Pancasila 7
-
Upload
ahmad-wahyudin-rockn-roll -
Category
Documents
-
view
310 -
download
0
Transcript of Pancasila 7
MAKALAH
PENDIDIKAN MORAL BANGSA INDONESIA
UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
OLEH :
NAMA : ADRIANUS FAJAR D,P
NIM : 10108244084
KELAS : F
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufiq, dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas akhir pancasila pada semester 1.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangandan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yangbersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas saya menyampaikan terima kasih yang takterhingga kepada kedua orangtua saya, Bapak /Ibu dosen dan teman-teman yang telahmemberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untukkeberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Saya selaku penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaatnya bagi para pembaca. Amin.
Wates, 28 November 2010
Penyusun.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................................i
Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pendidikan Moral............................................................................................................3
B. Pentingnya Pendidikan Moral.........................................................................................3
C. Pengaruh Negativ Globalisasi Terhadap Moral Generasi Muda.....................................5
D. Penyebab Merosotnya Moral Generasi Muda.................................................................7
E. Peran Pancasila Dalam Pendidikan Moral.......................................................................9
F. Usaha-usaha Memperbaiki Moral Generasi Muda..........................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era Modern sekarang ini telah banyak terjadi perubahan-
perubahan baik dalam bidang ekonomi,bidang politik, maupun dalam
bidang budaya yang disebabkan oleh adanya Globalisasi. Globalisasi dapat
menjadikan nilai-nilai kearifan lokal yang luhur menjadi luntur. Dalam hal
ini bangsa Indonesia harus mampu menyikapi adanya pengaruh
Globalisasi ini dengan cermat, hati-hati, dan teliti dalam mengambil sikap
dan persepsi. Karena pengaruh Globalisasi ini tidak serta merta selalu
membawa dampak postif atau kehidupan yang lebik baik, namun juga
membawa dampak yang sangat buruk. Seperti contoh misalnya dalam
dalam bidang ekonomi,yaitu adanya pemenuhan kebutuhan negara yang
selalu mengantukan dari negara lain, adanya pola hidup masyarakat yang
konsumtif, dalam bidang politik seperti terjadinya peperangan antar
kelompok, antar masyarakat, maupun antar Negara satu dengan Negara
yang lainnya yang hanya memperebutkan suatu wilayah atau kekuasaan
yang tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan nilai-nilai
moral, dan nilai-nilai perdamaian.
Dari adanya pengaruh globalisasi ini, tidak sedikit generasi muda
yang justru lebih banyak mengambil sisi-sisi negative dari adanya
pengaruh globalisasi ini. Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya hal
seperti itu, maka diperlukan adanya pendidikan moral kepada masyarakat.
Pendidikan moral dapat diperoleh melalui lembaga-lembaga tertentu
seperti keluarga, lembaga yang ada dimasyarakat, dan lembaga pendidikan
atau sekolah. Pendidikan moral sangat penting sekali dalam menjaga
eksistensi bangsa Indonesia dalam pengaruh Globalisasi.
B. Rumusan Masalah
Apa itu moral?
Apa pendidikan moral itu?
Bagaimana pentingnya pendidikan moral bangsa Indonesia?
Apa pengaruh negative globalisasi terhadap moral generasi muda?
Apa yang menyebabkan merosotnya moral generasi muda?
Apa peran pancasila dalam hal ini?
Apa Usaha-usaha dalam memperbaiki moral generasi muda
BAB IIPEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN MORAL
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin “mores” yang berarti adat
kebiasaan, akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin
atau tata tertib nurani yang menjadi prmbimbing tingkah laku batin dalam
hidup (Poepoprodjo, 1986;BP-7,1993;Soegito,2002). Bila kita membandingkan
dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata
‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu
kebiasaan,adat.
Dengan kata lain, kalau arti kata ’moral’ sama dengan kata ‘etika’, maka
rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu ‘etika’
dari bahasa Yunani dan ‘moral’ dari bahasa Latin. Jadi bila kita mengatakan
bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral, maka kita
menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis
yang berlaku dalam masyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa
itu bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-
norma yang tidak baik.
‘Moralitas’ (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada
dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang
“moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik
buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
B. PENTINGNYA PENDIDIKAN MORAL
Mengingat perkembangan moral manusia di Indonesia, maka tentu akan
ada sebuah proses yang tak lepas dari perkembangan moral itu sendiri. Proses
yang dimaksud adalah yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan moral
sangatlah perlu bagi manusia, karena melalui pendidikan perkembangan
moral diharapkan mampu berjalan dengan baik, serasi dan sesuai dengan
norma demi harkat dan martabat manusia itu sendiri.
Di Indonesia pendidikan moral telah ada dalam setiap jenjang pendidikan.
Di Sekolah Dasar perkembangan pendidikan moral tak pernah beranjak dari
nilai-nilai luhur yang ada dalam tatanan moral bangsa Indonesia yang
termaktub jelas dalam Pancasila sebagai dasar Negara. Pendidikan Moral
Pancasila, yang sejak dari pendidikan dasar telah diajarkan tentu memiliki
tujuan yang sangat mulia, tiada lain untuk membentuk anak negeri sebagai
individu yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan, tenggang rasa demi
persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta
berkeadilan hakiki.
Berangkat dari tujuan tersebut diatas maka dalam pelaksanaannya terdapat
tiga faktor penting dalam pendidikan moral di Indonesia yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Peserta didik yang sejatinya memiliki tingkat kesadaran dan dan perbedaan
perkembangan kesadaran moral yang tidak merata maka perlu dilakukan
identifikasi yang berujung pada sebuah pengertian mengenai kondisi
perkembangan moral dari peserta didik itu sendiri.
2. Nilai-nilai (moral) Pancasila, berdasarkan tahapan kesadaran dan
perkembangan moral manusia maka perlu di ketahui pula tingkat tahapan
kemampuan peserta didik. Hal ini penting mengingat dengan tahapan dan
tingkatan yang berbeda itu pula maka semua nilai-nilai moral yang
terkandung dalam penididkan moral tersebut memiliki batasan-batasan
tertentu untuk dapat terpatri pada kesadaran moral peserta didik. Dengan
kata lain, kalaulah pancasila memiliki 36 butir nilai moral, maka harus
difahami pula proses pemahaman peserta didik berdasar pada tingkat
kesadaran dan tingkat kekuatan nilai kesadaran itu sendiri.
3. Guru Sebagai fasilitator, apabila kita kembali mengingat teori
perkembangan moral manusia dari Kohlberg dengan 4 dalilnya maka guru
seyogyanya adalah fasilitator yang memberikan kemungkinan bagi siswa
untuk memahami dan menghayati nilai-nilai pendidikan moral itu.
Dengan memperhatikan tiga hal diatas maka proses perkembangan moral
manusia yang berjalan dalam jalur pendidikan tentu akan berjalan sesuai
dengan tahapan perkembangan moral pada tiap diri manusia.
C. Pengaruh Negative Globalisasi Terhadap Moral Generasi Muda
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah ( dimensi ruang dan waktu ) . Menurut Edison A
Jamli dalam buku Kewarganegaraannya, menyebut globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada satu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di
dunia. Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam
interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin
dipersempit dan waktu semakin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi
pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga
segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas
ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari
kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh ini meliputi dua dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Globalisasi memang tidak hanya menawarkan
kemajuan pembangunan dan menggeliatnya roda perekonomian karena sekat-
sekat pasar yang ada dihapuskan hingga terbukalah peluang pasar tanpa batas.
Ketangguhan bangsa kita diuji di era ini, tidak hanya melalui persaingan usaha
yang bebas dan tak terbatas, namun bangsa kita juga diuji menghadapi
teknologi maju ditengah keterbatasan berpikir dan kultur budaya dan agama
yang sedikit demi sedikit mulai memudar. Salah satu dampak negatif juga
terjadi di masyarakat, khususnya generasi muda.
Ancaman rusaknya satu generasi akibat globalisasi bisa saja terjadi ketika
banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia, hal
ini ditunjukkan dari gejala yang muncul dari kehidupan sehari-hari anak
muda. Mulai dari model pakaian yang dari waktu ke waktu semakin minim
serta perubahan gaya hidup yang berkiblat ke dunia barat dan menyisihkan
budaya luhur bangsa. Kemajuan teknologi selain memberikan manfaat
ternyata juga dampak negatif, seperti internet dan handphone. Kedua barang
hasil kemajuan teknologi ketika tidak dibarengi dengan kematangan wawasan
berpikir penggunanya akan menjadikan bumerang bagi penggunanya, lantaran
mereka tidak menggunakan untuk kegiatan yang bermanfaat namun cenderung
digunakan untuk kegiatan yang merusak mental, seperti menonton film
biru/BF. Keberadaan internet dan HP ( Handphone) ini secara tidak langsung
melemahkan rasa sosial penggunanya kepada masyarakat sekitar, namun juga
membuat lemah kontrol sosial (Social Control ) di sekelilingnya, lantaran
penggunaan yang tanpa batas.
Kelompok anak dan remaja menjadi obyek sasaran yang paling rentan
menjadi korban era globalisasi. Berkurangnya perhatian, pengawasan orang
tua kepada anak semakin memperparah keadaan. Karena alasan ekonomi,
orang tua secara tidak sengaja atau pun sengaja memposisikan anaknya
menjadi korban globalisasi. Berbagai kasus asusila dan kriminalitas terjadi
karena anak dan remaja terhimpit teknologi yang tanpa batas dan ekonomi
keluarga yang kurang. Satu demi satu peristiwa kriminalitas yang berbau
asusila hingga perdagangan manusia terjadi lantaran ketidakmampuan kita
membendung masuknya budaya luar yang sangat kontradiktif dengan kearifan
budaya lokal.
Menjadi pertanyaan, apa yang salah dengan negeri ini ?, apakah
globalisasi ini tidak perlu ada ?, apakah sudah terjadi degradasi moral terhadap
remaja, ataukah ada sistem pendidikan yang salah ?, atau agama sudah tidak
lagi menjadi anutan masyarakat, lantas bagaimana kontrol sosial dari
masyarakat sekitar, sehingga dimana-mana terjadi berbagai peristiwa yang
memprihatin kita semua
D. PENYEBAB MEROSOTNYA MORAL GENERASI MUDA
1. Semakin melekatnya materialistik, konsumerisme, sekulerisme dan
individualistic dalam masyarakat.
Materialistik adalah sifat yang lebih menghargai material atau
kebendaan. Konsumerisme yaitu sikap yang konsumtif dalam
membelanjakan atau mengeluarkan sesuatu demi mendapatkan
keinginan. Sekulerisme adalah pemisahan antara materi agama dengan
keduniaan. Sedangkan Individualistik yaitu sikap seseorang yang lebih
senang menyendiri dan kurang membutuhkan bantuan orang lain.
2. Globalisasi
Globalisasi adalah peningkatan keterkaitan dan ketergantungan
antarbangsa di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk ineraksi lain sehingga
batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Dalam hal ini,
nilai-nilai dan moral pun mengalami interaksi dengan nilai-nilai dari
budaya bangsa lain, sehingga apabila tak dapat menangani dengan baik
akan mengancam eksistensi jati diri bangsa.
3. Kian berkurangnya nilai nilai pendidikan moral di tiap jenjang
pendidikan formal.
Mulai dari pendidikan formal tingkat dasar sampai perguruan tinggi
pendidikan cenderung diarahkan kepada pencapaian kemampuan
kognitif siswa saja. Sedangkan ranah afektif kurang mendapat
perhatian yang lebih. Padahal pendidikan seharusnya menjadikan
siswa tak hanya mencapai aspek kognitif saja, tapi juga aspek afektif
dan juga psikomotor.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat
Selain mempermudah berbagai kehidupan manusia, teknologi yang
semakin maju juga memungkinkan manusia untuk mendapatkan segala
informasi yang ingin diketahui secara cepat. Hal ini tentu kurang baik
apabila sarana yang seharusnya menunjang kehidupan manusia
menjadi lebih baik malah menjadikan berkurangnya moral yang
dimiliki. Contohnya, internet memungkinkan generasi muda
mengakses informasi ke segala hal, termasuk kepada konten-konten
yang vulgar dan tak senonoh menjadikan merasuknya nilai moral yang
tak baik.
E. PERAN PANCASILA DALAM PENDIDIKAN MORAL
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila juga memiliki
banyak nilai – nilai moral yang terkandung didalamnya, sehingga Pancasila
berperan sangat penting dalam pembentukan moral bangsa. Peran Pancasila
dalam hal ini adalah sebagai penyaring atau filter terhadap masuknya pengaruh
–pengaruh dari luar negeri sebagai dampak dari era globalisasi. Pancasila akan
mengambil nilai-nilai yang baik dan akan membuang nilai-nilai yang buruk
atau yang kurang sesuai dengan pandangan hidup dan karakteristik bangsa
indonesia. Pancasila juga berfungsi sebagai patokan atau dasar hidup bangsa
Indonesia, sehingga dalam menjalani kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia
akan berpedoman pada nilai-nilai luhur yang terdapat pada Pancasila.
F. USAHA-USAHA MEMPERBAIKI MORAL GENERASI MUDA
Berikut ini adalah usaha-usaha dalam memperbaiki moral generasi muda :
1. Dengan pendidikan moral yang baik sejak dini
2. Dengan pendidikan agama yang baik sehingga terjadi keseimbangan
antara pendidikan agama dan formal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Yang dimaksud dengan moral adalah akhlak atau kesusilaan yang
mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib nurani yang
menjadi prmbimbing tingkah laku batin dalam hidup
2. Pendidikan moral sangatlah perlu bagi manusia, karena melalui
pendidikan perkembangan moral diharapkan mampu berjalan dengan
baik, serasi dan sesuai dengan norma demi harkat dan martabat
manusia itu sendiri. Di Indonesia pendidikan moral telah ada dalam
setiap jenjang pendidikan. Di Sekolah Dasar perkembangan
pendidikan moral tak pernah beranjak dari nilai-nilai luhur yang ada
dalam tatanan moral bangsa Indonesia yang termaktub jelas dalam
Pancasila sebagai dasar Negara.
3. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh ini meliputi dua dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Globalisasi memang tidak
hanya menawarkan kemajuan pembangunan dan menggeliatnya roda
perekonomian karena sekat-sekat pasar yang ada dihapuskan hingga
terbukalah peluang pasar tanpa batas. Ketangguhan bangsa kita diuji di
era ini, tidak hanya melalui persaingan usaha yang bebas dan tak
terbatas, namun bangsa kita juga diuji menghadapi teknologi maju
ditengah keterbatasan berpikir dan kultur budaya dan agama yang
sedikit demi sedikit mulai memudar. Salah satu dampak negatif juga
terjadi di masyarakat, khususnya generasi muda. Ancaman rusaknya
satu generasi akibat globalisasi bisa saja terjadi ketika banyak anak
muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia, hal ini
ditunjukkan dari gejala yang muncul dari kehidupan sehari-hari anak
muda. Mulai dari model pakaian yang dari waktu ke waktu semakin
minim serta perubahan gaya hidup yang berkiblat ke dunia barat dan
menyisihkan budaya luhur bangsa. Kemajuan teknologi selain
memberikan manfaat ternyata juga dampak negatif, seperti internet dan
handphone. Kedua barang hasil kemajuan teknologi ketika tidak
dibarengi dengan kematangan wawasan berpikir penggunanya akan
menjadikan bumerang bagi penggunanya, lantaran mereka tidak
menggunakan untuk kegiatan yang bermanfaat namun cenderung
digunakan untuk kegiatan yang merusak mental, seperti menonton film
biru/BF. Keberadaan internet dan HP ( Handphone) ini secara tidak
langsung melemahkan rasa sosial penggunanya kepada masyarakat
sekitar, namun juga membuat lemah kontrol sosial (Social Control ) di
sekelilingnya, lantaran penggunaan yang tanpa batas.
4. Penyebab merosotnya moral generasi muda adalah semakin
melekatnya materialistik, konsumerisme, sekulerisme dan
individualistic dalam masyarakat, globalisasi, kemajuan teknologi
yang terlalu pesat dan kian berkurangnya nilai nilai pendidikan moral
di tiap jenjang pendidikan formal
5. Peran Pancasila dalam pendidikan moral adalah sebagai penyaring atau
filter terhadap masuknya pengaruh –pengaruh dari luar negeri sebagai
dampak dari era globalisasi. Pancasila akan mengambil nilai-nilai yang
baik dan akan membuang nilai-nilai yang buruk atau yang kurang
sesuai dengan pandangan hidup dan karakteristik bangsa indonesia.
Pancasila juga berfungsi sebagai patokan atau dasar hidup bangsa
Indonesia, sehingga dalam menjalani kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia akan berpedoman pada nilai-nilai luhur yang terdapat pada
Pancasila.
6. Usaha-usaha dalam memperbaiki moral generasi muda adalah dengan
pendidikan moral yang baik sejak dini dan dengan pendidikan agama
yang baik sehingga terjadi keseimbangan antara pendidikan agama dan
formal
Daftar Pustaka
http://www.kulinet.com/baca/merosotnya-moral-generasi-zaman-ini/1193/
http://penulismuda.com/artikel-mainmenu-42/2899?task=view
http://dhidik.wordpress.com/2009/10/12/dampak-globalisasi/
Kedaulatan Rakyat, Jum'at, 18 Maret 2008
Dwi Kusrahmadi, Sigit. Dinamika Pendidikan. Yogyakarta: FIP, UNY