Otonomi Daerah di Indonesia

21
OTONOMI DAERAH Kelompok 10

Transcript of Otonomi Daerah di Indonesia

Page 1: Otonomi Daerah di Indonesia

OTONOMI DAERAH

Kelompok 10

Page 2: Otonomi Daerah di Indonesia

Apa itu OTONOMI DAERAH?

Otonomi daerah dalam bahasa Yunani berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang.

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

sehingga

Page 3: Otonomi Daerah di Indonesia

MenurutPARA AHLI

Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi mempunyai makna

kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan

menurut Vincent Lemius, otonomi daerah adalah kebebasan

(kewenangan) untuk mengambil atau membuat suatu keputusan politik maupun administrasi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Arti Otonomi

Page 4: Otonomi Daerah di Indonesia

Landasan Hukum Otonomi Daerah

UUD 1945 pasal 18 ayat 2 berbumyi “Pemerintah daerah provinsi, daerah Kabupaten, dan

Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan.” Pasal tersebut adalah landasan mutlak untuk pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.

Selain pasal tersebut, otonomi daerah juga diatur dalam :

UU No. 1 tahun 1945. Kebijakan Otonomi daerah pada masa ini lebih menitikberatkan pada dekonsentrasi. Kepala daerah merupakan kepanjangan tangan Pemerintahan Pusat.

UU No. 22 tahun 1948. Mulai tahun ini Kebijakan otonomi daerah lebih menitikberatkan pada desentralisasi. Tetapi masih ada dualisme peran di kepala daerah, di satu sisi ia punya peran besar untuk daerah, tapi juga masih menjadi alat Pemerintah pusat

UU No. 1 tahun 1957. Kebijakan otonomi daerah pada masa ini masih bersifat dualisme, di mana kepala daerah bertanggung jawab penuh pada DPRD, tetapi juga masih alat Pemerintah pusat.

Page 5: Otonomi Daerah di Indonesia

1. Prinsip otonomi seluas-luasnya artinya daerah berwenang mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang ditetapkan Undang-undang

2. Prinsip otonomi nyata adalah bahwa untuk menangani urusan pemerintahan, berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada serta berpotensi untuk hidup

3. Prinsip otonomi bertanggung jawab adalah otonomi yang penyelenggaraannya benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi.

PRINSIP - PRINSIP OTONOMI DAERAH

Page 6: Otonomi Daerah di Indonesia

Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi. 

Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk mencapai pemerintahan yang efisien. 

Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah. 

Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing. 

TUJUANOTONOMIDAERAH

Page 7: Otonomi Daerah di Indonesia

Asas OtonomiBerikut ini ada beberapa asas otonomi daerah

sebagai berikut:

1. Asas tertib penyelenggara negara2. Asas Kepentingan umum

3. Asas Kepastian Hukum4. Asas keterbukaan

5. Asas Profesionalitas6. Asas efisiensi

7. Asas proporsionalitas8. Asas efektifitas

9. Asas akuntabilitas

Page 8: Otonomi Daerah di Indonesia

Undang-undang No. 5 Tahun 1974 ini juga meletakkan dasar-dasar sistem hubungan pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga cara:

DesentralisasiTugas

pembantuanDekonsentrasi

PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

Page 9: Otonomi Daerah di Indonesia

Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat (7), desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desentralisasi

Tujuan utama desentralisasi adalah :Tujuan politik, yang ditujukan untuk menyalurkan partisipasi politik di tingkat daerah untuk terwujudnya stabilitas politik nasional.Tujuan ekonomis, yang dimaksud untuk menjamin bahwa pembagunan akan dilaksanakan secara efektif dan efisien di daerah-daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.

Page 10: Otonomi Daerah di Indonesia

Kewenangan daerah ini mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan yang dikecualikan dalam

Undang-Undang No. 32 tahun 2004, sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat (3), yaitu

bidang politik luar negeri

yustisi

pertahanan dan keamanan piskal nasional

moneter

agama

Page 11: Otonomi Daerah di Indonesia

Dekonsentrasi

Menurut Undang-Undang  No 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 8 menjelaskan makna dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah atau kepada instansi vertical diwilayah tertentu.

Pertimbangan dan tujuan diselenggarakan asas dekonsentrasi ini diantaranya adalah :1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum;

2. Terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam sistem administrasi negara;

3. Terpeliharanya keserasian pelaksanaan pembangunan nasional;4. Terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Page 12: Otonomi Daerah di Indonesia

Dalam penerapannya ada tiga macam dekonsentrasi, yaitu:

Dekonsentrasi horizontal; Pelimpahan wewenang dari aparatur pemerintah yang satu ke aparatur lain dalam satu tingkatan pemerintahan.

Dekonsentrasi vertical.Dari suatu aparatur pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya ke aparatur lain dalam tingkatan pemerintah yang lebih rendah

Dekonsentrasi teritorialPelimpahan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibagi dalam wilayah-wilayah provinsi dan ibukota. Wilayah provinsi dibagi ke dalam wilayah-wilayah kabupaten/kota dan seterusnya

Page 13: Otonomi Daerah di Indonesia

Tugas pembantuan

Tugas pembantuan adalah tugas-tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya, dengan kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pasal 1 ayat (9), tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintahan pusat

kepada daerah dan/ atau desa, dari pemerintahan provinsi kepada

kabupaten/ kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/

kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

Page 14: Otonomi Daerah di Indonesia

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, maksud dan tujuan adanya tugas pembantuan adalah :

1. Meningkatkan efensiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahaan, pengelolaan pembangunan, serta pelayanan umum

2. Memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa

Page 15: Otonomi Daerah di Indonesia

PERMASALAHAN DALAM OTONOMI DAERAH

DI INDONESIA

Pelaksanaan Otonomi daerah di Indonesia juga bukan tanpa masalah.  Ia mendatangkan banyak persoalan baru ketika diterjemahkan dan dilaksanakan didaerah. Salah satunya

adalah Pelayanan publik

Page 16: Otonomi Daerah di Indonesia

Permasalahan utama pelayanan publik pada dasarnya adalah berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri. Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan.

Dilihat dari sisi pola penyelenggaraannya, pelayanan publik masih memiliki berbagai kelemahan antara lain:

Kurang responsif. Respon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.

PELAYANAN PUBLIK

Page 17: Otonomi Daerah di Indonesia

Secara umum masih rendahnya pelayanan publik kepada masyarakat. Ini disebabkan rendahnya kompetensi PNS daerah.

Banyak terjadi juga Pemerintah daerah mengalami kelebihan PNS dengan kompetensi tidak memadai dan kekurangan PNS dengan kualifikasi terbaik.

Di sisi yang lain tidak sedikit juga gejala mengedepankan ”Putra Asli Daerah” untuk menduduki jabatan strategis dan mengabaikan profesionalitas jabatan.

Page 18: Otonomi Daerah di Indonesia

Keberhasilan Otonomi Daerah

Keberhasilan suatu daerah menjadi daerah otonomi dapat dilihat dari beberapa hal yang mempengaruhi (Kaho, 1998), yaitu faktor manusia, faktor keuangan, faktor peralatan, serta faktor organisasi dan manajerial.

Beberapa contoh keberhasilan dari berbagai daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu:

1. Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masyarakat lokal dan LSM yang mendukung telah berkerja sama dengan dewan setempat untuk merancang suatu aturan tentang pengelolaan sumber daya kehutanan yang bersifat kemasyarakatan (community-based).

2. Di Gorontalo, Sulawesi, masyarakat nelayan di sana dengan bantuan LSM-LSM setempat serta para pejabat yang simpatik di wilayah provinsi baru tersebut berhasil mendapatkan kembali kontrol mereka terhadap wilayah perikanan tradisional/adat mereka.

Page 19: Otonomi Daerah di Indonesia

ThanksFOR

ATTENTION. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 20: Otonomi Daerah di Indonesia

APUSE Lagu Daerah Nusantara Provinsi Papua / Irian Jaya

Apuse kokon daoYarabe soren doreri

Wuf lenso bani nema baki paseApuse kokon dao

Yarabe soren doreriWuf lenso bani nema baki pase

Arafabye aswarakwarArafabye aswarakwar 

2x

Page 21: Otonomi Daerah di Indonesia

INDONESIA JAYA

Hari-hari terus berlaluTiada pernah berhentiS'ribu rintang jalan berlikuBukanlah suatu penghalang

Hadapilah segala tantanganMohon petunjuk yang kuasaCiptakanlah kerukunan bangsaKobarkanlah, dalam dadaSemangat jiwa pancasila...

Reff:Hidup tiada mungkin...Tanpa perjuangan,tanpa pengorbanan, Mulia adanya

Berpegangan tangan...Satu dalam cita...Demi masa depan...Indonesia jaya