pancasila

download pancasila

of 5

description

T

Transcript of pancasila

Profesionalisme dalam Integritas BAB I

PENDAHULUAN

Kehidupan manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang Maha Esa dapat mengakibatkan mereka kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah. Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa indonesia akan mengalami perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau ras. Tanpa nilai-nilai Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan kekuatan pemerintahan yang sewenang-wenang yang akhirnya terjadi pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan sosial, dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat, akan terjadi kecemburuan sosial antara sikaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian hidup bangsa dan negara. Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak harus dihayati dan diamalkanoleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat-akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut. Nilai-nilai persatuan tapi universal yang terkandung dalam Pancasila dpat menjadi jati diri bangsa Indonesia. . Ketika kita dihadapi oleh berbagai persoalan multidimensional dan mulai kehilangan arah, maka ada pihak yang mengusung budaya kearab-araban pada satu sisi dan kebarat-baratan pada sisi yang lain, maka Pancasila menjadi jawaban yang relevan. Sebagai nilai-nilai dasar, Pancasila telah mencakup semuanya. Kesadaraan akan nilai-nilai universal yg ada di Indonesia telah terangkum semuanya di dalam Pancasila. Pancasila harus dibuat bermakna bagi kehidupan kita agar tidak hanya menjadi sekedar konsep yang sewaktu-waktu bisa dibuang. Karena itu kesadaran akan Pancasila harus muncul dari bawah.

Nilai-nilai Dasar sangat penting untuk selalu dimaknai kembali, karena generasi di masa mendatang belum tentu bisa menghayati Pancasila sebagai perekat dasar yang mempersatukan Indonesia. Hal tersebut akan sulit sekali dicapai jika kita tidak berusaha memaknai kembali nilai-nilai luhur Pancasila.

apoteker adalah sebuah profesi yang khusus, dinyatakan sebagai sebuah pengertian bahwa apteker adalah Tugas yang diemban seorang apoteker berguna untuk kesejahteraan manusia. Dalam hal ini, kejujuran seorang apoteker sangatlah penting. Tidak hanya ketika dalam proses untuk menjadi apoteker (dalam hal ini adalah proses belajar ilmu kefarmasian ) tapi juga dalam pengabdiannnya kepada masyarakat. Sebab selanjutnya, seorang apoteker tidak hanya menjalankan tugas dengan memikul tanggung jawab pribadi tapi juga bertanggung jawab langsung kepada masyarakat. Apalagi, bidang obat-obatan bersinggungan dengan objek yang harus diperhitungkan, yaitu masyarakat. Untuk itulah kami meletakkan dasar kejujuran sebagai landasan utama menjadi seorang apoteker. Seorang apoteker tidak hanya dituntut professional, tapi juga mampu menjaga martabat dan jabatan luhur kefarmasian sebagai wujud penghargaan atas dunia farmasi itu sendiri.

Pengamalan Pancasila bagi seorang apoteker atau farmasis sangat penting. Seorang apoteker yang melaksanakan Pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi warganegara yang baik dan menjadi tenaga kesehatan yang profesional. Bentuk pengamalan nya pun beragam salah satunya adalah dengan menerapkan nilai-nilai dari kelima pasal Pancasila untuk menjadi bagian bangsa Indonesia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, memiliki moral yang agung, dan mampu membawa dunia farmasi Indonesia dikenal luas tidak hanya oleh bangsa Indonesia sendiri tetapi juga oleh masyarakat dari luar negeri. Juga, dapat mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat, seperti misalnya, obat apa yang tepat dan sesuai untuk masyarakt Indonesia dengan kondisi ekonomi dan sosial yang begitu kompleks, atau separti apa sebenarnya potret budaya kesehatan masyarakat dan pelayanan yang dibutuhkan oleh mereka. Melalui cara ini, profesi saya sebagai seorang apoteker akan lebih mengena atau tepat sasaran.Karena integritas sebagi seorang apoteker yang profesional tidak hanya membutuhkan banyak langkah untuk dijalankan tetapi juga akan lebih banyak langkah untuk mempertahankannya. BAB II

ISI

1. Fungsi dan pelayanan farmasi klinik

2. Pemberian informasi obat kepada profesional pelayanan kesehatan

3. Proses pemantauan terapi obat

4. Orientasi masalah dari data pasien

5. Tanggung jawab apoteker dalam program epo

6. Jenis pharmaceutical eror

Kesalahan obat mencakup kesalahan penulisan resep, kesalahan dispensing, kesalahan pemberian obat, dan kesalahan kepatuhan pasien.

Definisi kesalahan yang mungkin adalah suatu kekeliruan dalam penulisan, dispensing atau pemberian obat yang direncanakan, di deteksi dan dperbaiki melalui intervensi (oleh pelaku pelayan kesehatan yang lain atau pasien), sebelum pemberian obat sebenarnya. Kesalahan yang mungkin harus dikaji dan di tabulasi sebagai kejadian terpisah dari kesalahan yang terjadi (kesalahn yang bener-bener mencapai pasien) untuk mengidentifikasi kesempatan guna memperbaiki masalah dalam sistem penggunaan obat sungguh pun sebelum kesalahan itu terjadi. Pendeteksian kesalahan yang mungkin harus merupakan suatu komponen dari proses penyempurnaan rutin mutu rumah sakit. Pembuktian kejadian ketika seorang individu telah mencegah terjadinya suatu kesalahan obat, akan membantu mengidentifikasi kelemahan sistem dan memperkuat pentingnya multi pengecekan dalam sistem penggunaan obat. Dalam tabel di bawah ini tertera ketagori jenis tertentu dari kesalahan obat.Jenis dari Kesalahan Obat dan Masalah yang Berkaitan dengan ObatJenisUraian

1. Kesalah resep Seleks obat (didasarkanpada indikasi, kontraindikasi, alergi yang diketahui, terapi obat yang ada dan faktor lain), dosis, bentuk sediaan, mutu rute, konsentrasi, kecepatan pemberian,atau instruksi untuk menggunakan suatu obat yang diorder atau diotorisasi oleh dokter (atau penulis lain yang sah). Yang tidak benar ; resep atau orderobat yang tidak terbacayang menyebabkan kesalahan yang sampai pada pasien.

2. Kesalahan karena lalai memberikan obatGagal memberikan satu dosis yang diorder untuk seorang pasien, sebelum dosis terjadwal berikutnya. Jika pasien menolak mengosumsi obat, bukan kesalahan. Juga, jika obat tidak dikonsumsi karena kontraindikasi, bukan kesalahan.

3. Kesalahan karena waktu pemberian yang keliruPemberian obat diluar suatu jarak waktu yang ditentukan sebelumnya dari waktu pemberian obat terjadwal (jarak waktu ini ditetapkan oleh masing masing rumah sakit).

4. Kesalahan karena yang tidak diotorisaiPemberian kepada pasien, obat yang tidak diotorisasi oleh seorang penulis resep yang sah untk pasien. Mencakup suatu obat yang keliru, suatu dosis diberikan kepada pasien yang keliru, obat yang tidak diorder, duplikasi dosis, dosis diberikan di luar pedoman atau protokol klinik yang telah ditetapkan (misalnya, obat diberikan hanya jika tekanan darah pasien turun di bawah suatu tingkat tekanan yang ditetapkan sebelumnya).

5. Kesalahan karena dosis tidak benarPemberian kepada pasien suatu dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang diorder oleh dokter penulis resep atau pemberian dosis duplikat kepada pasien, yaitu satu atau lebih unit dosis sebagai tambahan pada dosis obat yang diorder. Dalam hal salep, larutan topikal, semprotan, suatu kesalhan terjadi hanya jika order obat menyatakan dosis secra kuantitatif, misalnya 2,5 cm salep atau dua kali semprot dalam satu detik.

6. Kesalahan karena bentuk sediaanPemberian kepada pasien suat sediaan obat dalam bentuk berbeda dari yang diorder oleh dokter penulis.

7. Berbagai faktor yang berkontribusi pada kesalahan obat