Palmer Forest

11
Daniel Murdiyarso, CIFOR Untuk yang lebih baik atau lebih buruk? Pengaruh Desentralisasi Sektor Kehutanan di Indonesia terhadap Masyarakat Lokal Review Jurnal tulisan Charles Palmer dan Stefanie Engel ETH Zurich Dedy Fadly , NPM 1306349451

Transcript of Palmer Forest

Page 1: Palmer Forest

Daniel Murdiyarso, CIFOR

Untuk yang lebih baik atau lebih buruk?Pengaruh Desentralisasi Sektor Kehutanan di Indonesia terhadap Masyarakat Lokal

Review Jurnal tulisan Charles Palmer dan Stefanie Engel –ETH Zurich

Dedy Fadly , NPM 1306349451

Page 2: Palmer Forest

Outline“Untuk yang lebih baik atau lebih buruk? Pengaruh

Desentralisasi Sektor Kehutanan di Indonesia terhadap

Masyarakat Lokal” (For Better or for Worse? Local Impacts

from the Decentralization of Indonesia’s Forest Sector),

yang ditulis oleh Stefanie Engel dan Charles Palmer

menyampaikan bukti-bukti tersebut. Mereka melakukan

penelitian terhadap 65 kelompok masyarakat dan 687

kepala keluarga yang tinggal di Kabupaten Malinau,

Bulungan, dan Kutai Barat, Kalimantan Timur dalam tahun

2003-2004. 60 dari 63 kelompok masyarakat tersebut turut

terlibat dalam kegiatan penebangan, baik sebelum maupun

setelah desentralisasi. Dengan demikian mereka dapat

membandingkan keadaan sebelum maupun setelah

kebijakan desentralisasi tersebut dilaksanakan.

Page 3: Palmer Forest

`

Sebelum Desentralisasi Sesudah Desentralisasi

hanya terdapat 1% keluarga yang

menerima upah dari perusahaan

keluarga yang menerima

pembayaran dari perusahaan

meningkat menjadi lebih dari

90%

pembangunan sekolah hanya

sebesar 11%.

pembangunan sekolah

meningkat menjadi 18%

Rata-rata mereka menerima Rp

33.055 per meter kubik (USD

3.67) dari kayu yang ditebang

antara tahun 2003-2004

Kondisi Masyarakat Lokal Sebelum danSesudah Desentralisasi

A. Keuangan(Financial)

Page 4: Palmer Forest

`

Sebelum Desentralisasi Sesudah Desentralisasi

Menggunakan Metode yang keliru

yaitu metode mekanis dengan

fokus memaksimalkan keuntungan

jangka pendek serta kurang

melibatkan masyarakat. IPPK /

HPHH cenderung menggunakan

metode tersebut

meningkatkan pemberdayaan

masyarakat melalui partisipasi

masyarakat yang diharapkan dapat

menyelesaikan masalah-masalah

yang berkaitan dengan pengakuan

atas penguasaan (property right)

dan hak-hak adat terhadap

kawasan hutan

Rata-rata keluarga yang

mengganggap bahwa hutan adalah

sepenuhnya milik masyarakat

hanya 21 %

Rata-rata keluarga yang

mengganggap bahwa hutan adalah

sepenuhnya milik masyarakat naik

menjadi 82 %

Kondisi Masyarakat Lokal Sebelum danSesudah DesentralisasiB. sosial (terkait dengan pengelolaan sumberdaya hutan terhadap masyarakat

setempat yang secara turun temurun telah mengelolanya)

Page 5: Palmer Forest

`

Sebelum Desentralisasi Sesudah Desentralisasi

I. Konflik perusahaan- masyarakat

Perusahaan seringkali terlambat

melakukan kewajiban pembayarannya

atau sama sekali tidak mau membayar dan

tidak mau memenuhi janjinya untuk

memberikan manfaat lainnya atau melakukan

penanaman kembali

40 kelompok masyarakat melaporkan

perusahaan-perusahaan yang

melakukan pelanggaran perjanjian

tindakan protes maupun konflik relatif

jarang terjadi terhadap perusahaan

sebab masyarakat merasa takut, namun

masyarakat mengambil tindakan

langsung dalam bentuk unjuk rasa

terhadap perusahaan, menutup jalan,

dan merampas peralatan dan kayu hasil

tebangan perusahaan

60% masyarakat melakukan

demonstrasi dan penyitaan terhadap

perusahaan yang melakukan

pelanggaran, dari 26 Kasus ternyata

11 Kasus terjadi sejak sebelum

desentrlisasi yang belum

terselesaikan hingga desentralisasi

34% kepala keluarga berpartisipasi

dalam aksi pasca desentralisasi

Kondisi Masyarakat Lokal Sebelum danSesudah Desentralisasi

C. Penegakkan(Enforcement)

Page 6: Palmer Forest

`

Sebelum Desentralisasi Sesudah Desentralisasi

II. Konflik inter-masyarakat

tidak pernah terjadi konflik

horizontal

Masing-masing kelompok etnis di

daerah tersebut mengklaim

sumber daya (hutan) sebagai hak

milik mereka

Hasil penelitian dari 33 atau 65 %

kelompok masyarakat memiliki

lebih dari satu konflik. Data

tersebut diuraikan dalam hal

berikut :

· 9 mengenai dampak ekologi

dari IPPK komunitas lain;

· 7 terkait pembayaran;

· 7 konflik terkait tentang

pemberontakan perusahaan yang

menyebabkan konflik antar

masyarakat

Kondisi Masyarakat Lokal Sebelum danSesudah Desentralisasi

C. Penegakkan(Enforcement)

Page 7: Palmer Forest

`

Sebelum Desentralisasi Sesudah Desentralisasi

Kegiatan rente terpusat

kepada keluarga Suharto

dan kroninya

memungkinkan lebih banyak elit lokal

berpartisipasi dalam kegiatan rente

Praktik rente yang dilakukan oleh para elit

lokal dapat digolongkan ke dalam 2 bentuk. :

1. tidak didistribusikan / disampaikannya

pemenuhan perjanjian pembayaran

kepada masyarakat;

2. elit lokal atau pejabat lokal menerima

“biaya khusus” dari perusahaan sehingga

perusahaan tersebut dapat menghindari

berbagai prosedur perizinan dan

kewajiban pembayarannya sehingga

memudahkan urusannya

Kondisi Masyarakat Lokal Sebelum danSesudah Desentralisasi

D. Rente(Rent-seeking)

Page 8: Palmer Forest

`

Sebelum Desentralisasi Sesudah Desentralisasi

Terdapat 75 % insiden banjir Terdapat 70 % insiden banjir

Rata-rata 75% dari responden per

komunitas melaporkan dampak

negatif terhadap penebangan

pengumpulan hasil hutan sebelum

desentralisasi

turun menjadi 52%

Persepsi dampak negatif

penebangan pertanian juga secara

signifikan menurun denganadanya

desentralisasi, dari 30%

Menjadi 17 %

Menurut masyarakat lokal penebangan hutan menyebabkan masalah

yang lebih sedikit untuk kegiatan pertanian dan pengumpulan hasil

hutan dibandingkan sebelum kebijakan desentralisasi dilaksanakan.

Kondisi Masyarakat Lokal Sebelum danSesudah Desentralisasi

E. Lingkungan(Environmental)

Page 9: Palmer Forest

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitianyang telah dilakukan yaituternyata desentralisasisumber daya hutanmemiliki pengaruh yang positif terhadap kehidupanmasyarakat lokal ( provinsiKalimantan Timur).

Page 10: Palmer Forest

Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah(Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepadanya dengan rasa takut(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnyarahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Q.S. Al A’raf ayat 56

Page 11: Palmer Forest

Thank You