OKUPASI TERAPI

12
Okupasi Terapi Kelompok 2 Ade Surya Nolita Miolo Dendri Dunggio Kiki Fatmawati Pakaya Oktarina Machmud Sitti Wahyuni Mootalu

description

keperawatan

Transcript of OKUPASI TERAPI

Slide 1

Okupasi TerapiKelompok 2

Ade Surya Nolita MioloDendri DunggioKiki Fatmawati PakayaOktarina MachmudSitti Wahyuni Mootalu

A.Pengertian Okupasi Terapi

Terapi okupasi adalah terapi untuk membantu seseorang menguasai keterampilan motorik halus dengan lebih baik. Keterampilan motorik halusadalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan otot-otot kecil yang ada di dalam tangan.

Contoh kemampuan motorik halus :menulis dan menggambarmewarnaimenggunting dan menempelmengancing bajumengikat tali sepatumelipat, dll

B.Fungsi dan Tujuan Okupasi Terapi

Fungsi : Okupasi terapi adalah terapan medic yang terarah bagi pasien fisik maupun mental dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi dalam rangka memulihkan kembali fungsi seseorang sehingga dia dapat mandiri semaksimal mungkinTujuan :Terapi khusus untuk pasien mental/jiwaTerapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan ruang gerak sendi, kekuatan otot dan koordinasi gerakan.Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan, berpakaian, belajar menggunakan fasilitas umum (telpon, televisi dan lain-lain), baik dengan maupun tanpa alat bantu, mandi yang bersih, dan lain-lain.Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya, dan memberi saran penyederhanaan (siplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari.

Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan kemampuan yang masih ada.Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien sebagai langkah dalam pre-cocational training. Dari aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik, kebiasaan kerja, sosialisasi, minat, potensi dan lain-lainnya dari si pasien dalam mengarahkannya kepekerjaan yang tepat dalam latihan kerja.Membantu penderita untuk menerima kenyatan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna.Mengarahkan minat dan hoby agar dapat digunakan setelah kembali ke keluarga.

C.Peranan Okupasi Terapi

Aktivitas dalam terapi okupasi digunakan sebagai media baik untuk evaluasi, diagnosis. terapi. maupun rehabilitasi. Dengan mengamati dan mengevaluasi pasien saat mengerjakan suatu aktivitas dan menilai hasil pekerjaan dapat ditentukan arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya dan pasien tersebut. Penting untuk diingat bahwa aktivitas dalam terapi okupasi tidak untuk menyembuhkan, tetapi hanya sebagai media. Diskusi yang terarah setelah penvelesaian suatu aktivitas adalah sangat penting karena dalarn kesenipatan tersebut terapis dapat mengarahkan pasien dan pasien dapat belajar mengenal dan mengatasi persoalannya.D. Aktivitas

Jenis AktivitasJenis aktivitas dalam okupasiterapi adalah :Latihan gerak badanOlahragaPermainanKerajinan tanganKesehatan, kebersihan, dan kerapihan pribadiPekerjaan sehari-hari (aktivitas kehidupan sehari-hari)Praktik pre-vokasionalSeni (tari, musik, lukis, drama, dan lain-lain)Rekreasi (tamasya, nonton bioskop/drama, pesta ulang tahun dan lain-lain.Diskusi dengan topik tertentu (berita surat kabar, majalah, televise, radio atau keadaan lingkungan), dan lain- lain.

Aktivitas yang digunakan dalam okupasi terapi sangat dipengaruhi oleh konteks terapi secara keseluruhan, lingkungan, sumber yang tersedia, dan juga oleh kemampuan si terapis sendiri (pengetahuan, keterampilan, minat dan kreativitasnya).Karakteristik aktivitas

Aktivitas dalam okupasiterapi adalah segala macam aktivitas yang dapat menyibukan seseorang secara produktif yaitu sebagai suatu media untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu setiap aktivitas yang digunakan dalam Okupasi terapi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Setiap gerakan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yang jelas. Jadi bukan hanya sekedar menyibukan pasienMempunyai arti tertentu bagi pasien, artinya dikenal oleh atau ada hubungannya dengan pasien.Pasien harus mengerti tujuan mengerjakan kegiatan tersebut, dan apa kegunaannya terhadap upaya penyembuhan penyakitnya.Harus dapat melibatkan pasien secara aktif walaupun minimal.Dapat mencegah lebih beratnya kecacatan atau kondisi pasien, bahkan harus dapat meningkatkan atau setidak-tidaknya memelihara koondisinya.Harus dapat member dorongan agar si pasien mau berlatih lebih giat sehingga dapat mandiri.Harus sesuai dengan minat, atau setidaknya tidak dibenci olehnya.Harus dapat dimodifikasi untuk tujuan peningkatan atau penyesuaian dengan dengan kemampuan pasienE.Indikasi Untuk Okupasiterapi

Seseorang yang kurang berfungsi dalam kehidupannya karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pengintegrasian perkembangan psikososialnya.Kelainan tingkah laku yang terlihat dalam kesulitannya berkomunikasi dengan orang lain.Tingkah lau tidak wajar dalam mengekpresikan perasaan atau kebutuhan yang primitive.Ketidak mampuan menginterprestasikan rangsangan sehingga reaksinya terhadap rangsangan tersebut tidak wajar pula.Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau seseorang yang mengalami kemunduran.Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaannya melalui suatu aktivitas dari pada dengan percakapan.Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikannya dari pada dengan membayangkan.Pasien cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam kepribadiannya dan sebagainyaAnak-anak yang mengalami keterlambatan keterampilan motorik halus. Ini merupakan salah satu hambatan tumbuh kembang yang bisa dialami anak secara umum.Anak-anak dengan hambatan tumbuh kembang khusus (autisma, down syndrome, cerebral palsy).Pasien stroke terkadang kehilangan kemampuan motorik halus, dan terapi okupasi bisa membantu pasien melatih tangannya lagi. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih aktivitas :

Apakah bahan yang digunakan merupakan yang mudah dikontrol, ulet, kasar, kotor, halus dan sebagainya.Apakah aktivitas rumit atau tidakApakah perlu dipersiapkan sebelum dilaksanakanCara pemberian instruksi bagaimanaBagaimana kira-kira setelah hasil selesaiApakah perlu pasien membuat keputusanApakah perlu konsentrasiInteraksi yang mungkin terjadi apakah menguntungkanApakah diperlukan kemampuan berkomunikasiBerapa lama dapat diselesaikan

F.Indikasi Untuk Okupasiterapi

Seseorang yang kurang berfungsi dalam kehidupannya karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pengintegrasian perkembangan psikososialnya.Kelainan tingkah laku yang terlihat dalam kesulitannya berkomunikasi dengan orang lain.Tingkah lau tidak wajar dalam mengekpresikan perasaan atau kebutuhan yang primitive.Ketidak mampuan menginterprestasikan rangsangan sehingga reaksinya terhadap rangsangan tersebut tidak wajar pula.Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau seseorang yang mengalami kemunduran.Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaannya melalui suatu aktivitas dari pada dengan percakapan.Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara mempraktikannya dari pada dengan membayangkan.Pasien cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam kepribadiannya dan sebagainyaAnak-anak yang mengalami keterlambatan keterampilan motorik halus. Ini merupakan salah satu hambatan tumbuh kembang yang bisa dialami anak secara umum.Anak-anak dengan hambatan tumbuh kembang khusus (autisma, down syndrome, cerebral palsy).Pasien stroke terkadang kehilangan kemampuan motorik halus, dan terapi okupasi bisa membantu pasien melatih tangannya lagi.