7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 1/13
1
OPTIMALISASI PENGELOLAAN KELOMPOK USAHA BUDIDAYA IKAN MELALUI
PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJEMEN KEUANGAN
Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati, Dyna Herlina S.
Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada anggotakelompok budidaya ikan SUPRAS yang berlokasi di Dusun Susukan, Desa Genjahan,Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kelompok ini cukup potensial karenadidukung oleh kondisi alam yang memadai dan sarana prasarana kelompok yanglengkap. Namun demikian, pengelolaan usaha dari kelompok ini masih dilakukansecara sederhana dan belum menerapkan manajemen secara profesional. Demikianpula pengelolaan laporan administrasi dan keuangan kelompok ini masih sederhanawalaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan. Oleh karenaitulah maka kelompok ini perlu untuk meningkatkan kompetensi manajemen keuangan
dengan menyusun laporan keuangan sehingga sesuai dengan kaidah akuntansi danmampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan.
Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah 1).Ceramah untukmenyampaikan teori dan konsep-konsep yang sangat prinsip dan penting untukdimengerti serta dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi yang diberikan meliputi:manajemen pengelolaan usaha (manajemen sumber daya manusia, pemasaran dankeuangan), dasar-dasar pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan baiklaporan laba rugi, neraca, dan arus kas; 2) Demonstrasi, untuk menunjukkan suatuproses kerja sehingga dapat memberikan kemudahan bagi peserta pelatihan.Demonstrasi ini dilakukan oleh instruktur bersama mahasiswa untuk memberikancontoh bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan secara
manual maupun dengan bantuan komputer.; dan 3) Latihan atau praktek , di manapeserta akan mempraktekkan bagaimana melakukan pencatatan transaksi usaha danpenyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
Hasil kegiatan PPM menunjukkan bahwa semua peserta dapat mengikutiseluruh proses pelatihan dari awal sampai selesai, kegiatan yang dirancang 100%terlaksana, dan kehadiran narasumber 100%. Target penyampaian materi pelatihan juga tercapai karena materi dapat disampaikan secara keseluruhan. Penguasaankompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktek mandiri pengelolaan usahayang dilakukan. Dari 33 peserta pelatihan, sebanyak 31 orang (93,94%) telahmelakukan pencatatan transaksi usaha dan sebanyak 26 orang (78,79%) telahmelanjutkannya dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca).Selain itu peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari laporan keuangan
tersebut untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan.
Kata kunci: kelompok usaha budidaya ikan, usaha kecil menengah, manajemen usaha,manajemen keuangan
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 2/13
2
Management Optimalization for Fish Aquaculture Group by Improving Financial
Management Competence
Muniya Alteza, Lina Nur Hidayati, Dyna Herlina S.
Abstract
This public serving activity was directed for the members of SUPRAS fish aquaculturegroup which is located at Susukan, Genjahan, Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta.The group is potential as its supported by favorable nature situation and completefacilities. However, the business management done by this group has not implemented professional management yet. Administration and financial report of this group also still simple although it has utilized financial record books. Thus this group needs toimprove the quality of financial management competence by composing financial reports based on accounting principles and later can be used for credit application
basis to the bank.The methods in this public serving activity are 1) Lecturing method for
explaining theories and principal concepts such as general management (humanresources management, marketing management and financial management),transaction records basis, and financial report composition consists of incomestatement, balance sheet and cash flow statement; 2) Demonstration method for showing the work process.The demonstration given by the instructor and students toshow examples how to record business transactions and to compose financial reportsboth manually and computer-aid; 3) Exercises, as a media for trainees to practicerecording and composing complete financial reports, including income statement,balance sheet and cash flow statement.
The results of this public serving activity showed that all the trainee could participate in the whole training process, 100% the planned activities completed and instructor's attendances are 100%. All training materials targeted could be delivered completely. Trainee's competences were evaluated by individual businessmanagement practices. From total 33 trainees, there were 31 trainees who recorded business transactions and 26 trainees continued by composing financial report (incomestatement and balance sheet). There are also some trainees who tried to useinformation from financial reports to make future business projections.
Keywords: fish aquaculture group, small and medium business, business management,financial management
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 3/13
3
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu daerah di Yogyakarta yang
terkenal memiliki lahan-lahan kritis. Akan tetapi, Kecamatan Ponjong memiliki
keistimewaan tersendiri, yaitu berupa tersedianya beberapa mata air yang tidak
pernah habis sekalipun di musim kemarau. Di Kecamatan Ponjong saat ini dibina
sebagai KSPP (Kawasan Sentra Produksi Perikanan) Kabupaten Gunungkidul.
Mengingat potensi wilayah di Kecamatan Ponjong, khususnya sumber airnya, maka
pengembangan usaha budidaya ikan masih dapat dikembangkan ke arah ikan dengan
nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi. Salah satu komoditas yang akan diadopsi di
daerah Ponjong adalah ikan patin.Usaha pembenihan ikan patin memiliki beberapa
kelebihan, antara lain: perputaran modal relatif cepat, teknis pembenihan ikan patin
telah dapat dipelajari, harga jual benih yang tinggi, dan pasar yang masih sangat
terbuka (dapat dipasarkan sebagai benih ikan konsumsi maupun sebagai ikan hias).
Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki maka usaha produksi benih patin sangat
cocok digunakan dalam upaya peningkatan pendapatan dan pemberdayaan
masyarakat (khususnya generasi muda).
Kelompok pembudidaya ikan SUPRAS merupakan kelompok masyarakat di
Dusun Susukan, desa Genjahan, kabupaten Ponjong, Gunungkidul yang memiliki
sentra produksi pembenihan dan pembesaran ikan konsumsi. Saat ini jenis kegiatan
yang dijalankan oleh kelompok ini meliputi pembenihan ikan lele, pembesaran
berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, nila, bawal, patin, dan juga mengelola rumah
makan dan pemancingan sebagai sarana penunjang pemasarannya. Lingkungan alam
dan masyarakat di dusun Susukan sangat menunjang untuk pengembangan kegiatan
budidaya ikan baik benih maupun konsumsi. Hal ini ditunjang dengan semangat
masyarakat yang ingin meningkatkan taraf hidupnya dan ketersediaan lahan yang
masih luas dan ketersediaan air yang memadai dan baik untuk budidaya.
Kelompok pembudidaya SUPRAS dimotori oleh kalangan muda yang memiliki
tingkat pendidikan cukup tinggi bahkan ada yang lulusan sarjana, sehingga memiliki
wawasan dan keinginan kuat untuk berkembang. Kemampuan SDM kelompok ini
dalam bidang perikanan masih kurang karena tidak ditunjang dari bidang ilmu
perikanan, hanya berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari
dinas terkait. Permodalan kelompok sebagian besar berasal dari modal angota
kelompok dan sebagian merupakan dana penguatan modal dari pemerintah untuk
masyarakat melalui Dinas Perikanan dan Kelautan. Kemampuan produksi benih lele
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 4/13
4
kelompok ini sudah mencapai 60.000 ekor per bulan sedangkan untuk ikan konsumsi
secara keseluruhan mencapai 500 kwintal per bulan. Untuk pengembangan produk,
kelompok ini berusaha membudidayakan benih patin karena permintaan yang ada
relatif tinggi dan belum dapat dipenuhi secara optimal. Pemasaran hasil produksi
kelompok ini secara garis besar dipasarkan dalam skala lokal belum merambah keluar
kabupaten Gunungkidul.
Sarana dan prasarana kelompok ini cukup lengkap dengan luas areal lahan
8.000 meter persegi dengan rencana pengembangan menjadi 18.000 meter persegi.
Kelompok ini memiliki toko pakan dan obat-obatan bersama serta rumah makan
sebagai sarana membantu anggota kelompok memperoleh pakan dan menjual hasil
produksinya. Prospek pemasaran untuk benih ikan lele maupun patin sangat terbuka
karena banyaknya permintaan dari para kelompok pembudidaya yang lainnya yang
belum mampu membuat benih sendiri. Sedangkan pemasaran ikan konsumsi
dilakukan melalui rumah makan yang ada dan kolam pemancingan yang dimiliki oleh
kelompok. Jaringan pemasaran produk kelompok ini masih lingkup lokal dan belum
luas sehingga masih terbuka lebar untuk bekerja sama dengan pihak dari luar
kabupaten Gunungkidul.
Sebagai sebuah kelompok pembudidaya dengan skala usaha yang cukup
besar, pengelolaan usaha dari kelompok ini masih dilakukan secara sederhana.
Pengelolaan sumber daya manusia belum memperhatikan aspek manajemen seperti
tampak dalam pemberian upah yang tidak memperhatikan kinerja, tetapi disama
ratakan, pemasaran yang masih mengandalkan tengkulak dan lain sebagainya.
Demikian pula pengelolaan laporan administrasi dan keuangan kelompok ini masih
sederhana walaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan.
Namun demikian, laporan keuangan perlu diperbaiki sehingga sesuai dengan kaidah
akuntansi dan mampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan.
B. Kajian Pustaka
1. Manajemen Usaha
Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus
atau mengelola. Menurut James A.F. Stoner manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pengelolaan usaha maka fungsi
manajemen ini dilakukan dalam seluruh aspek penyusun bisnis, yaitu aspek sumber
daya manusia, operasi, pemasaran dan keuangan (Griffin dan Ebert, 2001).
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 5/13
5
1.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM adalah rangkaian aktivitas organisasi untuk menarik,
mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif. Berbeda dengan
sumberdaya yang lainnya, pengelolaan SDM bersifat unik sesuai dengan perbedaan
karakteristik dan sifat manusia satu sama lain. Menurut Dessler (2009) proses
manajemen sumber daya manusia yang terencana dan terukur terdiri dari: 1)
Perencanaan sumber daya manusia; 2) Rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia;
3) Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia; 4) Penilaian kinerja; dan 5)
Penetapan kompensasi
1.2. Manajemen Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2008) didefinisikan sebagai proses perencanaan dan
eksekusi konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan
jasa dalam rangka menciptakan pertukaran untuk memuaskan tujuan individu dan
organisasi. Pilihan konsumen terhadap produk dipengaruhi oleh nilai produk yaitu
perbandingan relatif antara manfaat/utilitas dengan biaya. Suatu produk dikatakan
bernilai tinggi apabila utilitasnya jauh lebih besar dibandingkan biayanya.
Menurut Kotler (2008), proses pemasaran terdiri dari empat langkah, yaitu: a)
Menganalisis peluang yang ada di pasar; b) Mengembangkan strategi pemasaran
berorientasi pasar; c) Merencanakan program pemasaran terpadu menggunakan
bauran pemasaran; dan d) Mengorganisasikan, mengimplementasikan dan mengawasi
proses pemasaran. Proses pemasaran yang sukses mengikuti tahap-tahap sebagai
berikut: 1) Segmentasi pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen menjadi
kelompok yang homogen artinya memiliki karakteristik dan kebutuhan produk yang
sama. Berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi dapat
dilakukan atas dasar variabel geografis, demografis maupun psikografis; 2) Targeting ,
yaitu memilih satu/ lebih kelompok pasar yang ada. Penetapan pasar sasaran
dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik masing-masing segmen, dan 3)
Pemosisian: menempatkan/ memposisikan citra produk dalam benak konsumen
dibandingkan dengan produk pesaing dengan tujuan agar suatu produk memiliki
tempat yang jelas dan terbedakan dalam benak konsumen sasaran.
Setelah proses pemasaran dilalui maka tahap berikut yang dijalani pemasar
adalah menetapkan bauran pemasaran (marketing, mix) , yaitu Bauran pemasaran
merupakan perangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan pemasar berupa
produk, harga, promosi dan distribusi yang dipadukan oleh perusahaan untuk
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 6/13
6
menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 2008). Bauran
pemasaran yang pertama adalah produk, didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
memberikan nilai (perbandingan antara benefit dengan cost ). Bauran kedua adalah
harga, yaitu nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter. Bauran
pemasaran ketiga adalah promosi, merujuk pada usaha yang dilakukan pihak pemasar
untuk memengaruhi pihak lain agar bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.
Promosi yang dapat dipilih diantaranya adalah periklanan, penjualan pribadi ( personal
selling) , promosi penjualan (sales promotion), publisitas, hubungan masyarakat.
Sedangkan bauran pemasaran ketiga adalah bauran distribusi yaitu kombinasi saluran
distribusi yang dipakai perusahaan untuk menyampaikan produk kepada konsumen
akhir, menjadi sangat penting. Dalam mengambil keputusan mengenai jenis saluran
distribusi yang akan digunakan maka perusahaan perlu mempertimbangkan jenis
produk, karakteristik konsumen dan sebagainya.
1.3. Manajemen Keuangan
Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk
mendapatkan, mengelola dan merencanakan penggunaan dana. Tugas ini secara
organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan manajer
keuangan antara lain adalah perencanaan keuangan, penganggaran dana,
mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan, pengelolaan pajak dan
memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak mengenai masalah keuangan.
2. Manajemen Keuangan Bagi Usaha Kecil dan Menengah
Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah dapat dilakukan dengan
memberikan kredit usaha kepada usaha kecil dan menengah. Namun hal ini terkendala
dengan tidak adanya laporan kinerja usaha yang diperlukan untuk mengajukan kredit.
Laporan kinerja usaha yang terpenting adalah laporan keuangan. Karena dengan
laporan keuangan pihak kreditor dapat menilai perkembangan kinerja usaha dan dapat
mengestimasi kinerja usaha di masa yang akan datang. Untuk itu, para pengusaha
kecil dan menengah harus dibiasakan untuk menyusun dan menyajikan laporan
keuangan sebagai salah satu upaya pengembangan usahanya. Kebiasaan ini perlu
ditumbuhkan agar nantinya usaha kecil dan menengah mendapatkan kemudahan
dalam mengajukan kredit usaha.
2.1. Persamaan Dasar Akuntansi
Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut
dengan aset. Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2 (dua),
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 7/13
7
yaitu: (1) hak kreditor, (2) hak pemilik. Hubungan antara keduanya, dapat dinyatakan
dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan dasar akuntansi dan ditulis
sebagai berikut (Kieso et al., 2002) :
Aset = Kewajiban + Ekuitas
2.2. Pencatatan Transaksi Bisnis
Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang menyebabkan perubahan
dalam aset dan/atau kewajiban, dan/atau ekuitas. Semua transaksi bisnis perusahaan
selalu berpengaruh pada perubahan ketiga unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu
aset dan/atau kewajiban dan/atau ekuitas. Terdapat siklus pencatatan transaksi bisnis
yang menunjukkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk proses akuntansi
transaksi bisnis yang dilakukan. Adapun siklus pencatatan transaksi bisnis meliputi:
a) Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen sumber
(a source document). Contoh dokumen sumber atau bukti transaksi
diantaranya adalah kuitansi pembayaran atau penerimaan kas, faktur
pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain.
b) Transaksi yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutan
kejadiannya dalam sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut dengan
membuat jurnal. Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi atau
membuat jurnal ini disebut dengan buku harian. Disebut buku harian karena
pencatatan dalam buku ini harus dilakukan menurut urutan kejadiannya
(kronologisnya) yang umumnya dilakukan setiap hari
c) Langkah berikutnya setelah membuat jurnal adalah memindahkan catatan
di buku harian ke kelompok akun-akun yang disebut dengan buku besar
(the ledger). Proses memindahkan dan mengelompokkan catatan dari buku
harian ini ke dalam buku besar (the ledger) disebut dengan proses posting.
d) Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya.
Daftar ini disebut dengan neraca saldo (the trial balance). Neraca saldo
dipersiapkan untuk melihat kesamaan debit dan kredit akun-akun yang ada
di buku besar (the ledger). Ringkasan akun beserta saldonya yang terdaftar
dalam neraca saldo (the trial balance) ini digunakan sebagai dasar untuk
menyiapkan laporan keuangan
Usaha Kecil dan Menengah perlu mempersiapkan beberapa buku untuk mencatat
berbagai transaksi yang dilakukan sehingga lebih terkelola dan tertib administrasi
keuangannya. Beberapa buku yang biasanya digunakan dalam pencatatan transaksi
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 8/13
8
meliputi (Setyawan, 2007) buku kas, buku pembelian tunai, buku pembelian kredit,
buku penjualan tunai, buku penjualan kredit, buku piutang dan buku utang.
2.3. Laporan Keuangan Bagi Usaha Mikro
Laporan keuangan yang perlu disusun untuk usaha kecil secara umum adalah
yaitu Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas. Berikut ini adalah format
Laporan Keuangan dalam bentuk Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas.
a) Neraca
Menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu. Neraca memperlihatkan keseimbangan antara nilai aktiva
(kekayaan) perusahaan dengan nilai Pasiva (berisi hutang dan modal yang
disetor). Diformulasikan sebagai berikut:
Aktiva (Kekayaan) = Pasiva ( Hutang Perusahaan + Modal Perusahaan)
b) Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba memberikan informasi tentang jalannya operasional
perusahaan dalam satu periode tertentu apakah mengalami keuntungan
ataukah kerugian. Dapat diformulasikan sebagai berikut:
Pendapatan – Biaya = Laba/ Rugi
c) Laporan Aliran Kas
Laporan aliran kas merupakan laporan perubahan nilai uang kas yang
dimiliki oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan aliran kas
memberikan informasi kepada perusahaan tentang ketersediaan uang tunai
yang dapat digunakan untuk operasional kegiatan perusahaan. Perusahaan
perlu mengetahui aliran uang kas baik penerimaan dan pengeluaran untuk
dapat mengontrol dan mengelola kebutuhan atas uang tunai sehingga tidak
akan kekurangan dana operasional ataupun terlalu banyak uang tunai yang
disimpan sehingga merugikan perusahaan karena uang tersebut tidak produktif.
Dapat diformulasikan sebagai berikut:
Penerimaan – Pengeluaran = Surplus/ defisit
D. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan
pengetahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok budidaya ikan SUPRAS
dalam hal : a) Manajemen pengelolaan usaha budidaya ikan secara umum, meliputi
aspek keuangan, manajemen sumber daya manusia dan pemasaran; b) Pencatatan
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 9/13
9
transaksi usaha yang sesuai dengan kaidah akuntansi; dan c) Penyusunan laporan
keuangan yang akuntabel secara periodik.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat membekali
anggota kelompok budidaya ikan SUPRAS dalam melakukan pengelolaan usaha
secara umum dan melakukan pencatatan transaksi usaha serta penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi sehingga dapat mengoptimalkan
pengelolaan kelompok usaha. Selain itu laporan keuangan juga bermanfaat untuk
pengajuan tambahan modal dari pihak eksternal, khususnya perbankan.
METODE PELAKSANAAN PPM
A. Khalayak Sasaran
Kegiatan ini direncanakan diikuti oleh anggota kelompok budidaya ikan
SUPRAS, dengan peserta sebanyak 30 orang. Kelompok ini memiliki potensi yang
cukup baik untuk mengembangkan usaha, karena mereka telah memiliki sentra
pembenihan ikan lele, pembesaran berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, nila,
bawal, patin, dan juga mengelola rumah makan dan pemancingan sebagai sarana
penunjang pemasarannya. Dengan penguasaan manajemen usaha secara umum dan
khususnya manajemen keuangan yang baik maka diharapkan kelompok sasaran dapat
mengoptimalkan pengelolaan usaha yang selama ini telah dijalankan.
B. Metode Kegiatan
1). Ceramah
Metode ini dipilih untuk menyampaikan teori dan konsep-konsep yang sangat
prinsip dan penting untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi
yang diberikan meliputi: manajemen pengelolaan usaha (manajemen sumber
daya manusia, pemasaran dan keuangan), dasar-dasar pencatatan transaksi,
penyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
2). Demonstrasi
Demonstrasi ini dilakukan oleh instruktur bersama mahasiswa untuk memberikan
contoh bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan
secara manual maupun dengan bantuan komputer.
3). Latihan atau praktek
Pada metode ini peserta akan mempraktekkan secara optimal bagaimana
melakukan pencatatan transaksi usaha dan penyusunan laporan keuangan baik
laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 10/13
10
HASIL PELAKSANAAN PPM DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan inti kegiatan selain
kegiatan survei, dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. Tempat pelaksanaan kegiatan
adalah di sekretariat SUPRAS di Dusun Susukan, Desa Genjahan, Ponjong, Bantul.
Kegiatan diikuti oleh 33 orang anggota SUPRAS. Adapun perincian dari kegiatan yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tatapmuka
ke
Hari/Tanggal Materi Media Metode
I Kamis,29 April2010
Aspek-aspekpengelolaan usahaa. Manajemen
keuanganb. Manajemen sumber
daya manusiac. Manajemen
keuangan
Makalah Ceramah
Tanya jawab
Studi kasus
II Sabtu, 1Mei 2010
a. Manajemenkeuangan bagi UKM
Pengenalanakun
Pencatatantransaksi
Penyusunanlaporankeuangan(neraca, labarugi, arus kas)
Pemanfaataninformasikeuangan dalampengelolaanusaha
b. Praktek pencatatantransaksi usaha,
praktek penyusunanlaporan keuangan(laporan rugi laba,neraca, arus kas)secara manual danberbasis komputer sederhana(Microsoft Excel)
Makalah
Buku Kas
BukuPembelianTunai
Buku
PembelianKredit
BukuPenjualanTunai
BukuPenjualanKredit
BukuPiutang
Buku Utang
Komputer
Ceramah
Tanya jawab
Demonstrasi
Latihan
1 Mei- 31Juli 2010
Praktek mandiripencatatan transaksiusaha dan penyusunanlaporan keuangan bagianggota kelompok
Bukucatatantransaksi
Praktek mandiri
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 11/13
11
III Sabtu, 14 Agustus2010
Evaluasi hasilpencatatan transaksidan laporan keuanganserta konsultasi
manajemen usaha
Bukucatatantransaksi
Laporan
keuangan
Tanya jawab
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan secara garis
besar mencakup beberapa komponen, yaitu keberhasilan target jumlah peserta
pelatihan, ketercapaian target materi yang telah direncanakan, ketercapaian tujuan
pelatihan dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi. Ketercapaian target
jumlah peserta dapat dilihat dari jumlah peserta yang ditargetkan adalah 30 orang dan
pada kenyataannya kegiatan diikuti oleh 33 orang sehingga target jumlah peserta telah
dapat terpenuhi. Semua peserta dapat mengikuti seluruh proses pelatihan dari awal
sampai selesai, kegiatan yang dirancang 100% terlaksana, dan kehadiran narasumber
100%. Target penyampaian materi pelatihan juga tercapai karena materi dapat
disampaikan secara keseluruhan. Dengan demikian maka tujuan kegiatan PPM dapat
terpenuhi.
Penguasaan kompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktek mandiri
pengelolaan usaha. Dari 33 peserta pelatihan, sebanyak 31 orang (93,94%) telah
melakukan pencatatan transaksi usaha dan 26 orang (78,79%) telah melanjutkannya
dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca). Selain itu
peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari laporan keuangan tersebut
untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan. Selain itu kegiatan ini juga dievaluasi
menggunakan instrumen pengukuran kepuasan pelanggan dari Lembaga Pengabdian
pada Masyarakat UNY. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar peserta
memberikan penilaian dengan skor 3 (baik) atau 4 (sangat baik).
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat diidentifikasi faktor
pendukung dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat adalah:a) Adanya kerjasama yang baik antara tim pengabdi dengan kelompok budidaya ikan
SUPRAS.
b) Partisipasi aktif dan antusiasme yang tinggi dari anggota kelompok budidaya ikan
SUPRAS dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
c) Ketersediaan komputer dalam jumlah memadai yang dapat digunakan untuk
praktek pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan
Selain itu dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini juga ada beberapa hal
yang dipandang sebagai kendala pelaksanaan yaitu:
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 12/13
12
a) Latar belakang anggota kelompok SUPRAS yang sangat bervariasi (tidak
berpendidikan sampai berpendidikan tinggi) sehingga pemahaman para peserta
terhadap materi sangat bervariasi
b) Beberapa peserta pelatihan belum memiliki pengetahuan awal tentang
pengoperasian komputer sehingga mengalami kesulitan dalam praktek
penyusunan laporan keuangan berbasis komputer sederhana (Microsoft Excel).
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Kegiatan pengabdian pada masyarakat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
2) Peserta pelatihan telah mampu menguasai kompetensi yang diajarkan dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu manajemen usaha,
pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1) Perlu adanya kegiatan pelatihan lanjutan secara periodik untuk terus
mengembangkan kelompok usaha budidaya ikan SUPRAS
2) Perlu adanya pendampingan dari instansi terkait (Dinas Perikanan dan
Kelautan, Dinas Kesehatan) dan lainnya agar lini usaha yang selama ini
dikelola oleh SUPRAS dapat terus maju dan membantu kemakmuran
anggotanya.
7/22/2019 Optimalisasi Pengelolaan Kelompok Usaha Budidaya Ikan Melalui Peningkatan Kompetensi Manajemen Keuan
http://slidepdf.com/reader/full/optimalisasi-pengelolaan-kelompok-usaha-budidaya-ikan-melalui-peningkatan-kompetensi 13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2008. Fundamentals of Financial
Management. 10th edition. Thomson-South Western Learning.
Dessler, Gary. 2009. Human Resource Management. 8th Edition. New Jersey: PrenticeHall, Inc.
Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Prenhalindo.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Terry DW.2002. Akuntansi Menengah. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga..
Kotler, Philip. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I. Jakarta: Prenhallindo.
Purnomo Setyawan. 2007. Menumbuhkan Kebiasaan Menyusun Laporan Keuanganpada Usaha Kecil dan Menengah. Universitas Negeri Jakarta
Stoner, James A., Freeman, Edward R., Gilbert Jr, Daniel R. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall.
Weihrich, Heinz and Koontz, Harold. 2003. Management. Eleventh Edition. McGraw-Hill.
Top Related