OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

44
RANCANGAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU DISUSUN OLEH : Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb NIP. 19940418 202012 2 020 38 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021

Transcript of OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

Page 1: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

DI PUSKESMAS SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU

DISUSUN OLEH :

Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

NIP. 19940418 202012 2 020

38

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

Page 2: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …
Page 3: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …
Page 4: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …
Page 5: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH Subhanahu Wa

Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Pemerintah Kabupaten

Kapuas Hulu Tahun 2021 dapat diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak

berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H.Sutarmidji S.H., M.Hum sebagai Gubernur Kalimantan Barat.

2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H sebagai Bupati Kapuas Hulu.

3. Kedua orang tua,serta adik saya atas segala doa dan dukungan moril dan

memberikan semangat serta kasih sayang tulus.

4. Bapak Jantau, S.Sos., M.M sebagai Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

5. Bapak Sudarso, S.Pd, M.M selaku Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu.

6. Bapak Ir. Christian Tobing Coach yang telah memberikan bimbingan,

motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang sangat berharga dalam

penyusunan rancangan aktualisasi.

7. Bapak Ns. Imran Zamzami, S.Kep selaku mentor yang telah memberikan

bimbingan, masukan dan pengarahan.

8. Abdurohman Bisri, A.Md selaku penguji yang telah memberikan masukan dan

saran perbaikan.

9. Rozana Hayati, S.Tr.Keb sebagai mentor pengganti yang telah memberikan

bimbingan, nasehat, dan motivasi.

10. Pak suami Yudi sebagai orang terkasih yang telah memberikan kasih sayang

dan pengertiannya.

11. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Angkatan XXXII Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan

bantuan dan motivasi.

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,

sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan

ini diterima dengan terbuka. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat

Page 6: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

vii

bagi penulis maupun bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan yang telah

dimiliki.

Putussibau, 01

Juli 2021

Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

Page 7: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

viii

DATAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

BERITA ACARA .................................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DATAR ISI .......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................................................................ 3

1.3. Tempat Dan Waktu Kegiatan .................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................... 4

2.1. Profil Instansi............................................................................................. 4

2.2. Keadaan Organisasi ................................................................................... 5

2.3. Misi Organisasi .......................................................................................... 7

2.4. Nilai-nilai Organisasi................................................................................. 7

2.5. Tugas Pokok Dan Fungsi Bidan ................................................................ 7

2.6. Ruang Lingkup Tugas Peserta ................................................................... 9

2.7. Struktur Organisasi .................................................................................... 9

BAB III KERANGKA KONSEP.......................................................................... 10

3.1. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) ........................................... 10

3.2. Konsepsi Pelayanan Publik, Whole of Government, Manajemen ASN . 15

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................... 19

4.1. Identifikasi Isu ......................................................................................... 19

4.2. Analisis Isu .............................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 35

Page 8: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mempunyai peran sebagai

perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan

pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih

dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Implementasi dari peran tersebut

di atas tidaklah mudah. Dalam hal ini menuntut kesungguhan, disiplin,

motivasi, dan komitmen dari seorang ASN untuk menjalankannya dengan

penuh tanggung jawab. Keberhasilan seorang ASN dalam melayani publik

sesuai posisinya masing-masing akan meningkatkan kredibilitas unit kerja, dan

mendorong keberhasilan institusinya. (LAN, 2021)

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan

Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan

yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun

integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan

memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah

penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan interintegrasi, yaitu

penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan

nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan

peserta mampu menginternalisasi menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta

membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,

sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai

bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat

menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas

dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan

perekat dan pemersatu bangsa. (LAN, 2021)

Page 9: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

2

Pelatihan Dasar merupakan pembekalan komprehensif agar CPNS

mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melaksanakan

tugas sebagai Aparatur Sipil Negara. Sesuai dengan peraturan kepala LAN-RI,

Nomor 12 Tahun 2018 tentang 2 pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar

CPNS golongan III, yang menggunakan aturan pola baru, peserta diklat

mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi ASN

yang disebut dengan ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,

Komitmen mutu dan Anti korupsi.

Satu diantara beberapa profesi yang merupakan bagian dari pegawai

ASN adalah tenaga kesehatan termasuk didalamnya adalah bidan. Bidan

merupakan pegawai ASN yang harus mengembangkan kompetensi yang

dimilikinya agar kinerjanya semakin membaik dan dapat memberikan

kontribusi dalam dunia kesehatan. Selain itu, bidan juga dituntut memiliki

karakter yang baik dalam dirinya sehingga menjadi pegawai ASN yang

berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan

fungsi yang dimilikinya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi RI No.36 Tahun 2019 mengatur tentang uraian tugas

bidan yaitu melakukan pengkajian ibu hamil fisiologis, merencanakan asuhan

kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan, memberikan vitamin/ suplemen

pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis, dan melakukan kegiatan uhan

pada kelas ibu hamil.

Melalui Kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon

pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai-

nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

dilingkungan kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik

serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, penulis merupakan peserta

pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil

Negara (ASN) di Puskesmas Selimbau. Kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan

selama agenda habituasi tertuang di dalam rancangan laporan aktualisasi yang

Page 10: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

3

berjudul “Penanganan Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas

Selimbau”.

1.2.Tujuan

Tujuan dan Sasaran dari penulisan Laporan Pelatihan Dasar CPNS ini

adalah untuk memberikan informasi tentang nutrisi pada ibu hamil di posyandu

Anggrek Putih Kecamatan Selimbau yang berkaitan dengan nilai

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA).

Tujuan lain dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk

mengoptimalkan tingkat pelayananan pasien serta meningkatkan pengetahuan

masyarakat secara luas mengenai sistem pelayanan di Puskesmas Selimbau.

Penulisan laporan ini juga ditujukan untuk menyelesaikan persyaratan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Pemerintah Kabupaten

Kapuas Hulu. Pelatihan dasar ini nantinya akan menjadi dasar bagi para CPNS

khususnya dibidang kesehatan agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung

jawab sehingga mampu menghasilkan pelayanan yang bermutu.

Dengan selalu mengedepankan nilai-nilai dasar akuntabilitas dalam

tugas yang diemban, mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan

tugas, menjunjung tinggi etika dalam bekerja, memiliki komitmen mutu dalam

tupoksi dan anti korupsi dalam melaksanakan kegiatan.

1.3.Tempat Dan Waktu Kegiatan

Kegiatan seminar Rancangan Aktualisasi akan diselenggarakan pada

hari Jum’at tanggal 2 Juli 2021, sedangkan kegiatan aktualisasi akan

diimplementasikan pada tanggal 5 Juli 2021– 9 Agustus 2021 bertempat di

Puskesmas Selimbau, yang beralamat di Desa Titian Kuala Kecamatan

Selimbau Kab. Kapuas Hulu Prov Kalimantan Barat.

Page 11: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1.Profil Instansi

Puskesmas Selimbau, kode Puskesmas 1060150 terletak di Kec.

Selimbau yang beralamat di Desa Titian Kuala, Kabupaten Kapuas Hulu,

Provinsi Kalimantan Barat . Puskesmas Selimbau merupakan jenis Puskesmas

perawatan dengan kategori penilaian sebagai Puskesmas sangat terpencil. Luas

wilayah kerja Puskesmas Selimbau adalah 1.208,06 km², dengan jumlah Desa

sebanyak 17 desa. Ketersediaan listrik untuk Puskesmas Selimbau saat ini

menggunakan Listrik PLN yang menyala selama 24 jam. Sedangkan

ketersediaan air untuk Puskesmas Selimbau diperoleh dari air hujan yang

ditampung di dalam tong besar pada saat musim penghujan dan air PDAM.

Bangunan fisik Puskesmas terdiri dari satu bangunan Rawat Jalan dan Rawap

Inap. Bangunan Puskesmas memiliki lantai dari semen/porselen, dinding

terbuat dari beton. Langit-langit bangunan diplafon menggunakan tripleks.

Pada bangunan Puskesmas Selimbau terdapat beberapa ruangan yang

terdiri dari, Poli KIA dan KB, Poli Umum, ruang Farmasi, ruang Laboratorium,

TU, Ruang Gizi, Poli Gigi, Loket, Kesmas, Ruang IGD, serta toilet Tiga buah.

Puskesmas Selimbau juga menyediakan tiga rumah dinas untuk pegawai

puskesmas,satu unit rumah tunggu bersalin dan satu rumah untuk Nusantara

Sehat. Untuk kendaraan transportasi dapat menggunakan 1 unit mobil

Ambulance Puskesmas yang didapat dari dana Afirmasi Kesehatan, 2 unit

speed boat, dan 6 unit kendraan roda dua.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya,sebagai investasi bagi pembangunan

sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 36,

2009). Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tersebut Puskesmas

Selimbau telah menetapkan visi dan misi.

Page 12: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

5

2.2.Keadaan Organisasi

Puskesmas Selimbau mendapatkan tenaga kesehatan dimasing-masing

sarana kesehatan dari Dinas Kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari

antara lain dokter, perawat, bidan dan tenaga gizi dan tenaga analis. Jumlah

masing-masing tenaga tersebut dapat tergambar pada tabel 1 Tabel bezeting.

Tabel 2.2.1 Data Pegawai Puskesmas Selimbau Tahun 2019

No Jenis Tenaga Sekarang Standar Kekurangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Dokter

Apoteker

Kesmas

Perawat

Bidan

Gizi

Analis Kesehatan

Perawat Gigi

Asisten Apoteker

Kesehatan

Lingkungan

Pekarya

Cleaning Service

1

1

2

28

16

2

1

2

1

3

6

2

2

1

1

8

7

2

1

1

1

1

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Selimbau Tahun 2019

Page 13: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

6

Bagan 2.2.1 Penyebab Kematian Tertinggi

Bagan 2.2.2 10 Jenis Penyakit Terbanyak

2.1. Misi Organisasi

Stroke Hemoragic, 8

Hipertensi, 5

Asfiksia, 3

Acute coronary syndrome , 3

IUFD, 2

BBLR, 2

DM, 2

Infeksi Neonatus, 2

Pneumonia, 1Kecelakaan, 1

160, 23%

113, 16%

112, 16%

74, 11%

70, 10%

69, 10%

50, 7%20, 3%17, 3%10, 1%

Hipertensi

Dispepsia

Infeksi Saluran PernafasanAtas (ISPA)Low Back Pain (LBP)

Diabetes Mellitus

Penyakit Pulpa danPeriodontalReumatik

Myalgia

Page 14: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

7

2.3.Misi Organisasi

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat

b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang bermutu dan merata.

c. Menciptakan tata kelola manajemen puskesmas yang baik dengan didukung

oleh aparatur kesehatan yang berdisiplin dan beretos kerja tinggi.

2.4. Nilai-nilai Organisasi

Slogan Puskesmas Selimbau yaitu: “KANDAU”

K: Kerja Sama, A: Akuntabel, N: Nyaman, D: Disiplin, A: Aman, U: Unggul

Motto yaitu: “Kesehatan Nuan Yang Utama Bagi Kami”.

2.5.Tugas Pokok Dan Fungsi Bidan

1. melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis

2. merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan

3. memfasilitasi informed choice dan/atau informed consen

4. melakukan tindakan pencegahan infeksi

5. memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene

6. memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus

fisiologis

7. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil

8. memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai

dengan kebutuhan

9. melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis

10. melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis

11. melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis

12. melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis

13. Melakukan pengkajian pada ibu nifas

14. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga

pasca persalinan (KF 1)

Page 15: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

8

15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF

2)

16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan

(KF 3)

17. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan

pendampingan

18. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal

19. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal

20. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR)

21. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan

22. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom

23. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada

individu/keluarga sesuai kebutuhan

24. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk

remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi

25. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah

kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah

26. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita)

27. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

28. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung

Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan

29. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada

anak sekolah

Page 16: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

9

2.6.Ruang Lingkup Tugas Peserta

Adapun ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah

Penanganan Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas Selimbau

dengan rencana kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis.

2. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai

dengan kebutuhan.

3. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil.

4. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus

fisiologis.

5. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis.

Page 17: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

KEPALA PUSKESMAS

Ns. IMRAN ZAMZAMI, S.Kep

KASUBAG TU

Abang Abdul Munif TIM

KESELAMATAN PASIEN

Mersiswa A.

TIM AUDIT INTERNAL

Hardiansyah

TIM MANAJEMEN PUSKESMAS

AM. Saleh Arbaini

TIM MUTU

M. Fadly, A.Md.KG

TIM TPPI

Dr. Gagat Adiyasa

PENGELOLA SISTEM INFORMASI

Zulkarnain

PENGELOLA KEPEGAWAIAN

Syaibul

PENGELOLA RUMAH TANGGA

Patmawati

PENGELOLA KEUANGAN

PJ. UKM ESENSIAL, PENGEMBANGAN DAN PERKESMAS

Sri Gunawati, A.Md.Gz

PJ. UKP, FARMASI DAN LABORATORIUM

Lia Lini, S.Tr.Keb

PJ. JARINGAN DAN JEJARING FASYANKES

Abang Abdul Munif

PELAYANAN PROMKES

Nurhayati, SKM

PELAYANAN KESLING

Muhammad Rahim Uba,

PELAYANAN P2

A.M Saleh Arbaini

PELAYANAN GIZI

Sri Gunawati, A.Md.Gz

PELAYANAN PERKESMAS

Hardiansyah

PELAYANAN KIA & KB

Lia Lini, S.Tr.Keb

PELAYANAN KES. JIWA

Muhammad Sopian

PEL. KESEHATAN GIGI MASY.

Budi Susanto

PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Asmawati

PELAYANAN KES. OLAHRAGA

Asriadi

PELAYANAN KES. TRADISIONAL

Rusdiati, A.Md.Kep

PEL. PEMERIKSAAN UMUM

dr. Gagat Adiyasa

PEL. KESEHATAN GIGI & MULUT

Muhammad fadly, A.Md.kg

PELAYANAN GIZI

Sri Gunawati, A.Md.Gz

PELAYANAN GAWAT DARURAT

Rusdiati, A.Md.Kep

PELAYANAN PERSALINAN

Mahdiati

PELAYANAN KIA-KB

Lia Lini, S.Tr.Keb

PELAYANAN KEFARMASIAN

Nurmanida, A.Md.Farm

PELAYANAN LABORATORIUM

Rita Tri Sumanti

PELAYANAN RAWAT INAP

Rusdiati, A.Md.Kep

PENGELOLA PUSTU PEMBANTU

Abang Abdul Munif

PENGELOLA PUSKESMAS KELILING

Mersiswa Admadja

PENGEL. JEJARING FAS. PELKES

Syaibul

PENGELOLA BIDAN DESA

Salamah, A.Md.Keb

BENDAHARA OPERASIONAL

Abang Abdul Munif

BENDAHARA BOK

A.M Saleh Arbaini

BENDAHARA RETRIBUSI

Sahpri

BENDAHARA JAMPERSAL

Utin Femmi A, A.Md.Keb

BENDAHARA JKN

Muhammad Fadly, A.Md.KG

2.7.Struktur Organisasi

Page 18: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

10

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1.Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA)

Ada lima nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Lima nilai dasar yang biasa disingkat

ANEKA ini merupakan modal awal PNS dalam menjalankan tugasnya.

Sebelum mengimplementasikan nilai dasar PNS, ada satu tahap yang dilalui

yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai

yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus

dicapai. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban setiap individu, kelompok,

atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik. Terdapat 9

indikator penilaian dalam akuntabilats yaitu tanggung jawab, jujur, kejelasan

target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten

dan partisipatif. Nilai-nilai dasar akuntabilitas yang di jadikan pedoman

didalam rancangan konsisten, tanggung jawab, kejelasan target, transparan,

konsisten, dan jujur.

a. Transparan

Transparan adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang

dilakukan oleh individu maupun kelompok atau instansi.

b. Jujur

Jujur adalah sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu ataupun

fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada

perubahan atau sesuai dengan realita yang terjadi.

c. Tanggung jawab

Tanggung jawab yaitu kewajiban tingkah laku atau perbuatan dalam

melaksanakan suatu pekerjaan. Definisi lain dari tanggung jawab

melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 19: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

11

d. Kejelasan Target

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan

tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan

sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

e. Konsisten

Konsistens adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu

sampai pada tercapainya tujuan akhir. (LAN, 2021)

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana

mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan

tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus

menghormati bangsa lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme

yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling

menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

(LAN RI, 2021)

Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat

menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat

dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama

manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta

tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan,

menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong

royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup

sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang lain. Nilai-nilai dasar

nasionalisme yang di jadikan pedoman didalam rancangan aktualisasi ini

adalah musyawarah, kerjasama, saling menghormati dan tanggung jawab.

(LAN RI, 2021)

a. Musyawarah

Musyawarah adalah salah satu nilai dasar dalam nasionalisme yang

berpedoman kepada pancasila yaitu sila ke empat (kerakyatan yang

Page 20: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

12

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan).

b. Kerja Sama

Kerja sama yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang

(lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.

c. Menghargai Karya Orang Lain

Menghargai karya orang lain adalah memberikan apresiasi

(penghargaan) atau hasil usaha dan jerih payah orang lain. Sebab, jerih

payah atau karya termasuk harta kepemilikan yang wajib dilindungi.

d. Religius

Religius merupakan suatu sikap dan prilaku yang taat atau patuh dalam

menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup

antar pemeluk agama.

3. Etika Publik

Etika publik yaitu pembelian pelayanan kepada masyarakat Seorang PNS

harus mampu memberi pelayanan yang ramah selama menjalankan

tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak boleh terlihat sombong, angkuh,

galak, apalagi tidak sopan. Etika publik merupakan refleksi tentang standar

/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilai dasar dari etika publik

adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat,

sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.

Nilai - nilai dasar etika publik yang di jadikan pedoman didalam rancangan

aktualisasi ini adalah integritas tinggi, sopan, dan menjaga rahasia. (LAN RI,

2021)

a. Sopan

Sopan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkah laku yang

beradab. Sopan merupakan perilaku yang mencerminkan kebaikan dan

keramahan kepada orang lain.

Page 21: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

13

b. Cermat

Berdasarkan KBBI adalah penuh minat, seksama, teliti sehingga dapat

disimpulkan cermat adalah memperhatikan atau teliti dalam mengerjakan

ata melakukan sesuatu.

c. Disiplin

Disiplin adalah sikap ketaatan kepada peraturan.

d. Taat Perintah

Taat perintah adalah patuh pada peraturan.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap

produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Target utama kinerja aparatur yang

berbabasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang

menerima layanan. (LAN RI, 2021) Indikator nilai dasar komitmen mutu

antara lain efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu. Nilai - nilai

dasar komitmen mutu yang di jadikan pedoman didalam rancangan

aktualisasi ini adalah orientasi mutu dan inovasi. (LAN RI, 2021)

a. Orientasi mutu

Orientasi mutu adalah berkomitmen untuk senantiasa melakukan

pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga

pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.

b. Inovasi

Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru

yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk

membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara

pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan

publik yang berbeda dengan sebelumnya bukan sekedar menjalankan

atau menggugurkan tugas rutin.

Page 22: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

14

c. Efektifitas

Efektivitas adalah tingkat kecapaian target yang telah direncanakan baik

menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur dari kepuasan dan

terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

d. Efisiensi

Efisiensi adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya

sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,

penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang

keluar alur.

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan

yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak

tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah

kehidupan yang lebih luas lagi. (LAN RI, 2021)

Berdasarkan penelitian terhadap penerapan variabel praktik nilai dasar ASN,

praktik yang masih belum optimal dalam pelaksanaan penyelenggaraan

pelayanan publik adalah praktik anti korupsi, etika publik dan komitmen

mutu. Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,

dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka

bumi. (LAN RI, 2021)

Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa

menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai

dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,

sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli. (LAN RI, 2021).

Nilai - nilai dasar anti korupsi yang di jadikan pedoman didalam rancangan

aktualisasi ini adalah jujur, mandiri dan disiplin.

a. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak

mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan

Page 23: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

15

menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

demi mencapai keuntungan sesaat.

b. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang

mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan

terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara

yang mudah.

3.2.Konsepsi Pelayanan Publik, Whole of Government, Manajemen ASN

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan

yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangundangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan

kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

kepentingan publik. Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:

6. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.

7. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua

golongan serta partai politik.

8. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik

9. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri, namun demikian

Pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Bagian Ketiga Peran Pasal 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berperan sebagai perencana,

pelaksana, dan pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan

tugas umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik

yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS pasti

terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi, semestinya

sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di kantor. Dengan

adanya Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS

dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai berikut:

Page 24: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

16

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

Pemerintah

2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan

penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab

4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS

5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,

seseorang, dan/atau golongan

6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah

harus dirahasiakan;

7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan

Negara

8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal

yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah

terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil

9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan

11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-

baiknya

12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat

13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas

14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier;

dan

15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang.

1. Pelayanan Publik

Pelayan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan

umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan daerah dan

di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sedangkan defenisi pelayan Publik

Page 25: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

17

menurut undang-undang no 25 tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan aturan perundang-undangan bagi setiap

warga dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip pelayanan publik

yang baik untuk mewujudkan pelayan prima diantaranya adalah :

a. Partisipatif

Partisipatif menurut KBBI artinya dalam pelayanan harus melibatkan

masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

hasilnya.

b. Aksesibel

Menurut KBBI aksesibel adalah menggambarkan pelayanan yang dapat

diakses dengan mudah.

2. Whole of Government

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi

yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,

manajemen, program dan pelayanan publik (LAN-RI, 2021). Karakteristik

pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi,

kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor

dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Terdapat beberapa nilai indikator

dalam WoG, yaitu:

a. Informasi

Informasi menurut KBBI adalah pemberitahuan, kabar, atau berita

tentang sesuatu.

b. Berkesinambungan

Berkesinambungan dapat diartikan sebagai suatu hal atau peristiwa

yang merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.

Page 26: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

18

c. Singkronisasi

Menurut KBBI singkronisasi adalah perihal menyinkronkan,

penyerentakan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

d. Kejelasan target

Menurut KBBI kejelasan target adalah sasaran batas ketentuan yang

harus dicapai dalam waktu tertentu.

e. Integrasi

Integrasi menurut KBBI adalah pembauran sampai menjadi satu

kesatuan yang bulat dan utuh.

3. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas

dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil

Negara yang berkarakter, unggul dan selaras dengan perkembangan

jaman. Adapun indikator manajemen ASN, antara lain:

a. Profesionalitas

Yang dimaksud dengan “asas profesionalitas” adalah

mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan

peraturan perundang-undangan .

b. Keterpaduan

Keterpaduan berarti suatu perihal yang sudah disatukan atau dilebur

menjadi satu.

Page 27: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

19

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1.Identifikasi Isu

Menurut kamus besar bahasa Indonesia isu diartikan sebagai masalah

yang dikedepankan untuk diambil, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak

terjamin kebenarannya. Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena yang

diartikan sebagai masalah. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

isu merupakan suatu akar permasalahan yang harus dipecahkan dan siap diambil

keputusan untuk pemecahannya.

Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat

bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk

menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk

diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis

isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APLK (Aktual, Problematik,

Layak, Khalayakan) dan Fishbone.

Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat

bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas

isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui

gagasan kegiatan yang dilakukan. Didalam rancangan aktualisasi ini penulis

merujuk kepada isu-isu yang mengenai pelayanan kesehatan di lingkungan kerja

penulis. Isu yang akan penulis tampilkan di rancangan aktualisasi ini adalah isu

– isu yang mana diperoleh dari pelayanan yang ada di tempat kerja penulis yaitu

Puskesmas Selimbau, yaitu:

1. Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang pemenuhan nutrisi selama

kehamilan di Puskesmas Selimbau

2. Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas

Selimbau.

3. Tingginya kasus hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Selimbau.

Dalam upaya menyikapi isu-isu yang terjadi di Puskesmas Selimbau,

dan menentukan isu prioritas yang akan ditangani, maka penyusun

menganalisis isu-isu diatas dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria

kualitas isu melalui metode APKL, yaitu skala penilaian yang berpedoman

Page 28: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

20

pada empat kriteria isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan

Layak.

Penentuan isu prioritas ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert,

dengan rentang nilai dari 1-5, yaitu: (1) Tidak Penting, (2) Kurang Penting, (3)

Cukup Penting, (4) Penting, dan (5) Sangat Penting. Adapun penentuan isu

prioritasnya sebagai berikut:

Tabel 2.2.2 Identifikasi Isu dengan Metode APKL

ISU A P K L JUMLAH RANGKING

Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang

pemenuhan nutrisi selama kehamilan

4 4 3 3 14 II

Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe

2 4 3 3 12 III

Tingginya kasus hipertensi pada ibu hamil

4 4 4 4 16 I

Berdasarkan hasil analisis isu – isu tersebut menggunakan analisis

APKL, maka isu aktual yang paling mendasar dan mendapatkan peringkat paling

tinggi yaitu “Tingginya Kasus Hipertensi Pada Ibu Hamil.” dengan skor 16.

4.2.Analisis Isu

Menurut Wikipedia Analisis adalah proses pemecahan suatu masalah

kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga bisa lebih mudah dipahami.

Berdasarkan prioritas isu APKL yaitu Tingginya Kasus Hipertensi pada Ibu

Hamil. Maka penyebab dari masalah tersebut dapat dilihat dari diagram

fishbone sebagai berikut:

Page 29: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

21

Diagram 3.1 Fishbone Tingginya Kasus Hipertensi Pada Ibu Hamil

Kurangnya media informasi

METODE

LINGKUNGAN DANA SARANA

Usia diatas 35 th

Rendahnya pendidikan ibu hamil

Penyuluhan kesehatan tentang

hipertensi kurang menarik

MANUSIA

Tingginya

Kasus

Hipertensi Pada

Ibu Hamil Budaya setempat

Sudah ada hipertensi sebelum

kehamilan

Page 30: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

22

Dari hasil fishbone diketahui Tingginya kasus hipertensi pada ibu hamil di

Puskesmas Selimbau yaitu:

1. Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi kurang menarik

2. Sudah ada penyakit hipertensi sebelum kehamilan

3. Rendahnya pendidikan pada ibu hamil

4. Usia ibu hamil di atas 35 tahun

5. Dari sisi sarana masih terdapat larangan berupa makanan untuk ibu hamil.

Maka dari beberapa faktor tersebut, saya mengajukan gagasan yaitu

“Optimalisasi Penanganan Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas

Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu”.

Page 31: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

23

4.3. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (ANEKA)

Tabel 4.2 Keterkaitan substansi mata pelatihan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi

Terhadap Misi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1. Melakukan

pengkajian

pada ibu

hamil

fisiologis

a. Anamnesa

b. Mempersiapkan

alat

c. Mencuci tangan

Terlaksananya

pengkajian pada

Dalam melakukan anamnesa, saya akan

memperkenalkan diri saya dan menanyakan

nama ibu hamil yang periksa, riwayat

Dari kegiatan

yang saya

lakukan, misi saya

terkait dengan

misi yang ada di

Dengan

melakukan

pengkajian

Unit Kerja: Puskesmas Selimbau

Identifikasi Isu: a. Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang pemenuhan nutrisi selama kehamilan

a. Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe

b. Tingginya kasus hipertensi pada ibu hamil

Isu yang Diangkat: Tingginya Kasus Hipertensi pada Ibu Hamil

Gagasan Pemecahan Isu : “ Optimalisasi Penanganan Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu.”

Page 32: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

24

d. Pemeriksaan

fisik

e. ANC

f. Mengoptimalka

n pemakaian

buku KIA

g. Memberikan

diagnosa

h. Konseling

Tata laksana

i. Home visite

ibu hamil

fisiologis.

penyakit, HPHT (Hari Pertama Haid

terakhir) dan keluhan (Akuntabilitas:

Konsisten, Kejelasan Target). Sebelum

melakukan pemeriksaan, saya akan

mempersiapkan sendiri alat terlebih dahulu

seperti: handskun, metlin, timbangan, alat

pengukur TB, tensi, dan Doppler

(Akuntabilitas: Konsisten, Etika Publik:

Cermat)

Setelah itu melakukan kegiatan 6 langkah

cuci tangan, Saat pemeriksaan fisik saya

akan memeriksa berat badan, tinggi badan,

Tekanan Darah, dan LILA (Akuntabilitas:

Konsisten, Kejelasan Target), Saat

melakukan pemeriksaan saya akan

mengerjakan sesuai dengan SOP (Etika

Publik: Taat pada Peraturan), melakukan

pemeriksaan ANC yang terdiri dari

pemeriksaan leopold saya juga akan

menerapkan sesuai dengan SOP (Etika

puskesmas, yaitu:

Meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

melalui

pemberdayaan

masyarakat.

pada ibu hamil

fisiologis maka

pelayanan yang

Unggul dan

akuntabel

dapat

dilaksanakan.

Page 33: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

25

Publik: Taat pada peraturan,

Nasionalisme: Tanggung Jawab). Dalam

pengoptimalan buku KIA, saya akan

menjelaskan pada pasien untuk sering

membaca buku KIA dan menuliskan

pengkajian di kartu kontrol yang ada di buku

KIA (Nasionalisme: Tanggung Jawab)

Saat memberikan diagnosa saya akan

memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu

hamil dengan bahasa yang baik dan mudah

dimengerti (Akuntabilitas: Transparan,

Etika Publik: Sopan). Tata laksana saya

akan menjelasakan sebab dari keluhan yang

ibu hamil alami dengan bahasa yang baik dan

mudah dimengerti (Etika Publik: Sopan)

Saat melakukan home visite, saya akan

merencanakan terlebih dahulu kapan ke

rumah pasien, saya akan menghubungi

pasien, setelah waktu ditentukan saya akan

melaksanakan home visite. Terlebih dahulu

Page 34: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

26

saya akan mengucapkan salam, menyapa

dengan ramah dan menanyakan keadaan

pasien, saya akan mengukur tekanan darah,

kalau tekanan darahnya masih diatas normal

saya akan menyarankan untuk periksa lab ke

puskesmas, kalau sudah normal saya akan

menyarankan pasien untuk terus kontrol

sampai waktu tiba melahirkan, setelah

melakukan pemeriksaan saya mohon pamit

dan tidak lupa mengatakan pada pasien

semoga cepat sembuh dan selalu menjaga

pola makan. (Komitmen mutu:

berorientasi mutu)

2. Memberikan

KIE tentang

kesehatan ibu

pada

individu/kelu

arga sesuai

1. Perkenalan diri

2. Mempersiapkan

Alat

3. Pemberian KIE

4. Pengambilan

keputusan

Terlaksananya

pemberian KIE

tentang kesehatan

ibu pada

individu/keluarga

sesuai dengan

kebutuhan

saya akan memperkenalkan diri saya dengan

bahasa yang baik dan dengan senyum yang

ramah (Etika publik: sopan) Dalam

mempersiapkan alat seperti lembar balik dan

leaflet saya akan menyiapkan sendiri (Anti

korupsi: Mandiri, Komitmen mutu:

Efisien. Saat pemberian KIE saya akan

Dengan

memberikan KIE

tentang kesehatan

ibu pada

individu/keluarga

sesuai dengan

kebutuhan

Dengan

memberikan

KIE tentang

kesehatan ibu

pada

individu/keluar

ga sesuai

Page 35: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

27

dengan

kebutuhan

menggunakan bahasa yang baik, ramah,

sopan, dan mudah dipahami(Etika publik:

sopan) Setelah selesai KIE saya akan

meminta ibu hamil untuk membuat

keputusan sendiri. (Akuntabilitas: Netral,

Nasionalisme: Tidak Memaksakan

Kehendak).

mendukung

pencapaian misi

meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

melalui

pemberdayaan

masyarakat

dengan

kebutuhan

sesuai dengan

tata nilai

Disiplin.

3 melaksanaka

n kegiatan

asuhan pada

kelas Ibu

hamil

1. Membuat

jadwal untuk

kelas ibu hamil

2. Memberitahu

jadwal kegiatan

posyandu

kepada kader

dan kemudian

kader

menyampaikan

kepada ibu

hamil

Terlaksananya

Kegiatan asuhan

pada kelas ibu

hamil

Saya akan menyusun jadwal pelaksanaan

kelas pada ibu hamil supaya kegiatan

berjalan sesuai dengan rencana. (Anti

korupsi: disiplin, Komitmen mutu:

Efektif)

Saya akan berkoordinasi dengan kader dalam

mempersiapkan kelas ibu hamil

(Nasionalisme: Kerja Sama) Saya akan

menyampaikan tujuan dari penyuluhan ibu

hamil tersebut (Akuntabilitas:

Transparan)

Dalam

melaksanakan

kegiatan asuhan

pada kelas ibu

hamil sesuai

dengan

pencapaian

dengan misi

menciptakan tata

kelola manajemen

puskesmas yang

baik dengan

Adanya

kegiatan

asuhan pada

kelas Ibu hamil

berarti

menerapkan

tata nilai

Unggul

Page 36: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

28

3. Menyiapkan

surat tugas

4. Mencetak Surat

Tugas dan

menyerahkan

kepada Kepala

Puskesmas

5. Melaksanakan

kelas ibu hamil

6. Ditutup dengan

doa

Saya akan menggunakan bahasa yang baik

(Etika Publik: sopan) Dalam menyiapkan

surat tugas saya akan mengetik sendiri (Anti

Korupsi: Mandiri) dan meminta tanda

tangan persetujuan kepada mentor selaku

kapala puskesmas (Akuntabilitas:

Kejelasan Target)

Setelah mencetak saya akan menyerahkan

surat tugas kepada kepala puskesmas untuk

disetujui (Akuntabilitas: Tanggung

Jawab) Diproses kegiatan awal, saya akan

mengajak ibu hamil berdoa bersama,

memeriksa kesiapan tempat, memeriksa

kehadiran ibu hamil, memberikan motivasi

(Nasionalisme: Religius, Etika publik:

cermat, berorientasi mutu). Setelah itu

saya akan mempersilahkan para ibu hamil

untuk saling bertukar pikiran antara ibu

hamil yang satu dan ibu hamil yang lain.

Fungsi saya sebagai bidan hanya

didukung oleh

aparatur

kesehatan yang

berdisiplin dan

beretos kerja

tinggi.

Page 37: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

29

memberikan solusi atas banyaknya keluhan

yang dialami.(Akuntabilitas: Partisipatif

Komitmen mutu: Efektifitas). Setelah

kegiatan maka akan ditutup dengan doa

bersama. (Nasionalisme: Religius).

4 memberikan

vitamin/suple

men pada

klien/ asuhan

kebidanan

kasus

fisiologis

a. Menuliskan

vitamin/suplem

en ke dalam

kertas resep

b. Menjelaskan

cara minum

vitamin/suplem

en kepada ibu

hamil

c. Mempersilahka

n ibu hamil

untuk

mengantarkan

resep ke bagian

farmasi

Terlaksananya

pemberian

vitamin/ suplemen

pada klien/ asuhan

kebidanan kasus

fisiologis.

Ketika menuliskan vitamin/ suplemen

kedalam kertas resep saya akan menulis

sendiri dengan tulisan yang mudah terbaca

(Anti Korupsi: Sederhana) saat

menjelaskan cara minum vitamin/ suplemen

kepada ibu hamil saya akan menggunakan

bahasa yang baik dan mudah dimengerti, dan

sesuai dengan SOP(Etika public: Sopan,

taat pada peraturan). Mempersilahkan ibu

hamil untuk mengantarkan resep ke bagian

farmasi, saya akan berdiri dan menyalami ibu

Dengan

pemberian

vitamin/suplemen

pada klien/ asuhan

kebidanan kasus

fisiologis dapat

meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

melalui

pemberdayaan

masyarakat

Dengan

memberikan

vitamin/suplem

en pada klien/

asuhan

kebidanan

kasus fisiologis

berarti telah

menerapkan

nilai Nyaman

Page 38: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

30

hamil dan mengucapkan vitaminnya mohon

dihabiskan (Komitmen Mutu: Efektifitas)

5. Melakukan

asuhan kala I

persalinan

fisiologis

1. Anamnesa

2. Mempersiapkan alat

3. Mencuci tangan

4. Pemeriksaan fisik

5. ANC

6. Periksa dalam

7. Memberikan diagnosa

Terlaksananya

asuhan kala I

persalinan

fisiologis

Saat anamnesa, saya akan menanyakan sejak

kapan mulainya tanda-tanda persalinan

dengan bahasa yang ramah, dan tidak

menyinggung perasaan (Etika public:

Sopan, Nasionalisme: Tidak

Diskriminatif). Ketika menyiapkan alat

seperti APD dan partus set saya akan

mempersiapkan dengan lengkap,

tersistematis, dan mudah untuk dijangkau

(Etika public: cermat). Mencuci tangan

dengan 6 langkah secara berurutan

(Akuntabilitas: Kejelasan target),

pemeriksaan fisik saya akan memeriksa berat

badan, tinggi badan, Tekanan Darah,

dan(Akuntabilitas: Konsisten, Kejelasan

Target), Saat melakukan pemeriksaan saya

akan mengerjakan sesuai dengan SOP (Etika

Publik: Taat pada Peraturan), melakukan

Dari kegiatan

Melakukan

asuhan kala I

persalinan

fisiologis

meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

melalui

pemberdayaan

masyarakat

Dalam

Melakukan

asuhan kala I

persalinan

fisiologis

sesuai dengan

tata nilai

Akuntabel.

Page 39: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

31

pemeriksaan ANC yang terdiri dari

pemeriksaan leopold saya juga akan

menerapkan sesuai dengan SOP (Etika

Publik: Taat pada peraturan,

Nasionalisme: Tanggung Jawab). Ketika

melakukan pemeriksaan dalam, saya akan

berkomunikasi terlebih dahulu kepada

pasien, agar membuatnya merasa nyaman,

tidak takut (Nasionalisme: Tidak

diskriminatif) . Saat memberikan diagnosa

saya akan memberitahukan hasil

pemeriksaan pada ibu hamil dengan bahasa

yang baik dan mudah dimengerti

(Akuntabilitas: Transparan, Etika Publik:

Sopan).

Page 40: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

32

4.4. Jadwal Implementasi

Berikut jadwal rencana aktualisasi pada Puskesmas Selimbau Kabupaten

Kapuas Hulu di bawah ini :

Tabel 4.3 Jadwal Implementasi

Nama Peserta : Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

Instansi : Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas

Hulu

Tempat Aktualisasi : Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas

Hulu

No Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Output

1 Melakukan pengkajian

pada ibu hamil fisiologis

6 Juli 2021 – 7

Agustus 2021

Terlaksananya

pengkajian pada ibu

hamil fisiologis

2 Memberikan KIE

tentang kesehatan ibu

pada individu/keluarga

sesuai dengan

kebutuhan

6 Juli 2021 – 7

Agustus 2021 Terlaksananya

pemberian KIE

tentang kesehatan

ibu pada

individu/keluarga

sesuai dengan

kebutuhan

3 Melaksanakan kegiatan

asuhan pada kelas Ibu

hamil

6 Juli 2021 – 7

Agustus 2021

Tersedia kegiatan

Asuhan pada kelas

ibu hamil

4 Memberikan

vitamin/suplemen pada

klien/ asuhan kebidanan

kasus fisiologis

6 Juli 2021 – 7

Agustus 2021 Terlaksananya

pemberian

vitamin/suplemen

pada klien/ asuhan

kebidanan kasus

fisiologis

5 Melakukan asuhan kala

I persalinan fisiologis

6 Juli 2021 – 7

Agustus 2021

Terlaksananya

asuhan kala I

persalinan fisiologis

Mentor

Ns. Imran Zamzami, S.Kep

NIP. 19890530 201402 1 002

Peserta

Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

NIP. 19940418 202012 2 020

Page 41: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

33

4.5. Jadwal Konsultasi dengan Coach

Tabel 4.4 Jadwal konsultasi dengan coach

Nama : Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

Instansi : Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu

Tempat Aktualisasi : Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu

No Tanggal Kegiatan Catatan

Bimbingan Keterangan

Paraf

Coach

1 22 Juni

2021

Pembimbingan Awal

(Brefing)

Perkenalan Tatap Muka

Memberikan

referensi terkait

contoh Rancangan

Aktualisasi yang

sudah ada

sebelumnya

Referensi

Substansi

Penulisan

Tatap Muka

2 23 Juni

2021

Memberikan Daftar

indikator Nilai-Nilai

Dasar ASN

Referensi

indikator

nilai-nilai

dasar ASN

Tatap Muka

3 Penentuan Indikator

ANEKA

Menyusun

rancangan

dari Bab I

sampai Bab

IV

Tatap Muka

4 Identifikasi Isu-Isu

strategis dan masalah

Mencari isu

dan faktor

Penyebab

Isu

Tatap Muka

5 1 Juli 2021 Diskusi Terkait

Rancangan

Aktualisasi

Bab I – Bab

IV

Tatap Muka

Coach

Ir. Christian Tobing

NIP. 19660331 199203 1 001

Peserta

Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

NIP. 19940418 202012 2 020

Page 42: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

34

4.6. Jadwal Pengendalian dengan Mentor

Tabel 4.5 Jadwal pengendalian dengan mentor

Nama : Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

Instansi : Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu

Tempat

Aktualisasi

: Puskesmas Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu

No Tanggal Kegiatan Ketarangan Mentor Paraf

1 24 Juni 2021 Bimbingan Isu Via

Whatsapp

Ns. Imran

Zamzami,

S.Kep

2 27 Juni 2021 Bimbingan Isu Via

Whatsapp

Ns. Imran

Zamzami,

S.Kep

3 28 Juni 2021 Bimbingan

Analisa Isu

Via

Whatsapp

Ns. Imran

Zamzami,

S.Kep

4 29 Juni 2021 Bimbingan

Analisa Isu

Via

Whatsapp

Ns. Imran

Zamzami,

S.Kep

5 30 Juni 2021 Konfirmasi

jadwal

seminar

Via

Whatsapp

Ns. Imran

Zamzami,

S.Kep

Mentor

Ns. Imran Zamzami, S.Kep

NIP. 19890530 201402 1 002

Peserta

Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

NIP. 19940418 202012 2 020

Page 43: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

35

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Akuntabilitas: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Komitmen Mutu: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Etika Publik: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Nasionalisme: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Anti Korupsi Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Whole Of Government:

Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Pelayanan Publik: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Manajemen ASN: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Analisis Isu Konteporer:

Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

Permenpan No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan

Page 44: OPTIMALISASI PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI …

36

BIODATA PENULIS

1. Nama : Utin Femmi Apriantina, A.Md.Keb

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat/Tanggal Lahir : Menendang/ 18 April 1994

4. N.I.P : 19940418 202012 2 020

5. Pangkat / Gol. Ruang : IIc / Pengatur

6. Status : Kawin

7. Agama : Islam

8. Pendidikan : D-III Kebidanan

9. Jabatan : Bidan Terampil

10. Unit Kerja : Puskesmas Selimbau

11. Alamat Unit Kerja : Desa Titian Kuala, Kecamatan Selimbau

12. Alamat Rumah : Jl. Lintas Selatan Desa Sira Jaya Kecamatan

Pengkadan

13. Nomor HP : 0815-4580-9868

14. Motto : Perlakukan Orang Lain Seperti Engkau Ingin

Diperlakukan

15. E-mail : [email protected]