Oleh - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/157435... ·...
Transcript of Oleh - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/157435... ·...
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
AGUSTUS 2007
Oleh:
MUHAMMAD REFLI NfM. 70062004019
Sebagai Selah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Maglster Sains (M.Si)
Pada Program Studt Hmu Ekonomi Program Pascasarjana
Unlversitas Sriwijaya
TESI S
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI INDONESIA T AHUN 2007 ·2011
Tanggal Lulus: 9 Agustus 2007
Prof. dr. A. Kurdi Syamsuri, Sp.OG(K). M.Sc NIP. 130368679
Mengesahkan :
Ora. Hj. Saadah Yuliana, M.Si NIP. 131885904
Dr. Bernadette Robiani, M.Sc NIP. 131844038
-
Ketua Program Studi llmu Ekonomi,
Prof. Dr. Hj. Nurlina Tarmizi, MS NIP. 130516788
Pembimbing Kedua,
Menyetujui :
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN 2007-2011 MUHAMMAD REFLI 70062004019 !!mu Ekonomi Perencanaan Sumber Daya Manusia
HALAMANPENGESAHAN
ii
Pembimbing Pertama,
Nama Mahasiswa
Nomor lnduk Mahasiswa Program Studi Bidang Kajian Utama
Judul Tesis
Ora. Svaipan Dlambak, M.Si NIP. 131413970
Or. Taufiq Marwa NIP. 132050493
Dr. lj. Didik Susetvo NIP. 131873869
Ora. HJ. Saadah Yullana. M.SI NIP. 131885904
Prof. Dr. Hj. Nurllna Tarm~i. MS NIP. 130516788
TIM PENGUJI TESIS
(3}.
(2).
(1).
Ang go ta
Sel<retar!s
Ketua
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROGRAM PASCASARJANA JI. Padang Selaaa No. 524, Bukil Besa• Palembang 30139 Tel : ( 0711) 354222, 362132 Fu : (0711) 317202, 320310
Emad [email protected] Homepage. www pps unS<i.ac 1d
iii
1996
Or. Bernade Robianj. M.§s: NIP. 131844038
Mengetahui, Ketua Progra Studi llmu Ekonomi
2007 Palembang,
T e\ah memperbaiki tesis hasil ujian.
Muhammad Refli 70062004019 llmu Ekonomi Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja di Indonesia Tahun 2007-2011
Nama NIM Program Studi Judul tesis
Menerangl<an bahwa :
F'enguj1 5. ONI Syalpan Diambak, M Si
3. Dr. H. D1d1k Susetyo
I 4 Dr. Taufiq Maiwa
>-----+-· .. -·... .. .... - ... ·---~
1. Prof. Dr. Hj. Nurhna Tarmizi, MS Ketua
F'enguji
Tanggal _,., Nama ·------~-Jpaba~~~-d-a Tangan
enguji ! 1 a r . No.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1996
BUKTI TELAH MEMPERBAIKI TESIS HASIL UJIAN MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJA YA
iv
Muhammad Refll NIM. 70062004019
Palembang, Juli 2007 Yang membuat pernyataan,
Demlkian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti ketidakbenarar. dalam pernyataan tersebut di atas, maka saya bersedia menerima sanksi akademis berupa pembatalan gelar yang saya peroleh melalui pengajuan karya ilmiah ini.
1. Seluruh data, informasi, interpretasi serta pernyataan dalam pernbahaaan dan kes1mpulan yang dlsaiikan dalam karya ilmiah ini. kecuali yang disebutkan sumbernya, adalah merupakan hasil pengamatan, penehtlan, pengolahan serta pemikiran saya dengan pengarahan dari para pembimbing
2. Karya ilmiah yang saya tulis ini adalah ash dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik. ba1k di Universitas Sriwijaya maupun di perguruan tingg1 lainnya.
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa •
Muhammad Refli 70062004019 llmu Ekonomi Perencanaan Sumber Daya Manus1a
Nam a Nomor lnduk Mahasiswa Program Studi Bidang Kajian Utama
Saya yang bertanda tangan di bawah ini .
PERNYATAAN
v ...
Key words : employment absorption, forecasting of employment needs.
This study is aimed at forecasting employment needs according to main occupation and educational attainment in Indonesia in a period of 2007- 2011. To do that, it is important to analize the growth absorption of employment first according to main occupation and educational attamtment in the previous years (2002-2006) to obtained the coefficient of the growth.
The theory which is used in this study is the theory of labor demand and employment absorption. The theory says lhat the growth and asorption of employment in a sector is a derived demand, which means it depends on the growth of output (GDP) in a sector. Beside, it is also influences bay the employment absorption in the previous years and the forecasting of employment absorption in the future.
The study used secondary data which is published by Bureau of Statistic of lndonesia (Badan Pusat Stalistik/BPS), Labor Force Situation in Indonesia, 2002-2006. Analysis of the data used labor demand model adapted from the Cohen model (1994) and the result is displayed on cross tabulations and graphics. Forecasting employment for 2007-2011 used the coefficient of the growth of employment absorption of 2002-2006 In assumption that the growth is stable and sustained in 2007-2011.
The result of this study found that there Is a shift in employment needs according to main occupation in Indonesia in thP. period of 2007 -2011, but it is relatively just a little and is dominated by agricultural workers. It was showed by the increasing of the contribution of another workers, while conlribution of the agricultural workers decreased. According 10 educational attainment, the worl<ers with primary school and under it educational attainment also decreased In the employment absorption, while the others increased. It proved that there are a shift in employment needs according to educational attainment in Indonesia in a period of 2007-2011.
ABSTRACT
vi
Kata kunci : penyerapan tenaga kerja, proyeksi kebutuhan tenaga kelja
Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksi kebutuhan tenaga kel)a berdasarkan jenis pekerjaan utama dan tingkal pendidikan di Indonesia tahun 2007-2011. Dalam upaya mengeslimasi xebutuhan tersebut, terlebih dahulu dianalisis penyerapan tenaga kerja berdasarkan jents peksnaan utama dan tingkat pendidikan pada tahun 2002-2006 untuk mcndapatkan koefisien pertumbuhannya.
Landasan teori yang digunaketn dalam penehtian nu adatah teori permintaan dan penyerapan lenaga kerja, yang menyatakan bahwa penumbuhan penyerapan tenaga kerja di suatu sektor bersifat derived demand, artinya sangat tergantung pada pertumbuhan output (PDB) sektor tersebut. Selain itu dipengaruhi 1uga oleh tenaga kerja sektor yang bersangkutan pada periode sebelumnya dan proyeksi penyerapan tenaga kerja pada rnasa depan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder bersumber dan data pubhkasi Sadan Pusat Statistik (BPS), yaitu data Keadaan Angkatan Keria di Indonesia tahun 2002-200fj. Pengotahan data menggunakan model permintaan tenaga kerja yang diadaptasi dari penelitian Cohen (1994) dan hasilnya disa)ikan dengan tabulasi silang dan grafik. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja pada tahun 2007-2011 menggunakan koefisien pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tahun 2002-2006 dengan asumsi tingkal pertumbuhan adalah sama dan terus berlaku pada tahun 2007-2011.
Hasil penelltian menunjukkan bahwa terjadi pergeseran kebutuhan tenaga kerja bercasarkan jenis pekerjaan utama di Indonesia pada periode 2007-2011 walaupun relatif keol dan masih dtdominasi oleh tenaga usaha pertanian. lrn ditunjukkan dengan makin men1ngkatnya kontribusi jenis pekerjaan fain terutama tenaga usaha jasa sementara kontribusi tenaga usha pertanian semakin menurun. Tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah juga mengalami penurunan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, sementara kontribusi tingkat pcndidikan fain meningkat lni membuktikan bahwa terjadi pula pergeseran kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat pandidikan di Indonesia pada periode 2007-2011.
ABSTRAK
vii L
Masalah ketenagakerjaan d1 Indonesia sampai saat im masih cukup kompleks, khususnya menyangkut rendahnya penyorapan tenaga kerja. Penyebab utamanya adalah keterbatasan kesempatan kerja dan kualitas tenaga kerja yang rendah (berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah).
Perlu dilaksanakan perencanaan tenaga keqa yang tepat dalam mengatasi permasaranan ketenagakerjaan lersebut Perencanaan tenaga kerja terutama adalah estimasi kebutuhan tenaga kerja yang mendekati kebutuhan sebenarnya per sektor ekonomi, baik berdasar1<an bngkat pendidikan maupun jenis pekerjaan. Proyeksr kebutuhan tenaga kerja merupakan pilihan yang tidak dapat dih1ndari dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dengan harapau dapat memsurnatkan angka pengangguran.
Sehubungan dengan ilu, hasll penelitfan 1111 menunjukkan bahwa terjadi pergeseran kebutuhan tenaga kaqa berdasarkan jerus pekerjaan utama di Indonesia pada periO<le 2007-2011, walaupun relatif kec11 dan mas1h didominasl oleh tenaga usaha pertanian. lni ditunjukkan dengan makln menlngkatnya kontrtbusl Jenis peker)aan lain lerutama tenaga usaha jasa sementara kontrlbusi tenaga usha pertanian semakin menurun. Terjadi pula pergeseran kebutuhan tenaga kerja berdasarkan lingkat pendldikan yang dibuktlkan dengan penurunan kontrlbusi tenaga keria berpend1dlkan SD Ke bawah dalam penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan hasll temuan tersebut, disarankan beberapa kebijakan kepada pemerintah yaitu mewujudkan perencanaan tenaga kerja sebagai acuan penyusunan kebijakan, strategi, dan program ketenagakerjaan; memprioritaskan pengembangan sektor oertaruan yang berbasis ketenagakerjaan (labour intensive); memberikan dukungan agar tenaga kerJa dap.at berplndan dari pekerjaan dengan produktivitas rendah ke pekerjaan dengan produktivitas lebih tinggi; dan kebqakan pertlaikan iklim ketenagakerjaan diarahkan pada menciptakan lapangan pekerjaan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sebagian besar berpendidikan sekolah dasar ke bawah. Semoga hasil penelitian mi bermanfaat bagi pengembangan keilmuan khususnya perencanaan sumber daya manusla dan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah dalam mengambil kebijakan tentang ketenagakerjaan.
KAT.A PENGANTAR
viii
Muhammad Rofli
Juli 2007 Palembang,
Penulisan tesis 1ni merupakan salah satu persyaratan guna meraih gelar Magi:ster Sains pada Program Pascasanana Un:vers•tas Sriwijaya Tes1s int dapat diselesaikan dengan tepar waktu berkat bantuan dan dukungan dan berbagai pihak, baik dukungan moral rnaupun matenal, ide maupun pengataman, tenaga maupun doa sena bantuan dalam bentuk apapun. Suatu penghargaan alas semua bantuan yang telah dibenkan dan sulit terbalaskan oleh kita rnanusia yan~ penuh keterbatasan. Untuk semua ~u. izinkan penuhs menyampaokan permohonan terima kasih tak terhingga kepada .
1. lbu Prof Dr. Hj. Norlina Tarmizr, MS dan lb1: Dro. Hj Saadah Yuliana, M.Si selaku peonbimbmg dengan ifmu den pengalamannya serta dengan kesabarannya mendamping1 penulis melalui bimbingan, arahan dan saran.
2. Bapak lr H Eddy Santana Putra, MT. selaku Wallkota Palembang yang telah memberlkan tugas belaJar kepada penulis untuk menempuh pendldlkan d1 Program Studi lfmu El<onoml Program Pascasarjana Un1versitas Sriwoiiiya.
3. Bapak Dr D1dlk Susetyo, Oapak Dr Tauf1k Maiwa dan Bapak Ors. Syafpan D)ambak, M Si. selal<u dosen penguj1 tes1R yang tetah membenkan rnasukan berupa knt1k dan saran unluk ponyempurnaan tes1& In!
4. lbu Dr. Bernadette R.obtanl, M.S1 selaku Kellia Program S11Jd1 Umu Ckonoml Program Pascasarjana Un1versitas Snwl)aya yang tetah memberlkan kepercayaan dan motivas1 kepada penulls.
5. Bapak dan lbu para cosen pengajar oaca Program Sfudi llmu Ekonom1 Program Pascasarjana Universolas Sriwijaya yang teleh mengaJarkan ilniu-itmu ekanomi sehingga penulis rnemperoleh tambahan ilmu dan wawasan
6. Pihak Pusb1ndiklatren Bappcnes RI yang telah memberikan beasrswa keoaca penulis untuk meraih getar Magisler Sains
7. Kedua orangtua tercmta yang senanttasa merdoakan penulis, 1stri terl<asih Asni yang tak pamah lelah mendampmg1 serta kedua buah hatiku Rendy Perdana Putra dan Ranny Deserha Dwi P1.1tr1 yang selalu menJadi penyejuk hati di kala suntuk.
B. Rekan-rekan mahaslswa ketas PSIE Bappenas angkatan pertama. Ale)(, Abu, Adi, Brimand, Dian, Endang, Hendry, Rosa, Syatarut, Subhan dan Tnyono dan berbagai pihak yang tidak depat d1sebutkan satu persatu yang berperan serta dalam penulisan tesis ini maupun proses perkuliahan keseluruhan
UCAPAN TERIMA KASIH
ix
HALAMAN JUDUL .. . .. . . . .. . . . I
HALAMAN PENGESAHAN . .. .. .. . . . 1i HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .. . . iii BUKTI TELAH MEMPERBAIKI TESIS . . .. iv PERNYATAAN v ABSTRACT .. . . . . . vi ABSTRAK .. . . . .. . . .. VII KATA PENGANTAR .. viii UCAPAN TERIMA KASIH .. . .. . .. 1x DAFT AR ISi . .. x DAFTAR TA8EL .. .xii DAFT AR GAMBAR . .. .. . . .. xiii DAFTAR LAMPIRAN .. xv
I. PENDAHULUAN .. .. .. .. . . . . . .. .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. 1
1.1. La1ar 8elakang Penemian . .. . . .. . . .. .. .. . . . .. . . . .. 1 1.2. Rumusan Masalah . . 10 1.3. Tujuan Penelitian .. .. . . . .. . .. .. . . . .. . . . . . . . . . .. .. 1 O 1 4. Manfaat Penelitian . .. . .. 10
1.4 1. Manfaat Teoritis .. .. . 10 1.4.2. Manfaat Praktis .. . .. . .. . . .. .. . .. .. . .. . . 11
II. T\NJAUAN PUST AKA . 12
2.1. Teon Pertumbuhan Ekonomi .. .. . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . .. . . . . 12 2.2. Teori Perubahan Struktur Ekooomi ....... ...... . .. .. 15 2.3. Teori Permintaan dan Penyerapan Tenaga Kerja 17 2.4. Penelitian Sebelumnya .... . .. .... ... . .... ... .. .. . . . 20 2.5 Kerangka Pikir Penelitian . . ... .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. 24
Ill. METODE PENEUTIAN .. .. ... .. .. . . . . . . . . . . . .. .. .. .. .. .. .. . . 26
3. 1. Ruang Lingkup Penelibar. . . . . .. .. . . . . .. .. .. . . . 26 3.2. Sumber Data . .. .. .. .. .. .. . . .. .. . . . . .. .... .. .. . . 26 3.3. Metode AnaHsis . . .. . .. . . . . 26 3.4. Definisi Operasional Variabel . . .. . 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....... .. . . :?.O 4.1. Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Sektor . ...... .. . . ... 30
Halaman
DAFTARlSI
x
DAFTAR PUSTAKA . 76
lAMPlRAN . . .. .. . . . .. . .. .. .. . . .. .. .. . .. . . .. .. . . .. .. .. . . . . . . . .. . . . . .. .. . 78
V. KESIMPUlAN DAN SARAN . . . .. . .. . . .. . .. .. . .. .. .. . . .. .. .. .. . .. .. .. 73
5. 1. Kesimputan . .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . . . . .. .. . . . . . . . . . 73 5.2. Saran .. 74
4.2. Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Jems Pokel']aan Utama .. . . .. 35 4.2.1. Tenaga Profesionar, Teknisi, dan yang sejenis 35 4.2.2. Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan . . 37 4.2.3. Tenaga Tata Usaha dan yang sejenis 39 4.Z.4. Tenaga Usaha Penjualan . . . . . . .. .. . .. .. .. .. 40 4.2.5. Tenaga Usaha Jasa .. 42 4.2.6. Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan,
dan Perikanan .. .. .. . .. . .. . . .. . .. .. 44 4.Z.7. Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan
Pekerja Kasar .... .. .. . . . .. .. . . .. .. . . .... . .. ... .. . . . . . . .. 45 4.3. Penyerapan Tenaga Kerja MenurutTingkat Pendidikan 47
4.3.1. Pendidlkan SD Ke Bawah .. 47 4.3.2. Pendidikan SMTP .. . . .. . . .. . 49 4.3 3. Pendidikan SMTA . . .. 51 4 3.4. Pendidikan Per9uruan Tioggi (PT) . . . .. . 52
4.4. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Sektor .. . . .. 54 4 5 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaan
Utama -................. 56 4.5.1. Tenaga Profesional, Teknisl, dan yang sejenis 57 4.5.2. Tenaga Kepem:mpman dan Ketatalaksanaan . 58 4.5.3. Tenaga Tata Usaha dan yang sejenis 59 4.5.4. Tenaga Usaha Penjualan 60 4.5.5. Tenaga Usaha Jasa .. . ... . . . .. . .. . . . . .. .. . . 61 4.5.6. Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan.
dan Perikanan . . . ... ... . . . . . .. .. .. . .. . . .. . . .. . . . .. . ... ... ... ... .. .... 63 4.5.7. Tenaga Produksr, Operator AJort-AlatAngkutan, dan
Pekerja Kasar .. .. . .. ... . .. . . . . .. .. .. . . .. . . . . . .. .. . . . .. . .. . 63 4.6. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Keria Menurut Tingkat
Pendrdikan . .. .. .. . . .. . .. .. . .. .. . . . . .. . .. .. . . . .. . . . . . . . .. .. .. 65 4.6.1. Pendidikan SD Ke Bawah .. . . . .. .. .. 65 4.6.2. Pendidikan SMTP .. . .. . . . .. .. 66 4.6.3. Pendidikan SMTA . .. 67 4.6.4. Pendidikan Perguruan Tingg1 (PT) .. . .. . .. .. .. . .. .. . 69
4.7. lmplikasi Kebijakan .. .. 70
X!
Tabel 1 Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja yang Bekerja di Indonesia Tahun 1995 dan 2005 . . . . . . .. . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 4
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Yang Bekena Menurut Jenis Pekerjaan Utama di Indonesia Tahun 2001 dan 2005 ... ... .... 7
Tabet 3 Tenaga Kerja Menurut Pend1dikan yang Ditamatkan di Indonesia Tahun 2005 8
Tabel 4 Produk Domestik Bruto Alas f larga Konstan 2000 Indonesia Tahun 2002-2006 (Mihar Rupiah) .. .. .. 30
Tabel 5 Penyerapan Tenaga KerJa Menurut Sektor (DEMj) di Indonesia Tahun 2002-2006 .. ... . . . . .. . .. . . . ... . . . . .. . .. . . .. . . . . . .. . . .... 33
T abel 6 Proyeksl Kebutuhan Tenaga Kerja Menu rut Sektor di Indonesia Tahun 2007-2011 .. . 55
Halaman
DAFT AR T ABEL
Gambar 6. Penyerapan Ten<1ga Profesiona;, Teknisi, dan yang sejenis d1 Indonesia .. . .. . 36
Gambar 7 Penyerapan Tenaga Kepemimpinan dan Ketstalaksanaan di Indonesia Tahun 2002-2006 .. . .. ...... ... .... .. .. .. .. ... .. . .... 38
Gambar 8. Penyerapan Tenaga Tata Usaha dan yang sejenis d1 Indonesia Tahun 2002-2006 .. .. .. . 40
Gambar 9. Penyerapan Tenaga Usaha Penjualan d1 Indonesia Tahun 2002-2006 .... " . ".... . .. . . . . . . "" . .. . .. . . .... . .. . .. 41
Gambar 10. Penyerapan Tenaga Usaha Jasa d1 Indonesia Tahun 2002-2006 ........ ... .. ....... .. . ........ ... ........ .. 43
Gamber 11. Penyerapan Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan di Indonesia Tahun 2002-2006 ..... .... . 44
Gambar 12. Penyerapan Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar di Indonesia Tahun 2002-2006 ... .. .. . 46
Gambar 13. Penyerapan Tenaga Keqa Berpendidikan SD Ke Bawah di Indonesia Tahun 2002-2006 .. .. . . 48
Gambar 14. Penyerapan Tenaga Kerja Berpendidikan SMTP di Indonesia Tahun 2002-2005 . 50
Gambar 15 Penyerapan Tenaga Ketja Berpendldikan SMTA d1 Indonesia Tahun 2002-2006 .. .. ... .. .. . .. . .. .. ... .. . 52
Gambar 16. Penyerapan Tenaga Kerja Berpendid\kan Perguruan Tinggi di Indonesia Tahun 2002-2006.. .... .... ... .. . .. .. .. .. ... 53
34
Gambar 1 Struktur Ekonomi Indonesia Tat-un 1995 can 2005 .. 1 Gambar 2. Struktur Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia
Tahun 1995 dan 2005 . . . .. .. 3
Gambar 3. Kerangka Pikir Penelilian . 25 Gambar 4. Struktur Ekonomi Indonesia Tahun 2002-2000 . . .. 31 Gambar 5. Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Tahun 2002-2006 .. ..
Halaman
OAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 24. Proyeksi Kebctuhan Tenaga Produksl, Operator Alat·Alat Angkutan. dan Pekerja Kasar di Indonesia Tahun 2007-2011 . .. .... . .. . . . . . . ..... . .. .. . . ... ..... 64
Gambar 2!5. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kel)a Berpendidikan SD Ke Bawah di Indonesia Tahun 2007-2011 ..... . . ... ........ 66
Gambar 26. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Berpendidikan SMTP di Indonesia Tahun 2001 2011 67
Gambar 27. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kecia Berpendidikan SMTA di Indonesia Tahun 2007-2011 68
Gambar 28. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Ketja Berpendidikan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia Tahun 2007-2011 .. . . 69
63 ..........
Gambar 17. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Keqa Menurut Seklor di Indonesia Tahun 2007-2011 .... .. . . .. ...... . .. . . .. 56
Gambar 18. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Profesional, Teknisi, dan yang sejenis di Indonesia Tahun 2007-2011 . .. ... .. 57
Gambar 19. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan di Indonesia Tahun 2007-2011 . 58
Gambar 20. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Tata Usaha dan yang sejenis di Indonesia Tahun 2007-2011 .. . .. 60
Gambar 21 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Usaha Penjualan di Indonesia Tahun 2007-2011 61
Gambar 22. Proyeksi Kebutuhan Tenag;i t Isaha Jasa di Indonesia Tahun 2007-2011 .... . . .... ..... . .. ......... .... . . 62
Gambar 23. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Usaha Pertaruan, Kehutanan, Perburvan, dan Perikanan d1 Indonesia Tahun 2007-2011 .
xiv
Lampiran 1 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Dasar Harga Alas Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2006 79
Lampiran 2 Perhitungan OEMq Tahun 2002.-2006 , 80 Lampiran 3 Perhitungan DEMk Tahun 2002-2006 . . .. . . 85 Lampiran 4 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis
Pekerjaan Utama Tahun 2002-2006 . .. . . 91 Lampiran 5 Distribusi Persentase Penyerapan Tenaga Kerja
Berdasarkan Janis Pekerjaan Utama Tahun 2002-2006 .. . .. . . . .. . . .. ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... . . .. .. .. ... . . 95
Lampiran 6 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pend1dikan Tahun 2002-2006 99
Lampiran 7 Distribusi Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2002-2006 101
Lampiran 8 Proyeksi Kebutuhan Tenaga KerJa Per-Sektor & Distribusinya di Indonesia Tahun 2007-2011 103
Lampiran 9 Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia Berdasarkan Jenis Pekerjaan lltama Tahun 2007-2011 .. .. 104
Lampiran 10 Distribusi Persentase Penyerapan I enaga Kerja di Indonesia Berdasarkan Jenis Pekerjaan Utama Tahun 2007-2011 " ". ".. . .. .. . .. . .. ".. . .. .. . . 107
Lampiran 11 Ringkasan Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja & Distribusinya (%) Berdasarkan Jenis Pekerjaan Utama di Indonesia Tahun 2007-2011 110
Lampiran 12 Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2007·2011 .. . . .. . .. 111
Lampiran 13 Proyeksi Distribusi (%i Penyerapan Tenaga Keqa di Indonesia Berdasar1<an Tingkat Penditiikan Tahun 2007-2011 112
Lampiran 14 Ringkasan Proyeksi l<ebutuhan Tenaga Kerja & Distribusinya (%) Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Indonesia Tahun 2007-2011 .. ... .. .. . . . . .. . . . . ... . .. . . . 113
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
xv
1
Gambar 1. Sln1ktur Ekonomi lndon~sia Tahun 199S dan 200~
Sunber. B"S Slalislik Jndone•i• Tahun !995& ?0051"Data Diclah)
MANUFAKTUR 38.51.1%
PERTANIAN
TAHUN 201>5
MAN~AKTUR 33.13%
PERT AMAll 16.12%
TAHUN 1995
sektor pertanian.
meningkat cukup s1gnifikan. PDB sektor non pertanian (manufaktur dan jasa)
lebih besar kontribusinya terhadap pembentukan PDB Indonesia dibanding
Bila dlllhat dari kontribusl PDB sextorei. maka PDB sektor pertanian
dan jasa mengalami penurunan d1 tahun 200!>. sedangkan sektor manufaktur
tahun 2005 rata-rata sebesar 4,98 persen (Statistik Indonesia, 2006).
(POB} riil. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan
dan jasa, yang biasanya diukur dengan peningkatan Produk Domestik Bruto
kapasitas suatu negara catam jengk.a panjang untuk menghasilkan barang
Pertumbuhan ekonorru diar1ikan sel>agai penlngkatan dalam
1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Hal di alas makin mernperjelas sinyalemen bahwa Indonesia sedang
mengalami pergeseran struktur ekonom1. Sulistyaningsih (1997: 2)
mengatakan bahwa Indonesia telah mengaJami tibk balik ekonomi (the
economic turning poin() dari ekonomi agraris menjadi ekonomi industri yang
ditunjukkan kontribusi masing·masing dalam pembentukan PDB.
Pergeseran struktur ekonomi membenkan dampak perubahan pada
struktur penyerapan tenaga kerja. Hill (1999: 32) berpendapat bahwa
perubahan distribusi penyerapan tenaga kerja sektoral biasanya lebih iamoat
dibandlngkan dengan perubahan peranan outpur secara sektoral, menglngat
proses perpindahan tenaga kerja sangat lambat terutama bagi tenaga kerja
yang berasal dar1 sektor dengan produktivitas rendah seperti sektor
pertanian. Selanjutnya, Jones (dalam Tobing, 1998) mengungkapkan bahwe
peran angkatan kerja kategori profesional, manajerial, dan teknis akan
meningkat karena perubahan sektoral lapangan kerja dari sektor primer ke
sektor sekunder dan tersier. Karena ltu, dalam janqka pendek, persediaan
tenaga kerja berpendidikan SL TA ke atas akan rnentnqkat, namun pada
akhirnya tenaga kerja ini akan terserao oleh jerus-jerus pekerjaan lain.
Slruktur penyerapan tenaga kerja di 1ndonesia dalam kurun waktu
tahun 1995 sampai dengan tahun 2005 ju~a mengalami perubahan alobat
pergeseran struktur ekonomi walaupun tidak signifikan dan masih didominasi
oleh penyerapan di sektor pertarnan sepern terlihat caca gambar berikut .
2
berpendidikan menengah dan tinggi.
akan menurun dan diikuti dengan peningkatan kuantitas tenaga kerja
penyerapan tenaga kerja yang berpendidikan Sekolah Dasar diperkirakan
(dalam Sulistyaningsih 1997: 6) pada studinya menemukan bahwa
pekerjaan can tingkat pendidikan tenaga kerja. Swasono dan Boediono
tersebut di alas berl<aitan dengan perkembangan atau perubahan jenis
Perubahan struktur ekonomi dan struktur penyerapan tenaga kerja
sektor manufaktur.
jumlah tenaga kerja yang terserap sebesar 94.948.118 orang, masing-masing
44 persen di sektor pertaman, 43 persen di sektor jasa dan 13 persen pada
Pada tahun 1995. tenaga kerja yang dapat diserap sextor ekonomi
sebesar 85.701.813 orang, yang tersebar 44 persen di sektor pertanian, 38
persen sektor [asa can 18 persen pada sek!or manufaktur. Tahun 2005
Gambar 2. Slruktut Pen~rapan Tenaga Kerja di Indonesia TahLln 1~95 clan 20D5
Sumber : BPS. K.adaan Angkatan Ke1J8 dt /ndOll9$Sll 1995 & 2005 (Oata Die>lah)
TAHUN 2005
-·-- ---------
3
MANUFAKTUR 18%
TAHUN 1995
memerlukan keterampilan tinggi sehingga sangat akomodatif terhadap
tenaga kerja berpendidikan rern:lah (Tobing. 1994)
luasnya lapangan usaha pada sektor-sektor perekonomian yang tidak
berpendidikan sampai dengan tamat SO masih dominan. Hal ini disebabkan
Kontribusi tenaga kerja berpendrdikan menengah dan tinggi
mengalami kenaikan pada tahun 2005, namun secara absolut tenaga kerja
1s95 I zoos PENDIOIKAN ... ... . . ·--.--- ._J~_h .J ... !:_J_ .. ~.~?'.~a.h. J % SD Kebawah 58,i'66,702J 68 571 53.391.196 56,23 :
:. SMTP 10,685,351 I 12 47 ~ 558.638 19,55; SMTA 13.283,620 15.50 17 848.496 18,80 ! Perguruan Tinggi 2,9&5, 140 3 46 5. i49.784 5.42 i
-·--··-·· .~u~~~- --~:!~:s1~. 100.00 -~4.·9~·~.1~ I 100,00 ~ Somber. SI'S KC<J<l86n A/lgJ<atan i<el}IJ d> lndone"'8 1~5 & 2006 (Data d10Jah)
Tabel 1 Tingka\ Pendidikan Tenaga Ke!]a Yang Bekerja
di Indonesia Tahun 1995 dan 2005
tersebut (llha\ Tabel 1).
persen di tahun 2005 dari total tenaga ke~a pada masing-masmg tahun
berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah, sedangkan yang berpendidikan
Perguruan T1nggi re\atif sedikit yaitu 3,46 parser pada tahun 1995 dan 5.42
kerja pada tahun 1995 dan 2005 diwamai sebagian besar tenaga kerja
Dilihat dari pendidikan yang ditamalkan, rnaka penyerapan tenaga
4
lndikator lain dari perubahan struktur penyerapan tenaga kerja
adalah tranformasi jenis pekerjaan dari pekcrjaan yang bersifat manual dan
kasar (blue oolla1' ke pekerjaan yang bersifat manajerial dan kompleks (white
col/or'). Tenaga kerja blue collardapal dilfhat dari ients pekerjaan pada tenaga
usaha pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan, ditambah dengan
tenaga produksi, operator a lat angkutan dan pekerjaan kasar lainnya.
Tjiptoherijanto (1996: 42). menemukan transformasi jenis pekerjaan
dari yang bersirat blue collar ke white collar di Indonesia pada kurun waktu
1980-1990 tergolong sangat lambat. Hal ini salah satunya berkaitan dengan
kondisi kualltas tenag;i kerja itu sendiri yang belum dapal memenuhi tuntutan
Jenis pekerjaan white collar yang lersedia.
Susanti (1995: 80), mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan
per kapita menyebaokan meningkatnya raslo jumlah orang yang bekerja
sebagai tenaga profesional dan tenaga kctatalaksanaan. Keadaan mi timbul
sebagai hasil dari proses akumulasi dan alokasi yang terjadi. Unit usaha
berkembang pesat dan terjadi proses spesialisasi (divlsk>r1 of labor') yang
menciptakan tenaga-tenaga profesional. Se/ain itu. pel'kembangan unit usana
akan menimbulkan penjenjangan pada struktur organisasi perusahaan
sehingga jumlah manajer cenderung meningkat
Bila dihubungkan antara jenis pekerjaan utama dan tlngkat
pendidikan. maka berdasarkan data BPS pada tahun 2001 ditemukan bahwa
5
tenaga kerja berpendidil(an SD ke bawah dan SMTP banyak berkerja pada
[enis pekerjaan tenaga usana penjualan, tenaga usaha pertaruan, kehutanan,
perburuan. dan perikanan, serta tenaga produksi, operator alat-alat angkutan,
dan pekerja kasar tainnya. Sementara itu tenaga kerja berpendidikan SMTA
dan perguruan tinggi banyak terdapat pada jenis pel<erjaan tenaga
profesional, teknisi, dan yang sejerus, fenaga l<epemimpinan dan
ketatalaksanaan, serta t.enaga tat.a usaha dan yang sejenis.
Di tahun 2005, tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah dan SMTP
tidak mengalami perubahan masih t.erkoosentrasi pada jenis pekerjaan
tenaga usaha penjua\an, tenaga usaha pertanian, kehulanan, perburuan, dan
perikanan, serts tenaga produksi, operator alat-atet angkutan, dan pekerja
kasar lainnya. Tenaga kerja SMTA mulai bergerak dari jenis pekerjaan
tenaga profesional, teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan, serta tenaga
tata usaha ke jenis pekerjaan lain yang blasanya didominasl tenaga kerja SD
ke bawah dan SMTP, yaitu tenaga usaha penjualan, pertanian dan produksi.
Sedangkan tenaga kerja berpendidikan Perguruan Tinggi masih
terkonsentrasi pada jenis pekerjaan tenaga profesional, teknisi, dan yang
sejenis, tenaga kepemimpinan dan ketatalsksanaan, serta tenaga tata usaha
dan yang sejenis walaupun pe1aentasenya sediklt menurun.
6
~ c: "' "' .. £ c: "' "' .>< El :f m
~ Cl> c- c..: .9! "' .. "' "' Cl. e "O c:
"' - ,. .::: ,, c "' - c "' -~ c: " "' ~"' ... c: "' " - "' ·~~ .Q ::> - "" "' .. ., Cl> (1)
"' ., "' c: - "'"" {/) - "' ~ g~·c lij '10
i >- l!! ., c- cs Qi ro ro "' Cl> ., s <i: "' -"' 0) .t:::-
Cl> ~ i3 .: c: c: ""~ ~"' "' c·S ~ " "O >-" ice~ m~ : -~'"'" e2:_ • 0;) (0 <= a a. «1 ·c 2 t:: o ., t 8 § ~ ~-!!!.~~
]E~11111>cu;;o c: !.. .c ..e: .J::. 'CJ "' o ~~"'cue <: a-' .e !) s s a. "' ~ "'"'(U"'"'"'"'~ m C1) OJ m OJ C1l e» c;: .. t"Gmi:o-mi:ammc ~ c.::ecc:c:;c_
C. 4> a> G> CV Cl) i! W V) 0: 1-1-1-1-'"'I- _, 0.. .. ID "' ~ c .. ., ~ D $ !!2 "' E
- "'0 " ~ oN~~LO©r::x "'
7 :c 0 0 0 8 0 oloio 0 :3 0 0 0 0 01~1~ 0 0 d s d 0 g~g 8 Q ::E 0 0 0 0 ...
::::> .... ..... ..... .... .... ......... .... ... -. :z: Ol ll) -e- Ol .... IO CD (D N -c .. (') "l (0 .... (') ~ .... ... ::::> - ~ <d .... <".i ..,: 0 ... .,; iti ii:: CJ (D (') . =CJ e ~ a: I- i w a.
II) 0
~ N CX) Sl CX) 0 .. 0 .... 0 Q "' 0 .. <') "' ll) 0 :: ...
:E "' (') Ii) ..,: ,...; co ..; (0 Cl) M (') II) N "' "' (0 .... a. (0 ,... I/) "' ll) .... I() 0 II) I- ..... so .... .... .., .. .... ..... "' :le ... 0 o:i «:i .,._; (0 c6 'or .,; (/) "' N ... ... - -e-
:c (') ' 8l ..... M ;; co N "' -e -e- .... .. 0 r-, N i 0 s: "' ...; ,.; "' <D <D 0 u)
(I) <( .. ... .... ... .... "' ' m w i ~
:c 0 0 8 0 0 0 0 0 0
"' 0 0 0 0 0 0 0 Q ... 0 0 0 s 0 0 0?0 c:) 2i 0 0 0 C) 0 0 0 0 = e- .,... .... e-- ..... ..... ... ... .... ...,
:z: °' Cl) (I) l Ol Cl) .... ~.~ .... I <( (!) .... (') CX) "' "' U) • (") "' ' ::> - CX)
~ CQ N M d !..:jra ~I a:: o ll) "' =>CJ ' ' (!) ~ ' I I
ii:: I- > , w i ! a. i .... -
0 "' 0 "' .... ... 0 .... ,.... :o :.., ... (!) CX) 0) <O 0 N (0 (0 .. N I- cC iii I'- <".i '° N (') ,..: :!! ..... en "' "' II) N "' N r-, .... a. ll) I
~ N N .... .... N O> I- (') (1) .... 0 (0 N ID :t .,... ~ 0 0 (') <"i co • u) (I) N N < "' - i 'r""
:c (I) ' (D; <O .... 0 ..... r-, Cl -c "' r-, (') (Cl ~ .... Cl) "': o~
.,... ..,: i, N .... ~ ... .... ..., <O "' "' .
ill m Ill :ii:
:z: (I) ~ "'( "'i 0
-= - -. :!ii "' z a:: "'( ..... N (') ... ll) (0 <o.~ E Ww1- 0 - . " ! .... 1': :::> ,._ l
..., I w i i Q. -· .
Ill E Ill - ;::, c Ill co
';::'
~ (I) a..
. ~ c (I}
... l/) -o 2o ::J N cc ~~ Ill ..... 'C'O
('J (I) 0 ... C\I
~ (I) c al :::l .Q Cl)L:
~ c 111 •:II-- >- Cl (U ·;.; 'C' Q) (I) e ~o <1l " 0)£ Ill ·- c:" (I) t- c Ill ~ :2 " c cf - Ill ... 0) c: F
misalnya, masalah ini merupakan pemborosan nasional. lnvestasi pendidikan
berdampak senus pads berbagai dunensi kehidupan. Dari dimensi ekonorrs
Tingg1nya tingkat pengangguran pada tenaga kerja terdidik ini dapat
Sumber BPS. Ke&daan Angkatan Keqa di l11do11e>1a 1995 & 2005 (Oala d1olah)
I .. .~~ndldlkan ___ T.Kerja I Bekerja Penga~~guran; % ·~ . . . .. . . '<SD 56,944,886 53,391,198 3,553,688 6.24
SMTP 21,239,4<:8 18,558,638 2,680,810 12.62 SMTA 21,760,000 17,848,498 3,911,502 17 98.
. Perguruan T1nggi 5,858,038 5, 149,784 ' 708,254 ' 12.09 . ~ Jumlah 105,802,372 94,948, 11a 1 10~854,254 I 10 26 - "
Tabel 3 Tenaga Kerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan
di Indonesia Tahun 2005
(SMTP) 12,62 persen, Perguruan Tingg1 12,09 persen dan yang paling
rendah pendidikan Sekolah Dasar ke bawah hanya 6,24 persen (BPS, 2005).
DI Indonesia pada lahun 2005 tingkat pengangguran berjumlah
10.854.254 orang at.au 10.26 persen dari total tenaga i<erja. Pengangguran
tertinggi pada tenaga kerja berpendidlkan Sekolah Menengah Tingkat Alas
(SMTA) yaitu 17,98 persen, pcndidikan Sekolah Menengah Tingkat Pertama
lapangan kerja produktif yang dapat diciptakan tiap tahunnya.
l<erja terdidik yang masuk pasar kerja lebih besar dibanding pemngkatan
perekonomian. Hal ini disebabkan karena penmgkatan penawaran tenaga
tioak semua tenaga kerja terdid1k dapat terserap pada sektor-sektor
Masalah lain dalam ketenagaketjaan yang masih sulit diatasi acatah
8
adalah biaya yang tidak sedikit, apalagi pada tingkat pendidikan menengah
ke atas. Jika angkatan kerja ini tidak didayagunakan sasuai dengan
kapasitasnya, maka akan terjadi inefisiensi biaya, waktu, dana maupun
energi (robing, 1994).
Suryadi (1995: 71) menyatakan bahwa fenomena pengangguran
tenaga ke~a terdidik bukan semata-mata fenomena persediaan, tetapi lebih
tepat dikatakan sebagai fenomena penyerapan. Dengan menekankan
pengangguran tenaga kerja terdidik sebagal fenomena penyerapan, Suryadf
menampik tudlngan bahwa pendidikan merupakan penvebao pengangguran.
lnvestasl pendldikan yang berkembang pesat ternyata tidak diimbangl
dengan perubahan struktur kesempatan kerja. Dengan demikian kesempatan
kerja pada sektor-sektor ekonomi yang rnernbutuhkan keahlian tinggi serta
renumeratif tidak berkembang secepat lulusan lembaga pendidikan yang
memasuki pasar kerja sabagal tenaga kerja terdidik.
Dalam mengatasi permasalahan ketenagakerJaan, perlu
dilaksanakan perencanaan tenaga keria yang tepat. Perencanaan tenaga
kerja adalah upaya proyeksi kebutuhan tenaga kerja yang mendekati
kebutuhan sebenarnya per sektor ekonomi, baik berdasarkan tingkat
pendidikan rnaupun jenls pekerjaan. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja
merupakan pilihan yang tidak dapat dihindari dalam menunjang pertumbuhan
ekonomi dengan harapan dapat meminimalkan angka pengangguran.
9
1.4. Manfaat Penelitlan
1.4.1. Ma.ofaat T eoritis :
1. Oiharapkan dapat menambsh bahan kajian rnengenai k.etenaga kerjaan
terutama tentang proyeksi kebutuhan tenaga kerja.
2. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu
ekonomi Jebih laniut, terutama perencanaan sumber daya manusia.
1.3. Tujuan Penelltian
1. Memproyekslkan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan
utama dl Indonesia tahun 2007-2011.
2. Memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat
pendidikan di Indonesia tahun 2007-2011.
1.2. Rumusan Maaalah
Sejalan Clengan tatar belakang can uraian sebelumnya, rnaka
permasalahan yang akan dianalisis dalam penel1tian ini artalah :
1. Bagaimana proyeksi kebutuhan tenaga keqa berdasarkan jenis
pekerjaan utama di Indonesia tahun 200'/-2011.
2. Bagairnana proyeksi kebutuhan tenaga kena berdasarkan tmgl<at
pendldikan di Indonesia tahun 2007-2011.
10
1.4.2. Manfaat Praktis:
1. Melalui hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan positif
bagi pihak terkait khususnya pengambil kebijakan mengenai
perencanaan tenaga l<erja.
2. Diharapkan hasif penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan
penelitian-penelitian serupa pada masa yang akan datang.
11
12
Teori pertumbuhan ekonomi menielaskan mengenai faklor-faktor apa
yang menenlukan kenaikan output per kapita dafam 1angka paniang, dan
penje\asan bagaimana fak1or-fal\tor tersebut berinteraksi satu sama lain,
sehingga terjadi proses pertumbuhan ekonomi. Suhandojo (1998: 5)
menyatakan, secara umum teori pertumbuhan ekonomi dibedakan menurut
dua kelomook anran, yaitu aliran historis dan analitis Aliran analitis
Aspek output per kapua menyangkut output total (POB), dan )umlah
penduduk, sehlngga output per kapila narus dianalisis dari PDB di satu sisl
dan jumlah penduduk di sisi lain. Aspek jangka panjang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi berlangsung dalam 1angka panjang (10 tahun atau
lebih) di mana dapat terjadi penurunan atau kenaikan namun secara umum
menunjukkan kecenderungan untuk menaik (Boediono.1988: 7).
2.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menu1u\ Boediono (1988: 6), pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan output per kapita dalam 1angka panjang. Ada tiga aspek
pertumbuhan ekonomi, yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang.
Pertumbuhan ek.onomi adalah suatu proses, bukan gambaran ekonomi pada
suatu saat. melainkan dinamika perekonomian yang berkembang dan
berubah dari waktu ke waktu.
BAB II
TINJAUAH PUSTAKA
menekankan pada teori yang dapat menjelaskan proses pertumbuhan
ekonomi secara Jogis dan konsisten, tetapi senng bersifat abstrak dan kurang
menekankan oaoa slsl empinsnya. Aliran analitis mi dapat dikelompokkan
menjadi teori pertumbuhan klasik can modem.
Salah satu penggagas teori pertambuhan ekonomi klasik adalah
Arthur Lewis, yang menyatakan ada dua aspek pertumbunan ekonomi, yaitu
pertumbuhan POB dan pertumbuhan penduduk. Kemudian ada tiga unsur
pokok yang membentuk sistem produksi suatu negara ya1tu sumber-sumber
alam yang tersedia {faktor produksi tanah), sumber-sumber manusiawl
(jumlah penduduk). dan stok barang modal yang ada. Juga dinyatakan
tentang distribusl pendapatan, peranan sektor pertanian yang dominan, dan
Iaktor kemajuan teknologi. Lewis juga menyatakan bahwa proses
pertumbuhan dibagi dalarn dua sektor perekonomian, yaitu sektor tradisional
dengan produktivitas rendah can jumlah tenaga kerja yang melimpah. dan
ssktor modern dengan produktivitas tingg1 dan sebagai sumber akumulasi
kapital, dimana proses pertumbuhan ekonomi terjadi apabila tenaga kerja
dapat dipertemukan dengan capital (Jhingan, 2004 197).
Teon pertumbuhan ekonomi modem meliputi teori Keynes, Harrod
Domar, Kaldor, dan Nco-klasik (Robert Solow dan Trevor Swan) Harrod
Domar mengembangkan pemildran Keynes pada sisi penawaran dan
berdimenst jangka panjang. Keynes rnenyatakan pemikiran jangka pendek,
13
(1) 01 = T1, Ki". L1 ~
dimana:
Q, = Tingkal produksi pada lahun t
dimana pengaruh tabungan dan investasi pada stok kapital dan kemudian
output potensial dapat diabaikan (Suhandojo, 1998: 6)
Sollow di tahun 1956, merupakan salah satu kaum pemikir Neo
klaslk, menjawab kekakuan asumsi teori Harrod-Domar, terutama perubahan
tingkat bunga dan upah. Proses pertumbuhan dilihat sebagai suatu proses
yang berlangsung dengan perimbar.gan-penmbangan faktor produksi yang
bersifat variabel. Harga-harge faktor produksi cukup fleksibel sehingga
memungkinkan terjadinya substitusi di antara faktor produksi yang terhbat
dalarn faktor produksi. Pada keadaan dimana jurnlah tenaga l\erja melebih1
pasok modal, harga \enaga kerja (tingkat upah) akan menurun secara relatif
terhadap harga modal (hngkat bunga). Sebaliknya, jika pertambahan modal
melebihi pertambahan tenaga kerja, rnaka tingkat upan akan meningkat.
Dengan perubahan pada harga faktor-faktor prnduksi dan melalur substitusi
satu jenis faktor produksi dengan faktor produksi lainnya akan rnembatasi
kemungkman terjadmya penyimpangan darr ekulibrium pertumbuhan
(Suhandojo, 1998: 6)
Sifat penumbuhan Neo Klasik im ditunjukkan dalam fungs1 Charles
Cobb dan Paul Douglass (Arsyad, 1992 40} yang ditulls sehaga1 berikl,t :
14
2.2. Teori Perubahan Struktur Ekonomi
Teori perubahan struktur ekonomi membahas tentang mekanisme
transformasi ekonomi yang semula bersifat subsisten dan menitik beratkan
pada sektor pertsruan menuju sektor perekonomian modem yang didom1nas1
sektor industri dan jasa. Chene!}' (dafam Tambunan, 2001: 59), menyatakan
bahwa perubahan sektor ekonomi merupakan rangkaian perubahan yang
Laju pertumbuhan ekonorrn diukur melalui mdikator perkembangan
PDB (Produk Domestik Bruto) dari tahun ke t::ihun. PDB merupakan suatu
ukuran kuanntas yang membenkan gaml::aran tentang pembangunan
ekonomi suatu daerah serta menggambarkan peranan masing-masing sektor
ekonomi terhadap pembentukan POB terscbut. POB adalah jumlah nilai
tambah yang d1hasilkan o!eh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu,
atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi pada petiode tertentu (BPS, 2000: 36).
T, = Tingkat teknologi pada tahun t
K1 = Jumlati modal pada tahun t
Lt = Jurnlah tenaga kerja pada tahun t
a = Pertambahan output yang diciptakan cleh pertambahan 1 unit modal
p = Pertambahan ou/µut yang diciptakan oleh pertambahan 1 unit tenaga
kerja
15
saling terkait satu dengan yang lain da.Jam komposisi aggregate demand,
perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), aggregate supply (produks1 can
penggunaan taxtor-taktor produl<si yang diperlukanj guna mendukung proses
pembangunan dan pertumbuhan ekooomi yang berl<elanjutan.
Dalam penelitiannya, Chenery dan Syrquin (Tambunan, 2003: 72)
yang menggunakan data tentang kegiatan ekonomi neuara berkembang
menunjukl<an bahwa bentuk perubahan dalam struktur perekonornian dalam
proses pembangunan negara berl<embang dibedakan menjad1 tiga. Pertsms,
perubahan dalam struktur ekonomi yang d1pandang sebagai perubahan
dalam proses akumulasi. Kedus. perubahan dalam struktur ekonomi yang
dipandang sebagai perubahan dalam proses alokasi, Ketiga, psrubahan
dalam struktur ekonomi yang dipandang sebagai perubahan dalam proses
demografis dan distributif.
Pembangunan ekonomi jangka pan,ang dengan pertumbuhan PDB
atau PN (Pendapatan Nasional) akan membawa suatu perubahan mendasar
dalam struktur ekonorni, yaitu dari perekonomian tradisional dengan
pertanian sebagai sektor utama ke perekonomian modern yang didominasi
oleh sektor non prirnet khususnya industri manuiaktur dengan increasing
retum to scete (korelasi yang positif antara perturnbuhan output dan
pertumbuhan produktivitasj yang dinamis sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi (Weiss dalam Tambuoa«. 2003. 66).
16
2.3. Teori Permintaan dan Penyerapan Tenaga Kerja
Tolak ukur kemajuan ekonomi dilihat darl tingkat pcnyerapan tenaga
kerja. Penyerapan tcnaga kerja mencerrrmkan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan dan bersedia dipekerjakan oleh pelaku ekonomi pada mas1ng
masing sektor ekonomi (Oscar, 1999: 12). Selanjulnya menurut BPS, tingkat
penyerapan tenaga kerja ini merupakan perbandingan antara jumlah
penduduk yang bekerja dengan jumlah angkatan kerja.
Tambunan (1996: 35) berpendapat bahwa besarnya penyerapan
tenaga kerja antara lain tergantung dari oertumbchan output, upah dan harga
faktor produksi tainnya. Hubungan antara pertumbuhan output dengan
pertumbuhan jumlah penyerapan tenaga kel']a yang dapat dilihat melalui
hubungan antara pasar output barang dan pasar tenaga kerJa. Melalui
mekanisme pasar, terjadi pertemuan antara permintaan dan penawaran.
Kebutuhan tenaga kerja didasarkan pado pcmik1ran bahwa tenaga kerja
merupakan salah satu faktor produksi yang potensial dalam pembangunan
ekonomi. Jumlah penduduk yang cukup besar dapat menentukan percepatan
laju pertumbuhan ekonomi. Penyerapan tenaga kerja can kualitas tenaga
kerja yang terserap akan menentukan proses pembangunan ekonomi, karena
tenaga kerja merupakan sumber daya urtuk menjalankan proses produksi
dan jasa sebagai pasar barang dan jasa,
17
Di pasar tenaga kerja, rumah tangga menawarkan jasanya dan
mendapatkan harga (upah). Jika pennintaan konsurnsi rumah tangga di
pasar barang meningkat, maka produks1 dari sisi penawaran pasar barang
meningkat dan terjadilah pertumbuhan output. Jika pada suatu pasar terjadi
peningkatan output, maka secara aggregate terjadi pertumbuhan ekonomi.
Del"lgan tingkat upah dan teknologi konstan, untuk rnernenubi permintaan
rumah tangga yang meningkat. tentu memerfukan tenaga kerja unluk
memproduksi tambahan permintaan. Peningkatan permintaan tenaga kerja
berarti peningkatan penyerapan tenaga keria
Terdapatnya perbedaan rata-rata perturnbuhan penyerapan tenaga
kerja antar sektor ekonorm, menurut Tambunan (1996: 330) dipengaruhi oleh
oeoeraoa faktor yakni :
1. Perkembangan pasar dari masing-masmg sektor. Misalkan penrngkatan
jumlah penyerapan tenaga kerja di sek.tor bangunau sangal tergar.tung
pada laju dan sifat perl<embangan pembangunan perumahan, ~edung
gedung perkantoran, jalan raya, jembatan dan rnfrastruktur fisik lainnya.
2. Kebijakan makro maupun mikto atau sekiore). Kebijakan sektoral sering
kali berbeda antar sektor atau departemen menyangkut keb1jakan sepern :
teknologi, pelatihan atau pendidikan tenaga kerja, penggajian. pajak.
tnvestasi, kemitraan yang mempunyai efek langsung terhadap besar
kecitnya penyerapan tenaga kelja sektoral.
18
Tambunan (1996: 71), menyatakan bahwa prospek pertumbuhan
penyerapan tenaga kerja di suatu sektor sangal tergantung pada prospek
pertumbuhan output di sektor tersebut dan proyeksi penyerapan tenaga kerja
pada masa depan di sektor tersebut. Permintaan tenaga kerja sangat
ditentukan oleh daya serap sektor-sektor ekonorm :erhadap tenaga kerja.
Model permintaan tenaga kerja menganggap adanya hubungan secara
fungsional anlara proses produksi dengan permintaan tenaga kerja. Tenaga
kerja dalam jumlah tertentu dan tlngkat kuahtas tertentu yang dibuluhkan
digunakan oalam malaksanakan proses produksi agar menghasilkan suatu
besaran output tertentu. Dengan demikian hubungan fungs1onal terjadi
mel11lui proses yang cukup rumit dan dlpengaruh1 oleh banyak taktor,
sehlngga menlmbulkan kesulltan di datam menggunakan model permintaan
tenaga kerja.
Menurut Glickman (1969) dalam Sitanggang dan Nachrowi (2004: 6)
permintaan tenaga kerja oleh setiap sektor ekonorru selRin li1p1mgaruh1 oleh
output juga dipengaruhi oleh tenaga keqa sektor yang bersangkutan pada
periode sebelumnya, sedangkan Bonas (1999:103) memperllhatkan bahwa
perrnintaan tenaga kerja adalah bersitat dotived demand. Permmtaan tenaga
ke~a akan rnuncul bila output (PDB) sektoral berkembang.
Untuk menjelaskan permintaan tenaga kerja menurut jenis pekerjaan
dan tingkat pendidikan, maka dapat d1gunakan model Leontief. Model iru
19
2.4. Penelitian Sebelumnya
Swasono dan Sulistyaningsih (1993: 47) dalam penelitiannya
menyimpulkan perubahsn strulctur ekonomi tidak diikuti sepenuhnya dengan
perubahan struktur ketenagakerjaan. Transformasi di bidang
ketenagakerjaan belum membenkan indikasi yang menggembirakan, atau
Dimana k, (i= 1.2, ..... n) rnenunjukkan berbeigai Jenjang pendidikan yang
ditamatkan d1 setiap jenis pekerjaan.
mengasumsikan jumlah modal adalah konstan sehingga model permintaan
tenaga kerja yaitu (Sulistyanings1h, 1997: 71).
X = min (K, L.i) (2)
dimana X adalah jumtah produksi, K adalah kapltal dan L merupakan tenaga
kerja dengan q = 1,2, .... n yang merupal<an berbaqai jenis pekerjaan 1enaga
kerja bersangkutan. lni menunjukkan bahwa tenaga kerja bukan merupakan
faktor homogRnnus dari suatu fungsi produksi melainkan faktor yang
heterogen, mengingat tenaga kerja bekerja pada berbagai jenis pekaqaan.
Hal yang sama lerjadl pula unluk t1ngkat pendld\kan lenaga kerja
Setiap tenaga ker)a dengan jenis peke!jaan tertentu mempunya1 bngkat
pendidikan tertentu. Rumus untuk menyatakan ptofil tenaga kerja bagl setlap
tingkat pendidlkan tenaga ker)a dapat dituliskan seba9a1 berikut:
X i: min [K, lq {k.))
20
(5)
dimana:
DEM1, DEMz " Permintaan tenaga kerja d1 sektor non pertanian dan
penanian
A; = Tingkat input tenaga kerja per-PDBi
PDB1 = Produk Domest1k Bruto sektor non pertanian
SUP = Total penawaran angkatan kerja
µ = Tingkat pengangguran terbuka
Cohen juga mengkonversikan permintaan tenaga kerja menurut
sektor J dalarn permintaan 1enaga kel)a meourut jenis pekerjaan q dengan
persamaan.
(3)
(4)
DEM1 = }I; PD8i
DEMz .,, ( 1 • µ) SUP - DEM,
dapat dikalakan bahwa perubahan struktur ketenagakerjaan belum terjadi di
Indonesia. Distribusi tenaga kerja di sektor perlanian menunjukkan tendensi
menurun selama periode tohun 1980-1990. Paoa sektor rndustri mengalami
sedikit perubahan dari 9,1 persen di tahun 1980 menjadi 11,4 persen pada
tahun 1990
Cohen (1994: 75), dalam penclitianoya tcntang permintaan tenaga
kerja d: Korea membag1 sektor ekonorru menjaoi sektcr non pertanian dan
pertanian dengan menggunakan model :
21
DEM~• = perrrmtaan tenaga keria pada tingkat pendidikan k
J.. t~ o = proporsi tenaga kerja menurut tingkat per.didikan k pada jenis
pekerjaan q.
dimana :
(S)
pada sektor J
memperlihatkan bahwa permintaan tenaga kena rnenurut jenis pekerjaan
selama tahun 1980-199(} menunjukkan tingkat pertumbulial'I antara -2,0
persen pada jenis pekerjaan 1enaga pertanian sampai 6,6 persen pada
tenaga kel)a produksi. Adapon jeni$ pekerjaan lainnya berupa profesional
tel<nis, administrasirsterk, tenaga peniualan dan tem19a jasa mengalami
pertumbuhan masing-masing "Sebesar 4,6 persen, 5,2 persen, 4,5 persen dan
4,6 persen.
Selanjulnya dengan mernasukkan unsur tingkat pendid1kan, maka.
Cohen mengembangkan model permintaan tenaga kena menjad1 :
DEMq
J
= permintaan tenaga kerja menurut jenis pekel]aan q
= sextor ekonomi: i ,. 1 (sektor non pertanian). j = 2 (sektor
pertanian)
>.. .. = proporsi tenaga kerja menurut jenis pekerjaan q yang terdapat
dimana:
22
Selanjutnya, berdasarkan tingkat pendidikan hasil analisa Cohen
menunjukkan tingkat pertumbuhan permmtaan tenaga kerja selama tahun
1980-1990 adalah -0,2 persen untuk tenaga kerja tidak sekolah, 2,4 persen
untuk tenaga kerja berpendidikan dasar, 4,5 persen bagi tenaga kerja
pendidikan menengah, dan 4,9 persen untuk tenaga kerja pendidikan tinggi.
Sulistyanings1h ( 1997· 228-229j, deng1m penelitiannya mengenai
dampak perubahan struktur ekonomi terhadap perubahan struktur
penyerapan tenaga kerja di Indonesia dengan pendekatan input-output
menyatakan bahwa meskipun belum ada pergeseran dominasi penyerapan
tenaga kerja dalam ekonomi, tetapi terjadi perubahan peranan penyerapan
tenaga kerja di masing-masing sektor. Penman sektor pertanian menurun
dalam penyerapan tenaga kerja dari 57,7 persen pada tahun 1980 menjadi
44,8 persen di tahun 1993. Meskipun penyerapan tenaga kerja di sektor
manufaktur dan jasa pada penode 1980 sampai 1993 rata-rsta meningkat.
tetapi peningkatan peranan sektor ini belum dapat mengimbangi peranan
sektor pertanian. Apabila diamali menurut distribusi jenis pekerjaan, maka
tenaga kerja profesional teknis dan tenaga kerja teknisi terkonsentrasi di
sektor jasa, tenaga kerja terampil banyak terkonsentrasi d1 sektor manufaktt.r
dan tenaga manajemen dan klerk terkonsentrasi di sektor pertanian
Selaniutnya, Sulistyaningsih memproyeksikan pada periode 1994·
2019 ter1adi pergeseran jerus pekerjaan uniuk tenaga kerja profesional teknis
23
2.5. Kerangka Pikir Penelitian
Berdasar1<an tinjauan pustaka dan landasan teon yang diguna!<an
serta hasit-hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
kerangka pikir dalam penehtian ini dapat d13elaskan sebagai berikut :
dari sektor pertaman dan manufaktur ke sektor jasa. Kondisi ini ditun1ukkan
dengan menurunnya peranan sektor pertaruan dan manufaktur can
menmgkatnya peranan sektor jasa dalam menyerap tenaga kerja profesional
teknisi. Terjadi pula pergeseran tenaga keqa teknisi dari sektor manufaktur ke
sektor pertanian mesk1pun dalam jumlah relatif kecil.
Yunisvita (2004), dalam penelitiannya tentang analisrs pasar kcr1a di
Propinsi Sumatera Selatan menemukan bahwa pada periode tahun 1995-
2003 terjadi penurunan jumlah tenaga kerja blue collar sebesar 27.897 orang,
akan tetapi proporsinya dalam permintaan tenaga kerja menurut 1enis
pekerjaan tidak mengalami perubahan (82,0a persen). Permintaan tenaga
kerja menurut tingkat pendidikan, tenaga kerja berpendldikan SD ke bawah
mondominasi yaitu sebesar 88.10 persen.
Penelitian yang akan dilakukan jika dibanding dengan penehtran
terdahulu terdapat perbedaan yartu : Pertama, lokaai penelitian yang
dila~ukan di Indonesia. Kedua, lingkup waktu penehtian tahun 2002-2006.
Ketiga, ttdak dibedakan sektor pertanian dan non pertanian pada permintaan
tenaga kerja.
24
Gambar 3 Kerangka Pii<1r Pene!rtian
r···· ·---·----- ·-- ----- : Proyeksi Kebutuhan Tenaga Keqa berdasarkan : ~
0 Jenis Pekerjaan Utama 0 Tingkat Pendidikan
D ·~--7 ·-·-------·
Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja dihitung dari tenaga kerJa
yang bekerja berdasarkan :
0 Jents Pekeqaan Utama Q lingkat Peodidikan
pendidikan.
sebagai dasar proyeksi kebutuhan tenaga kerja pada tahun 2007 sampai
dengan 2011 di Indonesia berdasarkan jenis pekerjaan utama dan tingkat
tahun 2006 tersebut dapat diliha.1 koefisien pertumbuhannya yang digunakan
kerja yang bekeria berdasarkan jenis pekerjaan utarna dan tingkat pendidikan
yang ditamatkan. Penyerapan tenaga keqa pada tahun 2002 sampai dengan
Penyeraf)an tenaga kerja pada tahun 2002-2006 dihitung dari tenaga
25
26
Metode yang digunakan dalam penelitian mi adalah metode analisis
deskriptif kuantitatif. Pengolahan data menggunal<an model permintaan
tenaga kerja diadaptasi dari penelitian Cohen (1994) can hasHnya disajikan
dengan tabulasi silang dan grafik untuk menganalisa penyerapan tenaga
lc:erja pada tahun 2002 sampai dengan 2006 yang dilihat dari tenaga kerja
yang bekerja berdasarkan jenis pekerjaan utama dan tingle.at pendidikan.
3.3. Metode Analisls
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
bersurnber dari data publikasi Sadan Pusat Statistik (BPS). yaitu Keadaan
Tenaga Kerja Indonesia tahun 2002 sampai dengan 2006.
3.2. Sumber Data
Berdasarkan permasalahan di atas, maka ana'lsa penelitian ini
adalah mengenai penyerapan tenaga keqa di Indonesia berdasarkan jenis
pekerjaan utama dan tlngkat penchdikan pads tahun 2002 sampai dengan
2006. Dari perhitungan penyerapan tenaga kerja tersebut kemudian dihitung
proyeksi kebutuhan tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan utama dan
tingkat pendidikan pada tahun 2007 sampai dengan 2011.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
BAB 111
METODE PENELITIAN
>.. qj adalah koefisien dari tabulasi silang jumlah tenaga kerja rnenurut jenis
pekeqaan q dan sektor j.
dimana:
DEMq = Penyerapan 1enaga kerja menurut jenis pekerjaan q
= Sektor ekonorni
DEMi = Penyerapan tenaga kerja per-sektor
A 'll = Proporsi lenaga kerja menurut ienis pekerjaan q yang terdapat
pada sektor j
(8)
, q persamaan yang d1gunakan adalah :
DEMq = L, A~- DEM1
(7) DEM, = >-. i· PDB1
dimana:
DEMi = Penyerapan tenaga kerja per-sektor
>. 1 = Tingkat input tenaga kerja per-PDB1
PDB1 = Produk Domestik Bruto sektor 1
Untuk menghitung penverapan tenaga kerja menu rut jerns pekerjaan
Penyerapan tenaga kerja per-sektcr ti::lak dibedakan antara sektor
non pertanian can pertanian karena dalam penelitlan ini semua sektor
dihitung penyerapan tenaga kerjanya sehingga yang digunakan adaJah
persamaan yang dilakukan:
27
3.4. Delinisl Operasional Variabel
Penggunaan definisi op¬ ffasiona l dimaksudkan untuk mempermudah
pengertian dari istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Berlkut definisi
variabel yang digunakan :
dimana:
DEM..,. = Penyerapan tenaga ketja pada tingkat pendidtkan k
rkct = Proporsi tenaga kerja menurut bngkat pendidikan k
A k'1 = Proporsi tenaga kerja menurut tingkat pendidikan k pada jenis
pekerjaan q
Setelah melakukan perhitungan penyerapan tenaga ke(}a pada
tahun 2002 sampai dengan 2006, selanjutnya memproyeksikan kebutuhan
tenaga kerja berdasarxan menurut sektor, jenis pekerjaan utama dan tinykat
pendidikan pada tahun 2007 sampai dengan 2011 menggunakan koefisien
penumbuhan penyerapan tenaga kerja tahun 2002 sampai dengan 2006
berdasarkan hasif perhilungan yang d~aksanakan. Koefisien ini digunakan
dengan asumsi tingkat pertumbuhan penyerapan tenaga kerja adalah tetap
dan sama dengan kondisi pada tshun 2002 sampai dengan 2006 dan terus
bertaku dalarn periode 2007 sampai dengan 2011.
Langkah berikutnya adalah mengh1tung penyerapan tenaga Kerja
menu rut tingkat pendidikan, digunakan persamaan sebaqai berikut :
DEMi., = Lq A k:i· DEMq (9)
28
1. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan menurut sektor herdasarkan harga konstan tahun 2000.
2. Tenaga Kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15- 64 tahun)
3. Jenis Pekerjaan Utama adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh
tenaga kerja terdiri dari : (0/1) Tenaga profesional, teknisi, dan yang
scjenis; {2) Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan; (3) Tenaga tata
usaha dan yang sejenis; (4) Tenaga usaha penjualan; (5) Tenaga usaha
jasa; (6) Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan;
(71819) Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar.
4. T!ngkat Pendidikan adalah pendidlkan tertinggi yang ditamatkan o1eh
tenaga kerja yang dlbagl menjadi empat 1en]an9, yaltu · (1) Sekolah Dasar
kebawah; (2) Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP); (3) Sekolah
Menengah Tingka\ Atas (SMTA); dan (4) Perguruan Tinggi.
5. Kebutuhan tenaga l<erja adalah jumlah tenaga kel}a yang terserap
menurut jenis pekerjaan utama dan pendidikan
29
30
Sumbe< : BPS. Ststistik Indonesia Beberapa Penerllotan (Data Dtolah)
No. Sek tor 2002 2003 20-04 2005 2001 Pertumbuhan PC!ir.tahuo (•!.)
1. Pertet,.1Br1 231.614 240.:it7 240.223 25•.J91 261.297 ZS&
2. Pellrnbi111gan den 169,932 167,604 160, 100 162,642 168,730 -014 Peng9~•1ar
3. lndusJn Pwagnt$11Bn 419.368 -441.7~5 469.952 491,700 !)14,~~l 452 -·· - ·- • ttstnk. Ga5 dan Air 9,868 10.349 10.890 1·1.597 12.264 466
·-·-- '-- 5. I Bar'lgunan 8'1,470 89,623 . 96,334 103.404 112.762 670
6 I ~rdagangan, HOlel 243,261 256,517 271,105 294,398 31! ,904 56'. 481'1 Rlil•t'Ontn -·-·· -- - '-·· 7. i Penganaku1a:-. dan 76,173 ~.456 96.697 . "09,437 124.399 1266 · KomunlkoSI
8 I l<41.&e.1\9an. Re•• E~\ate 131.523 140.374 151,188 '6" ,960 170.496 5.93 C'an Jaee Ferus>haen
9 I Jasa l<e<n .. yarak•Uln ' .
136.982 145.105 152,137 1~9.991 170.612 4 S5 ' • - L...,,, -···-
Ju m le h !,505.217 1.577,172 1,858.826 1,749,$47 1.IM6,655 4.$4
Tabel4
Produk Domeslik Bruto Indonesia Atas Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2006 (Miiiar Rupiah)
tingkat output (PDB) lertentu.
kerja yang dlbutuhkan secara proporsional suatu sektor unluk menghasllkan
secara sektoral. Penyerapan tenaga kerja rnerupakan banyaknya tenaga
tenaga kerja sektoral biasanya mengikuti perubahan peranan output (PDB)
lebih lan[ut dari ekslstensl perubahan struktural dalam ekonomi. Penyerapan
Pergeseran struktur penyerapan tenaga kerja merupakan penjelasan
4.1. Penyerapan Tenaga Kerja MenurutSektor
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Gamllar 4. SV\ll<WTEl<onom\ ln4onesla Tahun 2002-20~6
Sumbcr BPS Statisuk lndone&ie. Beberapa Pe:ledlft3n (Data Ooobh)
2006 2005 2004
20.00 .
I 15.00 ·!
10.00 • • 5.00 ..-- • 0.00
2002 2003
25.00 .
(%) 30.00
'.~lndustrl --Petdagong•n
Pe-rbnra.n
Ja.s~ ~P&rtambanaan ....-Keuanga n, dll
\-l!l-Transportui, dU •--Bengunan -List:ri"k ,Gas.Air .-===r---1•11--...-!!I -- __ ::111
tahun 2006 (27,84 persen). Sedangkan sektor listrik, gas dan air memberlkan
kontribusi terendah dalam pembentukan PDB yang hanya 0,66 persen baik di
tahun 2002 maupun di tahun 2006.
1613.730 miliar tahun 2006 (lihat tabel 8). Sektor industri kontribusinya
tertinggi pad a pembentukan PDB baik di tahun 2002 (27 ,86 persen), maupun
menjadi 124.399 miliar rupiah tahun 2006 atau meningk.at 12,66 persen per
tahun. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan
negatif, ya\tu -0.14 persen per tahun dari 169.932 miliar iahun 2002 menjadi
sampai dengan tahun 2006 tertinggi penmgk.atannya adalah sektor
pengangkutan dan komunikasi dari 76.173 miliar rupiah di tahun 2002
Bila dilihat POB sektoral, maka selama kurun waklu tahun 2002
31
DEM1 = >. 1• PDB1
\emyata peningkatan output (POB) tidak sepenuhnya diikuti oleh peningkatan
penyerapan tenaga kerja sektoral. Sektor yang PDB nya meningkat, justru
penyerapan tenaga kerja menurun. Hal tersebut terJadi karena pada kurun
waktu 2002-2006 peningkatan PDB sektor-sektor ekonomi !ebih disebabkan
oleh peningkatan konsumsL Sektor industn pengolahan mengalami
penurunan penyerapan tenaga (·0,89 persen per tahun).
Pada umumnya sektor-sektor ekonomi mengalami pen1ngkatan
penyerapan tenaga kerja, tapi peningkatan tersebut masih di bawah
peningkatan output (PDB) dari masing-masing sektor. Peningkatan tertinggi
pada sektor pengangkutan dan kornunikasl (3,39 persen per tahun),
sedangkan peningkatan PDB sektor irn dalam kurun waktu yang sama 12,66
psrsen per tahun. Peningkatan terendah penyerapan tenaga kerjanya adalah
sektor jasa kemasyarakatan (0,43 persen per tahun). semenlara peningkatan
PDB sektor ini sebesar 4,55 persen per tahun.
Hal di atas mengua1kan pendapat Hill (1999: 321, yang merigatakan
bahwa perubahan distribusi penyerapan tenaga kerja sektoral biasanya lebih
lambat dibandingkan dengan perubatlan peranan output secara sektoral,
Dari perhitungan penyerapan tenaga keqa per-sektor dengan
persamaan Cohen :
32
yaitu masing-masing 43,96 persen dan 44,65 persen (tahun 2002 dan 2006).
dan 14, 15 persen (tahun 2006), justru menyerap paling banyak tenaga kerja.
yaitu 27,86 persen (lahun 2002) dan 27.84 persen (tahun 2006), namun
kontribusinya pada penyerapan tenaga kerja hanya 13,27 persen dan 12.20
persen (tahun 2002 oan 2006). Sebaliknya, sektor pertarusn yang
kontribusinya kecil pada pembentukan PDB hanya 15,39 persen (tahun 2001)
Sektor industri dalam pembentukan PDB terbesar kontribusinya,
Sumber. BPS. Kea01111n Angk1tanl<1H[1 dr k!dcne$111 Seberepa Penell>ilan (Oala DIOJab)
.... ... --· .....--•· - No. Sektor 2002 2003 2004 2005 20oe Pertombuh•n
F'or·TahUll(~)
1. Ptrtanran 40.802.AO •2. t91,S&o 40,747,047: <2,:M2. 106 42,496,479 083
Pe\.,,,b:mgan dan - ... -
2 ,,.. .. ~ 732.1'9 l,OU,259 811.342 9'8.0•7 ~ 89 - .~~·!~~-·
3 tndu.s1rl Pf119olial'!-an 12,1S4.l60 10.97G.sal 11. 1 ee .2.52 11,!i9S.235 11,CIS,.218 ·0&9
4. list~k. Gas dan Air 17M57 157 ,ll66 231,391 187.819 207.9~7 3.29 - 6. ~u•o.n 4.Ul,&e6 4,115,1\0 •.!.l)~ .. 571 .... )2,989 4,391,1$4 OAS - ···-·· e. Perdagangon. Hotel 17.-.l•O 10,9:21,4$4 19.1114,0&7 18.!188,6&1 18,629,0e& 08~ den Ra&toran 1 Pen9arrgj(\J\-tt1 dan 4,691,990 4,999.075 5 .. 99.215 5.580,0411 e.•ee,312 339' Kom1.1n11«1 :s• 8 ~~an.Real~stett 1195~ 1,3()() .285 1.12MOO 1.045.858 1, 1s~.ooo ~n
clan Jas• Perusahun ,_ ~ . II. Jua K<n'asy;irakatin 10.028,!08 9,382,108 10,229,7" :0,15,_a~ 10,24-4.747 0.43
Jvmlol\ •1.847,188 80,114,!117 91.722,036 94,945,11' M,1T7,10J 0.77
Tabel5
Penyerapan Tenaga Kel)a Menurut Sektor {D£Mj) di Indonesia Tahun 2002-2006
tenaga kerja yang berasal dari selctor dengan produktivitas rendah
mengingat proses perpindahan tenaga kerja sanqat larnbat terutama bagi
33
Gambu ~. Struktur Penyerapan Tenaga K&rja mdonesia Ta.him 2002-2006 Sumter SPS Koodtum Angk'2tan Kefj3 dl lndooesi8. Bab&,.,po Peol'rbrlan (Data D1olah)
-+-Pe rlll n Ian -- Plonlayangan
lndustri
--9-J• .. -1!-Trensportasi, dll
-4--Bangunan • .l"··Kevangan, dll
-·PH\am ban9an -listrik,Gis,Alr
I '"'"'""--"• ------ (%1 60.00 ' I
' 45.00 \ 40.00 : 35.00 .
30.00 .
25.00 I
20.00 I I I -------~------ 16.00
I • • I I 10.00 • 5.00 I if • • • l - " - a i! :t Ci! 0.00 ..
2001 2002 20-03 2004 2005 2006
2002 maupun tahun 2006.
pembentukan PDB sektor ini kontribusinya juga kecll 0,66 persen baik tahun
0, 19 persen (1ahun 2002) dan 0,22 persen (tanun 2006). lni karena pada
dan air memberikan kontribusi terkecfl dalam penyerapan tenaga kerja hanya
padat karya, sehingga tinggi penyerapan tenaga kerjanya. Sektor listrik, gas
sektor pertanian di Indonesia masih terbatas pada pertanian tradisional yang
yang makin tinggi teknologi makin sedikit menyerap tenaga kerja, sedangkan
Hal ini disebabkan karena sel<t<>r industri merupakan sektor padat modal
34
4.2.1. Tenaga Profesional, Teknisl, dan yang sejenis
Tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis banyak tereersp pada
sektor [asa kemasyarakatan dan kontrlbusinya relatlt stabil dalam kurun
waktu 2002-2006 (Gambar 6). Di tahun 2002 tenaga ienls lnl terserap pada
sektor jasa sejumlah 2.905.398 orang (94,51 persen) dari 3.074.030 tenaga
kerja dan tahun 2006 menjadi 3.349.758 (92,36 persen) dari 3.626.942
tenaga kerja (lihat lampiran 4). Sektor yang paling sedikit menyerap tenaga
jenis hu adalah sektor per1anian yang hanya 7.059 orang tahun 2002 (0,23
persen) dan 9.269 orang (0,26 persen) tahun 2006.
Secara umum penyerapan tenaga jenis ini beium cukup tersebar di
antara sektor-sektor ekonomi. Hal irn disebabkan kuanhtas tenaga kerja
dengan kualifikasi sebagai tenaga profesional dan teknisi massh terbatas.
hasil perhitungan dari persamaan di atas ditampilkan dalam gambar-gambar
berikut:
4.2. Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama
Penyerapan tenaga kerja menurut jenis pekerjaan utama dihitung
dengan persamaan Cohen (lihat halaman 21) :
DEMq = Li>- qj· DEM1
35
persen); dan jasa kemasyarakatan {3,06 persen).
yang sejenis pada masing-masing sektor dalarn kurun waktu 2002-2006
adalah : pertanian (6,26 persen): pertambangan {14,26 persen); industri (6,52
persen); listrik, gas. air (-4,27 persen); bangunan (8,93 persen); perdagangan
(37,28 persen): transportasi dan komunikasi (16,75 perseo); keuangan (16,78
Rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga profesional, tel<nisi, dan
Gamoor 6. P.,,y11rapan Tenaga Profesional, T&~nist dan yang sejenls di lndonKia T ahun 2002-2006
Sumller . B;:>S Keal1aan Ang!<atan Ke1ja re Indonesia Beberapa Penerbitan (Cata D1olah).
36
Gil 2006
Ill 2005
Cl 2.QIM
•2003
•201>2
Se ktor
4.2.2. Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan
Pada Gambar 7 memperlihatkan bahwa penyerapan tenaga
kepemimpinan dan ketatalaksanaan leb1h merata diberbagai sektor
dibandingkan tenaga profesional dan teknisi terutama pada sektor-sektor
industri. jasa kemasyarakatan. keuangan dan perdagangan. Sektor jasa
kemasyarakatan paling banyak menyerap tenaga jenis ini di tahun 2002,
yaiiu 53.224 orang (26,25 persen) dari 202.784 tenaga kerja, di tahun 2006
menjad1 64.662 (25,78 persen). Sektor pertambangan rneropakan sektor
yang paling sedikft menyerap tenaga jenie ini. Tahun 2002 sektor ini hanya
menyerap 2.362 (1, t6 persen) tenaga kepemimp1nan dan ketatalaksenaan,
dan 2006 \urun menjadi 990 orang (0,39 persen)
Sektor pertanian mengalami rata-rata pertumbuhan tertinggi datem
penyerapan tenaga kepemimpinan dan pelaksanaan dalam kurun waktu
2002-2006 {14,29 persen pe1 tatmn), namun kontribus~nya masih sangat
rendah hanya 1,25 persen (tahun 2C-02J dan 1.74 persen (tahun 2006).
Kontribusi yang rendeh dalam menyerap tenaga kepemimpinan dan
ketatalaksaneian ini disebabkan sektor psrtanian di Indonesia pada umumnya
merupakan jenis usaha informal. Sektor pertambangan dan sektor listrik, gas,
dan air mengalami pertumbuhan negatif dalam pcnyerapan tenaga jenis ini
pada kurun waktu 2002-2006, yang masing-masing -11,62 persen dan ·6,43
persen per tahunnya.
37
1<.emasyarakatan (4,3 persen),
dan komunikasi (2,4 persen); keuangan (1,86 persen}; dan jasa
persen); bangunan (7,29 persen); perdagangar1 (4,03 persen): transportasi
sektor dalam kurun waktu 2002-2006 adalah : pertanian (14,29 persen);
pertambangan (-11,62 persen); industn (7,98 persen); lismk, gas, air (..e,43
kepemimpinan clan ketatalal<.sanaan per tahunnya pada mas\ng-masing
secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga
Gambar 7. P•nyor.ipan T•na9a K•-lmpimon d•n Ketoi.lakHntan di lndonesi~ Tatwn 2002-2~06
Sumber · BPS Kead•an Ang/(Bl8fl Kot/a di lndot>c$o B~l>erapa Penerbitan (Oat• Dlolan)
38
1112006
1!12005
02004
82003
•2002
,- - - (%) 30 1:
25 ir- ·' 20lf .. _
16;f-· 1, ...
10 :'! 11
s I
Pada umumnya sektor-sektor ekonorm mengalami perturnbuhan
negatif dalam penyerapan tenaga ini, kecuali seklor pertambangan, sektor
bangunan, sektor perdagangan serta sektor transportasi dan komunikasi.
Sampai dengan tahun 2006, sektor bangunan merupakan sektor dengan
rata-rata perturnbuhan penyerapan lertinggi dibandfng sektor ekonorm
tainnya (10,62 oerseo per tahun), sedangkan sektor listrik, gas, dan air
pertumbuhannva terendah (-6,6 persen per tahun).
4.2.3. Tenaga Tata Usaha dan yang sejenis
Gambar 8 menunjukkan sektor jasa kemasyarakatan merupakan
sektor yang mendominasi panyerapan lenaga tata usaha dan yang sejenis
dalam kurun waktu 2002-2006. Tahun 2002 sektor [asa kemasyarakatan
menyerap lebih dari separvh tenaga ini, yaitu 2.308.438 tenaga kerja (52,39
persen) dari keseluruhan 4.406.609 tenaqa kerja. Sampai dengan tahun
2006, walaupun mengalami pertumbuhan negatif (-1,79 persen per tahun)
sektor ini tetap mendominasi penyerapan tenaga tata usaha dan yang
sejenis, yaitu 2.102.306 (49,40 persen) dari 4.258.051 tenaga kerja (llhat
lampfran 4). Sektor pertambangan adalah sektor yang paling sedil<lt
menyerap tenaga tata usaha can yang sejems. yaitu masing-masing 23.350
tenaga kerfa (0.53 persen) tahun 2002 dan 25.449 tenaga kerja (0,60 persen)
di tahun 2006.
39
40
sektor ekonomi karena ten:aga jenis ini didominasi oleh sektor perdagangan.
Penyerapan tenaga usana penjualan belum cukup terseoar di sektor-
4.2.4. Tenaga Usaha Penjualan
jasa l<emasyarakatan {-1,79 oersen).
transportasi dan komunikasi {1,57 perseo): keuangan (-1, 14 persen); dan
gas, air (-6,6 persen): bangunan (10,52 persen), perdagangan (5,37 persen);
(-8,61 persen); pertambangan (1,84 persen): industn (-0,62 persen}. listnk,
tata usaha dan yang sejenis pada masing-masing sektor adalah : pertanlan
Kurun walctu 2002-2006 rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga
G1mbar 8. P•nyeropan Ten.119a Tab u,.ha d;>11 yang Hjenl• di lndoneel1 Tahun 2002-2008 Sumber. BPS Keadaan Atl{lkatan K(Hja di lndMesla. Beberapa Ponert>ltan ll>sta Diolah)
Gl 2005 , ...
20. II ' I .
10J~- -.sadddb. 0, . ., . .
•2003
•2002
02004
(%> 10-'I
,0 Ir _ 40·t1 - . - ---- 30 {I
41
Gamber 9. Penyerapan T...,_ Uuha P•tnjualan di lnclonesia Tahun 2002-2006 Sumber · BPS. K«ada<m Angl'.1Jl .. r. Kerj& di~ ~berapa Pen•rt>itan (Data D1olah)
El 200~ "° 30 ;I . 20 ·J 10 ~ -· -· . -.a - 0 ... .:a- ~ .. - . ~ .7! :_::·.
I I : i
.. - ··- . ·----·' ---; . ' .
50
azoo3
•2002
ill 200S
r·--·---· .. 02004
1001;J __ - __ ·_· -- 90 ; .... ---· ~o, ;1 ... _, _ 70!) -------- 60 I· r·
; ("kl
sektor dengan penye·apan terkecil, yaitu 0,03 persen (2002) dan 0.71 persen
(2006) dan rata-rata pertumbuhan penyerapan terendah (-6,85 persen).
masing 0,04 persen dan 0, 17 persen. Sektor pertarnbanqan merupakan
2006 menjadi 27.948, walaupun kontribusinya masih sangat rendah masing-
jenis ini d1 sektor pertanian hanya berjumlah 7.211 tenaga kerja dan di tanun
penjualan tertinggi dibanding sektof lain (57,52 persen}. Tahun 2002 tenaga
pertanian mengalami rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga usaha
Pada kurun waktu 2002-2006 walaupun sangat fluklualif. sektor
persen) dari 16.579.939 terserap pada sektor perdagangan. Tahun 2006
angka 1ni menjadi 15.796.952 (96,78 persen) dari 16.322.990 tenaga kerja.
Pada tanun 2002. sebanyak 16.183 902 tenaga usaha penjualan (97.61
Sektor listrik, gas, air adalah sektor yang paling sedikil kontribusinya
dalam penyerapan tenaga usaha jasa, namun sektor ini jugs mengalami rata
rata pertumbuhan penyerapan tenaga usaha jasa tertinggi. Tahun 2002
sektor ini hanya menyerap sejumlah 7.340 orang (018 persen), kemudian
tahun 2006 menjadi 24.880 (0,47 persen) tenaga usaba jasa. Sampai dengan
4.2.5. Tenaga Usaha Jasa
Gambar 10 menunjukkan bahwa tenaga usaha jasa juga caoat
diserap sektor ekonoml lain tidak hanya di setdor [asa, namun sektor jasa
kemasyarakatan tetap dominan menyerap tenaga kli dalam kurun waktu
2002-2006. Di tahun 2002 sepertiga (75.15 persen) tenaga jenis ini terserap
di sektor jasa kemasyarakatan atau berjumlah 2.999.851 dari 3.991.922
tenaga tata usaha yang terserap di seluruh sektor ekoriomi (lihat lampiran 4).
Kontribusi ini menurun mulai tahun 2003 sampai dengan 2006 menjadi 59,90
persen.
Rata-rata pertumbuhan penyerapan lenaga usaha penjualan dalam
kurun waktu 2002-2006 pada masing·masing sektor adalah : pertarnan
(57,52. persen); pertambangan (...S,85 pereen): industri (0,98 persen): listrik,
gas, air (46,33 persen): bangunan (1,17 persen); perdagangan (·0,48
persen); transpoltasi dan komunikasi (10,05 persen); keuangan (18 persen);
dan jasa kemasyarakatan (4,91 persen)
42
Secara keselurunan rata-rsta pertumbuhan penyerapan tenga usaha
jasa dalam kurun waktu 2002-2006 di masmg-masing sektor adatah :
pertanian (4,44 persen): pertambangan (31.07 persen); industri (16,52
persen); lislrik, gas. air (47,79 persen); bangunan (5,77 persen);
perdagangan (32,37 persen); transportasi dan komunikasi (15,27 persen);
keuangan ( 12 ,32 persen ); dan jasa kemasyarakatan ( 1, 01 persen ).
Gombar 10. Panyerapan Tenaga Usaha J.>ta di Indonesia Tahun 2DD2-2006 Sumber BPS Koadasn AngJ:atan Ke!ja di Indonesia. Beberapa Penero1t&n (Data Oiolah).
'Iii 2006
02005
Cl 2004
• 2<103
•20oz
I\,.,. ..,.,.,.. /'lit., <-.,,,. ~~,, ...... ~ r. ~~ "'"•ci "~¢q "~ ~~<t. ~/ '<l'~ ~,,.,, ~~,, I(>~ 41?~,,
"1~ ~1,. .. ~,, .. ,, '111 ' <»1
s., k Io r
I --- ·--
(%) 80 i 70~ 60-;1 · - so~ 40 .;t- - -- -·- ·---- ,, ·--
IJ 30 I
=L-~--d ~~a-~-~ 0; - r·-·· I ··-'. r--- ----- -,
ekonomi dengan perturnbuhan penyerapan terendah (1, 15 persen).
tahun 2006 pertumbuhan tenaga ini per tahun pada s~ktor listrik, gas, air
adalah 47 .. 79 persen, sedangkan sektor jasa kemasvarakatan adalah sektor
43
Gambar i 1. Pttnyerap•n Ten-a-g:a lit.aha Pertmfan. Keh.utanari, Perbun.aant dan Pcrlkanan di ln<IO<tesia Tahun 2002-2006
Sum·oar ·BPS. K9ad8Sn Afz9katan !(e1a di l!odor.esta B~ Pe"°''bit3n (Oal3 Otolah)
-n. ~ iiii::ai -ZS- ili:Cm .iii::z:D. -=cii" -== ! ~ .. - ' -- .. - ---1""" - --·
Cl 2008
02805
02004
1!112003
•2002
-····] -· ... f%)
be~umlah 42.212.689 tenaga kerja.
kehutanan, perburuan dan perikanan terserap d\ sektor pen.anian yang
(0,006 persen) di tahun 2002. Tahun 2006 semua tenaga usaha pertanlan,
hanya sektor industri dapat menyerap tenaga jenis ini sejumlah 2.497 orang
{99,99 persen) dari 40.496.041 tenaga jenis ini Selain sektor pertanian,
lainnya. Pada tahun 2002 sektor pertanian menyerap 40.493.543 orang
mengartikan bahwa tenaga Jenis ini tidak mudah masuk ke aektor ekonornl
(Gambar 11 ). Kontribusinya yang hampir seratus persen setiap tahunnya
datam kurun waKtu 2002-2006 hampir semua terserap pada seKtar pertanian
44
Tenaga usaha pertanian, kehutanan. perburuan can penkanan
4.2.6. Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan
4.2.7. Tenaga Produksi, Operator Alat-Alet Aogkutan, dan Pekerja Kasar
Tenaga produksi, operator alat-aiat angkutan, dan pekerja kasar
dalam kurun waktu tahun 2002-2006 hampir separuhnya terserap di sektor
industri, walaupun sektor-sektor ekonomi lain juga dapat menyerap tenaga
jenis ini. Tahun 2002 sektor industri menyerap 10.998.715 (48,04 persen)
dari 22.895.842 tenaga jenis ini. Kontribusi ini turun di tahun 2006 menjadi
44, 12 persen atau sejumlah 10.257.098 dari 23.245.991 tenaga ini.
Sektor bangunan can sektor transportasi dan komunikesl, adalah
dua sextor yang juga dapat menyerap tenaga produksi. operator alat-alat
angkutan, dan pek.erja kasar secara signifikan. Di tahun 2002 sektor
transportasi dan komunikasi dapat menyerap tenaga ini sejumlah 4.235.906
(18,60 persen), sedangkan sektor bangunan menyerap 4.097.369 tenaga
(17,90 persen). Tahun 2006, sektor transportasi dan komunikasi 4.92.9.133
(21,20 persen) dan sektor bangunan 4.125.586 (17,75 persen).
Sektor listrik, gas, dan air merupakan sektor yang terendah
menyerap tenaqa jenis ini di tahun 2002 yang hanya mampu menyerap
103.681 orang (0,45 persen). sedangkan tanun 2006 yang yang terendah
adalah sektor keuangan. yailu sejumlah 107.404 orang (0,46 persen). Sektor
pertambangan mempunyai rata-rata pertumbuhan penyerapan tertinggi
dalam kurun waktu 2002-2006 (9,87 persen). Pertumbuhan negatif daJam
penyerapan tenaga tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja
45
46
persen); keuangan (-1,53 persen), danjasa kemasyarakatan (-2,37 persen).
persen); perdagangan (7, 1 persen); transportasi dan kornunikasi (3,27
masing-mas1ng sektor adalah : pertanian (-3.79 persen); pertambangan (9,87
persen); industri (-1,35 persen}; listrik, gas, air (4,22 persen): bangunan {0, 14
tenaga produksi, operator alat-alat angkutan. dan pekerja kasar pada
Pada kurun waktu 2002-2006 rata-rata pertcmouhan penyerapan
Ge.inbar 12. Penyerap~n Tenaga Pl'<>CM<si, Operator Ala'hAlat Angkutan, dan PekA!rJa Kas11r di lndoriesia T;Viun 200,-2006
Sumber : BPS. Keadaan Ang/(atao Keqa di~ 8eberapa Penero•an (Data Oio!e.h)
Sektor
a 2006
02004 --·---! 112003
•2002
kemasyarakatan can keuangan.
kasar 1erjadi pada sextor pef'lanian. sektor industri, sektor jasa
4.3.1. Pendidikan SD ke bawah
Gambar 13 mempertihatlcan bahwa tenaga kerja berpendidikan SD
ke bawah pada kurun waktu 2002-2006 !ebih separuhnya terserap sebagai
tenaga usaha pertanian. Tahun 2002, tenaga usaha pertanian menyerap
58,79 persen tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah. Kontribusi ini relatif
stabil, hingga di tahun 2006 tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah ini
61,35 persen terserap pada usaha pertanian. Hal ini disebabkan jenis
pekerjaan tenaga usaha pertanian tidak memerlukan keterampilan tinggi
sehingga sang at akomodatif terhadap tenaga kerja berpendidikan rendah SD
ke bawah.
4.3. Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Untuk menghiturig penyerapan tenaga kerja menun.rt tingkat
pendidikan, digunakan persamaan sebagai benkut :
DEMk# = Lq A kq- DEMq
dimana:
DEMk# ~ Penyerapan tenaga keija pada tingkat pendidikan k
Lkq = Proporsi tenaga kerja menun.rt tir.gkat pendidikan k
11 ~q = Proporsi tenaga kerja menurut tingkat pendidikan k pada jenis
pekerjaan Q
hasil dari perh1tungan di alas dilampilkan dalam gambar-gambar herikut
47
48
Gambor 13. Penyerapan Tenaga Kerja Berpendidlkan SD Ke Baw•h di lndonesla Tahun 200.:1-2006
Suml>er BPS K6aciean Angkaten K61ja cir lncio"9s:a. lleberapa Penerb1tan (Data Oiolah).
82006
Ill 2005
02004
•2003 , ..
GO! '°r-·-·- ;.· ·---·-·
30 ,; ! If" ---- ...... --.. .. ...
20~! 0 10)'.. ... --- . .._
J·-·- .... ---· - - - d ~ 0 ·-~·-=::Jim'~. ··--·· ' -·--. '' ·---, ;'
.<\. k., ,....,. ,.., ,.~ ,...,. ,., °"'•i.:., ''"b " .... ~ ~' .. ""'., "> ~ &.. ""'- "' ,,, ,,.,." ~.. ~"" . .,,, .... . ,, .., ""'
Jvnls Pek•rJaan Utarna
•2002 ··-1
r· ..... -:-.-::::_:: .. __ : ...... ....:...:::·-· .:· ... I (%) 70; l ---·· -·
iO I,
lain terutama sebagal tenaga jasa.
Pertumbuhan negatlf terjadl pada jenls tenaga tata usaha, tenaga usaha
penjualan. tenaga usaha pertanlan dan tenaga produks! lni disebabKan
berallhnya sebagian renaga berpendidikan SO ke bawah ke jenis pekerjaan
keclua jenis tenaga ini memerlukan juga pendidikan menengah ke atas.
0,41 persen} dan tahun 2006 (0, 11 persen dan 0,31 persen). Pada umumnya
tenaga profesional dan tenaga tata usaha di tahun 2002 (0,08 persen dan
rendah dari tenaga berpendidikan SD ke bawah ini ::lipertihatl<an oleh jenis
tenaga format yang memerlukan pendidikan menengah ke atas. Kontribusi
SD ke bawah 1ni adalah tenaga kepemimpinan. karena tenaga ini adatan
Jenis pekerjaan yang tidak dapat menyerap tenaga berpendidikan
4.3.2. Pendidikan SMTP
Pola penyerapan tenaga kerja berpendidlkan SMTP tidak jauh
berbeda dengan penyerapan tenaga kerja SD ke bawah (Gambar 14). Pada
umumnya tenaga lnl banyak yang bekerja sebagai tenaga usaha pertanian,
walaupun tidak sedikit pula yang bekelja sebaga1 lena,ga produksi dan tenaga
penjualan. Tahun 2002 tenaga usaha pertanian menyerap 34,67 persen,
berbeda sedikit dengan tenaga produksi (35,24 persen), sementara tenaga
penjualan 21,76 persen dari total 15.336.734 tenaga kerja berpendidikan
SMTP. Tahun 200B kontribusl tenaga kerja berpendidikan SMTP pada jenis
tenaga usana pertanian meningkat menjadi 37,42 persen, sedangkan tenaga
produksi dan tenaga penjualan sedikit menurun menjadi 34.00 persen dan
19,98 persen dari total 19.084.636.
Sama halnya dengan tenaga berpendidikan SD ke bawat\, tenaga
berpendidikan SMTP juga tidak dapat terserap pada jenis tenaga
Rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja berpendidikan SD
ke bawah dalam kurun waktu 2002-2006 pada masing-masing ienis
pekeqaan utama adalah : tenaga profesional (B,69 persen), tenaga
kepemimpinan (0 persen); tenaga tata usaha (-5,79 persen); tenaga
penjualan (-2,83 persen); tenaga jasa (4,25 persen); tenaga usana pertanian
(-0,21 persen); dan tenaga produksi (-2.77 persen).
49
50
produksi (4,01 persen).
jasa (10, 19 persen); tenaga usaha pertanian (6,86 persen); dan tenaga
adalan : tenaga profesional {4,47 persen); tenaga kepemimpinan {O persen);
tenaga tata usaha {-3,65 persen); tenaga penjualan (2,84 persen); tenaga
kerja berpendidikan SMTP pada masing-masing jenis pekerjaan utama
Kurun waktu 2002-2006, rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga
llambar 14. Penyerapan Tenaga Kerja Borpendld1~an SMTP di Indonesia Tahun 2002-2006
Sumber. BPS. K88lJB8-" Angi<8ten Ke(JB d1 /ndoneSia. Beberapa PenerDllan (Oala 01olah).
Jonis hkerjaan uta"""
02005
02004 25 .-··
20 ! /' :: l .: :~ . -
c ·iiiam .. 0 . ' .. ·- ..... -- ..... - . .
•2000
•2002
•200&
30·. '
1----- - ::-.=-=-~···· -- ' (%) 4!~:
40 '· 35~j
masing menyerap 0,20 persen dan 1, 71 persen.
masing-masing 0,21 persen dan 2,60 persen, kemudian tahun 2006 masing-
SMTP. Tahun 2002 tenaga profesional dan tenaga tata usaha menyerap
kontribusinya rendah ternadap penyerapan tenaga kerja berpendldikan
kepemimpinan, sedangkan tenaga profesional dan tenaga tata usaha
4.3.3. Pendidikan SMTA
Gambar 15 menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja
berpendidikan SMTA lebih menyebat daripada tenaga berpendidikan Jain
karena semua jenis pekerjaan dapat menyerap tenaga ini. Jenis pekerjaan
sebagai tenaga produksi dart tahun 2002 sampai 2006 menyerap paling
banyak tenaga SMTA. 32.37 persen tenaga kerja berpendKlikan SMTA
terserap pada jenis pekerjaan tenaga produksi di tahun 2002, sedangKan
2006 meningkat jadi 34.31 persen. Penyerapan paling sedikit terjadi pada
jenis tenaga kepemimpinan yang hanya menyerap 0,41 psrsen (t.ahun 2002')
dan menurun tahun 2006 menjadi 0,37 persen. Penurunan lni disebabken
semakln meningkatnya tenaga berpendidikan perguruan ttnggi yang rnasuk
ke pasar kerja dan urnumnya kualifikasi pendidika11 inl yang dlterirna sebagai
jenis tenaga kepimpinan.
Pertumbuhan negalif dari kontribusi tenaga berpendidikan SMTA inf
terjadi pada jems pekerjaan tenaga profeslonal dan tenaga tata usaha.
Sampai dengan tahun 2006 rata-rata pertumounan tenaga profesional -0,75
persen per tahun. sedangkan tenaga tata usaha -1,48 persen per tahun.
Keadaan ini terjadi karena beratihnya sebagian tenaga kerja berpendidlkan
SMTA dari kedua jenis pekerjaan ini ke jenis pekerjaan non formal terutama
tenaga jasa, selain itu peningkatan kontribusi tenaga kerja berpendidikan
perguruan tinggi jug a sebagai penyebabnya.
51
52
separuhnya terserao pada jenis pekerjaan profesicnal. Jenis pekerjaan ini
yang umumnya pada sektor formal, antara lain tenaga peneliti, tenaga
Tenaga kerja dengan pendidikan perguruan tinggi (PT) hampir
4.3.4. Pendi<likan Perguruan Tinggi (Pn
produksi (3,58 persen).
utama adalah : tenaga profesional (-0,75 persen); tenaga kepemrrnpinan (0
persen); tenaga tata usaha (-1,48 persen}; tenaga penjualan (2,29 persen);
tenaga jasa (7,60 persen); tenaga usaha pertanian {2,a8 persen); dan tenaga
berpendidikan SMTA tahun 2002-2006 pada masing-masing jenis pekerjaan
Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja
Oambar 15. Penyerapan Tenaga K&rja Berpendidibn SMTA di Indonesia Tahun 2002-200& S1.rnber · BPS Keadaan Angkatan Ke11s cfi /ndooeSia lle!lerai3a Penerbiian (Data 01o!ah)
Iii 2006
02005
020M
•2003
•zuoz (%) 35 ;'i
30 v 1,I --·-··- -- - ·-·
25 t·
---·- ' - -·-- --- --
53
Gambar 16. Penyarapan Tenaga Ker)a Berpenclldikan Pef'gurvan Tlnggi di lndon .. la Tanun 2002-2006
Sumber : BPS. Keadaen Angj(stan Keijs dJ lnd.me&a. E!eberapa Penerb1tan (Dala D1olah)
JenJs Pejeerjaan Utama
CJ 2006
02005 2oi
'
02004
•2003
•2002
. • • I
-··-1 ·--1 ·-·--'
- ..i
(lahun 2001) dan rnenurun tahun 2006menjadi1,63 persen.
ini terjadi pada tenaga usane pertanian yang hanya menyerap 2,38 persen
profesional. Penyerapan paling sedikit untuk tenaga kerja berpendidikan PT
tenaga kerja berpendidikan SMTA ke bawah pada jenis pekerjaan
sektor-sektor ekonomi bagi lenaga ini dan rnakin menurunnya kontribusi
kerja berpendidikan PT 42,21 persen terserap pada [ents pekerjaan
profesional, sedangkan tahun 2006 meningkat menjadi 45,74 persen.
Peningkatan ini terjadi karena makin meningkatnya lapangan pekerjaan pada
kesehatan, ahli ekonomi, dan lain-lain (lihat lampiran). Tahun 2002, tenaga
4.4. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Sektor
Setelah melakukan pertlitungan penyerapan tenaga kerja pada
tahun 2002 sarnpai dengan 2006, selanjutnya memproyeksikan kebutuhan
tenaga kerja pada tahun 2007 sarnpai dengan 2011. Proyeksi mi
menggunakao koefisien pertumbuhan penyerapan tenaga keria yang teriadi
tahun 2002 sampai dengan 2006 dengan asumsi tingkat pertumbuhan
penyerapan tenaga kerja adalah sama dan terus ber1aku dalam periode 2007
sarnpai dengan 2011.
Seperti yang terjadi pada tahun 2002-2006, maka sektor yang
mengalami penurunan penyerapan tenaga kerjanya adalah sektor industri
pengolahan. Sekor mdustri pengolahan pada tahun 2007 diperkirakan
Terjadi pertumbuhan positif pada setiap jenis pekerjaan untuk tenaga
kerja berpendidikan PT 1ni keeuafi tenaga usaha pertanian. Hal ini
menandakan bahwa setiap jenis pekerjaan semakin memberikan peluang
pada tenaga berpendidikan ini. Rata-<ata pertumbuhan penyerapan tenaga
kerja berpendidikan PT tahun 2002-2066 pada rnasing-masing jenis
pekerjaan utama adalah : tenaga profesional (6, 18 persen); tenaga
kepemimpinan (6.78 persen); tenaga tata usana (2,86 persen): tenaga
penjualan (3,63 persen}; tenaga jasa (3,07 persen), tenaga usaha pertanian
(-1,44 persen); dan tenaga produksi (0,23 persen}.
54
Sumber: Data d~ah.
No. Selrtor .«107 .2008 2009 2D10 2011
1. Pertaruan •Z.6e5,983 .0,246,•5< •:l.6•9.Z23 44,076,705 ..... 544 '104 ~- - Pet,Mib811g,., ;;; .... -~ - - - -·- ·-··- ....... - ·- .... - - ·-··- 2 P•ngg•n 1,0<7.1:)4 1.1 l!&,e.$2 1,Z84.~8& 1.'2&,767 1,588,966
3. lndustrl Pengolat.o 11.550,.5~7 11,'99,094 11,-.5()5 11,"'47, 173 11,•~0.24' '---· ---· -·-· ·-- -- - • Uttok, G• d9'1 Air 229.2<2 259,792 S03,757 :187,330 ~59.576
5. Blnj)UMn 4.417.~2 4,446,681 "476.307 4,509.043 4,5'14,314 - 6 rerdagef'l9en, Hc._1 d•n 19,053.~ 19,614, 111!1 211.352.2;31 21,323.749 .22,602,593 R.nto1a11
7 Peng1111gkutan d•n 5,67$,816 5,U0,'.!9> 6,091,553 B,313,440 6,5.46.661 Kornu nlk.as1 - -··- -- 8 Keuangao. Re•I Estate 1,221.040 1.294,691! 1,380.665 1,480.842 l,591,438 dan Jasa Petu5a1taan g JaM Kema.syarakatan 1<1,312,&37 10,3e6,20e I0."64,347 1D.~9,12• 10,113&,8"6 --- --· ·- ·····- -- ··- ··-- ---- ---- - - -·- ----·
d u m l a h 96.377.llff 91', 191 ,SSll 911,467.577 101,494,174 103,tn.143
Tabel6 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Sektor
di Indonesia Tahun 2007-2011
10.638.846 tenaga kerja (10,23 persen).
sehingga diperkirakan tahun 2011 dapal menyerap 1.588.966 tenaga kerja
(6,33 persen). Pertumbuhan terendah te:rjadi pada sektcr jasa
kemasyarakatan (0.43 persen f)er tahun) dan tahun 2011 sektor inl menyerap
terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian (9,89 persen per tahun).
penyerapan tenaga keria sampai dengan tahun 2011. Pertumbuhan tertinggi
Sektor-sektor ekonomi lain mengalami pertumbuhan positif dalam
terserap.
pertumbuhan negatif -0,89 persen per tahun, diper1<1rakan tahun 2011 ssktor
ini menyerap 11,01 oersen dari sejurntah 103.972.743 tenaga kerja yang
menyerap 11,98 persen dari 96.377.099 tenaga kerja yang terserap. Dengan
55
kebutuhan tenaga kerja menurut jenis pekeqaan utama tahun 2007-2011 •
Gambar 18 sampai dengan Gambar 24 menyajikan hasil proyeksi
4.5. Proyekal Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Jenls Pekerjaan Utama
Gambar 17. Proyeksi l(ebutuhan Tenaga Kerta Menurut S•klor di Indonesia Tahun 2007-2011 Sumber : Data Dioleh.
liJ 20i1
:J 2010
[J 2009
c:J 2008
•2001
Sektor
·- ·--- --
persen tahun 2011.
persen di tahun 2011. Sektor yang paling rendah kontribusinya adalah sektor
listlik, gas, air yang hanya menyerap 0,24 persen di tahun 2007 dan 0,44
Secara keselul\lhan kontribusi sektor pertanian pada kurun waktu
tahun 2007-2011 masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Tahun 2007 sektor ini menyerap 44,86 persen, namun turun menjadi 42,84
56
jasa dari 3. 771.325 tenaga kerja. Dengan pertumbuhan 3,06 persen per
Tahun 2007 tenaga jenis ini diperkirakan 91,S4 persen terserap pada sektor
penyerapan tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis (Gambar 18).
kontribusinya mal<in menunm diperklrakan tetap akan mendominasi
Sektor jasa kemasyarakatan sampai dengan tahun 2011 walaupun
dengan kualifikasi sebagai tenaga profesional dan teknisi masih terbatas
kurun waktu dengan 2007-2011. Hal irn disebabkan kuantilas tenaga kerja
tenaga jenis ini belum cukup tersebar di antara sektor-sektor ekonomi di
Sama halnya pada kurun waklu 2002-2006, maka penyerapan
$umber : Data Dt<>lah
Gambar 18. Proyeksl l<cbutuhan Tenaga Proleslonal. T&l<l\itol, dan ytng aejenl• di Jn<lonesia Tatu., 2007-2011
57
02011
02010
02009
1112008
Soklor
4.5.1. Tenaga Profesional, Teknisi, dan yang sejenis
Sumber: Data 01olah
Gambar 19. ?roy•kei Kebvtuhan Tenaga Kopemimpinan dan Ketatala!Qianaan di Ind<>~ TalNn 2007-2011
Cl 2011
c 2010
U2009
Cl 2DQU
•2007
(%) 30 '
4.5.2. Tenaga Kepemlmplnan dan Ketatalaksanaan
se)enls (-4,27 persen per tahun).
pertumbuhan negatif datam penyerapan tenaga profesional, teknisi, dan yang
tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis. Sektor ini juga mengalami
hanya menyerap 0,08 persen (tahun 20U7) dan 0,06 persen (tahun 2011)
waktu 2007-2011 adalah sektor !istrik, gas, clan air. Sek:tor ini dlperkirakan
Sektor yang paling se0ikit menyerap tenaga jenis ini pada kurun
lampiran 9).
kemasyarakatan sebesar 86,54 perseo dari 4.500 254 tenaga kerja (lihat
tahun, rnaka pada lahun 2011 tenaga jenis ini terserap pada sektor jasa
56
4.5.3. Tenaga Tata Usaha dan yang sejenis
Sektor jasa kemasyarakatan dalam kurun waktu 2007-2011
diperkirakan masih akan menyerap hampir separuh lenaga tate usaha dan
yang sejenis (Gambar 20). Sektor ini menyerap 48,67 persen dari 4.242.762
tahun 2007 dan 46,29 persen dari 4.228820 tahu11 2011 (lihat lampiran 9).
Gambar 19 memperlihatkan bahwa pada kurun waktu tahun 2007-
2011 penyerapan tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan lebih merata
diberbagai sektor dibandingkan tenaga profeslcnal dan teknisi terutama pada
sektor-sektor industri, jasa kemasyarakatan, keuangan dan perdagangan.
Sektor jasa kemasyaral<atan sarnoai dengan tahun 2011 walaupun
kontribuslnya sedlkit menurun diperkirakan tetap menjadi sektor yang
terbanyal< menyerap tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan, yailu
25,57 persen (tahun 2007) dari 3.771.325 tenaga kerja dan 24,58 persen
(tahun 2011) dari 324.710 tenaga kerja, dengan pertumbuhan 4,3 peraen per
tahun (lihat larrtpiran 9). Sektor yang paling sedikit dlperkiraken menyerap
lenaga jenis ini adalah soktor portambangan, yaitu 0,33 persen (tahun 2007)
den 0,28 persen (tshun 2011).
Sektor pertanian merupakan sektor dengan pertumbuhan
penyerapan teltinggi dibanding sektor lain (14,29 persen per tahun),
se<langkan sektor yang mengalami pertumbuhan terendah adalah sektor
pertambangan (-11,82 persen).
59
ekonorni karena umurnnya tenaga jenis im bekerja di sektor perdagangan.
Te,1aga usaha pen1ualan beium cukup tersebar di sektor-sektor
4 5.4. Tenaga Usana Penjualan
Sumber : Cata Diolah
Gambar 20. Proy~ksi Kebu1ulw\ Tenag• Tata Usah• dan yang s-jeo;s di lrulooesia Tall\Jl'I 2007-2011
•2001
'9 2008
., 02009
02010
!'JZ011
I --'
~--··- -- - - '
(%) :: ~-- - ---·--=·-~~--=- ~- ~ ---~:_: __ ::~ = =~ - -- ···:_: _ ::l--- ------ - - ::.~ - ·- -- --- - --
·:t; ~I nr.tJlll18 o~- -r- -- • ----·- -· - . - ·- .-- - .
"'• "'• ~ (;._ s..,, ... .,, ,. .... ""· "" 'q,,,+, .,,,,,,,,,,~ ·~G. ~, ~8.o., ~, 11.._,~ ~ ~,, ~ ~ ¢/, ~ "· <1/1
SeklOt
air (-S,6 persen).
negatif dalam menyerap tenaga tata usaha dan sejenis. Sektor bangunan
merupakan sektor dengan pertumbUllan penyerapan tertinggi (10,62 persen
per tahun), sedangkan pertumbuhan terendah adalah sektor lislrik. gas, dan
Pada umumnya sektor-sektor ekonomi menga!ami pertumbuhan
Selctor pertarnbangan adalah yang paling rendah penyerapannya tahun 2007
(0,61 persen), sedangkan tahun 2011 sektor pertanian (0.45 persen).
60
diserap sektor ekonomi lain tidak hanya di seklor jasa. namun sektor jasa
Gambar 22 menunjukkan bahwa tenaga usaha jasa juga clapat
4.5.5. Tenaga Usaha Jasa
Gambar 21. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Uaaha Penjualan di lndone;i1 Tahun 2007-2011 $umber· Oala Oiolall
02010
02009
Q2006
•2007 .. -·I .I
. -·-- ·-· - .. _.. . .. --- --- . ·--- .. ---·· -· -·
penyerapannya terendah (-6.85 persen) .
tahun). sedangkan sektor pertambangan rata-rata pertumbuhan
tenaga usaha penjualan tertinggi dibanding sektor lain (57,52 persen per
Sektor pertanian mengalami rata-rata pertumbuhan penyerapan
2011 distrlbusinya sedikit menurun menjadi 93,50 persen dari 16.495.561.
menyerap 96,43 persen dari 16.303 191 tenaga jerus ini, sedangkan tahun
Gambar 21 memperlihatkan bahwa, tahun 2007 sektor perdagangan
Gambar 22. Proyeklll Kebutuharo Tenaga Usaha Jua Iii lndoneeia Tahun 2:007-2011 Sumber: Data D•olan
SO I
m2011
02010
111.2008
penyerapan terendah (1,01 persen pertahun).
sektor jasa kemasyaraka!an adalah sektor ekonomi dengari pertumbuhan
pertumbuhan penyerapannya tertinggi (47,79 persen per tahun), sedangkan
Semua sektor ekonomi mengalami perturnbuhan positif dalam
menyerap tenaga usaha jasa. Sektor listrik, gas, dan air rata-rata
tenaga usaha jasa, yaitu 0,61 persen (2007) dan 0,44 persen (2011 ).
lampiran 9), namun kontribusi ini menurun hingga tahun 2011 menjadi 32,82
persen. Sektor bangunan paling sedikit kontribusinya dalam penyerapan
terserap di sekto~ jasa kemasyarakatan dari 5.183. 755 tenaga kerja {hhat
2007-2011. Di tahun 2007 lebih seoarun (54,71 persen) tenaga jenis ini
kemasyarakatan tetap dcrrnnan menyerap tenaga ini dalam kurun waktu
62
atat-alat angkutan, dan pekerja kasar diperkirakan akan berlanjut dalam
Dominasi sektor industri dalam menyerap tenaga produksi, operator
4.5.7. Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan Pekerja Kaser
Sumber · Cera Diolell
Garnbar 13. Proyeksi Kebufuhan Tenaga Usaha Pertanian, l(.,hutanan, Perb11rt1a"· d•n Petikanan di lndonegia Tahun 2007-2011
· -.:m-.m:o-.-m-e:n;-azc· fl!ii:D'Mi!i.r mn:N:· ••• ·-- 1-·····-· ·--· -- --r·-·· '···-··~ I
C2010 °'°. 30
C2009
70 eo
D) 2008
•2007
.. , J -·- .. - • ,,, -·
(%) 1: ~ -- ·-· ---·- .. _ .. _ 10 I
pertanian menyerap 42.571.116 orang, sedangkan tahun 2011 naik menjadi
44.035.515 dengan pertumbuhan 0,85 persen pertahun.
tahunnya dalam menyerap tenaga jenis ini (Gambar 23). Tahun 2007 sektor
adalah spesifik tenaga kerja pada sektor pertanian. lni terbukti pada kurun
waktu 2007-2011 kontlibusi sektor pertanran mencapal ssratus persen setiap
Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan
63
4.5.6. Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Pernuruan, dan Perikanan
Gamber 24. Pt0yeklll Keb\Jluhan Tenaga Produksl, Ope~tor Alat-Alat Ang~ulan, dan P•kerja KQar di Indonesia Tahun 2007-2011
Sumber · Data Oiolah
""'r.~~ ,,.'1»,,,.,,, ~~~.'1.~~q,,,,_,~- ... Q~,,.,,::; ... A.:~-. ·~ ~' ~ ~ ""' ~, S•ktor
1112011
02010 j -~- : hi D..li1 , mm IUIJ,.
' I •••• •• .,- "' • '-i
02009 -·-- -- ..
35 ' lill2008
• 2007 .. _ .. I
r.. .. ... _. . - _ .. ·---. -··- 1 (%) 45 .( -- .. - -·-·-- • -· .. -.
·-- .. - -· -- ... , .. _ 40 I ·-·····-· -
produksl, operator alat-atat angkutan, dan pekerja kasar terjadl pada sektor
pertambangan (9.87 persen). sedangkan terendah adalah sek.tor pertanian
(-3, 79 persen)
Pertumbuhan tertinggi per tahunnya dalam penyerapan tenaga
0.45 persen (2007) dan 0.41 persen (2011 ).
keuangan merupakan sektor yang terendah rnenverap tenaga jenis ini, yailu
turun di tahun 2011 (39,46 persen) dari 24.290.290 tenaga jenis ini. Sektor
nya jenis-jenis perkerjaan ini yang tersedia pada sektor industri. Tahun 2007
sektor industri menyerap 43,23 persen dari 23.406.219 dan l<ontribusinya
kurun waktu tahun 2007-2011 (Gambar 24). Penyebabnya adalah banvak-
64
4.6.1. Pendidikan SD ke bawah
Pada Gambar 25 ter1ihat perkiraan tenaga kerja berpendidikan SD
ke bawah lebih separuhnya terssrap sebagai tenaga usaha pertanian pada
kurun waktu 2007-2011. Tahun 2007 tenaga jenis ini menyerap 61,77 persen
tenaga usaha pertanian dan relatif stab1f sampai tahun 2011 (63,30 persen).
Tidak mernerlukan keterampilan tinggi merupakan penyebab jenis pekerjaan
ini sangat akomodatif temadap tenaga kerja berpendidikan rendah SD ke
bawah. Jenls pekerjaan tenaga kepemmpman tidak dapat rnenyerap tenaga
berpendidikan SD ke bawah. karena tenaga ini adalah tenaga formal yang
memerlukan pendidikan menengah ke atas
Pada urnumrwa penyerapan tenaga kerja berpendidikan SD ke
bawan mengalami pertumbuhan negatif. lni disebabkan karena terjad1
peningkatan rata-rata pendidikan tenaga ke~a yang bel<erja dan sektor-seklor
ekonomi yang makin selektif terhadap pendidlkan tenaga kerja. Tenaga
usaha pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi per tahunnya dalam
menyerap tenaga kerja berpendldikan SD ke bawah (8,69 persen) dan
terendah tenaga tata usaha {·5.79 persen}.
4.6. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Gambar 25 sampai dengan Gambar 28 menyajikan hasil Proyeksi
kebutuhan tenaga kerja menurut tingkat pendidikan tahun 2007-2011 .
65
terserap pads jenis tenaga kepemimpinan.
berpendidikim SMTP. yailu 38,04 persen dan 20.063.231 (2007) dan 40,41
persen dari total 24.629.838 {2011) tenaga kerja berpendidikan SMTP ke
bawah yang bekerja. Tenaga kerja berpendidikan SMTP juga tidak dapat
SMTP hampir sarna dengan penyerapan tenaga kerja SD ke bawah (Gambar
26). Tenaga usana pertanian tetap rnsnyerap paling banyak tenaga kerja
Hingga tahun 2011 pola penyerapan tenaga kerja berpendidikan
66
4.6.2. Pendidikan SMTP
Sumb9r · Data Diotah
Gam bar 2!1. Prov•ktl Ktbut~han T .,.aga K•rja S.rpondidl k.,. &O Ke B-•h di Indonesia Tahun 2007-2011
Ill 21)11
lill2010
112009
02008
•2007 Ii so I
r;~-70: I
berpendidikan lain. Jenis pekerjaan tenaga produks1 diperkirakan paling
banyak menyerap tenaga kerja berpendidikan SMTA, yaltu 34.68 persen dari
Tenaga kerja berpendidikan SMTA leb1h dapat diserap oleh jenis
jenis pekerjaan dalam sektor-sektor ekonomi dibandingkan lenaga kel]a
4.6.3. Pendidikan SMTA
Gambar 2&. Proyeks:i l\ebutuhan T en•l)a Kerja 8erpendidikan SMTP di lndone-.i~ Tahun 2007-2011
S1.1mller : Data D101ah
5) i,•'.:U .·-·· -·
O~-- -,···- - .
lll 2011
El .20!0
D 2008
•2007 ' . ! i -- .....
i-- ··- ---- 's 'I
• 44 I ,, r
3S i:- - 30 ;·
Z5r .. 20 'I
~·: 16·' I,. I
10 I
(10,19 persen).
per tahun. Pertumbuhan tertinggi lerjad1 pada jenis pekerjaan tenaga jasa
Penyerapan tenaga kerja berpendidikan SMTP umumnya mengalami
pertumbuhan positif, kecuali pada jP.nis pekerjaan tata usaha (-3,65 persen)
67
Sumber ·Data Oiol;Jh
Gambar 27. Proyeksi Kebutuhan Tenaga KIH'ja Berpendldlllan SMTA di lmto,,...!• T'ahun 2007-2011
I • ••• I
~2011 :fl 02010
112009
0 :zoos
•2007
r-;~- ~Jr~~- -··---:- ·- -- :..._--:-: -~-· =-:= .... .: ··:-- ·-· ·.1 • - ·- .. --- .. ·-·- -- . - r
3si.; -· -· -- I I
I I
tenaga jasa dan tenaga produksl.
Keadaan lni ter1adi karena beralihnya sebagian tenaga kerja berpendidll<an
SMTA clan jenis pekerjaan tata usaha ke jenis pekerjaan lain terutama ke
sedangkan ienis pekerjaan tata usaha terendah (-1,48 persen per tahun).
Pertumbuhan tertinggi dari kontribusi tenaga berpendidikan SMTA ini
terjadi pada jenis pekerjaan tenaga prorluksi (3,58 persen per tahun},
menjadi 0,33 persen.
yang hanya menyerap 0,36 persen {tahun 2007) oan menurun tahun 2011
kerja. Penyerapan paling sedikit terjadi pada 1e111s tenaqa kepemimpinan
18.097.274 (tahun 2007) dan 36 persen dari 20.067.045 (tahun 2011) tenaga
68
Sumber : Oela D1olah
Gambar 2a. Proyeksi .Kebutuhan Tem9a KerJa Berpendldikan Perguruan Tin9gi (PT) di Indonesia Tahun 2007-2011
Ii! 2011
W2010
- _r
---· - I
flm_,f.B, '
02()08
•:ZOOT i
IOi I (%)
terjadi pada jenis pekerjaan tenaga profesional (6, 18 persen per tahun),
sedangkan terendah tenaga usaha pertanian (-1,48 persen per tahun ).
Pertumbuhan tertinggi dari kontribusi tena.ga berpendidikan PT ini
usaha pertanian, yaitu 1,73 persen (2007) dan 1,39 persen (2011).
paling sedikit untuk tenaga kerja berpendid1kan PT ini terjadi pada tenaga
perguruan tinggi (PT). T ahun 2007, tenaga berpendidikan ini 4G,65 persen
dari 5.503.966 terserap pada jenis pekerjaan profesional, dan meningkat
menjadi 45, 7 4 persen dari 6.493.128 tenaga kerja di !ahun 2011. Penyerapan
diperkirakan tetap mendominasi penyerapan tenaga kerja berpendidikan
Jenis pekerjaan profesional dalarn kurun waktu 200i-2011
69
4.6.4. Pendidikan Perguruan Tinggi (PT)
Masalah ketenagakerjaan adalah merupakan bagian integral dari
rnasalah ekonomi, sehingga rnasalah pembangunan ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari masalah pembangunan ekonomi. Dengan demikian
perencanaan ekonomi harus mencakup juga perencanaan ketenagakerjaan,
atau dengan kata lain perlu dibangun rencana tena9a kerjs sebagai bagian
dari rencana pembangunan ekonomi.
4.7. lmplikasi Kebijakan
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sampai saat ini masih cukup
kompleks. l<hususnya menyangkut rendahnya penyerapan tenaga kerja oleh
sektor-sektor ekonomi. Penyebab utamanya adalah keterbatasan
kesempatan keqa dan kuautas tenaga kerja yang rendah. Kualilas tenaga
kerja yang rendah dicirikan dengan penclidikan tenaga kerja yang rendah
(berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah) sehingga tidak mampu mengisi
kesempatan kerja yang tersedia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tenaga Kerja yang berpendidii<an Sekolah Dasar ke bawah masih
mendominasi penyerapan tenaga kerja {55,84 persen) pada tahun 2006 dan
diperkirakan tetap mendominasi sarnpai dengan tahun 2011 (49,89 persen)
Kualitas tenaga kerja yang renda.h tersebut juga mengakibatkan kemampuan
yang rendah dalam mencip!alcan kesempatan kcrja sendiri melalui
kew1rausahaan.
70
Program pembangunan ekonomi d1 masa lalu yang hanya
berorientasi pada aspek pertumbuhan melalu1 peningkatan PDB, dengan
mengabaikan pembangunan ketenagakerjaan memberikan pengalaman yang
berharga dengan timbuloya rnasalah ketenagakerjaan yang besar seperu
tersebut di atas yaitu tingkat penyerapan dan kualitas tenaga kerja yang
rendah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa peningkatan PDB tidak
sepenuhnya diikuti oleh peningl<a1an peoyerapan tenaga kerja. lni terlihat
dengan sektor ekonomi yang PDB nya meningkat. justru penyerapan tenaga
kerja di sektor tersebut menurun. Kebijakan yang mestinya ditempuh
pemerintah ada\ah mempriori1askan pengembangan sektor pertanian yang
berbasis kelenagakerjaan dengan mempertahankan xonsep padat katya
(labour intensive) serta memberikan d;.ikungan yang d1perlukan agar tenaga
kerja dapat berpindah dari pekerjaan dengan prOdUktivitas rendah (pertanian)
ke pekerjaan dengan produktivitas lebih tinggi (non pertanian).
Penerapan desentralisasi berimplikasi pada peningkatan peran dan
tanggungjawab daerah di bidang ketenagake~aan. Dengan penyusunan
rencana pembangunan ketenagakerjaan melalui perencanaan tenaga kerja,
rnasalah ketenagakerjaan secara dini dapat dideteksi dan akhirnya dapat
ditetapkan kebijakan serta program yang tepat untuk mengatasinya.
Pasal 13 UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Oaerah dan
Pasal 2 serta Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2000, mernberilcan
71
kewenangan di bidang ketenagakerjaan ba91 pernerlntah, propinsi, dan
kabupatenlkota, yang meliputi perencanaan, pelaksauaan, dan pengendalian.
UU No.13 tahun 2003 lentang Ketenagakerjaan juga memberikan
landasan yang kuat atas kedudlll<an dan peranan perencanaan tenaga kerja
sebaga!mana diatur dalam Pasal 7 yang menggariskan bahwa perencanaan
tenaga kerja merupakan pedcman dalam penyusunan strateql, kebijakan,
dan pelaksanaan program ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
72
73
Dari basil proyeksi, terlihat bahwa terjadi pergeseran struktur
kebutuhan tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan utama <11 Indonesia
tahun 2007-2011 meskipun tidak terlalu besar dan masih di dominasi oleh
jenis pekerjaan tenaga usaha pertanian. Kontribusinya tenaga csaha
pertanlan sedikit menurun dari 44, 17 persen (tahun 2007} menjadi 42,35
persen (tahun 2011). Tenaga kepem1mpinan dan ketatalaksanaan adalah
jenis pekerjaan yang paling sediktl dibutuhkan, yaitu 0,27 persen (1ahun
5.1. Kasimpulan
Pada kurun waktu 2002·2006, diternukan bahwa peningkatan output
(PDB) tidak sepenuhnya diikuti oleh peningkatan penyerapan tenaga kerja
sektorat Hal terssbut karena peningkatan PDB sektor-sektor ekonomi leblh
disebabkan oleh peningkatan konsumsi. Sektor ekonomi yang POB nya
meningkat, justru penyerapan tenaga kerja menurun, seperti sektor mdustri
pengolahan. Sektor pertanian yang kontribusinya kecil pada pembenlukan
PDB, justru menyerap paling banyak tenaga kcrja. Umumnya sektor-sektor
ekonomi mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja, tapi peningkatan
tersebut masih di bawah peningkatan output (PDBJ dan masing-masing
sektor. Peningkatan tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi dan
terendah pada sektor jasa kemasyarakalan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Dari hasil pene/itian, beberapa hal yang dapat disarankan adaiah:
1. MewLJjudkan perencanaan tenaga kerja, baik nasional, daerah, maupun
sektoral dan tersedianya informasi Ketcnagakerjaan di provlnsi dan di
kabupatenlkota sebagai acuan penyusunsn kebijakan, strategi, dan
program ketenagakerjaan.
2007) dan 0,31 persen (tahun 2011). Tenaga usaha jasa merupakan jenis
pekerjaan dengan rata-rata tertinggi perturnbuhannya per tahun (6,36
persen), sedanqkan tenaga tata usaha adalah yang 1erendah (-0.68 persen).
Kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tfngkat pendidikan tahun 2007-
2011 diproyekslkan masih didominasi tenaga kerja berpendidikan SD ke
bawah, namun kontribusinya semakin menurun dan 54,67 persen (tahun
2007) menjadi 49.89 persen (tahun 2011). Tenaga kerja berpendidikan SD ke
bawah juga mengalaml pertumbuhar. negatif (-1.04 persen per tahun),
sedangkan tenaga kerja berpendldikan lain mengalami penumbunan posltif
hingga tahun 2011 . Hal tersebut membuklikan juga bahwa akan terJadi
perubahan struktur penyerapan tenaga kerja berdasarkan tingkat pend1dikan
di Indonesia walaupun pergeserannya relallt keen,
74
2. Memprioritaskan pengembangan sektor pertanian yang berbasrs
ketenagakerjaan (labour intensive), karena perannya rnasih sangat
dominan dalarn menyerap tenaga kerja.
3. Memberikan dukungan yang dipertukan agar tenaga kerja dapat
berpindah dari pekerjaan dengan produknvitas rendah (pertanian) ke
pekerjaan dengan produktivitas lebih tinggi (industri pengolahan).
4. Kebijakan perbaikan ildim ketenagakerjaan diarahkan pada rnenciptakan
lapangan pekerjaan formal atau modem yang seluas-hrasnya dengan
mempertmbanqcan keadaan tenaga kerja yang sebagian besar
berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah.
5. Dalam melakukan penefitian yang rnengkartkan antara pertumbuhan
PDB dengan perturnbuhan penyerapan tenaga kelJa, hendaknya yang
dilihat adalah PDB produksi
6. Dilakukan penelitian tentang analisis kebutuhan tenaga kerja
menggunakan data jenis pekenaan dengan digit lebih besar sehingga
analisill spesifikasi jenis pekerjaan lebih mendetail.
75
Suhandojo., 1998, Model Pertumbuhan Ekonomi Sub Sektor lndustri Berat Menggunakan Fungsi Produksi Meta, Jumal Ekonomi dan Pembangunan, Vol.XLVl Nomor.2
Sulistyeningsih, Endang., 1997, Dampak Perobahan Struktur Ekonomi Terhadap Struktur Penyerapan Tenaga Ketja di Indonesia 1980.. 2019, Disertasi (tidak dipublikasikan), : PPS IPB, Bogor
Sitanggang, lgnatia Rohana dan Nachrowi, Ojala! Nachrowi., 2000, Pe11garul1 Struktur Ekonomi padl'J Penyerapan Tenaga Ketja Sektoral: Analisis Model Demometrik di 30 Propinsi pada 9 Sektor di Indonesia, FEUI, Jakarta
Jhingan, M.L, 2004, E}(onomi Pembangunan oen Perencanaan, Rajawali Pers, Jakarta
Hiii, Hal., 2002, Ekonomi Indonesia, Cetakan Kedua, Murai Kencana. Jakarta
Oscar F, Frits., 1999, Kesenjangan Struktur Persediaan d8n Penyerapan Tenaga Kelja di Propins/ Nusa Tenggara timer 1988-H197, Tesls (lidak dlpublikasikan), : Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Cohen, S.I.. 1994, H11man Resource Development snd Utilization, England Avebury
Borjas, George J., 1999, Lebor Economic, Second Edition. International Edition Mc. Graw Hill, Singapore
Badan Pusat Statistik (berbagai edisi), Keeaeen Tenaga Ke1ja lnclooesia
Boediono dan McMahon, Walter., 1988, lsyarat Pasar dan Analisis Pasar Tenaga Kerja: Suatv PanClangan Baru, Plisma, 3
Sadan Pusat Statisbk (berbagai edisi), Statisfik Indonesia
Arsyad, lincotin., 1992, Ekonomi Pembangunan, STIE YKPN, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
76
Yurusvita. 2004. Analisa Pasar Ke1ja di Sumatera Sela/an. Tesis {tidak dipublikasikan). · PPS UNSRI, Palembang
,2003, Masalah Struktural Kelenagake'}aan, http://www. Theindonesian institute.orgljanlabofile him
.1998. Pendid1kan, Pasar renaga Kerja dan Kewiraswastaan. http·/fwww.Theindonesianinst1tute.org{janlabofile .him
Tobing, Elwin., 1994, Pengangguran Tenaga Kerja Terdidik, http:liwww. Theindonesian instltute.org/janlaboflle him
,2001, Transformasi Ekonomi di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
,2003, Perekonomian Indonesia : Baberapa Messiah Panting, Ghana Indonesia, Jakarta
Tjlptoherijanto, Prijono., 1996, Sumber Daya Manusia Dalam Pembengunen Nasional, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Tambunan, Tulus., 1996, Kesempatan Ketja, Proouklivltas dan SOM, Media Ekonomi, Vol.4 No.1, FE Universltas Trisakti, Jakarta
Suryadi, Ace dan Agus Salim., 1995, Kesenjangan Struktur Persediaan dan Perrnintaan Tenaga Kerja Terdidik. Prisma, 8: 67-85
Susantl. Hera. lkhsan, Moh. \Nidayanti., 1995, lndikator-lndikator Makroekonomi, LPEM-FEUI, Jakarta
Suryadi, Ace., 1994, Hubungan antara Pendidillan, Ekonomi dan Pengangguran Tenaga Kerja Terditlik, Prisma, 8: 71-87
Swasono, Yudo dan Sulistyaningsih, Endang .• 1993, Pengembangan Sumber Daya Manusia : Konsepsi Makro untuk Pelaksanaan di Indonesia, CV. /zufa, Jakarta
77
LAMPI RAN
.. I ( ·-·
No. Sektor 2002 2003 2004 2005 2006 I • '
1 Pertanian 44.52 4647 43.48 44 28 44.65 2 Pertambangan __ 0.69 0.81 1.11 065 1.00 ......... ····--···-· . .. 3 lndustrl 13.27 12.09 11.85 12.32 12.20 4 Listnk,Gas,Air 0.19 0.17 0.25 0.20 022 5 Bangunan 4.68 454 4.86 4.68 4.61 6 Perdagangan 19.49 18 64 20.47 20.00 19.57 7 Transportasr, dll 5.12 5.51 587 5.88 5.76 8 Keuang<m, ull 1.09 1.43 1 20 1.10 1 22 9 Jasa 10 94 10.33 10 91 10.70 10 76
Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
DISTRIBUSI PRESENTASE PENYERAPAN TENAGA KERJA MENURUT SEKTOR TAHUN 2002- 2006
r -· ·--·· ·-- NO- Sektor 2002 2003 2004 2005 2006
1 Pertanian 15.39 15 24 14.98 14.54 14.15 2 Pertambangan 11.29 10.63 9 66 9.30 9.14 ··- 3 lndustri 2786 28.01 28.36 28.10 27 84 4 Listrik,Gas,Air 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 5 Bangunan 5.61 568 5.81 5 91 6.11 6 Perdagangan 16.16 16.26 16.36 16.63 16.89 I Transoortasi, clll 5.06 5.42 5.85 6.26 6.74 8 Keu11ng_~n, di/ 0 74 890 913 9.26 9.23 .. 9 Jase 9.23 9.20 9.18 9.14 9.24
Jumlah 100.00 100.00 100_00 100.00 100.00
DISTRIBUSI PRESENTASE PRODUK DOMESTIK BRUTO INDONESIA ATAS DASAR HARGA ATAS HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2002 - 2006
Lampiran 1
79
Lampiran 2 PERHITUNGAN DEMq TAHUN 2002-2006
PERHITUNGAN DEMq TAHUN 2002
>. qj SEKTCR JENIS PEKF::RJAAN
TOTAl 011 2 3 4 5 6 7/1119 1 0017 0006 0 ·21 0 018 01C7 99243 0481 100 0:)0 2 0 834 0.372 3660 0793 2316 0.000 9200.C 100000 3 0 424 0 348 5 423 .. n 1 8"A 0 021 90 "64 •OO O:lO • 2.239 0.927 32 "63 2.494 4 , 11 0000 58 000 IOOQOO s 0644 0606 1739 0 93:) 0.604 0 OOJO 9;4n 100000 6 0071 0160 1824 90 58-1 BC8 0000 4e53 100 0:)() 7 0.247 0.224 7252 0 558 1359 0000 90279 IOOOlO 8 5001 3572 56 8()4 6400 16438 0000 11696 100 000 9 28 971 0 5" 23019 0648 Z9 913 ceoe 16 920 1()/J 000
DEMI St:KYOR "08 JML TK AJ OEMJ
1 231.614,000 000 •0.602.417 0 00017617 40.&>2.417 2 IRQ.Q~2.noo.or.n 634,426 000000373 63H26 3 419,388,000,000 12,158,160 OOOOCK!899 12,1$6160
• 9,008,000,0CO nM07 0 00001809 11e,se1 5 84,470.000,0CO t,:2P1,6$8 O.cooo.5Ce1 4,201.668 6 243,267,000,0CO 11,e5e,1•6 00000730 17.868146 7 re, 173,000,000 4.691,99" 0.00005150 4,691,ll'a4 s 131, S2:l,000,0DO !195,2VO 0 000DJ757 0\15,200 s '.38,962,000,000 10,028,608 0 00:107216 10.028.506
JUMlAH 1,605,217,000,000 91,847,16& 91,647,1&6
DEMq JENIS PEKERJAAN
SEKl"OR l'OTAL 11/1 2 3 • 5 & 71619 7,059 2 541 51.979 7.211 43,825 .W.493.543 196,7~R 40.~~.4'7
2 5,294 2,302 23,,~o 0,030 l•,095 0 o~~.696 634.426 3 51.~5 42,3S6 6~9.29Y ,79,015 224,7'3S 2,497 1~.ggs.115 12,158.160 4 3,9'38 1656 57.430 4,452 7,340 0 103.681 178.557 5 27,64() Z5,9H 74.632 40,109 25,921 0 4,C&7.~9 4.291.~8 6 12.6¬ 9 28.~7 325.856 15.18S.902 • .,,, 161 0 !66,910 !7,866,140 1 10,632 10,532 3<0,26'! 30.870 63,787 0 4,235.9-06 4,691,994 e 49,774 35.S~O sss.ss: 64,594 153,S07 0 116,405 99$,290 g 2,9:15,358 ~.224 2,3(16,438 64,757 2,999,851 0 t.696.841 10,028.508
JI/Mt.AH 3,01·4.'130 202.764 ..f,408,•0S 1f,S79,tU U91.9Z2 40 .. &&,041 .U,898,842 91,8'7,116
80
PERHITUNGAN OEMq TAHUN 2003
>- qj SEKTOll
JENIS Pl!KERJAAN TOTAL 0/1 2 3 4 5 8 71419 1 0.005 0.001 0.062 0026 0 043 99~79 0 1P.~ 100 ono 2 0 5S3 0 24• 5 Q•· 0 17• 32t:2 0079 89756 '00 000 3 0.489 0 341 6008 1 008 1 849 0008 89e3!l 100.0:IO 4 3162 1.~n 23 4Y2 0 $14 4.026 0.QOQ 67.543 100 000 5 0 575 0.!>33 1816 1 213 0423 0069 95 388 100 000 6 0 131 0 190 1 827 91 223 2.~7 o ooe 4 238 100 000 7 0 312 0275 5 41$ 0 523 1 011 0014 92.446 100.000 ll 4 413 2427 45 828 5 559 23218 0 215 18 238 100 ()IJQ 9 27 548 0 316 24 616 0520 31 428 0005 15 ess 100 oec
OEMJ SEl<lOR PO!! Jr.IL TK Al beM)
1 240.367,000.000 42,191,684 000017552 42.191~
2 J<l7.604,000.000 7)2,3•9 0000~7 732.34Y 3 441.755,000,0CO 1M7C,80S 0 00002"85 10,976,8C6
• 10,349.000.000 157.066 000001518 157,0M
b a9,623,QOO,OOO ... 125, 110 0.00004803 4, 125,110
e 25e.517,000,0CO 1~.821,434 000008597 16,921,434
7 8$,458.000,000 099,ore n nooo~e5o 4,IXl9,075
8 l~0,374,<IOO,OOO l.J00,2&5 0000009:.>ll 1.300,285
9 1•~.105,000.~0 9.382,108 0 000064!!6 9,~82, 108 JUMlAH 1,sn, 112,000,000 90,7114,917 00,784,917
DEMq JENIS PEKERJAAN
SEKTOR TOTAL 011 2 3 4 5 6 7/819
2,1)/.6 Z~6 26,044 10,9W 17.942 42,056,188 75,219 42, 191.684 2 4.048 t.768 43,511 1,278 23,815 $62 557,327 1;2,3•9 .. 53,673 37,404 725,0112 11'.226 202,917 647 9.638.843 10,975,805
• 4.9~1 2000 ' 3(1,888 807 6,323 0 10¬ . 00/ 157,0l;IJ
5 23.730 21.976 7{01' sa,040 17,452 2,883 3.e34,033 4,125, 110 6 22.229 n.229 275.273 15,436,Z42 437,686 1,061 718,7l4 16,9'l1,434 1 15.602 13 742 270,887 26,167 S0.528 7()L 4,621.445 4.999,075 e 57,362 3f.~4 59M99 73.581 301.906 >.8112 237.151 1,300,285 e 2,584,576 29,872 2.300,163 ~.766 z~•s.:;ez •3() 1,~69,737 9.362.108
JUMLAH 2,7118,240 170,823 .. ,s.49,782 15,765.104 •,007,131 42.065,41$ 21,869,~1 90,7114,917
81
PERl-llTUNGAN DEMq T At-lUN 2004
A qj SEK TOR
JENIS PEl<EIWAAN TO'TAL OI! 2 3 • 6 ' 718/$ 1 0006 0004 0086 )013 0097 99~13 o 2T~ 100 000 2 0298 ()57D 3678 (1107 2779 c eoc 92 587 100 000 3 0338 0353 !1.546 0951 2138 0000 90664 100.000 • 1.02'1 1.356 :23172 0•70 • $10 cooo $U67 100 000 5 0 704 0.480 1091 'J.On Otl42 0000 95906 100000 6 0.13' 0.106 1.n• e&.41~ • 3:)4J 0000 5103 10'J llOO 1 0433 0.250 8065 0.104 1422 C.000 91.127 100.000 8 4.325 4488 47 s.14 (945 2369! 0000 15.004 1001)()0 9 ee aa1 0202 23 1"4 3309 331>59 0000 14 306 100 000
OEMJ lltKTOR POB J"'LTK •1 OENJ
248,223.000,COO 40.7•7.~7 0 :>0016410 4C,7•7,0'7 1 160. •on,noo.ooo 1.1138.,...9 000000649 l,0311,2119
3 469.952.000.000 \1,108252 000002364 1uoe.2s2
• 10,e90.000.COO 231.3'1 OJ00021~ 1.~1.381
6 9'),334,000,000 4.S~,571 0000()47"l9 4,SS5.S71
6 211.1os.oo~.ooc 19.19'1,087 000007076 19,1114.067 7 96,897.000,COO 5,499.215 0 3000587~ ~.•99.215 e 161.168.000,00C 1,128,@ 00000074$ 1,128,600
9 162.137,000.000 10..?29.715 oJC.l06n• 10.22Q.715 JUMLAH 1,H6,a2S,OOO,OOO 13,712,0:111 93,772,036
DEMq JENt5 PEllERJAA"
SEK TOI\ lOTAL 011 ~ 3 ' 5 ' 7ttl9
3.221 1.547 38.003 5.156 39.~5 40.51.8,643 112.762 <.0.7~7.047 2 l,098 ,,g23 3&,187 1,113 28.853 0 961 ,08<1 1.036.2~9 3 31.591 3Q,'87 616.002 105.7'-6 237.SOS 0 10,071,222 11,10~.252 4 2.~73 3.:3t 56.006 1,087 10.437 0 159.351 231.391 5 32,074 21.~a~ 77,056 30,856 24,582 0 4,309,049 4.555.571 B 25.719 20,,90 3.'.311. 816 16.961.522 836.072 0 1,003,688 19, 184,087 7 2J,600 1J.72• J33,5Z9 :ian• 18.195 0 5,011.243 5,499,215 B 48,610 50,849 sas.ssa SSJl03 2&7.~ 0 169,>28 1, 128,,00 9 2,964,72• 20.645 2~7.598 31,6'8 3.3&1.812 0 1,463.315 10.223.71~
JUlllLAH 3,141.39~ 178,"4 '.l90,759 17.zn..n4 •4.904,632 40,5411,!;4.l 13,327,0GJ ~3.122,m
82
PERHITUNGAN DEMq TAliUN 2005
h qj SEK TOR JENIS~AAN
TOT.O.L. 0/1 2 3 4 s 6 71819 1 <1035 001.5 0103 0:?18 01~ 99031 0436 100000 2 1 4-09 0+46 4.491 05112 391& 0000 OS 144 100000 3 I 014 0..58~ 4.'°1 3.2'J2 3053 000) ~I 64S 100 000 4 3724 0744 22285 4034 8103 0000 61 131 100000 5 1 069 0.789 1872 0.871 0.46• 0000 94 899 100000 6 0 13$ 0 141 2.197 85275 6219 0000 e033 100.000 7 0518 0265 em 1 0<2 2 16~ 0000 89.2Z$ 100.000 s 5623 4648 42 5f.2 11836 21614 0000 13.717 100000 9 31.441 0862 20sg& ! 034 2942-: 0000 1€.638 100000
OEMj SEl<TOR POB JM!. Tl( ... j OE.MJ
1 25'.,'391,000,000 '2,042,106 000016527 42,042,106 2 162.642,000,000 81',342 0 000004!>9 611,342 3 491.700,000,030 11.695,'35 000002379 1 1 .69!>,235 4 11,597.000,000 187.519 0 OOCG1$20 187,819 s 103,404,Q00,000 4,439,989 00000!2S4 4.439,989
6 294,396,00(),000 1a,gu,sa1 O(OODE450 18,ltSS,681
7 1(9,467,000,000 5,5a0,049 O.C.000~7 5,580.049 8 1~ r.seo.cco.ecc 1,1)4:;, 858 OCOC00646 1,046.558 g 159.991.00~.ooo 10,150,113l1 000006348 "0~15S,~a
JUMlAH 1,T49,54-a~OOO,OGO «.t4B,'1t 94,1148,tf&
DEMq JENIS l'ElleRJAAN
S£KTOR TOl'AL 011 2 l • s 8 7:819 14.677 6,342 43,ns 91,721 61,938 41,e34.S91 183,201 42.042106
2. 11,429 3,615 36,440 4,a()7 3U91l 0 723.262 811,3"12 3 118,582 Ga,430 ~26.4S7 3i4.495 3~1.021 0 1C.25o 300 11,ti95,2~5 4 6,9;)~ 1.397 41818 7.578 13.<18 0 114.618 187,819 s 4!.357 35,030 8:1,106 38,657 21,,55 0 4,213.4~ 4.439,989 6 25,723 26,845 417.118 16, 1"2.500 l,180.92• 0 1.145567 18,988,681 7 28,919 14,242 379028 ~.161 120.924 0 4,978,776 5.580.00 8 56,861 48,661 "5,SE1 123,909 Z2G,<6~ 0 1•3.~95 I, °"1lA58
' ; 9 3.193, us 87,;16 2.091.96ot 1£4.999 2.988,634 0 1.&a9,lU19 10.156,038 JUMLAH 3,506,657 292.047 4,0&4,$U 1r.,9'6,m 5,010.~ 41,634..691 ZJ,442,813 94,948,118
B3
PERHITUNGAN DEMq TAHUN 2006
A Qj SEK TOR Jl:lOS Ptl<EfUAAN
TOTAL 0/1 2 3 4 6 6 71819 1 0.022 0010 0.070 0.()66 l.12fi 99~32 03~• 1:io.ooo 2 0957 0 104 2SIQO ~349 3968 0003 91.9•2 100000 3 0589 0.510 $4'4 I &l7 3533 O.OOD M.307 100000 4 1 512 o.~ 1a5'33 7101 11 95' 0000 60379 1:)0000 5 0911 o.eoe 2.602 6967 O ISi OOOJ 93.952 100000 6 0195 0.18' 22i9 84.197 6 zg<; O.JOO 6305 100.000 7 0356 0215 6,600 C04S 2.0SO 0000 &9.8'3 100.000 a 79C3 13S5 48.0Je 1~ :;97 22.827 o.coo 9281 100000 9 326S7 0631 2Q.521 0.737 33762 0000 14601 100000
DEMj SEKTOR POEI JML TK Aj OEMj
261,297 ,000,000 42,4lli,4T9 0(001€264 42,496,479 2 1es.1~.ooo.ooo 9'4tl,o.<7 0 IJOOOO'..oE2 946,0'47
3 514, 19?.,000,000 ·1.615,21~ 0C-OC02259 11,615,217 4 12,264,000,000 207,S$6 0 00001696 207,956 ~ 112,•62,000,000 •.391.16"1 OC0003S94 4,391,1~ 6 3 l1,Q04,00C,OOO 18$29,068 0~73 ',8629.008
' 124,399,000,000 S,485.3n 0 00004410 5,486,372 e 170.496,00<i,OOO U58Jl50 OCOC00679 1,158,050 9 170,612,00C.OOO 10,244.74 OG10006005 •0.244,748
JUMLAll 1 ,848,>5';.000,000 95,177.102 ~S,1?7.1ClZ
DEMq JEHIS PEl<ERJAAN SfKTOR TOTAi.
1111 z l • & s 7'819 9, 269 4,366 29,~ 2',il'S 53,552 42,212,689 1S.9.071 42,496.479
2 9,069 990 ~499 3,307 37,S2.6 0 871.656 948.(M7 3 69,369 59.222 =.~ 187,Tn 410.404 0 10.257,098 11,61!),216
4 J.145 1.124 38478 14,767 21,880 0 125,563 207.957 5 ~9,sa<i J5,4e7 114.258 42,483 33,40J 0 4, 125.56(, 4,391,1£4 6 36,2S4 3'1.347 413 . .419 15 7!16,Q52 1,173,~16 0 1, !74,551 18,629,068 7 19,53$ 11,793 307.036 -46,:le; 112,486 0 •.929,133 5.4B6.372 8 91,523 38.a~s S33114 l~,'21 ~.350 0 107,•84 J, 158,0MI 9 3,349,758 64.662 2.102.3(6 80.870 3.151.500 0 1,495,8'9 t0,244.7<7
JllMl.AH ~.620,942 l!iO.S19 4~51,051 l&,322.!ISIP 5,<81,52& 4U12,&o~ 23,24:1,991 95,177,107
84
Lampiran 3
PERHITUNGAN DEMI< TAHUN 2002-2006
PERHJTUNGAN DEMx TAHUN 2002
>.kq JENIS TlllO'AAT PE~
TOTAL PEKERJAAN SDl<d- SMTP ~1.~ PT
01 , 318 1 Ol8 3743' 60 101 100.000 2 0000 0.000 31139 68 2b1 1oe.ooo 3 5.278 '034 ~7 527 26161 100.000
• 53737 20 1-S 22 !':?< 3 194 100.000 5 48524 21 154 26 '61 3 561 100.000 6 81386 13.130 5 227 02s: 100.000
71619 52 311 23 6(17 22- I 634 100.000
A q/ JENIS PEllERJU~
Sl!KTOR TOTAL M 2 3 • 5 6 718/9 \
1 7.069 2.6': 51.V79 )_211 "3,8:15 40,493,543 1ge,2s9 A¢,1I02.417
' s,_:g4 2.:w52 :n.3SO 5-030 f4.6'5 0 59l.6Q6 634.428
3 s1.~e~ •2.l36 859.4117 179.015 224,n6 2.•97 10.998,715 12.1ea.<eo
4 1,998 1,856 57.430 4.452 7,340 0 103.~1 11&.$!,;
5 27.640 25.997 74,632 •0.109 25,921 0 4,091,SG9 4.291,666
6 12.~9 28.587 325,866 18.183.902 448,161 0 l!e6,t70 17,11&6, 148
7 10.632 10,532 J.00,<U 30.870 63,787 0 4,235.906 4.891,99<
6 49,774 35,S50 565.361 64.594 163,ll07 0 116,•05 995,290
9 2,!10b.391l "·ZI• 2,.308,438 OA.757 2.9.'19,851 D 1.B~.841 10,028,506
JllMLAH .J,074,030 2112,7$4 A,A()6,6(W ff~579,9lt 3,991,922 -40,A!lf,OO! 22,185,842 91,5'7,166
DEMI< JENI$ TINGl\AT PEHOIO<IV.N
TOTAL l'El(ERJMN SD K•bawah SllilTP SMTA PT 01 •2,348 3t.897 t.152.,272 1,S.7,513 3.074,l)jO z 0 0 64,361 138,423 202,784 3 232.S8& 396,079 2.534.978 1,240965 4.408.609 • 8,909,499 3,~40,140 3,000,00G ~29.4~ 1 e,s19,139 5 1,937,046 844.463 1.088,2.64 142.143 3,9'91,922 6 ~?.!157,9151< 3,317.234 2.116.588 1CM.2S2 40i.4Pl,CM1
713;9 11,971,116 S,«>4,9t6 5,t39.60T l!-4,203 l2,8t5,8'2 JUll!LAH 68,0$1,664 15.336,734 111,1711.376 4,376,992 ~1.8'7,t66
85
PERHITUNGAN OEMk TAHUN 2003
Akq JfMS TINGJ<AT PENOl()ll(AH TOTAL
!'EKERJAAN St>Keb...,.li SMTP SMTA PT 01 1.292 0 821 'l8~ 61 227 t00.000 z 0000 0.166 27270 n"6• 100.0DO 3 s ero 843¬ SS«S Z9249 tOO.C>OO 4 •a 910 23- 414 168 :u1s t00.000 s 4< 160 24 179 'Z7 971 3684 tOQ.000 6 76177 t7.52! 6069 o.= 100.000
71819 46 008 26656 25676 1 GOO 100.000
A qj JEMS PEl<ERJMH
SEKTOR TOTAL 011 2 3 4 s 6 71819
1 2,0<16 246 25,044 10,999 17.!>42 •2.056, 188 76,219 42,1g1,684
2 4,048 1.783 43.51' 1,2711 ~J.1115 582 657,327 73:1,349
3 53.673 37,404 725,092 117..226 20?,9!7 847 9.8:>8.648 10.975.805
4 4,951 :2.000 36,tss IH7 1\,373 () 1~,037 157,1)65
5 2:1,130 21.978 75.01• 50,0'0 17,452 2863 3.934.)33 4.125.11)
6 22.229 32.229 275,273 15,'38,74~ 4:17.686 1,0£1 716.714 16.9~1 . .t34
7 15,602 13.142 27).8R7 ?&.167 50.528 7C4 •.621,445 4,9Q9,)75
e 57.Je2 31,564 595,119:9 73.581 301.!>06 2.8C2 237,151 1,3C0,28~
9 2,584,.5?a 29,872 2.'.l00.16l "·~ 2.~.562 •30 1.<89,737 9,352, 108
JUM1..AH 2,768,240 170,R23 •,348,782 15,78S,10. <,007,131 42,065,47i 21,659,361 t0,784.917
OEMk JENIS Tl>IGKA T PEltOIO!KAN TOT>.L PEKER.J.Ull s 0 11 • .,. ... 11 SMTP saffA FT o· 35,770 22,737 l.01~,815 1.694.919 2.1~9,240 2 0 ;83 46,&M 123,96$ 170,02, 3 168,;!90 3e&,882 l,M1,644 1,2.71,960 •.3'8,782 4 7,71().787 3,~53.006 3.809.775 491.~JS 15,TSS,104 5 1,789.S36 968.e99 1,121,074 147,620 4,00T.131 6 32,044,G15 7,37'2.,()64 Z.553,039 ill>.33S 4l,CH>5,478
1/8J9 9.97R,1Cl5 5,17),567 5,5$1.193 ~4$5 2'\,$,59,3&1 .IUMUH S1,70&,!G$ 18.267,467 1e,ua,123 4,172,831 90,1114,911
86
PERHITUNGAN DEMk TAHUN 2004
Akq JENIS TINGKAT PENDID1KAN
TOTAL PEKERJAAN SDl<.ob..,...tl SMTP SMTA PT
07 0824 1 227 3z.~ij· 6• 960 100 003
2 0.0('() 0000 32 270 67 730 100 300
3 ~ 069 8070 ss 438 32397 100 000
4 49 821 23139 23860 31~9 100.000
5 45 898 225'1& 27746 3.809 100.000
6 ·11139 17039 5 578 a 244 100 000
71619 4e.<Ml1 ?RROO 25072 1.928 100000
,\ qj JENIS PEKERJAAl'I
SEKTOR TOTAL 011 2 a • s 8 7A119
3.221 ',!147 36.003 5.156 39,G95 40.54&.643 11i.782 40,147,041
2 3,098 5,623 38, 187 1,, 13 28.853 0 961,084 ~ ,038,269
3 31,es1 39.187 818.042 108,718 237,508 0 10.071,222 1U06.252
4 2,373 3.138 se.ooo 1,087 10,437 0 159,381 231.391
5 32,074 21.853 77,058 30.8!!6 24,G62 0 4,369.049 4,506,871
6 ~~.71~ 2n,:ao 330,806 16.961.$22 6~6.012 0 1.009,688 19. 184.087
7 23,800 13.724 333.529 38.724 78, 195 c 5,011.2•3 5.499.215
8 48,810 60.64& 536.533 ~~.RC~ 267,3A~ 0 rev.326 1.126.500
9 2.~.124 2'3.646 2.367,599 31616 3381.61? c 1.463,318 10.229.7~5
JIJMLAH 3,141,399 116,946 4,390,759 11.232.694 4,904,932 ~.ll4J!,643 23,327.063 93,72Z,oJ6
DEMk JEHIS TINGK .. T PENDIDfKAN
PE,..ERJMN SO Keb<lwah SNITP 6MTA PT TO'TAL
D1 25,6BG 3e.ss3 •. 036.317 2,040.!!li~ 3,141,399 2 0 0 57, 101 119.M:; 178,'48 3 l79.54S 3&<,597 2,43'1, 129 1.422,491 4,3$0,760
• 8,585,4'36 3.987,5:14 A,111.751 5-17,902 17,232,194
e 2,251.143 I, 103.8~1 r.362,7~ 186,839 4,904,632
6 31.278.809 6,909,IY,;7 2,281,8!4 98,96• 40,545,e44 71810 10,82$,986 ~.20-<,896 5,8•8,5:16 449,655 23,327,06%
JUML#I 63,144,796 t9,5-98,4S8 11,112,43$ 4,880,:148 9S,722,D36
87
PERHITUNGAN DEMk TAHUN 2005
"kq Jl!"IS Tll'IGKAT PE.NOIOll(AN
TOTAL PEKEAJAAN SDKebawah SMTP SMTA PT 01 2126 1 161 32.222 !'.4 492 100.000 2 0000 0569 33.083 66348 100.000 3 3gg1 6 745 55922 31 341 100.000 4 48 7'0 23 121 24479 3690 100.000 ~ 45425 22.545 27299 4.731 100.000 6 76Q36 16472 8236 0364 100.000
7181& 46061 2ij lb3 25Ml4 1662 100.000
" qj .!ENIS PEKERJAAN
SEK TOR TOTA~ 0/1 2 3 4 5 6 7/&19
14.677 8,3•2 43,336 91.'t~l $7,,38 41.83-4,89 l 183,201 42.0.2,108
2 11,420 3.615 38,440 4.G07 31,7~ 0 723,202 811,342
3 118,582 $8,.o-Oo 526.437 374,<98 307.0.21 0 I0.2W.300 11,885,23$
4 6,99-4 1,397 41,818 7,078 IS,218 0 114.818 1Sl,81~
8 48,387 3&,030 83 100 38,587 21,3$8 0 4,21~.·~ 4,439,989
8 2$,723 211.~ 417.118 1&,1g2.~04 1,"80,924 0 1,145,567 18.988.&80 7 28,919 14,242 379.0~8 58, Hl1 120,9<4 0 4,978,776 6,5SO,O<l9
8 58.8&1 48,661 4146100'( 1ZJ,909 226,265 0 143,595 1,043.$58
g 3,193,116 87,516 ~.091,11434 HM,996 2.985.634 0 1.669.609 10,156,039
JUMLAH 3,506,657 292,047 4,064,812 16,9116,823 5,010.069 41,634.891 23,442,813 94.948.11•
DEMk JENIS TINGKAl PeHDIDIKAN
fOTAL PEKER.IAAH SDKebawah SMTP SMTA PT 01 74.552 40,6915 l,129.911 2,261,05 3,6<16,657 ~ o 1.881 96,61~ 193.767 292,047 3 162,2<7 355.48$ 2,273.!'1 •.27~.988 4,064.813 4 8,279.134 3,9ZY,~14 4, 160,737 ~27.143 16,996,828 5 2.275.84~ 1.129.528 1.~7,US 137,011 e,010,0f9 e 32,032,218 6,557,99) 2,5~f, 174 147,506 41.-,591
7181Q 10,602,708 6,271,65~ M78,90E 36~.5'3& 23.442.613 .JUMLAH 53,626,704 18.~6.9311 17,604, 14" 5,130,432 1)4,948, 118
88
PERHITUNGAN DEMk T AHUN 2006
Akq JENIS TINGl<AT PENDIDIKAN
TOTAL PEl(eftJAAN SD Kel>aWah SMTP SMTA PT 0\ 1 El75 1 076 30581 66.65S 100.000 2 0000 0000 26108 7389l 100.000 3 3 662 761.7 SS139 33.~~1 100.000 4 46&53 23360 25.946 3833 100.000 5 44642 24 226 26.0',6 3.117 1CO.OOO 6 77 '-41 16.919 5.611 0220 100.000
7/IJ/9 44 381 27 917 26065 1 628 100.000
A qJ JENIS PEl<ERJAAN
SEl<TOR TOTAL Oii 2 3 • 5 6 718/'J 9,:<6$ •,356 29,$96 27,949 53,S52 42,:212,0&9 169,071 •2,490.479
2 9,(169 9go 25,400 J,307 37,526 0 8Tl,IJM 948,0<IT 3 68,389 69.222 632,3"46 187,77& 410,404 0 10.267,093 11,e16.21s
• 3,1•5 1, 124 38.478 1.t,167 2•.880 0 12M63 :.?U1,9S7 s 39,98e 35,487 114,2&8 42.<al 33.403 0 •,125.656 •,391,' 64 6 38,29• 3'1.347 413,•19 18,798,352 1.17M16 0 1.174,551 '8.829.068 7 1e,6JS 11,?93 367,036 .,,300 112,•66 u 4,'129:33 6,486.372 s 91,523 38,8$6 533.114 122,721 264,J50 0 107,41)4 1,158,050 9 3.~9.7~ 64.002 2, 102.3<16 00,tilO ~.1M.503 0 1.495,6'19 10.244,747
JU"'-AH Mltl,942 2S0,819 4,Z58,051 18,J22,99U 5,261,620 42,212,&~ 23,2AU91 95,177,102
DEMk JENIS TIHGKA T PENDIDIKAN
PEKERJAAN SDllobowah SMTP SMTA PT TOfAI.
01 W,749 39,02~ 1,109, 144 2,416.020 3,.,26,94:1 2 0 0 65,481 185.334 250,819 3 165.207 325.462 2.3<6.756 1.418,626 4,256,051 4 7,647,871 3.8f3,8i'I 4,135,531 6Z5.647 1e.u2,990 5 2,348,&84 1,274.655 1.474.090 IS3.992 5,241,621 B 32.~5,529 7,142,002 2,aae."a 95 741 42,212,G-69
7/S/$ 10,319,030 6,469,51~ 5,059.019 378 427 23.245,991 JUNLAt< 63,147,269 19,094,06 17.658,410 S,288.787 tS.117,102
89
JENIS PEKERJAAN UTAMA:
0/1 Tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis 2 Tenaga kepemlmpinan dan ketatalaksanaan 3 Tenaga tata usaha dan yang se1anis 4 Tenaga usaha penjua/an 5 Tenaga usaha )asa 6 Tenaga usatla pertanlan, kehutanan, perburuan, dan perikanan 71819 Tenaga prooukst, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar
SEKTOR:
1 Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 2 Pertammbangan dan penggallan 3 lndustn pengolahan 4 Listrik. gas dan air 5 Bangunan 6 Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 7 Angkulan, pergudangan dan komunikasi 8 Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah
can jasa perusahaan 9 Jasa kemasyarakatan
KETERANGAN :
90
rr-- Perni __ ni_•"--···t- 7,oso L .. _2_.o.46_+- 3,221_~ '· __ 1_<1_.e_n ~ s._26_9-+---~~s I Pertamban~a_n_+- __ 5.2941 __ 4._.048--1i1---~_.098 __ 1-_1_1_,4_29 ... _0._0_69-+--14_2~
f-ln_du_s_tri .J-_5_1_,5_65-,. 53,673 37.581 118,582_ ·--~8369 i 652
Lisllik,Gss,Ait +--. 3.998 f -~·951_ 2,373 6,994 , 3,1M; I -~.'.
I 8an91111an i 27.640
1 23.730 ~074 , ~ 48,357 I ~39,986_ 8.93
Perdag;ng-;.;-· --~- -22.229 25,719 25.723 38,28-4 37.28
[ T~~sl)(ll'lasi, dll +-~0,632 j 1s:SOi 23.SOC 2a.919·t·- 19,538 16 7$
~ngan: dll ... ; 49,774 i. _!7·~ ' - 48,810 _58,861.] . 91.523 ' --=~~6:7~
I~ I 2,9()S.39S _ 2,584.5781 2,964,n4 3,1113,115 3,3'\9.758 ~-- 3 oo ,
l .. .....:'~_M.':AH I 3,07~'.~30 i 2,768,2~ ! _3.14~,399 3,506,657 3,626~42 J 3.BO I
I -200~ SEKTOR ·1 . 200;
Tenaga Profesional, Teknlsl, dan yang sajenis
JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN UTAMA TAHUN 2002- 2006
Lampiran 4
91
-- I -· .. ... r I T•hun SEKTOl't 2C<l2 2003 2004 2005 2006
I {%1 I
1 Pertan1an I 7,211 10,999. 5,156 91,721 27,94$ 57 52 i ·--····---- >-·· ·---. . - ··---·· ~- .... ····-·· . ..
-~ Pe11ambangan 5.030 1.276 1,113: 4.&J/ ; 3,307
I --~- · lndustn 179.015 117.226 106.71~ : 374,495 187,778 -·······--···· ·------· - --· ·-----I....- - •• ··-
Lts1r\k,Ga•,Air 4.452 007 1,0671 7.576 14,7()7 46.33: -·-·· -·----· ...
Bangunan 40,109 50.~ 30,85& 38,857 42.463 1.17 . ·-· ... .. ·- ··- .. - ---·~ ··•··
. P•tda9angan . 16.183,Q02 15,438,242 16.$161,522 16,192,504 , 15.796,952 -OA8 ~-- ···-- ·-- - ·-··
sa.1a1 I - ' Trsn~ortasi, dll 30,6?0 26,187 36,724 46,3SS 101)5 ! r-:--·--· ...... --- •.. -· . ··----i •
~
64,594 73.581 55.803: 123.909 122.721 18 00 ': ··-. ; . .. l
84.767 48.763 31,618 ! 104,998 8(),670 I 4,91 r - __. - ·-----.
16,579,939 15,765,104 17 ,232,584 ' 16,996,828 . 16,:!22,990 -0.31 I . -·- .. -· . I
Tenaga Usaha Penjualan
>---·-·-·---~· 340,2.eS
:n~a-~.-dl-1 --1-z.;:;~ JUMLAH I 4,4()6,509
.. --·-
Traosportasi. dll
---· ···---~----+----<>--- -0 82 ·. lndustri . -~· . 659.297 :-----+----
1..Jslrik.Gas.Air 57,430 -····--.. ·-·· ··- ·- Bangunan .i 74.6J2
Pert~mbangan >------ .. - ·-- -------------+----+-----;,
1.€4 I
.a.e1 ' ' :>fl,044 36,003 4-1,335 29,59~ .
43,511 ! 38,187; 3G.440 .25,499 .... - -- --··
725.092 616,042 526,437 632.,346 . ··-· 36,898 : 55,0061 41.818 . 38,478
·I- 63.106 . 75.014 77,056 114,156
- 275,273 I 330.806 i 4171\8 413,419
----- 325.856 Perdag .. ngaf'l
--1----·-
t1,979 Peltanian
2005 . ! . 2006 -·· ..
Z004 r 21103 ~----- ~--- -- . ' SEKTOl't I 2002
Tenaga Ta1a Usaha dan yang sejenia
92
430 0 0 ., 0.00 .
65,476 48.541.643 41,634.8•~[~2.212,uil ~
ooo_J Q, 0 0
1.001 .. -f-
Petdaga'lgan o: . .. -c-1 . Transportasi, dll <----- ......
' I{ euarcia1>, dll o· ·--- --
JaSlol 0
[ __ JUMLAH 40,496,041 42,0 ···--
------ I•• ··--·------------
SEKTOR ' 2ooi I 2003 I 2004 f 2005 I 20<IG rrr~ - Penanl:.ln_ ' 40,483.:::f 420~.t~-~--4\l,545,643 f 41,634,891 42.212:689 0.8=
Penambang<m ~ o o oo
lnduslri ! List;~Ga-s.-A-,,-1------' o !· B;.~gunan O ·. 2.863 i -0- -- o
- --- 0 o i o OOC'
--104--i-- ~ -··-·-~ - • _o_, __ o.oo : -··- .. -----'-----l--
Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan
I 112,486 _26 2.!_J 264,:>SO 12.32 :
3,151,503 1 01
5,2,61,620 . ·;:;?] ·-- ---
120,924 i 78.195 Transpol1S$1, d!I 63. 787 50,528
~Ke-u-an-ge-~:~1-1 -- 163,607 301.00S 1 267,390 2.26.285 ,
2.999.~5~----2,-948-.5-62-'-i-_3-_:_38_1-.s-12-·t·2:~:_5-~-+-· _,_ __
1 3,9~~:9~~J _ 4.007,131 I •. 904_,,_32 __ 5_.01_0:0_6_9
44::161 , 437.086 r 836,072 ,-.,-80-.9-2-4+-1-.-17-3-:;ro-,s- ---;-~3;j ····· -----l~---1-----·-- ··---··--.
I ng
. ·- --r .... -· ·--. I ···-1--··· r f Tahuri · SEKlOR 2002 2003 200A 2:005 2006 fo/,I
Pe11ania11 !
43,8:1.5 17,942 1-- 39,695 67,933 ! 53,552 4.44 ····- ·······--· -·-·-- -· f'ertamoaigan 14,6!lf. ·--~~151 28,8531 31.100 37526
"~ -1 ---
410,404 J lnd(JS(ri 224,735 202,917 237,505 357,021 ::·:~- .. '
I ·-- ..
U5tr!k,Gas,Air 7,340 $,323 10.437 I 15,218 24,880 ~--- .. ··· ·---#. ~- :-··--·- 1....- ·-·
Sa unan 2 921 17 462 24682 • 21 355: 33 .7T
Tenaga Usaha Jasa
93
· PertarJisn 196,25_9 __ 76,.2i g-, __ .112, 7132 ~83 201 I 059.0.71 . _ -3 791
~'.'.'bart~ll 583.E96 657,3271 961.084 !723,262 87',650~ 9871 u&tri 10.998·,;,s 9,838.648 10,011.~ / 10.250.300 !-;-0.2~;.~ I ~35
'. UWlk,G~tAir . 103,681 _ _20~087 159,3~- 114,8161 125~ f-- 4 2~
, Bangun~ L,097.3691 3.!l34,0:l3 4,369,CMl 4.2.~3.485: 4,1;~+-. 0.14_
~rel~~=-~;;-~ aa~.970' ,,~'.:2-~ 1.009.6881- _1,1'6.5671-~.~:4.551 '·-~~
Tran~~rtasi: dll 1 4.235,~61 4.~11.4451 5,011,2431 4.97~:~'.6: 4,929,133 3.27 ! _ Keuangan, !Sii I 1~6,405 ~~7,151 169,:2~. 143,555 · 107,484 ··-.·-~:~.-.53~3:~.
[
ea~_1.~B6,8~1-; 1.4E9,73~ "1,463,316 1.589,609 1,49.5.·849 ; ~
JUMLAH 22,895.842 I 21,S59.361 ~ 23,327,063 23,442,813 23,24S,991 • -· ·-·- ... -··--- ··-~----·
Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar
SEKTOR 2002 2003 2.004 2006 2o~S--·l r IT~hun
94
i Pertanian 1.25 1 0.14. O 87' 2 17 1 74 --Penambang~n ···- j 1-16"t-· - 1 ~I ~--- 1.24 I --- . O 39 i I stri =·:----1._:-- 7:0~1901 . -rusr . 23.42C- 2351
1<,Gas,A1r I o sa I 1 1~ 1_1_!1 ; o 48 i o 4s • • Bangun~n __ ·-. _1__-~~82~, 12 -r 12.35 I __ 191~91_99_1 ·. 11~-~49J L!.erdagangao _ J_ 1410 . 18.87 11.46 ~ v
[_~nsportasl, dll . !l 19 6 04 7 76 4.88 · 4 70
~~;~gan, d_ll _i17.53_'.-- 1848 0-~. 16.66' 1549 • J Jas~---· __ ~s3: I 17 ~9-~-- ~:67 J 29.97 _. ~5 !_~
. JUMLAH _ _:ioo 1. . 100 l 100 i --~ . ---- _10~ i
Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan F"" - - -·i----,--- 1 SEKTOR , 2002 1 2003
ioo2-l - ..
I ··-· ... - SEKTOR 1003 2004 200$ 2006 '
Pertaman 023 0.07 010 042 ~i:-1 !--· .• ···-- ·- .. ....... ·- I Fertambangan i 0 17 0 15 ! 0 10 0 33 i ~- ---·· ·-··-. ··- f .: 1891 ln<l'Jslri 168 194 ! 1 2() 338' ---- ··-·--
0081 - . Listrik, Gas.Air 0.13 018 020 0.09 - ·-·- - ~
Tenaga Promional, Teknlei, dan yang sejenis
DISTRIBUSI PERSENTASE PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN JENIS PEKERJMN UTAMA TAHUN 2002-2006
Lampiran 5
95
.. .... ~-······---·· SEKTOR 2002 2003 2004 2005 200& '
0.01' ~ ~~-1-- Pertantan J 004 0.17 -····· _,,,, __ ,,, . ... - ..... . 0.01 !···- 0 01 ., .
. . Pertambengan . 0.03. 003 002 ·- .. ··-- .... "-t· lndustri 1.06.l 074~ 062 2.20: 115 .._., ...
' . ----·•"· Ustnk. Gas,Air 0.03. o 01 . o 01 I ~;+ 009 ··-·-·t- -···~--- .... ---·-··- . "
Tenaga Usaha Penjualan
Listrik, Gas.Air L----------·-··· __. .... --·------1-- ---~
Bangunan 1.69 j 1 72 1.75 ' 2 04 2.68 j -···-··. ----··· ···----;_- . ... I . ---···-- Perdegangan ~ 6.33 7.~31 ..... ~6 9.71 ! ~ransportasi, ~I-._ .. --~-~J.:.~· __ s_.2_3-1 7_60....J....j 9 32 8.62
13.70 12 22 . 10.96' 12 53 · Jasa 52 39 ~2.89 I .. r ·-J-UM_L __ ~ .. _- ·- __ ~ . ... 100 · · .1001 100 ·--··10~1 . 1001
; Pe11ambangsn ---+
lndustri
---···-··--+-- Pertanian
J ··- l2oil5 r 2002 2003 2004 2006 1.1al ooo+- oa2 I 1 07 0.70 J
,::1 ':~: --.--- ···-
0 87 0 90' 0.60
14 03 ---=:22 95 t - 14 86
1.25 1 03 0.90
SEKTOR _,, __ . _ Tenaga Tata Usaha dan yang s&jenls
96
! P_:rtaniar .. _ 99 9_9~ __ 99 '17~j_ __ 100000 100000. __ _200.000 i
I Pertam';)angan
li;;;;;t;i-- ·· . ---- o.0061 o 0021 o ooo I o ooo o.ooo l_:ismk,~~.Air ·· 1 · · _ ?_ ooo I · --·-;·~ o:oooJ O.oo~ ·· · o oo~
~angunan o.ooo : 0.007 ' 0.000
1.
0.000 j 0.000
~~r:j~g;~gan ·• ·· ~00 I o 0001 o ooo _ o.ooo • --· ·0.000·1 !rra .. n .. sportasr, di! .... ~· -~00 I 0 ~-; --·· ~OOQ 00001 · 0.000 ! I K;uangan, dll ---+-- o.~ n.007 - . - 0°000 - -o-:000 ·--_··· c_.ooo I ~--··· ... -+- 0.000., 0.001 0.000 '. 0000 __ ~
r -JU_AtLAH . --~o_o_:_ ·100·1· . 100L_ 100 I 100 I
Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan
seKTOR -·- 1-201i21-2003 ·- r· ™ r 2005 T 2006
-·----- ·--- .. ~ -·- I --· T SEKTOR 2002 2003 2004 2005 2006 . Perlan1ao 1.10 045! 081 1 36 ~ 1 02 ~--··-··--~-- -··
·)5S I .. ···- Pertambangan J O 37 059 063 o. 71 'i I . ·--1 5 ···- .. ···- - ' 06 71 7
Tenaga Usaha Jasa
97
t~~--~-un_a_n ._l_ . ~-79_0_. ~a._16_·,..., __ 1_a_1_3._1_· __ 1797_!_-·. 11_~51 · Perdagangan 3.79 3 31 4.33 I 4.89 , 5.05 , ==~" -:::·~~';-:_I ·:;;; 2_:-.:~-~--l---·-_ .. -_2_:-·:-:-I
Jasa 7 41 6 i'i'! I 6 27 7 21
1
6 43 ·
1------i-··· - "'100 .... ,.,_1_0~· I .. ~u_M_LAH ·---·- ... 1~~-- -- _100 .J. ----1~.. . ~
:- SEKTOR -··- .- . ····-···· ·- ······-- 2002 2003 2004 2005 2006
' Pertanian 086 036 048 0.78 '. 0.68
.. . ~-- ····--··- Pertamban9an ' 2.55 I 303 4 12 3.09 3.75 I ..... .... .. -· ... lnduslri 48.04 4542 43.17 43.72 44.12
.. ··- .... - .. .. .. ~· - •• •-I
'. L!stnk,Gas,/\ir 0.45 I 049 0 68 049. 054
Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar
98
Pendidikan SMTP
Teru.Ea Pertanian 32,9117,960 32.044,0'16 · 31.276,809 ·, 32.~.:.!18 32,605,629 .() 21 I ••• ,... ,.._____ _ __ ,. ··----!-- -----
1 Tenag~-~~~~$1 11.977.116 9,918,105 10.~~3.98~ 10,802,708 10:~~-9~030 I ·2 771 L_. JUMLAH 5&,ost,564 ~.~·.s~~- j 63,144,796 I 53:s2e,104
11JJ,!•:.:211_9_.l __ ._1._o.._,I
-···--··· ·······-··· .. ·- ·-··-· ······----,-,·· Jenia Pekerjaan 2002 I 2003 2004 2005 · 2006 ! r I Tahun
(%)
Goleslonal 42,343 35,770 2b,860 74,552 -~0,~9-~ . 6.69'
"i ··-·· ..... 1---·--- 1nsn
I 0 0 0 0 0 ··-- o_/ ·- f----'·. .. ·-
Tata Usaha 232,588 166,290 179,543 162,247 165,207 -5.79 ! ... ·- ....... .,,_ ... - Tenaga Penjualan 8,909A99 i 7,710,767 8,51\5,436 8,279,134 . . .!..:.64:.s10 I ·2 83 ..... •o•H-"O' 00 ·--·· '
2,348,8~--~ ~~-- TenagaJesa 1,937,046 ' 1,769,538 2,251.143 2.276.845 ··- ,__ ·····- -- ---·· ..
Pendidlkan SD K• Bawah
JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2002-2006
Lampiran 6
99
I Tata Usaha 1,240.965 ' 1,271.96611.422,>191 I 1.2~18,626 2.86
i;e~~~Pe~-- - · s20::w :--~~~e · .. -~1.oo;~;,1~~~~~r:· ··· 3e3 j Gena~aJasa 142,143 147,620 186,839 I 23~.~11 j '63,992~-~
l~naga ~~rtarni.~... 104.~52 96,338 llS.964 ~47,506 96,74t -1.44 [·Tenaga Produ~s• 374,20J , J46,495 _ 449,655... ;8:,;;9 3;-;;;27 . --~~2i.J 1· JUMLAH -· _ -~37t,992 j 4,172,831 4.866,3'16. 5,130,432_L~'.286,787 4.1~
Jeni• Peke~~~;-i ...... __ ...
r l'tatiuill I 2003 2004 2005 200il (%1 ' ' l .. Profesional - !:8~7,5131 1,SQ4,~19 2,040,650. 2,261,49£ . 2.418,02() 618 ..... _, ··- ----- .. ···--· .. .. - -· i Kepemimpinan l3$,423 i 123,356 : 119,845 193,767 185,334 0 i ..... ·-·. . ........ .... .. . .. '
Pendldlkan PT
__ ~52.272 l 1014,815 I .1:~36.3_1_~ I •. ,29.911 l--~09,144. -01.:.05i
l:Kepem1mpinan I 64,361 · 46,584 ' 57. 101 : 96.619 ' 65.484 ~
Tata U•Ghe .11 2.~.:7~ _ 2,541'.644 L 2:43~-;,27~. ;;;_i· 2,3.W,756 ... -1 48 -I Tenaga Pen1ua1an 3,300,601l 3.80\l,775. <, 111,n;i 4,~60.73? 4,235,501 2 29' I ~en~ga-Ja_c_a .. ·-+--1._~_· 2~ '-1~; 1-1.0-i-~-·· --1.-$2,796 -~ ~-; ,3-67-.6-6; ~7.4,09~1- 3
: _Te_na_g~ :_t_na_n_•a_n_ '· • .'.~:"' j '·"''"" I · '·'"·''~'"-"' '-"'·"' , ---"-" I _Te_n_ag.~ _Pro_du_k_s'-i-. .. 5.1~~07 I 5.561.1~3 .... 5.~6.526· I 5,97RroA .. 6.059.019-t----3-56 ·
JUMLAH 15,876,876 16.~,1.23 17,112,436 17,604,1.... 17,5511,410 2.2>1 i ···------· ---···-· - .. "--~-
2006 2004 2005 2003 2002
P(()festonel
Pendidikan SMT A 1·-··-- i Jenis Pekerjaan
100
. I
_3742 i 3400 I 100
Jenis Pal<eljaan 2002--! 2003-r---2004---, ··-2005 ;·-- 2oiifll j Profe:.ional . I __ C ~1 l · -~~2_1 __ ~ 21~1 ·---~22 ~ .. . ~.:oJ i Kepemtmpinan I o 00 0.00 : o 00 0.01 ' 0 oOl I Ta!ll Usaha ... . . . - 2.00' -2o· r ... 1 ;1-·-, ;~ -1 .,, i
531 6 08 . ·-- - -· --·-·---- -
Tenaga Pertaman , 34 67 ; 40 .. :81 37 1~ 1--· ~~- I T~~a~~:-~.: .. d.LA_·~-k~1- - -·--IL.. ·-· ;s_1:_: ·i~.· 31 a2 33 36 sa
741 - 10~ - ~·-= ;~~ .: ~10~ --
Pendidikan SMTP
' rrofesional o.os ; 0.07 . 0 05 ~ 0 11
/··~::e~Z~,an _f - ·::~ t-~::j =- -~: i. :·;H-::;! ~T_e_n;ga P~nju~:an J .. 1.:_s~ r-·- 14~1: -- 16151--- ·15.44 _ _2439. ITeragaJ~~ ---1- -~-6_· 342_( ~24_· 42~ 442
I Tenaga Pertanian .-!-. 58.79t-. 61 s+ 58 86: 59,7~ ..... ~1-~ I 1 Tenaga Proauks1 21 :l7 ·- --2:_~~ . _ 2•J .::.i_ 2~. 14 L_.29 4~ J
l_-Ju;~;;; --'-- .. 1~~·- 10o_L __ 100J 1_00_1 .. ~
_____ .,____ -----· 2002 2003 2004 2005 2006 1-Jenls Pekerjaa11
Pendldikan SD Ke Bawah
DISTRIBUSI PERSENTASE PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2002-2006
Lampiran 7
101
. -----.,.. -----·--. -- Jania P&kerjaan 2DOZ j 2003 2004 2005 2006
Pendidikan PT
·--' ··-· ·--- ·-·- ,---·--· ~-- Jenls Pekerjaan 2002 2003 j 2004 2005
Pendidikan SMTA
102
·- -·· i 2001·1 I -···- .. I
___ .. I
.. _. Sektor
2008 1-- 2009 2010 2011 ! . .. I ~ ~r.anian 44.48 ·. 4~~ 43.43 42D4 I --- . 4123
- Perlambangan -+ '09 1 1.8 129 l 1.41 1.53~ 1nclusln '.198 11761 11 53 11 28 11 Ot - ·- ' -- L1sllik.Gas.A1r 024 0.27 031 036 I 044 -
455] I
• Ben9unen 4.:;5 450. 4.44 l 4 37 ~-- -· -· ·2oo6 r Z04eJ- Perda9ongen 19.77 2101 2174 . 601 I - ····-
Transportasr, dll 5 BQ 612 6~21 6.30 _,, Keual'gan, dil 127 1 s~ · 139 146 1 54 --· Jas& 10.70 10.62 1052; ;0.39 1023
Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 I --- -- . -·
Distribusi Tenaga Kerja
20011 -,-2010 ·--.
Sektor 201)7 2008 I 2011 Perlanian 42,865,983 43,248,464 43.64~.229 44,07.S,705 ! 44,544,104 Pertambsngen t,047,134 1.158.552 1,284.288 1.426,767 1,5811,986 lmlustti 11,550.557 11,499.694 11,4M.S05 11.447, 173 11.450,245 ·-· LisUJk,(33s,Air 229,242 259,782 303,757 367,330 459.576 Bangungn 4,417.562 •,445.a!!1 i 4,476,007 4.509,043 4,544,314 I - -· l'erda9angan 19,0~3.866 19,614, 199 20,352,23'. i 21.3:l~,149 2:l,602,593 - - Trensportass, dtl 5.678,876 5,68l\399 6,091.653 6.313,440 6 $4ti 661 I ·- ··- -···-~··
I - -.- . . I l<cu&ngan, dll 1,221,040 1,294,638 1,360,665 1,480,842 1,597,436 ·. - f -· ·- - 1- .... -·- JaGS 1D,312,Ba7 10,386,208 10,464,S4110,549, 124 10,638.346
Jumlah r 96,377,0119 J 97,787,868 99,467.577 101,494,17~ 100,972,743 --- --··.
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA PER-SEKTOR & DISTRIBUSINYA DI INDONESIA TAHUN 2007-2011
Lampiran 8
103
Lampiran 9
PROYEKSI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA BERDASARKAN JENIS PEKF.RJAAN UT AMA TAHUN 2007-2011
Tenaga Profesional, Teknisl, dan yang sejenir. Tohun r I Tatiun
Sel<tor 2007 2008 2009 2:010 291' (%)
Padon/an 9,B4Q ~0.466 t 1, 121 1t.S17 12,557 626 Pertembaogan 10,362 11,640 1:1,529 15,4!l9 17,663 14.26 lndus\o 72,825 77,571 82,627 68,012 93.748 652 llslrik,Ga•.Alr 3,011 2,882 2,759 2,642 2,529 ..4 27 Btu}9U••ii1t 43,558 47,449 51.688 ee.aos OT,335 893 Pentagangan 49.810 00,378 93,866 128.861 176,SM 372~ Tra'\oporleot. dll 22.811 :/e,633 31,095 3$,304 42,386 1875 Keuan9an, dll 106,676 124,806 145,74i 17(), 11l1 1\ltl,742 1fj 78 Josa 3.452.222 3.557.6~1 3,666,650 3.778.807 3,8ll4,3flli :l 06
JUMU.H 3,771,326 :l,9~7,846 ~.099,079 4,28&,398 4,!I00.2$4 3.&
Tenaga Kepemlmplnan dan Ketatalakeanaan
Soktor lehun r/Tehun 2007 2008 2009 2010 20H (%)
Perlonian 4,978 ssso 6,500 '7,432 8,495 '4 29 Per.ambangan 875 773 664 604 534 ·11 62 1Mu91/I 63.~47 6Q,CM8 74,556 S•),503 86.925 7.98 l1st:lk,04is,Air ',O!:i1 964 921 661 606 -613 BanRunan 38,051 40.823 4~.797 4'3.98~ 50412 7 ?.9 P&rdagongan 35,731 37,171 38,669 4(),227 41,84-0 403 Tra'1SP<)<tas1 ull 12,076 12,3611 12,6152 12,965 13,276 2.4 Keuangen. dll 39,581 40.317 41.067 41.632 42,610 1 85 Jssa 67 ,.441 70,339 73,3'3Z 76,C-15 79,604 4~
JUMLAH 263,731 277,511 192,221 307,919 324,710 4.74
Tenaga Tata Usaha nan yang sejenis
Sektor Tahun r/Tahun :?007 2006 2009 2010 2011 (%)
Pertanian 4,97e S,690 6,503 ?.432 8,495 14W Pe11ambangan 875 773 se4 6Q4 5S4 11.62 Indus In 63,947 69,040 74.500 60,503 &(;l,925 7 38 Lislfl~,GO$,Ar 1,051 964 921 661 806 ·643 Bang~nirn :lS.IY.>1 40,823 43,797 46,988 ~0.~12 7 29 Pordagar>gen 35,731 37,171 38,609 10,227 41,848 4 OJ Transportas1. dll 12.016 12.365 12,662 12.965 13.276 24 Keuangan. (Ill 3S.5B1 40 .. 117 41,067 41,832 42.610 1 86 J3S3 67,441 70,339 73,302 76,515 79,60<1 43
JQMLAtl 2&3,731 277,511 292,221 307,929 324,710 474
104
Tenaga Usaha Jasa
Soklor Tahun rl Tahvn
2007 2008 2009 2010 2011 {%1
Per1:1Jr.1an 66,llZS. 58,412 61.005 63.712 613,541 444
Penembanoan 4~. 187 64.472 IJ4,506 110,765 14IUM 31.07 lne1<11lr1 476.217 ~57.235 649.310 756,596 881,614 '652 Llstrl~.Gao,Alr 36,770 S4,3•3 80,314 118,606 115,420 47 79 Ben~urian 36,332 37,371 39,S29 41,811 44,ZZ4 ~17 P&rdaoano~n 1,553.~116 2.ose.221 2.72.1.826 3,802,888 4,769.153 32 31 TraoapOl!as•. clll 129,682 140,461 172,282 109,58:1 228,912 15.27 Keuangan, <l'.I 296,906 333,471 374,r.38 420,664 472,470 12.32 Ja .. 3,183,366 3.?15,55? 3,?4~.063 3.2RJ.$03 3,314.075 1 or
JUMLAH 5,818,75S 6,526,537 7,431.l72 6,594,026 10,097,594 &.36
Tenaga Us aha Pertanian, Kehotanan, P&rburuan, dan Perikanan
S&ktor Tahu11 r/Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 (Y.)
Pertan1an 42,571,116 42.93?,!){15 43,297,124 4~.664,759 44,03S,51n 0.85 Pertambangan 0 0 0 0 0 0 lndtlslli 0 0 0 0 0 -20 Llslnk,Goe.Air 0 0 0 o 0 0 Bang~nan 0 0 0 0 0 0 Perdagen9an 0 0 0 0 0 0 Transportasr. dll 0 0 0 o 0 0 Keuan90n, dll 0 0 0 0 0 0 J11 sa 0 0 0 ) 0 0
JUMLAH 42,~71,11$ 4%,932,585 43,297,1i4 43,684,769 44,005,515 0.8S
Tenaga Uaaha Penjualan Tahun rl Tallun
Se~tor 2007 2008 2009 2010 2011 (%)
Pertaf"lfan 44.022 69,342 100.226 '17Z,048 271,004 5752
Pertambangen 3,080 2,869 2.672 2,•89 2,.319 -665 lndustri 169,610 1SH.47J 193,347 195,240 197,151 096 Listnk,(3as1Ait 21,608 31,0\9 46,269 67,700 99,075 4633 Bangvnan 42.,962 43,-466 43,9'7 44.~93 45,01& 1 17 Perd:igan93n 16,721,412 15,64t3,Z34 15,571,415 15,496,954 15 422,849 -0 48 Transponas1. dU 51,047 ~6.178 6\,625 68,040 74,879 1005
Keuan()an. d11 144.808 17J,670 201,623 237.~10 280.128 16 J .. a 84,636 BS,795 93,159 97,73$ 102,541 4.P't
JUML.AH 16,SOJ, 191 16,300,U7 16,323,5!3 15,382,617 16,4S5,561 -0.31
105
·,
Tenaga ProdukSi, Operator Alat-Alat An9ku1an, dan Pekerja Ka$ar Tallun r I Tah11n
Sektor 2007 .2008 2009 2010 2011 (%)
Fertaman 153.042 14'1,242 141,6¬ 22 136.294 131,129 -3 79 Pertambaogan 957.661 1,052.151 U55.965 1,V0,02• 1,395,331 9.67
lnd·Jstri 10,118,776 9,982,319 9,847,703 9,714,901 9,533,691 -135 Listrik, GasJ\ir 1J0,863 1 :ll},387 142,143 148,143 154,396 4.22 Sangu""'1 4,131.268 4,136,958 4,1,2.656 4,148.361 4.154 075 O.H
Pe1da9ang2n 1,2<7,SC\1 1,347,145 1,442.732 1.545.102 1,S54.735 7 1
Transportlisi, dll 5,000,469 5,257,!l85 5,429,1~ 5,606.8.56 5,790.374 327 Keuangan,dll 105,836 104.214 102.617 101,044 99.495 ·1 53
Ja~a 1,460,412 • •. 4u.e1s 1.392.007 l,359.060 1,325,$1>3 -2 37 JUMLAH 23,406,219 ~3,589,31G 23,1'6,6611 24,029,782 24,290.m 0.31
106
Lampiran 10
DISTRIBUSI PERSENTASE PENYF.RAPAN TENAGA KERJA DI lNDONESIA BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN UTAMA TAHUN 20:)7-2011
Tenaga Profesiona1, Tekni!ll, dan yang sejenis Toll<m
Sek tor 20l}7 2008 1009 2010 21111
Penanian 026 027 027 0.28 028 Pertambanoan 027 030 033 0.36 039 lndustri 1 G3 197 202 2.DS 208 LislnK,Gas,Air 008 007 O.C7 o.oe 000 8;i:ngunan -. 15 1 21 1.26 1 31 ·.36 Perda9angen 1 32 1 74 229 300 3 03 TrensPOrtas1. dll o eo 0 611 0 16 085 0€4 Keuanoan. dll 2 83 3 18 3 56 3 Bi •42 Jasa 91.&4 90.58 89~5 88.12 86.54
JUMl.A}1 100.CO 1co.oo 100.00 100.00 100.00
Tenaga Kepernlmplnan dan KetaUl1aksanaan
Sek!Dr Tahon
2007 200• 2009 2010 2011 Pertan1an I &9 205 223 <? ~ 1 2 ij~
Pe-U.mban911.n 0 33 0.28 023 020 oie lndustn 241~ 24.84 as 51 26 ,~ ae 77 Listrik.GM,A11 040 035 032 028 025 Bsngunan 14.43 14 71 Mgg 15 28 1553 Perdagangan 13 ~5 1339 13 23 130~ 12 89 Transponasr, dll 4 58 446 4 33 4 21 ~.09 Keue,.gen.dll 15.01 1<1 53 1405 1358 i3 ·2 Jasa zs 57 25.JS 2511 24 tj~ 24 58
JUMLAH 100.00 100.00 100.00 100.00 1on.oo
Tenaga Tata Usaha dan yang sej•nis
Seldor Tal\un
ioo1 2003 2009 2010 2011 Pertaneal'\ 0.64 OS8 053 04Q 0 45 Pertambangen 061 062 OG4 065 D<S6 Indus tr. 14.78 14.69 14 59 1448 14 35 List"k,Gas,Au 0.85 079 0 ?4 0.69 065 8aflgunan 2 98 3.30 3 tl6 405 4.46 Perdagangan 10 27 1084 11A4 12 06 12 70 Transportasi, dl! 8 79 895 910 9.24 9.38 Jc;auanga". dll 12.42 12.31 12 18 12.05 11.90 Jasa 48.67 47.90 47.11 4629 4543
JUMl.Ak 100.Q() 100.00 100,00 100.00 100.00
107
Tenaga Usal>a Pertanian, Kebutamm, Perburuan, dan Perikanan
Sektor Tahun
2007 2008 2009 io10 2011 Pertanian 10000 10000 100 0() 10000 1()0.00 Pertambangan 000 000 000 000 000 J11dua1n 0 01) 000 o no 0 (IO 0 r.o l.Jstrik,Gas,/lir 000 000 0.00 000 000 6"n9ur13n 000 000 000 0.00 000 P<ndagangan 000 000 000 000 o co Trangportaai, <!II 000 000 000 000 0.00 Keuangan. dll 000 0.00 000 000 000 Jasa 000 000 000 000 000
JUMLAH 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Ten11ga Usaha Jasa
Sektor TJhun
2007 2008 2009 2010 2011 Pertanlan 09e 089 0 82 074 068 Pertambangan 0.86 0.99 1.14 1.29 1 44 lndustrl 822 8.64 8.74 880 8.73 L1•ll'lk, Gas.Au o es 0.83 1 06 1 38 1 74 Bllngunan 06' 057 053 049 044 Perdag~ngan 26 70 31 51 3663 ~1 D~ 47 23 Transportas1, oil 223 22!!1 2 32 2.31 2 27 Kevangan, cMJ 5.10 5 11 504 489 -168 Jasa 54 71 4927 43 71 Je.17 3282
JUMLAtl 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Tenaga Usaha Penjualan
S.ktor Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 Pertanian 027 043 067 1 os 1 6" PAr.~mbangan 002 002 002 0.02 0 01 lndustrl 116 1.17 1 ia 119 1 20 Listnk. Gas.Air O.!J 0.19 028 041 o eo 8angunan 026 0.27 ().27 0.27 0.27 Perdagangan 96.43 95 9B 9539 94 !>9 93 so Tranoporta&f, all 0.31 0.34 038 0.42 045 Keuangan, dlt o so 1 06 1 21 145 1 70 Jaaa 052 0 54 0 67 060 062
JUMLAH 100.DO 100.00 100.00 100.00 100.00
108
Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar
Sektor Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 Pertar.ian o es 062 060 Q 57 054 Pertambar.gan 409 446 4 tie 529 b 14 lndustn 4323 42 32 41 .311 40•3 39.48 Ustfik,Gas,Air 0.56 058 060 0.62 064 Ban~unan 1765 ·7 S4 17.41 17 26 17 10 Potdagangan 5 37 5.71 800 643 681 T1anspo1t•ai, d·1 21.75 2229 22 B1 23.33 23.64 Keuangan, dll 045 044 0.43 042 1),41 Jaso 624 6.0-4 585 566 546
JUMl..AH 100.00 111-0.00 100.00 100.00 100.00
109
Tahun rf Tahun Jeni• Pekerjaan 2007 2008 2009 ' 2010 2011 ! (%)
! Profesionar 3.771 31.5 3,927 .848 1, 4,099,0?rl 4,21313.3911 4,500,2i;. 3.6
-· 4 02 % f 412. % ·-
3.91 Yo ' 423% 4.33%'
I Kepem!mpiflan
-1-·-- -·-·-- .. - 263.731 277.511 292.221 307,929 324,710 4.74
027% 028% 029% 030% 031 % 4,242.162 4,233,:l:lb 4,4!21,5!?8 4 ,2:.:tl,U63 4,226,8:.!0 ·D.68
Tata usaha ,_ .. _. _ _ .. _,._ ·-- --·--
4 40 o/o 4.33% 425% 4 16% 40'/ %
16,303 191 16,300,847 16,323,513 16,382.M7 10,495,~I .0.31 Tenall" PtHlJUuf~n ·-·- --- 16.92% 1667% 10 41 'lo te 14% 1687% -· .... -· . - .. -·· .. _ .. -· "' -· - . .. -·-· -- .. -· ..... ·---· Tenaga Jasa
6,818,765 6,626,637 7,431,372 8,S04,G2~ ~097,504 1.-. ~ .. 604 % 687% 7.47 % 847 % 9?1 %
, .. _ ... 42,671.116 42,1132.585 / 43,2Q7, 124 43,864,75Q 44,035,515 0.85
Tenao11 Per1aM•n 44 17 % 4300 y. I 4;; 53 % 4302% '2.35 o/:o - 23,4116,2?9 23,5il9,.116 2:l,796,66Sl 24,0;>P,7EQ ~4.290.290 ' 0.31
Tenaga Produksi 2429% 2412% 23.92 % 23~% n.36%
L JUMLAH 96,377.175 97.787,944 9~:467.653 [101,494.250 103,972,819 ) 1.58 - ---
RINGKASAN PROYEKSI KE8UTUHAN TENAGA KERJA & DISTRIBUSINYA (%~ BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN liTAMA
DI INDONESIA TAHUN 2007-2011
Lampiran 11
110
r/Tahun (%)
f) 18 I}
2 65 3.63 307
·144 023 4.16
t ! Tahun 1%) -0.75
0 -148 229 76
2 aa 358 2.2•
rl T•llun 1%) 44?
0 -365 284
10 19 666 4 01 4.89
2011 3.262,801
185.334 1.633.690
747,819 190,197 89,970
3ij2,71B 6,4t3,128
:1.D11 1,068,248
6$,<la4 2.177,609 4,742,!i86 2,125,895 2,663.940 7,2.23.283
20,061,045
2011 48,573
0 273,269
4,386,GQS 2,07(),480 9,9!i3.343 7.901),5(;!1
24,629,838
rl Tahun 2011 1%)
n.149 a 6~ a o
1n.5eo -~ 79 6,624,5:lol _, 63 2,892,599 "25
32,258.349 ·D 21 8.967.432 ·• 77
Sj),951,533 .f.O'
111
201D 3.073,013
185,3:>4 1,586,215
721,510 1es.1m S1,285
3B1,~56 6.226,420
2.010 1 ,076,3Cwt
65,484 2.210,434 4,031;,531 1.975,778 2.6r.2.0~3 6,973,779
19,540,333
2010 18,41)4
0 2.80,503
4,265,582 1,879,037 9,314,003 ·r.~&5,723
23,381,402
2010 114.782
0 130, 11!!
~.817,600 ~.774,6"16
32,327,488 ~.222 786
~1,357,399
Tahun Z009
2894.265 185.334
1,544,006 696,321 17Q see 92,620
380,996 5,973,127
Tahun 7009
1 084,422 65,484
2,243,753 4,532,647 1.836.262 2,541.548 6.732,893
19.037.207
Tahun 2009
44,503 0
291,124 4.147.898 1 705,298 8.715,843 7.~U2,641
22,207,304
Tahun 20119
78,003 0
135,122 7,016.314 2,661.445
32.~.7!5 9.485.411>
5!,718,ll76
2008 2.725.914
165.334 1,501,027
671.918 174.no 93,974
:sso, 137 5,732,534
2008 1 ,092.,601
&ll.484 2,277.575 4,431,482 1,706,597 2.482,473 6,500,327
16,5~6.~4-0
2008 42.598
0 302,147
4,033,461 1,547,619 8, 156,044 7,020,IJtltl
'1,102,736
2008 71,766
0 14~.617
1,no,&15 2,~~2.891
3Z.<~.Z11 9,75S,523
52,213,$23
ZOQ7 2..567.356
185.334 1,459,24$
646,369 16l'l,o:\3 95.348
379,281 5,!i03.9$6
2007 1, 100,841
05 . .ilk 2,3Tf,007 4,332,384 1.586.069 2.424.774 6,276,795
1~.097,274
2007 40,775
0 313.588
3,922,181 1.~04.521 7.632.201 t>J49,96S
20,0&3,231
~07 '56,028
0 155,635
7,431.2~ 2.4<18,76<
32.535.795 10.033,321 62.670,619
Kepcmimpina.n Tata Usaha Tenaga PenJualan Tenl\!)• .lasa Tenaga Pertan1an Tenaga f>rodukst
JUMLAH
Profesional
PT
Kepemrmp1"sn Tata Usaha Tenaga Pensuarsn TenagaJasa Tenaga Penan1an T cnaga Produ~sr
JUMLAH
Profesional
Jeni a Peke•)aan
SMTA
Jenis PeketJaan
ProfeStonal Kepem1mplfian Tata U$aha T &n"Q3 PenJIJ.31"" TenageJosa T&nag& Pertania11 I enaga Prociuksi
JUMlAH
SMTP
Jtnt• ~•k•rJ.an
l':o1e$()nal Kepemlll'lptnan Tata LJ$ah.a Tenaga Peniual•n Tenaga Ja$8 Tenaga Pertan1an Tenaga Pr«1u1<&1
JUMl.AH
SD
L..ampiran 12
PROYEKSI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007-2011
Lampiran 13
PROYEKSI OISTRIBUSI (%) Pt:NYERAPAN TENAGA KERJA 01 INOONESIA BERDASARKAN TINGKAT PENDIOIKAN TAHUN 2007-2011
SD J•nls T•m..
"-ke~Hn 2001 :zooa 2009 2010 2011 P•ofett0nal 0.13 0 14 01$ C.17 013 Kopem1111pilan 0.00 000 000 000 OCQ Tato Ustti. 0 !O 028 027 02S 024 Tenaga P•nJ\la~an 14 II 13 $'.! 13 SS 1'l 21 13(0 Tenaga Jasa • 85 489 51• 540 566 Tenaga Penan•an 51.11 8218 6257 6295 6330 Tenaga Prodol<sl is 05 1868 1832 17.96 1760
JUMLAH 100.00 10000 10000 100.00 100.00
SMTP J~njs Tahun
Peker)aan 2007 2008 2009 2010 2011 Profes1onal 02J) 020 020 020 020 Kcpemlmpinan 000 000 000 000 000 TetaU5Sha 1 56 143 1 ~·. I :/') 1 1U Tenaoa Penjualan 10 55 1911 1&63 18 2• 17 81 T Ansga Josa 7 (II) 1X\ 7 RI AO• 8•1 leno~a Per1an1an ~a°" 3865 3925 30 a• .i!O 4t Tenaga Produ~sr ~J64 3327 :i:zee 32 49 32 I)&
JUMLAH 100.00 10000 100 OD 100 00 100.00
SMTA Jenls Tehun
Pe~ri.an 2007 2ooa 2009 Z010 2011 Profcs1ona1 608 5811 5 70 ~.SI s '02 Kepti:nlmpinan !)J6 035 03• 0 ·,µ U33 lala Usah8 12n 12Z7 ,, 79 11 31 10 85 'r cna9a PenJu~1:in }3 !I< 2388 23$~ i:; n 2363 Tena9a Jasa ~ •6 920 965 10 11 1() t-9 Ten~~ Pertanian 13 40 'J38 1335 '~ 32 13 ~8 T snag& Produksa ~.4 68 3603 3~37 3669 3600
JUlllLAH 1GO.OO U!0.00 100.00 100.00 100.c:o
PT Jenis T"hvn
Pel<erja.an 20117 2008 l009 2010 2011 Prcfes1onal 46.65 '7 SS 4845 4;.35 ~0~5 Kep•mimpuien 337 323 310 ~ 98 2115 Tula Uo~ha 26 51 2614 l565 25 51 25 16 Tenaga Pen1ualan 11 78 ~1n ,, 66 ll 59 1152 T en"g~ Jasa 307 30< 3o·. 2 g7 2 94 Tenaga Pertentan 1.r.l 164 '55 147 1 :?9 Tenaga Prod\J\si 689 663 638 613 H9
JUMlAH 100.00 1001)1) 100.00 100.00 100 00
112
SMTP
!;2.67(),819 52,213,823) 51.776,076 ! 51,357,399 f 5(),957,633 . -1.04
I ~u:e:awah -r--~-~1% 1- 53.~~!_ ~2.30-;,,.~- ~~·~% ~ - ':s~%~ - - I W,06J,231 i 21, 102, 736 22,207,304 i 23.:ie1 ,402. i 24,629.e38 4.89
I 20.83 % I 21 .62 % j 22.43 'lj 23.26 .,. j 24.11 % I ! ! 18,097,274 18,556,540 ! ·9,037,2.07 J 19,540,333 20,067,045 2.24 :
ISMTA 88.79% 19.01%1 19.23%1 19.44% 19.65% I ! ~.5o3.sfi6 ( s.732,534 ) 5.973, 121 \ s.226,420 s,493, 12s ' rs I Ip T J ~------t- S.71 'to S 87 'lo 6.03 'lo ! 6.20 ?'. 6.36 %
! __ JllMLAH _L_!l6,335,290 97,&115,633 l ss,993,114 / 100,so~ 102.141,&4s ~J
Tahun ---~---·--l r I Tanun 2008 r-2009-r--· 2010 1 2011 (%) 2007
Tln91<at P~ndidikan
~---~----------·--·----·--·------.-----..
RINGKASAN PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA & DISTIBUSINYA (%) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
DI INDONESIA TAHUN 2007-2011
Lampiran 14
113