Otitis media akut.docx

7
Otitis media Otitis media supuratif akut (OMA) adalah otitis media yang berlangsung selama 3minggu atau kurang karena infeksi bakteri piogenik. Bakteri piogenik sebagai penyebabnya yangtersering yaitu Streptokokus hemolitikus, Stafilokokus aureus, dan Pneumokokus. Kadang-kadang bakteri penyebabnya yaitu Hemofilus influenza, Escheria colli, Streptokokusanhemolitikus, Proteus vulgaris, Pseudomonas aerugenosa. Hemofilus influenza merupakan bakteri yang paling sering kita temukan pada pasien anak berumur dibawah 5 tahun.otitis media adalah infeksi pada rongga telinga tengah , sering diderita oleh bayi dananak-anak, penyebabnya infeksi virus atau bakteri. Pada penyakit bawaan spt down syndrome an anak dgn alergi sering terjadi. Terapi antibiotika dan kunjungan ke dr. tht dalam proses perbaikan sangat disarankan.Komplikasi yang bisa timbul jika otitis media tidak segera diobati adalah mastoiditis, perforasi gendang telia dgn cairan yang terus menerus keluar. Komplikasi lebih lanjut sepertiinfeksi ke otak walau jarang masih mungkin terjadi, sumbatan pembuluh darah akibattromboemboli juga bisa terjadi.Disarankan segera bawa anak anda bila rewel dan memegang-megang telinga, tidak nyaman merebah demam dan keluar cairan pada telinga. Bila anda memeriksakan secara diniotitis media bisa dicegah sebelum memberikan kerusakan lebih lanjut dengan paracentesis ataumiringotomi. Faktor pencetus terjadinya otitis media supuratif akut (OMA), yaitu :

description

modul tuli

Transcript of Otitis media akut.docx

Page 1: Otitis media akut.docx

Otitis media

Otitis media supuratif akut (OMA) adalah otitis media yang berlangsung selama 3minggu atau

kurang karena infeksi bakteri piogenik. Bakteri piogenik sebagai penyebabnya yangtersering

yaitu Streptokokus hemolitikus, Stafilokokus aureus, dan Pneumokokus. Kadang-kadang bakteri

penyebabnya yaitu Hemofilus influenza, Escheria colli, Streptokokusanhemolitikus, Proteus

vulgaris, Pseudomonas aerugenosa. Hemofilus influenza merupakan bakteri yang paling sering

kita temukan pada pasien anak berumur dibawah 5 tahun.otitis media adalah infeksi pada rongga

telinga tengah , sering diderita oleh bayi dananak-anak, penyebabnya infeksi virus atau bakteri.

Pada penyakit bawaan spt down syndrome an anak dgn alergi sering terjadi. Terapi antibiotika

dan kunjungan ke dr. tht dalam proses perbaikan sangat disarankan.Komplikasi yang bisa timbul

jika otitis media tidak segera diobati adalah mastoiditis, perforasi gendang telia dgn cairan yang

terus menerus keluar. Komplikasi lebih lanjut sepertiinfeksi ke otak walau jarang masih mungkin

terjadi, sumbatan pembuluh darah akibattromboemboli juga bisa terjadi.Disarankan segera bawa

anak anda bila rewel dan memegang-megang telinga, tidak nyaman merebah demam dan keluar

cairan pada telinga. Bila anda memeriksakan secara diniotitis media bisa dicegah sebelum

memberikan kerusakan lebih lanjut dengan paracentesis ataumiringotomi.

Faktor pencetus terjadinya otitis media supuratif akut (OMA), yaitu :

 Infeksi saluran napas atas. Otitis media supuratif akut (OMA) dapat didahului olehinfeksi

saluran napas atas yang terjadi terutama pada pasien anak-anak.Gangguan faktor pertahanan

tubuh. Faktor pertahanan tubuh seperti silia dari mukosa tubaEustachius, enzim, dan antibodi.

Faktor ini akan mencegah masuknya mikroba ke dalam telingatengah. Tersumbatnya tuba

Eustachius merupakan pencetus utama terjadinya otitis mediasupuratif akut (OMA). Usia pasien.

Bayi lebih mudah menderita otitis media supuratif akut(OMA) karena letak tuba Eustachius yang

lebih pendek, lebih lebar dan lebih horisontal.Stadium Otitis Media Supuratif Akut (OMA)Ada 5

stadium otitis media supuratif akut (OMA) berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah, yaitu :

Stadium Oklusi tuba Eustachius.

Stadium Hiperemis (pre supurasi).

Stadium Supurasi.

StadiumPerforasi.

Page 2: Otitis media akut.docx

StadiumResolusi.

1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius

Stadium oklusi tuba Eustachius terdapat sumbatan tuba Eustachius yang ditandai olehretraksi

membrana timpani akibat tekanan negatif dalam telinga tengah karena terjadinyaabsorpsi udara.

Selain retraksi, membrana timpani kadang-kadang tetap normal atauhanya berwarna keruh pucat

atau terjadi efusi. Stadium oklusi tuba Eustachius dari otitismedia supuratif akut (OMA) sulit

kita bedakan dengan tanda dari otitis media serosayang disebabkan virus dan alergi.

2. Stadium Hiperemis (Pre Supurasi)

Stadium hiperemis (pre supurasi) akibat pelebaran pembuluh darah di membran timpaniyang

ditandai oleh membran timpani mengalami hiperemis, edema mukosa dan adanyasekret eksudat

serosa yang sulit terlihat.

3. Stadium Supurasi

Stadium supurasi ditandai oleh terbentuknya sekret eksudat purulen (nanah). Selain ituedema

pada mukosa telinga tengah makin hebat dan sel epitel superfisial hancur.Ketiganya

menyebabkan terjadinya bulging (penonjolan) membrana timpani ke arahliang telinga luar.

Pasien akan tampak sangat sakit, nadi & suhu meningkat dan rasa nyeridi telinga bertambah

hebat. Anak selalu gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak. Stadiumsupurasi yang berlanjut dan

tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan ruptur membran timpani akibat timbulnya

nekrosis mukosa dan submukosa membran timpani.Daerah nekrosis terasa lebih lembek dan

berwarna kekuningan. Nekrosis ini disebabkanoleh terjadinya iskemia akibat tekanan kapiler

membran timpani karena penumpukannanah yang terus berlangsung di kavum timpani dan

akibat tromboflebitis vena-venakecil.Keadaan stadium supurasi dapat kita tangani dengan

melakukan miringotomi. Bedahkecil ini kita lakukan dengan membuat luka insisi pada membran

timpani sehingga nanahakan keluar dari telinga tengah menuju liang telinga luar. Luka insisi

pada membrantimpani akan mudah menutup kembali sedangkan ruptur lebih sulit menutup

kembali.Bahkan membran timpani bisa tidak menutup kembali jika membran timpani tidak

utuhlagi

Page 3: Otitis media akut.docx

4. Stadium Perforasi

Stadium perforasi ditandai oleh ruptur membran timpani sehingga sekret berupa nanahyang

jumlahnya banyak akan mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. Kadang-kadang

pengeluaran sekret bersifat pulsasi (berdenyut). Stadium ini sering disebabkanoleh terlambatnya

pemberian antibiotik dan tingginya virulensi kuman. Setelah nanahkeluar, anak berubah menjadi

lebih tenang, suhu menurun dan bisa tidur nyenyak.Jika membran timpani tetap perforasi dan

pengeluaran sekret (nanah) tetap berlangsungselama lebih 3 minggu maka keadaan ini disebut

otitis media supuratif subakut. Jikakedua keadaan tersebut tetap berlangsung selama lebih 1,5-2

bulan maka keadaan itudisebut otitis media supuratif kronik (OMSK).

5. Stadium ResolusiStadium resolusi ditandai oleh membran timpani berangsur normal hingga

perforasimembran timpani menutup kembali dan sekret purulen tidak ada lagi. Stadium

ini berlangsung jika membran timpani masih utuh, daya tahan tubuh baik, dan virulensikuman

rendah. Stadium ini didahului oleh sekret yang berkurang sampai mengering.Apabila stadium

resolusi gagal terjadi maka akan berlanjut menjadi otitis media supuratif kronik (OMSK).

Kegagalan stadium ini berupa membran timpani tetap perforasi dansekret tetap keluar secara

terus-menerus atau hilang timbul.Otitis media supuratif akut (OMA) dapat menimbulkan gejala

sisa (sequele) berupa otitismedia serosa. Otitis media serosa terjadi jika sekret menetap di kavum

timpani tanpamengalami perforasi membran timpani.

Gejala Klinik Otitis Media Supuratif Akut (OMA)

 Gejala klinik otitis media supuratif akut (OMA) tergantung dari stadium penyakit danumur

penderita. Gejala stadium supurasi berupa demam tinggi dan suhu tubuh menurun padastadium

perforasi. Gejala klinik otitis media supuratif akut (OMA) berdasarkan umur

penderita,yaitu :Bayi dan anak kecil. Gejalanya : demam tinggi bisa sampai 39 C (khas), sulit

tidur, tiba-tibamenjerit saat tidur, mencret, kejang-kejang, dan kadang-kadang memegang telinga

yang sakit.Anak yang sudah bisa bicara. Gejalanya : biasanya rasa nyeri dalam telinga, suhu

tubuh tinggi,dan riwayat batuk pilek.Anak lebih besar dan orang dewasa. Gejalanya : rasa nyeri

dan gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran berkurang).

Terapi Otitis Media Supuratif Akut (OMA)

Page 4: Otitis media akut.docx

 Terapi otitis media supuratif akut (OMA) tergantung stadium penyakit, yaitu :Oklusi tuba

Eustachius. Terapinya : obat tetes hidung & antibiotik.

 

Hiperemis (pre supurasi). Terapinya : antibiotik, obat tetes hidung, analgetik &

miringotomi.Supurasi. Terapinya : antibiotik & miringotomi.Perforasi. Terapinya : antibiotik &

obat cuci telinga.Resolusi. Terapinya : antibiotik.

Aturan pemberian obat tetes hidung :

 Bahan. HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologis untuk anak berusia dibawah 12 tahun.

HClefedrin 1% dalam larutan fisiologis untuk anak berusia diatas 12 tahun dan orang

dewasa.Tujuan. Untuk membuka kembali tuba Eustachius yang tersumbat sehingga tekanan

negativedalam telinga tengah akan hilang. Aturan pemberian obat antibiotik :Stadium oklusi.

Berikan pada otitis media yang disebabkan kuman bukan otitis media yangdisebabkan virus dan

alergi (otitis media serosa).Stadium hiperemis (pre supurasi). Berikan golongan penisilin atau

ampisilin selama minimal 7hari. Golongan eritromisin dapat kita gunakan jika terjadi alergi

penisilin. Penisilinintramuskuler (IM) sebagai terapi awal untuk mencapai konsentrasi adekuat

dalam darah. Hal iniuntuk mencegah terjadinya mastoiditis, gangguan pendengaran sebagai

gejala sisa dankekambuhan. Berikan ampisilin 50-100 mg/kgbb/hr yang terbagi dalam 4 dosis,

amoksisilin ataueritromisin masing-masing 50 mg/kgbb/hr yang terbagi dalam 3 dosis pada

pasien anak.Stadium resolusi. Lanjutkan pemberiannya sampai 3 minggu bila tidak terjadi

resolusi. Tidak terjadinya resolusi dapat disebabkan berlanjutnya edema mukosa telinga tengah.

Curigai telahterjadi mastoiditis jika sekret masih banyak setelah kita berikan antibiotik selama 3

minggu.Aturan tindakan miringotomi :Stadium hiperemis (pre supurasi). Bisa kita lakukan bila

terlihat hiperemis difus.Stadium supurasi. Lakukan jika membran timpani masih utuh.

Keuntungannya yaitu gejala klinik lebih cepat hilang dan ruptur membran timpani dapat kita

hindari.Aturan pemberian obat cuci telinga :Bahan. Berikan H2O22 3% selama 3-5 hari.Efek.

Bersama pemberian antibiotik yang adekuat, sekret akan hilang dan perforasi membrantimpani

akan menutup kembali dalam 7-10 hari.

Komplikasi Otitis Media Supuratif Akut (OMA)

 Ada 3 komplikasi otitis media supuratif akut (OMA), yaitu :1. Abses subperiosteal.2.

Meningitis.

Page 5: Otitis media akut.docx

 

3. Abses otak.Dewasa ini, ketiga komplikasi diatas lebih banyak disebabkan oleh otitis media

supuratif kronik (OMSK) karena maraknya pemberian antibiotik pada pasien otitis media

supuratif akut (OMA)

Referensi :

• Iskandar, H. Nurbaiti,dkk 1997. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Balai Penerbit FKUI.

Jakarta.