NATIONAL FOREST PROGRAMME

(PROGRAM KEHUTANAN NASIONAL)

DI INDONESIA

LATAR BELAKANG

SUMBER DAYA HUTAN HARUS SUMBER DAYA HUTAN HARUS DIKELOLA SECARA DIKELOLA SECARA LESTARILESTARI

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL,SOSIAL, EKONOMI, EKONOMI,

LINGKUNGAN, BUDAYA DAN LINGKUNGAN, BUDAYA DAN ROHANI MASYARAKATROHANI MASYARAKAT

GENERASI SEKARANG DAN GENERASI SEKARANG DAN YANG AKAN DATANGYANG AKAN DATANG ( (FOREST FOREST

PRINCIPLEPRINCIPLE).).

NFP MERUPAKAN SUATU PENDEKATAN YANG

KOMPREHENSIF DAN HOLISTIK UNTUK MENGATASI

FRAGMENTASI UPAYA MENUJU PENGELOLAAN HUTAN LESTARI

DAN UNTUK MENGINTEGRASIKAN SEMUA

TINDAKAN YANG TERKAIT DENGAN HUTAN DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN KEPENTINGAN STAKEHOLDERS.

MENGINGAT KOMPLEKSNYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

DI BIDANG KEHUTANAN BAIK PADA TINGKAT LOKAL, NASIONAL

DAN INTERNASIONAL, MAKA HARMONISASI KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN ANTAR SEKTOR DI BERBAGAI TINGKAT ADALAH

KRUSIAL UNTUK KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN, PERTUMBUHAN

EKONOMI, DAN LINGKUNGAN.

APA ITU NFP ???APA ITU NFP ???

NFP = PKNNFP = PKN

(Program Kehutanan (Program Kehutanan Nasional)Nasional)

PKN PKN bukan (hanya) nasionalbukan (hanya) nasional, tetapi juga , tetapi juga berdasarkan peraturan-peraturan berdasarkan peraturan-peraturan

internasional dan komitmen bangsa internasional dan komitmen bangsa Indonesia di dunia internasionalIndonesia di dunia internasional

PKN PKN bukan (hanya) milik kehutananbukan (hanya) milik kehutanan namun melalui pendekatan lintas namun melalui pendekatan lintas

sektoral dengan melibatkan stakeholder sektoral dengan melibatkan stakeholder yang berkaitan dengan Kehutanan.yang berkaitan dengan Kehutanan.

PKN PKN bukan (hanya) sebuah programbukan (hanya) sebuah program, namun , namun merupakan sekumpulan proses yang berbeda di merupakan sekumpulan proses yang berbeda di setiap tingkatan : global (dunia), kawasan (Asia setiap tingkatan : global (dunia), kawasan (Asia Pasifik), nasional, provinsi, kabupaten dan lokal Pasifik), nasional, provinsi, kabupaten dan lokal

(setempat)(setempat)

PKN PKN bukan (hanya) milik pemerintahbukan (hanya) milik pemerintah, tetapi , tetapi pemerintah sebagai aktor kunci.pemerintah sebagai aktor kunci.

Dalam PKN, Dalam PKN, Nasional ‡ Pemerintah PusatNasional ‡ Pemerintah Pusat, sehingga , sehingga Pkn sejalan dengan nafas desentralisasiPkn sejalan dengan nafas desentralisasi..

DEFINISIDEFINISI

PKN MERUPAKAN SUATU PKN MERUPAKAN SUATU PROSESPROSES POLITIK POLITIK DALAM ARTI BAHWA PILIHAN YANG ADA DALAM ARTI BAHWA PILIHAN YANG ADA

MERUPAKAN HASIL DARI DEBAT, NEGOSIASI MERUPAKAN HASIL DARI DEBAT, NEGOSIASI DAN KOMPROMI ANTAR STAKEHOLDER TERKAIT.DAN KOMPROMI ANTAR STAKEHOLDER TERKAIT.

HAL INI MENYANGKUT HAL INI MENYANGKUT PARTISIPASI SEMUA PARTISIPASI SEMUA PIHAKPIHAK YANG BERAWAL DARI PROSES YANG BERAWAL DARI PROSES

KLARIFIKASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB; KLARIFIKASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB; PENETAPAN HAK-HAK INTERVENSI; CARA DAN PENETAPAN HAK-HAK INTERVENSI; CARA DAN

ALAT KOLABORASI; DAN KERJASAMA PADA ALAT KOLABORASI; DAN KERJASAMA PADA TAHAP IMPLEMENTASI DAN PEMANFAATAN TAHAP IMPLEMENTASI DAN PEMANFAATAN

HASIL.HASIL.

*INTERAKTIF*INTERAKTIF MULAI DARI PROSES MULAI DARI PROSES FORMULASI KEBIJAKAN, FORMULASI KEBIJAKAN, PENYUSUNAN STRATEGI, PENYUSUNAN STRATEGI,

IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI,IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI,

**BERLANJUTBERLANJUT, DAN, DAN

**MEMERLUKAN KOMITMEN DARI MEMERLUKAN KOMITMEN DARI SEMUA PIHAKSEMUA PIHAK DI DI TINGKAT TINGKAT NASIONAL, PROPINSI DAN NASIONAL, PROPINSI DAN

KABUPATENKABUPATEN TERHADAP TERHADAP PENTINGNYA PENGELOLAAN PENTINGNYA PENGELOLAAN

SUMBER DAYA HUTAN DARI ASPEK SUMBER DAYA HUTAN DARI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN EKONOMI, SOSIAL DAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN

SEK

TO

R L

AIN

(PER

TA

NIA

N, E

NER

GI,

PER

HU

BU

NG

AN

, KIM

PR

AS

WIL

LIN

GK

UN

GA

N, P

ER

IKA

NA

N D

AN

K

ELA

UTA

N,P

AR

IWIS

ATA

IND

US

TR

I DA

N S

EK

TO

R

US

AH

A K

EH

UTA

NA

N

PEMERINTAH DAERAHMASYARAKAT LOKAL, FORUM

KOMUNIKASI DAN LEMBAGA NON PEMERINTAH

MODERATOR, FACILITATOR, CONTROL

(Fasilitasi, Arahan, Initiastif, Control, Stimulasi)

DEPARTEMEN KEHUTANAN

PENGELOLAAN HUTAN PENGELOLAAN HUTAN LESTARI LESTARI

DANDANRAKYAT SEJAHTERARAKYAT SEJAHTERA

MAKSUD DAN

TUJUAN

PKN DISUSUN UNTUK MENJAMIN PKN DISUSUN UNTUK MENJAMIN

TERLAKSANANYA KONSERVASI, TERLAKSANANYA KONSERVASI,

PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN DAN

PENGELOLAAN HUTAN YANG PENGELOLAAN HUTAN YANG

LESTARI, SECARA SOSIAL MAUPUN LESTARI, SECARA SOSIAL MAUPUN

POLITIS, UNTUK MEMENUHI POLITIS, UNTUK MEMENUHI

KEPENTINGAN MASYARAKAT KEPENTINGAN MASYARAKAT

SETEMPAT, NASIONAL, REGIONAL SETEMPAT, NASIONAL, REGIONAL

MAUPUN GLOBAL, DI MASA KINI MAUPUN GLOBAL, DI MASA KINI

MAUPUN DI MASA MENDATANG.MAUPUN DI MASA MENDATANG.

PKN DISUSUN UNTUK MENJAMIN PKN DISUSUN UNTUK MENJAMIN

TERLAKSANANYA KONSERVASI, TERLAKSANANYA KONSERVASI,

PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN DAN

PENGELOLAAN HUTAN YANG PENGELOLAAN HUTAN YANG

LESTARI, SECARA SOSIAL MAUPUN LESTARI, SECARA SOSIAL MAUPUN

POLITIS, UNTUK MEMENUHI POLITIS, UNTUK MEMENUHI

KEPENTINGAN MASYARAKAT KEPENTINGAN MASYARAKAT

SETEMPAT, NASIONAL, REGIONAL SETEMPAT, NASIONAL, REGIONAL

MAUPUN GLOBAL, DI MASA KINI MAUPUN GLOBAL, DI MASA KINI

MAUPUN DI MASA MENDATANG.MAUPUN DI MASA MENDATANG.

TUJUAN PKN :

MELAKUKAN PENDEKATAN ANTAR SEKTOR DENGAN MELIBATKAN SELURUH MITRA DALAM PERENCANAAN KEBIJAKAN DAN

PROGRAM UNTUK MENGATASI BERBAGAI KONFLIK YANG BERKAITAN

DENGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN

MEMBANGUN KESADARAN DAN KOMITMEN MEMBANGUN KESADARAN DAN KOMITMEN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT DALAM SELURUH LAPISAN MASYARAKAT DALAM MENANGANI BERBAGAI MASALAH YANG MENANGANI BERBAGAI MASALAH YANG

BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN HUTAN SECARA LESTARI.HUTAN SECARA LESTARI.

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFFESIENSI KEGIATAN PUBLIK MAUPUN EFFESIENSI KEGIATAN PUBLIK MAUPUN

SWASTA DALAM MELAKUKAN SWASTA DALAM MELAKUKAN PEMBANGUNAN MENUJU HUTAN PEMBANGUNAN MENUJU HUTAN

LESTARI,LESTARI,

MENDORONG KOMITMEN LOKAL, NASIONAL MENDORONG KOMITMEN LOKAL, NASIONAL DAN INTERNASIONALDAN INTERNASIONAL

MENGGERAKKAN DAN MENGGERAKKAN DAN MENGORGANISASIKAN SELURUH MENGORGANISASIKAN SELURUH

SUMBERDAYA NASIONAL DAN (BILA SUMBERDAYA NASIONAL DAN (BILA PERLU) INTERNASIONAL YANG ADA SERTAPERLU) INTERNASIONAL YANG ADA SERTA

MENDUKUNG BERBAGAI UPAYA DALAM MENDUKUNG BERBAGAI UPAYA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN RENCANA DAN MENGIMPLEMENTASIKAN RENCANA DAN PROGRAM SECARA TERKOORDINASI.PROGRAM SECARA TERKOORDINASI.

MERENCANAKAN DAN MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN BERBAGAI MELAKSANAKAN BERBAGAI

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK PROGRAM KEHUTANAN UNTUK KONTRIBUSI TERHADAP INISIATIF KONTRIBUSI TERHADAP INISIATIF NASIONAL DAN GLOBAL SEPERTI NASIONAL DAN GLOBAL SEPERTI

YANG TERCANTUM DALAM YANG TERCANTUM DALAM FOREST FOREST PRINCIPLES, CHATER 11 AGENDA 21, PRINCIPLES, CHATER 11 AGENDA 21,

CONVENTION ON BIODIVERSITY, CONVENTION ON BIODIVERSITY, CONVENTION ON CLIMATE CHANGE CONVENTION ON CLIMATE CHANGE DAN DAN CONVENTION ON COMBATING CONVENTION ON COMBATING

DESERTIFICATIONDESERTIFICATION

PRINSIP-PRINSIP PKN

1. KEDAULATAN NASIONAL.

2. KONSISTEN DGN HUKUM DAN PERUNDANGAN NASIONAL

3. KONSISTEN DGN KOMITMEN INTERNASIONAL

4. KEMITRAAN DAN PARTISIPASI MULTIPIHAK

5. PENDEKATAN HOLISTIK DAN LINTAS SEKTORAL

6. MERUPAKAN PROSES PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN JANGKA PANJANG DAN ITERATIF

1. STATEMENT MENGENAI KEHUTANAN NASIONAL (NFS)

2. KAJIAN SEKTOR KEHUTANAN DAN SEKTOR TERKAIT

3. REFORMASI KEBIJAKAN, PERUNDANGAN DAN INSTITUSI

4. PENGEMBANGAN STRATEGI

5. RENCANA AKSI (E.G. RENSTRA DEPHUT)

6. RENCANA INVESTASI

7. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS

8. MEKANISME KOORDINASI DAN PARTISIPASI

UNSUR-UNSUR POKOK UNSUR-UNSUR POKOK PKNPKNUNSUR-UNSUR POKOK UNSUR-UNSUR POKOK PKNPKN

PKN/NFP DIARAHKAN UNTUKPKN/NFP DIARAHKAN UNTUK PKN/NFP DIARAHKAN UNTUKPKN/NFP DIARAHKAN UNTUK

HARMONISASI KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN HARMONISASI KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SEKTOR KEHUTANAN DI DAN ANTARA BERBAGAI SEKTOR KEHUTANAN DI DAN ANTARA BERBAGAI LEVEL (NASIONAL, PROPINSI, KABUPATEN)LEVEL (NASIONAL, PROPINSI, KABUPATEN)

MENDORONG BERBAGAI INISIATIF TERKAIT MENDORONG BERBAGAI INISIATIF TERKAIT MUNCUL DARI BERBAGAI LEVEL (BOTTOM UP, MUNCUL DARI BERBAGAI LEVEL (BOTTOM UP, TOP DOWN DAN HORIZONTAL PROCESS)TOP DOWN DAN HORIZONTAL PROCESS)

LESSON LEARNT

TERKAIT DENGAN

PROSES PKN

DI INDONESIA

LESSON LEARNT

TERKAIT DENGAN

PROSES PKN

DI INDONESIA

1. Tersusunnya Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)

Proses TGHK yang melibatkan semua pihak dalam membentuk kesepakatan dalam penatagunaan hutan merupakan dalam satu bentuk proses PKN yang tidak disadari. Karena pada prinsipnya PKN merupakan proses yang melibatkan setiap stakeholder dalam mencapai kesepakatan dalam kerangka pengelolaan hutan secara lestari

2. Pengelolaan DAS Batang Hari dengan Pendekatan

Bio Region

WARSI dengan didukung oleh MFP memfasilitasi proses persamaan persepsi antara stakeholder Kehutanan di Sumatera Barat dan Jambi berkenaan dengan pentingnya menjaga kelestarian DAS Batang Hari. Proses ini dapat dianggap sebagai salah satu dari proses PKN karena dapat menghasilkan keputusan politis di antara stakeholder Kehutanan di Sumatera Barat dan Jambi.

3. Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan di Kutai Barat

Proses ini dilakukan melalui pembuatan potret SDH (sebagai base-line), penyusunan scenario masyarakat Kutai Barat terhadap SDH dalam kurun waktu 2000-2011, penyusunan rencana strategis dan program kegiatan yang melibatkan stakeholder dengan difasilitasi oleh NRM. Proses penyusunan ini merupakan implementasi dari jiwa PKN karena dalam prosesnya melibatkan para pihak dan hasil yang didapatkan merupakan kesepakatan para pihak.

Proses Program Kehutanan NasionalProses persiapan pengorganisasian

Identifikasi stakeholdersPengorganisasian mekanisme

koordinasiMengembangkan strategi komunikasiMenjamin partisipasi dan transparansi

Evaluasi dan Revisi

Evaluasi periodikRevisi NFP

Perencanaan Stratejik

Analisis sektor kehutananDeskripsi dari skenario dan

pilihanPerumusan strategi jangka

panjangPersiapan rencana aksi

Pelaksanaan ProgramRencana operasional

Pengamanan keuangan proyek/kegiatan

Koordinasi dan pelaksanaan kegiatanMonitoring

Progress Proses PKN di Indonesia

Sejak dibentuknya Tim Program Kehutanan Nasional, telah dilaksanakan pengidentifikasian isu-isu penting daerah dan pencapaian kesepakatan (deklarasi) di 3 regional melalui regional workshop di 3 wilayah yaitu : Sumatera (dengan melibatkan propinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat, Kalimantan (dengan melibatkan propinsi Kaltim, Kalsel, Kalbar, dan Kalteng); serta Nusa Tenggara (NTT dan NTB) pada tahun 2001.

(1) Inventarisasi SDH dan Tata Guna Lahan (9) Land tanure

(2) Pengelolaan Hutan Produksi (10) Memerangi illegal logging(3) Industri Hasil Hutan dan Perdagangan (11) Pencegahan kebakaran Hutan;(4) Pengembangan Perhutanan Sosial (12) Peningkatan kemampuan dan penguatan

kelembagaan(5) Partidsipasi Masyarakat dalam

Penyelenggaraan Kehutanan(13) Desentralisasi pengelolaan sumberdaya

hutan(6) Penanggulangan Deforestasi dan Degradasi

Hutan(14) Pendanaan pengelolaan hutan berkelanjutan

(7) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (15) Pengembangan pengetahuan tradisional kehutanan

(8) Keanekaragaman Jenis, konservasi dan ekoturisme

(16) Kewajiban di lingkungan global.

•Terdapat 16 isu kunci di bidang Kehutanan yang teridentifikasi yaitu :

Progress proses PKN (lanjutan)

Hasil dari regional workshop di 3 wilayah tersebut (deklarasi dan 16 issue kunci) merupakan bahan utama dalam perumusan draft Nasional Forest Statement (NFS) diharapkan dapat menjadi kesepakatan bersama bangsa Indonesia dalam pengelolaan hutan.

Melakukan penyusunan Annual Work Plan (AWP) PKN; dan pengelompokan dan penilaian progress IPF/IFF Proposal for Action serta mendiskusikan Logical Framework GTZ-SMCP yang dikaitkan dengan rencana kerja PKN pada Workshop di Cisarua

Melakukan overview dari IPF/IFF Proposal For Action sesi ke 3 dari UNFF dan persiapan UNFF ke-4 serta mendiskusikan tindak lanjut rencana kerja PKN pada workshop di Purwakarta.

Melaksanakan seri diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan sharing informasi mengenai isu-isu kehutanan yang diperoleh melalui hasil-hasil pelatihan, seminar, workshop dan studi banding baik di dalam dan di luar negeri.

Progress proses PKN (lanjutan)

NEXT STEPDALAM RANGKA MENDAPATKAN KESEPAKATAN NASIONAL MENGENAI PENGELOLAAN HUTAN LESTARI DI INDONESIA, NFP INDONESIA MELAKSANAKAN REGIONAL WORKSHOP DI 6 WILAYAH YAITU :

Sumatera bagian Selatan di PalembangSumatera bagian Utara di Pekan baru

Jawa-Bali di YogyakartaSulawesi di MakassarKalimantan di BanjarmasinPapua-Maluku di Jayapura

DENGAN MELIBATKAN SEMUA STAKEHOLDER KEHUTANAN DENGAN MEMANFAATKAN SKEMA NFP FACILITY- FAO DAN SUMBER DANA LAINNYA