OUTLINE - dpupr.cilacapkab.go.iddpupr.cilacapkab.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Strategi... ·...
-
Upload
phamnguyet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of OUTLINE - dpupr.cilacapkab.go.iddpupr.cilacapkab.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Strategi... ·...
OUTLINE
1. Latar Belakang
2. Isu dan Tantangan Infrastruktur Jalan
3. Kondisi Infrastruktur Jalan
4. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Infrastruktur Jalan2015-2019
5. Dukungan Ditjen. Bina Marga dalam PengembanganDestinasi Wisata
6. Strategi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Jalan
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Latar Belakang
2
Jaringan jalan sebagai prasarana distribusi dan pembentukstruktur ruang wilayah .
Penyediaan infrastruktur jalan merupakan bentukpelayanan kepada pengguna jalan (road user) danpemanfaat jalan (road beneficiary).
Ketersediaan infrastruktur yang memadai dapatmendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yangberarti dapat meningkatkan pendapatan per kapitamasyarakat. Sehingga perlu percepatan pembangunaninfrastruktur.
Setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkanpertumbuhan lalu lintas sebesar 1,5% (Achyar, 2002 ;Tamin, 2007). Hal ini mengakibatkan perlunyakeseimbangan antara pertumbuhan lalu lintas dan upayapenyediaan infrastruktur yang memadai.
Isu dan Tantangan Infrastruktur Jalan (1)
3
Rendahnya peringkat kualitas infrastruktur jalan (peringkat 51 dari 144 negaraberdasarkan Global Competitiveness Index 2016-2017).
Sumber: weforum.org
Rangking GCI Indonesia mengalami penurunan namun dari peringkat daya sainginfrastruktur mengalami kenaikan di tahun 2015-2016.
Isu dan Tantangan Infrastruktur Jalan (2)
4
Tingginya permintaan lalu lintasbarang dan jasa terhadapinfrastruktur jalan
84% lalu lintas angkutanpenumpang dan 90% lalu lintasangkutan barang bertumpu padajalan.
hanya ± 7% lalu lintas angkutanbarang menggunakan modatransportasi laut.
0
20
40
60
80
100
JalanKA
SungaiLaut
Udara
84
7.35.3
1.81.5
90.4
0.60 7
0
Penumpang Barang
Proporsi PenggunaanModa Transportasi (%)
Proporsi Penggunaan ModaTransportasi (%)
2,70
Tingginya waktu tempuh di koridorutama (2,7 jam/100km)mengakibatkan tingginya biayalogisitik di Indonesia
Sumber: Studi Indonesia Infrastructure Initiative, 2015
Isu dan Tantangan Infrastruktur Jalan (3)
40,2
37,1
40,2
57,3
40,7
20
25
30
35
40
45
50
55
60
2012 2013 2014 2015 2016
Anggaran Ditjen. Bina Marga 2012-2015(Rp Triliun)
Dalam RPJMN 2015-2019, kebutuhan program penyelenggaraan jalan adalah sebesar Rp 248 Triliun.
Kebutuhan investasi di sektor jalan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Panjang Jalan Nasional :
38.569 KMPanjang Jalan Nasional :
47.017 KM
5
Kondisi Infrastruktur Jalan
Status: Semester II 2015 (IRMS Bina Marga)
Status JalanPanjang
(km)Kemantapan Jalan(Semester II 2015)
Kewenangan
Jalan Nasional 47.017 86 % Menteri PUPR
Jalan Provinsi* 46.486 70.99 % Gubernur
Jalan Kab/Kota* 346.294 57.01 % Bupati/Walikota
Jalan adalah salah satu moda transportasi terpenting di Indonesia dan merupakan bagian darisistem logistik nasional
Penyediaan end-to-end point services di seluruh jaringan jalan
Bahan
mentah Pengolahan
bahan mentah
Industri
lokal
Pusat Industri Pasar Outlet
Jalan nasional
Jalan provinsi
Jalan kab/kota
bahan
mentah
Ditjen. Bina Marga
6
Tantangan Infrastruktur Jalan
Penambahan jalan nasional sepanjang ± 9.000km pada tahun 2015 (dengan kondisi sub standar)berdampak pada penurunan kemantapan jalannasional
Pembebasan lahan yang belum tuntas saat waktupelaksanaan konstruksi
Penanganan jalan belum optimal (jenispenanganan, desain dan ketersediaan dana)
Periode/jangka waktu pelaksanaan konstruksibelum efisien
8
Database jalan nasional yang perlu ditingkatkanakurasinya
Strategi Percepatan PembangunanInfrastruktur Jalan
Perencanaan dan pemrograman jalan dan jembatan harustepat sasaran (lokasi, waktu, jenis penanganan dan urgensi)
Pelaksanaan konstruksi harus dipersingkat (sesuaikebutuhan) agar jalan dan jembatan dapat segeradimanfaatkan oleh pengguna jalan
Penyiapan dokumen readiness criteria (FS, DED dan IzinLingkungan, termasuk Pembebasan Tanah dalam rangkapemenuhan persyaratan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Optimalisasi penggunaan teknologi untuk menyediakandata mengenai jalan dan jembatan yang valid danakuntabel
9
Percepatan penyiapan proyek jalan yang dibiayai melalui Pinjaman Luar Negeri (loan)
24 November 2016 10
ADB Loan No.2817-1NO
EAST JAVA PROVINCE
CW-04 21.30 93,350,000,000 Original 730
28-RCP 01A New Road 10.20 93,350,000,000 Add.1
Reconstruction 5.80 98,889,601,000 Add.2
Resurfacing 5.30 112,823,335,000 Add.3 905
WEST KALIMANTAN PROVINCE
CW-05 Sosok - Tayan; 79.20 Original 1,095
30-RCP01 Tanjung - Bts. Kota Sanggau Reconstruction 49.80
Resurfacing 29.40
CW-06 Tebas - Singkawang (Section 1); 68.30 292,603,385,000 Original 1,095
30-RCP02 Tebas - Singkawang (Section 2); Wid+Resurfacing 29.80 407,294,892,000 Add.1
Bypass Sambas;Galing - Tanjung Harapan Reconstruction 38.50
CW-07 Sp. Tanjung - Galing; 46.42 238,974,973,000 Original 1,095
30-RCP03 Aruk (Bts. Serawak) - Sp. Tanjung Reconstruction 40.80 325,740,200,000 Add.1 1,279
Capex 5.62
EAST KALIMANTAN PROVINCE
CW-08 Tanjung Selor - Sp.3 Tanjung Palas; 35.18 189,970,248,000 Original 730
34-RCP01 Reconstruction 12.64 264,415,922,000 Add.1 910
Resurfacing 22.54 264,415,922,000 Add.2
CW-09 65.03 165,332,328,425 Original 730
34-RCP02 Resurfacing 63.03 231,011,189,000 Add.1 910
Grade Improv. 2.00 231,011,189,000 Add.2
CW-10 45.00 289,000,000,000 Original 900
34-RCP03 Reconstruction 41.80 313,142,781,000 Add.1
Resurfacing 3.20
CW-11 Sp.T iga Apas - Simanggaris (Sec. 2); 47.04 359,652,698,000 Original 1,095
34-RCP04 New Road 22.00 502,296,023,000 Add.1 1,335
Wid+Resurfacing 25.04
407.47
2,094,531,174,953
2,215,076,992,528
(Km)
CENTRAL JAVA
New Road 34.46 243,741,564,000 Original 1,095
Widening+Resurfacing 4.00 266,849,394,000 Add.1
New Road 4.96 142,000,000,000 Original 730
Widening+resurfacing 18.79 180,559,596,000 Add.1
Widening and 58,253,088,000 Original 365
58,253,088,000 Add.2 435
Reconstruction 56,753,301,000 Add.3
76.34
443,994,652,000
504,162,291,000
483.81
2,538,525,826,953
2,719,239,283,528
Name and No Package
T o t a l A D B
Original
Addendum
Time for
Completion
Time for
Completion
Original
Addendum
S u b - T o t a l IDB
T o t a l A D B + IDB
Contract Amount (IDR) +VAT
Contract Amount (IDR)
Sp.3 Tanjung Palas-Sekatak Buji (Sec.1)
Sp.T iga Apas - Simanggaris (Sec. 1)
Simanggaris - Bts.Negara (Serudong)
465,647,542,528
Original
Addendum
Jolosutro - Sendang Biru
3
14.13
1
2
Tambakmulyo - Mawar
Type of Works
Mawar - Congot
IDB LOAN NO. IND-0161
No. Package No. Package NameLength
8
1
5
6
7
24-RCP 02
24-RCP 03
Sp.3 Tanjung Palas - Sekatak Buji (Section 2)
Giriwoyo - Duwet (Section-1)
24-RCP 01
4
3
Summary of Description for Civil Work Packages, Regional Roads Development Project (RRDP)
No.Length
(Km)Type of Works
2
Contoh Permasalahan Infrastruktur Jalan
11
Jalan Tomata-Beteleme (50,95 KM) di Sulawesi Tengah sedang ditingkatkan sepanjang 25 KM dengankontrak tahun jamak selama 3 tahun (2015-2018) senilai Rp 277 Milyar.
Progres fisik di lapangan sudah mencapai 24%.
Oleh karena penetapan waktu pekerjaan yang terlalu lama, maka proyek jalan tersebut terkesan“mangkrak” padahal masih dalam masa kontrak dan masih dalam progres pelaksanaan.
Jalan Tomata-Beteleme
13Sumber: PP 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional dan BPIW 2016
Target dan StrategiPengembangan Pariwisata Nasional
1. MendatangkanTurismancanegarasebanyak 20 Juta pada tahun 2025
2. Mencapai Target Devisa LuarNegeri 17 Milyar USD di 2025
1. Merencanakan Pengembangan Wilayah yang Terintegrasi untuk menselaraskan kawasan pariwisatasebagai bagian dari wilayah pengembangan strategis(WPS)
2. Profesionalisme SDM dan Pengembangan Perusahaan Kecil dan Menengah
3. Pengembangan Infrastruktur sebagai strategi kawasanpariwisata dan aksesnya.
4. Dukungan dan Pengembangan Institusi terkait untukmengintegerasikan lembaga-lembaga dalam mencapaitarget pariwisata nasional.
Target Strategi
PERAN DITJEN BINA
MARGA
10 KSPN Prioritas
10 KSPN Prioritas yang ditetapkan oleh Bapak Presiden RI dalam Sidang Kabinet Januari2016 merupakan bagian dari 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)
Sumber: Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019 14
DANAU TOBA
LABUAN BAJO
WAKATOBI
BROMO-TENGGER-SEMERU
PULAU SERIBU
TJ. KELAYANG
TJ. LESUNGBOROBUDUR
MANDALIKA
MOROTAI
Berdasarkan Surat dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya No. S-54/Menko/Maritim/VI/2016 Tanggal 29 Juni 2016 Perihal 5 KSPN Prioritas
15
2. Dukungan Jalan terhadap KSPN Borobudur
Telah di akses oleh jalan nasional sepanjang44 Km, termasuk pintu masuk utama telah di akses oleh jalan nasional Keprekan-Borobudur sepanjang 9,89 km.
Kondisi mantap : 99,7% Lebar rata-rata : 10,5 meter
Sumber: SK Menteri PUPR No. 290 tahun 2015 tentang Penetapan Ruas Jalan
Nasional dan SK Dirjen No. 48 Tahun 2011 tentang Penetapan Jalan Lintas per
Pulau di Indonesia
Bagian dari WPS Yogyakarta – Solo –Semarang
16
2. Dukungan Jalan terhadap KSPN Borobudur
Jaringan jalan di dalam KSPN Borobudursudah terkoneksi dengan baik (dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko)
Sumber: SK Dirjen No. 48 Tahun 2011 tentang Penetapan Jalan Lintas per Pulau di Indonesia
Bandara BaruKulon Progo
Rencana Jalan LingkarLuar Yogyakarta
Terdapat rencana pembangunan jalan tolJogja-Magelang-Bawen dan Cilacap-Jogja yang ditargetkan beroperasi setelah 2019.
Sedang disusun studi kelayakan jalan bebashambatan Bandara Baru Kulonprogo -Yogyakarta dan studi kelayakan Jalan Luar Lingkar Selatan Yogyakarta yang diharapkandapat menjadi akses tambahan menujuKSPN Borobudur.
Jalan Pantai Selatan Yogyakarta
17
Hal-Hal Lain yang perlu diperhatikan dalamPengembangan Jaringan Jalan di KSPN
Perencanaan teknis jalan terutama geometrik (sepertikemiringan lereng, bahu jalan, dan drainase jalan)
Pembebasan lahan yang harus tuntas sebelum mulaikonstruksi agar tidak menghambat proses pembangunandan operasi jalan
Penyediaan trotoar/pedestrian untuk pejalan kaki agarjalan nyaman digunakan
Perencanaan sistem jaringan jalan di dalam KSPN harusterkoneksi dengan baik agar memudahkan wisatawan untukmengakses kawasan tersebut
Perhatian khusus terkait aspek lingkungan terutama dalamhal perizinan jika diperlukan
KESIMPULAN
18
Ditjen. Bina Marga Kementerian PUPR melaksanakan strategi
percepatan pembangunan infrastruktur jalan mendukung
Pengembangan Destinasi Wisata melalui penyediaan jalan akses
menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) untuk
memberikan kenyamanan perjalanan wisatawan menuju KSPN.
Sebagian besar KSPN prioritas telah di akses dengan jalan
nasional sesuai dengan kewenangan jalan yang telah ditetapkan
oleh Menteri PUPR melalui Kepmen 290/KPTS/M/2015 tentang
Penetapan Status Jalan Nasional. Jalan nasional tersebut
dipertahankan dalam kondisi mantap.
Untuk jaringan jalan di dalam KSPN, perlu perencanaan dan
pengembangan lebih lanjut untuk mengakomodir kebutuhan
wisatawan di dalam kawasan tersebut.
REKOMENDASI
19
Untuk pengembangan jaringan jalan ke depan dalam rangka
mendukung destinasi wisata, diperlukan master plan KSPN
yang komprehensif dengan mempertimbangkan Wilayah
Pengembangan Strategis, yang juga memuat sektor
pendukung lainnya (antara lain: sumber daya air, cipta
karya, listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain).
Kementerian PUPR perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan
Kementerian Pariwisata untuk menentukan delineasi KSPN
yang akan disusun Master Plan-nya.
Arah Kebijakan Ditjen. Bina Marga 2015-2019
Membangun Indonesia daripinggiran dengan memperkuatdaerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara Kesatuan
Meningkatkan produktivitasrakyat dan daya saing di pasar
profesional
Agenda NAWA CITA
1. Mempercepat pembangunan sistem transportasimultimoda
2. Mempercepat pembangunan transportasi mendukungSistem Logistik Nasional
3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasiyang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan
4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasidengan investasi untuk mendukung KoridorEkonomi, Kawasan Industri Prioritas, Sistem LogistikNasional, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional prioritas dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi
ARAH KEBIJAKAN DITJEN BINA MARGA 2015-2019
21Sumber: Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019
Meningkatnya dukungankonektivitas bagi penguatan
daya saing
Meningkatnya KemantapanJalan Nasional
Sasaran StrategisDitjen Bina Marga• Kemantapan Jalan
Nasional 86%• Kemantapan Jalan
Provinsi 71%• Kemantapan Jalan
Kab/Kota 57%• Waktu tempuh di
koridor utama: 2,7 jam/100 km
• Kemantapan JalanNasional: 98%
• Kemantapan JalanDaerah: 70%
• Waktu tempuh di koridor utama: 2,2 jam/100 km
Kondisi 2015 Kondisi 2019
22Sumber: Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019
Rencana Strategis Ditjen. Bina Marga 2015-2019
Rencana Strategis Ditjen. Bina Marga 2015-2019
23Sumber: Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019
PembangunanJalan Nasional
(2.650 km)
Konstruksi Jalan Bebas Hambatan(1.000 km)
Pembangunan FO/UP pada
perlintasan KA dan Kota Metropolitan
(15.000 m)
Pemeliharaan Jalan Nasional(47.017 km) 0
Dukungan Jalan Sub-Nasional
(500 km)
Alokasi RPJMN 2015-2019
Rp. 278 Triliun
Pembangunan Missing Link 1000 km
•Akses menuju Pelabuhan
•Akses menuju Bandara
•Akses menuju Terminal
•Penyelesaian Jalan Lintas (Aceh, Kalimantan Tengah, Trans Papua)
Pembangunan Jalan Strategis 1350 km
•Perbatasan (akses dan pararel) Kalimantan
•Perbatasan NTT
•Akses menuju KEK
•Akses menuju KSPN
•Penyelesaian Jalan PantaiSelatan Jawa
Pembangunan JalanLingkar 300 km
•Perkotaan danMetropolitan, antara lain:
•Gorontalo Outer Ring Road
•Western Ring Road Bali
•By Pass Maminasata
•Padang By Pass
24
Peran Ditjen. Bina MargaDalam Mendukung Pengembangan Pariwisata
Ditjen. Bina Marga berperan dalam meningkatkan aksesibilitas dankonektivitas infrastruktur jalan untuk memberikan kenyamanan perjalananwisatawan menuju KSPN Prioritas dengan cara:
1. Menghubungkan outlet ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)atau sebagai jalan penghubung antar- KSPN.
2. Menghubungkan simpul transfer antarmoda.
Dari 25 KSPN Prioritas yang tercantum dalam Rencana Strategis KementerianPariwisata 2015-2019, ditetapkan 10 KSPN Prioritas oleh Kemenko Maritim danSumber Daya, dan kemudian dikerucutkan kembali menjadi 5 KSPNPrioritas, lalu difokuskan pada 3 KSPN Prioritas sampai dengan tahun 2019.
3 KSPN Prioritas
25Sumber: Kemenko Maritim dan Sumber Daya, 2016
DANAU TOBA
BOROBUDUR
MANDALIKA
Berdasarkan arahan Bapak Wakil Presiden RI, terdapat 3 KSPN Prioritas yang akandifokuskan pembangunan infrastrukturnya sampai dengan 2019, yaitu: DanauToba, Borobudur dan Mandalika.
Berdasarkan Rapat yang dipimpin oleh WakilPresiden RI dengan MenteriPUPR, MenteriPariwisata, MenteriPPN/Bappenas, dan Bank Dunia tanggal 23 Juni2016, ditetapkan 3 kawasanpariwisata yang menjadifokus pembangunan sampaidengan tahun 2019.
26
1. Dukungan Jalan terhadap KSPN Danau Toba
Sumber: SK Menteri PU No. 567 tahun 2015 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional
dan SK Menteri PUPR No.290 tahun 2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Nasional
Bagian dari WPS Medan – Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbaru
Telah di akses oleh jalan nasionalsepanjang 559,61 Km, terdiri dari:Lingkar Luar Danau Toba dan Lingkar Pulau Samosir.
Kondisi mantap : 84,9% Lebar rata-rata : 5,4 meter
27
1. Dukungan Jalan terhadap KSPN Danau Toba
Terdapat rencana pembangunan jalan tolTebing Tinggi-Sibolga yang ditugaskankepada PT. Hutama Karya
Untuk jalan di dalam KSPN Danau Toba belumseluruhnya terkoneksi dengan baik sehinggadibutuhkan studi lebih lanjut terkait jaringanjalan di dalam kawasan pariwisata.
Ruas jalan tol yang prioritas untuk dibangunyaitu Tebing Tinggi – Prapat (targetberoperasi di 2019)
28
3. Dukungan Jalan terhadap KSPN Mandalika
Telah di akses oleh jalan nasionalsepanjang 60,81 Km, termasuk jalan akses menuju Bandara Internasional Lombok.
Kondisi mantap : 98,4% Lebar rata-rata : 11,44 meter
Sumber: SK Menteri PUPR No. 290 tahun 2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Nasional
Bagian dari WPS Pulau Lombok
Untuk jalan di dalam akses KSPN Mandalika belum seluruhnya terkoneksidengan baik sehingga dibutuhkan studilebih lanjut terkait konektivitas jalan didalam kawasan pariwisata
Terdapat rencana pengembangan lintas selatan Pulau Lombok sebagai jalan akses tambahan menuju KSPN Mandalika