Otitis Media Efusi BB

8/10/2019 Otitis Media Efusi BB

1/44

OTITIS MEDIA EFUSIOleh : Billy Jeremia Tando

Pembimbing: dr. Agus Indro, Sp.THT-KL


2/44

IDENTITAS PASIEN

Nama Lengkap : Tn. S

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia: 71 tahun

Suku Bangsa : Jawa

Tempat/tanggal lahir : Jakarta,

10 Januari 1943

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Tanggal masuk : 05 September2014

Alamat : Jl. Siliwangi 37 RT

02/02 Jururejo Ngawi Jakarta


3/44

ANAMNESIS

Diambil dari : autoanamnesis Tanggal: 05

September 2014 jam 11.10

Keluhan utama: Telinga kanan kurang

mendengar

Keluhan tambahan :Telinga kanan terasa penuh

dan terasa sedikit gatal. OS juga mengeluh

hidungnya tersumbat disertai batuk berdahak.


4/44

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Tiga minggu SMRS OS mengaku telinga kanannya mulai kurang

mendengar. OS mengaku sulit mendengar suara pelan dan masih bisa

mendengar suara sedang sampai keras. OS juga merasakan telinganya terasa

penuh dan sedikit gatal. Hal tersebut dirasakan hampir setiap waktu.

Awalnya OS terlebih dahulu merasakan penuh pada telinga kanannya, lama-

kelamaan OS merasa pendengarannya semakin berkurang. Gatal pada telinga

tidak dirasakan terlalu parah dan hanya terjadi sesekali saja. OS menyangkal

adanya demam, nyeri pada telinga kanan, telinga berdengung, pusing

berputar, dan keluarnya cairan dari telinga. OS mengaku tidak pernah

merasakan keluhan ini sebelumnya.


5/44

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (2)

Satu bulan SMRS OS mengeluh batuk dan pilek. Hidung kiri dankanan OS tersumbat. OS mengaku keluar cairan kental berwarna

putih dari hidungnya. Hidung yang tersumbat dirasakan terjadi

sepanjang hari. Selain itu OS juga mengeluhkan batuk yang

disertai dahak. Batuk terjadi sepanjang hari yang disertai dahak

kental berwarna putih dan kental. OS juga merasakan suaranya

agak serak dan disertai nyeri tenggorok. OS juga merasakan

badannya sedikit demam dan terkadang bersin-bersin. OS

menyangkal sering bersin-bersin pada pagi hari sebelumnya. OS

merupakan pensiunan angkatan darat. OS mengaku tidak pernahterpapar suara yang keras ataupun terkena pukul pada bagian

telinga kanan. OS juga menyangkal sering mengorek-ngorek

telinganya, sering mimisan dan mengalami penurunan berat

badan.


6/44

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (3)

OS menyangkal belum ada gangguan dalam

berkomunikasi dengan orang sekitar maupun

dengan keluarganya.

OS sempat mengobati penyakitnya dengan

obat tetes telinga vital, akan tetapi tidak

terdapat perbaikan.


7/44

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Diabetes Melitus (-)

Hipertensi (+)

Asma (-)

Alergi (-)


8/44

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Alergi (-)

Asma (-)

Kanker (-)


9/44

RIWAYAT SOSIAL DAN EKONOMI

Merokok (+)


10/44

PEMERIKSAAN UMUM

Kesadaran : kompos mentis

Tekanan Darah : 140/80 mmHg

Nadi : 104 kali per menit

Suhu : 37,3C

Pernafasaan : 18 kali/ menit

Keadaan gizi : baik

Sianosis : tidak ada

Edema umum : tidak ada Habitus : asthenikus

Mobilitas ( aktif / pasif) : aktif


11/44

PEMERIKSAAN FISIK

Telinga


12/44


13/44

PEMERIKSAAN FISIK (2)

Hidung dan Sinus Paranasal Bentuk : tidak tampak deformitas pada lubang dan septum

nasi kanan dan kiri

Tanda Peradangan : tidak tampak

Vestibulum :sekret kering (+), hiperemis (-) pada kanan dan kiri

Cavum nasi : Lapang, sekret (+), hiperemis (-), tidak tampak masapada kanan dan kiri

Konka inferior : oedem (-) hiperemis (-), livide (-), pada kanan dan

kiri

Konka medius : oedem (-) hiperemis (-), livide (-), pada kanan dan

kiri Meatus nasi inferior : tidak tampak

Septum nasi : tidak tampak deviasi

Pasase udara : simetris kanan kiri

Daerah sinus maksila dan frontalis : nyeri ketok (-)


14/44


Nasofaring (Rhinoskopi posterior)

Koana : tidak dilakukan

Septum nasi posterior : tidak dilakukan

Muara tuba eustachius : tidak dilakukan

Torus tubarius : tidak dilakukan

Konka inferior dan media : tidak dilakukan

Dinding posterior : tidak dilakukan

Transluminasi


15/44


Faring

Dinding faring: tampak hiperemis, permukaan rata

Arkus faring : tampak hiperemis

Tonsil : T1-T1

Uvula : tidak tampak deviasi

Gigi : tidak tampak kelainan

Gambar :


16/44


Laring (laringoskopi)

Epiglotis :Tidak dilakukan

Plika aryepiglotis : Tidak dilakukan

Arytenoid : Tidak dilakukan

Ventrikular band : Tidak dilakukan

Pita suara asli : Tidak dilakukan

Rima glotis : Tidak dilakukan

Cincin trakea : Tidak dilakukan

Sinus piriformis : Tidak dilakukan


17/44


Leher

Kelenjar limfe submandibula : tidak tampak

kelainan Kelenjar limfe servikal : tidak tampak kelainan

Maksillo-fasial

Deformitas :tidak tampak

Parase saraf otak :tidak tampak


18/44

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak ada


19/44

RESUME

Dari anamnesa didapatkan :

Seorang laki-laki berumur 71 tahun datang ke poliklinik THT dengan

keluhan telinga kanan kurang mendengar kurang lebih tiga minggu SMRS.

OS sulit mendengar suara pelan tetapi masih dapat mendengar suara

sedang sampai keras. Selain itu telinga kanan OS juga terasa penuh dan

sedikit gatal. Satu bulan SMRS OS mengeluh batuk berdahak dan

hidungnya tersumbat. Dahak dan lendir dari hidung berwarna putih. OS

juga mengaku sedikit demam, bersin-bersin, suara serak dan nyeri

tenggorok. Sebelumnya OS pernah mengobati keluhan ditelinganya

dengan obat tetes telinga vital.


20/44

RESUME (2)

Dari pemeriksaan fisik didapatkan:

Membran timpani telinga kanan:

Intak, warna abu-abu, tidak mengkilat, hiperemis (-),

retraksi (+), bulging (-), refleks cahaya (-)

Tes Penala:


21/44

Faring:

Dinding dan arkus faring : tampak hiperemis

Hidung: Cavum nasi: tampak sekret kental


22/44

DIAGNOSIS BANDING

Otitis Media Efusi AD

Otitis Media Akut AD

Otosklerosis

Karsinoma Nasofaring


23/44

DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis primer : Otitis Media Efusi

Diagnosis Sekunder: Faringitis viral


24/44

USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah (Leukosit, Hematokrit, Hemoglobin)

Endoskopi hidung

Audiometri Nada Murni

Timpanometri

Timpanosintesis


25/44

PENANGANAN

MedikaMentosa

Bromhexine HCl 8 mg 3x/hari selama 5 hari

Pseudoefedrin HCl 30 mg 2x/hari malam selama 5hari

Metil prednisolon 4 mg 2x/hari selama 5 hari Non-medikamentosa

- Perasat valsava

Anjuran/ Edukasi

Mengurangi makan es dan minum yang dingin

Menghirup uap hangat

Berhenti merokok


26/44

PROGNOSIS

Quo ad Vitam : ad Bonam

Quo ad funcionam : ad bonam


27/44

PEMBAHASAN


28/44

ANATOMI TELINGA


29/44

FISIOLOGI PENDENGARAN


30/44

PEMERIKSAAN

Inspeksiotoskopmembran timpani

Tes Penala


31/44

AUDIOMETRI NADA MURNI


32/44


33/44

DIAGNOSIS BANDING

Otitis Media Akut:nyeri pada telinga, demam,gangguan pendengaran, gambaran membrantimpani sesuai dengan stadium penyakit

Otosklerosis:gangguan pendengaranprogresif, tinitus, vertigo, membran timpaninormal, tuli dapat konduktif, sensorineuralatau campuran

Karsinoma Nasofaring: gejala nasofaring,gejala telinga, gejala mata, gelaja leher


34/44

OTITIS

MEDIA

EFUSI


35/44

DEFINISI

Suatu keadaan di mana terdapat akumulasi

cairan efusi non-purulen dalam ruang telinga

tengah.


36/44

ETIOLOGI

Malfungsi tuba Eustachius

Alergi

OMA yang tidak teratasi sempurna

Infeksi virus


37/44

EPIDEMIOLOGI

Otitis media sering terjadi pada anak-anak

12.8 juta otitis mediaanak-anak < 5 tahun

30-45% anak-anak dengan OMA dapat

menjadi OME setelah 30 hari


38/44

PATOFISIOLOGI


39/44

GEJALA KLINIK

Pendengaran berkurang

Telinga terasa penuh

diplacusis binauralis

Tinitus, vertigo dalam bentuk ringan Otoskop:


40/44

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

a. Dekongestan

b. Antialergi

c. Antibiotik

Ventilasiperasat valsava


41/44

PENATALAKSANAAN (2)

Operasi

a. Miringotomi

b. Pipa Grommet

c. Timpanotomi atau mastoidektomi kortikald. Tindakan operasi lain: adenoidektomi, tonsilektomi


42/44

KOMPLIKASI

Hilangnya pendengaran dan terlambatnya

perkembangan bicara.

Otitis Media berulang


43/44

PROGNOSIS

Pada kebanyakan kasus sembuh spontan dan

tidak terdiagnosa.

5% dari anak yang tidak diobati dengan

pembedahan menjadi otitis media efusi yang

persisten selama 1 tahun.


44/44

Terima

Kasih

Otitis Media Efusi BB

Documents

Transcript of Otitis Media Efusi BB