Outline Protokol Penelitian Dina

5
OUTLINE PROTOKOL PENELITIAN 1. Judul Judul dari penelitian ini adalah “ Prevalensi kecacingan pada anak di poli anak RSUD Sanjiwani Gianyar pada periode bulan Januari 2013 sampai November 2013“. 2. Latar Belakang Seiring dengan perubahan jaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka terjadi pula perubahan pada gaya hidup individu. Gaya hidup yang serba sehat kini mulai ditinggalkan dan mulai berubah ke gaya hidup yang serba cepat dan mudah. Perubahan ini tidak saja membawa pergeseran jaman, namun terjadi pula pergeseran pada penyakit yang muncul. Penyakit yang dimaksud salah satunya adalah Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia akibat kurangnya sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Secara lebih spesifik, DM dapat diklasifikan menjadi empat, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM Gestasional. DM adalah salah satu penyakit dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia, khususnya di daerah Bali. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2006, Indonesia masih berada di posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk yang terbesar

description

ss

Transcript of Outline Protokol Penelitian Dina

Page 1: Outline Protokol Penelitian Dina

OUTLINE PROTOKOL PENELITIAN

1. Judul

Judul dari penelitian ini adalah “ Prevalensi kecacingan pada anak di poli anak

RSUD Sanjiwani Gianyar pada periode bulan Januari 2013 sampai November

2013“.

2. Latar Belakang

Seiring dengan perubahan jaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat,

maka terjadi pula perubahan pada gaya hidup individu. Gaya hidup yang serba sehat

kini mulai ditinggalkan dan mulai berubah ke gaya hidup yang serba cepat dan

mudah. Perubahan ini tidak saja membawa pergeseran jaman, namun terjadi pula

pergeseran pada penyakit yang muncul. Penyakit yang dimaksud salah satunya

adalah Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok

penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia akibat kurangnya

sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Secara lebih spesifik, DM dapat

diklasifikan menjadi empat, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM

Gestasional. DM adalah salah satu penyakit dengan angka kejadian yang tinggi di

Indonesia, khususnya di daerah Bali. Menurut WHO (World Health Organization)

pada tahun 2006, Indonesia masih berada di posisi keempat sebagai negara dengan

jumlah penduduk yang terbesar menderita DM. Sedangkan menurut Riskesda (Riset

Kesehatan Dasar) tahun 2007, prevalensi nasional DM adalah 5,7% sedangkan

khusus untuk daerah Bali sendiri yaitu sebesar 3%. Penyakit ini bisa dikatakan

sebagai penyakit global yang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya.

DM muncul karena adanya berbagai faktor resiko yang mendukung, beberapa

diantaranya yaitu: gaya hidup yang tidak sehat, genetik, usia, obesitas, kurangnya

aktivitas fisik, dan hipertensi. Semua faktor resiko yang disebutkan umumnya

tergantung pada perilaku individu itu sendiri. Cerminan perilaku hidup atau

kebiasaan individu tersebut tentunya dipengaruhi pula oleh tingkat pengetahuan

Page 2: Outline Protokol Penelitian Dina

individu, sehingga pengetahuan tentang DM ini dapat dikatakan sebagai titik utama

dalam upaya penangan yang tepat khususnya pada tindakan pencegahan.

Mengingat begitu besarnya pengaruh tingkat pengetahuan individu terhadap

penyakit ini, maka peneliti mengkaitkan tingkat pengetahuan seorang individu

dengan kejadian DM yang muncul khususnya pada kelompok usia 30 – 60 tahun

karena pada rentang usia ini belum ada penelitian yang mengkaitkan hubungan

tersebut selain itu, umumnya kasus yang ditemukan di pusat pelayanan kesehatan

berada pada rentangan tersebut. Tempat pelayanan kesehatan yang dimaksud disini

salah satunya adalah puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Denpasar Timur.

3. Pertanyaan Penelitian

a) Berapakah prevalensi kecacingan pada anak di poli anak RSUD Sanjiwani

Gianyar pada periode bulan Januari sampai November 2013

4. Tujuan Penelitian

a) Mengetahui tingkat prevalensi

b) Mengetahui distribusi kecacingan pada anak berdasarkan umur

c) Mengtahui distribusi kecacingan pada anak berdasarkan tingkat pendidikan

orangtua

5. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif.

6. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar dengan cara mengumpulkan

data dari tanggal 1 Januari sampai 30 November 2013.

7. Populasi dan sampel penelitian

Populasi target penelitian adalah semua pasien anak dengan kecacingan di RSUD

Sanjiwani Gianyar. Populasi terjangkau dan sampel penelitian adalah pasien anak

dengan kecacingan yang berkunjung ke poli anak RSUD Sanjiwani Gianyar.

Page 3: Outline Protokol Penelitian Dina

8. Kriteria sampel

8.1 Kriteria inklusi

Semua pasien anak dengan kecacingan

Tercatat di register poli anak RSUD Sanjiwani Gianyar

8.2 Kriteria eksklusi

Rekam medis tidak lengkap

9. Definisi operasional variabel

Pasien anak : pasien yang berumur (12 – 59 bulan)

Otitis Media Akut : diagnosis radang telinga tengah yang berlangsung kurang dari

3 minggu.

10. Cara kerja

Penelitian dilakukan dengan mengambil data – data dari catatan medis pasien Otitis

Media Akut yang berkunjung ke poli THT RSUD Sanjiwani Gianyar periode bulan

Januari sampai November. Data yang diambil meliputi ; nama, usia, jenis kelamin,

alamat, dan tingkat pendidikan orangtua. Dicatat dalam lembar pengumpulan data

kemudian dilakukan tabulasi analisis.

11. Alur penelitian

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian maka dibuat alur penelitian yang

sistematis sebagai berikut:

Register pasien

Page 4: Outline Protokol Penelitian Dina

12. Analisis data

Karakteristik subjek dianalisis secara deskriptif meliputi ; nama, usia, jenis kelamin,

alamat, dan tingkat pendidikan orangtua.

Seleksi sampel

Pencatatan data

Tabulasi dan analisis