Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

13
1 OPTIMALISASI PENGELOLAAN KELOMPOK USAHA BUDIDAYA I KAN MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJEMEN KEUANGAN Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati, Dyna Herlina S.  Abstrak Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada anggota kelompok budidaya ikan SUPRAS yang berlokasi di Dusun Susukan, Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kelompok ini cukup potensial karena didukung oleh kondisi alam yang memadai dan sarana prasarana kelompok yang lengkap. Namun demikian, pengelolaan usaha dari kelompok ini masih dilakukan secara sederhana dan belum menerapkan manajemen secara profesional. Demikian pula pengelolaan laporan administrasi dan keuangan kelompok ini masih sederhana walaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan. Oleh karena itulah maka kelompok ini perlu untuk meningkatkan kompetensi manajemen keuangan dengan menyusun laporan keuangan sehingga sesuai dengan kaidah akuntansi dan mampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah 1).Ceramah untuk menyampaikan teori dan konsep-konsep yang sangat prinsip dan penting untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi yang diberikan meliputi: manajemen pengelolaan usaha (manajemen sumber daya manusia, pemasaran dan keuangan), dasar-dasar pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas; 2) Demonstrasi, untuk menunjukkan suatu proses kerja sehingga dapat memberikan kemudahan bagi peserta pelatihan. Demonstrasi ini dilakukan oleh instruktur bersama mahasiswa untuk memberikan contoh bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan secara manual maupun dengan bantuan komputer.; dan 3) Latihan atau praktek , di mana peserta akan mempraktekkan bagaimana melakukan pencatatan transaksi usaha dan penyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Hasil kegiatan PPM menunjukkan bahwa semua peserta dapat mengikuti seluruh proses pelatihan dari awal sampai selesai, kegiatan yang dirancang 100% terlaksana, dan kehadiran narasumber 100%. Target penyampaian materi pelatihan  juga tercapai karena materi dapat disampaikan secara keseluruhan. Penguasaan kompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktek mandiri pengelolaan usaha yang dilakukan. Dari 33 peserta pelatihan, sebanyak 31 orang (93,94%) telah melakukan pencatatan transaksi usaha dan sebanyak 26 orang (78,79%) telah melanjutkanny a dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca). Selain itu peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari laporan keuangan tersebut untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan. Kata kunci: kelompok usaha budidaya ikan, usaha k ecil menengah, manajemen usaha, manajemen keuangan

Transcript of Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

Page 1: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 1/13

1

OPTIMALISASI PENGELOLAAN KELOMPOK USAHA BUDIDAYA IKAN MELALUI

PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJEMEN KEUANGAN

Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati, Dyna Herlina S.

 Abstrak

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada anggotakelompok budidaya ikan SUPRAS yang berlokasi di Dusun Susukan, Desa Genjahan,Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kelompok ini cukup potensial karenadidukung oleh kondisi alam yang memadai dan sarana prasarana kelompok yanglengkap. Namun demikian, pengelolaan usaha dari kelompok ini masih dilakukansecara sederhana dan belum menerapkan manajemen secara profesional. Demikianpula pengelolaan laporan administrasi dan keuangan kelompok ini masih sederhanawalaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan. Oleh karenaitulah maka kelompok ini perlu untuk meningkatkan kompetensi manajemen keuangan

dengan menyusun laporan keuangan sehingga sesuai dengan kaidah akuntansi danmampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan.

Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah 1).Ceramah untukmenyampaikan teori dan konsep-konsep yang sangat prinsip dan penting untukdimengerti serta dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi yang diberikan meliputi:manajemen pengelolaan usaha (manajemen sumber daya manusia, pemasaran dankeuangan), dasar-dasar pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan baiklaporan laba rugi, neraca, dan arus kas; 2) Demonstrasi, untuk menunjukkan suatuproses kerja sehingga dapat memberikan kemudahan bagi peserta pelatihan.Demonstrasi ini dilakukan oleh instruktur bersama mahasiswa untuk memberikancontoh bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan secara

manual maupun dengan bantuan komputer.; dan 3) Latihan atau praktek , di manapeserta akan mempraktekkan bagaimana melakukan pencatatan transaksi usaha danpenyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

Hasil kegiatan PPM menunjukkan bahwa semua peserta dapat mengikutiseluruh proses pelatihan dari awal sampai selesai, kegiatan yang dirancang 100%terlaksana, dan kehadiran narasumber 100%. Target penyampaian materi pelatihan juga tercapai karena materi dapat disampaikan secara keseluruhan. Penguasaankompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktek mandiri pengelolaan usahayang dilakukan. Dari 33 peserta pelatihan, sebanyak 31 orang (93,94%) telahmelakukan pencatatan transaksi usaha dan sebanyak 26 orang (78,79%) telahmelanjutkannya dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca).Selain itu peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari laporan keuangan

tersebut untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan.

Kata kunci: kelompok usaha budidaya ikan, usaha kecil menengah, manajemen usaha,manajemen keuangan

Page 2: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 2/13

2

Management Optimalization for Fish Aquaculture Group by Improving Financial 

Management Competence

Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati, Dyna Herlina S.

 Abstract 

This public serving activity was directed for the members of SUPRAS fish aquaculturegroup which is located at Susukan, Genjahan, Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta.The group is potential as its supported by favorable nature situation and completefacilities. However, the business management done by this group has not implemented  professional management yet. Administration and financial report of this group also still simple although it has utilized financial record books. Thus this group needs toimprove the quality of financial management competence by composing financial reports based on accounting principles and later can be used for credit application

basis to the bank.The methods in this public serving activity are 1) Lecturing method for 

explaining theories and principal concepts such as general management (humanresources management, marketing management and financial management),transaction records basis, and financial report composition consists of incomestatement, balance sheet and cash flow statement; 2) Demonstration method for showing the work process.The demonstration given by the instructor and students toshow examples how to record business transactions and to compose financial reportsboth manually and computer-aid; 3) Exercises, as a media for trainees to practicerecording and composing complete financial reports, including income statement,balance sheet and cash flow statement.

The results of this public serving activity showed that all the trainee could  participate in the whole training process, 100% the planned activities completed and instructor's attendances are 100%. All training materials targeted could be delivered completely. Trainee's competences were evaluated by individual businessmanagement practices. From total 33 trainees, there were 31 trainees who recorded business transactions and 26 trainees continued by composing financial report (incomestatement and balance sheet). There are also some trainees who tried to useinformation from financial reports to make future business projections.

Keywords: fish aquaculture group, small and medium business, business management,financial management 

Page 3: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 3/13

3

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu daerah di Yogyakarta yang

terkenal memiliki lahan-lahan kritis. Akan tetapi, Kecamatan Ponjong memiliki

keistimewaan tersendiri, yaitu berupa tersedianya beberapa mata air yang tidak

pernah habis sekalipun di musim kemarau. Di Kecamatan Ponjong saat ini dibina

sebagai KSPP (Kawasan Sentra Produksi Perikanan) Kabupaten Gunungkidul.

Mengingat potensi wilayah di Kecamatan Ponjong, khususnya sumber airnya, maka

pengembangan usaha budidaya ikan masih dapat dikembangkan ke arah ikan dengan

nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi. Salah satu komoditas yang akan diadopsi di

daerah Ponjong adalah ikan patin.Usaha pembenihan ikan patin memiliki beberapa

kelebihan, antara lain: perputaran modal relatif cepat, teknis pembenihan ikan patin

telah dapat dipelajari, harga jual benih yang tinggi, dan pasar yang masih sangat

terbuka (dapat dipasarkan sebagai benih ikan konsumsi maupun sebagai ikan hias).

Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki maka usaha produksi benih patin sangat

cocok digunakan dalam upaya peningkatan pendapatan dan pemberdayaan

masyarakat (khususnya generasi muda).

Kelompok pembudidaya ikan SUPRAS merupakan kelompok masyarakat di

Dusun Susukan, desa Genjahan, kabupaten Ponjong, Gunungkidul yang memiliki

sentra produksi pembenihan dan pembesaran ikan konsumsi. Saat ini jenis kegiatan

yang dijalankan oleh kelompok ini meliputi pembenihan ikan lele, pembesaran

berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, nila, bawal, patin, dan juga mengelola rumah

makan dan pemancingan sebagai sarana penunjang pemasarannya. Lingkungan alam

dan masyarakat di dusun Susukan sangat menunjang untuk pengembangan kegiatan

budidaya ikan baik benih maupun konsumsi. Hal ini ditunjang dengan semangat

masyarakat yang ingin meningkatkan taraf hidupnya dan ketersediaan lahan yang

masih luas dan ketersediaan air yang memadai dan baik untuk budidaya.

Kelompok pembudidaya SUPRAS dimotori oleh kalangan muda yang memiliki

tingkat pendidikan cukup tinggi bahkan ada yang lulusan sarjana, sehingga memiliki

wawasan dan keinginan kuat untuk berkembang. Kemampuan SDM kelompok ini

dalam bidang perikanan masih kurang karena tidak ditunjang dari bidang ilmu

perikanan, hanya berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari

dinas terkait. Permodalan kelompok sebagian besar berasal dari modal angota

kelompok dan sebagian merupakan dana penguatan modal dari pemerintah untuk

masyarakat melalui Dinas Perikanan dan Kelautan. Kemampuan produksi benih lele

Page 4: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 4/13

4

kelompok ini sudah mencapai 60.000 ekor per bulan sedangkan untuk ikan konsumsi

secara keseluruhan mencapai 500 kwintal per bulan. Untuk pengembangan produk,

kelompok ini berusaha membudidayakan benih patin karena permintaan yang ada

relatif tinggi dan belum dapat dipenuhi secara optimal. Pemasaran hasil produksi

kelompok ini secara garis besar dipasarkan dalam skala lokal belum merambah keluar 

kabupaten Gunungkidul.

Sarana dan prasarana kelompok ini cukup lengkap dengan luas areal lahan

8.000 meter persegi dengan rencana pengembangan menjadi 18.000 meter persegi.

Kelompok ini memiliki toko pakan dan obat-obatan bersama serta rumah makan

sebagai sarana membantu anggota kelompok memperoleh pakan dan menjual hasil

produksinya. Prospek pemasaran untuk benih ikan lele maupun patin sangat terbuka

karena banyaknya permintaan dari para kelompok pembudidaya yang lainnya yang

belum mampu membuat benih sendiri. Sedangkan pemasaran ikan konsumsi

dilakukan melalui rumah makan yang ada dan kolam pemancingan yang dimiliki oleh

kelompok. Jaringan pemasaran produk kelompok ini masih lingkup lokal dan belum

luas sehingga masih terbuka lebar untuk bekerja sama dengan pihak dari luar 

kabupaten Gunungkidul.

Sebagai sebuah kelompok pembudidaya dengan skala usaha yang cukup

besar, pengelolaan usaha dari kelompok ini masih dilakukan secara sederhana.

Pengelolaan sumber daya manusia belum memperhatikan aspek manajemen seperti

tampak dalam pemberian upah yang tidak memperhatikan kinerja, tetapi disama

ratakan, pemasaran yang masih mengandalkan tengkulak dan lain sebagainya.

Demikian pula pengelolaan laporan administrasi dan keuangan kelompok ini masih

sederhana walaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan.

Namun demikian, laporan keuangan perlu diperbaiki sehingga sesuai dengan kaidah

akuntansi dan mampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan.

B. Kajian Pustaka

1. Manajemen Usaha

Manajemen berasal dari kata "to manage"  yang berarti mengatur, mengurus

atau mengelola. Menurut James A.F. Stoner manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pengelolaan usaha maka fungsi

manajemen ini dilakukan dalam seluruh aspek penyusun bisnis, yaitu aspek sumber 

daya manusia, operasi, pemasaran dan keuangan (Griffin dan Ebert, 2001).

Page 5: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 5/13

5

1.1.  Manajemen Sumber Daya Manusia 

Manajemen SDM adalah rangkaian aktivitas organisasi untuk menarik,

mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif. Berbeda dengan

sumberdaya yang lainnya, pengelolaan SDM bersifat unik sesuai dengan perbedaan

karakteristik dan sifat manusia satu sama lain. Menurut Dessler (2009) proses

manajemen sumber daya manusia yang terencana dan terukur terdiri dari: 1)

Perencanaan sumber daya manusia; 2) Rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia;

3) Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia; 4) Penilaian kinerja; dan 5)

Penetapan kompensasi

1.2. Manajemen Pemasaran 

Pemasaran menurut Kotler (2008) didefinisikan sebagai proses perencanaan dan

eksekusi konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan

 jasa dalam rangka menciptakan pertukaran untuk memuaskan tujuan individu dan

organisasi. Pilihan konsumen terhadap produk dipengaruhi oleh nilai produk yaitu

perbandingan relatif antara manfaat/utilitas dengan biaya. Suatu produk dikatakan

bernilai tinggi apabila utilitasnya jauh lebih besar dibandingkan biayanya.

Menurut Kotler (2008), proses pemasaran terdiri dari empat langkah, yaitu: a)

Menganalisis peluang yang ada di pasar; b) Mengembangkan strategi pemasaran

berorientasi pasar; c) Merencanakan program pemasaran terpadu menggunakan

bauran pemasaran; dan d) Mengorganisasikan, mengimplementasikan dan mengawasi

proses pemasaran. Proses pemasaran yang sukses mengikuti tahap-tahap sebagai

berikut: 1) Segmentasi pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen menjadi

kelompok yang homogen artinya memiliki karakteristik dan kebutuhan produk yang

sama. Berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi dapat

dilakukan atas dasar variabel geografis, demografis maupun psikografis; 2) Targeting ,

yaitu memilih satu/ lebih kelompok pasar yang ada. Penetapan pasar sasaran

dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik masing-masing segmen, dan 3)

Pemosisian: menempatkan/ memposisikan citra produk dalam benak konsumen

dibandingkan dengan produk pesaing dengan tujuan agar suatu produk memiliki

tempat yang jelas dan terbedakan dalam benak konsumen sasaran.

Setelah proses pemasaran dilalui maka tahap berikut yang dijalani pemasar 

adalah menetapkan bauran pemasaran (marketing, mix) , yaitu Bauran pemasaran

merupakan perangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan pemasar berupa

produk, harga, promosi dan distribusi yang dipadukan oleh perusahaan untuk

Page 6: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 6/13

6

menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 2008). Bauran

pemasaran yang pertama adalah produk, didefinisikan sebagai segala sesuatu yang

memberikan nilai (perbandingan antara benefit  dengan cost ). Bauran kedua adalah

harga, yaitu nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter. Bauran

pemasaran ketiga adalah promosi, merujuk pada usaha yang dilakukan pihak pemasar 

untuk memengaruhi pihak lain agar bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.

Promosi yang dapat dipilih diantaranya adalah periklanan, penjualan pribadi ( personal 

selling) , promosi penjualan (sales promotion), publisitas, hubungan masyarakat.

Sedangkan bauran pemasaran ketiga adalah bauran distribusi yaitu kombinasi saluran

distribusi yang dipakai perusahaan untuk menyampaikan produk kepada konsumen

akhir, menjadi sangat penting. Dalam mengambil keputusan mengenai jenis saluran

distribusi yang akan digunakan maka perusahaan perlu mempertimbangkan jenis

produk, karakteristik konsumen dan sebagainya.

1.3. Manajemen Keuangan

Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk

mendapatkan, mengelola dan merencanakan penggunaan dana. Tugas ini secara

organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan manajer 

keuangan antara lain adalah perencanaan keuangan, penganggaran dana,

mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan, pengelolaan pajak dan

memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak mengenai masalah keuangan.

2. Manajemen Keuangan Bagi Usaha Kecil dan Menengah

Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah dapat dilakukan dengan

memberikan kredit usaha kepada usaha kecil dan menengah. Namun hal ini terkendala

dengan tidak adanya laporan kinerja usaha yang diperlukan untuk mengajukan kredit.

Laporan kinerja usaha yang terpenting adalah laporan keuangan. Karena dengan

laporan keuangan pihak kreditor dapat menilai perkembangan kinerja usaha dan dapat

mengestimasi kinerja usaha di masa yang akan datang. Untuk itu, para pengusaha

kecil dan menengah harus dibiasakan untuk menyusun dan menyajikan laporan

keuangan sebagai salah satu upaya pengembangan usahanya. Kebiasaan ini perlu

ditumbuhkan agar nantinya usaha kecil dan menengah mendapatkan kemudahan

dalam mengajukan kredit usaha. 

2.1. Persamaan Dasar Akuntansi

Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut

dengan aset. Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2 (dua),

Page 7: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 7/13

7

yaitu: (1) hak kreditor, (2) hak pemilik. Hubungan antara keduanya, dapat dinyatakan

dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan dasar akuntansi dan ditulis

sebagai berikut (Kieso et al., 2002) :

 Aset = Kewajiban + Ekuitas

2.2. Pencatatan Transaksi Bisnis

Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang menyebabkan perubahan

dalam aset dan/atau kewajiban, dan/atau ekuitas. Semua transaksi bisnis perusahaan

selalu berpengaruh pada perubahan ketiga unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu

aset dan/atau kewajiban dan/atau ekuitas. Terdapat siklus pencatatan transaksi bisnis

yang menunjukkan langkah-langkah yang perlu  dilakukan untuk proses akuntansi

transaksi bisnis yang dilakukan. Adapun siklus pencatatan transaksi bisnis meliputi:

a) Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen sumber 

(a source document). Contoh dokumen sumber atau bukti transaksi

diantaranya adalah kuitansi pembayaran atau penerimaan kas, faktur 

pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.

b) Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutan

kejadiannya dalam sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut dengan

membuat jurnal. Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi atau

membuat jurnal ini disebut dengan buku harian. Disebut buku harian karena

pencatatan dalam buku ini harus dilakukan menurut urutan kejadiannya

(kronologisnya) yang umumnya dilakukan setiap hari

c) Langkah berikutnya setelah membuat jurnal adalah memindahkan catatan

di buku harian ke kelompok akun-akun yang disebut dengan buku besar  

(the ledger). Proses memindahkan dan mengelompokkan catatan dari buku

harian ini ke dalam buku besar (the ledger) disebut dengan proses posting.

d) Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya.

Daftar ini disebut dengan neraca saldo  (the trial balance). Neraca saldo

dipersiapkan untuk melihat kesamaan debit dan kredit akun-akun yang ada

di buku besar (the ledger). Ringkasan akun beserta saldonya yang terdaftar 

dalam neraca saldo (the trial balance) ini digunakan sebagai dasar untuk

menyiapkan laporan keuangan

Usaha Kecil dan Menengah perlu mempersiapkan beberapa buku untuk mencatat

berbagai transaksi yang dilakukan sehingga lebih terkelola dan tertib administrasi

keuangannya. Beberapa buku yang biasanya digunakan dalam pencatatan transaksi

Page 8: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 8/13

8

meliputi (Setyawan, 2007) buku kas, buku pembelian tunai, buku pembelian kredit,

buku penjualan tunai, buku penjualan kredit, buku piutang dan buku utang.

2.3. Laporan Keuangan Bagi Usaha Mikro 

Laporan keuangan yang perlu disusun untuk usaha kecil secara umum adalah

yaitu Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas. Berikut ini adalah format

Laporan Keuangan dalam bentuk Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas.

a) Neraca

Menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu. Neraca memperlihatkan keseimbangan antara nilai aktiva

(kekayaan) perusahaan dengan nilai Pasiva (berisi hutang dan modal yang

disetor). Diformulasikan sebagai berikut: 

 Aktiva (Kekayaan) = Pasiva ( Hutang Perusahaan + Modal Perusahaan)

b) Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba memberikan informasi tentang jalannya operasional

perusahaan dalam satu periode tertentu apakah mengalami keuntungan

ataukah kerugian. Dapat diformulasikan sebagai berikut:

Pendapatan  – Biaya = Laba/ Rugi

c) Laporan Aliran Kas

Laporan aliran kas merupakan laporan perubahan nilai uang kas yang

dimiliki oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan aliran kas

memberikan informasi kepada perusahaan tentang ketersediaan uang tunai

yang dapat digunakan untuk operasional kegiatan perusahaan. Perusahaan

perlu mengetahui aliran uang kas baik penerimaan dan pengeluaran untuk

dapat mengontrol dan mengelola kebutuhan atas uang tunai sehingga tidak

akan kekurangan dana operasional ataupun terlalu banyak uang tunai yang

disimpan sehingga merugikan perusahaan karena uang tersebut tidak produktif.

Dapat diformulasikan sebagai berikut:

Penerimaan  – Pengeluaran = Surplus/ defisit

D. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan

pengetahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok budidaya ikan SUPRAS

dalam hal : a) Manajemen pengelolaan usaha budidaya ikan secara umum, meliputi

aspek keuangan, manajemen sumber daya manusia dan pemasaran; b) Pencatatan

Page 9: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 9/13

9

transaksi usaha yang sesuai dengan kaidah akuntansi; dan c) Penyusunan laporan

keuangan yang akuntabel secara periodik.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat membekali

anggota kelompok budidaya ikan SUPRAS dalam melakukan pengelolaan usaha

secara umum dan melakukan pencatatan transaksi usaha serta penyusunan laporan

keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi sehingga dapat mengoptimalkan

pengelolaan kelompok usaha. Selain itu laporan keuangan juga bermanfaat untuk

pengajuan tambahan modal dari pihak eksternal, khususnya perbankan. 

METODE PELAKSANAAN PPM

A. Khalayak Sasaran

Kegiatan ini direncanakan diikuti oleh anggota kelompok budidaya ikan

SUPRAS, dengan peserta sebanyak 30 orang. Kelompok ini memiliki potensi yang

cukup baik untuk mengembangkan usaha, karena mereka telah memiliki sentra

pembenihan ikan lele, pembesaran berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, nila,

bawal, patin, dan juga mengelola rumah makan dan pemancingan sebagai sarana

penunjang pemasarannya. Dengan penguasaan manajemen usaha secara umum dan

khususnya manajemen keuangan yang baik maka diharapkan kelompok sasaran dapat

mengoptimalkan pengelolaan usaha yang selama ini telah dijalankan.

B. Metode Kegiatan

1). Ceramah

Metode ini dipilih untuk menyampaikan teori dan konsep-konsep yang sangat

prinsip dan penting untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi

yang diberikan meliputi: manajemen pengelolaan usaha (manajemen sumber 

daya manusia, pemasaran dan keuangan), dasar-dasar pencatatan transaksi,

penyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

2). Demonstrasi

Demonstrasi ini dilakukan oleh instruktur bersama mahasiswa untuk memberikan

contoh bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan

secara manual maupun dengan bantuan komputer.

3). Latihan atau praktek

Pada metode ini peserta akan mempraktekkan secara optimal bagaimana

melakukan pencatatan transaksi usaha dan penyusunan laporan keuangan baik

laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

Page 10: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 10/13

10

HASIL PELAKSANAAN PPM DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan inti kegiatan selain

kegiatan survei, dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. Tempat pelaksanaan kegiatan

adalah di sekretariat SUPRAS di Dusun Susukan, Desa Genjahan, Ponjong, Bantul.

Kegiatan diikuti oleh 33 orang anggota SUPRAS. Adapun perincian dari kegiatan yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tatapmuka

ke

Hari/Tanggal Materi Media Metode

I Kamis,29 April2010

 Aspek-aspekpengelolaan usahaa. Manajemen

keuanganb. Manajemen sumber 

daya manusiac. Manajemen

keuangan

Makalah Ceramah

Tanya jawab

Studi kasus

II Sabtu, 1Mei 2010

a. Manajemenkeuangan bagi UKM

Pengenalanakun

Pencatatantransaksi

Penyusunanlaporankeuangan(neraca, labarugi, arus kas)

Pemanfaataninformasikeuangan dalampengelolaanusaha

b. Praktek pencatatantransaksi usaha,

praktek penyusunanlaporan keuangan(laporan rugi laba,neraca, arus kas)secara manual danberbasis komputer sederhana(Microsoft Excel) 

Makalah

Buku Kas

BukuPembelianTunai

Buku

PembelianKredit

BukuPenjualanTunai

BukuPenjualanKredit

BukuPiutang

Buku Utang

Komputer 

Ceramah

Tanya jawab

Demonstrasi

Latihan

1 Mei- 31Juli 2010

Praktek mandiripencatatan transaksiusaha dan penyusunanlaporan keuangan bagianggota kelompok

Bukucatatantransaksi

Praktek mandiri

Page 11: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 11/13

11

III Sabtu, 14 Agustus2010

Evaluasi hasilpencatatan transaksidan laporan keuanganserta konsultasi

manajemen usaha

Bukucatatantransaksi

Laporan

keuangan

Tanya jawab

B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan 

Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan secara garis

besar mencakup beberapa komponen, yaitu keberhasilan target jumlah peserta

pelatihan, ketercapaian target materi yang telah direncanakan, ketercapaian tujuan

pelatihan dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi. Ketercapaian target

 jumlah peserta dapat dilihat dari jumlah peserta yang ditargetkan adalah 30 orang dan

pada kenyataannya kegiatan diikuti oleh 33 orang sehingga target jumlah peserta telah

dapat terpenuhi. Semua peserta dapat mengikuti seluruh proses pelatihan dari awal

sampai selesai, kegiatan yang dirancang 100% terlaksana, dan kehadiran narasumber 

100%. Target penyampaian materi pelatihan juga tercapai karena materi dapat

disampaikan secara keseluruhan. Dengan demikian maka tujuan kegiatan PPM dapat

terpenuhi.

Penguasaan kompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktek mandiri

pengelolaan usaha. Dari 33 peserta pelatihan, sebanyak 31 orang (93,94%) telah

melakukan pencatatan transaksi usaha dan 26 orang (78,79%) telah melanjutkannya

dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca). Selain itu

peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari laporan keuangan tersebut

untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan. Selain itu kegiatan ini juga dievaluasi

menggunakan instrumen pengukuran kepuasan pelanggan dari Lembaga Pengabdian

pada Masyarakat UNY. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar peserta

memberikan penilaian dengan skor 3 (baik) atau 4 (sangat baik).

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat diidentifikasi faktor 

pendukung dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat adalah:a) Adanya kerjasama yang baik antara tim pengabdi dengan kelompok budidaya ikan

SUPRAS.

b) Partisipasi aktif dan antusiasme yang tinggi dari anggota kelompok budidaya ikan

SUPRAS dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

c) Ketersediaan komputer dalam jumlah memadai yang dapat digunakan untuk

praktek pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan

Selain itu dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini juga ada beberapa hal

yang dipandang sebagai kendala pelaksanaan yaitu:

Page 12: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 12/13

12

a) Latar belakang anggota kelompok SUPRAS yang sangat bervariasi (tidak

berpendidikan sampai berpendidikan tinggi) sehingga pemahaman para peserta

terhadap materi sangat bervariasi

b) Beberapa peserta pelatihan belum memiliki pengetahuan awal tentang

pengoperasian komputer sehingga mengalami kesulitan dalam praktek

penyusunan laporan keuangan berbasis komputer sederhana (Microsoft Excel).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan,

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Kegiatan pengabdian pada masyarakat berjalan dengan baik dan lancar 

sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya.

2) Peserta pelatihan telah mampu menguasai kompetensi yang diajarkan dalam

kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu manajemen usaha,

pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan

B. Saran

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1) Perlu adanya kegiatan pelatihan lanjutan secara periodik untuk terus

mengembangkan kelompok usaha budidaya ikan SUPRAS

2) Perlu adanya pendampingan dari instansi terkait (Dinas Perikanan dan

Kelautan, Dinas Kesehatan) dan lainnya agar lini usaha yang selama ini

dikelola oleh SUPRAS dapat terus maju dan membantu kemakmuran

anggotanya.

Page 13: Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan

http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 13/13

13

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2008. Fundamentals of Financial

Management. 10th edition. Thomson-South Western Learning.

Dessler, Gary. 2009. Human Resource Management. 8th Edition. New Jersey: PrenticeHall, Inc.

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Prenhalindo.

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Terry DW.2002.  Akuntansi Menengah. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga..

Kotler, Philip. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I. Jakarta: Prenhallindo.

Purnomo Setyawan. 2007. Menumbuhkan Kebiasaan Menyusun Laporan Keuanganpada Usaha Kecil dan Menengah. Universitas Negeri Jakarta

Stoner, James A., Freeman, Edward R., Gilbert Jr, Daniel R. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall.

Weihrich, Heinz and Koontz, Harold. 2003. Management. Eleventh Edition. McGraw-Hill.