pasal-pasal Undang-Undang Dasar (hasil kerja Panitia Kecil Perancang UUD) yang terdiri

dari atas 42 pasal, termasuk 5 pasal Aturan Peralihan dan ipasal Tambahan.

7 Agustus 1945 Pemerintahan tentara Jepang mengeluarkan pengumuman akan dibentuknya

Panitia Persiapan Kemerdekaan, pada pertangah bulan agustus 1945. Tanggal 8 Agustus 1945 Ir.

Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wediodiningrat dipanggil ke Saigon menghadap

Jendral Besar Terauchi. Pada 9 Agustus 1945, Jendral Terauchi memberi 3 cap, yaitu :

1. Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persediaan Kemerdekaan, Moh. Hatta sebagai

wakil ketua, dan Radjiman sebagai anggota.

2. Peanitia persiapan kemerdekaan boleh bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945.

3. Lekas tidaknya pekerjaan panitia diserahkan seluruhnya kepada panitia.

Page 13: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Dokuritsu Zyunbi Iinkai terdiri atas 21 orang,

termasuk ketua dan wakil ketua, dengan susunan sebagai berikut :

1. Ir Soekarno (ketua)

2. Drs Moh Hatta (wakil)

Sedang anggota :

3. Drs. Radjiman Wediodiningrat

4. Ki Bagoes Hadikoesoemo

5. Oto ISkandardinata

6. Pangeran Purubaya

7. Soetardjo Kartohamidjojo

8. Prof. Mr. Mr. Dr. Soepomo

9. Abdul Kadir

10. Drs. Yap Tjwan Bing

11. Pangeran Soerjohamidjojo

12. Dr. Moh. Tohir

13. Mr. Abdul Abbas

14. Dr. Ratulangi

15. Andi Pangerang

16. Mr. Latuharhary

17. Mr. Pudja

18. A.H. Hamdan

19. R.P. Soeroso

20. Abdul Wachid Hasyim

21. Mr. Mohammad Hasan

Panitia Persiapan Kemerdekaan akan dilantik 18 Agustus 1945, dandan akan bersidang 19

Agustus 1945, dengan bahan-bahan yang telah dipersiapkan Badan Penyelidik.

Setelah Jepang menyerah kalah kepada Sekutu, terjadi perbedaan pendapat antara golongan

pemuda dan golongan tua. Para pemuda melarikan Ir. Soekarno beserta keluarga dan DRs. Moh.

Hatta ke Rengasdengklok, pada tanggal 16 Agustus 1946/

Page 14: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Tanggal 16 malam 17 Agustus 1945 golongan muda dan golongan tua berkumpul di rumah

Maeda opsir Jepang yang simpati terhadap perjuangan Indonesia, untuk menyusun naskah

proklamasi.

Proklamasi kemerdekaan

Tanggal 17 Agustus 1945, jam 10.00 waktu Jawa, proklamasi dibaca oleh Ir. Soekarno,

kemudian dikibarkan bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.

Makna proklamasi sebagai berikut :

1. Proklamasi kemerdekaan pada hakekatnya merupakan titik kulminasi sejarah perjuangan

bangsa Indonesia yang telah lama mengalami penindasan penjajah selama 350 tahun.

2. Dari sudut ilmu hukum : keputusan atau pernyataan yang telah menghapus tata hukum

colonial diganti dengan tata hukum nasional.

3. Dari sudut politis ideologis, proklamasi melepaskan bangsa Indonesia dari segala belenggu

penjajahan sekaligus membangun perumahan baru yang bebas, merdeka dan berdaulat penuh.

Pengesahan Undang-Undang Dasar

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia bersidang yang

pertama, mengahasilkan keputusan sebagai berikut :

1. Pengesahan UUD yang terdiri dari pembukaan dan pasal-pasal setelah melalui beberapa

penyempurnaan.

2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dipilih sebagai presiden dan wakil presiden.

Perubahan dari rancangan UUD menjadi UUD yang disahkan oleh PPKI 18 Agustus 1945 adalah

sebagai berikut :

1. Declaration of Independence yang panjang dihapus

2. Istilah mukadimah diganti dengan pembukaan

3. Kata hukum dasar diganti dengan Undang-Undang Dasar

4. Ketuhanan dengan menjalankan syariat islam bagi pemeluknya, diganti dengan Ketuhanan

Yang Maha Esa

5. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, diganti dengan Kemanusiaan yang adil

dan beradab

6. Presiden harus orang Indonesia asli dan beragama islam, diganti dengan Orang Indonesia

Asli

Page 15: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

7. Dua orang Wakil Presiden diganti dengan seorang Wakil Presiden

8. ……………selama perang Pimpinan Perang dipegang oleh Jepang dengan persetujuan

pemerintahan Indonesia, dihapuskan

9. Jumlah pasal dari 42 menjadi 43 pasal, termasuk pasal Aturan Peralihan dan dua pasal

Aturan Tambahan

Pada tanggal 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesua menetapkan dua

keputusan lagi :

1. Penetapan 12 (dua belas) kementrian yaitu Departemen Dalam Negeri, Luar Negeri,

Kehakiman, Penerangan, Pengajaran, Sosial, Pertahanan, dan Pekerjaan Umum.

2. Pembagian Daerah Republik Indonesia dalam 8 (delapan) propinsi yaitu : Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.

Dalam sidang tanggal 22 Agustus 1945, mengambil keputusan membentuk : KOmite Nasional

dan Bada Keamanan Rakyat.

E. Revolusi Fisik 1945-1949

Tanggal 19 September 1945 terjadilah “Insiden Bendera” di Hotel Yamato, Tunjungan

Surabaya.

Tentara Sekutu Komando Asia Tenggara menugaskan Allied Forces Netherlands Eastindies

(AFNEI) ke Indonesia dibawah pimpinan Letjen Christison. Tanggal 29 September merekan

mendarat di Jakarta, kemudian diikuti di daerah lain seperti di Padang, Medan, Bandung, dan

Surabaya.

Bangsa Indonesia berusaha melawan propaganda Belanda dengan mengeluarkan 3 (tiga)

buah maklumat :

1. Maklumat Wakil Presiden NO. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasan

Luar Biasa Presiden, dengan member kekuasaan menetapkan GBHN dengan legislative

kepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Dengan demikian KNIP diserahi tugas-

tugas sebagai MPR dan DPR

2. Maklumat pemerintah 3 November 1945, tentang pembentukan partai politik. Maksudnya

agar Negara-negara barat menilai Indonesia sebagai Negara demokrasi.

3. Maklumat pemerintah 14 November 1945 tentang perubahan kabinet. Kabinet

presidensiil diubah menjadi kabinet ministriil dengan Syahrir sebagai Perdana Menteri.

Page 16: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Pertempuran antara Sekutu yang diboncengi NICA dimulai di Surabaya 28 Oktober 1945.

Tanggal 10 November Surabaya digempur sekutu dari darat, laut dan udara. Karena

hebatnya semangat bertempur rakyat Surabaya dan korban jiwa raga yang beribu-ribu dalam

pertempurah 10 November diperingati sebagai “Hari Pahlawan”.

Pertempuran berikutnya antara lain adalah pertempuran Ambarawa bulan Desember 1945.

Di Sumatera juga terjadi serangan Sekutu yaitu di Medan, Padang, Bukittinggi dan Aceh

pada bulan November 1945 pertempuran di Bandung terjadi pada bulan Maret 1946, diikuti

dengan pertempuran di daerah Jawa Barat Lainnya.

Bulan November 1946 baru dapat dilaksanakan perudingan Linggarjati. Walaupun

Linggarjati telah ditandatangani 25 Maret 1947, Belanda mengingkari perundingan tersebut,

dengan melakukan serangan ke wilayah RI yang dikenal dengan Agresi Militer Pertama.

KTN berhasil mendesak Belanda mengadakan perundingan Renville tanggal 8 Desember

1947. Hasil perundingan ditandatangani 18 Januari 1948.

Belanda mengikuti perundingan lagi, dengan adanya “Agresi Militer Kedua”, pada tanggal

23 Agustus 1949 diaadakanlah “Konferensi Meja Budar” di Den Haag antara Wakil RI,

wakil Bijeenkomst voor federal Overleg (BFO) yaitu wakil Negara Bagian, wakil negeri

Belanda dan UNCI, tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan yang isinya Belanda

menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) akhir 1949,akhirnya pengakuan

kedaulatan ditandatangani 27 Desember 1949.

F. Negara Kesatuan RI 1950-1959

Pada tanggal 19 Mei tercapailah pesetujuan antara pemerintah pusat dan Negara-negara

bagian untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus secara

resmi kemabli ke Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Undang-Undang Dasar

Sementara 1950 (UUDS 1950). Indonesia menjadi anggota PBB yang ke 60 pada bulan

September 1950.

Pada awal pemerintahan ini sudah terjadi beberapa pemberontakan. Namun ke luar.

Indonesia berhasil menjadi salah satu pemrakarsa dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika.

Tahun 1955 pemerintah berhasil mengadakan pemilihan umum untuk memilih DPR dan

Dewan Konstituante. Anggota DPR berjumlah 272 orang dilantik 20 Maret 1956, sedang

Dewan Konstituanye 542 orang dilantik 10 November 1956.

Page 17: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

Dewan Konstituate yang bertugas menyusun Undang-Undang Dasar baru sebagai pengganti

UUDS 1950, bersidang selama dua tahun lima bulan gagal menetapkan UUD. Oleh karena

itu presiden Soekarno menyatakan Negara dalam keadaan gat / darurat dan mengeluarkan

“Dekrit Presiden 5 Juli 1959” yang isinya sebagai berikut :

1. Menetapkan pembubaran Dewan Konstituante.

2. Menetapkan berlakunya kembali Undan-Undang Dasar 1945, dan tidak berlakunya lagi

UUDS 1950.

3. Akan segera dibentuk MPRS, DPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

G. Masa antara 1959-1965

Masa antara 1959-1965 oleh Orde Baru disebut sebagai masa Orde Lama, karena dianggap

masa yang menyimpang dari UUD 1945.

Penyimpangan tersebut antara lain adalah :

1. Adanya Penpres untuk membentuk DPRS, MPRS, dan DPAS.

2. Manifesto Politik (konsepsi Presiden) oleh MPRS ditetapkan sebagai GBHN dalam Tap

I/MPRS/1963.

3. Pengangkatan Presiden Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup oleh MPRS dalam Tap

I/MPRS/ 1963.

4. Hak budget DPR tidak berjalan.

5. Ketua MPRS, DPR-GR, DPA, MA diangkat sebagai menko, sehingga kedudukannya di

bawah presiden.

6. Nasakom disamakan dengan Pancasila.

7. Politik Luar Negeri RI cnodong ke Timur (komunis), terbukti dengan pembentukan

“Pyongyang-peking” dan Indonesiia keluar dari PBB.

8. Pemberlakuan “demokrasi terpimpin” yang ditegaskan dalam TapVII/MPRS/1965, dinilai

menjurus ke otoriter.

Dalam keadaan penyimpangan-penyimpangan tersebut di atas terjadilah pemberontakan G30

S/PKI pada 30 September 1965.

H. Masa Orde Baru Tahun 1966-1998

Awal 1966, tepatnya 10 Januari 1966 terjadilah demonstrasi yang dipelopori Kesatan Aksi

Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)

Page 18: Pancasila ringkasanfkkegfhewgfjhgfhjfgehjfgjhrgfjhrfgjregfjhergfjhrgjhregfhjgrjhgjhegrjhgjhghjgfjhgfhjgfjhrgfrhjgfhjgrejh

mengajukan tiga tuntutan yang terkenal dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat), yang isinya

sebagai berikut :

1. Bubaarkan PKI

2. Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur PKI

3. Turunkan harga

Dengan alas an pengemban “Surat Perintah 11 Maret” kekuasaan pemerintahan pada

kenyataannya dipegang oleh Letjen Soeharto. Tanggal 12 Maret 1966, Letjen Soeharto

membubarkan PKI dan ormas-ormasnya. Berikutnya diadakan Sidang MPRS yang ke IV

tahun 1966 untuk mengoreksi penyimpangan Orde Lama, serta mengganti dengan Tap-tap

yang baru yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Selanjutnya Orde Baru berusaha melaksanakan ketentuan dalam UUD 1945, yaitu

mengadakan Pemilihan UMum setiap lima tahun (1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997).

Pada masa Orde Baru, sebetulnya suadah ada yang berusaha menentang baik dengan

demonstrasi maupun dengan “Petisi 50”, suara vocal beberapa anggota DPR. Namun semua

dapat ditekan dengan penjara atau recall DPR.

Krisi moneter pada bulan November 1997 memicu demonstrasi menuntut reformasi total.

Akhirnya Presiden SOehartomengundurkan diri 21 Mei 1998.

I. Masa Reformasi 1998-Sekarang.

Awal reformasi kekuasaan dipegang oleh Presiden Habibie. Pemerintah memulai dengan

mengadakan pemilu yang jurdil tahun 1999 yang diikuti 48 partai politik. Hasil pemilu

dimenangkan Patrai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang dipimpin Megawati

Soekarno Puteri. Namun dalam Sidang Umum MPR tahun 1999 terpilih Abdur Rachman

Wahid sebagai Presiden RI.

Pada masa reformasi UUD 1945 mengalami amandemen sapai empat kali, yaitu perubahan

pertama disahkan 19 Oktober 1999, kedua disahkan 10 Agustus 2000, ketiga disahkan 10

November 2001, dan keempat disahkan 10 Agustus 2002.

Sebetulnya sudah Nampak ada enam perubahan, yaitu pemerintahan yang sentralisasi menuju

pemerintahan yang desentralisasi dengna pemberian otonomi yang lebih luas kepada daerah

(Otoda). Perubahan peran militer, perubahan orientasi sistem perekonomian nasional,

perubahan sistem kepartaian, desakralisasi UUD 1945, dan kebijakan yang parisipatoris

(Margono dkk, 2002).