OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

17
PnJSld/l1g Semill'i" ff",I',f Pelleli/liill f':; fIlfl lii/IIIII :;OO-! ISSN OS'·I-'278 OPTIMALISASI LAY AN AN OI>ERASIONAL FASILITAS PENUNJANG DAN SARAN A PROSES SERrA PENYEDIAAN RADIOISOTOP BERBASIS REAKTOR G.A. SIW ABESSY Sunarhadijoso Soenarjo Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Proses, P2RR-BATAN ABSTRAK. Perkembangan kebutuhan clan penggunaan radioisotop di Indonesia tidak dapat scluruhnya dipenuhi oleh P.T. BATAN TeknoIogi yang mcrupakan unit ketja BUMN yang antara lain mcnangani produksi dan pCl11asaran produk radioaktif. Di sisi lain, tugas pokok P2RR I11cl11berikan peluang dan pcranan bagi P2RR untuk melaksanakan fungsi litbangyasa (penelitian, pengcmbangan, perekayasaan) dan sekaligus juga fungsi pelayanan proses radioisotop, serta menel11patkan P2RR sebagai salah satu pcmakai utama reaktor G.A. Siwabessy. Berkaitan dengan hal-hal di atas, maka dilaksanakan program kcgiatan yang meliputi pengembangan perckayasaan f~lsilitas penunjang dan saran a proses serta pengembangan layanan fungsi operasional fasi Iitas dan penyed iaan produk radioisotop / radiofarmaka berbasis reaktor G,A. Siwabessy. Secam bersincrgi kegiatan ini bertujuan untuk mencapai optimalisasi layanan fungsi kineIja fasilitas penunjang dan sarana proses selia penyediaan produk radioisotop dan radiofannaka berbasis reaktor G.A. Siwabessy yang berdaya saing tinggi, dengan dukungan pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Kegiatan pengembangan perekayasaan menghasilkan modifikasi mekanisme kinelja fasilitas pengaturan udara (AI-IU) berikut unit kontrol pemanas udara sekunder serta peremajaan bertahap sistem chiller Hasil-hasil layanan operasional fasilitas dinyatakan sccara kuantitatif dalam total jam fungsi operasional sistel11 dengan kualitas operasional yang mcmenuhi kebutuhan kenyamanan. keamanan dan kesinambungan. Layanan pcnyediaan produk radioisotop / radiol~\rInaka ditunjukkan dengan kuantitas dan kualitas produk radioisotop, senyawa bertanda dan kit radiofarmaka yang memenuhi kebutuhan pihak pengguna .. ABSTRACT. The development of need and application of radioisotopes in Indonesia can not be completely fulfilled by P.T. SATAN Teknologi as an institution charged for production and supply of radioisotopes. On other side, the job description of the CDRR opens ro\c and opportunity for the CDRR to performed both researches and services on radioisotope processing technology and places the CDRR as a main user of G.A. Siwabessy reactor. In relation to the mentioned above, activities program covering improvement of supp0l1ing facilities and services on operational function and improvement of supporting facilities, as well as production of G.A. Siwabessy reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals, has been executed. The aim of the activities is to sinergically achieve the optimalization of operational performance of the facilities and that of production of high-competitive-reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals as well, supported by improvement of the human resources quality. Activities on modification of air handling unit and its secondary-air-heat-control as well as rejuvenation of chiller system are reported as the improvement of the supporting facilities. The operational functions of the facilities are quantitatively presented as total working-hours-operation meeting requirements of pleasure, safety and continuity. The performances of service on production of G.A. Siwabessy reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals are presented as quantities and kinds of the products prepared complying user requirements. 401

Transcript of OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

Page 1: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

PnJSld/l1g Semill'i" ff",I',f Pelleli/liill f':; fIlfllii/IIIII :;OO-!

ISSN OS'·I-'278

OPTIMALISASI LAY AN AN OI>ERASIONAL FASILITAS PENUNJANG DANSARAN A PROSES SERrA PENYEDIAAN RADIOISOTOP BERBASIS

REAKTOR G.A. SIW ABESSY

Sunarhadijoso SoenarjoKepala Bidang Pengembangan Sarana dan Proses, P2RR-BATAN

ABSTRAK.

Perkembangan kebutuhan clan penggunaan radioisotop di Indonesia tidak dapat scluruhnya dipenuhioleh P.T. BATAN TeknoIogi yang mcrupakan unit ketja BUMN yang antara lain mcnangani

produksi dan pCl11asaran produk radioaktif. Di sisi lain, tugas pokok P2RR I11cl11berikan peluangdan pcranan bagi P2RR untuk melaksanakan fungsi litbangyasa (penelitian, pengcmbangan,perekayasaan) dan sekaligus juga fungsi pelayanan proses radioisotop, serta menel11patkan P2RRsebagai salah satu pcmakai utama reaktor G.A. Siwabessy. Berkaitan dengan hal-hal di atas, makadilaksanakan program kcgiatan yang meliputi pengembangan perckayasaan f~lsilitas penunjang dansaran a proses serta pengembangan layanan fungsi operasional fasi Iitas dan penyed iaan produkradioisotop / radiofarmaka berbasis reaktor G,A. Siwabessy. Secam bersincrgi kegiatan ini bertujuanuntuk mencapai optimalisasi layanan fungsi kineIja fasilitas penunjang dan sarana proses seliapenyediaan produk radioisotop dan radiofannaka berbasis reaktor G.A. Siwabessy yang berdaya saingtinggi, dengan dukungan pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Kegiatanpengembangan perekayasaan menghasilkan modifikasi mekanisme kinelja fasilitas pengaturanudara (AI-IU) berikut unit kontrol pemanas udara sekunder serta peremajaan bertahap sistem chillerHasil-hasil layanan operasional fasilitas dinyatakan sccara kuantitatif dalam total jam fungsioperasional sistel11 dengan kualitas operasional yang mcmenuhi kebutuhan kenyamanan. keamanandan kesinambungan. Layanan pcnyediaan produk radioisotop / radiol~\rInaka ditunjukkan dengankuantitas dan kualitas produk radioisotop, senyawa bertanda dan kit radiofarmaka yang memenuhi

kebutuhan pihak pengguna ..

ABSTRACT.

The development of need and application of radioisotopes in Indonesia can not be completelyfulfilled by P.T. SATAN Teknologi as an institution charged for production and supply ofradioisotopes. On other side, the job description of the CDRR opens ro\c and opportunity for theCDRR to performed both researches and services on radioisotope processing technology and placesthe CDRR as a main user of G.A. Siwabessy reactor. In relation to the mentioned above, activities

program covering improvement of supp0l1ing facilities and services on operational function andimprovement of supporting facilities, as well as production of G.A. Siwabessy reactor basedradioisotopes and radiopharmaceuticals, has been executed. The aim of the activities is tosinergically achieve the optimalization of operational performance of the facilities and that ofproduction of high-competitive-reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals as well,supported by improvement of the human resources quality. Activities on modification of airhandling unit and its secondary-air-heat-control as well as rejuvenation of chiller system arereported as the improvement of the supporting facilities. The operational functions of the facilitiesare quantitatively presented as total working-hours-operation meeting requirements of pleasure,safety and continuity. The performances of service on production of G.A. Siwabessy reactor based

radioisotopes and radiopharmaceuticals are presented as quantities and kinds of the productsprepared complying user requirements.

401

Page 2: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

ISS'\ o~5·1-527S

PENDAHULUAN

()pIIlI1UI1Stl.H l.ayol1UJJ ()pl..'r,J.\l

SUI1Url1l11It)·fJ.'iO

Sampai dcngan tahun 1996, BATAN merupakan satu-satunya institusi di Indonesia

yang secm·a formal mempunyai kewenangan dan knvajiban dalam melaksanakan dan

membina pengembangan tekno1ogi produksi radioisotop domestik. Kctika pada tahun 1996

didirikan scbuah unit kClja BUMN yang antam lain bcrgcrak dalam bidang produksi dan

pemasaran raclioisotop (yaitu PT. BAT AN Teknologi) [1], BATAN tctap berperan penting

dalam pelaksanaan dan pcngembangan produksi radioisotop cli Indonesia. Perkembangan

kebutuhan dan pcnggunaan radioisotop di Indonesia tidak dapat seluruhnya dipcnuhi dan

disediakan oleh PT. BArAN Tekno1ogi. Dengan demikian teknologi produksi radioisotop

tetap tidak terlepaskan dari kelcmbagaan BAT AN yang bcrdasarkan Undang-undang No.

10 tahun 1997 ditetapkan sebagai unit kelja atau badan pelaksana ilmu pengetahuan dan

teknologi nuklir di Indonesia.

Sebagai salah satu unit kelja di lingkungan BATAN, Pusat Pengembangan

Raclioisotop dan Radiofarmaka (P2RR) mempunyai potcnsi dan peranan penting dalam

melaksanakan teknologi produksi radioisotop mela!ui dukungan operasional reaktor G.A.

Si\\"abessy. Tugas pokok P2RR [2,31 membcrikan peluang bagi P2RR untuk melaksanakan

fungsi litbangyasa (penelitian, pcngembangan, perekayasaan) dan sckaligus juga fungsi

pelayanan, serta menempatkan P2RR sebagai salah satu pcmakai utama rcaktor G .A.

Siwabessy. Olch karena itu P2RR perlu dilibatkan dalam implcmentasi program tematik

pemanfaatan clan pcngembangan reaktor G.A. Siwabessy.

Berkaitan dengan program landmark BA TAN di bidang kesehatan, P2RR

memegang peranan kunei daJam pemantapan teknoJogi proses radioisotop clan

radiofarmaka, khususnya untuk jenis produk yang tidak dapat disediakan oleh PT. BAT AN

Teknologi. Di sisi lain, pengembangan layanan penyediaan radioisotop di Indonesia sangat

mendorong dan sebaliknya juga dipacu oJeh perkembangan berbagai biclang teknologi

apJikasi radioisotop scperti bidang kedokteran nuklir, inclustri, hidrologi dan pertanian.

Bidang-bidang teknologi aplikasi radioisotop tersebut telah mengambil posisi penting

dalam peningkatan Crekuensi kebutuhan penyediaan raclioisotop domcstik, baik dalam

bent uk radioisotop primer maupun claJam bcntuk scnyawa bertamla dan/utau radiof~m11aka.

Bahkan clalam bidang kedokteran nuklir, satu jenis produk radioisotop dapat diaplikasikan

llntllk berbagai tuj uan cliagnosis danJatall tempi dcngan mengikatkan raclioisotop tcrsebllt

402

Page 3: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

1',.OSIi!lI1g SeIlIlI1U,. l/u.liI I'cl1c!uwl1l':'rJiI?lid/lll1 lOO·1

pada struktur senyawa ligan yang tertentu sesuai kebutuhan [4,5,61. Keadaan ini perlu

cliikuti dengan perkembangan secm'a dinamis peranan dan potensi P2RR cla!am memcnuhi

kebutuban pcnyediaan radioisotop dan radiofarmaka domcstik tersebut [7].

Implcmentasi peningkatan kapabilitas penycc!iaan radioisotop dan radiofarmaka

tidak dapat dilepaskan dari kesinambungan kesiapan fungsi operasional sistem fasiJitas

pcnunjang dan sarana proses untuk menjamin keselamatan sistem, proses maupun personel.

Meskipull sebagian besar fasilitas dan sarana tcrscbut semakin mengalami penuaan (aging)

namun layanan fungsi operasionalnya harus tetap dioptimalkan, tidak hanya untuk

penyediaan radioisotop tetapi juga untuk seluruh kcgiatan litbang ataupun kegiatan rutin

non-litbang. Karena itu kegiatan fungsi operasional, perawatan serta diagnosis dan

perbaikan fasilitas penunjang dan sarana proses harus pula mcnempati skala prioritas yang

tinggi [71.

Berkaitan dengan hal-hal di atas, maka clilaksanakan program kegiatan yang bersi fat

pcngcmbangan perekayasaan untuk meningkatkan kincrja fasilitas scrta pengcmbangan

layanan fungsi operasional fasilitas dan pcnyediaan procluk raclioisotop clan racliofarmaka

bcrbasis reaktor G.A. Siwabessy. Sccara bcrsinergi kcgiatan ini bcrtujuan untuk mencapai

optimalisasi layanan fungsi kinelja fasilitas penUl~ang clan sarana proses scrta penyec!iaan

procluk raclioisotop dan radiofarmaka bcrbasis rcaktor G.A. Siwabessy yang berdaya saing

tinggi, dengan clukungan pemberdayaan clan pcningkatan kualitas sumbcr daya manllsia. Hal

ini mcrupakan satu perwujudan peranan clan kontribllsi P2RR dalam membangun dan

mcningkatkan kcsejahtcraan masyarakat mclallli pengcmbangan teknologi dan aplikasi teknik

nuklir.

TATA KERJA.

a. Ruang Lingkup Kegiatan.

Sccara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan berorientasi pada 4 hal, yaitu :

1) Rekayasa modi fikasi sistcm pengaturan udara (AHU -1) untuk peningkatan fungsi

kinelja sistem melallli kemudahan mekanismc kClja fasilitas dan sistem kontrol.

2) Pcremajaan bertahap sistcm chiller berikut unit kontrolnya dcngan tetap

mempertahankan kcsinambungan kinelja operasional sistem secara kesclurllhan.

403

Page 4: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

O/JtimaIISOSI Ll.\"U11011 0pt>n:Sl

.';lIl1l1rl1",I,) '0.1'0

3) Optil11alisasi fungsi layanan opcrasional clan pcrawatan fasilitas pcnunjang scrta

fungsi layanan diagnosis clan pcrbaikan sarana dan peralatan untuk menjamin

keselall1atan sistcll1, proses, pcrsonelll1aUplln lingkungan

4) Penyecliaan radioisotop berbasis reaktor GA Siwabcssy serta procluk senya\Va

bertanda, dan kit racliofannaka, untuk penggunaan clalal11 litbang teknologi proscs

clan ap!ikasi radioisotop.

b. Rancangan dan Mctodc

Untuk hal yang pertall1a, dilaksanakan kcgiatan bcrikllt :

I. Modifikasi Il1ckanisll1e kcrja fllngsi operasi AHU-I clari I11ckanisme VSC (\'ariable

speed cuntro/) Il1cnjadi Il1ckanisll1c STAR DELTA.

2. l\'lodifikasi kenclali 3 unit pemanas udara sekunclcr pacla sistcm AI-IU-I, clari

opcrasional bergantian dalall1 selang \Vaktu tcrtentll l11enjadi operasional serentak clan

bcrsamaan.

Untuk hal yang kcdua , dilaksanakan kcgiatan bcrilmt :

I. PCl11bcrsihan fin kondensor serta penggantian cure (byer.

2. PCl11bersihan saluran freon khususnya antara king mh'e dan kOll1presor.

3. Penggantian penggantian discharger transducer, relay interluck, suction transducer.

clan flow switch.

4. Pcnggantian kabcl kontrol clari sensor transcluccr ke arester, scrta pcnggantian sensor

suln!.

). Pell1bcrsihan korosi pad a sebagian besar konstruksi pipa penyangga dan panel chiller

diikuti dcngan pelapisanJpengecatan ulang.

Untuk hal yang ketiga, dilaksanakan kcgiatan berikut :

I. Pengoperasian sistem sarana penunjang dan utilitas sesuai clcngan jadwal Cungsi opcrasi

yang ditentukan.

2. Pell1eliharaan sistcm sarana penunjang dan utilitas berdasarkan prosedur stanclar

pel11cliharaan untuk ll1asing-ll1asing sistcll1.

3. MCl11pcrsiapkan suku cadang clan komponen kritis untuk sclalu mcnjaga kcsiapan

404

Page 5: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

Frosldll1g .\l.!l1Il1lOr lIas" PL'l1l.!hIIUJ/ P:;FUI<l~d"iI1 ]()()./

ISSN 1!~5·'-527~

fungsi operasional keseluruhan sistem dan sarana penunjang proses.

4. Diagnosis dan perbaikan atas kegagalan fungsi operasi normal saran a penunjang dan

utilitas serta sistem dan peralatan.

Untuk hal yang keempat, dilaksanakan kegiatan berikut :

1. Mempersiapkan pengadaan bahan, alat dan kebutuhan lain dalam proses penyediaan

radioisotop, senyawa bertanda dan kit radiofarmaka.

2. Preparasi bahan sasaran untuk proses iradiasi dalam reaktor G.A. Siwabcssy sesuaJ

dengan jadwal operasi reaktor dan jenis radioisotop yang dibutuhkan.

3. Proses radiokimia untuk penyediaan radioisotop primer dengan mengacu pad a prosedur

standar pembuatan dan pengujian kualitas produk radioisotop terkait.

4. Pembuatan senyawa bertanda serta formulasi sediaan kit radiofarmaka dengan

mengacu pada prosedur standar yang terkait.

5. Melaksanakan pemeriksaan mutu produk yang mencakup tetapi tidak terbatas pad a

kualitas radionuklida, radiokimia, kimia, sterilitas serta pengujian biodistribusi bi!a

perl u.

6. Penerapan teknologi hasil penclitian dan pengembangan proses scnyawa bcrtanda

radioaktif dari sediaan radioisotop primer.

BASIL KEGIA TAN DAN PEMBAHASAN.

Klasifikasi dan pengelompokan kegiatan.

Keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok

kegiatan, yaitu kegiatan pengembangan perekayasaan dan kegiatan pengembangan layanan.

Kegiatan pengembangan perekayasaan meliputi kegiatan rekayasa modifikasi sistem

pengaturan udara dan peremajaan bertahap sistem chiller, sedangkan kegiatan

pengembangan layanan meliputi layanan fungsi operasional saran a dan fasilitas yang

lingkup penggunanya adalah lingkungan internal P2RR serta layanan penyediaan produk

radioisotop dan radiofarmaka yang lingkup penggunanya adalah lingkungan internal

maupun eksternal P2RR.

405

Page 6: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

ISSN OX:'·1-:'27X ()ptiI1101IS(J.\'/ L'.'·O/Wl1 ()/'i.!raSI

Swwrh(uli)'oso

Rckayasa modifikasi sistcm pcngaturan udara.

Modifikasi sistem pengaturan uclara dilaksanakan terhadap fasilitas A ir Handling

Unit AHU-I yang mengatur udara pada daerah kelja radiasi di lantai I gedung P2RR.

Berbcda dengan fasilitas AHU-2 dan AHU-3 yang mengatur udara pada daerah

kClja non-racliasi di lantai II, fasilitas AHU-I ini mempunyai karakteristikaspesifik dengan

fungsi kinelja yang didasarkan pada mekanismc VSC (Variable Speed Control). Sistem

VSC yang ada telah l11emberikan indikasi potensi kerusakan yang akan berakibat pada

kegagalan fungsi operasi sementara tindakan prevcntif dan trouble shooting yang harus

dilakukan belum dipahami dengan baik. Di sisi lain penggantian sistcm VSC akan

l11cmerlukan biaya yang relatif sangat tinggi dan sulit diperoleh di pasar dOl11estik. Karena

itu dilakukan pengubahan mekanisme kelja AHU-I dari mekanisme VSC (sistem

elcktronik) mcnjadi mekanisme STAR DELTA (sistcm clcktromckanik) clcngan didasarkan

pada pertil11bangan kel11udahan tinclakan trouble shooting yang harus clilakukan manakala

teljadi kcgagalan fungsi operasional AHU-I .

..-.. ----- ..-....-- -- .

••~t( •••• ~''''J.,'!f">3<,;''

""~;"'.•... '.'

·~·;~~I'f~--

;I~i i

0:1 AHU I'I'Iqp ...

Ii

GambaI' I. Tampak clcpan clan lampak samping blowcr clan konlrol claya AIIU

sebelum moclifikasi (alas) clan sesuclah moclifikasi (bawah).

406

Page 7: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

Pros/dil1g Semil1ar !lasill'el1ditia/l P2TRRTohlll1 2nn-l

ISSN OX:'.J-527X

Pengubahan mekanisme kelja AHU-l ini mencakup pula perpindahan lokasi motor

blower dan instalasi perkabelan. Putaran motor blo\ver ditentukan sebesar 60 % kapasitas

maksimumnya dengan menggunakan sepasang puley dengan rasio garis tengah sebesar 10 :

6. Pada Gambar 1 ditunjukkan pengubahan posisi dan dudukan blower yang dimaksudkan

di atas. Pemindahan posisi blower ini memberikan keuntungan kemudahan perawatan dan

kekuatan dudukan motor blower yang lebih tinggi, yang diperlukan mengingat

pengoperasian blower dengan mekanisme STAR DELTA memberikan potensi lonjakan

getaran motor yang lebih keras dibandingkan dengan mekanisme VSc.

Modifikasi sistem AHU-l juga dilakukan pada kendali operasi unit pemanas

sekunder, dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian temperatur udara dingin kering

sam pal pada temperatur setting sebelum terjadi pencampuran udara dari ruang AHU

dengan udara kamar. Dengan demikian kelembaban relatif udara dapat lebih terpelihara

pada angka kelembaban yang disyaratkan. Pada Gambar 2 ditunjukkan sistcm kontrol

kinelja unit pemanas sekunder [7,81 dengan bagian di dalam kotak bcrgaris tebal

dimoditikasi dari fungsi operasional bergantian menjadi fungsi operasional serentak dan

bersamaan untuk ketiga unit pemanas.

YA

407

YA YA

Page 8: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

ISSN IIS:,~-:,27X ()pfUl1U/iSI/SI /',,)'mWIl (JI't:""S!

SUll0rho{ltJ 'OSO

Gambar 2. Bagan sistem kontrol kinerja unit pemanas sekunder pad a AHU-I.

(Bagian di dalam batas garis tebal dimodifikasi dari operasional secara bergantian3 unit pemanas menjadi operasional secara serentak dan bersamaan).

Contoh tampilan keluaran fungsi kinerja sistem AHU-I pasca' modifikasi

ditunjukkan pad a Tabel 1 dengan mengambil 3 daerah pengukuran yang diasumsikan

paling sensitif terhadap kriteria kelembaban relatif udara ruang. Profil data seperti yang

tersaji pada Tabel 1 terse but secm-a umum dapat dipertahankan, yaitu temperatur udara 21 ­

25°C dan kelembaban relatif tidak lebih dari 50 % (untuk daerah kelja radiasi dan daerah

instrumentasi).

Tabel ]. Contoh hasil pengukuran temperatur dan kelembaban udara pasca modifikasi unit

pemanas sekunder pad a sistem AHU-l.

NAMA RUANG I TEMPERATUR (vC)KELEMBABAN (%)DAERAH KERJA Sekitar pk. 10.00Sekitar pk. 14.00Sekitar pk. 10.00Sekitar pk. 14.00

1

2345Ruang

CatuDaya 23,7 24,243,141,8Siklotron

24,222,146,044,221,9

21,743,647,722,0

21,446,149,324,2

23,144,749,0Ruang Kontrol

23,724,243,741,8Operasi Siklotron

23,622,350,044,722,5

22,544,344,623,3

23,444,748,525,0

25,044,546,9Ruang Cave Siklotron

23,622,842,345,4OP

OPOPOP

21,122,645,848,0

21,421,047,548,9

23,222,149,248,6

KETERANGAN:

Pengukuran dilakukan pada hari yang sama, 5 hari tidak selalu berturut-turut di dalam

bulan luni 2004.

I. OP menunjukkan tidak dilakukan pengukuran karena siklotron sedang dioperasikan.

408

Page 9: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

f'rosld/l1g Se/l1ll1ar Ilasd Pellelit;all I'2lRRTa/1I1l12(1II.f

Peremajaan sistem chiller.

Peremajaan sistem chiller dilakukan secm'a ber1ahap mengingat bahwa sistem

chiller merupakan perangkat utama pada sistem catu udara kering dan dingin yang sangat

dibutuhkan pada fasilitas infra struktur gedung P2RR. Usia operasional yang telah

mencapai lebih dari 15 tahun menimbulkan efek penuaan pada berbagai komponen sub­

sistem yang apabila tidak mendapatkan penanganan secara semestinya akan mengakibatkan

mal-function pada sistem secara keseluruhan. Namun tindakan peremajaan tidak dilakukan

serentak untuk ketiga unit chiller, baik karena pertimbangan pendanaan maupun

per1imbangan teknis untuk mencegah terjadinya pemutusan layanan operasional sarana

penunjang. Hal ini dapat dilakukan karena pada dasarnya unit chiller tidak harus

dioperasikan secara serentak bersama-sama melainkan secara bergantian, sehingga unit

chiller yang satu senantiasa merupakan cadangan bagi unit chiller lainnya [91. Pada Tabel 2

disajikan penggantian berbagai komponen kritis sebagai bagian dari langkah peremajaan

yang teJah dilakukan.

Tabel 2. Penggantian berbagai komponen kritis pad a peremajaan sistem chiller *)

NO KOMPONEN KRITIS DAN SPESIFIKASI JUMLAHOBYEK PEREMAJAANPENGGANTIAN

Chiller-1Chiller-2Chiller-31

2 3456

1Bearing FAG 6308 5 unit3--2

2Bearing FAG 6309 2 unit----2

3Bearing NSK 6206ZZ 4 unit--n4

4

Core Drier ALCO 0-48 6 unit4--2

5

Flow switch 2 unit11--

6Freon R-22 14 can824

7

Fuse 25 A 16 unit646

8Transducer HP 025-25938-00 3 unit2--1

9Kabel kontrol BELDEN 90m303030

10

Kontaktor ABB A63-30 12 unit444

11Relay 28 VDC, 220 VAC, 8 kaki 1 unit1--

--

12Sensor suhu Kelvin KSY40 12 unit525

13

Suction transducer 025-25939-00 2 unit2----

14 Katup ekspansi panas TXV 50 TR SPORLAN 2 unit2----

15Katup ekspansi panas TXV 70 TR SPORLAN 1 unit----1

16Karet kopling untuk pompa chiller 3 set2--1

CA TA TAN: *). Sebagian dari penggantian yang disajikan dilaksanakan pada tahun 2003.

409

Page 10: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

I"SN US5~-527S Opllll/a/isUSI/.a}'al/(J/1 OfJe/"(/J/

Sllllarhadn·oso

Pengujian fungsi operasional parsial pasca peremajaan telah pula dilakukan dan

secara umum menunjukkan bahwa fungsi kinerja sistem chiller dapat dipertahankan

dan/atau dipulihkan sebagaimana disyaratkan. Ketiga sistem chiller dapat dioperasikan

secara normal, dan dalam beberapa keadaan dioperasikan secara kontinyu selama 24 jam,

tanpa terjadi hambatan atau gangguan operasional yang signifikan. Layanan operasional

sistem chiller secara kontinyu selama 24 jam diperlukan terutama untuk mendukung fungsi

operasi fasilitas siklotron, khususnya bila diperlukan operasi siklotron dengan dosis iradiasi

yang tinggi.

Layanan fungsi operasional sarana penunjang.

Berkaitan dengan pengembangan layanan fungsi operasional saran a penunjang,

fasilitas sarana penunjang dikelompokkan dalam 4 kelompok sistem 17,9], yaitu sistem

chiller, sistem elektrik, sistem udara tekan dan sistem AHU/FCU (Air handling unit danfim

coil unit). Sccm-a kualitatif kesiapan dan kesinambungan serta kinelja fungsi operasional

sistem sarana penunjang terpelihara cukup baik ditandai dengan tidak adanya keluhan dari

pihak pengguna sistem saran a penunjang. SecaI"a kuantitatif, kinelja sistem dinyatakan

dalam total pencapaian jam operasional satuan kelompok saran a penunjang seperti

ditunjukkan pada Tabel 3, dibandingkan dalam periode tahun 2003 dan tahun 2004.

Oengan target operasional normal 8 jam per hari kelja atau 2.000 jam operasi selama satu

tahun maka tampilan kinerja sarana penunjang dapat memenuhi kebutuhan. Sistem udara

tekan dikecualikan dari angka target operasional 8 jam per hari kerja, karena sistem ini

hanya dioperasikan manakala ada permintaan untuk itu.

Oari Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa langkah perbaikan dan peremajaan sistem

chiller memberikan hasil yang sangat signifikan, ditunjukkan dengan kinerja unit chiller-l

yang pada tahun 2003 tidak dapat difungsikan sama sekali tetapi pada tahun 2004 telah

dapat difungsikan dengan baik. Pada dasarnya, walaupun secara parsial terdapat gangguan

fungsi operasi dan/atau kerusakan, kerusakan pm"sial tersebut tidak sampai menimbulkan

hambatan dan gangguan pad a fungsi layanan operasional fasilitas seCaI"a keseluruhan. Hal

ini dimungkinkan karena mekanisme fungsi operasi sarana penunjang adalah dengan

menjadikan sebuah unit fasilitas menjadi cadangan bagi unit fasilitas sejenis lainnya

sehingga pada suatu peri ode pengoperasian tidak seluruh unit harus dioperasikan secara

410

Page 11: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

!'rosldll1g SemI/wI' !!asl! Pelll'hri'II1!']!RRTa!1/1I1]()().f

serentak.

ISSN OS5·1-527X

Tabel 3. Total jam fungsi operasional sistem saran a penunjang sepanjang tahun 2003 dan tahun

2004

SISTEM SARANA

PENCAPAIAN TOTAL JAM OPERAS)

KETERANGANPENUNJANG T.A. 2003T.A. 2004

123 4

Sistem chiller:Fungsi operasional minimum untuk

a. Chiller-101.478keseluruhan sistem chiller adalah 8

b. Chiller 21.1821.244jam/hari pada hari kerja, setiap kali

c. Chiller-31.0901.560dioperasikan satu atau dua unit

sistem chillerSistem elektrik :Panellistrik difungsikan 24 jam pera. Panellistrik MVMDP

8.7468.784hari.b. Panellistrik LVMDP Operasional normal peneranganc. Penerangan8.7468.784

setiap hari kerja, minimal 8 jam/hari2.208

1.968

Sistem udara tekan

Sistem dioperasikan hanya bila adaKompresor udara

248249permintaan. Fungsi operasionaldengan unit pengering

dihentikan bila pengguna telahudara bertekanan

terpenuhi keperluannya.

Sistem AHU/FCU :a. 3 unit AHU,

Fungsi operasional masing-masingAHU-1

2.2722.216unit AHU, FCU, Supply Fan danAHU-2

1.9761.968Roof Fan minimal 8 jam per hariAHU-3

1.9761.968kerja.b. 1 unit FCU

1.9761.968Fungsi operasional Exhaust Fanc. 1 unit Supply Fan

1.9761.968minimal 8 jam per hari kerja, namund. 6 unit Exhaust Fan

6.816 (total)6.544 (total)tidak serentak untuk keenam unit5 unit Roof Fan

9.880 (total)9.840 (total)Exhaust Fan

Kegiatan perawatan atau pemeliharaan merupakan bagian dari upaya mempertahankan

fungsi kinerja sistem dan didasarkan pada dokumen atau pedoman perawatan /

pemeliharaan yang diberlakukan. SecaJ'a umum kegiatan perawatan meliputi kegiatan

perawatan harian, perawatan mingguan, perawatan bulanan, perawatan triwulanan dan

perawatan tahunan, seperti ditunjukkan pada Tabe14.

411

Page 12: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

Opt //110I1S0SI '.ll)'0I1(J11 ()/,,,,.O,\ISWlarhac/l)·{J.\'O

Tabel 4. Kegiatan perawatan fasilitas dan sarana penunjang.

PERIODE PENGULANGAN /SISTEM /

KEGIATAN PERAWATANPERI ODE PERAWATANa)

SUB SISTEM

HMBTWTH

1

234567

Sistem chiller

Pemeriksaan fisik unit chiller dan pompaX

Pemeriksaan parameter operasi unit chiller dan

X

pompa Pembersihan coil

X

Sistem Elektrik

Pemeriksaan sistem penerangan X

Pemeriksaan tombol dan stop kontakX

Pemeriksaan fisik PanelX

Pemeriksaan parameter operasi TravoX

Penqqantian oli TravoX

Sistem AHU danPemeriksaan fisik unit AHU/FCU/Supply Fan/Roof

FCUFan/Exhaust Fan X

Pemeriksaan parameter operasi AHU/ FCU/Supply Fan/Roof Fan/Exhaust FanX

Pelumasan bearinq dan V-beltX

Pembersihan coilX

Pemeriksaan filter AHUX

Pemeriksaan dan pendataan laiu alir udaraX

Sistem UdaraPemeriksaan fisik unit kompresor dan unit

Bertekananpenqerinq udara X

Pemeriksaan parameter operasi

X

Pemeriksaan / penqqantian oliX

Pemeriksaan / penqqantian filter in-let oliX

KETER,\7\GAN : a). H = Ilarian. :\·1= Mingguan. 8 = l3ulanan.

TW = Triwulanan (tiga bulanan). TH = Tahunan.

Kegiatan diagnosis dan perbaikan merupakan kegiatan layanan lintas unit kelja

Eselon III di lingkungan P2RR untuk menjaga dan mempertahankan kesinambungan

pelaksanaan program P2RR secant keseluruhan, sekaligus dimanfaatkan untuk fora

pelatihan dalam pengembangan sumber daya manusia. Pada Tabel 5 disajikan beberapa

tindakan penting berkaitan dengan diagnosis dan perbaikan sistem dan peralatan, berikut

hasil yang dicapai. Beberapa tindakan perbaikan yang dilakukan merupakan moditikasi

dan/atau pengembangan saran a yang bertujuan untuk pemulihan kualitas kinelja sistem

yang bersangkutan.

412

Page 13: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

!'rvsidmg Sell/lllllr Ifrlsl! Pelle!lfllill P]IRRI,i/llm 200./

Tabel 5. Kegiatan diagnosis dan perbaikan sistem dan peralatan.

ISSN OX';,)-:,27S

SISTEM I PERALATAN TINDAKAN DIAGNOSIS DANHASIL I REKOMENDASIPERBAIKAN1

2 3Perangkat komputasi dan

Perbaikan kerusakan perangkat kerasPada umumnya berhasil baik,jaringan internet

dan perangkat lunak serta pemasanganperlu pengendalian virusjaringan baru

komputer secara lebih baikDamper VAC untuk catu

Perbaikan sistem damper untukBerhasil baikudara pada Ruang 11.02.03

aliran/catu udara yang telahterkondisikan.Timbangan analitik Mettler

Kerusakan pada komponen pre-Unit kerja pemilik perludan perangkat Deep Freezer

amplifier (timbangan analitik) dan padamenyediakan sukukomponen orocessor (deeD freezer)

cadanq/komponen penqqantiUnit penerangan dan jaringan

Perbaikan sistem dan jaringanBerhasil baiktelepon internal Unit AC-window /

AC-splitPerbaikan input power dan sistemBerhasil baikpendinainanPerangkat Cold Storage

Kerusakan pada unit termostatUnit kerja pemilik perlumenyediakan komponen kontrolsuhu.Unit arester pelindung chiller

Perbaikan sistem pengkabelan danBerhasil baik (dibantu supervisidan penqaman panel kontrol

penambahan oenaaman oanel kontrolpihak luar)Jaringan air domestik

Perbaikan kebocoranPada beberapa bagian pipautama, perbaikan hanya bersifatsementara.

Alat Spektrofotometer UVNis I Diagnosis dan perbaikan kegagalan

Berhasil baikJASCO 550 funqsi operasional. Unit filter pad a sistem

Penggantian beberapa unit pre-filter,Berhasil baikpenaaturan udara

medium filter dan HEPA filterMotor oanel MCC

Perbaikan switch fan motorBerhasil baikUnit kontrol pad a tangki

Perbaikan rangkaian elektronik padaBerl1asil baiklimbah cair

kontrol level limbah cairTangki sistem udara tekan

Penggantian seal dan perbaikanBerhasil baikkebocoran Dada tanaki udaraAlat desikator elektrik

Perbaikan fan dan penggantian bahanBerhasil baikpenqerina Alat sentrifuga

Perbaikan dan setting indikatorBerhasil baik.kecepatan rotasiUnit pompa vakum alat freeze

Perbaikan impeler dan penggantian oliBerhasil baikdrver

pompa vakumPerangkat Analisator Saluran

Perbaikan limit switch dan rei untukBerhasil baikTunqqal

funqsi sample loading

SecaJ'a umum layanan tindakan diagnosis dan perbaikan tidak sampai menimbulkan

hambatan yang signifikan pada pelaksanaan program kegiatan secaJ"a keseluruhan, karena

masing-masing unit kelja tingkat Eselon III mampu mengelo!a programnya masing-masing

yang disertai dengan antisipasi terhadap dampak yang mungkin timbu! sebagai akibat

teknis kerusakan sistem dan peralatan yang terkait. Di sisi lain pelaksanaan dan

penyelesaian perbaikan sistem dan peralatan ada kalanya mengalami kendala berkaitan

dengan penyediaan komponen dan suku cadang yang diperlukan. Hal ini dapat tCljadi

413

Page 14: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

{)pflll1allSUSI {0)"011(//1 OPtTllS1

5;IOWr""dl.\·VSO

karena harga komponen clan suku caclang yang asli terlalu tinggi, scmcntara suku caclang

clan komponen clomestik yang ekivalen clengan aslinya ticlak atau belum clapat clitemukan.

Oalam beberapa hal tertentu, tinclakan perbaikan clilakukan clengan melibatkan pihak lain cli

Iuar P2RR.

Penycdiaan produk radioisotop dan radiofarmaka.

Kegiatan penyccliaan raclioisotop, senyawa bertanda dan kit radiofarmaka merupakan

kegiatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan akan procluk tcrkait cla!am penelitian clan

pengembangan teknologi proses maupun aplikasi radioisotop clan racliofarmaka, clalam

lingkungan internal P2RR maupun untuk kolaborasi dengan pihak luar. Oalam lingkungan

internal P2RR tcrutama cligunakan untuk penelitian dan pengembangan teknologi proses

serta teknologi kcnclali clan jaminan kualitas. Kolaborasi clengan pihak luar misalnya

dengan pihak Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, Universitas dan Akaclemi ataupun unit kelja

industri pengguna radioisotop, baik untuk penelitian lapangan maupun laboratorium.

Secara kualitatif penerapan aspek QCD (quality-cost-delive/y) clapat dilaksanakan

clengan baik. Pelepasan procluk kepada pihak pengguna senantiasa disertai clengan bukti

pemeriksaan kualitas yang memenuhi persyaratan dan/at au memenuhi kebutuhan pihak

pengguna. Pada umumnya kriteria kualitas (quality) untuk procluk yang akan cligunakan

kepacla manusia akan lebih ketat clan lebih tinggi clibanclingkan clengan kriteria kualitas

untuk procluk yang akan cligunakan pacla stucli lapangan. Terhaclap procluk sediaan yang

clipergunakan untuk pemakaian pacla manusia harus clilakukan pengujian sterilitas dan

apirogenitas untuk mcnjamin bahwa procluk secliaan tersebut telah be bas bakteri, kapang

clan pirogen. Aspek pengiriman tepat waktu (delive/y) dapat clipenuhi dengan ticlak aclanya

keterlambatan clalam penyediaan dan penyampaian produk kepada pengguna. Oi sisi lain,

masalah harga (cost) menjadi tidak terlalu penting karena penyediaan clan pcnggunan

produk untuk tujuan penelitian clan pengembangan ticlak memberikan beban komersial

kepacla pihak pengguna.

414

Page 15: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

!'nJSldmg Seml/wr lIas,! Pe"e!""," P]TRRlillll/l1 ]OO-!

Tabel 6. Penyediaan produk radioisotop, senyawa bertanda dan kit radiofarll1aka untuk ll1ell1elluhi

perll1intaan pihak pengguna 0).

JUMLAH b}FREKUENSI

JENIS PRODUK

T.A. 2003T.A. 2004PROSES PADA

KETERANGANTAHUN 20041

23 4 51:J3Sm-klorida (mCi)

241.485257.04612Radioisotop primerNa2""Mo04 (mCi)

10.35512.9688Radioisotop primerNa 1"bRe04/H'dbRe04 (mCi)

8.75216.90310Radioisotop primerKit Cerebroscan (vial)

12--- ---Kit radiofarmaka

Kit Cardioscan (vial)17119 4Kit radiofarmaka

lO,jSm-EDTMP (mCi)12.4 7912.1729Senvawa bertanda

156Re_HEDP (mCi)u_115,5 3Senvawa bertanda

166Ho-klorida (mCi)4.70010,5 1Radioisotop primer

4TAr-qas (mCi)2.600

_u---Radioisotop primer

14' Ce-nitrat (mCi)310

_u _uRadioisotop primer

b4Mn-klorida atau b4Mn_56.900_u_uRadioisotop primer

sulfat (>tCi) H2,j°S04 (uCi)41.200---_uRadioisotop primer

11AqN03 (mCi)32,5

u_ n-Radioisotop primer

60ZnS04 (mCi)165,4 2Radioisotop primer

'IOCaCI2 (mCi)10

--- u_Radioisotop primer

-sTCrCb atau Na2" Cr04---360,5 2Radioisotop primer

(mCi)lU"Cd(N03b (mCi)

---38,5 1Radioisotop primerLU,jHq(N03b (mCi)

---50,4 1Radioisotop primero~FeCb (mCi)

---8,3 2Radioisotop primer

CAT AT AN : a). Ucapan terimakasih kepada staf dan teknisi Bidang Radioisotop dan

Bidang Radiofarmaka yang telah terlibat langsung dalam proses

penyediaan produk yang dinyatakan dalam Tabel 4 ini.

b). Besaran satuan jumlah sesuai dengan yang dinyatakan di dalam tanda

kurung pada kolom Jenis Produk (Kolom 1). Untuk aktifitas (mCi)

didasarkan pad a pengukuran pada tanggal selesai proses, sedangkan

untuk jumlah Kit radiofarmaka (vial) dinyatakan sesuai dengan jumlah

yang dikirmkan kepada pihak pengguna.

Secara kuantitatif, besaran jumlah produk yang dihasilkan dapat memenuhi

kebutuhan dan permintaan pihak pengguna. Oalam ban yak hal jumlah sediaan yang dapat

disediakan jauh di atas jumlah yang sebenarnya dibutuhkan oleh pihak pengguna. Berbagai

jenis produk radioaktif yang dihasilkan lebih banyak terbuang dalam penyimpanan karena

proses peluruhan. Oi sisi lain, penyediaan produk radioaktif lebih didasarkan pada jadwal

operasi reaktor dan ketersediaan larutan radioisotop primer dari pada jadwal dan jumlah

415

Page 16: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

()pIl11l01ISI;.\1 /'(/)'011(/11 ()/h'r(ZSI

SUI101'11(/(I1.\ 'OSO

permintaan pihak pengguna. Karena itu be saran jumlah procluk yang clihasilkan ticlak

berarti memberikan gambaran jumlah kuantitatif pemakaian procluk yang bersangkutan

oleh pihak pengguna. Walaupun clemikian, jumlah clan jenis secliaan yang clisajikan pacla

Tabel 6 clapat menunjukkan aclanya pergeseran kebutuhan pihak pengguna clalam rentang

\vaktu clua tahun terakhir, tetapi procluk yang clominan masih tetap secliaan raclioisotop

primer 153SmCi], Nal86Re04 atau H 186Re04 clan Na/91'v1004, senyawa bertancla 153Sm_

EDTMP sel1a Kit racliofarmaka Carclioscan.

KESIMPULAN.

Fungsi layanan operasional clan pemeliharaan sarana penunjang clapat clilaksanakan

memenuhi kebutuhan pihak pengguna. Rekayasa modifikasi clan penggantian mekanisme

kelja unit AHU-l dari mekanisme VSC ( Variabel Speed Control) menjacli mekanisme

STAR DELTA memberikan kemudahan pengelolaan sistem unit pengaturan udara clengan

tetap menampilkan kinel:ja yang mcmenllhi kebutuhan pihak pengguna maupun persyarata

regulasi.

Beberapa jenis sediaan produk lebih dominan dibandingkan prod uk lainnya, yaitu

d' , . 1'i3S Cl 186 0 186 0 d 99 0 b:lra lOISOtOPpnmer' m 3. Na C Re 4 atall H Re 4 an Na2 Mo 4, senyawa ertanc a

153Sm_EDTMP serta Kit raclioj~lrmaka Carclioscan. Terclapat inclikasi yang menllnjukkan

adanya perbeclaan kebutuhan pihak penggllna clalam rentang \Vaktu clua tahun terakhir.

tetapi secara umum permintaan pihak pengguna clapat clipenuhi, baik dari segi kuantitas

mallpun kua!itas.

Peremajaan bertahap sistem chiller yang dilakukan menghasilkan pembaharuan

beberapa unit parsial clan komponen pada tiga unit chiller yang ada. Pengujian fungsi

kinerja pasca peremajaan memberikan inclikasi bahwa ketiga unit chiller telah telah clapat

difungsikan clalam operasi normal maupun operasi kontinyu 24 jam.

UCAP AN TERIMAKASIH.

Terimakasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepacla seluruh personel Biclang

Pengembangan Sarana clan Proses, P2RR, yang telah memberikan kontribusi secaJ'a aktif

clalam pelaksanaan kegiatan yang clilaporkan ini.

416

Page 17: OPTIMALISASI LAYANAN OI>ERASIONAL FASILITAS ...

1'}o.I'I<//IIg Sell/II"''' 11<1.1"'/1't'1Ie!1I/(/1I I' :!IRf{jii/IIIII ](}()./

DAFT AR PUST AKA.

ISSNliX:iI-'2n

1. S. SOENARJO, S.R. TAMA T, "Current Status of Production and Research of

Radioisotopes and Radiopharmaceuticals in Indonesia", Proceedings of \Vorkshop

on the Utilization of Research Reactors, JAERI, Mito-City, Japan, Nov. 28 - Dec. 2

(1999).

2. a. Surat Keputusan Kepala BATAN, No. 73/KA/IVIl999, April.(1999).

b. Surat Keputusan Kepala BATAN, No. 166/KAIlV/2001, April (2001).

3. PUSA T PENGEMBANGAN RADIOISOTOP DAN RADIOF ARMAKA, "Nuklir

Untuk Kesejahteraan Manusia", Dokumen Leaflet, BATAN, P2RR, Serpong (Tak

berangka tahun).

4. S.R. TAMA T, "Radiofarmaka dan Perannya Dalam Peningkatan Keschatan Masyarakat

di Masa Depan", Pidato Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Famlasi, PPR.

BATAN, Serpong (1998).

5. A. THEOBALD (Editor), "Radiopharmaceuticals Using Radioactive Compounds In

Pharmaceutics and Medicine ", Ellis Horwood Limited, Chichester (1989).

6. S. MIRZADEH, F.F. KNAPP Jr., "Biomedical Radioisotope Generotor S))stem ". J.

Radioanal. And Nucl. Chem., Art., 203[2] (1996) 471 - 488.

7. S. SOENARJO, "Penyediaan Radioisotop dengan Reaktor G.A. Siwabes.\y untuk

Aplikasi di Bidang Kesehatan/KedokterclI1 ", Laporan Teknis Akhir Tahun 2002

Proyek Pemanfaatan Reaktol' G.A. Siwabessy untuk Mendukung Kesehatan,

Agroindustri dan Produksi Bahan Baru, P2TRR, BATAN. Serpong (2003).

8. S. SOENARJO, SUHANDAR, A. TUR YANA, HERMANTO, "Reku)'asa Modijikasi

Unit Pengatur Udara pada Sistem VAC di Gedung Siklotron P2RR ", Prosiding

Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IPTEK Nuklir, Buku I, P3TM,

BATAN, Yogyakarta (2003) 115 -120.

9. S. SOENARJO, "Pengembangan Sarana dan Proses Penyediaan Radioisotop dan

Radiofarmaka Berbasis Reaktor UA. Siwabessy" Laporan Teknis Akhir Tahun 2003

Proyek Pemanfaatan dan Pengembangan reaktor G.A. Siwabessy, P2TRR,

13ATAN, Serpong (2004).

417