P-1 KARBOHIDRAT

30
P-1 KARBOHIDRAT Senin-Sabtu, 4-9 Maret 2013 Asistensi Praktikum Biokimia Semester Genap 2012/1013

description

P-1 KARBOHIDRAT. Asistensi Praktikum Biokimia Semester Genap 2012/1013. S enin-Sabtu, 4-9 Maret 2013. TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOKIMIA. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti semua rangkaian acara praktikum, yaitu : asistensi, general test, pretest, praktikum dan menyusun laporan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of P-1 KARBOHIDRAT

Page 1: P-1 KARBOHIDRAT

P-1KARBOHIDRAT

Senin-Sabtu, 4-9 Maret 2013

Asistensi Praktikum BiokimiaSemester Genap 2012/1013

Page 2: P-1 KARBOHIDRAT

Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti semua rangkaian acara praktikum, yaitu : asistensi, general test, pretest, praktikum dan menyusun laporan.

Pretest dilakukan sebelum praktikum dan wajib membawa laporan sementara.

Bagi mahasiswa yang belum pretest, tidak diperkenankan untuk praktikum.

Apabila pada waktu jadwal pretest mahasiswa berhalangan hadir, harus disertai surat keterangan ijin dan mahasiswa tersebut dapat meminta pretest kepada asisten dosen masing-masing di hari lain.

TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOKIMIA

Page 3: P-1 KARBOHIDRAT

Mahasiswa hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai, toleransi keterlambatan maksimum 30 menit.

Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti praktikum, dapat inhal di hari lain dengan menunjukkan surat keterangan ijin.

Akhir praktikum akan diadakan responsi, persyaratan mengikuti responsi adalah mahasiswa mengikuti rangkaian acara praktikum ± 75 %.

Page 4: P-1 KARBOHIDRAT

FORMAT LAPORANI. COVER (warna sampul pink)II. TujuanIII. Dasar TeoriIV. Metode Kerja (Alat, Bahan, Cara Kerja Skematis)V. Data Klinik Referensi (Cantumkan Sumber Pustakanya)VI. Rancangan Analisis DataVII. Hasil dan Perhitungan KadarVIII. PembahasanIX. KesimpulanX. Daftar PustakaX. Lampiran

I- IV : Disusun dan dibawa saat pretestVIII-XI : disusun setelah praktikum (I-X sbg Laporan Resmi)

Page 5: P-1 KARBOHIDRAT

KARBOHIDRATPengertian:adalah suatu biomolekul yang merupakan suatu polimer (disusun sejumlah monomer). Senyawanya mengandung unsur C, H dan O atau senyawa polihidroksi aldehid dan keton. Istilah karbohidrat berasal dari pemikiran bahwa pati, gula, glikogen, sukrosa, glukosa dinyatakan dengan rumus Cx(H2O)y yakni suatu hidrat dari karbon.

Page 6: P-1 KARBOHIDRAT

Klasifikasi Karbohidrat Monosakarida: karbohidrat yang tidak

dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi.

Misalnya: glukosa, fruktosa, ribosa, galaktosa

Disakarida: karbohidrat yang terbentuk dari kondensasi 2 molekul monosakarida.

Misalnya: sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula pati)

Page 7: P-1 KARBOHIDRAT

Klasifikasi Karbohidrat Oligosakarida: karbohidrat yang jika

dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 – 10 monosakarida.

Misalnya dekstrin dan maltopentosa Polisakarida: karbohidrat yang

terbentuk dari banyak molekul monosakarida.

Misalnya pati (amilum), selulosa, dan glikogen.

Page 8: P-1 KARBOHIDRAT

Analisis Kualitat

if

• Uji Molisch• Uji Benedict• Uji Barfoed• Uji Osazon

Analisis Kuantita

tif

• Enzimatik (Metode Somogyi-Nelson)

• Non Enzimatik (GOD –PAP)

ANALISIS KARBOHIDRAT

Page 9: P-1 KARBOHIDRAT

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

Uji Molisch

Pengertian:Uji Molish adalah uji pendahuluan atau disebut juga uji umum adanya karbohidrat/senyawa gula. Jika positif terhadap uji Molish berarti bahan yang diuji mengandung karbohidrat/gula dan sebaliknya.

1

Page 10: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip Uji Molisch

Larutan Uji Pereaksi Molisch

+

AMATI :PEMBENTUKKAN WARNA

α-naftol dalam pelarut alkohol

Page 11: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip: Dehidrasi senyawa karbohidrat oleh H2SO4

pekat Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa

hidroksimetilfulfural, sedangkan dehidrasi pentosa mengahsilkan senyawa fulfural.

Senyawa furfural/hidroksimetilfurfural akan bereaksi dengan reagen alfa naftol dalam pereaksi Molisch membentuk kompleks berwarna ungu.

Page 12: P-1 KARBOHIDRAT

Reaksi:

Page 13: P-1 KARBOHIDRAT

Uji Benedict

PengertianUji Benedict adalah khas untuk mengidentifikasi senyawa gula/karbohidrat pereduksi (reduktor).

2

Page 14: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip Uji Benedict

Larutan Uji Pereaksi Benedict

+

AMATI :PEMBENTUKKAN WARNA/ENDAPAN

Dididihkan

Page 15: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip: Senyawa gula mempunyai

gugus aldehid atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis menjadi ion Cu+ yang mengendap sebagai senyawa Cu2O yang berwarna merah bata

O

R HCu2+ OH-

O

R OHCu2O (s) H2O

Reaksi:

Page 16: P-1 KARBOHIDRAT

Uji Barfoed

Pengertian:Uji Barfoed adalah uji yang digunakan untuk membedakan antara gula pereduksi golongan monosakarida dan disakarida.

3

Page 17: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip Uji Barfoed

Larutan Uji Pereaksi Barfoed

+

Dididihkan

AMATI :PEMBENTUKKAN WARNA/ENDAPAN

Page 18: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip:Sama seperti dalam uji Benedict tetapi dilakukan dalam suasana asam. Ion Cu2+

dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi golongan monosakarida daripada disakarida.Reaksi:

O

R HCu2+ 2 H2O

O

R OHCu2O (s) 4 H+

Page 19: P-1 KARBOHIDRAT

Uji OzazonPengertian:Uji ini merupakan uji untuk membedakan bermacam-macam karbohidrat berdasarkan gambar kristal osazonnya.

4

Page 20: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip Uji Osazon

Larutan Uji Pereaksi Osazon

+

AMATI :PEMBENTUKKAN WARNA/ENDAPAN

Page 21: P-1 KARBOHIDRAT

Prinsip: Semua karbohidrat yang mempunyai gugus

aldehid atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau osazon apabila dipanaskan bersama dengan fenilhidrazin berlebih.

Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik.

Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali apabila didinginkan. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

Page 22: P-1 KARBOHIDRAT

Reaksi:

Page 23: P-1 KARBOHIDRAT

ANALISIS KUANTITATIF

Metode Somogyi-Nelson

Prinsip: Glukosa (gula reduktor) dioksidasi menggunakan larutan ion Cu(II),

ion tersebut didalam proses reaksi mengalami reduksi menjadi ion Cu(I).

Selanjutnya, ion Cu(I) dioksidasi kembali menjadi ion Cu(II) menggunakan senyawa kompleks heteropolimolibdat yang tidak berwarna, senyawa kompleks tersebut tereduksi menjadi senyawa khas berwarna biru (hetero-poly molybdenum blue).

Absorpsi hetero-poly molybdenum blue kemudian diukur menggunakan spektrofotometer dan dibandingkan dengan standard yang disiapkan dari larutan gula reaktif yang diketahui konsentrasinya, untuk menentukan jumlah gula-reduktor yang ada dalam sampel uji.

1

Page 24: P-1 KARBOHIDRAT

C

C

C

HO

OHH

C

HO H

HC

OHH OH

CH2OH

Cu2+

C

C

C

OHO

OHH

C

HO H

HC

OHH OH

CH2OH

Cu+

Glukosa D-Asam Glukoronat

Cu+ (AsMo12O40)3-

Arsen molibdat

Cu(AsMo12O40)4-

Molibdenum blue

Reaksi:

Page 25: P-1 KARBOHIDRAT

Pembuatan

supernatan

darah bebas protein

Penentuan

kadar glukosa darah

Penentuan

waktu operasi

(OT)

Penentuan

panjang gelomb

ang serapan maksim

al

Pembuatan

kurva baku

glukosa

CARA KERJA

Penentuan Kadar Glukosa

Page 26: P-1 KARBOHIDRAT

ANALISIS KUANTITATIF

Metode GOD-PAP

Prinsip: Metode penetapan kadar glukosa pada serum darah

dengan metode enzimatik ialah enzymatic photometric test dengan reagen GOD-PAP.

Enzim yang digunakan pada metode ini adalah glukosa oksidase (GOD), peroksidase (POD), dan akseptor oksigen

2

Page 27: P-1 KARBOHIDRAT

ANALISIS KUANTITATIF

Metode GOD-PAP

Prinsip: Dalam metode ini -D-glukosa oleh glukosa oksidase diubah menjadi

asam glukonat dan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida yang terjadi oleh peroksidase dan akseptor oksigen

(4-aminoantipirin dan fenol) akan diubah menjadi quinonimin yang berwarna merah.

Intensitas warna yang terjadi berbanding lurus dengan kadar glukosa yang ada

Akseptor oksigen yang lain dapat digunakan dalam metode ini adalah O-tolidin, O-dianisidin dan bensidin. Namun, ketiga senyawa tersebut bersifat karsinogenik maka sukar didapat, sehingga digunakan fenol dan 4-aminoantipirin

2

Page 28: P-1 KARBOHIDRAT

Kadar glukosa darah dapar dihitung menggunakan rumus perbandingan, sebagai berikut :

Kadar glukosa darah

Keterangan : C = Kadar glukosa darah As = Serapan larutan sampel

Ast = Serapan larutan baku (larutan glukosa standard)

mg/dl 100 x AstAs )( C

Page 29: P-1 KARBOHIDRAT

O

CH2OH

HO

H

H

OH

OH

HOH

H

HHO

CH2OH

HO

H

OH

HOH

H

HO

GOD

B-D Glukosa Asam D-Glukonat

Peroksida

OH

H3C NH2

NN

NN

NH3C

H3C

O

Fenol

4-Aminoantipirin Kuinonimin

POD

O2 H2O H2O2

2 H2O2

OO

4 H2O

H3C

Reaksi:

Page 30: P-1 KARBOHIDRAT

Terima Kasih…