02 Pa to Genesis

download 02 Pa to Genesis

of 33

description

yuhu

Transcript of 02 Pa to Genesis

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    1. Pembentukan Papilla

    Telah lama (1863) oleh De Bary diketahui bahwa pada awal penetrasi oleh cendawan akan

    terbentuk papilla diantara membran dan dinding sel inang tepat dibawah ujung hifa penetrasi

    Pada gambar terlihat papilla terbentuk pada dinding sel

    barley yang terinfeksi oleh Eryshiphe graminis f.sp. hordei,

    penyebab powdery mildew

    Papilla yang terbentuk pada beberapa spesies tanaman tidak berfungsi sebagai

    penghalang infeksi; tetapi papila pada spesies yang lain dengan efektif menghalangi

    penetrasi cendawan

    Peranan papilla dalam resistensi tanaman tampaknya

    tergantung dari kombinasi inang-parasit dan kondisi

    lingkungan

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    1. Pembentukan Papilla

    Oleh karena pembentukan papila tidak saja terjadi pada penetrasi cendawan tetapi juga

    pada kerusakan akibat perlakuan penusukan jarum, maka pembentukan papilla tampaknya

    distimuli oleh tekanan fisik dari patogen penginfeksi

    Pengamatan dengan mikroskop electron jelas

    memperlihatkan bahwa pengerasan dinding sel dimulai

    segera (2-3 jam) setelah terbentuknya apresorium

    cendawan patogenik pada lapisan epidermis

    Papila adalah material heterogen yang terdeposit antara plasma membran dan dinding sel

    oleh sel inang sebagai respon adanya tekanan mekanik seperti penetrasi patogen atau

    luka mekanik

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    1. Pembentukan Papilla

    1. Papila yang terbentuk pada tanaman barley sebagai respon infeksi Erysiphe

    graminis f.sp. hordei mengandung callose, protein, karbohidrat (bukan pektin)

    beberapa penolic compound (bukan lignin)

    2. Papila yang terbentuk pada akar tanaman Pinus sylvestris sebagai respon infeksi

    Cylindrocarpon destructans mengandung pectic substances dan polyphenolic atau

    lignin-like material

    Komponen pembentuk papila berbeda dari komponen

    penyusun dinding sel, tetapi merupakan deposit dari

    komponen sitoplasma

    Komposisi kumiawi papila sangat tergantung spesies

    tanaman:

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    1. Pembentukan Papilla

    3. Papila yang terbentuk pada epidermis tanaman

    jagung sebagai respon infeksi Helminthosporium

    maydis mengandung phenol, lignin dan peroksidase

    4. Papila yang terbentuk pada akar tanaman tomat resisten sebagai respon infeksi

    Fusarium oxysporum mengandung hydroxyproline-rich glycoprotein (HRG)

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    1. Pembentukan Papilla

    Untuk menguji peranan papilla dalam resistensi, Stunm

    dan Gesser menginduksi ketahanan tanaman ketimun

    dengan menginokulasi daun pertama dengan spora

    Colletotrichum lagenarium.

    Inokulasi selanjutnya menyebabkan 86% papila

    terpenetrasi pada kontrol dan hanya 11% pada ketimun

    yang terinduksi ketahanannya

    Peranan papila pada resistensi tanaman terhadap penetrasi cendawan adalah:

    1. Papila yang bersifat kedap (nonporous) memblokir komponen toksin yang

    dikeluarkan cendawan

    2. Papila yang bersifat kedap (nonporous) menghalangi komunikasi inang dan patogen

    Banyak laporan yang menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara terhentinya

    pertumbuhan cendawan dengan keberadaan papila

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    2. Pembentukan Lapisan Gabus (Cork)

    Infeksi oleh patogen seringkali menginduksi

    tanaman untuk membentuk beberapa lapisan sel

    gabus di luar tempat infeksi

    Pembentukan lapisan gabus tampaknya sebagai

    hasil stimulasi oleh suatu senyawa yang

    dikeluarkan oleh patogen

    Adanya lapisan gabus ini:

    Mencegah invasi patogen di luar lesio awal

    Memblokir penyebaran toksin yang mungkin dikeluarkan oleh patogen

    Menghentikan suplai nutrisi yang dibutuhkan patogen dari bagian sehat ke bagian sakit

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    2. Pembentukan Lapisan Gabus (Cork)

    Jaringan mati bersama patogen dibatasi

    oleh lapisan sel gabus dan terlihat sebagai

    lesio nekrotik yang bentuk dan ukurannya

    tergantung pada kombinasi inang-patogen

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    2. Pembentukan Lapisan Gabus (Cork)

    Pada beberapa kombinasi inang-patogen,

    jaringan nekrotik didorong keluar oleh jaringan

    sehat di dalamnya dan membentuk apa yang

    disebut dengan kudis (scab)

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    3. Pembentukan Lapisan Absisi

    Lapisan absisi dibentuk pada daun muda dan aktif tumbuh

    dari tanaman stone fruit karena rangsangan dari patogen

    Lapisan absisi terdiri

    dari suatu gap yang

    dibentuk diantara dua

    lapisan sel daun di

    sekeliling tempat

    infeksi Jaringan mati akan robek bersama patogen sehingga

    tanaman terlindar dari invasi patogen lebih lanjut

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    4. Pembentukan Tilosis

    Tilosis dibentuk di dalam pembuluh xylem dari banyak

    tanaman selama invasi patogen

    Tilosis adalah pertumbuhan berlebihan dari protoplasma sel

    parenchyma dan menonjol ke dalam xylem

    Tilosis mempunyai dinding berselulose dan bergantung dari

    jumlah dan besarnya dapat menyumbat aliran xylem

    Pada beberapa tanaman, tilosis dibentuk dalam jumlah

    banyak dan lebih cepat dari perkembangan patogen,

    sehingga patogen tetap pada akar muda dan terhalang

    untuk menginvasi lebih jauh. Tanaman terbebas dari

    patogen (resisten)

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    5. Reaksi Hipersensitif

    Secara umum, jika tanaman yang resisten diinfeksi

    oleh patogen maka sel yang terinfeksi dan sel-sel

    disekelilingnya dengan cepat berubah menjadi coklat

    dan mati bersama-sama patogen yang menginfeksinya

    Penomena ini yaitu kematian sel tanaman yang

    terinduksi oleh patogen dan terlokalisir pada tempat

    infeksi disebut reaksi hipersensitif

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    Bersamaan dengan itu terbentuk granul resin berwarna coklat di dalam sitoplasma,

    awalnya di sekitar tempat penetrasi kemudian menyebar ke seluruh sitoplasma dan

    akhirnya sel tersebut mati

    Pada kombinasi inang-patogen

    tertentu, segera setelah terjadi

    kontak, nukleus bergerak ke dekat

    patogen dan mengalami disintegrasi

    5. Reaksi Hipersensitif

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    5. Reaksi Hipersensitif

    Reaksi hiper sensitif bertanggungjawab untuk membatasi pertumbuhan patogen dan

    dengan cara itu tanaman menjadi resisten

    Pada reaksi hipersensitif mungkin gejala tidak sampai terlihat karena hanya satu atau

    beberapa sel saja yang mengalami kematian

    Reaksi hipersensitif akan terjadi jika sel bakteri yang virulen

    diinjeksikan ke dalam jaringan tanaman bukan inang atau

    varietas tanaman inang yang resisten

    Reaksi tersebut berupa bercak kebasahan, lalu menjadi

    nekrotik, dan akhirnya kolep dalam waktu 8-12 jam.

    Sel bakteri terperangkap dalam jaringan yang mengalami

    nekrotik, tanaman terhidar dari penyakit

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Phytoalexin adalah senyawa toksik antimikroba yang diproduksi di dalam sel tanaman setelah adanya stimulasi oleh berbagai mikroba patogenik

    atau oleh bahan kimia atau oleh luka mekanik

    Phytoalexin dihasilkan oleh sel sehat di disekitar sel mengalami kerusakan terbatas atau sel yang mengalami nekrotik, sebagai respon

    terhadap sesuatu yang berdifusi dari sel yang rusak tersebut

    Phytoalexin terakumulasi disekitar jaringan nekrotik dari tanaman yang resisten maupun yang susep. Resistensi terjadi bila satu atau lebih

    senyawa phytoalexin tersebut terakumulasi dalam konsentrasi yang

    cukup untuk menekan perkembangan patogen

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Bila potongan daun barley dilukai dengan tabung kapiler lalu diinokulasi dengan drop yang mengandung konidia Fusarium

    nivale (patogenik pada barley) atau F. solani (nonpatogenik

    pada barley)

    Setelah 24 jam diinkubasi, drop diambil dan digunakan untuk uji penghambatan perkecambahan spora F. solani

    Hasilnya, droplet dari inokulasi F. solani dengan sempurna menghambat perkecambahan spora, sedangkan droplet dari

    inokulasi F. nivale tidak.

    Disimpulkan bahwa senyawa antifungal dapat diinduksi pada daun barley hanya oleh nonpatogen barley

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Senyawa phytoalexin yang pertama

    dikarakterisasi adalah ipomeamarone

    Ipomeamarone diisolasi dari akar ubijalar yang

    diinfeksi Ceratosystis fimbriata dan struktur

    kimianya telah ditemukan

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Orchinol adalah phytoalexin yang terbentuk dari interaksi

    Rhizoctonia repens dan umbi Orchis militaris

    Phytoalexin dari pea endocarp yang diinokulasi dengan

    Monolinia fructicola disebut pisatin

    Dari akar wortel yang diinokulasi Ceratosystis fimbriata

    (nonpatogenik pada wortel) diisolasi phytoalexin yang

    disebut isocoumarin.

    Rishitin adalah phytoalexin yang diperoleh dari interaksi

    Phytophthora infestans dan tanaman kentang

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Sampai saat

    ini sudah lebih

    dari 150 jenis

    phytoalexin

    dikarakterisasi

    dari 100

    spesies

    tanaman

    dalam 20 famili.

    Satu

    diantaranya

    yang banyak

    dipelajari

    adalah

    phaseolin

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Contoh 1, Bila gen dari enzyme demethylase pisatin (pisatin yang

    terdemethylasi tidak fungitoxic) ditranfer ke cendawan yang diketahui

    nonpatogenik pada pea, maka cendawan tersebut menjadi bersifat patogenik.

    Hal ini memperlihatkan bahwa pisatin merupakan faktor penting dalam

    resistensi

    Beberapa kejadian yang menggambarkan phytoalexin berperan penting dalam

    resistensi tanaman:

    Contoh 2, Cruickshank mempelajari secara detail aktivitas antifungal dari

    pisatin dan menemukan bahwa cendawan yang patogenik pada pea lebih

    toleran terhadap pisatin dari pada cendawan nonpatogenik

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Jika patogen menginvasi tanaman resisten, terjadi akumulasi phytoalexin pada konsentrasi

    yang lebih tinggi dari pada tingkat penghambatan pertumbuhan patogen tersebut

    Jika patogen menginvasi tanaman susep, jumlah phytoalexin yang terakumulasi di dalam

    tanaman lebih rendah dari level toksik terhadap patogen

    Pertumbuhan hifa cendawan patogenik (Ascochyta pisi,

    Mycosphaerella pinodes, dan Fusarium solani)

    dihambat hanya 30% pada media yang mengandung

    100 ppm pisatin.

    Sedangkan 90% pertumbuhan hifa cendawan

    nonpatogenik (Botrytis alii, Colletotrichum

    lindemuthianum, dan Leptoshaeria macurans) dihambat

    oleh 50 ppm pisatin

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Erysiphe pisi yang

    diinokulasikan pada

    potongan daun pea

    yang diberi

    perlakuan pisatin 15

    jam setelah

    inokulasi terhambat

    secara nyata

    perkecambahan

    sporanya, tetapi

    perlakuan pisatin

    setelah 15 jam tidak

    mampu

    menghambat infeksi

    Phytoalexin Sebagai Penghambat Infeksi

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Contoh 1, Determinasi kinetik aktivitas/

    akumulasi phytoalexin pada tanaman

    barley setelah diinokulasi oleh cendawan

    powdery mildew, Erysiphe graminis,

    mengindikasikan adanya dua fase

    akumulasi

    Dua Fase Akumulasi Phytoalexin dan Peranannya dalam Resistensi

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Dua Fase Akumulasi Phytoalexin dan Peranannya dalam Resistensi

    Fase pertama akumulasi

    aktivitas phytoalexin pada

    barley terjadi 8-20 jam

    setelah inokulasi

    cendawan powdery mildew

    pada kultivar resisten,

    tetapi tidak ditemukan

    pada kultivar susep

    Fase kedua akumulasi

    ditemukan baik pada

    kultivar susep maupun

    resisten setelah infeksi

    terjadi

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    6. Phytoalexin

    Dua Fase Akumulasi Phytoalexin dan Peranannya dalam Resistensi

    Contoh 1, Koloni powdery mildew pada daun barley berkembang secara exponential

    pada awal infeksi tetapi berhenti berkembang pada fase patogenesis selanjutnya.

    Pada fase kedua, akumulasi phytoalexin disekitar koloni ditemukan sangat tinggi dan

    semua race dari E. graminis yang diuji rentan terhadap phytoalexin

    Karena akumulasi pada fase pertama

    bertepatan dengan waktu penetrasi, maka

    akumulasi fase pertama memegang

    peranan penting dalam resistensi tanaman

    Fase kedua mungkin penting untuk

    resistensi terhadap perkembangan koloni

    cendawan

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    7. Peningkatan Senyawa-Senyawa Phenol

    Senyawa-senyawa phenol, yang umum dikandung oleh tanaman, diketahui akan

    meningkat jika terjadi infeksi patogen

    Contoh 1, Seperti pada

    peristiwa menjadi coklatnya

    sel-sel yang bereaksi

    hipersensitif diketahui

    disebabkan oleh polimerasi

    dari hasil oksidasi polyphenol

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    7. Peningkatan Senyawa-Senyawa Phenol

    Distribusi ortodiphenol di sekitar tempat infeksi cendawan hawar

    daun yang diinokulasikan pada umbi kentang

    Sel-sel terinfeksi mengakumulasi

    ortodiphenol pada konsentrasi yang

    rendah karena sel tersebut mati, dan

    polyphenol dioksidasi dan dipolimerasi

    Kandungan ortodiphenol meningkat

    sangat tinggi pada sel-sel hidup di sekitar

    sel terinfeksi, dan perkembangan

    cendawan mungkin terhambat oleh

    peningkatan phenol ini

    Peristiwa semacam juga ditemukan di banyak kombinasi inang-parasit. Secara umum,

    peningkatan senyawa phenol sekitar tempat infeksi lebih cepat pada kombinasi resisten

    dari pada kombinasi susceptible

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    8. Pathogenesis-Related Protein (PR protein)

    PR protein adalah sekelompok protein tanaman dengan struktur bervariasi dan

    bersifat toksik terhadap patogen yang menginfeksinya

    PR protein ditemukan pada jaringan tanaman sehat, tetapi konsentrasinya akan

    jauh memingkat bila tanaman tersebut terinfeksi oleh patogen atau mengalami stres

    lain

    PR protein mepunyai berta molekul rendah, larut dalam asam, mempunyai titik

    isoelektrik rendah, resisten terhadap enzyme pendegradasi, disekresi pada ruang

    antar sel

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    8. Pathogenesis-Related Protein (PR protein)

    Jenis-jenis PR protein:

    PR 1 protein, -1,3-

    glucanase, chitinase,

    lysozyme,

    PR4 protein,

    thaumatine like-protein,

    osmotin like-protein,

    cystein-rich protein,

    glycine-rich protein,

    peroxidase,

    proteinase inhibitor

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    8. Pathogenesis-Related Protein (PR protein)

    Jenis-jenis PR protein:

    PR 1 protein, -1,3-

    glucanase, chitinase,

    lysozyme,

    PR4 protein,

    thaumatine like-protein,

    osmotin like-protein,

    cystein-rich protein,

    glycine-rich protein,

    peroxidase,

    proteinase inhibitor

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    8. Pathogenesis-Related Protein (PR protein)

    Daun yang terproteksi mengakumulasi PR protein yaitu

    beta-1,3-glucanase.

    Diketahui bahwa enzyme ini mendegradasi dinding hifa

    Peronospora tabacina yang tumbuh di ruang antar sel

    daun tembakau

    Contoh 1, Injeksi sporangiospora Peronospora tabacina telah diketahui dapat meng-

    induksi proteksi pada tanaman tembekau terhadap cendawan yang sama

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    8. Pathogenesis-Related Protein (PR protein)

    Contoh 2, Daun tomat yang terinfeksi P. infestans atau Fulva

    fulva diketahui mengakumulasi 11 jenis PR protein dengan

    berat molekul berkisar antara 13-82 kDa

    Contoh 3, Daun tomat yang diberi perlakuan elicitor

    Phytoptora megasperma f.sp. glycinea meningkat

    resistensinya terhadap P. infestans yang diperlihatkan

    dengan berkurangnya jumlah dan ukuran bercak

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    HRGP selalu ditemukan dalam jumlah yang rendah pada dinding sel tanaman. Tetapi

    akumulasi, pada umumnya, terjadi lebih awal setelah inokulasi pada tanaman resisten

    dari pada tanaman susep

    Sepertiga bagian dari HRGP dalam dinding sel tersusun dari protein dan dua pertiga

    bagian adalah polisakarida. Sekitar 40% dari komponen protein terdiri dari

    hydroxyproline, dan polisakarida tersusun terutama oleh arabinose. Molekul HRGP

    diketahui linier dan kaya akan asam amino alkali (basic)

    9. Hydroxyproline-rich glycoprotein (HRGP)

  • RESPON TANAMAN TERHADAP INFEKSI PATOGEN

    RESISTENSI DINAMIS

    Ciri-ciri ini memberikan dua implikasi:

    Pertama, karena molekulnya linier, dia mungkin berfungsi sebagai polymer

    structural dan menguatkan dinding sel.

    Kedua, sifat alkali yang tinggi (sangat alkali) memperlihatkan dia adalah

    polykation, dan dia mungkin mengaglutinasi partikel atau sel patogen yang

    diketahui bermuatan negatif

    Karena kedua sifatnya ini memungkinkan HRGP dapat berperan dalam mekanisme

    resistensi

    Peningkatan HRGP lebih nyata terlihat pada kombinasi inang-parasit incompatible

    dari pada yang compatible

    9. Hydroxyproline-rich glycoprotein (HRGP)