Organo Genesis

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Proses organogenesis merupakan suatu proses pembentukan macam-macam organ yang berasal dari tiga lapisan germ layer yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing- masing lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk suatu bumbung yang nantinya akan berkembang menjadi jaringan atau sistem organ tertentu yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain. Pada organogenesis juga terjadi tahap pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian secara halus bentuk definitif menjadi ciri suatu individu. Pembentukan macam-macam organ tersebut dapat diamati pada embrio ayam, yang digunakan pada percobaan ini, dimana pada jam-jam tertentu dapat ditentukan organ apa saja yang telah terbentuk. Diantaranya usia 19 jam telah terbentuk somit, 24-96 jam telah terbentuk usus atau saluran pencernaan, 33-72 jam telah terbentuk otak, 96 jam telah terbentuk sistem urogential dan seterusnya. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah bagaimana menjelaskan tahap-tahap pembentukan beberapa organ turunan ektoderm, endoderm serta mesoderm.

description

Organo Genesis manusia

Transcript of Organo Genesis

Page 1: Organo Genesis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Proses organogenesis merupakan suatu proses pembentukan macam-macam organ

yang berasal dari tiga lapisan germ layer yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap

gastrulasi. Masing- masing lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk

suatu bumbung yang nantinya akan berkembang menjadi jaringan atau sistem organ tertentu

yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain. Pada organogenesis juga terjadi tahap

pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian secara halus bentuk definitif menjadi ciri suatu

individu.

Pembentukan macam-macam organ tersebut dapat diamati pada embrio ayam, yang

digunakan pada percobaan ini, dimana pada jam-jam tertentu dapat ditentukan organ apa saja

yang telah terbentuk. Diantaranya usia 19 jam telah terbentuk somit, 24-96 jam telah terbentuk

usus atau saluran pencernaan, 33-72 jam telah terbentuk otak, 96 jam telah terbentuk sistem

urogential dan seterusnya.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah bagaimana menjelaskan

tahap-tahap pembentukan beberapa organ turunan ektoderm, endoderm serta mesoderm.

1.3 Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menjelaskan tahap-tahap pembentukan

beberapa organ turunan ektoderm, endoderm serta mesoderm

Page 2: Organo Genesis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transformasi dan Diferensiasi

Transformasi dan differensiasi bagian-bagian embrio bentuk primitif berupa :

a.       Ekstensi dan pertumbuhan bumbung-bumbung yang berbentuk tubulasi. Tubulasi

merupakan pertumbuhan mengiringi pembentukan gastrula. Daerah-daerah bakal

pembentuk alat atau ketiga lapis benih  yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm,

menyusun diri sehingga berupa bumbung. Tubulasi terjadi mulai dari daerah kepala

sampai ekor. Kecuali mesoderm hanya berlangsung di daerah trunkus embrio.

b.      Evaginasi dan invaginasi  daerah tertentu setiap bumbung.

c.       Pertumbuhan yang tidak merata pada berbagai daerah bumbung.

d.      Perpindahan sel-sel dari satu bumbung ke bumbung yang lain.

e.      Petumbuhan alat, seperti jaringan yang berasal dari berbagai bumbung.

f.       Pengorganisasian alat-alat menjadi sistem  yaitu sistem pencernaan, peredaran darah,

urogenital, dan lain-lain.

g.       Penyelesaian bentuk embrio secara terperinci, halus dan individual (Nurhayati,

2004).

Dalam organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat :

1.       Setiap embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap

embriogenesis yang dimiliki leluhur secara evolusi.

2.      Berhubung dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh

embrio yang pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak

dan peranan dan dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi

berkembang (Nurhayati, 2004).

2.2 Organogenesis pada Bumbung-Bumbung

Organogenesis mencakup organisasi sel-sel menjadi berbagai lapisan dan kelompok

yang akan membentuk struktur-struktur tubuh. Mencakup pula pembelahan sel dan gerak

sebenarnya dari sel-sel tersebut dari suatu tempat ke tempat lain pada embrio (Yatim, 1994).

Page 3: Organo Genesis

Bumbung ektoderm , germ layer ektoderm akan menumbuhkan kulit, rambut, kuku,

seluruh system saraf termasuk sel reseptor, medulla adrenal (Kimball, 1996). Bumbung

epidermis, menumbuhkan:

1) Lapisan epidermsi kulit dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia)

tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula dan taji.

2) Kelenjar-kelenjar kulit; kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah,

kelenjar lendir dan kelenjar airmata.

3) Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.

4) Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti enamel (email) gigi,

kelenjar ludah dan indra kecap.

5) Proctodeum, menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau

tajam.

6) Lapisan enamel gigi.

Bumbung endoderm (metenteron), menumbuhkan:

1) Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan sejak faring sampai rektum.

2) Kelenjar-kelenjar pencernaan hepar, pancreas serta kelenjar lendir yang

mengandung enzim dalam eesophagus, gaster dan intestinum.

3) Lapisan epitel paru dan insang.

4) Cloaca yang jadi muara ketiga saluran; pembuangan (ureter), makanan (rectum)

dan kelamin (ductus genitalis).

5) Lapisan epitel vagina, urethra, vesica urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

Bumbung neural (saraf), menumbuhkan:

1) Otak dan sumsum punggung

2) Saraf tepi otak dan punggung

3) Bagian persarafan indra, seperti mata, hidung dan raba.

4) Kromatofor kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.

Bumbung mesoderm, germ layer mesoderm akan menumbuhkan otot, darah dan

pembuluh darah, jaringan konektif termasuk tulang, ginjal, ureter, testis, ovari, oviduk,

uterus, mesenteri dan sistem limfatik (Kimball, 1996). Bumbung mesoderm

menumbuhkan banyak ragam alat;

Page 4: Organo Genesis

1) Jarungan pengikat dan penunjang

2) Otot; lurik, polos dan jantung

3) Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan

(sedikit ada juga mesenkim dari bumbung epidermis).

4) Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.

5) Ginjal dan ureter

6) Lapisan dan jaringan pengikat serta berbagai saluran dalam tubuh

7) Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat; pleura, pericardium,

peritoneum dan mesenterium

8) Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas dan kelenjar buntu

9) Lapisan dentin, cementum dan periodontium gigi, bersama pulpanya (Yatim,1994)

Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm

segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi rongga miosol. Mesoderm

intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk nefrotom yang

bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang

melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan

ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).

Pada awal organogenesis terjadi differensiasi pada bumbung mesoderm;

a) Epimere

Bagian sclerotome memisahkan diri dari somit berupa sekelompok sel mesenkim,

pindah ke median mengelilingi notochord dan ke dorsal mengelilingi bumbung neural.

Keleompok sel mesenkim ini membentuk bertebrae yang menyelaputi notochord dan

bumbung neural. Somit kemudian kembali menyusun diri menjadi bumbung yang

terdiri dari 2 bagian, yakni Dermatome (sebelah luar) yang menghasilkan

mesenkimyang akan berpindah ke bawah epidermis membentuk lapisan dermis dan

Myotome (sebe;ah dalam). Rongganya disebut myocoel sekunder.

b) Mesomere

Dibedakan atas 2 daerah, yaitu genital ridge yang mengandung sel-sel untuk membina

gonad. Sel-sel induk benih (promordium germ cells) datang ke dalam dari kantung

yolk untuk jadi gamet. Nephrotome tumbuh menjadi ginjal dan saluran-salurannya.

Page 5: Organo Genesis

c) Hypomere

Somatic mesoderm menumbuhkan lapisan dermis kulit di daerah lateral dan ventral

embrio. Somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm akan menumbuhkan kantung

insang di daerah faring foregut yang berpasangan dan selaput rongga tubuh serta yang

mengikat alat dalam

(Yatim, 1994).

Mekanisme differensiasi derivat ketiga lapis benih dipengaruhi oleh;

1. Inti, mengandung bahan genetis sektor heterokromatin yang giat melakukan transkripsi

dan eukromatin yang sednag dormant, keduanya yang mengontrol seluruh kegiatan sel.

2. Sitoplasma, perbedaan zat, eutoplasma atau yolk. Daerah yang lebih tinggi kadar

yolknya lebih lamban bermitosis, bergerak pindah atau berpindah letak akan tetapi

lebih banyak mendapat suplai nutrisi daripada sel lain

3. Lingkungan mikro, susunan dan konsentrasi zat medium sel (cairan interselluler) yang

bervariasi.

4. Fisik, lingkungan tak selalu sama antara suatu sektor blastomer dengan sektor lain.

5. Hormon, mengontrol pertumbuhan setelah organizer berhenti bekerja (Yatim, 1994).

2.3 Organogenesis pada Embrio Ayam

Embriologi sebenarnya adalah suatu satuan proses yang sangat majemuk, tetapi untuk

memudahkan pengertiannya proses itu dibagi menjadi 6 tahapan. Batas antara tahapan itu

sebenarnya juga tidak jelas, ada yang tumpang-tindih satu dengan yang lain. Stadium morula

merupakan tahap pertama dalam embriologi. Sel-sel hasil pembelahan masih bergandengan

satu dengan yang lain. Sel orisinil (zigot) tetap saja besarnya, hanya membelah dan tiap

belahan tumbuh mencapai besar tertentu. Sel yang membelah itu hanya terdapat pada sel-sel

dalam kutub animal. Pembelahan sel-sel morula selanjutnya membentuk bola sel-sel yang

berongga (blastula). Rongga itu disebut blastocoel (Brotowidjoyo, 1994).

Perkembangan embrional dimulai dengan persatuan sel kelamin jantan dan betina

(singami), diikuti dengan fusi kedua intinya (kariogami). Beberapa hewan, telur dapat

berkembang tanpa melalui pembuahan, yaitu melalui suatu proses yang disebut

Page 6: Organo Genesis

partenogenesis. Tubuh hewan dewasa mengalami pembelahan yang dapat dikatakan lebih

jarang, karena hanya beberapa jaringan tertentu yang masih memperlihatkan aktivitas

pembelahan sel. Perbedaan ditunjukkan pada individu muda, teristimewa di dalam embrio,

pembelahan sel begitu aktif. Hal yang perlu diingat bahwa pembelahan sel merupakan dasar

pertumbuhan embrio (Soeminto, 2000).

Urutan alur pembelahan segmentasi pada ayam sama dengan pada amphioxus maupun

katak. Alur pertama yaitu meridional, kedua meridional tegak lurus pembelahan pertama,

ketiga latitudinal, keempat meridional, dan kelima latitudinal. Setelah pembelahan kelima

selesai, embrio tersusun dari 32 blastomer dan dicapai stadium morula. Blastulasi ayam sama

dengan blastulasi pada telur ikan, yaitu dengan terbentuknya rongga segmentasi di antara sel-

sel blastomer di permukaan dengan yolk yang ada di bawahnya. Atap blastosol terdiri dari sel-

sel blastomer hasil segmentasi sebelumnya, dengan lantai permukaan yolk dan pada bagian

lateralnya terdapat zona penghubung yang terdiri dari blastomer yang berlekatan di bawahnya.

Tahap selanjutnya, yaitu gastrulasi, terjadi melalui epiboli sel-sel permukaan, involusi dan

delaminasi (Soeminto, 2000).

Menurut Huettner (1961), embrio ayam pada stadium 24 jam bagian yang terbentuk

masih sederhana. Adapun struktur embrio yang telah terbentuk yaitu stria primitiva,

mesoderma, proamnion, mesenkim, pulau-pulau darah, somit, usus depan, notochord, lipatan

neural dan vesikula amnio-kardiak.

Bagian yang aktif pada pembelahan sel telur ayam adalah keping lembaganya

(blastodiskus). Pembelahan sudah dimulai ketika telur melalui oviduk yang jalannya berputar-

putar sehingga albuminnya turut berputar disebut kalaza dengan fungsi kalaza untuk menjaga

agar sel telur tetap terletak sentral di dalam albumin dan keping lembaganya selalu menghadap

ke atas (Nelson, 1953). Notochord tumbuh ke bagian depan nodus hensen, segaris dengan stria

primitiva yang menghilang. Permukaan pembentukan daerah embrio yaitu dengan

terbentuknya keping neural. Keping neural akan membentuk lipatan neural. Lapisan anterior

dari keping neural membentuk suatu peninggian dan tumbuh kebagian depan di atas ectoderm.

Kemudian lipatan kepala yang terbentuk akan berdiferensiasi menjadi kepala. Daerah antara

lipatan kepala dan ectoderm, sebelah bawahnya terbentuk suatu struktur yang mempunyai

kantong yang disebut kantong subsefalik (Yatim, 1982).

Page 7: Organo Genesis

Gambar skematis embrio ayam umur 24 jam

Embrio yang telah berumur 24 jam, lipatan neuralnya mendekat satu sama lain.

Persatuan lipatan neural pertama-tama terjadi di bagian depan somit pertama. Embrio umur

33 jam, bumbung neural yang telah terbentuk dapat dibedakan menjadi bagian anterior yang

agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai bumbung. Persatuan lipatan neural

yang paling akhir, terjadi di bagian depan dan di belakang, sehingga terbentuk lubang-lubang

neuroporus-anterior dan posterior. Belakang somit terakhir terdapat lipatan neural yang

mengembang dan menghilang dalam ectoderm (Yatim, 1982).

Bagian belakang lipatan neural membatasi suatu daerah dangkal pada ectoderm yang

disebut sinus phromboidalis. Stria primitiva terus makin menghilang. Daerah diantara kedua

lapisan ectoderm dari tiap lipatan neural yang menyatu terlepas sel-sel yang akan menjadi dua

batang neural crest di kiri-kanan bumbung neural. Neural crest ini bersegmen dan merupakan

primordial dari akar dorsal saraf spinal dan juga ganglia dari sistem saraf otonom (Yatim,

1982).

Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm

segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi rongga miosol. Mesoderm

intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk nefrotom yang

Page 8: Organo Genesis

bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang

melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan

ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).

Menurut Djuhanda (1981), embrio utuh akan membentuk 12 somit pada umur inkubasi

22 jam. Embrio ayam yang diinkubasi selama 33 jam akan memperlihatkan tahap-tahap pokok

perkembangan dan pembentukan sistem syaraf pusat dan sistem sirkulasi. Selama periode

inkubasi 33 jam menunjukan adanya perubahan pada daerah usus depan dan somit serta

diferensiasi pada mesoderm luser media yang menandai pembentukan organ urinaria. Vesikula

optika tersusun sebagai sepasang pertumbuhan kolateral prosencephalon. Vesikula ini secara

meluas dan menduduki seluruh luas kepala. Rongga vesikula optika (optisol), pada mulanya

mempunyai hubungan yang luas dengan rongga prosencephalon.

Gambar skematis embrio ayam umur 33 jam.

Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki ± 35 pasang somit.

Embrio mengalami pelekukan servikal, sehingga daerah rhombencephalon berada di sebelah

dorsal dan telencephalon mendekati perkembangan jantung. Lipatan kepala makin

Page 9: Organo Genesis

berkembang ke arah posterior, sebaliknya dengan amniotic tail fold (berkembang ke arah

anterior), dan lateral body fold semakin menutup. Mata terletak lebih ke arah kaudal dari pada

otosis. Daerah ventro-lateral rhombencephalon menjadi tempat berkembang derivat neural

crest berupa pasangan ganglion saraf-saraf kranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan

mesoderm yang akan berkembang menjadi upper limb bud atau wing bud, merupakan

primordia sayap, sedangkan di daerah cauda dibentuk lower bud yaitu primordia kaki

(Syahrum, 1994).

Gambar skematis embrio ayam umur 72 jam.

Permukaan blastoderma area opaka menjadi bertambah lebar, pada bagian posterior

tampak berbintik bintik, yaitu pulau-pulau darah yang kelak akan menjadi sebagaian besar

sistem pembuluh ekstra embrional. Area opaka yang berbintik-bintik sekarang disebut area

opaka vaskulosa. Bintik-bintik tersebut disebabkan penebalan-penebalan setempat pada

mesoderm yaitu pada lapisan splankhnis. Mula-mula pulau-pulau darah merupakan kumpulan

Page 10: Organo Genesis

sel-sel yang kompak, selanjutnya terjadi rongga dan terpisah menjadi kumpulan sel-sel sentral.

Sel-sel sentral ini kelak akan menjadi butir-butir darah yang mengandung hemoglobin,

sedangkan sel-sel perifer yang tinggal, membangun dinding pembuluh darah yang disebut

endothelium. Pulau-pulau darah itu sedemikian banyaknya, sehingga bersentuhan satu sama

lain, dan terjadi suatu jaringan pembuluh kapiler yang disebut retikulum. Akhirnya rongga-

rongga di dalam pulau darah tersebut diisi dengan plasma darah (Balinsky, 1970).

Page 11: Organo Genesis

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu mikroskop.

3.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain; foto, slide dan preparat Whole Mount

Embrio ayam berbagai umur.

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Turunan ektoderm dan endoderm

Dipelajari organogenesis dari organ-organ turunan ektoderm dan endoderm yang

tertera pada tabel (dalam buku petunjuk praktikum) pada embrio ayam umur 24 sampai 96jam.

3.2.2 Turunan mesoderm

Dipelajari organogenesis dari organ-organ turunan mesoderm pada embrio ayam umur

24-96 jam.

- Sistem peredaran darah

- Sistem urogenitalia

- Tunas anggota badan

Page 12: Organo Genesis

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Neurulasi pada Embryo ayam

No. Gambar Uraian

1. Embrio ayam umur 24 jam preparat

awetan

merupakan organogenesis dari embrio

ayam yang berumur 24 jam

lipatan neural telah mendekat satu sama

lain, terbentuk 6 somit, pembuluh darah,

dan sistem pencernaan.

2. Embrio ayam umur 24 jam skematis khorda timbul di bawah lipatan neural

pada sumbu tengah embrio

mesoderm pada kedua belah notochord

berdiferensiasi menjadi somit-somit

mesoderm

mesoderm dorsal lebih tebal dan

mesoderm lateral melebar diantara

ektoderm dan endoderm

Page 13: Organo Genesis

3. Embrio ayam umur 24 jam sayatan

melintang melalui usus depan

pada sayatan melintang melalui usus

depan dapan dilihat terdapat bibir dorsal,

blastoporua, sumbat yolk, dan arkenteron

4. Embrio ayam umur 24 jam sayatan

melintang porta usus depan

pada bagian atas terdapat ektoderm kepala,

dan neural crest

hypomere dibedakan atas 2 lapis yaitu

mesoderm somatik dan mesoderm

splanchnic

gabungan antara lapisan mesoderm

splanchnic dengan lapisan endoderm

disebut splanchnopleure

5. Embrio ayam umur 24 jam sayatan

melintang melalui usus tengah

pada sayatan melintang melalui usus

tengah terdapat keping neural, parit

neural, lipatan neural, ektoderm kepala,

mesenkim kepala, notochord, dan usus

tengah

notochord tidak mengalami

pembumbungan

notochord bersifat masif sejak terbentuk

pada tingkat gastrula

Page 14: Organo Genesis

6. Embrio ayam umur 33 jam preparat

awetan

terjadi proses pertumbuhan pembuluh

darah bersama darahnya

darah dan pembuluh tumbuh dari pulau-

pulau darah yang terdapat pada splanchnic

mesoderm di daerah yolk, di bawah

embrio

pulau-pulau darah terlihat pada daerah

area opaca yang disebut area opaca

vasculosa

7. Embrio ayam umur 33 jam sayatan

melalui vesikula optik

amnion terbentuk dari sebuah lipatan

melintang sehingga di daerah anterior

kepala embrio somatopleum akan

terangkat dan setelah menutupi kepala

embrio lipatan akan membalik ke

posterior sebagai lipatan kepala sehingga

membentuk tudung

kantong amnion terpisah dari khorion

kecuali di daerah cincin pusar

8. Embrio ayam umur 33 jam sayatan

melalui mesensefalon

jaringan ekstraembrional mesoderm

tumbuh berupa delaminasi dari lapisan

dalam trophoblast, yang kemudian

menyelaputi amnion, kantong yolk dan

allantois di sebelah luarnya

gabungan antara lapisan somatik

mesoderm dengan lapisan ektoderm

(epidermis)

Page 15: Organo Genesis

9. Embrio ayam umur 33 jam sayatan

melalui plakoda dan otik

terdapat plakoda otik, lipatan kepala,

farink, mesokardium dorsal,

epimiokardium, rongga perikardial,

kantung yolk, somato pleura, aorta dorsal,

endokardium, dan rhombensefalon

10. Embrio ayam umur 33 jam sayatan

melalui porta usus depan

terdapat rongga embrionik,

rhombensefalon, somatopleura, porta usus

depan, vena vitelin, kantung yolk, neural

crest, dan dorsal aorta

vena vitelin terbentuk dari jantung kapiler

subintestinal di bagian posterir

dorsal aorta terbentuk dari jantung kapiler

supraintestinal

11. Embrio ayam umur 33 jam sayatan

melalui nefrotom

terdapat spinal cord, somit, nefrotom,

rongga ekstraembrionik, usus tengah,

aorta dorsal, dan ektoderm

somit merupakan potongan-potongan

Page 16: Organo Genesis

epimere menurut letak anterior-posterior

12. Embrio ayam umur 48 jam preparat

awetan

akan membentuk hidung dan telinga

sampai umur 72 jam

hati juga akan terbentuk sampai umur 96

jam

telinga terdiri dari telinga dalam, tengah,

dan luar

plakode telinga berasal dari invaginasi

ektoderm yang menjulur ke dalam dermis

sekitar rhombosefalon

hati berkembang relatif cepat, mula-mula

terdapat dua lobus di kanan dan kiri yang

sama besar

13. Embrio ayam umur 48 jam sayatan

melalui vesikula optik

plakode telinga tengah berkembang

menjadi telinga tengah dan telinga dalam

telinga luar berasal dari 5-7 titik tumbuh

epidermis disekitar tempat plakode telinga

dalam

perkembangan hati bermula dari tonjolan

di sebelah ventral usus di daerah gerbang

usus anterior

Page 17: Organo Genesis

14. Embrio ayam umur 48 jam sayatan

melalui mata

tonjolan kranial bercabang dan

membentuk epitel sel hati

terdapat vena kardinal anterior, aorta

dorsal, lengkung aorta I, cawan optik,

pembuluh vitelin

lensa mata telah terbentuk

notochord masih bersifat masif

tonjolan kepala disebut dengan head fold

tonjolan ekor disebut dengan tail fold

tonjolan kepala dan ekor tersebut berada

diatas jaringan ekstraembrional

15. Embrio ayam umur 48 jam sayatan

melalui bagian-bagian jantung

aorta akan mengalami penurunan

somit merupakan potongan-potongan

epimere menurut letak anterior-posterior

pertumbuhan amnion ada dua macam yaitu

pelipatan somatopleure, dan peronggaan

embrioblast

proses peronggaan disebut dengan kavitasi

korion merupakan kantung besar dan

Page 18: Organo Genesis

umum yang menyelaputi kantung yolk

dan allantois

16. Embrio ayam umur 48 jam sayatan

melalui mesonefros

pada somit terjadi pelipata splanchnic

mesoderm bersama endoderm daerah

midgut (splanchnopleure), sehingga

terjadi dua daerah coelom, yaitu coelom

intraembrional, dan coelom

ekstraembrional

di dalam jaringan ekstraembrional terdapat

suatu rongga yang disebut dengan rongga

ekstraembrional atau rongga embrionik

usus tengah telah terbentuk

17. Embrio ayam umur 72 jam preparat

awetan

akan terbentuk paru-paru dan pankreas

sampai umur 96 jam

paru-paru berasal dari saluran

pencerernaan

pankreas dibentuk dari diverkulum yang

berasal dari sebelah dorsal dan ventral

saluran pencernaan tempat di sebelah

caudal kantong empedu

penbentukan sistem peredarah darah juga

akan merlanjut pada umur 72 jam ini

18. Embrio ayam umur 72 jam sayatan terdapat rongga amnion, somit, spinal

Page 19: Organo Genesis

melalui farink dan turunannya kord, notochord, mesensefalon, vena

kardinal anterior

aorta akan mengalami penurunan

somit terbentuk secara bertahap yaitu

mulai dari anterior ke posterior, sehingga

ada yang menetapkan tingkat-tingkat

pertumbuhan dari embrio menurut somit

yang telah terbentuk

19. Embrio ayam umur 72 jam sayatan

melalui paru-paru, jantung, dan mata

telah terbentuk retina yang terdiri dari

lapisan berpigmen, lapisan saraf, dan

vesikula lensa

epimere terdiri dari tiga daerah yaitu

dermatome (sebelah luar), myotome

(sebelah pinggir dalam), scleretome

(sebelah dalam)

katung yolk berasal dari diverculum

ventral midgut

peredaran darah ke kantung yolk

berfungsi untuk mengangkut sel induk

darah dan sel induk benih

20. Embrio ayam umur 72 jam sayatan

melalui porta usus depan

tunas sayap dan lipatan tubuh secara

lateral telah terbentuk

dinding amnion terdiri atas dua lapis yaitu

lapis dalam yang dibentuk oleh ektoderm

embrionik dan lapis luar yang berasal dari

ekstraembrionik

terdapat spinal cord, vena kardinal

postreior, aorta yang menurun, pronefros,

Page 20: Organo Genesis

mesenterium dorsal, vena vitelin, dan

porta usus depan

21. Embrio ayam umur 72 jam sayatan

melalui porta usus belakang

amnion berfungsi untuk mencegah embrio

menjadi kering, sebagai kolam renang

embrio, mencegah embrio melekat pada

selaput ekstraembrionik, meniadakan

goncangan, memberi keleluasan pada

embrio mengubah posisi, membantu

proses kelahiran, dan untuk menyerap

albumen

cairan amnion dihasilkan oleh dinding

amnion dan oleh kulit tubuh embrio

22. Embrio ayam umur 72 jam sayatan

melalui tunas kaki dan alantois

pembentuamnion dan korion diikuti oleh

pembentukan alantois

alantois berasal dari dari evaginasi bagian

ventro-median usus belakang atau

splanknopleura

alantois berupa kantong yang dindingnya

terdiri atas lapis dalam yang berasal dari

epitel endoderm usus, dan lapis luar yang

berasal dari mesoderm splankis

perkembangan jantung diawali dengan

penebalan splanchnic mesoderm di daerah

Page 21: Organo Genesis

anterior intestinal portal, yaitu daerah

yang membuka ke arah usus tengah dari

usus depan

23. Embrio ayam umur 96 jam preparat

awetan

sistem urogenital dan sistem pencernaan

telah terbentuk

bakal alat genitalia mula-mula berpisah

dari bakal ginjal pada mesomere

pembentukan sistem genital merupakan

suatu rangkaian pembentukan gonad yang

berasal dari mesonefros

selaput embrio pada janin ayam terdiri dari

lantois, kantung yolk, amnion, dan serosa

24. Skema pembentukan jantung

(embrio ayam umur 25-30 jam)

perkembang jantung diawali dengan

penebalan splanchnic mesoderm di daerah

anterior intestinal portal yaitu daerah yang

membuka ke arah usus tengah dari usus

depan

dari penebalan tersebut akan terbentuk

epimokardium dan endokardium yang

nantinya merupakan dinding dari tabung

jantung

terbenuk dua buluh jantung yang akhirnya

bersatu tepat disebelah yolk stalk

fleksura jantung yang menonjol ke kana

akan menjadi ventrikel

25. Pembuluh darah ekstra embrio

(embrio ayam umur 33 jam)

jaringa ekstraembrio merupakan jaringa

yang berada di luar tubuh embrio

Page 22: Organo Genesis

jaringan ini berfungsi sebagai selaput

embrio atau fetal membranes

selaput embrio berbentuk seperti kantung-

kantung

plasenta disebut dengan selaput

ekstraembrionik karena plasenta hanya

merupakan alat yang berfungsi selama

embrio dan fetus berkembang dalam

rahim induk

pada waktu melahirkan yang keluar dari

rahim induk selain fetus adalah cairan

darah

sel-sel tropoblasberhubungan dengan

dinding pembuluh darah selaput lendir

rahim dan cairan darah dalam pembuluh

darah induk

26. Preparat embrio ayam 42 jam terbentuk 23 somit

pada somit terjadi pelipata splanchnic

mesoderm bersama endoderm daerah

midgut (splanchnopleure), sehingga

terjadi dua daerah coelom, yaitu coelom

intraembrional, dan coelom

ekstraembrional

di dalam jaringan ekstraembrional terdapat

suatu rongga yang disebut dengan rongga

ekstraembrional

usus tengah telah terbentuk

4.2 Pembahasan

4.2.1 Umur Embrio 18 Jam

Page 23: Organo Genesis

Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan

somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio

dinamakan daerah ekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga

lapisan-lapisan ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Dengan terbentuknya

tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir

terpisah dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra

embrio menjadi semakin jelas. Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut

dengan lipatan kepala dan meisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala

membentuk sub sephal. Pada bagian lateral tubuh juga terbentuk lipatan tubuh lateral dan

memisahkan bagian ekstra dan intra embrio. Bagian posterior mengalami pelipatan dan

dukenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-lipatan tersebut

embentuk dinding saluran percernaan primitive. Bagian tengah usus tengah yang menghadap

yolk tetap terbuka dan pada daerah ini, dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding

usus pada kantung yol. Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai

yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk (Adnan, 2008).

Pembelahan lebih sukar dan terbatas pada suatu keeping pada kutup anima, disini

berlangsung pembelahan partial atau meroblastis. Sel-sel yang membelah itu membentuk

cangkang bentuk cakram yang disebut sebagai blastodis yang merupakan blastomer sentral

yang melepasan diri dari detoplasma di bawahnya dan terbentuk rongga sempit yang

merupakan bagian pinggir, blastomer tidak jelas terpisah dari detoplasma dan ia terus menerus

e dalam detoplasma (Yatim, 1994).

Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel

blastula secara dramatis. Gastrula berbeda rinciannya dari satu kelompok hewan dengan

kelompok hewan yang lainnya, tetapi suatu kumpulan perubahan seluler yang sama

menggerakkan pengaturan spasial embrio ini. Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah

perubahan-perubahan motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel dan perubahan dalam adhesi

(penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekuler matriks ekstraseluler. Hasil penting dari

gastrulasi adalah beberapa sel dekat permukaa blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih

dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut

gastrula (Campbell, 1987).

Page 24: Organo Genesis

Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau cakram

(diskoblastik) yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: periblas hipoblas dan juga

sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses dari pembentukan stria primitif yang terdiri

dari alur dan pematang primitif berupa garis dilinea mediana, Stria primitif berbentuk

sempurna pada inkubasi telur 18 jam (Sugiyanto, 1996).

4.2.2 Umur Embrio 24 Jam

Setelah inkubasi selama 24 jam, dapat dibedakan antara daerah intraembrional dengan

daerah ekstraembrional. Daerah ekstraembrional terdiri dari area pelusida dan area opaka.

Daerah kepala mengalami perkembangan agak cepat, namun karena adanya daerah batas

pertumbuhan (zone over growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-mula ke ventral,

setelah ke ventral daerah kepala agak terangkat dan melipat ke posterior. Hal ini diikuti oleh

lipatan entoderm, setelah inkubasi selama 24 jam, dapat dibedakan antara daerah

intraembrional dengan daerah ekstraembrional. Daerah ekstraembrional terdiri dari area

pelusida dan area opaka. Daerah kepala mengalami perkembangan agak cepat, namun karena

adanya daerah batas pertumbuhan (zone over growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-

mula ke ventral, setelah ke ventral daerah kepala agak terangkat dan melipat ke posterior. Hal

ini diikuti oleh lipatan entoderm, sehinga terbentuklah kantong buntu sebelah anterior yang

membuka kea rah kunir, disebut anterior intestinal portal (seperti gerbang menuju terowongan

yang buntu). Kantong buntu di sebelah anterior adalah fore gut (usus depan), sedangkan ke

sebelah posterior entoderm masih lurus sampai ke primitive streak. Celah di sebelah ventral

kepala akibat terjadinya lipatan kepala disebut “subcephalic pocket”. Lapisan tepi yang

membatasi fore gut disebut “margin of intestinal portal”.

Sesuai dengan bertambah tuanya usia embrio, terjadilah penutupan neural fold secara

bertahap mukai daerah di atas AIP kea rah anterior dan ke posterior. Dengan demikian

terbentuklah tabung otak, namun di bagian paling anterior neral fold tidak segera menutup,

daerah ini dinamakan anterior neuropore. Bagian posterior neural fold sebagian besar masih

belum menutup.

Jumlah pasangan somit yang dibentuk oleh terjadinya segmentasi mesoderm di kiri

kanan notokor adalah ± 5 pasang. Somit disebut juga dorsal mesoderm yang akhirnya

Page 25: Organo Genesis

mengalami differensiasi ke lateral menjadi: intermediate mesoderm dan lateral mesoderm.

Selanjutnya lateral mesoderm juga mengalami pemisahan, sebagian mendekati ectoderm,

disebut somatic mesoderm dan sebagian mendekati entoderm disebut splachnic mesoderm.

Dalam 24 jam inkubasi ternyata splachnic mesoderm di daerah AIP mengalami p-

enebalan yang nantinya akan berkembang menjadi buluh jantung, sedangkan di daerah opaka

(area opaca) mesoderm berkelompok (memberi gambaran gelap secara mikroskopik) disebut

“blood island” dan area opaka sekarang dinamakan “area vasculosa”.

Pembuluh darah merupakan derivate mesoderm. Di daerah ekstraembrional, pembuluh

darah disusun oleh kelompok-kelompok mesoderm yang disebut blood island dengan

membentuk jaringan pembuluh darah halus kemudian bersatu dan akhirnya terbentuklah

pembuluh balik ke badan embrio yaitu vena vitelina yang bermuara di dalam sinus venosus

(setelah tabung jantung mengalami diferensiasi).

4.2.3 Umur Embrio 33 Jam

Embrio umur 33 jam, bumbung neural yang telah terbentuk dapat dibedakan menjadi

bagian anterior yang agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai bumbung.

Persatuan lipatan neural yang paling akhir, terjadi di bagian depan dan di belakang, sehingga

terbentuk lubang-lubang neuroporus-anterior dan posterior. Belakang somit terakhir terdapat

lipatan neural yang mengembang dan menghilang dalam ectoderm (Yatim, 1982).

Bagian belakang lipatan neural membatasi suatu daerah dangkal pada ectoderm yang

disebut sinus phromboidalis. Stria primitiva terus makin menghilang. Daerah diantara kedua

lapisan ectoderm dari tiap lipatan neural yang menyatu terlepas sel-sel yang akan menjadi dua

batang neural crest di kiri-kanan bumbung neural. Neural crest ini bersegmen dan merupakan

primordial dari akar dorsal saraf spinal dan juga ganglia dari sistem saraf otonom.

Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm

segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi rongga miosol. Mesoderm

intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk nefrotom yang

bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang

melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan

ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).

Page 26: Organo Genesis

Menurut Djuhanda (1981), embrio utuh akan membentuk 12 somit pada umur inkubasi

22 jam. Embrio ayam yang diinkubasi selama 33 jam akan memperlihatkan tahap-tahap pokok

perkembangan dan pembentukan sistem syaraf pusat dan sistem sirkulasi. Selama periode

inkubasi 33 jam menunjukan adanya perubahan pada daerah usus depan dan somit serta

diferensiasi pada mesoderm luser media yang menandai pembentukan organ urinaria. Vesikula

optika tersusun sebagai sepasang pertumbuhan kolateral prosencephalon. Vesikula ini secara

meluas dan menduduki seluruh luas kepala. Rongga vesikula optika (optisol), pada mulanya

mempunyai hubungan yang luas dengan rongga prosencephalon.

4.2.4 Umur Embrio 48 Jam

Tidak berbeda jauh dengan pengamatan pada embrio ayam masa inkubasi 48 jam,

organ-organ pada mebrio masa inkubasi ini juga tidak dapat diamati dengan jelas, akan tetapi

menurut teori, pada stadium ini, kepala embrio mengalami pelekukan (Cephalic flexure)

sehingga mesensephalon nampak di sebelah dorsal, sedangkan prosensephalon dan

rombensephalon tampak sejajar. Badan embrio memutar sepanjang sumbunya sehingga bagian

kiri menjadi di atas kunir sedangkan pandangan dari dorsal tampak kepala bagian kanan;

badan bagian posterior masih menunjukkan bagian dorsal (pandangan dari atas). Bagian badan

sebelah tengah telah menunjukkan adanya lipatan lateral (lateral body fold) sedangkan di

daerah ekor telah terjadi pula tail fold (lipatan yang akan menyelubungi daerah ekor). Lama-

kelamaan, seluruh badan embrio berada berada dalam selubung amnion, setelah semua

lipatan-lipatan bertemu.

Tabung otak telah terbagi menjadi 5 gelembung otak. Prosensephalon berkembang

menjadi telensephalon dan diensephalon, mesensephalon tetap, sedangkan rhombensephalon

menjadi meten dan myelencephalon. Metensephalon dengan atap tebal sedangkan

myelensephalon dengan atap lebih tipis, korda spinalis telah menutup, sinus rhomboidalis

menghilang. Setiap lens placode melakukan lipatan ke dalam (invaginasi) membentuk lens

vesicle. Pada waktu yang bersamaan, dinding optic vesicle juga mengadakan invaginasi

membentuk optic cup. Optic cup tidak sempurna, ada bagian tanpa dinding yang disebut

choriod fissure.

Page 27: Organo Genesis

Di daerah faring (usus depan) telah terbentuk tiga pasang kantong faring (pharyngeal

pouch) merupakan evaginasi lateral, sedangkan sejajar kantong faring ke II terdapat evaginasi

ventral membentuk kelenjar tiroid. Di depan pharyngeal membran yang dibentuk oleh

stomodeum terjadi pula lekukan head ectoderm (tepat di depan infundibulum, yaitu evaginasi

ventral lantai diensephalon) membentuk kantong Rathke (Rathke pouch) yang nantinya akan

emnjadi hipofise bagian anterior. Di samping itu, ectoderm kepala mengadakan pula

invaginasi berhadapan dengan kantong faring terbentuklah 3 pasang branchial groove.

Tabung jantung telah melekuk dan memutar (karena ruang perkembangan sangat

terbatas) membentuk huruf S. jantung terdiri dari: sinus, venosus, atrium, ventrikel, bulbus dan

ventral aorta. Sinus venosus tempat bermuara vena vitelina dan vena kardinalis komunis. Vena

vitelina telah berfungsi mengalirkan kunir dari kantong kunir (yolk sac) ke badan

embriosebagai makanan bagi embrio yang sedang berkembang. Sedangkan duktus cuvier

mengembalikan darah daerah kepala melalui vena kardinalis anterior dan dari badan bagian

posterior melalui vena kardinalis posterior. Pada stadium ini telah terjadi sirkulasi darah dalam

badan embrio.

Pembentukan somit makin memanjang kearah posterior yang selanjutnya

berdiferensiasi emnjadi sklerotom, myotom dan dermatom. Daerah nephrotom menunjukkan

perkembangan baru yaitu terbentuknya ginjal mesonephros yang merupakan lanjutan ginjal

pronephros (mulai tingkat somit kelima pada embrio ayam). Pasangan tubulus-tubulus ginjal

yang kedua sekarang mulai berdiferensiasi antara nephrotom tingkat somit ke 13-14. Mula-

mula berbentuk kantong (vesicle), kemudian menjadi tubulus-tubulus mesonefros, yang

masing-masing bermuara dalam duktus mesonefros (sebelumnya adalah duktus pronefros).

Mesonerfros merupakan ginjal yang berfungsi pada embrio yang sedang berkembang, namun

bukan ginjal tetap bagi anak ayam.

Pada akhir perkembangan embrio 48 jam inkubasi terbentuk dua membran

ekstraembrional yaitu amnion, membrane berbentuk kantong berisi cairan yang langsung

membungkus badan embrio; yang kedua adalah khorion, membrane yang membungkus

embrio dan semua struktur ekstraembrional (amnion, ylk sac, dan allontois).

Perkembangannya berasal dari somatopleure ekstraembrional yang melakukan lipatan sirkuler

mengelilingi badan embrio.

Page 28: Organo Genesis

4.2.5 Umur Embrio 72 Jam

Pada embrio ayam unmur 72 jam, organ-organ embrio tidak dapat diamati dengan

seksama karena organ-organ tersebut tidak nampak trerlalu jelas. Akan tetapi, memnurut teori

embrio mengalami pelekukan servikal (cervical fleksure), sehingga daerah rhombensephalon

(metencephalon dan mielencephalon) berada di sebelah dorsal dan telencephalon mendekati

perkembangan jantung. Lipatan kepala makin berkembang kea rah posterior, sebaliknya

dengan amniotic tail fold (berkembang kea rah anterior) dan latelar body fold semakin

menutup. Mata ereletak lebih ke arah caudal dari pada otosis. Di daerah ventro lateral

rombencephalon berkembang derivate neural crest berupa pasangan ganglion saraf-saraf

cranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm yang akan berkembang menjadi

upper limb bud atau wing bud, merupakan primordial sayap. Sedangkan di daerah cauda

dibentuk lower limb bud, yaitu primordial kaki.

Rongga tabung otak terdiri dari :

a. Ventrikel lateral di daerah hemisphere cerebri berisi cairan otak.

b. Ventrikel 3 pada diencephalons.

c. Aquaduct cerebri, rongga dalam mesencephalon.

d. Ventrikel 4 pada rhombencephalon dan terakhir kanalis centralis pada korda spinalis.

Di daerah ventro-lateral mesencephalon terdapat ganglionV (ganglion semilunaris) dari

nervus trigeminus yang mempersarafi mata dan daerah branchial arch yang I (daerah maxilla

dan mandibula). Dekat otosis terdapat gambaran gelap yang menunjukkan ganglion genikuli

dari nervus VII (nervus fasialis), dan ganglion VIII (nervus akustikus) yang mempersarafi

telinga bagian dalam. Di daerah posterior otosis terdapat ganglion IX yang terdiri dari bagian

proksimal, yaitu ganglion superior dan bagian distal, yaitu ganglion petrosal dari nervus

glosofaringeal yang mempersarafi daerah arkus branchialis dua dan tiga (bagian lidah dan akar

lidah). Pada daerah medulla spinalis terdapat pula pasangan masa, yaitu ganglion-ganglion

spinalis dari saraf-saraf spinal.

Olfactory pit, merupakan invaginasi ectoderm kepala daerah telencephalon. Optic stalk

tampak setelah dibentuknya optic cup dan chorioid fissure. Invaginasi ectoderm kepala di

depan optic cup akan membentuk lensa dan setelah terlepasnya kantong lensa, ectoderm

tersebut menutup kembali yang selanjutnya membentuk kornea. Disini tampak adanya induksi

Page 29: Organo Genesis

berantai yaitu optic cup, merangsang proses pembentukan lensa dan selanjutnya lensa

merangsang pembentukan kornea.

Usus tengah terletak di atas kantong kunir (yolk sac) yang terbuka kea rah usus depan

(fore gut) dan usus belakang (hind gut) melalui intestinal portal. Usus belakang mengalami

suatu difertikulum ventral membentuk kantong allantois yang agak melebar. Tepat di sebelah

caudal allantois ectoderm dan entoderm bersatu membentuk membrane kloaka (kloacal

membrane) yang kalau pecah akan membentuk anus. Lebih caudal lagi, usus belakang

berakhir membentuk tail gut yang pendek.

4.2.6 Umur Embrio 96 Jam

Pada jam ke-96 sel permulaan untuk lidah mulai terbentuk. Pada masa ini, embrio

terpisah seluruhnya dari kuning telur dan berputar ke kiri. Sementara itu, jaringan saluran

pernafasan terlihat mulai menembus selaput cairan.

Page 30: Organo Genesis

BAB V

KESIMPULAN

Somit disebut juga mesoderm dorsal atau epimer. Mula-mula ditemukan jaringan

mesoderm yang terletak di sepanjang tubuh dan dekat sumbu badan. Pada ayam dan beberapa

vertebrata lain embrio dalam stadium plat neuralis, jaringan somitnya berada di bawah plat

neuralis. Somit dengan notochord disebut mesoderm notochord. Somit terbentuk pertama pada

usia 19 jam eram dan selanjutnya tiap jam akan tumbuh satu somit, sehingga dapat ditentukan

usia embrio. Segmentasi somit semakin banyak sesuai dengan umur embrio.

Organogenesis meliputi tahap-tahap pembentukan organ turunan ektoderm,

mesoderm, endoderm. Proses pembentukan organ turunan ektoderm, mesoderm, endoderm

adalah dengan melalui perhitungan jumlah pengeraman telur yang dihitung dalam jumlah jam

yakni umur 19 jam dimana mulai terbentuk somit yang pertama selanjutnya akan terbentuk

satu somit pada tiap jamnya, pada umur 24 jam, lipatan neural telah saling mendekat satu

sama lain dan terbentuk 4-5 pasang somit mesoderm yang keduanya di kiri-kanan notochord,

di bagian tengah janin umur 33 jam. Usia 33 – 72 jam akan terbentuk bakal mata dan otak.

Usia 48 – 72 jam terbentuk bakal hidung dan telinga. Janin usia 24 – 96 jam terbentuk saluran

pencernaan. Usia 48 – 96 jam terbentuk hati, pada usia 72 – 96 jam terbentuk paru – paru.

Pada usia 72 jam juga terbentuk pankreas. Janin usia 24 – 72 jam terbentuk pembuluh darah,

pada usia 96 jam terbentuk sistem urogenital. Pada saat neurulasi terbentuk 3 tahapan yakni

keping neural, neural crest, dan pembentukan bumbung neural.

Page 31: Organo Genesis

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Perkembangan Embrio Ayam Dari Hari Ke Hari.

http://www.education.biologyBelantarakreatif.blogspot.com/2008/11 embrio. html

53. Diakses pada tanggal 5 Desember 2011.

Balinsky, B.I. 1970. An Introduction to Embryology. W.B. Saunder Company, London.

Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Campbell, N.A; J.B Reece dan L.G Mitchell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga.

Jakarta

Carlson, B. (1991). Patten’s Foundations Of Embriology ed. 7. Mc Graw Hill, Inc: New York

Djuhanda, T. (1981). Embriologi Perbandingan. Amico. Bandung

Huettner, A.F. 1961. Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates. The Mc

Millan Company, New York.

Kimball, J.W. 1983. Biologi 2 Edisi 1. Erlangga: Jakarta.

Nelson, O. R. 1953. Comparative Embryology of The Vertebrates. The Blankston Co. Inc,

New York.

Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA. ITS

Saunders, J.W. 1982. Developmental Biology. MacMillan Publishing Co., New York.

Soeminto, 2000. Embriologi Vertebrata. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto.

Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito. Bandung

Page 32: Organo Genesis

SKEMA KERJA

A. Turunan ektoderm dan endoderm

- dipelajari organogenesis ektoderm dan endoderm

- diisi keterangan gambar yg disediakan

B. Turunan mesoderm

- dipelajari organoganesis turunan mesoderm embrio ayam 24-96 jam

- dipelajari sistem peredaran darah, sistem urogenitalia, dan tunas anggota badan

Foto, slide, dan preparat Whole Mount

Embrio ayam berbagai umur

Hasil

Foto, slide, dan preparat Whole

Mount Embrio ayam berbagai umur

Hasil

Page 33: Organo Genesis

DISKUSI

1. - Pembentukan mata

Optic vesicle setentang dengan lens pit, sepasang kiri kanan otak. Mula – mula

optic vesicle memiliki hubungan dengan diensefalon disebut optik stalk. Kemudian bagian

terluar mengadakan invaginasi lens pit ke arah luar, terbentuk optik cup yang terdiri dari dua

lapis sel. Lapisan terluar disebut lapisan berpigmen, sebelah dalam lapisan retina. Lapisan

berpigmen tumbuh menjadi lapisan koroid. Sedangkan lapisan retina menjadi lapisan

definitive. Optik stalk kemudian menyusul menjadi syaraf mata. Lens pit terus invaginasi

membentuk lens vesikel. Hubungan vesikel ini kemudian terputus dari ektoderm sehingga

membentuk bakal lensa.

Sel-sel mesenkim menyelaputi optik cup menghasilkan vaskulosa choidea, sclera,

kornea, dan cairan humor aqueus dan humor viteus. Otot-otot mata tumbuh dari sel-sel

mesenkim. Iris tumbuh dari optik cup.

- Pembentukan Telinga

Telinga terdiri dari telinga luar, tengah dan dalam. Plakode telinga berasal dari

invaginasi ektoderm yang menjulur ke dalam dermis sekitar romosenfalon. Invaginasi ini

menghasilkan gelembung bakal telinga yang kemudian lepas dari epidermis kulit. Plakode

telinga tengah ini berkembang menjadi telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar yang

lebih dikenal sebagai daun telinga berasal dari 5-7 titik tumbuh epidermis di sekitar tempat

plakode telinga dalam. Titik tumbuh itu berkembang menjadi dentik-dentik epidermis. Dalam

proses pembentukan daun telinga, mesenkim yang ada di antara 2 lapis epidermis yang

membentuk daun telinga berdiferensiasi membentuk tulang rawan endokondral.

2. - Perkembangan Hati

Perkembangan hati bermula dari tonjolan di sebelah ventral usus di daerah

gerbang usus anterior. Jendolan ini juga disebut diverkulum hati. Jendolan kranial bercabang

dan membentuk epitel sel hati. Pembuluh darah vena porta dan vena hepatica mengadakan

proliferasi dan berpasangan pada parenkim hati. Di antara parenkim hati terdapat rongga

sinusoid. Hati terbagi-bagi menjadi lobulus hati oleh sel sepitel hati. Diverkulum hati bagian

kranial terbentuk ductus koledikus. Hati berkembang relatif cepat, mula-mula ada dua lobus di

Page 34: Organo Genesis

kanan dan di kiri yang sama besar. Adanya lambung di bagian abdomen kiri menghambat

perkembangan lobus kiri sehingga besarnya tidak sama.

- Perkembangan Paru-Paru

Paru-paru berasal dari saluran pencernaan. Bagian tengah farings keluar atas laring

trakhea yang akan tumbuh ke arah ventral, alur laring trakea bercabang dua, batas permukaan

trakea, bronki, dan saluran alveolus paru-paru berasal dari endoderm. Bronkus primer sebelah

kanan bercabang menjadi 3 buah, masing-masing cabang bronkiolus apikal, tengah, dan

bawah. Dari bronkus kiri bercabang kiri yaitu : bronkus atas dan bawah. Dari kelima bronkus

ini bercabang lagi membentuk bronkiolus. Percabangan yang kecil menjadi bronkiolus

respiratorius. Terakhir saluran kecil disebut saluran ductus alveolaris yang ujungnya berbentuk

kantung disebut alveolus. Jaringan paru-paru yang sebelumnya yang berbentuk kelenjar segera

berubah menjadi jaringan yang banyak udara. Vaskularisasi di sekitar alveolus menjadi

banyak. Percabangan di sini tergantung pada interaksi dengan mesenkim yang ada di

sekelilingnya.

3. Jumlah somit dapat digunakan dalam penentuan umur embrio :

Somit disebut juga mesoderm dorsal atau epimer. Mula-mula ditemukan jaringan

mesoderm yang terletak di sepanjang tubuh dan dekat sumbu badan. Pada ayam dan beberapa

vertebrata lain embrio dalam stadium plat neuralis, jaringan somitnya berada di bawah plat

neuralis. Somit dengan notochord disebut mesoderm notochord. Somit terbentuk pertama pada

usia 19 jam eram dan selanjutnya tiap jam akan tumbuh satu somit, sehingga dapat ditentukan

usia embrio. Segmentasi somit semakin banyak sesuai dengan umur embrio.

4. - Gerak torsi : gerakan otot yang membuat anggota badan menjadi lurus.

- Gerak fleksi : gerakan otot yang menyebabkan pembengkokan badan.

5. Proses pembentukan jantung

Perkembangan jantung diawalideangan penebalan splanchnic mesoderm di daerah

anterior intestinal portal, yaitu daerah yang membuka ke arah usus tengah dari usus depan.

Page 35: Organo Genesis

Dari penebalan tersebut akan terbentuk epimorkadium dan endokardium yang

nantinya merupakan dinding dari tabung jantung. Selanjutnya terbentuk dua buluh jantung

yang akhirnya bersatu tepat di sebelah yolk stalk. Sinus venusus dan atrium akan dibentuk

pada daerah dimana kedua vena omfalomesenterika bersatu. Fleksura jantung yang menonjol

ke kanan akan menjadi ventrikel. Dibentuk bulbus arteiosus di belakang trunkus arteiosus.

Pada akhir minggu pertama telah terjadi pembagian ventrikel kanan kiri. Bulbus terbagi atas

dua pembuluh, yang satu keluar dari ventrikel kiri dan yang lainnya akan keluar dari ventrikel

kanan. Pada waktu embrio arteri pulmonalis masih dihubungkan dengan otot oleh duktus

bothali.

6. Proses pembentukan anggota badan