PAM Caving Anchor Dan Rigging

download PAM Caving Anchor Dan Rigging

of 18

Transcript of PAM Caving Anchor Dan Rigging

Bahaya penelusuran Goa Anchor dan Rigging

Klasifikasi dan uraian bahaya GoaA. Antroposentrisme 1. Faktor manusia 2. Faktor peralatan 3. Faktor goa dan alam B. Speleosentrisme

AntroposentrismeAntroposentrisme adalah bahaya yang dapat menimpa manusia sebagai pelaku kegiatan penelusuran goa.

Antroposentrisme faktor manusiaa. Ceroboh, sembrono, nekat Kurang persiapan Tidak menguasai teknik penelusuran dan peralatan Terpeleset/terjatuh dengan fatal Memilih pijakan yang labil Tidak memakai helm

Antroposentrisme faktor manusiab. Tersesat Setiap penelusur harus harus memperhatikan setiap lorong yang dilewati karena saat kembali akan berbeda dengan saat pergi. Tersesat juga dapat disebabkan : Kurang pengamatan pada waktu memasuki goa Sumber cahaya habis Goa labil dan bertingkat Terlalu lelah

Antroposentrisme faktor manusiac. Tenggelam Apabila nekat memasuki goa saat musim hujan tanpa mempelajari topografi dan hidrologi karst maupun sifat sungai bawah tanahnya. Bahaya juga terjadi ketika harus melewati air terjun/jeram deras dan harus menyelam bebas tanpa alat ketika kurang mahir berenang. Tenggelam dapat disebabkan antara lain : Tidak dapat berenang Sembrono dalam berenang Cave diving yang kurang safety

Antroposentrisme faktor manusiad. Salah dalam pembagian tim penelusuran Tidak sesuai kemampuan Pembagian beban tidak merata

a. Berkurangnya kualitas peralatan Aus (pemakaian berlebihan, tidak terawat, salah pakai, dll) Rusak Friksi saat penggunaan b. Penggunaan tidak semestinya Terkena beban ungkit, bukan pada bidang yang di rekomendasikan Descending terlalu dalam dan cepat c. Beban berlebih d. Penyusutan tidak terkontrol Penyimpanan Penggunaan Pencucian

Antroposentrisme faktor peralatan

Antroposentrisme faktor goa dan alama. Banjir, tenggelam, arus deras, slump b. Keruntuhan atap atau dinding goa akibat gempa, labil, penambangan, umur goa, dll c. Gas berbahaya, yang disebabkan : O2 tipis dan CO, CO2 tinggi Gas amoniak (pada daerah tambang) Nitrogen, sulfur Gas rawa Gas karbit (asetillenne) Hasil endapan guano

d. Keracunan gas e. Penyakit akibat virus, seperti Histoplasmosis capsulatu, rabies, Leptospirosis, Weil, Athlete foot. f. Binatang berbahaya g. Tanaman berbahaya h. Air yang mengandung bakteri Coli i. Hipotermia j. Dehidrasi k. Debu halus l. Tersambar petir m. Mistis, mitos, dan legenda yang berkembang di masyarakat sekitar

Antroposentrisme faktor goa dan alam

SpeleosentrismePerlu diketahui bahwa pemikiran dari segi bahaya penelusur goa, tidak mendapat perhatian yang seimbang. Hal ini disebabkan akibat keacuhan, kurang pengertian terhadap bentukan alam yang begitu peka, rendah daya dukungnya. Satu-satunya cara mencegah perusakan goa adalah dengan menganut : Kode etik penelusuran goa Harus ditetapkan sistem perizinan dan rekomendasi ketat Ditetapkan dalam undang-undang perlindungan goa beserta biota didalamnya Akses menuju goa dibiarkan sulit Larangan menerbitkan artikel mengenai keindahan goa Jangan mengajak sembarang orang masuk kedalam goa Goa di tutup Mengsakralkan goa Melarang total memasuki goa Tidak menyebar luaskan laporan dan peta goa.

Antisipasi Melakukan prosedur perizinan yang ketat Menciptakan SDM yang standart untuk mengawasi dan mengontrol goa-goa yang sering dikunjungi Menjaga kepercayaan masyarakat dan meng-angkerkan goa tertentu demi konservasi Mengangkat juru kunci khusus penjaga goa

AnchorMerupakan point atau objek yang akan dijadikan titik tambatan. Dalam pemilihan anchor perlu beberapa pertimbangan seperti : Jenis tambatan Posisi tambatan Kekuatan tambatan Berdasarkan posisi dan urutan penerimaan beban, anchor dibagi menjadi : Main anchor, anchor yang secara langsung mendapatkan beban saat lintasan digunakan Back up anchor, anchor cadangan saat

Jenis anchor1. a. b. c. d. e. f. 2. Natural anchor Lubang tembus Pohon Rekahan Chock stone Tanduk Ornamen Anchor buatan

Fall factor

Rigging Organisasi rigging adalah manajemen dan teknik pemasangan lintasan tali baik vertikal, horizontal maupun untuk rescue. Syarat rigging yang baik : 1.Aman 2.Tidak merusak tali 3.Mudah dilewati semua anggota tim 4.Siap untuk digunakan dalam keadaan darurat

Pembagian tim1. Pemasang lintasan (rigging man) Bertugas memasang lintasan dan leader. Rigging man harus benar-benar menguasai teknik vertikal (SRT, Climbing, Rescue, dll), teknik rigging, dan peralatan. 2. Pembantu (assisten rigging) Bertugas menyiapkan dan memberikan alat yang dibutuhkan oleh pembuat lintasan, juga sebagai belayer saat pembuat lintasan harus melakukan traversing ataupun pemanjatan saat memasang lintasan.

Prosedur pemasangan tali Jangan berdiri terlalu dekat dengan bibir pitch, cari dan uji anchor yang akan mengamankan rigging man, Dekati bibir pitch dengan belay oleh asisten rigging, Cari posisi anchor yang lebih tinggi dari bibir pitch dengan tetap memperhatikan keamanan, Selalu uji kondisi dan kekuatan anchor yang akan digunakan, Bersihkan lantai atau dinding yang akan dilewati dari batu yang mungkin akan runtuh, Informasikan lintasan yang akan dibuat, serta keadaan medan dan kondisi yang akan