P U T U S A N 3 dari 39 Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN demikian...
Transcript of P U T U S A N 3 dari 39 Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN demikian...
Halaman 1 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
P U T U S A NNOMOR : 08/PDT/2015/PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
GUSTYNA Br HASIBUAN, umur 39 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat
tinggal di Jl. Sawi Lk. I Kel. Paya Roba Kec. Binjai Barat
Kota Binjai, dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum
(domicilie) di alamat kuasa hukumnya di Kantor Hukum “
ROSFIANA TANJUNG, S.H & REKAN “, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 06 Januari 2014, semula sebagai
PENGGUGAT sekarang PEMBANDING ;
M E L A W A N
1. Direktur PT. Bank Mega, Tbk di Jakarta cq. Pimpinan Regional Medan PT.Bank Mega Tbk, berkedudukan di Jl. lskandar Muda No.
137 Medan, semula sebagai TERGUGAT I sekarang
TERBANDING I;2. Kementrian Keuangan Republik lndonesia Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara di Jakarta cq. Kepala Kantor Wilayah DJKNSumatera Utara di Medan Cq. Kepala Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) berkedudukan di
Jl. Pangeran Diponegoro Nomor 30-A Medan, semula
sebagai TERGUGAT II sekarang TERBANDING II;3. Winda, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Dusun V Desa Lau Mulgap Kec.
Selesai Kab. Langkat, semula sebagai TERGUGAT III
sekarang TERBANDING III;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca Penetapan Ketua Tinggi Medan No.:
08/PDT/2015/PT.MDN, tertanggal 15 Januari 2015, tentang Penunjukan Majelis
Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;
Halaman 2 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan nomor :
13/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 24 Juli 2014 dan surat-surat yang bersangkutan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Mengutip serta memperhatikan surat gugatan Penggugat tertanggal 10
Januari 2014, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan dalam Register Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2014/PN.Mdn, tertanggal 10
Januari 2014, mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat pada tanggal 3 Februari tahun 2012 telah mengajukan
permohonan Kredit lnvestasi dan Modal Usaha kepada Tergugat I sejumlah
Rp.565.000.000,- (Lima ratus enam puluh lima juta rupiah), yang digunakan
untuk investasi beli 1 unit ruko seharga Rp. 500.000.000,- (Lirna ratus juta
rupiah) dan untuk modal usaha sejumlah Rp. 65.000.000,- (Enam puluh lima
juta rupiah);
2. Bahwa menurut analisa usaha Penggugat jika kredit yang diberikan sejumlah
Rp. 565.000.000,- (Liratus enam puluh lima juta rupiah) akan meningkatkan
penghasilan dan kemampuan untuk melunasi kredit kepada Tergugat l;
3. Bahwa pada awalnya Tergugat I dapat menerima permohonan kredit sejumlah
tersebut, sebagaimana dimaksud dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan
Kredit (SPPK) tertanggal 03 maret 2012, namun ketika Penggugat hendak
menindak lanjutinya ternyata Tergugat I hanya menyetujui sejumlah Rp.
500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) sebagaimana tersebut dalam SPPK
tertanggai 05 Maret 2012;
4. Bahwa kredit yang disetujui Tergugat I sejumlah Rp. 500.000.000,- (Lima
ratus juta rupiah) hanya dapat digunakan Penggugat untuk investasi beli 1
unit ruko, sedangkan untuk modal usaha kreditnya tidak diberikan;
5. Bahwa Agunan yang digunakan terhadap kredit Penggugat adalah berupa 1
ruko ber - Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1275 atas nama Lina Afridah yang
terletak di Jl. Pasar Pelita Kel. Pekan Binjai Kota Binjai dan SHM nomor 664
atas narna Penggugat sendiri sebagai tempat tinggal sehari-hari yang terletak
di Jl. Sawi Lk I Kel. Paya Roba Kec. Binjai Barat Kota Binjai;
6. Bahwa beberapa kali angsuran kredit kepada Tergugat I berjalan lancar,
namun karena kesulitan ekonomi dan kurang lancarnya usaha dagang
Penggugat, pembayaran angsuran kredit menjadi terkendala, meskipun
Halaman 3 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
demikian Penggugat mempunyai itikad baik untuk membayar tunggakan kredit
kepada Tergugat l;
7. Bahwa Pada tanggal 28 Januari 2013 Tergugat I memberitahukan secara
tertulis kepada Penggugat akan melakukan penjualan secara lelang agunan
kredit Penggugat berupa sebidang tanah SHM Nomor. 664 dan SHM Nomor
1275 yang akan dilakukan oleh Tergugat ll pada tanggal 21 Februari 2013,
akan tetapi pelelangan tersebut tidak jadi dilaksanakan;
8. Bahwa pada tanggal 05 Juni 2013 Tergugat I memberitahukan secara tertulis
kepada Penggugat melalui Surat Nomor 055/REMD/2013 dan Nomor
056/REMD/2013, akan melakukan penjualan secara lelang di tempat Tergugat
I terhadap agunan kredit Penggugat berupa sebidang tanah SHM Nomor 664
dan SHM Nomor 1275 yang akan dilakukan oleh Tergugat ll pada tanggal 14
Juni 2013;
9. Bahwa dari surat pemberitahuan kepada Penggugat tersebut jelaslah
diketahui bahwa Tergugat I menggunakan upaya paksa melalui Tergugat ll
dalam rangka penyelesain kredit Penggugat, padahal menurut Bank lndonesia
upaya penyelamatan kredit dapat dilakukan dengan cara penjadwalan kembali
(Rescheduling), persyaratan kembali (Reconditioning), penataan kembali
(Resturcturing) ( vide SE Bank lndonesia Nomor 23/12/BPPP tanggal 28
Februari 1991);
10.Bahwa sampai saat diajukan proses lelang, Penggugat belum pernah
mengetahui ada itikad dari Tergugat I baik secara tertulis maupun lisan untuk
menyelamatkan kredit Penggugat dengan berpedoman pada SE Bank
lndonesia tersebut, padahal secara lisan Penggugat pernah menyampaikan
agar Tergugat I memberikan kredit modal usaha guna mendukung kredit
investasi yang sudah dijalankan;
11.Bahwa oleh karena itu beralasan hukum jika Tergugat I memberikan
kesempatan kepada Penggugat untuk menyelamatkan kredit melalui pilihan
cara penjadwalan kembali (Rescheduling), persyaratan kembali
(Reconditioning), penataan kembali (Restructuring);
12.Bahwa pada tanggal 14 Juni 2013 Tergugat I mengajukan permohonan lelang
eksekusi kepada Tergugat ll atas agunan kredit Penggugat, selanjutnya pada
tanggal 12 Juli 2013 Tergugat ll telah melaksanakan lelang eksekusi tanah
bangunan SHM Nomor 664, dimana sebagai pemenangnya adalah Tergugat
lll;
13.Bahwa lelang eksekusi yang diajukan Tergugat I dan telah dilaksanakan oleh
Tergugat ll diketahui tanpa melalui fiat eksekusi dari pengadilan negeri,
Halaman 4 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
padahal menurut maksud Pasal 26 UU Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak
Tanggungan dan yurisprudensi Mahkamah Agung, bahwa eksekusi lelang hak
tanggungan dilakukan atas perintah ketua pengadilan negeri;
14.Bahwa oleh karena lelang eksekusi yang diajukan oleh Tergugat I dan telah
dilaksanakan oleh Tergugat ll pada tanggal 12 Juli 2013 tanpa fiat eksekusi
dari pengadilan negeri, maka lelang tersebut merupakan Perbuatan Melawan
Hukum;
15.Bahwa oleh karena lelang yang dilakukan merupakan Perbuatan Melawan
Hukum, maka lelang tersebut adalah batal dan tidak mempunyai kekuatan
hukum;
16.Bahwa dengan demikian kedudukan Tergugat lll sebagai pemenang lelang
atas tanah / bangunan SHM Nomor 664 adalah batal dan tidak mempunyai
kekuatan hukum karena diperoleh berdasarkan proses lelang yang melawan
hukum;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Medan agar berkenan kiranya untuk memeriksa perkara
ini, dan selanjutnya memutuskan sebagai berikut :
PRIMAIR:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa lelang eksekusi hak tanggungan atas tanah / bangunan
SHM Nomor 664 yang diajukan oleh Tergugat I dan dilaksanakan oleh
Tergugat ll merupakan perbuatan melawan hukum;
3. Menyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum pemenang lelang atas
tanah / bangunan SHM Nomor 664 yang diperoleh Tergugat lll ;
4. Menghukum Tergugat I untuk memberikan pilihan cara penjadwalan kembali
(Rescheduling), persyaratan kembali (Reconditioning), penataan kembali
(Resturcturing) kepada Penggugat dalam rangka penyelamatan kredit;
5. Menghukum Tergugat l, Tergugat ll dan Tergugat lll untuk membayar ongkos
perkara;
SUBSIDAIR:
Mohon putusan yang adil sesuai dengan perasaan hukum masyarakat.
Membaca jawaban Para Tergugat/Para Terbanding terhadap gugatan
Penggugat/Pembanding tersebut yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal
sebagai berikut:
Menimbang, bahwa terhadap gugatan pihak Penggugat tersebut Para
Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis sebagai berikut :
Halaman 5 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Jawaban Tergugat I tertanggal 6 Maret 2014 :
DALAM EKSEPSI :I. OBJEK SENGKETA BUKAN MILIK PENGGUGAT (EXCEPTIO DOMINI)
Bahwa dalam dalil Gugatannya Penggugat menyatakan sebagai pemilik atas:
- Sebidang tanah Sertipikat Hak Milik nomor 664/Payaroba, yang terletak di
Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,
Propinsi Sumatera Utara, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam
meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor
01/Payaroba/2010 tertanggal 25 (dua puluh lima) Januari 2010 (dua ribu
sepuluh), dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
02.17.05.32.00803, tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, berikut
dengan bangunan rumah tinggal yang didirikan/ dibangun diatasnya,
selanjutnya disebut Obyek Sengketa
Bahwa terhadap Obyek Sengketa tersebut telah dilaksanakan lelang
eksekusi Hak Tanggungan oleh atau dihadapan Badan/Pejabat Tata Usaha
Negara (TUN), yaitu Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara Sumatera Utara cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Medan (in casu Tergugat II) dan pada pelelangan tersebut WINDA(in casu Tergugat III) yang dinyatakan memenuhi syarat dan sah sebagai
pemenang lelang/pembeli lelang atas Obyek Sengketa tersebut berdasarkan
Salinan Risalah Lelang Nomor 624/2013 tertanggal 12 Juli 2013 sehingga
dengan sendirinya Objek Sengketa telah beralih kepemilikan menjadi milik
pemenang lelang yang dalam hal ini adalah WINDA dan BUKAN dimiliki oleh
Penggugat.
Oleh karena Penggugat BUKAN LAGI MERUPAKAN PEMILIK YANG SAHatas Objek Sengketa, maka Penggugat tidak dapat mengajukan Gugatan
aquo dengan dalil HAK MILIK sebagaimana tercantum dalam Gugatan aquo,
Dengan demikian adalah suatu hal yang patut secara hukum jika dikatakan
bahwa Gugatan Penggugat aquo mengandung suatu cacat exceptio domini,sehingga adalah hal yang patut menurut hukum apabila Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan untuk menyatakan Gugatan
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).II. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK BERDASAR HUKUM (ONRECHMATIG
OF ONGEGROND) TIDAK JELAS, TIDAK TERANG, BIAS DAN KABUR(OBSCUUR LIBEL).
Halaman 6 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah mengandung cacat
formil karena dalil-dalil Gugatannya baik dalam posita maupun petitumnya
tidak jelas, tidak lengkap, dan kabur (obscuur libel) didalam Gugatan aquo
terdapat ketidaksingkronan antara Posita dengan Petitum telah nyata-nyata
membuat kabur atau dapat dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa hukum
(fundamentum petendi) yang diuraikan tidak menjelaskan apa yang
menjadi dasar hukum (rechtgrond), dimana Penggugat pada satu sisi
mendalilkan tentang Perbuatan Melawan Hukum akan tetapi disisi lain
Penggugat mempermasalahkan tentang permintaan restrukturisasi fasilitas
kredit, padahal didalam dalilnya sendiri Penggugat sudah sangat jelas dan
terang telah mengakui mengalami kemacetan dan tidak dapat membayar
kewajibannya, namun disisi lainnya Penggugat memohon pembatalan
lelang aquo terhadap Obyek Sengketa, yang menyebabkan Gugatan aquo
menjadi tidak jelas/kabur (obscuur), dan selain daripada itu peristiwa-
peristiwa hukum yang diuraikan (fundamentum petendi) tidak
menjelaskan apa yang menjadi dasar hukum (rechtgrond), dalil Gugatan
yang demikian tentunya tidak memenuhi asal jelas dan tegas (eenduidelijke en bepaalde conclusie), sehingga semakin menyebabkan
Gugatan aquo menjadi kabur dan tidak jelas.
Oleh karena Gugatan Penggugat dalam perkara aquo merupakan Gugatan
yang tidak jelas, tidak lengkap dan kabur, maka patutlah secara hukum
apabila Gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak oleh Majelis Hakim
yang memeriksa dan memutus perkara aquo atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Tidak Dapat Diterima (Niet OntvankelijkeVerklaard).Berdasarkan uraian tersebut diatas secara jelas dan nyata bahwa
Penggugat tidak jelas dan tidak terang dalam menyusun dan mengajukan
Gugatannya sebagaimana terlihat jelas dalam Posita dan Petitum
Gugatannya, hal mana telah secara nyata menunjukkan bahwa Gugatan
aquo mengandung unsur Obscuur/kabur atau dapat dikatakan Gugatan
Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas karena Gugatan aquo telah
dikarang dan atau mengada-ngada dan merekayasa dalil-dalil dalam
Gugatannya, sebagaimana ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 28 K/Sip/1973, tanggal 05 November
1975 yang kaidah hukumnya menyebutkan :
“Apabila petitum tidak disingkronkan atau tidak sesuai maksudnya dengan
Halaman 7 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
posita maupun tidak bersifat alternatif menyebabkan gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima”.
Dengan demikian sudah sangat jelas dan nyata bahwa Gugatan aquo tidak
jelas dan terang dan tidak berdasar hukum sama sekali, maka berdasarkan
fakta hukum tersebut diatas sangat jelas Gugatan aquo telah disusun
dengan tidak cermat dan atau tidak matang dan Gugatan yang demikian
sangat patut untuk dinyatakan tidak dapat diterima, karena Gugatan
Penggugat telah diajukan tidak berdasar hukum dan tidak jelas, tidak
lengkap, dan kabur (obscuur libel), oleh karenanya mohon kiranya Yang
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini menyatakan
Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dan keras dalil-dalil Gugatan
Penggugat kecuali yang diakui secara tegas dan jelas tentang
kebenarannya;
2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi secara
mutatis-mutandis merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dengan jawaban dalam pokok perkara ;
HUBUNGAN HUKUM ANTARA PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat I telah terjadi hubungan hukum
dimana Penggugat telah memperoleh fasilitas kredit dari Tergugat I berupa
fasilitas Kredit Modal Kerja (Fixed Loan) dan kredit Investasi (Term Loan)
berdasarkan :
Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha Kecil Menengah (“MEGA
UKM”) Nomor 037/PK/MDN/III/2012 tertanggal 07 Maret 2012, selanjutnya
disebut “Perjansian Kredit”, dengan total pinjaman sebesar Rp. 500.000.000,-
(Lima Ratus juta rupiah) terdiri atas fasilitas Fixed Loan (FL) sebesar Rp.
80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan fasillitas Term Loan (KI) sebesar
Rp. 420.000.000,- (Empat ratus dua puluh juta rupiah), selanjutnya disebut
“Fasililitas Kredit”.
Bahwa Perjanjian Kredit yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat I berlaku
sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya sebagaimana
ketentuan yang diatur pada Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata yang menetapkan :
“Semua Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”
Halaman 8 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
4. Bahwa untuk menjamin pembayaran kembali atas Fasilitas Kredit yang
diberikan Tergugat I kepada Penggugat tersebut, maka Penggugat selaku
Debitur telah menyerahkan jaminan kepada Tergugat I selaku Kreditur
berupa :
a. Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba,
seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi), terletak di
Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,
Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
Nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan Nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, dahulu tercatat
atas nama GUSTINA HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA,
berikut bangunan yang didirikan/dibangun diatasnya ; dan
b. Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 1275/Pekan
Binjai, seluas 68-M² (enam puluh delapan meter persegi), terletak di
Jalan Pasar Pelita, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Kota
Binjai, Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat
Ukur Nomor 99/P.Binjai/2003 tertanggal 17 Februari 2003, dengan
Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.03.17.00729, tercatat
atas nama GUSTYNA Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga
GUSTYNAH Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga GUSTINA
HASIBUAN ;
- Selanjutnya disebut Obyek Sengketa;5. Bahwa terhadap Jaminan kredit tersebut, oleh Tergugat I telah dibebani
dengan Hak Tanggungan, berdasarkan :
a. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 502/2012, yang diterbitkan di Kota
Binjai pada tanggal 16 Mei 2012, oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota
Binjai jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 114/2012 tertanggal
05 April 2012, selanjutnya disebut APHT, yang dibuat dihadapan
ZONARITA, Sarjana Hukum, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT) di Kota Binjai, dimana Hak Tanggungan tersebut telah dihapus
(Roya) karena Obyek Hak Tanggungan, yaitu bidang tanah berdasarkan
Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba tersebut telah terjual melalui
Lelang Eksekusi Hak Tanggungan, yang dilaksanakan oleh atau
dihadapan Pejabat Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Medan, in cassu Tergugat II, yang diselenggarakan
pada Hari Jumat tanggal 12 Juli 2013, bertempat di PT. BANK MEGA,
Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan - Iskandar Muda, Jalan Iskandar
Halaman 9 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Muda No. 137, Lantai III, Kota Medan, sebagaimana dimaksud atau
berdasarkan Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli2013 ; dan
b. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 617/2012, yang diterbitkan di Kota
Binjai pada tanggal 22 Juni 2012, oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota
Binjai jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 186/2012 tertanggal
18 Mei 2012 yang dibuat dihadapan ZONARITA, Sarjana Hukum, selaku
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kota Binjai.
Bahwa Sertipikat Hak Tanggungan tersebut memuat irah-irah “DemiKeadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, sehingga merupakan
suatu Akta yang otentik yang mempunyai kekuatan Eksekutorial,
sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 2 dan ayat 3 Undang-undang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN (selanjutnya
disebut “Undang-undang Hak Tanggungan”), yang berbunyi :
"Sertipikat Hak Tanggungan membuat irah-irah dengan kata-kata "DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA", yang sama
dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
sebagaimana secara sah dan mengikat secara hukum positif yang berlaku di
Indonesia”.
Sehingga oleh karenanya Pemberian Hak Tanggungan tersebut telah sesuai
dan berdasarkan atas peraturan perudang-undangan yang berlaku dan
dengan demikian dalam hal Debitur (in casu Penggugat) wanprestasi/ingkar
janji maka Tergugat I berhak untuk melakukan eksekusi/penjualan atas
Objek Sengketa yang merupakan jaminan kredit yang telah dibebani dengan
Hak tanggungan, sebagai penyelesaian kewajiban Penggugat terhadap
Tergugat I ;
6. Bahwa Tergugat I mengkonfrontir dalil Penggugat point 1,2,3,4 dalam posita
gugatannya dimana pada intinya Penggugat menyatakan : “bahwa Tergugat I
awalnya menerima permohonan kredit Penggugat sebesar Rp. 565.000.000
(lima ratus enam puluh lima juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam
SPPK tanggal 03 maret 2012, namun ternyata Tergugat I hanya menyetujui
kredit sebesar Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sebagaimana SPPKh
tanggal 05 Maret 2014”.
Bahwa dalil Penggugat yang demikian merupakan suatu dalil yang
mengada-ngada dan irrelevant dimana Tergugat I sama sekali tidak pernah
mengeluarkan SPPK tanggal 03 Maret 2012 yang menyatakan bahwa
Halaman 10 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Tergugat I menyetujui permohonan kredit dari Penggugat sebesar Rp.565.000.000 (lima ratus enam puluh lima juta rupiah);
Bahwa Tergugat I hanya mengeluarkan 1 buah SPPK (Surat
Pemberitahuan Persetujuan Kredit) tertanggal 05 Maret 2012, yang dimana
dalam SPPK tersebut dengan jelas tercantum bahwa Tergugat I menyetujui
permohonan kredit debitur (in casu Penggugat) hanya sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) yang kemudian telah juga ditanda-
tangani/diketahui dan diterima oleh Debitur (in casu Penggugat) itu sendiri.
Bahwa dengan ditandatanganinya SPPK dan Perjanjian Kredit oleh
Penggugat berarti Penggugat telah menyatakan persetujuannya atas
syarat-syarat dan kondisi yang diatur dalam SPPK dan Perjanjian Kredit,
dimana selanjutnya setelah Penggugat menandatangani Perjanjian Kredit,
Penggugat juga telah menandatangani surat permohonan pencairan kredit
dan pernyataan tertanggal 07 Maret 2012 yang menunjukan Penggugat
sama sekali tidak keberatan dengan Fasilitas Kredit yang diberikan
Tergugat I kepada Penggugat yang hanya sebesar Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah);
Sehingga dengan demikian sangatlah absurd dan irrelevant dan hanya
merupakan alasan dari Penggugat untuk menghindari kewajibannya
kepada Tergugat I, dimana kemudian Penggugat keberatan dan
mempermasalahkan pemberian fasilitas kreditnya tersebut karena
sejatinya Penggugat telah menyetujuinya, hal mana persetujuan
Penggugat terlihat dengan telah ditanda-tanganinya Perjanjian kredit pada
tanggal 07 Maret 2012, dengan demikian sangat patut dan beralasan
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk
mengeyampingkan dan menolak dalil yang demikian.
7. Bahwa dalam dalil Peggugat point 6 sampai dengan point 12 dalam posita
Gugatan aquo sejatinya telah membuktikan bahwa Debitur (in casu
Penggugat) mengakui tidak dapat melaksanakan dan memenuhi
kewajibannya kepada Tergugat dimana Debitur (in casu Penggugat)
menyatakan :
“.....karena usaha Penggugat tidak lancar dan terkait masalah ekonomi maka
Penggugat terkendala dalam pembayaran angsuran dan Penggugat masih
beritikad baik melunasi kreditnya”.
Bahwa Tergugat I sudah cukup memberikan toleransi kepada Penggugat
pada saat Penggugat dianalisa masuk dalam kolektibilitas macet dengan
tidak melakukan kewajibannya kepada Tergugat I, Tergugat I telah
Halaman 11 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
memberikan beberapa kali Surat Peringatan dengan jenjang waktu, antara
lain sebagai berikut:
a. Surat Peringatan I No. 009/BM-MDK/SME/IV/12, tanggal 30 April 2012;
b. Surat Peringatan II No. 016/BM-MDK/SME/VIII/12, tanggal 06 Agustus
2012;
c. Surat Peringatan III No. 017/BM-MDK/SME/IV/12, tanggal 13 Agustus
2012;
Dengan adanya jenjang waktu antara Surat Peringatan I, Surat Peringatan
II sampai dengan Surat Peringatan III sudah cukup menunjukan bahwa
Tergugat I telah memberikan kesempatan atau waktu yang cukup bagi
Penggugat untuk dapat menyelesaikan atau melunasi fasilitas kreditnya,
namun ternyata hal tersebut tidak dipergunakan oleh Penggugat, tetapi
malahan Penggugat berubah menjadi tidak kooperatif kepada Tergugat I,
lalu bagaimana mungkin Penggugat memutar balikan fakta dengan
menyatakan karena Tergugat I tidak memberikan tambahan modal dan
menyelamatkan kreditnya, hal mana sangat irrelevant dan unlogictabledengan dalil yang disampaikan oleh Penggugat tersebut serta tidak
berdasar hukum sama sekali, karena Tergugat I telah memberikan cukup
waktu bagi Penggugat untuk dapat menyelesaikan atau melunasi fasilitas
kreditnya namun tidak ada realisasi atau tindak lanjut maupun itikad baik
dari Penggugat untuk menyelesaikan atau melunasi fasilitas kreditnya
tersebut.
Bahwa oleh karena Penggugat tidak mempunyai itikad baik untuk
menyelesaikan kewjibannya kepada Tergugat I meskipun telah berulang
kali ditegur, maka untuk menyelamatkan kredit dan tingkat kesehatan Bank
(in casu Tergugat I) sebagai pengemban dana dari Debitur dan nasabah
lainnya untuk menopang dan melindungi kesehatan perekonomian atas
dana milik nasabah dan juga Debitur lainnya serta dengan hak yang
dimilikinya selaku Kreditur yang memegang Hak Tanggungan atas jaminan
telah melaksanakan eksekusi lelang atas jaminan milik Penggugat,
sebagaimana telah dirumuskan pada Pasal 6 Undang-undang Hak
Tanggungan yang menetapkan :
“Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya
dari hasil penjualan tersebut”.
Halaman 12 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Bahwa hal mana juga berkesesuaian dengan Pasal 2 angka 1 butir "b"
Lampiran Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha KecilMenengah (“Perjanjian MEGA UKM”) yang telah ditandatangani oleh dan
antara Penggugat dengan Tergugat I, yang berbunyi :
“Fasilitas Kredit dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa syarat oleh BANK
dan dapat dibatalkan secara otomatis apabila kondisi DEBITUR menurun
menjadi kurang lancar, diragukan atau macet”.
Dan sesuai dengan ketentuan pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata berbunyi :
“semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya.
Bahwa seluruh dalil yang diberikan oleh Penggugat amat sangat memaksa
dan tidak berdasar hukum sama sekali, dan semakin membuktikan
bahwasanya Penggugat tidak beritikad baik sama sekali untuk
menyelesaikan kewajibannya terhadap Tergugat I, hal tersebut menunjukan
bahwa Penggugat adalah Debitur yang tidak beritikad baik ;
8. Bahwa Tergugat I menolak tegas dalil Penggugat dalam Posita
Gugatannya point 13 sampai dengan point 16 yang mengada-ngada,
dimana Tergugat I terpaksa mengajukan permohonan Lelang I Eksekusi
Hak Tanggungan atas Objek Sengketa (jaminan kredit) kepada Kantor
Pelayanan Kekayaan dan lelang Negara (in casu Tergugat II) sesuai
dengan surat permohonan lelang Nomor 001/REMD/2013 tertanggal 16
Januari 2013, yang mana atas permohonan lelang Tergugat I tersebut
maka Tergugat II telah menetapkan jadwal lelang yakni pada tanggal 21
Februari 2013 sebagaimana sesuai dengan surat yang dikeuarkan oleh
Tergugat II Nomor S-0157/WKN.02/KNL.01/2013, hal mana telah juga
diketahui oleh Penggugat namun ternyata atas lelang pertama tersebut
tidak ada peminat dan kemudian Tergugat I juga kembali memberikan
waktu kepada Penggugat untuk segera menyelesaikan kewajibannya
dengan melunasinya, namun tetap saja Penggugat tidak
mengindahkannya;
Sehingga kemudian Tergugat I kembali mengajukan permohonan lelang II
eksekusi atas Objek Sengketa (jaminan kredit) kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan dan lelang Negara (in casu Tergugat II) sesuai dengan surat
permohonan lelang Nomor 049/REMD/2013 tertanggal 06 Mei 2013, yang
mana atas permohonan lelang Tergugat I tersebut maka Tergugat II telah
menetapkan jadwal lelang yakni pada tanggal 14 Juni 2013 sebagaimana
Halaman 13 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
sesuai dengan surat yang dikeuarkan oleh Tergugat II Nomor S-
0800/WKN.02/KNL.01/2013, hal mana telah juga diketahui oleh Pengugat
namun ternyata atas lelang tersebut kembali tidak ada peminat dan lagi-lagi
Tergugat I kembali memberikan kelonggaran kepada Penggugat namun
tetap saja Penggugat mengacuhkanya.
Bahwa kemudian Tergugat I kembali mengajukan permohonan lelang III
eksekusi atas Objek Sengketa (jaminan kredit) kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan dan lelang Negara (in casu Tergugat II) sesuai dengan surat
permohonan lelang Nomor 069/REMD/2013 tertanggal 24 Juni 2013, yang
mana atas permohonan lelang Tergugat I tersebut maka Tergugat II telah
menetapkan jadwal lelang yakni pada tanggal 12 Juli 2013 sebagaimana
sesuai dengan surat yang dikeuarkan oleh Tergugat II Nomor S-
1056/WKN.02/KNL.01/2013, hal mana telah juga diketahui oleh Pengugat
dan atas pelelangan tersebut telah berhasil terjual atas obyek sengketa
SHM Nomor 664/Payaroba sebagaimana sesuai dengan Salinan RisalahLelang Nomor 624/2013 tertanggal 12 Juli 2013.Bahwa seluruh prosedur lelang atas Objek Sengketa yang dilakukan
berdasarkan permohonan lelang I, II & III telah berkesesuaian dengan
ketentuan pelelangan dan sepenuhnya berdasarkan atas ketentuan hukum
yang berlaku berdasarkan atas Pasal 6 juncto Pasal 20 Undang-Undang
Hak Tanggungan serta berdasarkan atas Pasal 5 junto Pasal 13 Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang petunjuk pelaksanaan
lelang, yang menyatakan :
Pasal 6 UU Hak Tanggungan :
“Apabila Debitor cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama
mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasan
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya
dari hasil penjualan tersebut”.
Pasal 20 UU Hak Tanggungan :
Apabila Debitor ( in casu Penggugat ) cidera janji, maka berdasarkan :
Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk MENJUAL OBJEK HAK
TANGGUNGAN seperti yang dimaksud dalam pasal 6, atau
Berdasarkan titel eksekutorioal yang terdapat dalam Sertipikat Hak
Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2) “objek Hak
Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan
Halaman 14 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
piutang, pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahului pada
kreditor-kreditor lainnya.”
Pasal 5 junto Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yang berbunyi :
Pasal 5 :
Lelang Eksekusi termasuk tapi tidak terbatas pada : Lelang Eksekusi Panitia
Urusan Piutang Negara ( PUPN ), Lelang Eksekusi Pengadilan, Lelang
Eksekusi Pajak, lelang Eksekusi Harta Pailit, Eksekusi Pasal 6 UU Hak
Tanggungan dan seterusnya ;
Pasal 13 :
ayat (1) : dalam hal terdapat gugatan terhadap objek lelang hak tanggungan
dari pihak lain selain debitur/suami atau isteri debitur tereksekusi,
maka pelaksanaan lelang dilakukan berdasarlan titel eksekutorial dari
sertifikat hak tanggungan yang memerlukan fiat eksekusi;
ayat (2) : permohonan atas pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud ayat
(1) dilakukan oleh Pengadilan Negeri.
Berdasarkan uraian Tergugat I diatas, maka dalil Penggugat yang
menyatakan bahwa pelelangan atas Objek Sengketa telah bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku, merupakan suatu dalil yang mengada-ngada
dan jelas keliru; karena atas pelelangan terhadap Objek Sengketa (jaminan
Kredit Penggugat) jelas telah dilakukan sesuai dengan prosedur pelelangan
yang berlaku, dimana pelelangan tersebut telah dilakukan oleh Tergugat II
sesuai dengan surat permohonan dari Tergugat I sebagai Kreditur pemegang
hak tanggungan atas Objek Sengketa ;
Oleh karenanya dengan demikian segala prosedur atas pelaksanaan lelang
telah sesuai baik secara teknis dan prosedural maka atas pelaksanakaan
Lelang tersebut adalah sah dan mengikat dan oleh karenanya dan tiadalah
perbuatan melawan hukum sebagaimana yang telah didalilkan oleh
Penggugat dalam Gugatan aquo
Bahwa diketahui dalam Perjanjian Kredit yang telah ditanda-tangani oleh
Penggugat selaku Debitur dan Tergugat I selaku Kreditur telah jelas diatur
dan sesuai sebagaimana Pasal 2 butir b juncto Pasal 8 tentang Kelalaian
yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani
Para Pihak, disebutkan :
Pasal 2 butir b :
“Fasilitas Kredit dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa syarat oleh BANK dan
Halaman 15 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
dapat dibatalkan secara otomatis apabila kondisi DEBITUR menurun menjadi
kurang lancar, diragukan atau macet”.
Pasal 8 :
Bank berhak secara seketika tanpa somasi lagi mengakhiri Perjanjian Mega
UKM dan menuntut pembayaran dengan seketika dan sekaligus lunas dari
jumlah-jumlah yang terhutang oleh Debitur berdasarkan Perjanjian Mega
UKM, baik karena Pokok, bunga, provisi dan karenanya pemberitahuan surat
juru sita atau surat lain yang berkekuatan serupa itu tidak diperlukan lagi,
bilamana Debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya menurut perjanjian
dan debitur dinyatakan sebagai debitur wanprestasi....”
Bahwa Pasal-pasal dalam Perjanjian Kredit mengikat dan berlaku
sebagaimana Undang-undang bagi mereka yang membuatnya sebagaimana
sesuai dengan bunyi pasal 1338 KUH Perdata, halmana juga telah
berkesesuaian dengan Pasal 2 APHT, sehingga oleh karenanya atas dalil
Penggugat yang demikian sejatinya sangat tidak berkesesuaian dan tidak
berdasar atas alas hak hukum, dan oleh karenanya patutlah Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara aquo untuk mengeyampingkannya dan menolaknya ditambah lagi
dengan ketidak konsistenan semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh
Penggugat dalam Gugatannya serta memperlihatkan itikad tidak baik dari
Penggugat untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Tergugat I.
Maka oleh karenanya terbukti demi hukum lelang yang telah dilakukan
tersebut berkesesuaian dengan ketentuan hukum yang berlaku – baik secarateknis maupun procedural – maka dengan sendirinya sehingga Pelelangan
umum atas jaminan kredit/Obyek Sengketa tersebut karenanya haruslah
dinyatakan sah dan berharga, dan tidak ada Perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Tergugat I sebagaimana yang telah didalilkan dan
disangkakan oleh Penggugat dalam semua dalil Gugatan aquo sehingga
sudah sepatutnya dan selayaknya untuk ditolak oleh Yang Mulia Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara
aquo.
Bahwa untuk yang lain dan selebihnya Tergugat I tidak akan menanggapi dalil-
dalil Gugatan Penggugat karena dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat
tidak berdasar hukum sama sekali dan dengan ini maka Tergugat menolak dalil-
dalil Gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya, karena seandainyapun –quod non– benar adalah irrelevant.
Halaman 16 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Dengan demikian, maka adalah suatu hal yang patut menurut hukum apabila
Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan
memutus perkara aquo melindungi hak kepentingan dari Tergugat I (Bank) yang
dilindungi oleh Undang-Undang dan pengemban ekonomi masyarakat dengan
menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya (althans) dan atau setidak-
tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, bersama ini Tergugat I mohon agar
Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memberi putusan dengan amar sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :1. Menerima seluruh Eksepsi Tergugat I dalam perkara aquo ;
2. Menyatakan objek Gugatan bukan milik Penggugat (exceptie domini);3. Menyatakan Perlawanan Penggugat Tidak Berdasar Hukum (Onrechmatig
Of Ongegrond), Tidak Jelas, Tidak Terang, Bias Dan Kabur (ObscuurLibel);
4. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ont VankelijkeVerklaard) ;
DALAM POKOK PERKARA :1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat I adalah Tergugat I yang benar dan beritikad baik ;
3. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang salah dan tidak beritikad
baik ;
4. Menyatakan sah dan berharga Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan
Mega Usaha Kecil Menengah (“MEGA UKM”) Nomor 037/PK/MDN/III/2012tertanggal 07 Maret 2012 yang dibuat dan ditanda-tangani oleh Penggugat
dan Tergugat I;
5. Menyatakan sah dan berharga :
a. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 502/2012 tertanggal 16 Mei 2012,
yang diterbitkan Kantor Pertanahan kota Binjai jo. Akta Pemberian Hak
Tanggungan Nomor 114/2012 tertanggal 05 April 2012 yang dibuat
dihadapan/oleh PPAT ZONARITA, SH selaku PPAT Kota Binjai (Hapus
Hak Tanggungan karena lelang berdasarkan atas Risalah lelang Nomor
324/2013 tertanggal 12 Juli 2013).
b. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 617/2012 tertanggal 22 Juni 2012,
yang diterbitkan Kantor Pertanahan kota Binjai jo. Akta Pemberian Hak
Tanggungan Nomor 186/2012 tertanggal 18 Mei 2012 yang dibuat
dihadapan/oleh PPAT ZONARITA, SH selaku PPAT Kota Binjai;
Halaman 17 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
6. Menyatakan sah dan berharga pelelangan umum atas jaminan kredit
Penggugat, berupa :
Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba,
seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi), terletak di
Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,
Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
Nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan Nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, berikut bangunan
yang didirikan/dibangun diatasnya, dahulu tercatat atas nama GUSTINA
HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA, karena telah beralihhak menjadi milik WINDA (in casu Pemenang Lelang).
7. Menyatakan sah dan berharga menurut hukum Risalah Lelang Nomor624/2013 tertanggal 12 Juli 2013;
8. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.
a t a u
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
Jawaban Tergugat II tertanggal 27 Pebruari 2014 :
DALAM EKSEPSI :Bahwa dengan tegas Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan
Penggugat dalam surat gugatannya kecuali terhadap hal-hal yang diakui
secara tegas kebenarannya.
1. Eksepsi gugatan kurang pihakBahwa dalam gugatan dimaksud, terdapat pihak-pihak yang seharusnya
dijadikan sebagai pihak dalam perkara ini, sehingga atas gugatan
dimaksud menjadikan kurang pihak. Adapun kekurangan pihak dimaksud
yaitu tidak memasukkan pihak Notaris yang membuat Akta Pemberian Hak
tanggungan (APHT) dan pihak Kantor Pertanahan yang menerbitkan
Sertifikat Hak Tanggungan.
Kedua pihak dimaksud mempunyai peran yang signifikan dan strategis,
mengingat bahwa salah satu dokumen yang dijadikan sebagai dasar untuk
pelaksanaan lelang atas objek Penggugat yang dijadikan sebagai jaminan
merupakan produk hukum dari kedua pihak dimaksud, sehingga untuk
lebih mendapatkan suatu pemahaman dan penjelasan secara menyeluruh
dan komprehensif atas gugatan dimaksud, maka keberadaan kedua pihak
Halaman 18 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
tersebut (Notaris dan Kantor Pertanahan) menjadikan sesuatu hal yang
mutlak. Dengan demikian maka dengan tidak dimasukkannya pihak notaris
dan kantor pertanahan dalam perkara dimaksud, menjadikan gugatan
dalam perkara a quo menjadi tidak lengkap pihaknya.
2. Eksepsi Gugatan Tidak Jelas/Kabur (Obscuur Libel) :1. Bahwa sesuai angka (1), (2), (3), (4) dan (5) dalil gugatan Penggugat
maka Penggugat telah mengakui fakta hukum sebagai berikut :
1) Penggugat mempunyai hutang kepada Tergugat I;
2) Sebagai jaminan hutang Penggugat telah diikat hak Tanggungan
atas obyek sengketa sebagai berikut :
SHM No. 1275 an. Lina Afridah yang terletak Jl. Pasar Pelita
Kel. Pekan Binjai Kota Binjai dan,
SHM No. 664 an Penggugat sendiri Jl. Sawi Lk. I Kelurahan
Paya Roba Kec. Binjai Barat Kota Binjai.
2. Sesuai butir 6 dalil Penggugat maka Penggugat mengakui bahwa
pembayaran anggsuran kredit menjadi terkendala.
3. Terhadap pengakuan Penggugat dimaksud diatas maka mohon
majelis hakim menetapkan sebagai akta yang tidak perlu dibuktikan
lagi kebenarannya.
4. Sehingga pada akhirnya Tergugat I memberikan surat peringatan
(somasi) sebanyak tiga kali namun demikian Penggugat tetap tidak
dapat memenuhi kewajibannya membayar angsuran hutang sesuai
Perjanjian Kredit.
5. Selanjutnya Tergugat I berdasarkan pasal 6 UU no.4/1996
mengajukan permohonan lelang kepada Tergugat II untuk
mendapatkan pelunasan hutang dari penjualan (lelang) obyek obyek
jaminan.
Bahwa sesuai uraian tersebut di atas jelas terbukti bahwa Penggugat
telah terbukti melakukan wanprestasi kepada Tergugat I/kreditor sehingga
Tergugat I/Kreditor melalui pasal 6 UU Hak Tanggungan berhak
melaksanakan lelang (dengan bantuan Tergugat II) terhadap barang
jaminan/obyek Penggugat. Oleh karena itu dalil gugatan Penggugat yang
menyatakan bahwa bahwa lelang yang dilaksanakan oleh Tergugat II
adalah perbuatan melawan hukum harus ditolak karena tidak jelas bahkan
bertentangan dengan hukum yang berlaku.
B. DALAM POKOK PERKARA :
Halaman 19 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon
dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta
Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang
diakui secara tegas kebenarannya.
2. Bahwa pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Tergugat II adalah
berdasarkan permohonan lelang dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan
melalui surat Nomor : 069/REMD/2013 tanggal 24 Juni 2013 perihal:
Permohonan Lelang Ulang.
Hal ini sesuai dengan Pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
(selanjutnya disebut PMK 93/PMK.06/2010) yang berbunyi:Penjual/Pemilik Barang yang bermaksud melakukan penjualan barang
secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat permohonan lelang
secara tertulis kepada Kepala KPKNL untuk dimintakan jadwal pelaksanaan
lelang, disertai dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya.
3. Bahwa permohonan lelang yang diajukan oleh PT. Bank Mega Tbk
Regional Medan merupakan lelang hak tanggungan sesuai Pasal 6 UU HT
sehingga dokumen persyaratannya mengacu pada Pasal 6 ayat (5)
Peraturan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang Negara Nomor: PER-
03/KN/2010 tanggal 5 Oktober 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Lelang, yang berbunyi: Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak
Tanggungan terdiri dari:
a) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit;
b) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak
Tanggungan;
c) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah yang dibebani Hak
Tanggungan;
d) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitur yang harus
dipenuhi;
e) Salinan/fotokopi bukti bahwa debitur wanprestasi, berupa peringatan-
peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor;
f) Surat pernyataan dari kreditur selaku pemohon lelang yang isinya akan
bertanggung jawab apabila terjadi gugatan;
g) Salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang
kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lambat 1 (satu) hari
sebelum lelang dilaksanakan.
Halaman 20 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
4. Terkait dengan hal tersebut pada angka 3 di atas, PT. Bank Mega Tbk
Regional Medan telah melengkapi dokumen syarat-syaratnya, antara lain :
a) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit
- Fotokopi Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha Kecil
Menengah (“MEGA UKM”) Nomor: 037/PK/MDN/III/2012 tanggal 7
Maret 2012
b) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak
Tanggungan
- Fotokopi Hak Tanggungan No. 502/2012 tanggal 16 Mei 2012 atas
SHM Nomor 664/payaroba;
- Fotokopi Salinan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 114/2012
tanggal 5 April 2012 atas SHM Nomor 664/payaroba, yang
dikeluarkan oleh PPAT Nyonya Zonarita, S.H.;
c) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah yang dibebani Hak
Tanggungan
- Fotocopy Sertifikat Hak Milik No. 664/Payaroba seluas 246 m2 atas
nama Gustina Hasibuan;
d) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitur yang harus
dipenuhi;
- Asli perincian hutang/jumlah kewajiban debitor yang dibuat oleh Reg.
SME Remedial Manager dan Manager Legal PT. Bank Mega Tbk
Regional Medan tanggal 6 Mei 2013 dengan posisi hutang per 6 Mei
2013 dengan jumlah total Rp. 648.609.186,85.
e) Salinan/fotocopy bukti bahwa debitur wanprestasi, berupa peringatan-
peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor
- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Cabang Pembantu Medan Krakatau
Nomor: 009/BM-MDK/SME/IV/12 tanggal 30 April 2012 perihal: Surat
Peringatan I;
- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Cabang Pembantu Medan Krakatau
Nomor: 016/BM-MDK/SME/VIII/12 tanggal 6 Agustus 2012 perihal:
Surat Peringatan II;
- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Cabang Pembantu Medan Krakatau
Nomor: 017/BM-MDK/SME/VIII/12 tanggal 13 Agustus 2012 perihal:
Surat Peringatan III;
- Surat Keterangan Pendaftaran Tanah Nomor: 03/SKPT/II/2013 atas
SHM No. 664/Payaroba yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kota
Binjai tanggal 11 Februari 2013;
Halaman 21 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
f) Surat Pernyataan dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan Tanggal 24
Juni 2013 yang menyatakan bahwa PT Bank Mega akan bertanggung
jawab apabila dikemudian hari timbul gugatan yang diajukan oleh pihak
manapun.
g) Salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang
kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum lelang dilaksanakan.
- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan Nomor
:074/REMD/2013 tanggal 5 Juli 2013 perihal Penjualan secara lelang
agunan kredit saudara/i;
5. Bahwa atas permohonan lelang dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan
melalui surat Nomor : 069/REMD/2013 tanggal 24 Juni 2013 perihal:
Permohonan Lelang Ulang, Kepala KPKNL Medan telah mengeluarkan
Surat Nomor: S-1056/WKN.02/KNL.01/2013 tanggal 2 Juli 2013 hal Jadwal
Lelang yang berisi bahwa lelang akan dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 12 Juli 2013 Pukul 09.30 WIB bertempat di kantor PT. Bank Mega
Tbk, Jalan Iskandar Muda Nomor 137 lantai III Medan. Hal ini sesuai
dengan Pasal 21 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: Waktu
pelaksanaan lelang ditetapkan oleh Kepala KPKNL atau Pejabat Lelang
Kelas II.
6. Bahwa permohonan lelang dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan
dimaksud merupakan pelaksanaan lelang ulang atas pelaksanaan lelang
sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Juni 2013 namun tidak ada yang
mengajukan penawaran/tidak ada peminat.
7. Bahwa lelang dimaksud didahului dengan Pengumuman Lelang Ulang
Eksekusi Hak Tanggungan melalui surat kabar harian “Tribun Medan” yang
terbit pada tanggal 5 Juli 2013, sehingga setiap orang dapat mengetahui
akan adanya lelang dimaksud (asas publisitas). Hal ini sesuai dengan Pasal
47 ayat (1) huruf a Nomor 1 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi:Pengumuman Lelang Ulang dilakukan 1 (satu) kali melalui surat kabar
harian paling singkat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan lelang, jika waktu
pelaksanaan lelang ulang dimaksud tidak melebihi 60 (enam puluh) hari
sejak pelaksanaan lelang terdahulu atau sejak pelaksanaan lelang terakhir.
8. Bahwa pelaksanaan lelang dilaksanakan tanggal 12 Juli 2013 diikuti oleh 1
(satu) orang peserta yaitu Tergugat III. Hal ini sesuai Pasal 4 ayat (1) PMK93/PMK.06/2010 yang berbunyi: lelang tetap dilaksanakan walaupun
hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta lelang.
Halaman 22 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
9. Bahwa pelaksanaan lelang dilaksanakan tanggal 12 Juli 2013 dengan nilai
limit sebesar Rp. 80.000.000,- yang telah ditetapkan oleh Penjual. Hal ini
sesuai dengan Pasal 35 ayat (2) PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi:Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual/Pemilik Barang.
10. Selanjutnya objek lelang dimaksud laku terjual sebesar Rp. 80.300.000,-
dengan pembeli lelang Tergugat III. Hal ini telah sesuai dengan Pasal 66
ayat (1) PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: bahwa Pejabat lelang
mengesahkan penawar tertinggi yang telah mencapai atau melampaui
nilai limit sebagai Pembeli, dalam pelaksanaan lelang yang menggunakan
nilai limit.
11. Bahwa Penjual/Pemohon Lelang dalam hal ini PT Bank Mega Tbk
Regional Medan bertanggung jawab terhadap keabsahan barang,
dokumen persyaratan lelang, penyerahan barang, dokumen kepemilikan,
gugatan perdata maupun pidana dan tuntutan ganti rugi jika terjadi
ketidakabsahan barang serta dokumen persyaratan lelang. Hal ini sesuai
dengan Pasal 16 ayat (1), (2) dan (3) PMK 93/PMK.06/2010 yangberbunyi :Pasal 16 ayat (1)
Penjual/Pemilik Barang bertanggung jawab terhadap: a. keabsahan
kepemilikan barang; b. keabsahan dokumen persyaratan lelang; c.
penyerahan barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak; dan d.
dokumen kepemilikan kepada Pembeli.
Pasal 16 ayat (2)
Penjual/Pemilik Barang bertanggung jawab terhadap gugatan perdata
maupun tuntutan pidana yang timbul akibat tidak dipenuhinya peraturan
perundang-undangan di bidang lelang.
Pasal 16 ayat (3)
Penjual/Pemilik Barang bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi
terhadap kerugian yang timbul karena ketidakabsahan barang dan
dokumen persyaratan lelang.
12. Bahwa permohonan lelang hak tanggungan sesuai Pasal 6 Undang-
Undang Hak Tanggungan (UU HT) yang dimohonkan oleh PT. Bank Mega
Tbk Regional Medan telah disertai dengan surat dan dokumen yang
diperlukan sehingga telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan lelang,
maka berdasarkan alasan tersebut Tergugat II tidak berwenang menolak
permintaan akan perantaraannya untuk mengadakan penjualan lelang hal
ini sesuai dengan pasal 12 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: Kepala
Halaman 23 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang
yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah
lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang.
13. Bahwa terhadap lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku serta dimenangkan oleh pembeli lelang yang beritikad baik,
maka lelang tersebut tidak dapat dibatalkan dan kepada pembeli lelang
yang beritikad baik tersebut wajib diberikan perlindungan hukum. Terdapat
beberapa Yurisprudensi yang membenarkan pembeli yang beritikad baik
harus dilindungi berdasarkan rasa kepastian hukum sekaligus keadilan
bagi pembeli lelang dimana hal ini tercermin dalam YurisprudensiMahkamah Agung RI antara lain :a) Putusan Mahkamah Agung RI No. 251 K/SIP/1958 tanggal 26
Desember 1958: “Pembeli yang telah bertindak dengan itikad baik
harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah dianggap
syah.”.
b) Putusan Mahkamah Agung RI No. 1230 K/SIP/1980 tanggal 29 Maret
1982:
“Pembeli yang beritikad baik harus mendapat perlindungan hukum".
c) Putusan Mahkamah Agung RI No. 3201 K/Pdt/1991 tanggal 30
Januari 1996:
“Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi".
d) Putusan Mahkamah Agung RI Na.52 K/SIP/1975 tanggal 23
September 1975:
“Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi".
e) Putusan Mahkamah Agung RI No.1237 K/SIP/1973 tanggal 15 April
1976:
“Pembeli dengan itikad baik harus mendapat perlindungan hukum".
f) Putusan Mahkamah Agung RI No. 821 K/SIP/1974 tanggal 28 April
1976:
“Pembeli dengan itikad baik harus dilindungi".
14. Bahwa oleh karena proses dan tata cara pelelangan tersebut telah
dilakukan berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, maka tindakan Tergugat II adalah sah secara hukum dan
terhadap proses lelang tidak dapat dimintakan pembatalannya. Hal ini
sesuai dengan Pasal 3 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: lelang
yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak
dapat dibatalkan.
Halaman 24 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
15. Terkait dengan dalil Penggugat pada angka 14 yang menyatakan lelang
eksekusi yang dilaksanakan oleh Tergugat II dalam perkara a quo adalah
merupakan perbuatan melawan hukum, maka hal tersebut tidak
beralasan. Hal ini dapat Tergugat II sampaikan pendapat sebagai berikut:
a. Bahwa pelaksanaan lelang berdasarkan Pasal 6 UUHT merupakan
kewenangan yang diberikan kepada pemegang hak tanggungan
pertama untuk melakukan penjualan atas aset yang dijadikan sebagai
jaminan apabila debitor cidera janji. Dengan demikian, maka
pelaksanaan lelang dimaksud merupakan kewenangan yang diberikan
oleh undang-undang (ex lege) dan bukan berdasarkan janji
sebagaimana terdapat dalam APHT.
Hal ini berbeda dengan pelaksanaan eksekusi hipotek, dimana janji
untuk menjual atas kekuasaan sendiri sebagaimana diatur dalam
Pasal 1178 ayat (2) KUH Perdata merupakan suatu pelaksanaan dari
suatu perjanjian, sehingga pelaksanaan eksekusi harus didahului
dengan fiat executie.
b. Bahwa sesuai UUHT Nomor 4 Tahun 1996 maka pelaksanaan
eksekusi Hak Tanggungan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut:
1) Pasal 20 ayat 1 butir a jo. Pasal 6, maka pelaksanaan eksekusi
tidak memerlukan fiat pengadilan.
2) Pasal 20 ayat 1 butir b jo. Pasal 14 ayat 2 dan 3, maka
pelaksanaan eksekusi menggunakan titel eksekutorial dan
memerlukan fiat eksekusi pengadilan.
3) Pasal 20 ayat 2, maka dapat dilaksanakan penjualan dibawah
tangan.
c. Sedangkan Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan cukup jelas
hanya menunjuk atau mengatur pelaksanaan eksekusi Hak
Tanggungan melalui Pasal 20 jo. Pasal 14 Undang-Undang Hak
Tanggungan.
Dengan demikian, maka pelaksanaan eksekusi berdasarkan pasal 6 UUHT
dapat dilakukan sendiri oleh pemegang hak tanggungan pertama tanpa
memerlukan adanya fiat executie terlebih dahulu.
Maka, berdasarkan uraian-uraian Jawaban tersebut di atas, Tergugat II
mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan berkenan memutus
dengan amar sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
Halaman 25 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Menyatakan Eksepsi Tergugat II cukup beralasan dan dapat diterima;
Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet OntvankelijkVerklaard).
Dalam Pokok Perkara :
Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet OntvankelijkVerklaard);
Menyatakan bahwa lelang yang telah dilaksanakan sah menurut hukum
dan tidak dapat dibatalkan;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Jawaban Tergugat III tertanggal 27 Pebruari 2014 :DALAM EKSEPSII. EKSEPSI PENGADILAN NEGERI MEDAN SECARA ABSOLUT TIDAK
BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA INI.Bahwa Tergugat III memperoleh hak atas sebidang tanah Sertipikat Hak Milik
nomor 664/Payaroba, yang terletak di Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba,
Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara, seluas 246-M²
(dua ratus empat puluh enam meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam
Surat Ukur nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 (dua puluh lima) Januari
2010 (dua ribu sepuluh), dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
02.17.05.32.00803, tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, berikut dengan
bangunan rumah tinggal yang didirikan / dibangun diatasnya, selanjutnya
disebut "Obyek Sengketa", adalah melalui Lelang Ulang Eksekusi Hak
Tanggungan yang dilaksanakan oleh atau dihadapan Pejabat Lelang Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan (dalam perkara ini
disebut Tergugat II), yang diselenggarakan pada Hari Jumat tanggal 12 Juli
2013, bertempat di PT. BANK MEGA, Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan -
Iskandar Muda, Jalan Iskandar Muda No. 137, Lantai III, Kota Medan,
sebagaimana dimaksud atau berdasarkan Salinan Risalah Lelang Nomor :
624/2013 tanggal 12 Juli 2013.
Bahwa pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2013 telah dilaksanakan lelang
eksekusi Hak Tanggungan atas Obyek Sengketa tersebut oleh atau dihadapan
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara (TUN), yaitu Kementerian Keuangan
Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor
Halaman 26 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara cq. Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Medan, dalam hal ini dilaksanakan oleh atau dihadapan DIAN
SURBAKTI, Sarjana Hukum, selaku Pejabat Lelang Kelas I yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
06/KM.6/UP.11/2007 tanggal 03 Mei 2007, berkedudukan di Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan.
Bahwa Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli 2013 tersebut juga
dibuat oleh atau dihadapan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara (TUN), dalam
hal ini dibuat oleh atau dihadapan DIAN SURBAKTI, Sarjana Hukum, selaku
Pejabat Lelang Kelas I yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor : 06/KM.6/UP.11/2007 tanggal 03 Mei
2007, berkedudukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Medan.
Bahwa Obyek Perkara tersebut telah dialihkan atau dibaliknamakan ke atas
nama Tergugat III pada tanggal 13-12-2013, oleh Badan/Pejabat Tata Usaha
Negara (TUN), yaitu Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, dalam
hal ini oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Binjai, berdasarkan Salinan
Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli 2013, sebagaimana
tercantum dalam lembaran Pendaftaran Peralihan Hak, Pembebanan dan
Pencatatan Lainnya yang terdapat pada Sertipikat (Tanda Bukti Hak) Hak
Milik nomor 664/Payaroba, tercatat atas nama WINDA.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka secara jelas dan nyata
bahwa pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dan pembuatan
Risalah Lelang serta pengalihan nama atas Obyek Perkara tersebut
dilakukan/dilaksanakan atau dibuat oleh atau dihadapan Badan/Pejabat Tata
Usaha Negara (TUN) sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 1 angka 9 UU
No. 51 tahun 2009 tentang perubahan kedua UU No. 5 tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara yang menyebutkan :“Keputusan Tata Usaha
Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan badan atau pejabat
Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
atau badan hukum perdata.”
Dengan demikian yang patut menurut hukum bahwa yang berwenang untuk
memeriksa dan mengadili Perkara ini adalah Pengadilan Tata Usaha Negara,
dan oleh karena itu mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan
Halaman 27 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
memutus perkara ini menyatakan tidak berwenang mengadili Perkara ini
sesuai dengan ketentuan Pasal 134 hir / Pasal 160 Rbg yang berbunyi :
"Apabila persengketaan itu adalah suatu perkara yang tidak termasuk
wewenang Pengadilan Negeri untuk mengadilinya, maka pada saat dalam
pemeriksaan perkara itu tergugat dapat mengajukan tangkisan supaya
Pengadilan Negeri menyatakan tidak berwenang mengadili perkara itu dan
Pengadilan Negaeri karena jabatannya harus puas menyatakan bahwa tidak
berwenang mengadili perkara itu".
II. OBYEK SENGKETA BUKAN MILIK PENGGUGAT (EXCEPTIO DOMINI) :Bahwa dalam dalil Gugatannya Penggugat menyatakan sebagai pemilik atas
sebidang tanah yaitu sebagai berikut :
Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba,
seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi), terletak di
Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,
Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor
01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan Nomor Identifikasi
Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, dahulu tercatat atas nama
GUSTINA HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA,berikut
bangunan yang didirikan/dibangun diatasnya.
Merupakan suatu dalil yang dibuat-buat oleh Penggugat, hal mana jelas dan
pasti bahwa Obyek Sengketa tersebut adalah benar-benar milik dari WINDA
(In cassu Tergugat III) selaku pembeli / pemenang lelang sebagaimana
tercantum dalam Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli
2013, sehingga dengan demikian atas Obyek sengketa sejatinya adalah milik
dari Tergugat III dan BUKAN dimiliki oleh Penggugat.
Sebagaimana dipertegas dalam Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 yang menetapkan : “Sertipikat merupakan SUATU TANDA BUKTI
HAK yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.”
Oleh karena Penggugat BUKAN LAGI MERUPAKAN PEMILIK YANG SAHatas Objek Sengketa, maka adalah suatu hal yang patut secara hukum jika
dikatakan bahwa Gugatan Penggugat mengandung cacat exceptie domini,sehingga adalah hal yang patut menurut hukum apabila Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan untuk menyatakan Gugatan
Penguggat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).II. EKSEPSI MENGENAI GUGATAN PENGGUGAT KABUR / TIDAK JELAS :
1. Bahwa Gugatan Penggugat tidak jelas / tidak terang atau isinya gelap
(onduidelijk) serta Posita atau fundamentum petendi tidak menjelaskan
Halaman 28 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
dasar hukum (rechtgrond) dan dasar fakta (feitelijk grond) kejadian atau
peristiwa yang mendasari Gugatan dalam hal ini dalil Gugatan tersebut
tidak memenuhi syarat formil.
2. Bahwa Penggugat dalam Gugatannya tidak menyebutkan batas-batas
tanah, dimana dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor: 1559K/Pdt/1983 tanggal 23-10-1984, jo. Pengadilan Tinggi Medan
No. 402/1982, yang kaidah hukumnya menyebutkan : "Gugatan tidak dapat
diterima karena tidak menyebutkan dengan jelas letak dan batas-batas
tanah sengketa"
Bahwa Penggugat sejatinya tidak memiliki dasar hukum (rechtgrond) atas
dalil unsur-unsur PERBUATAN MELAWAN HUKUM yang dilakukan para
Tergugat pada Gugatan tersebut, dalil Gugatan yang demikian tentunya
tidak memenuhi unsur jelas dan tegas (een duidelijke en bepaalde
conclusie) sebagaimana diatur dalam pasal 8 Rv, sehingga Gugatan
Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas, karena sengaja mengarang dalil-
dalil dalam Gugatan.
Dengan demikian sudah jelas dan nyata bahwa Gugatan Penggugat yang
diajukan tersebut tidak jelas, tidak lengkap, dan kabur (obscuur libel), oleh
karenanya mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara ini menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Tidak
Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard), karena sesuai dengan
ketentuan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 239
K/Sip/1968 yang kaidah hukumnya menyebutkan bahwa : “Suatu gugatan
yang tidak berdasarkan hukum harus dinyatakan tidak dapat diterima“
Dalam hukum acara perdata pihak yang menggugat berkewajiban untuk
mengkualifikasikan perbuatan pihak-pihak yang digugatnya tersebut
sebagaimana sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata yang dikonstantir
dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 21
Agustus 1974 Nomor 565 K/SIP/1973 yang berbunyi :“Jika gugatan tidak
jelas maka gugatan tidak dapat diterima”.
Berdasarkan fakta hukum tersebut diatas maka Gugatan demikian sudah
sepatutnya ditolak untuk seluruhnya atau dinyatakan tidak dapat diterima,
karena Gugatan Penggugat diajukan telah tidak jelas, tidak lengkap, dan
kabur (obscuur libel), oleh karenanya mohon kiranya Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus perkara ini menolak atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard).
Halaman 29 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
III. EKSEPSI ERROR IN PERSONA / DISKUALIFIKASI IN PERSON (KELIRUPIHAK YANG DITARIK SEBAGAI TERGUGAT III) :Bahwa Penggugat yang melibatkan Tergugat III sebagai pihak dalam Gugatan
Penggugat adalah sangat keliru dan mengandung cacat formil, oleh karena
antara Tergugat III dengan Penggugat tidak pernah ada hubungan hukum
sama sekali, Penggugat dan Tergugat III tidak pernah terikat dalam suatu
perjanjian maupun kerjasama dalam bentuk apapun sehingga tindakan
Penggugat menarik Tergugat III sebagai pihak adalah bertentangan dengan
ketentuan pasal 1340 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang pada intinya
menyebutkan “Suatu perjanjian hanya berlaku kepada pihak-pihak yang
membuatnya dan tidak dapat membawa rugi kepada pihak ketiga”. Hal ini juga
telah ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. 601K/Sip/1975;
Penggugat telah keliru menarik Tergugat III sebagai pihak dalam perkara ini
karena Tergugat III tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Penggugat
dikarenakan Tergugat III memperoleh hak atas sebidang tanah berdasarkan
Sertipikat Hak Milik nomor 664/Payaroba, yang terletak di Jalan Sawi I,
Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Propinsi Sumatera
Utara, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi),
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal
25 (dua puluh lima) Januari 2010 (dua ribu sepuluh), dengan Nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 02.17.05.32.00803, tercatat atas nama
GUSTINA HASIBUAN, berikut dengan bangunan rumah tinggal yang didirikan/
dibangun diatasnya, adalah melalui Lelang Ulang Eksekusi Hak Tanggungan
yang dilaksanakan oleh PT. BANK MEGA Tbk (dalam perkara ini disebut
Tergugat I), dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Medan (dalam perkara ini disebut Tergugat II), yang
diselenggarakan pada Hari Jumat tanggal 12 Juli 2013, bertempat di PT.
BANK MEGA, Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan - Iskandar Muda, Jalan
Iskandar Muda No. 137, Lantai III, Kota Medan, sebagaimana dimaksud atau
tercantum dalam Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli
2013.
Dengan demikian Gugatan Penggugat yang melibatkan Tergugat III sebagai
pihak dalam Gugatan tersebut jelas mengandung cacat formil, sehingga
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar
berkenan terlebih dahulu memutuskan untuk menerima eksepsi Tergugat III
Halaman 30 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
dan/atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tersebut tidak
dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).
IV. EKSEPSI MENGENAI KURANGNYA PIHAK YANG DIIKUTSERTAKANDALAM GUGATAN (EXCEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM):1. Bahwa Penggugat tidak melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Kota Binjai sebagai pihak dalam Gugatannya yang telah melakukan /
melaksanakan tindakan hukum dalam hal :
menerbitkan Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), Nomor :
502/2012, dengan penerbitan Sertipikat tanggal 16 Mei 2012, yang telah
membebani Obyek Perkara dengan Hak Tanggungan Peringkat I
(Pertama), dimana sebagai Pemegang Hak Tanggungan adalah PT.
BANK MEGA Tbk (dalam perkara ini disebut Tergugat I); dan
mengalihkan atau membaliknamakan bidang Obyek Perkara tersebut ke
atas nama WINDA (dalam perkara ini disebut Tergugat III), berdasarkan
Kutipan Risalah Lelang Nomor : 624/2013, yang dibuat dihadapan DIAN
SUBAKTI, Sarjana Hukum, Pejabat Lelang dan dikeluarkan oleh
MARLAIS SIMANJUNTAK, Kepala Kantor Wilayah DJKN Sumatera
Utara KPKNL Medan.
2. Bahwa dengan tidak diikutsertakannya pihak Badan Pertanahan Nasional(BPN) Kota Binjai tersebut diatas menjadi subyek hukum sebagai Turut
Tergugat maka dalam Gugatan tersebut terdapat kekurangan atau tidak
lengkap pihak yang diikutsertakan dalam Gugatan (Exceptio Plurium LitisConsortium), sehingga sudah sepatutnya Gugatan Para Penggugat untuk
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvantkelijk Verklaard) sebagaimana
ditegaskan dalam Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 1409 K/Pdt/1996 tanggal 21 Oktober 1997 jo. No. 492
K/Sip/1970 tanggal 16 Desember 1970 jo. No. 566 K/Sip/1973 tanggal 21
Agustus 1974 yang kaidah hukumnya menyatakan : “gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima karena gugatan tidak sempurna atau
setidak-tidaknya yang dituntut kurang jelas” jo. Yurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor : 663 K / Sip / 1970 tertanggal 6 Agustus
1971 jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1038
K / Sip / 1972 tertanggal 1 Agustus 1973, yang kaidah hukumnya
menyatakan “Turut Tergugat adalah seseorang yang tidak menguasai
sesuatu barang akan tetapi demi formalitas gugatan harus dilibatkan guna
dalam petitum sebagai pihak yang tunduk dan taat pada putusan hakim
perdata"
Halaman 31 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
DALAM POKOK PERKARA1. Bahwa Tergugat III membantah dengan tegas seluruh dalil Gugatan
Penggugat kecuali yang diakui secara tegas dan jelas tentang
kebenarannya dalam Jawaban ini ;
2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi secara
mutatis-mutandis merupakan suatu satu kesatuan dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok Perkara ;
3. Bahwa pada tanggal 05 Juli 2013 Tergugat III membaca iklan yang berjudul
"Pengumuman Lelang Ulang Eksekusi Hak Tanggungan" yang dimuat pada
Harian Tribun Medan edisi / terbitan hari Jumat tanggal 05 Juli 2014, yang
mengumumkan bahwa PT. BANK MEGA Tbk (dalam perkara ini disebut
Tergugat I), akan melaksanakan Lelang Ulang Eksekusi Hak Tanggungan
dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Medan (dalam perkara ini disebut Tergugat II) terhadap obyek
jaminan atas nama GUSTYNA Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga
GUSTYNAH Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga GUSTINA
HASIBUAN (dalam perkara ini disebut Penggugat), yaitu berupa :
a. Tanah/bangunan berdasarkan Sertipikat Hak Milik (SHM) nomor
664/Payaroba, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter
persegi), tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, yang terletak di
Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,
Propinsi Sumatera Utara. (Harga Limit Rp.80.000.000.- (delapan puluh
juta rupiah), Uang Jaminan Rp.16.000.000.- (enambelas juta rupiah);
b. Tanah/bangunan berdasarkan Sertipikat Hak Milik (SHM) nomor
1275/Pekan Binjai, seluas 68-M² (enam puluh delapan meter persegi),
tercatat atas nama GUSTYNA Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga
GUSTYNAH Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga GUSTINAH
HASIBUAN, yang terletak di Jalan Pasar Pelita, Kelurahan Pekan Binjai,
Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara. (Harga
Limit Rp.350.000.000.- (tiga ratus lima puluh juta rupiah), Uang Jaminan
Rp.70.000.000.- (tujuh puluh juta rupiah), yang akan diselenggarakan
pada Hari Jumat tanggal 12 Juli 2013, pukul 09.30 s/d selesai,
bertempat di PT. BANK MEGA, Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan -
Iskandar Muda, Jalan Iskandar Muda No. 137, Lantai III, Medan.
4. Bahwa berdasarkan Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12
Juli 2013, Tergugat III telah disahkan sebagai Pembeli atau Pemenang
Lelang dengan harga penawaran sebesar Rp.80.300.000.- (delapan puluh
Halaman 32 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
juta tiga ratus ribu rupiah) atas sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak
Milik nomor 6-4/Payaroba, yang terletak dalam Propinsi Sumatera Utara,
Kota Binjai, Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Payaroba, setempat dikenal
dengan Jalan Sawi I, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter
persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor
01/Payaroba/2010 tertanggal 25 (dua puluh lima) Januari 2010 (dua ribu
sepuluh), dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
02.17.05.32.00803, tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, berikut
dengan bangunan rumah tinggal yang didirikan/ dibangun diatasnya.
5. Bahwa Tergugat III menolak tegas dalil-dalil Penggugat pada angka 14
sampai dengan angka 16 Posita serta dalil-dalil Penggugat pada angka 2
dan angka 3 Petitum Gugatan aquo, karena selaku pembeli lelang yang
beritikad baik maka hak-hak Tergugat III wajib dilindungi secara hukum,
sebagaimana ditetapkan dalam berbagai Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia, yang antara lain sebagai berikut :
a. Nomor : 251 K/SIP/1958 tanggal 26 Desember 1958, yang kaidah
hukumnya menyatakan : "Pembeli yang telah bertindak dengan itikad
baik harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah dianggap
syah";
b. Nomor : 1237 K/SIP/1973 tanggal 15 April 1973, yang kaidah hukumnya
menyatakan : "Pembeli dengan itikad baik harus mendapat
perlindungan hukum";
c. Nomor : 821 K/SIP/1974 tanggal 28 April 1976, yang kaidah hukumnya
menyatakan : "Pembeli dengan itikad baik harus dilindungi";
d. Nomor : 52 K/SIP/1975 tanggal 23 September 1975, yang kaidah
hukumnya menyatakan : "Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi";
e. Nomor : 1230 K/SIP/1980 tanggal 29 Maret 1982, yang kaidah
hukumnya menyatakan : "Pembeli yang beritikad baik harus mendapat
perlindungan hukum";
f. Nomor : 3201 K/Pdt/1991 tanggal 30 Januari 1996, yang kaidah
hukumnya menyatakan : "Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi";
Bahwa dasar hukum yang menguatkan keabsahan Tergugat IIII dalam
memiliki dan menguasai sepenuhnya Obyek Sengketa antara lain sebagai
berikut :
a). Pasal 1457 KUH Perdata yang berbunyi :
“jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu
Halaman 33 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dengan
pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”.
b). Pasal 1458 KUH Perdata yang berbunyi :
“jual beli itu dianggap telah terjadi antara kedua-belah pihak, seketika
setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan
tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan,
maupun harganya belum dibayar”
Dasar hukum lain yang menguatkan peralihan hak kepada Tergugat III
karena Jual Beli antara Tergugat III dengan Tergugat I memenuhi syarat
untuk didaftarkan di Badan Pertanahan setempat karena telah sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pasal 19 ayat 1 dan 2, Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5
Tahun 1960 Tentang Pokok-pokok Agraria, sebagai berikut :
Ayat (1) : Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut
ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.Ayat (2) : Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi :
a. pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah.
b. Pendaftaran hak – hak atas tanah dan peralihan hak – hak tersebutc. Pemberian surat – surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat.
b. Pasal 37 ayat (1) PP no. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah:
Ayat (1): Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah
susun melalui jabatan, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam
perusahaan dan perubahan hukum pemindahan hak lainnya, kecualipemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarkan, jika
dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku”.
Dengan demikian secara hukum Tergugat III telah sah dan berwenang,
dengan kekuasaannya sendiri untuk menguasai dalam arti seluas-luasnya
Obyek Sengketa berikut dengan segala apa yang telah diserahkan oleh
Tergugat I.
6. Bahwa dari uraian fakta hukum tersebut maka dalam hal ini secara jelas
dan nyata Tergugat III sama sekali tidak melakukan perbuatan melawan
hukum terhadap Penggugat, maka sudah sepantasnya Gugatan aquo
haruslah dinyatakan tidak dapat diterima dikarenakan tidak berdasarkan
ketentuan hukum (niet ont vankelijke verklaard) ;
Halaman 34 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
7. Bahwa untuk lain dan selebihnya Tergugat III tidak akan menanggapi dalil-
dalil Gugatan dan Replik Penggugat karena seandainyapun benar adalah
irrelevant.
8. Bahwa oleh karena keseluruhan Gugatan Penggugat tersebut sangat
beralasan hukum untuk dinyatakan ditolak maka tentang biaya perkara
yang timbul dalam perkara ini secara hukum haruslah dibebankan kepada
pihak Penggugat ;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, bersama ini Tergugat III mohon agar
Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memberi putusan dengan amar sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI1. Menyatakan objek Gugatan bukan milik Penggugat (exceptie domini);2. Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Berdasar Hukum (Onrechmatig Of
Ongegrond) Tidak Jelas, Tidak Terang, Bias Dan Kabur (Obscuur Libel);3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ont Vankelijke
Verklaard) ;
DALAM POKOK PERKARA1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat III adalah Tergugat IIII yang benar dan beritikad baik;
3. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang salah dan tidak beritikad
baik ;
4. Menyatakan sah dan berharga pelelangan umum atas jaminan kredit
Penggugat, berupa sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor
664 / Payaroba, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter
persegi), terletak di Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai
Barat, Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam
Surat Ukur Nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan
Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, berikut
bangunan yang didirikan/dibangun diatasnya, dahulu tercatat atas nama
GUSTINA HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA;
5. Menyatakan sah dan berharga menurut hukum Risalah Lelang Nomor624/2013 tertanggal 12 Juli 2013;
6. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.
a t a u
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
Halaman 35 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan No.13/Pdt.G/2014/PN-
Mdn, tanggal 24 Juni 2014 dalam perkara kedua belah pihak yang amarnya
sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
1. Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum Penggugat membayar biaya yang timbul dalam perkara ini
sejumlah Rp. 800.000,- ( Delapan Ratus Ribu Rupiah);
Membaca & memperhatikan :
1. Relaas Pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 09
September 2014, yang disampaikan oleh Juru Sita Pengganti pada
Pengadilan Negeri Medan kepada Penggugat /Pembanding, dan kepada
Tergugat II terbanding II pada tanggal 18 Agustus 2014;
2. Akta Permohonan Banding Nomor :111/2014 ,yang dibuat oleh Sugeng
Wahyudi. SH.MH, Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan
pada hari Rabu tanggal, 10 September 201 Penggugat/Pembanding
menyatakan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
13/PDT.G/2014/PN-Mdn. tanggal, 24 Juli 2014, Pernyataan banding tersebut
telah diberitahukan kepada Tergugat I semula terbanding I berdasarkan
relaas pemeberitahuan Pernyataan banding tanggal 02 Oktober 2014 No.
13/Pdt.G/2014/PN-Mdn, kepada Tergugat II semula Terbanding II
berdasarkan relaas pemeberitahuan Pernyataan banding tanggal 27 Oktober
2014 No. 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn/Akta:111/2014, dan kepada Tergugat III
semula Terbanding III berdasarkan relaas pemberitahuan Pernyataan
banding tanggal 08 Oktober 2014 No. 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn;
3. Memori Banding dari Penggugat/Pembanding tanggal 30 September 20140,
memori banding mana telah diserahkan dengan sempurna kepada Tergugat I
semula Terbanding I pada tanggal 15 Oktober 2014, kepada Tergugat II
semula Terbanding II pada tanggal 27 Oktober 2014 dan kepada Tergugat III
semula terbanding III pada tanggal 20 Oktober 2014 ;
4. Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat I semula Tergugat I
pada tanggal 14 Nopember 2014, Relaas Kontra Memori Banding mana telah
diserahkan dengan sempurna kepada Pembanding semula Penggugat pada
Halaman 36 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
tanggal 24 Nopember 2014, kepada Tergugat II semula Terbanding II pada
tanggal 25 Nopember 2014 dan kepada Tergugat III semula Terbanding III
pada tanggal 24 Nopember 2014 melalui mohon bantuan kepada ketua
Pengadilan Negeri Stabat;
5. Kontra Memori Banding dari Tergugat III semula Terbanding III tanggal 24
Nopember 2014, Relaas Kontra Memori Banding mana telah diserahkan
dengan sempurna kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 24
Nopember 2014, kepada Tergugat II\ semula Terbanding I pada tanggal 25
Nopember 2014 dan kepada Tergugat II semula Terbanding II pada tanggal
25 Nopember 2014;
6. Relaas pemberitahuan mempelajari berkas perkara/ Inzage kepada
Penggugat/Pembanding tanggal 6 Nopember 2014, kepada Tergugat
I/Terbanding I tanggal 6 Oktober 2014, dan kepada Tergugat II/Terbanding
III pada tanggal 27 Oktober 2014 dan kepada tergugat III/Terbanding III pada
tanggal 8 Oktober 2014, yang menerangkan bahwa kepada para pihak yang
berperkara telah diberitahukan akan haknya untuk memeriksa dan
mempelajari berkas perkara No.13/Pdt.G/2014/PN.Mdn, tanggal 24 Juli 2014
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam tenggang waktu 14 (empat
belas) hari terhitung hari berikutnya dari tanggal pemberitahuan tersebut
sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu & menurut cara serta syarat-
syarat yang ditentukan oleh Undang-undang maka permohonan banding tersebut
secara formal dapat diterima;
Menimbang bahwa pembanding semula Penggugat mengajukan Memori
Banding tertanggal 30 September 2014 yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa Judex facti (Pengadilan Negeri Medan) dalam putusan perkara a quo
tidak mempertimbangkan fiat eksekusi sebagai syarat untuk melaksanakan
lelang terhadap hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26
Undang- Undang No. 4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan sebab dengan
tidak adanya fiat eksekusi dari Pengadilan menyebabkan lelang yang
dilaksanakan terbanding II atas permintaan terbanding I menjadi tidak sah dan
batal demi hukum ;
Halaman 37 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
2. Bahwa Judex facti tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan para
pihak dalam perkara a quo sebab dari bukti Pembanding I dengan tanda bukti
P-1 dan tanda bukti P-2 dan dari bukti Terbanding I dengan surat peringatan I
dari terbanding hanya berkisar kurang lebih lima puluh hari tentu hal ini
menunjukkan sikap Terbanding I yang sangat arogan dan mengintimidasi
Pembanding karena penerbitan surat peringatan I tidak sesuai dengan prosedur
sebagaimana mestinya sebab untuk menerbitkan surat peringatan I jangka
waktunya paling sikit adalah enam puluh hari terhitung sejak Pembanding lalai
membayar kewajibannya kepada Kredit ;
3. Bahwa judex facti dalam pertimbangan hukumnya telah silap dan keliru
menyatakan Pembanding tidak beritikad baik karena tidak membayar angsuran
kredit kepada Terabanding sebab pembanding tetap berusaha membayar
angsuran kredit kepada Terbanding I sesuai dengan bukti pembanding dengan
tanda P-3 dan dari bukti tersebut telah jelas dan terang pembanding tetap
melaksanakan kewajiban membayar angsuran kredit kepada terbanding I. Oleh
karena itu lelang eksekusi yang dilaksanakan Terbandin II atas permintaan
Terbanding I dan dimenangkan oleh Terbanding III adalah perbuatan melawan
hukum dan lelang eksekusi tersebut tidak sah dan batal demi hukum ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti
serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 24 Juli 2014, Nomor : 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn.
serta Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding, dan Kontra
Memori Banding Kuasa Hukum Terbanding I/Tergugat I dan Kontra Memori
Banding Terbanding III/Tergugat III, pada prinsipnya tidak ada hal-hal baru yang
dapat membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama sehingga Memori
Banding dan Kontra Memori Banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lebih
lanjut, maka pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama dalam putusannya
berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan kedua belah pihak, telah tepat dan
benar menurut hukum, selanjutnya Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan-
alasan dan pertimbangan hukum hakim tingkat pertama tersebut sebagai
pertimbangannya sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan kepada keseluruhan pertimbangan hukum
diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 24 Juli 2014,
No. 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn, yang dimohonkan banding tersebut dapat dikuatkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat/Pembanding berada
Halaman 38 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN
dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding seperti tersebut dibawah ini ;
Memperhatikan Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 Jo Undang-undang
Nomor 49 Tahun 2009 Rbg dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan ;
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat
tersebut ;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No : 13/Pdt/G/2014/PN-
Mdn, tanggal 24 Juli 2014 yang dimohonkan banding tersebut ;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding
ditetapkan sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah ) ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 9 Februari 2015 oleh kami
Dr.H.SOEDARMADJI,SH,M.Hum, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan selaku
Ketua Majelis dengan DHARMA EDWARD DAMANIK,SH.MH, dan DAHLIABRAHMANA,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 Januari 2015 Nomor:
08/PDT/2015/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat
banding dan putusan tersebut pada hari SENIN tanggal 16 Februari 2015diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut
dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota, serta LUHUT BAKO,SH Panitera
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan dengan tidak dihadiri kedua belah
pihak dalam perkara ini ;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
1.DHARMA E. DAMANIK,SH.MH. Dr.H.SOEDARMADJI,SH.M.Hum .
2.DAHLIA BRAHMANA,SH,MH.