Pada Pasien Dengan Hipertiroidisme

9
 PADA PASIEN DENGAN HIPERTIROIDISME Pada kesempatan ini kita bahas masalah asuhan keperawatan  pada klien dengan hipertiroidisme, pada askep pasien hiperthiroidisme yang ada dibawah ini untuk diagnosa dan  penatalaksanaan keperawatan tidak selalu ada pada setiap pasien dengan hipertiroidisme, jadi nanti coba telaah lebih lanjut ya….  penyakit hipertiroid adalah penyakit akibat ganggu an produksi hormon, pada peny akit ini  perlu asuhan keperawatan pada hipertiroidisme atau askep hipertiroid yang komprehensif karena disamping faktor efek penyakit itu sendiri biasanya terdapat pula kondisi stress  psikologi Definisi Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, aril ynn , !""" hal #"$% &e rdapat dua tipe hiper tiroidisme yaitu penyakit gra'es dan goiter nodular toksik. (Price , )yl'ia, *++ hal *"#-% Etiologi Penyebabpenyebabnya antara lain/ Herediter &oksik denoma &umor kelenjar hipofise &iroiditis sub akut 0anker tiroid &erapi hormon tiroid berlebihan (Price , )yl'ia, *++, hal *"#- dan Dongoes E, arilynn , !""" hal #"$% 1aktor resiko &e rjadi lebih banyak pada wanita dari pada lakilaki Pada usia lebih dari " tahun Post trauma emosional Peningkatan stress (2ong 3, 4arbara *++5 hal *"+% anifestasi klinis patis udah lelah 0elemahan otot ual untah 6emetaran 0ulit lembab

description

askep

Transcript of Pada Pasien Dengan Hipertiroidisme

PADA PASIEN DENGAN HIPERTIROIDISMEPada kesempatan ini kita bahas masalah asuhan keperawatan pada klien dengan hipertiroidisme, pada askep pasien hiperthiroidisme yang ada dibawah ini untuk diagnosa dan penatalaksanaan keperawatan tidak selalu ada pada setiap pasien dengan hipertiroidisme, jadi nanti coba telaah lebih lanjut ya.penyakit hipertiroid adalah penyakit akibat gangguan produksi hormon, pada penyakit ini perlu asuhan keperawatan pada hipertiroidisme atau askep hipertiroid yang komprehensif karena disamping faktor efek penyakit itu sendiri biasanya terdapat pula kondisi stress psikologiDefinisiHipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik. (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074)EtiologiPenyebab-penyebabnya antara lain:HerediterToksik AdenomaTumor kelenjar hipofiseTiroiditis sub akutKanker tiroidTerapi hormon tiroid berlebihan(Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)Faktor resikoTerjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-lakiPada usia lebih dari 50 tahunPost trauma emosionalPeningkatan stress(Long C, Barbara 1996 hal 109)Manifestasi klinis

ApatisMudah lelahKelemahan ototMualMuntahGemetaranKulit lembabBerat badan turunTakikardiMata melotot, kedipan mata berkurang(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)askep ini ada disini http://blog.ilmukeperawatan.comPatwayPemeriksaan PenunjangTes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditisT3 dan T4 serum : meningkatT3 dan T4 bebas serum : meningkatTSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)Tiroglobulin : meningkatStimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRHAmbilan tiroid 131 : meningkatIkatan protein sodium : meningkatGula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal)Pemerksaan fungsi hepar : abnormalElektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe delusi terapi cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GIKateklamin serum : menurunkreatinin urin : meningkatEKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali(DoengesE, Marilynn,2000 hal 711)G. Penatalaksanaan1. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil atau metimazol yang diberikan paling sedikit selama satu tahun. Obat obat ini menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah3. Pengobatan dengan yodium radioaktif(Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)H.KOMPLIKASIPenyakit jantungGagal ginjal kronisFrakturKrisis tiroid(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319)I. Pengkajian1. Aktivitas dan istirahatData Subyektif:Insomnia, sensitivitas meningkatOtot lemah, gangguan koordinasiKelelahan beratData obyektif:Atrofi otot2. SirkulasiData Subyektif:PalpitasiNyeri dadaData obyektif:Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmurPeningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahatSirkulasi kolaps3. Integritas egoData Subyektif:Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisikData obyektif:Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi4. EliminasiData Subyektif:Urin dalam jumlah banyakPerubahan dalam feses : diare5. Makan/ minumData Subyektif:Kehilangan BB yang mendadakNafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual muntahData obyektif:Pembesaran tiroid, goiterEdema non pitting terutama daerah pretibial6. Sensori neuralData obyektif:Bicara cepat dan parauGanggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah, peka rangsang, delirium, sikosis, stupor,komaTremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentakHiperaktif reflekstenon dalam (RTD)7. Nyeri / kenyamananData Subyektif:Nyeri orbital, fotofobia8. RespirasiTanda:Frekuensi pernapasan meningkat, takipneaDispnea9.KeamananData subyektif:- Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan- Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan)Data obyektif:? Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis? Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus? Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema ( sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah10. SeksualitasData obyektif;Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten11. Penyuluhan/ pembelajaranSubjektif Data :Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroidRiwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagianriwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung trauma, pemeriksaan rontgen dengan zat kontras(DoengesE, Marilynn,2000 hal 708 -709)J. Diagnosa Keperawatan1. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantungTujuan Pasien / criteria evaluasi ;mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmiaIntervensi :IndependenPantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan nadiPeriksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasienKaji nadi/denyut jantung saat pasien tidurAuskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanyairamagallop dan murmur sistolikPantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan adanya disritmiaObservasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan hipotensiCatat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok jantung yang berlanjut menjadi gagal jantungKolaborasiBerikan cairan melalui IV sesuai indikasiBerikan obat sesuai dengan indkasi:Penyekat beta seperti: propanolol (inderal0, atenolol (tenormin), nadolol (corgard)Hormon tirid antagonis seperti propiltirourasil (PTU), metimazol (tapazole)Natriun iodida (lugol) atau saturasi kalium iodidaRAI (131 InaL atau 125 InaL)KortikosteroidDigoksinFurosemidAsetaminofenRelaksan ototPantau hasil pemeriksaan lab : kalium serum, kalsium serum,kultur sputum- Lakukan pemantauan EKG secara teratur- Berikan oksigen sesuai indikasi- Siapkan untuk pembedahan2. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuhDibuktikan oleh :Mengungkapkan sangat kurang kekurangan energi untuk mempertahankan utinitas umum, penurunan penampilanLabilias/pekarangsang emsional, gugup, tegangPerilaku gelisahKerusakan kemampuan untuk konsentrasiTujuan Pasien / criteria evaluasi ;Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan energiMenunjukkkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan aktivitsIntervensiIndependenPantau TTV sebelum dan sesudah aktivitasCatat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan sianosisCiptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori, warna-warna yang sejuk dan situasi yang tenangSarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur jika memungkinkanBerikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti masage/sentuhan, bedak yang sejukMemberikan aktivits pengganti yang nyaman seperti membaca, mendengarkan radioHindari membicarakan topik yang menjengkelkan atau yang mengancam pasien. Diskusikan cara untuk berspon terhadap perasaan tersebutDiskusikan dengan orang dekat tentang keadaan kelelahan dan emosi yang tidak stabilKolaborasiBerikan obat sesuai indikasi sseperti sedatif : fenobarbital (luminal)3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penururunan BB)Tujuan pasien / criteria evaluasiMenunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisiIntervensiIndependenAuskultasi bising ususCatat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntahPantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb setipa hari serta laporkan adanya penurunan BBDorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah makan dan juga makanan kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicernaHindari pemberian makananyang dapat meningkatkan peristaltik usus (eh, kopi dan makanan berserat lainnya ) dan cairan yang menyebabkan diareBicara dengan nada normalKolaborasi :Konsul dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidart dan vitaminBerikan obat dengan indikasi:a. glukosa,vit B kompleksb. Insulin (dengan dosis kecil)4. Kerusaka integritas jaringan mata b.d perubahan mekanisme perlindungan dari mataTujuan / criteria hasil :Dapat mempertahakan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkusMampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkanperlindungan pada mata dan pencegahan komplikasiIntervensiIndependenObservasi edema peiorbital, gangguan penutupan kelopakmata. Lapang pandang penglihatan yang sempit, air ata yang berlebihan. Catat adanya fotofobia, rasa adanya benda diluar mata dan nyeri pada mataEvaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang kabur atau pandangan ganda( diplopia)Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap ketika bangaundan tutup dengan peneutup mata selamatidur sesuai kebutuhanBagian kepala tempat tidur ditinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasiBerikan kesempatan pasian untuk mendiskusokan perasaaan tentang perubahanganbaran atau betuk tubuh untuk meningkatkan gambanran tubuhInstruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika memungkinkanKolaborasiberikan obat sesuai indikasia. obat tetes mata metilselulosab. ACTH, prednisonc. Obat antitiroidd. DiuretikSiapkan pembedahan5. Cemas b.d faktor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP), efek pseudokatekolamin dari hormon tiroidDitandai dengan :Peningkatan perasaan kuatir, gemetar, hilang konrol, panik, perubahan kognitif, distosi rangsanglingkunganGerakan ekstra, gelisah, tremorKriteria hasil:Tampak rileksMelapokan ansietasberkurang sampai tingkat dapt dilatasiMampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannyaIntervensi:MandiriObservasi tingkah laku pasien yang menunjukkan tingkat ansietasPantau respon fisik, papitsi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasidan insomniaTinggal bersama pasien, mempertahankan sikap yang teang. Mngakui atau menjawab kekuatiran dan mengijinkan perilaku pasien yang umumJelaskan prosedur, lingkungan sekelilmn atau suara yang mungkindidengar oleh pasienBicara yang singkat dengan kata yang sederhanaKurangi stimulasidari luar. Tempatkan pada ruangan yang tenang, berikan kelembutan, kurangi lampu yang terang, kurangi jumlah orang yang berkunjuangDiskusikan dengan pasien aau orang yang terdekat penyebab emosional yang labil/reaksi psikotikTekankan harapan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai denagan perkembangan terapi obatKolaborasi;Berikan obat antiansietasRujukpada sistem penyokong sesuai dengan kebutuhan seperti konseling, ahli agama dan pelayanan sosial6. Perubahan prossespikir b.d perubahan fisiologis, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktivitas mentalKriteria hasil:Mempertahankan orientasi realita umumyaMengenali perubahan dalam berpikir/perilaku dan faktor penyebabIntervensi:Kaji proses pikir pasienseperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap tempat, waktu atauorangCatat adanya perubahan tingkahlakuHadirkan pada realita secara terusmenerus dansecara gamblang tanpa melawan pikiran yang tidak logisMemberikan tindakan yang aman seperti bantalan pada enghalang tempat tidur, pengikatan yang lembutsupervisi yang ketatAnjurkan keluarga atau orang dekat lainnnya untuk mengunjungi paisen. Memberikan dukungan dengan kebutuhanKolaborasiPemberian sedatif ssesuai indikasiKurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatanDitandai dengan:Pertanyaan, meminta informasiKriteria evaluasi:Pasien mengerti tentang proses penyakit dan pengobatannyaMengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejalapada prosses penyakit dan hubungan gejala dengan faktor penyebabnyaIntervensi;Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individuBerikan informasi tanda dan gejala dari hipertiroidDiskusikan mengenai terapi obat termasuk ketaatan terhadap pengobatan dan tujuan terapiTinjau kebutuhan diiit makanan dan tinjau ulang mengenai nutrisi . Mdnghindari kopi, makanan pengawet dan makanan pewarnaKolaborasi:Pemberian anti emetikdengan jadwal regulerVitamin A,D,E dan B6Rujuk ahli diitPasang /pertahankan slang NGT untuk pemberian makanan enteral(Doenges E, Marilynn, 2000 hal 710-719)DAFTAR PUSTAKALong C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 3, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, 1996Price A, Sylvia dan Wilson M, Lorraine, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 4, Buku II, Jakarta, EGC,1995Hudak & Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekaatan Holistik, Edisi 6, Volume II, Jakarta, EGC,19964. Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jilid 3, Jakarta, EGC ,20025. Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, EGC, 2000