TBT Caving Method

10
Tinjauan metode tambang bawah tanah, adapun metode tambang bawah tanah dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu : 1.Self Supported Opening (open stope) merupakan metode tambang bawah tanah yang tidak menggunakan penyangga. Geophering Underground glory hole Sringkage stopping Sublevel stopping 2.Supported opening merupakan metode tambang bawah tanah yang menggunakan penyangga. Cut and fill Square set stopping Stoll stopping 3.Caving method Top slicing Sub level caving Block caving 1. Open Stope method Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri : Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada. Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional. Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih. Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:

description

Teknik Pertambangan

Transcript of TBT Caving Method

Tinjauan metode tambang bawah tanah, adapun metode tambang bawah tanah dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu :1.Self Supported Opening (open stope) merupakan metode tambang bawah tanah yang tidak menggunakan penyangga. Geophering Underground glory hole Sringkage stopping Sublevel stopping2.Supported opening merupakan metode tambang bawah tanah yang menggunakan penyangga. Cut and fill Square set stopping Stoll stopping3.Caving method Top slicing Sub level caving Block caving1. Open Stope methodOpen Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri : Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada. Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional. Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri: Endapan bijih dan batuan induk relative keras, sehingga tidak mudah runtuh. Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70o. Ukuran bijih tidak terlalu besar. Tebal endapan bijih kurang dari 5 m. Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat jelas.

Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan menjadi:- Geophering- Underground glory hole- Sringkage stopping- Sublevel stopping

a. Glory HoleAdalah merupakan system gabungan antara sub open stope dengan supported method. Pada sisrtem ini harus ditinggalkan pilar-pilar untuk mencegah penurunan permukaan (Surpace subsidence)System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Yang mempunyai ore body / batuan samping yang kuat. Cocok untuk endaapan bijih yang sempit atau agak lebar tetapi berbentuk bulat/elips. Untuk batas endapan yang cukup jelas. Mempunyai kemiringan / dip 70 0. Contohnya : endapan bijih emas yang berbentuk vein.

Keuntungan : Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal besar. Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan yang te rampil. Relatif Aman.

Kerugian : Produksi kecil, yaitu 50-100 ton per hari, karena banyak pekerjaan yang ditangani secara manual, sehingga pendapatan yang diperoleh kecil. Sulit mempertahankan jenjang-jenjangnya karena kesulitan dalam menurunkan batuan hasil peledakan.

Cara penambangan :Penambangan Glory Hole mengaplikasikan suatu penggalian terbuka dimana bijih dipindahkan dari lombong ke jalan pengangkutan dengan efek gravitasi.Glory Hole sering diartikan sebagai suatu operasi penambangan dimana bijih dihancurkan oleh peledakan kemudian jatuh ke jalan bijih oleh efek gravitasi. Open Pits moderen yang mengaplikasikan suatu sistem pengangkutan bijih melalui shaft yang dibangun pada bagian luar pit limit, mencirikan suatu kesamaan proses pengangkutan dengan glory hole.Metode penambangan Glory Hole dapat diterapkan untuk berbagai tipe jebakan, walaupun bentuk material galian tidak mempunyai kecendrungan untuk bisa dikumpulkan pada Draw Point.

Gambar 1 : Metode penambangan pada glory hole method

2. Caving methodPenerapan metode caving (ambrukan) memanfaatkan: Berat bijih, atau Tekanan batuan diatasnya, atau Keduanya secara bersamaanSehingga penambangan menjadi lebih murah dan tersedia fasilitas penyanggaan secara otomatis. Bagian atas undercut dari endapan akan runtuh mengisi ruang pada undercut tersebut, dan kegiatan peledakkan akan dikurangi atau dihemat secara besar-besaran.Pada kegiatan penambangan bijih, daerah kerja akan diisi oleh broken ore diatasnya, sehingga tidak perlu melakukan penyanggaan terhadap bijihnya. Tingkat kesuksesan metode caving tergantung: Bila semakin besar kecenderungan bijih untuk pecah/hancur dengan sendirinya (karena tekanan bijih itu sendiri dan tekanan tanah penutup). Bila semakin mudah batuan diatas bijih untuk runtuh dan mengisi daerah kosong. Bila diijinkan terjadi amblesan di ataspermukaantanah.Caving method dibagikedalamtigametode, yaitu Top slicing Sub level caving Block caving

a. Sub-Level CavingSub level caving adalah cara penambangan yang memulai penggalian dari atas kebawah, dimana penggalian tiap kali dilakukan secara lateral. Seluruh ketebalan endapan biijih diantara kedua sub level diambil dengan cara meruntuhkan suatu tumpukan bekas penyanggah atau timber material akan terjadi pada bagian atas, sehingga memisahkan bijih dengan overburden di atasnya.

Aplikasi penerapan metode ini, antaralain: Badan bijih besar dan cukup kompeten, yang tidak cocok untuk sublevel stoping ataupun block caving (karena tidak cukup baik menghasilkan caving). Badan bijih sempit kemiringan 500-900 (steeply) dan mempunyai dimensi vertical. Sebagai pengganti metode cut and fill. Cocok untuk badan bijih segala kedalaman, dan tidak memerlukan dinding yang kompeten. Terjadi runtuhan yang menerus pada hanging wall selama proses pengambilan bijih. Kondisi yang dijinkan terjadinya dilusi dan losses. Untuk kondisi dimana mineral berharga dan waste rock mudah dipisahkan (misal: pemisahan magnetik).Metode ini relatif baru dan belum secara menyeluruh dimengerti, tetapi terus dikembangkan.

Keuntungan dalam penerapan metode ini, antaralain: Mudah dilakukan mekanisasi. Tidak ada pillar yang ditinggalkan. Produksinya besar. Dapat dilakukan seleksi pada bijih. Development dilakukan pada bijih itu sendiri. Merupakan metode paling ekonomis dan aman untuk batuan inkompeten. Development opening tidak selalu harus secara dipertahankan terus menerus. Caving pada dinding akan membantu proses pengecilan broken ore. Perencanaanventilasimasihagakmudahdanbaik, walaupunbanyak yang hilangmelalui timber Kemungkinankebakaranlebihkecil, karenapemakaian timber lebihsedikit, kecualiuntukpenambanganendapansulphida

Sedangkan, Kerugian dalam penerapan metode ini, antaralain: Dilusi tinggi (sifat inheren), semakin tinggi dilusi maka semakin tinggi mining recovery. Penambangan tidak terkonsentrasi: pengawasa sulit Sulituntukmelakukan selective mining, karenadapatditambangbagian demi bagian. Sukaruntukmengawasiruntuhnyabatuanagardapatteratur, karenakalautidakakanmenyebabkan dilution Termasukcarapenambangan yang berbahayadantidakfleksibeldalamartianbanyaksyarat-syarat yang harusdipenuhi

Gambat2 :metodepenambangan sub level cavingCara penambanganCara penambanganinidapatdikatakanmerupakansuatupenambangantransisiantara top slicing denganpenyanggahan block caving. Walaupundemikiansuatusyarat yang harusterpenuhiuntuk sub level caving yaitu : over burden harusdapatdipecah-pecahdalamukuran yang besaratauukuran block. Inimerupakansuatusyaratyangkhas, sehinggadapatmembentukpenyanggahsementara di atasbagian-bagian yang digali.Hal inidapatdibantudengansisa-sisapenyanggahatau timber material akanmenahanterjadinyakelongsoranuntuksementarawaktu. Cara inidapatberproduksicukupbesar, tetapicukupberbahaya pula. Selama 45 tahuncarainijugasulituntukdirubahkecarapenambangan yang lainnya, hanyaapabilaendapanbijihituberukuranbesardankuat, makadapatdiubahkecarapenambanganlain, missal kecarapenambangan block caving.

b. Block CavingBlock caving merupakansuatucarapenambangandenganmelakukan under cutting terhadapsuatu block daribijih, denganketinggianantara 2,5 6,0 meter. Block akanruntuhsecaraperlahan-lahanbilapilarpada under cut inidibuang, kemudian broken ore dikeluarkanmelalui draw point yang telahdibuatmelaluiinterval tertentu. Pengmbilanbijihdaritiap-tiap draw point harussama, agar turunnyabijihtidakbercampurdengancavingnya.

Aplikasi dalam penerapan metode ini, antaralain: Urat lebar dan lapisan tebal, cebakan homogen, overburden bersifat segera runtuh. Batuan penutup (caving) mempunyai sifat runtuh. Bijih cukup kuat (tidak runtuh) saat development, dan segera runtuh bila undercut diledakkan. Daerah bijih relatif kering: menghindari terbentuk lumpur yang akan mempersulit kontrol penarikan broken ore. Kadar homogen: block caving tidak selektif. Ideal untuk cebakan porphyry copper: mempunyai bijih dan caving lemah (tembagapura, papua)

Keuntungan penerapan metode ini, antaralain: Biaya penambangan rendah. Output tinggi: 10.000 100.000 ton/hari. Mekanisasi: tenaga buruh sedikit. Timber sedikit: mengurangi bahaya kebakaran. Produksi terkonsentrasi: pengawasan mudah. Kecelakaan tambang rendah

Sedangkan, Kerugian dalam penerapan metode ini, antaralain: Modal besar, dan developmen lama. Dilusi broken ore dengan waste rock. Bijih kadar rendah pada capping dan batas badan bijih akan hilang (tidak terambil). Tidakfleksibel, tidakdapat diubah ke metode lain.

Urutan kegiatan penambangan sublevel caving: Pembuatan crosscuts sistimatis di bawah badan bijih. Dari crosscuts dibuat finger raise menembus bijih. Bijih digali dibagian bawahnya membentuk undercut, sehingga runtuh dan hancur oleh berat bijih dan berat batuan diatasnya (overlying capping) membentuk broken ore yang cukup kecil untuk ditarik melalui draw point. Runtuhan biasanya menerus sampai ke permukaan bumi, apabila overburden telah ikut terpengaruh oleh penarikan broken ore. Penarikan bijih terus berlangsung sampai terlihat material overburden pada draw point. Saat ini telah berhasil menangani blok bijih dengan tinggi 50 meter sampai 350 meter.