PEMERINTAH KOTA PALOPO -...
-
Upload
vuongkhanh -
Category
Documents
-
view
267 -
download
13
Transcript of PEMERINTAH KOTA PALOPO -...
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
1
RPJMD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALOPO 2013 - 2018
PEMERINTAH KOTA PALOPO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2013
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 13 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA
PALOPO TAHUN 2013 – 2018
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO
NOMOR 13 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA
PALOPO
TAHUN 2013 – 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PALOPO,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, yang mengamanatkan bahwa Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah; b. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan bahwa Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018;
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
4
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia
Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
6. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4726);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
5
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
10. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 4438); 11. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5043);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4090); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001
tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4124); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
6
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang wilayah Nasional (Lebaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833); 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
7
24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009-2029; 25. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 1 Tahun
2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 08 Tahun
2008 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2008 Nomor
08) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 06 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2010 Nomor
06 ); 27. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 07 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan
Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Palopo (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 07);
28. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 08 Tahun 2008 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2008 Nomor
08) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 06 Tahun 2010
(Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2010 Nomor 06 );
29. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032;
30. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 11 Tahun
2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Palopo Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2008 Nomor 01);
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
8
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALOPO
dan
WALIKOTA PALOPO
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAAN DAERAH KOTA PALOPO TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 – 2018.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Palopo.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Palopo.
4. Walikota adalah Walikota Palopo.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota
Palopo.
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang
selanjutnya disebut Bappeda, adalah Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
9
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
perencanaan pembangunan di Kota Palopo.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat SKPD, adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang
tertentu.
8. Instansi Vertikal adalah Perangkat Kementerian
atau Lembaga Pemerintah Pusat di Daerah
9. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok
orang, termasuk masyarakat hukum adat atau
badan hukum yang berkepentingan dengan
kegiatan dan hasil pembangunan.
10. Dunia Usaha adalah usaha mikro, usaha kecil,
usaha menengah dan usaha besar yang
melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
11. Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang
selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen
perencanaan untuk periode 20 ( dua puluh ) tahun
yang memuat visi, misi dan arah pembangunan
jangka panjang Kota Palopo.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang
selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
10
14. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang
selanjutnya disebut RKPD adalah rencana kerja
tahunan daerah yang merupakan dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk priode 1
(satu) tahun.
15. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palopo yang
selanjutnya disebut RTRW Kota Palopo adalah
hasil perencanaan tata ruang wilayah yang
mengatur struktur dan pola ruang Kota Palopo
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
16. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja-
SKPD, adalah dokumen perencanaan SKPD untuk
periode 1 (satu) tahun.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan
Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut
Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan
SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
18. Pembangunan Daerah adalah perubahan yang
dilakukan secara terus menerus dan terencana
oleh seluruh komponen di daerah untuk
mewujudkan visi daerah.
19. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan
yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
20. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi.
21. Isu-isu Strategis adalah kondisi atau hal yang
harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
11
perencanaan pembangunan daerah karena
dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka panjang dan menentukan
tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dimasa yang akan datang.
22. Strategi adalah langkah-langkah berisikan
program-program indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi.
23. Kebijakan adalah arah/tindakan yang
diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk
mewujudkan visi dan misi.
24. Program adalah instrumen kebijakan yang
berisi 1 (satu) atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran,
atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
oleh SKPD.
25. Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik
secara kuantitatif dan/atau kualitatif yang terdiri
dari unsur masukan, proses, keluaran, hasil,
manfaat, dan/atau darnpak yang menggambarkan
tingkat capaian kinerja suatu kegiatan.
26. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari
suatu program atau keluaran yang diharapkan
dari suatu kegiatan.
27. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disebut APBD adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
12
dibahas dan disetujui bersama Pemerintah Daerah
dengan DPRD dan ditetapkan dengan Perda.
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018
merupakan :
a. Penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke
dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum, program prioritas Kepala Daerah dan arah
kebijakan keuangan daerah dengan
mempertimbangkan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah Kota Palopo Tahun 2005 –
2025 ; dan
b. Dokumen perencanaan daerah yang memberikan
arah sekaligus acuan bagi seluruh komponen
pelaku pembangunan daerah dalam mewujudkan
pembangunan daerah yang berkesinambungan.
BAB III
MAKSUD DANTUJUAN
Pasal 3
Maksud dan tujuan penetapan RPJM Daerah adalah
untuk menetapkan pedoman perencanaan sebagai
acuan dalam :
a. Penyusunan Renstra - SKPD, RKPD, Renja - SKPD
dan perencanaan penganggaran ; dan
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
13
b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah
yang sinergis dan terpadu antara perencanaan
pembangunan Nasional, Provinsi dan Kota serta
dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan.
BAB IV
SISTEMATIKA
Pasal 4
Sistematika RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-
2018 meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, landasan hukum,
hubungan antar dokumen, sistematika
penyusunan, maksud dan tujuan.
BAB II : GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO
Memuat telaahan terhadap kondisi Kota
Palopo dari aspek geografi dan demografi,
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum dan aspek daya saing
daerah.
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA PALOPO Memuat evaluasi pembangunan daerah
terhadap kinerja keuangan masa lalu,
kebijakan pengelolaan keuangan masa
lalu dan kerangka pendanaan.
BAB IV : ISU-ISU STRATEGIS
Memuat tantangan dan permasalahan
pembangunan yang akan dihadapi selama
5 (lima) tahun dan isu strategis.
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
14
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Memuat visi dan misi pemerintah daerah
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke
depan, tujuan dan sasaran dari misi
tersebut.
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat dan menjelaskan arah kebijakan
pembangunan Daerah, program
pembangunan daerah dan indikator
kinerja serta tahapan pencapaian.
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Menjelaskan hubungan antara kebijakan
umum yang berisi arah kebijakan
pembangunan berdasarkan strategi yang
dipilih dengan target capaian indikator
kinerja dan program pembangunan
daerah.
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN
Menjelaskan rencana program prioritas
serta kebijakan keuangan daerah untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan selama
5 (lima) tahun.
BAB IX : INDIKATOR KINERJA DAERAH
memuat indikator kinerja daerah yang
memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah dari sisi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah,
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
15
dalam memenuhi kinerja pada aspek
kesejahteraan, layanan dan daya saing.
Ukuran keberhasilan ditunjukan dari
akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap
tahun sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir priode RPJMD
dapat dicapai.
BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH
PELAKSANAAN
Menjelaskan masa transisi sebelum
tersusunnya dokumen RPJMD priode
berikutnya sehingga tercapai optimalisasi
nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam
pelaksanaan program pembangunan
BAB XI : PENUTUP
BAB V
ISI DAN URAIAN RPJM DAERAH
Pasal 5
Isi dan uraian RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-
2018 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
tercantum pada lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VI
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 6
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
16
(1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan RPJM Daerah Kota
Palopo Tahun 2013-2018.
(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
RPJM Daerah Kota Palopo 2013 - 2018
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu
pada peraturan yang berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota
Palopo.
Ditetapkan di Palopo
Pada tanggal 24 Desember 2013
WALIKOTA PALOPO,
Ttd
M. JUDAS AMIR
Diundangkan di Palopo
pada tanggal 24 Desember 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA PALOPO
Ttd
SYAMSUL RIZAL SYAM
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
17
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA PALOPO TAHUN 2013 - 2018
I. UMUM
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota
Palopo Tahun 2013 - 2018 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, yang
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) untuk setiap jangka waktu 1 (satu)
tahun. Berdasarkan pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan
program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah
kebijakan keuangan daerah, dengan berpedoman pada Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Palopo Tahun 2005 - 2025.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
tersebut digunakan
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) SKPD, yang merupakan rencana
pembangunan tahunan daerah, serta memuat prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro yang
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
18
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk
arah kebijakan fiskal, serta program dan kewilayahan dalam
bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
Kurun waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah adalah 5 (lima) tahun. Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2013 -
2018 terbagi dalam tahapan perencanaan pembangunan pada
periodisasi perencanaan pembangunan tahunan yang dituangkan
dalam :
a. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014
b. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015
c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016
d. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2017
e. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2018
Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo
Tahun 2013 - 2018, sangat tergantung dari kesepakatan,
kesepahaman dan komitmen bersama antara Pemerintah Kota
Palopo, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah
Pusat, serta pemangku kepentingan di Kota Palopo.
Dalam rangka menjaga kontinuitas pembangunan dan
menghindarkan kekosongan rencana pembangunan daerah,
Walikota yang sedang memerintah pada tahun terakhir
pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada tahun pertama
periode Pemerintahan Walikota berikutnya yaitu pada tahun
2018. Namun demikian, Walikota terpilih pada periode
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
19
berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk
menyempurnakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) melalui mekanisme perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD-P) sebagaimana diatur dalam Undang -
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Dengan adanya kewenangan untuk menyusun Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), maka jangka waktu
keseluruhan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah 2013 -
2018.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Isitilah-istilah dalam pasal ini dimaksudkan untuk
mencegah timbulnya salah tafsir dan salah pengertian dalam
memahami dan melaksanakan pasal-pasal dalam Peraturan
Daerah ini.
Pasal 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar pengelolaan
pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun,
yang merupakan penjabaran pembangunan Kota Palopo
dengan tetap memperhatikan arahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan
serta merupakan pedoman dalam :
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
20
a. Penyusunan Renstra - SKPD, Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD), Renja - SKPD, dan
perencanaan penganggaran ;
b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang
sinergis dan terpadu antara Perencanaan Pembangunan
Nasional, Provinsi serta kabupaten/kota yang berbatasan.
Pasal 3
Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Peraturan
Daerah Kota
Palopo tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013 - 2018 adalah
untuk :
1. Mengidentifikasi perkembangan pembangunan dan
pemerintahan di Kota Palopo dengan mempertimbangkan
segala potensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Palopo.
2. Merumuskan visi dan misi Kota Palopo yang akan dicapai
melalui serangkaian tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, dan program prioritas pembangunan daerah
jangka menengah.
3. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan untuk
5 (lima) tahun yang bersifat indikatif yang memuat
kerangka makro Kota Palopo dan pilihan program prioritas
setelah dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJM Daerah.
4. Sebagai bahan acuan utama dalam menyusun Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra -
SKPD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD),
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja -
SKPD) dan perencanaan penganggaran.
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
21
5. Menyediakan rancangan tolok ukur untuk mengukur dan
melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD.
6. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah
Daerah dalam mencapai tujuan pembangunan jangka
menengah dengan cara menyusun program dan kegiatan
secara terarah, terpadu, dan terukur.
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
22
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................. 4
1.3 Dasar Hukum Penyusunan ....................... 5
1.4 Hubungan dengan Dokumen Perencana
Lainnya .................................................... 8
1.5 Sistematika Penyusunan .......................... 11
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH .............. 14
2.1. Aspek Geografi dan Demografi .................. 14
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah .............. 14
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ................ 24
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana ............................ 24
2.1.4 Demografi ................................................. 25
2.2 Indikator Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah ............................... 26
2.2.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .............. 26
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN ....................... 52
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu .................... 53
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD ....................... 53
3.1.2 Neraca Daerah .......................................... 65
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa
Lalu .......................................................... 72
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran ................ 74
3.2.2 Analisis Pembiayaan ................................. 79
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
23
3.3 Kerangka Pendanaan ................................ 82
3.3.1 Proyeksi Data Masa Lalu .......................... 83
3.3.2 Kerangka Pendanaan ................................ 84
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ........................... 93
4.1 Permasalahan Pembangunan .................... 94
4.2 Analisis Isu-isu strategis ........................... 107
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ................... 128
5.1 Visi ........................................................... 128
5.2 Misi .......................................................... 130
5.3 Tujuan dan Sasaran .................................. 135
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .................... 140
6.1 Strategi ..................................................... 140
6.2 Arah Kebijakan ......................................... 149
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH .................................. 174
BAB VIII INDIKASI RANCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN ................ 184
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ...... 185
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH
PELAKSANAAN ………………………………………… 186
BAB XI P E N U T U P …………………………………………... 236
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
24
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas dan Ketinggian Daerah di Kota Palopo 15
Tabel 2.2 Data Curah Hujan Kota Palopo 10 Tahun
Terakhir (2000 – 2009) .............................. 20
Tabel 2.3 Penggunaan Lahan Kota Palopo ................ 21
Tabel 2.4 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga
Berlaku Kota Palopo (juta) .......................... 27
Tabel 2.5 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000 Kota Palopo (juta Rp) 31
Tabel 2.6 Perkembangan Konstribusi Sektor dalam
Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga
Berlaku (Hb) dalam Harga Konstan (Hk)
Kota Palopo .............................................. 33
Tabel 2.7 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB
Atas dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga
Konstan (Hk) Kota Palopo Tahun 2012 ...... 34
Tabel 2.8 Nilai Inflasi Rata-Rata Kota Palopo Tahun
2008 s/d 1012 .......................................... 35
Tabel 2.10 PDRB Perkapita Kota Palopo Tahun 2008
s/d 2012 .................................................... 37
Tabel 2.12 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota
Palopo Tahun 2008 s.d 2012 .................... 39
Tabel 2.13 Angka Melek Huruf menurut kecamatan di
Kota Palopo Tahun 2012 ........................... 40
Tabel 2.14 Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Palopo
Tahun 2008 s.d 2012 ............................... 40
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
25
Tabel 2.15 Perkembangan Angka Partisipasi Murni
(APM) Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 .. 42
Tabel 2.16 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012
menurut Kecamatan di Kota Palopo .......... 44
Tabel 2.17 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar
(APK) Tahun 2008 s/d 2012 Kota Palopo .. 46
Tabel 2.15 Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut
Kecamatan Kota Palopo Tahun 2012 ......... 48
Tabel 3.1 Derajat Otonomi Fiskal Daerah (DOFD)
Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
Tabel 3.2 Perkembangan APBD dan Realisasi APBD
Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 ........... 53
Tabel 3.3 Pertumbuhan APBD Kota Palopo 2008 s/d
2012 ......................................................... 54
Tabel 3.4 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Palopo
Tahun 2008 s/d 2012 ................................ 55
Tabel 3.5 Perkembangan Asli Pendapatan Daerah
2008 s/d 2012 .......................................... 56
Tabel 3.6 Perkembangan Dana Perimbangan Kota
Palopo 2008 s/d 2012 .............................. 62
Tabel 3.7 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja
Daerah kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 64
Tabel 3.8 Proposal Realisasi Belanja Terhadap
Anggaran Belanja Kota Palopo .................. 65
Tabel 3.9 Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Palopo,
2008 – 2012 …………………………………….. 67
Tabel 3.10 Analisis Rasio Keuangan Kota Palopo ........ 71
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
26
Tabel 3.11 Opini BPK terhadap laporan Keuangan
Pemerintah daerah Kota Palopo Tahun
2008 s/d 2012 .......................................... 73
Tabel 3.12 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Kota Palopo 2008 s/d 2012 ....... 74
Tabel 3.13 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan
Kebutuhan Aparatur Kota Palopo ............ 75
Tabel 3.14 Pengeluaran Periodik, wajib dan Mengikut
serta prioritas utama Kota Palopo, tahun
2010 s/d 2012 .......................................... 77
Tabel 3.15 SILPA Kota Palopo tahun 2010 s/d 2012 . 79
Tabel 3.16 Prosentase SILPA Kota Palopo untuk
Pendanaan APBD tahun 2018-2010 ......... 80
Tabel 3.17 Defisit Rill Anggaran .................................. 80
Tabel 3.18 Komposisi Penutup deficit rill Anggaran
Tahun 2010 - 2012 ..................................... 81
Tabel 3.19 Proyeksi Pengeluran Periodik, Wajib
Mengikat serta Prioritas Utama Kota Palopo
2014 – 2018 (Ribu Rp.) ............................. 82
Tabel 3.20 Daya Pajak (tax effort) Kota Palopo 2008 /d
2012 .......................................................... 84
Tabel 3.21 Estimasi Pemerimaan Kota Palopo 2013
s/d 2018 (Ribu Rp.) .................................. 85
Tabel 3.22 Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan
Daerah untuk mendanai Keuangan daerah
Kota Palopo Tahun 2014-2018 (Ribu Rp.) .. 87
Tabel 3.23 Rencana Penggunaan Kapasitas rill
Kemampuan keuangan daerah Kota Palopo
2014-2018 (ribu Rp.) ................................ 88
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
27
Tabel 3.24 Pendanaan Prioritas Kota Palopo Tahun
2014-2018 (ribu Rp.) ................................ 89
Tabel 3.25 Kebijakan Alokasi Anggaran Pemerintah
Kota Palopo Tahun 2014-2018 .................. 90
Tabel 5.1 Keterkaitan Pokok-pokok Visi, Misi dan
Penjelasan Misi RPJMD ............................ 133
Tabel 5.2 Keterkaitan Misi, tujuan dan Sasaran
RPJMD Kota Palopo 2013-2018 ............... 136
Tabel 6.1 Strategis Pembangunan RPJMD Kota
Palopo Tahun 2013-2018 ......................... 138
Tabel 6.2 Arah Kebijakan Pembangunan Kota palopo 156
Tabel 7.1 Kebijakan Umum Pembangunan Jangka
Menengah 2013-2018 Pemerintah Kota
Palopo ...................................................... 171
Tabel 8.1 Tabel Indikasi Rencana Program Prioritas
yang disertai Kebutuhan Pendanaan .......
Tabel 9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kota Palopo Tahun 2013-2018 ...................
Tabel 9.2 Penetapan Indikator Kinerja Daerah ........
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
28
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Palopo merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi
Sulawesi Selatan dimana pembentukannya berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota
Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan.
Ide awal peningkatan status Kota Administratif Palopo menjadi kota
otonom, bergulir melalui aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan
status yang ditandai dengan lahirnya dukungan dari berbagai unsur organisasi
kelembagaan seperti organisasi politik, pemuda, wanita dan profesi, serta
dibarengi aksi bersama segenap komponen masyarakat untuk
memperjuangkan perubahan status Kotif Palopo menjadi Kota Palopo .
Secara historis, Kota Palopo tidak terlepas dari sejarah Kedatuan Luwu
yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi Selatan. Wilayah
Kedatuan Luwu pada saat itu meliputi 6 (enam) daerah otonom yang telah
terbentuk saat ini yaitu Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten
Luwu Timur, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Utara dan Kota Palopo.
Disamping sebagai pusat penyebaran Islam di wilayah utara Sulawesi Selatan,
Palopo juga sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan Kerajaan
Luwu. Bukti-bukti dari sejarah tersebut dapat dilihat dengan adanya
peninggalan istana datu Luwu, masjid jami’ tua dan pelabuhan yang semua itu
berada di jantung Kota Palopo.
Rentang sejarah yang cukup panjang tersebut telah mewariskan nilai-
nilai budaya lokal yang sangat berarti bagi perkembangan Kota Palopo ke
depan. Setidaknya nilai-nilai budaya lokal tersebut secara emosional dapat
mempersatukan masyarakat Kota Palopo bahkan wilayah Kedatuan Luwu
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
29
pada saat sekarang ini dalam bingkai adat istiadat. Selain itu dapat
memberikan motivasi dan semangat kerja bagi pemerintah dan masyarakat
dalam memberikan pengabdian terbaik bagi kemajuan Kota Palopo.
Seiring dengan perjalanan waktu, hingga saat ini Kota Palopo masih
merupakan pusat kegiatan ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya. Sesuai
dengan konteks Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional , Kota Palopo
merupakan salah satu kawasan andalan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan
sektor unggulan pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata.
Berdasarkan karakteristik sejarah Kota Palopo dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional sebagai salah satu kawasan andalan, maka perencanaan
pembangunan di Kota Palopo harus dilakukan secara komprehensif, terpadu,
terarah, sistematis dan berkesinambungan. Untuk itu, dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD
Kota Palopo 2013 - 2018, sebagai amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sangat sesuai dengan
kondisi dan realitas Kota Palopo dalam merencanakan pembangunan di
segala bidang. Dokumen RPJMD akan menciptakan Kota Palopo yang
mempunyai daya saing yang tinggi demi mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5
(lima) tahun yang merupakan operasionalisasi dari visi dan misi Walikota
terpilih. Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, RPJMD mempunyai
kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis
jangka panjang dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Dalam
operasionalisasinya, RPJMD harus dijadikan rujukan utama seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder) dalam pembangunan daerah guna mencapai
sasaran pembangunan dalam periode 5 (lima) tahun kedepan.
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
30
Dalam RPJMD terkandung visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah serta indikasi
rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan, yang
merupakan implementasi periode lima tahunan dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD. RPJMD ini
selanjutnya harus dijadikan acuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah sebagai bentuk perencanaan tahunan selama 5 (lima) tahun periode
pemerintahan.
Bagi Kota Palopo, RPJMD 2013 – 2018 merupakan pelaksanaan dari
periode kedua RPJPD Kota Palopo, dimana proses dan tahapan
penyusunannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Secara garis
besar, RPJMD terdiri atas 7 (tujuh) tahapan yang diawali dengan persiapan
penyusunan RPJMD, penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan
rancangan RPJMD, penyusunan kebijakan umum RPJMD, pelaksanaan
musrenbang RPJMD, perumusan rancangan akhir RPJMD dan penetapan
Peraturan Daerah tentang RPJMD.
Penyusunan RPJMD dilakukan dengan empat pendekatan penting
yaitu: Pertama, pendekatan teknokratik yakni proses penyusunan dengan
berdasarkan pada penggunaan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Kedua,
pendekatan partisipatif yakni dengan memberikan kesempatan kepada
stakeholder untuk memberikan masukan, saran dan kritikan atas rancangan
RPJMD. Ketiga, pendekatan politis yakni menetapkan RPJMD berdasarkan
visi misi Walikota terpilih dan melalui proses legislasi daerah dalam bentuk
peraturan daerah. Keempat, pendekatan bottom up dan top down yang
merupakan proses perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah
atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa untuk menjamin pembangunan
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
31
dilaksanakan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan maka perlu disusun sebuah perencanaan pembangunan.
Perencanaan pembangunan yang dimaksud adalah perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Untuk menjabarkan
amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut di atas
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RPJMD Kota Palopo.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan RPJMD Kota Palopo adalah menjadi
pedoman dan arah pembangunan bagi seluruh stakeholder (pemerintah,
masyarakat dan swasta) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kota
Palopo sesuai dengan visi, misi dan program pembangunan dari Walikota
terpilih, sehingga seluruh upaya pembangunan dilakukan dengan
sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di
dalam satu pola sikap dan pola tindak. Oleh karena itu, RPJMD Kota
Palopo menjadi dokumen perencanaan sebagai landasan bagi
Pemerintah Daerah dalam menyusun RKPD untuk setiap jangka waktu
tahunan selama lima tahun kedepan.
Pada prinsipnya tujuan penyusunan RPJMD Kota Palopo adalah
untuk menciptakan Pemerintahan yang akuntabel, transparan, partisipatif,
efisien, efektif, berorientasi terhadap visi dan misi, berkesinambungan,
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
32
terarah dan terpadu dalam merealisasikan setiap program kebijakan yang
telah disusun. Secara khusus tujuan penyusunan RPJMD adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala
prioritas yang lebih terarah agar menjadi indikator perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan;
2. Menjadi pedoman dan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA);
3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan;
4. Menciptakan pengelolaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan;
5. Menjadi panduan/pedoman operasional visi dan misi Walikota
terpilih dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan;
6. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan
strategis jangka panjang dengan tujuan perencanaan
penganggaran lima tahunan dan tahunan pembangunan daerah;
7. Mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta
dan masyarakat terhadap program pembangunan daerah;
8. Sebagai instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja
dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan pada masyarakat.
1.3 Dasar Hukum Penyusunan
Dasar Hukum Penyusunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 -
2018 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo Propinsi Sulawesi Selatan
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
33
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Naegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor )
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4725);
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
34
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar
Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Repuiblik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5156) ;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
35
Negeri Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 tentang
pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2005 – 2025;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan 2008 – 2013;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
21. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palopo 2012 – 2032;
22. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 11 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Palopo 2005 – 2025.
1.4 Hubungan dengan Dokumen Perencanaan lainnya
RPJMD Kota Palopo bukanlah suatu dokumen yang berdiri
sendiri melainkan merupakan suatu rangkaian dokumen dari
perencanaan lainnya baik pada level Nasional maupun Provinsi. Semua
dokumen perencanaan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
36
mendukung dan melengkapi. Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional diwujudkan lebih lanjut dalam bentuk RPJPD, RPJMD dan
RKPD.
Sebagai konsekuensi negara kesatuan, perencanaan
pembangunan daerah seharusnya tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional. Bahkan sistem perencanaan pembangunan
daerah merupakan pilar dalam menentukan keberhasilan pembangunan
nasional. Untuk itu, Perencanaan Pembangunan Nasional yang tertuang
dalam RPJP Nasional dan RPJM Nasional memberikan keleluasaan
bagi daerah untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam menjalankan
otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan tidak mengabaikan
kepentingan negara.
RPJMD Kota Palopo merupakan bagian integral dari Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam penyusunan dokumen
tersebut mempertimbangkan aspek-aspek dokumen perencanaan lain
seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJP Provinsi, RPJM Provinsi,
RPJP Kota Palopo, RPJP Kabupaten Daerah sekitar, RTRW Nasional,
RTRW Propinsi, RTRW Kota Palopo dan RTRW Kabupaten Daerah
sekitar.
Secara prosedural Rancangan RPJMD telah berpedoman pada
RPJP Nasional, RPJP Propinsi Sulawesi Selatan, RPJP Kota Palopo dan
RPJP daerah sekitar. Disamping itu RPJMD Kota Palopo disusun
dengan mengacu pada RPJM Nasional dan RPJMD Propinsi Sulawesi
Selatan, dan memperhatikan RPJMD daerah sekitar. RPJMD Kota
Palopo juga berpedoman pada Rencana Umum Tata Ruang Wilayah
Kota Palopo dan memperhatikan Rencana Umum Tata Ruang
Kabupaten Daerah sekitar agar terjadi keterpaduan pembangunan antar
wilayah secara regional. RPJMD Kota Palopo yang telah dijadikan
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
37
Peraturan Daerah, akan dijabarkan ke dalam RKPD dan menjadi acuan
bagi SKPD untuk menyusun dan menetapkan Renstra dan Renja SKPD.
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, hubungan antar
dokumen RPJMD Kota Palopo dengan dokumen perencanaan lain, baik
tingkat Nasional, tingkat Provinsi, dan Daerah sekitarnya dapat
digambarkan sebagai berikut :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
38
Gambar 1.1 Posisi Dokumen RPJMD Kota Palopo 2013 – 2018 terhadap Dokumen Perencanaan Lainnya.
RPJP
Nasional
RPJP
Daerah
RINCIAN
APBN
APBN
APBD
RINCIAN
APBD
RKA
KL
RAPBN
RAPBD
RKA
SKPD
RENJA
KL
RKP
RKPD
Daerah
Renja
SKPD
RENSTRA
KL
RPJM
Nasional
RPJM
Daerah
RENSTRA
SKPD
PE
ME
RIN
TA
H
PU
SA
T
PE
ME
RIN
TA
H
DA
ER
AH
UU KN UU SPPN
Diserasihkan melalui Musrenbang
Pedoman
Pedoman
Pedoman Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Ped
om
an
Diacu
Diacu
Pedoman
Dijabarkan
Dijabarkan
Dijab
arkan
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
14
1.5 Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 – 2018 ini
disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Adapun susunannya :
Bab I Pendahuluan, yang memuat latar belakang, maksud dan tujuan, dasar
hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RPJPD dengan
dokumen rencana pembangunan daerah lainnya , dan sistimatika
penyusunan.
Bab II Gambaran umum kondisi daerah, yang memuat gambaran umum
geografis daerah, kondisi demografi, kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum dan daya saing daerah.
Bab III Gambaran Pengelolaan keuangan daerah yang memuat gambaran
kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa
lalu dan kerangka pendanaan.
Bab IV Analisis isu-isu strategis memuat permasalahan pembangunan daerah
termasuk kondisi internal daerah yang menjadi masalah yang harus
diatasi serta isu strategis dimana kondisi eksternal yang berpengaruh
baik positif maupu negatif dimasa datang terhadap daerah.
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran merupakan tujuan pernyataan secara
umum tentang apa yang ingin dicapai di masa depan, sedangkan
sasaran merupakan tujuan yang ingin dicapai yang sudah dinyatakan
secara eksplisit dengan disertai batas waktu yang jelas
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan memuat strategi yang merupakan langkah-
langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi serta pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai,kemudian arah kebijakan merupakan pedoman
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
15
untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu kewaktu selama 5
(lima) tahun.
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah, memuat
kebijakan umum yang merupakan arah/tindakan yang diambil oleh
Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran, sedang
program pembangunan daerah merupakan bentuk instrumen kebijakan
yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau
masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk
mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
BabVIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Pendanaan, menjelaskan
rencana program prioritas serta kebijakan keuangan daerah untuk
memenuhi pendanaan selama 5 (lima) tahun
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah menjelaskan mengenai indikator
kinerja menurut Aspek, Fokus, Bidang Urusan atau Indikator Kinerja
Utama dan Indikator Kinerja Menurut Urusan.
BabX Pedoman Transisi dan kaidah Pelaksanaan, Menjelaskan masa transisi
sebelum tersusunnya dokumen RPJMD priode berikutnya sehingga
tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam
pelaksanaan program pembangunan
BabXI Penutup
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
16
BAB II.
DATA DAN INFORMASI KONDISI UMUM DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
Aspek geografi dan demografi merupakan dua aspek yang dapat
memberikan informasi tentang kondisi fisik suatu wilayah sehingga didapatkan
gambaran umum suatu daerah. Dalam konteks RPJMD, aspek ini akan
mempengaruhi proses penentuan kebijakan pembangunan dalam kurun
waktu 5 tahun. Kondisi geografi dan perkembangan demografi suatu daerah
dapat memberikan kontribusi pada pengambilan kebijakan pembangunan
dan pelayanan pada masyarakat.
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Pelaksanaan pembangunan daerah di Kota Palopo tetap
memperhatikan kondisi dan karakteristik wilayah yang dimiliki daerah, agar
kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan sesuai daya dukung dan daya
tampung lingkungan. Karakterisitik wilayah Kota Palopo meliputi luas dan
batas wilayah, letak dan kondisi geografis, topografi, geologi, hidrologi,
klimatologi dan penggunaan lahan, yang dijelaskan sebagai berikut :
2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Palopo, luas wilayah Kota Palopo seluas 258,17 km2 dengan batas – batas
wilayah administrasi sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
17
2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis
Posisi astronomis Kota Palopo terletak pada 2053’15”– 3004’08”
Lintang Selatan dan 120003’10” – 120014’34” Bujur Timur. Kota Palopo
terletak dibagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan dengan posisi
geostrategis yang cukup baik. Wilayah Kota Palopo merupakan simpul
dari beberapa kegiatan pembangunan ekonomi bagi wilayah hinterland-
nya. Posisi geostrategis Kota Palopo tersebut memberikan peluang yang
cukup besar dalam pengembangan wilayahnya dan membangun
sinergitas antar wilayah disekitarnya.
Wilayah Kota Palopo memiliki daerah pesisir di bagian Timur,
pegunungan di bagian barat dan dataran rendah memanjang dari utara
sampai selatan. Dengan dimensi wilayah ini, Kota Palopo memiliki 3
perspektif pembangunan wilayah yaitu wilayah pegunungan, wilayah
dataran rendah dan wilayah pesisir. Perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan pada 3 perspektif wilayah tersebut akan berbeda, namun
terangkum dalam sebuah konsep pembangunan yang terintegrasi.
2.1.1.3. Topografi
Kemiringan lereng merupakan bentuk dari variasi perubahan
permukaan bumi secara global, regional atau di khususkan dalam bentuk
suatu wilayah tertentu. Variabel yang di gunakan dalam pengidentifikasian
kemiringan lereng adalah sudut kemiringan lereng, titik ketinggian di atas
permukaan laut dan bentang alam berupa bentukan akibat gaya satuan
geomorfologi yang bekerja.
Secara terminologi, lereng merupakan bagian dari bentang alam
yang memiliki sudut miring dan beda ketinggian pada tempat tertentu
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari sudut (kemiringan)
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
18
lereng merupakan suatu variabel beda tinggi antara dua tempat, yang di
bandingkan dengan daerah yang relatif lebih rata atau datar. Kemiringan
lereng Kota Palopo dilihat dari titik ketinggiannya di atas permukaan air
laut antara 0 – 25, 26 – 100, 101 – 500, 501 – 1000, dan 1000+ dpl.
Adapun luas daerah dan ketinggian daerah di Kota Palopo dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Luas dan Ketinggian Daerah di Kota Palopo
No Kecamatan Luas Wilayah
(Km2)
Tingkat Ketinggian Daerah (M dpl)
0 - 25 26 - 100 101-500 501-1000 > 1000
1. Wara Selatan 15,11 7,462 1,066 - 2.132 -
2. Sendana 35,05 5,564 - 22,254 9.272 -
3. Wara 3,97 11,490 - - - -
4. Wara Timur 5,34 12,080 - - - -
5. Mungkajang 37,50 2,690 - 16,140 13.450 21.520
6. Wara Utara 5,69 6,348 2,116 2,116 - -
7. Bara 22,00 7,005 2,335 14,010 - -
8. Tellu Wanua 35,75 24,038 3,434 6,868 - -
9. Wara Barat 97,72 - - 5,413 35.184 13.533
Jumlah 258,17 8,17 8,951 66,801 60.038 35.053
Sumber : RTRW Kota Palopo Tahun 2012 - 2013
2.1.1.4. Geologi
Struktur batuan di Kota Palopo pada umumnya terdiri dari 3 jenis
batuan beku. Batuan metamorf dan batuan vulkanik serta endapan alluvial
yang hampir mendominasi seluruh wilayah Kota Palopo.
Batuan beku yang dijumpai secara umum terdiri dari intrusi batuan
beku granit dan gebro serta beberapa intrusi kecil lainnya. Kemudian
dijumpai pula batua beku yang merupakan jejak aliran larva yang telah
membeku yang bersusunan balstik hingga andesitik.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
19
Batuan sedimen yang dijumpai meliputi batu gamping, batu pasir,
dan konglomerat, sedangkan batuan metamorf yang dijumpai meliputi
batuan meta sedimen. Batuan vulkanik yang dijumpai terdiri dari tufa dan
breksi vulkanik. Sedangkan endapan-endapan alluvial terdiri dari material-
matrial bersusunan berangkal, kerakai, kerikil, pasir hingga lempung,
kondisi geologi ini akan menunjukkan potensi lahan yang dapat
digunakan untuk mendukung pembangunan dan bangunan Kota Palopo.
Diwilayah Kota Palopo mempunyai struktur batuan yang
merupakan bahan galian sebagai bahan induk pembentuk tanah, secara
garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut;
a. Bahan tanah liat untuk pembentuk batu bata, banyak diupayakan oleh
masyarakat di areal sawah di Kecamatan Wara, dan Wara selatan.
b. Batuan endapan sungai berupa sirtu (pasir dan batu), banyak terdapat
di sungai latuppa didominasi oleh batuan beku yang merupakan
batuan sedimen beku, ukurannjya bervariasi dari yang sangat besar
sampai yang kecil dan merupakan pecahan batu sampai butiran.
c. Bahan galian atau butiran emas, terdapat di sungai Latuppa pada
bagian hulu di atas bukit, merupakan daerah bekas penambangan
emas di beberapa tempat pada zaman belanda. Dan pada saat ini
masih diusahakan oleh masyarakat secara tradisional.
d. Batuan sedimen, menyebar di bagian barat yang berbatasan dengan
Kabupaten Tana Toraja
e. Batuan terobosan, yang menyebar di bagian utara yang merupakan
daerah pegunungan.
Jenis batuan lainnya yang meruoakan pelapukan bahan
pembentuk tanah, yang mempunyai kandungan potensial di Kota Palopo,
adalah ;
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
20
a. Batuan gamping dan marmer (limestone dan marble), dimana lokasi
penyebarannya di Kecamatan Telluwanua.
b. Batuan Granit dan Granodiorit, untuk bahan bangunan lantai rumah,
batu hias dinding dan sebagainya serta untuk pengerasan jalan
(aggrogat) dimana lokasi penyebarannya di Kecamatan Wara dan
Wara Selatan.
c. Batu sabak, filit, kuarsil, batu gamping, dan batu lamau, terdapat di
Kecamatan Wara, Wara Utara dan Bagian Barat Kota Palopo.
Jenis batuan ini dikelompokkan menurut umu pembentukannya
yang diurut dari batuan yang termuda hingga yang tertua, maka batuan-
batuan ini tersusun atas 5 (lima) kelompok, yaitu;
a. Kelompok endapan alluvial (termasuk didalamnya endapan Qal atau
terumbu lokal) yang termasuk didalamnya endapan alluvial berupa
karakal, kerikil, pasir dan batu, serta terumbu koral yang tersebar
disepanjang pantai dan alur aliran sungai Latuppa.
b. Batuan Tmb; terdiri dari napal dan sisipan batu gamping setempat-
tempat, mengandung batu pasir gamping, konglomerat dan breksi.
Selain itu terdapat beberapa kelompok intrusi batuan beku yang terdiiri
dari batuan beku granit dan gabro. Batuan granit ini dijumpai pada
Kecamatan Wara dan Kecamatan Telluwanua.
c. Batu Tol, yaitu kelompok batuan hasil pembukuan aliran larva yang
bersusun balastik hingga andesitic, kemudian breksi vulkanik, batu
pasir dan batu lamau, serta batuan setempat-tempat mengandung
fieldsphatoid. Batuan ini terususun di Bagian Selatan Kota Palopo dan
banyak tersebar di daerah Kecamatan Wara Selatan.
d. Batuan Tet, yaitu terdiri dari serpih, batu gamping dan batu pasir
dengan sisipan konlomerat. Kelompok batuan ini terdapat di
Kecamatan Wara dan Kecamatan Telluwanua.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
21
e. Batuan TKI, yaitu terdiri dari batuan-batuan yang mengalami
metamorfisme, antara lain serpihan, filit, rijang, marmer, kuarsit dan
beberapa bagian di utara Kota Palopo masuk dalam wilayah
Kecamatan Wara dan Kecamatan Wara Selatan.
2.1.1.5. Hidrologi
Keadaan Hidrologi di Kota Palopo umumnya dipengaruhi oleh
sumber air yang berasal dari Sungai Bambalu/Sungai Battang, Sungai
Latuppa, Sungai Boting dan anak sungai serta mata air dengan debit
yang bervariasi. Disatu sisi keberadaan sungai-sungai tersebut sangat
berpotensi dikembangkan bagi kepentingan pariwisata, misalnya wisata
permandian alam dan rafting.
Kondisi hidrologi Kota Palopo secara umum adalah sebagai berikut;
1. Air tanah, air tanah pada umumnya terdapat pada kedalaman 40-100
meter.
2. Air permukaan, air permukaan pada umumnya berupa sungai dan
genangan-genangan.
Dalam hal ini, hidrologi di Kota Palopo untuk berbagai
kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan kelestariannya
harus tetap dijaga.Potensi sumberdaya air di Kota Palopo selain
dipengaruhi oleh kondisi klimatologi wilayah, juga dipengaruhi oleh
beberapa aliran sungai yang melintas pada beberapa kawasan. Potensi
sumberdaya air tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan
pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan lainnya.
Potensi sumberdaya air di wilayah Kota Palopo yang telah
termanfaatkan oleh penduduk dalam kehidupan kesehariannya untuk
berbagai keperluan bersumber dari air tanah dangkal (air permukaan
dan air tanah dalam air tanah dangkal/permukaan dapat berupa air
sungai, sumur, rawa-rawa, bendungan, mata air dan lain sebagainya,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
22
sedangkan potensi air tanah dalam dengan pemanfaatan air melalui
pengeboran.
Penyediaan air minum merupakan suatu kebutuhan pokok
penduduk di suatu daerah, terutama pada daerah-daerah yang potensi air
tanahnya terbatas dan kualitasnya kurang memadai jika ditinjau dari
aspek kesehatan. Meskipun demikian, pengadaan air minum masih
terbatas dan umumnya penduduk menggunakan sumur air tanah
dangkal, dalam (artesis), air permukaandan mata air yang bersumber dari
pegunungan.
Wilayah Kota Palopo terdiri dari beberapa Daerah Aliran Sungai
baik yang melintas dalam pusat kota maupun dipinggiran Kota
Palopoterdiri dari 6 daerah terdiri dari :
1. DAS Purangi dengan luas cakupan area lebih kurang 1.037 hektar.
2. DAS Bua dengan luas cakupan area lebih kurang 1.168,04 hektar.
3. DAS Songkama’ti dengan luas cakupan area lebih kurang 136,20
hektar.
4. DAS Pacangkuda dengan luas cakupan area lebih kurang 6.412,80
hektar.
5. DAS Boting dengan luas cakupan area lebih kurang 3.087,25 hektar.
6. DAS Salubattang dengan luas cakupan area lebih kurang 13.760,59 hektar.
2.1.1.6. Klimatologi
Secara umum keadaan iklim Kota Palopo dipengaruhi oleh curah
hujan, suhu dan kelembaban udara.Metode klasifikasi iklim yang umum
digunakan adalah metode Schmidt Fergusson dengan menggunakan
data curah hujan dalam kurung waktu minimal 10 tahun terakhir. Data
curah hujan yang diterima dari Stasiun Klimatologi Maros, keadaan
curah hujan Kota Palopo dalam 10 tahun terakhir (2000 – 2009)
didapatkan informasi bahwa jumlah rata – rata bulan basah sebesar
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
23
Tahun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2000 41.00 280.00 210.00 81.00 379.00 370.00 57.00 101.00 22.00 347.00 123.00 119.00
2001 276.00 156.00 191.00 359.00 228.00 205.00 382.00 81.00 208.00 183.00 250.00 78.00
2002 311.00 122.00 372.00 369.00 251.00 229.00 52.00 15.00 14.00 - 434.00 396.00
2003 336.00 293.00 281.00 346.00 218.00 63.00 147.00 122.00 98.00 64.00 247.00 362.00
2004 392.00 126.00 152.00 455.00 250.00 97.00 178.00 11.00 42.00 27.00 156.00 352.00
2005 184.00 211.00 412.00 353.00 468.00 94.00 200.00 52.00 31.00 235.00 186.00 213.00
2006 - - 93.00 223.00 207.00 244.00 30.00 60.00 32.00 1.00 222.00 294.00
2007 102.00 265.00 106.00 456.00 148.00 420.00 200.00 118.00 61.00 270.00 393.00 501.00
2008 176.00 67.00 802.00 396.00 163.00 267.00 250.00 180.00 159.00 398.00 507.00 536.00
2009 159.00 190.00 127.00 289.00 548.00 112.00 124.00 11.00 7.00 45.00 132.00 100.00
Rata-Rata 141.21 122.14 196.14 237.64 204.29 150.07 115.71 53.64 48.14 112.14 189.29 210.79
261,41 mm dan jumlah rata – rata bulan kering sebesar 17,89 mm.
Berdasarkan metode Schmidt Fergusson, maka tipe iklim Kota Palopo
dapat dihitung sebagai berikut,
Q = 0,068
Nilai Q sebesar 0,068 yang didapatkan diatas menunjukkan
bahwa tipe iklim Kota Palopo adalah tipe iklim A karena nilai Q – nya
berada antara 0 < Q < 0,143. Secara umum kondisi curah hujan Kota
Palopo berfluktuasi rendah sehingga tidak ada perbedaan iklim yang
ekstrim antara musim hujan dan musim kemarau.Kondisi iklim seperti ini
sangat mendukung untuk dilakukannya kegiatan pertanian oleh
masyarakat di wilayah perdesaan yang ada di Kota Palopo.Data curah
hujan Kota Palopo dalam 10 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut,
Tabel 2.2 Data Curah Hujan Kota Palopo 10 Tahun Terakhir (2000 – 2009).
Sumber : Stasiun Klimatologi Maros, 2010.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
24
2.1.1.7. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Palopo cukup bervariasi sesuai
dengan karakteristik wilayah yang dimukimi oleh masyarakat. Secara
umum, Kota Palopo ini memiliki 3 dimensi wilayah yaitu pegunungan dan
dataran tinggi, dataran rendah serta pesisir dan laut. Perbedaan dimensi
wilayah ini mempengaruhi aktifitas masing – masing masyarakat yang
bermukim ditempat tersebut.
Sesuai dengan pengelompokannya dalam rencana tata ruang
wilayah, penggunaan lahan terdiri atas 2 bagian yaitu kawasan lindung
dan kawasan budidaya. Kawasan lindung didefinisikan sebagai kawasan
yang fungsi utamanya melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Sedangkan
kawasan budidaya merupakan kawasan yang fungsi utamanya untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia dan sumberdaya buatan yang terdapat diwilayah tersebut,
dengan tetap menyerasikan pemanfaatan ruang dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Penentuan kedua jenis penggunaan lahan ini dilakukan dengan
memperhatikan beberapa faktor antara lain topografi, jenis tanah, jenis
batuan, klimatologi, penutupan lahan dan faktor lain yang dapat
berpengaruh terhadap kondisi lingkungannya.
Kawasan lindung terdiri dari kawasan hutan lindung, kawasan
hutan konservasi, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, ruang terbuka
hijau, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana dan kawasan
lindung lainnya.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
25
Sedangkan kawasan budidaya terdiri dari kawasan perumahan
dan pemukiman, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran,
kawasan industri dan pergudangan, kawasan pariwisata, kawasan ruang
terbuka non hijau, kawasan evakuasi bencana, kawasan kegiatan sektor
informal dan kawasan peruntukan lainnya. Luas dari masing – masing
jenis penggunaan lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut,
Tabel 2.3. Penggunaan Lahan Kota Palopo
NO. JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS LAHAN
(Ha)
A. Kawasan Lindung 1. Kawasan hutan lindung 9.228,00 2. Kawasan hutan konservasi 3.250,00 3. Kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya 0
4. Kawasan perlindungan setempat 0 5. Kawasan ruang terbuka hijau 398,00 6. Kawasan cagar budaya 484,00 7. Kawasan rawan bencana 2.341,00 8. Kawasan lindung lainnya 4.121,22
B. Kawasan Budidaya
1. Kawasan perumahan & pemukiman 1.622,00 2. Kawasan perdagangan & Jasa 215,23 3. Kawasan perkantoran 62, 32 4. Kawasan industri & pergudangan 215,23 5. Kawasan pariwisata 2.772,00 6. Kawasan ruang terbuka non hijau 17,00 7. Kawasan ruang evakuasi bencana 0 8. Kawasan ruang kegiatan sektor informal 693,00 9. Kawasan peruntukan lainnya 398,00
JUMLAH 25.817
Sumber : Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Kota Palopo, 2013
Berdasarkan informasi pada Tabel 2.3. diatas maka dapat diketahui
bahwa luas kawasan lindung adalah 9.228 Ha atau 35,74 % dari luas wilayah
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
26
Kota Palopo. Proporsi antara luas wilayah untuk kawasan lindung dan
kawasan budidaya ini dapat dijadikan tolok ukur dalam mengeluarkan
kebijakan penggunaan lahan baik oleh masyarakat, pemerintah, swasta dan
seluruh komponen masyarakat yang ada.
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Memperhatikan deskripsi tentang karakteristik wilayah di Kota
Palopo, sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka dapat diketahui
bahwa wilayah ini memiliki potensi sumberdaya alam yang cukup untuk
dikembangkan dalam menopang perekonomian daerah. Meskipun telah
berstatus kota, namun disebagian wilayah Kota Palopo masih memiliki
wilayah perdesaan yaitu disebelah barat, sedangkan wilayah perkotaan
terdapat disebelah timur.
Sebagaimana wilayah perdesaan pada umumnya yang aktifitas
masyarakatnya masih lebih banyak bergerak disektor primer, maka demikian
pula halnya di Kota Palopo. Kawasan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, perkebunan rakyat, dan budidaya ikan air tawar dapat dijumpai
pada masyarakat yang bermukim dipinggiran kota. Sedangkan sektor
perikanan banyak dilakukan oleh masyarakat yang bermukim diwilayah
pesisir.
Aktifitas masyarakat yang bergerak disektor sekunder seperti jasa,
perdagangan dan industri dapat dijumpai di wilayah perkotaan. Sektor jasa
dan perdagangan ini cukup berkembang dengan baik dalam beberapa
tahun terakhir. Kegiatan perindustrian juga mulai berkembang meskipun
masih dalam skala menengah. Kedua sektor ini masih berpotensi untuk
dikembangkan mengingat kebijakan Pemerintah Kota Palopo yang akan
terus mendorong perkembangan sektor jasa dan perdagangan.
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
27
Fenomena alam berupa bencana merupakan sesuatu yang tak
dapat diprediksi kapan dan dimana bisa terjadi. Namun demikian dengan
mempelajari gejala alam yang ada, dapat dijadikan prakondisi akan
terjadinya bencana tersebut. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Selanjutnya, bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan dan tanah longsor. Guna mengantisipasi besarnya dampak buruk dari
terjadinya bencana alam, maka dibeberapa wilayah di Kota Palopo telah
ditentukan sebagai kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana
tanah longsor, kawasan rawan bencana gelombang pasang, kawasan rawan
bencana abrasi dan kawasan rawan kebakaran didalam dokumen Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Palopo 2012 - 2032.
2.1.4. Demografi
Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Kota Palopo, jumlah
penduduk Kota Palopo pada tahun 2012 telah mencapai 152.703 jiwa, terdiri
dari laki – laki sebanyak 74.870 jiwa dan perempuan sebanyak 77.833 jiwa
dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,19. Sebaran penduduk terlihat tidak
merata atau cukup bervariasi, dimana terdapat 3 (tiga) kecamatan dengan
kepadatan penduduk terbilang padat jika dibandingkan dengan kecamatan
lainnya, ketiga kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Wara dengan angka
kepadatan 2.787 jiwa per km2, Kecamatan Wara Timur dengan angka
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
28
kepadatan sebanyak 2.649 jiwa per km2 dan Kecamatan Wara Utara dengan
angka kepadatan sebesar 1.855 jiwa per km2.
Dua kecamatan dengan kepadatan sedang yaitu Kecamatan Bara
kepadatan sekitar 1.015 jiwa per km2 dan Kecamatan Wara Selatan sekitar
980 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan lainnya yaitu Kecamatan
Mungkajang, Kecamatan Sendana dan Kecamatan Wara Barat kepadatan
penduduknya baru mencapai angka 134 jiwa – 179 jiwa per km2.
Laju pertumbuhan penduduk dalam waktu tiga tahun terakhir
mencapai 4,25 % pertahun yaitu dari 146.482 jiwa pada Tahun 2009 menjadi
152.703 jiwa pada tahun 2012, rata – rata anggota rumah tangga dalam
setiap rumah tangga berkisar 5 orang.
Jika dilihat menurut kelompok usia struktur usia penduduk didominasi
oleh kelompok usia produktif, hal ini terlihat dari 152.703 jiwa penduduk
KotaPalopo sekitar 30,14 % berada pada usia muda (0-14 tahun) dan 3,78 %
pada kelompok usia tua (65 tahun keatas), selebihnya 66,08 % yang berada
pada kelompok usia produktif (15 – 64 tahun ), dengan kata lain beban
tanggungan (dependency ratio) Kota Palopo Tahun 2012 sebesar 66,08 %.
Artinya, penduduk Kota Palopo yang berusia produktif (usia 15 – 64 tahun)
menanggung beban bagi penduduk yang belum dan atau tidak produktif
sekitar 59-60 persen dari jumlah penduduk secara total.
2.2. Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya
saing daerah. Masing – masing indicator dari setiap aspek tersebut akan
dijelaskan pada setiap bagian berikut,
2.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
29
Hasil pengolahan data yang berhubungan dengan aspek
kesejahteraan masyarakat akan memberikan gambaran tetang kondisi
kesejahteraan masyarakat mencakup kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Masing – masing
indikator tersebut akan dijelaskan sebagai berikut,
2.2.1.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Salah satu indikator pentng untuk mengetahui kondisi perekonomian
secara makro adalah data produk domestic regional bruto (PDRB).
Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar
sebagai konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan.
Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB
juga bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah
dilaksanakan. Adapun beberapa kegunaan angka PDRB ini antara lain :
1. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan
setiap sektor ekonomi, mencakup sektor pertanian; pertambangan dan
penggalian; industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; konstruksi;
perdagangan, restoran dan hotel; pengangkutan dan komunikasi;
lembaga keuangan; dan jasa-jasa lainnya;
2. Untuk mengetahui struktur perekonomian;
3. Untuk mengetahui besarnya PDRB perkapita penduduk sebagai salah
satu indikator tingkat kemakmuran/kesejahteraan;
4. Untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi, berdasarkan
pertumbuhan/perubahan harga produsen.
Demikian halnya dalam penyusunan RPJMD Kota Palopo, maka
indikator untuk mengukur pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah
menggunakan data PDRB Kota Palopo dalam 5 tahun terkahir yaitu antara
2008 – 2012. Ketersediaan data ini didapatkan dari Buku Palopo Dalam
Angka tebitan Kantor Badan Pusat Statistik Kota Palopo dari beberapa edisi.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
30
Kondisi pembangunan ekonomi Kota Palopo dilihat pada 9 sektor PDRB,
sebagaimana yang telah menjadi acuan penilaian secara nasional. Data
kesembilan sektor pembangunan perekonomian tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
- 31
-
Tabel 2.4. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palopo (juta)
NO. SEKTOR 2008 2009 2010 2011 2012
( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) %
1. Pertanian 407.662,20 29,22 421.102,56 25,56 427.499,79 21,96 411.859,53 18,03 451.577,92 17,12
2. Pertambangan & penggalian
2.412,22 0,17 2.868,39 0,17 2.890,51 0,15 3.195,14 0,14 3.562,17 0,14
3. Industri pengolahan
58.721,13 4,21 66.474,68 4,04 74.066,09 3,80 83.291,07 3,65 91.028,23 3,45
4. Listrik, gas & air bersih
32.199,40 1,66 27.133,42 1,65 32.199,40 1,65 39.020,33 1,71 45.551,84 1,73
5. Konstruksi 137.554,78 9,86 181.093,87 11,00 219.793,63 11,29 276.791,64 12,11 290.394,98 11,01
6. Perdagangan, hotel & restoran
260.936,02 18,71 308.213,72 18,71 391.532,35 20,11 489.491,09 21,42 602.616,10 22,85
7. Pengangkutan & komunikasi
133.131,14 9,54 152.389,75 9,25 175.026,23 8,99 210.340,71 9,21 240.867,89 9,13
8. Keuangan, sewa & jasa perusahaan
163.346,87 11,71 207.683,25 12,61 255.452,66 13,12 323.514,01 14,16 394.061,46 14,94
9. Jasa – jasa 208.062,47 14,92 280.104,66 17,01 368.387,12 18,92 447.298,37 19,58 517.884,82 19,64
PDRB 1.394.930,34 100,00 1.646.987,34 100,00 1.946.847,77 100,00 2.284.801,89 100,00 2.637.545,42 100,00
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka 2008 – 2013
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
32
Berdasarkan Tabel 2.4 diatas maka dapat diketahui nilai produksi dari 9
sektor PDRB Kota Palopo serta besaran persentasenya. Dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir ( 2008 – 2012 ) kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB memperlihatkan
kecendrungan penurunan dari sisi presentase, tetapi mengalami peningkatan dalam
nilai produksi. Jumlah penurunan sektor ini sebesar 12,10 % dengan nilai produksi
pada Tahun 2008 sebesar Rp 407.662,20 juta atau 29,22 % turun menjadi 17,12 %
atau sebesar Rp 451.577,92 juta pada Tahun 2012.
Sektor Pertambangan dan Penggalian masih menjadi sektor yang
memberikan kontribusi yang terkecil dalam pembentukan PDRB Kota Palopo.
Selama 5 tahun nilai produksi dari sektor ini mengalami kecendrungan peningkatan
dari tahun 2008 sebesar Rp. 2.412,22 juta menjadi Rp 3.562,17 juta. Meskipun
demikian peningkatan nilai produksi sektor ini tidak mempengaruhi persentase
terhadap PDRB. Kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDRB pada Tahun
2008 sebesar 0,17 %, turun sebesar 0,03 % dalam 5 tahun sehingga pada Tahun
2012 hanya sebesar 0,14 % terhadap total PDRB Kota Palopo.
Sama halnya dengan sektor industri pengolahan yang mengalami
kecendrungan peningkatan nilai produksi namun persentase kontribusinya terhadap
PDRB mengalami penurunan. Nilai produksi sektor ini Tahun 2008 sebesar Rp
58.721,13 juta dan meningkat nilainya pada Tahun 2012 sebesar Rp 91.028,23 juta.
Namun persentasenya terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo mengalami
penurunan dari 4,21 % pada Tahun 2008 menjadi 3,45 % pada Tahun 2012 atau
turun sebesar 0,76 %.
Demikian juga sektor Listrik, Gas dan Air Bersih masih memberikan
kontribusi yang relatif kecil dimana pada tahun 2008 kontribusinya sebesar 1,66 %
dengan nilai produksi Rp. 32.199,40 juta, sedangkan pada tahun 2012 sedikit
meningkat dalam nilai produksi sebesar Rp. 45.552,84 dengan kontribusi sebesar
1,73 % terhadap PDRB Kota Palopo.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
33
Sebaliknya, kontribusi beberapa sektor tersier justru menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun baik dari sisi kontribusi maupun dari nilai produksi.
Sektor-sektor tersebut antara lain sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan sektor Jasa-jasa. Peningkatan
kontribusi tertinggi terjadi pada sektor Jasa-Jasa. Pada tahun 2010, kontribusi sektor
ini sekitar 18,92 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 368.387,12 juta dan
meningkat 0,66 persen menjadi 19,58 persen pada tahun 2011 dengan nilai
produksi menjadi Rp. 447.298,37 juta.
Kontribusi dan nilai produksi yang terus meningkat juga dicatat oleh sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Jika pada tahun 2010 kontribusinya
terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo mencapai 13,12 persen, pada
tahun 2011 kembali meningkat menjadi 14,16 persen dengan nilai produksi
sebesar Rp. 323,514.01 juta,-. Untuk sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran,
jika pada tahun 2010 nilai produksinya sebesar Rp. 391.532,35 juta dengan
kontribusi sekitar 20,11 persen, maka pada tahun 2011 kontribusinya meningkat
menjadi 21,42 persen dengan nilai produksi Rp. 489,491,09 juta dan pada tahun
2012 kembali meningkat menjadi Rp. 602,616,10 juta dengan kontribusinya 22,85
persen.
Hal yang sama juga terjadi pada sektor Listrik, gas & air bersih.
Kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo terus meningkat
setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2010 kontribusinya masih berada dilevel
1,65 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 32.1899,40 juta, pada tahun 2011
kontribusinya meningkat menjadi 1,71 persen dengan peningkatan nilai produksi
menjadi Rp. 39.020,33 juta dan tahun 2012 tetap meningkat menjadi 1,73 persen
dengan nilai produksinya Rp. 45.551,84 juta atau meningkat 0,02 persen.
Penurunan kontribusi sektor Pertanian dalam struktur perekonomian Kota
Palopo namun tercatat mengalami peningkatan dari sisi nilai produktivitas
menunjukkan bahwa sektor Pertanian tidak lagi menjadi sektor yang dominan dalam
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
34
pembentukan PDRB Kota Palopo. Hal tersebut disebabkan karena sektor-sektor
lain utamanya sektor jasa (tersier) berkembang lebih cepat dari perkembangan
sektor Pertanian itu sendiri.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
35
Tabel 2.5 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kota Palopo (juta Rp.)
NO. SEKTOR 2008 2009 2010 2011 2012
( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) % ( Rp ) %
1. Pertanian 249.913,38 31,27 250.141,20 29,01 238.571,82 25,79 218.612,21 21,85 230.849,62 21,23
2. Pertambangan & penggalian
1.414,28 0,18 1.559,14 0,18 1.479,38 0,16 1.541,70 0,15 1.617,26 0,15
3. Industri pengolahan 35.644,66 4,46 37.316,93 4,33 38.986,05 4,21 41.277,07 4,13 43.652,98 4,01
4. Listrik, gas & air bersih 11.397,05 1,43 12.785,13 1,48 14.563,10 1,57 17.045,20 1,70 18.257,01 1,68
5. Konstruksi 72.278,42 9,04 250.141,20 10,12 95.884,65 10,36 112.294,98 11,22 110.395,04 24,53
6. Perdagangan, hotel & restoran
156.136,07 19,53 170.073,94 19,73 201.605,55 9,91 233.885,48 23,38 266.722,09 22,90
7. Pengangkutan & komunikasi
77.842,14 9,74 83.312,84 9,66 91.633,01 13,28 104.789,50 10,47 116.516,79 8,74
8. Keuangan, sewa & jasa perusahaan
89.492,03 11,20 106.852,46 12,39 122.847,42 13,28 142.316,82 14,22 165.656,04 11,03
9. Jasa – jasa 105.210,90 13,16 112.896,71 13,09 119.511,17 12,92 128.806,35 12,87 133.752,98 11,34
PDRB 799.328,94 100 862.192,23 100 925.082,15 100 1.000.569,31 100 1.087.419,80 100
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka 2008 - 2013
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
36
Kontribusi sektor atas dasar harga konstan menilai kontribusi tiap sektor
dalam perekonomian dengan menggunakan harga tahun dasar (base year) yaitu
menghitung nilai produksi per sektor dengan tidak memperhatikan perkembangan
harga namun mengikuti perkembangan nilai produksi dari tahun ke tahun dengan harga
konstan atau tetap pada tahun dasar sebagai basis perhitungan.
Perkembangan kontribusi sektoral atas dasar harga konstan dalam kurun
waktu 2008-2012 masih dipengaruhi oleh sektor Pertanian, sektor Konstruksi, sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-Jasa. Diantara sektor-
sektor tersebut, sektor pertanian menunjukkan perkembangan nilai produksi dan
kontribusi yang terus menurun. Jika pada tahun 2011, sektor pertanian masih
mampu menyumbang 21,85 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 218.612,21
juta namun pada tahun 2012 menurun menjadi 21,23 persen namun kontribusinya
meningkat menjadi Rp. 230.849,62 juta terhadap pembentukan PDRB.
Sebaliknya sektor yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Kota
Palopo adalah sektor kontruksi. Sektor ini menunjukkan trend yang terus meningkat.
Tercatat pada tahun 2011 nilai produksi sektor ini sebesar Rp.112.294,98 juta
dengan kontribusi sekitar 11,22 persen dan kemudian meningkat menjadi 24,53
persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 110.395,04 juta pada tahun 2012.
Pergeseran kontribusi sektor dari sektor Pertanian ke Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran mengindikasikan bahwa secara riil aktivitas
perekonomian masyarakat Kota Palopo bergerak kearah sektor Jasa, Khususnya
jasa perdagangan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya peranan sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran menjadi sektor yang dominan dalam
pembentukan PDRB Kota Palopo.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018 37
Tabel 2.6 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kota Palopo
NO Sektor
2008 2009 2010 2011 2012
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Pertanian 29.22 31,27 25.56 29,01 21.96 25,79 18,03 21,85 17,12 21,23
2 Pertambangan & Penggalian
0.17 0,18 0.17 0,18 0,15 0,16 0,14 0,15 0,14 0,15
3 Industri Pengolahan 4.21 4,46 4.03 4,33 3,80 4,21 3,65 4,13 3,45 4,01
4 Listrik,Gas & Air bersih 1.65 1,43 1.65 1,48 1,65 1,57 1,71 1,70 1,73 1,68
5 Konstruksi 9.86 9,04 11 10,12 11,29 10,36 12,11 11,22 11,01 24,53
6 Perdagangan, Hotel & Restoran
18.7 19,53 18.7 19,73 20,11 21,79 21,42 23,38 22,85 22,90
7 Pengangkutan & Komunikasi
9.55 9,74 9.25 9,66 8,99 9,91 9,21 10,47 9,13 8,74
8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
11.7 11,20 12.6 12,39 13,12 13,28 14,16 14,22 14,94 11,63
9 Jasa-jasa 14.9 13,16 17 13,09 18,92 12,92 19,58 12,87 19,64 11,34
PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka, Edisi 2008 - 2013.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
38
Kontribusi sektor pertanian atas dasar harga berlaku menurun sekitar
0,91 persen dari 17,12 persen tahun 2011 menjadi 18.03 persen pada tahun 2012
dan atas dasar harga konstan juga menurun sekitar 0,62 persen dari 21,85 persen
di tahun 2011 menjadi 18,03 persen di tahun 2012. Sektor Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan dengan kontribusi atas dasar harga berlaku dan konstan
sekitar 14,16 persen dan 14,22 persen tahun 2011 mengalami penurunan menjadi
17,22 persen dan 21,23 persen. Sektor Jasa pada tahun 2011 atas dasar harga
berlaku dan konstan memiliki kontribusi sebesar 19,58 persen dan 12,87 persen
namun pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 19,64 persen atas dasar
harga berlaku tapi menurun atas dasar harga konstan menjadi 11,34 persen.
Dalam perkembangan kontribusi sektor ini, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan perkembangan peningkatan yang signifikan baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. Peningkatan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dapat mencerminkan bahwa pertumbuhan perekonomian mengarah pada sektor jasa utamanya jasa Perdagangan menggantikan peranan sektor Pertanian yang selama ini menjadi sektor yang dominan dalam pertumbuhan ekonomi Kota Palopo. Tabel 2.7 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kota Palopo Tahun 2012
NO Sektor Pertumbuhan
Hb (%) Hk (%)
1 Pertanian 13,50 23,44
2 Pertambangan & Penggalian -0,85 -0,84 3 Industri Pengolahan 2,73 3,17 4 Listrik,Gas & Air bersih 0,69 0,61 5 Konstruksi 10,35 13,06 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 19,77 20,95 7 Pengangkutan & Komunikasi 8,15 4,12 8 Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan 7,11 12,06 9 Jasa-jasa 16,11 8,53
PDRB 77,54 85,17 Sumber : Buku Palopo Dalam Angka Edisi 2008 – 2013.
Struktur perekonomian Kota Palopo berdasarkan pertumbuhan sektor atas
dasar harga berlaku sampai dengan tahun 2012, sektor Pertanian, sektor Bangunan,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
39
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan sektor Jasa-Jasa masih menjadi sektor
yang berpengaruh bagi perkembangan perekonomian Kota Palopo dimana
sektor-sektor tersebut memiliki pertumbuhan masing-masing di atas 10 persen.
Sedangkan atas dasar harga konstan, sektor yang mempunyai pertumbuhan
kontribusi di atas 10 persen masih dipengaruhi oleh sektor pertanian dengan
pertumbuhan kontribusi sebesar 23,44 persen, sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran sekitar 20,95 persen, sektor kontruksi sekitar 13,06 persen, dan sektor
Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan sebesar 12,06 persen.
Sebaliknya sektor yang mempunyai pertumbuhan kontribusi terkecil baik
atas dasar harga berlaku maupun harga konstan adalah sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih dengan pertumbuhan sekitar 0,69 persen dan 0,61 persen serta sektor
Pertambangan dan Penggalian masing-masing sekitar – 0,85 persen dan – 0,84
persen.
Tabel 2.8 Nilai Inflasi Rata – Rata Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata
pertumbuhan
Inflasi 17,58 4,18 3,99 3,35 4,`11 6,64
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka Edisi 2008 – 2013.
Laju inflasi di Kota Palopo periode 2008-2012 menunjukkan pergerakan
penurunan yang signifikan. Pada tahun 2008, inflasi Kota Palopo berada pada
kisaran 17,58 persen. Tingginya inflasi ini disebabkan karena adanya gejolak
ekonomi akibat krisis ekonomi global. Selanjutnya pada kurun waktu 2009-2011 laju
inflasi relatif stabil dengan kecenderungan menurun dimana tahun 2009 inflasi Kota
Palopo sekitar 4,18 persen dan tahun 2010 dan tahun 2011 laju inflasi di Kota
Palopo terus menurun menjadi 3,99 persen dan 3,35 persen, dan pada tahun 2012
kembali naik sekitar 4,11
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
40
Tabel 2.10 PDRB Perkapita Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Nilai PDRB (Rp) 1.394.930,34 1.646.987,34 1.946.847,77
2.284.801,89
2.637.545,42
Jumlah Penduduk (jiwa) 140.527 144.351 147.932
149.419
152.703
PDRB perkapita (Rp/jiwa)
9.926.422 11.409.601 13.160.423
15.291.241
17.272.388
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka Edisi 2008 – 2013
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
41
PDRB per kapita Kota Palopo mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2008, PDRB per kapita Kota Palopo adalah sebesar Rp.
9.926.422,- yang berarti rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kota Palopo
selama setahun adalah Rp. 9.926.000,- atau sebesar Rp. 827.000,- per bulan. Pada
tahun 2009, PDRB per kapita Kota Palopo adalah Rp. 11.409.601, yang berarti rata-
rata pendapatan satu orang penduduk Kota Palopo selama setahun adalah Rp.
11.409.000,- atau sebesar Rp. 950.000,- per bulan.
Pada tahun 2011 dan 2012, PDRB per kapita di Kota Palopo mengalami
peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB per kapita
mencapai Rp. 15,291.241,- selama setahun atau Rp. 3.058.248,- per bulan, dan
Rp. 17.272.388,- selama setahun atau Rp. 3.454.478,- per bulan dan Persentase
peningkatannya hingga 15,40 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
2.2.1.2. Kesejahteraan Sosial
Pengukuran kinerja daerah dari aspek kesejahteraan sosial
dapat dilihat dari sektor pendidikan, kesehatan, kemiskinan, kepemilikan
tanah, kesempatan kerja dan kriminalitas. Keenam indikator tersebut
dijelaskan masing – masing sebagai berikut,
2.2.1.2.1. Pendidikan
Pada sektor pendidikan indikator yang dapat diukur antara lain
Angka Melek Huruf (AMH), Angka Rata – Rata Lama Sekolah, Angka
Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Pedidikan yang Ditamatkan (APT).
Angka melek huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk
berusia 15 Tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin
dan lainnya. AMH Kota Palopo dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
42
Tabel 2.12 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Palopo Tahun 2008 s/d
2012
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
102.856 106.513 101.642 103.675 101.390
2 Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
103.026 119.723 101.773 103.808 101.551
3 Angka melek huruf 0,998 0,890 0,999 0,999 0,998
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
Berdasarkan Tabel 2.12 diatas bahwa angka melek huruf
penduduk untuk usia 15 tahun keatas berkisar Antara 0,890 – 0,999. Jika
data tersebut ditinjau pada setiap kecamatan datanya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
43
Tabel 2.13 Angka Melek Huruf menurut Kecamatan di Kota Palopo Tahun 2012
No. Kecamatan
Jumlah penduduk usia diatas 15
tahun yang bisa membaca dan
menulis
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
Angka melek huruf
1 Sendana 3.929 3974 0,98868
2 Selatan 6939 6.954 0,99784
3 Wara Timur 21.244 21.257 0,99939
4 Wara 21.263 21.264 0,99995
5 Wara Utara 13.030 13.033 0,99977
6 Wara Barat 6.444 6.457 0,99799
7 Mungkajang 4.785 4.804 0,99605
8 Bara 15.736 15.772 0,99772
9 Telluwanua 8.020 8.036 0,99801
Jumlah 101.390 101.551 0,99841
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013.
Tabel 2.13 diatas menunjukkan bahwa Angka Melek Huruf
ditiap kecamatan di Kota Palopo rata – rata 0,99. Keadaan ini hampir
merata terjadi pada 9 kecamatan. Selanjutnya indikator kinerja
pendidikan dapat dilihat dari angka rata – rata lama sekolah. Lamanya
sekolah (years of schooling) adalah sebuah angka yang menunjukkan
lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai pada
Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT). Angka rata – rata lama sekolah di
Kota Palopo dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
44
Tabel 2.14 Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
No. Kecamatan 2008 2009 2010 2011 2012
L P L P L P L P L P
1 Sendana 12,05 12,04 12,03 12,02 12,04 12,02 12,05 12,04 12,12 12,02
2 Wara Selatan 12,05 12,05 12,04 12,04 12,05 12,04 12,05 12,05 12,14 12,07
3 Wara Utara 12,03 12,03 12,05 12,05 12,03 12,02 12,03 12,04 12,06 12,06
4 Wara 12,05 12,03 12,05 12,04 12,05 12,04 12,06 12,05 12,11 12,06
5 Wara Barat 12,06 12,06 12,05 12,03 12,04 11,98 12,06 12,07 12,05 12,05
6 Wara Timur 12,03 12,04 12,04 12,02 12,07 12,01 12,03 12,03 12,14 12,04
7 Mungkajang 12,04 12,04 12,04 12,03 12,03 11,96 12,04 12,05 12,11 12,05
8 Bara 12,04 12,05 12,06 12,05 12,04 11,70 12,04 12,03 12,12 12,05
9 Telluwanua 12,06 12,06 12,05 12,06 11,08 12,01 12,06 12,05 12,10 12,04
Jumlah 12,05 12,04 12,05 12,04 11,94 11,98 12,05 12,05 12,11 12,05
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013.
Indikator berikutnya di sektor pendidikan adalah Angka Partisipasi
Murni (APM). APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 – 18
tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA
dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 – 18 tahun. Perkembangan
APM dalam 5 tahun terakhir di Kota Palopo disajikan pada tabel berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
- 45
-
Tabel 2.15 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
NO JENJANG PENDIDIKAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 SD/MI
1.1 Jumlah siswa kelompok usia 7 - 12 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI
16.141 16.696 17.000 16.690 16.827
1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun 17.865 17.280 18.540 18.540 18.488
1.3 APM SD/MI 90,35 96,62 91,69 90,02 91,02
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah siswa kelompok usia 13 - 15 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs
7.316 7.144 5.996 6.347 6.496
2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun 9.473 8.361 9.493 9.493 9.727
2.3 APM SMP/MTs 77,23 85,44 63,16 66,86 66,78
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah siswa kelompok usia 16 - 18 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
7.898 7.568 8.075 7.916 7.565
3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun 9.795 8.490 9.992 9.992 10.481
3.3 APM SMA/MA/SMK 80,63 89,14 80,81 79,22 72,18
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
46
Hingga tahun 2012, APM SD/MI menunjukkan angka 91,02 persen.
Ini berarti jumlah siswa dengan usia 7-12 yang bersekolah di SD/MI
sebanyak 91,02 persen dari total jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Hal
yang sama juga ditunjukkan oleh SMP/MTs dimana angka APM tercatat
sebesar 66,78 persen yang artinya masih terdapat 33,22 persen dari total
jumlah penduduk usia 13-15 tahun yang tidak/belum melanjutkan
pendidikannya ke tingkat SMP/MTs.
Angka APM SMA/MA/SMK pada tahun 2012 yang sebesar 72,18
persen mencerminkan jumlah siswa dengan usia 16-18 tahun yang
bersekolah di SMA/MA/SMK sebanyak 72,18 persen dari total jumlah
penduduk usia 16-18 tahun sehingga masih terdapat penduduk usia 16-
18 tahun sebesar 27,82 persen yang tidak melanjutkan pendidikannya ke
tingkat SMA/MA/SMK.
Jika APM ditinjau pada setiap kecamatan di Kota Palopo, maka
datanya dapat disajikan sebagai berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
47
Tabel 2.16 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 menurut Kecamatan di Kota Palopo
NO Kecamatan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Jumlah siswa usia 7 - 12 th yang bersekolah
di SD/MI
jumlah penduduk usia 7-12 th
APM
Jumlah siswa usia 13-15 th bersekolah di
SMP/MTs
Jumlah penduduk usia
13-15 th APM
Jumlah siswa usia 16-17 th
bersekolah di SMA/MA/
SMK
jumlah penduduk usia
16-17th APM
1 Sendana 476 716 66,48 44 377 11,67 - 406 -
2 Wara Selatan 744 1.266 58,77 203 665 30,53 556 717 77,55
3 Wara Timur 3.462 3.873 89,39 1.987 2.038 97,50 7 2.197 0,32
4 Wara 4.499 3.878 116,01 95 2.040 4,66 1.854 2.197 84,39
5 Wara Utara 1.750 2.376 73,65 1.035 1.250 82,80 2.056 1.347 152,64
6 Wara Barat 1.084 1.174 92,33 446 618 72,17 405 666 60,81
7 Mungkajang 739 873 84,65 683 459 148,80 0 495 0
8 Bara 2.426 2.869 84,56 1.307 1.510 86,56 2.446 1.627 150,34
9 Telluwanua 1.647 1.463 112,58 696 770 90,39 241 829 29,07
Jumlah 16.827 18.488 91,02 6.496 9.727 66,78 7.565 10.481 72,18
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
48
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut kecamatan di Kota Palopo
tahun 2012 menggambarkan tingkat partisipasi penduduk usia sekolah di
tingkat pendidikan tertentu pada setiap kecamatan. APM SD/MI tertinggi
berada di Kecamatan Wara yaitu 116,01 persen sedang yang terendah berada
di Kecamatan Wara Selatan sebesar 58,77 persen. Untuk tingkat SMP/MTs,
Kecamatan Mungkajang memiliki APM tertinggi yaitu sebesar 148,80 persen
dan Kecamatan Wara menjadi dari kecamatan dengan APM terendah yakni
sekitar 4,66 persen.
Di tingkat SMA/MA/SMK, APM tertinggi berada di Kecamatan Wara
Utara sebesar 152,64 persen sedangkan Kecamatan Mungkajang memiliki
APM terendah yaitu sebesar 0 persen. Variasi pencapaian APM SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di setiap kecamatan mencerminkan tingkat
partisipasi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan tertentu semakin
merata
Indikator selanjutnya di sektor pendidikan adalah Angka Partisipasi
Kasar (APK). APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan
SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 – 18 tahun atau
rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat
pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan
dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi
penduduk secara umum disuatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator
yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di
masing – masing jenjang pendidikan. Perkembangan angka partisipasi kasar
penduduk di Kota Palopo dapat dilihat pada tabel berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018 49
Tabel 2.17 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2008 S/D 2012 Kota Palopo
NO JENJANG PENDIDIKAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 SD/MI
1.1 Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI 18.882 19.328 19.364 19.395 19.518
1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun 17.865 17.280 18.540 18.540 18.488
1.3 APK SD/MI 105,69 111,85 104,44 104,61 105,57
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs 8.789 9.108 9.136 9.309 9.729
2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun 9.473 8.361 9.493 9.493 9.727
2.3 APK SMP/MTs 92,78 108,93 96,24 98,06 100,02
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK 11.243 11.640 11.628 11825 11.392
3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun 9.795 8.490 9.992 9.992 10.481
3.3 APK SMA/MA/SMK 114,78 137,10 116,37 118,34 108,69
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
50
Pada tahun 2012, APK SD tercatat sebesar 105,57 persen. Hal ini berarti
bahwa jumlah siswa bersekolah di tingkat SD/MI melebihi jumlah penduduk usia 7-12
tahun. Kelebihan jumlah siswa tersebut disebabkan adanya penduduk yang belum
mencapai usia sekolah SD/MI tapi telah bersekolah. Kondisi yang sama juga terjadi
pada APK SMP/MTs yang mencatat angka sebesar 100,02 persen. Sebaliknya APK
SMA/MA/SMK berada pada kisaran 108,69 persen. Artinya dari total jumlah
penduduk usia SMA/MA/SMK, yang bersekolah di jenjang tersebut telah mencapai
108,69.
. Kondisi Angka Partisipasi Kasar pada setiap kecamatan di Kota Palopo
pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut,
Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB. II
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
51
Tabel 2.15 Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan Kota Palopo Tahun 2012
NO Kecamatan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Jumlah siswa bersekolah di
SD/MI
jumlah penduduk
usia 7-12 th APK
Jumlah siswa bersekolah di
SMP/MTs
Jumlah penduduk usia 13-15
th
APK
Jumlah siswa
bersekolah di
SMA/MA/ SMK
Jumlah penduduk
usia 16-18 th APK
1 Sendana 552 716 77,09 75 377 19,89 - 406 -
2 Wara Selatan 864 1.266 68,25 263 665 39,55 782 717 109,07
3 Wara Timur 3.898 3.873 100,65 2.954 2.038 144,95 10 2.197 0,46
4 Wara 5.218 3.878 134,55 119 2.040 5,83 2.617 2.197 119,12
5 Wara Utara 2.164 2.376 91,08 1.616 1.250 129,28 3.238 1.347 240,39
6 Wara Barat 1.248 1.174 106,30 852 618 137,86 610 666 91,59
7 Mungkajang 845 873 96,79 948 459 206,54 - 495 -
8 Bara 2.803 2.869 97,70 1.973 1.510 130,66 3.825 1.627 235,10
9 Telluwanua 1.926 1.463 131,65 929 770 120,65 310 829 37,39
Jumlah 19.518 18.488 105,57 9.729 9.727 100,02 11.392 10.481 108,69
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut kecamatan di Kota Palopo tahun
2012 menggambarkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat
pendidikan pada setiap kecamatan. Dari 9 kecamatan di Kota Palopo, Kecamatan
Wara Selatan memiliki APK terendah untuk jenjang SD/MI yaitu sebesar 68,25
persen sedangkan Kecamatan Wara memiliki APK tertinggi yaitu 134,55 persen.
Untuk tingkat SMP/MTs, Kecamatan dengan APM tertinggi berada di Kecamatan
Wara yaitu sebesar 5,83 persen dan Kecamatan Sendana yang terendah sebesar
84,10 persen.
Di tingkat SMA/MA/SMK, APK tertinggi berada di Kecamatan Wara Utara
sebesar 240,39 persen sedangkan Kecamatan Wara Timur memiliki APK terendah
yaitu sebesar 0,46 persen. Sama halnya dengan APM, pencapaian APK SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di setiap kecamatan mencerminkan tingkat daya serap
penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan tertentu semakin
merata.
PEMERINTAH KOTA PALOPO ??>
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
BAB. III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, menjadi titik tolak penyelenggaraan otonomi daerah
pada kabupaten/kota. Daerah kabupaten/kota mempunyai kewenangan yang
didasarkan pada azas otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan
bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan
daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan.
Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan
pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi
lokalnya. Salah satu pertimbangan yang mendasari perlunya diselenggarakan
otonomi daerah adalah peningkatan kemandirian pemerintahan daerah yang
mempunyai implikasi langsung terhadap kemampuan keuangan daerah, sumber
daya manusia dan sumber daya alam, dalam menjalankan roda pemerintahan dan
kelanjutan pembangunan. Daerah kabupaten/kota adalah ujung tombak
pelaksanaan pembangunan karena daerah-daerah tersebut yang lebih mengetahui
kebutuhan dan potensi sumber daya di daerahnya yang pada akhirnya dapat
meningkatkan local accountability pemerintah pusat terhadap pembangunan di
daerah.
Sebagai konsekuensi logis dari otonomi daerah yang diwujudkan dalam
bentuk desentralisasi maka akan ada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
dalam usaha penggalian dan penggunaan dana, baik yang berasal dari pemerintah
pusat maupun dana yang berasal dari pemerintah daerah itu sendiri. Konteks
desentralisasi memberikan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
daerah–daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
PEMERINTAH KOTA PALOPO ??>
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan pada peraturan perundang–
undangan. Tujuan utama penyelenggaraan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal
adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian
daerah. Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap
sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Sistem
pembiayaan daerah dalam konteks otonomi daerah merupakan aspek yang sangat
penting. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity)
agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga tidak mengalami
defisit fiskal (fiscal gap). Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal
daerah tersebut adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengelolaan keuangan daerah yang merupakan keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah adalah hal yang sangat
penting dalam proses perencanaan suatu daerah secara keseluruhan. Tahapan-
tahapan dalam pengelolaan keuangan daerah sangat krusial dalam memulai roda
pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya untuk mewujudkan pelayanan
dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan.
Dalam kurun waktu tahun 2008 sampai dengan 2013, proses perencanaan
pembangunan daerah yang dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kota Palopo telah mengalami kemajuan yang cukup berarti setiap
tahunnya sekaligus memperlihatkan keberhasilan dari pemekaran wilayah. Ini dapat
dilihat dari perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Palopo maupun program kegiatan yang dapat dilaksanakan pada periode tahun
tersebut.
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Pengelolaan keuangan daerah hingga saat ini masih sangat
tergantung dengan kebijakan pemerintah pusat terutama dalam hal
PEMERINTAH KOTA PALOPO ??>
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
peraturan perundang-undangan yang mendasarinya, terutama dalam hal
pendapatan daerah yang sangat besar peranannya dalam perencanaan dan
pendanaan pembangunan dalam kurun waktu tersebut. Dengan terbitnya
Undang-Undang Pajak Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi
Daerah tentu memberikan warna baru dalam menentukan kerangka
pendanaan dalam rencana kinerja pembangunan Kota Palopo periode
tahun 2013-2018. Dengan undang-undang tersebut yang nantinya diikuti
oleh peraturan perundang-undangan yang dibawahnya, diharapkan
ketergantungan pemerintah daerah dari dana pusat semakin berkurang
atau Pemerintah Daerah lebih mandiri dalam hal pendanaan pembangunan.
Derajat otonomi fiskal daerah yang selanjutnya disebut DOFD sebagai
salah satu indikator untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah,
dengan mengukur kontribusi realisasi PAD terhadap APBD. Perkembangan
DOFD Kota Palopo periode tahun 2008-2012, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.1 Derajat Otonomi Fiskal Daerah (DOFD)
Kota Palopo Tahun 2008-2012
TAHUN PAD PENDAPATAN DAERAH DOFD
2008 24.905.910.967,00Rp 360.224.190.260,88Rp 6,91%
2009 21.473.395.222,30Rp 394.914.528.209,30Rp 5,44%
2010 28.219.019.906,00Rp 413.695.121.815,73Rp 6,82%
2011 35.703.421.516,00Rp 506.746.019.545,00Rp 7,05%
2012 36.214.002.330,80Rp 525.521.885.958,44Rp 6,89%
Jumlah 146.515.749.942,10Rp 2.201.101.745.789,35Rp 6,66%
Sumber : DPPKAD Kota Palopo, Perhitungan APBD Kota Palopo, 2008-2012, (diolah)
Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa kontribusi pendapatan
asli daerah (PAD) terhadap Pendapatan Daerah tahun 2008-2012 mengalami
peningkatan rata-rata 6,66 %.
Dalam kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
perkembangan APBD Kota Palopo mengalami perubahan yang cukup berarti.
PEMERINTAH KOTA PALOPO ??>
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
Ini dapat dilihat dari perkembangan pendapatan maupun belanja pada APBD
Kota Palopo.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
Tabel III.2 Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Palopo, 2008-2012
Sumber :DPPKAD Kota Palopo, Perhitungan APBD, 2008-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
54
Tabel III.3
Pertumbuhan APBD Kota Palopo, 2008-2012
URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
Rata-Rata
Pertumbuhan
(%)
Pendapatan 360.224.190.261Rp 394.914.717.758Rp 413.695.121.816Rp 506.746.019.545Rp 525.521.885.958Rp 10,15
Belanja 359.254.921.922Rp 386.056.041.477Rp 383.663.586.115Rp 498.403.458.037Rp 525.772.059.998Rp 10,56
Penerimaan Pembiayaan 16.786.575.578Rp 29.348.116.675Rp 12.091.185.124Rp 27.444.439.473Rp 24.279.748.741Rp 32,87
Pengeluaran Pembiayaan 13.621.576.216Rp 26.068.538.212Rp 14.678.281.351Rp 16.142.361.609Rp 11.715.425.875Rp 7,56
Ada tiga sumber pembiayaan yang memegang peranan penting dalam
keuangan daerah di Kota Palopo. Pertama, sumber pembiayaan yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang pelaksanaannya
ditetapkan melalui Kepala Daerah setiap tahunnya. Kedua, sumber pembiayaan
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sulawesi Selatan, Ketiga, sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di dalamnya terakomodasi dana
dekonsentrasi dan dana-dana lainnya.
3.1.1.1 Pendapatan Daerah
Otonomi daerah berimplikasi pada semakin luasnya kewenangan daerah
untuk mengatur dan mengelola pendapatan daerah. Sehubungan dengan itu maka
secara bertahap daerah dituntut untuk mengupayakan kemandirian pendapatannya
dengan mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan yang dimilikinya.
Pendapatan daerah menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 1 Ayat 13
merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih dalam periode tahun bersangkutan. Pendapatan daerah merupakan
penerimaan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan belanja pembangunan daerah
yang bersumber dari Pendapatan asli daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-
lain Pendapatan daerah Yang Sah.
Kapasitas keuangan daerah akan menentukan kemampuan pemerintah
daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Oleh karena itu,
pendapatan daerah harus dituangkan terlebih dahulu. Tanpa diketahuinya sumber-
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
55
sumber pendapatan daerah, maka pengelolaan keuangan daerah tidak akan
berjalan dengan sempurna.
Analisis kemampuan pemerintah dapat diukur dari penerimaan pendapatan
daerah selama 5 tahun terakhir (2008-2012) yang rata-rata menunjukan peningkatan
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel III.4
Realisasi Pendapatan Daerah Kota Palopo Tahun 2008 s/d Tahun 2012
2008 2009 2010 2011 2012
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 PENDAPATAN 360.224.190.261 394.914.528.209 413.695.121.816 506.746.019.545 525.521.885.958 10,15
1.1. Pendapatan Asli Daerah 24.905.910.967 21.473.395.222 28.219.019.906 35.703.421.516 36.214.002.331 11,40
1.1.1. Pajak daerah 4.092.345.032 4.701.967.685 4.999.701.535 6.744.238.945 8.988.020.186 22,35
1.1.2. Retribusi daerah 16.795.323.687 13.781.164.629 20.117.286.411 24.926.169.006 22.179.408.576 10,23
1.1.3.
Hasil pengelolaan
keuangan daerah yang
dipisahkan
780.658.865 942.080.185
924.062.689 1.546.938.361 1.814.389.095 25,87
1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 3.237.583.383 2.048.182.724 2.177.969.271 2.486.075.204 3.232.184.474 3,44
1.2. Dana Perimbangan 288.847.628.981 310.076.854.585 323.691.890.222 347.878.995.204 421.381.856.521 10,09
1.2.1.Dana bagi hasil pajak /bagi
hasil bukan pajak 22.359.011.981 20.598.211.585
23.223.903.622 21.790.808.204 21.997.841.521 (0,09)
1.2.2. Dana alokasi umum 226.220.617.000 244.343.643.000 278.587.486.600 297.920.487.000 361.383.685.000 12,57
1.2.3. Dana alokasi khusus 40.268.000.000 45.135.000.000 21.880.500.000 28.167.700.000 38.000.330.000 6,05
1.3.Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang Sah 46.470.650.313 63.364.278.402 61.784.211.688 123.163.602.825 67.926.027.106
22,09
1.3.1 Hibah - - - 1.150.000.000 -
1.3.2 Dana darurat 3.000.000.000 - - - -
1.3.3
Dana bagi hasil pajak dari
provinsi dan Pemerintah
Daerah lainnya ***) 11.291.323.841 10.383.774.451 13.912.668.050 16.948.191.256 19.403.580.517
15,56
1.3.4Dana penyesuaian dan
otonomi khusus****) 28.121.895.172 47.816.729.500 42.624.274.038 98.634.121.850 39.581.860.000 32,68
1.3.5
Bantuan keuangan dari
provinsi atau Pemerintah
Daerah lainnya 4.057.431.300 5.163.774.451 5.247.269.600 6.431.289.720 8.940.586.590
22,62
No. UraianRata-rata
Pertumbuhan
(%)
Sumber : Realisasi Laporan Perhitungan APBD Kota Palopo, 2008-2012
Penerimaan daerah seperti yang tertera pada tabel di atas dan tercermin
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan pendapatan yang
diperoleh dari berbagai sumber seperti pendapatan asli daerah, sisa lebih
perhitungan anggaran, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan penerimaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
56
daerah lainnya yang sah. Untuk tahun 2012 Pendapatan Asli Daerah Kota Palopo
sebesar 525 milyar rupiah atau sekitar 99,39% dari target yang ditetapkan. Secara
keseluruhan dalam kurun waktu tahun 2008-2012 total pendapatan daerah Kota
Palopo mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,15%.
3.1.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah merupakan sumber pendapatan yang berasal pajak
dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yang
dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah
ditetapkan. Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan pendapatan asli daerah
tahun anggaran 2008-2012.
Tabel III.5
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah 2008-2012 Kota Palopo
Uraian Anggaran Realisasi PAD PencapaianRata-Rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5
2008 19.688.065.500 24.905.910.966,88 126,50
2009 23.216.090.835,00 21.473.395.222,30 92,49 -13,78
2010 32.270.012.633,00 28.219.019.905,66 87,45 31,41
2011 37.953.581.200,00 35.703.421.516,00 94,07 26,52
2012 37.653.848.217,00 36.214.002.330,80 96,18 1,43
GR 11,40
Berdasarkan data perkembangan pendapatan asli daerah dari tahun 2008-
2012 terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan dari Rp. 24,90 Milyar pada
tahun 2008 menjadi Rp. 36,21 Milyar di tahun 2012 dengan rata-rata pertumbuhan
pendapatan asli daerah selama periode 2008-2012 sebesar 11,40 persen.
Dari sisi realisasi, penerimaan PAD mengalami penurunan dari Rp.
24.905.910.966 pada tahun 2008 menjadi Rp. Rp. 21.473.395.222 pada tahun 2009
dengan tingkat pertumbuhan menurun sebesar 13,78 persen. Namun realisasi pada
tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 28.219.019.905 dengan tingkat pertumbuhan
mencapai 31.41 persen. Pada tahun 2012 pencapaian PAD sebesar 96,18 dari
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
57
anggaran yang direncanakan atau sebesar Rp. 36.214.002.330 namun tingkat
pertumbuhan realisasi hanya sebesar 1,43 persen.
a. Pajak Daerah
Kinerja pajak daerah selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan
yang semakin meningkat dalam pembentukan APBD Kota Palopo. Tercatat
pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2011 sebesar 35
persen dan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 6 (enam) persen.
Perkembangan realisasi pajak daerah periode tahun anggaran 2008-2012 dapat
dilihat pada grafik dibawah ini :
Realisasi pajak daerah selama periode tahun 2008-2012 didominasi oleh
Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dengan kontribusinya di atas 50 persen dari total
realisasi pajak daerah selama periode tersebut. Selain itu terdapat dua jenis objek
pajak yang tidak terealisasi yaitu pajak air bawah tanah dan pajak sarang burung
walet.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
58
b. Retribusi Daerah
Pendapatan dari retribusi merupakan salah satu komponen dalam
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama periode tahun 2008-2012 hasil retribusi
menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Pencapaian retribusi tertinggi terjadi
pada tahun 2011 dengan realisasi sebesar Rp. 24,92 Milyar sedangkan tahun 2009
menjadi tahun dengan capaian terendah dengan realisasi sebesar Rp. 14,23 milyar.
Hasil retribusi daerah berupa retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan
retribusi perizinan tertentu. Selama periode tahun 2008-2012 retribusi jasa umum
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
59
menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan hasil retribusi daerah. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
c. Hasil kekayaan Daerah Yang dipisahkan
Hasil kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan pendapatan berupa
bagian laba (dividen) atas hasil investasi penyertaan modal kepada PT. Bank
Sulselbar Palopo. Selama periode tahun 2008-2012 realisasi dividen kepada
pemerintah Kota Palopo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2008 realisasi hasil kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar
Rp. 771,3 juta meningkat menjadi Rp. 1,84 milyar pada tahun 2012 dengan rata-rata
pertumbuhan pertahun menunjukkan kecederungan yang semakin meningkat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
60
d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah
Lain-lain PAD yang sah merupakan sumber-sumber pandapatan asli daerah
yang terdiri dari hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,
kerugian uang daerah pendapatan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan
pendapatan dari pengembalian.
Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah terus dilakukan, diantaranya dengan melakukan pendataan kembali subyek
dan obyek pajak, mengintensifkan penagihan pajak dan retribusi serta terus
melakukan koordinasi dan pengawasan atas pelaksanaan penagihan pajak dan
retribusi.
Namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
asli daerah tersebut dirasa belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan
adanya beberapa permasalahan yang seringkali menjadi penghambat dalam
peningkatan pendapatan asli daerah. Beberapa permasalahan tersebut antara lain :
1. Masih rendahnya usaha pajak (tax effort) yang dilakukan instansi yang
terkait dengan optimalisasi kapasitas yang bias dipungut pajak.
2. Belum tersedianya data potensi pajak yang valid dan terkini sehingga
kapasitas pajak tidak dapat dioptimalkan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
61
3. Belum efektifnya pelaksanaan Perda-Perda yang berkenaan dengan pajak
dan retribusi daerah.
4. Masih lemahnya administrasi pendapatan daerah sehingga perda belum
dilakukan sepenuhnya secara tegas.
5. Masih kurangnya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak/retribusi untuk
membayar pajak/retribusi.
Atas permasalahan-permasalahan tersebut, Pemerintah daerah telah
mengambil beberapa langkah strategis untk mengantisipasi permasalahan-
permasalahan tersebut, antara lain :
1. Melakukan pendataan kembali atas subjek dan obyek pajak
2. Melakukan revaluasi atas nilai objek pajak
3. Meningkatkan sosialisasi perda-perda kepada masyarakat yang terkait
dengan pajak/retribusi daerah.
4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian penagihan pajak dan
retribusi daerah.
3.1.1.1.2. Dana Perimbangan
Penerimaan daerah dari dana perimbangan juga mengalami peningkatan
yang signifikan dari Rp. 288,84 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp. 421,381 pada
tahun 2012. Tingkat pencapaian realisasi dana perimbangan hampir selalu
mencapai 100 persen dari anggaran. Tingkat pertumbuhan realisasi menunjukkan
perkembangan yang fluktuatif dengan tingkat pertumbuhan tertinggi selama periode
2008-2012 berada pada tahun 2008-2009.
Tabel III.6 Perkembangan Dana Perimbangan.
Kota Palopo, 2008-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
62
Uraian Anggaran Realisasi Pendapatan Pencapaianpertumbuhan
realisasi
1 2 3 4 5
2008 288.550.385.222 288.847.628.981,00 100,10
2009 315.928.261.558,00 310.076.854.585,00 98,15 7,35
2010 323.689.344.122,00 323.691.890.222,00 100,00 4,39
2011 345.976.497.436,00 347.878.995.204,00 100,55 7,47
2012 422.625.315.286,00 421.381.856.521,00 99,71 21,13 Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Komponen dana perimbangan terdiri dari dana alokasi umum, dana bagi
hasil Sumber daya alam/non sumber daya alam serta dana alokasi khusus.
Penyumbang terbesar dari dana perimbangan berasal dari dana alokasi umum yang
sebagian besar digunakan untuk kegiatan belanja tidak langsung.
3.1.1.1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Sumber penerimaan daerah lainnya berupa lain-lain pendapatan daerah yang
sah. Pendapatan ini berasal dari dana hibah, dana penyesuaian dan dana
pendapatan lainnya. Lain-lain pendapatan yang sah Kota Palopo periode tahun
2008-2012 terus menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan terhadap total
pendapatan daerah dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 7,25 persen.
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013 (diolah)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
63
Berdasarkan data ketiga sumber penerimaan tersebut diatas, pendapatan
daerah Kota Palopo masih lebih didominasi oleh dana perimbangan yang terdiri dari
Dana Alokasi umum, Bagi hasil SDA dan non SDA, serta Dana Alokasi Khusus.
Selanjutnya diikuti oleh lain-lain Pendapatan daerah yang Sah yang terdiri dari bagi
hasil Pajak dan bantuan keuangan dari Provinsi, serta dana penyesuaian,
Sedangkan kontribusi PAD menjadi komponen terkecil dalam struktur Pendapatan
daerah dan lebih didominasi oleh Retribusi daerah.
3.1.1.2 Belanja Daerah
Belanja daerah menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 merupakan semua
kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pengelolaan belanja daerah
dilaksanakan berdasarkan pada anggaran kinerja yaitu belanja daerah yang
berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja, dimana arah pengelolaan belanja
daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik dengan
menganut pada Pro Poor, Pro growth, dan pro job.
Pada dasarnya terdapat dua jenis belanja menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung.
Gambaran realisasi belanja daerah kota palopo 3 (tiga) tahun terahir (2008-2010)
sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel III.7
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kota Palopo Tahun 2008 s/d Tahun 2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
64
Sumber : Realisasi Laporan Perhitungan APBD Kota Palopo, 2008-2012
Dari tabel diatas, realisasi belanja daerah Kota Palopo pada tahun 2008
sebesar Rp. 359.254.921.922 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp
173.493.316.978 atau 48,3 persen yang sebagian besar merupakan Belanja
Pegawai, serta Belanja Langsung sebesar Rp 185.761.604.944 atau 51,7
persen yang lebih didominasi oleh belanja modal. Pada tahun 2012 komposisi
Belanja daerah sebesar Rp. 525.772.059.998 yang sebagian besar berupa belanja
tidak langsung sebesar Rp. 302.918.650.833 atau 57,6 persen yang masih
didominasi oleh Belanja pegawai, sedangkan Belanja langsung sebesar Rp.
222.853.409.165 atau 42,40 % juga masih didominasi oleh belanja Modal. Proporsi
belanja tidak langsung yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan belanja
langsung mengindikasikan bahwa serapan anggaran pemerintah lebih banyak
digunakan untuk belanja pegawai.
Tabel III.8
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kota Palopo
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
65
Sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Dari data yang ada terlihat bahwa proporsi belanja tidak langsung terhadap
anggaran belanja menunjukkan bahwa proporsi realisasi belanja tidak langsung
terhadap anggaran belanja selama periode 2010-2012 mencapai 98,5 persen
sedangkan untuk belanja langsung realisasinya mencapai 88,12 persen.
3.1.2. Neraca Daerah
Pertumbuhan aset lancar dalam neraca keuangan Kota Palopo pada tahun
2009 meningkat sebesar 60,60 persen, pada tahun 2010 semakin meningkat
menjadi 102,58 persen. Namun pada tahun 2011 menurun tajam menjadi negatif 22,
32 persen dan pada tahun 2012 sebesar negatif 21,14 persen.
Penurunan aset lancar ini disebabkan menurunnya kas dari Rp.
27.557.390.024 pada tahun 2010 menjadi Rp. 19.752.096.765 pada tahun 2011 dan
pada tahun 2012 semakin menurun menjadi Rp. 12.413.504.716. demikian juga
dengan piutang dan persediaan yang mengalami pertumbuhan yang fluktuatif
selama periode 2008-2012.
Invetasi jangka panjang tumbuh rata-rata sebesar 57,60 persen. Invetasi ini
didorong oleh invetasi permanen sebesar 65 persen dan invetasi non permanen
sebesar negatif 8,31 persen. Investasi permanen ini ditempatkan di Bank Sulselbar
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
66
dan PDAM Kota Palopo. Jumlah aset tetap dalam neraca keuangan Pemerintah Kota
Palopo juga mengalami peningkatan dari Rp. 384.373.717.001 menjadi Rp.
943.516.361.055 pada tahun 2012 atau rata-rata tumbuh sebesar 26 persen selama
periode 2008-2012.
Hutang jangka pendek dalam neraca keuangan pemerintah Kota Palopo
mengalami penurunan secara nominal dari Rp 14.312.438.414 tahun 2008 menjadi
Rp 13.482.628.062 pada tahun 2012 namun secara rata-rata tumbuh sebesar 1,21
persen pertahun selama 2008-2012.
Perbedaan antara hutang jangka pendek dengan kewajiban jangka pendek
pada tahun 2008 disebabkan Pemerintah Kota Palopo masih mempunyai Hutang
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) sebesar Rp 14.166.437.723, sehingga secara total
kewajiban jangka pendek Pemerintah Kota Palopo pada tahun 2008 menjadi Rp
14.312.438.414. Namun sejak tahun 2010 Pemerintah Kota Palopo tidak mempunyai
utang perhitungan fihak ketiga (PFK). Pada tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012
terdapat utang bunga yang merupakan bunga atas pinjaman pemerintah Kota
Palopo kepada Pemerintah Pusat.
Hutang jangka panjang Pemerintah Kota Palopo merupakan pinjaman pokok
kepada Bank Dunia melalui pemerintah pusat dengan jangka waktu selama 15 (lima
belas) tahun untuk pembangunan pasar besar (city market) Kota Palopo, sehingga
terdapat kewajiban jangka panjang sampai tahun 2028. Sedangkan untuk ekuitas
dana pemerintah Kota Palopo selama tahun 2008-2012 tumbuh rata-rata sebesar 29
persen yang didominasi oleh ekuitas dana lancar dan ekuitas dana investasi.
Untuk lebih jelasnya mengenai neraca keuangan Kota palopo pada tahun
2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
67
Tabel III.9
Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Palopo, 2008-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
68
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
69
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palopo, 2008-2012 (diolah)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
140
Untuk rasio keuangan daerah, rasio yang digunakan adalah rasio
likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas yang digunakan adalah
rasio lancar (current ratio) dan Quick Ratio. Rasio lancar adalah asset
lancar dibagi dengan kewajiban jangka pendek, sedang Quick Ratio
adalah asset lancar dikurangi persediaan dibagi dengan kewajiban
jangka pendek.
Rasio solvabilitas disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur
perbandingan dana yang disediakan oleh suatu entitas dengan dana
yang dipinjam dari kreditur entitas tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa jauh aktiva entitas dibiayai oleh hutang, rasio
ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman.
Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah rasio
Hutang terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio) yang merupakan
Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan
suatu entitas dan menunjukkan kemampuan modal sendiri dari entitas
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya dan Rasio Hutang
terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Asset Ratio) yaitu rasio yang
merupakan perbandingan antara hutang (baik hutang lancar maupun
hutang jangka panjang) dengan jumlah seluruh aktiva (aset).
Berdasarkan formula tersebut, maka rasio likuiditas neraca
keuangan Pemerintah Kota Palopo tahun 2008-2012 adalah sebagai
berikut:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
141
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
140
Tabel III.10
Analisis Rasio Keuangan Kota Palopo
NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 Akti fa Lancar 9.442.901.686 15.165.003.471 30.720.641.355 23.809.576.432 18.820.657.268
Kewajiban Jangka Pendek 14.312.438.414 14.923.075.978 11.810.119.998 9.651.579.241 13.482.628.062
Ras io Lancar (current ratio) 0,66 1,02 2,60 2,47 1,40
2 Akti fa Lancar 9.442.901.686 15.165.003.471 30.720.641.355 23.809.576.432 18.820.657.268
Persediaan 547.389.616 1.844.189.125 1.998.275.593 2.752.863.802 2.897.968.430
Kewajiban Jangka Pendek 14.312.438.414 14.923.075.978 11.810.119.998 9.651.579.241 13.482.628.062
Ras io Quick (quick ratio) 0,62 0,89 2,43 2,18 1,18
3 Total Hutang 14.889.955.298 15.500.592.862 37.499.612.162 53.772.155.179 55.986.637.719
Total Aset 406.197.899.140 552.275.398.028 791.715.007.607 944.654.778.857 1.136.628.295.409
Ras io Total Hutang
terhadap Total Aset 0,04 0,03 0,05 0,06 0,05
4 Total Hutang 14.889.955.298 15.500.592.862 37.499.612.162 53.772.155.179 55.986.637.719
Total Ekuitas 391.307.943.842 536.774.805.166 754.215.395.445 890.882.623.677 1.080.641.657.690
Ras io Hutang terhadap
Modal 0,038 0,029 0,050 0,060 0,052 sumber : DPPKAD Kota
Palopo, 2013 (data diolah)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
140
Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan daerah
dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi
rasio berarti semakin terjamin pelunasan kewajiban jangka pendek. Dari
tabel di atas, terlihat bahwa nilai rasio lancar dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yang
menandakan bahwa aktiva lancar daerah dapat menjamin hutang
lancarnya.
Rasio kewajiban terhadap aset secara langsung membandingkan
kewajiban jangka panjang ditambah dengan kewajiban jangka pendek
dibagi dengan asset dikurangi kewajiban (hutang jangka panjang dan
jangka pendek). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rasio tahun
2008 sebesar 0,04, tahun 2009 sebesar 0,03, tahun 2010 sebesar 0,05,
tahun 2011 sebesar 0,06 dan tahun 2012 sebesar 0,05. Semakin kecil
nilai rasio ini, maka semakin baik rasio kewajiban terhadap asset, namun
jika nilai rasio cukup besar atau berada diatas 0,75 maka, pihak kreditor
harus berhati-hati meminjamkan memberikan kredit kepada Pemerintah
daerah tersebut. Jika dilihat dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan keuangan Pemerintah Kota Palopo selama tahun 2008-2012
cukup mampu untuk membayar utang jika Pemerintah Kota Palopo
melakukan pinjaman ke kreditor.
Demikian juga dengan rasio total hutang terhadap ekuitas
menunjukkan angka yang sangat kecil, dimana hal tersebut menunjukkan
bahwa pemerintah daerah dapat memenuhi kewajibannya dari
kemampuan modal sendiri.
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
141
Dalam kurun waktu tahun 2008-2012, terutama pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran
2008 sampai dengan Tahun 2012, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) merupakan satuan entitas akuntansi. Hal tersebut berarti bahwa
SKPD tersebut bertanggung jawab terhadap anggarannya masing-
masing termasuk dalam pencatatan akuntansinya. Realisasi dari
anggaran tersebut disusun dalam Laporan Realisasi Anggaran yang
harus dilaporkan secara fungsional kepada Bendahara Umum
Daerah/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, yaitu Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan secara
administratif harus dilaporkan kepada Pejabat Pengguna Anggaran
masing-masing SKPD.
Dari segi pengawasan dari rangkaian pengelolaan keuangan
daerah, pada periode tahun 2008-2012, Laporan keuangan yang disusun
oleh DPPKAD sebagai entitas pelaporan, menyajikan laporan keuangan
yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Laporan keuangan inilah yang kemudian akan
diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengelolaan keuangan
ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang dikelola oleh setiap SKPD
dan dikoordinir oleh DPPKAD yang mengemban fungsi sebagai Satuan
Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
Pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja daerah, perubahan anggaran
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
142
pendapatan dan belanja daerah, laporan semester dan prognosis
realisasi anggaran, laporan realisasi anggaran, neraca hingga catatan
atas laporan keuangan disusun secara otonomi oleh SKPD sebagai
entitas akuntansi yang kemudian diverifikasi dan dikonsolidasi oleh
DPPKAD sebagai entitas pelaporan menjadi Laporan Keuangan Kota
Palopo. Sedangkan Laporan Arus Kas disusun secara sentralistik oleh
PPKD. Pengelolaan keuangan Daerah tersebut tetap berpedoman pada
aturan yang berlaku. Kebijakan akuntasi yang diterapkan dalam
Pengelolan Belanja Daerah secara umum telah sesuai dengan ketentuan
SAP walaupun masih terdapat beberapa kebijakan yang belum
sepenuhnya mengikuti SAP.
Dalam hal pelaporan dan pengawasan Laporan Keuangan Kota
Palopo dapat dikatakan masih belum dapat menjadi yang terbaik. Ini
dapat dilihat dari hasil opini audit BPK Kota Palopo sebagai berikut:
Tabel III.11
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Palopo Tahun 2008-2012
TAHUN OPINI BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH
KOTA PALOPO 2008 WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
2009 DISCLAIMER
2010 DISCLAIMER
2011 DISCLAIMER
2012 WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
Sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK pada
tahun 2009 dan 2010 opini disclaimer yang diperoleh Kota Palopo lebih
disebabkan lemahnya pengelolaan aset daerah saat ini, sehingga
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
143
diharapkan target kedepan pada periode tahun 2013-2018, Kota Palopo
mengharapkan opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah Kota
Palopo akan menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan fokus
pada peningkatan kompetensi aparatur dalam menyusun laporan
Keuangan serta membenahi pengelolaan aset daerah yang selama ini
menjadi titik lemah dalam Laporan keuangan Daerah.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
` Kebijakan umum keuangan daerah yang tergambar dalam
pelaksanaan APBD yang merupakan instrumen dalam menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan yang terkait
dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah mengacu pada
aturan yang melandasinya baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Menteri, Peraturan Daerah maupun Keputusan Kepala
Daerah. Anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana kerja keuangan
tahunan pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun yang disusun secara
jelas dan spesifik serta merupakan desain teknis pelaksanaan strategi
untuk mencapai tujuan daerah dalam bentuk alokasi dana.
Pada tabel berikut dapat dilihat realisasi belanja pemenuhan
kebutuhan aparatur Kota Palopo tahun 2008-2012.
Tabel III.12 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kota Palopo, 2010-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
144
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur pada tahun
2010 sebesar Rp. 276.619.326.072 yang sebagian besar merupakan
belanja tidak langsung yang mencapai 74 persen dari total belanja
aparatur atau Rp. 204.349.272.234. Dari belanja tidak langsung tersebut,
belanja gaji dan tunjangan menjadi belanja paling dominan yang
mencapai 91 persen atau sebesar Rp. 185.626.640.126. Demikian juga
pada tahun 2011 dan 2012 dimana sebagian besar belanja aparatur
dialokasikan untuk belanja gaji dan tunjangan masing-masing sebesar 84
persen dan 86 persen dari total belanja tidak langsung.
Tabel berikut menyajikan analisis proporsi belanja untuk
pemenuhan kebutuhan aparatur yaitu prosentase total belanja kebutuhan
aparatur dengan total pengeluaran.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
145
Tabel III.13
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Palopo
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Untuk proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, total
belanja khusus untuk kebutuhan aparatur pada tahun 2008 mencapai
69,44% dari total keseluruhan pengeluaran kemudian meningkat
signifikan pada tahun 2011 menjadi 80,17 persen dari total pengeluaran.
Prosentase belanja aparatur turun sedikit ke 79,28 persen pada tahun
2012. Besarnya prosentase belanja aparatur ini mencerminkan bahwa
anggaran belanja pemerintah sebagian besar dialokasikan untuk belanja
aparatur dan selebihnya dialokasikan untuk belanja pembangunan
sehingga hal ini hendaknya menjadi perhatian dalam penyusunan
anggaran belanja pada tahun-tahun ke depan.
Belanja periodik yang wajib dan mengikat merupakan pengeluaran
yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar
setiap tahun oleh pemerintah daerah seperti belanja gaji dan tunjangan
pegawai, belanja penerimaan pimpinan dan anggota DPRD serta
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
146
operasional Kepala Daerah, belanja bunga, belanja jasa kantor berupa
tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, listrik dan sejenisnya, serta
belanja lainnya yang bersifat wajib untuk dibayarkan setiap tahunnya.
Belanja periodik prioritas utama merupakan pengeluaran yang
harus dibayar secara periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka
keberlangsungan pelayanan dasar prioritas pemerintah daerah seperti
pendidikan, kesehatan dan belanja sejenisnya.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan pengeluaran
periodik, wajib dan mengikat serta prioritas utama selama tahun 2010-
2012.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
147
Tabel III.14
Pengeluaran Periodik, wajib dan mengikat serta prioritas utama Kota Palopo, 2010-2012
A. Belanja Tidak Langsung 269.964.734.149 218.035.946.301 248.438.437.535
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 185.626.640.126 214.247.710.092 238.507.256.756
2
Belanja Penerimaan
Anggota dan Pimpinan
DPRD serta Operas ional
KDH/WKDH
980.880.000 821.255.000 960.925.000
3 Belanja Bunga 68.966.194.023 1.038.058.299 3.000.000.000
4 Belanja Bantuan Sos ia l 800.000.000 1.401.258.910 3.813.726.000
5 Belanja Bantuan
Keuangan12.491.020.000 - 559.899.910
6 Belanja Tak Terduga 1.100.000.000 527.664.000 1.596.629.869
B. Belanja Langsung 4.262.683.924 58.676.284.140 55.521.444.383
1
Belanja honorarium PNS
khusus untuk guru dan
tenaga medis .
- 51.837.641.736 50.074.779.249
2 Belanja Beas iswa
Pendidikan PNS 159.090.000 102.901.754 105.000.000
3
Belanja Jasa Kantor (
khusus tagihan bulanan
kantor seperti l i s trik, a i r,
telepon dan sejenisnya)
4.103.593.924 6.735.740.650 5.341.665.134
4
Belanja sewa gedung
kantor (yang telah ada
kontrak jangka panjangnya)
-
5
Belanja sewa
perlengkapan dan
peralatan kantor ( yang
telah ada kontrak jangka
panjangnya)
-
C. Pembiayaan Pengeluaraan 102.679.813.865 6.557.945.295 11.715.425.874
1 Pembentukan Dana
Cadangan -
2 Penyertaan Modal
Investas i 57.559.216.926 5.500.000.000 9.500.000.000
3 Pembayaran Pokok Utang 45.120.596.939 1.057.945.295 2.215.425.874
376.907.231.938 283.270.175.735 315.675.307.792
2012
TOTAL ( A + B + C )
NO URAIAN 2010 2011
Sumber : DPPKAD Kota Palopo 2013
Belanja periodik wajib Pemerintah Kota Palopo terdiri dari :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
148
1. belanja gaji dan tunjangan pegawai merupakan realisasi belanja
untuk gaji pokok dan tunjangan pegawai sehingga wajib untuk
dibayarkan. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa selama
periode 2010-2011 total belanja gaji dan tunjangan pegawai
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
2. belanja penerimaan pimpinan dan anggota DPRD serta
operasional Kepala Daerah, merupakan realisasi penerimaan
anggota dan pimpinan DPRD dan operasional walikota dan wakil
walikota. Tahun 2010 belanja penerimaan DPRD dan Operasional
Kepala Daerah sebesar Rp. 980.880.000 menurun menjadi Rp.
821.255.000 pada tahun 2011 kemudian meningkat kembali
menjadi Rp. 960.925.000.
3. belanja bunga, merupakan realisasi belanja atas bunga pinjaman
kepada pihak tertentu. Khusus untuk tahun 2011-2012 merupakan
realisasi belanja bunga atas pinjaman kepada Bank Dunia melalui
pemerintah pusat untuk pembangunan Pasar Besar (City Market)
Kota Palopo.
4. Belanja Bantuan Sosial, merupakan realisasi atas bantuan sosial
kepada masyarakat yang diberikan berdasarkan peraturan yang
berlaku.
5. Belanja bantuan keuangan, merupakan realisasi atas bantuan
keuangan kepada partai politik.
6. Belanja Tidak Terduga, merupakan realisasi atas belanja-belanja
yang tidak terduga.
Belanja periodik prioritas utama Pemerintah Kota Palopo terdiri dari:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
149
1. Belanja Honorarium PNS Khusus Guru dan Tenaga Medis, berupa
belanja pelayanan pendidikan gratis, pelayanan kesehatan gratis
pada Dinas Kesehatan dan RSUD Sawerigading serta tambahan
penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi pada Dinas
Kesehatan dan RSUD Sawrigading.
2. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS, merupakan bantuan
pendidikan bagi PNS yang melanjutkan pendidikan baik di tingkat
S1 dan S2.
3. Belanja jasa kantor, berupa total keseluruhan belanja listrik, air,
telepon dan sejenisnya yang dibayar setiap bulannya.
4. Penyertaan Modal Investasi, berupa penyertaan modal pemerintah
kepada Bank Sulselbar Cabang Palopo dan PDAM Kota Palopo.
5. Pembayaran Pokok Utang, merupakan pembayaran pokok utang
atas kegiatan-kegiatan yang belum terbayar pada tahun-tahun
sebelumnya.
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Pencapaian prinsip efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan
daerah tercermin dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
pertahunnya. SILPA per tahun diharapkan menurun baik secara nominal
maupun persentasenya, dikarenakan kurang baik untuk perekonomian
makro Kota Palopo, yang menggambarkan belanja pemerintah kurang
diberdayakan dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga
belanja pemerintah tidak dapat secara optimal menggerakkan
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan SILPA pertahun dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
150
Tabel III.15 SILPA Kota Palopo, 2010-2012
Sumber: DPPKAD Kota palopo, Perhitungan APBD, 2013 (diolah)
Peningkatan Silpa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012,
diakibatkan oleh adanya alokasi anggaran untuk kegiatan fisik
(Konstruksi) yang belum diserap pada akhir tahun anggaran meskipun
pekerjaan telah selesai dikerjakan oleh pihak ketiga, serta kebijakan
pemerintah Pusat terhadap lain-lain pendapatan daerah yang digunakan
untuk pembangunan infastruktur dan operasional Pendidikan seperti
dana Penyesuaian dan dana sertifikasi guru yang terlambat
penyalurannya di daerah.
Perkembangan prosentase SILPA yang digunakan untuk
membiayai belanja Kota Palopo dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
151
Tabel III.16
Prosentase SILPA Kota Palopo untuk Pendanaan APBD Tahun 2008-2010
TAHUN SILPA PENGELUARAN APBD PROSENTASE
2008 4.134.267.702Rp 372.876.498.138Rp 1,11%
2009 12.138.254.745Rp 412.124.579.689Rp 2,95%
2010 27.444.439.473Rp 398.341.867.466Rp 6,89%
2011 19.644.639.374Rp 498.403.458.036Rp 3,94%
2012 12.314.148.827Rp 525.772.059.998Rp 2,34%
Sumber :DPPKAD Kota Palopo, APBD, 2013)
Realisasi SiLPA selama periode 2008-2012 menunjukkan perkembangan
yang fluktuatif. Silpa tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. 27.4
milyar atau 6,89% dari realisasi APBD sedangkan Silpa terendah terjadi
pada tahun 2008 dengan tingkat persentase 1,11 persen dari realisasi
APBD atau sebesar Rp. 4,13 milyar.
Tabel III.17 Defisit Rill Anggaran
NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 Realisasi Pendapatan Daerah 360.224.190.261 394.914.717.758 413.695.121.816 506.746.019.545 525.521.885.958
Dikurangi Realisasi 372.876.498.138 412.124.579.689 398.341.867.466 514.545.819.645 537.487.485.873
2 Belanja Daerah 359.254.921.922 386.056.041.477 383.663.586.115 498.403.458.037 525.772.059.998
3 Pengeluaran Pembiayan Daerah 13.621.576.216 26.068.538.212 14.678.281.351 16.142.361.609 11.715.425.875
Defisit Riil (12.652.307.877) (17.209.861.930) 15.353.254.350 (7.799.800.100) (11.965.599.914)
Sumber :DPPKAD Kota Palopo, APBD, 2013)
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2008 pemerintah
mengalami defisit riil yang disebabkan oleh jumlah belanja daerah yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
152
terdiri dari belanja dan pengeluaran pembiayaan lebih besar daripada
realisasi pendapatan daerah. Hal ini berarti jumlah kewajiban pemerintah
lebih banyak jika dibandingkan dengan pendapatan. Defisit riil terus
terjadi sampai dengan tahun 2012 kecuali tahun 2009 dimana realisasi
pendapatan lebih besar daripada kewajiban belanja dan pengeluaran
pembiayaan.
Defisit riil tersebut pada dasarnya akan ditutupi oleh sumber-
sumber pendanaan lainnya. Komposisi penutup defisit riil dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel III.18
Komposisi penutup defisit rill anggaran
Tahun 2010-2012
2010 2011 2012Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) Tahun Anggaran
sebelumnya
27.444.439.473 19.644.639.374 12.314.148.827
Pencairan Dana Cadangan - - -
Has i l Penjualan Kekayaan
Daerah Yang di Pisahkan924.062.689 1.546.938.361 1.814.389.095
Penerimaan Pinjaman Daerah - - 4.635.108.837
Penerimaan Kembal i Pemberian
Pinjaman Daerah- - -
Penerimaan Piutang Daerah - - -
URAIANPROPORSI DARI TOTAL DEFISIT RIIL
sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Komposisi penutup defisit riil anggaran merupakan sumber-
sumber pendapatan yang diharapkan dapat menutup defisit riil anggaran.
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa sumber utama penutup defisit riil
anggaran berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SIlpa) Tahun
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
153
Anggaran Sebelumnya yang tiga tahun terakhir proporsinya semakin
menurun. Selain itu sumber lain yang dapat digunakan untuk menutup
defisit riil adalah dari hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.
3.3. Kerangka Pendanaan
Pendanaan program kegiatan yang akan diakomodir dalam periode
tahun 2013-2018 ini sangatlah penting untuk dikaji. Dari dasar analisis
gambaran umum pengelolaan keuangan daerah pada periode
sebelumnya (2008-2012), maka dapat disusun suatu analisis dalam
rangka pendanaan program kegiatan pada periode tahun 2013-2018.
Berdasarkan potensi pendanaan, Kota Palopo mempunyai potensi
pendanaan dari Pendapatan Asli Daerah dan juga didukung oleh Dana
Perimbangan dan sumber-sumber pendapatan lainnya.
Tabel III.19
Proyeksi Pengeluaran Periodik, wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kota Palopo, 2014-2018 (Ribu Rp.)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
154
sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013 (diolah)
Berdasarkan realisasi belanja tidak langsung periode 2010-2012
yang terus meningkat, maka dengan dasar perhitungan tersebut, maka
pertumbuhan belanja tidak langsung untuk periode 2014-2018
diperkirakan tumbuh 12 persen pertahun dimana sebagian besar
dialokasikan untuk belanja gaji dan tunjangan selanjutnya dialokasikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
155
untuk belanja penerimaan untuk anggota dan pimpinan DPRD serta
operasional kepala daerah dan belanja bunga.
Khusus belanja bunga yang dialokasikan merupakan bunga atas
pinjaman pemerintah Kota Palopo kepada Pemerintah Pusat untuk
pembangunan pasar besar (city market) yang wajib dibayar setiap
tahunnya selain pinjaman pokok.
Untuk honorarium PNS khusus guru dan tenaga medis rata-rata
pertumbuhan pertahun diperkirakan sebesar 2 persen. Hal ini
berdasarkan perkiraan meningkatnya jasa pelayanan kesehatan dan
pendidikan pada tahun-tahun mendatang program walikota terpilih yaitu
pendidikan dan kesehatan gratis paripurna sehingga berimplikasi pada
bertambahnya subsidi pemerintah daerah untuk melaksanakan program
tersebut. Selain itu meningkatnya status RSUD Sawerigading dari tipe C
menjadi tipe B diperkirakan berimplikasi pada peningkatan layanan
kesehatan.
Penyertaan modal pemerintah untuk periode tahun 2014-2015
diperkirakan tetap pada angka Rp. 2.500.000.000 yang dialokasikan
untuk Bank Sulselbar Palopo. Pembayaran pokok utang merupakan
pembayaran pokok pinjaman kepada pemerintah pusat yang wajib
dibayar setiap tahunnya berdasarkan dokumen perjanjian kerjasama.
3.3.1. Proyeksi Data Masa Lalu
Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil
adalah keuangan daerah yang mampu meningkatkan penerimaan secara
berkesinambungan seiring dengan perkembangan perekonomian tanpa
memperburuk alokasi faktor produksi dan keadilan serta dengan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
156
sejumlah biaya administrasi tertentu. Salah satu indikator keuangan
daerah tersebut adalah daya pajak (tax effort). Daya pajak merupakan
perbandingan PAD terhadap kapasitas PAD. Kapasitas PAD sama
dengan potensi PAD yaitu pendapatan yang diterima apabila seluruh
potensi digunakan secara optimal, dalam hal ini PDRB. Perkembangan
daya pajak (tax effort) Kota Palopo periode tahun 2008-2012, dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel III.20 Daya Pajak (tax effort) Kota Palopo, 2008-2012
TAHUN PADPDRB ATAS HARGA
BERLAKU (Juta Rp)%
2008 24,906Rp 1,394,930Rp 1.79
2009 21,473Rp 1,646,987Rp 1.30
2010 28,219Rp 1,946,848Rp 1.45
2011 35,703Rp 2,284,802Rp 1.56
2012 36,214Rp 2,637,545Rp 1.37
Sumber: BPS Kota Palopo, DPPKAD Kota Palopo 2013 (diolah)
Dari data di atas terlihat bahwa persentase daya pajak Kota
Palopo selama lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang
masih rendah. Rata-rata daya pajak masih berkisar antara 1 – 1,8 persen
dengan tingkat daya pajak tertinggi terjadi pada tahun 2008 kemudian
menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun. Hal ini berarti
semakin kecil pula kemampuan pemerintah daerah dalam menjaring
dananya melalui pajak.
3.3.2. Kerangka Pendanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
157
a. Kerangka Penerimaan
Penghitungan kerangka pendanaan memperhatikan kerangka
penerimaan dan kerangka belanja, sebagai dasar penghitungan
kapasitas riil pengelolaan keuangan daerah.
Sesuai dengan analisis-analisis diatas dapat diestimasi kerangka
pendanaan Kota Palopo pada tahun 2013-2018. Pendanaan tersebut
terbagi kedalam jenis-jenis pendapatan sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tabel III.21
Estimasi Penerimaan Kota Palopo, 2013-2018 (Ribu Rp.)
Sumber : DPPKAD Kota Palopo 2013 (diolah)
Estimasi penerimaan selama lima tahun ke depan sebagian besar
masih didominasi oleh dana perimbangan yang terdiri dari dana bagi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
158
hasil pajak/bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus
kemudian lain-lain pendapatan yang sah dan pendapatan asli daerah.
b. Kerangka Belanja Daerah
Kebijakan belanja daerah tahun 2013-2018 diarahkan untuk
mendukung pencapaian sasaran program prioritas walikota terpilih
dengan melalui pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien
dan efektif yaitu : Pendidikan Gratis Paripurna, Kesehatan Gratis
Paripurna, Bantuan biaya pendidikan S2 dan S3 bagi PNS dan masyrakat
yang memiliki prestasi akademik, mendidik 100 pemuda setipa tahun
untuk dikirim menjadi pelaut, mencetak 10.000 wirausaha baru melalui
pelatihan industri rumah tangga (home industri), menyalurkan bantuan
permodalan sebesar Rp. 1 milyar per kelurahan, pemberian 40.000 kartu
sehat kepada masyarakat, pemakaman gratis bagi masyarakat Palopo,
pengurusan kartu keluarga, akte dan KTP gratis, penghapusan retribusi
pasar bagi pedagang sayur mayur dan pedagang kaki lima, pemberian
bantuan pukat/jaring kepada nelayan tradisional secara bertahap,
pemberian insentif kepada imam masjid dan pelaku keagamaan lainnya,
peningkatan insentif RT/RW, pemberian insentif bagi PNS, perluasan
layanan ambulans gratis, penataan dan fasilitasi pembenahan potensi
adat dan budaya, mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi,
pemasangan pipa air bersih secara gratis untuk menjangkau rumah
penduduk yang tidak mampu, menjadikan Palopo sebagai daerah kota
‘sub’ untuk jazirah Sulawesi Selatan bagian utara, pembenahan dan
penataan hutan kota sebagai daya tarik pendukung pariwisata, penataan
daerah pesisir melalui Program SALEMO (sampoddo-Lemolemo),
mewujudkan Kota Palopo sebagai daerah bebas banjir, pemberian
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
159
santunan kematian bagi warga yang tengah berduka karena anggota
keluarganya ada yang meninggal.
c. Penghitungan Kerangka Pendanaan
Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah adalah pendapatan
daerah ditambah sisa lebih riil perhitungan anggaran yang menjadi total
penerimaan kemudian dikurangi dengan belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Dari
perhitungan tersebut diperoleh kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah tahun 2014 sebesar Rp. 283,5 milyar dan tahun 2018 meningkat
menjadi Rp. 331.2 milyar.
Gambaran kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota
Palopo tahun anggaran 2014-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel III.22
Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai keuangan
daerah
Kota Palopo Tahun 2014-2018 (Ribu Rp.)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
160
sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Dari gambaran kemampuan riil keuangan daerah pada tabel
diatas untuk mendanai pembangunan masih relatif kecil. Berkenaan
dengan itu perlu pengawasan yang lebih proaktif dalam menjalankan
semua program wajib dan prioritas yang telah dijanjikan pada rakyat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
161
Tabel III.23
Rencana penggunaan kapasitas rill kemampuan keuangan daerah
Kota Palopo, 2014-2018 (ribu Rp.)
sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Berdasarkan tabel di atas bahwa dari rencana kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah setelah dikurangi belanja periodik yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
162
wajib dan mengikat serta prioritas utama dan selama tahun 2014-2018
terjadi anggaran berimbang.
Dari dana yang tersedia tersebut, dapat diambil pendekatan
penggunaan dana yang tersedia dengan pendekatan prioritas
penggunaan dana, dimana ada 3 (tiga) prioritas penggunaan dana yaitu:
1. Prioritas I, digunakan untuk alokasi pembangunan untuk program
pembangunan daerah yang terkait langsung dengan Visi dan Misi
Walikota.
2. Prioritas II, digunakan untuk alokasi pembangunan untuk program
penyelenggaraan urusan lainnya.
3. Prioritas III, digunakan untuk alokasi Belanja Tidak Langsung
Lainnya seperti Bantuan Sosial, Hibah, Tambahan Penghasilan PNS
dan lain sebagainya.
Tabel III.24 Pendanaan Prioritas
Kota Palopo Tahun 2014-2018 (ribu Rp.)
Sumber :DPPKAD, BAPPEDA Kota Palopo 2011 (diolah)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
163
Pendanaan prioritas pada tabel di atas selanjutnya menjadi kebijakan
alokasi anggaran berdasarkan prioritas pendanaan seperti pada tabel di
bawah ini :
Tabel III.25
Kebijakan Alokasi Anggaran Pemerintah Kota Palopo, Tahun 2014-2018
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
164
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
165
KELOMPOK PRIORITAS II 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Dinas Pendidikan 46,319,471,700 4,770,905,585 4,909,864,000 5,048,822,415 5,234,100,302 5,373,058,717
2 Dinas Kesehatan 11,138,197,900 3,441,703,151 3,541,946,932 3,642,190,713 3,775,849,088 3,876,092,869
3 RSUD Sawerigading 16,202,571,200 4,172,162,084 4,293,681,368 4,415,200,652 4,577,226,364 4,698,745,648
4 Dinas Pekerjaan Umum 24,413,366,552 3,771,865,132 3,881,725,282 3,991,585,431 4,138,065,631 4,247,925,780
5 Kantor Pemadam Kebakaran 2,086,285,000 2,148,873,550 2,211,462,100 2,274,050,650 2,357,502,050 2,420,090,600
6
Dinas Tata Ruang dan Cipta
Karya 12,143,235,000 1,876,129,808 1,930,774,365 1,985,418,923 2,058,278,333 2,112,922,890
7
Badan Perencanaan
Pembangunan daerah 4,512,623,200 1,626,800,664 1,674,183,207 1,721,565,751 1,784,742,476 1,832,125,019
8
Dinas Perhubungan dan
Kominfo 2,351,763,900 968,926,727 997,147,894 1,025,369,060 1,062,997,283 1,091,218,450
9
Badan Lingkungan Hidup
Daerah 2,499,073,850 900,916,123 927,156,398 953,396,674 988,383,708 1,014,623,983
10
Dinas Kebersihan, Pertamanan
dan Pemakaman 8,635,312,550 3,557,748,771 3,661,372,521 3,764,996,272 3,903,161,273 4,006,785,023
11
Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil 2,170,869,000 2,235,995,070 2,301,121,140 2,366,247,210 2,453,081,970 2,518,208,040
12
dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 1,724,392,800 710,449,834 731,142,547 751,835,261 779,425,546 800,118,259
13 Dinas Koperindag 5,054,769,100 1,041,282,435 1,071,611,049 1,101,939,664 1,142,377,817 1,172,706,431
14
Badan Penanaman Modal
daerah 1,076,450,000 443,497,400 456,414,800 469,332,200 486,555,400 499,472,800
15 Dinas Pemuda dan Olahraga 3,781,600,000 779,009,600 801,699,200 824,388,800 854,641,600 877,331,200
16
Kantor Satuan Polisi Pamong
Praja 2,032,805,000 2,093,789,150 2,154,773,300 2,215,757,450 2,297,069,650 2,358,053,800
17 Badan Kesatuan Bangsa 1,142,000,000 470,504,000 484,208,000 497,912,000 516,184,000 529,888,000
18 Sekretariat Daerah 33,669,539,780 10,403,887,792 10,706,913,650 11,009,939,508 11,413,973,985 11,716,999,843
19 Sekretariat DPRD 10,517,267,900 8,666,228,750 8,918,643,179 9,171,057,609 9,507,610,182 9,760,024,611
20 Inspektorat 1,742,134,500 717,759,414 738,665,028 759,570,642 787,444,794 808,350,408
21
Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah14,676,936,800
4,535,173,471 4,667,265,902 4,799,358,334 4,975,481,575 5,107,574,006
22 Badan Kepegawaian Daerah 3,430,874,000 1,413,520,088 1,454,690,576 1,495,861,064 1,550,755,048 1,591,925,536
23 Kantor Pelayanan Terpadu 934,690,000 962,730,700 990,771,400 1,018,812,100 1,056,199,700 1,084,240,400
24 Kecamatan Wara 687,800,000 708,434,000 729,068,000 749,702,000 777,214,000 797,848,000
25 Kecamatan Wara Utara 647,800,000 667,234,000 686,668,000 706,102,000 732,014,000 751,448,000
26 Kecamatan Wara Selatan 476,200,000 490,486,000 504,772,000 519,058,000 538,106,000 552,392,000
27 Kecamatan Telluwanua 718,600,000 740,158,000 761,716,000 783,274,000 812,018,000 833,576,000
28 Kecamatan Wara Barat 557,000,000 573,710,000 590,420,000 607,130,000 629,410,000 646,120,000
29 Kecamatan Wara Timur 768,600,000 791,658,000 814,716,000 837,774,000 868,518,000 891,576,000
30 Kecamatan Mungkajang 471,200,000 485,336,000 499,472,000 513,608,000 532,456,000 546,592,000
31 Kecamatan Bara 592,000,000 609,760,000 627,520,000 645,280,000 668,960,000 686,720,000
32 Kecamatan Sendana 466,200,000 480,186,000 494,172,000 508,158,000 526,806,000 540,792,000
33
Badan penanggulangan Bencana
daerah 1,470,772,350 605,958,208 623,607,476 641,256,745 664,789,102 682,438,370
34 Badan Ketahanan Pangan 1,166,736,000 480,695,232 494,696,064 508,696,896 527,364,672 541,365,504
35 BPMP dan KB 3,801,657,000 1,566,282,684 1,611,902,568 1,657,522,452 1,718,348,964 1,763,968,848
36
Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Daerah 823,740,000 848,452,200 873,164,400 897,876,600 930,826,200 955,538,400
37 Dinas Pertanian dan Peternakan 9,068,837,600 1,401,135,409 1,441,945,178 1,482,754,948 1,537,167,973 1,577,977,742
38
Dinas Kehutanan dan
Perkebunan 1,289,215,000 531,156,580 546,627,160 562,097,740 582,725,180 598,195,760
39 Dinas Pertambangan dan SDM 3,502,837,000 3,607,922,110 3,713,007,220 3,818,092,330 3,958,205,810 4,063,290,920
40 Dinas Pariwisata dan Budaya 1,744,679,500 718,807,954 739,744,108 760,680,262 788,595,134 809,531,288
41 Dinas Kelautan dan Perikanan 8,545,370,100 1,320,259,680 1,358,713,846 1,397,168,011 1,448,440,232 1,486,894,397
PRIORITAS III 35,093,225,138 37,743,882,974 61,384,351,225 72,785,375,434 82,779,930,581
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
166
Setelah prioritas I dan II ditetapkan, maka untuk penetapan
prioritas III untuk belanja tidak langsung yang kemampuan
pendanaannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah
dijabarkan lagi tiap tahunnya selama 5 (lima) tahun perencanaan RPJMD
sehingga pengalokasian pada prioritas III untuk belanja tidak langsung
tersebut lebih jelas, transparan, akuntabel dan pengelokasiannya sesuai
dengan perencanaan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
167
BAB. IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Isu-isu strategis merupakan permasalahan mendasar yang harus
diperhatikan dan direncanakan 5 (lima) tahun masa pemerintahan
Walikota terpilih. Dengan mengacu pada isu-isu strategis, perencanaan
lima tahun kedepan Walikota terpilih akan lebih terfokus dan responsif
terhadap segala jenis tuntutan kebutuhan yang mengakar dalam
masyarakat.
Isu-isu strategis yang tidak terakomodir dalam perencanaan akan
berkorelasi dengan kurangnya tingkat partisipasi masyarakat dan swasta
dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan. Apabila hal ini terjadi, maka sudah dipastikan bahwa
pelaksanaan pembangunan itu akan mengalami kegagalan karena input
perencanaan tersebut tidak berdasarkan pada realitas dan kebutuhan
para pihak yaitu masyarakat dan swasta sebagai pilar utama dalam
penentuan keberhasilan perencanaan pembangunan. Isu-isu strategis
yang tidak terakomodir dalam bentuk perencanaan akan mengakibatkan
degradasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya dan yang
lebih tragis lagi akan berdampak pada instabilitas dalam suatu daerah.
Penelaahan secara detail mengenai isu-isu yang berkembang
dalam masyarakat didasarkan pada fakta, data dan informasi yang telah
dipilah-pilah, dikelompokkan dan diolah akan memudahkan dalam
menentukan obyektifitas isu-isu yang berkembang sebagai bahan
perencanaan lima tahun ke depan. Penentuan isu-isu strategis yang
obyektif diharapkan dapat mewakili semua permasalahan yang terjadi
sehingga dari isu-isu strategis yang terakomodir akan menimbulkan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
168
multiplier effect dalam menyelesaikan permasalahan pokok seperti
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.
Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting
dalam dokumen RPJMD karena menjadi dasar utama visi dan misi
Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Oleh karena itu, penyajian
hasil analisa ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu
strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima)
tahun mendatang. Jika isu-isu strategis ini tidak ditangani maka tujuan
dan sasaran menjadi sulit tercapai. Untuk itu, penyajian isu-isu strategis
perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembangunan daerah.
4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
Permasalahan pembangunan di era informasi yang dihadapi
dewasa ini sangatlah kompleks. Dengan kemajuan teknologi informasi,
masyarakat dan swasta dapat mengakses berbagai informasi dengan
mudah dan cepat melalui media yang tersedia. Perkembangan
pembangunan yang terjadi pada daerah lain akan segera diketahui oleh
masyarakat daerah lainnya begitu pula sebaliknya. Hal ini akan
berkorelasi dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin
kompleks sebagai akibat adanya daerah pembanding berdasarkan
informasi yang diperoleh.
Perkembangan teknologi informasi berdampak pada kewajiban
pemberian pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
yang lebih cepat, tepat dan murah. Untuk itu, diperlukan suatu
perencanaan yang terintegrasi, komprehensif, realistis dan sistimatis baik
pada level Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Daerah sekitarnya.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
169
Permasalahan pembangunan jika diurai satu persatu tidak akan
ada habis-habisnya karena bersifat sistemik. Namun untuk lebih
memfokuskan penulisan dalam dokumen ini, permasalahan
pembangunan yang dimaksud adalah permasalahan pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang relevan dan berdasarkan
analisa serta merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan
daerah dalam perumusan rancangan awal RPJMD. Setidaknya dokumen
RPJMD ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah (problem
solving) pembangunan di tingkat lokal dan regional.
Permasalahan pembangunan daerah pada hakekatnya
disebabkan adanya kesenjangan (gap expectation) antara kinerja
pemerintah daerah pada saat ini dengan rencana yang telah disusun dan
keinginan yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Dokumen
RPJMD sebagai pengejawantahan visi dan misi Walikota terpilih
merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD dengan
memperhatikan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threaths) yang dihadapi Kota Palopo.
Identifikasi permasalahan pembangunan diperlukan dalam
perumusan tujuan pembangunan lima tahunan yang tertuang dalam
perumusan sasaran RPJMD. Perumusan permasalahan pembangunan
dapat diverifikasi dari informasi pada gambaran umum daerah dan
sumber informasi lainnya yang relevan. Berdasarkan hasil analisis
permasalahan pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan,
serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan maka permasalahan
pembangunan jangka menengah Kota Palopo adalah sebagai berikut:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
170
A. Aspek Kesejahteraan Rakyat
Secara umum, perkembangan perekonomian Kota Palopo
dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun di sisi lain ada
beberapa isu dalam aspek kesejahteraan rakyat antara lain :
1. Ketimpangan distribusi pendapatan antar wilayah kecamatan.
Dengan adanya ketimpangan distribusi pendapatan antar
wilayah mengakibatkan perkembangan wilayah hanya terfokus
pada wilayah kecamatan perkotaan saja. Sedangkan untuk
wilayah kecamatan luar kota diprediksikan akan mengalami
penurunan. Apabila hal ini terjadi, tenaga kerja produktif akan
mengarah ke kota. Solusinya, sektor pertanian perlu
dioptimalkan dengan cara memaksimalkan teknologi pertanian,
pertanian yang mengarah ke sektor jasa seperti agro wisata dan
agro bisnis serta pemasarannya sehingga pendapatan petani
tetap meningkat.
2. Pendapatan Perkapita masih di bawah rata-rata nasional.
Pada tahun 2011, PDRB per kapita di Kota Palopo
mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun
sebelumnya. PDRB per kapita mencapai Rp. 15,187.440,-
selama setahun atau Rp. 1,265,620,- per bulan. Persentase
peningkatannya hingga 15,40 persen jika dibandingkan tahun
sebelumnya.
Konsekuensi dari perkembangan sektor jasa adalah laju
pertumbuhan penduduk yang cenderung semakin meningkat
baik secara natural maupun dari migrasi penduduk. Hal tersebut
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
171
dapat mengakibatkan pengangguran semakin tinggi jika
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu menampung
peningkatan jumlah tenaga kerja. Akibatnya peningkatan
pendapatan menjadi tidak mencerminkan peningkatan
kesejahteraan karena tidak berasal dari peningkatan
produktivitas tapi dari peningkatan jumlah penduduk yang tidak
terkendali.
3. Rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo dalam 5
(lima) tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang terus
meningkat. Namun demikian, kontribusi PAD ini masih sangat
rendah dibandingkan total APBD yakni hanya sekitar 6,66 %.
Dengan demikian, pembiayaan pembangunan Kota Palopo
masih sangat tergantung pada sumber dana dari luar (
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi ) dalam bentuk Dana
Perimbangan dan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak.
Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, Kota
Palopo memiliki peluang untuk meningkatkan nilai pajak daerah
dan retribusi daerah. Dengan berlakunya Undang-Undang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kota Palopo
berpeluang meningkatkan penerimaan pajaknya dari PBB dan
BPHTB. Melalui program intensifikasi terhadap potensi
pendapatan yang sudah ada, juga masih terbuka peluang
pengembangannya.
4. Kualitas Pendidikan Yang Masih Rendah
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
172
Salah satu urusan wajib yang diserahkan kepada
pemerintah daerah adalah pendidikan. Penyerahan urusan
pendidikan ini dimaksudkan agar semua pihak yang terkait
dalam daerah diharapkan mempunyai perasaan dan tanggung
jawab yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu
sendiri. Berhubung urusan pendidikan menyangkut persoalan
hajat hidup orang banyak yakni dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka kegagalan pendidikan pada
hakekatnya merupakan kegagalan bagi kita semua.
Kegagalan dalam mengelola pendidikan akan berbanding
lurus dengan kegagalan dalam menyiapkan kader-kader
penerus bangsa. Kebodohan dan ketidakberdayaan sebagai
dampak dari kegagalan penanganan pendidikan merupakan
sumber bencana besar yang dapat menimbulkan permasalahan-
permasalahan lain di belakang hari. Untuk itu, urusan pendidikan
tidak boleh dilaksanakan dengan setengah hati, ia harus
ditangani secara lebih profesional, terpadu dan terarah dengan
tidak mengeyampingkan peran serta masyarakat dalam
pengawasannya.
Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota Palopo bertekad
untuk memajukan sektor pendidikan pada semua level yaitu
dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai, menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas,
membebaskan biaya-biaya yang berkaitan dengan operasional
sekolah dari tingkat SD hingga SLTA dan perbaikan sistem
belajar – mengajar yang semua itu berorientasi pada mutu
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
173
pendidikan. Bahkan untuk memberikan spirit pendidikan bagi
masyarakat, Pemerintah Kota Palopo telah menjadikan
wilayahnya sebagai pusat pendidikan di Luwu Raya. Hal ini
ditandai dengan hadirnya beberapa perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta.
Upaya Pemerintah Kota Palopo dalam memajukan
pendidikan telah dapat membuahkan hasil seperti Angka melek
huruf sebesar 97,37 %, angka rata-rata anak sekolah sebesar 9,8
tahun, angka partisipasi murni sebesar 77,78 % dan angka
partisipasi kasar sebesar 85,86 %. Namun masih banyak pula
kendala yang dihadapi antara lain :
a. Ketimpangan pembangunan gedung sekolah antar wilayah
kecamatan.
Adanya ketimpangan pembangunan sekolah antara satu
kecamatan dengan kecamatan lainnya yang lebih terfokus pada
kecamatan dalam pusat pelayanan Pemerintah Kota seperti
Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Wara
Utara, khususnya bagi jenjang pendidikan dasar. Rentang jarak
yang relatif jauh ini menimbulkan biaya dan waktu yang cukup
menyusahkan bagi masyarakat.
b. Kondisi sekolah dan rasio murid terhadap ruang kelas belum
memenuhi standar pendidikan.
Secara umum, rasio jumlah gedung dengan jumlah
penduduk untuk pendidikan dasar mencapai angka 101,88 dan
pendidikan menengah mencapai angka 51,06. Artinya 1(satu) SD
dan SMP secara rata-rata dapat menampung peserta didik
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
174
101,88 dan SMA secara rata-rata dapat menampung peserta
didik sebanyak 51,06 peserta didik. Berdasarkan angka rasio
tersebut, daya tampung peserta didik bagi pendidikan dasar dan
pendidikan menegah sudah mencapai standar yang diharapkan.
Permasalahan yang sangat urgen untuk dicarikan
pemecahannya adalah standarisasi sarana dan prasarana
sekolah yang belum dilakukan. Adanya standarisasi ini
dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan disamping mutu
bagi para peserta didik. Hal itu tentu disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan sekolah pada masing-masing level pendidikan.
Kondisi gedung sekolah yang tidak memadai, halaman
sekolah tempat bermain peserta didik yang sempit dan
prasarana pendukung lainnya seperti meja dan kursi terutama
bagi anak sekolah dasar yang belum disesuaikan dengan
kondisi fisik peserta didik, merupakan hambatan dalam
memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan. Kondisi tersebut
sangat dirasakan terutama bagi sekolah yang agak berjauhan
dengan pusat layanan Pemerintah Kota Palopo.
Sementara itu, dalam kasus tertentu rasio jumlah murid
terhadap ruang kelas belum mencerminkan aspek
proposionalitas. Ada beberapa sekolah terutama sekolah yang
berdekatan dengan pusat layanan pemerintahan yang
mempunyai murid melebihi daya tampung kelas yang tersedia.
Terlebih lagi pada sekolah yang berstandar internasional.
Sementara di sisi lain, terdapat beberapa sekolah yang berada
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
175
sedikit jauh dengan pusat layanan pemerintahan yang masih
kekurangan murid.
5. Rendahnya jumlah penduduk yang memiliki sertifikat hak milik
atas tanah.
Jumlah penduduk yang memiliki tanah berdasarkan
sertifikat hak milik atas tanah di Kota Palopo berjumlah 1.520
jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 147.677 jiwa, dengan
luas tanah sekitar 246,52 M² atau sekitar 1,03 persen dari total
jumlah penduduk. Persentase tertinggi penduduk yang memiliki
sertifikat hak milik atas tanah terdapat di Kecamatan Wara Barat
sebesar 2,08 persen dan yang terendah di Kecamatan Sendana
sekitar 0,23 persen.
Rendahnya persentase penduduk yang memiliki tanah
berdasarkan hak milik atas tanah dapat mencerminkan tingkat
kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat yang
bergerak pada sektor pertanian masih rendah. Kepemilikan
tanah berdasarkan hak milik atas tanah dapat menjadi aset
untuk mendapatkan modal usaha sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
6. Masih kurangnya lapangan kerja
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan
kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja.
Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi
yang dapat menciptakan lapangan kerja, sehingga akan
menyerap angkatan kerja.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
176
Untuk Kota Palopo, rasio usia kerja yang bekerja
mencapai angka 17,24 persen atau 1,126 orang dari total
angkatan kerja sebanyak 6.528 orang. Hal ini berarti 82,75
persen atau sekitar 5.402 orang usia kerja masih menganggur.
7. Masih Tingginya Angka Kriminalitas.
Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas
merupakan suatu prioritas untuk mewujudkan stabilitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah
dapat terselenggara dengan baik apabila pemerintah dapat
memberikan rasa aman terhadap masyarakat, menjaga
ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi
kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat
diminimalisir.
Angka kriminalitas yang terjadi di Kota Palopo masih
sangat tinggi, sementara penanganan kriminalitas ini belum
sesuai dengan yang diharapkan. Sampai saat ini penanganan
kasus kriminalitas baru mencapai angka 40 persen dari total
jumlah berbagai bentuk kriminalitas.
Prosentase penyelesaian kasus kriminalitas yang
terendah adalah kasus pencurian motor yaitu sekitar 37,93
persen. Sedang penyelesaian kasus kriminalitas tertinggi adalah
kasus pemerkosaan dengan persentase penyelesaian kasus
sebesar 100 persen. Masih lemahnya penanganan kasus
kriminalitas ini akan menjadi pemicu terhadap terjadinya
tindakan kriminalitas lainnya yang dapat mengarah terhadap
instabilitas Kota Palopo. Hal ini dapat diminimalisir dengan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
177
berbagai pendekatan diantaranya pendekatan keagamaan
sehingga dapat menciptakan manusia yang berakhlak.
8. Bidang budaya seni dan olah raga
Permasalahan di bidang budaya, seni dan olahraga yang
dihadapi oleh Pemerintah Kota Palopo antara lain :
a. Lunturnya nilai-nilai budaya dalam masyarakat.
Nilai–nilai budaya yang baik akan dapat membangkitkan
semangat bagi pemerintah dan masyarakat dalam memacu
kemajuan daerahnya. Untuk itu nilai-nilai budaya harus tetap
dipertahankan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Sebagai salah satu bekas kerajaan tertua di Sulawesi
Selatan, sudah tentu Kota Palopo sangat kaya dengan nilai-nilai
budaya yang masih dapat dilihat sampai sekarang ini. Salah satu
hasil karya yang sangat besar dan sudah mendunia adalah karya
sastra I Lagaligo. Namun sangat disayangkan nilai-nilai lokal
tersebut belum secara maksimal dijadikan pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa nilai-nilai budaya yang
sudah semakin memudar dalam masyarakat seperti istilah
sipakatau’, sipakainge’ dan sipakalebbi’. Istilah tersebut hanya
merupakan kenangan sejarah begitu harmonisnya kehidupan
bermasyarakat pada saat itu. Namun sangat disayangkan, nilai-
nilai seperti itu belum dapat ditransformasikan dalam kehidupan
pemerintahan dan kemasyarakatan pada saat ini. Sehingga
tidak mengherankan dalam proses interaksi antara pemerintah
dengan masyarakat dan masyarakat dengan masyarakat secara
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
178
vertikal maupun horisontal sering terjadi gesekan yang
mengarah kepada konflik fisik.
b. Kurangnya grup kesenian
Secara keseluruhan, Kota Palopo hanya memiliki grup
kesenian sebanyak 12 kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan kesenian di Kota Palopo belum sesuai dengan
standar sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Berdasarkan standar yang
ada, jumlah grup kesenian per sepuluh ribu penduduk masih
menunjukkan angka 80 persen. Ini berarti masih membutuhkan
3 grup kesenian untuk dapat mencapai standar yang ada.
Sementara itu, gedung kesenian sebanyak 2 buah yang
berada di Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Sendana
menunjukkan angka 13 persen dari total kebutuhan gedung
kesenian. Ini berati masih memerlukan 13 gedung kesenian
dengan ketententuan seluruh gedung kesenian tersebut harus
dimanfaatkan secara optimal.
B. Aspek Pelayanan Umum
1. Kinerja Pelayanan Dasar Masyarakat Masih Rendah
Profesionalitas dan integritas SDM aparatur pemerintah masih
perlu ditingkatkan. Ditambah dengan rendahnya kualitas data
base pemerintahan dari sisi pemutakhiran data dan akses publik
serta sarana dan prasarana pemenrintah masih terbatas. Sejalan
dengan hal tersebut perlu terus dilakukan upaya reformasi
birokrasi melalui peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
yang baik (Good Governance).
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
179
Disamping itu juga dirasakan belum optimalnya kelembagaan
dan tata laksana, pengawasan aparatur, produk hukum,
pengelolaan aset dan arsip secara baku serta tuntutan adanya
peningkatan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa
serta pelayanan perijinan.
2. Pelayanan Kesehatan Yang Masih Rendah.
Sebagaimana pendidikan, bidang kesehatan juga
merupakan urusan wajib yang perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam pelaksanaan otonomi daerah. Untuk menciptakan
produktifitas kerja sudah tentu hal itu harus dibarengi dengan
tingkat kesehatan yang memadai.
Pembangunan kesehatan tidak berdiri sendiri melainkan
saling terkait dengan bidang-bidang lainnya seperti bidang
ekonomi, bidang pendidikan, tata ruang, lingkungan hidup dan
lain sebaginya. Ketika pendapatan seseorang rendah, maka ia
rentan dengan kesehatannya. Orang yang berpendapatan
rendah akan mengkonsumsi nilai gizi yang rendah pula. Begitu
pula halnya dengan masyarakat yang mempunyai tingkat
pendidikan yang rendah akan rentan dengan kesehatannya
disebabkan karena ketidaktahuannya.
Permasalahan pembangunan kesehatan yang paling
nampak hanya bersifat sektoral belaka dengan tidak melibatkan
sektor-sektor lain untuk terlibat di dalamnya. Apabila hal ini
terjadi, maka pembangunan kesehatan diarahkan hanya kepada
penanganan orang sakit bukan bersifat preventif. Padahal
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
180
pengobatan yang baik adalah dengan melakukan tindakan
preventif.
Secara khusus, permasalahan kesehatan yang ada di
Kota Palopo adalah sebagai berikut :
a. Masih tingginya Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti wabah penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan diare disebabkan
kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan. Disamping itu adanya sanitasi yang buruk akan
memperparah derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data
yang ada, kejadian KLB kasus DBD sebanyak 362 kasus
dengan 2 orang meninggal dunia, serta frekuensi KLB sebanyak
5 kali. Sementara itu, untuk kasus diare sebanyak 6.123 kasus.
Kejadian tersebut disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
dalam pengentasannya. Untuk mengentaskan KLB ini,
penanganannya tidak boleh bersifat parsial yaitu hanya
ditangani oleh Dinas Kesehatan sendiri melainkan secara lintas
sektoral dan partisipasi masyarakat yang lebih intensif.
b. Rasio jumlah balita dengan keberadaan Posyandu belum
ideal.
Berdasarkan data yang ada, jumlah balita di Kota Palopo
tahun 2010 sebanyak 16.941 jiwa. Sementara itu jumlah
posyandu yang tersedia sebanyak 141 unit. Sesuai dengan
standar nasional bahwa rasio posyandu terhadap balita adalah 1
banding 100 jiwa. Jika jumlah posyandu di Kota Palopo
sebanyak 141 unit, berarti secara maksimal akan menangani
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
181
balita sebanyak 14.100 jiwa. Artinya, masih terdapat kekurangan
posyandu sebanyak 29 unit.
c. Rasio jumlah penduduk dengan keberadaan rumah sakit
belum ideal.
Jumlah penduduk Kota palopo sebesar 147.677 Jiwa.
Sementara itu jumlah Rumah sakit sebanyak 5 unit. Berdasarkan
ketentuan lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008, tentang Tahapan Tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah dinyatakan bahwa perbandingan jumlah
rumah sakit terhadap jumlah penduduk per 10.000 penduduk.
Dengan demikian perbandingan jumlah rumah sakit terhadap
jumlah penduduk per 10.000 sebesar 0,34. Apabila hasilnya
dibawah 1 berarti tidak ideal. Dengan hasil 0,34 yang didapatkan
oleh Kota Palopo, berarti rasio jumlah rumah sakit terhadap
jumlah penduduk Kota Palopo belum ideal.
Dari hasil tersebut di atas, sudah dapat diprediksikan
bahwa pelayanan rumah sakit tidak dapat dilakukan secara
optimal berhubung daya tampung yang begitu besar
dibandingkan dengan jumlah rumah sakit yang tersedia.
d. Masih banyaknya keluhan masyarakat tentang pelayanan
kesehatan.
Keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan
terutama di RSUD Sawerigading Palopo terkait masalah
keramahan petugas, lambatnya penanganan pasien, kebersihan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
182
dan sanitasi RS, sering ditolaknya pasien karena kapasitas RS
yang minim, dan sarana prasarana kesehatan yang kurang
memadai. Hal ini menunjukkan masih lemahnya manajemen
rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Disamping itu, ada beberapa pasien Jamkesmas dan jamkesda
masih mengeluarkan biaya pembelian obat dan bahan habis
pakai yang seharusnya tidak lagi mengeluarkan biaya karena
sudah disubsidi dari pemerintah.
2. Kerawanan terhadap Bencana Alam.
Wilayah Kota Palopo memiliki tingkat kerawanan terhadap
bencana alam antara lain banjir dan longsor yang rawan terjadi di
sebelah barat Kota Palopo, dan bencana abrasi yang rawan terjadi di
sebelah timur Kota Palopo. Wilayah sebelah barat didominasi dengan
topografi mulai dari curam sampai dengan sangat curam, sedangkan
wilayah sebelah timur merupakan pesisir pantai Kota Palopo dengan
vegetasi mangrove yang kurang. Wilayah rawan bencana banjir dan
longsor sering terjadi terutama pada Kecamatan Sendana,
Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan
Wara Barat serta Kecamatan Telluwanua. Sementara itu, rawan abrasi
sering terjadi pada kecamatan Telluwanua, Kecamatan Bara,
Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Wara
Selatan.
3. Infrastruktur Jalan
Panjang jalan keseluruhan di Kota Palopo sepanjang 321.476
km dengan keadaan jalan rusak sepanjang 39.092 km. Sementara itu,
ada beberapa wilayah yang belum mendapatkan akses jalan antara
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
183
lain dari Sendana, Tandung, Bitti, Mawa, Palipu, Padang Lambe,
Sumarambu, Lemarrang dan Marobo dengan total jalan sepanjang 54
Km.
Kondisi jalan yang rusak serta terdapatnya beberapa wilayah
yang belum menerima akses jalan menimbulkan permasalahan
pembangunan pada sektor ekonomi dan sektor pembangunan
lainnya.
4. Infrastruktur Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap
individu. Namun, masyarakat di Kota Palopo hingga saat ini belum
seluruhnya terlayani air bersih. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
jumlah rumah tangga yang ada di Kota Palopo sebanyak 28.604
rumah dengan jumlah yang sudah terlayani sebanyak 19.076 rumah
atau sebesar 33,31 persen dan yang belum terlayani sebanyak 9.528
rumah atau sebesar 66,69 persen.
C. Aspek Daya Saing
1. Iklim Investasi
Peluang investasi bagi Kota Palopo sebenarnya cukup besar.
Secara sumber daya alam Kota Palopo memiliki potensi yang cukup
membanggakan terutama pada sektor perikanan, pariwisata, sektor
industri perdagangan, dan sektor konstruksi perumahan. Namun
potensi-potensi tersebut belum dapat dijadikan peluang investasi bagi
pelaku ekonomi dan tentunya jika tidak dipromosikan akan menjadi
tidak berharga. Di sisi lain, data base yang tersedia termasuk
hubungannya dengan peluang investasi daerah sekitar belum cukup
akurat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
184
2. Tumpang Tindih Penggunaan Lahan.
Tumpang tindih penggunaan lahan terutama terjadi pada
kawasan lindung dengan kawasan peruntukan pertambangan.
Berdasarkan kondisi geologi Kota Palopo, wilayah ini memiliki
beberapa jenis bahan tambang mineral. Namun letak kandungan
bahan tambang ini berada dalam kawasan lindung, baik kawasan
hutan lindung, kawasan hutan konservasi dan kawasan ruang terbuka
hijau. Faktor lain yang menjadi pembatas dalam pengelolaan bahan
tambang adalah wilayah kandungan bahan tambang tersebut berada
didalam cathcmant area (daerah tangkapan air) beberapa daerah
aliran sungai di Kota Palopo yang sebagiannya digunakan menjadi
sumber air baku PDAM.
3. Belum Terciptanya Interkoneksitas dengan Wilayah Hinterland.
Keberhasilan pembangunan Kota Palopo tidak lepas dari
interkoneksitas dengan wilayah sekitarnya. Namun dalam hal ini
belum dilakukan. Padahal membangun sinergitas pelaksanaan
pembangunan dengan wilayah hinterland Kota Palopo merupakan
suatu hal yang penting, mengingat posisi geostrategis kota yang
merupakan simpul dari beberapa kegiatan perdagangan dan jasa
yang berasal dari dalam dan luar Kota Palopo. Peranan Kota Palopo
dalam pembangunan regional disebelah Utara Provinsi Sulawesi
Selatan mutlak ditingkatkan guna memperkuat fungsinya sebagai
salah satu kawasan andalan di Sulawesi Selatan, sebagaimana yang
tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
4. Sumber Daya Energi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
185
Sebagai konsekuensi Kota Jasa, Kota Palopo akan
membutuhkan daya listrik yang akan selalu meningkat. Penggunaan
listrk pada masa yang akan datang perlu dipikirkan dalam upaya
mengantisipasi berkembangnya sektor industri dan perumahan yang
akan meningkat disebabkan adanya migrasi ke kota. Selama lima
tahun kedepan jumlah rumah tangga yang memerlukan daya listrik
diperkirakan sebesar 37.286 unit.
4.2 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu mekanisme dan
bagian penting dari tahapan yang harus dilalui dalam menyusun RPJMD.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis akan meningkatkan
akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan
secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.
Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan
eksternal terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal,
khususnya selama lima tahun yang akan datang diidentifikasi dengan
baik, maka pemerintahan daerah akan dapat meningkatkan
pelayanannya kepada masyarakat.
Pemerintah daerah yang tidak menyelaraskan diri secara sepadan
atas isu strategisnya akan menghadapi kegagalan dalam melaksanakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya
atau gagal dalam melaksanakan pembangunan daerah.
Rumusan isu strategis dapat diperoleh dengan melakukan analisis
berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi
isu strategis. Selain itu, telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
186
Daerah terpilih serta RPJM Nasional juga merupakan hal yang harus
dijadikan acuan.
Sumber lain bagi informasi atau isu strategis dari lingkungan
eksternal seperti dari masyarakat, swasta, perguruan tinggi dan lain-lain
baik skala regional, nasional dan internasional yang berkorelasi atau
mempengaruhi tujuan jangka menengah juga merupakan unsur penting
yang perlu diperhatikan dan menjadi masukan dalam menganalisis isu-
isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.
Setelah melakukan analisa secara internal terhadap permasalahan
yang telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, dan
memperhatikan faktor-faktor eksternal maka isu-isu strategis Kota Palopo
antara lain adalah :
a. Isu Internasional, terdiri dari :
1. Pencapaian Target Millenium Development Goals (MDGs)
MDGs adalah komitmen global bagi seluruh negara anggota
PBB yang ditetapkan pada tahun 1990 untuk malaksanakan 8 tujuan
pembangunan demi memenuhi kebutuhan dasar penduduk dunia
yang ditargetkan untuk dipenuhi pada tahun 2015.
Indonesia merupakan salah satu anggota PBB berkomitmen
untuk melaksanakan kebijakan yang telah dicetuskan dalam MDGs
tersebut. Hal itu didasari bahwa program yang terkandung di dalam
MDGs tersebut relevan dengan program nasional terutama dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
Adapun kedelapan tujuan pembangunan milenium terdiri dari:
a. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan;
b. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
187
c. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan;
d. Menurunkan angka kematian anak;
e. Memperbaiki kesehatan maternal;
f. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
g. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup; dan
h. Membangun kemitraan global untuk pembangunan
2. Pemanasan Global (Global Warming)
Pemanasan global merupakan isu internasional yang menuntut
peran pemerintah dalam hal penanggulangan dan pengendaliannya.
Pemanasan global adalah meningkatnya kandungan gas
karbondioksida diudara, yang 5 % diantaranya berasal dari
pengrusakan hutan (deforestasi) dan pengurangan luas kawasan
hutan secara permanen (forest degradation). Dalam rangka
penanggulangannya maka Indonesia menetapkan target penurunan
efek gas rumah kaca sebesar 26 % pada tahun 2020 dengan
melakukan program – program reforestasi dan perbaikan lingkungan
hidup. Dalam konteks pembangunan di Kota Palopo, partisipasi
penurunan efek gas rumah kaca dapat dilakukan dengan menjaga
proporsi luas kawasan hutan terhadap luas wilayah dan
pengembangan pola pemberdayaan masyarakat dalam perbaikan
lingkungan hidup.
b. Isu Nasional, terdiri dari :
1. Posisi Kota Palopo dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025 ; jika merujuk pada
RPJPN 2005 – 2025 maka target yang akan dicapai untuk periode
RPJMD Kota Palopo 2013 – 2018 antara lain perbaikan kualitas
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
188
sumber daya manusia, peningkatan daya saing perekonomian dan
pencapaian pembangunan yang berkelanjutan termasuk
percepatan pembangunan infrastruktur wilayah, pengelolaan
sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
2. Posisi Kota Palopo dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) ; salah satu kawasan andalan di Provinsi Sulawesi
Selatan dalam RTRWN adalah Kota Palopo dengan sektor
unggulan antara lain pariwisata, pertanian, perkebunan dan
perikanan. Mengingat kondisi wilayah Kota Palopo yang tidak
memungkinkan berperan maksimal sebagai kawasan budidaya
untuk sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, maka
pelayanan pada ketiga sektor ini difokuskan pada pelayanan jasa
pertanian, perkebunan dan perikanan terhadap wilayah hinterland
– nya. Sedangkan untuk sektor kepariwisataan, dilakukan dengan
memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal Kota Palopo guna
memantapkan wilayah ini sebagai salah satu destinasi wisata
lingkup regional dan nasional.
3. Posisi Kota Palopo dalam Master Plan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; Kota Palopo termasuk dalam koridor
ekonomi Sulawesi dalam MP3EI. Tema utama pembangunan
ekonomi pada koridor ini adalah pusat produksi dan pengolahan
hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan nikel
nasional. Peran Kota Palopo cukup mendukung sebagai pusat
pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan sehingga
hasil produksi dari daerah hinterland dapat diolah di Kota Palopo.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
189
c. Isu Regional
Isu Regional yaitu posisi Kota Palopo dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi
Selatan 2008 – 2028 ; dalam rangka menjaga sinergitas
pembangunan antar wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan, maka Kota
Palopo tetap berpedoman pada target yang harus dicapai dalam
RPJPD Sulawesi Selatan 2008 – 2028 dengan isu strategis antara lain
:
1. Menyediakan fasilitas pelayanan untuk pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat diharapkan semakin membaik, dalam bentuk
peningkatan standar pelayanan minimal untuk kesehatan dan
pendidikan, termasuk untuk perumahan, sanitasi dan air bersih.
2. Peningkatan produksi setiap kawasan andalan selain dibutuhkan
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, juga
diperlukan untuk menjaga kontinuitas aliran barang di pelabuhan
dan di bandara. Restrukturisasi kawasan andalan pada tahapan
pembangunan ini memasuki babak baru, berupa penekanan pada
upaya-upaya peningkatan kualitas interkoneksitas fungsional antar
kawasan--berupa keterkaitan industrial--yang mewujud dalam
bentuk keterkaitan ke depan (fordward linkage) dan atau
keterkaitan kebelakang (back-ward link age).
3. Upaya-upaya untuk menjaga atau bahkan meningkatkan daya
dukung lingkungan.
4. Keberadaan berbagai industri strategis memberikan kontribusi
yang semakin signifikan terhadap pembentukan PDRB Sulawesi
Selatan, secara langsung oleh kegiatan industri itu sendiri,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
190
sedangkan secara tidak langsung memicu berkembangnya sektor
jasa di Sulawesi Selatan
d. Isu Lokal
Berdasarkan permasalahan dan analisa terhadap isu – isu
strategis lingkup internasional, nasional, regional dan lokal diatas,
maka yang menjadi isu strategis pembangunan Kota Palopo dalam
RPJMD 2013 – 2018 antara lain :
1. Lingkungan Hidup
Peningkatan intensitas pemanfaatan lahan
Sebagai konsekuensi status Palopo sebagai kota otonom, maka
permasalahan yang dihadapi oleh Kota Palopo hampir sama
dengan kota-kota lain yamg ada di berbagai daerah. Salah satu
isu yang dihadapi oleh Kota Palopo adalah peningkatan intensitas
pemanfaatan lahan. Hal ini sangat logis seiring dengan
meningkatnya kebutuhan penduduk akan sarana dan prasarana
untuk aktifitas perkotaan. Kondisi demikian sangat berpengaruh
terhadap kondisi fisik kota yang pada gilirannya akan terjadi
pengembangan fisik kota baik secara intensif maupun ekstensif.
Kondisi demikian bukan saja terjadi di Kota Palopo tetapi terjadi di
semua kota-kota yang sedang berkembang.
Konversi dan alih fungsi kawasan hutan
Alih fungsi dan konversi lahan ke peruntukan lainnya merupakan
salah satu isu strategis yang berdampak negatif bagi lingkungan.
Konversi lahan fungsi lindung ke lahan budidaya (industri,
pertanian, permukiman dan lainnya), akan menimbulkan dampak
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
191
negatif bagi fungsi hidroorologis hutan. Fungsi hidroorologis ini
dipengaruhi oleh antara lain oleh jenis vegetasi, tanah, bentangan
alam dan iklim. Berubahnya komposisi tutupan vegetasi hutan
menyebabkan kerusakan siklus air. Akibatnya di musim
penghujan apabila intensitas curah hujan tinggi, akan terjadi banjir
dan di musim kemarau ketika intensitas curah hujan yang sangat
rendah, akan terjadi kekeringan. Erosi dan sedimentasi terjadi
sebagai akibat perubahan tutupan lahan di kawasan hutan.
Ketersediaan air tanah juga turut terpengaruh akibat
terganggunya keseimbangan fungsi ekologis hutan. Kondisi
demikian banyak terjadi di Kota Palopo seiring dengan
perkembangannya.
Meningkatnya tekanan pada ruang terbuka hijau
Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan
minimal adalah sebesar 30% dari total kawasan. Jumlah RTH
tersebut dibagi atas 20% RTH publik (non privat) dan 10% RTH
privat. Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dimaksud meliputi;
fasilitas olahraga, open space, penghijauan halam rumah (privat),
penghijauan jalan, lahan konservasi/jalur hijau di sekitar
waduk/sungai/pantai dan peruntukan kuburan. Meningkatnya
kebutuhan lahan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasararana perkotaan menyebabkan tekanan pada ruang
terbuka hijau. Berkurangnya ruang terbuka jihau (bervegetasi) dan
bentukan ruang terbuka lainnya, akan berdampak pada
berkurangnya kenyamanan serta kesegaran lingkungan kota. Hal
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
192
tersebut antara lain dapat dirasakan dalam bentuk suhu yang
relatif tinggi, meningkatnya kebisingan, meningkatnya kadar
pencemaran di lingkungan fisik kota, berkurangnya kesuburan
tanah dan berkurangnya ketersediaan oksigen.
Pengembangan kota akan berpengaruh terhadap lingkungan fisik
kota, terutama perubahan guna lahan dari areal non terbangun
berubah menjadi kawasan terbangun. Perubahan guna lahan
yang terjadi akan berakibat pada penurunan kualitas lingkungan
alam seperti berkurangnya daerah resapan air, perubahan
drainase alam dan ekosistem lingkungan. Perubahan-perubahan
seperti ini perlu diantisipasi untuk mengurangi kemungkinan
resiko yang dapat terjadi sebagai akibat dari aktivitas
pembangunan tersebut dengan mengarahkan pembangunan
berdasarkan daya dukung lahannya. Kota Palopo dalam
perkembangannya saat ini juga tidak terlepas dari permasalahan
demikian, mengingat Kota Palopo adalah merupakan salah satu
kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang mengalami perkembangan
yang cukup pesat
Meningkatnya pemanfaatan lahan wilayah pesisir dan laut yang
tidak tertata dengan baik
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan
pembangunan di pesisir bagi berbagai peruntukan (pemukiman,
pelabuhan, pembangunan infrastruktur jalan, dan lain-lain), maka
tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumberdaya pesisir
dan laut semakin meningkat pula. Meningkatnya tekanan ini
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
193
tentunya dapat mengancam keberadaan dan kelangsungan
ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut.
Meningkatnya tekanan pada wilayah DAS
Kota Palopo memiliki DAS Latuppa dan DAS Salubattang yang
merupakan Wilayah Straregis Nasional. Kondisi kedua DAS
tersebut saat ini sudah memprihatinkan dimana sudah terjadi
pendangkalan serta banyak terjadi kegiatan budidaya
disepanjang DAS tersebut. Jika kondisi wilayah tangkapan airnya
tidak diperhatikan dan budidaya yang terdapat disepanjang DAS
tersebut tidak dikendalikan maka kualitas air akan terus menurun
melebihi ambang batas baku mutu air sesuai PP No. 82 Tahun
2001 (parameter: TSS, TDS, fosfat, BOD, COD, nitrat, coliform).
Kualitas sumber mata air dan sungai-sungai utama
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan
air juga semakin meningkat baik untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari maupun untuk kebutuhan lainnya. Peningkatan
kebutuhan air tersebut perlu diiringi dengan ketersediaan air baku
yang memadai serta memenuhi syarat kualitas. Keterbatasan air
baku baik air permukaan, air hujan maupun air tanah diakibatkan
antara lain oleh pembangunan dan perubahan tata guna lahan di
DAS bagian hulu, yang sering kurang mempertimbangkan
kelestarian ekosistem disekitarnya. Hal ini diperburuk dengan
perubahan iklim global dimana terjadi peningkatan suhu bumi dan
semakin panjangnya musim kemarau
2. Sumber Daya Manusia
Rendahnya kualitas SDM
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
194
Meskipun dalam lima tahun terakhir, kualitas sumber daya
manusia di Kota Palopo telah mulai meningkat secara
kuantitatif, khususnya jika dilihat dari perkembangan data
Indeks Pembangunan Manusia, namun secara kualitatif
kapasitas dan daya saing sumber daya manusia yang
dimiliki relatif masih lemah jika dibandingkan dengan
kapasitas dan daya saing sumber daya manusia dari
daerah-daerah yang lebih maju khususnya dengan
Kabupaten/Kota dari bagian barat Indonesia khususnya Pulau
Jawa dan Bali. IPM yang merupakan indeks kumulatif yang terdiri
dari tiga komponen utana yakni pendidikan, kesehatan dan
ekonomi. Sebagai indeks komposit indikator tersebut merupakan
angka rata – rata dan sederhana yang dapat dipergunakan untuk
melihat mutu manusia secara umum dalam lingkup daerah
tertentu dan periode waktu yang tertentu. Dari hasil
pengolahan data Susenas 2006 diperoleh informasi bahwa
IPM Kota Palopo sudah mencapai sekitar 74,50. Komponen
utama dalam Indeks Pembangunan Manusia adalah
Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi, tiga komponen tersebut
ditunjukkan dengan yakni Usia Harapan Hidup (AHH), Angka
Melek Huruf ( AMH), Rata – Rata lama sekolah dan rata – rata
pengeluaran riil, Angka Melek Huruf (AMH) 97,30 % pengeluaran
riil Rp.621.400 per orang/bulan dan Usia Harapan Hidup (UHH)
71,60 Tahun serta rata – rata lama sekolah 9,20 tahun
sehingga jika dilihat berdasarkan IPM Propinsi Sulawesi Selatan,
maka IPM Kota Palopo berada pada peringkat 3 (Tiga),
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
195
setelah Kota Makassar dan Pare-Pare, dan secara Nasional
IPM Kota Palopo berada pada peringkat ke-50. Permasalahan
dari pemetaan indikator-indikator IPM adalah kontribusi tiga
komponen tersebut belum merata, kontribusi pembentukan IPM
lebih banyak diberikan oleh komponen pendidikan dan
kesehatan, sedangkan komponen kemampuan daya beli
masyarakat masih rendah sehinggadiperlukan langkahlangkah
percepatan strategis yang akan dilakukan antara lain
mendorong pelaksanaan program-program pemberdayaan
ekonomi keluarga, Mendorong program peningkatan
produktivitas ekonomi keluarga, Mendorong pelaksanaan
program strategis Pronal Kesra Mandiri sebagai bagian dari
upaya pembentukan keluarga mandiri.
3. Pendidikan
Rendahnya kualitas pendidikan
Kondisi ini terlihat dari kondisi yang belum mampu
memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik. Hal tersebut
terutama disebabkan oleh belum meratanya kualitas
pendidik baik secara kuantitas maupun kualitas serta
kesejahteraan pendidik yang juga masih rendah. Disamping
itu, fasilitas belajar juga belum tersedia secara memadai. Pada
saat yang sama masih banyak peserta didik yang tidak
memiliki buku pelajaran. Pelaksanaan desentralisasi dan
otonomi pendidikan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan
karena belum mantapnya pembagian peran dan tanggung
jawab masing-masing tingkat pemerintahan termasuk kontribusi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
196
peran pihak swasta yang masih terbatas dalam penyediaan
anggaran pendidikan, serta belum terlaksananya standar
pelayanan minimal yang seharusnya ditetapkan dengan acuan
umum dari pemerintah pusat. Disamping itu efektivitas peran dan
fungsi dewan pendidikan dan komite sekolah juga belum optimal.
Dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar 1945
dan ditetapkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan
agar dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 persen dari
APBN dan minimal 20 persen dari APBD, serta mewajibkan
pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan
pendidikan dasar gratis, anggaran pendidikan ke depan
akan menjadi salah satu bidang prioritas dan diharapkan
dapat meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Kondisi
pembangunan bidang pendidikan di Kota Palopo sebagai
hasil pelaksanaan kebijakan pembangunan daerah yang
bertumpu pada pengembangan kualitas sumber daya manusia
pada periode yang lalu, secara umum memperlihatkan kondisi
yang lebih baik jika dilihat pada beberapa indikator seperti
indikator akses dan mutu, berbagai kebijakan yang
mendukung penyelenggaraan berbagai program
pembangunan bidang pendidikan yang telah dilaksanakan
antara lain pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua
peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
197
berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat
tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik
dengan memberikan subsidi pelayanan pendidikan khususnya
pendidikan formal dalam bentuk Bantuan operasional Sekolah
(BOS) dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah di tingkat SD
dan SMP, sedangkan pada tingkat SMA diberikan subsisi
terbatas dalam bentuk Bantuan Khusus Murid (BKM) khusus
murid tidak mampu sebanyak 3.247 orang yang dibiayai dari
APBN dan APBD Kota Palopo. Pada penyelenggaraan
pendidikan non formal sebagai alternatif untuk memperoleh
akses pendidikan, juga telah berkembang ditandai dengan
terbentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Hasil dari
kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pengembangan
pelayanan pendidikan telah memberikan hasil positif
terutama terhadap terbukanya akses pelayanan pendidikan. Di
Kota Palopo indikasi berkembangnya tingkat pelayanan
pendidikan terlihat dari meningkatnya Angka Partisipasi Kasar
(APK) diatas rata-ata standar nasional terutama pada tingkat
sekolah dasar, pada tahun 2007 APK TK baru mencapai
25,89%, APK SD/MI telah mencapai 122,21%, APK
SMP/MTs telah mencapai 115,41%, APK SMA/MA/SMK
mencapai 94,26%, demikian pula jika dilihat dari Angka
Partisipasi Murni (APM), APM SD/MI mencapai 105,75%, APM
SMP/MTs mencapai 98,62%, APM SMA/MA/SMK mencapai
73,25%, sehingga secara relatif Kota Palopo telah dinyatakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
198
tuntas dalam program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun.
Memperoleh pendidikan memang merupakan salah satu hak
dasar warga negara, terutama pendidikan yang bermutu dan
dengan biaya terjangkau. Mutu pendidikan harus dapat dilihat
dan diukur dari berfungsinya out put dari semua fungsi-fungsi
pendidikan. Pendidikan harus mampu menciptakan manusia
yang berkualitas yang tidak saja memiliki kecerdasan
inteleqtual, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan berpijak
pada tata nilai religius, budaya dan adat. sehingga upaya
memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan dapat
dijangkau (murah) merupakan salah satu amanah konstitusional
yang telah dijabarkan ke dalam strategi pembangunan nasional
dan harus diakselerasikan dalam kebijakan pembangunan di
daerah. Permalasahan umum yang dihadapi dalam
pengembangan pendidikan Kota Palopo adalah, meskipun
akses pelayanan pendidikan telah berada di atas standar
nasional sebagaimana terlihat dari data APK, namun masih
terdapat anak usia sekolah tingkat menengah yang belum atau
tidak bersekolah, pada pendidikan anak usia dini baru dapat
diakses sekitar 35,79 % sehingga masih tersisa sekitar 64,21 %
anak usia dini yang belum terlayani pendidikan PAUD itupun baru
mencakup layanan PAUD di Kecamatan pusat kota, sedangkan
di kecamatan-kecamatan yang terletak di pinggir kota belum
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
199
dapat dilayani, pada sisi lain angka buta aksara penduduk
Kota Palopo masih tersisa 2,1 % atau kurang lebih 2.626 orang.
4. Kesehatan
Rendahnya pelayanan kesehatan
Berdasarkan indikator mutu kesehatan yang digambarkan
dengan indikator Usia Harapan Hidup (UHH) Kota Palopo
yang telah mencapai rata-rata lebih dari 70 tahun. Kondisi ini
sejalan dengan semakin baiknya kualitas pelayanan kesehatan
dan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, yang didukung oleh sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan. Pada tahun 2006 sarana
kesehatan masyarakat (puskesmas) telah tersedian di sembilan
Kecamatan. Dari puskesmas yang ada tersebut 1 unit
merupakan puskesmas perawatan KIA, dan 2 unit puskesmas
dengan rawat inap umum dan semua puskesmas telah
disiapkan sebagai puskesmas dengan unit gawat darurat (UGD).
Puskesmas Pembantu berjumlah 22 unit yang tersebar di 21
kelurahan, pondok bersalin ada di 8 kelurahan sedang pos
pelayanan terpadu yang ada sebanyak 126 buah, dan hanya
44 posyandu yang telah purnama dan mandiri. Dari 7
puskesmas semua telah memiliki puskesmas keliling berupa
kendaraan roda 4. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
juga telah cukup tersedia antara lain dengan keberadaan
sarana rumah sakit dan klinik yang ada di Kota Palopo terdiri dari
rumah sakit pemerintah 1 unit, rumah sakit milik TNI 1 unit,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
200
rumah sakit swasta 1 unit, sedang klinik milik swasta ada 2 unit,
milik Polri 1 unit, dan rumah bersalin 3 unit, laboratorium klinik
swasta 1 unit. Jumlah tenaga kesehatan dari Puskesmas dan
Rumah Sakit baik Pemerintah, swasta maupun dari TNI/Polri relatif
cukup tersedia dimana dari 7 Puskesmas memiliki tenaga tetap
sebanyak 116 orang, Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo
sebanyak 165 orang, Rumah Sakit Tentara sebanyak 16 orang,
tempat pelayanan kesehatan Polri/swasta 46 orang. Distribusi
tenaga kesehatan ditempat pelayanan Pemerintah sebanyak
306 yang terinci dapat dilihat sebagai berikut : tenaga medik
33 orang, tenaga perawat 157 orang, tenaga bidang 66,
tenaga farmasi/apoteker 12 orang, tenaga sanitarian 4 orang,
tenaga kesehatan masyarakat 4 orang, tenaga gizi 10 orang,
tenaga terapi fisik 4 orang, tenaga teknisan medis sebanyak
14 orang, dan selebihnya tenaga lainnya sebanyak 48 orang.
Namun demikian permasalahan umum yang dihadapi dalam
pembangunan kesehatan secara nasional dan juga di daerah
adalah munculnya beberapa penyakit menular baru yang
biasa disebut emerging diseases seperti flu burung, SARS,
dan meningkatnya kembali kejadian beberapa penyakit antara
lain malaria, tuberkulosis, polio, campak, leptospirosis,
Human Immuno Deficiency Virus (HIV), lepra, demam berdarah
dengue, anthrax, Japanase B. encephalitis, filariasis yang
merupakan tantangan yang memerlukan penelitian,
pengembangan dan penerapan Ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu terdapat juga beberapa penyakit yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
201
masih terabaikan (neglected diseases) seperti kusta, frambusia
dan taeniasis/cysticercosis. Tantangan yang dihadapi ke
depan dalam permasalahan kesehatan di Indonesia adalah
beban ganda penyakit yang digambarkan dengan masih
tingginya kejadian penyakit menular dan meningkatnya
sindrom metabolik (penyakit kronik seperti penyakit
kardiovaskuler, obesitas dal lain-lain) serta degeneratif, di
samping itu disparitas status kesehatan berdasarkan tingkat
sosial ekonomi yang masih akan menjadi masalah hingga tahun
2025, serta terjadinya mobilisasi penduduk (people movement)
yang tinggi.
5. Pertumbuhan Penduduk
Meningkatnya migrasi penduduk
Fenomena mobilitas penduduk yang diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan di wilayah Kota Palopo seiring dengan
perkembangan kotanya, mengingat Kota Palopo saat ini menjadi
salah satu tujuan migrasi penduduk khususnya pencari kerja.
Kondisi demikian harus disikapi dengan arif dan demokratis,
tanpa pembatasan yang bersinggungan dengan hak azasi
manusia. Pemerintah Kota Palopo harus mampu merumuskan
kebijakan dalam upaya mengarahkan dan merangsang mobilitas
penduduk ini ke arah yang memberikan dampak positif, meskipun
tidak dapat dipungkiri bahwa tingginya arus migrasi ke wilayah
Kota Palopo ini akan meningkatkan beban kota baik secara
sosial, ekonomi maupun lingkungan
Tingginya laju pertumbuhan penduduk
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
202
Meskipun secara nominal pertumbuhan penduduk di Kota
Palopo telah berada di bawah rata-rata laju pertumbuhan
penduduk nasional, belum tertatanya administrasi
kependudukan dalam rangka membangun sistem
pembangunan, pemerintahan, dan pembangunan yang
berkelanjutan; rendahnya kualitas pemuda; dan rendahnya
budaya olahraga di kalangan masyarakat dan pembinaan
prestasi olahraga yang belum terprogram secara terpola
Kesejahteraan sosial masyarakat relatif masih rendah
Hal tersebut antara lain tercermin dari anak maupun lanjut usia
yang terlantar, kualitas penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) dan korban bencana alam dan
sosial masih rendah. Dalam pembangunan pemberdayaan
perempuan, permasalahan mendasar yang terjadi selama ini
adalah rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan,
disamping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi
terhadap perempuan. Permasalahan mendasar lainnya adalah
masih terdapatnya kesenjangan partisipasi politik kaum
perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-
kultural masyarakat. Dalam konteks, sosial, kesenjangan ini
mencerminkan masih terbatasnya akses sebagian besar
perempuan terhadap pendidikan yang lebih tinggi, dan
keterlibatan dalam kegiatan publik yang lebih luas.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
203
6. Pengarusutamaan Gender
Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan
Hal tersebut dapat dilihat dari masih tingginya tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak, serta lemahnya
kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
anak, temasuk ketersediaan data, dan rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat. Pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara masih memprihatinkan. Ajaran
agama belum sepenuhnya diaktualisasikan dalam kehiduan
agama secara nyata. Perilaku masyarakat yang cenderung
negatif seperti perilaku asusila, praktik KKN, penyalahgunaan
narkoba, dan perjudian sering muncul ke permukaan
7. Ekonomi
Produktivitas ekonomi yang masih rendah
Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam
perekonomian penduduk Kota Palopo, penduduk yang
bekerja di sektor pertanian sebanyak 12.261 jiwa (31%), dan
dilihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB
terlihat bahwa sektor pertanian secara umum masih
menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan PDRB yakni
sekitar 36,37 %, keadaan ini didukung oleh potensi lahan
pengembangan pertanian dan dukungan wilayahwilayah
hinterland, dapat diuraikan bahwa potensi pengembangan
lahan pertanian Kota Palopo seluas 24.752 Ha, terdiri dari lahan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
204
sawah seluas 2.964 ha, tegal / kebun seluas 3.116 ha,
pekarangan seluas 3.027, hutan rakyat seluas 737 ha, hutan
negara seluas 9.227 ha, perkebunan seluas 2.218 ha dan
rawarawa seluas 4 ha. Dan bila dilihat dari luasnya lahan
pengembangan tahun 2006, terdapat sebanyak 2.964 Ha lahan
sawah, 1.146 ha lahan kering, lahan jagung, 1.564 Ha lahan
buah-buahan, dan 179 ha lahan sayur-sayuran. Dukungan
lainnya adalah dukungan infrastruktur sarana dan prasarana
pengembangan pertanian khususnya lahan padi sawah telah
didukung oleh infrastruktur irigasi, dengan jenis irigasi sebagai
berikut, luas sawah yang telah didukung dengan irigasi
setengah teknis sebanyak 850 ha, sawah dengan irigasi
sederhana sebanyak 846 ha, sawah dengan irigasi desa
sebanyak 965 ha, dan irigasi tadah hujan sebanyak 305 ha.
Rendahnya produktivitas hasil pertanian dapat pula
dilihat dari rata-rata produksi padi yang baru mencapai 4,25
ton/Ha, produksi pada tahun 2006 sebesar 22.645,44 ton dari
luas areal sawah seluas 5.322 Ha sementara jika dibandingkan
dengan produksi padi di tempat lainnya di Sulawesi Selatan
telah mencapai 8 ton/HA, produktivitas hasil tambak baru
mencapai 4,7 ton/ha jumlah produksi ikan tambak pada tahun
2007 berjumlah 7.400 ton dari areal lahan tambak seluas 1.556
Ha, kondisi ini masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan produktivitas hasil tambak pada daerah lainnya di
Sulawesi Selatan, produktivitas tanaman kakao di Kota
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
205
Palopo tahun 2006 baru mencapai 300-400 kg ton/ha dari luas
areal panen 1.410 Ha.
Produktivitas ekonomi masyarakat yang terbatas juga
dapat dilihat dari prosentase Penduduk miskin absolut di Kota
Palopo. berdasarkan data BPS tahun 2006 terlihat bahwa
sebagian besar tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari
pekerjaan (menganggur) yakni sekitar 43,71%, yang bekerja di
sektor informal sekitar 40,14% pekerja sektor informal
memiliki tingkat produktifitas yang rendah dan terbatas sehingga
dapat dikategorikan setengah pengangguran, disamping sifat
pekerjaan yang tidak tetap, Sedangkan sisanya bekerja di sektor
formal sekitar 16,15%, kelompok ini sesungguhnya telah
berproduksi namun pendapatannya belum dapat memenuhi
kebutuhan hidup secara layak. Penduduk miskin di Kota
Palopo kebanyakan di sektor non pertanian, selain sebagai
nelayan, buruh lepas dan harian, pedagang kecil, sedangkan
di sektor pertanian mereka pada umumnya merupakan petani
dengan lahan yang terbatas, nelayan dengan sarana
tradisional. Penduduk miskin di Kota Palopo yang bekerja di
sektor formal dan informal bidang pertanian 24,25%,
sedangkan sisanya di bidang non pertanian 31,25%. Upaya
untuk mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian,
pengembangan sektor pertanian dihadapkan pada
permasalahan pokok antara lain, meningkatnya alih fungsi
lahan pertanian ke non pertanian dapat menyebabkan
menurunnya ketersediaan air dan daya dukung prasarana irigasi,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
206
rendahnya produktivitas dan mutu komoditas pertanian, serta
rendahnya kemampuan dan akses petani terhadap sumber daya
produktif. Sementara itu terdapat ketidakseimbangan tingkat
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan antar
kawasan; adanya kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan
dan perikanan yang ilegal dan merusak, belum optimalnya
pengembangan perikanan budidaya, meningkatnya kerusakan
lingkungan di kawasan pesisir yang menurunkan daya
dukungnya, dan belum lengkapnya regulasi dalam
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan, termasuk
penegakan hukum. Pada sisi lain produktivitas ekonomi
daerah juga dipengaruhi oleh kondisi terbatasnya kesempatan
kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2007
tingkat pengangguran terbuka di Kota Palopo mencapai 11,4
% dan mengalami penurunan rata-rata setiap 1 % setiap
tahun, pada tahun 2003 mencapai 14,42 %. Tingginya jumlah
pencari kerja sementara kesempatan kerja yang tersedia
terbatas antara lain dapat dilihat dari jumlah pencari kerja yang
berhasil ditempatkan. Pada tahun 2003 jumlah pencari kerja
sebanyak 3.912 orang yang berhasil ditempatkan sebanyak 166
orang atau 4,2 %, pada tahun 2007 jumlah pencari kerja
terdaftar sebanyak 10.060 orang dan yang berhasil
ditempatkan sebanyak 1.206 orang atau 11,9% dengan
demikian terjadi peningkatan kemampuan dalam
menempatkan pencari kerja sebesar 7,7 %.
8. Profesionalisme Aparatur
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
207
Kemampuan sumber daya aparatur dalam menginplementasi-
kan ilmu, memanfaatkan pengetahuan dan teknologi juga
masih rendah. Salah satu indikator kelemahan tersebut
adalah belum adanya standar pelayanan yang baku terhadap
semua jenis pelayanan publik, disamping itu sebagai tanggapan
terhadap tuntutan reformasi birokrasi adalah penyelenggaraan
tata pemerintahan yang baik yang berbasis pada prinsip
transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas. Kehadiran
lembaga–lembaga swadaya masyarakat sebagai mitra
pemerintah menjadi sebuah peluang dalam menyelenggarakan
tata pemerintahan yang baik
9. Infrastruktur
Perbaikan kesejahteraan rakyat sangat ditentukan oleh dukungan
infrastruktur sarana dan prasarana daerah berupa sarana
pelayanan sosial dasar dan penyediaan infrastruktur yang
meliputi transportasi, ketenagalistrikan, energi, sumber daya air,
perumahan, pelayanan air minum, dan penyehatan lingkungan,
kondisinya belum terpenuhi secara merata, sebagaimana
telah digambarkan bahwa sarana dan prasarana inprastruktur
masih belum terdistribusi secara merata. Pembangunan
infrastruktur mendatang dihadapkan pada tingginya biaya
investasi pembangunan dan terbatasnya kemampuan
pemerintah untuk menyediakan karena keterbatasan sumber
pendanaan. Pada sebagian infrastruktur, pemerintah masih
bertanggungjawab terhadap pembangunan dan
pemeliharaannya, misalnya pembangunan jalan, jaringan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
208
irigasi, air bersih dan irigasi, serta listrik perdesaan. Pada
sebagian lain, penyediaan dan pembangunan beberapa jenis
infrastruktur sebenarnya dapat dilakukan sepenuhnya oleh
swasta seperti jalan lingkar, pembangkit tenaga listrik, dan
telekomunikasi
10. Kesenjangan Pembangunan
Paradigma Pembangunan nasional dan daerah yang
bertumpu pada pembangunan ekonomi di masa lalu, memang
telah menghasilkan berbagai kemajuan yang cukup berarti
namun sekaligus juga mewariskan berbagai permasalahan
yang mendesak untuk dipecahkan. Titik berat pembangunan
masa lalu kepada tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi telah menciptakan peningkatan pendapatan
perkapita, pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi dan
pembangunan infrastruktur akan tetapi pembangunan ekonomi
yang sangat berorientasi kepada peningkatan produksi, tanpa
disertai oleh pembangunan dan perkuatan insitusi-insitusi baik
institusi publik maupun insitusi pasar terutama institusi
keuangan yang seharusnya berfungsi melakukan alokasi
sumber daya secara efisien dan bijaksana. Bahkan proses
pembangunan ekonomi yang ditopang oleh sistem represi dan
ketertutupan telah melumpuhkan berbagai insitusi strategis
seperti sistem hukum dan peradilan untuk menjamin kepastian
hukum dan keadilan, sistem politik untuk terciptanya
mekansime kontrol dan keseimbangan (check and balances),
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
209
dan sistem sosial yang diperlukan untuk memelihara
kehidupan yang harmonis dan damai.
Hasil dari pembangunan ekonomi yang dicapai justru
menimbulkan akibat negatif dalam bentuk kesenjangan antar
golongan pendapatan, antar wilayah, dan antar kelompok
masyarakat. Di Kota Palopo kondisi yang dimaksud sangat
terlihat dari kenyataan, bahwa meskipun pendapatan
perkapita penduduk Kota Palopo setiap tahun mengalami
peningkatan hingga pada tahun 2007 telah mencapai Rp.7,2
Juta/kapita, namun ketimpangan distribusi pendapatan masih
cukup dalam, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan masih tinggi yakni mencapai 14,50 % dari jumlah
penduduk 133.990 jiwa dengan rata-rata pendapatan perkapita
Rp. 1,8 juta s/d 2 juta / kapita/tahun. Kondisi perubahan
kebijakan ekonomi secara nasional memang sangat rentan
terhadap meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh
kemampuan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan secara
adil dan merata. Perubahan kebijakan ekonomi nasional
dengan alasan mengantisipasi akibat krisis ekonomi yang
berlangsung sejak tahun 1998 telah memberikan pelajaran yang
sangat mahal namun berharga bagi bangsa Indonesia. Secara
nasional krisis telah memaksa Indonesia melakukan perubahan
yang perlu dalam rangka koreksi kelemahan dan kesalahan
masa lalu. Ekonomi, politik, sosial dan hukum mengalami
transformasi dan reformasi menuju kepada suatu sistem baru
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
210
yang diharapkan akan lebih berkeadilan, handal, dan
berkelanjutan. Perubahan kebijakan nasional terutama kebijakan
menyangkut pemenuhan hak hidup orang banyak seperti bahan
bakar minyak, memberikan pengaruh yang sangat besar dan
berat bagi berlangsungnya pembangunan di daerah.
Kesenjangan pembangunan pembangunan antar wilayah dalam
daerah dapat pula dijumpai pada titik-titik strategis seperti
menyangkut ketimpangan antara wilayah pesisir, kota, dan
pegunungan. wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan
(pesisir dan pegunungan), antar kebijakan maupun antar pelaku
yang menyebabkan optimalisasi input terhadap output tidak
dapat terpenuhi. Dengan kondisi demikian, keserasian
pembangunan daerah merupakan tantangan bagi Pemerintah
Kota Palopo dalam memfasilitasi kebijakan keserasian
pembangunan daerah, fasilitasi penyusunan strategi keserasian
pembangunan daerah, dan fasilitasi interaksi multi pelaku dalam
keserasian pembangunan daerah dan fasili tasi keserasian
pengelolaan pembangunan daerah
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
211
BAB. V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Semangat untuk mengantarkan daerah menuju keadaan yang
lebih baik menjadi inti dari gagasan yang tercantum dalam visi setiap daerah. Dalam RPJMD ini rumusan visi menggambarkan harapan dan
gagasan ideal yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Palopo yang didukung masyarakat Kota Palopo pada akhir tahun 2018. Berdasarkan ketentuan Permendagri 54/2010, visi RPJMD adalah rumusan visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang diselaraskan dan diserasikan dengan subtansi Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah, subtansi Visi Pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Nasional serta kaitan sinergisnya dengan dokumen perencanaan lainnya
Dengan mengacu pada hasil proses penyelasaran dan penyerasian subtansi visi tersebut, maka visi RPJMD Kota Palopo periode 2013-2018 dirumuskan sebagai berikut :
“Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga Dan Agroindustri Yang Berwawasan Agama, Budaya Dan Lingkungan Yang
Terkemuka Di Indonesia”
Dalam rumusan visi ini terdapat tiga pokok pikiran sebagai subtansi utama, yakni Terwujudnya Palopo, Kota pendidikan, jasa, niaga dan agroindustri yang berwawasan agama, budaya dan lingkungan, dan Terkemuka di Indonesia. Penjelasan masing-masing pokok visi adalah sebagai berikut :
Terwujudnya Palopo, adalah pernyataan semangat, yakni semangat mewujudkan gagasan untuk mengantarkan Kota Palopo pada kondisi yang lebih baik, semangat untuk mengangkat harkat dan martabat daerah agar dapat berkonstribusi lebih besar terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional pada semua aspek, sehingga dapat disejajarkan dengan daerah-daerah yang terkemuka di Indonesia.
Kota Palopo sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri
yang Berwawasan Agama, Budaya dan Lingkungan, adalah pernyataan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
212
penggambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun perencanaan 2018, pokok-pokok gambaran tersebut dideskripsikan sebagai berikut :
Kota Pendidikan, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana penyelenggaraan pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah, berlangsung sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta penyelenggaraan pendidikan tinggi menjadi salah satu tujuan pendidikan bagi masyarakat di wilayah regional sulawesi
Kota Jasa, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana penyelenggaraan pelayanan public berlangsung sesuai dengan Standard, Norma, dan Prosedur (SNP), dan pelayanan pada sektor swasta memenuhi standar mutu pelayanan, sehingga memperkuat citra Kota Palopo sebagai Kota Jasa..
Kota Niaga, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana Kota palopo menjadi sentra distribusi barang dan logistic untuk wilayah regional Sulawesi, dan aktifitas perniagaan berlangsung nyaman dan aman karena didukung oleh infrastruktur
perniagaan yang tertata dan memenuhi standar.
Kota Agroindustri, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana sektor industri khususnya yang berbasis rumah tangga tumbuh dan berkembang menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat, di sisi lain produk-produk industry pangan berbahan lokal menjadi salah satu produk unggulan daerah, memiliki brand kuat, sehingga menjadi icon Kota Palopo.
Berwawasan Agama, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama berlangsung dalam
toleransi yang harmonis, terciptanya kesadaran masyarakat dalam bertoleransi intra dan inter umat beragama menjadi salah satu barometer toleransi kehidupan umat beragama di Indonesia.
Berwawasan Budaya, Gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana berlangsungnya interaksi dalam berbagai aspek dalam masyarakat yang beragam budaya berlangsung dalam interrelasi yang harmonis, berkembangnya keadaan interrelasi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
213
yang harmonis menjadi salah satu barometer dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Berwawasan Lingkungan, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana aktifitas masyarakat pada semua aspek dilaksanakan dengan kesadaran untuk menjaga dan memeliharan keberlanjutan lingkungan hidup, sehingga kesadaran tersebut dapat mendorong terpenuhinya kriteria ketersediaan lingkungan hidup Kota Palopo.
Terkemuka di Indonesia, merupakan pernyataan komparasi terhadap keadaan yang dicapai dengan capaian daerah-daerah lainnya, terkemuka di Indonesia adalah komparasi Kota Palopo yang mensejajarkannya dengan Kota yang telah maju dan berkembang dari aspek penyelenggaraan pendidikan, mutu pelayanan public, sentra distribusi barang dan logistic regional, industry rumah tangga. Sedangkan dari aspek berwawasan dimaknai sebagai komparasi Kota Palopo sebagai salah satu barometer di Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama, interrelasi keragaman budaya, dan kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.
5.2. Misi
Misi dalam RPJMD ini merupakan pernyataan upaya-upaya yang hendak dijalankan demi terwujudnya visi. Misi RPJMD Kota Palopo 2013-2018 dan penjelasan pokok-pokoknya adalah sebagai berikut.
(1) Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan
demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (M1),
Untuk memperkuat citra Kota sebagai Kota Jasa, maka penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan pada tata pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis. Upaya yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan yang : terbuka, transparan, akuntabel, partisipatif, berkeadilan yang dibingkai oleh regulasi, penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparatur.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
214
(2) Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor (M2),
Salah satu ciri Kota Jasa adalah berkembang dan berkualitasnya pelayanan publik yang melibatkan berpartisifasi masyarakat dalam menjaga kualitas layanan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan pelayanan, melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pemberdayaan masyarakat dan perbaikan pelayanan umum.
(3) Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya sandang, pangan bagi masyarakat Kota Palopo (M3)
Pemenuhan ketersediaan kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan dan sandang, dilakukan melalui pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga. Upaya-upaya untuk pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga antara lain mencakup Penyediaan kebutuhan pangan,
Pengembangan Tanaman Pangan; Hortikultura; Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan dan pengembangan industri rumah tangga.
(4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (M4)
Pendidikan adalah investasi yang menjadi salah satu kunci pokok dalam pembangunan manusia. Upaya untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota Pendidikan dilakukan melalui peningkatan
kualitas sumber daya manusia, upaya-upaya ini mencakup optimalisasi penyelenggaraan PAUD, memelihara akses pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung dan akselerasi pengembangan pendidikan tinggi.
(5) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (M5)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
215
Salah satu upaya penting yang dilakukan untuk
mewujudkan Palopo sebagai Kota Jasa adalah mengembangkan pelayanan publik dalam bidang kesehatan, upaya-upaya yang dilakukan mencakup peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan
(6) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien
dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (M6)
Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dilakukan untuk mendukung Kota Palopo menjadi Kota Niaga, upaya-upaya ini mencakup penguatan simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik;
memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.
(7) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (M7)
Salah satu ciri kota jasa adalah berlangsungnya pelayanan yang mudah dan efektif yang dapat mendorong kondusifnya iklim berinvestasi. Dalam rangka menjamin berkembangnya iklim
investasi yang kondusif, maka upaya-upaya yang dilakukan mencakup: Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru dan Peningkatan kompetensi tenaga kerja
(8) Penataan kota yang berwawasan lingkungan (M8)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
216
Untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota berwawasan lingkungan melalui penataan kota yang berwawasan lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya : Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang; Pengembangan ruang terbuka hijau; ; penguatan fungsi kawasan; Penanggulangan bencana
(9) Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan
beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis (M9)
Untuk mewujudkan Kota Palopo sebagai salah satu barometer nasional dalam kehidupan beragama, maka upaya yang dilakukan adalah mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara, upaya-upaya ini mencakup Penguatan kesadaran berbangsa; toleransi (kerukunan) beragama; menjaga ketertiban dan keamanan serta harmonisasi sosial.
Setiap misi ini mempunyai keterkaitan dengan pokok-pokok visi.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok visi dengan pokok-pokok misi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5-1: Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi dan Penjelasan Misi RPJMD
POKOK VISI MISI PENJELASAN MISI
1 KOTA PENDIDIKAN
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (M4)
Mengoptimalkan PAUD, memelihara akses pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung akselerasi pengembangan pendidikan tinggi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
217
2 KOTA JASA Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (M1)
Membangun sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan yang : terbuka, transparan, akuntabel, partisipatif, berkeadilan yang dibingkai oleh regulasi; Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparatur.
Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor (M2)
Mencakup upaya-upaya : Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat dan Perbaikan pelayanan umum.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (M5)
Mencakup upaya-upaya : Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan
Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (M7)
Mencakup upaya-upaya : Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru; Peningkatan kompetensi tenaga kerja.
3 KOTA NIAGA Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga,
Mencakup upaya-upaya : mendorong penguatan simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
218
UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (M6) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (M7)
Mencakup upaya-upaya : Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru; Peningkatan kompetensi tenaga kerja.
4 KOTA AGROINDUSTRI
Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya sandang, pangan bagi masyarakat Kota Palopo (M3)
Mencakup upaya-upaya : Penyediaan kebutuhan pangan meliputi; Pengembangan Tanaman Pangan; Hortikultura; Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan dan pengembangan industri rumah tangga.
5 BERWAWASAN AGAMA
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis (M9)
Mencakup upaya-upaya : Penguatan kesadaran berbangsa; toleransi (kerukunan) beragama; menjaga ketertiban dan keamanan serta harmonisasi sosial.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
219
6 BERWAWASAN BUDAYA
Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (M6)
Mencakup upaya-upaya : mendorong penguatan simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.
7 BERWAWASAN LINGKUNGAN
Penataan kota yang berwawasan lingkungan (M8)
Mencakup upaya-upaya : Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang; Pengembangan ruang terbuka hijau; ; penguatan fungsi kawasan; Penanggulangan bencana.
5.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan dalam RPJMD ini diartikan sebagai sesuatu yang
diharapkan tercapai dan merupakan penjabaran dari pokok-pokok visi, sementara sasaran adalah penjabaran dari tujuan. Dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu sasaran. Tujuan dan sasaran RPJMD ini dalam perwujudannya memperhatikan pengalaman, aspirasi, partisipasi dan perolehan manfaat yang sama terhadap seluruh masyarakat secara adil. Tujuan dan sasaran RPJMD Kota Palopo 2013-2018 adalah sebagai berikut.
Tabel 5.2
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
220
Keterkaitan misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kota Palopo 2013-2018
Misi Tujuan Sasaran
Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum. (Misi 1)
Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur
Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien (S1) Meningkatnya kompetensi aparatur (S2)
Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program pembangunan daerah (S3) Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (S4) Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan (S5)
Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat diberbagai sektor. (Misi 2)
Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat
Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat (S6)
Meningkatkan kualitas pelayanan umum
Meningkatnya efektifitas pelayanan terpadu pada kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya (S7) Berlakunya SOP pada semua SKPD (S8)
Mendorong ketersedianya kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi
Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan untuk
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, peternakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
221
masyarakat Kota Palopo. (Misi 3)
ketahanan pangan dan turunannya, hasil kehutanan dan perikanan (S9)
Meningkatnya produksi peternakan dan hasil turunannya (S10) Meningkatnya produksi perkebunan (S11)
Meningkatnya produksi hasil hutan kayu dan non kayu (S12) Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya (S13) Terdorongnya diversifikasi pangan dan keamanan pangan (S14) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh (S15)
Mendorong perkembangan industri rumah tangga
Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produksi pangan dan non pangan (S16)
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non formal. (Misi 4)
Optimalisasi akses dan mutu PAUD, pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal kemaritiman
Meningkatnya akses dan mutu PAUD (S17)
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah (S18) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (S19)
Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi
Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi (S20)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
222
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. (Misi 5)
Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat (S21)
Meningkatkan Pembinaan Olah Raga
Terlaksananya pembinaan olah raga pendidikan, prestasi dan rekreasi (22)
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis (S23)
Meningkatnya pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai. (Misi 6)
Memperkuat kelembagaan koperasi, UMKM dan keuangan mikro
Berfungsinya kelembagaan koperasi secara lebih profesional (S24) Terbentuknya lembaga keuangan mikro (S25)
Membangun simpul distribusi barang dan logistik
Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik (S26)
Mempertahankan pola relasi keragaman budaya
Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda (S27)
Optimalisasi potensi destinasi wisata
Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi (S28)
Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan
Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (S29) Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (S30)
Mengembangkan kawasan industri
Terwujudnya kawasan industri Palopo (KIPA)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
223
(S31)
Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan. (Misi 7)
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk investasi mendorong
Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (S32)
Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
Bertambahnya tenaga kerja terlatih (S33)
Penataan kota yang berwawasan lingkungan. (Misi 8)
Meningkatkan efektifitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta mengembangkan kawasan baru
Meningkatnya kepatuhan terhadap RTRW (S34) Terwujudnya kawasan Kota Baru (Salemo) (S35) Terwujudnya kawasan industri peternakan (KINAK) (S36)
Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana
Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (S37) Bertambahnya luas RTH (S38) Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana (S39)
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara didalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna
Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban, keamanan dan harmonisasi sosial
Bertambahnya lembaga atau individu yang memiliki kesadaran kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI (S40)
Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas agama (S41)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
224
mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis. (Misi 9)
Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat (S42)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
225
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kota Palopo mencapai
tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Selain itu,
strategi juga berguna sebagai sarana untuk melakukan transformasi,
reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi Kota Palopo secara
berkelanjutan.
6.1. Strategi
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan
bagaimana sasaran akan dicapai. Ia merupakan langkah-langkah yang
berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Strategi tersebut selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara
pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu
pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan
untuk menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu
sasaran pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas
dan efisiensi pencapaian target sasaran.
Dalam kaitan ini, arsitektur perencanaan pembangunan daerah
dipisahkan menjadi dua: (1) perencanaan strategik yaitu perencanaan
pembangunan daerah yang menekankan pada pencapaian visi-misi
pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu perencanaan
yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
226
Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan
melalui program pembangunan daerah dan program prioritas
berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan. Perencanaan
strategik ini didukung oleh keberhasilan kinerja dari implementasi
perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
melalui program prioritas masing-masing urusan. Dalam perumusan
strategi pembangunan daerah ada empat perspektif yang digunakan
dalam mengarahkan keselarasan dengan pilihan program
pembangunan daerah yakni (1) perspektif masyarakat/layanan; (2)
perspektif proses internal; (3) perspektif kelembagaan; (4) perspektif
keuangan.
Berdasarkan pemahaman demikian, strategi pembangunan
RPJMD Kota Palopo 2013-2018 dapat dilihat pada tabel 6.1.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
227
Tabel 6.1
Strategi Pembangunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 – 2018
Visi : Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga Dan Agroindustri Yang Berwawasan Agama, Budaya Dan Lingkungan Yang Terkemuka Di Indonesia
Misi 1 :
Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum
(5 sasaran)
No Tujuan Sasaran Strategi
1
Meningkatkan kapasitas kelembagaan
birokrasi dan kompetensi sumber daya
aparatur
Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien
(1)
Penataan organisasi dan sistem
pelayanan yang responsif gender
Meningkatnya kompetensi aparatur (2) Penguatan manajemen SDM
aparatur
2
Memperkuat sistem perencanaan,
penganggaran dan pengawasan
pembangunan
Meningkatnya kualitas perencanaan dan
pengendalian program pembangunan daerah (3)
Penguatan fungsi dan peran
Lembaga Perencanaan
Pembangunan Daerah
Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang
transparan dan akuntabel (4)
Penguatan fungsi dan peran
Lembaga Pengelolaan Keuangan
Daerah
Meningkatnya efektivitas pembinaan dan
pengawasan (5)
Penguatan fungsi dan peran
Lembaga Pengawasan Daerah
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
228
Misi 2 :
Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor
(3 sasaran)
1 Memperkuat peran serta dan keswadayaan
masyarakat
Meningkatnya partisipasi dan swadaya
masyarakat (6)
Optimalisasi peran serta
masyarakat dan lembaga swadaya
masyarakat dalam pembangunan
2 Meningkatkan kualitas pelayanan umum
Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada
Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan
umum lainnya (7)
Penguatan fungsi dan peran
Lembaga yang mengelola perizinan
dan pelayanan umum lainnya
Terwujudnya standar pelayanan umum yang
berkualitas pada semua SKPD (8)
Memberlakukan SOP, SPM dan SPP
pada SKPD
Misi 3 :
Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo
(8 sasaran)
3 Meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian, kehutanan dan perikanan
Meningkatnya produksi dan produktivitas
Tanaman Pangan dan Hortikultura (9)
Penguatan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana produksi
tanaman pangan dan hortikultura
Meningkatnya produksi dan produktivitas
Perkebunan (10)
Penguatan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana produksi
perkebunan
Meningkatnya produksi dan produktivitas
Peternakan dan turunannya (11)
Penguatan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana produksi
peternakan
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil Penguatan dukungan ketersediaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
229
kayu dan non kayu (12) prasarana dan sarana produksi
kehutanan
Meningkatnya produksi dan produktivitas
perikanan darat dan perikanan laut (13)
Penguatan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana produksi
perikanan
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
(14)
Peningkatan kordinasi sinergitas
lintas sektor dalam pengelolaan
konsumsi pangan, keamanan
pangan, Distribusi dan
Ketersediaan Pangan
Meningkatnya kapasitas dan kompetensi
penyuluh (15)
Penguatan akses informasi pelaku
utama dan pelaku usaha bidang
pertanian, perikanan dan
kehutanan
4 Mendorong Perkembangan industri rumah
tangga
Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri
rumah tangga produk pangan dan non pangan
(16)
Melaksanakan kerjasama
kelembagaan industri rumah
tangga
Misi 4 :
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal
(4 sasaran)
5
Optimalisasi akses dan mutu PAUD,
Pendidikan Dasar dan Menengah serta
Pendidikan Non Formal Kemaritiman
Meningkatnya akses dan mutu PAUD (17) Fasilitasi ketersediaan sarana dan
prasarana PAUD
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar Peningkatan efektivitas dukungan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
230
dan menengah (18) pembiayaan layanan pendidikan
melalui pendidikan gratis
Mengembangkan karir dan
pengetahuan pendidik dan tenaga
kependidikan
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non
formal kemaritiman (19)
Mendidik pemuda setiap tahun
untuk dikirim menjadi pelaut
6 Akselerasi dukungan pengembangan
pendidikan tinggi
Bertambahnya dukungan pengembangan
pendidikan tinggi (20)
Menyediakan akses dalam
mempermudah keberlanjutan
pendidikan tinggi pada level yang
dapat bersaing pada tingkat
nasional
Misi 5 :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (3 sasaran)
7 Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat Meningkatnya tindakan prefentif terhadap
gangguan kesehatan masyarakat (21)
Mendorong keikutsertaan
masyarakat dalam upaya
pemenuhan kesehatan
8 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan
medis (22)
Menyediakan dukungan sistem
pelayanan kesehatan masyarakat
9 Meningkatkan pembinaan olah raga Terlaksananya pembinaan olah raga pendidikan,
Prestasi dan Rekreasi (S23)
Mendorong Pembinaan Olah Raga
Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
231
Misi 6 :
Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-
simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan
dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (8 sasaran)
11 Memperkuat kelembagaan keuangan mikro,
UMKM dan Koperasi
Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro
secara lebih profesional (24)
Meningkatkan kualitas
kelembagaan perkoperasian
Terbentuknya lembaga koperasi syariah (25) Pembentukan lembaga koperasi
syariah
12 Membangun simpul distribusi barang dan
logistik
Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan
logistik (26)
Menyediakan pusat-pusat distribusi
barang dan logistik
Membangun kerjasama distribusi
barang dan logistik antar daerah
13 Mempertahankan pola relasi keragaman
budaya
Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis
antar budaya yang berbeda-beda (27)
Meningkatkan pemahaman
keragaman budaya bagi
masyarakat
14 Optimalisasi potensi destinasi wisata Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi
untuk dikunjungi (28) Pengembangan destinasi wisata
15 Meningkatkan kapasitas infrastruktur
transportasi dan perhubungan Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (29)
Pembangunan jalan dan sarana
pendukungnya
Rehabilitasi dan peningkatan jalan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
232
Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan
tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat
barang dan manusia (30)
Melaksanakan koordinasi
peningkatan fungsi dan kapasitas
pelabuhan tanjung ringgit
16 Mengembangkan kawasan industri Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA)
(31)
Penataan kawasan dan
pengembangan pengelolaan KIPA
Misi 7 :
Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan
mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (2 sasaran)
17 Meningkatkan kualitas pelayanan untuk
mendorong investasi
Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang
untuk investasi (32)
Pemberian kemudahan dalam
berinvestasi
18 Meningkatkan kompetensi tenaga kerja Bertambahnya tenaga kerja terlatih (33) Peningkatan kapasitas lembaga
latihan kerja
Misi 8 :
Penataan kota yang berwawasan lingkungan (6 sasaran)
19 Meningkatkan efektivitas perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian ruang serta
Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan
penataan ruang (34)
Menyebarluaskan informasi RTRW
Penguatan Regulasi perencanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
233
mengembangkan kawasan baru penataan ruang
Terwujudnya kawasan Baru (35)
Pembangunan Kawasan Salemo
Pembangunan Kawasan Industri
Peternakan
20 Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH
dan penanggulangan lokasi rawan bencana
Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan
kawasan budidaya (36)
Peningkatan kelestarian dan daya
dukung lingkungan pada kawasan
lindung dan kawasan budidaya
Bertambahnya luas RTH (37)
Penegakan regulasi pengelolaan
RTH
Peningkatan ketersediaan lahan
RTH
Meningkatnya kapasitas kelembagaan
penanggulangan bencana (38)
Peningkatan kesiagaan pencegahan
dan penanggulangan bencana
Penyediaan dan Peningkatan Infrastruktur
Perkotaan Lainnya (S39) Optimalisasi Pengelolaan TPA
Pembangunan IPLT dan Ipal
Misi 9 :
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya
kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat
yang harmonis
(3 sasaran)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
234
21
Meningkatkan wawasan kebangsaan,
toleransi beragama, ketertiban, keamanan
dan harmonisasi sosial
Meningkatnya kesadaran lembaga atau individu
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam bingkai NKRI (40)
Penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat
Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas
agama (41) Optimalisasi peran dan fungsi FKUB
Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman
dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat
(42)
Memperkuat sistem kelembagaan
pengembangan ketentraman,
ketertiban dan kenyaman
kehidupan bermasyarakat
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
235
6.2. Arah Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah
merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas
pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara
bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan mencerminkan
urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan
berkaitan dengan pengaturan waktu.
Penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun
memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam
rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD. Dengan
prioritisasi tersebut bukan berarti program/kegiatan pembangunan
oprasional SKPD di luar yang diprioritaskan tidak berjalan, ia tetap
berjalan tetapi dengan penekanan strategis yang lebih rendah
dibanding yang diprioritaskan. Arah kebijakan pembangunan lima tahun
Kota Palopo periode 2014 - 2018 adalah sebagai berikut.
Arah Kebijakan Pembangunan 2014 Pembangunan daerah di tahun 2014, sebagai tahun pertama dari
RPJMD 2014-2018 di ditetapkan sebagai tahun peletakan dasar-dasar
kebijakan untuk mendukung pencapaian target-target strategis RPJMD.
Selain itu dalam tahun ini dilakukan penguatan kebijakan untuk
melanjutkan agenda kebijakan-kebijakan strategis yang telah
ditetapkan pada tahun 2013. Arah kebijakan pembangunan tersebut
mencakup upaya-upaya yang dilakukan pada Visi, misi. Kebijakan
pembangunan pada tahun 2014 diarahkan kepada :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
236
Misi I : Menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih, efisien,
efektif dan demokratis dengan mengedepankan
supremasi hukum mencakup:
1. Penataan organisasi dan sistim pelayanannya;
2. Penataan Sumber Daya manusia
3. Penataan peran dan fungsi lemabaga perencanaan
daerah
4. Penataan sistim pengelolaan keuangan dan
pengawasan daerah.
Misi II : Mendorong Pemberdayaan Masyarakat dan
meningkatkan pelayanan masyarakat mencakup:
1. Optimalisasi Peran serta Masyarakat dan lembaga
terhadap pelayanan.
2. Optimalisasi peran serta masyarakat dan lembaga
swadaya masyarakat dalam pembangunan
3. Penguatan peran dan fungsi lembaga pengelolaan
perijinan dan pelayanan umum
4. Dukungan terhadap pemberlakuan standar pelayan
(SOP,SPM, SPP) pada semua SKPD.
Misi III : Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia
khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo
mencakup:
1. Penguatan dukungan ketersediaan sarana dan
prasarana produksi
2. Peningkatan sinergitas dalam pengelolaan dan
distribusi ketersediaan pangan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
237
Misi IV : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
melalui jalur pendidikan formal dan non formal
mencakup :
1. Ketersediaan sarana dan prasarana PAUD
2. Peningkatan efektifitas dukungan pembiayaan layanan
pendidikan
3. Penataan pendidik dan tenaga kependidikan
4. Pengembangan Kerjasama dalam mendidik pemuda
pelaut.
5. Mendorong penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Misi V : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan melalui:
1. Pelibatan peran dan partisifasi masyarakat dalam
pemenuhan kesehatan
2. Penyediaan sarana prasaranan dukungan sistim
pelayanan kesehatan masyarakat.
Misi VI : Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara
efisien dengan mendorong secara sunguh-sungguh
simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya bidang
perkoprasian/syariah industri rumah tangga,UMKM,
lembaga keuangan dan jasa, serta mengembangkan
pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur
yang memadai mencakup :
1. Penguatan kelembagaan perkoprasian
2. Penguatan kerjasama distribusi barang dan logistik
3. Sinergitas wawasan budaya niaga dalam masyarakat
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
238
Misi VII Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui
pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta
kepastian berusaha dan mendorong terciptanya tenaga
pekerjaan mencakup:
1. Pemberian kemudahan dalam berinvestasi
2. Penyiapan dasar-dasar program dalam rangka
peningkatan lembaga latihan kerja.
Misi VIII Penataan Kota yang berwawasan lingkungan mencakup:
1. Upaya penegangan regulasi RTRW
2. Sinergitas program pembangunan kawasan Salemo dan
kawasan industri peternakan
3. Sinergitas peningkatan kelestarian kawasan lingkungan
dan budidaya.
Misi IX Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di
dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya
kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan
ketertiba dan keamanan demi terciptanya kehidupan
masyarakat yang harmonis mencakup:
1. Penguatan nilai Pancasila dalam masyarakat
2. Penguatan niali-nilai bertoleransi
3. Pencegahan dan pengendalian ketenteraman dan
ketertiban masyarakat.
Arah Kebijakan Pembangunan Daerah 2015
Tahun 2015 sebagai tahun ke dua RPJMD, ditetapkan sebagai
tahun pelaksanaan berbagai kebijakan strategis dan program prioritas
ditetapkan dan dilaksanakan pada tahun 2014, disamping tahun ini
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
239
akan melanjutkan dan mengembangkan kebijakan strategsi dan
program prioritas tahun sebelumnya
Arah kebijakan pembangunan daerah mencakup upaya-upaya
strategis dan sinergis yang dilaksanakan pada misi masing-masing
sebagai berikut:
Misi I Menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih, efisien,
efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi
hukum mencakup:
1. Pengembangan manajemen sumber daya aparatur
2. Penguatan fungsi peran lembaga perencanaan daerah
3. Penguatan pengawasan pengelolaan keuangan
4. Penguatan penyelenggaran tata pemerintahan daerah
yang bersih.
Misi II Mendorong Pemberdayaan Masyarakat dan meningkatkan
pelayanan masyarakat mencakup:
1. Penguatan partisifasi masyarakat secara kelembagaan
dalam pembangunan
2. Pengembangan dan fungsi lemabaga pengelolaan
perizinan yang sinergis dengan upaya penerapan standar
pelayana pada semua SKPD.
Misi III Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia
khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo
mencakup:
1. Pengembangan, pemanfaatan serta pemberdayaan
potensi tanaman pangan dan holitikultura bagi
masyarakat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
240
2. Pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
produksi tanaman pangan dan holtikultura.
3. Sinergitas pengelolaan dan distribusi bahan pangan4.
Penguatan akses informasipara pelaku usaha dalam
bidang pertanian.
5. Mendorong kerjasama kelembagaan industri rumah
tangga.
MIsi IV Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
melalui jalur pendidikan formal dan non formal mencakup
:
1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan program
penyediaan sarana PAUD.
2. Penyediaan dukungan pembiayaan yang efektifitas
terhadap layanan pendidikan
3. Pelaksanaan diklat pendidikan dan tenaga kependidikan
4. Pengembangan pembinaan pemuda calon pelaut
Misi V Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan melalui:
1. pengembangan program dan peningkatan efektifitas
keikutksertaan masyarakat dalam pemenuhan kesehatan,
2. efektifitas sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Misi VI Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara
efisien dengan mendorong secara sunguh-sungguh
simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya bidang
perkoprasian/syariah industri rumah tangga, UMKM,
lembaga keuangan dan jasa, serta mengembangkan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
241
pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur
yang memadai mencakup :
1. pengembangan kualitas perkoperasian, pembentukan
lembaga syariah koperasi,
2. penyediaan sarana pendukung pada pusat distribusi
barang dan logistik dan pengembangan kerjasama
antar daerah,
3. disinergikan dengan upaya pengembangan destinasi
wisata yang didukung oleh pengembangan sarana
dan prasarana jalan, penguatan fungsi pelabuhan
Tanjung Ringit dan KIPA
Misi VII Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan
yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha
dan mendorong terciptanya tenaga pekerjaan mencakup:
1. penciptaan iklim berinvestasi yang nyaman, untuk
memperkuat dukungan terhadap terwujudnya kota
jasa.
2. Sinergitas pengembangan penyelenggaran latihan kerja
pada lembaga latiha kerja.
MIsi VIII Penataan Kota yang berwawasan lingkungan mencakup:
1. Pembangunan sarana dasar pada kawasan Salemo,
pengembangan indusri peternakan pada kawasan
industri pertenakan,
2. penguatan fungsi kawasan lindung dan budidaya serta
penguatan daya cegah dan penanggulangan
terhadap potensi bencana
Misi IX Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di
dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
242
kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan
ketertiba dan keamanan demi terciptanya kehidupan
masyarakat yang harmonis mencakup:
1. Pemeliharaan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
masyarakat,
2. Penguatan peran FKUB dan efektifitaas sistem
pencegahan dan pengendalian ketenteraman dan
ketertiban dalam masyarakat
Arah Kebijakan Pembangunan Daerah 2016
Tahun 2016 sebagai tahun ketiga dalam penyelenggaran RPJMD
2013-2018, ditetapkan sebagai tahun pelaksanaan dan pemantapan
kebijakan strategis dan program prioritas. Arah kebijakan mencakup
upaya-upaya sebagai berikut :
Misi I Arah kebijakan dalam rangka pemantapan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, diarahkan
pada upaya-upaya untuk semakin melembagakan
penyelenggaraan manajemen sumber daya aparatur,
perencanaan pembangunan daerah, pegelolaan keuangan
dan pengawasan, yang tujuannya untuk memperkuat
penyelenggaraan tata penyelenggaran pemerintahan
daerah yang bersih.
Misi II Arah kebijakan dalam rangka mendorong pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan pelayanan publik, diarahkan
pada upaya yang melanjutkan dan menguatkan
pelaksanaan kebijakan tahun 2015, dengan penguatan
pada aspek efektifitas capaian sasaran kebijakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
243
Misi III Arah Kebijakan dalam rangka ketersediaan kebutuhan
pangan, diarahkan pada upaya pengembangan,
penguatan dan pemantapan pelaksanaan kebijakan yang
telah dilaksanakan tahun 2015, dengan penekanan pada
aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan
MIsi IV Arah kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas
sumber daya manusia khususnya pada bidang pendidikan,
diarahkan pada upaya penguatan, pemantapan,
pengembangan atas pelakasnaan kebijakan yang
dilaksanakan tahun 2015, dengan penekanan pada aspek
efektifitas pencapaian sasaran kebijakan,
Misi V Arah kebijakan dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan, diarahkan pada upaya penguatan dan
pengembangan atas pelaksanaan kebijakan yang
dilaksanakan pada tahun 2015, dengan penekanan pada
aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan,
Misi VI Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
perekonomian rakyat diarahkan pada penguatan fungsi
sarana prasarana niaga daerah untuk memperkuat
tercapainya indikator sebagai kota niaga, arah kebijakan
mencakup sinergitas berbagai program lintas sektor
untuk mendukung berkembangnya pengembangan
destinasi wisata, pengembangan sarana dan prasarana
jalan, penguatan fungsi pelabuhan Tanjung Ringit dan
KIPA untuk memperkuat citra kota palopo sebagai kota
niaga
Misi VII Arah kebijakan dalam rangka menciptakan kemudahan
berinvestasi, diarahkan pada upaya memperkuat dan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
244
memantapkan pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan
tahun 2015, dengan penekanan pada aspek efektifitas
pencapaian sasaran kebijakan
MIsi VIII Arah kebijakan dalam rangka penataan kota berwawasan
lingkungan, diarahkan pada upaya pembangunan
infrastruktur dan fasilitas dasar kawasan
Salemo,pemantapan pengelolaan indusri peternakan pada
kawasan industri pertenakan, yang disinergikan dengan
upaya penguatan fungsi kawasan lindung dan budidaya
serta penguatan daya cegah dan penanggulangan
terhadap potensi bencana yang dititik beratkan pada
aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan
Misi IX Arah kebijakan dalam rangka pengembangan kesadaran
berbangsa dan bernegara diarahkan pada upaya
penguatan dan internalisasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan masyarakat, dan meningkatkan efektifitas
sistem pencegahan dan pengendalian ketenteraman dan
ketertiban dalam masyarakat.
Arah kebijakan pembangunan 2017 Tahun 2017 sebagai tahun keempat dalam penyelenggaran
RPJMD 2013-2018, ditetapkan sebagai tahun pelaksanaan evaluasi menyeluruh atas keterlaksanaan kebijakan -kebijakan strategis dan pencapaian kinerja program prioritas. Arah kebijakan mencakup upaya-upaya sebagai berikut
1) Evaluasi dan pemantapan pelaksanaan kebijakan strategis
dan program prioritas.
2) Evaluasi ketercapaian sasaran kebijakan pada masing-
masing misi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
245
3) Evaluasi terhadap efektifitas dan efesiensi keterlaksanaan
program dan kegiatan pada masing-masing SKPD
4) Upaya memperkuat sinergitas penyelenggaran program-
program strategis antara misi sebagai satu kesatuan.
5) Upaya menperkuat sinergitas peran dan fungsi
pemerintah daerah dengan Masayarakat, kususnya pihak
swasta untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi
daerah sebagai industri daerah.
6) Upaya merespon dinamika lingkungan baik internal
maupun eksternal yang terjadi kurun waktu 2013-2016
Arah kebijakan Pembangunan 2018 Sebagai akhir dari tahun penyelenggaran RPJMD 2013-2018, maka tahun 2018 ditetapkan sebagai tahun akselerasi dan percepatan. Arah kebijakan diarahkan pada upaya :
1) Upaya mengakselerasikan pencapaian target-target kinerja yang
capaiannya masih jauh dari pencapaian,
2) Upaya mengoptimalkan potensi untuk mencapai target kinerja
yang target kinerjanya sudah mendekati pencapaian.
3) Upaya penetapan agenda kebijakan yang akan menjadi agenda
di masa transisi, dan periode selanjutnya demi menjaga
kesinambungan kebijakan.
4) Upaya untuk mengembangkan sistim pelaporan kinerja
pemerintahan sebagai bagian dari akuntabilitas publik.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
246
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
174
Tabel 6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Kota Palopo
No Tujuan Sasaran Strategi
Misi 1 :
Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (5
Sasaran)
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Meningkatkan
kapasitas kelembagaan
birokrasi dan kompetensi
sumber daya
aparatur
Terwujudnya kelembagaan
birokrasi yang responsif gender dan
efisien (1)
Penataan organisasi
dan sistem pelayanan yang responsif gender
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Meningkatnya
kompetensi aparatur
(2)
Penguatan manajemen SDM aparatur √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
2
Memperkuat
sistem perencanaan,
pengelolaan keuangan dan
pengawasan
Meningkatnya
kualitas perencanaan,
pengendalian dan evaluasi program
pembangunan
Penguatan fungsi dan peran Lembaga
Perencanaan Pembangunan Daerah
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
175
pembangunan daerah (3) Program Prioritas
Terwujudnya pengelolaan
keuangan daerah
yang transparan dan akuntabel (4)
Penguatan fungsi dan
peran Lembaga Pengelolaan Keuangan
Daerah
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Meningkatnya
efektivitas
pembinaan dan pengawasan (5)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga
Pengawasan Daerah √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
Misi 2 : Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan
pelayanan masyarakat di berbagai sektor (3 sasaran) 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3
Memperkuat
peran serta dan keswadayaan
masyarakat
Meningkatnya
partisipasi dan swadaya masyarakat
(6)
Optimalisasi peran
serta masyarakat dan lembaga swadaya
masyarakat dalam pembangunan
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
176
Pencapaian
Program Prioritas
4 Meningkatkan kualitas
pelayanan umum
Meningkatnya
efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor
yang mengelola
perizinan dan pelayanan umum
lainnya (7)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga yang
mengelola perizinan
dan pelayanan umum lainnya
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Terwujudnya standar
pelayanan umum yang berkualitas
pada semua SKPD (8)
Memberlakukan SOP, SPM dan SPP pada
SKPD √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
Misi 3 :
Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo (8 sasaran)
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatnya produksi dan
produktivitas Perkebunan (10)
Penguatan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana produksi perkebunan
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
177
Meningkatnya produksi dan
produktivitas
Peternakan dan turunannya (11)
Penguatan dukungan
ketersediaan prasarana dan sarana
produksi peternakan
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Meningkatnya
produksi dan produktivitas hasil
kayu dan non kayu (12)
Penguatan dukungan
ketersediaan
prasarana dan sarana produksi kehutanan
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
Meningkatnya
produksi dan
produktivitas perikanan darat dan
perikanan laut (13)
Penguatan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana produksi perikanan
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Meningkatnya
ketahanan pangan masyarakat (14)
Peningkatan kordinasi
sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan
konsumsi pangan, keamanan pangan,
Distribusi dan
Ketersediaan Pangan
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Meningkatnya
kapasitas dan kompetensi
Penguatan akses
informasi pelaku utama dan pelaku
√ √ √ Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
178
penyuluh (15) usaha bidang
pertanian, perikanan dan kehutanan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
kebijakan
strategis.
6
Mendorong Perkembangan
industri rumah tangga
Meningkatnya
kuantitas dan kualitas industri
rumah tangga produk pangan dan
non pangan (16)
Melaksanakan kerjasama
kelembagaan industri rumah tangga
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Misi 4 :
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (4 sasaran)
2014 2015 2016 2017 2018
7
Optimalisasi akses dan mutu
PAUD,
Pendidikan Dasar dan Menengah
serta Pendidikan Non Formal
Kemaritiman
Meningkatnya akses
dan mutu PAUD (17)
Fasilitasi ketersediaan
sarana dan prasarana PAUD
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Meningkatnya akses
dan mutu pendidikan dasar dan menengah
(18)
Peningkatan efektivitas dukungan pembiayaan
layanan pendidikan
melalui pendidikan gratis
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Mengembangkan karir
dan pengetahuan
pendidik dan tenaga √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas
keterlaksanaan
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
179
kependidikan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
kebijakan
strategis.
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan
non formal kemaritiman (19)
Mendidik pemuda
setiap tahun untuk dikirim menjadi pelaut
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
8
Akselerasi dukungan
pengembangan
pendidikan tinggi
Bertambahnya dukungan
pengembangan pendidikan tinggi
(20)
Menyediakan akses
dalam mempermudah keberlanjutan
pendidikan tinggi pada level yang dapat
bersaing pada tingkat
nasional
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Misi 5 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan 2014 2015 2016 2017 2018
9
Meningkatkan
upaya kesehatan
masyarakat
Meningkatnya tindakan prefentif
terhadap gangguan
kesehatan masyarakat (21)
Mendorong keikutsertaan
masyarakat dalam
upaya pemenuhan kesehatan
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
10 Meningkatkan kualitas
pelayanan
Tercapainya SPM dalam seluruh aspek
pelayanan medis
Menyediakan dukungan sistem
pelayanan kesehatan √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
180
kesehatan (22) masyarakat Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
kebijakan
strategis.
Terlaksanaannya
Pembinaan Olah
Raga Pendidikan Prestasi dan
Rekreasi (S23)
Mendorong Pembinaan
Olah Raga Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Misi 6 :
Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul
ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa,
serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung
oleh infrastruktur yang memadai
2014 2015 2016 2017 2018
11
Memperkuat kelembagaan
keuangan mikro,
UMKM dan Koperasi
Berfungsinya kelembagaan
keuangan mikro
secara lebih profesional (24)
Meningkatkan kualitas
kelembagaan
perkoperasian √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Terbentuknya
lembaga koperasi
syariah (25)
Pembentukan lembaga koperasi syariah √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
181
Program Prioritas
12
Membangun
simpul distribusi barang dan
logistik
Meningkatnya fungsi
simpul distribusi barang dan logistik
(26)
Menyediakan pusat-
pusat distribusi barang
dan logistik √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Membangun
kerjasama distribusi
barang dan logistik antar daerah
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
13
Mempertahankan pola relasi
keragaman budaya
Berlangsungnya pola
hubungan yang
harmonis antar budaya yang
berbeda-beda (27)
Meningkatkan pemahaman
keragaman budaya bagi masyarakat
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
14
Optimalisasi
potensi destinasi wisata
Bertambahnya destinasi wisata
yang berfungsi untuk dikunjungi (28)
Pengembangan
destinasi wisata √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
182
Program Prioritas
15
Meningkatkan kapasitas
infrastruktur
transportasi dan perhubungan
Bertambahnya
kapasitas dan panjang jalan (29)
Pembangunan jalan
dan sarana pendukungnya
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Rehabilitasi dan peningkatan jalan √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Meningkatnya fungsi dan kapasitas
pelabuhan tanjung ringgit sebagai
pelabuhan bongkar muat barang dan
manusia (30)
Melaksanakan
koordinasi peningkatan fungsi dan kapasitas
pelabuhan tanjung ringgit
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
16 Mengembangkan
kawasan industri
Terwujudnya
Kawasan Industri Palopo (KIPA) (31)
Penataan kawasan dan
pengembangan pengelolaan KIPA
√ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
183
Misi 7 :
Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan
mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (2 sasaran)
2014 2015 2016 2017 2018
17
Meningkatkan
kualitas pelayanan untuk
mendorong investasi
Bertambahnya
pelaku bisnis yang
berpeluang untuk investasi (32)
Pemberian kemudahan
dalam berinvestasi √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
18
Meningkatkan
kompetensi tenaga kerja
Bertambahnya
tenaga kerja terlatih (33)
Peningkatan kapasitas
lembaga latihan kerja √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Misi 8 : Penataan kota yang berwawasan lingkungan (5 sasaran)
2014 2015 2016 2017 2018
19
Meningkatkan efektivitas
perencanaan,
pemanfaatan dan
pengendalian ruang serta
mengembangkan
kawasan baru
Meningkatnya
kepatuhan terhadap
perencanaan penataan ruang (34)
Menyebarluaskan
informasi RTRW √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
Penguatan Regulasi perencanaan penataan
ruang √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
184
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
kebijakan
strategis.
Terwujudnya
kawasan Baru (35)
Pembangunan
Kawasan Salemo √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Pembangunan
Kawasan Industri Peternakan
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
20
Meningkatkan fungsi kawasan,
luasan RTH dan penanggulangan
lokasi rawan
bencana
Meningkatnya fungsi
kawasan lindung dan kawasan budidaya
(36)
Peningkatan kelestarian dan daya
dukung lingkungan
pada kawasan lindung dan kawasan budidaya
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Bertambahnya luas RTH (37)
Penegakan regulasi pengelolaan RTH √ √ √
Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
185
Program Prioritas
Peningkatan
ketersediaan lahan RTH
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Meningkatnya kapasitas
kelembagaan
penanggulangan bencana (38)
Peningkatan kesiagaan
pencegahan dan penanggulangan
bencana
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
Penyediaan dan
Peningkatan Infrastruktur
Perkotaan lainnya (S39)
Optimalisasi
Pengelolaan TPA
√ √ √ Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan strategis.
Pembangunan IPLT
dan Ipal
√ √ √ Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
186
Misi 9 :
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan
beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang
harmonis (3 sasaran)
2014 2015 2016 2017 2018
21
Meningkatkan
wawasan
kebangsaan, toleransi
beragama, ketertiban,
keamanan dan harmonisasi
sosial
Meningkatnya kesadaran lembaga
atau individu terhadap kehidupan
berbangsa dan
bernegara dalam bingkai NKRI (40)
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat
√ √ √ Pelaksanaan Evaluasi atas
keterlaksanaan Kebijakan
strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan
Percepatan pelaksanaan
kebijakan
strategis.
Berkembangnya fungsi forum
lembaga lintas
agama (41)
Optimalisasi peran dan
fungsi FKUB √ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan strategis dan
Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan kebijakan
strategis.
Meningkatnya harmonisasi sosial,
ketentraman dan ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat (42)
Memperkuat sistem
kelembagaan pengembangan
ketentraman,
ketertiban dan kenyaman kehidupan
bermasyarakat
√ √ √
Pelaksanaan
Evaluasi atas keterlaksanaan
Kebijakan
strategis dan Pencapaian
Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan
pelaksanaan
kebijakan strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
187
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
174
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang
ditempuh untuk menterjemahkan strategi ke dalam rencana program-
program prioritas pembangunan. Kebijakan umum pembangunan
memberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan
yang disertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan
menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan
pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
Program-program strategis yang ditampilkan pada bagian ini
merupakan program-program yang secara langsung mendukung
pencapaian visi, misi pembangunan daerah.
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan,
maka kebijakan umum pembangunan jangka menengah 2013 - 2018
Pemerintah Kota Palopo ditampilkan pada Tabel 7.1.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
T
�175
Tabel 7.1 Kebijakan Umum Pembangunan Jangka Menengah 2013 – 2018 Pemerintah Kota Palopo
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
KONDISI AKHIR
BIDANG URUSAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang responsif gender dan efisien (S1)
Penataan organisasi dan sistem pelayanan yang responsif gender
Penyesuaian struktur kelembagaan
Penataan Peraturan Perundang-undangan
Penataan Organisasi Pemerintah Daerah
85% 100% Wajib Pemerintah Daerah
2
Meningkatnya kompetensi aparatur (S2)
Penguatan manajemen SDM aparatur
Peningkatan kualitas Sumber daya Aparatur
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Aparatur yang mengikuti Diklat Jabatan
25% 80% Wajib Kepegawaian
3
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Perencanaan Pembangunan Daerah
Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Rasio kesesuaian antara dokumen direncanakan dan yang terealisasi
50% 100% Wajib Perencanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
176
daerah (S3)
4
Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (S4)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Optimalnya pengelolaan keuangan dan asset daerah
WDP WTP Wajib Pemerintah Daerah
5
Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan (S5)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengawasan Daerah
Peningkatan kualitas pengawasan daerah
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
45% 95% Wajib Pemerintah Daerah
6
Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat (S6)
Optimalisasi peran serta masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa/kelurahan
Kelompok masyarakat yang mengikuti musrembang
75% 100% Wajib Perencanaan Pembangunan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
177
Pengembangan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Peran serta organisasi wanita dalam pembangunan
50% 100% Wajib Pemberdayaan Perempuan
7
Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya (S7)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya
Peningkatan efektivitas pengelolaan perizinan dan pelayanan umum
Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Lama Proses Perizinan
3 hari 1 hari Wajib Penanaman Modal
9
Terwujudnya standar pelayanan umum yang berkualitas (8)
Memberlakukan SOP dan SPM
Pemenuhan standar pelayanan pemerintah
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tersedianya SPM, SOP dan SPP
Tidak Ada
Ada Program dan Kegiatan pada setiap SKPD
Meningkatkan Pembinaan dan rehabilitasi penyandang
Upaya penanggulangan masalah kesejahteraan
Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
Penyandang penyakit sosial
20% 5% Wajib Sosial
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
178
penyakit sosial sosial secara simultan dan berkesinambungan
10
Meningkatnya produksi dan produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura (9)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi tanaman pangan dan hortikultura
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Padi : 5,2
ton/ha gkg,
Jagung : 5 ton/ha
dan Hortikult
ura : 295,81 kuintal
Padi : 5,45
ton/ha, Jagung :
6,25 ton/ha
dan Hortikult
ura : 349,58 kuintal
Pilihan Pertanian
11
Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan (10)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perkebunan
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Produktivitas Tanaman Perkebunan
Kakao : 0,5
ton/ha, Cengkeh : 0,35 ton/ha, Lada :
0,25 ton/ha
Kakao : 1 ton/ha, Cengkeh : 0,85 ton/ha, Lada :
0,5 ton/ha
Pilihan Pertanian
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
179
12
Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya (11)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi peternakan
Peningkatan produksi dan produktivitas peternakan dan turunannya
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Peningkatan Produksi dan Produktivitas hasil peternakan
Sapi : 3.178 Ekor,
Kerbau: 671
Ekor, Kambin
g : 2.390 Ekor, Ayam
Buras : 65.837
Ekor, Ayam
Ras Pedagin
g : 1.065.00
0 Ekor, Itik :
5.897
sapi:4.670,
kerbau:705,
kambing:2.639,
ayam buras:69
.195 ekor, ayam
ras pedaging.1.065.
000 ekor,
itik:5.897,
daging sapi:150 kg/ekor,
Pilihan Pertanian
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
180
Ekor, Daging
Sapi : 100
kg/ekor, Kerbau :
200 kg/ekor,
daging kerbau:2
50 kg/ekor
13
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil kayu dan non kayu (12)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi kehutanan
Peningkatan produksi hasil hutan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Produksi hasil hutan kayu dan non kayu
Kayu bulat= 559,37
M3 kayu olahan
= 203,267
Kayu = 991,428
6 M3, Rotan=
0,65 Ton/Thn
Madu
Urusan Wajib Kehutanan dan Perkebunan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
181
4 M3 Rotan=
0,5 Ton/Thn
Madu =100
Kg/Thn
=130 Kg/Thn
14
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut (13)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perikanan
Peningkatan produksi dan produktivitas hasil perikanan
Program pengembangan perikanan tangkap
Produksi dan Produktivitas hasil Kelautan dan Perikanan
Perikanan Laut :
13.138,53 ton,
Perikanan Darat : 2.509,78
ton, Budidaya Laut :
33.478,65 ton,
Budidaya Darat : 8.661,6
Perikanan Laut :
20.452,52 ton,
Perikanan Darat : 5.628,14
3 ton, Budidaya Laut :
90.091,04 ton,
Budidaya Darat : 25.250,7
Urusan wajib kehutanan dan perkebuanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
182
ton 2 ton
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
183
15
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (14)
Peningkatan kordinasi sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan konsumsi pangan, keamanan pangan, Distribusi dan Ketersediaan Pangan
Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan hak atas pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Ketersediaan energi dan protein perkapita, Penguatan cadangan pangan, ketersediaan informasi pasukan harga dan akses pangan didaerah, Stabilitas harga dan pasukan pangan, Skoor pola pangan
65% 25% 65% 60% 55% 50% 60%
90% 80% 90% 90% 90% 90% 90%
Urusan wajib ketahan pangan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
184
harapan PPH, Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan, penanganan daerah rawan pangan
16
Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh (S15)
Penguatan akses informasi pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian, perikanan dan kehutanan
Peningkatan koordinasi penyuluhan
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Jumlah lembaga penyuluhan kecamatan, jumlah kelompok tani / nelayan
4 unit 275 klp
9 unit 300 klp
urusan wajib ketahanan pangan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
185
17
Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan (S16)
Melaksanakan kerjasama kelembagaan industri rumah tangga
Fasilitasi masyarakat untuk dididik menjadi calon wirausahaan
Pengembangan Industri kecil dan menengah
Wirausahawan industri kecil
1000 11000 Urusan Wajib Koperindag
18
Meningkatnya akses dan mutu PAUD (S17)
Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana PAUD
Pemerataan sarana dan prasarana PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini
APK PAUD 37 75 Urusan Wajib koperindag
19
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah yang berkarakter (S18)
Peningkatan efektivitas dukungan pembiayaan layanan pendidikan melalui pendidikan gratis
Pemenuhan standar pembiayaan pendidikan
Wajib belajar pendidikan dasar dan menengah
APK SD/MI, APK SMP/MTs, APK SMA/SMK/MA
107,21; 111,11; 125,42
107,21; 111,11; 125,42
Urusan Wajib Pendidikan
Mengembangkan karir dan pengetahuan pendidik dan tenaga
Fasilitasi Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga
Peningkatan Mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Tenaga Pendidik yang bersertifikat
35% 75% Urusan Wajib Pendidikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
186
kependidikan kependidikan Tenaga Kependidikan yang bersertifikat
10% 50% Urusan Wajib Pendidikan
Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam proses belajar mengajar
Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran agama melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal
Wajib belajar pendidikan dasar dan menengah
Siswa yang mampu baca tulis Al Qur'an
45% 100% Urusan Wajib Pendidikan
20
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (S19)
Mendidik pemuda setiap tahun untuk dikirim menjadi pelaut
Fasilitasi pengiriman pemuda menjadi calon pelaut
Pendidikan Non Formal Jumlah Pemuda Calon Pelaut
0 org 500 org Wajib Dispora
21
Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi (S20)
Menyediakan akses dalam mempermudah keberlanjutan pendidikan tinggi pada level yang
Pemberian bantuan program S1, S2 dan S3 bagi PNS dan Masyarakat yang memiliki prestasi akademik
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta Bantuan Sosial Pendidikan
Bantuan Penyelesaian Studi S2 dan S3 bagi Aparatur
0 org 50 org Wajib BKD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
187
dapat bersaing pada tingkat nasional
Bantuan Penyelesaian Studi S1, S2 dan S3 bagi Masyarakat
0 org 250 org Wajib BKD
22
Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat (S21)
Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam upaya pemenuhan kesehatan
Gerakan hidup sehat
Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan PHBS
72,70% 74% Wajib Kesehatan
23
Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis (S22)
Menyediakan dukungan sistem pelayanan kesehatan masyarakat
Penerapan standar pelayanan
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan yang memenuhi SPM
60% 100% Wajib Kesehatan
24
Terlaksananya Pembinaan Olah Raga Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi (23)
Mendorong Pembinaan Olah raga Pendidikan, Prestasi dan rekreasi
Pembinaan Olah raga pendidikan, prestasi dan rekreasi
Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
Event Olah raga
26 kali 86 kali Wajib Dispora
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
188
25
Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional (S24)
Meningkatkan kualitas kelembagaan perkoperasian
Fasilitasi perbaikan mutu kelembagaan
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Jumlah koperasi aktif
191 241 Wajib Koperindag
26 Terbentuknya lembaga koperasi syariah (S25)
Pembentukan lembaga koperasi syariah
Dukungan penyediaan permodalan
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Regulasi 0 1 Wajib koprindag
27
Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik (S26)
Menyediakan pusat-pusat distribusi barang dan logistik
Menjadikan Palopo sebagai daerah kota "hub" untuk daerah sulsel bagian utara
Perencanaan Tata Ruang
Regulasi 0 1 Wajib tata Ruang
Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Jumlah Sarana dan Prasarana Perniagaan
5 7 Urusan Wajib Koperindag
Membangun kerjasama distribusi barang dan logistik antar daerah
Fasilitasi kerjasama dunia usaha antar daerah
Kerjasama Pembangunan
Jumlah kerjasama antar lembaga dan daerah
18 45 Wajib BPMD
28
Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis
Meningkatkan pemahaman keragaman
Fasilitasi interaksi dan interrelasi budaya
Pengelolaan Keragaman Budaya
Jumlah Event Budaya
3 15 Urusan Wajib Kepariwisataan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
189
antar budaya yang berbeda-beda (S27)
budaya bagi masyarakat
29
Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi (S28)
Optimalisasi promosi destinasi wisata
Peningkatan kemitraan Pengembangan destinasi wisata
Pengembangan kemitraan
Destinasi wisata yang dikerjasamakan
1 6 Urusan Wajib Kepariwisataan
30
Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (S29)
Pembangunan jalan dan sarana pendukungnya
Pembukaan jalan baru dan pendukungnya
Pengembangan jalan dan jembatan
Panjang jalan
351,6 Km
465 km Wajib ke PU an
Rehabilitasi dan peningkatan jalan
Peningkatan kualitas jalan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Kondisi Fisik Jalan Baik
264,79 km
351,6 km
Wajib ke PU an
31
Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (S30)
Melaksanakan koordinasi peningkatan fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit
Peningkatan kemitraan dan sinergitas pengembangan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit
Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Jumlah kapal laut yang beroprasi
120 132 Wajib perhubungan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
190
32
Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA) (S31)
Penataan kawasan dan pengembangan pengelolaan KIPA
Optimalisasi peningkatan kemitraan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Tersedianya lahan KIPA
3 ha 53 ha Wajib perencanaan pembangunan
33
Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (S32)
Pemberian kemudahan dalam berinvestasi
Diseminasi informasi kemudahan investasi
Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Pertumbuhan investasi
0 20 Wajib BPMD
34
Bertambahnya tenaga kerja terlatih (S33)
Peningkatan kapasitas lembaga latihan kerja
Pemenuhan sarana dan prasarana BLK
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Tenaga Kerja Terlatih
50% 100% Wajib Nakersos
35
Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan penataan ruang (S34)
Penguatan Regulasi perencanaan penataan ruang
Peningkatan peran dan fungsi badan koordinasi penataan ruang daerah
Pemanfaatan Ruang Persentase ketaatan terhadap Perda No. 9/2012 Ttg RTRW
50% 100% Wajib Penataan
Ruang
36
Terwujudnya kawasan Baru Kota Palopo (35)
Pengembangan wilayah Pesisir
Penataan kawasan pesisir Sampoddo - Lemolemo (SALEMO)
Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Pembangunan Salemo
Regulasi : 0,
Reklamasi : 0
Regulasi : 6,
Reklamasi : 150
Wajib Penataan Ruang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
191
km, Jalan : 0
km
km, Jalan : 23 km
Penataan kawasan industri peternakan
Pembangunan Kawasan Industri Peternakan
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Pembangunan KINAK
Regulasi : 0, Bibit Bakalan
: 0
Regulasi : 4, Bibit Bakalan
:
Pilihan Pertanian
37
Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (S36)
Peningkatan kelestarian dan daya dukung lingkungan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Kasus ilegal loging, Kasus/luas kebakaran hutan dan kasus perambahan hutan
3 kasus/thn, 11 ha dan 995
ha
1 kasus/th
n, 5 ha dan 746
ha
Wajib Kehutanan
Luas Hutan yang direboisasi di kawasan intake mangkaluk
0 ha 10 ha Wajib Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
192
u
38
Bertambahnya luas RTH (S37)
Penegakan regulasi pengelolaan RTH
Optimalisasi pengawasan RTH
Pengelolaan ruang terbuka hijau
RTH public, RTH Privac
16% 18% Wajib Penataan Ruang
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Amdal dan UKL-UPL
amdal : 2, UKL - UPL : 40
amdal : 30, UKL - UPL :
100
Wajib Lingkungan Hidup
Pembenahan dan penataan hutan kota sebagai daya tarik pendukung pariwisata
Penambahan jumlah areal hutan kota
Rehabilitasi hutan dan lahan
Penambahan luas hutan kota
10 ha 40 ha Wajib Kehutanan
39
Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana (S38)
Peningkatan kesiagaan pencegahan dan penanggulangan bencana
Peningkatan Mitigasi bencana
Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Penanganan pasca Bencana Alam
45% 95% Wajib Kesbang
40
Penyediaan dan Peningkatan infrastruktur perkotaan lainnya
Optimalisasi pengelolaan TPA
Penyediaanya infrastruktur persampahan
Program penyediaan Prasarana dan sarana persampahan
Armada Kebersihan
18 unit 32 unit Wajib Kebersihan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
193
(39)
Pembangunan IPLT dan Ipal
Meningkatnya penanganan limbah tinja dan B3
Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)
IPLT 0 1 Wajib Tata ruang dan cita karya
41
Meningkatnya kesadaran lembaga atau individu terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI (S40)
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Pengembangan wawasan kebangsaan
Presentase masyarakat yang mengikuti 4 pilar kebangsaan
25% 80% Wajib kesbang linmas
42
Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas agama (S41)
Optimalisasi peran dan fungsi FKUB
Peningkatan kerjasama inter dan antar umat beragama
Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Konflik umat beragama
50% 100% Wajib Kesbang Linmas
43
Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
Memperkuat sistem kelembagaan pengembangan ketentraman, ketertiban dan
Optimalisasi peran dan fungsi Aparat penegak hukum dalam pelaksanaan Siskamswakarsa
Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan tindak kriminal
Penegakan Perda
50% 100% Wajib Pamong Praja
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
194
bermasyarakat (S42)
kenyaman kehidupan bermasyarakat
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
195
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
T
�196
BAB. VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi Rencana Program Prioritas
Indikasi rencana Program Prioritas Tahun 2013-2018 sebagaimana
yang telah dirumuskan pada Bab VII terdiri dari program prioritas sesuai
dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta
disesuaikan dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD). Selanjutnya setiap program prioritas mempunyai target indikator
kinerja pertahun yang disertai kebutuhan pendanaannya dan dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan dan memitigasi dampak negatif
terhadap pembangunan berkelanjutan yang akan ditimbulkan.
Selain program prioritas seperti penyajian pada tabel bab VII yang
mendukung langsung pencapaian Visi, Misi pembangunan, pada bab ini
juga ditampilkan program-program operasional pada semua SKPD yang
melaksanakan program pembangunan daerah untuk memenuhi
kewajiban penyelenggaraan semua urusan pemerintahan. Demikian pula
dengan program-program pembangunan yang terkait dengan penerapan
dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi urusan
pemerintah daerah.
Indikasi rencana program pembangunan bagi SKPD yang telah
memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan indikatornya masing-
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
197
masing, diharapkan akan mengarah pada pencapaian target SPM
dimaksud.
Berikut penyajian indikasi rencana program pembangunan daerah
dan kebutuhan pendanaannya yang disajikan berdasarkan urusan dan
SKPD penanggung jawab.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
198
BAB. IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penentuan Indikator kinerja daerah adalah merupakan tolak ukur
yang digunakan untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian
visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota pada akhir periode masa
jabatan. Penetapan Indikator kinerja daerah dalam RPJMD, dijadikan
dasar bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pencapaian
target kinerja program dan kegiatan pembangunan baik setiap tahun
maupun pada kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD. Dalam
penetapan indikator kinerja sasaran dilakukan dengan
mempertimbangkan indikator yang khusus, terukur, dapat dicapai,
rasional, dan memperhitungkan waktu pencapaian dengan tetap
bersumber pada aspek, fokus dan indikator kinerja menurut bidang
urusan penyelenggaraan pemerintah daerah.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
199
Selain target kinerja tiap misi RPJM Daerah, sesuai arahan Permendagri No. 54 Tahun 2010, perlu dicantumkan target capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi aspek Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Umum dan Daya Saing.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
200
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Palopo
tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Arah Kebijakan, dan Program Walikota Kota Palopo selama 5 (lima) tahun
kedepan.
1. Pedoman Transisi
RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 akan menjadi
pedoman bagi penyusunan rencanaan pembangunan sampai dengan
tahun 2018. Khusus pada tahun 2013, meskipun program dan
kegiatan masih menggunakan payung RPJM Daerah sebelumnya,
RPJM Daerah Kota PalopoTahun 2013-2018 sudah bisa digunakan
sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan pada perubahan
anggaran tahun 2013. Pada tahun 2019, RPJM Daerah berperan
sebagai dokumen perencanaan transisi sebelum disusunnya RPJM
Daerah Kota Palopo Tahun 2019-2023.
2. Kaidah Pelaksanaan
RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 merupakan acuan
bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat sehingga tercapai
optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan
program pembangunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pemerintah Daerah serta masyarakat termasuk dunia usaha
berkewajiban untuk melaksanakan, dan mengacu visi, misi, dan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
201
arah pembangunan RPJMD tahun 2013-2018 dengan sebaik-
baiknya;
2. WaliKota Palopo berkewajiban mengarahkan dan mengendalikan
pelaksanaan RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 dengan
mengerahkan semua potensi dan sumberdaya daerah, serta para
pihak yang berpotensi membantu terwujudnya Visi dan Misi
pembangunan jangka menengah.
3. Sekretaris Daerah berkewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan
RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 guna mewujudkan
kinerja program dan kegiatan yang sinergis dan bernilai tambah
tinggi.
4. Organisasi Pemerintah Daerah SKPD Kota Palopo berkewajiban
menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD dengan berpedoman
pada RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 yang
selanjutnya sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (Renja) SKPD Kota Palopo setiap
tahunnya. Dalam kaitan ini Bappeda berkewajiban memandu dan
memverifikasi rancangan Renstra SKPD sebelum disahkan oleh
Walikota. Bappeda juga berkewajiban mengkoordinasikan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan
berpedoman pada RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018,
yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Renja oleh SKPD
serta KUA-PPAS.
5. Mengingat bahwa beberapa program prioritas tergantung
pembiayaannya dari Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan, maka diperlukan kesepakatan bersama (MOU) antara para
pihak. Beberapa program juga sangat tergantung peran dunia
usaha dan masyarakat sehingga diperlukan sistem atau
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
202
mekanisme koordinasi pembangunan yang berorientasi good
governance.
6. Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah
dilakukan tiap tahun dengan menggunakan indikator kinerja yang
telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-
2018, dalam rangka meningkatkan efektivitas Pelaksanaan RPJM
Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018, perlu melakukan
pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJM Daerah
Kota Palopo Tahun 2013-2018, sebagai berikut :
a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan
oleh masing-masing Pimpinan SKPD.
b. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari
masing-masing Pimpinan SKPD sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
c. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan
rencana pembangunan SKPD periode sebelumnya.
d. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi Organisasi Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud pada huruf (c).
e. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi
bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
periode berikutnya.
7. Perubahan RPJM Daerah hanya dapat dilakukan apabila terjadi
perubahan yang mendasar dan/atau merugikan/bertentangan
dengan kepentingan Nasional. Perubahan yang mendasar
mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik,
krisis ekonomi, konfliksosial budaya, gangguan keamanan,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
203
pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional. RPJM
Daerah perubahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam
hal pelaksanaan RPJM Daerah terjadi perubahan capaian sasaran
tahunan tapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir
pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan
perubahan RPJM Daerah ditetapkan dengan peraturan Walikota.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
204
BAB. XI
P E N U T U P
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota
Palopo Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan daerah untuk
periode 5 (lima) tahun, yang disusun berdasarkan penjabaran visi, misi
dan program Walikota terpilih, serta berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Palopo Tahun
2005-2025, dengan memperhatikan RPJM Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 dan RPJM Nasional Tahun 2009-2014. Hal itu
sesuai dengan amanat UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang- Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara. RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-
2018 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan RPJPD 2005-2025 guna
mencapai visi tersebut, RPJMD Kota Palopo akan melaksanakan 9
(sembilan) misi, yaitu:
Misi Pertama : Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien,
efektif dan demokratis dengan mengedepankan
supremasi hukum;
Misi Kedua : Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan
pelayanan masyarakat di berbagai sektor
Misi Ketiga : Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia
khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo;
Misi Keempat : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui jalur pendidikan formal dan non-formal;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
205
Misi Kelima : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan;
Misi Keenam : Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara
efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh
simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang
perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM,
Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan
pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur
yang memadai;
Misi Ketujuh : Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan
yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian
berusaha dan mendorong terciptanya lapangan
pekerjaan;
Misi Kedelapan : Penataan kota yang berwawasan lingkungan;
Misi Kesembilan : Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara
di dalam otonomi daerah serta mendorong
berkembangnya kehidupan beragama yang rukun
guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi
terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis;
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, dijabarkan berbagai program
yang dilaksanakan oleh SKPD, lintas SKPD (program lintas SKPD) dan
program kewilayahan untuk mencapai sasaran pembangunan yang
ditetapkan termasuk indicator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan
dan sumber daya yang diperlukan. Program dan kegiatan yang
direncanakan sesuai urusan pemerintah yang menjadi kewenangan
daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Pembangunan jangka menengah akan mampu memberikan nilai tambah
bagi seluruh lapisan masyarakat apabila pembangunan tersebut
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
206
senantiasa dan konsisten mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) yang ada. Selain itu, Pemerintah Kota Palopo
wajib menerapkan prinsip-prinsip tata pengelolaan pemerintahan yang
baik antara lain: prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan yang tertuang dalam
RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018.
Seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan swasta ikut
bertanggungjawab untuk menjaga konsistensi antara rencana jangka
menengah dengan implementasi tahunannya sehingga rencana
pembangunan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga agar hasil
pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan oleh
seluruh lapisan masyarakat Kota Palopo sebagai bagian dari proses
pencapaian visi daerah yakni “Terwujudnya Palopo Sebagai Kota
Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri yang Berwawasan Agama,
Budaya dan Lingkungan yang Terkemuka di Indonesia”.
Palopo, Desember 2013
WALIKOTA PALOPO
Ttd
Drs. H.M. JUDAS AMIR, MH
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
�
PAGE
\*
MER
GEFO
RMA
T
�207
TABELLAMPIRAN BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
KO
DE
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome)
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
(Tahun
2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPD
Penanggung
Jawab
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
T Rp (000) T Rp (000) T Rp (000) T Rp (000) T Rp (000) T Rp (000)
1
2
3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
12 Bulan 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Semua SKPD
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
12 Bulan
1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Semua SKPD
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
12 Bulan 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Semua SKPD
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
12 Bulan
1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Semua SKPD
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
12 Bulan
1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Semua SKPD
I URUSAN WAJIB
1 PENDIDIKAN
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
208
1,1 DINAS PENDIDIKAN
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Dinas
Pendidikan
Pembangunan gedung sekolah PAUD Terbangunnya
gedung sekolah
PAUD 1 keg 500.000 1 keg
550.000 1 keg
605.000 1 keg
665.500 1 keg 732.050 5 keg
3.052.550
Dinas
Pendidikan
Pengembangan pendidikan anak usia
dini
Terlaksananya
pengembangan
pendidikan
anak usia dini
1 keg 67.791 1 keg
74.570 1 keg
82.027 1 keg
90.229 1 keg 99.253 5 keg
413.870
Dinas
Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini
Terselenggaran
ya PAUD 100% 402.155 100%
442.371 100%
486.608 100%
53.268 100% 588.795 100%
1.973.197
Dinas
Pendidikan
Pembinaan minat, bakat dan
kreativitas siswa taman kanak-kanak
Terbinanya
minat, bakat
dan kreativitas
siswa taman
kanak-kanak
100% 19.919 100%
21.911 100%
24.102 100%
26.512 100% 29.163 100%
121.607
Dinas
Pendidikan
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Dinas
Pendidikan
Olimpiade sains nasional SD/MI Terlaksananya
olimpiade sains
nasional SD/MI
1 keg 34.940 1 keg
38.434 1 keg
42.277 1 keg
46.505 1 keg 51.155 5 keg
213.311
Dinas
Pendidikan
Olimpiade olahraga siswa nasional
SD/MI
Terlaksananya
olahraga sains
nasional SD/MI
100% 45.692 100%
50.261 100%
55.287 100%
60.816 100% 66.897 100%
278.953
Dinas
Pendidikan
Festival dan lomba seni nasional
SD/MI
Terlaksananya
festival dan
lomba seni
nasional SD/MI
100% 36.900 100%
40.590 100%
44.649 100%
49.114 100% 54.025 100%
225.278
Dinas
Pendidikan
Pembangunan gedung sekolah Terbangunnya
gedung sekolah 100% 75.000 100%
82.500 100%
90.750 100%
99.825 100% 109.807 100%
457.882
Dinas
Pendidikan
Pengadaan sarana Terlaksananya
pengadaan
sarana 100% 75.000 100%
82.500 100%
90.750 100%
99.825 100% 109.807 100%
457.882
Dinas
Pendidikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
209
Olimpiade sains nasional SMP/MTs Terlaksananya
olimpiade sains
nasional
SMP/MTs
100% 33.020 100%
36.322 100%
39.954 100%
43.950 100% 48.345 100%
201.591
Dinas
Pendidikan
Olimpiade olahraga siswa nasional
SMP/MTs
Terlaksananya
olahraga sains
nasional
SMP/MTs
100% 55.100 100%
60.610 100%
66.671 100%
73.338 100% 80.671 100%
336.390
Dinas
Pendidikan
Festifal dan lomba seni nasional
SMP/MTs
Terlaksananya
festival dan
lomba seni
nasional
SMP/MTs
100% 40.982 100%
45.080 100%
49.588 100%
54.547 100% 60.002 100%
250.199
Dinas
Pendidikan
Biaya operasional bantuan siswa
miskin
Terlaksananya
biaya
operasional
bantuan siswa
miskin
100% 17.560 100%
19.316 100%
21.247 100%
23.372 100% 25.709 100%
107.204
Dinas
Pendidikan
3 Program Pendidikan Menengah Dinas
Pendidikan
Olimpiade sains nasional Terlaksananya
olimpiade sains
nasional 1 keg 43.540 1 keg
47.894 1 keg
52.683 1 keg
57.951 1 keg 63.746 5 keg
265.814
Dinas
Pendidikan
Lomba keterampilan/kompetensi siswa Terlaksananya
lomba
keterampilan/ko
mpetensi siswa
1 keg 35.000 1 keg
38.500 1 keg
42.350 1 keg
46.585 1 keg 51.243 5 keg
213.678
Dinas
Pendidikan
Olimpiade olahraga siswa nasional Terlaksananya
olahraga sains
nasional 1 keg 34.340 1 keg
37.774 1 keg
41.551 1 keg
45.706 1 keg 50.277 1 keg
209.648
Dinas
Pendidikan
Festival dan lomba seni siswa nasional Terlaksananya
festival dan
lomba seni
nasional
100% 27.840 100%
30.624 100%
33.686 100%
37.055 100% 40.760 100%
169.965
Dinas
Pendidikan
Lomba pidato berbahasa inggris Terlaksananya
lomba pidato
berbahasa
inggris
100% 14.120 100%
15.532 100%
17.085 100%
18.793 100% 20.673 100% 86.203
Dinas
Pendidikan
Lomba qori dan qori'ah Terlaksananya
lomba qori dan
qori'ah
100% 11.090 100%
12.199 100%
13.418 100%
14.760 100% 16.236 100% 67.703
Dinas
Pendidikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
210
Penyuluhan sadar hukum Terlaksananya
penyuluhan
sadar hukum
100% 18.990 100%
20.889 100%
22.977 100%
25.275 100% 27.803 100%
115.934
Dinas
Pendidikan
Penyuluhan bahaya narkoba Terlaksananya
penyuluhan
bahaya narkoba
1 keg 14.090 1 keg
15.499 1 keg
17.048 1 keg
18.753 1 keg 20.629 1 keg 86.019
Dinas
Pendidikan
Temu pelajar se-luwu raya Terlaksananya
Temu pelajar
se-luwu raya
100% 22.850 100%
25.135 100%
27.648 100%
30.413 100% 33.454 100%
139.500
Dinas
Pendidikan
4 Program Pendidikan Non Formal Dinas
Pendidikan
Pelatihan penyusunan kurikulum SD Terlaksananya
pelatihan
penyusunan
kurikulum SD
100% 68.000 100%
74.800 100%
82.280 100%
90.508 100% 99.558 100%
415.146
Dinas
Pendidikan
Pendidikan penyusunan kurikulum
SMP
Terlaksananya
pendidikan
penyusunan
kurikulum SMP
100% 49.050 100%
53.955 100%
59.350 100%
65.285 100% 71.814 100%
299.454
Dinas
Pendidikan
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Terlaksananya
pelatihan
kompetensi
tenaga pendidik
100% 41.000 100%
45.100 100%
49.610 100%
54.571 100% 60.028 100%
250.309
Dinas
Pendidikan
Pelatihan implementasi kurikulum
2013
Terlaksananya
pelatihan
implementasi
kurikulum 2013
100% 56.640 100%
62.304 100%
68.534 100%
75.387 100% 82.926 100%
345.791
Dinas
Pendidikan
Pelatihan peningkatan kompetensi
kepala sekolah
Terlaksananya
pelatihan
peningkatan
kompetensi
kepala sekolah
100% 32.320 100%
35.552 100%
39.107 100%
43.017 100% 47.319 100%
197.315
Dinas
Pendidikan
Pelatihan peningkatan kompetensi
guru BK/BP
Terlaksananya
pelatihan
peningkatan
kompetensi
guru BK/BP
100% 32.320 100%
35.552 100%
39.107 100%
43.017 100% 47.319 100%
197.315
Dinas
Pendidikan
Ujian sekolah Terealisasinya
ujian sekolah 100% 29.570 100%
32.527 100%
35.779 100%
39.357 100% 43.293 100%
180.526
Dinas
Pendidikan
Pendidikan gratis paripurna
SMA/SMK
Terealisasinya
pendidikan
gratis
SMA/SMK
100% 3.400.000 100%
3.740.00
0
100%
4.114.00
0
100% ###### 100% 4.977.940 100% ####### Dinas
Pendidikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
211
Diklat kelautan ANT Terlaksananya
diklat kelautan
ANT
1 keg 1.400.000 1 keg
1.540.00
0
1 keg
1.694.00
0
1 keg ###### 1 keg 2.049.740 1 keg
8.546.740
Dinas
Pendidikan
Pemberian bantuan operasional
pendidikan non formal
Terealisasinya
bantuan
operasional
pendidikan non
formal
1 keg 17.838 1 keg
19.621 1 keg
21.583 1 keg
23.742 1 keg 26.117 1 keg
108.901
Dinas
Pendidikan
Pengembangan pendidikan keaksaraan Terlaksananya
pengembangan
pendidikan
keaksaraan
100% 34.196 100%
37.615 100%
41.377 100%
45.514 100% 50.066 100%
208.768
Dinas
Pendidikan
Pengembangan data dan informasi
pendidikan non formal
terlaksananya
pengembangan
data dan
informasi
pendidikan non
formal
100% 31.183 100%
34.300 100%
37.730 100%
41.504 100% 45.654 100%
190.371
Dinas
Pendidikan
Pemberantasan buta aksara Terberantasnya
buta aksara 1 keg 20.029 1 keg
22.031 1 keg
24.235 1 keg
26.658 1 keg 29.324 1 keg
122.277
Dinas
Pendidikan
5 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas
Pendidikan
Pembinaan dewan pendidikan Terbinanya
dewan
pendidikan
100% 86.600 100%
95.260 100%
104.786 100%
115.264 100% 126.791 100%
528.701
Dinas
Pendidikan
Penyelenggaraan pelatihan, seminar
dan lokakarya serta diskusi ilmiah
tentang berbagai isu pendidikan
Terselenggaran
ya pelatihan,
seminar dan
lokakarya serta
diskusi ilmiah
isu pendidikan
100% 36.850 100%
40.535 100%
44.588 100%
49.047 100% 53.953 100%
224.973
Dinas
Pendidikan
Pengembangan mutu dan kualitas
program pendidikan dan pelatihan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan
Terlaksananya
pengembangan
mutu dan
kualitas
program
pendidikan dan
tenaga
kependidikan
100% 40.000 100%
44.000 100%
48.400 100%
53.240 100% 58.564 100%
244.204
Dinas
Pendidikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
212
Workshop peningkatan kompetensi
pengawas
Terlaksananya
workshop - - 100%
45.000 100%
49.500 100%
54.450 100% 59.895 100%
208.845
Dinas
Pendidikan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
100% 241.100 100%
265.210 100%
291.731 100%
320.904 100% 352.994 100%
1.471.939
Dinas
Pendidikan
Penyelenggaraan sertifikasi Terselenggaran
ya sertifikasi 100% 9.190 100%
10.109 100%
11.119 100%
12.231 100% 13.455 100% 56.104
Dinas
Pendidikan
Penyelenggaraan tunjangan profesi terselenggarany
a tunjangan
profesi
100% 56.300 100%
61.930 100%
68.123 100%
74.935 100% 82.428 100%
343.716
Dinas
Pendidikan
Penyelenggaraan penilaian dan
penetapan angka kredit
Terselenggaran
ya penilaian dan
penetapan
angka kredit
100% 17.400 100%
19.140 100%
21.054 100%
23.159 100% 25.475 100%
106.228
Dinas
Pendidikan
6 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Dinas
Pendidikan
Penerapan sistem dan informasi
manajemen
Terserapnya
sistem dan
informasi
manajemen
100% 50.860 100%
55.946 100%
61.540 100%
67.694 100% 74.464 100%
310.504
Dinas
Pendidikan
Penyelenggaraan akreditas sekolah Terselenggaran
ya akreditas
sekolah
100% 42.500 100%
46.750 100%
51.425 100%
56.567 100% 62.224 100% 42.500
Dinas
Pendidikan
Pengembangan mutu dan kualitas
program pendidikan dan pelatihan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan
Terlaksananya
mutu dan
kualitas
program
pendidikan dan
pelatihan bagi
pendidik dan
tenaga
kependidikan
1 keg 24.120 1 keg
26.532 1 keg
29.185 1 keg
32.103 1 keg 35.314 5 keg
147.254
Dinas
Pendidikan
Pelaksanaan kerjasama secara
kelembagaan dibidang pendidikan
Terlaksananya
kerjasama
secara
kelembagaan
dibidang
pendidikan
1 keg 41.865 1 keg
46.051 1 keg
50.656 1 keg
55.722 1 keg 61.294 5 keg
255.588
Dinas
Pendidikan
2 KESEHATAN
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
213
2,1 DINAS KESEHATAN
1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas
Kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan
Tersedianya
obat di sarana
kesehatan
100% 210.000 100%
231.000 100%
252.000 100%
273.000 100% 294.000 100%
1.260.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan pemerataan obat dan
perbekalan kesehatan
Ketersedianya
obat dan
perbekalan
kesehatan di
sarana
pelayanan
kesehatan
100% 22.000 100%
24.200 100%
26.400 100%
28.600 100% 30.800 100%
132.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi
Komunitas dan Rumah Sakit
Meningkatnya
pemahaman
apotek/apoteker
tentang PP 51
thn 2009
100% 12.000 100%
13.200 100%
14.400 100%
15.600 100% 16.800 100% 72.000
Dinas
Kesehatan
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan
Pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan
Meningkatnya
mutu pelayanan
kesehatan
masyarakat
100% 1.100.000 100%
1.210.00
0
100%
1.320.00
0
100% ###### 100% 1.540.000 100%
6.600.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan kesehatan masyarakat Meningkatnya
pengetahuan
dalam
pengelolaan
data SP2TP
Puskesmas
95% 64.000 95%
70.400 95%
76.800 95%
83.200 95% 89.600 95%
384.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi
korban bencana
Meningkatnya
pelayanan
penanganan
korban bencana 100% 5.000 100%
5.500 100%
6.000 100% 6.500 100% 7.000 100% 30.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan pelayanan dan
penanggulangan masalah kesehatan
Terpantaunya
status kesehatan 100% 28.000 100%
30.800 100%
33.600 100%
36.400 100% 39.200 100%
168.000
Dinas
Kesehatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
214
Penyediaan biaya operasional dan
pemeliharaan
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan
masyarakat
100% 950.000 100%
1.045.00
0
100%
1.140.00
0
100% ###### 100% 1.330.000 100%
5.700.000
Dinas
Kesehatan
3 Program Pengawasan Obat dan Makanan Dinas
Kesehatan
Peningkatan pengawasan keamanan
pangan dan bahan berbahaya
Meningkatnya
keamanan
pangan dan
bahan
berbahaya
100% 25.000 100%
27.500 100%
30.000 100%
32.500 100% 35.000 100%
150.000
Dinas
Kesehatan
4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas
Kesehatan
Pengembangan UKBM dan generasi
mudah
147
posyandu 40.000
147
posyandu
50.000
147
posyandu
55.000
147
posyandu
60.000
147
posyandu 65.000
147
posyand
u
270.000
Dinas
Kesehatan
Pengembangan media promosi dan
srana hidup bersih dan sehat
100% 40.000 100%
50.000 100%
55.000 100%
60.000 100% 65.000 100%
270.000
Dinas
Kesehatan
Penyuluhan masyarakat pola hidup
sehat
100% 9.000 100%
32.000 100%
32.000 100%
32.000 100% 32.000 100%
137.000
Dinas
Kesehatan
Pelatihan tenaga penyuluh kesehatan
masyarakat
100% 3.725 100%
4.095 100%
4.095 100% 4.095 100% 4.095 100% 20.105
Dinas
Kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
100% 2.160 100%
3.600 100%
3.600 100% 3.600 100% 3.600 100% 16.560
Dinas
Kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan
100% 1.500.000 100%
2.000.00
0
100%
3.000.00
0
100% ###### 100% 4.500.000 100% ####### Dinas
Kesehatan
Peningkatan pengawasan keamanan
pangan dan bahan berbahaya
100% 30.000 100%
35.000 100%
40.000 100%
45.000 100% 50.000 100%
200.000
Dinas
Kesehatan
Bimtek pemantauan dan pelaporan
pengamanan obat rasional
100% 10.000 100%
20.000 100%
30.000 100%
40.000 100% 50.000 100%
150.000
Dinas
Kesehatan
Pelatihan petugas penyuluh dan
pengawasan keamanan pangan
100% 30.000 100%
35.000 100%
40.000 100%
45.000 100% 50.000 100%
200.000
Dinas
Kesehatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
215
Peningkatan pemerataan obat dan
perbekalan kesehatan
100% 35.000 100%
45.000 100%
50.000 100%
55.000 100% 60.000 100%
245.000
Dinas
Kesehatan
Monitoring puskesmas, apotik, toko
obat dan kosmetik
100% 31.000 100%
36.000 100%
40.000 100%
50.000 100% 60.000 100%
217.000
Dinas
Kesehatan
5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Dinas
Kesehatan
Penyusunan peta informasi masyarakat
kurang gizi
Tersusunnya
peta informasi
masyarakat
kurang gizi
95% 3.250 95%
3.500 95%
4.000 95% 4.500 95% 5.000 95% 20.250
Dinas
Kesehatan
Pemberian tambahan makanan dan
vitamin
Terlaksananya
pemberian
tambahan
makanan dan
vitamin
100% 37.710 100%
45.000 100%
50.000 100%
50.000 100% 50.000 100%
232.710
Dinas
Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi
Terlaksananya
pemberdayaan
masyarakat
untuk
pencapaian
keluarga sadar
gizi
- - 100%
10.000 100%
10.000 100%
11.000 100% 12.000 100% 43.000
Dinas
Kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring,
evaluasi dan
pelaporan
100% 4.110 100%
5.000 100%
6.000 100% 6.000 100% 7.000 100% 28.110
Dinas
Kesehatan
Pertemuan manajemen percepatan D/S
bagi petugas gizi puskesmas
Terlaksananya
pertemuan
manajemen
percepatan D/S
bagi petugas
gizi puskesmas
- - 80%
40.000 80%
40.000 80%
40.000 80% 40.000 80%
160.000
Dinas
Kesehatan
Pemantauan status gizi (PSG) Terpantaunya
status gizi
(PSG)
- - 100%
13.000 100%
14.000 100%
15.000 100% 16.000 100% 58.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan kapasitas petugas dalam
konseling menyusui
Terlaksananya
peningkatan
kapasitas
petugas dalam
konseling
menyusui
- - 80%
40.000 80%
42.000 80%
44.000 80% 46.000 80%
172.000
Dinas
Kesehatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
216
Pelatihan konselor ASI Terlaksananya
pelatihan
konselor ASI
- - 80%
35.000 80%
40.000 80%
45.000 80% 50.000 80%
170.000
Dinas
Kesehatan
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Dinas
Kesehatan
Pengkajian pengembangan lingkungan
sehat
Terkajinya
pengembangan
lingkungan
sehat
90% 95.234 90%
100.000 90%
100.000 90%
120.000 90% 125.000 90%
540.234
Dinas
Kesehatan
7 Program Pencapaian dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas
Kesehatan
Penyemprotan/logging sarang nyamuk Menurunnya
temuan kasus
penyakit yang
disebabkan oleh
nyamuk (30%)
100% 32.700 100%
34.335 100%
35.970 100%
37.605 100% 39.240 100%
179.850
Dinas
Kesehatan
Pelayanan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular
Menurunnya
temuan kasus
penyakit 90% 20.000 90%
21.000 90%
22.000 90%
23.000 90% 24.000 90%
110.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan imunisasi Meningkatnya
cakupan
program
imunisasi
100% 67.000 100%
70.350 100%
73.700 100%
77.050 100% 80.400 100%
368.500
Dinas
Kesehatan
Peningkatan surveilance
epideminologi dan penanggulangan
wabah
Meningkatnya
penemuan
kasus DBD 100% 236.000 100%
247.800 100%
259.600 100%
271.400 100% 283.200 100%
1.298.000
Dinas
Kesehatan
8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Penyusunan standar pelayanan
kesehatan, evaluasi dan
pengembangan standar pelayanan
kesehatan
1 keg 136.300 1 keg
157.426 1 keg
157.426 1 keg
157.426 1 keg 157.426 5 keg
766.004
Dinas
Kesehatan
Evaluasi dan pengembangan standar
pelayanan kesehatan
100% 16.300 100%
17.930 100%
18.826 100%
18.826 100% 18.826 100% 90.708
Dinas
Kesehatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
217
Pembangunan dan pemukt\ahiran data
dasar standar pelayanan kesehatan
100% 56.000 100%
61.655 100%
64.737 100%
64.737 100% 64.737 100%
311.866
Dinas
Kesehatan
Penyusunan standar analisis belanja
pelayanan kesehatan
100% 13.350 100%
14.685 100%
15.419 100%
15.419 100% 15.419 100% 74.292
Dinas
Kesehatan
9
Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Dinas
Kesehatan
Pembangunan puskesmas (IPAL)
2 pkm 324.000 2 pkm
350.000 2 pkm
350.000 2 pkm
380.000 2 pkm 400.000 10 pkm
1.804.000
Dinas
Kesehatan
Pembangunan posyandu
4
posyandu 194.400 4 posyandu
200.000 4 posyandu
250.000 4 posyandu
350.000 4 posyandu 350.000
20
posyand
u
1.344.400
Dinas
Kesehatan
Pengadaan sarana dan prasarana
puskesmas
4 pkm 40.000 4 pkm
50.000 4 pkm
100.000 4 pkm
100.000 4 pkm 100.000 20 pkm
390.000
Dinas
Kesehatan
Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
pembantu
- - 2 pustu
150.000 1 pustu
100.000 1 pustu
150.000 2 pustu 150.000 5 pustu
550.000
Dinas
Kesehatan
10 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kemitraan asuransi kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
cakupan
jaminan
pelayanan
kesehatan
masyrakat
100% 45.500 100%
47.775 100%
50.050 100%
52.325 100% 54.600 100%
250.250
Dinas
Kesehatan
Pelayanan kesehatan gratis Meningkatnya
mutu pelayanan 100% 360.000 100%
378.000 100%
396.000 100%
414.000 100% 432.000 100%
1.980.000
Dinas
Kesehatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
218
kesehatan
11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Dinas
Kesehatan
Pelatihan dan pendidikan perawatan
anak balita
Meningkatnya
cakupan
jaminan
kesehatan
100% 14.500 100%
15.225 100%
15.950 100%
16.675 100% 17.400 100% 79.750
Dinas
Kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Meningkatnya
cakupan
program
pelayanan
kesehatan balita
100% 8.000 100%
8.400 100%
8.800 100% 9.200 100% 9.600 100% 44.000
Dinas
Kesehatan
12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Pendidikaan dan pelatihan perawatan
kesehatan
100% 20.500 100%
21.000 100%
22.000 100%
23.000 100% 24.000 100%
110.500
Dinas
Kesehatan
Pelayanan kesehatan
- - 100%
86.000 100%
86.000 100%
86.000 100% 86.000 100%
344.000
Dinas
Kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
100% 2.940 100%
3.000 100%
4.000 100% 5.000 100% 6.000 100% 20.940
Dinas
Kesehatan
13 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Dinas
Kesehatan
Reviuw ANC terpadu
95% 13.000 95%
14.000 95%
15.000 95%
16.000 95% 17.000 95% 75.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan dalam tatalaksana neonatus
- - 100%
16.000 100%
17.000 100%
18.000 100% 19.000 100% 70.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan kelas ibu hamil
100% 13.000 100%
14.000 100%
15.000 100%
16.000 100% 17.000 100% 75.000
Dinas
Kesehatan
Peningkatan kelas ibu bayi dan balita
90% 14.000 90%
15.000 90%
16.000 90%
17.000 90% 18.000 90% 80.000
Dinas
Kesehatan
Reviuw maternal perinatal
100% 35.000 100%
40.000 100%
45.000 100%
50.000 100% 55.000 100%
225.000
Dinas
Kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
100% 2.940 100%
3.500 100%
4.000 100% 5.000 100% 6.000 100% 21.440
Dinas
Kesehatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
219
Peningkatan kapasitas dalam SDIDTK
80% 15.000 80%
16.000 80%
17.000 80%
18.000 80% 19.000 80% 85.000
Dinas
Kesehatan
14 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Dinas
Kesehatan
Pelatihan pengendalian faktor resiko
penyakit kronis dan degeneratif
Terlaksananya
pengendalian
faktor resiko
penyakit kronis
dan degeneratif
- - 25 org
35.000 25 org
37.230 25 org
40.000 25 org 42.000 50 org
154.230
Dinas
Kesehatan
Deteksi dini faktor resiko penyakit
cardlovaskuler dan degeneratif
Terdeteksinya
faktor resiko
penyakit
cardlovaskuler
dan degeneratif
- - 100 org
35.000 100 org
40.000 100 org
40.000 100 org 40.000 400 org
155.000
Dinas
Kesehatan
Pelatihan pengembangan posyandu
dimasyarakat
Terealisasinya
pelatihan
pengembangan
posyandu di
masyarakat
22 org 5.730 24 org
6.500 24 org
10.000 25 org
15.000 25 org 20.000 120 org 57.230
Dinas
Kesehatan
2,2 BADAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT DAERAH
1 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
RSUD
Sawerigading
Peningkatan tipe rumah sakit Meningkatnya
tipe rumah sakit
menjadi rumah
sakit tipe B
100% 100.000 100%
105.000 100%
110.000 100%
115.000 100% 120.000 100%
550.000
RSUD
Sawerigading
Peningkatan akreditasi rumah sakit Meningkatnya
akreditasi
rumah sakit
50% 100.000 100%
150.000 100%
200.000 100%
250.000 100% 300.000 100%
1.000.000
RSUD
Sawerigading
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit RSUD
Sawerigading
Pembangunan sumur bor dan instalasi
air
tersedianya
sarana air bersih 100% 250.000 100%
262.750 100%
275.500 100%
288.250 100% 301.000 100%
1.377.500
RSUD
Sawerigading
Pengelolaan rumah sakit IPSRS Dibangunnya
gedung IPSRS 100% 1.200.000 100%
1.260.00
0
100%
1.320.00
0
100% ###### 100% 1.440.000 100%
6.600.000
RSUD
Sawerigading
Pemasangan tegel teras gedung
perawatan
Terpasangnya
tegel teras
gedung
100% 130.000 100%
136.500 100%
143.000 100%
149.500 100% 156.000 100%
715.000
RSUD
Sawerigading
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
220
perawatan
Lanjutan pembangunan selasar gedung
ponek
Dibangunnya
selasar gedung
ponek
100% 30.000 100%
31.500 100%
33.000 100%
34.500 100% 36.000 100%
165.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan area parkiran karyawan
rumah sakit
Dibangunnya
area parkiran
rumah sakit
100% 75.000 100%
78.750 100%
82.500 100%
86.250 100% 90.000 100%
412.500
RSUD
Sawerigading
Pembangunan area parkiran mobil
ambulance
Dibangunnya
area parkiran
mobil
ambulance
100% 75.000 100%
78.750 100%
82.500 100%
86.250 100% 90.000 100%
412.500
RSUD
Sawerigading
Pembangunan septik tank standar
IPAL
Dibangunnya
septik tank
IPAL
100% 140.000 100%
147.000 100%
154.000 100%
161.000 100% 168.000 100%
770.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan kamar jaga petugas
genzet
Tersedianya
kamar gengset 100% 50.000 100%
52.500 100%
55.000 100%
57.500 100% 60.000 100%
275.000
RSUD
Sawerigading
Lanjutan pembangunan gedung genzet Tersedianya
kamar gengset 100% 120.000 100%
126.000 100%
132.000 100%
138.000 100% 144.000 100%
660.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung perawatan VIP
- - 100%
9.000 100%
9.450 100% 9.900 100% 10.350 100% 38.700
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung perawatan kelas
I & II
100% 4.000 100%
4.200 100%
4.400 100% 4.600 100% 4.800 100% 22.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung perawatan kelas
III
100% 50.000 100%
50.000 100%
50.000 100%
50.000 100% 50.000 100%
250.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung kantor
- - 100%
50.000 100%
52.500 100%
55.000 100% 57.500 100%
215.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung haemodialisa
100% 1.600.000 100%
1.680.00
0
100%
1.760.00
0
100% ###### 100% 1.920.000 100%
8.800.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung rehabilitasi
medik
100% 1.600.000 100%
1.600.00
0
100%
1.600.00
0
100% ###### 100% 1.600.000 100%
8.000.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gedung asrama perawat
- - 100%
1.400.00
0
100%
1.400.00
0
100% ###### 100% 1.400.000 100%
5.600.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan rumah dokter
100% 2.800.000 100%
2.800.00100%
2.800.00100% ###### 100% 2.800.000 100% #######
RSUD
Sawerigading
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
221
0 0
Pembangunan rumah direktur
- - 100%
300.000 100%
300.000 100%
300.000 100% 300.000 100%
1.200.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan gudang
- - 100%
1.100.00
0
100%
1.100.00
0
100% ###### 100% 1.100.000 100%
4.400.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan rumah singgah bagi
keluarga pasien
- - 100%
1.800.00
0
100%
1.800.00
0
100% ###### 100% 1.800.000 100%
7.200.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan selasar penghubung
gedung baru
100% 4.500.000 100%
4.500.00
0
100%
4.500.00
0
100% ###### 100% 4.500.000 100% ####### RSUD
Sawerigading
Pembangunan drainase dalam
kompleks
100% 2.000.000 100%
2.000.00
0
100%
2.000.00
0
100% ###### 100% 2.000.000 100% ####### RSUD
Sawerigading
Pembangunan pagar keliling
100% 2.900.000 100%
2.900.00
0
100%
2.900.00
0
100% ###### 100% 2.900.000 100% ####### RSUD
Sawerigading
Pembangunan jalan dalam komplek
rumah sakit
100% 1.700.000 100%
1.700.00
0
100%
1.700.00
0
100% ###### 100% 1.700.000 100%
8.500.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan kantin rumah sakit
- - 100%
850.000 100%
850.000 100%
850.000 100% 850.000 100%
3.400.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan area parkir
- - - - 100%
800.000 100%
800.000 100% 800.000 100%
2.400.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan lanscape taman
- - 100%
200.000 100%
200.000 100%
200.000 100% 200.000 100%
800.000
RSUD
Sawerigading
Lanjutan pembangunan pos jaga
satpam belakang
- - 100%
50.000 100%
52.500 100%
55.000 100% 57.500 100%
215.000
RSUD
Sawerigading
Pembangunan teras gedung loundry
- - 100%
120.000 100%
126.125 100%
132.250 100% 138.375 100%
516.750
RSUD
Sawerigading
Pengadaan alat kesehatan
- - 100%
300.000 100%
300.000 100%
300.000 100% 300.000 100%
1.200.000
RSUD
Sawerigading
Pengadaan SIMRS sesuai standar
kemenkes
100% 35.000.000 100% ###### 100% ###### 100% ###### 100% ####### 100% #######
RSUD
Sawerigading
Pengadaan meubeleur dan
perlengkapan gedung kantor
100% 50.000 100%
52.500 100%
55.000 100%
57.500 100% 60.000 100%
275.000
RSUD
Sawerigading
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
222
pengadaan perlengkapan instalasi
penunjang
100% 500.000 100%
500.000 100%
500.000 100%
500.000 100% 500.000 100%
2.500.000
RSUD
Sawerigading
Pengadaan mobil ambulance
100% 500.000 100%
500.000 100%
500.000 100%
500.000 100% 500.000 100%
2.500.000
RSUD
Sawerigading
Pemel;iharaan sarana prasarana rumah
sakit
100% 1.500.000 100%
1.500.00
0
100%
1.500.00
0
100% ###### 100% 1.500.000 100%
7.500.000
RSUD
Sawerigading
Penambahan instalasi listrik
100% 250.000 100%
250.000 100%
250.000 100%
250.000 100% 250.000 100%
1.250.000
RSUD
Sawerigading
Pengadaan ginzet 800KVA
100% 380.000 100%
380.000 100%
380.000 100%
380.000 100% 380.000 100%
1.900.000
RSUD
Sawerigading
Penambahan daya listrik menjadi
1200KVA
- - - - 100%
1.500.00
0
100% ###### 100% 1.500.000 100%
4.500.000
RSUD
Sawerigading
3 Program Peningkatan Sumber Daya Tenaga Kesehatan RSUD
Sawerigading
Pengadaan dokter sub spesialis sesuai
standar rumah sakit tipe B
100% 100.000 100%
100.000 100%
100.000 100%
100.000 100% 100.000 100%
500.000
RSUD
Sawerigading
Pendidikan lanjutan bagi tenaga
medis, paramedis, penunjang medis
dan non media
100% 100.000 100%
100.000 100%
100.000 100%
100.000 100% 100.000 100%
500.000
RSUD
Sawerigading
Pelatihan teknis tenaga medis
100% 100.000 100%
100.000 100%
100.000 100%
100.000 100% 100.000 100%
500.000
RSUD
Sawerigading
Pelatihan teknis tenaga paramedis
100% 200.000 100%
200.000 100%
200.000 100%
200.000 100% 200.000 100%
1.000.000
RSUD
Sawerigading
Pelatihan teknis tenaga penunjang
medis
100% 100.000 100%
100.000 100%
100.000 100%
100.000 100% 100.000 100%
500.000
RSUD
Sawerigading
Pelatihan teknis tenaga administrasi
dan non medis
100% 100.000 100%
100.000 100%
100.000 100%
100.000 100% 100.000 100%
500.000
RSUD
Sawerigading
3 PEKERJAAN UMUM
3,1 DINAS PEKERJAAN UMUM
1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dinas
Pekerjaan
Umum
Pembangunan jalan Terealisasinya
pembangunan
174 paket 1.538.065 174 paket
1.538.06174 paket
1.538.06174 paket ###### 174 paket 1.538.065
870
paket
7.690.325
Dinas
Pekerjaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
223
jalan 5 5 Umum
Pembangunan jembatan Terealisasinya
pembangunan
jembatan
20 paket 3.708.500 20 paket
3.708.50
0
20 paket
3.708.50
0
20 paket ###### 20 paket 3.708.500 100
paket #######
Dinas
Pekerjaan
Umum
2 Program Pembangunan Turap/Talud dan Bronjong
Dinas
Pekerjaan
Umum
Pembangunan talud dan bronjong Terlaksananya
pembangunan
talud dan
bronjong
60 paket 2.112.625 60 paket
2.112.62
5
60 paket
2.112.62
5
60 paket ###### 60 paket 2.112.625 300
paket #######
Dinas
Pekerjaan
Umum
3 Program Pengendalian Banjir
Dinas
Pekerjaan
Umum
Normalisasi / pengerukan sungai Terealisasinya
normalisasi/pen
gerukan sungai
14 paket 815.000 14 paket
815.000 14 paket
815.000 14 paket
815.000 14 paket 815.000 70 paket
4.075.000
Dinas
Pekerjaan
Umum
4 Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi
Dinas
Pekerjaan
Umum
Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan
irigasi
Terlaksananya
rehabilitasi/pem
eliharaan
jaringan irigasi
2 paket 130.000 2 paket
130.000 2 paket
130.000 2 paket
130.000 2 paket 130.000 10 paket
650.000
Dinas
Pekerjaan
Umum
Pembangunan / peningkatan jaringan
irigasi
Terealisasinya
pembangunan/p
eningkatan
jaringan irigasi
9 paket 680.000 9 paket
680.000 9 paket
680.000 9 paket
680.000 9 paket 680.000 45 paket
3.400.000
Dinas
Pekerjaan
Umum
4 PERUMAHAN
4,1 KANTOR PEMADAM KEBAKARAN
1
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Kantor
Pemadam
Kebakaran
Pendidikan dan pelatihan pertolongan
dan pencegahan kebakaran
Meningkatnya
pengetahuan
SDM dalam
memberikan
pelayanan
7 105.000 3
45.000 2
30.000 30
145.000 7 145.000 40
470.000
Kantor
Pemadam
Kebakaran
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
224
pencegahan
kebakaran
Rekruitmen tenaga pertolongan
bencana kebakaran
Tersedianya
tenaga
operasional
pemadaman dan
penyelamatan
10 10.000 10
10.000 10
10.000 10
10.000 10 10.000 50 50.000
Kantor
Pemadam
Kebakaran
Penyuluhan pencegahan bahaya
kebakaran
Terpenuhinya
penyuluhan
pencegahan
bahaya
kebakaran
9 36.000 9
37.800 9
39.600 9
41.400 9 43.200 27
198.000
Kantor
Pemadam
Kebakaran
Pengadaan sarana dan prasarana
pencegahan bahaya kebakaran
Tersedianya
sarana dan
prasarana
pencegahan
bahaya
kebakaran
471 2.143.900 378
2.316.62
0
547
3.797.00
0
398 ###### 425 2.479.316 2.219 #######
Kantor
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan pelayanan
penanggulangan bahaya kebakaran
Terwujudnya
peningkatan
pelayanan
penanggulangan
kebakaran
558 1.310.524 457
1.553.80
4
644
1.797.08
4
514 ###### 520 1.797.084 2.688
8.255.580
Kantor
Pemadam
Kebakaran
5 PENATAAN RUANG
5,1 DINAS TATA RUANG & CIPTA KARYA
1
Program Perencanaan Tata Ruang
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Sosialisasi peraturan perundang-
undangan tentang rencana tata ruang
meningkatnya
pemahaman
masyarakat
terhadap
peraturan
perundang-
undangan
mengenai
rencana tata
ruang
20% 69.750 20%
69.750 20%
69.750 20%
69.750 20% 69.750 100%
348.750
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
225
Penyusunan rencana detail tata ruang
kawasan
Jumlah
kawasan yang
memiliki
rencana detail
tata ruang
kawasan
4 lokasi 413.400 8 lokasi
526.800 5 lokasi
516.750 5 lokasi
516.750 10 lokasi 1.013.500
32
lokasi
3.307.200
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
2 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
Panjang saluran
drainase yang
dibangun
26.735 m 2.282.700 11.500m
9.342.00
0
4.670m
2.392.00
0
2.180m ###### 11.516m 4.190.000
56.061m #######
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Rehabilitasi/pemeliharaan
drainase/gorong-gorong
Panjang saluran
drainase kota
yang dipelihara
secara rutin
1.750m 1.175.000 1.950m
1.005.00
0
2.000m
1.047.50
0
1.700m ###### 4.650m 4.250.000
14.100m
9.027.500
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
3 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Fasilitasi pembangunan prasarana dan
sarana dasar permukiman berbasis
masyarakat
Jumlah dan
jenis prasarana
dasar
permukiman
berbasis
masyarakat
34,32% 4.594.000 37,90%
4.844.00
0
44,41% ###### 51,37% ###### 50,40% 2.400.000 53,76%
1.400.000
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
4 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Pengendalian pemanfaatan ruang Persentase luas
area
pengawasan
pemanfaatan
ruang
85% 488.535 85%
488.535 85%
488.535 100%
565.500 100% 565.500 91%
2.596.605
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah hasil
monitoring,
evaluasi dan
dokumen
pelaporan
4 dokumen 97.860 4 dokumen
97.860 4 dokumen
97.860 4 dokumen
97.860 4 dokumen 97.860
20
dokumen
489.300
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
5 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
226
Pembangunan jaringan air bersih/air
minum
Jumlah
kontruksi
jaringan air
bersih/air
minum yang
dibangun
8 paket ####### 7 paket ###### 3 paket
5.693.54
0
3 paket ###### 3 paket 2.194.537 24 paket #######
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
6 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Pengembangan teknologi pengelolaan
air minum dan air limbah
Dokumen
1 dokumen 50.000 1 dokumen
50.000 1 dokumen
50.000 1 dokumen
50.000 1 dokumen 50.000
5
dokumen
250.000
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
7 Program Peningkatan sarana dan Prasarana DAK Bidang infrastruktur Air
Minum dan Sanitasi
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Penyediaan sarana dan prasarana
infrastruktur air minum
Jumlah
kontruksi air
bersih/air
minum/penangk
ap mata air
yang terbangun
7 paket 1.129.700 12 paket
1.129.70
0
1 paket
1.000 1 paket 1.000 1 paket 1.000 22 paket
2.262.400
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
Penyediaan sarana dan prasarana
infrastruktur sanitasi
Jumlah
kontruksi
sanitasi yang
terbangun
5 paket 5.196.000 5 paket
5.196.00
0
5 paket
5.196.00
0
1 paket ###### 2 paket 1.046.000 18 paket #######
Dinas Tata
Ruang & Cipta
Karya
6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
6,1 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
Perencanaan Pengembangan Kota-
Kota Menengah dan Besar
Terwujudnya
perencanaan
pengembangan
kota-kota
menengah dan
besar
BAPPEDA
Koordinasi perencanaan penanganan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
Terlaksananya
rapat koordinasi
perencanaan
penanganan
pusat-pusat
pertumbuhan
ekonomi
- - 100% 59,29 100% 65,219 100% 71,74 100% 78,914 100% 275,163 Bappeda
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
227
Koordinasi perencanaan penanganan
perumahan
Terpenuhinya
koordinasi
penanganan
perumahan
85% 112,5 85% 112,5 85% 112,5 85% 112,5 85% 112,5 Terlaksa
na 112,5 Bappeda
Koordinasi perencanaan air minum,
drainase dan sanitasi perkotaan
Terlaksananya
koordinasi
AMPL dan
tersusunnya
PPSP
1 tahun 95.400 1 tahun
104.940 1 tahun
115.434 1 tahun
126.977 1 tahun 139.674 1 tahun
582.425 Bappeda
Koordinasi perencanaan air minum,
drainase dan sanitasi perkotaan
Tersedianya
dokumen
RISPAM
sebagai
referensi
program
pengembangan
penyediaan air
minum
1 dok 122.200 1 dok
122.200 1 dok
122.200 1 dok
122.200 1 dok 122.200 5 dok
643.700 Bappeda
Monitoring, evaluasi bidang fisik dan
prasarana
Dapat
mengakselerasi
pencapaian
target RTH dan
SPM bidang
infrastruktur
4 lap, 1
tahun 32.700
4 lap, 1
tahun
32.700
4 lap, 1
tahun
32.700
4 lap, 1
tahun
32.700
4 lap, 1
tahun 32.700
4 lap, 1
tahun
163.500 Bappeda
2 Program Pengembangan Data/Informasi
BAPPEDA
Pengumpulan, Updating dan analisis
data elektronik/website
Tersedianya
informasi
pembangunan
daerah
1 tahun 156.500 1 tahun
172.150 1 tahun
189.365 1 tahun
208.301 1 tahun 229.131 1 tahun 955,447 Bappeda
Penyebarluasan informasi
pembangunan daerah
Tersedianya
informasi
pembangunan
daerah
1 tahun 33.500 1 tahun
36.850 1 tahun
40.535 1 tahun
44.585 1 tahun 49.043 1 tahun
204.513 Bappeda
Penyusunan dan pengumpulan
data/informasi
Tersedianya
data hasil survei 100% 160.800 100%
176.880 100%
194.568 100%
214.024 100% 235.426 100% 981,698 Bappeda
Penyusunan dan analisis
data/informasi
Tersedianya
data/informasi 100% 96.900 100%
106.590 100%
117.249 100%
128.974 100% 141.871 100% 591,584 Bappeda
3 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
BAPPEDA
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
228
Koordinasi penetapan renana tata
ruang wilayah strategis dan cepat
tumbuh
Terbentuknya
koordinasi
penetapan
rencana tata
ruang
85% 63.200 85%
63.200 85%
63.200 85%
63.200 85% 63.200
Terlaksa
na
316.000 Bappeda
Sosialisasi kebijakan pemerintah
dalam pengembangan KSCT
terlaksananya
sosialisasi dan
ditetapkan
kawasan
strategis cepat
tumbuh
1
keputusan 16.750 1 keputusan
16.750 1 keputusan
16.750 1 keputusan
16.750 1 keputusan 16.750
5
keputusa
n
83.750
Penyusunan perencanaan
pengembangan wilayah strategi dan
cepat tumbuh
Tersusunnya
dokumen
pengembangan
wilayah cepat
tumbuh
85% 13.960 85%
13.960 85%
13.960 85%
13.960 85% 13.960
Terlaksa
na 69.800 Bappeda
6 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
BAPPEDA
Peningkatan kemampuan teknis aparat
perencana
Terselenggaran
ya peningkatan
kemampuan
teknis aparat
Sudah
berjalan 90% 42.800 90%
42.800 90%
42.800 90%
42.800 90% 42.800
Terlaksa
na
214.000 Sekertariat
Sosialisasi kebijakan perencanaan
pembangunan daerah
Tersosialisasiny
a kebijakan
perencanaan
pembangunan
daerah
Sudah
berjalan 90% 29.750 90%
29.750 90%
29.750 90%
29.750 90% 29.750
Terlaksa
na
148.750 Sekertariat
7 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi BAPPEDA
Penyusunan indikator ekonomi daerah Tersedianya
data dan
informasi
tentang
perkembangan
makro
perekonomian
kota palopo
- - 100% 27,83 100% 30,613 100% 33,674 100% 37,041 100% 129,158 Bappeda
Penyusunan perencanaan
pengembangan ekonomi masyarakat
Tersedianya
biaya
perjalanan dinas
dalam rangka
pameran
pembangunan/i
100% 82,995 100% 91,294 100% 100,423 100% 110,466 100% 121,512 100% 506,69 Bappeda
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
229
nvestasi dan
penas
Koordinasi perencanaan pembangunan
bidang ekonomi
Terlaksananya
rapat koordinasi
dengan SKPD
koordinasi
bidang
ekonomi,
tingkat provinsi
maupun pusat
100% 50,55 100% 55,605 100% 61,165 100% 67,282 100% 74,01 100% 308,612 Bappeda
Koordinasi pelaporan dan informasi
bidang ekonomi
Persentase
koordinasi
opelaporan dan
informasi
bidang ekonomi
70% - - 100%
83.380 100%
91.718 100%
100.891 100% 110.979 100%
386.968 Bappeda
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah SKPD
Koordinasi
Bidang
Ekonomi yang
akan
dimonitoring
dan dievaluasi
tahun 2014
serta jumlah
pemantauan
kelapangan
terhadap
prog/keg tahun
2013 serta
penyusunan lap
monev
8 SKPD, 1
lap
8 SKPD, 1
lap 45.350
8 SKPD, 1
lap
50.985
8 SKPD, 1
lap
56.084
8 SKPD, 1
lap
61.692
8 SKPD, 1
lap 67.862
8 SKPD,
5 lap
281.973 Bappeda
Penyusunan masterplan pembangunan
ekonomi daerah
Dokumen
penyusunan
masterplan
ekonomi daerah
1 188.500 1
207.350 1
228.085 1
250.894 1 275.983 5
1.150.812 Bappeda
Penyusunan strategi penanggulangan
kemiskinan
Terlaksananya
program/kegiata
n
penanggulangan
kemiskinan
1 80.855 1
88.691 1
96.760 1
105.636 1 113.399 5
485.341 Bappeda
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
230
8 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Bappeda
Koordinasi perencanaan pembangunan
bidang sosial dan budaya
Terwujudnya
penanganan
masalah sosial
dan budaya
dalam
masyarakat
1 keg 42.800 1 keg
42.800 1 keg
42.800 1 keg
42.800 1 keg 42.800 5 keg
214.000 Bappeda
Koordinasi penyusunan masterplan
pendidikan
Terwujudnya
peningkatan
mutu
pendidikan
1 keg 83.900 1 keg
83.900 1 keg
83.900 1 keg
83.900 1 keg 83.900 5 keg
419.500 Bappeda
Koordinasi penyusunan masterplan
kesehatan
Terwujudnya
peningkatan
mutu kesehatan
1 keg 47.000 1 keg
47.000 1 keg
47.000 1 keg
47.000 1 keg 47.000 5 keg
235.000 Bappeda
Koordinasi penyusunan propil gender terwujudnya
pemerataan
akses
pelaksanaan
kesetaraan
gender
1 keg 40.700 1 keg
40.700 1 keg
40.700 1 keg
40.700 1 keg 40.700 5 keg
203.500 Bappeda
Koordinasi pembinaan kota sehat Terwujudnya
mutu kesehatan
masyarakat 1 keg 40.600 1 keg
40.600 1 keg
40.600 1 keg
40.600 1 keg 40.600 5 keg
203.000 Bappeda
Koordinasi penyusunan analisis situasi
abu dan anak
Tersedianya
data dan
informasi
tentang situasi
ibu dan anak
1 keg 41.800 1 keg
41.800 1 keg
41.800 1 keg
41.800 1 keg 41.800 5 keg
209.000 Bappeda
Monitoring, evaluasi dan pelaporan data dan
informasi
pelaksanaan
program SKPD
bidang
koordinasi
SDM dan
kelembagaan
1 keg 39.900 1 keg
39.900 1 keg
39.900 1 keg
39.900 1 keg 39.900 5 keg
199.500 Bappeda
9 Pengembangan Data/Informasi./Statistik
BAPPEDA
Penyusunan dan pengumpulan data
dan statistik daerah
Tersusunnya
data Statistik
Kota Palopo
100 buku 80 63.700 80
70.778 80
77.778 80
87.380 80 97.089 400
396.725 Bappeda
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
231
Penyusunan dan pengumpulan data
PDRB
Tersusunnya
PDRB Kota
Palopo
100 buku 80 54.500 80
60.555 80
67.283 80
74.759 80 83.066 400
340.163 Bappeda
10 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan rancangan RPJMD Tersusunnya
rancangan
RPJMD
- - - - - - - - 100% 32.520 100% 32.520 Bappeda
Penyelenggaraan musrenbang RPJMD Terselenggaran
ya musrenbang
RPJMD - - - - - - - - 100% 91.876 100% 91.876 Bappeda
Penetapan RPJMD Terselenggaran
ya penetapan
RPJMD
- - - - - - - - 100% 75.275 100% 75.275 Bappeda
Penyusunan rancangan RKPD Tersusunnya
rancangan
RKPD
Belum
berjalan 95% 229.600 95%
229.600 95%
229.600 95%
229.600 95% 229.600
Terlaksa
na
1.148.000 Bappeda
Penyelenggaraan musrenbang RKPD Terselenggaran
ya musrenbang
RKPD
Belum
berjalan 95% 95.555 95%
95.555 95%
95.555 95%
95.555 95% 95.555
Terlaksa
na
477.775 Bappeda
Koordinasi penyusunan laporan
kinerja pemerintah daerah
Tersusunnya
dokumen
LAKIP
Sudah
berjalan 95% 14.746 95%
14.746 95%
14.746 95%
14.746 95% 14.746
Terlaksa
na 73.730 Bappeda
Koordinasi penyusunan laporan
keterangan pertanggungjawaban
(LKPJ)
Tersusunnya
dokumen LKPJ Sudah
berjalan 90% 95.717 90%
95.717 90%
95.717 90%
95.717 90% 95.717
Terlaksa
na
478.585 Bappeda
7 PERHUBUNGAN
7,1 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1 Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Dinas
Perhubungan
Perencanaan pembangunan prasarana
dan fasilitas perhubungan
Terwujudnya
sistem
pencatatan
otomatis arus
lalulintas bus
yang masuk
diterminal
Belum ada 1 unit 70.040 1 unit
73.500 1 unit
77.000 1 unit
80.000 1 unit 83.000 5 unit
383.540
Dinas
Perhubungan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
232
Koordinasi dalam pembangunan
prasarana dan fasilitas perhubungan
Terwujudnya
kereta wisata 1 unit 1 unit 79.000 1 unit
79.000 1 unit
79.000 1 unit
79.000 1 unit 79.000 5 unit
395.000
Dinas
Perhubungan
Sosialisasi kebijakan dibidang
perhubungan
Peningkatan
kualitas SDM,
intensifikasi
pendapatan
parkir dari
sektor parkir
200
pegawai, 48
kgt
200
pegawai,
48 kgt
40.000
200
pegawai, 48
kgt
40.000
200
pegawai, 48
kgt
40.000
200
pegawai, 48
kgt
40.000
200
pegawai, 48
kgt
40.000
200
pegawai,
48 kgt
200.000
Dinas
Perhubungan
2 Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Dinas
Perhubungan
Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat
pengujian kendaraan bermotor
Terpeliharanya
peralatan
pengujian
kendaraan
bermotor
1 unit 1 unit 10.000 1 unit
10.000 1 unit
10.000 1 unit
10.000 1 unit 10.000 5 unit 50.000
Dinas
Perhubungan
3 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Dinas
Perhubungan
Penyuluhan bagi para sopir/juru mudi
untuk peningkatan keselamatan
penumpang
Peningkatan
tertib lalulintas
dan angkutan
bagi awak
kendaraan
angkutan umum
100% 100% 10.000 100%
10.000 100%
10.000 100%
10.000 100% 10.000 100% 50.000
Dinas
Perhubungan
4 Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan - Dinas
Perhubungan
Pembangunan gedung terminal Terwujudnya
gedung terminal
yang
refresentatif
100% 700.000 100%
300.000 100%
300.000 100%
300.000 100% 300.000 100%
1.900.000
Dinas
Perhubungan
5 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Dinas
Perhubungan
Pengadaan rambu-rambu lalulintas Terwujudnya
rambu-rambu
lalulintas yang
memadai
2 APILL 4.100.000 4 APILL
4.795.00
0
1 APILL
600.000 1 APILL
600.000 1 APILL 600.000
9
APILL #######
Dinas
Perhubungan
Pengadaan marka jalan Terwujudnya
marka jalan 2102 m² 300.000 2102 m²
300.000 2102 m²
300.000 2102 m²
300.000 2102 m² 300.000 2102 m²
1.500.000
Dinas
Perhubungan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
233
Penciptaan pelayanan cepat, tepat,
murah dan mudah
Pengendalian,
pengawasan
dan
pemeliharaan
terminal dan
pos TPR,
pelayanan yang
prima
29
outsorcing,
12 pos
TPR, 2
subter
600.000
29
outsorcing,
12 pos
TPR, 2
subter
400.000
29
outsorcing,
12 pos TPR,
2 subter
400.000
29
outsorcing,
12 pos TPR,
2 subter
400.000
29
outsorcing,
12 pos
TPR, 2
subter
400.000
29
outsorcin
g, 12 pos
TPR, 2
subter
2.200.000
Dinas
Perhubungan
Pengumpulan dan analisis data base
pelayanan angkutan
Kajian dan
analisis
manajemen
lalulintas dan
pengumpulan
data base
3 buku 250.000 3 buku
250.000 3 buku
250.000 3 buku
250.000 3 buku 250.000 15 buku
1.250.000
Dinas
Perhubungan
Pengembangan sarana dan prasarana
pelayanan jasa angkutan
Terpeliharanya/
tersedianya
sarana dan
prasarana
lalulintas
Terpelihar
anya dan
terwujudn
ya sarana
dan 7
APILL,
300
rambu, 11
shelter,
median
500.000
Terpelihara
nya dan
terwujudny
a sarana
dan 7
APILL, 300
rambu, 11
shelter,
median
500.000
Terpeliharan
ya dan
terwujudnya
sarana dan 7
APILL, 300
rambu, 11
shelter,
median
500.000
Terpeliharan
ya dan
terwujudnya
sarana dan 7
APILL, 300
rambu, 11
shelter,
median
500.000
Terpelihara
nya dan
terwujudny
a sarana
dan 7
APILL, 300
rambu, 11
shelter,
median
500.000
Terpelih
aranya
dan
terwujud
nya
sarana
dan 7
APILL,
300
rambu,
11
shelter,
median
2.500.000
Dinas
Perhubungan
Fasilitasi perijinan di bidang
perhubungan
Pengelolaan
tanda uji (cat
samping) 25.000 90.000 ####
90.000 25.000
90.000 25.000
90.000 25.000 90.000 #####
450.000
Dinas
Perhubungan
Uji kelayakan sarana transportasi guna
keselamatan penumpang
Terbinanya
pengusaha
perbengkelan
30
bengkel 50.000 30 bengkel
50.000 30 bengkel
50.000 30 bengkel
50.000 30 bengkel 50.000
150
bengkel
250.000
Dinas
Perhubungan
Pengendalian disiplin pengoperasian
angkutan umum dijalan raya
Pelaksanaan
pengendalian,
penertiban dan Ls 324.000 Ls
324.000 Ls
324.000 Ls
324.000 Ls 324.000 Ls
1.620.000
Dinas
Perhubungan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
234
kelancaran
lalulintas
Penciptaan keamanan dan
kenyamanan penumpang dilingkungan
terminal
Operasi
keramanan dan
ketertiban
dilingkungan
terminal
48 kgt 140.000 48 kgt
140.000 48 kgt
140.000 48 kgt
140.000 48 kgt 140.000 48 kgt
700.000
Dinas
Perhubungan
Peningkatan pengelolaan terminal
angkutan darat
Peningkatan
PAD 25.000, 48
kgt 642.200
25.000, 48
kgt
642.200
25.000, 48
kgt
642.200
25.000, 48
kgt
642.200
25.000, 48
kgt 642.200
25.000,
48 kgt
3.211.000
Dinas
Perhubungan
6 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Dinas
Perhubungan
Pengadaan alat pengujian kendaraan
bermotor
Terwujudnya
alat uji emisi
gas buang
portabel
1 unit 1 unit 200.000 1 unit
200.000 1 unit
200.000 1 unit
200.000 1 unit 200.000 2 unit
1.000.000
Dinas
Perhubungan
Sosialisasi / penyuluhan ketertiban
lalulintas dan angkutan
Wahana tata
nugraha, serta
sosialisasi
ketertiban
lalulintas
6 buku, 15
sekolah
6 buku, 15
sekolah 410.000
6 buku, 15
sekolah
410.000
6 buku, 15
sekolah
410.000
6 buku, 15
sekolah
410.000
6 buku, 15
sekolah 410.000
6 buku,
15
sekolah
2.050.000
Dinas
Perhubungan
8 LINGKUNGAN HIDUP
8,1 BADAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyusunan kebijakan manajemen
pengelolaan persampahan
Tersusunnya
peraturan
pengelolaan
persampahan
97% 97% 65.000 97%
65.000 97%
65.000 97%
65.000 97% 65.000 100%
325.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyediaan sarana Prasarana
pengelolaan persampahan
Tersediannya
sarana dan
prasarana
pengelolaan
persampahan
97% 97% 378.000 97%
400.000 98%
450.000 98%
500.000 98% 600.000 98%
2.328.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
235
Penyusunan kebijakan kerjasama
pengelolaan persampahan
Tersusunnya
kebijakan
kerjasama
pengelolaan
persampahan
- - - 97%
70.000 97%
70.000 97%
70.000 97% 70.000 100%
280.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan Operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana persampahan
Meningkatnya
operasi dan
pemeliharaan
prasarana dan
sarana
persampahan
97% 97% 65.000 97%
70.000 98%
75.000 98%
80.000 98% 85.000 98%
375.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan teknologi pengelolaan
persampahan
Memudahkan
pengelolaan
persampahan 97% 97% 15.000 97%
20.000 98%
25.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
125.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Bimbingan teknis persampahan Menembah
pengetahuan
pengelolaan
persampahan
97% 97% 25.000 97%
30.000 98%
30.000 98%
35.000 98% 35.000 98%
155.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan kemanpuan aparat
pengelolaan persampahan
Meningkatnya
kemampuan
pengelolaan
persampahan
97% 97% 25.000 97%
30.000 98%
30.000 98%
35.000 98% 35.000 98%
155.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Kerjasama pengelolaan persampahan terjadinya
kerjasama
pengelolaan
persampahan
97% - - 97%
45.000 97%
45.000 97%
45.000 97% 45.000 100%
180.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Kerjasama pengelolaan sampah antara
daerah
Terjadinya
pengelolaan
sampah antar
daerah
97% - - 97%
60.000 97%
60.000 97%
60.000 97% 60.000 100%
240.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Sosialisasi kebijakan Pengelolaan
persampahan
Menambah
pengetahuan
pengelolaan
persampahan
97% - - 97%
60.000 97%
60.000 97%
60.000 97% 60.000 100%
240.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan persampahan
Meningkatnya
pemahaman
masyarakat dan
pengelolaan
persampahan
97% - - 97%
30.000 97%
30.000 97%
30.000 97% 30.000 100%
120.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi kinerja
pengelolaan
97% 97% 6.500 97%
6.500 98%
7.000 98% 7.000 98% 7.500 98% 34.500
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
236
persampahan
2
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi penilaian kota
sehat/adipura
Terwujudnya
Kota palopo
sebgai kota
bersih, hijau
dan sehat.
97% 97% 210.000 97%
220.000 98%
230.000 98%
240.000 98% 250.000 98%
1.150.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi Penilaian Langit Biru Terwujudnya
Kota Palopo
sebagai kota
yang terhidar
dari polusi
97% 97% 210.000 97%
220.000 98%
230.000 98%
240.000 98% 250.000 98%
1.150.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pemantauan kualitas lingkungan Tersediannya
Data kualitas
Baku mutu air
di kota palopo
dan
terwujudnya
kualitas baku
mutu air
97% 97% 75.000 97%
80.000 98%
120.000 98%
140.000 98% 150.000 98%
565.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengawasan pelaksanaan kebijakan
bidang lingkungan hidup
Meningkatnya
ketaatan
masyarakat
pada kebijakan
pemerintah
dibidang
lingkungan
hidup
97% 97% 80.000 97%
90.000 98%
100.000 98%
110.000 98% 120.000 98%
500.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi penertiban kegiatan
pertambangan tanpa izin (PETI)
Meningkatnya
ketertiban
pengelolaan
pertambangan
97% 97% 25.000 97%
27.500 98%
30.000 98%
32.500 98% 35.000 98%
150.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Terkelolanya
B3 dan Limbah
B3 97% 97% 40.000 97%
45.000 98%
50.000 98%
55.000 98% 60.000 98%
250.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
237
Pengkajian dampak lingkungan Terlaksananya
KLHS sebagai
dasar
pelaksanaan
RTRW,
RPJMD, dan
RPJPD serta
terbitnya
AMDAL, untuk
Pembangunan
SAMPODDO
LEMO-LEMO
(SALEMO)
97% 97% 800.000 97%
800.000 97%
800.000 97%
800.000 97% 800.000 100%
4.000.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan Pengelolaan
LingkunganPertambangan
Terkendalinya
pengelolaan
lingkungan
Pertambangan
97% 97% 40.000 97%
45.000 98%
50.000 98%
55.000 98% 60.000 98%
250.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan peringkat kinerja
perusahaan (proper)
Terdatanya
Prestasi
perusahaan
yang mematuhi
pengelolaan LH
97% 97% 30.000 97%
35.000 98%
35.000 98%
40.000 98% 40.000 98%
180.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi Pengelolaan prokasih/
superkasih
Terlaksananya
program kali
bersih dan
superkasih
97% 97% 30.000 97%
35.000 98%
35.000 98%
40.000 98% 40.000 98%
180.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan produksi ramah
lingkunagan
Terlaksananya
Produksi ramah
lingkungan
97% 97% 30.000 97%
35.000 98%
35.000 98%
40.000 98% 40.000 98%
180.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyusunan kebijakan Pengendalian
pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup
Tersusunnya
kebijakan
pengendalian
pencemaran dan
perusakan
lingkungan
hidup
97% 97% 85.000 97%
85.000 97%
85.000 97%
85.000 97% 85.000 100%
425.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi penyusunan AMDAL terkordinasinya
Penyusunan
Amdal dengan
pihak yang
menyusun
Amdal
97% 97% 75.000 97%
85.000 98%
85.000 98%
90.000 98% 95.000 98%
430.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
238
Peningkatan peran serta masayarakat
dalam mengendalian lingkungan hidup
Meningkatnya
pemahaman
masyarakat
tentang
peraturan
lingkungan
97% 97% 20.000 97%
25.000 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
140.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengkajian pengembangan sistem
insentf dan disintensif
Terlaksananya
pengajian
pengembangan
sistem insentif
dan disintensif
97% 97% 20.000 97%
25.000 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
140.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
program
pengendalian
pencemaran dan
perusakan LH
97% 97% 20.000 97%
25.000 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
140.000
Badan
Lingkungan
Hidup
3
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
-
Badan
Lingkungan
Hidup
Konservasi sumber daya air dan
pengendalian kerusakan sumber-
sumber air
Terpiliharanya
sumber-sumber
daya air dan
pengendalian
kerusakan
sumber-sumber
air
97% 97% 500.000 97%
500.000 98%
500.000 98%
500.000 98% 600.000 98%
2.600.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pantai dan Laut lestari Terpeliharanya
pantai dan laut
dari kerusakan
97% 97% 500.000 97%
500.000 98%
500.000 98%
500.000 98% 600.000 98%
2.600.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan dan pemantapan
kawasan konservasi laut suaka
perikanan, dan keanekaragaman hayati
laut
Terlaksananya
pengembangan
dan pemantapan
kawasan
konservasi laut
suaka perikanan
dan
keanekaragama
n hayati laut
97% 97% 700.000 97%
750.000 98%
800.000 98%
850.000 98% 900.000 98%
4.000.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan ekowisata dan jasa
lingkungan
Terlaksananya
pengembangan
ekowisata laut
dan jasa
97% 97% 185.000 97%
190.000 98%
195.000 98%
195.000 98% 195.000 98%
960.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
239
lingkungan
Pengendalian Dampak Perubahan
iklim
Terlaksananya
pengendalian
dampak
perubahan iklim
97% 97% 150.000 97%
155.000 98%
160.000 98%
165.000 98% 165.000 98%
795.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengendalian Kerusakan Hutan dan
lahan
Terlaksananya
pengendalian
hutan dan lahan
97% 97% 400.000 97%
450.000 98%
500.000 98%
500.000 98% 500.000 98%
2.350.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan konser vasi daerah
tangkapan air dan sumber air
Terlaksananya
Peningkatan
konservasi
daerah
tangkapan air
dan sumber -
sumber air
97% 97% 400.000 97%
450.000 98%
500.000 98%
500.000 98% 500.000 98%
2.350.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengendalian dan pemanfaatan SDA Terlaksananya
Pengendalian
dan
Pemanfaatan
SDA
97% 97% 250.000 97%
250.000 98%
275.000 98%
275.000 98% 300.000 98%
1.350.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi pengelolaan konservasi
SDA
Terlaksananya
koordinasi
pengelolaan
konservasi SDA
97% 97% 35.000 97%
35.000 98%
37.500 98%
37.500 98% 40.000 98%
185.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengelolaan keanekaragaman hayati
dan ekosistem
Terlaksananya
Pengelolaan
keanekaragama
n hayati dan
ekosistem
97% 97% 400.000 97%
450.000 98%
500.000 98%
500.000 98% 500.000 98%
2.350.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi pengendalian kebakaran
hutan
Terlaksannya
Koordinasi
pengendalian
kebakaran
Hutan
97% 97% 35.000 97%
35.000 98%
37.500 98%
37.500 98% 40.000 98%
185.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
240
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam perlindungan dan konservasi
SDA
Meningkatnya
pemahaman
masyarakat
tentang
perlindungan
dan konservasi
SDA
97% 97% 20.000 97%
25.000 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
140.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Koordinasi peningkatan pengelolaan
kawasan konservasi
Terlaksananya
Koordinasi
peningkatan
pengelolaan
kawasan
konservasi
97% 97% 35.000 97%
35.000 98%
37.500 98%
37.500 98% 40.000 98%
185.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring evaluasi,dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
Program
Perlindungan
dn konservasi
SDA
97% 97% 20.000 97%
25.000 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
140.000
Badan
Lingkungan
Hidup
4
Program Rehabilitasi dan pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengelolaan dan Rehabilitasi terumbu
karang,mangrove,padang
lamun,estuaria,dan teluk.
Terlaksananya
Pengelolaan
dan Rehabilitasi
dan Rehabilitasi
terumbu
karang,mangrov
e,padang
lamun,estuaria,
dan teluk
97% 97% 200.000 97%
225.000 98%
235.000 98%
250.000 98% 275.000 98%
1.185.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Perencanaan dan penyusunan program
pembangunan dan pengendalian
sumber daya alam dan lingkungan
hidup
Terlaksananya
Pernecanaan
dan penyusunan
program
pembangunan
dan
pengendalian
sumber daya
alam dan
97% 97% 150.000 97%
150.000 97%
150.000 97%
150.000 97% 150.000 100%
750.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
241
lingkungan
hidup
Rehabilitasi hutan dan lahan Terlaksananya
Rehabilitasi
hutan dan lahan
97% 97% 200.000 97%
225.000 98%
235.000 98%
250.000 98% 275.000 98%
1.185.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan kelembagaan
rehabilitasi hutan dan lahan
Terbentuknya
rehabilitasi
hutan dan lahan
97% - - 97%
150.000 97%
150.000 97%
150.000 97% 150.000 100%
150.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyusunan pedoman, standar dan
prosedur rehabilitasi terumbuh karang
mangrove, dan padang lamun
Tersusunnya
pedoman,
standar dan
prosedur
rehabilitasi
terumbuh
karang,
mangrove dan
padang lamun
0% - - 97%
150.000 97%
150.000 97%
150.000 97% 150.000 100%
600.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Sosialisasi pedoman, standar, dan
prosedur rehabilitasi terumbuh karang
mangrove dan padang lamun
Meningkatnya
pengetahuan
aparat
pengelola
lingkungan
hidup terhadap
pedoman,
standar, dan
prosedur
rahabilitasi
terumbuh
karang,
mangrove dan
padang lamun
0% - - - - 97%
45.000 97%
50.000 97% 55.000 58%
150.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam rehabilitasi dan pemulihan
cadangan SDA
Meningkatnya
pemahaman
masyarakat
tentang
rehabilitasi dan
pemulihan
cadangan SDA
0% - - - - 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 59% 95.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
242
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
program
rehabilitasi dan
pemulihan
cadangan SDA
0% - - - - 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 59% 95.000
Badan
Lingkungan
Hidup
5 Program Peningkatan Kualitas Akses
Informasi SDA dan LH
Menberikan
Pelayanan
Alses Informasi
SDA dan LH
kepada semua
pihak yang di
butuhkan
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan edukasi dan komonikasi
masyarakat di bidang lingkungan
hidup
Meningkatnya
edukasi dan
komunikasi di
bidang LH
97% 97% 20.000 97%
25.000 98%
30.000 98%
30.000 98% 35.000 98%
140.000
Badan
Lingkungan
Hidup
pengembangan data dan informasi
lingkungan
Tersedianya
data dan
informasi
lingkungan
97% 97% 75.950 97%
80.000 98%
85.000 98%
87.500 98% 87.500 98%
415.950
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyuunan data sumber daya alam dan
neraca sumber daya hutan ( NSDH)
Nasional dan daerah
Tersusunnya
data sumber
daya alam dan
neraca sumber
daya hutan
(NSDH)
nasional dan
daerah
97% 97% 85.000 97%
90.000 98%
95.000 98%
100.000 98% 105.000 98%
475.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penguatan jejaring informasi
lingkungan pusat dan daerah
Terkordinasinya
jejaring
informasi
lingkungan
pusat dan
daerah
97% 97% 85.000 97%
90.000 98%
95.000 98%
100.000 98% 105.000 98%
475.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
program
peningkatan
kualitas dan
Akses informasi
SDA dan LH
97% 97% 20.000 97%
20.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 98%
123.500
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
243
6
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengujian emisi kendaraan bermotor Tersedianya
alat uji emisi
dan
terlaksananya
pengujian emisi
kendaraan
bermotor
0% - - 97%
500.000 97%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 59%
583.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengujian emisi/polusi udara akibat
aktifitas industri
Tersediannya
Alat uji
emisi/polusi
dan
terlaksananya
pengujian
emisi/polusi
akibat aktifitas
industri
0% - - 97%
500.000 97%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 59%
583.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Pungujian Kadar Polusi limbah padat
dan limbah cair
Tarsedianya
alat uji kadar
polusi dan
terlaksananya
pengujian kadar
polusi limbah
padat dan cair
0% - - 97%
500.000 97%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 59%
583.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Pembangunan Tempat pembungan
benda padat/cair yang meninbulkan
polusi
Terbangunya
tempat
pembungan
benda
padat/cair yang
meninbulkan
polusi
0% - - 97%
500.000 97%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 59%
583.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyuluhan dan pengendalian polusi
dan pencemaran
Terlaksananya
penyuluhan dan
pengendalian
polusi dan
pencemaran
97% 97% 20.000 97%
20.000 98%
25.000 98%
285.000 98% 30.000 98%
380.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
program
peningkatan
dan
97% 97% 20.000 97%
20.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 98%
123.500
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
244
pengendalian
polusi
7 Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan
Konservasi Laut dan Hutan
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan ekowisata dan jasa
lingkungan dikawasan konservasi
terleksananya
pengembangan
ekowisata dan
jasa lingkungan
dikawasan-
kawasan
koservasi
0% - - 97%
950.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 79%
1.033.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan Konservasi laut dan
hutan wisata
Terlaksananya
pengembangan
ekowisata dan
jasa lingkungan
dikawasan-
kawasan
konservasi
0% - - 97%
950.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 79%
1.033.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Terlaksannya
monitoring dan
evaluasi
program
pengembangan
ekowisata dan
jasa lingkungan
dikawasan-
kawasan
konservasi
0% - - 97%
25.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 78% #######
Badan
Lingkungan
Hidup
8 Pengendalian kebakaran hutan
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengadaan alat kebakaran hutan dan
lahan
Tersedianya
alat kebakaran
hutan dan lahan 0% - - 97%
950.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 78%
1.033.500
Badan
Lingkungan
Hidup
Pemetaan Kawasan rawan kebakaran
huatan
Terbuatnya peta
kawasan rawan
kebakaran
hutan
0% - - 97%
500.000 97%
500.000 97%
500.000 97% 500.000 100%
2.000.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
245
Koordinasi pengendalian kebakaran
hutan
Terkoordinasin
ya pengendalian
kebakaran
hutan
97% 97% 20.000 97%
20.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 98% #######
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyusunan norma, standar, prosedur,
dan manual pengendalian kebakaran
hutan
Penyusunan
norma, standar,
prosedur dan
manual
pengendlian
kebakaran
hutan
0% - - 97%
65.000 97%
65.000 97%
65.000 97% 65.000 100%
260.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring
evaluasi
program
pengendalian
kebakaran
hutan
0% - - 97%
20.000 98%
25.000 98%
28.500 98% 30.000 78% #######
Badan
Lingkungan
Hidup
9
Pengelolaan rehabilitasi ekosistem
pesisir dan laut
Terlaksananya
pengelolaan dan
rehabilitasi
ekosistem
pesisir dan laut
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem
pesisir dan laut
Terlaksananya
pengelolaan dan
rehabilitasi
ekosistem
pesisir dan laut
0% - - 97%
500.000 97%
500.000 97%
500.000 97% 500.000 100%
2.000.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan sistem manajemen
pengelolaan pesisir dan laut
Dibuatnya dan
dilaksanaknnya
Pengembangan
sistem
manajemen
pengelolaan
pesisir dan laut
0% - - 97%
85.000 97%
85.000 97%
85.000 97% 85.000 100%
340.000
Badan
Lingkungan
Hidup
10
Program Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Terlaksananya
Pengelolaan
Ruang Terbuka
(RTH)
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
246
Penyusunan kebijakan
,norma,standar,prosedur,dan manual
pengelolaan RTH
Tersusunnya
kebijakan ,
norma,standar,p
rosedur, dan
manual
pengelolaan
RTH
0% - - 97%
85.000 97%
85.000 97%
85.000 97% 85.000 100%
340.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Sosialisasi kebijakan
norma,standar,prosedur,dan manual
pengelolaan RTH
Tersosiialisasin
ya
kebijakan,norm
a,standar,prosed
ur, dan manual
pengelolaan
RTH
0% - - 97%
50.000 97%
50.000 97%
50.000 97% 50.000 100%
200.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyusunan dan analisis
data/informasi pengelolaan RTH
Tersusunnya
kebijakan,
norma,standar,p
rosedur, dan
manual
pengelolaan
RTH
0% - - 97%
60.000 97%
60.000 97%
60.000 97% 60.000 100%
240.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penyusunan program pengembangan
RTH
Tersusunnya
Program
pengembangan
RTH
0% - - 98%
85.000 98%
85.000 98%
85.000 98% 85.000 100%
340.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Penataan RTH Tertatanya RTH
45% - - 98%
500.000 98%
500.000 98%
500.000 98% 500.000 78%
2.000.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pemeliharaan RTH Terpeliharannya
RTH 45% - - 98%
50.000 98%
50.000 98%
50.000 98% 50.000 78%
200.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengembangan taman rekreasi Berkembangnya
taman rekreasi 25% - - 98%
200.000 98%
200.000 98%
200.000 98% 200.000 78%
800.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Pengawasan dan pengendalian RTH Terlaksananya
pengawasan
dan
pengendahan
RTH
25% - - 95%
50.000 96%
50.000 97%
50.000 98% 50.000 77%
200.000
Badan
Lingkungan
Hidup
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan RTH
Meningktanya
pemahaman
masyarakat
tentang
pengelolaan
25% - - 95%
20.000 96%
20.000 97%
20.000 98% 20.000 77% 80.000
Badan
Lingkungan
Hidup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
247
RTH
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Terlaksananya
monitoring dan
evaluasi
Program
pengelolaan
ruang terbuka
hijau.
25% - - 95%
20.000 96%
20.000 97%
20.000 98% 20.000 77% 80.000
Badan
Lingkungan
Hidup
8,2 DINAS KEBERSIHAN , PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Dinas
Kebersihan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan
prasarana persampahan
Terlaksananya
peningkatan
operasi dan
pemeliharaan
prasarana
persampahan
95% 5.848.118 95%
7.076.22
0
95%
8.562.22
6
95% ###### 95% ####### 95% ####### Dinas
Kebersihan
Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan persampahan
Terlaksananya
peran serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
persampahan
95% 414.213 95%
455.634 95%
503.365 95%
634.238 95% 713.515 95%
2.720.965
Dinas
Kebersihan
Penyuluhan pengelolaan kebersihan
lingkungan
Terselenggaran
ya penyuluhan
pengelolaan
kebersihan
lingkungan
95% 9.600 95%
11.616 95%
12.987 95%
14.610 95% 16.436 95% 65.249
Dinas
Kebersihan
2 Program Pengelolaan Areal Pemakaman Dinas
Kebersihan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
248
Pemeliharaan sarana dan prasarana
pemakaman
Terpenuhinya
pemeliharaan
sarana dan
prasarana
pemakaman
95% 560.743 95%
734.569 95%
762.279 95%
857.563 95% 964.758 95%
3.879.912
Dinas
Kebersihan
3 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas
Kebersihan
Penataan RTH Terciptanya
penataan RTH 95% 902.892 95%
968.558 95%
1.115.83
7
95% ###### 95% 1.412.230 95%
5.654.833
Dinas
Kebersihan
Pemeliharaan RTH Terpenuhinya
pemeliharaan
RTH
95% 935.597 95%
1.118.03
8
95%
1.132.13
8
95% ###### 95% 1.733.699 95%
6.460.538
Dinas
Kebersihan
9
KEPENDUDUKAN DAN
CATATAN SIPIL
9,1 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan Dinas
Kependudukan
Pembangunan dan pengembangan
SIAK secara terpadu
Tersedianya
blangko e-KTP
35.000 keping,
KK 15.000 lbr
dan akta capil
20 lbr
- - 1 tahun
130.000 1 tahun
150.000 1 tahun
160.000 1 tahun 170.000 4 tahun
610.000
Dinas
Kependudukan
Pengembangan data base
kependudukan
Tersedianya
biaya
operasional
petugas
operator e-KTP
tingkat
kecamatan dan
operator SIAK
tingkat Kota
1 tahun 620.000 1 tahun
630.000 1 tahun
650.000 1 tahun
660.000 1 tahun 670.000 5 tahun
3.230.000
Dinas
Kependudukan
Peningkatan pelayanan publik dalam
bidang kependudukan
Terwujudnya
pelayanan bagi
masyarakat
rentan
adminduk se
kota palopo
pengadaan
blangko gratis
1 tahun 2.075.550 1 tahun
2.075.55
0
1 tahun
2.075.55
0
1 tahun ###### 1 tahun 2.075.550 5 tahun ####### Dinas
Kependudukan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
249
Pengelolaan dan penyusunan laporan
informasi kependudukan
Terbitnya buku
propil
kependudukan
dan pencatatan
sipil
1 tahun 43.000 1 tahun
43.000 1 tahun
53.000 1 tahun
54.000 1 tahun 64.000 5 tahun
257.000
Dinas
Kependudukan
Perningkatan kapasitas aparat
kependudukan dalam bidang
pencatatan sipil
Pelatihan dan
bimbingan
kepada
pengelola data
peristiwa
penting
(kelahiran,
kematian,
perkawinan,
perceraian,
pengakuan
anak,
pengesahan
anak, perubahan
nama,
perubahan
status
kewarganegaraa
n) pada tingkat
kelurahan
1 tahun 94.000 1 tahun
94.000 1 tahun
104.000 1 tahun
105.000 1 tahun 115.000 5 tahun
512.000
Dinas
Kependudukan
Pelaksanaan sidang keling Putusan
pengadilan bagi
anak kelahiran
lebih dari 1
tahun
1 tahun 120.000 1 tahun
120.000 1 tahun
120.000 1 tahun
120.000 1 tahun 120.000 5 tahun
600.000
Dinas
Kependudukan
Koordinasi pelaksanaan kebijakan
kependudukan
Rapat
koordinasi
tingkat kota
1 tahun 53.500 1 tahun
55.500 1 tahun
65.500 1 tahun
66.500 1 tahun 76.500 5 tahun
317.500
Dinas
Kependudukan
Operasi yustisi Penertiban
masyarakat
tentang
kepemilikan
dokumen
kependudukan
1 tahun 50.000 1 tahun
60.000 1 tahun
70.000 1 tahun
71.000 1 tahun 81.000 5 tahun
332.000
Dinas
Kependudukan
Implementasi sistem administrasi
kependudukan
Pemantauan
dan pelayanan
e-KTP
1 tahun 65.000 1 tahun
75.000 1 tahun
85.000 1 tahun
86.000 1 tahun 96.000 5 tahun
407.000
Dinas
Kependudukan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
250
Penyusunan kebijakan kependudukan Penyusunan
perda baru
tentang tarif dan
regulasi
kependudukan
dan pencatatan
sipil
1 tahun 78.000 1 tahun
88.000 1 tahun
98.000 1 tahun
99.000 1 tahun 103.000 5 tahun
466.000
Dinas
Kependudukan
Penyediaan informasi yang dapat
diakses masyarakat
Tersedianya
laporan
kependudukan
dalam bentuk
bilihi, banner,
KK, dan
pengelolaan
website
1 tahun 50.000 1 tahun
60.000 1 tahun
70.000 1 tahun
71.000 1 tahun 81.000 5 tahun
332.000
Dinas
Kependudukan
Sosialisasi kebijakan kependudukan Sosialisasi
perda baru dan
kebijakan
kependudukan
tahun 2014
1 tahun 93.328 1 tahun
103.328 1 tahun
113.328 1 tahun
114.328 1 tahun 124.328 5 tahun
548.640
Dinas
Kependudukan
Pelatihan tenaga pengelola SIAK Peningkatan
SDM pengelola
SIAK
kependudukan
dan pencatatan
sipil (ADB)
1 tahun 30.000 1 tahun
40.000 1 tahun
50.000 1 tahun
51.000 1 tahun 58.000 5 tahun
229.000
Dinas
Kependudukan
10 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
10
BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT, PEREMPUAN &
KB
1
Program Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
, 1 keg 71.540 1 keg
71.540 1 keg
71.540 1 keg
71.540 1 keg 71.540 5 keg
357.700
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
2
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
1 keg 48.500 1 keg
48.500 1 keg
48.500 1 keg
48.500 1 keg 48.500 5 keg
242.500
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
251
3
Program Peningkatan Kualitas Hidup
Dan Pearlindungan Perempuan
1 keg 63.015 1 keg
63.015 1 keg
63.015 1 keg
63.015 1 keg 63.015 5 keg
315.075
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
4
Program Peningkatan Peran Serta dan
Kesetaraan Jender dalam
Pembangunan
1 keg 840.000 1 keg
840.000 1 keg
840.000 1 keg
840.000 1 keg 840.000 5 keg
4.200.000
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
5
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender atau Anak
1 keg 60.000 1 keg
60.000 1 keg
60.000 1 keg
60.000 1 keg 60.000 5 keg
300.000
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
6
Program Keluarga Berencana
1 keg 85.793 1 keg
85.793 1 keg
85.793 1 keg
85.793 1 keg 85.793 5 keg
428.965
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
7
Program Kesehatan Reproduksi
Remaja
1 keg 190.000 1 keg
190.000 1 keg
190.000 1 keg
190.000 1 keg 190.000 5 keg
950.000
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
8
Program Pelayanan Kontrasepsi
1 keg 180.000 1 keg
180.000 1 keg
180.000 1 keg
180.000 1 keg 180.000 5 keg
900.000
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
9
Program Pembinaan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR
yang Mandiri
1 keg 310.000 1 keg
310.000 1 keg
310.000 1 keg
310.000 1 keg 310.000 5 keg
1.550.000
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
10
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi
dan Anak melalui Kelompok Kegiatan
di Masyarakat
1 keg 190.575 1 keg
190.575 1 keg
190.575 1 keg
190.575 1 keg 190.575 5 keg
952.875
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
11
Program Pengembangan Bahan
Informasi dan Konseling KRR
1 keg 80.276 1 keg
80.276 1 keg
80.276 1 keg
80.276 1 keg 80.276 5 keg
401.380
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
252
Perempuan dan
KB
12
Program Peningkatan Penangulangan
Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
1 keg 80.260 1 keg
80.260 1 keg
80.260 1 keg
80.260 1 keg 80.260 5 keg
401.300
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
13
Program Pengembangan Bahan
Informasi Tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
1 keg 161.918 1 keg
161.918 1 keg
161.918 1 keg
161.918 1 keg 161.918 5 keg
809.590
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
KB
11 SOSIAL
11
DINAS SOSIAL DAN TENAGA
KERJA
1
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komonikasi Adat Terpencil (KAT)
& Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pengembangan rumah tak layak huni Meningkatkan
taraf hidup
keluarga miskin 171 50 300.000 50
300.000 50
300.000 50
300.000 50 300.000 250
1.500.000
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
2
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pelayanan dan perlindungan
kesejahteraan sosial lansia
Meningkatkan
taraf hidup
lanjut usia 200 - - 40
100.350 30
80.000 30
80.000 40 100.350 140
360.700
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pelayanan psikososial bagi PMKS
ditrauma center termasuk bagi korban
bencana
Terevaluasinya
masyarakat
korban bencana 100 13 41.700 20
68.259 20
139.325 20
139.325 20 131.975 93
520.584
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pembinaan/pemeliharaan taman
makam bahagia (kepahlawanan dan
keperintisan)
Tertanamnya
nilai-nilai
kepahlawanan 1 1 120.000 1
165.000 1
200.000 1
195.000 1 205.000 1
831.120
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
3
Program Pembinaan Anak Terlantar
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
253
Pelatihan keterampilan dan praktek
belajar kerja bagi anak terlantar
Bertambahnya
keterampilan
bagi anak
terlantar
1.743 93 49.475 30
43.900 30
45.750 30
50.000 30 51.250 213
240.375
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
4
Program Pembinaan Para Penyandang
Cacat dan Trauma
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pendayagunaan para penyandang cacat
dan eks trauma
Meningkatkan
kemandirian
hidup bagi
penyandang
cacat
17 - - 22
121.025 27
210.000 32
215.000 38 220.000 119
766.025
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
5
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pemberdayaan eks penyandang
penyakit sosial
Tertanganinya
pengiriman
ataupun
pemulangan
para
penyandang
penyakit sosial
1.305 35 69.550 70
106.346 100
245.000 110
250.000 120 275.000 435
945.896
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
6
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Pendayagunaan para wanita rawan
sosial ekonomi
Meningkatkan
taraf
hidup/kemandir
ian bagi wanita
rawan sosial
ekonomi
2.630 10 17.925 10
17.925 10
17.925 10
17.925 10 17.925 50 89.625
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Peningkatan jenjang kerjasama
pelaku-pelaku usaha kesosialan
masyarakat
Terlaksananya
sosialisasi dan
konsultasi
antara keluarga
yang
bermasalah
psikologi
100 17 22.425 10
68.259 10
105.675 10
105.675 10 105.675 57
407.709
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
7
Program Bantuan dan Jaminan
Kesejahteraan Sosial
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
254
Pembinaan lanjut usia terlantar luar
panti
Terjaminnya
kesejahteraan
hidup lanjut
usia terlantar
870 - - 50
80.000 55
130.000 65
130.000 75 135.000 245
475.000
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Peningkatan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja
Terciptanya
tenaga kerja
baru dan
terserapnya
tenaga kerja
terampil
148 org 148 org 140.000 376 org
5.388.29
9
376 org
6.859.65
7
392 org ###### 376 org 7.398.340 1668
org #######
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
Peningkatan kesempatan kerja Tersedianya
kader wira
usaha baru
200 org 100 org 405.000 100 org
410.000 100 org
410.000 100 org
420.000 100 org 425.000 100 org
435.000
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja
12 KOPERASI DAN USAHA KECIL
MENENGAH
12
DINAS KOPERASI UMKM,
PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
1
Program Penciptaan Iklim Usaha kecil
Menengah Yang Kondusif
Koperindag
Sosialisasi kebijakan tentang UKM Terciptanya
UKM yang baru
& Akses
pembiayaan
4 keg 58.500 4 keg
64.350 4 keg
64.350 4 keg
64.350 4 keg 64.350 20 keg
315.900 Koperindag
Perencanaan, Koordinasi dan
Pengembangan UKM
Tersedianya
database
koperasi dan
UKM
1 Keg 30.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg 33.000 5 keg
162.000 Koperindag
Fasilitas pengembangan UKM Terwujudnya
Pengembangan
UKM
100 klmpk 1.000.000 110 klmpk
1.100.00
0
110 klmpk
1.100.00
0
110 klmpk ###### 110 klmpk 1.100.000 550
klompk
5.400.000 Koperindag
2
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Koperindag
Fasilitasi pengembangan sarana
promosi hasil produksi
Penyebaran
informasi
kooditi
2 keg 75.175 2 keg
82.692 2 keg
82.692 2 keg
82.692 2 keg 82.692 10 keg
405.943 Koperindag
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
255
Pelatihan Kewirausahaan Terwujudnya
pengetahuan
dan
keterampilan
bagi UKM
1 keg 25.000 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg 27.500 5 keg
135.000 Koperindag
Pelatihan Menajemen Pengelolaan
Koperasi/KUD
Terwujudnya
pengetahuan
dan
keterampilan
bagi Koperasi
1 keg 25.000 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg 27.500 5 keg
135.000 Koperindag
3 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah Koperindag
Peningkatan Jaringan kerjasama antara
lembaga
terjalinnya
Kerjasama yang
Baik dengan
Dekopin
1 tahun 99.300 1 tahun
109.230 1 tahun
109.230 1 tahun
109.230 1 tahun 109.230 5 tahun
536.220 Koperindag
Pemantauan penggunaan dana
pemerintah bagi UKM
Terlaksananya
Pengawasan
penggunaan
dana bantuan
1 keg 25.000 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg 27.500 5 keg
135.000 Koperindag
4
Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi
Koperindag
Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan
program pembangunan koperasi
Terwujudnya
sinergitas
pelaksanaan
kebijakan
pengembangan
koperasi
1 keg 15.250 1 keg
16.775 1 keg
16.775 1 keg
16.775 1 keg 16.775 5 keg 82.350 Koperindag
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman
perkoperasian
Terwujudnya
sinergitas
pemehaman
tentang
perkoperasian
1 keg 25.000 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg
27.500 1 keg 27.500 5 keg
135.000 Koperindag
Pembinaan pengawasan dan
penghargaan koperasi berprestasi
Tersedianya
data Pemetaan
dan
permasalahan
6 keg 50.000 6 keg
55.000 6 keg
55.000 6 keg
55.000 6 keg 55.000 30 keg
270.000 Koperindag
5 Perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan
Koperindag
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
256
Peningkatanpengawasan peredaran
barang dan jasa
Terkendalinya
barang yang
beredar dan
penyaluran
BBM
6 keg 45.000 6 keg
49.500 6 keg
49.500 6 keg
49.500 6 keg 49.500 30 keg
243.000 Koperindag
Sosialisasi pembinaan lingkungan
sosial dan perlindungan konsumen
Terlaksananya
pengawasan
UTTP 1 keg 30.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg 33.000 5 keg
162.000 Koperindag
6
Peningkatan efisiensi perdagangan
dalam negeri
Koperindag
Fasilitasi kemudahan perizinan
pengembangan usaha
Tertibnya
administrasi
perizinan
bidang
perdagangan
1 keg 30.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg 33.000 5 keg
162.000 Koperindag
Pengembangan pasar dan distribusi
barang/produk
Penyebaran
informasi
komoditi
perdagangan
1 tahun 1.192.000 1 Tahun
1.311.20
0
1 Tahun
1.311.20
0
1 Tahun ###### 1 Tahun 1.311.200 5 tahun
6.436.800 Koperindag
Pengembangan pasar lelang daerah Terkendalinya
harga sembako 9 kali 110.000 9 Keg
121.000 9 Keg
121.000 9 Keg
121.000 9 Keg 121.000 45 keg
594.000 Koperindag
Peningkatan sistem dan jaringan
informasi perdagangan
Terciptanya
informasi
komoditi ekspor
3 keg 130.000 3 keg
143.000 3 keg
143.000 3 keg
143.000 3 keg 143.000 15 keg
702.000 Koperindag
Pembangunan renovasi pasar
tradisional didaerah tertinggal
Terciptanya
sarana dan
prasarana pasar
8 paket 3.250.000 - - - - - - - - 8 paket
3.250.000 Koperindag
7
Pengembangan Industri kecil dan
Menengah
Koperindag
Fasilitasi industri kecil menengah
terhadap pemanfaatan sumberdaya
Terlaksananya
penilaian angka
kredit dan
upakarti
34 paket 1.745.000 34 paket
1.919.50
0
34 paket
1.919.50
0
34 paket ###### 34 paket 1.919.500 170
paket
9.423.000 Koperindag
Pembinaan industri kecil menengah
dalam memperkuat jaringan klaster
industri
Terciptanya
kualitas dan
kuantitas
produksi
1 keg 350.000 1 keg
385.000 1 keg
385.000 1 keg
385.000 1 keg 385.000 5 keg
1.890.000 Koperindag
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
257
Pemberian kemudahan izin usaha
industri kecil dan menengah
terciptanya
administrasi
perizinan
bidang industri
1 keg 30.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg
33.000 1 keg 33.000 5 keg
162.000 Koperindag
Fasilitasi kerjasama kemitraan industri
mikro kecil dan menengah dengan
swasta
Terciptanya
industri-industri
baru 1 keg 45.000 1 keg
49.500 1 keg
49.500 1 keg
49.500 1 keg 49.500 5 keg
243.000 Koperindag
8 Peningkatan Kemampuan teknologi
industri
Koperindag
Pembinaan kemampuan teknologi
industri comparative research
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
produksi
1 keg 55.000 1 keg
60.500 1 keg
60.500 1 keg
60.500 1 keg 60.500 5 keg
297.000 Koperindag
9
Pengembangan sentra - sentra industri
potensial
Koperindag
Penyediaan sarana informasi yang
dapat diakses masyarakat
terciptanya
informasi
komoditi
industri di Tk.
Nasional
2 keg 85.000 2 keg
93.500 2 keg
93.500 2 keg
93.500 2 keg 93.500 10 keg
459.000 Koperindag
13 PENANAMAN MODAL
13 BADAN PENANAMAN MODAL
DAERAH
1
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
BPMD
Kooedinasi antar lembaga dalam
pengendalian Pelakasanaan Inventnasi
PMDN/PMA
Penanganan
masalah
penanaman
modal
15 12 32.000 11
37.000 10
42.000 9
45.000 8 47.000 5 50.000 BPMD
Peninigkatan koordinasi dan
kerjasama di bidang penanaman modal
dengan instansi pemerintah dan dunia
usaha
Temu pelaku
usaha
0 1 137.000 2
175.000 3
180.000 4
195.000 5 220.000 5
250.000 BPMD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
258
Monitoring evaluasi,dan pelaporan
kegiatan penanaman modal
Laporan
0 12 38.000 12
40.000 12
42.000 12
45.000 12 47.000 12 60.000 BPMD
Peningkatan kegiatan pemantauan,
pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan penanaman modal
Laporan
4 4 31.000 4
33.000 4
35.000 4
37.000 4 39.000 4 41.000 BPMD
Peningkatan Kualitas SDM guna
meningkatkan pelayanan inventasi
Magang/Diklat
7 7 52.000 7
60.000 10
70.000 5
50.000 4 40.000 3 40.000 BPMD
Penyelenggaraan pameran invenstasi Pameran
invenstasi 3 4 167.000 4
180.000 5
200.000 5
220.000 5 250.000 6
270.000 BPMD
Peningkatan Fasilitas terwujudnya
kerjasama strategis antara usaha besar
dan usaha kecil menengah
Jumlah
kerjasama
0 0 - 2
30.000 4
50.000 6
60.000 7 70.000 8 75.000 BPMD
2
Program Peningkatan Iklim Investasi
dn Realisasi Investasi
BPMD
Penyusunan sistam informasi
penanaman modal
Simpedal 0 - - 1
40.000 1
55.000 1
60.000 1 60.000 4
240.000 BPMD
Kajian Kebijakan Penanaman Modal Jumlah
kebijakan
penanaman
modal
1 2 59.000 2
70.000 2
75.000 2
80.000 2 83.000 2 85.000 BPMD
Penyelenggaraan pelayanan perizinan
usaha tertentu dalam rangkat
penanaman modal
Jumlah Izin
Prinsip 120 135 103.000 140
110.000 145
120.000 150
130.000 155 150.000 160
180.000 BPMD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
259
Koordinasi Konsultasi dan pelayanan
perizinan
Jumlah Keg.
Koordinasi 0 - - 2
40.000 4
44.000 6
50.000 9 55.000 12 60.000 BPMD
Penyusunan perencanaan strategis
pengembangan penanaman modal
daera
Jumlah
perencanaan
strategis
penanaman
modal
3 - - 1
40.000 1
45.000 2
56.000 2 58.000 2 60.000 BPMD
3
Program Penyiapan sumberdaya,
Sarana dan Prasaranan Daerah
BPMD
Sosialisasi Kebijakan Investasi daerah Jumlah
sosialisasi 1 1 30.000 1
35.000 2
50.000 2
60.000 2 75.000 2 80.000 BPMD
Pemetaan pontesi ekonomi daerah
untuk mendorong Pembangunan
investasi
Buku Profil
1 - - 1
3.000 1
32.000 1
35.000 1 37.000 1 40.000 BPMD
14 KEBUDAYAAN
14
DINAS KEBUDAYAAN &
PARIWISATA
1 Program Pengembangan Nilai Budaya
Dinas
Pariwisata
Pelestarian dan aktualisasi adat budaya
daerah
Terselenggaran
ya Keg. Ana
Dara Kallolo,
Putri Wisata,
Maccera Tasi,
Mappacekke
wanua dan
Parade Budaya
6 paket 850.000 6 pket
850.000 6 pket
850.000 6 pket
850.000 6 pket 850.000 30 paket
4.250.000
Dinas
Pariwisata
2 Program Pengelolaan keragaman
Budaya
Dinas
Pariwisata
Pengelolaan dan pengembangan
pelestarian dan peninggalan purbakala,
museum dan peninggalan bawah air
Rehabilitasi
Atap Masjid
Jami Tua dan
Atap gerbang
Makam
Lokko'E
2 paket 150.000 5 pket
250.000 5 pket
250.000 5 pket
250.000 5 pket 250.000 22 paket
1.150.000
Dinas
Pariwisata
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
260
3
Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
Dinas
Pariwisata
Pelaksanaan promosi pariwisata
nusantara didalam dan diluar negeri
Terlaksananya
Promosi
Pariwisata
dalam dan luar
Negeri, dan
atraksi
pariwisata
4 paket 170.000 4 paket
250.000 4 paket
250.000 4 paket
250.000 4 paket 250.000 20 paket
1.170.000
Dinas
Pariwisata
Pelatihan pemandu wisata terpadu Terlaksananya
Pelatihan
pengelola
wisata dan
sosialisasi sadar
wisata/ sapta
pesona
4 paket 170.000 4 paket
200.000 4 paket
200.000 4 paket
200.000 4 paket 200.000 20 paket
970.000
Dinas
Pariwisata
4
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Dinas
Pariwisata
Pengembangan objek wisata unggulan Terlaksananya
pembenahan
kawasan objek
wisata
23paket 1.150.000 23paket
1.150.00
0
23paket
1.150.00
0
23paket ###### 23paket 1.150.000 115
paket
5.750.000
Dinas
Pariwisata
Peningkatan pembangunan prasarana
dan sarana pariwisata
Terwujudnya
Fasilitasi
gedung
kesenian
4 paket 794.000 4 paket
794.000 4 paket
794.000 4 paket
794.000 4 paket 794.000 20 paket
3.970.000
Dinas
Pariwisata
15 PEMUDA DAN OLAHRAGA
15
DINAS PEMUDA DAN
OLAHRAGA
1
Program Pengembangan dan
Keserasian Kebijakan Pemuda
Dinas Pemuda
& Olahraga
Pendataan potensi kepemudaan
1 keg 45.000 1 keg
49.500 1 keg
49.500 1 keg
49.500 1 keg 49.500 5 keg
243.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
2 Program Peningkatan Peran Serta
Kepemudaan
Dinas Pemuda
& Olahraga
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
261
Pembinaan organisasi kepemudaan
1 keg 200.000 1 keg
200.000 1 keg
200.000 1 keg
200.000 1 keg 200.000 5 keg
1.000.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
Diklat kepemudaan
1 keg 48.000 1 keg
48.000 1 keg
48.000 1 keg
48.000 1 keg 48.000 5 keg
240.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
Pembinaan pemuda pelopor keamanan
lingkungan
1 keg 50.000 1 keg
50.000 1 keg
50.000 1 keg
50.000 1 keg 50.000 5 keg
250.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
3
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kepemudaan
Dinas Pemuda
& Olahraga
Pemeliharaan gedung pemuda
1 keg 45.000 1 keg
49.500 1 keg
49.500 1 keg
49.500 1 keg 49.500 5 keg
243.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
4
Program Pengembangan Kebijakan
dan Manajemen Olahraga
Dinas Pemuda
& Olahraga
Pengembangan sistem sertifikasi dan
standarisasi profesi
40 pelatih 30.000 40 pelatih
30.000 40 pelatih
30.000 40 pelatih
30.000 40 pelatih 30.000
200
pelatih
150.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
5
Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olahraga
Dinas Pemuda
& Olahraga
Pembibitan dan pembinaan
olahragawan berbakat
4 klub 120.000 4 klub
120.000 4 klub
120.000 4 klub
120.000 4 klub 120.000 20 klub
600.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
Penyelenggaraan kompetensi olahraga
11 klpk 150.000 11 klpk
150.000 11 klpk
150.000 11 klpk
150.000 11 klpk 150.000 55 klpk
750.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
6
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga
Dinas Pemuda
& Olahraga
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan
prasarana olahraga
7 paket 150.000 7 paket
150.000 7 paket
150.000 7 paket
150.000 7 paket 150.000 35 paket
750.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
Peningkatan pembangunan sarana dan
prasarana olahraga
8 paket 140.000 8 paket
140.000 8 paket
140.000 8 paket
140.000 8 paket 140.000 40 paket
700.000
Dinas Pemuda
& Olahraga
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
262
16
KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK DALAM NEGERI
16
BADAN KESATUAN BANGSA,
POLITIK DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
1
Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
KESBANG
Penyiapan tenaga pengendali
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
- - - - - - 702 org
296.880 - - 702 org
296.880 KESBANG
Pembangunan pos jaga
- - 20 buah
4.500 20 buah
6.000 20 buah 6.000 20 buah 6.000 80 buah 22.500 KESBANG
Pelatihan pengendalian keamanan dan
kenyamanan lingkungan
702 org 331.900 50 org
13.100 50 org
16.500 75 org
20.200 75 org 20.200 952 org
401.900 KESBANG
Pemantauan dan pengawasan aliran
kepercayaan masyarakat (PAKEM)
dan perkembangan aspirasi dan
pendataan kegiatan warga keturunan
orang asing
30 org 46.900 30 org
49.400 30 org
49.400 30 org
49.400 30 org 49.400 150 org
244.500 KESBANG
2
Program Pemeliharaan Kantratibmas
dan Pencegahan Tindak Kriminal
KESBANG
Peningkatan kerjasama dengan aparat
keamanan dalam tehnik pencegahan
kejahatan
18 org 79.000 18 org
110.000 18 org
110.000 18 org
110.000 18 org 110.000 90 org
519.000 KESBANG
Peningkatan kapasitas aparat dalam
rangka pelaksanaan siskamswakarsa di
daerah
- - 75 org
35.000 75 org
35.000 75 org
35.000 75 org 35.000 300 org
140.000 KESBANG
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
- - 1
20.000 1
20.000 1
20.000 1 20.000
4
triwulan 80.000 KESBANG
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
263
3
Program Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
KESBANG
Peningkatan toleransi dan kerukunan
dalam kehidupan beragama
100 70.000 100
79.450 100
79.450 100
79.450 100 79.450 500 org
387.800 KESBANG
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan
sosial dikalangan masyarakat
100 64.600 100
87.600 100
87.600 100
87.600 100 87.600 500 org
415.000 KESBANG
Pendataan eks Tapol dan Napol
- - 1
49.500 1
55.000 1
60.000 1 65.000 4 kali
229.500 KESBANG
4
Program Kemitraan Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
KESBANG
Fasilitasi pencapaiaan halaqoh dan
berbagai forum keagamaan lainnya
dalam upaya peningkatan wawasan
kebangsaan
- - 75
25.000 100
30.000 100
40.000 100 50.000 375 org
145.000 KESBANG
Seminar talkshow, diskusi peningkatan
wawasan kebangsaan
100 17.300 100
20.200 100
20.750 100
30.100 100 35.000 500 org
123.350 KESBANG
Pentas seni dan budaya festival langka
cipta dalam upaya peningkatan
wawasan kebangsaan
- - 1
20.200 1
22.200 1
23.200 1 24.200 5 kali 89.800 KESBANG
Fesilitasi forum organisasi
kemasyarakatan
- - 100
35.000 100
41.500 100
46.000 100 50.000 400 org
172.500 KESBANG
Forum komunikasi pimpinan daerah
20 351.900 20
402.000 20
402.000 20
402.000 20 402.000 100 org
1.959.900 KESBANG
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
264
5
Program Pemberdayaan Masyarakat
Untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan
KESBANG
Peningkatan kerjasama dengan forum
kewaspadaan dini masyarakat
20 67.700 20
93.100 20
93.100 20
93.100 20 93.100 100 org
440.100 KESBANG
Tim terpadu penanganan gangguan
keamanan kota palopo
40 181.300 40
184.100 40
184.100 40
184.100 40 184.100 200 org
917.700 KESBANG
6
Program Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Masyarakat (Pekat)
KESBANG
Penyuluhan pencegahan
peredaran/penggunaan minuman keras
dan narkoba
- - 100
20.000 100
20.200 100
25.000 100 25.750 400 org 90.950 KESBANG
Penyuluhan pencegahan
berkembangnya praktek prostitusi
- - 75
25.750 - - - - 75 25.750 150 org 51.500 KESBANG
Penyuluhan pencegahan dan
penertiban aksi premanisme
- - 75
25.750 - - 75
25.750 - - 150 org 51.500 KESBANG
Penyuluhan pencegahan dan
penertiban tindak penyelundupan
- - - - - - - - 75 25.750 75 org 25.750 KESBANG
Penyuluhan pencegahan praktek
penjudian
- - 100
25.750 - - - - - - 100 org 25.750 KESBANG
7 Program Pendidikan Politik
Masyarakat
KESBANG
Penyuluhan kepada masyarakat
- - 100
25.750 100
25.750 100
25.750 100 25.750 400 org
103.000 KESBANG
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
ormas dan LSM
12 44.750 - - 12
55.000 - - 12 60.250 36 kali
160.000 KESBANG
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
265
Evaluasi dan penelitian bantuan
keuangan kepada partai politik
12 20.400 12
25.100 12
27.200 12
30.000 12 30.750 60 kali
133.450 KESBANG
Posko pengendalian dan
monitoring/evaluasi stabilitas polkam
pemilu legislatif, DPD dan pemilihan
presiden 2014 serta pilkada/pilgub
2018
30 44.300 - - - - - - 30 60.250 60 org
104.550 KESBANG
16 KANTOR SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA
1
Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
1 keg 685.905 1 keg
685.905 1 keg
685.905 1 keg
685.905 1 keg 685.905 5 keg
3.429.525 SATPOL PP
2
Program Pemeliharaan Kantrantibmas
dan Pencegahan Tindak Kriminal
1 keg 16.669 1 keg
16.669 1 keg
16.669 1 keg
16.669 1 keg 16.669 5 keg 83.345 SATPOL PP
17
PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH
17 BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
1 Program Kedaruratan dan Logistik
BPBD
Pengadaan Barang/Peralatan Terpenuhinya
peralatan untuk
penanggulangan
bencana
1 paket 1.225.000 1 paket
1.470.00
0
1 paket
1.543.50
0
1 paket ###### 1 paket 1.690.500 1 paket
7.546.000 BPBD
Pemeliharaan rutin peralatan Terpeliharanya
peralatan 1 Tahun 25.000 1 Tahun
30.000 1 Tahun
35.000 1 Tahun
40.000 1 Tahun 45.000 1 Tahun
175.000 BPBD
2 Program Pengadaan Logistik BPBD
Peralatan (sleeping bad, HT, senter,,
dll)
Tersedianya
sandang,
pangan,
peralatan serta
tempat
penyimpanan
logistik
50 paket 75.000 50 paket
90.000 50 paket
105.000 50 paket
120.000 50 paket 135.000
250
paket
525.000 BPBD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
266
Pembuatan rak penyimpanan logistik Tersedianya
sandang,
pangan,
peralatan serta
tempat
penyimpanan
logistik
3 Unit 50.000 3 Unit
60.000 3 Unit
70.000 3 Unit
80.000 3 Unit 90.000
150
Unit
350.000 BPBD
3
Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana
Alam
BPBD
Pemb. Talud Terhindarnya
banjir pada
bantaran sungai
dan
penyempitan
16 paket 1.391.669 16 paket
1.443.76
7
16 paket
1.512.51
8
16 paket ###### 16 paket 1.650.020 16 paket
7.579.243 BPBD
Pel. Cara Perhitungan Kerugian akibat
bencana
Mengetahui
cara
perhitungan
atas dampak
kerugian dari
bencana
50 Org 57.000 50 Org
59.850 50 Org
62.700 50 Org
65.550 50 Org 68.400 250 Org
313.500 BPBD
Monitoring dan Evaluasi Terpantaunya
keadaan
dilokasi
9
Kecamatan 41.000
9
Kecamatan
43.050
9
Kecamatan
45.100
9
Kecamatan
47.150
9
Kecamatan 49.200
9
Kecamat
an
225.500 BPBD
Fasilitasi dan Rapat Koordinasi Terjalinnya
koordinasi yang
baik antara
pihak yang
terkait
50 Org 45.000 50 Org
47.250 50 Org
49.300 50 Org
51.350 50 Org 53.400 250 Org
246.300 BPBD
Rehab Talud Terhindarnya
banjir pada
bantaran sungai
15 paket 1.659.669 15 paket
1.725.16
7
15 paket
1.807.31
8
15 paket ###### 15 paket 1.971.620 75 paket
9.053.243 BPBD
18 PEMERINTAHAN UMUM
18 SEKERTARIAT DAERAH
1 Program Penataan perundangan-
Undangan
Sekertariat
Daerah
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
267
Evaluasi kelembagaan Terlaksananya
evaluasi
kelembagaan 33 SKPD 33 SKPD 247.977 33 SKPD
250.000 33 SKPD
265.000 33 SKPD
270.000 33 SKPD 300.000
33
SKPD
1.332.977
BAG.
ORTALA
Evaluasi Tupoksi Terlaksananya
evaluasi tupoksi 33 SKPD 33 SKPD 15.300 33 SKPD
20.000 33 SKPD
25.000 33 SKPD
30.000 33 SKPD 35.000
33
SKPD
125.300
BAG.
ORTALA
Pengelolaan Administrasi
kepegawaian
Terkelolanya
administrasi
kepegawaian
1 kegiatan
Sekretaris
Daerah,
Asisten, 5
Staf Ahli,
Walikota,
dan 9
bagian
Setda
223.624
Sekretaris
Daerah,
Asisten, 5
Staf Ahli,
Walikota,
dan 9
bagian
Setda
250.000
Sekretaris
Daerah,
Asisten, 5
Staf Ahli,
Walikota,
dan 9 bagian
Setda
270.000
Sekretaris
Daerah,
Asisten, 5
Staf Ahli,
Walikota,
dan 9 bagian
Setda
300.000
Sekretaris
Daerah,
Asisten, 5
Staf Ahli,
Walikota,
dan 9
bagian
Setda
350.000
Sekretari
s
Daerah,
Asisten,
5 Staf
Ahli,
Walikota
, dan 9
bagian
Setda
1.393.624
BAG.
ORTALA
Sosialisasi Tata Naskah Dinas
Tersosialisasiny
a tata naska
dinas
SKPD Se-
Kota
Palopo
28.907
SKPD Se-
Kota
Palopo
35.000
SKPD Se-
Kota Palopo
38.500
SKPD Se-
Kota Palopo
43.000
SKPD Se-
Kota
Palopo
48.000
SKPD
Se-Kota
Palopo
193.407
BAG.
ORTALA
Penyusunan Analisis Beban Kerja Tersusunnya
analisis beban
kerja 1 kegiatan
SKPD Se-
Kota
Palopo
169.268
SKPD Se-
Kota
Palopo
175.300
SKPD Se-
Kota Palopo
180.000
SKPD Se-
Kota Palopo
195.000
SKPD Se-
Kota
Palopo
200.000
SKPD
Se-Kota
Palopo
919.568
BAG.
ORTALA
2 Program Pembinaan dan
pengembangan Aparatur
Sekertariat
Daerah
Penyusunan Kompetensi Jabatan Tersusunnya
kompetensi
jabatan 1 kegiatan 170.000 1 kegiatan
170.000 1 kegiatan
175.000 1 kegiatan
180.000 1 kegiatan 185.000
1
kegiatan
710.000
BAG.
ORTALA
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
268
Rapat koordinasi terpadu Terlaksananya
koordinator
terpadu 12 kali 12 kali 20.000 12 kali
20.000 12 kali
30.000 12 kali
40.000 12 kali 50.000 12 kali
140.000
BAG.
ORTALA
3
Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Bag. Kesra
Setda Kota
Palopo
Peningkatan Kualitas SDM
Kesejahtreaan sosial masyarakat
Terlaksananya
Pembanguan
dan Pelayanan
bidang
Kesejahtreaan
sosial dengan
baik oelh aparat
pemerintah kota
palopo
750 org 800 org 281.050 800 org
309.155 900 org
340.071 900 org
374.078 1000 org 411.485
1000
org
1.715.839
Bag. Kesra
Setda Kota
Palopo
Pengemvbangan Modal kelembagaan
perlindungan sosial
Terlaksananya
perlindungan
sosial bidang
kesejahtreaan
masyarakat
dengan baik
oleh unit
lembaga/non
lembaga bid.
Kersa
4 unit modal
perlindungan
sosial
6 unit
modal
perlindung
an sosial
2.329.590
6 unit
modal
perlindunga
n sosial
2.562.54
9
6 unit
modal
perlindunga
n sosial
2.818.80
4
6 unit
modal
perlindungan
sosial
######
6 unit
modal
perlindunga
n sosial
3.410.753
6 unit
modal
perlindu
ngan
sosial
#######
Bag. Kesra
Setda Kota
Palopo
4
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan pengendalian
Kebijakan KDH
Bag. Keuangan
Setda Kota
Palopo
Penanganan tuntutan Penbendaharaan
dan tuntutan ganti rugi
Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
peraturan
Perundangan-
undangan
menyelesaik
an 100 kasus
menyelesai
kan 100
kasus 302.100
menyelesai
kan 90
kasus
325.000
meneylesaik
an 80 kasus
350.000
menyelesaik
an 70 kasus
350.000
menyelesai
kan 70
kasus
350.000
1.677.100
Bag. Keuangan
Setda Kota
Palopo
5 Program Perencanaan pengadaan
Barang dan jasa
Bag. Keuangan
Setda Kota
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
269
Palopo
Peningkatan sistem informasi E-
Procument
Tersedianya
layanan
pengadaan
barang dan jasa
secara
Elektronil
Opersioanlis
asi LPSE
Pemkot
selamat 12
Bulan
Opersioanl
isasi LPSE
Pemkot
selamat 12
Bulan
305.800
Opersioanli
sasi LPSE
Pemkot
selamat 12
Bulan
320.000
Opersioanlis
asi LPSE
Pemkot
selamat 12
Bulan
350.000
Opersioanlis
asi LPSE
Pemkot
selamat 12
Bulan
380.000
Opersioanli
sasi LPSE
Pemkot
selamat 12
Bulan
400.000
Opersioa
nlisasi
LPSE
Pemkot
selamat
12 Bulan
1.755.800
Bag. Keuangan
Setda Kota
Palopo
6
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Penyediaan jasa Keprotokoleran dan
urusan dalam
Tersediannya
jasa protokol
ysng
profesional dan
berwibawa
1 Satgas 1 Satgas 518.000 1 Satgas
550.000 1 Satgas
600.000 1 Satgas
650.000 1 Satgas 700.000
3.018.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Penyusunan Standar pelanyanan dan
Presedor tetap Keprotokoleran
Tersediannya
dokumen
standar
Pelayanan dan
protap
keprotokoleran
1 Keg 30.000 1 Keg
30.000 1 Keg
35.000 1 Keg
40.000 1 Keg 45.000 5 keg #######
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
7
Program Fasilitasi Peningkatan SDM
dan bidang Kehumasan
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terlaksananya Pelatihan SDM dalam
bidang Keprotokoleran
Tercapainya
peningkatan
SDM dalam
bidang
keprotokoleran 10 Org 30 Org 41.000 30 Org
45.000 30 Org
50.000 30 Org
55.000 30 Org 60.000 160 Org
251.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
270
Terlaksananya Pelatihan SDM dalam
bidang Kehumasan
Tercapainya
Peningkatan
SDM dalam
bidang
Kehumasan 10 Org 50 Org 42.000 50 Org
45.000 50 Org
50.000 50 Org
55.000 50 Org 60.000 260 Org
252.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terlaksananya Pelatihan SDM PPID Tercapainya
Peningkatan
SDM PPID 50 Org 43.000 50 Org
45.000 50 Org
50.000 50 Org
55.000 50 Org 60.000 250 Org
253.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
8
Program Kerjasama Informasi dengan
media massa
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terlaksananya Penyebarluasan
informasi pembanguana daerah
Penyebaran
Informasi
pembangunan
daerah pemkot
palopo melalui
media massa
lokal dan
propinsi
1 kegiatan 1 kegiatan 878.000 1 Kegiatan
939.000 1 Kegiatan
1.004.00
0
1 Kegiatan ###### 1 Kegiatan 1.149.000 1
kegiatan
5.044.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terlaksananya Penyebarluasan
informasi Penyelenggaran
Pemerintahan Daerah
Terlaksananya
Layanan
persedian,
pendokumentasi
an dan publikasi
kegiatan
pemkot palopo
1 kegiatan 1 kegiatan 260.000 1 kegiatan
278.000 1 kegiatan
298.000 1 kegiatan
319.000 1 kegiatan 341.000
5
kegiatan
1.496.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terlaksananya Pengelolaan Majalah
sahabat Kita
Terlaksananya
Penerbitan
majalah sahabat
Kita
12 edisi 318.000 12 edisi
340.000 12 edisi
360.000 12 edisi
390.000 12 edisi 410.000 60 edisi
1.818.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terleksananya Pengelolaan Media
center pemkot Palopo
Terlaksananya
kegiatan
komprensi Pers
dan layanan
berita di media
center
- - - - 1 Keg
50.000 1 Keg
53.000 1 Keg 57.000 3 Keg.
160.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
Terlaksananya Penyusun buku
Informasi daerah
Tersusunnya
Buku
profil/Informasi
kota palopo
- - 1 Keg
100.000 1 Keg
107.000 1 Keg
115.000 1 Keg 123.000 4 Keg
445.000
Bag. Humas
setda Kota
Palopo
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
271
9
Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan perdagangan
Sosialisasi, pembinaan Lingkungan
sosial dan perlindungan konsumen
Pengadaan
Alat-alat
Kesehatan
Panyakit Paru-
paru
1 keg 165.840 1 keg
165.840 1 keg
165.840 1 keg
165.840 1 keg 165.840 5 keg
829.200
Bag.
Perekonomian
Setda Kota
Palopo
10
Program Pengendalian/Pengawasan
dan Pendataan Potensi Perekonomian
Peningkatan Pemantauan, Pembinaan,
Pengawasan dan Penertiban Izin
Tertibnya
wajib SITU,
HO &
Tersedianya
Data base
Wajib SITU,
HO
85% Target
PAD
350,000,00
0
300.003
Target
PAD
350,000,00
0
400.000
Target PAD
350,000,000
500.000
Target PAD
350,000,000
600.000
Target
PAD
350,000,00
0
700.000
Target
PAD
350,000,
000
2.500.003
Bag.
Perekonomian
Setda Kota
Palopo
Target PAD
khusus
Retribusi Izin
Gangguan HO
90%
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
272
Pemetaan Potensi Ekonomi untunk
mendorong Pembangunan
perekonomian
Tersedianya
peta potensi
ekonomi dalam
Wilayah kota
Palopo
Peta potensi
ekonomi
dalam
wilayah kota
palopo
Peta
potensi
ekonomi
dalam
wilayah
kota
palopo
100.001
Peta
potensi
ekonomi
dalam
wilayah
kota palopo
200.000
Peta potensi
ekonomi
dalam
wilayah kota
palopo
300.000
Peta potensi
ekonomi
dalam
wilayah kota
palopo
400.000
Peta
potensi
ekonomi
dalam
wilayah
kota palopo
500.000
Peta
potensi
ekonomi
dalam
wilayah
kota
palopo
1.500.001
Bag.
Perekonomian
Setda Kota
Palopo
Pendataan Sarana dan Prasarana
perekonomian dalam Wilayah Kota
Palopo
Tersediannya
data base
Sarana dan
prasarana
perekonomian
Data sarana
dan
prasarana
perekonomia
n dalam
wilayah
palopo
Data
sarana dan
prasarana
perekonom
ian dalam
wilayah
palopo
100.000
Data
sarana dan
prasarana
perekonomi
an dalam
wilayah
palopo
200.000
Data sarana
dan
prasarana
perekonomia
n dalam
wilayah
palopo
300.000
Data sarana
dan
prasarana
perekonomia
n dalam
wilayah
palopo
400.000
Data
sarana dan
prasarana
perekonomi
an dalam
wilayah
palopo
500.000
Data
sarana
dan
prasaran
a
perekono
mian
dalam
wilayah
palopo
1.500.000
Bag.
Perekonomian
Setda Kota
Palopo
Pendataan Arus Barang Keluar daerah Tersedianya
Data barang
hasil bumi
kelaur daerah Data jumlah
barang hasil
bumi keluar
daerah
dalam
wilayah kota
palopo
Data
jumlah
barang
hasil bumi
keluar
daerah
dalam
wilayah
kota
palopo
149.997
Data
jumlah
barang
hasil bumi
keluar
daerah
dalam
wilayah
kota palopo
250.000
Data jumlah
barang hasil
bumi keluar
daerah
dalam
wilayah kota
palopo
350.000
Data jumlah
barang hasil
bumi keluar
daerah
dalam
wilayah kota
palopo
450.000
Data
jumlah
barang hasil
bumi keluar
daerah
dalam
wilayah
kota palopo
550.000
Data
jumlah
barang
hasil
bumi
keluar
daerah
dalam
wilayah
kota
palopo
1.749.997
Bag.
Perekonomian
Setda Kota
Palopo
Sosialisasi / Bimbingan Teknis
Pengadaan barang dan jasa
Meningkatnya
Pemahaman
Pegawai
mengenai
proses
pengadaan
baran dan jasa
sesuai aturan
100% 92.985 100%
92.985 100%
92.985 100%
92.985 100% 92.985 100%
464.925
Bag. Adm
Pembangunan
Evaluasi, monitoring dan pengendalian
barang dan jasa tepat waktu
Terlaksananya
Evaluasi,
monitoring dan
Pengendalian
Barang dan Jasa
100% 82.768 100%
82.768 100%
82.768 100%
82.768 100% 82.768 100%
413.840
Bag. Adm
Pembangunan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
273
tepat waktu
Evaluasi dan percepatan penyerapan
Anggaran
Terlaksananya
Monitoring
percepatan
penyerapan
anggaran tepat
waktu
100% 193.416 100%
193.416 100%
193.416 100%
193.416 100% 193.416 100%
967.080
Bag. Adm
Pembangunan
Penyelenggaraan Administrasi
Pengadaan Barang dan Jasa
Terlaksananya
pengadaan
barang/jasa
secara efisien,
efektif, dan
akuntabel
100% 228.746 100%
228.746 100%
228.746 100%
228.746 100% 228.746 100%
1.143.730
Bag. Adm
Pembangunan
11
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan pengendalian Kebijakan
KDH
Penanganan Kasus Pada wilayah
Pemerintahan dibawahnya
Tertanganinya
Sengketa
hukum Yang
melibatkan
pemerintah
daerah sebagai
salah satu pihak
baik secara
litigasi maupun
non litigasi
3 (tiga)
Perkara
Hukum
5 (lima)
Perkara
Hukum
419.170
5 (lima)
Perkara
Hukum
420.000
6 (lima)
Perkara
Hukum
425.000
6 (lima)
Perkara
Hukum
425.000
7 (tujuh)
Perkara
Hukum
450.000
7 (tujuh)
Perkara
Hukum
2.139.170
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
Tindak lanjut hasil temuan aparat
Pengawasan fungsional
Ditindaklanjutin
ya rekomendasi
LHP aparat
pengawas
27 (dua
puluh tujuh)
LHP
Penyelesai
an 25 LHP
104.000
Penyelesaia
n 30 LHP
110.000
Penyelesaian
30 LHP
115.000
Penyelesaian
40 LHP
120.000
Penyelesaia
n 40 LHP
125.000
Penyeles
aian 40
LHP
574.000
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
12
Program Penataan Peraturan
Perundang-undangan
Koordinasi kerjasama permasalahan
peraturan perundang-undangan
Terapelikasikan
nya program
RANHAM di
Daerah
50% 60% 38.800 70%
40.000 80%
40.000 90%
43.000 100% 45.000 100%
206.800
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
274
Legislasi Rancangan Peundang-
undangan
Terbentuknya
Produk hukum
Daerah kota
palopo 7 Raperda,
29 Perwal,
614 kepwal,
34 Inwal
16
Raperda,
30 Perwal,
650
kepwal, 45
Inwal
187.900
17
Raperda, 35
Perwal, 700
kepwal, 50
Inwal
190.000
18 Raperda,
35 Perwal,
800 kepwal,
55 Inwal
195.000
20 Raperda,
40 Perwal,
870 kepwal,
58 Inwal
197.000
25
Raperda, 50
Perwal, 900
kepwal, 60
Inwal
200.000
25
Raperda,
50
Perwal,
900
kepwal,
60 Inwal
969.900
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
Fasilitasi Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan
Tersosialisasiny
a hukum secara
luas dan
meningkatkan
pemahaman
hukum
masyarakat
Lomba
KADARKU
M 2 Kali,
Penyuluhan
Hukum 2
Kali
Lomba
KADARK
UM 2
Kali,
Penyuluha
n Hukum 3
Kali
124.200
Lomba
KADARK
UM 2 Kali,
Penyuluhan
Hukum 3
Kali
125.000
Lomba
KADARKU
M 2 Kali,
Penyuluhan
Hukum 4
Kali
150.000
Lomba
KADARKU
M 3 Kali,
Penyuluhan
Hukum 4
Kali
170.000
Lomba
KADARK
UM 4 Kali,
Penyuluhan
Hukum 6
Kali
200.000
769.200
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
Publikasi Peraturan Perundang-
undangan
Terpublikasikan
nya peraturan
perundang-
uandangan
12 Jenis
PERDA
16 Jenis
PERDA 106.330
20 Jenis
PERDA
115.000
22 Jenis
PERDA
120.000
25 Jenis
PERDA
125.000
30 Jenis
PERDA 130.000
30 Jenis
PERDA
596.330
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
Kajian Peraturan Perundang-undangan Terlaksananya
BINTEK
tentang Teknis
penyusunan
produk hukum
daerah
100%
BIMTEK
Penyusuna
n Produk
Hukum
Daerah
48.750
BIMTEK
Penyusunan
Produk
Hukum
Daerah
50.000
BIMTEK
Penyusunan
Produk
Hukum
Daerah
55.000
BIMTEK
Penyusunan
Produk
Hukum
Daerah
60.000
BIMTEK
Penyusunan
Produk
Hukum
Daerah
65.000
BIMTE
K
Penyusu
nan
Produk
Hukum
Daerah
278.750
Bag. Hukum
Setda Kota
Palopo
18
SEKERTARIAT DPRD
1
Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Perwakilan rakyat Daerah
Sekertariat
DPRD
Pembahasan rancangan peraturan
daerah
Peraturan -
Peraturan
Daerah
5
Ranperda 1.162.859 5 Ranperda
1.279.14
5
5 Ranperda
1.279.14
5
5 Ranperda ###### 5 Ranperda 1.279.145 25
ranperda
6.395.725
Sekertariat
DPRD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
275
Hearing / dialog dan koordinasi
dengan pejabat pemerintah daerah dan
tokoh masyarakat/ tokoh agama
Persamaan
Presepsi antara
DPRD dengan
Pemerintah
Daerah dan
tokoh
masyarkat /
agama
20
Kegiatan 29.700
20
Kegiatan
32.670 20 Kegiatan
32.670 20 Kegiatan
32.670 20 Kegiatan 32.670 100 keg
160.380
Sekertariat
DPRD
Rapat-rapat alat kelengkapan dewan Keputusan -
keputusan
Lembaga
DPRD
175
Kegiatan 126.225
175
Kegiatan
138.847 - - - - - -
350
Kegiatan
265.072
Sekertariat
DPRD
Rapat-rapat Paripurna Keputusan
DPRD dan
Peraturan
Daerah
25
Kegiatan 117.081
25
Kegiatan
128.789 - - - - - - 50 keg
245.870
Sekertariat
DPRD
Kegiatan reses Menyerap
Aspirasi
Masyarakat
3 Kegiatan 853.215 3 Kegiatan
938.536 - - - - - - 6 keg
1.791.751
Sekertariat
DPRD
Kunjungan kerja Pimpinan dan
anggota DPRD dalam daerah
Ketrtiban
publik dalam
Proses
Pembangunan
dan perumusan
kebijakan
Politik
30
Kegiatan 97.625
30
Kegiatan
107.387 - - - - - - 60 keg
205.012
Sekertariat
DPRD
Peningkatan kapasitas Pimpinan dan
anggota DPRD
Kualiatas
Pemahaman
dan wawasan
Pimpinan dan
Anggota DPRD
25 Orang 2.763.447 25 Orang
3.039.79
2
- - - - - - 50 keg
5.803.239
Sekertariat
DPRD
2
Program Penataan Peraturan
Perundang-undangan
Sekertariat
DPRD
Legislasi Rancangan peraturan
perundang-undangan
Peraturan
Perundang-
undangan
6 Jenis 116.765 6 Jenis
128.441 - - - - - - 12 jenis
245.206
Sekertariat
DPRD
Publikasi Peraturan Perundang-
undangan
Penyebaran
Luasan Perda
Inisiatif DPRD
6 Jenis 55.000 6 Jenis
60.500 - - - - - - 12 jenis
115.500
Sekertariat
DPRD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
276
Kajian Peraturan perundang-
undangan Daerah terhadapo peraturan
Perundang-undangan yang baru, lebih
tinggi dan kesehatan antara perturan
perundang- undangan
Rancangan
Peraturan
Daerah Inisiatif
DPRD 5
Ranpreda 78.760 5 Ranpreda
86.636 - - - - - -
10
ranperda
165.396
Sekertariat
DPRD
18 INSPEKTORAT DAERAH
1
Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan
Inspektorat
Penyusunan naskah akademik
kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
1 keg 2.300 - - - - - - - - 1 keg 2.300 Inspektorat
Penyusunan Kebijakan sistem
prosedur pengawasan
2 keg 7.800 2 keg
8.580 2 keg
9.438 2 keg
10.381 2 keg 11.419 10 keg 47.618 Inspektorat
2
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Inspektorat
Pelaksanaan Pengawasan Internal
Secara Berkala
36 Obrik
& 7 Tim 531.820
36 Obrik
& 7 Tim
585.002
36 Obrik &
7 Tim
643.502
36 Obrik &
7 Tim
707.852
36 Obrik &
7 Tim 778.637
180
Obrik &
35 Tim
3.246.813 Inspektorat
Penanganan Kasus Pengaduan
dilingkungan pemda
20 kasus 182.600 22 kasus
200.860 24 kasus
220.946 26 kasus
243.040 28 kasus 267.344
120
kasus
1.114.790 Inspektorat
Pengendalian Manajemen pelaksanaan
kebijakan KDH
1 keg 49.000 1 keg
53.900 1 keg
59.290 1 keg
65.219 1 keg 71.740 5 keg
299.149 Inspektorat
Inventarisasi Temuan pengawasan
2 keg 19.600 2 keg
21.560 2 keg
23.716 2 keg
26.087 2 keg 28.696 10 keg
119.659 Inspektorat
Tindak Lanjut Hasil Temuan
Pengawasan
2 keg 128.800 2 keg
141.680 2 keg
155.848 2 keg
171.432 2 keg 188.576 10 keg
786.336 Inspektorat
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
277
Evaluasi berkala temuan hasil temuan
pengawasan
1 keg 100.000 1 keg
110.000 1 keg
121.000 1 keg
133.100 1 keg 146.410 5 keg
610.510 Inspektorat
Pemeriksaan Khasus
50 Obrik 453.200 55 Obrik
498.520 60 Obrik
548.372 65 Obrik
603.209 70 Obrik 663.530
300
Obrik
2.766.831 Inspektorat
3
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Inspektorat
Koordinasi pengawasan yang lebih
komprehensif
8 keg 198.400 8 keg
218.240 8 keg
240.064 8 keg
264.070 8 keg 290.477 40 keg
1.211.251 Inspektorat
4
Peningkatan Profesionalisme Tenaga
pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Inspektorat
Pelatihan pengembangan tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan
7 keg 311.500 7 keg
342.650 7 keg
376.915 7 keg
414.606 7 keg 456.067 35 keg
1.901.738 Inspektorat
Pelatihan teknis pengawasan dan
penilaian akun tabilitas kinerja
20 org 160.000 25 org
176.000 30 org
193.600 35 org
212.960 40 org 234.256 150 org
976.816 Inspektorat
18
DINAS PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASSET DAERAH
1
Peningkatan dan Pegembangan
Pengelolaan Keuangan dan Daerah
DPPKAD
Penyusunan Standar Satuan Harga Tersedianya
standar harga
barang tepat
waktu
90% 47.400 90%
9.100 90%
100.100 90%
110.110 90% 121.121 90%
387.831 DPPKAD
Penyusunan Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah
Tersedianya
kebijakan
akuntansi sesuai
SAP
- - - - 100%
12.525 - - - - 100% 12.525 DPPKAD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
278
Penyusunan Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah
Tersedianya
pedoman
pengelolaan
keuangan
daerah sesuai
ketentuan
- - - - 100%
75.725 - - - - 100% 75.725 DPPKAD
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Tentang APBD
Tersedianya
PERDA APBD
tepat waktu 90% 50.000 90%
55.000 95%
60.500 95%
66.550 100% 73.205 100%
305.255 DPPKAD
Penyusunan Rancangan Peraturan
KDH Tentang Penjabaran APBD
Tersedianya
PERWAL
Penjabaran
APBD tepat
waktu
90% 48.000 90%
52.800 95%
58.080 95%
63.888 100% 70.277 100%
293.045 DPPKAD
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Perubahan APBD
Tersedianya
Perubahan
PERDA APBD
tepat waktu
90% 35.000 90%
38.500 95%
42.350 95%
46.585 100% 51.244 100%
213.679 DPPKAD
Penyusunan Rancangan Peraturan
KDH tentang Penjabaran Perubahan
APBD
Tersedianya
PERWAL
Penjabaran
Perubahan
APBD tepat
waktu
85% 43.000 90%
47.300 90%
52.030 95%
57.233 95% 62.956 100%
262.519 DPPKAD
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Pertanggung Jawaban
Pelaksanaan APBD
Tersedianya
PERDA
Pertanggungjaw
aban
Pelaksanaan
APBD tepat
waktu
90% 130.000 95%
143.000 95%
157.300 95%
173.030 100% 190.333 100%
793.663 DPPKAD
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Penjabaran
Pertanggung Jawaban Pelaksanaan
APBD
Tersedianya
PERWAL
Penjabaran
Pertanggungjaw
aban
Pelaksanaan
APBD tepat
waktu
90% 50.000 90%
55.000 95%
60.500 95%
66.650 100% 73.205 100%
305.355 DPPKAD
Pengembangan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terlaksananya
sistim infomasi
pengelolaan
keuangan
75% 200.000 80%
220.000 87%
242.000 90%
266.200 100% 292.820 100%
1.221.020 DPPKAD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
279
daerah pada
seluruh SKPD
Peningkatan Manajemen Aset/Barang
Daerah
Terlaksananya
penataan
pengelolaan
seluruh BMD
75% 1.100.000 80%
800.000 85%
880.000 90%
968.000 95% 1.064.800 100%
4.812.800 DPPKAD
Intensifikasi dan Ekstensifikasi PBB
dan BPHTB
Terlaksananya
peningkatan
PBB dan
BPHTB sesuai
potensi
60% 630.000 70%
693.000 80%
762.300 90%
838.530 100% 922.383 100%
3.846.213 DPPKAD
Penyelenggaraan Penyusunan Laporan
Akuntansi
Tersedianya
pelaporan
keuangan
daerah pada
seluruh SKPD
60% 790.000 70%
869.000 80%
955.900 90% ###### 100% 1.156.639 100%
4.823.029 DPPKAD
Penyelenggara administrasi
Perbendaharaan Daerah
Terlaksananya
administrasi
perbendaharaan
daerah sesuai
ketentuan
85% 910.000 85%
1.001.00
0
90%
1.101.10
0
95% ###### 100% 1.332.331 100%
5.555.641 DPPKAD
Penyelenggaraan Pengendalian APBD Terlaksananya
pengendalian
APBD sesuai
perencanaan
90% 745.000 90%
815.900 95%
901.450 95%
991.545 100% 1.090.755 100%
4.544.650 DPPKAD
Pengelolaan Data dan Informasi PBB
dan BPHTB
Terlaksananya
pengelolaan
data dan
informasi PBB
dan BPHTB
sesuai potensi
65% 630.000 80%
693.000 85%
762.300 90%
838.530 95% 922.383 100%
3.846.213 DPPKAD
Sistem Informasi Barang Milik Daerah Terlaksananya
sistim informasi
pengelolaan
BMD pada
seluruh SKPD
65% 225.000 75%
247.500 85%
272.250 90%
299.475 95% 329.425 100%
1.373.650 DPPKAD
Penyelenggaraan Administrasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terlaksananya
pengelolaan
belanja PPKD
sesuai
ketentuan
75% 435.000 80%
478.500 85%
526.350 90%
578.950 95% 636.884 100%
2.655.684 DPPKAD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
280
Peningkatan Pelayanan Pengelolaan
PBB dan BPHTB
Tersedianya
pelayanan PBB
dan BPHTB
75% 740.000 80%
814.000 85%
895.400 90%
984.950 95% 1.083.434 100%
4.517.784 DPPKAD
Penyusunan Laporan Aset Daerah Tersedianya
pelaporan aset
daerah tepat
waktu
90% 120.000 90%
132.000 90%
145.200 90%
159.720 90% 175.920 90%
732.840 DPPKAD
2
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Kabupaten/Kota
DPPKAD
Asistensi Penyusunan Rancangan
Regulasi Pengelolaan Keuangan
Daerah Kabupaten/Kota
Terlaksananya
asistensi dan
evaluasi
perencanaan
keuangan
daerah sesuai
ketentuan
90% 361.000 90%
397.100 90%
436.810 90%
480.491 90% 528.540 90%
2.203.941 DPPKAD
Pembinaan dan Pengawasan sumber-
sumber Penerimaan Daerah
Terlaksananya
pembinaan dan
pengawasan
penerimaan
daerah terhadap
seluruh sumber
pendapatan
daerah
90% 590.000 90%
649.000 90%
713.900 90%
785.290 90% 863.819 90%
3.602.009 DPPKAD
Pemberian Fasilitas Objek Pajak
Daerah
Meningkatnya
kontribusi pajak
daerah terhadap
pendapatan
daerah
90% 510.000 90%
561.000 90%
617.100 90%
678.810 90% 746.691 90%
3.113.601 DPPKAD
Pemberian Fasilitas Objek retribusi
Daerah
Meningkatnya
kontribusi
retribusi daerah
terhadap
pendapatan
daerah
90% 385.000 90%
423.000 90%
465.850 90%
512.435 90% 563.679 90%
2.349.964 DPPKAD
Sosialisasi Implementasi Regulasi
Pendapatan Daerah
Meningkatnya
pendapatan
daerah
90% 87.000 90%
104.400 90%
114.840 90%
126.324 90% 138.936 90%
571.500 DPPKAD
19 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
281
1
Program peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
BKD
Pendidikan dan pelatihan prajabatan
CPNSD
Terpenuhinya
syarat
pengangkatan
CPNSD
menjadi PNS
53 Org 348.982 300 Org
1.663.50
0
300 Org
1.913.02
5
300 Org ###### 300 Org 2.529.975 1253
Org
8.655.460 BKD
Pendidikan dan Pelatihan Struktural
bagi PNS Daerah
Jumlah Pejabat
yang selesai
mengikuti
Diklatpim
Tk.IV
40 Org 862.892 80 Org
1.032.13
7
80 Org
1.186.95
8
80 Org ###### 80 Org 1.569.752 360 Org
6.016.741 BKD
pendidikan dan Pelatihan Teknis tugas
& fungsi bagi PNS Daerah
Jumalah PNS
yang selesai
Mengikuti
Diklat Teknis
Tugas dan
Fungsi
10 Org 50.000 10 Org
57.500 10 Org
66.125 10 Org
76.043 10 Org 87.450 50 Org
337.118 BKD
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
bagi PNS daerah
Jumlah PNS
yang selesai
mengikuti
pelatihan
fungsional
5 Org 25.000 5 Org
28.750 5 Org
33.062 5 Org
38.021 5 Org 43.725 25 Org
168.558 BKD
Bimbingan Teknis Implementasi Per-
UU
Jumlah PNS
yang selesai
Mengikuti
Bintek
8 Org 40.000 5 Org
25.000 5 Org
30.000 5 Org
35.000 5 Org 35.000 28 Org
165.000 BKD
Sosialisasi Peraturan Per-UU Jumlah PNS
yang selesai
mengikuti
Bintek
2 Org 10.000 2 Org
10.000 5 Org
35.000 2 Org
10.000 2 Org 10.000 13 Org 75.000 BKD
2 Pendidikan Kedinasan
BKD
Pendidikan Penjenjangan Struktural Jumlah Pejabat
yang Mengikuti
Diklatpim Tk.II 3 Org 90.783 5 Org
151.305 5 Org
174.000 5 Org
200.100 6 Org 276.134 24 Org
892.322 BKD
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Jumlah PNS
Yang Selesai
Mengikuti
Diklat Teknis
50 Org 16.250 50 Org
18.687 50 Org
21.490 50 Org
24.714 50 Org 28.421 50 Org
109.562 BKD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
282
3
Pembinan dan Pengembangan
Aparatur
BKD
Seleksi Penerimaan Calon PNS Terbitnya SK
CPNS Kategori
II
1 Keg 76.717 150 Org
(100)
400.000
160 Org
(100)
450.000
170 Org
(100)
500.000
180 Org
(100) 550.000
1.976.717 BKD
Penempatan PNS SK Penempatan
PNS dan
rekomendasi
pindah
masuk/keluar
daerah
6 Keg 163.167 6 Keg
179.483 6 Keg
197.432 6 Keg
217.175 6 Keg 238.892 30 Keg
996.149 BKD
Penataan sistem Administrasi
Kenaikan Pangkat Otomatis
Terbitnaya
SKKenaikan
Pangkat PNS 2
periode tepat
waktu
1300 SK
107.495
1350 SK
118.244
1400 SK
130.068
1450 SK
143.075
1500 SK
157.383
7000
SK
656.265
BKD
Penataan Sistem Administrasi
Kenaikan Gaji Berkala
Jumlah KGB
PNS yang
Terbit
2000 SK 2000 SK 2000 SK 2000 SK 2000 SK 10000
SK BKD
Sosialisasi Informasi Kepegawaian Meningkatkan
Implememntasi
aturan
Kepegawaian
4 Keg x
1100 Org 341.452
4 Keg x
1100 Org
392.669
4 Keg x
1100 Org
451.570
4 Keg x
1100 Org
519.305
4 Keg x
1100 Org 597.201 20 Keg
2.302.197 BKD
Pemberiaan Penghargaan bagi PNS
yang berprestasi
Adanya
Penghargaan
bagi PNS yang
berprestasi
200 Org 20.720 200 Org
22.792 200 Org
25.071 200 Org
27.578 200 Org 30.336
1000
Org
126.497 BKD
Proses Penanganan Kasus-Kasus
Pelanggaran disiplin PNS
Terbitnaya SK
Walikota
Tentang
Penyelesaian
Kasus-kasus
pelanggaran
disiplin PNS
15 Kasus 51.500 15 Kasus
56.650 15 Kasus
62.315 15 Kasus
68.546 15 Kasus 75.401
75
Kasus
314.412 BKD
Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan
Ikatan dinas
Jumlah
Mahasiswa/PN
S yang
menerima
beasiswa
12 Org 119.500 12 Org
137.425 12 Org
158.038 12 Org
181.744 12 Org 209.006 60 Org
805.713 BKD
Penyelenggraan Diklat Teknis
Fungsional
Jumlah peserta
yang lulus
sertifikasi 3 Keg 87.900 3 Keg
96.690 3 Keg
106.359 3 Keg
116.994 3 Keg 128.694 15 Keg
536.637 BKD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
283
barang dan jasa
Seleksi Ujian Dinas dan Penyesuaian
Ijazah
Jumlah PNS
yang lulus
seleksi ujian
dinas dan PI
200 Org 34.900 200 Org
38.390 200 Org
42.229 200 Org
46.451 200 Org 51.097
1000
Org
213.067 BKD
Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa
IPDN dan STKS
Juamlah peserta
yang menjadi
utusan daerah
kota palopo
50 Org 8.350 50 Org
9.185 50 Org
10.103 50 Org
11.113 50 Org 12.225 250 Org 50.976 BKD
Sosialisasi Manajemen Kepegawaian
Daerah/rapat teknis kepegawaian.
Sinegritas
pelaksanaan
dan pemahaman
tupoksi bid
kepegawaian
antar SKPD
3 Kali (4
bln sekali) 92.490
3 Kali (4
bln sekali)
101.739
3 Kali (4
bln sekali)
111.912
3 Kali (4
bln sekali)
123.104
3 Kali (4
bln sekali) 135.414 15 Kali
564.659 BKD
Pengambilan pengangkatan Sumpah
PNS
Jumlah PNS
yang selesai
mengikuti
Sumpah
300 Org 13.600 300 Org
14.960 300 Org
16.456 300 Org
18.101 300 Org 19.911
1500
Org 83.028 BKD
4
Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur
BKD
Pembangunan dan Pengembangan
Sistem Informasi Kepegawaian daerah
Terpenuhinya
Data
Kepegawaian
Yang akurat
7 Dok 141.535 7 Dok
162.765 7 Dok
187.180 7 Dok
215.257 7 Dok 247.545 35 Dok
954.282 BKD
Pengembangan Informasi
Kepegawaian Berbasis WEB
Website BKD
dapat diakses
sebagai sarana
informasi bagi
pihak lain
1 Unit 21.000 - - - - - - - - 1 Unit 21.000 BKD
Fasilitasi
Website lebih
lengkap 1 Kali 5.000 1 Kali
5.500 1 Kali
6.050 1 Kali 6.655 1 Kali 7.320 5 Kali 30.525 BKD
Pengelolaan Dokumentasi
Kepegawaian
Terpeliharanya
Dokumen
kepegawaian 1200 dok 65.000 1200 dok
71.500 1200 dok
78.650 1200 dok
86.515 1200 dok 95.166
6000
dok
396.831 BKD
19
KANTOR PELAYANAN TERPADU
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
284
1
Program Pengembangan Pelayanan
Perizinan
Sosialisasi kebijakan perizinan
1 keg 66.250 1 keg
69.563 1 keg
69.563 1 keg
69.563 1 keg 69.563 5 keg
344.502 KPT
Fasilitasi kemudahan pelayanan
perizinan
1 keg 296.000 1 keg
310.800 1 keg
310.800 1 keg
310.800 1 keg 310.800 5 keg
1.539.200 KPT
Fasilitasi permasalahan proses
perizinan
1 keg 46.500 1 keg
48.825 1 keg
48.825 1 keg
48.825 1 keg 48.825 5 keg
241.800 KPT
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 keg 50.250 1 keg
52.763 1 keg
52.763 1 keg
52.763 1 keg 52.763 5 keg
261.302 KPT
Fasilitasi kemudahan non perizinan
1 keg 33.250 1 keg
34.913 1 keg
34.913 1 keg
34.913 1 keg 34.913 5 keg
172.902 KPT
19 KETAHANAN PANGAN
19
BADAN KETAHANAN PANGAN
DAN PELAKSANAAN PENYULUH
1
Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Badan
Ketahanan
Pangan
Pelatihan petani dan Pelaku agribisnis Meningkatnya
pemahaman
petani dalam
pengelolaan
manajerial dan
perubahan
perilaku dalam
mengelola
usaha tani
60 org 90.000 60 org
130.000 60 org
130.000 60 org
130.000 60 org 130.000 300 org
610.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Pelatihan pengolahan Hasil pertanian
basi kelompok wanita tani
Meningkatnya
pemahaman dan
keterampilan
bagi kelompok
wanita tani
dalam
pengolahan
70 org 90.000 70 org
90.000 70 org
90.000 70 org
90.000 70 org 90.000 350 org
450.000
Badan
Ketahanan
Pangan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
285
hasil pertanian
Peningkatan Kemampuan lembaga
petani
Peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
pengurus
kelompok tani
dlm pengolahan
hasil pertanian
550 Klp
Tani 63.900
550 Klp
Tani
116.000
550 Klp
Tani
116.000
550 Klp
Tani
116.000
550 Klp
Tani 116.000
2750
Klp Tani
527.900
Badan
Ketahanan
Pangan
2
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan
Badan
Ketahanan
Pangan
Penanganan Daerah Rawan Pangan Tersedianya
hasil rumusan
kebijakan
dewan
ketahanan
pangan dalam
penanganan
daerah rawan
pangan
3 kali 380.000 3 kali
380.000 3 kali
380.000 3 kali
380.000 3 kali 380.000 15 kali
1.900.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Analisis dan penyusunan pola
konsumsi dan suplai pangan
Tersedianya
buku pola
konsumsi dan
suplai pangan
masyarakat
10 buku 30.000 10 buku
30.000 10 buku
30.000 10 buku
30.000 10 buku 30.000 50 buku
150.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Analisis rasio jumlah penduduk
terhadap jumlah kebutuhan pangan
Terwujud dan
tersusunnya
buku neraca
bahan makanan
(NBM)
10 buku 30.000 10 buku
30.000 10 buku
30.000 10 buku
30.000 10 buku 30.000 50 buku
150.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Laporan berkala kondisi ketahanan
pangan daerah
Tersedianya
data/laporan
berkala kondisi
ketahanan
pangan
12 buku 48.750 12 buku
48.750 12 buku
48.750 12 buku
48.750 12 buku 48.750 60 buku
243.750
Badan
Ketahanan
Pangan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
286
Pemantauan dan analisis akses pangan
masyarakat
Tersusunnya
data/laporan
sistem
kewaspadaan
pangan dan gizi
12 buku 31.400 12 buku
31.400 12 buku
31.400 12 buku
31.400 12 buku 31.400 60 buku
157.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Pengembangan desa mandiri pangan Bertambahnya
jumlah
kelurahan
mandiri pangan
yang
diberdayakan
2
kelurahan 100.000 2 kelurahan
100.000 2 kelurahan
100.000 2 kelurahan
100.000 2 kelurahan 100.000 10 kel
500.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Pengembangan diversifikasi tanaman terlaksananya
pengembangan
deversifikasi
tanaman
48
kelurahan
120.000 48
kelurahan
120.000
48 kelurahan
120.000
48 kelurahan
120.000
48
kelurahan
120.000
48 kel
600.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Pengembangan model distribusi
pangan yang efesien
Tersedianya
data/laporan
distribusi
pangan strategis
antar wilayah
12 buku 31.400 12 buku
31.400 12 buku
31.400 12 buku
31.400 12 buku 31.400 60 buku
157.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Peningkatan mutu dan keamanan
pangan
Tersedianya
pangan yang
aman dari
bahan tambahan
makanan
4 kali 40.000 4 kali
40.000 4 kali
40.000 4 kali
40.000 4 kali 40.000 20 kali
200.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Penyuluhan sumber pangan alternatif Termotivasinya
masyarakat
untuk
mengelola
pangan lokal
9 kali 125.000 9 kali
125.000 9 kali
125.000 9 kali
125.000 9 kali 125.000 45 kali
625.000
Badan
Ketahanan
Pangan
3
Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan
Badan
Ketahanan
Pangan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
287
Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah
Terlaksananya
pekan nasional
XIV KTNA
20 org 140.000 20 org
140.000 20 org
140.000 20 org
140.000 20 org 140.000 100 org
700.000
Badan
Ketahanan
Pangan
4
Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan
Badan
Ketahanan
Pangan
Pelatihan dan bimbingan
pengoperasian teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
Meningkatnya
keterampilan
dan SDM
penyuluh
1
Angkatan
96 org
60.000 2 Angkatan
120.000 2 Angkatan
120.000 2 Angkatan
120.000 2 Angkatan 120.000
10
Angktn
540.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Pemberdayaan petani melalui
demonstrasi farming (Denfarm)) padi
Meningkatnya
pengetahuan
dan
kemampuan
petani dlm
menerapkan
TTG
6 Klp Tani 50.000 12 klp tani
120.000 12 klp tani
120.000 12 klp tani
120.000 12 klp tani 120.000
60 klp
tani
530.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Study Banding kelompok tani Meningkatnya
kualitas
pengelola
agribisnis 25 org 150.000 25 org
200.000 25 org
200.000 25 org
200.000 25 org 200.000 125 org
950.000
Badan
Ketahanan
Pangan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
288
5
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Badan
Ketahanan
Pangan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Peningkatan
sistem dan
metode
penyuluhan
275 Klp
Tani 40.000
275 Klp
Tani
40.000
275 Klp
Tani
40.000
275 Klp
Tani
40.000
275 Klp
Tani 40.000
275 Klp
Tani
200.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Penyusunan RDK/RDKK Tersedianya
data kebutuhan
sarana produksi
bagi petani
275 Klp
Tani 40.300
275 Klp
Tani
40.300
275 Klp
Tani
40.300
275 Klp
Tani
40.300
275 Klp
Tani 40.300
275 Klp
Tani
201.500
Badan
Ketahanan
Pangan
6
Program Pemberdayaan Penyusuh
Pertanian/Perkebunan Lapangan
Badan
Ketahanan
Pangan
Peningkatan kapasitas tenaga
penyuluh pertanian/perkebunan
Meningkatnya
kemampuan
penyuluh dalam
melaksanakan
tugas
dilapangan
9 kel 50.000 9 kel
50.000 9 kel
50.000 9 kel
50.000 9 kel 50.000 9 kel
250.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Peningkatan kesejahteraan tenaga
penyuluh petanian/perkebunan
Tersedianya
biaya
operasional
penyuluh
pertanian
155 org 320.400 155 org
320.400 155 org
320.400 155 org
320.400 155 org 320.400 155 org
1.602.000
Badan
Ketahanan
Pangan
Penyusunan Programa penyuluhan,
pertanian, perikanan dan kehutanan
Tersedianya
pedoman
penyelenggaraa
n penyuluhan
3 kali 30.000 3 kali
60.000 3 kali
60.000 3 kali
60.000 3 kali 60.000 3 kali
270.000
Badan
Ketahanan
Pangan
20 KEARSIPAN
1
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala
Sarana dan Prasarana Kearsipan
Perpustakaan
Pemeliharaan Rutin / Berkala Arsip
Daerah
Arsip Daerah 1Tahun 49.630 1 Tahun
9.926 1 Tahun
9.926 1 Tahun 9.926 1 Tahun 9.926 5 Tahun 89.334 Perpustakaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
289
2
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Informasi
Perpustakaan
Sosialisasi / Penyusunan Kearsipan
dilingkungan instansi Pemerintah /
Swasta
PNS
1 Tahun 122.652 -
18.675 -
20.852 -
25.125 - 27.575 1 Tahun
214.879 Perpustakaan
3
Program Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan
Perpustakaan
Penyediaan Bahan Pustaka
Perpustakaan Umum Daerah
Bahan Pustaka 1 Tahun 1.204.957 1 Tahun
230.991 1 Tahun
235.991 1 Tahun
240.991 1 Tahun 245.991 5 Tahun
2.158.921 Perpustakaan
II URUSAN PILIHAN
1 PERTANIAN
1,1 DINAS PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
1
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian dan Perkebunan)
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Penyusunan data base potensi produk
pangan
Dokumen data
base
pertanian/petern
akan
1 120.000 1
132.000 1
145.000 1
159.720 1 175.692 5
732.612
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pemanfaatan perkarangan untuk
pengembangan pangan
Pekarangan
masyarakat
yang
termanfaatkan
2 20.000 2
22.000 2
24.200 2
26.620 2 29.282 10
122.102
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengembangan diverisifikasi tanaman Luas lahan yang
diverisifikasi 10 100.000 10
110.000 10
121.000 10
133.100 10 146.410 50
610.510
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengembangan pertanian pada lahan
kering
Luasan yang
dikembangkan 50 200.000 50
220.000 50
242.000 50
266.200 50 292.820 250
1.221.020
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
2
Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan
Tersedianya
infrastruktur
KINAK 59 ####### - - - - - - - - 59 #######
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
290
3
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengembangan bibit unggul
pertanian/peternakan
Bibit unggul
tanaman pangan
dan holtikultura
(pohon)
100
bungks
sayuran,
100
bungks
biofarma,
100
tanaman
hias, 2000
phn
durian,
2000 phn
rambutan,
dan 1000
phn
manggis
136.000
100
bungks
sayuran,
100 bungks
biofarma,
100
tanaman
hias, 2000
phn durian,
2000 phn
rambutan,
dan 1000
phn
manggis
148.100
100 bungks
sayuran, 100
bungks
biofarma,
100 tanaman
hias, 2000
phn durian,
2000 phn
rambutan,
dan 1000
phn manggis
164.560
100 bungks
sayuran, 100
bungks
biofarma,
100 tanaman
hias, 2000
phn durian,
2000 phn
rambutan,
dan 1000
phn manggis
181.016
100 bungks
sayuran,
100 bungks
biofarma,
100
tanaman
hias, 2000
phn durian,
2000 phn
rambutan,
dan 1000
phn
manggis
199.117
500
bungks
sayuran,
500
bungks
biofarma
, 500
tanaman
hias,
10000
phn
durian,
10000
phn
rambuta
n, dan
5000 phn
manggis
830.293
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Sertifikasi bibit unggul
pertanian/perkebunan
Varietas unggul
yang
bersertifikasi
(varietes)
1 100.000 1
110.000 1
121.000 1
133.100 1 146.410 5
610.510
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
4
Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian / Perkebunan
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna
Sarana dan
prasarana
tanaman pangan
dan holtikultura
18 575.000 18
632.500 18
695.750 18
765.325 18 841.857 90
3.510.432
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
5
Peningkatan Pemasaran hasil Produksi
Pertanian /Perkebunan
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
291
Promosi Atas Hasil Produksi
Pertanian/perkebunan unggul daerah
Promosi Hasil
produksi
pertanian 4 280.000 3
143.000 3
158.950 3
174.845 6 392.329 19
1.149.124
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengolahan Informasi Pasar atas Hasil
Produksi Pertanian/perkebunan
masyarakat
2 15.000 2
16.500 2
16.500 2
18.150 2 19.965 10 86.115
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
6
Peningkatan Ketahan Pangan
(Pertanian/perkebunan )
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Penanganan pasca panen dan
Pengolahan Hasil Pertanian
pengadaan
peralatan pasca
panen dan
pengolahan
hasil pertanian
2 400.000 2
440.000 2
484.000 2
532.400 2 329.640 10
2.186.040
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
7
Prgram Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pembangunan Sarana Dan Prasarana
Pembibitan Ternak
kandang
1 300.000 1
3.000.000
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pendistribusian Bibit Ternak Kepada
Masyarakat
Bibit ternak
yang
terdistribusi ke
masyarakat
2.200 965.000 2.200
951.500 2.200
1.167.65
0
2.200 ###### 2.200 1.412.856 11.000
5.648.321
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Penelitian Dan Pengolahan Gizi Dan
Pakan Ternak
pembuatan
pakan ternak 1 100.000 1
110.000 1
121.000 1
133.100 1 146.410 5
610.510
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pembelian dan pendistribusian vaksin
dan pakan ternak
vaksin dan
obat-obatan 8.600 165.000 8.600
181.500 8.600
237.053 8.600
220.794 8.600 238.913 43.000
1.043.260
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengembangan Agribisnis Peternakan Bibit IB
908 32.500 908
35.750 908
39.325 908
43.257 908 47.581 4.540
198.413
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
8
Peningkatan Penerapan Teknologi
peternakan tepat guna
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
292
Pengadaan sarana dan prasarana
teknologi peternakan tepat guna
Sarana dan
Prasarana
peternakan 4 310.000 2
110.000 2
121.000 2
133.000 2 146.410 12
820.410
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana
dan Prasarana teknologi peternakan
tepat guna
Pemeliharaan
RPHU dan
RPHR 1 50.000 1
55.000 1
60.500 1
66.550 1 73.205 5
305.255
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
9
Peningkatan Pemasaran hasil Produksi
Peternakan
Promosi Atas Hasil Produksi
Peternakan unggul Daerah
Promosi
Peternakan 3 145.000 2
495.000 2
54.450 2
59.895 3 185.884 12
940.229
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pembangunan pusat-pusat
Penampungan Produksi hasil
peternakan Masyarakat
Pembangunan
Kios Daging 1 100.000 1
110.000 1
121.000 1
133.100 1 146.410 5
610.510
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengolahan Informasi Permintaan
Pasar atas hasil produksi peternakan
masyarakat
2 15.000 2
15.500 2
18.150 2
19.965 2 21.961 10 90.576
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
10
Peningkatan Penerapan Teknologi
peternakan tepat guna
Pengadaan sarana dan Prasarana
tegnologi peternakan tepat guna
Pengadaan
sarana
Peternakan
6 203.000 6
223.300 6
245.630 6
270.193 6 297.212 30
1.239.335
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
293
11
Pencegahan dan Penangulangan
Penyakit Ternak
Pendataan masalah Peternakan Sosialisasi dan
pendataan
masalah
peternakan
3 55.000 3
60.500 2
66.550 2
73.205 2 80.525 12
335.780
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pemeliharaan Kesehatan dan
Pencegahan penyakit ternak
Terlaksananya
vaksinasi 8.000 150.000 8.000
165.000 8.000
181.500 8.000
199.650 8.000 219.595 40.000
915.745
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit
penyakit endemik
Jumlah ternak
yang
dimusnakan
12 130.000 12
143.000 12
157.300 12
173.030 12 190.333 60
793.663
Dinas
Pertanian dan
Peternakan
Pengawasan perdagangan ternak antar
daerah
Pengawasan
lalulintas ternak 2 55.000 1
55.000 1
60.500 1
66.550 1 73.205 6
310.255
2 KEHUTANAN
2,1 DINAS KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN
1
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (kehutanan)
Dinas
Kehutanan
Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Produk Perkebunan
Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung
usaha
perkebunan
rakyat
3 paket 100.000 3 paket
110.000 3 paket
121.000 3 paket
133.100 3 paket 146.410 15 paket
610.510
Dinas
Kehutanan
2
Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Perkebunan
Dinas
Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
294
Pembangunan Pusat - Pusat
Penampungan Produksi Hasil
Perkebunan Masyarakat yang akan
Dipasarkan
Terbangunnya
tempat
penampungan
produksi hasil
perkebunan
masyarakat 1 unit 50.000 1 unit
55.000 1 unit
60.500 1 unit
66.550 1 unit 73.205 5 unit
305.255
Dinas
Kehutanan
3
Program Peningkatan Penerapan
teknologi Perkebunan
Dinas
Kehutanan
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Perkebunan Tepat Guna
Tersedianya
sarana dan
prasarana
teknologi
perkebunan
tepat guna
3 paket 120.000 3 paket
132.000 3 paket
145.200 3 paket
159.720 3 paket 175.692 15 paket
732.612
Dinas
Kehutanan
4 Program Peningkatan Produksi
Perkebunan
Dinas
Kehutanan
Penyuluhan Peningkatan Produksi
perkebunan
Tersosialisasiny
a metode
peningkatan
produksi
tanaman
perkebunan
5 kali 45.000 5 kali
49.500 5 kali
54.450 5 kali
59.859 5 kali 65.884 15 kali
274.693
Dinas
Kehutanan
Penyediaan Sarana Produksi
perkebunan
Tersedianya
sarana produksi
perkebunan
rakyat
5 paket 50.000 5 paket
55.000 5 paket
60.500 5 paket
66.550 5 paket 73.205 15 paket
305.255
Dinas
Kehutanan
Pengembangan Bibit Unggul
perkebunan
Tersedianya
bibit unggul
tanaman
perkebunan
5.000 btg 45.000 5.000 btg
49.500 5.000 btg
54.450 5.000 btg
59.859 5.000 btg 65.884
25.000
btg
274.693
Dinas
Kehutanan
5 Program Pemanfaatan Potensi Sumber
Daya Hutan
Dinas
Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
295
Pengembangan Hutan Tanaman Tersedianya
areal
pengembangan
hutan tanaman /
hutan rakyat
100 Ha 300.000 100 Ha
330.000 100 Ha
363.000 100 Ha
399.300 100 Ha 439.230 500 Ha
1.831.530
Dinas
Kehutanan
Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Terdapat
kelompok tani
binaan
pengembangan
hasil hutan non
kayu
3
kelompok 75.000
3
kelompok
82.500 3 kelompok
90.750 3 kelompok
998.256
3
kelompok 109.807
3
kelompo
k
1.356.313
Dinas
Kehutanan
Pengembangan Pengujian dan
Pengendalian Peredaran Hasil Hutan
Terlaksananya
pengujian dan
pengendalian
peredaran hasil
hutan
1 Tahun 35.000 1 Tahun
38.500 1 Tahun
42.350 1 Tahun
46.585 1 Tahun 51.243
1
Tahun
213.678
Dinas
Kehutanan
6
Program Peningakatan Ketahanan
Pangan (Perkebunan)
Dinas
Kehutanan
Penyusunan data base potensi produk
pangan perkebunan
Tersusunnya
data statistik
komoditas
perkebunan
rakyat
10
Exemplar 45.000
10
Exemplar
49.500
10
Exemplar
54.450
10
Exemplar
59.895
10
Exemplar 65.884
50
Exempla
r
274.729
Dinas
Kehutanan
Pengembangan diverisifikasi tanaman Terdapatnya
areal
pengembangan
diverisifikasi
tanaman
100 Ha 250.000 100 Ha
275.000 100 Ha
302.500 100 Ha
332.750 100 Ha 366.025 500 Ha
1.526.275
Dinas
Kehutanan
7
Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pekebunan
Dinas
Kehutanan
Promosi Atas hasil produksi
perkebunan unggulan Daerah
Terselenggaran
ya promosi atas
hasil produksi
perkebunan
unggulan
daerah
2 Kali 60.000 2 Kali
66.000 2 Kali
72.600 2 Kali
79.860 2 Kali 87.846 10 Kali
366.306
Dinas
Kehutanan
8 Program Pemanfaatan Sumberdaya
hutan
Dinas
Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
296
Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Terlaksananya
pengelolaan
dan
pemanfaatan
hutan sesuai
peruntukannya
2 Lokasi 150.000 2 Lokasi
165.000 2 Lokasi
181.500 2 Lokasi
199.650 2 Lokasi 219.615
10
Lokasi
915.765
Dinas
Kehutanan
9
Program Perencanaan dan
Pengembangan Hutan
Dinas
Kehutanan
Pengembangan Hutan Masyarakat
adat
Terselenggaran
ya
pengembangan
hutan
masyarakat adat
2 unit 35.000 2 unit
38.500 2 unit
42.350 2 unit
46.585 2 unit 51.243 2 unit
213.678
Dinas
Kehutanan
10 Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Dinas
Kehutanan
Penanaman Pohon pada Kawasan
Hutan Industri dan Hutan Wisata
Terlaksananya
penanaman
pohon pada
areal hutan
wisata
1 unit 100.000 1 unit
110.000 1 unit
121.000 1 unit
133.100 1 unit 146.100 5 unit
610.200
Dinas
Kehutanan
Pemeliharaan Kawasan Hutan Industri
dan hutan wisata
Terlaksananya
pemeliharaan
tanaman pada
areal hutan
wisata
1 unit 100.000 1 unit
110.000 1 unit
121.000 1 unit
133.100 1 unit 146.100 5 unit
610.200
Dinas
Kehutanan
11 Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Dinas
Kehutanan
Pelatihan Petani dan Pelaku
Agribisnis
Terselenggaran
ya pelatihan
petani dan
pelaku
agribisnis
2 kali 75.000 2 kali
82.500 2 kali
90.750 2 kali
99.250 2 kali 109.807 10 kali
457.307
Dinas
Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
297
Peningkatan Kemampuan Lembaga
petani
Terbentuknya
pola kerjasama
dan kemitraan
petani pekebun
dalam rangka
peningkatan
kemampuan
lembaga petani
1 dok
kerjasama 80.000
1 dok
kerjasama
88.000
1 dok
kerjasama
96.800
1 dok
kerjasama
106.840
1 dok
kerjasama 117.128
5 dok
kerjasam
a
488.768
Dinas
Kehutanan
12 Program Pemanfaatan Potensi
Sumbardaya Hutan
Dinas
Kehutanan
Perencanaan dan Pengembangan
hutan kemasyarakatan
Terbentuknya
pola kerjasama
dan kemitraan
petani sekitar
hutan pelaku
HKm
1 dok
kerjasama 45.000
1 dok
kerjasama
49.500
1 dok
kerjasama
54.450
1 dok
kerjasama
59.895
1 dok
kerjasama 65.884
5 dok
kerjasam
a
274.729
Dinas
Kehutanan
13 Program Rahabilitasi Hutan dan
Lahan
Dinas
Kehutanan
Koordinasi penyelenggaraan
Reboisasi dan Penghijauan Hutan
Terselenggaran
nya event-event
koordinasi
penyelenggaraa
n reboisasi dan
pengehijauan
5
Kegiatan 25.000 5 Kegiatan
27.500 5 Kegiatan
30.250 5 Kegiatan
33.275 5 Kegiatan 36.602
10
Kegiatan
152.627
Dinas
Kehutanan
Pembuatan bibit/ benih tanaman
kehutanan
Tersediannya
bibit/ benih
tanaman
kehutanan guna
mendukung
upaya
rehabilitasi
hutan dan lahan
176.000
Batang 176.000
176.000
Batang
193.600
176.000
Batang
212.960
176.000
Batang
234.256
176.000
Batang 257.681
880.000
Batang
1.074.497
Dinas
Kehutanan
Pembinaan, pengendalian dan
pengawasan Gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
Terselenggaran
ya pembinaan
pengendalian
dan
pengawasan
gerakan
rehabilitasi
huan dan lahan
1 Tahun 40.000 1 Tahun
44.000 1 Tahun
48.400 1 Tahun
53.240 1 Tahun 58.564 5 Tahun
244.204
Dinas
Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
298
Peningkatan Peran serta Masyarakat
dalam rehabilitasi hutan dan lahan
Terlaksananya
sosialisasi
kepada
masyarakat
dalam upaya
rehabilitasi
hutan dan lahan
5
Kegiatan 40.000 5 Kegiatan
44.000 5 Kegiatan
48.400 5 Kegiatan
53.240 5 Kegiatan 58.564
10
Kegiatan
244.204
Dinas
Kehutanan
Pembuatan bangunan konservasi
tanah**)
Terlaksananya
Pembuatan
bangunan
konservasi
tanah
2 Paket 200.000 2 Paket
220.000 2 Paket
242.000 2 Paket
266.200 2 Paket 292.820 10 Paket
1.221.020
Dinas
Kehutanan
14
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumberdaya hutan
Dinas
Kehutanan
Pencegahan dan pengendalian
kebakaran Hutan dan lahan
Terlaksannya
upaya
pencegahan dan
pengendalian
kebakaran
hutan dan lahan
serta gangguan
hutan lainnya
1 Tahun 350.000 1 Tahun
385.000 1 Tahun
423.500 1 Tahun
465.850 1 Tahun 512.435 5 Tahun
2.136.785
Dinas
Kehutanan
Sosialisasi Pencegahan dan dampak
kebakaran hutan dan lahan
Terlaksananya
sosialisasi
pencegahan dan
dampak
kebakaran
hutan dan lahan
serta gangguan
hutan lainnya
3 Lokasi 45.000 3 Lokasi
49.500 3 Lokasi
54.450 3 Lokasi
59.895 3 Lokasi 65.884
15
Lokasi
274.729
Dinas
Kehutanan
Penanggulangan Kebakaran Hutan
dan lahan
Tersedianya
sarana dan
prasarana
penanggulangan
kebakaran
hutan dan lahan
serta gangguan
hutan lainya
3 Unit 150.000 3 Unit
165.000 3 Unit
181.500 3 Unit
199.650 3 Unit 219.615 15 Unit
915.765
Dinas
Kehutanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
299
Penyuluhan kesadaran Masyarakat
mengenai dampak perusakan hutan
Terselenggaran
ya penyuluhan
kesadaran
masyarakat
mengenai
dampak
perusakan hutan
3 Lokasi 45.000 3 Lokasi
49.500 3 Lokasi
54.450 3 Lokasi
59.895 3 Lokasi 65.884
15
Lokasi
274.729
Dinas
Kehutanan
15 Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Dinas
Kehutanan
Pembuatan Tanaman Hutan Kota dan
Ruang terbuka hijau lainnya**)
Terlaksananya
penbuatan
tanaman hutan
kota dan ruang
terbuka hijau
lainnya
2 Unit 100.000 2 Unit
110.000 2 Unit
121.000 2 Unit
133.100 2 Unit 146.410 10 Unit
610.510
Dinas
Kehutanan
Pemeliharaan Areal Hutan dan ruang
terbuka hijau lainnya**)
Terlaksannya
pemeliharaan
areal hutan kota
dan ruang
terbuka hijau
lainya.
2 Unit 100.000 2 Unit
110.000 2 Unit
121.000 2 Unit
133.100 2 Unit 146.410 10 Unit
610.510
Dinas
Kehutanan
3 ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
3,1 DINAS PERTAMBANGAN DAN
ENERGI
1
Program pembinaan dan pengawasan
bidang pertambangan
DISTAMBEN
Penyusunan regulasi bidang
pertambangan dan energi
Tersedianya
regulasi
dibidang
pertambangan
dan energi
- - 1
25.000 - - - - 1 30.000 2 55.000 Distamben
Sosialisasi regulasi bidang
pertambangan dan energi
meningkatnya
pemahaman
yang jelas
dalam
pengelolaan
energi dan
sumber daya
200 61.233 200
65.000 200
70.000 200
74.000 200 80.000 1.000
350.233 Distamben
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
300
mineral
Koordinasi dan pendataan tentang
hasil produksi dibidang pertambangan
Tersedianya
data hasil
produksi
tambang
4 lap 26.360 4 lap
29.000 4 lap
32.000 4 lap
35.000 4 lap 37.000 20 lap
159.360 Distamben
Pengelolaan izin usaha pertambangan
daerah (SIPD & SIPA)
Terbitnya izin
pertambangan
dan izin air
permukaan dan
air bawah tanah
40 izin 75.480 50 izin
83.208 60 izin
91.839 70 izin
101.022 80 izin 111.124 300 izin
462.673 Distamben
Bimbingan teknis dasar pertambangan Tercapainya
pengetahuan
teknis dasar
pertambangan
bagi pengelola
30 org 42.266 30 org
46.492 30 org
51.141 30 org
56.255 30 org 61.880 150 org
258.034 Distamben
Peningkatan sumber daya manusia
bidang pertambangan
Terlaksananya
diklat SDM
dibidang
pertambangan
- - 3
15.000 3
15.000 3
15.000 3 15.000 12 60.000 Distamben
Konservasi bahan galian daerah terwujudnya
pengelolaan
limbah pasca
tambang
4 lokasi 58.380 6 lokasi
64.218 8 lokasi
70.639 10 lokasi
77.702 12 lokasi 85.432
40
lokasi
356.371 Distamben
Pengelolaan izin usaha minyak dan
gas
Terbitnya izin
usaha migas - - 10 izin
50.000 10 izin
55.000 10 izin
55.000 10 izin 60.000 40 izin
220.000 Distamben
Pembinaan usaha minyak dan gas Terwujudnya
pengusahaan
distribusi migas
yang
mencukupi
kebutuhan lokal
168 agen 83.815 168 agen
86.000 168 agen
90.000 168 agen
94.000 168 agen 98.000
840
agen
451.815 Distamben
2
Program pengawasan dan penertiban
kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
DISTAMBEN
Pengawasan penertiban kegiatan
pertambangan rakyat
Terlaksananya
kegiatan
penambangan
secara tertib
12 lap 86.781 12 lap
89.500 12 lap
95.000 12 lap
96.000 12 lap 98.000 60 lap
465.281 Distamben
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
301
Monitoring,evaluasi dan pelaporan
dampak kerusakan lingkungan akibat
kegiatan pertambangan rakyat
Mewujudkan
kegiatan
pertambangan
rakyat yang
ramah
lingkungan
4 lap 28.974 4 lap
31.000 4 lap
33.000 4 lap
35.000 4 lap 37.000 20 lap
164.974 Distamben
Penyebaran peta daerah rawan
bencana alam geologi
Tersedianya
peta daerah
rawan bencana
di 9 kecamatan
- - 9
90.000 - - - - - - 9 90.000 Distamben
3
Pembinaan Pengembangan dan
pengawasan bid. Ketenagalistrikan,
minyak dan gas
DISTAMBEN
Koordinasi pengembangan
ketenagalistrikan
Terwujudnya
peningkatan
investasi pada
sektor
ketenagalistrika
n yang ramah
lingkungan
- - 3 org
30.000 3 org
35.000 3 org
40.000 3 org 45.000 12 org
150.000 Distamben
Peningkatan sumberdaya manusia
bidang ketenagalistrikan
Tercapainya
peningkatan
kinerja
operasional
pegawai yang
siap dalam
melaksanakan
tugas
3 paket 27.000 4 paket
30.000 4 paket
35.000 4 paket
40.000 4 paket 45.000 19 paket
177.000 Distamben
Survey kebutuhan tenaga listrik dan
pembuatan rencana umum
ketenagalistrikan
tersedianya
sistem
penyediaan
tenaga listrik
yang handal,
aman dan
ramah
lingkungan
- - 5 lap
34.000 5 lap
38.000 5 lap
42.000 5 lap 45.000 20 lap
159.000 Distamben
Pengembangan desa mandiri energi
dan elektrifikasi daerah terpencil
terlaksananya
pengembangan
desa mandiri
energi dan efek
trifikasi daerah
terpencil
2 lokasi 34.933 2 lokasi
37.000 2 lokasi
37.000 2 lokasi
40.000 2 lokasi 45.000
10
lokasi
193.933 Distamben
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
302
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Tercapainya
inspeksi teknis
untuk instalasi
pemaanfaatan
tenaga listrik
tegangan
rendah
300 RT 87.658 300 RT
92.000 300 RT
95.000 300 RT
99.000 300 RT 102.000
1500
RT
475.658 Distamben
4
Program peningkatan pengelolaan
potensi sumber daya alam
DISTAMBEN
Pembuatan peta potensi sumber daya
alam
Tersedianya
peta kawasan
potensi sumber
daya alam
- - 3
30.000 - - - - - - 3 30.000 Distamben
Peningkatan sarana dan prasarana
potensi pertambangan (pengelolaan
batuan)
tersedianya
produksi hasil
usaha
pengolahan
batuan
120 75.000 120
83.490 120
91.830 120
100.463 120 110.000 600
460.783 Distamben
Eksplorasi air bawah tanah dan
pendugaan geolistrik
terlaksananya
survey lokasi
air bawah tanah
dan geolistrik
- - 10
20.000 - - - - - - 10 20.000 Distamben
Pengembangan dan pemanfaatan air
tanah
Terlaksananya
pembuatan
sumur bor
untuk
masyarakat
1 150.671 1
153.684 1
155.000 2
300.000 2 320.000 7
1.079.355 Distamben
Pemantauan geologi pada pelaksanaan
pengelolaan sumber daya mineral dan
air bawah tanah
tersedianya
data geologi
dan ABT 12 lap 77.630 12 lap
83.930 12 lap
85.500 12 lap
90.000 12 lap 97.000 60 lap
434.060 Distamben
5
Program peningkatan sarana dan
prasarana bidang penerangan jalan
umum
DISTAMBEN
Penyerdiaan jasa pengelolaan
penerangan jalan umum
Tersedianya
jasa
pengelolaan
penerangan
jalan umum
78 org 834.580 78 org
853.500 78 org
875.000 78 org
925.000 78 org 950.000 390 org
4.438.080 Distamben
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
303
Pengadaan listrik jalan umum Terlaksananya
pengadaan
listrik jalan
umum
24 600.000 3.600
900.000 2.800
700.000 2.800
700.000 2.800 700.000 #####
3.600.000 Distamben
Pemeliharaan rutin/berkala
penerangan jalan umum
Tersedianya
pemeliharaan
penerangan
jalan umum
200 535.165 225
650.000 250
670.000 275
700.000 300 750.000 1.250
3.305.165 Distamben
4 KELAUTAN DAN PERIKANAN
4,1
DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN
1 Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
Dinas
Perikanan
Pembinaan kelompok ekonomi
masyarakat pesisir
Terbinanya
kelompok
ekonomi
mastyarakat
pesisir
1 thn 21.030 1 thn
23.133 1 thn
25.446 1 thn
27.990 1 thn 30.790 5 thn
128.389
Dinas
Perikanan
2
Program Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Dinas
Perikanan
Pembentukan kelompok masyarakat
swakarsa pengamanan sumberdaya
kelautan
Terbentuknya
masyarakat
pengawas
sumberdaya
kelautan
- - 1 thn
45.000 1 thn
49.500 1 thn
54.450 1 thn 59.859 5 thn
208.809
Dinas
Perikanan
Gerakan pembersihan pesisir pantai terciptanya
kebersihan
peisir pantai
1 thn 23.100 1 thn
25.410 1 thn
27.951 1 thn
30.746 1 thn 33.820 5 thn
141.027
Dinas
Perikanan
Pengawasan ilegal fhising Terjaganya
kelestarian
sumberdaya
hayati
1 thn 176.800 1 thn
196.600 1 thn
216.348 1 thn
237.952 1 thn 261.781 5 thn
1.089.481
Dinas
Perikanan
3
Program Pengembangan Perikanan
Tangkap
Dinas
Perikanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
304
Pendampingan pada kelompok
nelayan perikanan tangkap
1 thn 26.100 1 thn
26.710 1 thn
31.581 1 thn
34.739 1 thn 38.213 5 thn
157.343
Dinas
Perikanan
Pemeliharaan rutin/berkala tempat
pelelangan ikan
1 thn 79.250 1 thn
87.175 1 thn
95.892 1 thn
105.461 1 thn 116.029 5 thn
483.807
Dinas
Perikanan
Rehab sedang/berat tempat pelelangan
ikan
1 thn 49.550 1 thn
54.505 1 thn
59.955 1 thn
65.951 1 thn 72.546 5 thn
302.507
Dinas
Perikanan
4
Program Pengembangan Budidaya
Perikanan
Dinas
Perikanan
Pengembangan bibit ikan unggul Terlaksananya
pengembangan
balai benih ikan
1 thn 46.750 1 thn
51.425 1 thn
56.567 1 thn
62.224 1 thn 66.446 5 thn
283.412
Dinas
Perikanan
Pendampingan pada kelompok
perikanan budidaya
Meningkatnya
pendapatan dan
taraf hidup
masyarakat
pembudidaya
1 thn 27.350 1 thn
30.085 1 thn
33.093 1 thn
36.402 1 thn 40.043 5 thn
166.973
Dinas
Perikanan
Pembinaan dan pengembangan
perikanan
Meningkatnya
produksi dan
kualitas
perikanan
budidaya
1 thn 38.500 1 thn
42.550 1 thn
46.946 1 thn
51.642 1 thn 56.507 5 thn
236.145
Dinas
Perikanan
5 Program Peningkatan Kehidupan
Nelayan
Dinas
Perikanan
Peningkatan kehidupan nelayan Meningkatnya
taraf hidup
nelayan
- - 1 thn
125.000 1 thn
137.500 1 thn
151.250 1 thn 166.375 4 thn
580.125
Dinas
Perikanan
6
Program Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan
Dinas
Perikanan
Pengwembangan sarana dan prsarana
pengelolaan dan pemasaran hasil
perikanan
1 thn 18.000 1 thn
19.500 1 thn
21.780 1 thn
23.958 1 thn 26.353 5 thn
109.591
Dinas
Perikanan
Promosi atas hasil produksi perikanan
kelautan unggulan daerah
1 thn 157.000 1 thn
172.700 1 thn
189.970 1 thn
206.967 1 thn 229.863 5 thn
956.500
Dinas
Perikanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
305
Pembinaan dan pengembangan
pengelolaan dan pemasaran hasil
perikanan
1 thn 4.500 1 thn
15.950 1 thn
17.545 1 thn
19.299 1 thn 21.229 5 thn 78.523
Dinas
Perikanan
Desiminasi petugas pengendalian
mutu hasil perikanan
- - 1 thn
150.000 1 thn
165.000 1 thn
181.500 1 thn 199.650 5 thn
696.150
Dinas
Perikanan
7 Program Pengembangan Data Base
dan Informasi
Dinas
Perikanan
Updating data statistik kelautan dan
perikanan
Tersedianya
data base
kelautan dan
perikanan
1 thn 39.945 1 thn
43.939 1 thn
48.333 1 thn
53.165 1 thn 58.483 5 thn
243.865
Dinas
Perikanan
Pembuatan data base kelautan dan
perikanan kota palopo
Tersedianya
data base dan
informasi
kelautan dan
perikanan
- - 1 thn
50.000 - - - - - - 1 thn 50.000
Dinas
Perikanan
8
Program Pengembangan Kawasan
Budidaya Laut Air Payau dan Air
Tawar
Dinas
Perikanan
Kajian kawasan budidaya laut dan air
tawar
Terbitnya
dokumen
1 thn 286.000 1 thn
314.000 1 thn
346.000 1 thn
380.656 1 thn 416.732 5 thn
1.743.388
Dinas
Perikanan
Pengembangan budidaya rumput laut Terkelolanya
bibit rumput
laut
1 thn 44.500 1 thn
48.950 1 thn
53.545 1 thn
59.229 1 thn 65.152 5 thn
271.376
Dinas
Perikanan
9
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana DAK Bidang Kelautan dan
Perikanan
Dinas
Perikanan
Penyediaan sarana dan prasarana
kelautan
Tersedianya
sarana dan
prasarana
kelautan
1 thn 1.470.950 1 thn
1.616.04
5
1 thn
1.729.84
9
1 thn ###### 1 thn 2.153.617 5 thn
8.928.295
Dinas
Perikanan
Penyediaan sarana dan prasarana
perikanan
Tersedianya
sarana dan
prasarana
perikanan
1 thn 2.011.512 1 thn
2.212.99
3
1 thn
2.434.29
3
1 thn ###### 1 thn 2.945.494 5 thn ####### Dinas
Perikanan
Penyediaan sarana dan prasarana
pemasaran
Terlaksananya
penggunaan
DAK bidang
usaha dan
1 thn 566.100 1 thn
622.710 1 thn
694.981 1 thn
753.479 1 thn 826.827 5 thn
3.464.097
Dinas
Perikanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
306
pemasaran hasil
Penyediaan sarana dan prasarana
startistik kelautan dan perikanan
Tersedianya
sarana dan
prasarana
statistik
kelautan dan
perikanan
1 thn 43.146 1 thn
47.460 1 thn
52.206 1 thn
57.427 1 thn 63.170 5 thn
263.409
Dinas
Perikanan
10
Program Pembangunan &
Pengembangan Pelabuhan Perikanan
Dinas
Perikanan
Pembangunan PPI Pontap Terlaksananya
pembangunan
PPI Pontap
- - 1 thn
300.000 1 thn
330.000 1 thn
363.000 1 thn 399.300 4 thn
1.392.300
Dinas
Perikanan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
307
LAMPIRAN BAB. IX
Tabel 9.2 Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Palopo 2013-2018
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA
AWAL (2013)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISI KINERJA AKHIR
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 10
I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 77,54 77,87 78,20 78,53 78,86 79,19 78,53
A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan ekonomi
1 Daya Beli (rupiah) 640.300 643.480 646.660 649.840 653.020 656.200
649.840
2 Laju Inflasi (%) 4,41 4,97 5,53 6,09 6,65 7,21 6,09
3 Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi) (%)
8,68 8,90 9,12 9,34 9,56 9,78 9,34
4 PDRB per kapita (berlaku dlm juta rupiah) 2.637.545,42 2.793.584,45 2.949.623,48 3.105.662,51 3.261.701,54 3.417.740,57 3.105.662,51
5 PDRB per kapita (konstan dlm juta Rupiah) 1.087.419,80 1.143.862,20 1.200.304,60 1.256.747,00 1.313.189,40 1.369.631,18 1.256.746,88
6 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%) 9,69 8,90 8,11 7,32 6,53 5,74 7,32
B Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1 Angka melek huruf (%) 97,33 97,42 97,51 97,60 97,69 97,78
2 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 9,9 9,9 9,9 9,9 9,9 10,0
3 Angka partisipasi kasar (%)
a. SD/MI 107 107 108 109 110 111
b. SMP/MTs 93,73 95,83 97,93 100,03 102,13 105
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
308
c. SMA/SMK /MA 102,87 104,30 105,73 107,16 108,59 110
4 Angka Partisipasi Murni (%):
a. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Paket A 92,88 93,53 94,18 94,83 95,48 96,00
b. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/ Paket B
62,91 63,01 63,11 63,21 63,31 63,39
c. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA /Paket C
68,31 68,45 68,59 68,73 68,87 69,00
5 Angka usia harapan hidup (tahun) 71,00 71,30 71,70 72,10 72,70 73,10
6 Persentase balita gizi buruk (%) 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01
C Fokus Seni Budaya dan Olahraga
1 Jumlah gedung (buah) 1 1 1 1 1 1
II ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib
A Pendidikan
1 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%)
0,998 0,998 0,890 0,890 0,999 0,945
2 APK PAUD (%) 42,22 59 67 73 81 89
3 Angka Putus Sekolah (APS) % :
a. APS SD/MI 0,059 0,050 0,040 0,030 0,020 0,010
b. APS SMP/MTs 0,054 0,050 0,030 0,020 0,010 0,000
4 Nilai Rata-rata Peserta UN Tingkat SD/MI 7,81 7,85 7,90 7,95 8,00 8,05
5 Nilai Rata-rata Peserta UN Tingkat SMP/MTs 7,22 7,25 7,30 7,35 7,40 7,50
B Kesehatan
1 Angka Kematian Bayi (%) 0,67 0,94 1,21 1,48 1,75 2,00
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
309
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%) 57,33 57,87 58,41 58,95 59,49 60,00
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)
93,68 93,95 94,22 94,49 94,76 95,00
4 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%)
100 100 100 100 100 100
5 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%)
55,26 56,31 57,36 58,41 59,46 60,50
6 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (%)
60 61 62 63 64 65
7 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%)
44,80 44,84 44,88 44,92 44,96 45,00
8 Cakupan kunjungan bayi (%) 99,46 99,57 99,68 99,79 99,90 100
C Pekerjaan Umum
1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)
67,97 67,97 67,97 67,97 67,97 67,97
2 Persentase rumah tangga bersanitasi (%) 75,28 75,28 75,28 75,28 75,28 75,28
3 Rasio Jaringan Irigasi 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
D Perumahan
1 Pelayanan bencana kebakaran dikota palopo (%) 80 80 80 80 80 80
2 Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK
90 90 90 90 90 90
3 Rumah tangga pengguna air bersih perpipaan (%) 84,75 84,75 84,75 84,75 84,75 84,75
E Perencanaan Pembangunan
1 Perda RPJPD 1 1 1 1 1 1 5
2 Perda RPJM DAERAH 1 1 1 1 1 1 5
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
310
3 Perwal RKPD 1 1 1 1 1 1 5
F Perhubungan
1 Alat pengujian kendaraan bermotor 5000 2000 2200 2200 2500 2700
2 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis 101 101 101 101 101 101
G Lingkungan Hidup
1 Persentase Penanganan Persampahan (%) 81,23 81,99 82,75 83,51 84,27 85,00
2 Persentase Penduduk Berakses Air Bersih (%) 82,52 83,02 83,52 84,02 84,52 85,00
H Kependudukan dan catatan sipil
1 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 9,26 9,26 9,26 9,26 9,78 10,30
I Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan KB
1 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (%) 37,94 37,94 37,94 37,94 37,94 37,94
2 Cakupan peserta KB Aktif (%) 73,47 73,47 73,47 73,47 73,47 73,47
3 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera (%) 14,45 14,45 14,45 14,45 14,45 14,45
J Ketenagakerjaan
1 Pelatihan keterampilan bagi anak terlantar 1743 Org 93 Org 30 Org 30 Org 30 Org 30 Org
2 Kemandirian hidup bagi penyandang cacat 17 17 22 27 32 38
3 Kualitas dan produktifitas tenaga kerja 148 Org 148 Org 376 Org 376 Org 392 Org 376 Org
K Koperasi dan UMKM
1 Jumlah UMKM (unit) 6119 7000 7650 8000 8500 9000
2 Jumlah Wirausaha dan UMKM Baru (Unit) 231 250 250 250 250 250
3 Persentase Koperasi Aktif (%) 75 78 80 80 85 85
M Statistik
1 Buku Palopo Dalam Angka 1 1 1 1 1 1 5
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
311
2 Buku PDRB Kota Palopo 1 1 1 1 1 1 5