OMA & OMK
description
Transcript of OMA & OMK
KERADANGAN TELINGA TENGAHKERADANGAN TELINGA TENGAH
OTITIS MEDIA ( OM )OTITIS MEDIA ( OM )
Keradangan mukosa telinga tengah sebagian seluruhnya
OMA OMS/ OMP
OMSK (OMPK)O.M
OM. Serosa Akut(Barotrauma)
OM. Non Supurativa (OM Serosa)
OM. Serosa Kronis (Glue Ear)
Pertahanan tubuh terganggu (ISPA) Sumbatan Tuba Eustachii Kuman :
♥ Strep. Henaolitikus, Staph. Aurius♥ Pneumok. Hemoph. Int, Pseudo. Aun
Rinogen Trauma Hematogen Penyakit-penyakit berat
OTITIS MEDIA AKUTOTITIS MEDIA AKUT
Stadium :
1. Oklutio tubae (tuba catar)2. Hyperemis (Kataralis)3. Supurasi (Bombans)4. Perporasi5. Resolusi
ISPA ISPA Mukosa tuba eustachii & kavum tympaniMukosa tuba eustachii & kavum tympani UDEM mukosa tuba eustachii UDEM mukosa tuba eustachii Fungsi Tuba Fungsi Tuba
terganggu, yaitu :terganggu, yaitu :
♥ ♥ VentilasiVentilasi “Supply O2 ↓↓“Supply O2 ↓↓
♥ ♥ Drainase Drainase * MT * MT - N- N
- Retraksi- Retraksi
↓ ↓ - Keruh ~ OMS- Keruh ~ OMS
Tek. Kav. tym ↓↓ (hypotensi)Tek. Kav. tym ↓↓ (hypotensi)
= “VAKUM”== “VAKUM”=
1. STADIUM OKLUTIO TUBAE
KLINIS:KLINIS:
AX. :AX. : Telinga terasa penuhTelinga terasa penuh Pendengaran tergangguPendengaran terganggu Kadang-kadang otalgiaKadang-kadang otalgia Kadang-kadang tinitus / grebek-Kadang-kadang tinitus / grebek-
grebekgrebek Keluhan-keluhan adanya ISPAKeluhan-keluhan adanya ISPA
2. STADIUM KATARALIS (HYPEREMIS)
1. PERMIABILITAS pembuluh darah & lympe ↑↑
2. PERMIABILITAS DINDING 2 SEL ↑↑3. Terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar
SubmokosaTRANSUDASI CAIRAN = “HYDROPS EX VACUO”
PX. (OTOSKOPI)PX. (OTOSKOPI)
MT. HYPEREMISMT. HYPEREMIS MT. RETRAKSI (Tertarik ke Medial )MT. RETRAKSI (Tertarik ke Medial )
Dengan Tanda-tanda :Dengan Tanda-tanda :♥ ♥ M.T tampak cekungM.T tampak cekung♥ ♥ Prosesus Brevis lebih menonjol Prosesus Brevis lebih menonjol ♥ ♥ Manubrium Mallei lebih horizontal & lebih Manubrium Mallei lebih horizontal & lebih pendek pendek ♥ ♥ Plika Anterior tidak tampak lagiPlika Anterior tidak tampak lagi♥ ♥ Reflek cahaya hilang atau berubahReflek cahaya hilang atau berubah
Kadang-kadang tampak “AIR FLUID level & Kadang-kadang tampak “AIR FLUID level & AIR BUBBLES” dalam kavum tympaniAIR BUBBLES” dalam kavum tympani
TX.TX.
T.H T.H Vasokontruksi Vasokontruksi Atasi dengan obat-obat ISPAAtasi dengan obat-obat ISPA
AX. :AX. : Keluhan Otalgia hebat (anak gelisah)Keluhan Otalgia hebat (anak gelisah) Febris ↑ Febris ↑ kejang kejang Keluhan ISPA (+)Keluhan ISPA (+) Keluhan Stadium Kataralis ↑↑Keluhan Stadium Kataralis ↑↑
PX. :PX. :Membrana Tymphani :Membrana Tymphani : Sangat HyperemisSangat Hyperemis Cembung (Bombans)Cembung (Bombans) Kadang-kadang adanya PulsasiKadang-kadang adanya Pulsasi
TX. :TX. : Parasentese (insisi MT), daerah bawah belakang Parasentese (insisi MT), daerah bawah belakang
(postero imferior)(postero imferior) A.B (Gol. Penicilline) dosis tinggi A.B (Gol. Penicilline) dosis tinggi T.H T.H Decongestan Decongestan Obat-obat ISPAObat-obat ISPA
3. STADIUM SUPURASI (BOMBANS)HYDROP EX. VACUO PERTAHANAN MUKOSA ↓ + KUMAN DARI ISPA Eksudat Purulen Tekanan Kav. Tympani ↑↑
AX :AX : OtorrhoeOtorrhoe Pendengaran ↓Pendengaran ↓ Keluhan-keluhan stadium Hyperemis ↓Keluhan-keluhan stadium Hyperemis ↓
PX :PX : MAE : sekret (++)MAE : sekret (++) MT : MT :
♥ ♥ Perforasi ; hyperemis Perforasi ; hyperemis antero-imferior = antero-imferior = central )central )♥ ♥ Pulpasi pus pada lubangPulpasi pus pada lubang
4. STADIUM PERPORATA
Bila Parasentese tidak dilakukan :1. Pembeberian A.B sisa mukopus mengalami
organisasi jaringan ikat pada kavum tympani tuli
konduksi2. Perforasi spontan tekanan kavum tympani
↓
TX :TX : Oor toiletOor toilet A.BA.B Parasentese Parasentese bila lubang perforasi kecil dan bila lubang perforasi kecil dan
penderita masih mengeluh adanya otalgiapenderita masih mengeluh adanya otalgia
Komplikasi :Komplikasi : Abses SubperiostealAbses Subperiosteal Meningitis sebelum adanya A.BMeningitis sebelum adanya A.B
5. STADIUM RESOLUSI (PENYEMBUHAN) Proses penyakit (-) Proses penyakit (-) sembuh sembuh Klinis :Klinis :
Ax :Ax : Gangguan pendengaran (perforasi)Gangguan pendengaran (perforasi) Keluhan-keluhan lain (-)Keluhan-keluhan lain (-)
Px.Px. MAE bersihMAE bersih MT Normal / perforasi (+)MT Normal / perforasi (+)
Sekret (-)Sekret (-) (menutup 7 – 10 hari) (menutup 7 – 10 hari)
Tx : ( - )Tx : ( - ) Nasehat : jangan kemasukan airNasehat : jangan kemasukan air Jaga jangan ISPAJaga jangan ISPA
= OMA : penyembuhan (10 hari – 2 minggu).= OMA : penyembuhan (10 hari – 2 minggu).Fungsi pendengaran bila tidak adanya squele Fungsi pendengaran bila tidak adanya squele
akan normal : 1 – 2 bulanakan normal : 1 – 2 bulan
OTITIS MEDIA PURULENTA KRONIKOTITIS MEDIA PURULENTA KRONIK( SUPURATIVA)( SUPURATIVA)
Perjalanan penyakit :Perjalanan penyakit : Oma & perforasi, OM serosa Oma & perforasi, OM serosa >> 2 bulan >> 2 bulan
ETIOLOGI :ETIOLOGI : Terapi OMA yang tidak adequatTerapi OMA yang tidak adequat Virullensi kuman yang tinggiVirullensi kuman yang tinggi Ku : pseudomonas A. Staph. E. Coli proteus.Ku : pseudomonas A. Staph. E. Coli proteus.
Faktor yang mempengaruhi :Faktor yang mempengaruhi : Faktor Rinogen : ISPA yang berulangFaktor Rinogen : ISPA yang berulang Faktor : Eksogen : kebersihan MAE yang Faktor : Eksogen : kebersihan MAE yang
jelekjelek Keadaan umumKeadaan umum
“Keradangan atau infeksi kronis mengenai mukosa Keradangan atau infeksi kronis mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, dan struktur tulang di dalam kavum timpani, Ditandai dengan perforasi membrana timpani, Ditandai dengan perforasi membrana timpani, sekret yang keluar terus menerus / hilang timbul”.sekret yang keluar terus menerus / hilang timbul”.
GAMBARAN PATOLOGI :GAMBARAN PATOLOGI :
I. Gambaran Perubahan Membrana Tympani1. Perforasi Sentral :
● Perforasi pada Pars tensa
Sentral bulat Sentral ginjal
Total2. Perforasi Marginal :
Perforasi pada Pinggir Margo tymphani tulang destruksi
3. Perforasi Attic : Perforasi pada pars Flaksida Kholesteatom (+), pada Epitympanum.
II. PERUBAHAN PADA MUKOSA :
a. Hipertropi : mukosa kavum tympani hanya mengalami
pembesaran sel.b. Degeneratif : mukosa mengalami
degeneratif jaringan granulasi / polip.c. Metaplasi : mukosa kavum tympani sel
kuboid menjadi sel epitel kholesteatom.
III. PERUBAHAN PADA TULANG
a. Osteitisb. Destruksi, Nekrosis
GAMBARAN KLINIKGAMBARAN KLINIK
Ada 2 jenis OMPK :Dibagi atas perubahan perforasi M.T
I. Type Benigna ● Perforasi sentral pars tensa ● Terbatasi pada perubahan mukosa yi :
menebal. Granulasi (-), cholesteatom (-) ● Tidak mengenai tulang ● Jarang mengalami komplikasiII. Tipe Maligna Ada 2 Type : Komplikasi (+) kematian
a). Degeneratif :● Perforasi subtotal / total● Mukosa - granulasi (+)
- polipb). Metaplastik :
● Perforasi marginal / attic● Kholesteatom (+)● Destruksi tulang pada margo
tympani
KHOLESTETOMKHOLESTETOMAA“Lapisan dari pengelupasan lapisan keratin epitel bertatah dalam kavum timpani atau kavum mastoid”.
TEORI TERJADINYA
1. Teori invaginasi : Adanya tekanan negatif dari kavum
tympani tertariknya epitel dari lapisan luar MT kedalam kavum tympani.2. Teori migrasi : Tumbuhnya sel epiel dari MAE
kedalam kavum tympani mell. Perforasi M.T3. Teori Metaplasia : Sel-sel kuboid mukosa kavum
tympani berubah menjadi sel-sel epitel bertatah.
Pengelupasan lapisan epitel berlangsung terus kholesteatom >> menekan tulang sekitar destruksi tulang = Pressure nekrosis.
Keluhan :Keluhan :
1. Otoroe1. Otoroe●● Terus menerus / kumat-kumatan > 2 bulanTerus menerus / kumat-kumatan > 2 bulan●● Kental & berbau Kental & berbau kholesteatom / destruksi tulang kholesteatom / destruksi tulang●● Encer tidak berbau Encer tidak berbau mukosa hypertropi mukosa hypertropi
2. Pendengaran menurun2. Pendengaran menurun Berat ringan tergantung patologi yang terjadi.Berat ringan tergantung patologi yang terjadi. Antara lain karena :Antara lain karena :
●● Sekret >> dalam MAESekret >> dalam MAE●● Perforasi M.TPerforasi M.T●● Penebalan mukosa meliputi osikule foramen ovale, Penebalan mukosa meliputi osikule foramen ovale,
foramen Rotundumforamen Rotundum●● Kerusakan dari osikel, paling dini : adalah nekrose Kerusakan dari osikel, paling dini : adalah nekrose dari dari
procesus inkusprocesus inkus●● Ketulian konduksi. Tuli persepsi bila sudah terjadi Ketulian konduksi. Tuli persepsi bila sudah terjadi invasi invasi
ke labirin.ke labirin.
DIAGNOSA OMPKDIAGNOSA OMPK
Pemeriksaan :Pemeriksaan :● ● Sekret (+)Sekret (+)● ● Perforasi MT ~ variasiPerforasi MT ~ variasi● ● Penebalan mukosa Penebalan mukosa granulasi / polip / granulasi / polip / kholesteatomkholesteatom● ● Test pendengaran (suara bisik, garpu tala, Test pendengaran (suara bisik, garpu tala, audiometri)audiometri)● ● Fhoto mastoid Fhoto mastoid rongga (+) = kholesteatom rongga (+) = kholesteatom
TERAPITERAPIType Benigna : Type Benigna : konservatif konservatifStadium Aktif :Stadium Aktif :
● ● A.B, cuci telinga (H2O2 3%), obat T.TA.B, cuci telinga (H2O2 3%), obat T.T● ● Cari faktor-faktor penyebab (kausa)Cari faktor-faktor penyebab (kausa)
Stadium Tenang : myringoplastiStadium Tenang : myringoplastiType Maligna : operasi MastoidektomiType Maligna : operasi Mastoidektomi
Komplikasi :Komplikasi :● ● Mastoiditis kronikMastoiditis kronik● ● LaringitisLaringitis● ● MeningitisMeningitis● ● Abses OtakAbses Otak
MASTOIDITIS KRONISMASTOIDITIS KRONIS
Merupakan kelanjutan OMPKMerupakan kelanjutan OMPK Bersama sering disebut : Otomastoiditis kronikBersama sering disebut : Otomastoiditis kronik Dx. : OMPKDx. : OMPK Tx : MastoidektomiTx : Mastoidektomi
Tujuan Mastoidektomi :Tujuan Mastoidektomi :1. Menghilangkan sumber infeksi1. Menghilangkan sumber infeksi
2. Mencegah terjadinya komplikasi2. Mencegah terjadinya komplikasi
3. Sejauh mungkin mempertahankan fungsi 3. Sejauh mungkin mempertahankan fungsi pendengaran.pendengaran.
Macamnya : Macamnya : baca buku ajarbaca buku ajar !!