P U T U S A N 3 dari 39 Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN demikian...

39
Halaman 1 dari 39 Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN P U T U S A N NOMOR : 08/PDT/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : GUSTYNA Br HASIBUAN, umur 39 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. Sawi Lk. I Kel. Paya Roba Kec. Binjai Barat Kota Binjai, dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum (domicilie) di alamat kuasa hukumnya di Kantor Hukum “ ROSFIANA TANJUNG, S.H & REKAN “, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 06 Januari 2014, semula sebagai PENGGUGAT sekarang PEMBANDING ; M E L A W A N 1. Direktur PT. Bank Mega, Tbk di Jakarta cq. Pimpinan Regional Medan PT. Bank Mega Tbk, berkedudukan di Jl. lskandar Muda No. 137 Medan, semula sebagai TERGUGAT I sekarang TERBANDING I; 2. Kementrian Keuangan Republik lndonesia Direktorat Jenderal Kekayaan Negara di Jakarta cq. Kepala Kantor Wilayah DJKN Sumatera Utara di Medan Cq. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) berkedudukan di Jl. Pangeran Diponegoro Nomor 30-A Medan, semula sebagai TERGUGAT II sekarang TERBANDING II; 3. Winda, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Dusun V Desa Lau Mulgap Kec. Selesai Kab. Langkat, semula sebagai TERGUGAT III sekarang TERBANDING III; Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca Penetapan Ketua Tinggi Medan No.: 08/PDT/2015/PT.MDN, tertanggal 15 Januari 2015, tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;

Transcript of P U T U S A N 3 dari 39 Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN demikian...

Halaman 1 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

P U T U S A NNOMOR : 08/PDT/2015/PT.MDN.

DEMI KEADILAN BERASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

perdata dalam Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara antara :

GUSTYNA Br HASIBUAN, umur 39 tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat

tinggal di Jl. Sawi Lk. I Kel. Paya Roba Kec. Binjai Barat

Kota Binjai, dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum

(domicilie) di alamat kuasa hukumnya di Kantor Hukum “

ROSFIANA TANJUNG, S.H & REKAN “, berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tanggal 06 Januari 2014, semula sebagai

PENGGUGAT sekarang PEMBANDING ;

M E L A W A N

1. Direktur PT. Bank Mega, Tbk di Jakarta cq. Pimpinan Regional Medan PT.Bank Mega Tbk, berkedudukan di Jl. lskandar Muda No.

137 Medan, semula sebagai TERGUGAT I sekarang

TERBANDING I;2. Kementrian Keuangan Republik lndonesia Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara di Jakarta cq. Kepala Kantor Wilayah DJKNSumatera Utara di Medan Cq. Kepala Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) berkedudukan di

Jl. Pangeran Diponegoro Nomor 30-A Medan, semula

sebagai TERGUGAT II sekarang TERBANDING II;3. Winda, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Dusun V Desa Lau Mulgap Kec.

Selesai Kab. Langkat, semula sebagai TERGUGAT III

sekarang TERBANDING III;

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Telah membaca Penetapan Ketua Tinggi Medan No.:

08/PDT/2015/PT.MDN, tertanggal 15 Januari 2015, tentang Penunjukan Majelis

Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;

Halaman 2 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan nomor :

13/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 24 Juli 2014 dan surat-surat yang bersangkutan

dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA

Mengutip serta memperhatikan surat gugatan Penggugat tertanggal 10

Januari 2014, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Medan dalam Register Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2014/PN.Mdn, tertanggal 10

Januari 2014, mengemukakan sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat pada tanggal 3 Februari tahun 2012 telah mengajukan

permohonan Kredit lnvestasi dan Modal Usaha kepada Tergugat I sejumlah

Rp.565.000.000,- (Lima ratus enam puluh lima juta rupiah), yang digunakan

untuk investasi beli 1 unit ruko seharga Rp. 500.000.000,- (Lirna ratus juta

rupiah) dan untuk modal usaha sejumlah Rp. 65.000.000,- (Enam puluh lima

juta rupiah);

2. Bahwa menurut analisa usaha Penggugat jika kredit yang diberikan sejumlah

Rp. 565.000.000,- (Liratus enam puluh lima juta rupiah) akan meningkatkan

penghasilan dan kemampuan untuk melunasi kredit kepada Tergugat l;

3. Bahwa pada awalnya Tergugat I dapat menerima permohonan kredit sejumlah

tersebut, sebagaimana dimaksud dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan

Kredit (SPPK) tertanggal 03 maret 2012, namun ketika Penggugat hendak

menindak lanjutinya ternyata Tergugat I hanya menyetujui sejumlah Rp.

500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) sebagaimana tersebut dalam SPPK

tertanggai 05 Maret 2012;

4. Bahwa kredit yang disetujui Tergugat I sejumlah Rp. 500.000.000,- (Lima

ratus juta rupiah) hanya dapat digunakan Penggugat untuk investasi beli 1

unit ruko, sedangkan untuk modal usaha kreditnya tidak diberikan;

5. Bahwa Agunan yang digunakan terhadap kredit Penggugat adalah berupa 1

ruko ber - Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1275 atas nama Lina Afridah yang

terletak di Jl. Pasar Pelita Kel. Pekan Binjai Kota Binjai dan SHM nomor 664

atas narna Penggugat sendiri sebagai tempat tinggal sehari-hari yang terletak

di Jl. Sawi Lk I Kel. Paya Roba Kec. Binjai Barat Kota Binjai;

6. Bahwa beberapa kali angsuran kredit kepada Tergugat I berjalan lancar,

namun karena kesulitan ekonomi dan kurang lancarnya usaha dagang

Penggugat, pembayaran angsuran kredit menjadi terkendala, meskipun

Halaman 3 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

demikian Penggugat mempunyai itikad baik untuk membayar tunggakan kredit

kepada Tergugat l;

7. Bahwa Pada tanggal 28 Januari 2013 Tergugat I memberitahukan secara

tertulis kepada Penggugat akan melakukan penjualan secara lelang agunan

kredit Penggugat berupa sebidang tanah SHM Nomor. 664 dan SHM Nomor

1275 yang akan dilakukan oleh Tergugat ll pada tanggal 21 Februari 2013,

akan tetapi pelelangan tersebut tidak jadi dilaksanakan;

8. Bahwa pada tanggal 05 Juni 2013 Tergugat I memberitahukan secara tertulis

kepada Penggugat melalui Surat Nomor 055/REMD/2013 dan Nomor

056/REMD/2013, akan melakukan penjualan secara lelang di tempat Tergugat

I terhadap agunan kredit Penggugat berupa sebidang tanah SHM Nomor 664

dan SHM Nomor 1275 yang akan dilakukan oleh Tergugat ll pada tanggal 14

Juni 2013;

9. Bahwa dari surat pemberitahuan kepada Penggugat tersebut jelaslah

diketahui bahwa Tergugat I menggunakan upaya paksa melalui Tergugat ll

dalam rangka penyelesain kredit Penggugat, padahal menurut Bank lndonesia

upaya penyelamatan kredit dapat dilakukan dengan cara penjadwalan kembali

(Rescheduling), persyaratan kembali (Reconditioning), penataan kembali

(Resturcturing) ( vide SE Bank lndonesia Nomor 23/12/BPPP tanggal 28

Februari 1991);

10.Bahwa sampai saat diajukan proses lelang, Penggugat belum pernah

mengetahui ada itikad dari Tergugat I baik secara tertulis maupun lisan untuk

menyelamatkan kredit Penggugat dengan berpedoman pada SE Bank

lndonesia tersebut, padahal secara lisan Penggugat pernah menyampaikan

agar Tergugat I memberikan kredit modal usaha guna mendukung kredit

investasi yang sudah dijalankan;

11.Bahwa oleh karena itu beralasan hukum jika Tergugat I memberikan

kesempatan kepada Penggugat untuk menyelamatkan kredit melalui pilihan

cara penjadwalan kembali (Rescheduling), persyaratan kembali

(Reconditioning), penataan kembali (Restructuring);

12.Bahwa pada tanggal 14 Juni 2013 Tergugat I mengajukan permohonan lelang

eksekusi kepada Tergugat ll atas agunan kredit Penggugat, selanjutnya pada

tanggal 12 Juli 2013 Tergugat ll telah melaksanakan lelang eksekusi tanah

bangunan SHM Nomor 664, dimana sebagai pemenangnya adalah Tergugat

lll;

13.Bahwa lelang eksekusi yang diajukan Tergugat I dan telah dilaksanakan oleh

Tergugat ll diketahui tanpa melalui fiat eksekusi dari pengadilan negeri,

Halaman 4 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

padahal menurut maksud Pasal 26 UU Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak

Tanggungan dan yurisprudensi Mahkamah Agung, bahwa eksekusi lelang hak

tanggungan dilakukan atas perintah ketua pengadilan negeri;

14.Bahwa oleh karena lelang eksekusi yang diajukan oleh Tergugat I dan telah

dilaksanakan oleh Tergugat ll pada tanggal 12 Juli 2013 tanpa fiat eksekusi

dari pengadilan negeri, maka lelang tersebut merupakan Perbuatan Melawan

Hukum;

15.Bahwa oleh karena lelang yang dilakukan merupakan Perbuatan Melawan

Hukum, maka lelang tersebut adalah batal dan tidak mempunyai kekuatan

hukum;

16.Bahwa dengan demikian kedudukan Tergugat lll sebagai pemenang lelang

atas tanah / bangunan SHM Nomor 664 adalah batal dan tidak mempunyai

kekuatan hukum karena diperoleh berdasarkan proses lelang yang melawan

hukum;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Bapak

Ketua Pengadilan Negeri Medan agar berkenan kiranya untuk memeriksa perkara

ini, dan selanjutnya memutuskan sebagai berikut :

PRIMAIR:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa lelang eksekusi hak tanggungan atas tanah / bangunan

SHM Nomor 664 yang diajukan oleh Tergugat I dan dilaksanakan oleh

Tergugat ll merupakan perbuatan melawan hukum;

3. Menyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum pemenang lelang atas

tanah / bangunan SHM Nomor 664 yang diperoleh Tergugat lll ;

4. Menghukum Tergugat I untuk memberikan pilihan cara penjadwalan kembali

(Rescheduling), persyaratan kembali (Reconditioning), penataan kembali

(Resturcturing) kepada Penggugat dalam rangka penyelamatan kredit;

5. Menghukum Tergugat l, Tergugat ll dan Tergugat lll untuk membayar ongkos

perkara;

SUBSIDAIR:

Mohon putusan yang adil sesuai dengan perasaan hukum masyarakat.

Membaca jawaban Para Tergugat/Para Terbanding terhadap gugatan

Penggugat/Pembanding tersebut yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal

sebagai berikut:

Menimbang, bahwa terhadap gugatan pihak Penggugat tersebut Para

Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis sebagai berikut :

Halaman 5 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Jawaban Tergugat I tertanggal 6 Maret 2014 :

DALAM EKSEPSI :I. OBJEK SENGKETA BUKAN MILIK PENGGUGAT (EXCEPTIO DOMINI)

Bahwa dalam dalil Gugatannya Penggugat menyatakan sebagai pemilik atas:

- Sebidang tanah Sertipikat Hak Milik nomor 664/Payaroba, yang terletak di

Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,

Propinsi Sumatera Utara, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam

meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor

01/Payaroba/2010 tertanggal 25 (dua puluh lima) Januari 2010 (dua ribu

sepuluh), dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)

02.17.05.32.00803, tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, berikut

dengan bangunan rumah tinggal yang didirikan/ dibangun diatasnya,

selanjutnya disebut Obyek Sengketa

Bahwa terhadap Obyek Sengketa tersebut telah dilaksanakan lelang

eksekusi Hak Tanggungan oleh atau dihadapan Badan/Pejabat Tata Usaha

Negara (TUN), yaitu Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara Sumatera Utara cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Medan (in casu Tergugat II) dan pada pelelangan tersebut WINDA(in casu Tergugat III) yang dinyatakan memenuhi syarat dan sah sebagai

pemenang lelang/pembeli lelang atas Obyek Sengketa tersebut berdasarkan

Salinan Risalah Lelang Nomor 624/2013 tertanggal 12 Juli 2013 sehingga

dengan sendirinya Objek Sengketa telah beralih kepemilikan menjadi milik

pemenang lelang yang dalam hal ini adalah WINDA dan BUKAN dimiliki oleh

Penggugat.

Oleh karena Penggugat BUKAN LAGI MERUPAKAN PEMILIK YANG SAHatas Objek Sengketa, maka Penggugat tidak dapat mengajukan Gugatan

aquo dengan dalil HAK MILIK sebagaimana tercantum dalam Gugatan aquo,

Dengan demikian adalah suatu hal yang patut secara hukum jika dikatakan

bahwa Gugatan Penggugat aquo mengandung suatu cacat exceptio domini,sehingga adalah hal yang patut menurut hukum apabila Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan untuk menyatakan Gugatan

tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).II. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK BERDASAR HUKUM (ONRECHMATIG

OF ONGEGROND) TIDAK JELAS, TIDAK TERANG, BIAS DAN KABUR(OBSCUUR LIBEL).

Halaman 6 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah mengandung cacat

formil karena dalil-dalil Gugatannya baik dalam posita maupun petitumnya

tidak jelas, tidak lengkap, dan kabur (obscuur libel) didalam Gugatan aquo

terdapat ketidaksingkronan antara Posita dengan Petitum telah nyata-nyata

membuat kabur atau dapat dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa hukum

(fundamentum petendi) yang diuraikan tidak menjelaskan apa yang

menjadi dasar hukum (rechtgrond), dimana Penggugat pada satu sisi

mendalilkan tentang Perbuatan Melawan Hukum akan tetapi disisi lain

Penggugat mempermasalahkan tentang permintaan restrukturisasi fasilitas

kredit, padahal didalam dalilnya sendiri Penggugat sudah sangat jelas dan

terang telah mengakui mengalami kemacetan dan tidak dapat membayar

kewajibannya, namun disisi lainnya Penggugat memohon pembatalan

lelang aquo terhadap Obyek Sengketa, yang menyebabkan Gugatan aquo

menjadi tidak jelas/kabur (obscuur), dan selain daripada itu peristiwa-

peristiwa hukum yang diuraikan (fundamentum petendi) tidak

menjelaskan apa yang menjadi dasar hukum (rechtgrond), dalil Gugatan

yang demikian tentunya tidak memenuhi asal jelas dan tegas (eenduidelijke en bepaalde conclusie), sehingga semakin menyebabkan

Gugatan aquo menjadi kabur dan tidak jelas.

Oleh karena Gugatan Penggugat dalam perkara aquo merupakan Gugatan

yang tidak jelas, tidak lengkap dan kabur, maka patutlah secara hukum

apabila Gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak oleh Majelis Hakim

yang memeriksa dan memutus perkara aquo atau setidak-tidaknya

menyatakan Gugatan Tidak Dapat Diterima (Niet OntvankelijkeVerklaard).Berdasarkan uraian tersebut diatas secara jelas dan nyata bahwa

Penggugat tidak jelas dan tidak terang dalam menyusun dan mengajukan

Gugatannya sebagaimana terlihat jelas dalam Posita dan Petitum

Gugatannya, hal mana telah secara nyata menunjukkan bahwa Gugatan

aquo mengandung unsur Obscuur/kabur atau dapat dikatakan Gugatan

Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas karena Gugatan aquo telah

dikarang dan atau mengada-ngada dan merekayasa dalil-dalil dalam

Gugatannya, sebagaimana ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 28 K/Sip/1973, tanggal 05 November

1975 yang kaidah hukumnya menyebutkan :

“Apabila petitum tidak disingkronkan atau tidak sesuai maksudnya dengan

Halaman 7 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

posita maupun tidak bersifat alternatif menyebabkan gugatan harus

dinyatakan tidak dapat diterima”.

Dengan demikian sudah sangat jelas dan nyata bahwa Gugatan aquo tidak

jelas dan terang dan tidak berdasar hukum sama sekali, maka berdasarkan

fakta hukum tersebut diatas sangat jelas Gugatan aquo telah disusun

dengan tidak cermat dan atau tidak matang dan Gugatan yang demikian

sangat patut untuk dinyatakan tidak dapat diterima, karena Gugatan

Penggugat telah diajukan tidak berdasar hukum dan tidak jelas, tidak

lengkap, dan kabur (obscuur libel), oleh karenanya mohon kiranya Yang

Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini menyatakan

Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dan keras dalil-dalil Gugatan

Penggugat kecuali yang diakui secara tegas dan jelas tentang

kebenarannya;

2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi secara

mutatis-mutandis merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dengan jawaban dalam pokok perkara ;

HUBUNGAN HUKUM ANTARA PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat I telah terjadi hubungan hukum

dimana Penggugat telah memperoleh fasilitas kredit dari Tergugat I berupa

fasilitas Kredit Modal Kerja (Fixed Loan) dan kredit Investasi (Term Loan)

berdasarkan :

Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha Kecil Menengah (“MEGA

UKM”) Nomor 037/PK/MDN/III/2012 tertanggal 07 Maret 2012, selanjutnya

disebut “Perjansian Kredit”, dengan total pinjaman sebesar Rp. 500.000.000,-

(Lima Ratus juta rupiah) terdiri atas fasilitas Fixed Loan (FL) sebesar Rp.

80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan fasillitas Term Loan (KI) sebesar

Rp. 420.000.000,- (Empat ratus dua puluh juta rupiah), selanjutnya disebut

“Fasililitas Kredit”.

Bahwa Perjanjian Kredit yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat I berlaku

sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya sebagaimana

ketentuan yang diatur pada Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata yang menetapkan :

“Semua Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang

bagi mereka yang membuatnya”

Halaman 8 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

4. Bahwa untuk menjamin pembayaran kembali atas Fasilitas Kredit yang

diberikan Tergugat I kepada Penggugat tersebut, maka Penggugat selaku

Debitur telah menyerahkan jaminan kepada Tergugat I selaku Kreditur

berupa :

a. Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba,

seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi), terletak di

Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,

Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur

Nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan Nomor

Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, dahulu tercatat

atas nama GUSTINA HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA,

berikut bangunan yang didirikan/dibangun diatasnya ; dan

b. Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 1275/Pekan

Binjai, seluas 68-M² (enam puluh delapan meter persegi), terletak di

Jalan Pasar Pelita, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Kota

Binjai, Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat

Ukur Nomor 99/P.Binjai/2003 tertanggal 17 Februari 2003, dengan

Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.03.17.00729, tercatat

atas nama GUSTYNA Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga

GUSTYNAH Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga GUSTINA

HASIBUAN ;

- Selanjutnya disebut Obyek Sengketa;5. Bahwa terhadap Jaminan kredit tersebut, oleh Tergugat I telah dibebani

dengan Hak Tanggungan, berdasarkan :

a. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 502/2012, yang diterbitkan di Kota

Binjai pada tanggal 16 Mei 2012, oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Binjai jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 114/2012 tertanggal

05 April 2012, selanjutnya disebut APHT, yang dibuat dihadapan

ZONARITA, Sarjana Hukum, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah

(PPAT) di Kota Binjai, dimana Hak Tanggungan tersebut telah dihapus

(Roya) karena Obyek Hak Tanggungan, yaitu bidang tanah berdasarkan

Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba tersebut telah terjual melalui

Lelang Eksekusi Hak Tanggungan, yang dilaksanakan oleh atau

dihadapan Pejabat Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL) Medan, in cassu Tergugat II, yang diselenggarakan

pada Hari Jumat tanggal 12 Juli 2013, bertempat di PT. BANK MEGA,

Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan - Iskandar Muda, Jalan Iskandar

Halaman 9 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Muda No. 137, Lantai III, Kota Medan, sebagaimana dimaksud atau

berdasarkan Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli2013 ; dan

b. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 617/2012, yang diterbitkan di Kota

Binjai pada tanggal 22 Juni 2012, oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Binjai jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 186/2012 tertanggal

18 Mei 2012 yang dibuat dihadapan ZONARITA, Sarjana Hukum, selaku

Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kota Binjai.

Bahwa Sertipikat Hak Tanggungan tersebut memuat irah-irah “DemiKeadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, sehingga merupakan

suatu Akta yang otentik yang mempunyai kekuatan Eksekutorial,

sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 2 dan ayat 3 Undang-undang

Nomor 4 Tahun 1996 tentang HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH

BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN (selanjutnya

disebut “Undang-undang Hak Tanggungan”), yang berbunyi :

"Sertipikat Hak Tanggungan membuat irah-irah dengan kata-kata "DEMI

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA", yang sama

dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

sebagaimana secara sah dan mengikat secara hukum positif yang berlaku di

Indonesia”.

Sehingga oleh karenanya Pemberian Hak Tanggungan tersebut telah sesuai

dan berdasarkan atas peraturan perudang-undangan yang berlaku dan

dengan demikian dalam hal Debitur (in casu Penggugat) wanprestasi/ingkar

janji maka Tergugat I berhak untuk melakukan eksekusi/penjualan atas

Objek Sengketa yang merupakan jaminan kredit yang telah dibebani dengan

Hak tanggungan, sebagai penyelesaian kewajiban Penggugat terhadap

Tergugat I ;

6. Bahwa Tergugat I mengkonfrontir dalil Penggugat point 1,2,3,4 dalam posita

gugatannya dimana pada intinya Penggugat menyatakan : “bahwa Tergugat I

awalnya menerima permohonan kredit Penggugat sebesar Rp. 565.000.000

(lima ratus enam puluh lima juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam

SPPK tanggal 03 maret 2012, namun ternyata Tergugat I hanya menyetujui

kredit sebesar Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sebagaimana SPPKh

tanggal 05 Maret 2014”.

Bahwa dalil Penggugat yang demikian merupakan suatu dalil yang

mengada-ngada dan irrelevant dimana Tergugat I sama sekali tidak pernah

mengeluarkan SPPK tanggal 03 Maret 2012 yang menyatakan bahwa

Halaman 10 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Tergugat I menyetujui permohonan kredit dari Penggugat sebesar Rp.565.000.000 (lima ratus enam puluh lima juta rupiah);

Bahwa Tergugat I hanya mengeluarkan 1 buah SPPK (Surat

Pemberitahuan Persetujuan Kredit) tertanggal 05 Maret 2012, yang dimana

dalam SPPK tersebut dengan jelas tercantum bahwa Tergugat I menyetujui

permohonan kredit debitur (in casu Penggugat) hanya sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) yang kemudian telah juga ditanda-

tangani/diketahui dan diterima oleh Debitur (in casu Penggugat) itu sendiri.

Bahwa dengan ditandatanganinya SPPK dan Perjanjian Kredit oleh

Penggugat berarti Penggugat telah menyatakan persetujuannya atas

syarat-syarat dan kondisi yang diatur dalam SPPK dan Perjanjian Kredit,

dimana selanjutnya setelah Penggugat menandatangani Perjanjian Kredit,

Penggugat juga telah menandatangani surat permohonan pencairan kredit

dan pernyataan tertanggal 07 Maret 2012 yang menunjukan Penggugat

sama sekali tidak keberatan dengan Fasilitas Kredit yang diberikan

Tergugat I kepada Penggugat yang hanya sebesar Rp. 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah);

Sehingga dengan demikian sangatlah absurd dan irrelevant dan hanya

merupakan alasan dari Penggugat untuk menghindari kewajibannya

kepada Tergugat I, dimana kemudian Penggugat keberatan dan

mempermasalahkan pemberian fasilitas kreditnya tersebut karena

sejatinya Penggugat telah menyetujuinya, hal mana persetujuan

Penggugat terlihat dengan telah ditanda-tanganinya Perjanjian kredit pada

tanggal 07 Maret 2012, dengan demikian sangat patut dan beralasan

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk

mengeyampingkan dan menolak dalil yang demikian.

7. Bahwa dalam dalil Peggugat point 6 sampai dengan point 12 dalam posita

Gugatan aquo sejatinya telah membuktikan bahwa Debitur (in casu

Penggugat) mengakui tidak dapat melaksanakan dan memenuhi

kewajibannya kepada Tergugat dimana Debitur (in casu Penggugat)

menyatakan :

“.....karena usaha Penggugat tidak lancar dan terkait masalah ekonomi maka

Penggugat terkendala dalam pembayaran angsuran dan Penggugat masih

beritikad baik melunasi kreditnya”.

Bahwa Tergugat I sudah cukup memberikan toleransi kepada Penggugat

pada saat Penggugat dianalisa masuk dalam kolektibilitas macet dengan

tidak melakukan kewajibannya kepada Tergugat I, Tergugat I telah

Halaman 11 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

memberikan beberapa kali Surat Peringatan dengan jenjang waktu, antara

lain sebagai berikut:

a. Surat Peringatan I No. 009/BM-MDK/SME/IV/12, tanggal 30 April 2012;

b. Surat Peringatan II No. 016/BM-MDK/SME/VIII/12, tanggal 06 Agustus

2012;

c. Surat Peringatan III No. 017/BM-MDK/SME/IV/12, tanggal 13 Agustus

2012;

Dengan adanya jenjang waktu antara Surat Peringatan I, Surat Peringatan

II sampai dengan Surat Peringatan III sudah cukup menunjukan bahwa

Tergugat I telah memberikan kesempatan atau waktu yang cukup bagi

Penggugat untuk dapat menyelesaikan atau melunasi fasilitas kreditnya,

namun ternyata hal tersebut tidak dipergunakan oleh Penggugat, tetapi

malahan Penggugat berubah menjadi tidak kooperatif kepada Tergugat I,

lalu bagaimana mungkin Penggugat memutar balikan fakta dengan

menyatakan karena Tergugat I tidak memberikan tambahan modal dan

menyelamatkan kreditnya, hal mana sangat irrelevant dan unlogictabledengan dalil yang disampaikan oleh Penggugat tersebut serta tidak

berdasar hukum sama sekali, karena Tergugat I telah memberikan cukup

waktu bagi Penggugat untuk dapat menyelesaikan atau melunasi fasilitas

kreditnya namun tidak ada realisasi atau tindak lanjut maupun itikad baik

dari Penggugat untuk menyelesaikan atau melunasi fasilitas kreditnya

tersebut.

Bahwa oleh karena Penggugat tidak mempunyai itikad baik untuk

menyelesaikan kewjibannya kepada Tergugat I meskipun telah berulang

kali ditegur, maka untuk menyelamatkan kredit dan tingkat kesehatan Bank

(in casu Tergugat I) sebagai pengemban dana dari Debitur dan nasabah

lainnya untuk menopang dan melindungi kesehatan perekonomian atas

dana milik nasabah dan juga Debitur lainnya serta dengan hak yang

dimilikinya selaku Kreditur yang memegang Hak Tanggungan atas jaminan

telah melaksanakan eksekusi lelang atas jaminan milik Penggugat,

sebagaimana telah dirumuskan pada Pasal 6 Undang-undang Hak

Tanggungan yang menetapkan :

“Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama

mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan

sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya

dari hasil penjualan tersebut”.

Halaman 12 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Bahwa hal mana juga berkesesuaian dengan Pasal 2 angka 1 butir "b"

Lampiran Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha KecilMenengah (“Perjanjian MEGA UKM”) yang telah ditandatangani oleh dan

antara Penggugat dengan Tergugat I, yang berbunyi :

“Fasilitas Kredit dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa syarat oleh BANK

dan dapat dibatalkan secara otomatis apabila kondisi DEBITUR menurun

menjadi kurang lancar, diragukan atau macet”.

Dan sesuai dengan ketentuan pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata berbunyi :

“semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang

bagi mereka yang membuatnya.

Bahwa seluruh dalil yang diberikan oleh Penggugat amat sangat memaksa

dan tidak berdasar hukum sama sekali, dan semakin membuktikan

bahwasanya Penggugat tidak beritikad baik sama sekali untuk

menyelesaikan kewajibannya terhadap Tergugat I, hal tersebut menunjukan

bahwa Penggugat adalah Debitur yang tidak beritikad baik ;

8. Bahwa Tergugat I menolak tegas dalil Penggugat dalam Posita

Gugatannya point 13 sampai dengan point 16 yang mengada-ngada,

dimana Tergugat I terpaksa mengajukan permohonan Lelang I Eksekusi

Hak Tanggungan atas Objek Sengketa (jaminan kredit) kepada Kantor

Pelayanan Kekayaan dan lelang Negara (in casu Tergugat II) sesuai

dengan surat permohonan lelang Nomor 001/REMD/2013 tertanggal 16

Januari 2013, yang mana atas permohonan lelang Tergugat I tersebut

maka Tergugat II telah menetapkan jadwal lelang yakni pada tanggal 21

Februari 2013 sebagaimana sesuai dengan surat yang dikeuarkan oleh

Tergugat II Nomor S-0157/WKN.02/KNL.01/2013, hal mana telah juga

diketahui oleh Penggugat namun ternyata atas lelang pertama tersebut

tidak ada peminat dan kemudian Tergugat I juga kembali memberikan

waktu kepada Penggugat untuk segera menyelesaikan kewajibannya

dengan melunasinya, namun tetap saja Penggugat tidak

mengindahkannya;

Sehingga kemudian Tergugat I kembali mengajukan permohonan lelang II

eksekusi atas Objek Sengketa (jaminan kredit) kepada Kantor Pelayanan

Kekayaan dan lelang Negara (in casu Tergugat II) sesuai dengan surat

permohonan lelang Nomor 049/REMD/2013 tertanggal 06 Mei 2013, yang

mana atas permohonan lelang Tergugat I tersebut maka Tergugat II telah

menetapkan jadwal lelang yakni pada tanggal 14 Juni 2013 sebagaimana

Halaman 13 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

sesuai dengan surat yang dikeuarkan oleh Tergugat II Nomor S-

0800/WKN.02/KNL.01/2013, hal mana telah juga diketahui oleh Pengugat

namun ternyata atas lelang tersebut kembali tidak ada peminat dan lagi-lagi

Tergugat I kembali memberikan kelonggaran kepada Penggugat namun

tetap saja Penggugat mengacuhkanya.

Bahwa kemudian Tergugat I kembali mengajukan permohonan lelang III

eksekusi atas Objek Sengketa (jaminan kredit) kepada Kantor Pelayanan

Kekayaan dan lelang Negara (in casu Tergugat II) sesuai dengan surat

permohonan lelang Nomor 069/REMD/2013 tertanggal 24 Juni 2013, yang

mana atas permohonan lelang Tergugat I tersebut maka Tergugat II telah

menetapkan jadwal lelang yakni pada tanggal 12 Juli 2013 sebagaimana

sesuai dengan surat yang dikeuarkan oleh Tergugat II Nomor S-

1056/WKN.02/KNL.01/2013, hal mana telah juga diketahui oleh Pengugat

dan atas pelelangan tersebut telah berhasil terjual atas obyek sengketa

SHM Nomor 664/Payaroba sebagaimana sesuai dengan Salinan RisalahLelang Nomor 624/2013 tertanggal 12 Juli 2013.Bahwa seluruh prosedur lelang atas Objek Sengketa yang dilakukan

berdasarkan permohonan lelang I, II & III telah berkesesuaian dengan

ketentuan pelelangan dan sepenuhnya berdasarkan atas ketentuan hukum

yang berlaku berdasarkan atas Pasal 6 juncto Pasal 20 Undang-Undang

Hak Tanggungan serta berdasarkan atas Pasal 5 junto Pasal 13 Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang petunjuk pelaksanaan

lelang, yang menyatakan :

Pasal 6 UU Hak Tanggungan :

“Apabila Debitor cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama

mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasan

sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya

dari hasil penjualan tersebut”.

Pasal 20 UU Hak Tanggungan :

Apabila Debitor ( in casu Penggugat ) cidera janji, maka berdasarkan :

Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk MENJUAL OBJEK HAK

TANGGUNGAN seperti yang dimaksud dalam pasal 6, atau

Berdasarkan titel eksekutorioal yang terdapat dalam Sertipikat Hak

Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2) “objek Hak

Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan

Halaman 14 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

piutang, pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahului pada

kreditor-kreditor lainnya.”

Pasal 5 junto Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yang berbunyi :

Pasal 5 :

Lelang Eksekusi termasuk tapi tidak terbatas pada : Lelang Eksekusi Panitia

Urusan Piutang Negara ( PUPN ), Lelang Eksekusi Pengadilan, Lelang

Eksekusi Pajak, lelang Eksekusi Harta Pailit, Eksekusi Pasal 6 UU Hak

Tanggungan dan seterusnya ;

Pasal 13 :

ayat (1) : dalam hal terdapat gugatan terhadap objek lelang hak tanggungan

dari pihak lain selain debitur/suami atau isteri debitur tereksekusi,

maka pelaksanaan lelang dilakukan berdasarlan titel eksekutorial dari

sertifikat hak tanggungan yang memerlukan fiat eksekusi;

ayat (2) : permohonan atas pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud ayat

(1) dilakukan oleh Pengadilan Negeri.

Berdasarkan uraian Tergugat I diatas, maka dalil Penggugat yang

menyatakan bahwa pelelangan atas Objek Sengketa telah bertentangan

dengan ketentuan yang berlaku, merupakan suatu dalil yang mengada-ngada

dan jelas keliru; karena atas pelelangan terhadap Objek Sengketa (jaminan

Kredit Penggugat) jelas telah dilakukan sesuai dengan prosedur pelelangan

yang berlaku, dimana pelelangan tersebut telah dilakukan oleh Tergugat II

sesuai dengan surat permohonan dari Tergugat I sebagai Kreditur pemegang

hak tanggungan atas Objek Sengketa ;

Oleh karenanya dengan demikian segala prosedur atas pelaksanaan lelang

telah sesuai baik secara teknis dan prosedural maka atas pelaksanakaan

Lelang tersebut adalah sah dan mengikat dan oleh karenanya dan tiadalah

perbuatan melawan hukum sebagaimana yang telah didalilkan oleh

Penggugat dalam Gugatan aquo

Bahwa diketahui dalam Perjanjian Kredit yang telah ditanda-tangani oleh

Penggugat selaku Debitur dan Tergugat I selaku Kreditur telah jelas diatur

dan sesuai sebagaimana Pasal 2 butir b juncto Pasal 8 tentang Kelalaian

yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani

Para Pihak, disebutkan :

Pasal 2 butir b :

“Fasilitas Kredit dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa syarat oleh BANK dan

Halaman 15 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

dapat dibatalkan secara otomatis apabila kondisi DEBITUR menurun menjadi

kurang lancar, diragukan atau macet”.

Pasal 8 :

Bank berhak secara seketika tanpa somasi lagi mengakhiri Perjanjian Mega

UKM dan menuntut pembayaran dengan seketika dan sekaligus lunas dari

jumlah-jumlah yang terhutang oleh Debitur berdasarkan Perjanjian Mega

UKM, baik karena Pokok, bunga, provisi dan karenanya pemberitahuan surat

juru sita atau surat lain yang berkekuatan serupa itu tidak diperlukan lagi,

bilamana Debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya menurut perjanjian

dan debitur dinyatakan sebagai debitur wanprestasi....”

Bahwa Pasal-pasal dalam Perjanjian Kredit mengikat dan berlaku

sebagaimana Undang-undang bagi mereka yang membuatnya sebagaimana

sesuai dengan bunyi pasal 1338 KUH Perdata, halmana juga telah

berkesesuaian dengan Pasal 2 APHT, sehingga oleh karenanya atas dalil

Penggugat yang demikian sejatinya sangat tidak berkesesuaian dan tidak

berdasar atas alas hak hukum, dan oleh karenanya patutlah Yang Mulia

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili

perkara aquo untuk mengeyampingkannya dan menolaknya ditambah lagi

dengan ketidak konsistenan semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh

Penggugat dalam Gugatannya serta memperlihatkan itikad tidak baik dari

Penggugat untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Tergugat I.

Maka oleh karenanya terbukti demi hukum lelang yang telah dilakukan

tersebut berkesesuaian dengan ketentuan hukum yang berlaku – baik secarateknis maupun procedural – maka dengan sendirinya sehingga Pelelangan

umum atas jaminan kredit/Obyek Sengketa tersebut karenanya haruslah

dinyatakan sah dan berharga, dan tidak ada Perbuatan melawan hukum yang

dilakukan oleh Tergugat I sebagaimana yang telah didalilkan dan

disangkakan oleh Penggugat dalam semua dalil Gugatan aquo sehingga

sudah sepatutnya dan selayaknya untuk ditolak oleh Yang Mulia Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara

aquo.

Bahwa untuk yang lain dan selebihnya Tergugat I tidak akan menanggapi dalil-

dalil Gugatan Penggugat karena dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat

tidak berdasar hukum sama sekali dan dengan ini maka Tergugat menolak dalil-

dalil Gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya, karena seandainyapun –quod non– benar adalah irrelevant.

Halaman 16 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Dengan demikian, maka adalah suatu hal yang patut menurut hukum apabila

Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan

memutus perkara aquo melindungi hak kepentingan dari Tergugat I (Bank) yang

dilindungi oleh Undang-Undang dan pengemban ekonomi masyarakat dengan

menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya (althans) dan atau setidak-

tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, bersama ini Tergugat I mohon agar

Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

memberi putusan dengan amar sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :1. Menerima seluruh Eksepsi Tergugat I dalam perkara aquo ;

2. Menyatakan objek Gugatan bukan milik Penggugat (exceptie domini);3. Menyatakan Perlawanan Penggugat Tidak Berdasar Hukum (Onrechmatig

Of Ongegrond), Tidak Jelas, Tidak Terang, Bias Dan Kabur (ObscuurLibel);

4. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ont VankelijkeVerklaard) ;

DALAM POKOK PERKARA :1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan Tergugat I adalah Tergugat I yang benar dan beritikad baik ;

3. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang salah dan tidak beritikad

baik ;

4. Menyatakan sah dan berharga Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan

Mega Usaha Kecil Menengah (“MEGA UKM”) Nomor 037/PK/MDN/III/2012tertanggal 07 Maret 2012 yang dibuat dan ditanda-tangani oleh Penggugat

dan Tergugat I;

5. Menyatakan sah dan berharga :

a. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 502/2012 tertanggal 16 Mei 2012,

yang diterbitkan Kantor Pertanahan kota Binjai jo. Akta Pemberian Hak

Tanggungan Nomor 114/2012 tertanggal 05 April 2012 yang dibuat

dihadapan/oleh PPAT ZONARITA, SH selaku PPAT Kota Binjai (Hapus

Hak Tanggungan karena lelang berdasarkan atas Risalah lelang Nomor

324/2013 tertanggal 12 Juli 2013).

b. Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 617/2012 tertanggal 22 Juni 2012,

yang diterbitkan Kantor Pertanahan kota Binjai jo. Akta Pemberian Hak

Tanggungan Nomor 186/2012 tertanggal 18 Mei 2012 yang dibuat

dihadapan/oleh PPAT ZONARITA, SH selaku PPAT Kota Binjai;

Halaman 17 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

6. Menyatakan sah dan berharga pelelangan umum atas jaminan kredit

Penggugat, berupa :

Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba,

seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi), terletak di

Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,

Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur

Nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan Nomor

Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, berikut bangunan

yang didirikan/dibangun diatasnya, dahulu tercatat atas nama GUSTINA

HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA, karena telah beralihhak menjadi milik WINDA (in casu Pemenang Lelang).

7. Menyatakan sah dan berharga menurut hukum Risalah Lelang Nomor624/2013 tertanggal 12 Juli 2013;

8. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam

perkara ini.

a t a u

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono).

Jawaban Tergugat II tertanggal 27 Pebruari 2014 :

DALAM EKSEPSI :Bahwa dengan tegas Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan

Penggugat dalam surat gugatannya kecuali terhadap hal-hal yang diakui

secara tegas kebenarannya.

1. Eksepsi gugatan kurang pihakBahwa dalam gugatan dimaksud, terdapat pihak-pihak yang seharusnya

dijadikan sebagai pihak dalam perkara ini, sehingga atas gugatan

dimaksud menjadikan kurang pihak. Adapun kekurangan pihak dimaksud

yaitu tidak memasukkan pihak Notaris yang membuat Akta Pemberian Hak

tanggungan (APHT) dan pihak Kantor Pertanahan yang menerbitkan

Sertifikat Hak Tanggungan.

Kedua pihak dimaksud mempunyai peran yang signifikan dan strategis,

mengingat bahwa salah satu dokumen yang dijadikan sebagai dasar untuk

pelaksanaan lelang atas objek Penggugat yang dijadikan sebagai jaminan

merupakan produk hukum dari kedua pihak dimaksud, sehingga untuk

lebih mendapatkan suatu pemahaman dan penjelasan secara menyeluruh

dan komprehensif atas gugatan dimaksud, maka keberadaan kedua pihak

Halaman 18 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

tersebut (Notaris dan Kantor Pertanahan) menjadikan sesuatu hal yang

mutlak. Dengan demikian maka dengan tidak dimasukkannya pihak notaris

dan kantor pertanahan dalam perkara dimaksud, menjadikan gugatan

dalam perkara a quo menjadi tidak lengkap pihaknya.

2. Eksepsi Gugatan Tidak Jelas/Kabur (Obscuur Libel) :1. Bahwa sesuai angka (1), (2), (3), (4) dan (5) dalil gugatan Penggugat

maka Penggugat telah mengakui fakta hukum sebagai berikut :

1) Penggugat mempunyai hutang kepada Tergugat I;

2) Sebagai jaminan hutang Penggugat telah diikat hak Tanggungan

atas obyek sengketa sebagai berikut :

SHM No. 1275 an. Lina Afridah yang terletak Jl. Pasar Pelita

Kel. Pekan Binjai Kota Binjai dan,

SHM No. 664 an Penggugat sendiri Jl. Sawi Lk. I Kelurahan

Paya Roba Kec. Binjai Barat Kota Binjai.

2. Sesuai butir 6 dalil Penggugat maka Penggugat mengakui bahwa

pembayaran anggsuran kredit menjadi terkendala.

3. Terhadap pengakuan Penggugat dimaksud diatas maka mohon

majelis hakim menetapkan sebagai akta yang tidak perlu dibuktikan

lagi kebenarannya.

4. Sehingga pada akhirnya Tergugat I memberikan surat peringatan

(somasi) sebanyak tiga kali namun demikian Penggugat tetap tidak

dapat memenuhi kewajibannya membayar angsuran hutang sesuai

Perjanjian Kredit.

5. Selanjutnya Tergugat I berdasarkan pasal 6 UU no.4/1996

mengajukan permohonan lelang kepada Tergugat II untuk

mendapatkan pelunasan hutang dari penjualan (lelang) obyek obyek

jaminan.

Bahwa sesuai uraian tersebut di atas jelas terbukti bahwa Penggugat

telah terbukti melakukan wanprestasi kepada Tergugat I/kreditor sehingga

Tergugat I/Kreditor melalui pasal 6 UU Hak Tanggungan berhak

melaksanakan lelang (dengan bantuan Tergugat II) terhadap barang

jaminan/obyek Penggugat. Oleh karena itu dalil gugatan Penggugat yang

menyatakan bahwa bahwa lelang yang dilaksanakan oleh Tergugat II

adalah perbuatan melawan hukum harus ditolak karena tidak jelas bahkan

bertentangan dengan hukum yang berlaku.

B. DALAM POKOK PERKARA :

Halaman 19 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon

dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta

Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang

diakui secara tegas kebenarannya.

2. Bahwa pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Tergugat II adalah

berdasarkan permohonan lelang dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan

melalui surat Nomor : 069/REMD/2013 tanggal 24 Juni 2013 perihal:

Permohonan Lelang Ulang.

Hal ini sesuai dengan Pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang

(selanjutnya disebut PMK 93/PMK.06/2010) yang berbunyi:Penjual/Pemilik Barang yang bermaksud melakukan penjualan barang

secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat permohonan lelang

secara tertulis kepada Kepala KPKNL untuk dimintakan jadwal pelaksanaan

lelang, disertai dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya.

3. Bahwa permohonan lelang yang diajukan oleh PT. Bank Mega Tbk

Regional Medan merupakan lelang hak tanggungan sesuai Pasal 6 UU HT

sehingga dokumen persyaratannya mengacu pada Pasal 6 ayat (5)

Peraturan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang Negara Nomor: PER-

03/KN/2010 tanggal 5 Oktober 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Lelang, yang berbunyi: Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak

Tanggungan terdiri dari:

a) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit;

b) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak

Tanggungan;

c) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah yang dibebani Hak

Tanggungan;

d) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitur yang harus

dipenuhi;

e) Salinan/fotokopi bukti bahwa debitur wanprestasi, berupa peringatan-

peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor;

f) Surat pernyataan dari kreditur selaku pemohon lelang yang isinya akan

bertanggung jawab apabila terjadi gugatan;

g) Salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang

kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lambat 1 (satu) hari

sebelum lelang dilaksanakan.

Halaman 20 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

4. Terkait dengan hal tersebut pada angka 3 di atas, PT. Bank Mega Tbk

Regional Medan telah melengkapi dokumen syarat-syaratnya, antara lain :

a) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit

- Fotokopi Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha Kecil

Menengah (“MEGA UKM”) Nomor: 037/PK/MDN/III/2012 tanggal 7

Maret 2012

b) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak

Tanggungan

- Fotokopi Hak Tanggungan No. 502/2012 tanggal 16 Mei 2012 atas

SHM Nomor 664/payaroba;

- Fotokopi Salinan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 114/2012

tanggal 5 April 2012 atas SHM Nomor 664/payaroba, yang

dikeluarkan oleh PPAT Nyonya Zonarita, S.H.;

c) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah yang dibebani Hak

Tanggungan

- Fotocopy Sertifikat Hak Milik No. 664/Payaroba seluas 246 m2 atas

nama Gustina Hasibuan;

d) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitur yang harus

dipenuhi;

- Asli perincian hutang/jumlah kewajiban debitor yang dibuat oleh Reg.

SME Remedial Manager dan Manager Legal PT. Bank Mega Tbk

Regional Medan tanggal 6 Mei 2013 dengan posisi hutang per 6 Mei

2013 dengan jumlah total Rp. 648.609.186,85.

e) Salinan/fotocopy bukti bahwa debitur wanprestasi, berupa peringatan-

peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor

- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Cabang Pembantu Medan Krakatau

Nomor: 009/BM-MDK/SME/IV/12 tanggal 30 April 2012 perihal: Surat

Peringatan I;

- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Cabang Pembantu Medan Krakatau

Nomor: 016/BM-MDK/SME/VIII/12 tanggal 6 Agustus 2012 perihal:

Surat Peringatan II;

- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Cabang Pembantu Medan Krakatau

Nomor: 017/BM-MDK/SME/VIII/12 tanggal 13 Agustus 2012 perihal:

Surat Peringatan III;

- Surat Keterangan Pendaftaran Tanah Nomor: 03/SKPT/II/2013 atas

SHM No. 664/Payaroba yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kota

Binjai tanggal 11 Februari 2013;

Halaman 21 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

f) Surat Pernyataan dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan Tanggal 24

Juni 2013 yang menyatakan bahwa PT Bank Mega akan bertanggung

jawab apabila dikemudian hari timbul gugatan yang diajukan oleh pihak

manapun.

g) Salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang

kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lambat 1 (satu)

hari sebelum lelang dilaksanakan.

- Surat dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan Nomor

:074/REMD/2013 tanggal 5 Juli 2013 perihal Penjualan secara lelang

agunan kredit saudara/i;

5. Bahwa atas permohonan lelang dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan

melalui surat Nomor : 069/REMD/2013 tanggal 24 Juni 2013 perihal:

Permohonan Lelang Ulang, Kepala KPKNL Medan telah mengeluarkan

Surat Nomor: S-1056/WKN.02/KNL.01/2013 tanggal 2 Juli 2013 hal Jadwal

Lelang yang berisi bahwa lelang akan dilaksanakan pada hari Jum’at

tanggal 12 Juli 2013 Pukul 09.30 WIB bertempat di kantor PT. Bank Mega

Tbk, Jalan Iskandar Muda Nomor 137 lantai III Medan. Hal ini sesuai

dengan Pasal 21 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: Waktu

pelaksanaan lelang ditetapkan oleh Kepala KPKNL atau Pejabat Lelang

Kelas II.

6. Bahwa permohonan lelang dari PT. Bank Mega Tbk Regional Medan

dimaksud merupakan pelaksanaan lelang ulang atas pelaksanaan lelang

sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Juni 2013 namun tidak ada yang

mengajukan penawaran/tidak ada peminat.

7. Bahwa lelang dimaksud didahului dengan Pengumuman Lelang Ulang

Eksekusi Hak Tanggungan melalui surat kabar harian “Tribun Medan” yang

terbit pada tanggal 5 Juli 2013, sehingga setiap orang dapat mengetahui

akan adanya lelang dimaksud (asas publisitas). Hal ini sesuai dengan Pasal

47 ayat (1) huruf a Nomor 1 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi:Pengumuman Lelang Ulang dilakukan 1 (satu) kali melalui surat kabar

harian paling singkat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan lelang, jika waktu

pelaksanaan lelang ulang dimaksud tidak melebihi 60 (enam puluh) hari

sejak pelaksanaan lelang terdahulu atau sejak pelaksanaan lelang terakhir.

8. Bahwa pelaksanaan lelang dilaksanakan tanggal 12 Juli 2013 diikuti oleh 1

(satu) orang peserta yaitu Tergugat III. Hal ini sesuai Pasal 4 ayat (1) PMK93/PMK.06/2010 yang berbunyi: lelang tetap dilaksanakan walaupun

hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta lelang.

Halaman 22 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

9. Bahwa pelaksanaan lelang dilaksanakan tanggal 12 Juli 2013 dengan nilai

limit sebesar Rp. 80.000.000,- yang telah ditetapkan oleh Penjual. Hal ini

sesuai dengan Pasal 35 ayat (2) PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi:Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual/Pemilik Barang.

10. Selanjutnya objek lelang dimaksud laku terjual sebesar Rp. 80.300.000,-

dengan pembeli lelang Tergugat III. Hal ini telah sesuai dengan Pasal 66

ayat (1) PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: bahwa Pejabat lelang

mengesahkan penawar tertinggi yang telah mencapai atau melampaui

nilai limit sebagai Pembeli, dalam pelaksanaan lelang yang menggunakan

nilai limit.

11. Bahwa Penjual/Pemohon Lelang dalam hal ini PT Bank Mega Tbk

Regional Medan bertanggung jawab terhadap keabsahan barang,

dokumen persyaratan lelang, penyerahan barang, dokumen kepemilikan,

gugatan perdata maupun pidana dan tuntutan ganti rugi jika terjadi

ketidakabsahan barang serta dokumen persyaratan lelang. Hal ini sesuai

dengan Pasal 16 ayat (1), (2) dan (3) PMK 93/PMK.06/2010 yangberbunyi :Pasal 16 ayat (1)

Penjual/Pemilik Barang bertanggung jawab terhadap: a. keabsahan

kepemilikan barang; b. keabsahan dokumen persyaratan lelang; c.

penyerahan barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak; dan d.

dokumen kepemilikan kepada Pembeli.

Pasal 16 ayat (2)

Penjual/Pemilik Barang bertanggung jawab terhadap gugatan perdata

maupun tuntutan pidana yang timbul akibat tidak dipenuhinya peraturan

perundang-undangan di bidang lelang.

Pasal 16 ayat (3)

Penjual/Pemilik Barang bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi

terhadap kerugian yang timbul karena ketidakabsahan barang dan

dokumen persyaratan lelang.

12. Bahwa permohonan lelang hak tanggungan sesuai Pasal 6 Undang-

Undang Hak Tanggungan (UU HT) yang dimohonkan oleh PT. Bank Mega

Tbk Regional Medan telah disertai dengan surat dan dokumen yang

diperlukan sehingga telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan lelang,

maka berdasarkan alasan tersebut Tergugat II tidak berwenang menolak

permintaan akan perantaraannya untuk mengadakan penjualan lelang hal

ini sesuai dengan pasal 12 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: Kepala

Halaman 23 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang

yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah

lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang.

13. Bahwa terhadap lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku serta dimenangkan oleh pembeli lelang yang beritikad baik,

maka lelang tersebut tidak dapat dibatalkan dan kepada pembeli lelang

yang beritikad baik tersebut wajib diberikan perlindungan hukum. Terdapat

beberapa Yurisprudensi yang membenarkan pembeli yang beritikad baik

harus dilindungi berdasarkan rasa kepastian hukum sekaligus keadilan

bagi pembeli lelang dimana hal ini tercermin dalam YurisprudensiMahkamah Agung RI antara lain :a) Putusan Mahkamah Agung RI No. 251 K/SIP/1958 tanggal 26

Desember 1958: “Pembeli yang telah bertindak dengan itikad baik

harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah dianggap

syah.”.

b) Putusan Mahkamah Agung RI No. 1230 K/SIP/1980 tanggal 29 Maret

1982:

“Pembeli yang beritikad baik harus mendapat perlindungan hukum".

c) Putusan Mahkamah Agung RI No. 3201 K/Pdt/1991 tanggal 30

Januari 1996:

“Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi".

d) Putusan Mahkamah Agung RI Na.52 K/SIP/1975 tanggal 23

September 1975:

“Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi".

e) Putusan Mahkamah Agung RI No.1237 K/SIP/1973 tanggal 15 April

1976:

“Pembeli dengan itikad baik harus mendapat perlindungan hukum".

f) Putusan Mahkamah Agung RI No. 821 K/SIP/1974 tanggal 28 April

1976:

“Pembeli dengan itikad baik harus dilindungi".

14. Bahwa oleh karena proses dan tata cara pelelangan tersebut telah

dilakukan berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku, maka tindakan Tergugat II adalah sah secara hukum dan

terhadap proses lelang tidak dapat dimintakan pembatalannya. Hal ini

sesuai dengan Pasal 3 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi: lelang

yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak

dapat dibatalkan.

Halaman 24 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

15. Terkait dengan dalil Penggugat pada angka 14 yang menyatakan lelang

eksekusi yang dilaksanakan oleh Tergugat II dalam perkara a quo adalah

merupakan perbuatan melawan hukum, maka hal tersebut tidak

beralasan. Hal ini dapat Tergugat II sampaikan pendapat sebagai berikut:

a. Bahwa pelaksanaan lelang berdasarkan Pasal 6 UUHT merupakan

kewenangan yang diberikan kepada pemegang hak tanggungan

pertama untuk melakukan penjualan atas aset yang dijadikan sebagai

jaminan apabila debitor cidera janji. Dengan demikian, maka

pelaksanaan lelang dimaksud merupakan kewenangan yang diberikan

oleh undang-undang (ex lege) dan bukan berdasarkan janji

sebagaimana terdapat dalam APHT.

Hal ini berbeda dengan pelaksanaan eksekusi hipotek, dimana janji

untuk menjual atas kekuasaan sendiri sebagaimana diatur dalam

Pasal 1178 ayat (2) KUH Perdata merupakan suatu pelaksanaan dari

suatu perjanjian, sehingga pelaksanaan eksekusi harus didahului

dengan fiat executie.

b. Bahwa sesuai UUHT Nomor 4 Tahun 1996 maka pelaksanaan

eksekusi Hak Tanggungan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai

berikut:

1) Pasal 20 ayat 1 butir a jo. Pasal 6, maka pelaksanaan eksekusi

tidak memerlukan fiat pengadilan.

2) Pasal 20 ayat 1 butir b jo. Pasal 14 ayat 2 dan 3, maka

pelaksanaan eksekusi menggunakan titel eksekutorial dan

memerlukan fiat eksekusi pengadilan.

3) Pasal 20 ayat 2, maka dapat dilaksanakan penjualan dibawah

tangan.

c. Sedangkan Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan cukup jelas

hanya menunjuk atau mengatur pelaksanaan eksekusi Hak

Tanggungan melalui Pasal 20 jo. Pasal 14 Undang-Undang Hak

Tanggungan.

Dengan demikian, maka pelaksanaan eksekusi berdasarkan pasal 6 UUHT

dapat dilakukan sendiri oleh pemegang hak tanggungan pertama tanpa

memerlukan adanya fiat executie terlebih dahulu.

Maka, berdasarkan uraian-uraian Jawaban tersebut di atas, Tergugat II

mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan berkenan memutus

dengan amar sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

Halaman 25 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Menyatakan Eksepsi Tergugat II cukup beralasan dan dapat diterima;

Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet OntvankelijkVerklaard).

Dalam Pokok Perkara :

Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet OntvankelijkVerklaard);

Menyatakan bahwa lelang yang telah dilaksanakan sah menurut hukum

dan tidak dapat dibatalkan;

Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, mohon putusan yang

seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Jawaban Tergugat III tertanggal 27 Pebruari 2014 :DALAM EKSEPSII. EKSEPSI PENGADILAN NEGERI MEDAN SECARA ABSOLUT TIDAK

BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA INI.Bahwa Tergugat III memperoleh hak atas sebidang tanah Sertipikat Hak Milik

nomor 664/Payaroba, yang terletak di Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba,

Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara, seluas 246-M²

(dua ratus empat puluh enam meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam

Surat Ukur nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 (dua puluh lima) Januari

2010 (dua ribu sepuluh), dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)

02.17.05.32.00803, tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, berikut dengan

bangunan rumah tinggal yang didirikan / dibangun diatasnya, selanjutnya

disebut "Obyek Sengketa", adalah melalui Lelang Ulang Eksekusi Hak

Tanggungan yang dilaksanakan oleh atau dihadapan Pejabat Lelang Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan (dalam perkara ini

disebut Tergugat II), yang diselenggarakan pada Hari Jumat tanggal 12 Juli

2013, bertempat di PT. BANK MEGA, Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan -

Iskandar Muda, Jalan Iskandar Muda No. 137, Lantai III, Kota Medan,

sebagaimana dimaksud atau berdasarkan Salinan Risalah Lelang Nomor :

624/2013 tanggal 12 Juli 2013.

Bahwa pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2013 telah dilaksanakan lelang

eksekusi Hak Tanggungan atas Obyek Sengketa tersebut oleh atau dihadapan

Badan/Pejabat Tata Usaha Negara (TUN), yaitu Kementerian Keuangan

Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor

Halaman 26 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara cq. Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL) Medan, dalam hal ini dilaksanakan oleh atau dihadapan DIAN

SURBAKTI, Sarjana Hukum, selaku Pejabat Lelang Kelas I yang diangkat

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :

06/KM.6/UP.11/2007 tanggal 03 Mei 2007, berkedudukan di Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan.

Bahwa Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli 2013 tersebut juga

dibuat oleh atau dihadapan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara (TUN), dalam

hal ini dibuat oleh atau dihadapan DIAN SURBAKTI, Sarjana Hukum, selaku

Pejabat Lelang Kelas I yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor : 06/KM.6/UP.11/2007 tanggal 03 Mei

2007, berkedudukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Medan.

Bahwa Obyek Perkara tersebut telah dialihkan atau dibaliknamakan ke atas

nama Tergugat III pada tanggal 13-12-2013, oleh Badan/Pejabat Tata Usaha

Negara (TUN), yaitu Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, dalam

hal ini oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Binjai, berdasarkan Salinan

Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli 2013, sebagaimana

tercantum dalam lembaran Pendaftaran Peralihan Hak, Pembebanan dan

Pencatatan Lainnya yang terdapat pada Sertipikat (Tanda Bukti Hak) Hak

Milik nomor 664/Payaroba, tercatat atas nama WINDA.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka secara jelas dan nyata

bahwa pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dan pembuatan

Risalah Lelang serta pengalihan nama atas Obyek Perkara tersebut

dilakukan/dilaksanakan atau dibuat oleh atau dihadapan Badan/Pejabat Tata

Usaha Negara (TUN) sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 1 angka 9 UU

No. 51 tahun 2009 tentang perubahan kedua UU No. 5 tahun 1986 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara yang menyebutkan :“Keputusan Tata Usaha

Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan badan atau pejabat

Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat

konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang

atau badan hukum perdata.”

Dengan demikian yang patut menurut hukum bahwa yang berwenang untuk

memeriksa dan mengadili Perkara ini adalah Pengadilan Tata Usaha Negara,

dan oleh karena itu mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan

Halaman 27 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

memutus perkara ini menyatakan tidak berwenang mengadili Perkara ini

sesuai dengan ketentuan Pasal 134 hir / Pasal 160 Rbg yang berbunyi :

"Apabila persengketaan itu adalah suatu perkara yang tidak termasuk

wewenang Pengadilan Negeri untuk mengadilinya, maka pada saat dalam

pemeriksaan perkara itu tergugat dapat mengajukan tangkisan supaya

Pengadilan Negeri menyatakan tidak berwenang mengadili perkara itu dan

Pengadilan Negaeri karena jabatannya harus puas menyatakan bahwa tidak

berwenang mengadili perkara itu".

II. OBYEK SENGKETA BUKAN MILIK PENGGUGAT (EXCEPTIO DOMINI) :Bahwa dalam dalil Gugatannya Penggugat menyatakan sebagai pemilik atas

sebidang tanah yaitu sebagai berikut :

Sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor 664 / Payaroba,

seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi), terletak di

Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,

Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor

01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan Nomor Identifikasi

Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, dahulu tercatat atas nama

GUSTINA HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA,berikut

bangunan yang didirikan/dibangun diatasnya.

Merupakan suatu dalil yang dibuat-buat oleh Penggugat, hal mana jelas dan

pasti bahwa Obyek Sengketa tersebut adalah benar-benar milik dari WINDA

(In cassu Tergugat III) selaku pembeli / pemenang lelang sebagaimana

tercantum dalam Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli

2013, sehingga dengan demikian atas Obyek sengketa sejatinya adalah milik

dari Tergugat III dan BUKAN dimiliki oleh Penggugat.

Sebagaimana dipertegas dalam Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 yang menetapkan : “Sertipikat merupakan SUATU TANDA BUKTI

HAK yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.”

Oleh karena Penggugat BUKAN LAGI MERUPAKAN PEMILIK YANG SAHatas Objek Sengketa, maka adalah suatu hal yang patut secara hukum jika

dikatakan bahwa Gugatan Penggugat mengandung cacat exceptie domini,sehingga adalah hal yang patut menurut hukum apabila Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan untuk menyatakan Gugatan

Penguggat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).II. EKSEPSI MENGENAI GUGATAN PENGGUGAT KABUR / TIDAK JELAS :

1. Bahwa Gugatan Penggugat tidak jelas / tidak terang atau isinya gelap

(onduidelijk) serta Posita atau fundamentum petendi tidak menjelaskan

Halaman 28 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

dasar hukum (rechtgrond) dan dasar fakta (feitelijk grond) kejadian atau

peristiwa yang mendasari Gugatan dalam hal ini dalil Gugatan tersebut

tidak memenuhi syarat formil.

2. Bahwa Penggugat dalam Gugatannya tidak menyebutkan batas-batas

tanah, dimana dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor: 1559K/Pdt/1983 tanggal 23-10-1984, jo. Pengadilan Tinggi Medan

No. 402/1982, yang kaidah hukumnya menyebutkan : "Gugatan tidak dapat

diterima karena tidak menyebutkan dengan jelas letak dan batas-batas

tanah sengketa"

Bahwa Penggugat sejatinya tidak memiliki dasar hukum (rechtgrond) atas

dalil unsur-unsur PERBUATAN MELAWAN HUKUM yang dilakukan para

Tergugat pada Gugatan tersebut, dalil Gugatan yang demikian tentunya

tidak memenuhi unsur jelas dan tegas (een duidelijke en bepaalde

conclusie) sebagaimana diatur dalam pasal 8 Rv, sehingga Gugatan

Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas, karena sengaja mengarang dalil-

dalil dalam Gugatan.

Dengan demikian sudah jelas dan nyata bahwa Gugatan Penggugat yang

diajukan tersebut tidak jelas, tidak lengkap, dan kabur (obscuur libel), oleh

karenanya mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus

perkara ini menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Tidak

Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard), karena sesuai dengan

ketentuan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 239

K/Sip/1968 yang kaidah hukumnya menyebutkan bahwa : “Suatu gugatan

yang tidak berdasarkan hukum harus dinyatakan tidak dapat diterima“

Dalam hukum acara perdata pihak yang menggugat berkewajiban untuk

mengkualifikasikan perbuatan pihak-pihak yang digugatnya tersebut

sebagaimana sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata yang dikonstantir

dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 21

Agustus 1974 Nomor 565 K/SIP/1973 yang berbunyi :“Jika gugatan tidak

jelas maka gugatan tidak dapat diterima”.

Berdasarkan fakta hukum tersebut diatas maka Gugatan demikian sudah

sepatutnya ditolak untuk seluruhnya atau dinyatakan tidak dapat diterima,

karena Gugatan Penggugat diajukan telah tidak jelas, tidak lengkap, dan

kabur (obscuur libel), oleh karenanya mohon kiranya Majelis Hakim yang

memeriksa dan memutus perkara ini menolak atau setidak-tidaknya

menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke

Verklaard).

Halaman 29 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

III. EKSEPSI ERROR IN PERSONA / DISKUALIFIKASI IN PERSON (KELIRUPIHAK YANG DITARIK SEBAGAI TERGUGAT III) :Bahwa Penggugat yang melibatkan Tergugat III sebagai pihak dalam Gugatan

Penggugat adalah sangat keliru dan mengandung cacat formil, oleh karena

antara Tergugat III dengan Penggugat tidak pernah ada hubungan hukum

sama sekali, Penggugat dan Tergugat III tidak pernah terikat dalam suatu

perjanjian maupun kerjasama dalam bentuk apapun sehingga tindakan

Penggugat menarik Tergugat III sebagai pihak adalah bertentangan dengan

ketentuan pasal 1340 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang pada intinya

menyebutkan “Suatu perjanjian hanya berlaku kepada pihak-pihak yang

membuatnya dan tidak dapat membawa rugi kepada pihak ketiga”. Hal ini juga

telah ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia

No. 601K/Sip/1975;

Penggugat telah keliru menarik Tergugat III sebagai pihak dalam perkara ini

karena Tergugat III tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Penggugat

dikarenakan Tergugat III memperoleh hak atas sebidang tanah berdasarkan

Sertipikat Hak Milik nomor 664/Payaroba, yang terletak di Jalan Sawi I,

Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Propinsi Sumatera

Utara, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter persegi),

sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal

25 (dua puluh lima) Januari 2010 (dua ribu sepuluh), dengan Nomor

Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 02.17.05.32.00803, tercatat atas nama

GUSTINA HASIBUAN, berikut dengan bangunan rumah tinggal yang didirikan/

dibangun diatasnya, adalah melalui Lelang Ulang Eksekusi Hak Tanggungan

yang dilaksanakan oleh PT. BANK MEGA Tbk (dalam perkara ini disebut

Tergugat I), dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL) Medan (dalam perkara ini disebut Tergugat II), yang

diselenggarakan pada Hari Jumat tanggal 12 Juli 2013, bertempat di PT.

BANK MEGA, Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan - Iskandar Muda, Jalan

Iskandar Muda No. 137, Lantai III, Kota Medan, sebagaimana dimaksud atau

tercantum dalam Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12 Juli

2013.

Dengan demikian Gugatan Penggugat yang melibatkan Tergugat III sebagai

pihak dalam Gugatan tersebut jelas mengandung cacat formil, sehingga

mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar

berkenan terlebih dahulu memutuskan untuk menerima eksepsi Tergugat III

Halaman 30 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

dan/atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tersebut tidak

dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

IV. EKSEPSI MENGENAI KURANGNYA PIHAK YANG DIIKUTSERTAKANDALAM GUGATAN (EXCEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM):1. Bahwa Penggugat tidak melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Kota Binjai sebagai pihak dalam Gugatannya yang telah melakukan /

melaksanakan tindakan hukum dalam hal :

menerbitkan Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), Nomor :

502/2012, dengan penerbitan Sertipikat tanggal 16 Mei 2012, yang telah

membebani Obyek Perkara dengan Hak Tanggungan Peringkat I

(Pertama), dimana sebagai Pemegang Hak Tanggungan adalah PT.

BANK MEGA Tbk (dalam perkara ini disebut Tergugat I); dan

mengalihkan atau membaliknamakan bidang Obyek Perkara tersebut ke

atas nama WINDA (dalam perkara ini disebut Tergugat III), berdasarkan

Kutipan Risalah Lelang Nomor : 624/2013, yang dibuat dihadapan DIAN

SUBAKTI, Sarjana Hukum, Pejabat Lelang dan dikeluarkan oleh

MARLAIS SIMANJUNTAK, Kepala Kantor Wilayah DJKN Sumatera

Utara KPKNL Medan.

2. Bahwa dengan tidak diikutsertakannya pihak Badan Pertanahan Nasional(BPN) Kota Binjai tersebut diatas menjadi subyek hukum sebagai Turut

Tergugat maka dalam Gugatan tersebut terdapat kekurangan atau tidak

lengkap pihak yang diikutsertakan dalam Gugatan (Exceptio Plurium LitisConsortium), sehingga sudah sepatutnya Gugatan Para Penggugat untuk

dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvantkelijk Verklaard) sebagaimana

ditegaskan dalam Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Republik

Indonesia No. 1409 K/Pdt/1996 tanggal 21 Oktober 1997 jo. No. 492

K/Sip/1970 tanggal 16 Desember 1970 jo. No. 566 K/Sip/1973 tanggal 21

Agustus 1974 yang kaidah hukumnya menyatakan : “gugatan harus

dinyatakan tidak dapat diterima karena gugatan tidak sempurna atau

setidak-tidaknya yang dituntut kurang jelas” jo. Yurisprudensi Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor : 663 K / Sip / 1970 tertanggal 6 Agustus

1971 jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1038

K / Sip / 1972 tertanggal 1 Agustus 1973, yang kaidah hukumnya

menyatakan “Turut Tergugat adalah seseorang yang tidak menguasai

sesuatu barang akan tetapi demi formalitas gugatan harus dilibatkan guna

dalam petitum sebagai pihak yang tunduk dan taat pada putusan hakim

perdata"

Halaman 31 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

DALAM POKOK PERKARA1. Bahwa Tergugat III membantah dengan tegas seluruh dalil Gugatan

Penggugat kecuali yang diakui secara tegas dan jelas tentang

kebenarannya dalam Jawaban ini ;

2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi secara

mutatis-mutandis merupakan suatu satu kesatuan dan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok Perkara ;

3. Bahwa pada tanggal 05 Juli 2013 Tergugat III membaca iklan yang berjudul

"Pengumuman Lelang Ulang Eksekusi Hak Tanggungan" yang dimuat pada

Harian Tribun Medan edisi / terbitan hari Jumat tanggal 05 Juli 2014, yang

mengumumkan bahwa PT. BANK MEGA Tbk (dalam perkara ini disebut

Tergugat I), akan melaksanakan Lelang Ulang Eksekusi Hak Tanggungan

dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

(KPKNL) Medan (dalam perkara ini disebut Tergugat II) terhadap obyek

jaminan atas nama GUSTYNA Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga

GUSTYNAH Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga GUSTINA

HASIBUAN (dalam perkara ini disebut Penggugat), yaitu berupa :

a. Tanah/bangunan berdasarkan Sertipikat Hak Milik (SHM) nomor

664/Payaroba, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter

persegi), tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, yang terletak di

Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai,

Propinsi Sumatera Utara. (Harga Limit Rp.80.000.000.- (delapan puluh

juta rupiah), Uang Jaminan Rp.16.000.000.- (enambelas juta rupiah);

b. Tanah/bangunan berdasarkan Sertipikat Hak Milik (SHM) nomor

1275/Pekan Binjai, seluas 68-M² (enam puluh delapan meter persegi),

tercatat atas nama GUSTYNA Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga

GUSTYNAH Boru HASIBUAN ditulis dan disebut juga GUSTINAH

HASIBUAN, yang terletak di Jalan Pasar Pelita, Kelurahan Pekan Binjai,

Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara. (Harga

Limit Rp.350.000.000.- (tiga ratus lima puluh juta rupiah), Uang Jaminan

Rp.70.000.000.- (tujuh puluh juta rupiah), yang akan diselenggarakan

pada Hari Jumat tanggal 12 Juli 2013, pukul 09.30 s/d selesai,

bertempat di PT. BANK MEGA, Tbk, Kantor Cabang Pembantu Medan -

Iskandar Muda, Jalan Iskandar Muda No. 137, Lantai III, Medan.

4. Bahwa berdasarkan Salinan Risalah Lelang Nomor : 624/2013 tanggal 12

Juli 2013, Tergugat III telah disahkan sebagai Pembeli atau Pemenang

Lelang dengan harga penawaran sebesar Rp.80.300.000.- (delapan puluh

Halaman 32 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

juta tiga ratus ribu rupiah) atas sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak

Milik nomor 6-4/Payaroba, yang terletak dalam Propinsi Sumatera Utara,

Kota Binjai, Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Payaroba, setempat dikenal

dengan Jalan Sawi I, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter

persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor

01/Payaroba/2010 tertanggal 25 (dua puluh lima) Januari 2010 (dua ribu

sepuluh), dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)

02.17.05.32.00803, tercatat atas nama GUSTINA HASIBUAN, berikut

dengan bangunan rumah tinggal yang didirikan/ dibangun diatasnya.

5. Bahwa Tergugat III menolak tegas dalil-dalil Penggugat pada angka 14

sampai dengan angka 16 Posita serta dalil-dalil Penggugat pada angka 2

dan angka 3 Petitum Gugatan aquo, karena selaku pembeli lelang yang

beritikad baik maka hak-hak Tergugat III wajib dilindungi secara hukum,

sebagaimana ditetapkan dalam berbagai Yurisprudensi Mahkamah Agung

Republik Indonesia, yang antara lain sebagai berikut :

a. Nomor : 251 K/SIP/1958 tanggal 26 Desember 1958, yang kaidah

hukumnya menyatakan : "Pembeli yang telah bertindak dengan itikad

baik harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah dianggap

syah";

b. Nomor : 1237 K/SIP/1973 tanggal 15 April 1973, yang kaidah hukumnya

menyatakan : "Pembeli dengan itikad baik harus mendapat

perlindungan hukum";

c. Nomor : 821 K/SIP/1974 tanggal 28 April 1976, yang kaidah hukumnya

menyatakan : "Pembeli dengan itikad baik harus dilindungi";

d. Nomor : 52 K/SIP/1975 tanggal 23 September 1975, yang kaidah

hukumnya menyatakan : "Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi";

e. Nomor : 1230 K/SIP/1980 tanggal 29 Maret 1982, yang kaidah

hukumnya menyatakan : "Pembeli yang beritikad baik harus mendapat

perlindungan hukum";

f. Nomor : 3201 K/Pdt/1991 tanggal 30 Januari 1996, yang kaidah

hukumnya menyatakan : "Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi";

Bahwa dasar hukum yang menguatkan keabsahan Tergugat IIII dalam

memiliki dan menguasai sepenuhnya Obyek Sengketa antara lain sebagai

berikut :

a). Pasal 1457 KUH Perdata yang berbunyi :

“jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu

Halaman 33 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dengan

pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”.

b). Pasal 1458 KUH Perdata yang berbunyi :

“jual beli itu dianggap telah terjadi antara kedua-belah pihak, seketika

setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan

tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan,

maupun harganya belum dibayar”

Dasar hukum lain yang menguatkan peralihan hak kepada Tergugat III

karena Jual Beli antara Tergugat III dengan Tergugat I memenuhi syarat

untuk didaftarkan di Badan Pertanahan setempat karena telah sesuai

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pasal 19 ayat 1 dan 2, Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5

Tahun 1960 Tentang Pokok-pokok Agraria, sebagai berikut :

Ayat (1) : Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan

pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut

ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.Ayat (2) : Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi :

a. pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah.

b. Pendaftaran hak – hak atas tanah dan peralihan hak – hak tersebutc. Pemberian surat – surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat

pembuktian yang kuat.

b. Pasal 37 ayat (1) PP no. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah:

Ayat (1): Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah

susun melalui jabatan, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam

perusahaan dan perubahan hukum pemindahan hak lainnya, kecualipemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarkan, jika

dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut

ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku”.

Dengan demikian secara hukum Tergugat III telah sah dan berwenang,

dengan kekuasaannya sendiri untuk menguasai dalam arti seluas-luasnya

Obyek Sengketa berikut dengan segala apa yang telah diserahkan oleh

Tergugat I.

6. Bahwa dari uraian fakta hukum tersebut maka dalam hal ini secara jelas

dan nyata Tergugat III sama sekali tidak melakukan perbuatan melawan

hukum terhadap Penggugat, maka sudah sepantasnya Gugatan aquo

haruslah dinyatakan tidak dapat diterima dikarenakan tidak berdasarkan

ketentuan hukum (niet ont vankelijke verklaard) ;

Halaman 34 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

7. Bahwa untuk lain dan selebihnya Tergugat III tidak akan menanggapi dalil-

dalil Gugatan dan Replik Penggugat karena seandainyapun benar adalah

irrelevant.

8. Bahwa oleh karena keseluruhan Gugatan Penggugat tersebut sangat

beralasan hukum untuk dinyatakan ditolak maka tentang biaya perkara

yang timbul dalam perkara ini secara hukum haruslah dibebankan kepada

pihak Penggugat ;

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, bersama ini Tergugat III mohon agar

Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

memberi putusan dengan amar sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI1. Menyatakan objek Gugatan bukan milik Penggugat (exceptie domini);2. Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Berdasar Hukum (Onrechmatig Of

Ongegrond) Tidak Jelas, Tidak Terang, Bias Dan Kabur (Obscuur Libel);3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ont Vankelijke

Verklaard) ;

DALAM POKOK PERKARA1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan Tergugat III adalah Tergugat IIII yang benar dan beritikad baik;

3. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang salah dan tidak beritikad

baik ;

4. Menyatakan sah dan berharga pelelangan umum atas jaminan kredit

Penggugat, berupa sebidang tanah berdasarkan Sertipikat Hak Milik nomor

664 / Payaroba, seluas 246-M² (dua ratus empat puluh enam meter

persegi), terletak di Jalan Sawi I, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai

Barat, Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana diuraikan dalam

Surat Ukur Nomor 01/Payaroba/2010 tertanggal 25 Januari 2010, dengan

Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) : 02.17.05.32.00803, berikut

bangunan yang didirikan/dibangun diatasnya, dahulu tercatat atas nama

GUSTINA HASIBUAN sekarang tercatat atas nama WINDA;

5. Menyatakan sah dan berharga menurut hukum Risalah Lelang Nomor624/2013 tertanggal 12 Juli 2013;

6. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam

perkara ini.

a t a u

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono).

Halaman 35 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan No.13/Pdt.G/2014/PN-

Mdn, tanggal 24 Juni 2014 dalam perkara kedua belah pihak yang amarnya

sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:

1. Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menghukum Penggugat membayar biaya yang timbul dalam perkara ini

sejumlah Rp. 800.000,- ( Delapan Ratus Ribu Rupiah);

Membaca & memperhatikan :

1. Relaas Pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 09

September 2014, yang disampaikan oleh Juru Sita Pengganti pada

Pengadilan Negeri Medan kepada Penggugat /Pembanding, dan kepada

Tergugat II terbanding II pada tanggal 18 Agustus 2014;

2. Akta Permohonan Banding Nomor :111/2014 ,yang dibuat oleh Sugeng

Wahyudi. SH.MH, Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan

pada hari Rabu tanggal, 10 September 201 Penggugat/Pembanding

menyatakan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan No.

13/PDT.G/2014/PN-Mdn. tanggal, 24 Juli 2014, Pernyataan banding tersebut

telah diberitahukan kepada Tergugat I semula terbanding I berdasarkan

relaas pemeberitahuan Pernyataan banding tanggal 02 Oktober 2014 No.

13/Pdt.G/2014/PN-Mdn, kepada Tergugat II semula Terbanding II

berdasarkan relaas pemeberitahuan Pernyataan banding tanggal 27 Oktober

2014 No. 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn/Akta:111/2014, dan kepada Tergugat III

semula Terbanding III berdasarkan relaas pemberitahuan Pernyataan

banding tanggal 08 Oktober 2014 No. 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn;

3. Memori Banding dari Penggugat/Pembanding tanggal 30 September 20140,

memori banding mana telah diserahkan dengan sempurna kepada Tergugat I

semula Terbanding I pada tanggal 15 Oktober 2014, kepada Tergugat II

semula Terbanding II pada tanggal 27 Oktober 2014 dan kepada Tergugat III

semula terbanding III pada tanggal 20 Oktober 2014 ;

4. Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat I semula Tergugat I

pada tanggal 14 Nopember 2014, Relaas Kontra Memori Banding mana telah

diserahkan dengan sempurna kepada Pembanding semula Penggugat pada

Halaman 36 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

tanggal 24 Nopember 2014, kepada Tergugat II semula Terbanding II pada

tanggal 25 Nopember 2014 dan kepada Tergugat III semula Terbanding III

pada tanggal 24 Nopember 2014 melalui mohon bantuan kepada ketua

Pengadilan Negeri Stabat;

5. Kontra Memori Banding dari Tergugat III semula Terbanding III tanggal 24

Nopember 2014, Relaas Kontra Memori Banding mana telah diserahkan

dengan sempurna kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 24

Nopember 2014, kepada Tergugat II\ semula Terbanding I pada tanggal 25

Nopember 2014 dan kepada Tergugat II semula Terbanding II pada tanggal

25 Nopember 2014;

6. Relaas pemberitahuan mempelajari berkas perkara/ Inzage kepada

Penggugat/Pembanding tanggal 6 Nopember 2014, kepada Tergugat

I/Terbanding I tanggal 6 Oktober 2014, dan kepada Tergugat II/Terbanding

III pada tanggal 27 Oktober 2014 dan kepada tergugat III/Terbanding III pada

tanggal 8 Oktober 2014, yang menerangkan bahwa kepada para pihak yang

berperkara telah diberitahukan akan haknya untuk memeriksa dan

mempelajari berkas perkara No.13/Pdt.G/2014/PN.Mdn, tanggal 24 Juli 2014

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam tenggang waktu 14 (empat

belas) hari terhitung hari berikutnya dari tanggal pemberitahuan tersebut

sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding semula

Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu & menurut cara serta syarat-

syarat yang ditentukan oleh Undang-undang maka permohonan banding tersebut

secara formal dapat diterima;

Menimbang bahwa pembanding semula Penggugat mengajukan Memori

Banding tertanggal 30 September 2014 yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Judex facti (Pengadilan Negeri Medan) dalam putusan perkara a quo

tidak mempertimbangkan fiat eksekusi sebagai syarat untuk melaksanakan

lelang terhadap hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26

Undang- Undang No. 4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan sebab dengan

tidak adanya fiat eksekusi dari Pengadilan menyebabkan lelang yang

dilaksanakan terbanding II atas permintaan terbanding I menjadi tidak sah dan

batal demi hukum ;

Halaman 37 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

2. Bahwa Judex facti tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan para

pihak dalam perkara a quo sebab dari bukti Pembanding I dengan tanda bukti

P-1 dan tanda bukti P-2 dan dari bukti Terbanding I dengan surat peringatan I

dari terbanding hanya berkisar kurang lebih lima puluh hari tentu hal ini

menunjukkan sikap Terbanding I yang sangat arogan dan mengintimidasi

Pembanding karena penerbitan surat peringatan I tidak sesuai dengan prosedur

sebagaimana mestinya sebab untuk menerbitkan surat peringatan I jangka

waktunya paling sikit adalah enam puluh hari terhitung sejak Pembanding lalai

membayar kewajibannya kepada Kredit ;

3. Bahwa judex facti dalam pertimbangan hukumnya telah silap dan keliru

menyatakan Pembanding tidak beritikad baik karena tidak membayar angsuran

kredit kepada Terabanding sebab pembanding tetap berusaha membayar

angsuran kredit kepada Terbanding I sesuai dengan bukti pembanding dengan

tanda P-3 dan dari bukti tersebut telah jelas dan terang pembanding tetap

melaksanakan kewajiban membayar angsuran kredit kepada terbanding I. Oleh

karena itu lelang eksekusi yang dilaksanakan Terbandin II atas permintaan

Terbanding I dan dimenangkan oleh Terbanding III adalah perbuatan melawan

hukum dan lelang eksekusi tersebut tidak sah dan batal demi hukum ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti

serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan

Pengadilan Negeri Medan tanggal 24 Juli 2014, Nomor : 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn.

serta Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding, dan Kontra

Memori Banding Kuasa Hukum Terbanding I/Tergugat I dan Kontra Memori

Banding Terbanding III/Tergugat III, pada prinsipnya tidak ada hal-hal baru yang

dapat membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama sehingga Memori

Banding dan Kontra Memori Banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lebih

lanjut, maka pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama dalam putusannya

berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan kedua belah pihak, telah tepat dan

benar menurut hukum, selanjutnya Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan-

alasan dan pertimbangan hukum hakim tingkat pertama tersebut sebagai

pertimbangannya sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding;

Menimbang, bahwa berdasarkan kepada keseluruhan pertimbangan hukum

diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 24 Juli 2014,

No. 13/Pdt.G/2014/PN-Mdn, yang dimohonkan banding tersebut dapat dikuatkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat/Pembanding berada

Halaman 38 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua

tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding seperti tersebut dibawah ini ;

Memperhatikan Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 Jo Undang-undang

Nomor 49 Tahun 2009 Rbg dan peraturan perundang-undangan lain yang

bersangkutan ;

M E N G A D I L I

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat

tersebut ;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No : 13/Pdt/G/2014/PN-

Mdn, tanggal 24 Juli 2014 yang dimohonkan banding tersebut ;

- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya

perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding

ditetapkan sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah ) ;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 9 Februari 2015 oleh kami

Dr.H.SOEDARMADJI,SH,M.Hum, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan selaku

Ketua Majelis dengan DHARMA EDWARD DAMANIK,SH.MH, dan DAHLIABRAHMANA,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan

Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 Januari 2015 Nomor:

08/PDT/2015/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat

banding dan putusan tersebut pada hari SENIN tanggal 16 Februari 2015diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut

dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota, serta LUHUT BAKO,SH Panitera

Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan dengan tidak dihadiri kedua belah

pihak dalam perkara ini ;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

1.DHARMA E. DAMANIK,SH.MH. Dr.H.SOEDARMADJI,SH.M.Hum .

2.DAHLIA BRAHMANA,SH,MH.

Halaman 39 dari 39Putusan Pengadilan Tinggi MedanNomor : 08/PDT/2015/ PT. MDN

Panitera Pengganti

( LUHUT BAKO,SH )

Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 5.000,-3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )