Odonto Genesis

22
1. Odontogenesis 1. Tahap – Tahap Odontogenesis Kuncup gigi ada 3 bagian : 1. Organa email (dari ektoderm mulut) nantinya akan membentuk email gigi 2. Papila dentis (dari mesenkim) nantinya akan membentuk dentin dan pulpa 3. Sakus dentis (dari mesenkim) nantinya akan membentuk lapisan sementum dan ligamen periodontal Pertumbuhan dan perkembangannya : 1. Tahap kuncup (Bud Stage) Pada minggu ke-6 lapisan basal epitel mulut (stomodeum) berproliferasi lebih cepat daripada sel-sel yang berdekatan. Penebalan ini terjadi pada tempat bakal gigi yang disebut Lamina Dentis, ini terjadi pada masing-masing rahang dan membentuk pita atau lembaran sel ektoderm yang mengikuti bentuk lengkung rahang. Pada kedua lamina dentis tersebut terdapat 10 tonjolan calon gigi. Gigi seri akan tumbuh lebih dulu, organa email akan terbelah 2 yaitu, gigi susu dan gigi permanen. Pada molar permanen tidak ada gigi susu sehingga organa email tidak membelah namun memanjang ke posterior. 2. Tahap topi (Cap Stage) Organa email yang membesar dan berubah jadi bentuk topi dengan permukaan luar topi menghadap rongga mulut. Jaringan mesenkhim yang terletak dibawah organa email akan berubah menjadi papila dentis. Papila dentis ini yang akan membentuk dentin dan bakal pulpa. Jaringan mesenkhim disekitarnya memadat dan tampak fibrosa yang membentuk sakus dentis.

description

odontogenesis

Transcript of Odonto Genesis

Page 1: Odonto Genesis

1. Odontogenesis

1. Tahap – Tahap Odontogenesis

Kuncup gigi ada 3 bagian :

1. Organa email (dari ektoderm mulut) nantinya akan membentuk email gigi

2. Papila dentis (dari mesenkim) nantinya akan membentuk dentin dan pulpa

3. Sakus dentis (dari mesenkim) nantinya akan membentuk lapisan sementum dan

ligamen periodontal

Pertumbuhan dan perkembangannya :

1. Tahap kuncup (Bud Stage)

Pada minggu ke-6 lapisan basal epitel mulut (stomodeum) berproliferasi lebih cepat

daripada sel-sel yang berdekatan. Penebalan ini terjadi pada tempat bakal gigi yang

disebut Lamina Dentis, ini terjadi pada masing-masing rahang dan membentuk pita

atau lembaran sel ektoderm yang mengikuti bentuk lengkung rahang. Pada kedua

lamina dentis tersebut terdapat 10 tonjolan calon gigi. Gigi seri akan tumbuh lebih

dulu, organa email akan terbelah 2 yaitu, gigi susu dan gigi permanen. Pada molar

permanen tidak ada gigi susu sehingga organa email tidak membelah namun

memanjang ke posterior.

2. Tahap topi (Cap Stage)

Organa email yang membesar dan berubah jadi bentuk topi dengan permukaan luar

topi menghadap rongga mulut. Jaringan mesenkhim yang terletak dibawah organa

email akan berubah menjadi papila dentis. Papila dentis ini yang akan membentuk

dentin dan bakal pulpa. Jaringan mesenkhim disekitarnya memadat dan tampak

fibrosa yang membentuk sakus dentis.

3. Tahap bel (Bell Stage)

Papila dentis mendesak tepi-tepi organa email ke bawah dan membentuk organa email

tampak seperti bel. Pada fase ini hubungan lamina dentis dengan rongga mulut

terputus. Bagian tepi organa email terus bermigrasi kedalam sehingga bentuk organa

email tampak seperti bel.

Page 2: Odonto Genesis

Sel-sel epitel email berdiferensiasi menjadi sel torak yang disebut ameloblast. Pada

tahap ini bagian tepi papila dentis berdiferensiasi menjadi Odontoblast dan

membentuk email.

2. Pembentukan Jaringan Keras Atau Crown Stage

Pembentukan jaringan keras menandakan the crown stage dalam pembentukan gigi. Hingga tahap bell stage selesai, semua sel epitel internal dental secara terus-menerus membelah untuk mendukung perkembangan tooth germ.

Pada tempat pembentukan future cusp tips, dimana dentin akan terbentuk pertama kali, aktivitas mitosis berkurang dan sel-sel batang yang kecil pada sel epitel internal dental memanjang. Perubahan ini juga terjadi pada dental papilla yang letaknya berdekatan.

Ectomesenchymal yang tidak berdiferensiasi meningkat cepat sizenya dan

akhirnya berdiferensiasi menjadi odontoblasts, yaitu sel yang membentuk dentin. Size yang meningkat tersebut menyebabkan hilangnya acellular zone diantara dental papilla dan epitel internal dental.

Odontoblasts secara progresif berdiferensiasi dalam papilla dan mulai membentuk matriks organik dentin, kolagen, dan bahan dasar yang akhirnya termineralisasi.

Setelah matriks organik tersimpan, odontoblast berpindah ke bagian tengah dental papilla, menempati belakang perpanjangan sitoplasma dimana dentin telah terbentuk.

Kemudian setelah dentin pertama terbentuk, sel-sel internal dental epithelium diferensiasi lebih lanjut, membentuk fungsi sekretori dan memproduksi matriks organik pada permukaan dentin yang baru terbentuk.

Matriks organik tersebut sebagian termineralisasi dan membentuk enamel pada mahkota.

Sel pembentuk enamel, ameloblast, berpindah dari dentin.Pembentukan enamel tidak dapat dimulai hingga beberapa dentin

Page 3: Odonto Genesis

terbentuk. Ketergantungan kedua jaringan ini adalah contoh dari reciprocal induction.

Sebelum dentin terbentuk, nutrisi dental organ datang dari dua sumber, yaitu :

1. pembuluh darah pada dental papilla

2. pembuluh darah pada bagian lateral epitel eksternal dental

Ketika dentin terbentuk, terputuslah sumber nutrisi dari pembuluh darah dan menyebabkan penurunan nutrisi dental organ yang drastic, namun keadaan ini akan segera diatasi oleh runtuhnya stellate reticulum (hingga tahap ini, ameloblast menggunakan glycogen yang tersimpan dalam sitoplasma)

3. Pembentukan Akar

Akar gigi tersusun dari dentin. Sel epitel juga memprakarsai pembentukan odontoblast dentin pada akar. Odontoblast terbentuk saat epitel dental internal (IEE) dan epitel dental eksternal (OEE) berploriferasi dari cervical line dental organ untuk membentuk lapisan ganda pada sel yang dikenal sebagai Hetwig’s epithelial root sheath yang tumbuh di dental papilla antara papilla dan dental follicle. Root sheath ini dikelilingi oleh epithelial diaphragm.

A : Enamel organ

B : Dental papilla

C : Dental follicle

Inner epithelium pada root sheath secara progresif mengelilingi dental papilla, sel epitel tersebut memprakarsai diferensiasi odontoblast pada bagian perifer papilla. Pada akar yang bercabang dua, primary apical foramen diubah menjadi dua secondary apical foramina. Sisa sel epitel dikenal sebagai epithelial cell rests of Malassez.

1. rooth of tooth

Page 4: Odonto Genesis

2. dentin

3. predentin

4. epithelial diaphragm

5. outer dental epithelium

6. epithelial rests

7. odontoblasts

2. Struktur Lapisan Gigi

1. Email Gigi

Email adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan

bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast.

MeskAipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari

makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang

kita makan dan menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat

kerusakan email gigi.

Jaringan email gigi tidak mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi kerusakan

yang terbatas hanya pada email tidak akan terasa sakit. Bila terjadi kerusakan pada

email, tidak dapat mengadakan pemulihan diri dengan sendirinya seperti halnya pada

tulang atau jaringan dentin.

Sifat Fisik email:

Page 5: Odonto Genesis

Email biasanya berwarna putih, namun terkadang berwarna kekuningan karena refleksi dari warna dentin.

Sifat Kimia Email:

Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip seperti keramik. Zat anorganik utamanya adalah kristal hidroksi apatit.

Secara mikroskopis, lapisan email tersusun oleh prisma email yang merupakan kristal

hidroksiapatit  dengan pola orientasi yang khas. Meski strukturnya keras dan padat,

email mampu dilewati oleh ion dan molekul tertentu misalnya zat warna dari makanan

atau minuman tertentu.

Email menutupi mahkota anatomis gigi dengan ketebalan yang berbeda-beda di

daerah-daerah tertentu, email paling tebal di daerah permukaan kunyah gigi (di insisal

gigi insisif dan oklusal gigi molar), dan semakin kebawah makin menipis. Ketebalan

juga berbeda-beda pada jenis gigi yang berbeda, yaitu:

          -  Incisal ridge insisif = ± 2 mm                -  Cusp premolar = 2.3 – 2.5 mm                -  Cusp molar = 2.5 – 3 masing-masing

Perkembangan Enamel:

Perkembangan enamel terdiri dari 2 tahap kalsifikasi:

1. Mineralization Stage

Tahap dimana ameloblast meletakkan matriks dan deposisi jutaan kristal

hidroksiapatit dalam matriks tersebut. Matriks enamel disekresikan oleh suatu

penggembungan asimetris yang disebut sebagai Tomes process ameloblast.

Terlihat pertama di ujung cusp dan lebih jauh menuju garis servikal.

2. Maturation Stage

Page 6: Odonto Genesis

Selama tahap ini, kristal tersebut akan membesar sampai kepadatan kristal

tersebut meningkat. Ameloblast memproduksi matriks 4 mm/hari. Tiap hari

ke-4 terlihat perubahan dalam perkembangan rod, dan terbentuk garis

kecoklatan di enamel, yang disebut striae of Retzius, yang melengkung secara

oklusal dan menjauhi DEJ. Manifestasi permukaan striae of Retzius disebut

imbrications line, yang biasa dilihat pada permukaan labial gigi anterior

berupa garis horizontal di mahkota.

Nasib organa email selama perkembangan email:

Selama ameloblast bergerak menjauhi DEJ menuju OEE(outer enamel

epithelium), hal tersebut mulai mengurangi ukuran lapisan stratum intermedium dan

stellate reticulum, dan akhirnya kehilangan identitas ketika ameloblast berkontak

dengan OEE. Di titik inilah ameloblast menghentikan pembentukan enamel. Tugas

akhir dari ameloblast adalah meletakkan lapisan proteksi di atas enamel, yang

disebut kutikula enamel primer atau membrane Nasmyth. Membrane ini akan

membungkus mahkota selama beberapa bulan setelah erupsi gigi sampai akhirnya

terlepas akibat sikat gigi atau pengikisan lain. Membrane ini memberikan noda hijau

atau kuning pada gigi anak-anak yang beru erupsi, terutama pada 1/3 servikal

mahkota.

Setelah proses di atas, ameloblast akan bercampur dengan OEE, yang disebut

epitel enamel tereduksi, yang akan memproduksi kutikula enamel sekunder untuk

menahan gigi ke gusi.

Komponen-komponen dari enamel yang sudah mengalami proses maturisasi:

1. Enamel Rods/Enamel prisms

Merupakan struktur dasar enamel yang terbentuk dari kristal hidroksi apatit

yang tersebar mulai dari dentinoenamel junction (DEJ) sampai ke

permukaan gigi.

2. The lines of Retzius

Merupakan gambaran garis pertumbuhan email. Garis melengkung secara

oklusal dan menjauhi DEJ.

Page 7: Odonto Genesis

3. Imbrications lines dan perikymata

Keduanya terdapat di lapisan non-masticatory dari beberapa gigi didalam

rongga mulut. Keduanya biasanya akan hilang seiring dengan pemakaian

fungsional gigi, kecuali pada daerah servikal beberapa gigi, terutama gigi

atas permanen incisive 1, caninus, dan premolar 1.

4. The neonatal line

Garis ini menandakan stress atau trauma dari ameloblast selama kelahiran

seseorang. The neonatal line ditemukan di semua gigi susu dan di cusps

terbesar dari gigi permanen molar 1.

5. Enamel spindles

Berasal dari odontoblas yang masuk ke dalam basement membrane sebelum

termineralisasi menjadi DEJ.

6. Enamel tufts

Merupakan bentuk lain dari gambaran mikroskopis enamel yang memiliki

ciri berbentuk kecil, hitam, dan dekat DEJ.

7. Enamel lamellae

Enamel lamellae berbentuk lebih sempit dan lebih panjang dari enamel

tufts.

A. Enamel lamella;

B. Enamel tufts;

C.Enamel spindle

2. Dentin

Dentin adalah zat antara email (zat di mahkota) atau semen (zat di akar) dari gigi dan ruang pulpa. Dentin disekresikan oleh odontoblast. Pembentukan dentin dikenal sebagai dentinogenesis. Yang menyerap, bahan warna kuning tersusun atas 70% bahan anorganik, 20% bahan organik, dan 10% air. Karena lebih lembut daripada email, dentin membusuk lebih cepat dan menjadi sasaran

Page 8: Odonto Genesis

lubang hebat jika tak dirawat sebagaimana mestinya. Namun tetap berlaku sebagai lapisan protektif dan menyokong mahkota gigi.

Dentin merupakan jaringan konektif termineralisasi dengan matrik organik protein berkolagen. Komponen anorganik dentin terdiri atas Hidroksi Apatit. Dentin mengandung struktur mikroskopis yang disebut pipa dentin yang merupakan kanal berukuran kecil yang menyebar ke luar melalui dentin dari lubang pulpa pada batas semen luar. Kanal-kanal itu memiliki konfigurasi berbeda antara lain dalam jarak diameter antara 0,8 dan 2,2 mikrometer. Panjangnya tergantung radius gigi. 3 konfigurasi dimensional pipa dentin di bawah kontrol genetis dan kemudian ciri khas urutan.

Tipe-tipe Dentin :

1. Berdasarkan hubungan dengan dentinal tubule:

1. Peritubular dentin = dentin yang membentuk bagian terluar dentin tubule

2. Intertubular dentin = dentin yang terletak antara dentinal tubule

2. Berdasarkan hubungan dengan DE$J dan pulpa :

1. Mantle dentin = dentin yang terletak di lapisan terluar dentin

2. Circumpulpal dentin = dentin yang terletak dekat lapisan terluar pulpa

3. Berdasarkan waktu terbentuknya :

1. Primary dentin = dentin yang terbentuk sebelum foramen apical terbentuk

2. Secondary dentin = dentin yang terbentuk setelah pembentukan foramen apical

3. Tertiary dentin/reparative dentin = dentin yang terbentuk saat terjadi luka

Komponen mikroskopik dentin :

1. Imbrications line of Von Weber = garis incremental pada dentin

2. Contour lines of Owen = gabungan dari imbrications lines pada dentin

Page 9: Odonto Genesis

3. Tomes’ granular layer = bagian dentin yang dekat dengan DCJ dan terlihat granular

3. Pulpa

Pulpa adalah bagian terdalam dari gigiyang berasal dari mesoderm. Sel-sel dalam jaringan pulpa merupakan sel-sel mesenkim atau elemen jaringan konektif yang berpengaruh dalam fungsi vital gigi. Pulpa juga memiliki mekanisme pertahanan seperti makrofag, histiosit, dan fibrosit. Pulpa banyak mendapat suplai pembuluh darah dan syaraf.

Lapisan-lapisan pulpa :

1. Lapisan Odontoblastik  merupakan lapisan terluar dari pulpa yang terdiri dari sel-sel tubuh dari odontoblast. Secondary dentin terbentuk pada lapisan ini.

2. Lapisan cell-fee zone  merupakan lapisan yang mengandung sedikit sel. Saraf dan Plexus kapiler terdapat di zona ini

3. Lapisan cell-rich zone  merupakan lapisan yang mengandung sel dan memiliki system pembuluh darah yanh ekstensif

4. Lapisan pulpal parietal = merupakan laisan yang terletak di tengah pulpa, secara umum hampir sama dengan lapisan cell-rich zone.

C. Erupsi

Erupsi adalah pergerakan gigi dari posisinya di dalam rahang menuju posisinya di rongga mulut.

1. Fase erupsi, ada tiga fase,yakni :

1. Preeruptive Stage

Terjadi pada saat mahkota mulai berkembang

Terdapat dua jenis gerakan :

Page 10: Odonto Genesis

1. Gerakan spasial adalah mahkota berkembang ketika bagian bawah soket terisi tulang yang sedang

berkembang, sehingga mendorong mahkota menuju permukaan

2. Gerakan eksentri adalah bagian tengah mahkota bertambah besar, sehingga seakan-akan bergerak

menuju permukaan

2. Eruptive stage

Ketika akar bertambah panjang, gigi mulai bergerak menuju rongga mulut

Gigi tumbuh ke arah oklusal dan fasial; lebih fasial untuk gigi anterior

Gigi permanen di bentuk dari successional lamina, yang kemudian membentuk kanal kecil, yakni

gubernacular canal di bagian lingual.

3. Post eruptive stage

Dimulai ketika gigi mulai beroklusi dan berlanjut sampai gigi tersebut hilang atau mati

Fase ini berfungsi dalam beberapa cara, yakni :

1. Mandibula melanjutkan pertumbuhan dan memperbesar ruang antara maxilla dan mandibula, gigi

akan terus erupsi untuk menyeimbangkan rahang

2. Gigi terus tumbuh untuk menyeimbangkan oklusi

3. Karena faktor-faktor tertentu, terdapat gaya eruptif mesial seperti pertumbuhan molar 3 yang

menekan molar 2

2. Teori erupsi

Penyebab terjadinya erupsi :

1. Root elongation, mahkota gigi masuk ke rongga mulut karena perkembangan akar gigi

2. Alveolar bohe formation adn change, tulang alveolar yang sedang berkembang mendorong gigi

mencapai mulut

Page 11: Odonto Genesis

3. Pulpa proliferation, sel-sel yang tumbuh khususnya di daerah basal pulpa untuk menekan mahkota

tumbuh dari folikel

4. Vascular pressure in dental tissue, tekanan vaskuler di jaringan pulpa dan ligamen periodontal

memicu erupsi gigi

5. Periodonal ligament, serat periodontal menarik gigi mendekat rongga mulut

Gigi Sulung

Gigi sulung disebut juga gigi susu atau gigi primer, dalam bahasa inggris yaitu deciduous teeth, milk teeth atau primary teeth. Gigi sulung hanya memiliki waktu hidup yang singkat sebelum akhirnya tanggal dan digantikan oleh gigi permanen atau gigi tetap (sekitar usia 6-13 tahun).

Gigi Insisivus dan caninus sulung memiliki gigi permanen sebagai penggantinya, namun gigi molar 1 dan molar 2 akan digantikan oleh gigi premolar 1 dan premolar 2 permanen.

Gigi sulung terdiri dari gigi anterior ( nomor 1-3) dan gigi posterior (nomor 4-5), yaitu :

1. Insisivus 1/ Insisivus central

2. Insisivus 2 / insisivus lateral

3. Caninus

4. Molar 1

5. Molar 2

Page 12: Odonto Genesis

Perbedaan Gigi Susu dengan Gigi Tetap

1. Ukuran gigi susu lebih kecil daripada gigi tetap.

2. Enamel gigi susu berwarna lebih putih dan lebih opaque, sehingga memberikan warna

mahkota gigi yang lebih terang dibandingkan gigi tetap.

3. Enamel gigi susu lebih bersifat permeable dan mudah rusak, sehingga pada gigi susu

lebih mudah timbulnya karies.

4. Enamel gigi susu lebih tipis dibandingkan gigi tetap. Pada gigi susu tebalnya sekitar

0,5 – 1 mm, sedangkan pada gigi permanen sekitar 2,5 mm.

5. Gigi susu memiliki cervical margin yang jelas.

6. Gigi susu anterior bentuknya membulat seperti bulb, dengan labial cingulum yang

jelas terlihat.

7. Pada gigi susu yang baru erupsi, cusp cenderung lebih tajam atau lancip.

8. Rata-rata, akar gigi susu lebih pendek, lebih lemah, dan berwarna lebih terang

dibandingkan gigi tetap.

9. Akar gigi susu anterior lebih panjang dibandingkan mahkotanya, sedangkan akar gigi

susu posterior lebih divergen (menyebar) dibandingkan akar gigi tetap posterior. Akar

yang divergen berfungsi sebagai pengarah gigi tetap di bawahnya atau di atasnya yang

akan erupsi.

10.Kamar pulpa pada gigi susu lebih besar dibandingkan gigi tetap, disertai dengan pulp

horns yang jelas. Kamar pulpa yang besar menyebabkan gigi susu mudah mengalami

Page 13: Odonto Genesis

karies gigi dan bila tidak langsung ditangani, akan bertambah besar. Selain itu, dentin

gigi susu juga lebih tipis dibandingkan dengan gigi tetap.

11.Gigi susu menunjukkan morfologi yang lebih konstan dengan variasi yang lebih

sedikit disbanding gigi tetap.

12.Cemento-enamel junction (CEJ) pada gigi susu lebih terarah dan tidak berantakan

seperti pada gigi tetap.

13.Saluran akar pada gigi susu sangat halus.

14.Gigi susu berjumlah 20 gigi, sedangkan gigi permanent 32 gigi.

Urutan Erupsi Gigi Sulung

Gigi sulung biasanya erupsi dalam urutan sebagai berikut: (1) gigi insisivus central, (2) gigi insisivus lateral, (3) molar 1, (4) caninus, dan (5) molar 2. Sebagai aturan umum, empat gigi erupsi untuk setiap enam bulan kehidupan, gigi mandibula erupsi sebelum gigi maksila, dan gigi mengalami erupsi pada perempuan lebih cepat daripada laki-laki.

4. Anatomi Gigi Geligi

Definisi : Ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk gigi

Pendahuluan dan Istilah-Istilah

1. Gigi tersusun dalam 2 lengkung

Rahang Atas (RA) : Maxilla  gigi-gigi atas : maxillary teeth

Rahang Bawah (RB) : Mandibula  gigi-bawah : mandibular teeth

2. Mid Line

Garis imajinasi vertikal, membagi lengkung rahang menjadi 2 bagian yang sama = kuadran.

3. Proses Menggigit / Mengunyah Makanan

Page 14: Odonto Genesis

Mastikasi : mengunyah

* cara gigi RB berkontak dengan gigi RA  OKLUSI

Tipe Gigi Manusia

1. Heterodont  Beberapa tipe sama dalam satu rahang

2. Diphyodont  2 periode gigi : Gigi Susu

Jenis Gigi Geligi

1. Gigi Susu / Sulung : Primary Dentition atau Deciduous Dentition

Erupsi : 0-2 tahun

Jumlah : 20 gigi

2. Gigi Tetap : Permanent Dentition

Erupsi : 6-21 tahun

Jumlah : 32 gigi

Klasifikasi Gigi

1. Gigi Tetap

Tiap kuadran  8 gigi, bentuk dan fungsi beda

1. INCISIVUS (2)

o I1 dan I2

o Fungsi memotong dan iris makanan

o Total 8

Page 15: Odonto Genesis

2. CANINUS (1) = Cuspid

o Fungsi memotong dan menyobek makanan

o Total 4

3. PREMOLAR (2) = Bicuspid

o Fungsi menyobek dan menghaluskan makanan

4. MOLAR (3)

o Fungsi mengunyah

o Total 12

2. Gigi Susu

1. INCISIVUS (2) I1 dan I2

2. CANINUS (1)

3. MOLAR (2)

o Fungsi sama dengan gigi tetap

o Tiap lengkung 10

o Total 20 gigi

Istilah Anatomi Lainnya

1. Permukaan gigi :

Page 16: Odonto Genesis

Gigi anterior :

Mesial - Labial

Distal - Insisal

Lingual - Palatal

Gigi posterior :

Mesial - Bukal

Distal - Oklusal

Lingual

2. Line angle, merupakan garis imaginasi atau sudut dua pertemuan permukaan gigi pada

mahkota.

Pada gigi posterior terdapat 8 line angles:

Mesio bukal - linguo oklusal

Mesio lingual - mesio oklusal

Distobukal - disto oklusal

Disto lingual

Buko oklusal

Pada gigi anterior terdapat 8 line angles :

Mesio labial - Linguo insisal

Mesio lingual - Mesio insisal

Disto labial - Disto insisal

Disto lingual

Labio insisal

Page 17: Odonto Genesis

3. Point Angle : merupakan pertemuan 3 permukaan gigi pada mahkota gigi.

Pada gigi anterior :

Disto labio insisal

Disto linguo insisal

Mesio labio insisal

Mesio linguo insisal

Pada gigi posterior :

Disto buko oklusal

Disto linguo oklusal

Mesio buko oklusal

Mesio linguo oklusal

4. Titik Kontak

o di proksimal (lateral)

o kontak gigi yang bedekatan pada 1 lengkung rahang

o kontak mesial/distal

o tiap gigi 2 titik kontak, kecuali gigi paling belakang

5. Tonjolan pada Mahkota

1. CUSP

- tonjolan pada oklusal gigi posterior dan insisal gigi caninus

2. TUBERKEL

- cusp kecil

Page 18: Odonto Genesis

- ukuran dan bentuk bervariasi

- lokasi : di lingual gigi anterior RA (umumnya)

3. CINGULUM

- tonjolan besar pada 1/3 servikal bagian lingual gigi susu/tetap anterior

4. RIDGE

- tonjolan / peninggian berupa garis pada permukaan mahkota gigi

- nama sesuai lokasi

a. Marginal Ridge

- pada mesial dan distal permukaan oklusal gigi posterior

- pada mesial dan distal permukaan lingual gigi anterior

b. Triangular Ridge

- dari puncak cusp gigi anterior ke tengah-tengah permukaan oklusal

c. Transversal Ridge

- gabungan 2 triangular, memotong permukaan oklusal gigi posterior secara transversal

- dari cusp bukal dan cusp lingual

d. Oblique Ridge

- tipe khusus dari transversal ridge, memotong permukaan oklusal gigi molar RA secara miring

- berjalan dari cusp disto bukal (DBC) ke cusp mesio lingual (MLC)

e. Cusp Ridge

- ke arah tengah-tengah permukaan oklusal

Page 19: Odonto Genesis

- ukuran, bentuk, dan ketajaman bervariasi

f. Mamellon

- penonjolan pada email (incisal ridge) gigi anterior yang baru erupsi

6. Cekungan pada Mahkota

1. Fossa

o cekungan tidak teratur pada permukaan gigi

o lingual gigi anterior dan oklusal gigi posterior

2. Sulkus

o cekungan sempit, panjang dan sering pada permukaan oklusal gigi posterior

o terdapat groove di dasar

3. Developmental (Primary) Groove

o suatu cekungan atau garis yang memisahkan tonjol-tonjol gigi

4. Supplemental (Secondary) Groove

o suatu cekungan atau garis yang memisahkan tonjol-tonjol gigi

5. Pit

o cekungan kecil berupa titik, pertemuan 2 developmental groove/bagian fossa

yang paling dalam

Page 20: Odonto Genesis

6. Lobus

- salah satu dari bagian utama gigi yang umumnya dipisahkan oleh developmental groove.